Upload
lekhuong
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG
BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN
DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
WIWIK WIDIA WATI
NIM : B09.120
PROGAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur atas Rahmat dan Hidayah Allah SWT, yang selalu
tercurah pada hamba-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Kelas VIII Tentang
Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Di SMP N 7 Wonogiri”. Karya tulis ilmiah ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III
Kebidanan.
Dalam penulisan proposal ini, penulis mendapatkan berbagai macam
bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku pembimbing yang dengan sabar
memberikan bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Bapak Daldiri, S.Pd., M.Pd, Selaku kepala SMP Negeri 7 Wonogiri yang
telah membantu dan memberi ijin kepada penulis dalam melaksanakan
penyususnan Karya Tulis Ilmiah.
5. Segenap dosen STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah banyak
membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penelitian.
7. Ibu, bapak, kakak, dan adik ku tercinta yang telah memberikan dukungan
doa, nasehat, kasih saying, dan semangat bagi penulis.
8. Rekan – rekan mahasiswa Angkatan IX STIKes Kusuma Husada.
9. Pada seluruh siswa laki-laki di SMP Negeri 7 Wonogiri yang bersedia
menjadi responden.
10. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
v
Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini banyak
kekurangan baik tulisan maupun isi, maka dari itu saran dan masukkan dari
pembaca sangat penulis harapkan agar penyusunan Karya tulis Ilmiah nanti akan
lebih baik.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
vi
MOTTO
§ Anda tidak bisa punya hari esok yang lebih baik jika yang Anda pikirkan
setiap saat hanya kemarin (Charles F. Kattering)
§ Jika semangat TIADA HENTI, maka kemudahan itu akan sering datang
MENGHAMPIRI.
§ Kesulitan sebesar apapun akan terasa wajar bagi jiwa yang melebihkan
syukur daripada mengeluh. Karena bukan kebahagiaan yang menjadikan
bersyukur , tetapi bersyukurlah yang menjadikan kita berbahagia
( Penulis )
§ Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan
boleh jadi pula (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk
bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS.2:216)
vii
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada :
© Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelasaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
© Bapak dan mamak yang ikhlas memberikan segalanya kepada penulis dari
perhatian, kasih sayang, cinta, dana dan do’a selama ini.
© Kakak-kakakku tersayang mas Hardy & mas Tuntun serta adiku tersayang
Dwi yang memberikan semangat , dukungan dan kasih sayang.
© Budhe, pakdhe, mb Wiwik, mas Endri serta dek Akbar yang selalu
memberikan dukungan dan semangat.
© Buat sahabat penulis, Valent, Eri yang senantiasa memberi dukungan dan
semangat.
© Buat someone yang memberikan dukungan, semangat, dan kasih sayang
serta kebersamaanya.
© Temen STIKes KUSUMA HUSADA SKA angkatan IX, yang telah
bersama- sama merasakn suka & duka dalam menggapai cita-cita
© Almamater tercinta Program Studi Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
viii
CURICULUM VITAE
Nama : Wiwik Widia Wati
Tempat/ tanggal lahir : Sidorejo / 03 Maret 1991
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Segawe 01/07, Purwosari, Wonogiri
Riwayat pendidikan
1. SD Negeri 124/VIII Sidorejo LULUS TAHUN 2003
2. SMP Negeri 12 Kab. Tebo LULUS TAHUN 2006
3. SMA Negeri 2 Wonogiri LULUS TAHUN 2009
4. Prodi DIII Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta Angkatan IX
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012
3x4
ix
Wiwik Widia Wati
B09 120
TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMP KELAS VIII TENTANG
BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN
DI SMP NEGERI 7 WONOGIRI
xiv + 38 halaman + 14 lampiran + 4 tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar belakang: Merokok menggangu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat dipungkiri. Banyak penyakit telah terbukti karena akibat buruk kebiasaan merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung seperti jantung dan
gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronchitis, tekanan darah tinggi dan lain-lain. Menurut Survei
Sosial Ekonomi Nasional (2008), di Indonesia rokok menyebabkan 9,8% kematian karena penyakit paru kronik dan emfisima, 5% stroke. Wanita yang merokok mungkin mengalami penurunan atau penundaan kemampuan hamil,
pada pria meningkatkan risiko impotensi sebesar 50%. Seorang bukan perokok yang menikah dengan perokok mempunyai risiko kanker paru sebesar 20-30%
lebih tinggi. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa SMP kelas VIII tentang bahaya merokok bagi kesehatan di SMP Negeri 7 Wonogiri.
Metode penelitian: jenis penelitian ini adalah deskritif kuantitatif. Lokasi penelitian di ambil di SMP Negeri 7 Wonogiri pada tanggal 21 Juni 2012. Jumlah
sampel sebanyak 76 siswa laki-laki, dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner tertutup, untuk uji validitas dilakukan dengan menggunakan softwer
SPSS 17 dengan rumus product moment, sedangkan untuk analisa data yang digunakan dalam pengolahan hasil data adalah analisa univariat.
Hasil penelitian: dari pengolahan data didapatkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan siswa SMP kelas VIII tentang bahaya merokok bagi kesehatan adalah baik sebanyak 15 responden (19,7%), cukup sebanyak 48 responden
(63,2%) dan kurang sebanyak 13 responden (17,1%). Kesimpulandari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
pengetahuan siswa SMP kelas VIII tentang bahaya merokok bagi kesehatan adalah cukup sebanyak 48 responden (63,2%) dari 76 responden.
Kata kunci : pengetahuan, remaja, rokok, bahaya rokok Kepustakaan :22 literatur( 2003s/d 2011)
x
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
CURICULUM VITAE......................................................................................... viii
ABSTRACK ......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
E. Keaslian Penelitian ..................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan ................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori.............................................................................. 7
1. Pengetahuan........................................................................... 7
2. Remaja .................................................................................. 12
3. Rokok ................................................................................... 13
4. Bahaya rokok........................................................................ 15
5. Perokok Pasif ........................................................................ 20
B. Kerangka Teori ............................................................................ 22
C. Kerangka Konsep ........................................................................ 23
xi
BAB III METODOLOGI LAPORAN KASUS
A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian................................... 24
B. Lokasi Penelitian .......................................................................... 24
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 25
D. Instrumen Penelitian ..................................................................... 25
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 28
F. Variabel Penelitian ....................................................................... 29
G. Definisi Operasional..................................................................... 29
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data......................................... 30
I. Etika Penelitian............................................................................. 31
J. Jadwal Penelitian .......................................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ........................................... 33
B. Hasil Penelitian............................................................................. 33
C. Pembahasan ................................................................................ 35
D. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 36
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 37
B. Saran ........................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 3.1 kisi – kisi pernyataan pada instrumen penelitaian ............................. 26
Tabel 3.2 Definisi operasional........................................................................... 29
Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi .............................................................. 33
Tabel 4.2 Tingkat Pengatahuan Siswa SMP Kelas VIII Tentang Bahaya
Merokok di SMP Negeri 7 Wonogiri ............................................................... 34
xiii
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori .................................................................................. 22
Gambar 2.2 Kerangka Konsep .............................................................................. 23
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal penelitian
Lampiran 2. Surat permohonan ijin penggunaan lahan
Lampiran 3. Surat balasan permohonan ijin penggunaan lahan
Lampiran 4. Surat permohonan ijin validitas
Lampiran 5. Surat balasan permohonan ijin validitas
Lampiran 6. Surat pengantar responden
Lampiran 7. Lembar persetujuan responden
Lampiran 8. Kuesioner
Lampiran 9. Data tabulasi penelitian
Lampiran 10. Hasil penelitian
Lampiran 11. Data tabulasi kuesioner
Lampiran 12. Hasil Uji Validitas
Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 14. Lembar konsultasi Karya Tulis Ilmiah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telah kita ketahui bersama bahwa rokok itu sangat membahayakan
kesehatan dan bersifat merusak. Menurut ilmu kedokteran, sekali batang
rokok yang dibakar akan mengeluarkan sekitar 4000 bahan kimia
termasuk nikotin dan gas karbon monoksida (CO) yang menimbulkan
berbagai penyakit. Berbagai hasil penelitian di berbagai Negara
membenarkan bahwa merokok merusak kesehatan. Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) pun gencar mengkampayekan gerakan anti merokok. Jadi
masalah merokok tidak hanya menjadi masalah nasional tetapi juga
menjadi masalah dunia (Istiqomah, 2003).
Merokok menggangu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat
dipungkiri. Banyak penyakit telah terbukti karena akibat buruk kebiasaan
merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung seperti jantung dan
gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker
laring, kanker osefagus, bronchitis, tekanan darah tinggi dan lain-lain
(Suara Media, 2009).
Menurut Survey Sosial Ekonomi Nasional (2008), di Indonesia
rokok menyebabkan 9,8% kematian karena penyakit paru kronik dan
emfisima, 5% stroke. Wanita yang merokok mungkin mengalami
penurunan atau penundaan kemampuan hamil, pada pria meningkatkan
2
risiko impotensi sebesar 50%. Seorang bukan perokok yang menikah
dengan perokok mempunyai risiko kanker paru sebesar 20-30% lebih
tinggi daripada mereka yang pasangannya bukan perokok dan juga risiko
mendapatkan penyakit jantung.
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali di temui orang merokok di
mana-mana, baik di kantor, di pasar atau pun di tempat lainnya,
dikalangan rumah tangga sendiri atau bahkan di sekolah, namun kebiasaan
merokok di negeri ini tetap tidak bisa dihilangkan, bahkan semakin
meningkat. Tatkala penduduk di sejumlah Negara mengurangi konsumsi
mereka terhadap rokok, orang Indonesia justru malah sebaliknya.
Kebiasaan merokok dimulai dengan adanya rokok pertama. Umumnya
rokok pertama dimulai saat usia remaja. Saat ini jumlah perokok, terutama
perokok remaja terus bertambah, khususnya di Negara-negara berkembang
(Depkes RI, 2009).
Menurut Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih (2011),
Indonesia masih menjadi negara terbesar ke-3 dalam jumlah perokok di
dunia.Dari tahun 2000-2010 mengalami peningkatan, baik di kalangan
perokok laki-laki maupun perempuan. Jumlah perokok laki-laki dengan
usia di atas 15 tahun sudah mencapai 66%. Sedangkan perokok perempuan
4%. Juga yang meningkat adalah perokok pemula yang berusia muda
seperti 10-14 tahun.
Faktor terbesar dari kebiasaan merokok adalah faktor sosial atau
lingkungan. Bersosialisasi merupakan cara utama pada remaja untuk
3
mencari jati diri mereka. Biasanya mereka memperhatikan tindakan orang
lain dan kadang kala mencoba untuk meniru perlakuanya. Namun sangat
disayangkan karena tidak hanya kebiasaan-kebiasaan yang baik saja ditiru,
melainkan juga kebiasaan buruk, termasuk kebiasaaan merokok (Ellizabet,
2010).
Berdasarkan studi pendahuluan dengan metode wawancara di SMP
Negeri 7 Wonogiri pada kelas VIII sebanyak 7 siswa didapatkan hasil
bahwa 4 siswa mampu menjawab dengan baik tentang bahaya merokok
dan 3 siswa kurang mampu menjawab pertanyaan tentang bahaya merokok
bagi kesehatan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Kelas VIII
Tentang Bahaya Merokok di SMP Negeri 7 Wonogiri”
B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimanakah Tingkat
Pengetahuan Siswa SMP Kelas VIII Tentang Bahaya Merokok di SMP
Negeri 7 Wonogiri?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa SMP kelas VIII tentang
bahaya merokok bagi kesehatan di SMP Negeri 7 Wonogiri.
4
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan siswa SMP kelas VIII tentang
bahaya merokok bagi kesehatan di SMP Negeri 7 Wonogiri pada
tingkat baik.
b. Untuk mengetahui pengetahuan siswa SMP kelas VIII tentang
bahaya merokok bagi kesehatan di SMP 7 Wonogiri pada tingkat
cukup.
c. Untuk mengetahui pengetahuan siswa SMP kelas VIII tentang
bahaya merokok bagi kesehatan di SMP 7 Negeri Wonogiri tingkat
kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat dijadikan bahan masukan untuk menambah teori atau ilmu
pengetahuan dibidang kesehatan khususnya tentang bahaya merokok
bagi kesehatan.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini untuk mengaplikasikan teori yang diperoleh dalam
bangku kuliah dan merupakan pengalaman nyata dalam melaksanakan
penelitian.
5
3. Bagi institusi
a. SMP Negeri 7 Wonogiri
Memberi data bagi lembaga pendidikan mengenai aspek tingkat
pengetahuan siswa tentang bahaya merokok bagi kesehatan
sekaligus sebagai bahan masukan dalam upaya menyukseskan
program kampanye anti rokok.
b. Pendidikan
Hasil penelitian dapat memberikan informasi dan pengetahuan
yang lebih luas tentang bahaya merokok bagi kesehatan.
E. Keaslian Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil keaslian dari :Febriana
dwicahyani (2011), dengan judul Tingkat “Pengetahuan Tentang Bahaya
Rokok Pada Remaja di Desa Pule, Jatisrono, Wonogiri”. Penelitian ini
menggunakan metode deskritif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan remaja tentang bahaya merokok dengan pengetahuan
baik yaitu sebanyak 25 orang (50,0%), tingkat pengetahuan cukup
sebanyak 24 orang (48,0%), dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 1
orang (2,0%). Secara umum hasil penelitian ini dalam kategori baik.
Perbedaan keaslian dengan penelitian yang penulis ambil adalah
pada hasil penelitian. Hasil penelitian di SMP Negeri 7 Wonogiri
kebanyakan siswa memiliki pengetahuan cukup sebanyak 48
6
siswa(63,2%), baik sebanyak 15 siswa (19,7%) dan kurang sebanyak 13
(17,1%).
F. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah, terdiri dari 5
(lima) bab dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan
masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian, keaslian
penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menjelaskan dari teori-teori dari masalah
yang akan diteliti meliputi pengetahuan, remaja, rokok,
kerangka teori, kerangka konsep.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisikan tentang jenis dan rancangan
penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, alat
penelitian, metode pengambilan data, jalannya penelitian,
variabel penelitian, definisi operasional, metode
pengolahan data, dan analisa data.
7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum tempat
penelitian, hasil penelitian, serta pembahasan hasil
penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
orang melakuakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2007).
Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai
hasil penggunaan panca indranya yang berbeda sekali dengan
kepercayaan (beliefs),takhayul (superstitions) dan penerangan-
penerangan yang keliru (misinformation) (Soekanto, 2003).
b. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan atau kognitif
merupakan domain penting bagi terbentuknya prilaku seseorang.
Pengetahuan yang mencangkup domain kognitif mempunyai 6
tingkatan, yakni:
9
1) Tahu (know)
Tahu diartiakan sebagai pengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya.Termasuk dalam tingkatan ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari
seluruh bahan yangdipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Oleh sebab itu ”tahu” merupakan tingkat pengetahuan
yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukurnya antara lain
menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan
sebagainya.
2) Memahami (Comprehensif)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan
dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.Orang
telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan objek yang telah dipelajari.
3) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real
(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi
atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
10
4) Analisis (analisys)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek ke dalam komponen-komponen,
tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih
ada kaitanya satu sama lain. Kemampuan analisa ini
dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti
dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,
memisahkan, mengelompokkan.
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi- formulasi yang ada.
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau
objek.Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria
yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria
yang telah ada.
11
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut kutipan Asrofuddin (2010) :
1) Umur
Umur adalah lamanya hidup yang dihitung sejak lahir sampai
saat ini. Umur merupakan periode tehadap pola-pola kehidupan
yang baru, semakin bertambahnya umur akan mencapai usia
reproduksi (Notoatmodjo, 2003).
2) Tempat tinggal
Tempat tinggal adalah tempat menetap responden sehari-hari.
Pengetahuan seseorang akan lebih baik jika berada diperkotaan
daripada di pedesaan karena di perkotaan meluasnya untuk
kesempatan untuk melibatkan diri dalam kegiatan sosial maka
wawasan sosial makin kuat, di perkotaan mudah mendapat
informasi (Hurlock, 2002).
3) Sumber informasi
Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang
banyak memperoleh infomasi maka ia cenderung mempunyai
pengetahuan yang lebih luas (Notoatmodjo, 2003).
12
4) Pendidikan
Pendidikan yang tinggi akan berpengaruh pada penerimaan hal-
hal baru dan dapat menyesuaikan diri dengan hal yg baru
tersebu (Notoatmodjo, 2003).
5) Pengalaman berkaitan dengan umur dan pendidikan individu
Pendidikan yang tinggi maka pengalaman akan luas dan
semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan bertambah
(Notoatmodjo, 2003).
d. Menurut Notoatmodjo (2007), ada berbagai cara memperoleh
pengetahuan, antara lain:
1) Cara tradisional
Cara tradisional dipakai orang untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan, sebelum ditemukan metode penemuan secara
sistemik dan logis.
Cara pengetahuan pada periode ini antara lain :
a) Cara coba salah (trial and error)
Cara yang paling tradisional dalam memperoleh
pengetahuan adalah melalui coba-coba
b) Cara kekuasaan atau otoritas
Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau
kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintah otoritas
pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan.
13
c) Berdasarkan pengalaman pribadi
d) Melalui jalan pikiran
2) Cara modern
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau metodologi
penelitian (researc methodology).Cara baru dalam memperoleh
pengetahuan dewasa ini lebih sistematis, logis, ilmiah.
2. Remaja
a. Pengertian remaja
Remaja adalah anak usia 10-24 tahun yang merupakan usia
antara masa kanak-kanak dan masa dewasa dan sebagai titik awal
proses reproduksi, sehingga perlu dipersiapkan sejak dini
(Romauli, 2009).
b. Perubahan fisik
1) Pada pria
Tinggi badan, berat badan, suara membesar, testis membesar,
mimpi basah, ereksi/ejakulasi, kulit berminyak, tumbuh bulu
pada alatkelamindanketiak,tumbuh jerawat(Romauli, 2009).
2) Pada wanita
Tinggi badan, berat badan, payudara membesar, panggul
membesar, menstruasi, kulit berminyak, tumbuh bulu pada alat
kelamin dan ketiak (Romauli, 2009).
14
c. Keadaan emosi
Emosional remaja belum stabil dan belum mencapai
kematangan pribadi secara dewasa. Perasaan yang stabil ini sering
membuat mereka gelisah, karena di satu sisi remaja ingin mencari
pengalaman atau melakukan semua keinginan yang ada, tapi di sisi
lain remaja terbentur akan ketidakmampuan untuk melakukannya
(Istiqomah, 2003).
d. Perubahan sosial
Pergaulan remaja tidak lagi sebatas keluarga dan teman
sekolah saja melainkan mulai meluas sehingga sering
meninggalkan rumah.Tingkatan remaja pun bermacam-macam
dipengaruhi oleh watak dasarnya (Istiqomah, 2003).
3. Rokok
a. Pengertian rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang sekitar
70-120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar
10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah
(Ellizabet, 2010).
b. Komponen dalam rokok
Menurut Aditama (2006) bahwa asap rokok mengandung
sekitar 4000 bahan kimia. Secara umum komponen rokok dibagi
menjadi dua yaitu:
15
1) Komponen gas
Komponen gas adalah bagian yang dapat melewati filter
yang terdapat di dalam asap rokok antara lain: carbon
monoksida (CO), amonia, acrloin, benzopiren, lutidin, colidin,
metil alcohol, formalin, arsenic dan lain-lain. Caldwell (2009)
menambahkan bahwa gas carbon monoksida (CO)akan mudah
terikat dalam hemoglobin sehingga mengganggu darah dalam
mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh, tidak jarang orang
meninggal dunia akibat keracunan gas carbon monoksida (CO)
terlalu banyak. Benzopiren dan lutidin bersal dari tar tembakau
yang dapat menyebabkan kanker. Colidin menyebabkan
kelumpuhan dan lambat laun mengakibatkan kematian.Metil
alkohol menimbulkan kebutaan.Formalin sering digunakan
untuk membalsem mayat.Arsenik merupakan sejenis racun
yang dipakai untuk membunuh tikus.
2) Komponen padat
Komponen padat adalah bagian yang tertinggal pada
filter berupa nikotin dan tar. Nikotin merupakan bahan adiktif
yang menimbulkan ketergantungan atau kecanduan. Tar adalah
kumpulan beribu-ribu bahan kimia yang terdapat dalam rokok.
Tar bersifat karsinogen/penyebab kanker.
16
c. Mekanisme patofisiologi merokok
Asap yang dihembuskan pada saat merokok dibedakan atas
: asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side steram
smoke). Asap utama merupakan bagian asap tembakau yang
dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping
merupakan asap tembakau yang disebar ke udara bebas dan dapat
dihirup oleh orang lain yang berada diruangan yang sama yang
dikenal perokok pasif (Nasir, 2009).
4. Bahaya rokok
Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok
meningkatkan resiko timbulnya berbagai penyakit seperti:
a. Stroke
Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak
atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok.Resiko stroke dan
resiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan bukan
perokok (Ellizabet, 2010).
b. Impotensi
Nikotin yang beredar melalui darah akan dibawa ke seluruh
tubuh, termasuk organ organ reproduksi. Zat ini dapat menganggu
proses spermatogenesis sehingga kualitas sperma menjadi buruk.
Selain merusak kualitas sperma, rokok juga menjadi faktor resiko
17
gangguan fungsi seksual, khususnya gangguan disfungsi ereksi
(Ellizabet, 2010).
c. Kanker
Merokok dapat menyebabkan kanker.Kematian akibat
kanker yang disebabkan oleh merokok pun semakin
meningkat.Kematian karena kanker (terutama kanker paru-paru)
meningkat 20 kali lebih besar dibandingkan orang yang tidak
merokok. Berbagai jenis kanker yang resikonya meningkat akibat
merokok antara lain kanker trakea, bronkus, paru-paru, kanker
mulut dan orofaring, kanker lambung, kanker kandung kemih,
kanker esophagus, kanker ginjal, dan ureter (Ellizabet, 2010).
d. Jantung
Nikotin yang terkandung dalam rokok menyebabkan
efinefrin dan norepinefrin dalam darah meningkat, yang
menyebabkan jantung berdebar lebih cepat dan pembuluh darah
berkontraksi atau menyempit. Debar jantung yang lebih cepat akan
meningkatkan kebutuhan akan oksigen pada otot jantung.
Sementara itu, persediaan oksigen menjadi menurun karena
oksigen yang ada akan diikat oleh carbon monoksida (CO) yang
dihasilkan rokok. Dalam hal ini nikotin yang berperan membuat
irama jantung tidak teratur, menimbulkan kerusakkan lapisan
dalam pembuluh darah, sehingga serangan jantung mengikutinya
(Bangun, 2008).
18
e. Kanker paru
Menurut badan POM RI bahwa satu dari sepuluh dari
perokok berat akan menderita kanker paru. Pada kasus dapat
berakibat fatal dan menyebabkan kematian (Nasir, 2009).Merokok
dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran nafas
dan jaringan paru-paru. Pada saluran nafas besar, sel mukosa
membesar (hypertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak
(hyperplasia).Pada saluran nafas kecil, terjadi radang ringan hingga
penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukkan
lendir.Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel
radang dan kerusakkan alveoli (Caldwell, 2009).
f. Kelainan sperma
Berbagai racun rokok dapat merusak DNA yang mengubah
bentuk sperma, yang akhirnya menyebabkan keguguran atau
kelahiran cacat (Ellizabet, 2010).
g. Pengaruh rokok pada telinga, hidung dan tenggorokan.
Asap rokok menimbulkan iritasi pada saluran eustachius,
yaitu saluran yang menghubungakan, telinga tengah dan
tenggorokkan. Iritasi menyebabkan selaput lendir yang melindungi
saluran ini mengeluarkan lendir di luar batas yang wajar. Ini
memicu munculnya radang dan ini pada akhirnya akan
menimbulkan ketulian (Bangun, 2008).
19
Merokok akan mengakibatkan rangsangan pada
tenggorokkan, karena zat-zat tar akan menyerang selaput-selaput
halus pada saluran pernapasan. Zat ini akan dipindahkan ke dalam
cabang-cabang tenggorokan dan paru-paru dengan perantara asap,
dan sesudah itu disimpan pada selaput lendir pembuluh-pembuluh
ini, sehingga menyebabkan banyaknya rangsangan setempat ini. Ini
mengakibatkan hambatan pada saluran paru-paru menyebabkan
orang lebih sukar bernafas. Karena itu seorang perokok akan lebih
sering terserang penyakit saluran pernafasan (Bangun, 2008).
h. Pengaruh rokok pada gigi
Jumlah karang gigi pada perokok cenderung lebih banyak
daripada yang bukan perokok. Karang gigi yan tidak dibersihkan
akan menimbulkan berbagai keluhan seperti gusi berdarah. Gigi
dapat berubah warna karena efek tembakau (Suyanto, 2009).
i. Pengaruh rokok pada otak
Rokok dapat mempengaruhi dan melemahkan saraf pada
otak. Otak tersusun dari jenis jaringan saraf yang sama dengan
saraf mata. Saraf optik merupakan sabungan dari saraf otak.
Dengan demikian, jika nikotin dapat melumpuhkan penglihatan, ia
dapat pula berpengaruh terhadap otak. Rokok dapat pula
mempengaruhi efisiensi mental.Sebuah penelitian oleh
Dr.W.E.Dixon yang melibatkan 2000 orang untuk menguji dampak
merokok pada respons mental menunjukkan bahwa efisiensi
20
mental menurun 10% hingga 20%.Selain itu daya ingat juga ikut
berpengaruh (Bangun, 2008).
j. Pengaruh rokok pada kulit
Menurut Hollis dalam Bangun (2008) merokok
menyebabkan penyakit kulit, eksim dan ruam pada perokok yang
peka pada nikotin.Eksim adalah iritasi berat pada kulit, daerah kulit
yang terkena eksim menjadi bersisik dan menimbulkan rasa
gatal.Eksim dapat pula ditimbulkan oleh arsenik yang terdapat
dalam tembakau.
k. Pengaruh rokok terhadap sistem pencernaan
Lambung adalah organ yang paling sensitif.Berdasarkan
penelitian bahwa rokok dapat menganggu sistem
pencernaan.Gangguan yang terjadi dapat mengarah kepada
penyakit tukak lambung.Tukak lambung adalah penyakit dimana
lambung berada dalam posisi kelebihan asam (hyperacidity).Ketika
merokok, nikotin mengerutkan dan melukai pembuluh darah pada
dinding lambung.Iritasi ini memicu lambung memproduksi asam
lebih banyak dan lebih sering dari biasanya.Nikotin juga
memperlambat mekanisme kerja sel pelindung dalam
mengeluarkan (sekresi) getah yang berguna untuk melindungi
dinding dari serangan asam lambung.Sel pelindung dalam
mengeluarkan (sekresi) getah yang berguna untuk melindungi
dinding dari serangan asam lambung.Sel pelindung tidak mampu
21
lagi menjalankan fungsinya dengan baik.Hal inilah yang
menyebabkan penyakit tukak lambung (Caldwell, 2009).
l. Pengaruh rokok pada rambut
Merokok dapat menurunkan sistem kekebalan sehingga
perokok lebih mudah terserang penyakit seperti lupus erimatosis
yang bisa menyebabkan kerontokkan rambut (Ellizabet, 2010).
5. Perokok pasif
Perokok pasif adalah seseorang yang tidak memiliki kebiasaan
merokok, namun terpaksa harus menghisap asap rokok yang
dihembuskan oleh orang lain yang kebetulan ada di dekatnya.
Meskipun perokok pasif tidak merokok, tetapi perokok pasif memiliki
resiko yang sama dengan perokok aktif dalam hal terkena penyakit
yang disebabkan oleh rokok (Ellizabet, 2010).
Perokok pasif menyerap asap melalui selaput lendir yang
melapisi mulut, tenggorokan, dan hidung. Ludah yang terdapat di
dalam mulut membantu melarutkan nikotin dengan cepat.Nikotin yang
berada di dalam ludah terus berjalan melewati batang tenggorokan dan
akhirnya tertimbun di lambung. Kemampuan serap selaput lendir yang
berada di mulut, tenggorokan dan hidung, hampir sama kapsitasnya
dengan selaput lendir yang melapisi paru-paru (Caldwell, 2009).
22
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber :Asrofuddin (2010)
Pengetahuan siswa
tentang bahaya merokok
Rokok
a. Pengertian rokok
b. Komponen dalam rokok
c. Mekanisme
d. Patofisilogi merokok
e. Bahaya merokok f. Perokok pasif Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan
1) Umur 2) Tempat tinggal
3) Sumber informasi 4) Pendidikan 5) Pengalaman
berkaitan dengan umur dan pendidikan
individu
Tingkat
pengetahuan
a. Tahu
b. Memahami c. Aplikasi
d. Analisis e. Sintesis f. Evaluasi
23
B. Kerangka Konsep
Keterangan
= Variable yang diteliti
= Variable yang tidak diteliti
Gambar 2.2
Kerangka konsep
Pengetahuan siswa tentang bahaya merokok
Baik
Cukup
Kurang
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
1. Umur 2. Tempat tinggal
3. Sumber informasi 4. Pendidikan 5. Pengalaman berkaitan dengan
umur dan pendidikan individu
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Rancangan penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan penulis dalam membuat
penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Deskritif kuantitatif adalah
penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau
deskripsi suatu keadaan secara objektif. Metode ini dgunakan untuk
memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi
sekarang atau yang sedang terjadi (Notoatmjo, 2010). Kuantitatif adalah data
yang berbentuk angka atau data yang diangkakan (Sugiyono, 2011).
B. LokasiPenelitiandanWaktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi adalah tempat atau lokasi yang digunakan untuk pengambilan
kasus atau observasi (Notoatmodjo, 2010). Lokasi penelitian dilaksanakan
di SMP Negeri 7 wonogiri.
2. Waktu
Waktu adalah waktu atau saat yang digunakan untuk pelaksanaan
penelitian atau observasi (Notoatmojdo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan
pada tanggal 21 Juni 2012.
25
C. Populasi, Sampel, danTeknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010).
Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas
VIII di SMP Negeri 7 Wonogirisebanyak 76 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2009).
Besar sampel menurut Arikunto (2010), jika populasi kurang dari
100 lebih baik diambil semua, jika populasi lebih dari 100 dapat diambil
10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Karena jumlah populasi dalam
penelitian ini sebanyak 76 siswa laki-laki maka responden mengambil
sampel sebanyak 76 siswa laki-laki.
3. Teknik pengambilan sampel
Pengambilan sample dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
total sampling yaitu teknik pengambilan sampel jika jumlah populasi
dijadikan sampel dalam penelitian (Arikunto, 2010).
D. InstrumenPenelitian
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan
beberapa pertanyaan (Hidayat, 2009). Alat ukur ini digunakan bila responden
jumlahnya besar dan tidak buta huruf. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya memilih jawaban
26
“benar” atau “salah”. Dalam penelitian ini kuesionernya terdapat 20
pernyataan favorable dan 10 pernyataan unfavaforable. Apa bila pada
pernyataan favorable responden menjawab benar diberi skor 1 dan jawaban
salah skornya 0, pada pernyataan unfavorable apabila responden menjawab
benar diberi skor 0 dan jawaban salah skornya 1.
Tabel 3.1 kisi – kisi pernyataan pada alat penelitian
No. Variabel Indiaktor Sub Indikator Jumlah Soal Favorable Unfavorable
1 Pengetahuan
tentang bahaya rokok
a. Pengertian 1 1
b. Komponen rokok
2, 3, 5 4 4
c. Bahaya rokok
6, 7, 8, 10,
11, 12, 13, 15, 17, 18,
19, 20, 22, 25,
9, 14, 16,
21, 23, 24, 26, 27
22
d. Perokok pasif 28, 30 29 3
Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standard
adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reabilitas data.
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut
valid, valid artinya ketepatan mengukur atau alat tersebut tepat untuk
mengukur sebuah variable yang akan diukur (Riwidikdo, 2010).
Dikatakan valid bila besarnya rxy hitung lebih besar dari rxy tabel, atau
koefisien korelasi lebih besar (>) dari 0,05 uji validitas dilakukan dengan
computer menggunakan SPSS 17. Validitas diuji menggunakan rumus
product moment sebagai berikut :
27
( )( ){ } ( ){ }å åååå åå
--
-=
2..
)(
222 YYNXXN
YXXYNrxy
Dimana :
r xy = koefisienkorelasi butir
C = skorpertanyaan
U = skor total
N = jumlahsubyek
Dari uji validitas yang telah dilakukan di SMP Negeri 6 Wonogiri terhadap
30 responden dapat diperoleh dari nilai r hitung >r tabel (0,361) sehingga
dari 35 pernyataan diperoleh30 pernyataan valid dan 5 pernyataan tidak
valid yaitu nomor 6, 12, 20,21, dan 28 serta pernyataan yang tidak valid
tidak digunakan.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah hal yang dapat dipercaya. Hasil pengukuran yang
reliable dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan
(Riwidikdo, 2010).
Uji Reabilitas dilakukan dengan computer menggunakan SPSS 17. Rumus
yang digunakan menggunakan Alpha Cronbach sebagai berikut :
úúû
ù
êêë
é-úû
ùêë
é-
= å2
1
2
11 11 a
ab
k
kr
Keterangan
r 11 = reliabilitas instrument
28
K = banyaknyabutir pertanyaan atau banyaknya soal
2å ba = jumlahvarians butir
21a = varians total
(Arikunto, 2006).
Instrument dikatakan reliabel bila nilai reliabilitas seluruh instrumennya >
0,7 (Riwidikdo, 2009).
Setelah dilakukan uji reliabilitas di SMP negeri 6 Wonogiri didapatkan
nilai Alpha Cronbach0,847 > 0,7 sehingga instrument dikatakan reliabel.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner
tertutup kepada responden.Data yang diperoleh terdiri dari:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek
penelitian oleh peneliti, sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan yang
disediakan (Riwidikdo, 2007). Data primer diperoleh melalui pengisian
kuesioner oleh responden tentang bahaya merokok bagi kesehatan.
2. Data Sekunder
Data sekunder didapat tidak secara langsung dari obyek penelitian.
Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak
lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non
komersial (Riwidikdo, 2007). Data sekunder diperoleh darijumlah seluruh
siswa kelas VIII di SMP Negeri7Wonogiri.
29
F. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Arikunto, 2010).Variable dalam penelitian ini adalah
variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan siswa SMP kelas VIII tentang
bahaya merokok bagi kesehatan di SMP Negeri 7 Wonogiri.
G. Definisi Operasional
Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel yang diteliti,
variabel tersebut perlu diberi batasan atau definisi operasional. Definisi
operasional bermanfaat untuk mengarahkan pengukuran atau pengamatan
terhadap variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument atau alat
ukur ( Notoatmodjo, 2010).
Tabel 3.2 DefinisiOperasional
Variabel Indikator Skala Kategori
Variabel
tunggal:
Pengetahuan
siswa tentang
bahaya
merokok
Segala sesuatu yang
diketahui siswa tentang bahaya
merokok antara lain : a. Pengertianrokok b. Komponen rokok
c. Bahaya rokok d. Perokok pasif
Ordinal a. Baik, bila nilai
responden (x) > mean + 1 SD
b. Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
c. Kurang, bila nilai responden (x) <mean –
1 SD (Riwidikdo, 2009)
30
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Menurut Hidayat (2009), dalam proses pengolahan data terdapat langkah-
langkah yang harus ditempuh diantaranya :
a. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran pada kata
yang diperoleh atau dikumpulkan.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.
c. Entri data
Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan
keadaan master computer. Kemudian membuat distribusi frekuensi
sederhana atau bias juga dengan membuat table kontigensi.
d. Melakukanteknikanalisis
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian angka
menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan
yang hendak dianalisis.
2. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
univariat. Analisis univariat yaitu menganalisa tiap variabel penelitian
untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2010). Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa SMP
tentang bahaya merokok, dibuat tiga kategori yaitu :
31
a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) >mean + 1 SD
b. Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤x≤mean + 1 SD
c. Kurang, bilai nilai repsonden yang diperoleh (x) <mean – 1 SD
(Riwidikdo, 2009).
Untuk menghitung Standart Deviation (SD) atau simpangan baku
menggunakan rumus :
Keterangan ;
S= Simpangan baku
∑x i = Jumlah variabel
n = Banyaknya data/ sampel (Riwidikdo, 2009).
Adapun rumus untuk menghitung mean menurut Riwidikdo (2009)
yaitu :
Keterangan ;
= mean
= total skor
= banyak sampel
I. Etika Penelitian
32
Menurut Hidayat (2009) etika penelitian atau pengumpulan data dalam
penelitian ini meliputi :
1. Informed consent
Pemberian informed consent ini bertujuan agar responden mengerti
maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika
responden bersedia, maka harus menandatangani lembar persetujuan dan
jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati
keputusan tersebut
2. Anonymity ( tanpa nama)
Bentuk penulisan kuesioner dengan tidak perlu mencantumkan nama
pada lembar pengumpulan data, hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data.
3. Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam
hasil penelitian.
J. Jadwal Penelitian
Terlampir
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 wonogiri yang terletak dijalan
Manjung – Wonogiri, dengan kepala sekolah yang bernama Bapak Daldiri,
S.pd. Mpd. Lokasi wilayah berbatasan dengan desa Purwosari. Jumlah seluruh
siswa sebanyak 446 siswa yang terbagi dari kelas VII sebanyak 152 siswa
yang terdiri dari 5 kelas, kelas VIII sebanyak 148 siswa yang terdiri dari 76
siswa dan 72 siswi yang dibagi menjadi 5 kelas dan kelas IX sebanyak 146
siswa yang terdiri dari 5 kelas. Fasilitas yang terdapat sekolah ini antara lain
laboratorium komputer, bahasa, biologi, UKS, mushola, dan perpustakaan.
Respoden dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII sebanyak 76 siswa.
B. Hasil Penelitian
Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Kelas VIII Tentang Bahaya Merokok di
SMP Negeri 7 Wonogiri
Tabel. 4.1 Mean dan Standar Deviasi
Variabel Mean Standar Deviasi
Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Kelas
VIII Tentang Bahaya Merokok
21,1
4,5
34
Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean+1 SD
x > 21,1+ 1 . 4,5 = x > 25,6
Jadi Pengetahuan baik jika nilai responden = > 25,6
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
21,1 – 1 . 4,5 ≤ x ≤ 21,1 + 1 . 4,5 = x ≤ 16,6 – ≤ 25,6
Jadi Pengetahuan cukup jika nilai responden ≤ 16,6 – ≤ 25,6
Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean–1 SD
x < 21,1 – 1 . 4,5 = x < 16,6.
Jadi Pengetahuan kurang jika nilai responden < 16,4.
Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Kelas VIII Tentang Bahaya
Merokok di SMP Negeri 7 WonogirI
No Pengetahuan Jumlah Persentase
(%)
1
2
3
Baik
Cukup
Kurang
15
48
13
19,7
63,2
17,1
Total 76 100
Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan penelitian tingkat pengetahuan siswa SMP Kelas VIII
tentang bahaya merokok di SMP Negeri 7 Wonogiri dapat dikategorikan
35
pengetahuan baik terdapat sebanyak 15 responden (19,7%), pengetahuan
cukup sebanyak 48 responden (63,2%) dan pengetahuan kurang sebanyak
13 responden (17,1%). Jadi Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Kelas VIII
Tentang Bahaya Merokok di SMP Negeri 7 Wonogiri kebanyakan
pengetahuan cukup yaitu sebanyak 48 responden (63,2%).
C. PEMBAHASAN
Hasil penelitian tingkat pengetahuan siswa SMP Kelas VIII tentang
bahaya merokok di SMP Negeri 7 Wonogiri dapat dikategorikan pengetahuan
baik terdapat sebanyak 15 responden (19,7%), pengetahuan cukup sebanyak
48 responden (63,2%) dan pengetahuan kurang sebanyak 13 responden
(17,1%).
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah hasil dari tahu dan
ini terjadi setelah orang melakuakan pengindraan terhadap suatu objek
tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang sekitar 70-120
mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi
daun-daun tembakau yang telah dicacah (Ellizabet, 2010). Didalam rokok
terkandung zat-zat yang dapat membahayakan bagi tubuh dan dapat
menyebabkan penyakit jantung, stroke, impotensi, kanker paru, kelainan
36
sperma, pengaruh rokok pada gigi, pengaruh rokok pada hidung, telinga,
tenggorokan dan pengaruh rokok pada otak.
Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Kelas VIII Tentang Bahaya
Merokok di SMP Negeri 7 Wonogiri kebanyakan pengetahuan cukup yaitu
sebanyak 48 responden (63,2%). Pengetahuan siswa tentang bahaya merokok
meliputi kemungkinan dipengaruhi oleh informasi dan pendidikan.
Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi
tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang banyak memperoleh informasi
maka ia cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas Pendidikan yang
tinggi akan berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan dapat
menyesuaikan diri dengan hal yg baru tersebut (Notoatmodjo, 2003).
D. Keterbatasan Penelitian
1. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan siswa SMP Kelas VIII
tentang bahaya merokok saja dan faktor-faktor yang mempengaruhi yang
tidak diteliti. Penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor yang
mempengaruhi diteliti.
2. Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya
bisa menjawab ya atau tidak sehingga belum bisa untuk menggali
pengetahuan responden secara mendalam.
37
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian tingkat pengetahuan siswa SMP Kelas VIII tentang
bahaya merokok di SMP Negeri 7 Wonogiri dapat dikategorikan sebagai
berikut:
1. Tingkat pengetahuan siswa SMP Kelas VIII tentang bahaya merokok di
SMP Negeri 7 Wonogiri tingkat pengetahuan baik terdapat sebanyak 15
responden (19,7%).
2. Tingkat pengetahuan siswa SMP Kelas VIII tentang bahaya merokok di
SMP Negeri 7 Wonogiri Tingkat pengetahuan cukup sebanyak
48 responden (63.2%)
3. Tingkat pengetahuan siswa SMP Kelas VIII tentang bahaya merokok di
SMP Negeri 7 Wonogiri pengetahuan kurang sebanyak 13 responden
(17,1%).
B. Saran
4. Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan bahan masukan untuk
menambah teori atau ilmu pengetahuan dibidang kesehatan khususnya
tentang bahaya merokok bagi kesehatan.
38
5. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan ada penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain dan
menambah variable-variabel penelitian yang berhubungan dengan bahaya
rokok sehingga didapatkan hasil penelitian yang lebih baik.
6. Bagi institusi SMP Negeri 7 Wonogiri
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi data bagi lembaga
pendidikan mengenai aspek tingkat pengetahuan siswa tentang bahaya
merokok bagi kesehatan sekaligus sebagai bahan masukan dalam upaya
menyukseskan program kampanye anti rokok.
7. Bagi responden
Diharapkan bagi responden mencari informasi khususnya tentang bahaya
rokok serta tetap menjaga kesehatan dengan tidak merokok, bahwa
kebiasaan merokok meningkatkan resiko timbulnya berbagai penyakit.