14
BAB I DASAR TEORI Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak, steroid, malam (wax) dan senyawa terkait, yang berkaitan lebih karena sifat fisiknya daripada sifat kimianya. Lipid adalah senyawa intrasel yang tidak atau sangat kurang larut dalam air. Ia mudah larut dalam pelarut non polar seperti eter, kloroform / benzen. Sifat hidrofobik lipid disebabkan rantai hidrokarbon yang mendominasi strukturnya. Lipid nonpolar berfungsi sebagai insulator listrik, dan memungkinkan penjalaran gelombang depolarisasi yang cepat disepanjang syaraf bermielin. Kombinasi lipid dan protein berfungsi sebagai pengangkut lipid dalam darah. Lipid memiliki peran penting dalam nutrisi serta kesehatan dan pengetahuan tentang biokimia lipid diperlakukan untuk memahami banyak kondisi biomedis penting, misalnya obesitas, diabetes melitus, dan arterosklerosis.

Biokimia Lipid

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Biokimia Lipid

BAB IDASAR TEORI

Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak, steroid, malam (wax) dan senyawa terkait, yang berkaitan lebih karena sifat fisiknya daripada sifat kimianya.

Lipid adalah senyawa intrasel yang tidak atau sangat kurang larut dalam air. Ia mudah larut dalam pelarut non polar seperti eter, kloroform / benzen. Sifat hidrofobik lipid disebabkan rantai hidrokarbon yang mendominasi strukturnya.

Lipid nonpolar berfungsi sebagai insulator listrik, dan memungkinkan penjalaran gelombang depolarisasi yang cepat disepanjang syaraf bermielin. Kombinasi lipid dan protein berfungsi sebagai pengangkut lipid dalam darah. Lipid memiliki peran penting dalam nutrisi serta kesehatan dan pengetahuan tentang biokimia lipid diperlakukan untuk memahami banyak kondisi biomedis penting, misalnya obesitas, diabetes melitus, dan arterosklerosis.

Klasifikasi Lipid : Klasifikasi menurut Bloor

1. Lipid sederhana : Ester asam lemah dengan berbagai alkohol

a. Lemak : Ester asam lemak dengan gliserol, lemak cair dikenal sbg

minyak

b. Malam/wax : Ester asam lemak dengan alkohol mono hidrat BM

tinggi

2. Lipid komplek : Ester asam lemak yang mengandung gugus lain

disamping alkohol dan asam lemak

a. Fosfolipid : Mengandung residu asam fosfat

contoh : gliserofosfo lipid, sfingosin

b. Glukolipid : Mengandung karbohidrat

contoh : sfingosin

c. Lipid komplek lainnya

contoh : sulfo lipid, amino lipid, lipoprotein

3. Derivat lipid /prekursor lipid

Bentuk ini mencakup : as lemak, gliserol, steroid, aldehid lemak,

benda-benda keton, vitamin larut lemak, hormon

Page 2: Biokimia Lipid

Fungsi umum lipid :1. Sebagai bentuk penyimpanan bahan bakar metabolik.2. Sebagai bentuk transpor bahan bakar metabolik.3. Sebagai komponen struktural membran.4. Mempunyai fungsi pelindung pada bakteri, tanaman, serangga dan

vertebrata, berkerja sebagai bagian dari komponen lapisan terluar antar organisme dan lingkungan.

Page 3: Biokimia Lipid

BAB IIIHASIL PRATIKUM

Percobaan 1

No. Tabung

Warna Awal Setelah ditetesi minyak kelapa

Sifat

A Bening Bening TerlarutB Bening Bening TerlarutC Bening Bening dan ada

gelembung minyak

Tidak Terlarut

D Bening Keruh Terjadi Saponifikasi

E Hijau Hijau Teremulsi

Percobaan 4

Warna Awal Setelah ditetesi NaOH Setelah ditetesi gliserolBening Biru dan terdapat endapan

warna putihBiru jernih dan endapan

putih hilang

Percobaan 6Warna Awal Setelah dimasukkan

sepucuk kolesterolSetelah dicampur H2SO4

Setelah didiamkan

Bening Bening Kuning Terjadi flourensensi*

* Urutan warna dari atas tabung ke dasar tabung : Merah Bata - Jingga - Jingga muda - Kuning - Hijau.

Page 4: Biokimia Lipid

BAB IIPERSIAPAN PRATIKUM

I. Alat-Alat

Tabung reaksi 1 set

Pipet tetes

Pipet ukur (5, 10 ml)

Lampu spiritus

Gelas ukur (10, 25 ml)

Kertas biasa

Gelas piala (250, 500 ml)

Cawan porselin

Mikroskop

II. Bahan-Bahan Percobaan

Kloroform

Eter

Larutan Na2CO3 1%

Empedu encer

Air

Hubl jod reagen

Minyak kelapa

Minyak kacang

Minyak wijen

Lemak binatang

Gliserol

Kristal KHSO4

Alkohol

Kolesterol

Asam sulfat pekat

Page 5: Biokimia Lipid

CuSO4

NaOH

BAB IV

Page 6: Biokimia Lipid

PEMBAHASAN

Percobaan 1

Tabung A (Kloroform + Minyak Kelapa)

* Pada percobaan tabung A , minyak terlarut didalam tabung. Hal ini dikarenakan,

kloroform bersifat non polar. Lipid yang bersifat non polar hanya dapat larut dalam

bahan yang bersifat non polar.

Tabung B (Eter + Minyak Kelapa)

* Pada percobaan tabung B , minyak terlarut didalam tabung. Hal ini dikarenakan,

eter bersifat non polar. Lipid yang bersifat non polar hanya dapat larut dalam bahan

yang bersifat non polar.

Tabung C (Air + Minyak Kelapa)

* Pada percobaan tabung C, minyak tidak terlarut (tercampur) dengan air. Karena air

bersifat non polar, oleh karena itu lipid tidak dapat terlarut. Sehingga terbentuk 2

lapisan yaitu minyak berada di atas air. batas antara minyak dan air terlihat

jelas.

Tabung D (Na2CO3 + Minyak Kelapa)

* Pada percobaan tabung D, minyak sedikit larut dan larutan berubah warna menjadi

keruh. Terjadi proses saponifikasi (penyabunan)

Tabung E (Empedu Encer+ Minyak Kelapa)

* Pada percobaan tabung E, minyak terlarut didalam tabung dan teremulsi sehingga terdapat

endapan.

Percobaan 4

NaOH merupakan basa kuat, ketika direaksikan dengan CuSO4 maka akan

terbentuk endapan Cu(OH)2 yang tidak larut dalam air. Tujuan penambahan

gliserol ini adalah untuk melarutkan endapan Cu(OH)2.Karena gliserol dapat mengoksidasi logam berat, salah satunya adalah Cu.

Page 7: Biokimia Lipid

Selain itu, gliserol juga mengandung gugus -OH sehingga dapat melarutkan endapan CU(OH)2.

Cu(OH)2 yang terbentuk tidak larut karena mengandung (OH-). Senyawa yang

mengandung hidroksida (OH-) tidak dapat larut pengecualiannya adalah hidroksida

logam alkali dan Ba(OH)2.