25

BALUNIJUK, 20-21 JULI 2017repository.lppm.unila.ac.id/7145/1/prosiding semirata 2017.pdf · Pemberian Formula Kompos Jerami Padi dengan Abu Sekam Padi dan Pupuk P pada Tanaman Jagung

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

BALUNIJUK, 20-21 JULI 2017

FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN, DAN BIOLOGI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

PROSIDING

Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Dekan Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri (BKS-PTN) Wilayah Barat, Bidang Pertanian “Mendorong Kedaulatan Pangan Melalui Pemanfaatan Sumber Daya Unggul Lokal” Penanggung Jawab : Dr. Tri Lestari, S.P., M.Si. Ketua Panitia : Dr. Eries Dyah Mustikarini, S.P., M.Si. Sekretaris : Nur Annis Hidayati, S.Si., M.Sc. Bendahara : Dr. Endang Bidayani, S.Pi., M.Si. Editor : Gigih Ibnu Prayoga, S.P., M.P.

Ropalia, S.P., M.Si. Deni Pratama, S.P., M.Si. Okto Supratman, S.Pi., M.Si. Ahmad Fahrul Syarif, S.Pi., M.Si.

Desain sampul : Gigih Ibnu Prayoga, S.P., M.P.

ISBN 978-602-50885-0-6

Penerbit Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi Universitas Bangka Belitung Alamat : Kampus Terpadu UBB, Gedung Semangat, Desa Balunijuk Kecamatan Merawang, Bangka Belitung Telepon (0717) 422145/ Faksimile (0717) 421303

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

| i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, sehingga

kegiatan Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Dekan (SEMIRATA) BKS-PTN Pertanian Wilayah Barat tahun 2017 dapat terlaksana. SEMIRATA BKS-PTN Pertanian Wilayah Barat merupakan kegiatan tahunan yang melibatkan semua PTN yang memiliki bidang ilmu pertanian. Kegiatan tersebut terbagi menjadi 2 (dua) kegiatan yaitu: (1) Seminar Nasional dan Seminar Hasil Penelitian serta, (b) Rapat Tahunan Dekan.

Tema kegiatan SEMIRATA tahun 2017 yang dilaksanakan di Kota Pangkalpinang Kepulauan Bangka Belitung adalah, “Mendorong Kedaulatan Pangan Melalui Pemanfaatan Sumber Daya Unggul Lokal”. Sumber daya lokal seperti plasma nutfah, varietas lokal, lahan sub optimal, lahan-lahan pasca penambangan dan potensi perairan dapat dioptimalkan potensinya melaui kegiatan penelitian terapan yang mampu menghasilkan produk pangan unggulan.

Masyarakat Indonesia sebagai konsumen produk pangan harus diyakinkan bahwa produk pangan lokal cukup berkualitas. Hasil-hasil riset unggulan perguruan tinggi dan lembaga penelitian pertanian perlu terus dijembatani untuk bisa diaplikasikan petani. Petani diharapkan mampu munculnya produk pangan unggulan dari hasil penelitian yang berdaya saing tinggi. Kepercayaan yang tinggi dari masyarakat terhadap produk pangan lokal dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Hal penting yang harus dilakukan saat ini adalah, bagaimana menjadikan negara agraris kita ini bisa menghasilkan produk pangan unggulan yang diminati oleh konsumen dalam negeri. Bagaimana supaya negara kita bisa menurunkan impor produk pangan. Bagaimana agar produk pangan lokal kita bisa menjadi tuan rumah di negeri ini.

Penyelengaraan kegiatan SEMIRATA BKS-PTN Pertanian Wilayah Barat Tahun 2017 ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Menteri Pertanian Republik Indonesia

2. Gubenur Propinsi Kepulauan Bangka Belitung

3. Rektor Universitas Bangka Belitung

4. Dekan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi-UBB

5. Ketua BKS-PTN Pertanian Wilayah Barat

6. Direktur PT Timah Persero TBK

7. Ketua Forum Rektor BKS-PTN Pertanian Wilayah Barat

8. Seluruh Anggota Panitia pelaksana kegiatan SEMIRATA tahun 2017

Selamat melaksanakan Seminar dan Rapat Tahunan Dekan, selamat menikmati keindahan kota PangkalPinang, lokasi-lokasi wisata di Pulau Bangka dan Belitung. Semoga apa yang kita lakukan ini memberikan manfaat bagi kita semua dan memajukan bangsa dan negara Republik Indonesia.

Ketua Panitia

Dr. Eries Dyah Mustikarini, S.P, M.Si

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

ii |

SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN BIOLOGI

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG Assalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh Salam sejahtera bagi kita semua Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan

dan kesempatan kepada kita untuk dapat hadir pada acara ini. Shalawat dan salam tidak lupa kami ucapkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.

Terimakasih kami uacapkan atas partisipasi dalam acara Seminar dan Rapat Tahunan (Semirata) BKS-PTN Barat tahun 2017 dengan tema “Mendorong Kedaulatan Pangan Melalui Pemanfaatan Sumber Daya Unggul Lokal”.

Hal penting yang harus dilakukan saat ini adalah bagaimana negara agraris kita ini bisa menghasilkan produk pangan lokal unggulan yang diminati oleh masyarakat baik di dalam maupun luar negeri. Melalui seminar ini diharapkan dapat lahirnya pemikiran-pemikiran positif yang dapat terealisasi dan mengantarkan kita kepada kemajuan pertanian Indonesia.

Kami sebagai tim dalam kegiatan ini telah berusaha dengan segala kemampuan kami, tetapi kami sebagai manusia menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan yang ada pada acara ini. Saya sebagai Dekan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung mewakili seluruh panitia yang terlibat dalam kegiatan seminar ini menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika ada hal yang tidak berkenan di hati bapak/ibu selama kegiatan ini.

Saya mohon maaf jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan di bapak/ibu. Semoga ilmu yang kita dapat dapat kita amalkan kepada masyarakat untuk memajukan pertanian Indonesia.

Dekan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi

Universitas Bangka Belitung

Dr. Tri Lestari, S.P, M.Si

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

| iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................. i SAMBUTAN DEKAN ................................................................................................................................................ii DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................. iii KEYNOTE SPEAKER Pemanfaatan Lahan Bekas Penambangan Timah di Bangka Belitung Sebagai Lahan Pertanian Ismed Inonu................................................................................................................................................................................ 1 Pengembangan Tanaman Buah di Lahan Marginal Sobir .............................................................................................................................................................................................. 7 Peran Inovasi Teknologi Mendukung Perwujudan Kedaulatan Pangan Andi Muhammad Syakir ..................................................................................................................................................... 13 Pemanfaatan Lahan Pasca Tambang Mewujudkan Kedaulatan Pangan di Bangka Belitung PT. Timah Tbk ........................................................................................................................................................................ 18 BIDANG AGROTEKNOLOGI Peningkatan Keragaan Tanaman Coleus sp. dengan Menggunakan Ethyl Methane Sulphonate (EMS) Dia Novita Sari1, Syarifah Iis Aisyah 2, dan Muhammad Rizal Martua Damanik3 ........................................ 25 Keragaan Varietas Padi pada Cekaman Hara Rendah Lahan Pasang Surut Kesmayanti N* dan Purwanto R.J ................................................................................................................................... 31 Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Asal Benih Induk Berbeda Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Kambing Maryani A.T. ............................................................................................................................................................................ 37 Model Peningkatan Produksi Perkebunan Karet Sebagai Sektor Basis di Provinsi Jambi Mara .A* dan Syarif .M ......................................................................................................................................................... 42 Keragaman Karakter Agronomi dan Seleksi Klon-klon Ubikayu pada Populasi F1 di Natar Lampung Selatan Utomo S.D*, Laksmana D, Yafizham, Tiara D, Edy A, dan Yuliadi E .................................................................. 51 Pengaruh Konsentrasi Benziladenin dan Sukrosa terhadap Multiplikasi Tunas Pisang Raja Bulu (AAB) In Vitro Hapsoro D*, Saputra D dan Yusnita ................................................................................................................................ 59 Optimalisasi Pertumbuhan Seedling Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Pemberian Zat Pengatur Tumbuh IBA dan Pemupukan Rugayah1* dan Karyanto A1 ............................................................................................................................................... 65 Keberadaan Fungi Arbuskular Mikoriza (FMA) pada Berbagai Vegetasi dan Kemiringan Lereng Di Laboratorium Lapang Terpadu FP UNILA Yusnaini S*, Arif M.Ach. S, Niswati A, dan Pakpahan A.Y ...................................................................................... 71 Penampilan Fenotipe dan Heritabilitas Padi Beras Merah dan Putih Hasil Seleksi Silang Tunggal serta Seleksi Silang Berulang Aryana I.G.P.M*, Santoso B.B, Kisman, Oktaviani N.I, .............................................................................................. 78 Tanggap Agronomi Empat Varietas Padi Beras Merah Terhadap Uji Lokasi di Lahan Pasang Surut Asmawati*, Rastuti Kalasari .............................................................................................................................................. 86 Penggunaan Kombinasi Pupuk Organik Hayati dengan Pupuk Anorganik dalam Meningkatkan Produksi Padi (Oryza sativa L.) Varietas IPB 4S di Lahan Pasang Surut Tipe Luapan C Marlina N* dan Asmawati .................................................................................................................................................. 93 Aplikasi Pupuk Hayati Mikoriza dari 10 Sumber yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao di Tanah Ultisol Bengkulu Edi Susilo1*, Parwito1 dan Hesti Pujiwati2 ................................................................................................................. 100 Pengaruh Kompos Kulit Buah Kakao dan Pupuk Fosfor Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Erlida Ariani*, Husna Yetti, Yulius Situmorang ...................................................................................................... 107

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

iv |

Penggunaan Beberapa Jenis Arang Sebagai Media Tanam pada Pertanaman Sawi Secara Subsurface Hidroponik Islan* dan Irham ................................................................................................................................................................. 113 Perbaikan Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit yang Mengalami Cekaman Jenuh Air dengan Pemberian Pupuk Daun dan Giberelin Gunawan Tabrani* dan Nurbaiti .................................................................................................................................. 118 Aplikasi Beberapa Dosis Pupuk Fosfor untuk Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Sorgum (Sorghum bicolor (l.) Moench) Elza Zuhry *, Nurbaiti dan Leonalarisa Sitepu 1.................................................................................................... 127 Pematahan Dormansi Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Kalium Nitrat (KNO3) Sri Yoseva1* , Elza Zuhry1, Deni Saputra1 .................................................................................................................. 136 Pemberian Berbagai Konsentrasi Air Kelapa Pada Bibit Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre) Adiwirman1*, Nurbaiti1, Adlan Amsyahputra2 ........................................................................................................ 144 Aplikasi Formulasi Trichokompos TKKS dengan Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Berasal dari Kecambah Kembar di TBM Amrul Khoiri*, Elza Zuhry dan David Firnando Simbolon ................................................................................ 153 Pengaruh Pemberian Berbagai Komposisi Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kubis Bunga (Brassica oleracea var. botrytis) Susilawati1*, Ammar M1 dan Wardani S.A.K2 .......................................................................................................... 161 Respons Viabilitas Benih Pala (Myristica fragrans Houtt) Terhadap Perendaman Tingkat Konsentrasi Larutan Kalium Nitrat (KNO3) dan Jenis Media Tanam Andi Apriany Fatmawaty*, Nuniek Hermita, Yusup Bahtiar ............................................................................ 168 Tingkat Bahaya Erosi Beberapa Penggunaan Lahan di Wilayah Selatan Lereng Gunung Burni Telong Kabupaten Bener Meriah Kemala Sari Lubis*, Mukhlis dan Andrian Mustafri .............................................................................................. 176 Pengaruh Kriteria Sapih Dan Media Sapih Terhadap Pertumbuhan Setek Akar Sukun (Artocarpus altilis Fosberg) Siregar N* dan Danu .......................................................................................................................................................... 186 Fenologi dan Penentuan Matang Fisiologis Benih Okra Hijau (Abelmoschus esculentus (L). Moench) Nasrez Akhir, Yudina Harmi Putri, Ardi, Raudha Thaib, P.K. Dewi Hayati * .............................................. 193 Seleksi Karakter Ketahanan Terhadap Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum) pada Tomat Haquarsum E.J.V1*, Sutjahjo S.H2, Herison C1, Mutaqin K.H2 ............................................................................. 203 Uji Kompatibilitas Sumber Inokulan Fungi Mikoriza Arbuskula pada Tanaman Kedelai dengan Budidaya Jenuh Air dan Budidaya Konvensional Ridwan Muis ......................................................................................................................................................................... 212 Takaran Abu Terbang dan Pupuk Kandang Terhadap Sifat Fisika Lahan Bekas Tambang Batubara dan Produksi Jagung. Wiskandar1*,Amrizal Saidi2, Yulnafatmawita2, Aprisal2 .................................................................................... 219 Kemajuan Seleksi, Heritabilitas dan Korelasi antar Sifat pada Jagung Kultivar Lokal Kebo Hasil Seleksi Massa dalam Sistem Tanam Tumpangsari Idris*, Uyek Malik Yakop, Lestari Ujianto................................................................................................................. 226 Seleksi Massa pada Jagung Ketan Kultivar Lokal Bima atas Dasar Sifat Tinggi Tanaman dan Panjang Tongkol Guna Mendapatkan Varietas Unggul yang Berdaya Hasil Tinggi dan Toleran terhadap Kekeringan Uyek Malik Yakop*, Idris, dan Hanafi Abdurrahman........................................................................................... 233 Alternatif Penentuan Kriteria Panen Buah Kelapa Sawit Berdasarkan Pola Perkembangan dan Komposisi Lemak Buah Aslim Rasyad1*, Isnaini1, M Amrul khoiri1, Ahmad Fathoni2 ............................................................................ 238 Pengaruh Penambahan Lumpur Laut dan Pupuk Kandang Terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah PMK Pasca Pertambangan Bauksit untuk Media Tanaman Jabon Denah Suswati*, Sutarman Gafur, Rini Susana dan Sulakhudin ..................................................................... 246

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

| v

Peningkatan Kualitas Bibit Kelapa Sawit dengan Perbaikan Teknik Aplikasi Pupuk Hayati FMA Spesifik Gambut dan Jenis Media Tanam di Main Nursery Iwan Sasli * dan Wasi’an ................................................................................................................................................... 251 Karakteristik dan Budidaya Cabai Lokal Banyuasin Sumatera Selatan Kodir Kgs. A* dan Syahri ................................................................................................................................................... 259 Upaya Mengatasi Kekurangan Pangan Akibat Banyaknya Lahan Pertanian yang Mengalami Kekeringan Akibat Perubahan Iklim dengan Menyeleksi Beberapa Galur Mutan Kedelai Yang Tahan Terhadap Kekeringan Yusniwati1*, Aswaldi Anwar1, Yuliasti2 .................................................................................................................... 268 Pengaruh Pemberian Kompos Tithonia (Tithonia diversifolia (Hamsley). A. Gray) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Buncis (Phaseolus vulgaris L. ) Indra Dwipa* dan Nora Fiza ............................................................................................................................................ 272 Pengaruh Tegangan Air Tanah terhadap Beberapa Tanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.) Varietas Lokal di Medium Ultisol Idwar*, Armaini, James Manurung ............................................................................................................................. 279 Pemberian Pupuk Fosfor pada Beberapa Varietas Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) untuk Peningkatan Komponen Hasil dan Mutu Fisiologis Benih Nurbaiti*, Elza Zuhry, Marlina ....................................................................................................................................... 288 Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati dan Pupuk N, P, K terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt) Fetmi Silvina*, Arnis En Yulia, Erik Kantona .......................................................................................................... 296 Pengaruh Pemberian Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Setek Dua Jenis Buah Naga (Hylocereus polyrhyzus) Husna Yetti1*, Sukma dewi2 ............................................................................................................................................. 304 Pemberian Formula Kompos Jerami Padi dengan Abu Sekam Padi dan Pupuk P pada Tanaman Jagung Manis di Lalan Gambut Arnis En Yulia*, Murniati, Arfa Sasco Ginting .......................................................................................................... 310 Perubahan Kadar Glukosa dan Fruktosa Madu Karet Bangka Selama Penyimpanan Evahelda1*, Filli Pratama2, Nura Malahayati3, Budi Santoso3 ............................................................................ 318 Aplikasi Arang Sekam Padi pada Tanaman Ganyong (Canna edulis Ker) di Lahan Rawa Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin L. N. Sulistyaningsih* dan Firdaus Sulaiman ........................................................................................................... 322 Respon Tiga Varietas Jagung terhadap Kadmium pada Media Kultur Air Rini Susana*, Astina, Dini Anggorowati ..................................................................................................................... 331 Induksi Ketahanan Kalus dan Tunas Tomat Rentan pada Medium Toksik Glycopeptida (Filtrat Clavibacter michiganensis saubsp. michiganensis) Aprizal Zainal*, Aswaldi Anwar, Haliatur Rahma. .................................................................................................. 340 Efek Residu Tricho Kompos dan Rock Phosphate terhadap Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays Var. saccharata Sturt) di Lahan Gambut Armaini*, Sri Yoseva, Payuji Dalimunthe, Zakaria................................................................................................. 349 Uji Effektivitas Pemberian Kombinasi Pupuk Organonitrofos dan Pupuk Anorganik terhadap Tanaman Terong Ungu di Tanah Ultisols Taman Bogo Dermiyati*, Eka Aprilia, Robbi Nasrullah, dan Rianida Taisa ........................................................................... 356 Penampilan Agronomis Beberapa Genotipe Mentimun di Kota Padang Dewi-Hayati P.K.*, Ramadhani S, Swasti E, Sutoyo ................................................................................................ 362 Evaluasi Awal Kemampuan Menyerbuk Silang Beberapa Klon Kakao (Theobroma cacao L.) Maera Zasari1, Sudarsono2, Agung Wahyu Susilo3 ................................................................................................ 368 Aplikasi Beberapa Pupuk Organik yang Dikombinasi dengan Pupuk N, P, dan K terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Beras Merah (Oryza nivara L.) Maria Fitriana*, Teguh Achadi, Erlina ...................................................................................................................... 373 Pengaruh Konsentrasi Penambahan Nutrisi ke Dalam Air Limbah Budidaya Ikan pada Budidaya Hidroponik Sayuran Daun Yona Fitria Alhuda*, Munandar, Marsi, Susilawati ................................................................................................ 383 Organogenesis pada Eksplan Daun Melinjo (Gnetum gnemon L.) In Vitro sebagai Respons terhadap Benziladenin (BA) dan Asam Naftalenasetat (NAA) Yusnita1*, Sulistiyawan B2 , Karyanto A3 dan Hapsoro D4 .................................................................................. 392

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

vi |

Perubahan Beberapa Sifat Kimia Tanah Ultisol Dan Pertumbuhan Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt L) Akibat Aplikasi Pupuk Organik Dan Pupuk Nitrogen Julia Wulandari, Zainal Muktamar*, Widodo ........................................................................................................... 400 Evaluasi Galur Kedelai Mutan M3 Kipas Putih Terseleksi Zuyasna1*, Zuraida2 dan Andari Risliawati3 ............................................................................................................. 408 BIDANG ILMU TANAH Identifikasi Sifat Kimia Tanah dan Evaluasi Kesuburan Lahan di Kelurahan Setapuk Besar Kecamatan Singkawang Utara Rini Hazriani* ...................................................................................................................................................................... 410 Status dan Penyebaran Spora Fungi Mikoriza Arbuskula pada Beberapa Kedalaman Tanah Salin Delvian* dan Deni Elfiati .................................................................................................................................................. 415 Studi Kesuburan Kimia Tanah di Hamparan Lahan Sawah Dataran Aluvial di Daerah Aliran Sungai Batanghari Provinsi Jambi (Studi kasus Padi Sawah di Lokasi Hulu - Tengah - Hilir DAS Batanghari) M. Syarif* ................................................................................................................................................................................ 423 Kajian Retensi Air Tanah Andisol pada Tanaman Kelapa Sawit Rakyat di Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat Bujang Rusman* ................................................................................................................................................................. 432 Optimasi Lahan Kering Marjinal Ramah Lingkungan untuk Padi Gogo dengan Bioorganik Lokal dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Margarettha* dan Zurhalena ......................................................................................................................................... 440 Pemetaan Unsur Hara Mikro Besi, Mangan, Seng dan Tembaga di Kabupaten Aceh Utara Propinsi Aceh Khusrizal* , Halim Akbar, Seza Indah Riskiah ........................................................................................................ 446 Perubahan Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Caisim akibat Pemberian Biochar pada Topsoil dan Subsoil Ultisol Ainin Niswati*, Abdul Kadir Salam, Muhajir Utomo, Maya Suryani ............................................................. 455 Pengukuran dan Pendugaan Erosi pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Al Ichsan Amri * dan Ardianto....................................................................................................................................... 464 Evaluasi Lahan untuk Tanaman Akasia (Acacia mangium) pada Tanah Gambut Dwi Probowati Sulistyani*, Iin Aprilia Fitri, Djak Rahman ............................................................................... 473 Identifikasi Fungi Mikoriza Arbuskular dari Rizosfer Tanaman Kopi Liberika Tungkal Jambi di Desa Bram Itam Kanan dan Bunga Tanjung, Tanjung Jabung Barat Elis Kartika*, Made Deviani Duaja, Gusniwati, Weni Wilia ................................................................................ 480 Peran Pupuk Organik dalam Mereduksi Penggunaan Pupuk NPK anorganik pada Budidaya Kacang Tanah di Lahan Lebak Iin Siti Aminah* dan Minwal .......................................................................................................................................... 488 Neraca Air Lahan tiap Tipe Penggunaan Lahan pada Daerah Tangkapan Air Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum Ari Krisnohadi* ................................................................................................................................................................... 493 Keragaman Jamur Indigenous pada Rhyzosfer Sayuran Famili Solanaceae di Kota Palembang Yani Purwanti* .................................................................................................................................................................... 505 Evaluasi Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomasa di Kecamatan Padang Selatan Kota Padang Aprisal* .................................................................................................................................................................................... 511 Aktivasi Bubuk Batubara Muda Subbituminus dengan Urea Dan KCl untuk Memperbaiki Sifat Kimia Ultisol dan Meningkatkan Produksi Tanaman Jagung ( Zea mays L. ) Herviyanti1*, Teguh Budi Prasetyo1, Amsar Maulana2 ........................................................................................ 517 Pengembangan Sorgum (Sorghum bicholor L.) pada Lahan Sub Optimal dalam Upaya Meningkatkan Ketahanan dan Keamanan Pangan serta Pendapatan Petani Juniarti1*, Lina. E2, Yusniwati3 ....................................................................................................................................... 528

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

| vii

Uji Efektivitas Beberapa Jenis Arang Aktif dan Naungan pada Tanaman Sawi Pahit Menggunakan Tanah Bekas Penambangan Emas Urai Edi Suryadi*, Dwi Raharjo dan Elly Mustamir .............................................................................................. 534 Efektivitas Campuran Kompos Pupuk Kandang Sapi dan Biochar terhadap Perbaikan Sifat Fisika Ultisol dan Hasil Kacang Tanah Zurhalena* dan Yulfita Farni .......................................................................................................................................... 542 Aplikasi Biochar Sekam Padi dalam Memperbaiki Sifat Kimia Tanah Sawah Intensif Tradisional Gusmini*, Adrinal, Darmawan ........................................................................................................................................ 547 BIDANG ILMU HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN Distribusi Capung sebagai Predator Potensial pada Agroforestri di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara Ameilia Zuliyanti Siregar* ............................................................................................................................................... 558 Aplikasi Compost Tea dan Jamur Beauveria Bassiana Menekan Perkembangan Hama dan Penyakit Serta Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi Purnomo*1), Radix Suharjo1), Ainin Niswati2), Umi Solihatin 3), Yuyun Fitriana1),& Indriyati1) .......... 566 Potensi Jamur Endofit dan Rizosfer Mengendalikan Penyakit Busuk Sklerotium rolfsii pada Bawang Daun di Media Gambut Rahmawati Budi Mulyani*, Aswin Usup, Lilies Supriati, Ramlan .................................................................... 572 Uji Konsentrasi Ekstrak Tepung Buah Sirih Hutan (Piper aduncum L.) terhadap Mortalitas Wereng Coklat (Nilaparvata lugens Stall.) pada Bibit Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Rusli Rustam*, Hafiz Fauzana ,Rizki Nika Syahputri ............................................................................................ 579 Populasi Kutu Putih (Paracoccus marginatus) pada Pertanaman Pepaya Monokultur dan Tumpang Sari Yulia Pujiastuti1*, Irma Yulianti1 Dan Harman Hamidson1................................................................................. 588 Pengaruh Ekstrak Umbi Bawang Dayak, Serbuk Kayu Ulin, Kulit Kayu Gemor, Daun Mengkudu dan Rumput Banta terhadap Padi Terserang Hawar Daun Bakteri Linda Lorensa Silaban, Yanetri Asi Nion*, Adrianson Agus Djaya .................................................................. 596 Resistensi Biokimia Bibit Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil. terhadap Botryodiplodia theobromae (Pat.) Penyebab Penyakit Mati Pucuk Lola Adres Yanti1*, Achmad2, dan Nurul Khumaida3 ............................................................................................ 604 Prospek Penggunaan Metarhizium anisopliae sebagai Agen Pengendali Hayati Hama Kutudaun, Aphis Glycines, (Hemiptera: Aphididae) R. Hasibuan1, Purnomo1, L. Wibowo1, A S. Sari2, E. Haska2 ................................................................................ 610 Potensi Beberapa Isolat Jamur Entomopathogen untuk Mengendalikan Hama Spodoptera litura Fabricius (Lepidoptera: Noctuidae) pada Tanaman Kubis Rasiska Tarigan*, Susilawati Barus, Fatiani Manik1, Tri Lestari 2) ................................................................. 620 Potensi Burkolderia sp. dan Trichoderma sp. Isolat Kalteng dalam Mengendalikan Penyakit Hawar Daun Bakteri Padi (Xanthomonas oryzae pv. oryzae) Yanetri Asi Nion*, Siti Maryam, Adrianson Agus Djaya, Erina Riak Asie, Oesin Oemar ......................... 626 Kehidupan Penghisap Buah Helopelthis sp. (Hemiptera: Miridae) Pada Buah Kakao dan Mentimun Novri Nelly*, Ujang Khairul, Puput Januasasri ........................................................................................................ 634 Pengaruh Perbedaan Waktu Perendaman Ekstrak Serbuk Kayu Ulin (Eusideroxylon zwagery) terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri Padi Adrianson Agus Djaya, Linda Lorensa Silaban, Yanetri Asi Nion* .................................................................. 640 Kajian Aplikasi Bakteri Endofit Indigenos dalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Mengendalikan Ralstonia Solanacearum pada Kentang Yulmira Yanti1*, Warnita2, Reflin1, Zelly Noffianti3, Chainur Rahman Nasution3 ..................................... 647 Keanekaragaman Kutudaun (Hemiptera: Aphididae) pada Beberapa Sentra Produksi Sayuran di Sumatera Barat Marito Cahyani1 dan Yaherwandi2*.............................................................................................................................. 653 Efektifitas Beauveria bassiana dan Metarhizium sp Terhadap Serangan Penggerek Polong di Pertanaman Kacang Tanah Reflinaldon*, Trizelia, Elvi Nesri, Leni Anggraini................................................................................................... 665

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

viii |

Analisis Pertumbuhan Gulma pada Aplikasi Asam Asetat sebagai Herbisida Pascatumbuh Hidayat Pujisiswanto1*, Prapto Yudono2, Endang Sulistyaningsih2 and Bambang H. Sunarminto3 . 673 Sistem Monitoring Pestisida di Lampung dan Sumatera Selatan: Studi Kasus di Kabupaten Tanggamus, Lampung Barat, dan Ogan Komering Ulu Selatan Hamim Sudarsono1* , Purnomo1, dan Wagianto2 ................................................................................................. 678 BIDANG ILMU AGRIBISNIS Analisis Saluran Pemasaran, Efisiensi Pemasaran dan Integrasi Pemasaran Beras di Indonesia Mendukung Kedaulatan Pangan Sitorus R 1 *, Astuti LTW 2, Yuliani F 3 .......................................................................................................................... 680 Kajian Pendapatan Usahatani Pada Berbagai Pola Kemitraan Perkebunan Kelapa Sawit di Provinsi Jambi Ernawati Hamid* ................................................................................................................................................................. 691 Kajian Kemampuan Ekonomi Petani dalam Melakukan Peremajaan Sawit di Pedesaan Kabupaten Muaro Jambi Malik A *, Fitri Y, Nainggolan S....................................................................................................................................... 701 Strategi Percepatan Pembangunan Ekonomi Melalui Penataan Kelembagaan dan Industri Karet Alam di Propinsi Riau Syahza A*, Bakce D, Suarman, dan Nurhamlin ........................................................................................................ 709 Kajian Sifat Fisik dan Indeks Erodibilitas Tanah Berbahan Induk Tufa Pumis di Kabupaten Padang Pariaman dan Agam. Propinsi Sumatra Barat Saidi A*, Loanissa S, Sofiah R .......................................................................................................................................... 718 Dampak Adopsi dari Program Desa Mandiri Benih bagi Petani Padi di Desa Pudak, Kumpeh Ulu, Muara Jambi Farida A*, Fathoni Z ........................................................................................................................................................... 726 Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Ekstrinsik dan Intrinsik Motivasi terhadap Kinerja Peternak Plasma Ayam Broiler Pola Kemitraan di Kabupaten Kampar Cepriadi*, Novian ................................................................................................................................................................ 733 Faktor Sosial Ekonomi yang Memperngaruhi Petani Menjual Bokar Melalui Pasar Lelang dan Non Pasar Lelang di Kabupaten Bungo Nurchaini DS *, Saputra A, Amalia DN ....................................................................................................................... 741 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Pendapatan Petani Pala di Kecamatan Tapak Tuan Kabupaten Aceh Selatan Habibie D, Supriana T* ...................................................................................................................................................... 749 Kepuasan Konsumen Beras Siger di Provinsi Lampung Lestari DAH*, Ismono H, Sayekti WD .......................................................................................................................... 753 Kajian Peran Kelembagaan Lumbung Pangan dalam Mengurangi Kerawanan Pangan di Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung Prasmatiwi FE*, Nurmayasari I, Saleh Y .................................................................................................................... 759 Analisis Respon Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Situmorang FC*, Supriana T............................................................................................................................................ 767 Sistem Pemasaran Beras Siger Ismono H*, Lestari DAH, Sayekti WD .......................................................................................................................... 775 Peningkatan Performa Usaha Kelompok Usaha Bersama (Kube) melalui Model Integrated Business System (Studi Kasus di Kube Mulya Jaya dan Pusaka Jaya, Desa Sarimukti Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya) Arief H1*, Moody SD2, Sinaga S1 ..................................................................................................................................... 784 Strategi Pemasaran Sirup Buah Pala di Kabupaten Aceh Selatan (Studi Kasus : Kecamatan Tapak Tuan) Harahap IF*, Supriana T, Iskandarini 2 ...................................................................................................................... 793 Penanganan Limbah Olahan Ikan Menjadi Pupuk Organik Cair dan Aplikasinya terhadap Vertikultur Sayuran Komariyati * ........................................................................................................................................................................... 802 Pemberdayaan Masyarakat dalam Meningkatkan Produksi Padi dengan Penerapan Teknologi Imunisasi Padi dan Mol (Kasus : KKN-PPM di Kecamatan Muara Bulian) Duaja MD*, Johannes, Buhaira ....................................................................................................................................... 809

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

| ix

Identifikasi Keragaman dan Strategi Pengembangan Produk Olahan Pangan Lokal di Propinsi Banten Meutia*, Ismail T, Bukhari A ............................................................................................................................................ 817 Analisis Struktur Perilaku dan Penampilan Pasar (Structure Conduct Performance) Karet Rakyat di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau Novia Dewi* ........................................................................................................................................................................... 825 Analisis Produktivitas dan Pendapatan Usahatani Padi Lahan Pasang Surut dengan Indeks Pertanaman IP 200 di Kecamatan Muara Telang Kabupaten Banyuasin Gultom NF*, Susanti E, Wahyuni R ............................................................................................................................... 834 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sektor Pertanian di Provinsi Sumatera Utara Rahmanta * ............................................................................................................................................................................. 839 Penyuluhan Sagu dalam Mendukung Ketersediaan Pangan Di Kabupaten Kepulauan Meranti Rosnita*, Yulida R, Andriani Y ........................................................................................................................................ 846 Evaluasi Pelaksanaan Program Pemberdayaan Usaha Agribisnis Perdesaan yang Melakukan Usahatani Kedelai di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Murdy S*, Nainggola S, Malik A ...................................................................................................................................... 854 Analisis Perbandingan Produksi TBS Beberapa Varietas Kelapa Sawit Syaiful Hadi* .......................................................................................................................................................................... 865 Kesiapan Psikologis Ibu Rumah Tangga Terhadap Diversifikasi Pangan dan Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga di Kota Metro Provinsi Lampung Sayekti WD*, Lestari DAH, Ismono RH........................................................................................................................ 873 Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Padi di Desa Rawan Pangan Indriani Y*, Kalsum U, Hernanda ENP ......................................................................................................................... 881 BIDANG ILMU LAINNYA Pengaruh Pemberian Probiotik dan Mineral Seng terhadap Produksi dan Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah Adriani*, Darlis, J. Andayani, S. Novianti ................................................................................................................... 890 Penggunaan Tepung Keong Mas dan Suplementasi Probiotik Dalam Ransum Terhadap Produksi Karkas Itik Peking Muhammad Daud*, Muhammad Aman Yaman, Zulfan dan Asril .................................................................... 896 Fauna Agroforest Bainah Sari Dewi1*, Sugeng P. Harianto2, Afif Bintoro3, Dian Iswandaru4 , Rudi Pramana5 , Dedi

Riyanto6 ............................................................................................................................................................................. 903 Perilaku dan Pola Makan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus T) Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Pusat Konservasi Gajah Tahura Sultan Syarif Hasyim Riau Defri Yoza1*, Tuti Sasmira2 dan Hadinoto3 ................................................................................................................ 910 Pengaruh Pemberian Silase Pelepah Sawit Menggunakan Stater Dufer Terhadap Profil Darah Kerbau Betina Lepas Sapih Yurleni1*, S. Fakhri2, Ulil Amri1 ...................................................................................................................................... 915 Utilization of Fermented Shrimp Waste Meal in Rations to Laying Hens Performances Filawati*, Mairizal, and Suparjo .................................................................................................................................... 921 Performa Reproduksi Sapi PO yang Dipelihara pada Daerah dengan Ketinggian Berbeda Iskandar*,Farizal dan Yurleni ........................................................................................................................................ 926 Respon Fisiologis Ternak Kerbau yang Diberi Pakan Pelepah Sawit Ulil Amri1, Yurleni1 dan S. Fakhri2 ................................................................................................................................ 933 Fraksi Bioaktif Daun Industri Tanaman Karet dan Antimikroorganisme Faizah Hamzah*, Farida Hanum Hamzah dan Nirwana Hamzah ..................................................................... 939 Kinerja Usaha Ternak Puyuh Petelur di Kota Bengkulu Eko Sumartono*, Ketut Sukiyono, dan Agung Rahmat ....................................................................................... 946 Efektivitas Implementasi Program Optimalisasi Inseminasi Buatan (IB) Untuk Mendukung Program Swasembada Daging Di Kabupaten Tebo Endri Musnandar*, Bayu Rosadi dan Firmansyah ................................................................................................ 953

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

x |

Pentingnya Kesehatan Hutan Bagi Pengelola Hutan Rakyat Sengon di Provinsi Lampung Rahmat Safe’i* ...................................................................................................................................................................... 962 Peningkatan Produksi Ternak Sapi Potong dengan Memanfaatkan Pelepah Daun Kelapa Sawit Amoniasi Suyitman*, Lili Warly, Arif Rachmat .......................................................................................................................... 968 Keragaman Karakteristik Fenotip Domba Lokal Ekor Tipis di Provinsi Jambi Gushairiyanto1* dan Depison2 ....................................................................................................................................... 975 Retensi Zat Makanan Pada Ayam Kampung yang Mengkonsumsi Ransum Mengandung Tepung Azolla (Azolla microphilla) Difermentasi dengan Jamur Pleurotus ostreatus Noferdiman*, Zubaidah dan Sestilawarti ................................................................................................................. 982 Perempuan sebagai Pemeran Sentral Kedaulatan Pangan di Sekitar Hutan Lindung Christine Wulandari1* dan Pitojo Budiono2 ............................................................................................................. 990 Perbedaan Sistem Pemeliharaan terhadap Kualitas Telur Itik Bayang Sabrina1, Firda Arlina1, Mutia El Afisha2 ................................................................................................................... 995 Penggunaan Tepung Sagu Afkir untuk Menggantikan Tepung Jagung dalam Ransum terhadap Performa Sapi PO Duta Setiawan1*, Joni Ariansyah2, Zakiyatulyaqin1 ............................................................................................. 1002 Penambahan Ekstrak Bawang Dayak dalam Air Minum Terhadap Pertambahan Bobot Badan, Konsumsi Pakan dan Konsumsi Air Minum Ayam Broiler Zakiyatulyaqin*, Duta Setiawan, Marjoko Purnomosidi ................................................................................... 1008 Impor Daging Sapi Indonesia dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Dwi Yuzaria*, Amna Suresti, Egar Andinata, ......................................................................................................... 1013 Kajian Kesediaan Membayar Konsumen (Willingness to Pay) terhadap Produk Telur Ayam Kampung Mirawati Yanita* dan Ira Wahyuni ........................................................................................................................... 1025 Sistem Integrasi Ternak Ruminansia dan Tanaman di Perkebunan Kopi Semiorganik Rusdi Evizal1*, Fembriarti Erry Prasmatiwi2, Tamaluddin Syam3, Hidayat Pujisiswanto4, Rudy

Sutrisna5 .......................................................................................................................................................................... 1033 Pengaruh Fermentasi Limbah Jus Jeruk (Citrus sinensis) terhadap Senyawa Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri sebagai Antibiotik Alami pada Ayam Broiler Ucop Haroen*, Agus Budiansyah and Nelwida ..................................................................................................... 1041 Klonasi Parsial Gen AMP (Anti Microbial Peptide) dan Gen Mx dari IKAN Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis) Wardiyanto* ........................................................................................................................................................................ 1050 Analisis Faktor Kinerja Penyuluh Pertanian PNS di Provinsi Riau (Studi Kasus di Kota Dumai dan Kabupaten Siak) Novika Sari Harahap1* , Rosnita2, Roza Yulida2 .................................................................................................... 1060 Suplementasi Ekstrak Rimpang Curcuma Sebagai Sumber Antioksidan dalam Pakan Konsentrat Sapi Potong Secara In Vitro Mardalena*, S. Syarif, A. Latif ....................................................................................................................................... 1067 Aplikasi Teknologi Near Infrared Spectroscopy (NIRS) untuk Evaluasi Parameter Nutrisi Pakan Ternak Samadi1*, Agus Arip Munawar2, Sitti Wajizah1 ..................................................................................................... 1073 Substitusi Umbi Keribang terhadap Tepung Terigu pada Pembuatan Nugget Ayam Retno Budi Lestari dan Yuli Arif Tribudi ................................................................................................................ 1079 Effek Penggunaan Probiotik Probio_FM Dalam Air Minum Terhadap Efisiensi Penggunaan Ransum dan Densitas Usus Halus Itik Peking Periode Pertumbuhan Manin F*, Darlis, Pudji R, dan Anie I. ........................................................................................................................ 1084 Kualitas Fisik Silase Hijauan Rawa Sofia Sandi1*, Fitra Yosi1 Nuni Gofar2, Erra Kartika3 .......................................................................................... 1088 Studi Kelimpahan dan Keanekaragaman Mikroalga Di Perairan Kolong Bekas Tambang Timah Desa Lubuk Lingkuk dan Desa Laut Kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah Endang Bidayani ............................................................................................................................................................... 1093

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

| xi

Pengaruh Metoda Pengasinan dan Konsentrasi Jahe terhadap Karakteristik Telur Asin Itik Haris Lukman*, Suryono, Olfa Mega........................................................................................................................ 1099 Pengaruh Rock Phosphate terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis pada Lahan Gambut Murniati*, Yosua Riageta Tarigan, dan Wardati .................................................................................................. 1104 Studi Tekno-Ekonomi Mesin Penggiling Padi Keliling Santosa*, Mislaini R, Roshi N ....................................................................................................................................... 1111 Penambahan Ikan Rucah pada Geblek Koesoemawardani D*, Herdiana N, Muhammad ABS ....................................................................................... 1127 Pengayaan Produk Olahan Buah dari Keripik menjadi Permen Jelly sebagai Upaya Diversifikasi Pangan Lestari OA*, Dewi YSK ..................................................................................................................................................... 1137 Difusi Teknologi Olahan Kerupuk Kulit Pisang, Upaya Akselerasi Desa Lingga sebagai Desa Perbatasan Tahan Pangan Dewi YSK1*, Lestari OA1, Komariyati1, dan Sarmila2 .......................................................................................... 1142 Tingkat Kematangan Gonad Jantan Ikan Endemik Kalimantan, Hampala bimaculata (POPTA, 1905) Soetignya WP* .................................................................................................................................................................... 1148 Mengatasi Permasalahan Pengupasan Buah Pinang dengan Cara Mendesain Mesin Kupas Pinang Tua Karo T* dan Yusraini E ................................................................................................................................................... 1154 Formulasi dan Kestabilan Emulsi Minyak Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Selama Penyimpanan Aisyah Y*, Haryani S, Safriani N, Bunaiya H, Rasdiansyah .............................................................................. 1159 Persebaran dan Kelimpahan Ikan Lumo, Labiobarbus ocellatus (Heckel, 1843) di DAS Tulang Bawang, Lampung Yudha IG1*, Rahardjo MF2, Djokosetiyanto D2, Batu DTFL2 ............................................................................. 1167 Pemanfaatan Minyak Sawit Merah untuk Produksi Mayonaise Hidayati S*, Zuidar AS, Sugiharto R, Neri ES .......................................................................................................... 1176 Aktivitas Antibakteri dan Karakteristik Minuman Sinbiotik Ekstrak Cincau Hijau dengan Penambahan Sari Buah nanas dan Jambu biji selama Penyimpanan Dingin Nurainy F, Rizal S, Suharyono, Destiyani N ........................................................................................................... 1186 Identifikasi Residu Pestisida Organofosfat pada Cabai Segar: Studi Kasus di Pasar Talang Benuang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Bengkulu Setyowati N1*, Syafrizal 2, Budiyanto3 ...................................................................................................................... 1196 Performa Puyuh (Cortunix cortunix japonica ) Betina Fase Grower pada Ransum yang Mengandung Bungkil Inti Sawit Sumadja WA*, Yatno, Pratidina G .............................................................................................................................. 1205 Pemeliharaan Benih Ikan Badut Amphiprion Percula pada Lingkungan dan Kondisi Pakan Artemia Diperkaya yang Berbeda Hudaidah S* dan Putri B ................................................................................................................................................ 1212 Identifikasi Karakteristik Beras dan Mutu Tanak Nasi Padi Ladang Lokal Asal Jambi Aryunis1* dan Fitry Tafzi2 ............................................................................................................................................. 1222 Dinamika Interaksi Serangga Zeuzera conferta Walker (Cossidae: Lepidoptera), Tanaman Kakao, Jamur Pathogen dengan Tanaman Penghasil Gaharu (Aquilaria malecensis L.) dalam Upaya Peningkatan Kualitas Gubal Gaharu Benni Satria dan Syahyana Raesi ............................................................................................................................... 1229 Perbanyakan Cepat Tanaman Nenas Tangkit (Ananas comosus (L.) Merr. cv. Tangkit) Secara In Vitro Neliyati* dan Zulkarnain .............................................................................................................................................. 1236 Pertumbuhan Bibit Kopi Liberika (Coffea liberica W. Bull ex Hiern) Tungkal Jambi Terhadap Berbagai Formula Pupuk pada Tanah Bekas Tambang Batu Bara Buhaira1*, Made Deviani Duaja1, dan Annisa Rizki Lubis2 ............................................................................... 1243

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

xii |

POSTER PRESENTATION Pengaruh Rootone-F terhadap Keberhasilan Setek Tebu Sayur pada Tanah Gambut Agus Hariyanti* dan Wasi’an ....................................................................................................................................... 1250 Konservasi Ex Situ Anggrek Hitam Spesifik Kalbar Melalui Multiplikasi Tunas In Vitro Agustina L dan Asnawati*.............................................................................................................................................. 1255 Indeks Kualitas Tanah Gambut Akibat Perubahan Penggunaan Lahan di Kabupaten Kubu Raya-Kalimantan Barat Rossie Wiedya Nusantara*, Abdul Mujib Alhaddad, Asripin Aspan ............................................................ 1262 Diversifikasi Produk Berbasis Singkong Di Desa Tebang Kacang Kabupaten Kubu Raya Dwi Raharjo* dan Eva Mayasari ................................................................................................................................. 1270 Pemberian Beberapa Konsentrasi Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan Bibit Anggrek Vanda sp. pada Stadia Pot Individu Dwi Zulfita* dan Agustina Listiawati ........................................................................................................................ 1274 Analisis Senjang Produksi pada Usahatani Padi di Lahan Pasang Surut Provinsi Kalimantan Barat Erlinda Yurisinthae .......................................................................................................................................................... 1279 Keberlanjutan Ekologi Usaha Perikanan Tambak Polikultur Bandeng – Udang Windu Eva Dolorosa1*, Masyhuri2, Lestari2, Jamhari2 ..................................................................................................... 1284 Pembuatan Sari Buah Tapus (Curculigo Latifolia Dryand) dengan Variasi Proporsi Buah : Sukrosa dan Lama Ekstraksi Osmosis Eva Mayasari1* , Dwi Gusmalawati 2 , Oke Anandika Lestari 1........................................................................ 1290 Perbaikan Kualitas Air Baku Budidaya Ikan, Pengolahan Limbah dan Budidaya Organik Henny Sulistyowati* dan Agus Ruliyansyah ......................................................................................................... 1297 Peranan Pupuk Organik Cair dan Pupuk NPK Terhadap Hasil Tanaman Jagung di Lahan Pasang Surut Ida Aryani, Musbik, Asmawati * ................................................................................................................................. 1302 Budidaya Potnisasi dan Vertikultur Sebagai Solusi Pemanfaatan Lahan Pekarangan di Daerah Pantai Marisi Aritonang ............................................................................................................................................................... 1311 Karakteristik Kimia Tanah pada Areal Usahatani Lahan Kering di Kabupaten Aceh Barat (Indonesia) Sufardi1*, Darusman1, Zaitun2, Sabaruddin Zakaria2, T. Fadrial Karmil3 ................................................... 1312 IbM Kelompok Tani Kedelai di Desa Sungai Radak Dua Kecamatan Terentang Kabupaten Kubu Raya Tantri Palupi* dan Nur Arifin ...................................................................................................................................... 1320 IbM Kelompok Tani Desa Lingga Kecamatan Sui Ambawang Melalui Produkolahan

Pisang dan Limbahnya Muhammad Pramulya*, Yohana Sutiknyawati Kusuma Dewi, Marisi Aritonang ................................... 1326 Tingkat Imitasi dan Kosmopolitan Petani di Daerah Rawan Kebakaran Lahan Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Shenny Oktoriana* ........................................................................................................................................................... 1331

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

1186 |

Aktivitas Antibakteri dan Karakteristik Minuman Sinbiotik Ekstrak Cincau Hijau dengan Penambahan Sari Buah nanas dan Jambu biji

selama Penyimpanan Dingin

Nurainy F, Rizal S, Suharyono, Destiyani N

Jurusan THP Fakultas Pertanian Universitas Lampung

ABSTRAK

Pengembangan minuman sinbiotik ekstrak cincau hijau dilakukan dengan penambahan sari buah jambu biji dan sari buah nanas. Penambahan sari buah selain menambah aroma dan citarasa juga diharapkan dapat meningkatkan sifat antibakter i minuman sinbiotik ekstrak cincau hijau yang dihasilkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan karakteristik minuman sinbiotik ekstrak cincau hijau dengan penambahan sari buah nanas dan jambu biji selama penyimpanan dingin. Minuman sinbiotik ekstrak cincau hijau dibuat dengan penambahan sari buah nanas dan sari buah jambu biji sebanyak 15 % ( v/v), diinokukasi dengan kultur L casei dan diinkubasi selama 48 jam , selanjutnya dilakukan penyimpanan dingin selama 28 hari untuk dianalisis total bakteri asam laktat, pH, total asam dan aktivitas antibakteri terhadap B. Cereus dan Salmonella tiphy setiap 7 hari. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan aktivitas antibakteri, pH dan total bakteri asam laktat pada minuman sinbiotik ekstrak cincau hijau baik tanpa maupun dengan penambahan sari buah jambu biji atau nanas seiring waktu penyimpanan pada suhu dingin hingga 28 hari, sedangkan total asam mengalami peningkatan. Minuman sinbiotik ekstrak cincau hijau dengan penambahan sari buah jambu biji merah menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri patogen Bacillus cereus dan Salmonella typhi yang lebih tinggi dibandingkan sari buah nanas maupun tanpa penambahan sari buah.Daya hambat minuman sinbiotik ekstrak cincau hijau baik tanpa ataupun dengan penambahan sari buah jambu biji dan nanas) terhadap Salmonella typhi lebih tinggi dibandingkan Bacillus cereus.

Kata kunci: minuman sinbiotik , ekstrak cincau hijau, sari jambu, sari nanas, aktivitas antibakteri

1. Pendahuluan

Sinbiotik adalah campuran prebiotik (komponen yang dapat menjadi substrat bakteri yang menguntungkan) dan probiotik (bakteri hidup yang memiliki efek menguntungkan) yang memberikan pengaruh kesehatan (Winarti, 2010). Mekanisme penting dari pengaruh sinbiotik adalah pengaruhnya terhadap mikroflora pencernaan (Collins dan Gibson, 1999). Penyakit infeksi usus karena ketidakseimbangan mikroflora usus diketahui dapat ditekan dengan mengonsumsi minuman sinbiotik. Bakteri asam laktat yang terkandung di dalam produk dapat bertahan hidup hingga saluran pencernaan dan dapat menekan bakteri penyebab diare.

Minuman sinbiotik cincau hijau merupakan minuman fungsional dari ekstrak daun cincau hijau yang difermentasi oleh bakteri asam laktat. Penambahan asam sitrat pada proses ekstraksi cincau hijau akan mempengaruhi viskositas, daya serap air, dan daya kembang ekstrak yang dihasilkan, sehingga memiliki aktivitas antioksidan yang lebih baik dan karakteristik fungsional yang menguntungkan (Fitriani, 2013). Daun cincau hijau juga mengandung senyawa antioksidan dan antibakteri yaitu flavonoid, polifenol dan alkaloid (Chalid, 2002). Untuk memperbaiki karakteristik sensori dan juga sebagai antibakteri maka ditambahkan sari buah jambu biji (Psidium guajava L) dan nanas (Ananas comosus). Menurut Anggraini (2006) , jambu biji kaya akan astringent yang bersifat alkali dan memiliki manfaat sebagai desinfektan dan antibakteri, sehingga membantu penyembuhan diare atau disentri yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroba. Selain itu, nutrisi lain dalam jambu biji, seperti vitamin C, karotenoid dan kalium mampu mencegah infeksi, memperkuat dan meremajakan sistem pencernaan. Selain jambu biji, nanas juga memiliki kandungan yang menyumbangkan zat antibakteri untuk kesehatan. Kandungan flavonoid, polifenol dan saponin yang dimiliki nanas mampu bersifat sebagai antibakteri yang baik dalam pencernaan (Daniswara, 2008). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan karakteristik

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

| 1187

minuman sinbiotik ekstrak cincau hijau dengan penambahan sari buah nanas dan jambu biji selama penyimpanan dingin.

2. Bahan dan Metode

2.1. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah daun cincau dari tanaman cincau pohon (Premna oblongifolia Merr) yang dipetik mulai dari daun ke 5 ke arah pangkal yang diperoleh dari Daerah Way Halim, Bandar Lampung. Buah nanas (Ananas comosus) dan jambu biji (Psidium guajava L) dengan tingkat kematangan mature yang diperoleh dari pasar tradisional. Inokulum kultur murni Lactobacillus casei FNCC 0900 diperoleh dalam bentuk murni, diperoleh dari PAU pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada. Susu skim, sukrosa dan asam sitrat diperoleh dari Supermarket. Glukosa diperoleh dari Toko Kimia. Bahan analisis yang digunakan adalah medium Nutrien Agar (NA), medium Nutrient Broth (NB), akuades steril, metanol, glukosa dan bahan analisis lainnya.

Alat-alat yang digunakan antara lain timbangan analitik dua digit (Mettler PJ 3000), laminary flow (merk Esco), oven (Heraeus dan Philips Harris Ltd), blender (Sharp), inkubator (Memmert), pH meter (Hanna Instruments 8424), autoclave (Wise Calve, Daihan Scientific), colony counter (Stuart Scientific), mikropipet (Thermo Scientific), pipet tip, sendok, baskom plastic, pisau stainless steel, loyang alumunium, kain saring (Hero), botol UC, spatula, jarum ose, jangka sorong, alumunium foil, bunsen, kapas, tisu, erlenmeyer, tabung reaksi, cawan petri, gelas ukur, dan alat-alat gelas lainnya untuk analisis kimia dan mikrobiologi.

2.2. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data kuantitatif karakteristik minuman sinbiotik dan aktivitas antibakteri minuman sinbiotik ekstrak cincau hijau dengan penambahan sari buah nanas dan penambahan sari buah jambu biji selama penyimpanan terhadap bakteri patogen Salmonella typhi dan Bacillus cereus. Kedua produk disimpan selama 28 hari dalam suhu dingin untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan. Produk diamati setiap 7 hari sekali terhadap aktivitas antibakteri, total bakteri asam laktat, pH, dan total asam dari masing-masing produk. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan pada kedua bakteri patogen yaitu Salmonella typhi dan Bacilus cereus dengan menggunakan metode sumur atau difusi agar. Pengujian dilakukan secara duplo dengan dua kali ulangan dan hasil pengamatan disajikan dalam bentuk tabel serta grafik yang kemudian dianalisis secara deskriptif.

2.3. Pelaksanaan Penelitian

Pembuatan ekstrak daun Cincau

Penelitian diawali dengan pembuatan tepung daun cincau dengan menggunakan metode Nurdin dkk. (2004) yang dimodifikasi. Daun cincau yang telah dibersihkan, dipotong ukuran + 3 cm x 1,5 cm dan tangkainya dibuang, dioven pada suhu 50o C selama sekitar 24 jam, kemudian dihancurkan dengan menggunakan blender hingga menjadi serbuk. Selanjutnya dilakukan ekstraksi tepung daun cincau. Sebanyak 25 g tepung daun cincau pohon dicampurkan dengan air panas ( suhu + 100o C) sebanyak 500 ml yang sebelumnya ditambahkan asam sitrat 0,1 (b/v). Kemudian dilakukan pencampuran dengan stirrer dengan kecepatan penuh selama 15 menit untuk membantu proses ekstraksi. Setelah itu campuran tersebut disaring dengan menggunakan kain saring hingga diperoleh cairan kental ekstrak daun cincau. Ekstrak yang dihasilkan selanjutnya dikeringkan dalam oven pada suhu 60oC selama 48 jam.

Proses persiapan starter

Persiapan starter dilakukan dengan memodifikasi metode Rizal dkk. (2006), yaitu kultur bakteri yang akan digunakan (Lactobacilus Casei) masing-masing seluruhnya dipindahkan ke tabung reaksi berisi media MRS Broth steril. Dari MRS Broth steril sebanyak 1 sampai 2 ose ditumbuhkan ke dalam susu skim 5 persen (b/v) yang telah disterilisasi pada suhu 121 oC selama 15 menit dan diinkubasi selama dua hari pada suhu 37 oC. Kultur ini disebut kultur induk. Selanjutnya dari kultur induk diinolulasikan ke media yang sama yaitu sebanyak 4 persen (v/v) (yang dimodifikasi) selama 48 jam pada suhu 37 oC sehingga dihasilkan kultur antara. Kemudian kultur antara diinokulasikan sebanyak

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

1188 |

4 persen (v/v) (yang dimodifikasi) ke dalam media yang sama dengan penambahan sukrosa 3 persen (b/v) untuk mendapatkan kultur kerja. Pada proses pembuatan minuman sinbiotik, kultur kerja sebanyak 4 persen (v/v) akan digunakan sebagai starter atau inokulum.

Pembuatan Sari Buah Nanas dan Jambu biji merah Biji

Buah nanas mula-mula dikupas kulitnya dan dibersihkan mata nanasnya lalu dicuci. Setelah itu daging buah nanas diblanching pada suhu 760C selama 5 menit. Dilakukan penghancuran dengan diparut selama 40 detik, kemudian dilakukan penyaringan sehingga diperoleh sari buah nanas.

Buah jambu biji merah biji mula-mula dikupas kulitnya lalu dicuci. Setelah itu daging buah jambu biji merah biji diblanching pada suhu 760C selama 5 menit. Dilakukan penghancuran dengan diparut, ditambahkan air dengan perbandingan 1:1, kemudian dilakukan penyaringan sehingga diperoleh sari buah jambu biji merah biji.

Pembuatan minuman sinbiotik ekstrak daun cincau hijau dengan dikombinasikan dengan sari buah nanas atau sari buah jambu biji merah biji

Sebanyak 2% (b/v) susu skim dan 2 %(b/v) glukosa, ditambah ekstrak cincau hijau sebanyak 0,5% (b/v), dilakukan penambahan sari buah jambu biji merah biji atau sari buah nanas ke dalam masing-masing fermentor dengan konsentrasi 15 (b/v), selanjutnya dilakukan penambahan aquades hingga volumenya menjadi 115,2 ml kemudian campuran ini diaduk hingga rata menggunakan spatula kaca selama 30 detik, kemudian dipasteurisasi 76 oC selama 15 menit, selanjutnya didinginkan hingga suhu 37 oC. Kultur kerja Lactobacillus casei diinokulasi sebanyak 4% (v/v) dan diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37 oC selama 48 jam.

2.4. Pengamatan yang dilakukan

Pengujian aktivitas antibakteri.

Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumur (Murhadi, 2002). Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan prosedur berikut (Murhadi,2009a). Kultur bakteri yang murni dari media broth dipindahkan ke dalam tabung yang berisi medium cair steril NB seperti yang telah dibuat sebelumnya secara aseptis, diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C dan dihomogenkan dengan vorteks. Kultur tersebut diinokulasikan sebanyak 40μL ke dalam erlenmeyer yang telah berisi 60mL medium Natrium Agar (NA) steril dengan suhu 44-450, dihomogenisasi lalu dituang ke dalam empat cawan petri steril secara merata dan dibiarkan hingga membeku. Selanjutnya dibuat empat lubang (sumur) dalam setiap cawan secara aseptis dengan diameter yang seragam 6 mm dan dimasukkan 60μL produk minuman sinbiotik cincau hijau yang sudah diberi penambahan sari buah nanas dan jambu biji masing-masing dan sebagai pembanding diinokulasikan sebanyak 60μL minuman sinbiotik cincau hijau tanpa penambahan sari buah ke dalam sumur uji lain pada cawan yang berbeda. Sumur uji diinkubasi selama 48jam pada suhu 370C untuk diukur zona penghambatannya.

Total Asam Laktat

Pengujian total asam laktat ditentukan dengan metode AOAC (2000). Sebanyak 1 ml sampel ditambahkan 9 ml air destilat. Campuran tersebut kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N. Untuk mengamati perubahan warna menjadi merah muda digunakan phenolphtalein sebagai indikator titik akhir titrasi.

Total asam tertitrasi ditentukan sebagai asam laktat dengan persamaan :

Total asam laktat (% b/v) = ml NaOH x N NaOH x BM A.laktat x FP Volume sampel (ml)

Derajat Keasaman (pH)

Nilai pH ditentukan dengan menggunakan pH meter. Sebelum dilakukan pengukuran, pH meter harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan larutan buffer 4,0 dan 7,0. Selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap larutan sampel dengan mencelupkan elektrodanya ke dalam larutan sampel dan dibiarkan beberapa saat sampai diperoleh pembacaan yang stabil.

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

| 1189

.Total Bakteri Asam Laktat

Penentuan total BAL dilakukan dengan menggunakan metode hitungan cawan (Fardiaz dkk, 1989). Sampel diencerkan, dari pengenceran yang dikehendaki diambil 1 ml sampel lalu dimasukkan ke dalam cawan petri steril, selanjutnya ditambahkan kira-kira 10-15 ml media MRS Agar steril. Cawan yang telah berisi media dan sampel ini diratakan dengan cara menggerakkan secara vertikal membentuk angka 8 dan biarkan sampai membeku, kemudian cawan diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu 37oC selama 24 jam dan dihitung koloni yang tumbuh dengan menggunakan alat penghitung koloni (colony counter). Total koloni yang terhitung harus memenuhi standar “International Comission Microbiology Food” (ICMF) yaitu antara 30 sampai dengan 300 koloni per cawan petri

3. Hasil dan Pembahasan

3.1. Aktivitas antibakteri

Pengukuran aktivitas antibakteri dilakukan berdasarkan luas zona hambat dengan menggunakan metode difusi agar. Semakin besar zona hambat menunjukkan semakin tinggi aktivitas antibakteri minuman sinbiotik yang diuji. Bakteri uji yang digunakan adalah bakteri patogen penyebab diare, yaitu Salmonella typhi dan Bacillus cereus. Hasil penelitian menunjukkan data luas zona hambat minuman sinbiotik cincau hijau dengan penambahan sari buah terhadap bakteri Salmonella typhi selama penyimpanan 28 hari dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.

Gambar 1 terlihat terjadi penurunan luas zona hambat yang dihasilkan dari minuman sinbiotik terhadap bakteri Salmonella typhi seiring lama penyimpanan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama produk disimpan, aktivitas antibakteri produk tersebut akan semakin menurun. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa produk minuman sinbiotik cincau hijau dengan penambahan sari buah jambu biji memiliki aktivitas antibakteri yang paling tinggi dibandingkan dengan penambahan sari buah nanas dan tanpa penambahan. Luas zona hambat minuman sinbiotik ekstrak cincau hijau dengan penambahan sari buah jambu biji selama hari ke 0, 7, 14, 21, dan 28 berturut-turut yaitu 5,61cm2; 5,10 cm2; 4,64 cm2; 4,24 cm2; dan 3,68 cm2. Sedangkan aktivitas antibakteri yang lebih rendah terlihat dari luas zona hambat minuman sinbiotik ekstrak cincau hijau dengan penambahan sari buah nanas selama hari ke 0, 7, 14, 21, dan 28 berturut-turut yaitu 4,43cm2; 4,05 cm2; 3,71 cm2; 3,47 cm2; dan 3,21 cm2. Namun aktivitas antibakteri produk dengan penambahan sari buah lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa penambahan sari buah.

Gambar 1. Histogram perbandingan luas zona hambat antibakteri minuman sinbiotik ekstrak

cincau hijau dengan dan tanpa penambahan sari buah nanas dan jambu biji terhadap bakteri Salmonella typhi selama penyimpanan dingin.

4,434,05

3,713,47

3,21

5,61

5,104,64

4,24

3,683,89

3,43 3,32 3,15 2,95

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

0 7 14 21 28

luas

zo

na

ham

bat

(m

m2)

Lama Penyimpanan (hari)

nanas jambu ekstrak cincau

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

1190 |

Perbedaan aktivitas antibakteri yang ditunjukkan produk dengan sari buah jambu biji dan sari buah nanas dikarenakan kandungan buah jambu biji yang memiliki vitamin A dan vitamin C yang lebih unggul dibandingkan buah nanas. Vitamin C memiliki aktivitas biologi yang sangat baik sebagai antioksidan yang dapat meningkatkan daya antibakteri. Asam-asam organik yang tinggi tersebut diimbangi dengan kandungan gula yang lebih tinggi dibandingkan buah nanas. Kandungan gula jambu biji sebesar 3,71% (Winarti, 2010) dan kandungan gula buah nanas sebesar 2,70% (Asiedu, 2009).

Kandungan gula tinggi menjadi nutrisi yang baik untuk BAL melakukan fermentasi laktat dalam pembuatan minuman sinbiotik. Asam yang dihasilkan dari proses fermentasi tersebut akan mempengaruhi pH lingkungan dan menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Dengan demikian aktivitas antibakteri meningkat dengan adanya penambahan sari buah pada produk minuman sinbiotik. Selain itu, kandungan astringent dalam jambu biji bersifat alkali dan memiliki kemampuan desinfektan serta antibakteri, sehingga membantu penyembuhan disentri karena mikroba dengan cara menghambat pembentukan lendir lendir dari aktifitas bakteri penyebab disentri di usus (Arianingrum, 2010).

Salmonella typhi merupakan jenis bakteri yang hanya dapat tumbuh di lingkungan dengan kondisi pH 4,1-9,0 dengan pH optimum 6,5-7,5. Minuman sinbiotik yang dihasilkan memiliki rentang pH 3,5-4,1 yang artinya sangat rendah untuk Salmonella bertahan hidup (Simanjuntak, 1993). Hal tersebut membuat pertumbuhan hidupnya terhambat yang ditandai dengan besarnya zona bening yang dihasilkan. Selain itu, Salmonella juga memiliki dinding sel yang tipis yang membuat mudahnya senyawa antimikroba pada substrat menembus dinding plasma sel bakteri. Hal yang sama juga ditunjukkan dari hasil pengujian aktivitas antibakteri produk minuman sinbiotik terhadap bakteri Bacillius cereus. Luas zona hambat terhadap Bacillus cereus dapat dilihat pada Gambar 2.

Hasil penelitian aktivitas antibakteri terhadap bakteri Bacillus cereus menunjukkan bahwa luas zona hambat minuman sinbiotik ekstrak cincau hijau dengan penambahan sari buah jambu biji selama hari ke 0, 7, 14, 21, dan 28 berturut-turut yaitu 4,57cm2; 4,28 cm2; 3,98 cm2; 3,62 cm2; dan 3,40 cm2. Sama halnya Salmonella, aktivitas antibakteri minuman sinbiotik ekstrak cincau hijau dengan penambahan sari buah nanas terhadap Bacillus cereus juga menunjukkan hasil yang lebih rendah. Terlihat dari luas zona hambat selama hari ke 0, 7, 14, 21, dan 28 berturut-turut yaitu 4,13cm2; 3,92 cm2; 3,76 cm2; 3,35 cm2; dan 3,24 cm2. Seperti halnya pengujian terhadap Salmonella typhi, pengujian pada Bacillus cereus juga menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri minuman sinbiotik cincau hijau sari buah jambu biji lebih tinggi dibandingkan minuman sinbiotik cincau hijau sari buah nanas. Bacillus cereus merupakan bakteri patogen penyebab penyakit diare yang dapat bereproduksi dengan membentuk spora. Bakteri atau spora yang tertelan manusia akan bereproduksi dan menghasilkan toksin dalam usus,atau juga toksin yang telah menyebar pada makanan yang terkontaminasi masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan diare dan emesis. Pada

Gambar 2. Perbandingan luas zona hambat antibakteri minuman sinbiotik ekstrak cincau

hijau dengan dan tanpa penambahan sari buah nanas dan jambu biji terhadap bakteri Bacillus cereus selama penyimpanan dingin.

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

| 1191

dinding sel Bacillus terdapat banyak lapisan peptidoglikan yang mengandung lipid pada dinding sel nya. Lipid tersebut adalah sumber pertahanan sel akan perlakuan fisik dan kimia. Kandungan lipid yang rendah diikat oleh senyawa antibakteri dari substrat yang ada sehingga sel akan kehilangan sistem pertahanannya yang menghasilkan kerusakan sel. Selain itu Bacilus cereus hanya dapat tumbuh pada pH 4,5-9,5 sehingga pH substrat yang berada di bawah kisaran pH 4,1 merupan kondisi yang tidak memungkinkan Bacillus cereus untuk tumbuh banyak.

Pada hasil penelitian, terlihat bahwa Bacillus cereus lebih resisten dibandingkan Salmonella typhi. Bacillus cereus adalah bakteri yang mewakili bakteri gram positif dan Salmonella mewakili bakteri gram negatif. Menurut Fardiaz (1992), dinding sel bakteri gram positif dan negatif memiliki sensitifitas yang berbeda terhadap perlakuan enzim, fisik dan antibiotik. Dinding sel bakteri gram positif (Bacillus cereus) lebih tebal yang terdiri dari 60-100% peptidoglikan yang teratur, sedangkan bakteri gram negatif (Salmonella typhi) lebih tipis yaitu hanya 10-20% (Volk dan Wheeler, 1993; Amelia, 2010). Dinding sel yang lebih tipis tersebut memudahkan senyawa antimikroba untuk menembus dinding sel dan mengikat sel intraseluler bakteri. Hal tersebut yang membuat Bacillus cereus lebih resisten dibanding Salmonella typhi sehingga zona penghambatannya lebih kecil.

3.2. Total Bakteri Asam Laktat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa total bakteri asam laktat yang dihasilkan dari minuman simbiotik ekstrak cincau hijau dengan penambahan sari buah jambu biji pada penyimpanan 0, 7, 14, 21, dan 28 hari secara berturut-turut yaitu sebesar log 10,92; 10,87; 10,85; 10,61; dan 10,29 atau setara dengan 8,3x1010 cfu/ml; 7,43x1010 cfu/ml; 7,13x1010 cfu/ml; 4,13x1010 cfu/ml; dan 1,93x1010

cfu/ml. Gambar 3 menunjukkan total bakteri asam laktat cenderung menurun seiring lama penyimpanan.

Penyimpanan sampai hari ke-14 pada minuman sinbiotik dengan penambahan jambu biji tidak menunjukkan penurunan BAL terlalu signifikan, namun setelah itu grafik menunjukkan penurunan yang signifikan. Penurunan bakteri asam laktat terjadi karena berkurangnya nutrisi yang tersedia pada media seiring penyimpanan. Nutrisi yang terus berkurang tersebut membuat bakteri asam laktat yang terus berkembangbiak menjadi tidak bisa bertahan hidup, sehingga sebagian akan melewati fasse stationer dan semakin lama menuju fase kematian.

Hal yang sama terjadi pada total bakteri asam laktat dari minuman sinbiotik cincau hijau yang diberi penambahan sari buah nanas. Selama penyimpanan 0, 7, 14, 21, dan 28 hari didapati bahwa log total bakteri asam laktat beturut-turut adalah 10,84; 10,68; 10,69; 10,14; dan 10,11 atau setara dengan 6,9 x1010 cfu/ml; 4,7 x1010 cfu/ml; 4,9 x1010 cfu/ml; 1,4 x1010 cfu/ml; dan 1,3x1010 cfu/ml. Gambar 4 juga menunjukkan bahwa selama penyimpanan 28 hari di suhu rendah terjadi penurunan populasi bakteri asam laktat yang selaras dengan semakin lama penyimpanan. Demikian pula halnya dengan penyimpanan minuman sinbiotik cincau hijau. Pengujian yang sama telah dilakukan terhadap minuman sinbiotik ekstrak cincau hijau dengan tanpa penambahan sari buah selama 0, 7,

Gambar 3. Histogram Perbandingan log total bakteri asam laktat minuman sinbiotik cincau hijau dengan penambahan sari buah jambu biji, nanas dan tanpa penambahan sari buah selama

penyimpanan dingin.

10,92 10,87 10,8510,61

10,29

10,8410,68 10,65

10,14 10,11

10,42 10,3810,09 9,97 9,94

9,00

9,50

10,00

10,50

11,00

11,50

0 7 14 21 28

Log

Tota

l BA

L (c

fu/m

l)

Lama Penyimpanan (hari)

jambu biji nanas ekstrak cincau

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

1192 |

14, 21, dan 28 hari dengan jumlah log total BAL berturut-turut 10,42; 10,38; 10,09; 9,97; dan 9,94 atau setara dengan 2,6 x1010 cfu/ml; 2,4 x1010 cfu/ml; 1,2 x1010 cfu/ml; 9,3 x109 cfu/ml; dan 8,7x109

cfu/ml. Data menunjukkan total bakteri asam laktat pada minuman sinbiotik dengan penambahan sari buah jambu biji merah lebih tinggi dibandingkan penambahan sari buah nanas serta tanpa penambahan sari buah.

Perbedaan total BAL diduga karena kandungan nutrisi dan pH dalam media fermentasi pada masing-masing bahan baku berbeda, dan kemampuan Lactobacillus casei untuk tumbuh pada minuman sinbiotik cincau hijau dengan penambahan sari buah jambu biji dan sari buah nanas ataupun tanpa penambahan sari buah berbeda, sehingga produk yang dihasilkan setelah fermentasi terdapat perbedaan. Selama fermentasi mikroorganisme membutuhkan senyawa karbon untuk pertumbuhan penyusunan komponen sel dan pembentukan metabolit (Rahman, 1992). Pertumbuhan BAL diduga dipengaruhi komposisi kandungan gula pada sari buah yang berbeda. Sumber karbon dari buah jambu biji terdapat pada kandungan gula sebesar 3,71% (Winarti, 2010) dan buah nanas kandungan gula sebesar 2,70% (Asiedu, 2009). Perbedaan kandungan gula sari buah dan bertambah tingginya konsentrasi sari buah yang terkandung dalam minuman sinbiotik cincau hijau, menyebabkan jumlah populasi sel BAL lebih tinggi.

Selama fermentasi mikroorganisme membutuhkan senyawa karbon untuk pertumbuhan dan penyusunan komponen sel dan pembentukan metabolit. Glukosa merupakan nutrisi penting bagi pertumbuhan bakteri asam laktat karena glukosa merupakan energi untuk merangsang pertumbuhan bakteri asam laktat. Oleh sebab itu dengan ketersediaan glukosa dalam jumlah yang cukup akan memicu pertumbuhan bakteri asam laktat (Rizal dkk., 2006). Selain itu BAL juga membutuhkan nitrogen untuk bermetabolisme. Kandungan nitrogen jambu biji yang lebih tinggi dibandingkan buah nanas membuat bakteri asam laktat mampu tumbuh lebih banyak dalam minuman sinbiotik yang diberi sari buah jambu biji.

3.3. Total Asam

Total asam dari hasil penelitian menunjukkan bahwa total asam minuman sinbiotik cincau hijau dengan penambahan sari buah jambu biji pada konsentrasi 15% pada penyimpanan hari ke 0, 7, 14, 21, dan 28 adalah 0,5%; 0,77%; 0,81%; 0,86%; dan 0,9%. Gambar 4 menunjukkan adanya peningkatan total asam yang terkandung dalam minuman sinbiotik sari buah jambu biji selama penyimpanan dingin. Peningkatan terjadi karena aktivitas bakteri asam laktat selama fermentasi yang menghasilkan asam-asam organik seiring berjalannya waktu penyimpanan semakin berakumulasi, sehingga jumlah total asam minuman sinbiotik meningkat.

Peningkatan yang sama juga terjadi pada penambahan sari buah nanas. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa total asam minuman sinbiotik cincau hijau dengan penambahan sari buah nanas pada konsentrasi 15% pada penyimpanan hari ke 0, 7, 14, 21, dan 28 adalah 0,54%; 0,77%; 0,86%; 0,9%; dan 0,95%. Sedangkan total asam minuman sinbiotik cincau hijau dengan tanpa

Gambar 4. Histogram perbandingan persentase total asam minuman sinbiotik cincau hijau dengan atau tanpa penambahan sari buah selama penyimpanan.

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

| 1193

penambahan sari buah pada penyimpanan hari ke 0, 7, 14, 21, dan 28 secara berturut-turut adalah 0,44%; 0,52%; 0,65%; 0,68%; dan 0,74%. Dibandingkan dengan minuman sinbiotik tanpa penambahan sari buah, minuman sinbiotik dengan penambahan sari buah nanas dan jambu memiliki total asam yang lebih tinggi.

Histogram menunjukkan bahwa minuman sinbiotik dengan penambahan sari buah nanas memiliki total asam paling tinggi dibandingkan lainnya, namun tidak terlalu berbeda jauh dengan penambahan sari buah jambu biji. Seperti halnya penurunan pH, kandungan nutrisi yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan jumlah asam yang terbentuk karena hasil fermentasi. Jumlah kandungan gula nanas lebih tinggi dibandingkan pada jambu biji. sehingga asam organik yang dihasilkan lebih tinggi. Total asam laktat semakin meningkat karena adanya penambahan susu skim, glukosa, penambahan sari buah jambu biji dan nanas. Semakin tinggi konsentrasi sari buah total asam laktat semakin tinggi, data ini didukung dengan data pH yang semakin rendah, serta nilai total BAL yang semakin meningkat.

Total asam yang terhitung dalam minuman sinbiotik ini sebagian besar merupakan asam laktat dan sebagian kecil merupakan asam-asam lemak rantai pendek seperti asam asetat, propionat, dan butirat. Akan tetapi, persentase asam propionat dan butirat lebih sedikit dibandingkan dengan asam asetat, karena asam popionat dan butirat akan terurai lebih lanjut menjadi asam asetat. Penambahan susu skim berfungsi sebagai sumber protein yang diperlukan oleh bakteri asam laktat sebagai sumber energi. Bakteri asam laktat akan memecah laktosa yang terdapat dalam susu skim dan penambahan sari buah dan glukosa berfungsi sebagai sumber karbon.

Bakteri asam laktat mempunyai peranan penting dalam proses fermentasi. Bakteri ini menghasilkan asam laktat dari metabolisme karbohidrat sebagai produk utamanya. Asam-asam yang dihasilkan membuat kondisi pH minuman sinbiotik semakin rendah dan menghambat berkembangnya bakteri yang hidup pada suasana netral maupun alkali. Bakteri asam laktat juga mampu menghasilkan hydrogen peroksida, diasetil, dan senyawa lain yang tergolong anti mikroba yaitu bakteriosin, seperti nisin, pediosin AcH dan laktolin (Fitriani, 2013).

3.4. Nilai Derajat Keasaman (pH)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pH dari minuman sinbiotik cincau hijau dengan penambahan sari buah jambu biji dengan konsentrasi 15% pada penyimpanan suhu rendah dari hari ke 0, 7, 14, 21, dan 28 secara berturut-turut adalah 3,84; 3,79; 3,68; 3,63; dan 3,61. Penurunan pH selama penyimpanan 28 hari ditunjukkan dengan tren grafik nilai pH yang menurun selama penyimpanan. Efektifitas senyawa antimikroba dipengaruhi oleh konsentrasi, jenis mikroba, pH, waktu, suhu, kadar air dan jumlah zat antimikroba (Apriyanto, 2002). Oleh karena itu, derajat keasaman atau pH merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas antibakteri minuman sinbiotik yang dihasilkan.

Gambar 5. Histogram perbandingan pH rata-rata minuman sinbiotik cincau hijau setiap perlakuan selama penyimpanan dingin

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

1194 |

Gambar 5 menunjukkan bahwa semakin lama penyimpanan, pH dari minuman sinbiotik cincau hijau mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena bakteri asam laktat terus menerus menghasilkan asam organik selama fermentasi, sehingga produk menjadi asam dan pH cenderung rendah. Pada penelitian minuman sinbiotik cincau hijau dengan penambahan sari buah nanas dengan konsentrasi 15% pada penyimpanan suhu rendah dari hari ke 0, 7, 14, 21, dan 28 secara berturut-turut adalah 3,76; 3,69; 3,66; 3,58; dan 3,52.

Grafik pada Gambar 5 menunjukkan bahwa pH minuman sinbiotik yang diberi penambahan sari buah nanas semakin menurun seiring lama penyimpanan. Hal ini disebabkan asam organik yang dihasilkan saat fermentasi semakin lama makin terakumulasi menjadi banyak meskipun bakteri asam laktat mulai berkurang. Sebagai pembanding juga diperoleh data pH rata-rata pada minuman sinbiotik cincau hijau dengan tanpa penambahan sari buah. Hal yang sama juga terjadi pada perlakuan penyimpanan dingin minuman sinbiotik cincau hijau hari ke 0, 7, 14, 21, dan 28 secara berturut-turut adalah 4,16; 4,07; 3,89; 3,82; dan 3,69. Semakin lama disimpan, produk akan semakin asam sehingga pH menunjukkan penurunan.

Gambar 5 menunjukkan bahwa pH minuman sinbiotik dengan penambahan dengan penambahan jambu biji lebih tinggi dibanding penambahan nanas. Dengan kata lain minuman sinbiotik cincau hijau dengan penambahan sari buah nanas menghasilkan produk yang lebih asam dibandingkan penambahan sari buah jambu biji. Namun tidak menunjukkan selisih yang begitu banyak. Perbedaan pH antara sari buah jambu biji dan sari buah nanas pada konsentrasi penambahan yang sama terjadi karena perbedaan kemampuan BAL dalam merombak sumber karbon dan nitrogen dan perbedaan kandungan gula jambu biji sebesar 3,71% (Winarti, 2010) dan kandungan gula buah nanas sebesar 2,70% (Asiedu, 2009).

Lactobacillus casei termasuk golongan fakultatif heterofermentative yaitu hampir semua glukosa dikonversi menjadi asam laktat melalui jalur Embden-Meyerhof dan pentosa digunakan untuk mempengaruhi phospohoketolase untuk memproduksi asam laktat dan asam asetat (Richard and Robinson, 2000; Axelsson, 1993). Dalam pembuatan minuman sinbiotik cincau hijau ini, terjadi proses fermentasi yang akan menurunkan pH. Penurunan pH terjadi akibat pemecahan polimer pektin cincau, glukosa, dan laktosa menjadi monomer yang lebih sederhana dan memicu terbentuknya asam-asam organik oleh bakteri asam laktat. Penguraian senyawa-senyawa tersebut oleh bakteri asam laktat akan menghasilkan energi untuk bakteri asam laktat, serta menghasilkan senyawa-senyawa lain termasuk asam laktat.

4. Kesimpulan

1. Terjadi penurunan aktivitas antibakteri, pH dan total bakteri asam laktat pada minuman sinbiotik ekstrak cincau hijau baik tanpa maupun dengan penambahan sari buah jambu biji atau nanas sebanyak 15% (v/v) seiring waktu penyimpanan pada suhu dingin hingga 28 hari, sedangkan total asam mengalami peningkatan.

2. Minuman sinbiotik ekstrak cincau hijau dengan penambahan sari buah jambu biji merah dan nanas dengan konsentrasi 15% (v/v) menunjukkan peningkatan aktivitas antibakteri terhadap bakteri patogen Bacillus cereus dan salmonella typhi dengan efektifitas produk yang diberi penambahan sari buah jambu biji lebih tinggi dibandingkan sari buah nanas.

3. Daya hambat minuman sinbiotik ekstrak cincau hijau baik tanpa ataupun dengan penambahan sari buah jambu biji dan nanas sebanyak 15% (v/v) terhadap Salmonella typhi lebih tinggi dibandingkan Bacillus cereus.

5. Daftar Pustaka

Anggraini D. 2006. Pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap total pektin dan aktivitas antioksidan serat pangan dari cincau pohon (Premna oblongifolia Merr). (Skripsi). Universitas Lampung. 54 hlm.

Apriyanto D. 2002. Aktivitas Antibakteri Bubuk Lada (Piper Ningrum L.) terhadap Bakteri Patogen dan Perusak Makanan dengan Metode sumur. Skripsi. Jurusan teknologi Hasil Pertanian. Universitas Lampung. Bandar lampung. 79 hlm.

Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian 2017

| 1195

Asiedu MS, W Wardy, FK Saalia, AS Budu, SS Dedeh. 2009. A comparison of some physical, chemical and sensory attributes of three pineapple (Ananas cosmosus) varieties grown in Ghana. African Journal of Science 3(1) : 022-025.

Axelsson LT. 1993. Lactic acid bacteria, classification and physiology. In Salminen, S and A.V. Wright (eds.). Lactic acid bacteria. New York : Marcel Dekker, Inc..

Collins MD, GR Gibson.1999. Probiotics, prebiotics, and synbiotics: approaches for modulating the microbial ecology of the cut. Am. Journal Clin. Nutrition. 69(5):1052S-1057S.

Daniswara S, M Soedibyo1999. Awet muda dengan tumbuhan obat dan diet supleme. Jakarta : Trubus Agriwidya,.

Fardiaz S. 1989. Penuntun praktikum mikrobiologi pangan. Fakultas teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Fitriani D, E Prangdimurti, M Astawan, FR Zakaria. 2006. Aktivitas antioksidan ekstrak daun suji (Pleomele angustifolia N.E. Brown). Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Volume XVII No. 2 Tahun 2006. 9 halaman.

Herliani R. 2010. Produksi dan aktivitas antibakteri minuman sehat kaya vitamin b12 hasil fermentasi laktat dari sari wortel. (Skripsi). Fateta. IPB. Bogor.

Murhadi. 2002. Isolasi dan Karakteristik Komponen Antibakteri dari Biji Atung (Parinarium glaberrimum Hassk). Disertasi. Program Pascasarjana IPB. Bogor.

Murhadi. 2009.a. Ekstraksi, Fraksinasi dan Identifikasi Komponen Antibakteri Biji Atug (Parinarium glaberrimum Hassk). Buku Monograf (ISBN 978-979-8510-08-3, Tanggal 23 Desember 2009). Bandar Lampung : Penerbit Lembaga Penelitian Universitas Lampung..

Richard K., Robinson. 2000. Encyclopedia of food microbiology academic press. USA : California.. Rizal S., Marniza, SU Nurdin. 2006. Optimasi proses pengolahan minuman probiotik dari kulit nenas

dan pengaruhnya terhadap mikroflora usus besar tikus percobaan. Laporan Akhir Penelitian. TPSDP Unila. Bandar Lampung.

Simanjuntak. 1993. Peningkatan kandungan vitamin B1 dan B2 serta aktivitas antitrombopik susu kacang tanah merah dan tolo fermentasi oleh Lactobacillus casei subsp. Rhamnosus. (Tesis). IPB. Bogor.

Volk, Wheeler. 1993. Basic microbiology. Fifth Edition. New Jersey : Harper and Row Publisher Inc. , Emeriyus. 396 pp.

Winarti, S. 2010. Makanan fungsional. Yogyakarta : Graha Ilmu.. 27 hlm.