Click here to load reader
Upload
widya-chuied
View
200
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS
PROFESI KEPENDIDIKAN
Tentang
“ADMINISTRASI KURIKULUM”
Oleh :
Widyastuti / 56759
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberi
karunia, rahmat, taufik dan hidayah-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul Administrasi Kurikulum.
Penulis menyadari bahwa selesainya makalah ini dapat selesai bukan
hanya karena kemampuan dan usaha penulis semata, , namun juga berkat bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Padang, Juni 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan
pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu
komponen yang memiliki peran strategis dalam sistem pendidikan.
Kurikulum merupakan suatu sistem program pembelajaran untuk
mencapai tujuan instruksional pada lembaga pendidikan sehingga
kurikulum memegang peranan penting dalam mewujudkan sekolah
yang bermutu dan berkualitas.
Salah satu aspek yang mempengaruhi keberhasilan kurikulum
adalah pengadministrasian kurikulum di lembaga pendidikan yang
bersangkutan agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Dalam pelaksanaan pendidikan, diperlukan sebuah perencanaan
yang matang. Dengan perencanaan yang baik, akan menghasilkan
pelaksanaan pembelajaran yang baik sesuai dengan perencanaan yang
telah dirancang. Perencanaan, pengembangan, pelaksanaan dan
evaluasi kurikulum merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam
administrasi kurikulum, dan harus dipersiapkan dengan matang oleh
setiap satuan pendidikan agar menghasilkan pendidikan yang
berkualitas.
Dalam pengadministrasian kurikulum, guru sangatlah berperan
penting yang merupakan ujung tombak keberhasilan pendidikan yang
terlibat langsung dalam mengembangkan, memantau, dan
melaksanakan kurikulum sehingga pembelajaran dapat berjalan dan
dapat mencapai tujuanyang diharapkan.
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis memilih untuk
membahas tentang “Administrasi Kurikulum”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan pada latar
belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu maksud dari Administrasi Kurikulum?
2. Bagaimana perencanaan dan pengembangan kurikulum?
3. Bagaimana pelaksanaan kurikulum?
4. Bagaimana evaluasi pelaksanaan kurikulum?
5. Bagaimana peranan guru dalam administrasi kurikulum?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan masalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan penulis serta pembaca terutama bagi seorang guru tentang
administrasi kurikulum. Selain itu, penulisan makalah ini dimaksudkan
untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan dalam mata kuliah Profesi
Kependidikan.
D. MANFAAT PENULISAN
Bagi pembaca adalah sebagai bahan masukan dan pertimbangan
dalam membuat sebuah kurikulum dan pelaksanaannya dilapangan.
Bagi penulis sendiri adalah salah satu bahan untuk memenuhi tugas
akhir mata kuliah Profesi Kependidikan
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN ADMINISTRASI KURIKULUM
Administrasi adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang
berupa proses pengelolaan usaha kerjasama kelompok manusia yang
tergabung dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama yang
telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Menurut pandangan lama, kurikulum
merupakan kumpulan mata-mata pelajaran yang harus disampaikan
guru atau dipelajari oleh siswa. Banyak orang berpendapat bahwa
kurikulum berkisar antara bidang studi dan mata-mata pelajaran.
Maka, administrasi kurikulum adalah suatu proses pengelolaan
kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik
yang tergabung dalam suatu organisasi untuk mewujudkan tercapainya
tujuan kurikulum.
2. PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
A. Perencanaan Kurikulum
Perencanaan kurikulum adalah suatu proses ketika peserta
dalam banyak tingkatan membuat keputusan tentang tujuan belajar,
cara mencapai tujuan tersebut melalui situasi mengajar belajar.
Perencanaan kurikulum sangat tergantung pada pengembangan
kurikulum dan tujuan kurikulum yang akan menjadi penghubung
teori-teori pendidikan yang digunakan. Menurut Oemar Hamalik
( 2007 : 152 ) perencanaan kurikulum adalah suatu proses sosial
yang kompleks yang menuntut berbagai jenis dan tingkat
pembuatan keputusan. Perencanaaan kurikulum ini berfungsi
sebagai pedoman atau alat manajemen yang berisi petunjuk tentang
jenis dan sumber individu yang diperlukan, media pembelajaran
yang digunakan, tindakan yang perlu dilakukan, sumber biaya
tenaga dan sarana yang diperlukan, sistem monitoring dan
evaluasi, dan peran unsur-unsur ketenagaan untuk mencapai tujuan
tertentu. Disamping itu perencanaan kurikulum juga berfungsi
sebagai pendorong untuk melaksanakan sistem pendidikan
sehingga mencapai hasil yang optimal.
a) Prinsip-Prinsip Perencanaan Kurikulum
Secara umum, sebuah perencanaan kurikulum yang realistis
disusun berdasarkan prinsip-prinsip berikut :
- Perencanaan kurikulum berkenaan dengan pengalaman
pengalaman para siswa.
- Perencanaan kurikulum dibuat berdasarkan berbagai
keputusan tentang konten dan proses.
- Perencanaan kurikulum mengandung keputusan-
keputusan tentang berbagai isu dan topik.
- Perencanaan kurikulum melibatkan banyak kelompok.
- Perencanaan kurikulum dilaksanakan pada berbagai
tingkatan ( level ).
- Perencanaan kurikulum adalah sebuah proses yang
berkelanjutan.
b) Landasan Perencanaan Kurikulum
Perencanaan kurikulum pendidikan harus mengasimilasi
dan mengorganisasi informasi dan data secara intensif
yang berhubungan dengan pengembangan program
lembaga atau sekolah. Informasi dan data yang menjadi
area utama adalah sebagai berikut :
- Kekuatan sosial
- Perlakuan Pengetahuan
- Pertumbuhan dan perkembangan manusia
c) Komponen Perencanaan Kurikulum
- Tujuan
Perumusan tujuan belajar diperlukan untuk
meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota
masyarakat, dalam mengadakan hubungan timbal balik
dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, penyelenggara sekolah
berpedoman pada tujuan pendidikan nasional
- Konten
Konten atau isi kurikulum merupakan susunan bahan
kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional, yang meliputi bahan kajian dan mata
pelajaran.
Isi kurikulum adalah mata pelajaran pada proses belajar
mengajar, seperti pengetahuan keterampilan dan nilai-
nilai yang diasosiasikan dengan mata pelajaran.
Pemilihan isi menekankan pada pendekatan mata
pelajaran ( pengetahuan ) atau pendekatan proses
( keterampilan ). Untuk itu terdapat beberapa kriteria
yang perlu diperhatikan dalam pemilihan isi kurikulum,
yaitu: Signifikansi, Validitas, Relevansi Sosial, Utility
atau kegunaan, Learnability, dan Minat.
- Aktivitas belajar
Aktifitas belajar dapat didefinisikan sebagai aktifitas
yang diberikan pada pembelajar dalam situasi belajar
mengajar.
- Sumber
Sumber yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan tersebut antara lain ; Buku dan bahan
tercetak, Perangkat lunak komputer, Film dan kaset
video, Kaset, Televisi dan proyektor, CD ROM
Interaktif dan masih banyak lagi.
- Evaluasi
Evaluasi atau penilaian dilakukan secara bertahap,
berkesinambungan dan bersifat terbuka. Dari evaluasi
ini dapat diperoleh keterangan mengenai kegiatan dan
kemajuan belajar siswa, dan pelaksanaan kurikulum
oleh guru dan tenaga kependidikan lainnya.
B. Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan
kurikulumagar menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan
spesifik. Proses ini berhubungan dengan seleksi dan
pengorganisasian berbagai komponen situasi belajar mengaja,
antara lain penetapan jadwal pengorganisasian kurikulum dan
spesifikasi tujuan yang disarankan, mata pelajaran, kegiatan,
sumber, dan alat pengembangan kurikulum yang mengacu pada
kreasi sumber-sumber unit, rencana unit, dan garis pelajaran
kurikulum ganda lainnya untuk memudahkan proses belajar
mengajar.
a) Prinsip-Prinsip pengembangan kurikulum
- Prinsip-prinsip umum
Ada beberapa prinsip umum dalam pengembangan
kurikulum.
1. Prinsip Relevansi.
Ada dua macam relevansi yang harus dimilik
kurikulum. Pertama, Relevan keluar. Maksudnya
tujuan isi dan proses belajar yang tercakup dalam
kurikulumhendaknya relevan dengan tuntutan,
kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Kedua
Relevan ke dalam. Maksudnya ada kesesuaian
antara komponen-komponen kurikulum tersebut.
2. Prinsip Khusus
Ada beberapa prinsip khusus dalam pengembangan
kurikulum. Prinsip-prinsip ini berkenaan dengan
penyusunan tujuan, isi, pengalaman belajar dan
penilaian.
b) Pengembang Kurikulum
Dalam mengembangkan suatu kurikulum banyak pihak yang
turut berpartisipasi, yaitu :
- Administrator Pendidikan
- Ahli Pendidikan
- Ahli Kurikulum
- Ahli Bidang Ilmu Pengetahuan
- Guru-Guru
- Orang Tua Murid
- Tokoh-Tokoh Msyarakat
c) Pendekatan Pengembangan
Pada dasarnya ada tiga pendekatan dalam pengembangan
kurikulum, yaitu :
- Pendekatan berdasarkan materi
- Pendekatan berdassarkan tujuan
- Pendekatan berdasarkan kemampuan
d) Kerangka Pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum ini harus mengacu pada sebuah
kerangka umum yang berisi hal-hal yang diperlukan dalam
pembuatan keputusan yaitu:
- Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam penegmbangan
kurikulum ini menekankan pada keharusan
pengembangan kurikulum yang telah terkonsep dan
diinterpretasikan dengan cermat, sehingga upaya-upaya
yang terbatas dalam reformasi pendidikan, kurikulum
yang tidak berimbang dan inovasi jangka pendek dapat
dihindarkan.
- Tujuan Pengembangan Kurikulum
Tujuan hendaknya merefleksikan kebijakan, kondisi
masa kini dan masa datang, prioritas, sumber-sumber
yang sudah terseddia, serta kesadaran terhadap unsur-
unsur pokok dalam pengembangan kurikulum.
- Penilaian Kebutuhan
Penilaian kebutuhan adalah prosedur, baik secara
terstruktur mauppun informal untuk mengidentifikasi
kesenjangan antara situasi “disini dan sekarang” dan
tujuan yang diharapkan. Penilaian kebutuhan dapat
mendahului maupun mengikuti penentuan tujuan.
- Konten Kurikulum
- Sumber Materi Kurikulum
- Implementasi Kurikulum
- Evaluasi Kurikulum
- Keadaan di masa mendatang
-
3. PELAKSANAAN KURIKULUM
Pembelajaran didalam kelasmerupakan tempat untuk melaksanakan
dan menguji kurikulum. Perwujudan konsep, prinsip dan aspek asspek
kurikulum tersebut seluruhnya terletak pada kemampuan guru sebagai
Implementator kurikulum.
Pelaksanaan kurikulum seharusnya menempatkan pengembangan
kreatifitas siswa lebih dari penguasaan materi. Dalam kaitan ini, siswa
ditempatkan sebagai subjek dalam proses pmbelajaran. Komunikasi
dalam pembelajaran yang multiarah sebaiknya dikembangkan sehingga
pembelajaran kognitif siswa dapat mengembangkan kemampuan
berpikir siswa tidak hanya penguasaan materi. Selain itu, pembelajaran
berpikir sebaiknya dikembangkan dengan menekankan pada aktifitas
siswa untuk mencari pemahaman akan objek, menganalisis dan
merekonstruksi sehingga terbentuk pengetahuan baru dalam diri siswa.
Oleh sebab itu, pembelajaran bukan hanya mentransfer atau
memberikan informasi, namun lebih bersifat menciptakan lingkungan
yang memungkinkan siswa dapat berpikir kritis dan membentuk
pengetahuan
4. EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM
Evaluasi kurikulum adalah proses untuk menilai kinerja
pelaksanaan suatu kurikulum. Didalamnya terdapat tiga makna yaitu :
a. Evaluasi tidak akan terjadi kecuali telah mengetahui tujuan yang
akan dicapai.
b. Untuk mencapai tujuan tersebut harus diperiksa hal-hal yang telah
dan sedang dilakukan.
c. Evaluasi harus mengambil kesimpulan berdasarkan kriteria
tertentu.
A. Tujuan Evaluasi Kurikulum
Tujuan evaluasi kurikulum adalah untuk mengadakan
perbandingan. Program yang ada dibandingkan dengan
seperangkat tujuan baru yang didukung oleh kelompok orang tua
atau program yang ada diperbandingkan dengan program lainnya
yang dipertimbangkan untuk pengadopsian disekolah. Ketika
perbandingan diadakan, kebutuhan untuk menspesifikasikan dasar
perbandingan merupakan hal yang terpenting.
Evaluasi pada intinya merupakan penyediaan informasi
untuk kepentingan memfasilitasi pembuatan keputusan dalam
berbagai macam langkah pengembangan kurikulum. Informasi ini
berkaitan dengan program sebagai kesatuan utuh atau hanya
berkenaan dengan beberapa komponen. Pada hakikatnya tujuan
evaluasi kurikulum mencakup dua hal yaitu digunakan untuk
menilai efektifitas program dan digunakan sebagai alat bantu
dalam implementasi kurikulum.
Menurut Ibrahim dalam Manajemen Kurikulum ( Dr.
Rusman, 2009:99) diadakannya evaluasi kurikulum dimaksudkan
untuk tujuan berikut :
- Perbaikan Program
- Pertanggungjawaban kepada berbagai pihak
- Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan
B. Peran Evaluasi Kurikulum
Evaluasi sering dijadikan langkah akhir dalam keseluruhan
proses. Siswa dievaluasi pada akhir suatu kegiatan pembelajarn.
Kurikulum dievaluasi setelah diimplementasikan untuk
menentukan apakah tujuan yang telah ditetapkan sudah tercapai.
Pada praktiknya, evaluasi memiliki hakikat yang sangat luas. Siswa
sering diuji untuk mengidentifikasi bidang masalah.
Kurikulum dapat menjadi bidang pengujian selama pengambangan
untuk memastikan ketepatan tingkatan kelas tertentu berkenaan
dengan serangkaian keterampilan dan isi yang mereka rancang
untuk pembelajaran.
C. Pendekatan dalam Evaluasi Kurikulum
Terdapat berbagai macam pendekatan evaluasi kurikulum
yang menyediakan cara memusatkan perhatian pada pertanyaan
evaluasi. Pendekatanyang digunakan mempengaruhi pemilihan
kriteria dan sumber-sumber data mana yang akan digunakan.
D. Model Evaluasi Kurikulum
Ada beberapa model untuk digunakan dalam evaluasi, antara lain
- Model Konsensus ( Evaluasi Teknik dan Tradisional )
- Model Pluralistik ( Humanistik dan Evaluasi
Rekonstruksi Sosial )
E. Prinsip-Prinsip Evaluasi kurikulum
Prinsip-prinsip evaluasi kurikuluam adalah sebagai berikut :
1. Tujuan tertentu : Setiap program evaluasi kurikulum terarah
dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2. Bersifat onjektif : Berpijak pada keadaan sebenarnya.
3. Bersifat Komprehensif : Mencakup semua aspek atau dimensi
yang terdapat dalam ruang lingkup kurikulum.
4. Kooperatif dan bertanggung jawab dalam perencanaan.
5. Efisien dalam penggunaan waktu biaya, tenaga dan peralatan
yang menjadi unsur penunjang.
6. Berkesinambungan
5. PERANAN GURU DALAM ADMINISTRASI KURIKULUM
Guru merupakan kunci pemegang pelaksana dan keberhasilan
kurikulum. Guru bertindak sebagai perencana, pelaksana, penilai dan
pengembang kurikulum yang sebenarnya. Seorang guru harus
menguasai beberapa kemampuan dalam pengadministrasian
kurikulum.
1. Pemahaman esensi dan tujuan yang ingin dicapai dalam kurikulum.
2. Kemampuan untuk menjabarkan tujuan-tujuan kurikulum tersebut
menjadi lebih spesifik.
3. Kemampuan untuk menerjemahkan tujuan khusus pada kegiatan
pembelajaran.
Peranan guru dapat dilihat dalam 3 tahap yaitu,
1. Tahap perancangan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap evaluasi
Dilihat dari segi pengelolaannya, pengembangan kurikulum dapat
dibedakan antara yang bersifat sentralisasi, desentralisasi, dan sentral
desentral.
Peranan guru dalam pengembangan kurikulum yang bersifat
sentralisasi antara lain guru menyusun kurikulum untuk jangka waktu
satu tahun, satu semester, beberapa minggu atau beberapa hari saja.
Menjadi tugas gurulah menyusun dan merumuskan tujuan yang tepat,
memilih dan menyusun bahan pelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan, minat dan tahap perkembangan anak, memiliki metode dan
media mengajar yang bervariasi, serta menyusun program dan alat
evaluasi yang tepat. Walaupun kurikulum sudah tersusun dan
terstruktur, tetapi guru masih mempunyai tugas untuk mengadakan
penyempurnaan dan penyesuaian-penyesuaian.
Peranan guru dalam pengembangan kurikulun yang bersifat
desentralisasi antara lain guru turut berpartisipasi bukan hanya dalam
penjabarab kurikulum induk kedalam program tahunan,
semesterataupun satuan pelajaran tetapi jugadalam menyusun
kurikulum yang menyeluruh untuk sekolahnya. Guru turut memberi
andil dalam merumuskan setiap komponen dan unsur dari kurikulum.
Dalam kegiatan seperti itu, guru mempunyai perasaan turut memiliki
kurikulum dan terdorong untuk mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan dirinya dalam pengembangan kurikulum.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Aspek yang sangat berpengaruh dalam praktek pelaksanaan
pendidikan adalah kurikulum. Untuk mendapatkan sebuah
kurikulum yang baik, diperlukan beberapa komponen yang sangat
penting didalam kurikulum. Sebelum kurikulum tersebut
dilaksanakan, kita perlu tau terlebih dahulu apa itu administrasi
kurikulum yaitu suatu proses pengelolaan kurikulum yang
kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik yang tergabung
dalam suatu organisasi untuk mewujudkan tercapainya tujuan
kurikulum.
Dalam perencanaan dan pengembangan kurikulum, ada
beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Mulai dari prinsip,
pendekatan, landasan, komponen dan kerangka dari kurikulum
tersebut.
Selain itu, evaluasi juga sangat diperlukan dalam menilai
bagaimana pelaksanaan kurikulum tersebut hingga dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.
B. SARAN
Didalam pelaksanaan pendidikan, terutama pada sekolah,
kurikulum yang baik sangatlah diperlukan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan. Karena itu, sebaiknya dalam membuat sebuah
kurikulum, guru yang berperan penting dalam pelaksanaannya ikut
berperan penting dalam merencanakan, mengembangkan dan
melaksanakan kurikulum tersebut dengan baik hingga dapat
dievaluasi sesuai dengan pelaksanaannya dilapangan.