Upload
trinhnhu
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BIODATA
Nama : Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd
Alamat : Ngloji Rt 1 RW 4 Karanganyar
Tempat&tgl Lahir : Karanganyar, 8 Nopember 1966
Riwayat Pendidikan :
S1 sastra Sejarah UNDIP
S2 Pend. Sejarah KPK IKIP Jakarta
S3 Teknologi Pendidikan UNJ Jakarta
Alamat email : [email protected]
Web : nunuksuryani.wordpress.com
Pengalaman mengajar : S1 Pend sejarah, S2 Pend Sejarah, S2 PLB, S2 Geografi, S2 PGSD, S2 MKK, S2 IKM, S3 Ilmu Pendidikan, S3 IKM
Jabatan : Kepala LPPKS Indonesia
11/4/2017 2
Visi LPPKS-Indonesia “Menjadi Leading Sector dalam Penyiapan dan Pengembangan Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah yang Amanah-Profesional dan berjiwa Wirausaha”
Misi LPPKS-Indonesia Menanamkan nilai amanah yaitu kejujuran, integritas utuh dan komitmen yang tinggi kepada calon
kepala sekolah dan pengawas sekolah selama penyelenggaraan PPCKS dan Penguatan Kompetensi
Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah negeri maupun swasta
b. Menanamkan jiwa wirausaha melalui berbagai kegiatan pembelajaran, pendidikan dan pelatihan
yang relevan bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah sebagai bekal memasuki kawasan pendidikan
di tingkat internasional. Ada 14 karakter yang ditanamkan melalui kegiatan diklat yaitu (1) prestatif
(selalu ingin berprestasi), (2) kolaboratif, (3) kompetitif, (4) percaya diri yang memadai, (5) pantang
menyerah, (6) bekerja keras, (7) berani menanggung resiko, (8) pandai menangkap peluang untuk
mendapatkan nilai tambah, (9) menghargai orang lain, (10) menghargai waktu, (11) menghargai uang,
(12) Kreatif (13) Inovatif dan (14) memiliki internal locus of control (hati) yang baik. Keempatbelas
karakteristik ini wajib dibungkus dengan iman yang sangat kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Lanjutan
Mengembangkan ciri-ciri pemimpin yang profesional melalui peningkatan kualitas
Managerial Skills, Leadership skills, dan Technological Skills bagi kepala sekolah dan
pengawas sekolah
Mengintegrasikan konsep Spiritual Leadership dengan manajemen modern sebagai suatu
nilai dan landasan budaya kerja bagi kepala sekolah dalam memimpin unit kerja yang
dikelolanya.
Menyelenggarakan sistem rekrutmen dan diklat calon kepala sekolah dan pengawas sekolah
yang bersih dan terhormat dengan memasukkan unsur monitoring dan evaluasi yang
terpadu dengan melibatkan publik dari asosiasi profesi seperti Asosiasi Kepala Sekolah
Indonesia (AKSI) maupun Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI).
Lanjutan Melaksanakan diklat penguatan kompetensi kepala sekolah dan pengawas sekolah, dengan
memasukkan unsur monitoring dan evaluasi yang terpadu dan sesuai dengan kebutuhan
pengembangan keprofesian berkelanjutan serta tuntutan dinamika masyarakat akademis
Menata dan terus memperbaiki perangkat penyiapan calon kepala sekolah dan pengawas
sekolah serta penguatan kompetensi mereka dalam kerangka penjaminan mutu
Memperkuat internal management secara berkelanjutan dalam rangka memperbaiki
prosedur operasional standar secara terus menerus dan menciptakan dinamika kerja yang
selaras dengan tuntutan dunia pendidikan yang ideal baik tingkat nasional maupun
internasional yang dilandasi semangat kekeluargaan (brotherhood) dan gotong royong.
1. PROGRAM 2017 HARUS DILAKSANAKAN SEEFESIEN MUNGKIN.
2. PROGRAM TERFOKUS KEPADA HAL YANG SANGAT PRIORITAS
3. HINDARI PROGRAM OVERLAPPING
4. PERKETAT PERJADIN
5. PELAKSANAAN INPRES NO. 9/2016 TENTANG PENDIDIKAN VOKASI DAN KEJURUAN DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN PROGRAM PRIORITAS DALAM 4 BIDANG KEAHLIAN (MARITIM, PARIWISATA, PERTANIAN, DAN EKONOMI KREATIF)
6. PEMENUHAN KEBUTUHAN GURU SMK DILAKUKAN DENGAN SKEMA ANTARA LAIN : PROGRAM KEAHLIAN GANDA, PENGALIHAN TUGAS KARYAWAN NON GURU MENJADI GURU, DAN RECRUITMENT FRESH GRADUATE.
7. REKRUITMEN FRESH GRADUATE PADA BUTIR 6, JIKA ADA DIAMBIL DARI LULUSAN FKIP, ATAU DIAMBIL DARI PERGURUAN TINGGI NON KEPENDIDIKAN.
8. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROGRAM KEAHLIAN GANDA YANG SEDANG BERLANGSUNG, JIKA 1 TAHUN DIANGGAP TIDAK CUKUP, DAPAT DILAKUKAN DALAM 3 SEMESTER SETELAH MELALUI PENGKAJIAN.
9. PROGRAM PENGUATAN SMK DITUJUKAN UNTUK SMK YANG SEDANG BERJALAN, BUKAN UNTUK PEMBENTUKAN SMK BARU. JANGAN MELEBAR KEMANA-MANA.
10. SETIAP PROGRAM PKB HARUS BERFOKUS PADA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK) UNTUK PENDIDIKAN DASAR (SD DAN SMP), DAN PENGUATAN KOMPETENSI PENULISAN NASKAH SOAL BAIK ESSAY MAUPUN MULTIPLE CHOISE. MAKA PERLU DITUNTASKAN PEMBUATAN MODULNYA.
HASIL RAPIMTAS – 3 JANUARI 2017
11. PROGRAM KELOMPOK KERJA GURU (KKG/MGMP) PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH HARUS LEBIH MENGUTAMAKAN DALAM MEMAHAMI TENTANG SI, SKL DAN STANDAR EVALUASI (KOMPETENSI PENULISAN NASKAH SOAL)
12. MENDIKBUD TIDAK SETUJU MEMBERDAYAKAN TNI UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN GURU
13. TERKAIT DENGAN PENGUATAN PEMENUHAN GURU PRODUKTIF SMK PERLU ADA USULAN KHUSUS MEMINTA FORMASI BARU PADA KEMENPAN DAN RB.
14. PERLU MEMBUAT PROYEKSI KEBUTUHAN GURU PRODUKTIF PADA SMK DAN MEKANISME PEMENUHAN KEBUTUHANNYA.
15. BADAN BAHASA HARUS FOKUS PADA PENINGKATAN LITERASI SEKOLAH, BEKERJA SAMA DENGAN P4TK BAHASA DALAM MENINGKATKAN PERANANNYA.
16. DITJEN KEBUDAYAAN HARUS FOKUS PADA PENINGKATAN SENI BUDAYA UNTUK SELURUH NUSANTARA BEKERJA SAMA DENGAN P4TK SENI BUDAYA DALAM MENINGKATKAN PERANANNYA.
HASIL RAPIMTAS – 3 JANUARI 2017
Renstra Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan tahun 2015-2019 dalam
Sasaran Kegiatan (SK.7.9) tentang Meningkatnya kompetensi pendidik
dan tenaga kependidikan sesuai bidangnya.
Dalam salah satu jabarannya pada Indikator Kinerja Kegiatan
(IKK.7.9.15) tentang jumlah calon kepala sekolah dan kepala sekolah
yang kompeten;
(14.300 pada tahun 2015);
(26.628 pada tahun 2016);
(49.804 pada tahun 2017);
(85.308 pada tahun 2018), dan
(117.114 pada tahun 2019).
KOMPARASI ANTARA RENCANA PENCAPAIAN DAN REALISASI
DLM PENINGKATAN KOMPETENSI KS
NO KS/CKS yg ditingkatkan
Kompetensinya
Realisasi 2016 Target Renstra Selisih Lebih
1 Pencapaian sebelumnya 16.961 26.628 187
2 Kemitraan Kepala Sekolah 119
3 Manajerial Kepala Sekolah 220
4 Supervisi Kepala Sekolah 293
5 PKB 1.306
6 CKS DIPA-LPPKS 1.856
7 CKS Fasilitasi-LPPKS 5.040
8 Penguatan KS 281
9 CKS Fasilitasi-LP3CKS 739
Total 26.815
KOMPARASI ANTARA RENCANA DAN REALISASI DLM PENINGKATAN KOMPETENSI
KS/CKS
26.628 26.628 26.815
16.961
26.815
16.961
0
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
Awal Akhir Delta
Grafik Pencapaian
Peningkatan Kompetensi KS & CKS TAHUN 2016
9.667
+187
9.854
Kab/Kota
Indonesia
Provinsi PPCKS
Kab/Kota
Sudah PPCKS
Kab/Kota
Belum PPCKS
34
514
342
172
Data Per-14 Maret 2017
No Profesi Jumlah
1 Dosen 264
2 Widyaiswara 392
3 Pengawas Sekolah 137
4 Kepala Sekolah 2
5 Struktural 21
Jumlah 816
No Nama Provinsi Jumlah Kab/Kota
1 Bali 9
2 Bangka Belitung 7
3 DIY 5
4 Kalimantan Tengah 14
5 NAD 23
6 Riau 12
Semua Kabupaten/Kota telah Mengikuti PPCKS No Profesi Jumlah
1 Dosen 33
2 Widyaiswara 342
3 Pengawas Sekolah 117
4 Kepala Sekolah 7
5 Stuktural 15
Jumlah 514
Master Trainer
Asesor No Nama
Jumla
h Keterangan
1 P4TK 14 2 LP3TK 1 3 LPMP 33 4 Universitas 6 UNS, UNG, Unesa,
Unnes, UNM, UPI, UM
5 Badan Diklat
1 Jawa Timur, PWM
6 Yayasan 5 Marwita, FSECD, Sampoerna Foundation
LP3CKS
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007: Standar Kompetensi
Kepala Sekolah/Madrasah
1. Merencanakan program
supervisi
2. Melaksanakan program
supervisi
3. Menindaklanjuti program
supervisi
Supervisi
Manajerial
Pengembangan jiwa
kewirausahaan
1. Mengembangkan usaha
sekolah
2. Membudayakan perilaku
wirausaha
3. Memiliki motivasi yang kuat
4. Pantang menyerah dan selalu
mencari solusi terbaik.
5. Memiliki naluri kewirausahaan
1. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah
2. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah
3. Memimpin sekolah/madrasah
4. Mengelola perubahan dan pengembangan, pengembangan
kurikulum dan kegiatan pembelajaran sekolah/madrasah
5. Mengelola personil (GTK) sekolah (termasuk PK GTK)
7. Mengelola sarana dan prasarana,
keuangan, administrasi, dan sistem
informasi sekolah/madrasah
8. Mengelola unit layanan khusus, dan
hubungan sekolah dan masyarakat
9. Melakukan pemantauan dan evaluasi
program sekolah
KOMPETENSI KEPRIBADIAN KOMPETENSI SOSIAL
1. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah.
2. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
3. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah/madrasah.
4. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
5. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah/madrasah.
6. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
1. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah
2. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
3. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.
Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007: Standar Kompetensi
Kepala Sekolah/Madrasah
Sumber : Renstra Kemdikbud 2015 - 2019
Renstra GTK 2015 s.d. 2019
Indikator Kinerja Program Baseline
2014
Target Kinerja
2015 2016 2017 2018 2019
IKP 7.2.3. Peningkatan nilai rata-rata kompetensi pengetahuan dan keterampilan pendidik dan tenaga kependidikan dikdasmen mencapai 8.0
4,7 5.5 6.5 7.0 7.5 8.0
Target Rerata Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan Kepala Sekolah
CAPAIAN 5.64 6.2
1. Peserta 2015: 166.333 (86.02%) 2. Peserta post test 2016: 5.451 (3.09%)
Nilai Rata-Rata Nasional Uji Kompetensi Kepala Sekolah
Nilai Rata-rata
Tertinggi
Rata-rata Nasional
UK KS 56, 37
61,47 Propinsi DI. Yogyakarta
52,09
52,41
53,36
53,51
53,71
53,89
54,03
54,23
54,32
54,61
54,72
54,78
54,87
54,98
55,02
55,12
55,38
55,63
55,65
55,70
56,00
56,01
56,34
56,60
56,81
56,93
57,35
57,51
57,75
58,55
59,32
59,32
61,47
Maluku Utara
Papua Barat
Maluku
Sulawesi Barat
Sumatera Utara
Aceh
Papua
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Selatan
Kalimantan Tengah
Nusa Tenggara Timur
Jambi
Sulawesi Utara
Lampung
Nusa Tenggara Barat
Sumatera Selatan
Bengkulu
Riau
Kalimantan Barat
Banten
Gorontalo
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Jawa Barat
Bali
Kepulauan Riau
Jawa Timur
Sumatera Barat
Kepulauan Bangka Belitung
Jawa Tengah
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Nilai Rata-Rata Nasional Uji Kompetensi Kepala Sekolah
berdasarkan Dimensi Kompetensi
54,68 56,26
56,23 56,26 56,23 56,44
57,02 56,52
56,53 56,76
56,99 57,51
57,15 57,28
56,66 57,86
57,16 57,78
58,10
57,81 58,45 58,74 58,66
58,93 59,02
59,83
59,54 59,70
59,93
60,08 60,80
61,54 63,24
M A L U K U U T A R A
P A P U A B A R A T
M A L U K U
S U L A W E S I B A R A T
S U M A T E R A U T A R A
A C E H
P A P U A
S U L A W E S I T E N G A H
S U L A W E S I T E N G G A R A
S U L A W E S I S E L A T A N
K A L I M A N T A N T E N G A H
N U S A T E N G G A R A T I M U R
J A M B I
S U L A W E S I U T A R A
L A M P U N G
N U S A T E N G G A R A B A R A T
S U M A T E R A S E L A T A N
B E N G K U L U
R I A U
K A L I M A N T A N B A R A T
B A N T E N
G O R O N T A L O
K A L I M A N T A N S E L A T A N
K A L I M A N T A N T I M U R
J A W A B A R A T
B A L I
K E P U L A U A N R I A U
J A W A T I M U R
S U M A T E R A B A R A T
K E P U L A U A N B A N G K A B E L I T U N G
J A W A T E N G A H
D K I J A K A R T A
D I Y O G Y A K A R T A
48,35 47,18
48,71 49,47
49,17 49,60
49,29 50,05
50,36 50,41
50,32 50,11 50,21 51,04
50,88 50,32
51,18 51,08 50,63
51,21 51,01 51,49 51,54
51,44 52,07 51,61
52,26
52,75 52,52
54,14 55,18
54,27 56,63
53,23
53,79
55,14
54,80 55,72 55,62
55,79 56,11
56,06
56,65 56,83
56,72
57,26
56,61 57,53
57,19
57,79 58,04
58,21
58,08
58,54 57,79
58,81
59,43 59,35
59,35 60,23
60,07 60,80
61,43 61,96
62,13
64,54
Rerata Manajerial = 58.05 Supervisi = 51.10 Kewirausahaan = 57.93
1 •Konsep Supervisi Akademik
2 • Perencanaan Program Supervisi Akademik
3 •Tehnik – Tehnik Supervisi Akademik
4 • Konsep Supervisi Klinis
5 •Tindak Lanjut Supervisi Akademik terhadap guru
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
supervisi akademik merupakan
serangkaian kegiatan mefasilitasi guru
mengembangkan kemampuannya
mencapai tujuan pembelajaran.
(Glickman(1981) dan (Daresh,1989)
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
Mengembangkan Kompetensinya
Mengembangkan Kurikulum
Mengembangkan kelompok kerja
guru dan membimbing PTK
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
Pengawasan
Kwalitas
Penumbuhan
Motivasi
Pengembangan
Profesionalisme
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
1. Praktis
2. Sistimatis
3. Objektif
4. Realistis
5. Antisipatif
6. Kontruktif
7. Kooperatif
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
8. Kekeluargaan
9. Demokratis.
10. Aktif
11. Humanis
12. Berkesinambungan
13. Terpadu
14. Komprehensif
(Dodd,1072)- buku paket Supervisi Akademik
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
1. Kepala Sekolah
2. Sesama Guru yang dipandang Kompeten
3. Pengawas Sekolah
4. Petugas khusus /ahli /pakar pendidikan yg relevan
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Profesional
Kompetensi Sosial
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
To Help/Support Memberikan Pelayanan Langsung kepada Guru.
Administrator Mengelola ,mengendalikan ,mengkoordinasikan dan mengevaluasi
program pembelajaran
Expert on Instruction Ahli pengajaran
Expert on Curikulum Ahli Kurikulum
Communicator Sebagai Communicator tentang ide- dan informasi pada guru
Master Teacher Organisator
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
• INDIVIDUAL:
• Pelaksanan supervisi perseorangan terhadap
guru.
• KELOMPOK:
• Pelaksanaan supervisi ditujukan pada dua
orang atau lebih dengan masalah yang
sama
TEKNIK-
TEKNIK
SUPERVISI
AKADEMIK:
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
A. Supervisi Individual
•1. Kunjungan Ke kelas
•2. Observasi kelas
•3. Pemantauan Individual
•4. Kunjungan antar kelas
•5. Menilai diri sendiri
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
Teknik pembinaan guru oleh kepala sekolah untuk mengamati proses pembelajaran di
kelas. Tujuannya adalah utuk menolong guru dalam mengatasi masalah di dalam
kelas.
CARA MELAKSANAKAN KUNJUNGAN KELAS :
1. Dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahuluAtas
2. permintaan guru yang bersangkutan
3.Telah memiliki instrumen atau catatan
4. Tujuan kunjungan harus jelas.
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
Persiapan >
merencanakan
waktu, sasaran, dan
cara mengobservasi
Pengamatan selama
kunjungan
Akhir kunjungan >
perjanjian untuk
membicarakan hasil
observasi
Tindak lanjut
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
Tuliskan apa kriteria kunjungan
kelas ?
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
Mengamati proses
pembelajaran secara teliti di
kelas. Tujuan untuk
memperoleh data objektif
tentang situasi pembelajaran,
kesulitan guru, perbaikan
proses pembelajaran
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
ASPEK YANG DIOBSERVASI
1. Usaha dan aktivitas guru-siswa
2. Penggunaan media
3. Variasi metoda
4. Ketepatan penggunnan media dengan materi
5. Ketepatan penggunaan metoda
6. Reaksi mental siswa dalam proses pembelajaran
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
Adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara supervisor dan guru.
TUJUANNYA:
Memberikan kemungkinan pertumbuhan jabatan guru melalui pemecahan kesulitan yang dihadapi.
Mengembangkan pembelajaran yang lebih baik
Memperbaiki kelemahan&kekurangan pada guru
Menghilangkan atau menghindari segala prasangka
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
Classroom-conference, dilaksanakan dalam kelas ketika murid
sedang istirahat.
Office-conference, dilaksanakan di ruang kepala sekolah atau
ruang guru, dilengkapi alat bantu tuk penyampaian.
Causal-conference, bersifat informal, dilaksanakan secara
kebetulan bertemu guru
Observational-Visitation, dilaksanakan setelah supervisor
melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas.
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
Supervisor harus berusaha
mengembangkan segi-segi positif
guru, mendorong guru mengatasi
kesulitan-kesulitannya, memberikan
pengarahan, dan melakukan
kesepakatan terhadap hal-hal yang
masih meragukan .
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
Kunjungan antar kelas adalah guru yang satu berkunjung ke kelas yang lain di
sekolah itu sendiri. Tujuannya adalah untuk berbagi pengalaman dalam
pembelajaran
PELAKSANAAN KUNJUNGAN ANTAR KELAS
Direncanakan
Guru dikunjungi diseleksiTentukan guru yang akan dikunjungiSediakan
fasilitasLakukan pengamatan yang cermat
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
Adanya tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas
selesai, misal: percakapan pribadi, penegasan, dan
pemberian tugas-tugas
Aplikasikan segera ke sekolah atau kelas guru
bersangkutan sesuai situasi dan kondisi.
Adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan
kunjungan antar kelas berikutnya.
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
Penilaian yang dilakukan
oleh diri sendiri secara
objektif. Untuk maksud
itu diperlukan kejujuran
diri sendiri.
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
Kepanitian-kepanitian Diskusi Panel
Kerja Kelompok Perpustakaan
Laboratorium dan Kurikulum Organisasi Profesi
Membaca Terpimpin Buletin Supervisi
Demonstrasi Pembelajaran Pertemuan Guru
Darmawisata Lokakarya
Kuliah/Studi Konferensi Kelompok
DIT. TENAGA KEPENDIDIKAN
DITJEN PMPTK
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN
1. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah.
2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif.
3. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.
5. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.
(Permendiknas No. 13 Tahun 2007)
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
Kewirausahaan dalam konteks ini adalah
penguatan jiwa, nilai kewirausahaan untuk
kepentingan pendidikan yang bersifat sosial
bukan untuk kepentingan komersial
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
Kewirausahaan tidak selalu identik dengan karakter wirausaha semata, karena karakter wirausaha juga dimiliki oleh seorang yang bukan wirausaha.
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan nilai tambah (Overton, 2002).
Ada yang berpendapat bahwa istilah kewirausahaan itu merupakan singkatan dari: Kreatif, Enerjik, Wawasan luas, Inovatif, Rencana bisnis, Agresif, Ulet, Supel, Antusias, Hemat, Asa, Ambisi, Negosiatif. (Anonim 1, 2005)
Semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produksi baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar
(Inpres No. 4 tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan)
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
KEPEMIMPINAN
KEWIRAUSAHAAN
Kepemimpinan kewirausahaan adalah...? kepemimpinan dengan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan yang mampu menciptakan inovasi, kerja keras, motivasi, pantang menyerah,dan naluri kewirausahaan dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh kesuksesan yang lebih besar bagi sekolah
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
KARAKTERISTIK
KEPEMIMPINAN KEWIRAUSAHAAN
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
INOVATIF
Inovatif adalah kemam puan
berpikir kreatif,
mengembangkan ide-ide baru
yang berman faat di setiap
kesem patan, memanfaatkan
sumber daya yang tersedia,
dan mampu memecahkan
masalah
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
Kreatif berarti
menghasilkan sesuatu
yang belum pernah ada
sebelumnya. Inovatif
berarti
memperbaiki/memodifika
si/mengembangkan
sesuatu yang sudah ada.
(BPSDPPP 2011)
KREATIF INOVATIF
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
Cara Melakukan Inovasi 1.Anda harus ke luar dari kawasan yang membuat anda
nyaman (comfort zone);
2.Jangan berpikir dengan cara yang sudah terbiasa ada/dilakukan;
3.Bergerak lebih cepat
4.Dengarkan ide stakeholders 5.Apa yang perlu diubah di sekolah/madrasah ini secara
berkala segera diubah sesuai kemampuan
6.Dorong diri sendiri dan orang lain untuk cepat bergerak tetapi selamat
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
KERJA KERAS
Kerja keras adalah berusaha dengan sepenuh hati
dan sekuat tenaga untk berupaya mendapatkan
keinginan pencapaian hasil yang maksimal.
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
1. Tanamkan keyakinan bahwa banyak bukti keberhasilan
seseorang karena kerja keras. Apabila kita ditanya tentang
keberhasilan kita, maka jawaban kita adalah berkat kerja
keras.
2. Tanamkan keyakinan, “Saya harus bekerja keras agar yang
saya butuhkan tercapai”. “Jangan mengharapkan sesuatu, jika
tidak berbuat sesuatu”.
3. Tanamkan keyakinan, saya ingin jadi orang yang bermanfaat.
Banyak penganggur ingin bekerja, mengapa mereka yang
sudah mendapat pekerjaan ingin menganggur?
4. Tentukan target yang harus dicapai.
5. Tunjukkan kerja keras Anda untuk dijadikan contoh bawahan
Anda.
Cara Menumbuhkan Kerja Keras
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
MOTIVASI BERPRESTASI
Motivasi adalah dorongan
melakukan sesuatu untuk
meraih sesuatu/
kepentingan/ kebutuhan
yang diinginkan atau
dianggap penting
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
Cara Menumbuhkan Motivasi Yang Kuat 1. Berpikir positif
2. Menciptakan perubahan yang kuat. Adanya kemauan yang kuat untuk mengubah situasi oleh diri sendiri
3. Membangun harga diri
4. Memantapkan pelaksanaan. Ungkapkan dengan jadwal yang jelas dan laksanakan
5. Binalah keberanian, kerja keras, bersedia belajar dari orang lain
6. Ingin selalu melakukan yang terbaik
7. Membasmi sikap suka menunda-nunda
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
PANTANG MENYERAH
Pantang menyerah adalah da- ya
tahan seseorang bekerja sampai
sesuatu yang diingin kannya tercapai.
Pantang me nyerah adalah kombinasi
anta ra bekerja keras dengan moti
vasi yang kuat untuk sukses.
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
Cara menumbuhkan Sifat Pantang Menyerah
• Kuatkan hati diri sendiri
• Kuatkan hati warga sekolah
• Tidak mudah putus asa
• Jaga jiwa raga
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
NALURI KEWIRAUSAHAN KEPALA
SEKOLAH
Kepala sekolah/madrasah yang memiliki naluri
kewirausahaan akan menciptakan
pengalaman dan sumber belajar bidang
kewirausahaan bagi guru dan peserta didiknya
Sumber belajar berupa unit usaha/produksi
antara lain dapat berupa koperasi sekolah,
kantin sekolah, unit jasa transportasi, hotel,
bengkel sekolah dan yang sejenisnya.
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
Cara Mengenal Naluri Kewirausahaan
1. Evaluasi diri dalam rangka mengenal tentang
tingkat/level naluri kewirausahaan
2. Lakukan “belajar”.
3. Melalui membaca, magang, kursus,
dialog/belajar dengan wirausahawan sukses,
pengamatan langsung di lapangan, dan
4. Mencoba melakukan usaha
lanjutan
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
STRATEGI PENGEMBANGAN KARAKTER KEWIRAUSAHAAN
DI SEKOLAH
1.Karakter kewirausahaan
terintegrasi dalam
seluruh mata pelajaran
2.Karakter kewirausahaan
yang terpadu dalam
kegiatan ekstrakurikuler
3.Pengintegrasian karakter
kewirausahaan melalui
budaya sekolah
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH
• Belajar berbasis pengalaman
• Belajar melalui interaksi sosial
• Pengenalan peluang
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
SEKOLAH
1. Nama Program :
Judul Program yang akan dikembangkan.
Contoh :
a. Pengembangan Nilai-nilai Kewirausahaan Sekolah
Melalui Model Pembelajaran Inovatif
b. Pengembangan Kewirausahaan Sekolah Melalui
Koperasi Sekolah
c. Peningkatan Kualitas Lulusan Melalui
Pengembangan Softskill Siswa.
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
SEKOLAH
2. Latar Belakang
Alasan memilih program yang akan dikembangkan
(berdasarkan analisis SWOT sekolah/EDS)
3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari program yang akan
dikembangkan
4. Indikator Keberhasilan
Ukuran keberhasilan dari program yang akan
dikembangkan
5. Program/kegiatan yang akan dilakukan
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
SEKOLAH
6. Skenario/Langkah-Langkah Kegiatan
adalah penjelasan prosedur metode/teknik tindakan
menjadi langkah-langkah (step) yang lebih rinci.
7.Sumber daya
berbagai person maupun non person yang
diberdayakan untuk mendukung tindakan agar tujuan
dapat tercapai
8.Metode pengumpulan data
instrumen/cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data.
9. Nilai kepemimpinan
DITULIS POINT-POINTNYA SAJA
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
SIMPULAN
Indonesia membutuhkan kepala sekolah-
kepala sekolah yang berjiwa wirausaha yang
mau selalu berusaha meningkatkan
kinerjanya untuk mencapai tujuan pendidikan
seperti yang diamanatkan dalam Pembukaan
UUD 1945.
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
KOMPETENSI MANAJERIAL
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Indonesia - 2014
Tugas Manajerial
• Menyusun perencanaan sekolah • Mengelola program pembelajaran • Mengelola kesiswaan • Mengelola sarana dan prasarana • Mengelola personal sekolah • Mengelola keuangan sekolah • Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat • Mengelola administrasi sekolah • Mengelola sistem informasi sekolah • Mengevaluasi program sekolah • Memimpin sekolah
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 72
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN (Eggen & Kauchak 2004).
Tindakan yang dilakukan (Kepala sekolah) untuk mengembangkan lingkungan kerja yang produktif dan memuaskan bagi guru pada akhirya mampu menciptakan kondisi belajar siswa semakin meningkat
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 73
Kempimpinan pembelaajaran dalam dimensi proses Kepemimpinan pembelajaran merupakan tindakan yang mengarah pada terciptanya iklim sekolah yang mampu mendorong terjadinya proses pembelajaran yang optimal.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 74
Tujuan Kepemimpinan Pembelajaran
Untuk memfasilitasi guru agar dapat peningkatan prestasi belajar, kepuasan belajar, motivasi belajar, keingintahuan, kreativitas, inovasi, jiwa kewirausahaan, dan kesadaran untuk belajar sepanjang hayat.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 75
KLEINE-KRACHT, 1993 KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
• Kepala sekolah belajar bekerja dengan guru dan staf untuk mengembangkan proses belajar mengajar
KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN SECARA
LANGSUNG
•memberikan sejumlah kemudahan dan mendorong para guru dan staf untuk mengembangkan diri, melakukan pengambilan keputusan secara bersama-sama (sharing on decision making), dan mengubah tata nilai serta visi sekolah yang mengarah kepada peningkatan kualitas pembelajaran.
KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN SECARA
TIDAK LANGSUNG
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 76
PENTINGNYA KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
Berkontribusi sangat signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar siswa
Memberikan dorongan dan arahan terhadap warga sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
Memfokuskan kegiatan-kegiatan warganya untuk menuju pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah.
Membangun komunitas belajar warga dan menjadikan sekolahnya sebagai sekolah belajar
(learning school).
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 77
KEBERHASILAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN
1. Sebagai penyedia sumber daya, menunjukkan kemampuan dan manajemen waktu dan sumber daya secara efektif, menunjukkan kondisi kelas sebagai master pengubah, dan mampu mengenal dan memotivasi anggota staf sekolah,
2. Sebagai sumber instruksional’ terlihat dan memajukan kondisi kelas yang efektif untuk menunjang hasil belajar, mendorong staf pengajar untuk menggunakan berbagai macam materi pengajaran dan strategi belajar mengajar, memberikan perhatian dan mampu mengembangkan gagasan inovatif.
3. Sebagai komunikator, menyampaikan visi sekolah secara jelas, memahami tujuan sekolah serta mampu menerjamahkan, membina hubungan yang efektif dengan stakeholders, jelas dalam menyampaian sesuatu baik lisan maupun tulisan. Keempat, kehadirannya bermakna; mampu berinteraksi dan mempengaruhi seluruh lingkungan sekolah (Guru, staf, siswa dan petugas lainnya.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 78
DIAGRAM HUBUNGAN KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN, MANAJEMEN PERUBAHAN, DAN BUDAYA SEKOLAH
FAKTOR EKSTERNAL
BudayaSekolah
Manajemen Kelas
Kepemimpinan Pembelajaran
Pengetahuan
Keteram-pilan
Sikap
Manajemen Perubahan
Siswa
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 79
Efektivitas Peran Kepemimpinan Pembelajaran
Semakin berdaya peran kepala sekolah dalam mengarahkan, memotivasi, dan mempengaruhi guru dalam proses belajar mengajar maka dapat meningkatkan efektivitas siswa belajar
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 80
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 81
ENAM PRINSIP KEPALA SEKOLAH DALAM MEMERANKAN DIRINYA SEBAGAI
PEMIMPIN PEMBELAJARAN
1. Membangun tujuan bersama
2. Meningkatkan kreasi dan inovasi dalam mengembangkan kurikulum
3. Mengembangkan motivasi pendidik dalam mengembangkan kompetensi
4. Menjamin pelaksanaan mutu proses pembelajaran melalui pelaksanaan monitoring atau supervisi
5. Mengembangkan sistem penilaian dalam memantau perkembangan belajar siswa
6. Mengambil keputusan berbasis data.
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 82
MODEL RENCANA TINDAK STRATEGIS
KEPALA SEKOLAH
1. Memfasilitasi penyusunan tujuan pembelajaran dan standar pembelajaran
2. Melakukan sosialisasi tujuan pembelajaran dan standar pembelajaran
3. Memfasilitasi pembentukan kelompok kerja guru
4. Menerapkan ekspektasi yang tinggi
5. Melakukan evaluasi kinerja guru dan tindak lanjut pengembangannya
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 83
Model Tindakan (lanjutan) 6. Membentuk kultur sekolah yang kondusif bagi pembelajaran
7. Membangun learning person dan learning school
8. Menyediakan sebagian besar waktu untuk pembelajaran dan selalu mempunyai waktu untuk guru dan siswanya
9. Melayani dengan prima kepada guru, siswa, dan orang tua siswa
10. Melakukan koordinasi terhadap guru, siswa, dan orangtua siswa
11. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan pembelajaran akibat
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 84
KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN
.
1. Merumuskan dan mengartikulasikan tujuan pembelajaran
2. Mengarahkan dan membimbing pengembangan kurikulum
3. Membimbing pengembangan dan perbaikan proses belajar mengajar (PBM)
4. Mengevaluasi kinerja guru dan mengembangkannya
5. Membangun komunitas pembelajaran
6. Menerapkan kepemimpinan visioner dan situasional
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 85
Kompetensi Kepala Sekolah (Lanjutan..) 7. Melayani siswa dengan prima
8. Melakukan perbaikan secara terus menerus
9. Menerapkan karakteristik kepala sekolah efektif
10. Membangun Warga Sekolah agar Pro-perubahan
11. Membangun teamwork yang kompak
12. Memberi contoh dan menginspirasi warga sekolah
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 87
Terima Kasih
foto: anakbersinar.com