KELARUTAN isti

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    1/25

    KELARUTAN

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Sejalan dengan pesatnya perkembangan penelitian di bidang obat, saat

    ini tersedia berbagai pilihan obat, sehingga diperlukan pertimbangan yang

    cermat dalam pemilihan obat untuk mengobati suatu penyakit, kelarutan

    sangat besar pengaruhnya terhadap pembuatan obat dimana bahan-bahan

    dapat dicampurkan menjadi suatu larutan sejati, larutan koloid, dan dispersi

    kasar.

    Larutan merupakan suatu campuran homogen antara 2 zat dari

    molekul, atom ataupun ion dimana zat yang dimaksud disini adalah zat padat,

    minyak larut dalam air.

    Kelarutan adalah interaksi dua zat atau molekul sehingga terdapat

    kemungkinan-kemungkinan kimia yaitu beraksi, bercamour dan tidak 

     bercampur.

    Kelarutan suatu senyawa bergantung pada sifat fisika dan kimia zat

    terlarut dan pelarut, juga bergantung pada faktor temperatur, tekanan, p

    larutan, dan untuk jumlah yang lebih kecil, bergantung pada hal terbaginya

    zat terlarut. !dapun kelarutan didefenisikan dalam besaran kuantitatif sebagai

    konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu, dan

    secara kualitatif didefenisikan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih

    zat untuk membentuk dispersi molekuler homogen ,konstanta dielektrik dan

    adanya zat-zat lain seperti surfaktan,pembentuk kompleks dan ion sejenis.

    "alam bidang farmasi kelarutan sangat penting, karena dapat

    mengetahui dapat membantu dalam memilih medium pelarut yang paling

     baik untuk obat atau kombinasi obat, membantu mengatasi kesulitan-

    kesulitan tertentu yang timbul pada waktu pembuatan larutan farmasetis

    #dibidang farmasi$ dan lebih jauh lagi dapat bertindak sebagai standar atau

    uji kelarutan.

    %erdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan praktikum

    kelarutan. "alam hal ini akan dipelajari mengenai pengaruh pelarut campur,

     penambahan surfaktan dan pengaruh p terhadap kelarutan zat.

    DEWI RAKHMAN MUHAJIR S.Farm15020140190

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    2/25

    KELARUTAN

    B. Tujuan Praktikum

    !dapun tujuan praktikum pada percobaan kelarutanadalah &

    - 'enentukan kelarutan suatu zat secara kuantitatif  

    - 'enerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan

    suatu zat

    - 'enuliskan usaha-usaha yang dapat digunakan untuk  

    meningkatkan kelarutan suatu zat aktif dalam air pembuatan sediaan cair.

     

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Teori Umum

    DEWI RAKHMAN MUHAJIR S.Farm15020140190

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    3/25

    KELARUTAN

    Larutan adalah suatu sistem homogen yang secara kimia dan fisika

    terdiri dari dua atau lebih substansi. Larutan merupakan sistem farmasi,

     preparat cair yang mengandung satu atau lebih zat terlarut dan dimana

    metode pembuatannya tidak menggunakan metode persiapan atau bahan

    terklasifikasi dalam kategori lainnya #(arrot,)*+)$.

    Kelarutan merupakan salah satu sifat fisikokimia yang penting untuk 

    diperhatikan pada tahap preformulasi sebelum memformula bahan obat

    menjadi sediaan. %eberapa metode dapat digunakan untuk meningkatkan

    kelarutan obat, antara lain melalui pembentukan garam, perubahan struktur 

    internal Kristal #polimorfi$ atau penambahan suatu zat penolong,misalnya

     bahan pengompleks, surfaktan dan kosolen #alkowsky, )*)$.

    (enambahan surfaktan dalam larutan akan menyebabkan turunnya

    tegangan permukaan larutan. Setelah mencapai konsentrasi tertentu,

    tegangan permukaan akan konstan walaupun konsentrasi surfaktan

    ditingkatkan. %ila surfaktan ditambahkan melebihi konsentrasi ini maka

    surfaktan mengagregasi membentuk misel. Konsentrasi terbentuknya

    misel ini disebut Critical Micelle Concentration #/'/$. 0egangan

     permukaan akan menurun hingga /'/ tercapai. Setelah /'/ tercapai,

    tegangan permukaan akan konstan yang menunjukkan bahwa antar muka

    menjadi jenuh dan terbentuk misel yang berada dalam keseimbangan

    dinamis dengan monomernya #1ennaro, )**$.

    (ada umumnya, kelarutan kebanyakan zat padat dan zat cair dalam

    solen cair bertambah dengan naiknya temperatur. (roses larut untuk gas

    dalam zat cair hampir selalu bersifat eksotermik, sebab partikel-partikel

    solut telah terpisah satu sama lain dan efek panas yang dominan akan

    timbul akibat solasi yang terjadi bilamana gas larut. Kaidah Le /hatelier 

    meramalkan bahwa kenaikan temperatur akan mengakibatkan perubahan

    endotermik, yang untuk gas terjadi bilamana ia meninggalkan larutan.

    leh karen itu, gas-gas menjadi kurang larut jika temperatur zat cair di

    mana gas dilarutkan menjadi lebih tinggi. Sebagai contoh, mendidihkan

    air. 1elembung-gelembung kecil tampak pada permukaan panci sebelum

     pendidihan terjadi. 1elembung-gelembung tersebut mengandung udara

    DEWI RAKHMAN MUHAJIR S.Farm15020140190

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    4/25

    KELARUTAN

    yang diusir dari larutan jika air menjadi panas. Kita juga menggunakan

    kelakukan kelarutan gas yang umum bilamana kita menyimpan botol yang

     berisi minuman yang diberi /2 dalam almari es dalam keadaan terbuka.

    /airan tersebut akan menahan /2 yang terlarut lebih lama bilamana ia

    dijaga tetap dingin, sebab /2  lebih larut pada temperatur-temperatur 

    rendah. /ontoh lain adalah gas-gas yang terlarut dalam air mengalir dalam

    telaga-telaga dan dalam sungai-sungai. Kadar oksigen yang terlarut,

     berkurang dalam bulan-bulan dimusim panas, dibanding dengan kadar 

    oksigen selama musim dingin #'oechtar, )**$.

    !ksi pelarut dari cairan nonpolar, seperti hidrokarbon berbeda denga

    zat polar. (elarut non polar tidak dapat mengurangi gaya tarik-menarik 

    antara ion-ion elektrolit lemah dan kuat, karena tetapan dilektrtik pelarut

    yang rendah.Sedangkan pelarut polar dapat melarutkan zat terlarut

    nonpolar dengan tekanan yang sama melalui inter aski dipole induksi

    #'artin, )**3$.

    Kelarutan suatu bahan dalam suatu pelarut tertentu menunjukkan

    konsentrasi maksimum larutan yang dapat dibuat dari bahan dan pelarut

    tersebut. %ila suatu pelarut pada suhu tertentu melarutkan semua zat

    terlarut sampai batas daya melarutkannya, larutan ini disebut larutan

     jenuh. !gar supaya diperhatikan berbagai akan kemungkinan kelarutan

    diantara dua macam bahan kimia yang menentukan jumlah masing-masing

    yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh, disebutkan dua contoh

     bahan sediaan resmi larutan jenuh dalam air, yaitu larutan 0ropikal

    Kalsium idroksida, 4S( #/alcium ydro5ide 0ropical Solution, 4S($,

    dan larutan ral Kalium 6odida, 4S( #(otasium 6odide Solution, 4S($

    #oward, )**$.

    'enurut metode kelarutan, sejumlah besar obat ditempatkan dalam

    wadah yang tertutup baik, bersama-sama dengan larutan zat pengompleks

    dalam berbagai konsentrasi dan botol dikocok dalam bak pada temperatur 

    konstan sampai tercapai kesetimbangan. /airan supernatan dalam porsi

    yang cukup diambil dan dianalisis #'artin, )**3$.

    DEWI RAKHMAN MUHAJIR S.Farm15020140190

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    5/25

    KELARUTAN

    Kelarutan suatu senyawa bergantung pada sifat fisika dan kimia zat

    terlarut dan pelarut, juga bergantung pada faktor temperatur, tekanan, p

    larutan dan untuk jumlah yang lebih kecil, bergantung pada hal terbaginya

    zat terlarut. 

    Kelarutan obat dapat dinyatakan dalam beberapa cara.

    'enurut 4.S (harmacopeia dan 7ational 8ormulary, kelarutan obat adalah

     jumlah ml pelarut di mana akan larut dalam ) gram zat terlarut. Kelarutan

    dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu

     pelarut pada kesetimbangan. Larutan hasil disebut larutan jenuh. 9at-zat

    tertentu dapat larut dengan perbandingan apapun terhadap suatu pelarut.

    /ontohnya adalah etanol di dalam air. (elarut umumnya merupakan suatu

    cairan yang dapat berupa zat murni ataupun campuran. 9at yang terlarut,

    dapat berupa gas, cairan lain, atau padat. Kelarutan berariasi dari selalu

    larut seperti etanol dalam air, hingga sulit terlarut, seperti perak klorida

    dalam air. 6stilah :tak larut; (insoluble) sering diterapkan pada senyawa

    yang sulit larut, walaupun sebenarnya hanya ada sangat sedikit kasus yang

     benar-benar tidak ada bahan yang terlarut. "alam beberapa kondisi, titik 

    kesetimbangan kelarutan dapat dilampaui untuk menghasilkan suatu

    larutan yang disebut lewat jenuh (supersaturated)  yang menstabil

    #'artin,)**3$.

    (eribahasa sederhana like dissolves like sekarang dapat disusun

    kembali dengan menyatakan bahwa kelarutan suatu zat pada umumnya

    dapat diperkirakan hanya dalam cara kualitatif, setelah

    mempertimbangkan hal-hal seperti polaritas, tetapan dielektrik, asosiasi,

    solasi, tekanan dalam, reaksi asam-basa, dan faktor-faktor lainnya.Singkatnya, kelarutan bergantung pada pengaruh kimia, listrik, stuktur 

    yang menyebabkan interaksi timbal balik antara zat terlarut dan pelarut

    #'artin,)**3$.

    8aktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan #'artin, )**3$ &

    a. Sifat dari solut dan solen

    Solut yang polar akan larut dalam solen yang polar pula. 'isalnya

    garam-garam anorganik larut dalam air. Solut yang nonpolar larut dalam

    DEWI RAKHMAN MUHAJIR S.Farm15020140190

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    6/25

    KELARUTAN

    solen yang nonpolar pula. 'isalnya alkaloid basa #umumnya senyawa

    organik$ larut dalam kloroform.

     b.Kosolensi

    Kosolensi adalah peristiwa kenaikan kelarutan suatu zat karena

    adanya penambahan pelarut lain atau modifikasi pelarut. 'isalnya

    luminal tidak larut dalam air, tetapi larut dalam campuran air dan

    gliserin.

    c. Kelarutan

    9at yang mudah larut memerlukan sedikit pelarut, sedangkan zat

    yang sukar larut memerlukan banyak pelarut. Kelarutan zat anorganik 

    yang digunakan dalam farmasi umumnya adalah &

    ). "apat larut dalam air & Semua garam klorida larut, kecuali !g/l,

    (b/l2, g2/l2. Semua garam nitrat larut kecuali nitrat basa. Semua

    garam sulfat larut kecuali %aS

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    7/25

    KELARUTAN

    Salting in adalah adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan

    kelarutan zat utama dalam solen menjadi lebih besar. /ontohnya &

    riboflain tidak larut dalam air tetapi larut dalam larutan yang mengandung

    nicotinamida.

    g.(embentukan Kompleks

    (embentukan kompleks adalah peristiwa terjadinya interaksi antara

    senyawa tak larut dengan zat yang larut dengan membentuk garam

    kompleks. /ontohnya & iodium larut dalam larutan K6 atau 7a6 jenuh.

    h.Kecepatan Kelarutan

    Kecepatan kelarutan dipengaruhi oleh &

    ). 4kuran partikel & makin halus solut, makin kecil ukuran partikel> makin

    luas permukaan solut yang kontak dengan solen, solut makin cepat larut.

    2. Suhu & umumnya kenaikan suhu menambah kenaikan kelarutan

    solut.

    =. (engadukan.

    B. Prosedur Kerja Anonim! "#$%&!. 'enentukan kelarutan suatu zat secara kuantitatif 

    ). 'asukkan ) gram asam salisilat dalam ?3 mL air dan kocok selama

    ),? jam dengan strirer, jika ada endapan yang larut selama

     pengocokan tambahkan lagi sejumlah tertentu asam salisilat sampai

    diperoleh larutan yang jenuh.

    2. Saring dan tentukan kadar asam salisilat yang terlarut dalam masing-

    masing larutan.

    %. (engaruh pelarut campur terhadap kelarutan zat

    ). %uatlah )33 ml campuran bahan pelarut yang tertera pada tabel

    dibawah ini &

    (elarut !ir @ #A$ !lkohol #A$(ropilen glikol

    @ #A$

    ! =3 3 23

    % =3 2,? )+,2

    / =3 ? )?

    " =3 +,? )2,?

    B =3 )3 )3

    DEWI RAKHMAN MUHAJIR S.Farm15020140190

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    8/25

    KELARUTAN

    8 =3 )? ?

    1 =3 )+,? 2,?

    =3 23 3

    2. !mbil ?3 mL campuran pelarut, larutkan asam salisilat sebanyak )

    gram kedalam masing-masing campuran pelarut.

    =. Kocok dengan stirrer selama ),? jam. Cika ada endapan yang larut

    selama pengocokan tambahkan lagi sejumlah tertentu asam salisilatsampai diperoleh larutan yang jenuh kembali.

    3,)> 3,?> )> ?>

    )3> ?3> dan )33 mgA)33 mL.

    2. 0ambahakan ) gram asam salisilat kedalam masing-masing larutan.

    =. Kocok larutan dengan strirrer selama ),? jam. Cika ada endapan yang

    larut selama pengocokan tambahkan lagi sejumlah tertentu asam

    salisilat sampai diperoleh larutan yang jenuh kembali.

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    9/25

    KELARUTAN

    ?. %uatlah kura hubungan antara konsentrasi zat yang diperoleh dengan

     p larutan.

    B. /ara penentuan kadar asam salisilat yang terlarut

    Kadar asam salisilat yang terlarut dalam masing-masing larutan

    ditentukan dengan titrasi sebagai berikut& pipet )3 mL larutan zat,

    tambahkan kedalamnya = tetes indikator fenoftalein lalu titrasi dengan

     7a 3,) 7 sampai timbul warna merah muda.

    BAB III 'ET(DE KE)JA

    A. ALAT DAN BAHAN

      Alat *ang digunakan

    !dapun alat yang digunakan pada saat praktukum yaitu %otol

    coklat )33 ml, %otol semprot, 1elas Brlenmeyer 2? ml, 1elas kimia

    )33 ml, 1elas kimia ?3 ml, 1elas ukur ?3 ml, Kertas grafik, Kuret,

    (ipet panjang, (ipet pendek, (ipet olume )3 ml, Sendok tanduk,

    Stirrer.

      Ba+an *ang digunakan

    %ahan yang digunakan pada saat praktikum yaitu !sam salisilat,

    !ir, !lkohol, (ropilenglikol, Larutan 7a 3,) 7, 6ndicator 

    8enoftalein, tween 3 ?@ , tween 3 )3@, tween 3 ?3@, tween 3

    )33@.

    B. ,A)A KE)JA

    a.'enentukan kelarutan suatu -at seara kuantitati/ 

    ). "imasukkan ) g asam salisilat dalam ?3 ml air dan kocok selama ) jam

    dengan stier, jika ada endapan yang larut selama pengocokan

    tambahkan lagi sejumlah tertentu asam salisilat sampai diperoleh

    larutan yang jenuh.

    2. "isaring dan tentukan kadar asam salisilat yang terlarut dalam masing-

    masing larutan..

    DEWI RAKHMAN MUHAJIR S.Farm15020140190

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    10/25

    KELARUTAN

    0. Pengaru+ 1elarut am1uran ter+ada1 kelarutan am1uran

    ). "iambil )33 ml campuran pelarut, larutkan asam salisilat sebanyak 3,?

    g ke dalam masing-masing campuran pelarut.

    2. "ikocok larutan dengan stirrer selama ) jam.

    =. "isaring dan tentukan kadar asam salisilat yang terlarut dalam masing-

    masing larutan. Cam. Cika ada endapan yang larut selama pengocokan

    tambahkan lagi sejumlah tertentu asam salisilat sampai diperoleh

    larutan yang jenuh kembali.

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    11/25

    KELARUTAN

    BAB I2 HASIL DAN PE'BAHASAN

    3.$ Hasil

    a. 'enentukan Kelarutan Suatu 9at Secara Kuantitatif

    !s.

    Salisila

    t #g$

    Eol

    !ir 

    #ml$

    %erat Kertas

    Saring #g$

    %eratkertas

    saring

    F

    residu

    %eratGesidu

    #g$

    Cumlahterlarut #g$

    ),3< ?3 ).

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    12/25

    KELARUTAN

    ),?

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    13/25

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    14/25

    KELARUTAN

    (ropilen glikol &20

    100 x32   ¿6,4  

    H

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    15/25

    KELARUTAN

    H 3,+?? grA)33 ml

    kelarutan=  100

    0,755

    ¿132,45ml/ gr  #sukar larut$

    • 0ween 2 @

    Gesidu sampel H 2,

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    16/25

    KELARUTAN

    ¿241,02ml / gr #sukar larut$

    •0ween D@Gesidu sampel H ),?D2? gr I ),33? gr 

    H 3,

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    17/25

    KELARUTAN

    Gesidu sampel H ),=3)D gr I ),2*3 gr  

    H 3,33=D gr 

    Sampel yang larut H )gr I 3,33=D gr H 3,**D< gr 

     Kelarutan=  96,1ml

    0,9964 g

    ¿96,4472ml/ g  #agak sukar larut$

    PE'BAHASAN

    Larutan adalah campuran dua zat atau lebih yang bercampur dan

    homogen. Secara kuantitatif, kelarutan suatu zat dinyatakan sebagai

    konsentrasi zat terlarut didalam larutan jenuhnya pada suhu J tekanan

    tertentu. Kelarutan dinyatakan dalam satuan molalitas, molaritas dan

     persen.

    Larutan terdiri atas& Larutan jenuh, larutan tidak jenuh dan larutanlewat

     jenuh.

    ). Larutan jenuh adalah suatu larutan dimana zat terlarut berada dalam

    kesetimbangan dengan fase padat #zat terlarut$,

    2. Larutan tidak jenuh atau hampir jenuh adalah suatu larutan yang

    mengandung zat terlarut dalam konsentrasi di bawah konsentrasi yang

    dibutuhkan untuk penjenuhan sempurna pada temperature tertentu.

    =. Larutan lewat jenuh adalah suatu larutan yang mengandung zat terlarut

    dalam konsentrasi lebih banyak dari pada yang seharusnya ada pada

    temperature tertentu. 0erdapat juga zat terlarut yang tidak larut.

    (ada percobaan ini kita akan melihat pengaruh lama pengadukan

    terhadap kelarutan suatu zat dimana semakin tinggi atau semakin lama

     pengadukan maka kelarutan suatu zat akan semakin lama pengadukan

    maka kelarutan suatu zat akan semakin cepat, dan pengadukan dilakukan

    dengan tujuan agar pelarut dan zat terlarut homogen.

    !sam salisilat digunakan pada percobaan ini karena pada percobaan

    ini kita akan melihat pengaruh pengadukan terhadap kelarutan suatu zat,

    dimana asam salisilat larut dalam =?3 bagian air sehingga dapat diketahui

     bahwa asam salisilat sukar larut dalam air. Kelarutan sangat erat

    DEWI RAKHMAN MUHAJIR S.Farm15020140190

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    18/25

    KELARUTAN

    hubungannya dengan informasi struktur obat dan gaya antar molekul obat

    sehingga dipakai asam salisilat sebagai salah satu contohnya.

    "alam percobaan kali ini dilakukan = perlakuan yaitu 'enentukan

    kelarutan suatu zat secara kuantitatif, (engaruh pelarut campur terhadap

    kelarutan zat dan (engaruh penambahan surfaktan terhadap kelaruan suatu

    zat.

    Kelarutan secara kuantitatif didefinisikan sebagai konsentrasi zat

    terlarut dalam larutan jenuhnya pada suhu dan tekanan tertentu. !pabila

    molekul-molekul saling mempengaruhi maka terjadilah gaya tarik 

    menarik, menyebabkan molekul-molekul bersatu, sedangkan gaya tolak menolak mencegah suatu interpenetrasi dan dekstruksi molekuler. %ila

    gaya tarik menarik dan tolak menolak sama maka energi potensial diantara

    dua molekul adalah minimum dan sistem paling stabil.

    4ntuk menentukan kelarutan suatu zat secara kuantitatif yang pertama

    dilakukan = 5 penimbagan 3,? gram asam salisilat dengan menggunakan

    kaca arloji, hal ini karena bersifat hidroskopik jika terkena udara.

    Kemudian dilarutkan dalam 2? ml dilakukan pengocokanApengadukan

     pada magnetic stirrer selama ),? jam hingga mengasilkan larutan jenuh.

    Lalu disaring hasilnya dititrasi dengan menggunakan indikator (( dan

     7a 3,? 7 sebagai larutan baku dan dihitung kadarnya. "alam

     percobaan ini dilakukan = perlakuan dimana yang satu perlakuan

    menggunakan alat magnetic sehingga diperoleh hasil pengamatan bahwa

     pada cuplikanAperlakuan 6 Et adalah 2,) ml dengan konsentrasi 2*,33?D @

    dengan menggunakan rumus persen kadar. /uplikan 66 didapat olume

    titran adalah ), ml dengan konsentrasi 2

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    19/25

    KELARUTAN

    Senyawa polar #mempunyai kutub atau muatan$ akan mudah larut

    dalam senyawa polar. 'isalnya gula, 7a/l, alkohol, dan semua asam

    merupakan senyawa polar sehingga mudah larut dalam air yang juga

    merupakan senyawa polar.

    (elarut polar bertindak sebagai pelarut dengan mekanisme sebagai

     berikut &

    a. 'engurangi gaya tarik antara ion yang berlawanan dalam kristal.

     b. 'emecah ikatan koalen elektrolit-elektrolit kuat, karena pelarut ini

     bersifat amfiprotik 

    c. 'embentuk ikatan hidrogen dengan zat terlarut.

    (ada percobaan ini diawali dengan melakukan pencampuran larutanyaitu antara air, alkohol dan pripenglikol dengan perbandingan yang telah

    ditentukan. Kemudian sampel asama salisilat dilarutkan dalam pelarut

    campur tersebut dan dilakukan pengocokanApengadukan dengan

    menggunakan stirer dan secara manual selama ) jam. Setelah itu dilakukan

    titrasi pembakuan terhadap larutan baku sekunder #7a 3,? 7$.

    0itrasi yang dilakukan adalah titrasi asam basa, yaitu titrasi terhadap

    larutan asam salisilat terhadap larutan yang berasal dari basa dengan

    menggunakan indikator phenoftalein #pp$. 6ndikator ini dipilih karena

    rentang p yang dimilikinya yaitu berkisar ,3 I )3,3. 6ndiktor 

     phenoftalein berfungsi untuk menetapkan atau mengetahui titik akhir 

    titrasi atau titik ekuialen. 0itik ekuialen titrasi adalah titik dimana

    larutan titran dan larutan uji telah bereaksi sempurna yang ditandai dengan

    terjadinya perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda atau

     pink rose, hingga diperolehh larutan jenuh, yaitu larutan dimana zat

    terlarut ada yang tidak larut dalam pelarutnya. Larutan kemudian difiltrasi

    dengan kertas saring untuk memisahkan endapan. Larutan yang telah

    disaring kemudian dititrasi dengan larutan 7a.

    0itrasi harus dilakukan dengan cepat untuk mencegah terjadinya

     penguapan dari alkohol karena sifat alkohol yang sangat mudah menguap.

    Eolume 7ayang dibutuhkan hanya sedikit untuk asam salisilat dengan

     pelarut campur yang kandungan airnya lebih banyak. Semakin banyak 

     jumlah air dalam pelarut campur olume 7a yang dibutuhkan akan

    DEWI RAKHMAN MUHAJIR S.Farm15020140190

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    20/25

    KELARUTAN

    semakin sedikit, sebaliknya semakin banyak olume 7a yang

    dibutuhkan semakin banyak. al ini disebabkan 7a lebih mudah

     bereaksi dengan air dibandingkan dengan alkohol. 7amun pada percobaan

    ini perbandingan air dengan pelarut campur yang lain adalah tetap.

    "ari tabel perhitungan dapat disimpulkan bahwa semakin besar 

    konsentrasi dari asam salisilat maka semakin besar pula olume titran dari

     7a yang dibutuhkan.

    %anyaknya olume titran #7a$ juga dipengarahi oleh kelarutan

    oleh asam salisilat tersebut. "engan etanol pekat #*D @$ asam salisilat

    sangat mudah larut sehingga jika kandungan alkohol pada pelarut campur lebih banyak asam salisilat yang terlarut pun semakin banyak dan

    ikatannya semakin kuat, sehingga pada saat dititrasi dengan 7a ikatan

    akan sulit dipisahkan sehingga dibutuhkan olume titran 7a yang lebih

     banyak. %erbeda dengan apabila kandungan auadest lebih banyak maka

    olume 7a yang dibutuhkan labih sedikit karena asam salisilat yang

    terkandung dalam pelarut lebih sedikit, terlebih lagi sebelum dilakkan

    titrasi, penyaringan dilakukan untuk mendapatkan larutan jenuh, dimana

    asam salisilat yg tidak larut akan tertinggal dikertas saring sehingga asam

    salisilat berada dalam bentuk asam bebas. "engan demikian titrasi yang

    terjadi hanya antara 7a dan auadest.

    (ada percobaan pertama, menentukan kelarutan asam salisilat secara

    kuantitatif. Langkah pertama yang dilakukan yaitu masukkan 3,? gram asam

    salisilat dalam 2? ml air dan kocok selama =3 menit. (ada kelarutan asam

    salisilat secara kuantitatif dan diperoleh berat residu asam salisilat 3,*

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    21/25

    KELARUTAN

    terbentuk endapan maka ditambahkan lagi asam salisilat sebanyak 3.? gram,

    setelah proses pengocokan, larutan kemudian disaring dengan menggunakan

    corong dan kertas saring lalu hasil saringan asam salisilat dikeringkan selama

    2< jam kemudian asam salisilat yang telah kering ditimbang. (ada pengaruh

     pelarut campur terhadap kelarutan asam salisilat dan diperoleh hasil bahwa

    asam alisilat lebih mudah larut dalam pelarut yang memiliki konstanta

    dielektrik rendah. (ada pelarut ! jumlah asam salisilat yang terlarut 3,+)*?

    gram, pada pelarut % jumlah asamsalisilat yang terlarut 3,?2*2 gram, pada

     pelarut / jumlahasamsalisilat yang terlarut 3,3*22 gram, pada pelarut "

     jumlah asam salisilat yang terlarut 3,

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    22/25

    KELARUTAN

    miselkritik #K'K$ kelarutan asam salisilat menjadi konstan. (ada konsentrasi

    tween 3 )@ jumlah asam salisilat yang terlarut 3,+?? gram, pada konsentrasi

    tween 3 2@ jumlah asam salisilat yang terlarut 3,=2)* gram, pada

    konsentrasi tween 3 =@ jumlah asam salisilat yang terlarut 3,

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    23/25

    KELARUTAN

    BAB 2 KESI'PULAN DAN SA)AN

    %.$ Kesim1ulan

    a. Semakin lama pengocokan maka kelarutan suatu zat semakin besar.

    0. Semakin tinggi konstanta dialektrik suatu zat maka semakin tinggi pula

    kelarutan suatu zat.

    . Semakin besar konsentrasi surfaktan yang ditambahkan maka semakin

    tinggi pula kelarutan suatu zat.

    d. Semakin tinggi p suatu zat maka semakin cepat pula kelarutan suatu zat.

    $." SA)AN

    !danya komunikasi yang baik antara praktikan dan asisten

     pendamping dalam praktikum sehingga segala sesuatunya lebih terkoordinasi

    dan semua alat dan bahan yang akan digunakan sudah tersedia didalam lab

    agar praktikum dapat berjalan dengan lancar.

    DEWI RAKHMAN MUHAJIR S.Farm15020140190

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    24/25

    KELARUTAN

    DA4TA) PUSTAKA

    !nonim. 23)

  • 8/19/2019 KELARUTAN isti

    25/25

    KELARUTAN

    alkowsky, S. )*). 0echniues f Solubilization f "rugs. 'arcel "ekker. 7ew

    ork.

    DEWI RAKHMAN MUHAJIR S.Farm15020140190