31
AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID PADA TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA YANG DIBERI EKSTRAK JAMUR TIRAM PUTIH ELVIRA YUNITA DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI

LIPID PADA TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA YANG

DIBERI EKSTRAK JAMUR TIRAM PUTIH

ELVIRA YUNITA

DEPARTEMEN BIOKIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,
Page 3: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Aktivitas

Aminotransferase dan Peroksidasi Lipid pada Tikus Hiperkolesterolemia yang

Diberi Ekstrak Jamur Tiram Putih adalah benar karya saya dengan arahan dari

komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan

tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Elvira Yunita

NIM G84090006

Page 4: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

ABSTRAK

ELVIRA YUNITA. Aktivitas Aminotransferase dan Peroksidasi Lipid pada Tikus

Hiperkolesterolemia yang Diberi Ekstrak Jamur Tiram Putih. Dibimbing oleh

HASIM dan SULISTIYANI.

Ekstrak Jamur tiram putih mengandung lovastatin sehingga dapat

dimanfaatkan sebagai antikolesterol. Meskipun demikian, ekstrak jamur tiram

tersebut diduga bersifat hepatotoksik pada dosis tertentu. Tujuan penelitian ini

adalah menganalisis aktivitas enzim AST dan ALT serta konsentrasi lipid

peroksida hati pada tikus hiperkolesterolemia yang diberikan ekstrak jamur tiram

putih. Hewan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus Sprague

Dawley jantan sebanyak 35 ekor yang dibagi menjadi lima kelompok yaitu

kelompok: normal (N), hiperkolesterolemia (HK), lovastatin (L), ekstrak jamur

tiram putih dosis 30 mg/kg BB (E1), ekstrak jamur tiram putih dosis 60 mg/kg BB

(E2). Pemberian ekstrak jamur tiram putih dosis 30 mg/kg BB dapat menurunkan

32.92% aktivitas AST, 34.73% aktivitas ALT, dan 54.05% konsentrasi lipid

peroksida hati dibandingkan kelompok HK. Ekstrak jamur tiram putih dosis 60

mg/kg BB dapat menurunkan 38.78% aktivitas AST, 24.62% aktivitas ALT, dan

17.50% konsentrasi lipid peroksida hati dibandingkan kelompok HK. Data ini

menunjukkan bahwa pemberian ekstrak jamur tiram putih tidak mengganggu

fungsi hati tikus serta dapat berperan sebagai antioksidan.

Kata kunci: ALT, AST, enzim, jamur tiram putih, lipid peroksida

ABSTRACT

ELVIRA YUNITA. Aminotransferase Activity and Lipid Peroxidation in

Hypercholesterolemic Rats that Given White Oyster Mushroom Extract.

Supervised by HASIM and SULISTIYANI.

White oyster mushroom extract contain lovastatin which can be used as

anticholesterol agent. But, this extract is thought to be hepatotoxic in certain

doses. The aim of this research was to analyze AST and ALT activities and to

measure concentration of lipid peroxide in liver of hypercholestrolemic mice

induced with white oyster mushroom extract. Animals used in this research were

35 males Sprague Dawley mice that have been divided into five groups, that are

normal (N) group, hypercholesterolemia (HK), lovastatin (L), white oyster

mushroom extract dose 30 mg/kg BB (E1) and white oyster mushroom extract

dose 60 mg/kg BB (E2). Administration of white oyster mushroom extract dose

30 mg/kg BB decreased 32.92% AST activity, 34.73% ALT activity and also

lowered 54.05% lipid peroxide concentration than HK group. Induction with

white oyster mushroom extract dose 60 mg/kg BB decreased 38.78% AST

activity, 24.62% ALT activity and also lowered 17.50% lipid peroxide

concentration than HK group. This data showed that the oyster mushroom extract

was not affect the function of rat liver and could act as antioxidant.

Keywords: ALT, AST, enzyme, lipid peroxide, white oyster mushroom

Page 5: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains

pada

Departemen Biokimia

AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI

LIPID PADA TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA YANG

DIBERI EKSTRAK JAMUR TIRAM PUTIH

ELVIRA YUNITA

DEPARTEMEN BIOKIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,
Page 7: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

Judul Skripsi : Aktivitas Aminotransferase dan Peroksidasi Lipid pada Tikus

Hiperkolesterolemia yang Diberi Ekstrak Jamur Tiram Putih

Nama : Elvira Yunita

NIM : G84090006

Disetujui oleh

Dr Hasim, DEA

Pembimbing I

drh Sulistiyani, MSc PhD

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir I Made Artika, MAppSc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

PRAKATA

Syukur senantiasa tercurah atas karunia Allah SWT sehingga karya ilmiah

ini berhasil diselesaikan dengan baik. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan

Februari hingga Agustus 2013. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium

Departemen Biokimia Institut Pertanian Bogor.

Kegiatan penelitian yang telah dilakukan, lebih berfokus pada analisis

aktivitas enzim AST (Aspartat aminotransferase) dan ALT (Alanin

aminotransferase) serta pengukuran konsentrasi lipid peroksida hati tikus

hiperkolesterolemia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

ilmu pengetahuan dan teknologi agar potensi jamur tiram sebagai antikolesterol

dapat termanfaatkan dengan lebih optimal.

Pelaksanaan kegiatan, pelaporan serta keseluruhan kegiatan penelitian ini

tentu saja tidak terlepas dari kontribusi berbagai pihak terkait. Ucapan terima

kasih tercurah kepada Dr. Hasim, DEA dan drh. Sulistyani, M.Sc, Ph.D selaku

dosen pembimbing serta tim Permen Tiramisu (Waliyuddin, Naila, Amel dan

Yusuf) yang sangat besar kontribusinya atas pelaksanaan penelitian ini. Ucapan

terima kasih juga penulis sampaikan kepada ayah dan ibu serta seluruh keluarga,

teman-teman dari Asrama TPB IPB dan teman-teman Biokimia IPB angkatan 46

yang telah memberikan dorongan tiada henti dalam proses penyelesaian karya

ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2014

Elvira Yunita

Page 9: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

BAHAN DAN METODE 2

Bahan dan Alat 2

Metode Penelitian 3

HASIL 5

Pengukuran Aktivitas Enzim Aminotransferase 5

Konsentrasi Lipid Peroksida 7

PEMBAHASAN 7

Aktivitas Aminotransferase Pasca Induksi Ekstrak Jamur Tiram Putih 7

Aktivitas Lipid Peroksida Hati Pasca Induksi Ekstrak Jamur Tiram Putih 9

SIMPULAN DAN SARAN 11

DAFTAR PUSTAKA 11

LAMPIRAN 15

RIWAYAT HIDUP 21

Page 10: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

DAFTAR GAMBAR

1 Aktivitas enzim AST 6 2 Aktivitas enzim ALT 6 3 Konsentrasi lipid peroksida hati tikus 7

DAFTAR LAMPIRAN

1 Tahapan penelitian 15 2 Aktivitas enzim AST hewan coba 16

3 Aktivitas enzim ALT hewan coba 17 4 Kurva standar lipid peroksida 18 5 Konsentrasi lipid peroksida 19 6 Analisis ANOVA 20

Page 11: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

PENDAHULUAN

Penyakit jantung dan pembuluh darah, khususnya penyakit jantung

koroner, hipertensi, dan stroke merupakan penyebab kematian tertinggi di wilayah

Asia, termasuk Indonesia (Kementerian Kesehatan RI 2012). Penyakit jantung

koroner dapat berawal dari kondisi hiperkolesterolemia (tingginya konsentrasi

kolesterol dalam darah) yang pengobatannya biasa dilakukan dengan pemberian

obat-obatan dari golongan statin. Obat golongan statin memiliki beberapa efek

samping, yaitu mual, konstipasi, dan kram abdomen (Kabo 2008). Sakit kepala,

nyeri otot, gangguan pada mata (katarak), gangguan hati, gagal ginjal, disfungsi

saraf, serta disfungsi ereksi juga pernah dilaporkan pada beberapa kasus (Cheung

et al. 1993). Fakta ini dihadapkan pada potensi bahan-bahan alam yang belum

termanfaatkan optimal di Indonesia. Sebanyak lebih dari 15000 komoditas di

Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat dan beberapa diantaranya

belum termanfaatkan optimal (Prapti 2010). Salah satu komoditas yang belum

termanfaatkan optimal tersebut adalah jamur tiram putih.

Jamur tiram putih merupakan komoditas yang cukup berkembang pesat

budidayanya di masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, kebanyakan

masyarakat Indonesia mengonsumsi jamur tiram putih hanya sebagai bahan

pangan dan produk olahan saja. Jamur tiram putih memiliki potensi sebagai bahan

baku yang dapat menurunkan konsentrasi kolesterol darah. Pemanfaatan jamur ini

sebagai antikolesterol dapat menaikkan nilai mutu jamur tiram putih yang baru

termanfaatkan sebagai bahan pangan di Indonesia. Hossain et al. (2003)

menyatakan bahwa pada masyarakat Cina dan India, jamur tiram putih sudah

sejak lama dimanfaatkan sebagai obat yang dapat mengobati kanker dan inflamasi.

Alam et al. (2009) menyatakan bahwa pada tikus hiperkolesterolemia,

pemberian 5 % simplisia jamur tiram putih selama tiga minggu dapat menurunkan

konsentrasi kolesterol dalam serum sebesar 30.18%. Waliyuddin (2013)

melaporkan bahwa pemberian ekstrak jamur tiram putih dengan dosis 30 mg/kg

BB dan 60 mg/kg BB dapat menurunkan konsentrasi kolesterol darah tikus

sebesar 53.89% dan 66.43%. Meskipun demikian, potensi antikolesterol yang

dimiliki oleh jamur tiram putih ini masih diiringi dengan faktor resiko tertentu.

Nieminen (2009) menyatakan bahwa konsumsi Pleurotus ostreatus

sebesar 9 gram tepung per kg BB pada tikus dapat meningkatkan aktivitas enzim

alanin aminotransferase pada plasma secara signifikan. Al Deen et al. (1987)

menyatakan bahwa pemberian ekstrak ini pada dosis besar juga dapat

mengakibatkan pendarahan pada usus halus, hati dan ginjal sehingga senyawa

pada ekstrak jamur tiram putih ini memiliki kemungkinan hepatotoksik pada dosis

tertentu. Oleh karena itu, penting dilakukan pemeriksaan aktivitas enzim aspartat

aminotransferase (AST) dan alanin aminotransferase (ALT) pada tikus

hiperkolesterolemia yang diberikan ekstrak jamur tiram putih.

Keadaan ketika konsentrasi kolesterol melebihi normal di dalam tubuh,

juga memicu terjadinya peroksidasi lipid sehingga banyak terbentuk radikal bebas.

Kolesterol di dalam hati (pada proses biosintesis asam empedu), akan bereaksi

dengan 7α-hidroksil yang dikatalisis oleh 7α-hidroksilase dengan bantuan oksigen,

NADPH, dan sitokrom P-450 oksidase. Sitokrom P-450 oksidase merupakan

enzim yang berperan dalam memperantarai metabolisme retikulum endoplasmik

Page 12: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

2

yang menghasilkan radikal superoksida (O2-). Semakin banyak kolesterol yang

tersedia, maka akan dibutuhkan banyak sitokrom P-450 oksidase dan banyak

dihasilkan radikal bebas (Murray et al. 2009). Konsentrasi lipid peroksida yang

tinggi dapat menjadi indikasi awal rusaknya sel-sel hati (Yagi 1994). Penentuan

konsentrasi lipid peroksida hati tikus hiperkolesterolemia yang diberi ekstrak

jamur tiram putih belum pernah dilaporkan, begitu juga halnya dengan pengujian

aktivitas enzim AST dan ALT.

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis aktivitas enzim AST, ALT serta

konsentrasi lipid peroksida hati pada tikus hiperkolesterolemia yang telah

diinduksi dengan ekstrak jamur tiram putih. Hasil penelitian ini dapat memberikan

informasi mengenai keamanan penggunaan ekstrak jamur tiram putih sebagai

komponen antikolesterol. Hipotesis penelitian ini adalah sediaan dari ekstrak

jamur tiram putih yang diberikan pada tikus tidak meningkatkan aktivitas AST

dan ALT melebihi batas normal. Selain itu, senyawa ini juga diduga dapat

menurunkan konsentrasi lipid peroksida hati hewan coba yang diteliti.

BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Hewan uji yang digunakan adalah 35 ekor tikus putih jantan galur Sprague

Dawley berusia 8-10 minggu serta memiliki bobot rata-rata 136.68 gram. Hewan

uji ini diperoleh dari Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB.

Pakan standar yang diberikan pada tikus adalah pakan PURE 512 yang diperoleh

dari pasar Laladon, Dramaga Bogor. Telur ayam curah yang digunakan untuk

pembuatan pakan kolesterol dibeli di daerah Cimanggu Bogor. Lemak kambing

yang digunakan diperoleh dari Pasar Empang Bogor. Ekstrak jamur tiram putih

pada penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Waliyuddin (2013) yang

diekstraksi dengan metode sokhletasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian

aktivitas enzim AST dan ALT menggunakan kit komersial ALT dan AST SIGMA.

Bahan untuk pengujian peroksidasi lipid antara lain NaCl 0.9%, Thiobarbituric

Acid (TBA) 1%, asam asetat 50%, n-butanol:piridin (15:1 v/v), NaOH 1 M, SDS

8.1%, asam asetat 20% dan akuades. Selain itu, bahan lain yang juga digunakan

adalah propil tiourasil (PTU), dietil eter, dan lovastatin.

Peralatan yang diperlukan pada tahapan awal penelitian ini (proses

pembuatan pakan kolesterol) diantaranya adalah penangas air, mesin pembuat

pelet (pelet yang dihasilkan memiliki diameter 3 mm), serta bak pengaduk. Selain

itu, pada tahapan analisis aktivitas enzim aminotransferase dibutuhkan juga

spektrofotometer UV-VIS (Thermo Electron Corporation Beckman), oven (Eyela

NDO-700), mikrosentrifus (Hettich Universal), tabung Eppendorf 2 mL serta

pipet mikro ukuran 10-1000 µL, pipet kapiler 1µL dan kuvet kaca 1 mL serta

peralatan gelas. Pengkuran konsentrasi lipid peroksida hati pada penelitian ini

memerlukan peralatan lainnya seperti neraca analitik, kuvet 5 mL, tabung

sentrufus 15 mL, coolbox, aluminium foil, vortex, penangas air, sarung tangan dan

masker.

Page 13: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

3

Metode Penelitian

Pembuatan Pakan Kolesterol (modifikasi Kristiani 2003)

Pakan kolesterol dibuat dengan menggunakan mesin pembuat pelet milik

Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Pakan kolesterol yang dibuat

merupakan campuran dari beberapa komponen, yaitu 3% kolesterol, minyak sayur

6%, lemak kambing 5%, dan pakan standar hingga mencukupi 100%. Komponen

tersebut dicampur rata kemudian dibentuk menjadi pelet dengan menggunakan

mesin pembuat pelet.

Pengelompokan dan Pemeliharaan Hewan Coba

Hewan coba yang digunakan yaitu tikus putih galur Sprague Dawley

dewasa (dengan bobot rata-rata 136.68 gram). Tikus yang diperlukan sejumlah 35

ekor dibagi ke dalam 5 kelompok (n=7), yaitu kelompok normal (N),

hiperkolesterolemia (HK), lovastatin (L), ekstrak jamur tiram putih dosis 30

mg/kg BB (E1), dan ekstrak jamur tiram putih dosis 60 mg/kg BB (E2). Masing-

masing hewan coba dipelihara dalam kandang individual. Selama 3 minggu masa

adaptasi, kelima kelompok tikus tersebut diberikan pakan standar sebanyak 20

g/hari dan air minum dalam kondisi ad libitum. Masa induksi hiperkolesterolemia,

semua kelompok tikus (kecuali kelompok N) diberikan pakan kolesterol sebanyak

20 g/hari serta dicekok dengan PTU 0.5 mg/kg BB sedangkan kelompok N

diberikan pakan standar dan dicekok dengan akuades. Masa induksi

hiperkolesterolemia dilakukan selama 4 minggu. Setelah itu, dimulai masa

perlakuan selama 2 minggu. Tikus kelompok HK tetap dicekok dengan PTU dan

pakan kolesterol, ketiga kelompok lainnya juga diberikan perlakuan yang sama

kecuali pada kelompok N yang tetap mengonsumsi pakan standar. Selain

diberikan pakan kolesterol dan dicekok dengan PTU, kelompok L dicekok 0.2857

mg/kg BB lovastatin, kelompok E1 dicekok 30 mg/kg BB ekstrak jamur tiram

putih dan 60 mg/kg BB ekstrak jamur tiram putih pada E2. Selama pemeliharaan,

penimbangan bobot dilakukan setiap satu minggu sekali dan pengambilan darah

serta organ hati dilakukan pada akhir perlakuan.

Dosis ekstrak yang digunakan ditentukan berdasarkan nilai LD50 dan dosis

ekstrak yang memiliki efek menurunkan konsentrasi kolesterol. Al Deen et al.

(1987) menyatakan bahwa nilai LD50 ekstrak jamur tiram putih sebesar 319 mg/kg

BB. Alam (2009) menyatakan bahwa pemberian jamur tiram putih sebanyak 5%

dari pakan yang dikonsumsi mampu menurunkan konsentrasi kolesterol darah

sebesar 30.18%. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan dosis 30 mg/kg BB

dan 60 mg/kg BB yang merupakan nilai dosis 1/5 dan 1/10 dari LD50 serta

memiliki efek dapat menurunkan konsentrasi kolesterol.

Pengambilan Sampel Darah dan Organ Hati (Malole 1989)

Tikus yang akan diambil darahnya dipuasakan terlebih dahulu selama 16

jam. Sebelum proses pengambilan darah, tikus dibius dengan menggunakan dietil

eter yang telah diteteskan ke kapas putih. Kapas tersebut kemudian dimasukkan

ke dalam toples bersamaan dengan hewan coba yang akan diambil darahnya.

Setelah itu, tikus dipegang dan dijepit pada bagian tengkuk dengan jari tangan,

kemudian mikrohematokrit digoreskan pada medical canthus mata di bawah bola

mata ke arah foramen opticus. Mikrohematokrit diputar sampai melukai plexus,

Page 14: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

4

darah yang keluar melalui mikrohematokrit ditampung pada Eppendorf lalu

disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit sehingga diperoleh

serumnya.

Sebelum proses nekropsi, tikus kembali dibuat kehilangan kesadaran

dengan menggunakan dietil eter. Setelah kehilangan kesadaran, tikus dibedah

dengan menyayat tubuh bagian depan tikus yang telah terlentang. Jarum suntik

steril digunakan untuk mengambil darah langsung dari organ jantung sehingga

diperoleh volume darah yang lebih banyak pada masing-masing hewan coba.

Darah yang diperoleh kemudian disimpan ke dalam vial dan diletakkan di dalam

cool box yang telah berisi es batu. Hati tikus tersebut diambil dan dimasukkan

dalam gelas kimia berisi natrium klorida 0.9% untuk menghilangkan darah yang

menempel pada jaringan hati. Organ hati akan digunakan dalam analisis lipid

peroksida hati.

Pengukuran Aktivitas Enzim AST ALT (IFCC 1986)

Prinsip pengukuran aktivitas ALT dan AST adalah mengukur laju

berkurangnya jumlah NADH menjadi NAD+ pada reaksi yang terjadi antara

enzim dan substrat yang dapat diukur pada panjang gelombang 340 nm.

pengukuran AST dan ALT yang dilakukan menggunakan metode International

Federation of Clinical Chemistry (IFCC) tahun 1986. Sampel berupa darah tikus

yang disentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm selama 15 menit untuk mendapatkan

serumnya. Serum darah segera diperiksa aktivitas AST dan ALT sesaat setelah

serum diperoleh. Sebanyak 100 μL serum darah tikus dicampur dengan 1000 μL

reagen, kemudian dilakukan pengukuran nilai absorbansinya dengan

menggunakan spektrofotometer UV-VIS (Thermo Electron Corporation

Beckman) pada panjang gelombang 340 nm.

Pengukuran Lipid Peroksida Hati (Yagi 1994)

Organ hati yang telah dibekukan kemudian dicairkan pada suhu ruang

hingga agak mencair. Sebanyak 10% b/v jaringan hati tersebut dilumatkan dengan

homogenizer. Campuran yang diperoleh disentrifugasi selama 5 menit dengan

kecepatan 3000 rpm dan diambil bagian supernatannya dengan pipet Pasteur

sehingga terbentuk homogenat hati.

Kurva standar dibuat menggunakan larutan stok pereaksi TMP 6M yang

diencerkan dengan akuades menjadi 60 μM kemudian dibuat konsentrasinya

menjadi 0.6, 0.9, 1.5, 3.0, 4.5, dan 6.0 μM. Larutan pada masing-masing

konsentrasi tersebut dipipet sebanyak 4 mL ke dalam tabung reaksi. Setelah itu, ke

dalam tiap tabung reaksi tersebut ditambah 1 mL TBA 1% dalam pelarut asam

asetat 50%. Kemudian dipanaskan di penangas air hingga mendidih pada suhu

95oC selama 60 menit, lalu didinginkan pada suhu kamar. Setiap tabung ditambah

1 mL akuades dan 5 mL n-butanol: piridin (15:1 v/v), diaduk dengan vorteks, lalu

disentrifugasi pada 3000 rpm selama 15 menit. Lapisan atas yang terbentuk pada

larutan diambil, kemudian serapannya diukur pada panjang gelombang 532 nm

dengan spektrofotometer.

Homogenat hati sebanyak 0.1 mL ditambah dengan 0.2 mL SDS 8.1% dan

1.5 mL asam asetat 20% ke dalam tiap tabung dan diatur pHnya dengan NaOH

1M dari 2.5 menjadi 3.5. Pengontrolan pH dilakukan menggunakan pH meter.

Setiap tabung reaksi kemudian ditambah dengan 0.7 mL akuades dan 1.5 mL

Page 15: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

5

TBA 1% dalam pelarut asam asetat 50%, dan dipanaskan ke dalam penangas air

pada suhu 95oC selama 60 menit, lalu didinginkan pada suhu ruang. Tiap tabung

reaksi ditambah 1 mL akuades dan 5 mL n-butanol: piridin (15:1 v/v), diaduk

dengan vorteks, disentrifus pada 4000 rpm selama 10 menit, diambil lapisan

atasnya, dan diukur serapannya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang

532 nm.

Prosedur Analisis Data

Analisis statistik terhadap data aktivitas enzim serta konsentrasi lipid

peroksida hati dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL),

serta uji analysis of variant (ANOVA) dan uji lanjutan Duncan pada tingkat

kepercayaan 95% dan taraf nyata 0.05. Keseluruhan data tersebut akan dianalisis

dengan menggunakan perangkat lunak Statistical Package for Social Science

(SPSS). Model RAL adalah sebagai berikut:

Yij = μ + τi + εij.

Keterangan:

i = 1, 2, …, t

j = 1, 2, …, r

μ = pengaruh rataan umum

τi = pengaruh perlakuan ke-i, i = 1, 2, 3, 4, 5

pengaruh galat perlakuan ke-i dan

εij = ulangan ke-j, j = 1, 2, 3, 4, 5, 6,7

Yij = pengamatan perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

HASIL

Pengukuran Aktivitas Enzim Aminotransferase

Aktivitas enzim AST kelompok N pada penelitian ini sebesar 136.77 U/L

(Gambar 1). Aktivitas AST normal tikus jantan Sprague Dawley yaitu 77 U/L–

157 U/L (Suckow et al. 2006). Kelompok HK memiliki aktivitas enzim AST

sebesar 145.31 U/L atau 5.88% lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok

N, namun tidak berbeda nyata (p>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa pada

penelitian ini, kondisi hiperkolesterolemia tidak meningkatkan aktivitas enzim

AST. Kelompok lovastatin yang memiliki aktivitas AST sebesar 143.66 U/L atau

1.13% lebih rendah dibandingkan kelompok HK (p>0.05). Hal ini menunjukkan

bahwa pada penelitian ini, pemberian lovastatin tidak berpengaruh nyata terhadap

aktivitas AST pada tikus hiperkolesterolemia.

Aktivitas enzim AST pada kelompok E1 diperoleh sebesar 91.66 U/L, data

ini lebih rendah 32.9% dibanding kelompok HK maupun kelompok normal

(p<0.05). Kelompok E2 memiliki aktivitas sebesar 88.95 U/L, 38.78% dan

34.96% lebih rendah dibanding kelompok HK dan N (p<0.05). Data ini

menunjukkan bahwa pemberian ekstrak jamur tiram putih pada dosis 30 mg/kg

BB maupun dosis 60 mg/kg BB dapat menurunkan aktivitas enzim AST secara

nyata (p<0.05).

Page 16: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

6

Gambar 1 Aktivitas enzim AST

Aktivitas enzim ALT kelompok N pada penelitian ini yaitu sebesar 43.75

U/L (Gambar 2). Suckow et al. (2006) menyatakan bahwa aktivitas ALT normal

untuk tikus jantan Sprague Dawley yang berusia di atas 10 minggu adalah 24

U/L– 53 U/L, sehingga aktivitas ALT kelompok N pada penelitian ini masih

termasuk ke dalam range normal. Aktivitas ALT kelompok HK pada penelitian

ini sebesar 57.52 U/L menunjukkan bahwa kondisi hiperkolesterolemia pada

hewan coba dapat meningkatkan aktivitas enzim ALT, namun tidak berbeda nyata

(p>0.05) terhadap kelompok N. Kelompok lovastatin memiliki aktivitas ALT

sebesar 46.95 U/L, angka ini 18.37% lebih rendah bila dibandingkan HK. Hal ini

menunjukkan bahwa pemberian lovastatin memiliki kecenderungan menurunkan

aktivitas ALT tikus hiperkolesterolemia.

Aktivitas enzim ALT pada kelompok E1 34.73% lebih rendah

dibandingkan dengan kelompok HK dan pada kelompok E2 diperoleh aktivitas

ALT 24.62% lebih rendah dibandingkan kelompok HK. Selain itu, data aktivitas

pada kelompok E1 maupun E2 tersebut masih termasuk dalam kondisi normal

(Suckow et al. 2006). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak jamur tiram

putih pada kedua dosis yang diujikan tidak merusak sel-sel hati hewan coba pada

penelitian ini.

Gambar 2 Aktivitas enzim ALT

136.77b ± 26.9145.31b ±24.1 143.66b ± 20.9

91.66a ± 23.9 88.95a ± 21.7

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

Normal Hiperkolesterol Lovastatin Perlakuan I Perlakuan II

Rer

ata

Ak

tiv

ita

s A

ST

(U

/l)

Kelompok Tikus

43.75a ± 13.7

57.52a ± 29.9

46.95a ± 18.3

37.54a ± 6.343.36a ± 15.5

0

10

20

30

40

50

60

70

N HK L E1 E2

Rer

ata

Ak

tiv

ita

s A

LT

(U

/l)

Kelompok Tikus

Page 17: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

7

Konsentrasi Lipid Peroksida

Hasil pengukuran konsentrasi lipid peroksida ditunjukkan pada Gambar 3,

rerata konsentrasi lipid peroksida hati kelompok N pada penelitian ini diperoleh

sebesar 18.12 nmol/gram, sedangkan pada kelompok HK diperoleh konsentrasi

lipid peroksida hati 59.95% lebih tinggi apabila dibandingkan kelompok N

(p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa kondisi hiperkolesterolemia pada hewan

coba mampu meningkatkan konsentrasi lipid peroksida hati dibandingkan

kelompok N. Kelompok lovastatin memiliki konsentrasi lipid peroksida sebesar

21.88 nmol/gram, angka ini berbeda nyata terhadap kelompok HK (p<0.05). Hal

ini menunjukkan pemberian lovastatin dapat menurunkan konsentrasi lipid

peroksida hati tikus.

Kelompok E1 memiliki konsentrasi lipid peroksida sebesar 20.79

nmol/gram atau 54.05% lebih rendah jika dibandingkan kelompok HK (p<0.05).

Data ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak jamur tiram putih dosis 30 mg/kg

BB dapat menurunkan konsentrasi lipid peroksida hati sehingga tidak berbeda

nyata (p<0.05) terhadap kelompok N. Kelompok E2 memiliki rerata konsentrasi

lipid peroksida hati sebesar 37.33 nmol/gram, atau sebesar 17.50% lebih rendah

dibandingkan kelompok HK (p>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian

ekstrak jamur tiram putih dosis 30 mg/kg BB maupun 60 mg/kg BB dapat

menurunkan konsentrasi lipid peroksida hati sehingga ekstrak tersebut dapat

berperan sebagai antioksidan.

Gambar 3 Konsentrasi lipid peroksida hati tikus

PEMBAHASAN

Aktivitas Aminotransferase Pasca Induksi Ekstrak Jamur Tiram Putih

Aktivitas enzim AST dan ALT pada penelitian ini ditentukan dengan

menggunakan kit SIGMA. Kit untuk pengukuran aktivitas AST mengandung

buffer tris, L-aspartat, α-ketoglutarat, malat dehidrogenase, dan NADH. Pereaksi

18.12a±2.7

45.25b±8.2

21.88a±7.5 20.79a±3.9

37.33b±11.7

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

N HK L E1 E2

Rer

ata

Kon

sen

trasi

Lip

id

Per

ok

sid

a H

ati

(nm

ol/

gra

m)

Kelompok Tikus

Page 18: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

8

yang digunakan dalam pengukuran ALT yaitu bufer tris, L-alanin, α-ketoglutarat,

laktat dehidrogenase, dan NADH. Sardini (2007) menyatakan bahwa prinsip kerja

enzim AST adalah enzim ini mengkatalis transfer gugus amino dari L-aspartat ke

oxoglutarate menjadi oxaloacetate dari L-glutamat, oxaloacetate selanjutnya

mengalami reduksi dan terjadi oksidasi NADH menjadi NAD+ dengan bantuan

enzim malate dehydrogenase. Prinsip kerja enzim ALT adalah enzim ini

mengkatalisis transfer gugus amino dari L-alanin ke oxoglutarate menjadi

pyruvate dan L-glutamat. Molekul piruvat selanjutnya mengalami reduksi dan

terjadi oksidasi NADH menjadi NAD+ dengan bantuan enzim laktat

dehidrogenase.

Aktivitas AST yang diperoleh pada penelitian ini lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai aktivitas ALT pada semua kelompok tikus. Rata-rata

aktivitas AST yang diperoleh 62.21% lebih besar dibandingkan aktivitas ALT.

Akbar (2004) menyatakan bahwa hasil pengukuran aktivitas AST akan lebih

tinggi dibandingkan ALT pada kasus kerusakan hati kronik. Selain itu, aktivitas

AST juga akan menjadi lebih tinggi pada kasus nekrosis jaringan hati akibat

paparan komponen-komponen hepatotoksin seperti paracetamol, tetrasiklin,

maupun obat sitotoksik. Enzim AST juga merupakan enzim yang tidak hanya

terdapat pada sel-sel hati (Wijayanti 2008) melainkan terdapat juga pada sitosol

dan mitokondria sel otot rangka, otot jantung, ginjal, otak serta eritrosit

(Stockham 2002) sehingga paparan komponen toksin akan menyebabkan enzim

AST juga keluar dari sitoplasma maupun mitokondria sel-sel lain (selain sel hati).

Akibatnya, aktivitas AST yang terukur pada serum menjadi lebih besar.

Kelompok HK pada penelitian ini memiliki aktivitas AST yang tidak

melampaui nilai normalnya (Suckow et al. 2006). Iqbal (2008) juga melaporkan

hal yang sama pada penelitian dengan menggunakan kelinci sebagai hewan coba.

Induksi hiperkolesterolemia dengan menambahkan 0.25% kolesterol pada pakan

hewan coba tidak meningkatkan aktivitas enzim AST hingga melebihi batas

normalnya. Aktivitas enzim AST dan ALT yang melebihi normal merupakan

bioindikator terjadinya kerusakan pada sel-sel hati (Panjaitan et al. 2007).

Kerusakan pada sel-sel hati dapat disebabkan oleh obat (Lindgreen et al. 1997),

senyawa kimia (Lee et al. 2003), maupun virus (Day et al. 2004). Kerusakan

hepatosit diawali dengan perubahan permeabilitas membran yang diikuti dengan

kematian sel. Jika terjadi peningkatan permeabilitas membran sel, enzim ini akan

keluar dari sel-sel hati dan masuk ke pembuluh darah sehingga aktivitasnya di

serum dapat dianalisis (Hasan dan Salim 2003).

Kelompok E1 dan E2 yang diinduksi ekstrak etanol jamur tiram putih

menunjukkan aktivitas AST yang lebih rendah (p<0.05) jika dibandingkan dengan

kelompok HK maupun N. Pemberian ekstrak jamur tiram putih pada kedua dosis

ini dapat menurunkan aktivitas AST. Enzim AST merupakan enzim yang terdapat

di sitoplasma dan mitokondria (Giannini et al. 2005) sehingga peningkatan

aktivitasnya (melebihi normal) akan terjadi pada kasus kerusakan lanjutan sel-sel

hati. Pada penelitian ini, terjadi penurunan aktivitas AST yang disebabkan oleh

kemampuan ekstrak dalam memproteksi sel-sel dalam tubuh hewan coba. Sumy

(2010) menyatakan bahwa jamur tiram putih dapat berperan sebagai

hepatoprotektor meskipun mekanismenya belum diketahui. Beberapa senyawa

alam mampu melindungi hati dari kerusakan akibat senyawa-senyawa kimia

sehingga memiliki khasiat sebagai hepatoprotektor. Arianti (2012) menyatakan

Page 19: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

9

bahwa ekstrak alang-alang dapat berkhasiat sebagai hepatoprotektor, Sari (2008)

juga menyatakan bahwa tapak liman (Elephantopus scaber Linn) juga memiliki

daya hepatoprotektif. Selain itu, jamur tiram putih dapat pula berperan sebagai

komponen nefroprotektif (Sasikumar 2011). Jayakumaret al. (2007) menyatakan

jamur tiram putih memiliki komponen yang dapat memproteksi organ-organ di

dalam tubuh, terutama dari komponen-komponen radikal.

Aktivitas ALT merupakan indikator yang lebih spesifik (dibandingkan

AST) bagi kerusakan sel-sel hepar (Hasan dan Salim 2003). Hal ini karena enzim

ini hanya terdapat di sitoplasma sel-sel hati (Stockham 2002). Kelompok HK

memiliki aktivitas ALT tidak berbeda nyata terhadap N. Hasil penelitian ini sesuai

dengan yang pernah dilaporkan Iqbal (2008) yang menyatakan bahwa sebanyak

0.25% kolesterol yang menyebabkan kelinci menderita hiperkolesterolemia tidak

mempengaruhi fungsi hati karena tidak terjadi peningkatan aktivitas enzim ALT

maupun AST. Birkner (2007) menggunakan induksi kolesterol yang cukup besar

sehingga diperoleh penurunan aktivitas enzim AST dan ALT pada hati sampai

50% karena banyak yang keluar ke dalam darah. Peningkatan aktivitas enzim-

enzim tersebut di dalam darah menunjukkan bahwa fungsi hati hewan coba

terganggu. Hal ini menunjukkan pada tahap tertentu, induksi kolesterol juga dapat

mempengaruhi fungsi hati.

Kelompok E1 dan E2 pada penelitian ini memiliki aktivitas enzim ALT

yang masih berada dalam nilai normal menurut Suckow et al. (2006). Besarnya

aktivitas enzim ALT yang lebih rendah bila dibandingkan kelompok N

kemungkinan mengindikasikan ekstrak jamur tiram putih berkhasiat

hepatoprotektor. Ariati (2012) melakukan penelitian lain yang menginduksikan

fraksi air kelopak bunga rosela pada tikus hiperkolesterolemia, hasil yang

diperoleh yaitu fraksi tersebut mampu menurunkan aktivitas enzim ALT hingga

dua kalinya. Penurunan aktivitas enzim ALT terbesar pada penelitian ini terlihat

pada kelompok E1 dengan dosis induksi sebesar 30 mg/kg BB, bukan pada dosis

yang lebih besar yaitu pada kelompok E2 yang diberikan dosis 60 mg/kg BB.

Meskipun demikian, angka aktivitas pada kedua kelompok tersebut tidak berbeda

nyata (p>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa variasi dosis yang diujikan tidak

memberikan pengaruh nyata terhadap penurunan aktivitas enzim ALT pada serum

hewan coba. Ariati (2012) juga melaporkan hal yang serupa, yaitu variasi dosis

fraksi air kelopak rosela tidak berpengaruh nyata terhadap aktivitas ALT tikus

hiperkolesterolemia.

Konsentrasi Lipid Peroksida Hati Tikus Pasca Induksi Ekstrak Jamur

Tiram Putih

Konsentrasi lipidperoksida hati kelompok N pada penelitian ini yaitu

sebesar 18.12 nmol/ gram. Alviani (2007) melaporkan bahwa konsentrasi lipid

peroksida hati tikus kelompok normal yang berusia 5 bulan dan dinekropsi pada

minggu ke 12 adalah sebesar 87.10 nmol/gram. Sayogya (2002) juga melaporkan

konsentrasi lipid peroksida hati kelompok normal usia 8.5 bulan yang dinekropsi

setelah 19 minggu adalah sebesar 100.46 nmol/gram. Perbedaan data ini karena

faktor usia tikus yang digunakan. Penelitian ini menggunakan tikus jantan

Sprague Dawley yang berusia 3 bulan dan dinekropsi pada minggu ke 9 sehingga

Page 20: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

10

konsentrasi lipid peroksida hati yang diperoleh lebih kecil dari pada data

konsentrasi pada penelitian sebelumnya.

Kondisi hiperkolesterolemia dapat meningkatkan konsentrasi lipid

peroksida pada hewan percobaan. Kelompok HK pada penelitian ini, memiliki

konsentrasi lipid peroksida hati sebesar 59.96% lebih tinggi bila dibandingkan

kelompok N. Konsumsi kolesterol yang dicampurkan ke dalam pakan pada

penelitian ini adalah sebesar 3%. Selama masa induksi hiperkolesterolemia, terjadi

peningkatan konsentrasi kolesterol serum sebesar 321.43% (Waliyuddin 2013).

Hal ini sesuai dengan penelitian Alviani (2007) menyatakan bahwa konsumsi

1.25% kolesterol dapat meningkatkan konsentrasi lipid peroksida hati tikus lima

kali lebih tinggi dibandingkan kelompok normalnya. Tombilangi (2004)

melaporkan bahwa diet 0.25% dapat meningkatkan konsentrasi lipid peroksida

darah kelinci sebesar 86.36%. Hal ini menunjukkan terdapat keterkaitan antara

konsentrasi lipid peroksida dengan kondisi hiperkolesterolemia (Moriel 2000).

Mekanisme yang terjadi terkait proses sintesis asam empedu. Kolesterol

dapat dieleminasi dari dalam tubuh setelah terlebih dahulu diubah menjadi asam

empedu. Proses ini berlangsung dengan reaksi 7α-hidroksilasi sebagai reaksi

kunci yang dikatalisis oleh 7α-hidroksilase serta memerlukan oksigen, tahapan ini

menyebabkan molekul oksigen mudah tereduksi menjadi anion superoksida

(Mayes dan Botham 1996). Jadi, semakin tinggi konsentrasi kolesterol pada kasus

hiperlipidemia mampu meningkatkan aktivitas 7α-hidroksilase sehingga semakin

banyak radikal superoksida yang terbentuk serta menyerang rantai asam lemak tak

jenuh majemuk.

Terputusnya rantai asam lemak tak jenuh majemuk akan menghasilkan

berbagai senyawa antara lain malondialdehid (MDA). Penelitian ini mengukur

konsentrasi MDA dengan metode pengukuran menggunakan asam tiobarbiturat

(TBA) sebagai parameter peroksidasi lipid yang terjadi. Halliwell dan Gutteridge

(1999) menyatakan bahwa MDA sebagai produk akhir peroksidasi lipid dapat

digunakan sebagai parameter tidak langsung dari kerusakan oksidatif yang

disebabkan oleh peroksidasi lipid. Prinsip pengukuran MDA adalah reaksi satu

molekul MDA dengan dua molekul TBA membentuk komplek senyawa MDA-

TBA berwarna merah muda yang dapat terbaca dengan spektrofotometer (Tokur

et al. 2006).

Kelompok E1 dengan konsentrasi lipid peroksida hati sebesar 20.79

nmol/gram berbeda nyata jika dibandingkan dengan kelompok HK (45.25

nmol/gram) serta tidak berbeda nyata dengan kelompok N (18.12 nmol/gram). Hal

ini menunjukkan bahwa ekstrak jamur tiram putih pada dosis 30 mg/kg BB dapat

berperan sebagai antioksidan. Waliyuddin (2013) menyatakan bahwa ekstrak

etanol jamur tiram putih mengandung alkaloid, saponin dan triterpenoid. Senyawa

alkaloid merupakan senyawa kelompok fenolik yang dapat menjadi kandidat kuat

sebagai komponen antioksidan karena potensial redoks serta stabilitas relatif yang

dimiliki (Hallliwell & Gutteridge 1999). Selain itu, komponen triterpenoid juga

dapat berperan sebagai antioksidan. Latif (2013) melaporkan bahwa komponen

triterpenoid yang terdapat pada tanaman Sorbus lanata memiliki aktivitas

antioksidan berdasarkan pengujian dengan metode diphenyloicrylhydrazyl

(DPPH). Sorbus lanata tersebut berasal dari daerah pegunungan Himalaya.

Ahmed (2013) juga melaporkan komponen asam betulinik dan betulin

Page 21: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

11

(pentasiklik triterpenoid) dari tanaman Holoptelea integrifolia yang berasal dari

Pakistan dapat berperan sebagai antioksidan.

Kelompok E2 meskipun diberikan dosis ekstrak yang lebih besar (60

mg/kg BB), penurunan konsentrasi lipid peroksida yang diperoleh lebih kecil bila

dibandingkan dengan ekstrak pada dosis 30 mg/kb BB. Al Deen et al. (1987)

menyatakan bahwa nilai LD50 ekstrak jamur tiram putih adalah 319 mg/kg BB.

Dosis 60 mg/kg (1/5 LD50) yang diberikan pada penelitian ini hanya menurunkan

17.50% konsentrasi lipid peroksida hati tikus. Hal ini kemungkinan disebabkan

oleh toksisitas jamur tiram putih tersebut. Sepcic (2004) menyatakan bahwa

toksisitas jamur tiram putih berkaitan dengan ostreolisin, salah satu protein yang

terdapat pada jamur tiram. Ostreolisin merupakan protein berukuran 15 kDa yang

secara spesifik disintesis pada badan buah jamur tiram putih. Zuzek (2006)

menyatakan bahwa ostreolisin dapat menjadi pemicu lisisnya sel pada tikus dalam

konsentrasi hanya beberapa mikromolar.

SIMPULAN DAN SARAN

Induksi ekstrak etanol jamur tiram putih dosis 30 mg/kg BB dan 60 mg/kg

BB tidak merusak sel-sel hati hewan coba. Selain itu, ekstrak jamur tiram putih

pada kedua dosis tersebut juga memiliki aktivitas antioksidan. Perlu penelitian

lebih lanjut mengenai pengaruh ekstrak etanol jamur tiram putih terhadap

konsentrasi lipid peroksida hati dengan variasi dosis yang lebih banyak antara 30

mg/kg BB hingga 60 mg/kg BB. Hal ini untuk memberikan data mengenai dosis

efektif jamur tiram putih sebagai antikolesterol dan meminimalisir efek toksik

yang dimiliki oleh ekstrak tersebut. Selain itu juga diperlukan penelitian lanjutan

mengenai potensi ekstrak etanol jamur tiram putih sebagai dalam memproteksi

organ-organ vital seperti jantung maupun otak.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed M, Ghazala HR, Faryal VM, Iffat M, Viqar UA, Shaukat M. 2013. A

triterpenoid antioxidant agents found in Holoptelea integrifolia (roxb) planch.

International Journal of Pharmaceutical, Chemical, and Biological Sciences.

3(1):63-67.

Akbar Nurul. 2004. Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Jakarta: Gaya Baru.

Alam N, Amin R, Khan A, Ara I, Shim MJ, Lee MW, Lee TS. 2009. Comparative

effect of oyster mushrooms on lipid profile, liver and kidney function in

hypercholesterolemic rats. Mycobiology. 37(1):37-42.

Al Deen I H, Twaij H A, AL Badr A A, Istarabadi T A. 1987. Toxicologic and

histopathologic studies of Pleurotus ostreatus mushroom in mice. J

Ethnopharmacol. 21(3):297-305.

Alviani. 2007. Khasiat ramuan ekstrak daun jati belanda terhadap peroksidasi

lipid hati tikus hiperlipidemia. [skripsi]. Bogor: Program Studi Biokimia

FMIPA IPB.

Page 22: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

12

Arianti R. 2012. Aktivitas hepatoprotektor dan toksisitas akut ekstrak alang alang

(Imperata cylindrical). [skripsi]. Bogor: Program Studi Biokimia FMIPA IPB.

Birkner E. 2007. The influence of methionine, selenomethionine, and vitamin E

on liver metabolic pathways and steatosis in high-cholesterol fed rabbits. Biol

Trace Elem Res. 120:179-194.

Cheung, Alfred K, De Vault, George A, Gregory, Martin C. 1993. A prospective

study on treatment oh hypercholesterolemia with lovastatin in renal transplant

patients receiving cyclosporine. Journal of The American Society of

Nephrology. 3: 12.

Day L, Shikuma C, Gerschenson M. 2004. Mithochondrial injury in the

pathogenesisof antiretroviral-induced hepatic steatosisand lactic acidemia.

Mithochondrion. 4: 95-109.

Giannini EG, Testa R, Savarino V. 2005. A Guide for Clinicians. Can Med Assoc.

172: 367-379.

Guyton, Hall. 2006. Textbook of Medical Physiology. Burlington: Elsevier Inc.

Halliwell B, Gutteridge JMC. 1999. Freen Radicals in Biology and Medicine.

London: Oxford Univ.

Harkness, Wagner. 1989. Biology and Medicine of Rabbits and Rodents. New

York: Wiley-Blackwell.

Hasan FA, Salim O. 2003. Interpretation of liver chemistry test. Bulletin of The

Kuwait Institute for Medical Specialization. 2: 27-31.

Hossain S, Hashimoto M, Choudhury EK, Alam N, Hussain S, Hasan M,

Choudhury SK, Mahmud I. 2003. Dietary mushroom (Pleurotus ostreatus)

ameliorates atherogenic lipid in hipercholesterolaemic rats. Clinical and

Experimental Pharmacology and Physiology. 30: 470-475.

Iqbal M. 2008. Akumulasi lipid di hati dan akibatnya terhadap fungsi hati pada

kelinci hiperlipidemia. [Skripsi]. Bogor: Program Studi Biokimia IPB.

International Federation of Clinical Chemistry (IFCC). 1986. Methods for the

measurement of catalytic concentration of enzymes. J Clin. Chem Clin

Biochem. 24: 481.

Jayakumar T, Thomas PA, Geraldine P. 2007. Protective effect of an extract of the

oyster mushroom, Pleurotus ostreatus of major organs of aged rats. Exp

Gerontol. 42(3): 183-91.

Kabo P. 2008. Mengungkap Pengobatan Penyakit Jantung Koroner Kesaksian

Seorang Ahli Jantung dan Ahli Obat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

[Kementerian Kesehatan RI]. 2012. Penyakit Tidak Menular (PTM) penyebab

kematian terbanyak di Indonesia. [Internet]. [diunduh 25 Desember 2013].

Tersedia pada :http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1637-

penyakit-tidak-menular-ptm-penyebab-kematian-terbanyak-di-indonesia.html.

Kristiani EBE. 2003. Ekstrak daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk)sebagai

obat alternatif untuk hiperlipidemia: kajian in vivo dan in vitro. [Tesis]. Bogor:

Program Pasca Sarjana IPB.

Latif A, Syed HH, Mumtaz A, Mohammad A, Manzoor A, Russel JC, Thomas JS,

Ghias U. 2013. A new antioxidant triterpenoid from stem wood of Sorbus

lanata. Natural Products. 8:19-24.

Lee JI, Lee KS, Paik YH, Han KH, Chon CY, Moon YM. 2003. Apoptosis of

hepatic stellatecells in carbon tetrachloride induce acuteliver injury of the rat:

analysis of isolatehepatic stellate cells. Journal of Hepatology.39: 960-966.

Page 23: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

13

Lindgren A, Aldenborg F, Norkrans G, OlaisonL, Olsson R. 1997. Paracetamol-

induced cholestatic and granulomatous liver injuries. Journal of Internal

Medicine. 241:435-439.

Malole MB. 1989. Penggunaan Hewan Percobaan Laboratorium. Bogor:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Pusat Antar Universitas Bioteknologi.

Mahfouz MM, Kummerow FA. 2000. Cholesterol-rich diets have different effects

on lipid peroxidation, Cholesterol Oxides, and Antioxidant Enzymes in Rats

and Rabbits. J Nutr Biochem 11:293-302.

Mayes PA, Botham PA. 1996. Cholesterol Synthesis, Transport, and Excretion.

New York: McGraw-Hill. 26: 219-230.

Moriel P. 2000. Lipid peroxidation and antioxidants in hyperlipidemia and

hypertension. Biology Research. 33(2): 105.

Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. 2009. Biokimia Harper. Ed ke-27. Pendit

BU, penerjemah; Jakarta: EGC. Terjemahan dari: Harper’s Illustrated

Biochemistry,27th ed.

Nieminen P, Vesa K, Anne M. 2009. Myo and hepatotoxic effect of cultivated

mushrooms in mice. Food and Chemical Toxicology. 47: 70-74.

Panjaitan RGP, Handharyani E, Chairul, Masriani. 2007. Pengaruh pemberian

karbon tetraklorida terhadap fungsi hati dan ginjal tikus putih. Makara

Kesehatan. 11:11-6.

Permatasari N. 2012. Manual Prosedur, Pengambilan Darah, Perlakuan, dan

Injeksi pada Hewan Coba. Malang: Laboratorium Biosains Universitas

Brawijaya Malang.

Prapti IY. 2010. Implementation of Herbal Medicine Networking. Central Java:

Medical Plants and Traditional Medicine Research Development Center.

Salimi YK. 2005. Aktivitas antioksidan dan antihiperkolesterolemia ekstrak beta

glukan dari Saccharomyces cerevisiae pada tikus putih. [disertasi]. Bogor: IPB.

Salter AM, Hayashi R, Al-Seeni M. 1991.Effect of hypothyroidism and high-

fatfeeding on mRNA concentrations for thelow density lipoprotein receptor

and onacyl coA. Cholesterol acyltransferase activities in rat liver. J Biochem.

276:825-832.

Sardini S. 2007. Penentuan aktivitas enzim GOT dan GPT dalam serum dengan

metode reaksi kinetic enzimatik sesuai IFCC (International Federation of

Clinical Chemistry and Laboratory Medicine). [prosiding]. Jakarta: Pusat

Teknologi Keselamatan dan Meteorologi Radiasi BATAN.

Sari PS, Azizahwati. 2008. Efek hepatoprotektif rebusan akar tapak liman pada

tikus putih yang diinduksi dengan karbon tertraklorida. Jurnal Farmasi

Indonesia. 4:2.

Sasikumar V, Sudha GM. 2011. Antioxidant activity and nephroprotective effect

of aqueous extract of Pleurotus ostreatus. [article]. Department of Biochemistry

Kongunadu Arts and Science College.

Sepcic K, Sabrina B, Katja R, Urska B, Ana P, Marjeta S, Peter M. 2004.

Ostreolysin, a pore forming protein from the oyster mushroom, interacts

specifically with membrane cholesterol-rich lipid domain. FEBS Journals. 575:

81-85.

Stockham SL. 2002. Fundamentals of Veterinary Clinical Pathology Ed I.Lowa

State: Blackwell publishing.

Page 24: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

14

Suckow M, Steven H, Craig F. 2006. The Laboratory Rat. Burlington: Elsevier

Academic Press.

Sumy AK, Nasim J, Nayma S. 2010. Study on the hepatoprotective effect of

Oyster mushroom against paracetamol induced liver damage in Wistar albino

rats. J Bangladesh Soc Physiol. 5(2): 46-52.

Tombilangi AK. 2004. Khasiat ekstrak daun jati belanda (Guazuma ulmifolia

Lamk) terhadap kadar lipid peroksida darah kelinci yang hiperlipidemia.

[skripsi]. Bogor: Jurusan Kimia FMIPA IPB.

Waliyuddin. 2013. Aktivitas ekstrak etanol jamur tiram putih (Pleurotus

ostreatus) pada tikus Sprague Dawley hiperkolesterolemia. [skripsi]. Bogor:

Program Studi Biokimia FMIPA IPB.

Yagi K. 1994. Lipid peroxide in hepatic, gastrointestional and pancreatic

diseases. Free Radicals in Diagnostic Medicine. New York: Plenum Press.

Zuzek M, Peter M, Kristina S. 2006. Toxic and lethal effect of ostreolysin, a

cytolytic protein from edible oyster mushroom (Pleurotus ostreatus), in rodents.

Toxicon. 48: 264-271.

Page 25: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

15

Lampiran 1 Tahapan Penelitian

Tiga Puluh Lima Ekor Tikus Putih

Normal (N=7)Hiperlipidemia

(N=7)

Hiperlipidemia + Lovastatin

(N=7)

Hiperlipidemia +Ekstrak

Dosis 30 mg/ kg BB (N=7)

Hiperlipidemia +Ekstrak

Dosis 60 mg/ kg BB (N=7)

Pengambilan Darah

Pengujian

Aktivitas AST

ALT

Pengukuran

Konsentrasi Lipid

Peroksida Hati

Page 26: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

16

Lampiran 2 Aktivitas enzim AST Hewan Coba

Kel Sampel Δ Absorbansi

ΔA/menit Aktivitas(U/Liter)

ΔA1 ΔA2 ΔA3

N

1 0.096 0.057 0.058 0.070 122.802

2 0.092 0.083 0.078 0.084 147.246

3 0.095 0.104 0.096 0.098 171.690

4 0.101 0.087 0.087 0.092 160.050

5 0.075 0.069 0.053 0.066 114.654

6 0.051 0.082 0.046 0.060 104.178

Rata- rata aktivitas AST 136.770

HK 1 0.059 0.067 0.062 0.063 109.416

2 0.102 0.087 0.076 0.088 154.230

3 0.106 0.079 0.071 0.085 148.992

4 0.099 0.098 0.106 0.101 176.346

5 0.13 0.054 0.087 0.090 157.722

6 0.113 0.054 0.048 0.072 125.130

Rata- rata aktivitas AST 145.306

L 1 0.103 0.095 0.05 0.0827 144.336

2 0.087 0.131 0.071 0.096 168.198

3 0.08 0.048 0.069 0.066 114.654

4 0.083 0.085 0.063 0.077 134.442

5 0.085 0.132 0.07 0.096 167.034

6 0.092 0.066 0.071 0.076 133.278

Rata- rata aktivitas AST 143.657

E1 1 0.048 0.05 0.053 0.050 87.882

2 0.073 0.073 0.076 0.074 129.204

3 0.004 0.062 0.066 0.044 76.824

4 0.061 0.045 0.046 0.051 88.464

5 0.065 0.062 0.057 0.061 107.088

6 0.046 0.031 0.027 0.035 60.528

Rata- rata aktivitas AST 91.665

E2 1 0.074 0.036 0.039 0.050 86.718

2 0.052 0.03 0.039 0.040 70.422

3 0.08 0.071 0.07 0.074 128.622

4 0.063 0.053 0.048 0.055 95.448

5 0.057 0.043 0.041 0.047 82.062

6 0.05 0.034 0.037 0.040 70.422

Rata- rata aktivitas AST 88.949

Page 27: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

17

Lampiran 3 Aktivitas enzim ALT Hewan Coba

Kel Sampel Δ Absorbansi

ΔA/menit Aktivitas(U/Liter)

ΔA1 ΔA2 ΔA3

N 1 0.009 0.022 0.019 0.017 29.1

2 0.015 0.019 0.016 0.017 29.1

3 0.05 0.016 0.013 0.026 45.978

4 0.045 0.014 0.015 0.025 43.068

5 0.069 0.021 0.022 0.037 65.184

6 0.043 0.023 0.02 0.029 50.052

Rata- rata aktivitas ALT 43.747

HK 1 0.02 0.014 0.012 0.015 26.772

2 0.086 0.049 0.049 0.061 107.088

3 0.059 0.023 0.018 0.033 58.2

4 0.053 0.037 0.041 0.044 76.242

5 0.026 0.019 0.018 0.021 36.666

6 0.043 0.019 0.007 0.023 40.158

Rata- rata aktivitas ALT 57.521

L 1 0.034 0.02 0.021 0.025 43.65

2 0.032 0.019 0.014 0.022 37.83

3 0.026 0.005 0.014 0.015 26.19

4 0.046 0.023 0.019 0.029 51.216

5 0.039 0.016 0.018 0.024 42.486

6 0.06 0.039 0.039 0.046 80.316

Rata- rata aktivitas ALT 46.948

E1 1 0.041 0.012 0.015 0.023 39.576

2 0.043 0.011 0.015 0.023 40.158

3 0.026 0.014 0.015 0.018 32.01

4 0.029 0.029 0.024 0.027 47.724

5 0.025 0.019 0.016 0.020 34.92

6 0.027 0.015 0.011 0.018 30.846

Rata- rata aktivitas ALT 37.539

E2 1 0.027 0.017 0.015 0.020 34.338

2 0.027 0.016 0.014 0.019 33.174

3 0.032 0.019 0.018 0.023 40.158

4 0.05 0.041 0.037 0.043 74.496

5 0.028 0.02 0.017 0.022 37.83

6 0.033 0.019 0.017 0.023 40.158

Rata- rata aktivitas ALT 43.359

Page 28: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

18

y = 0.253x + 0.021

R² = 0.998

0

0.5

1

1.5

2

0 2 4 6 8

Ab

sorb

an

si

Konsentrasi (μM)

y = 0.202x + 0.017

R² = 0.999

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

0 2 4 6 8

Ab

sorb

an

si

Konsentrasi (μM)

Lampiran 4 Kurva Standar Lipid Peroksida

17/07/2013

Konsentrasi

(μM)

Ulangan Rata-Rata

Absorbansi 1 2 3

6 1.564 1.595 1.506 1.555

4.5 1.188 1.156 1.121 1.155

3 0.787 0.752 0.734 0.758

1.5 0.416 0.388 0.369 0.391

0.9 0.298 0.240 0.280 0.273

0.6 0.198 0.237 0.161 0.199

14/07/2013

Konsentrasi

(μM)

Ulangan Rata-Rata

Absorbansi 1 2 3

6 1.230 1.238 1.216 1.228

4.5 0.993 0.911 0.918 0.941

3 0.732 0.440 0.645 0.606

1.5 0.328 0.344 0.327 0.333

0.9 0.190 0.214 0.191 0.198

0.6 0.128 0.142 0.139 0.136

Contoh perhitungan:

Persamaan garis pada kurva standar: y= 0.202x +0.017, r= 99.9%

Missal absorbansi sampel 0.247, maka 0.247= 0.202x + 0.017

x = 1.138 µM

Konsentrasi lipid peroksida hati dalam nmol/g:

=C µM x volume total homogenat hati mL /volume homogenat hati yang direaksikan (mL)

bobot hati pada 10%b

vhomogenat (g)

= 1.138 µM x 10 ml 0.1 mL

1 g

= 113.861 nmol/ gram

Page 29: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

19

Lampiran 5 Konsentrasi Lipid Peroksida

No Kel Sampel Absorbansi [ ] (µM) [ ] (nmol/gram)

1

N

1 0.050 0.163 16,337

2 2 0.056 0.193 19,307

3 3 0.054 0.183 18,317

4 4 0.061 0.218 21,782

5 5 0.047 0.148 14,851

Rata- rata 18,120

6

HK

1 0.079 0.307 30,693

7 2 0.116 0.490 49,010

8 3 0.116 0.490 49,010

9 4 0.117 0.495 49,505

10 5 0.114 0.480 48,020

Rata-rata 45,250

11

L

1 0.054 0.183 18,317

12 2 0.076 0.292 29,208

13 3 0.079 0.307 30,693

14 4 0.051 0.168 16,832

15 5 0.046 0.144 14,356

Rata-rata 21,880

16

E1

1 0.050 0.163 16,337

17 2 0.067 0.247 24,752

18 3 0.062 0.223 22,277

19 4 0.065 0.237 23,762

20 5 0.051 0.168 16,832

Rata-rata 20,790

21

E2

1 0.105 0.435 43,564

22 2 0.088 0.351 35,149

23 3 0.111 0.465 46,535

24 4 0.053 0.178 17,822

25 5 0.105 0.436 43,564

Rata-rata 37,330

Page 30: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

20

Lampiran 6 Analisis ANOVA

Aktivitas Enzim AST

Aktivitas Enzim ALT

Konsentrasi Lipid Peroksida Hati

Page 31: AKTIVITAS AMINOTRANSFERASE DAN PEROKSIDASI LIPID … · DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 . ... Kata kunci: ALT,

21

RIWAYAT HIDUP

Penulis berasal, dilahirkan serta dibesarkan di Curup (salah satu kota

Kecamatan di Provinsi Bengkulu). Penulis merupakan putri pertama dari

pasangan Suharsono dan Eliyani. Kecintaan pada bidang Biokimia membawa

penulis sebagai salah satu mahasiswa di Departemen Biokimia Institut Pertanian

Bogor pada tahun 2009, di tahun yang sama juga penulis berhasil menuntaskan

pendidikan di SMAN 01 Curup.

Selama menjalani perkuliahan, penulis juga aktif di beberapa kegiatan

asrama, kelembagaan Tingkat Persiapan Bersama (TPB), maupun kelembagaan di

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB. Penulis pernah

menjadi komandanwati Gugus Disiplin Asrama serta sekretaris divisi Syifokom

Ikatan Keluarga Muslim TPB (IKMT). Selain itu, penulis juga pernah menjadi

sekretaris Komisi IV Dewan Perwakilan Mahasiswa FMIPA IPB. Semester 4,

penulis menjadi asisten praktikum Pendidikan Agama Islam TPB. Penulis juga

pernah menjadi komandanwati Senior Resident Asrama Putri TPB IPB periode

2012/ 2013. Tahun 2012, penulis melaksanakan kegiatan praktik lapang di Pusat

Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan di Bogor selama dua bulan dan menulis

laporan ilmiah dengan judul Analisis Kadar Hemoglobin dan Albumin Darah pada

Tikus Kurang Gizi yang Disuplementasi Omega 3.