35
PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKAN 2020 MATERI 4 LIPID Tim Asisten Praktikum Biokimia Peternakan 2020

PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

  • Upload
    others

  • View
    27

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

PRAKTIKUMBIOKIMIAPETERNAKAN2020

MATERI 4LIPID

Tim Asisten PraktikumBiokimia Peternakan 2020

Page 2: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

Lipid adalah senyawa yang berisi karbon

dan hidrogen, yang tidak larut dalam air

tetapi larut dalam pelarut organik/ nonpolar.

• Contohnya: eter, kloroform, benzene,

alkohol atau aseton anas, xylen, dan CHCl3

•Kelarutan di dalam air cukup rendah

•Komponen utama membran adalah

komponen unit pemangun yang khas yaitu

asam lemak (95% asam lemak dari 100 gram

lemak)

Page 3: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

KLASIFIKASI LEMAK

• Simple lipids/ Lemak sederhana

asam lemak dengan berbagai asam

alkohol yaitu monogliserol, digliserol,

trigliserol, asam lemak + alkohol.

•Compound lipids/ lemak majemuk

gliserol yang berikatan denfan zat

kimia lainnya yaitu phospolipid glucolipid,

dan lipoprotein.

•Derivate lipids/ turunan lemak

zat_zat yang berasal dari kombinasi

antara lemak-lemak sederhana dengan lemak

majemuk seperti asam lemak dengan

alkohol.

Page 4: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

LEMAK BERDASARKAN KEJENUHAN

•Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)

a. asam lemak yang mengandung ikatan

tunggal pada rantai hidrokarbonnya

b. Mempunyai rantai zig-zag yang dapat

cocok satu sama lain → gaya tarik van

der walls tinggi → berwujud padat.

c. Dapat menyebabkan aterosklerosis →

hipertensi

d. Contoh: asam butirat CH3(CH2)2CO2H,

asam palmiat CH3(CH2)2CO2H, dan

asam asetat CH3(CH2)16C02H.

Page 5: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

LEMAK BERDASARKAN KEJENUHAN

•Asam lemak jenuh tidak jenuh (unsaturated

fatty acid)

a. Asam lemak yang mengandung satu

ikatan rangkap pada rantai

hidrokarbonnya

b. Asam lemak dengan lebih dari sati ikatan

jika dua tidak lazim

c. Contohnya: asam palmitoleat, asam oleat,

asam linoleat, dan asam linolenat.

Page 6: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

LEMAK BERDASARKAN SIFAT

MENGERINGNYA

• Minyak tidak mengering (no- drying oil)

•Minyak setengah kering ( semi drying oil:

minyak yang mempunyai daya mengering

lebih lambat → biji kapas)

•Minyak mengering (drying oil: minyak

yang mempunyai sifat dapat mengering jika

mengalami oksidasi dan akan berubah

menjadi lapisan tebal, bersifat kental dan

membentuk sejenis selaput jika dibiarkan di

udara terbuka)

Page 7: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

UJI KELARUTAN LIPID

Page 8: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

PRINSIP KERJA:Lipid akan larut pada pelarut non-

polar, karena lipid bersifat non-polar.

Akan terjadi emulsi jika dilarutkan

dengan pelarut polar.

TUJUAN:

Untuk mengetahui kelarutan berbagai macam

lipid dengan berbagai macam pelarut polar

maupun non-polar.

Page 9: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

ALATDANBAHAN

ALAT:▪ Beaker glass

▪ Tabung reaksi

▪ Rak

▪ Pipet tetes

▪ kertas saring

Page 10: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

ALATDANBAHAN

BAHAN▪ Lipid (lemak dan minyak) meliputi minyak goreng,

olive oil, mentega, margarin

▪ Pelarut (aquadest, etanol, eter, aseton)

Page 11: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

PROSEDUR KERJA:

▪ 1. Disiapkan alat dan

bahan

▪ 2. Dimasukkan 2 mL

sampel lipid pada tabung

reaksi

▪ 3. Ditambahkan 2 mL

pelarut

▪ 4. Dihomogenkan

▪ 5. Diamati kelarutan lipid

pada pelarut

Page 12: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

PROSEDUR KERJA:

Kelarutan lipid dengan kertas

saring :

1. Diteteskan 1 tetes larutan

lipid diatas kertas saring

2. Dibiarkan kering

3. Diamati pembentukan noda

yg terjadi

Page 13: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

KESIMPULANApabila diisi dengan +++, ++, + atau –

menunjukkan kelarutan lipid

Lipid jika pada pelarut non polar

(etanol dan aseton) dapat larut. Jika

dilarutkan pada pelarut polar

(aquadest) akan membentuk endapan

(emulsi).

Page 14: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

PENENTUAN ASAM LEMAK BEBAS

Page 15: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

PRINSIP KERJA:Minyak yang dilarutkan dengan etanolakan membebaskan asam lemak bebas. Kadar asam lemak bebas ditentukandengan jumlah titrasi NaOH yang digunakan.

TUJUAN:Menghitungkadar asam lemak bebas padaminyak.

Page 16: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

ALATDANBAHAN

ALAT:

▪ Timbangan

▪ Pipet tetes

▪ Beaker glass

▪ Buret dan penyangga

▪ Erlenmayer

Page 17: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

ALATDANBAHAN

BAHAN▪ Minyak kelapa (kelapa sawit)

▪ Ethanol 95%

• Indikator PP 1% - NaOH 0,1 N(phenolphthalein)

Page 18: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

PROSEDUR KERJA:

• Disiapkan alat dan bahan

• Ditimbang 10 mL minyak

• Ditambahkan 10 mL etanol 95%

• Ditambahkan 5 tetes pp 1%

• Dititrasikan dengan NaOH 0,1 N sampai terjadi

perubahan warna menjadi merah muda

• Dicatat volume NaOH yang digunakan untuk

titrasi

• Dihitung kadar FFA (Free Faty Acid)

Page 19: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

KESIMPULANKadar FFA = mL NaOH / KOH X N NaOH /

KOH X BM asam lemak / berat sampel

(gram) X 1000 X 100%

BM asam lemak

Asam Palmitat : 256,4290 g/mol

Asam Miristat : 228,3750 g/mol

Asam Linoleat : 280,4510 g/mol

Asam Oleat : 282,4670 g/mol

Asam Stearat : 284,4830 kg/kmol

Page 20: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

KESIMPULANKadar air merupakan penentu kualitas minyak. Meskipun kadar

asam lemak bebas dalam minyak rendah dan bilangan peroksida

rendah, bila kadar air tinggi maka minyak mengandung banyak

air dan tingkat hidrolisisnya tinggi sehingga minyak menjadi

mudah terurai. Bilangan peroksida yang tinggi disebabkan oleh

minyak yang teroksidasi dan adanya pemanasan yang tinggi

pula. Pemakaian minyak berulang-ulang menyebabkan bilangan

peroksida meningkat. Kadar asam lemak bebas meningkat

disebabkan karena trigliserida terurai menjadi asam lemaknya

dan gliserol. Minyak mengalami peruraian. Antara warna hitam

dan warna coklat pada minyak bekas pakai memang dapat

diindikasilkan tingkat kerusakannya tetapi tidak mencerminkan

secara mutlak bahwa semakin tua warnanya semakin rusak

keadaannya.

Page 21: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

CONTOH SOAL

Misalnya: Bahan atau sampel yang

dianalisa adalah minyak yang

mengandung asam oleat (Berat molekul =

282, 4670 g/mol) sebanyak 10 ml

menggunakan NaOH 0.1 N. NaOH yang

terpakai untuk menetralkan asam oleat

adalah sebanyak 3 mL, dengan demikian

%FFA asam linoleat dalam susu adalah:

Page 22: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

JAWABAN!!!

% FFA = {(3 x 0.1 x 282,4670) ÷ (10 x

1000)} x 100%

= (84,7401÷ 10000) x100%

= 0,84 %.

Jadi % FFA (asam lemak bebas) dalam

susu adalah sebesar 0,84%

Maksimal batas SNI FFA: 0,3%*Jika hasil uji lebih dari 0,3 artinya tingkat ketengikan semakin tinggi

Page 23: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

ISOLASI PROTEIN WHEY

Page 24: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

PRINSIP KERJA:Dengan sentrifugasi larutan whey

pada titik isoelektrik (PH 4,2) maka

protein whey akan terpisah dengan

zat lain.

TUJUAN:

Untuk mengisolasi protein whey dari whey

bubuk.Atau untuk mengetahui kandungan

protein whey dari whey bubuk

Page 25: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

ALATDANBAHAN

ALAT:▪ Gelas kimia

▪ Beaker glass

▪ Erlenmayer

▪ Indikatoh pH

▪ Pipet tetes

Page 26: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

ALATDANBAHAN

ALAT:▪ Sentrifugasi

▪ Tabung sentrifugator

▪ Timbangan analitik

Page 27: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

ALATDANBAHAN

BAHAN▪ Whey bubuk (susu elemen)

▪ Aquadest

▪ HCl 1 N - NaOH 1 N

Page 28: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

PROSEDUR KERJA:

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Dilarutkan 50 gram whey bubuk dengan aquadest

100 mL (1:2)

3. Didiamkan hingga terbentuk 3 lapisan

4. Diambil lapisan yang tengah

5. Diatur pada pH 4,2 dengan menambahkan HCl 1 N

jika kelebihan di atur dengan menambahkan NaOH 1

N (digunakan indicator pH)

protein whey

Page 29: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

PROSEDUR KERJA:

6. Ditimbang tabung sentrifugator kemudian

ditambahkan larutan whey sebanyak 7 gram

7. Disentrifugasi kecepatan 5000 rpm selama 15-30

menit

8. Dibuang larutan (supernatan) dan diambil pellet

(endapan)

9. Dioven selam 10-15 menit

10. Ditimbang dan dihitung rendemen

Page 30: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

KESIMPULANMeskipun kandungan protein di dalam

cairan whey cukup rendah, protein whey

mudah diserap tubuh. Di dalam cairan whey,

terdapat berbagai komponen

nutrisi.Komponen tersebut adalah laktosa

(4.7 gram per 100 gram cairan whey), asam

laktat (0.5 gram per 100 gram cairan whey),

lemak (0.3 gram per 100 gram cairan whey),

protein (0.9 gram per 100 gram cairan

whey), berbagai mineral (5.0 gram per 100

gram cairan whey), dan vitamin.

Page 31: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

KESIMPULAN

Komposisi Susu mentah Whey cair Bubuk whey

Air 87,0 gram 93,3 gram 0,0 gram

Karbohidrat 4,7 gram 4,7 gram 75,0 gram

Lipid 3,8 gram 0,3 gram 1,0 gram

Protein 3,3 gram 0,9 gram 12 gram

Page 32: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

KESIMPULAN

Rendemen protein whey

= (berat endapan + tabung) –

(berat tabung kosong) / berat

larutan whey X 100 %

Page 33: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

CONTOH SOAL

Diketahui!

Berat endapan + tabung:

40gram

Tabung: 25 gram

Larutang whey: 50 gram

Rendemen protein whey:...?

Page 34: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

JAWABAN

Rendemen protein whey

= (berat endapan + tabung) – (berat tabung

kosong) / berat larutan whey X 100 %

= (40 gram ) – (25 gram ) / 50 gram X 100%

= 30%

Page 35: PRAKTIKUM BIOKIMIA PETERNAKANsampel lipid pada tabung reaksi 3. Ditambahkan 2 mL pelarut 4. Dihomogenkan 5. Diamati kelarutan lipid ... Maksimal batas SNI FFA: 0,3% *Jika hasil uji

TerimaKasih

Tim Asisten PraktikumBiokimia Peternakan 2020