63
Membran Sel MEMBRAN SEL Pertukaran air,zat terlarut,nutrisi,oksigen,karbondioksida dari satu bagian kebagian lain atau dari satu jaringan kejariran lain melalui memran sel atau membran kapiler. Lapisan membran sel terdiri dari lapisan lipid ganda dan lapisan protein,dan juga sedikit karbohidrat (dalam materi ini tidak di bicarakan). Lapisan lipid ganda sukar dilalui oleh cairan ekstraseluler dan cairan intraseluler. Olehnya lapisan lipid ganda dapat berfungsi sebagai sawar bagi pergerakan molekul air dan zat terlarut antara ruang ekstraseluler dan ruang intraseluler. Ada beberapa zat yang dapat menembus masuk maupun keluar melalui lapisan lipid ganda ini,dengan berjalan langsung melalui bahan lipid itu sendiri,hal ini terjadi bagi zat terlarut lipid. Protein ini menyelinap di antara susunan lapisan lipid ganda sehinga menimbulkan jalur alternatif yang melalui membran sel.Beberapa protein mempuyai ruangan licin yang dapat dilalui oleh meolekul dan memungkinkan ion-ion atau molekul tertentu untuk bergerak bebas,protein ini disebut protein kanal. Yang lainya disebut protein pembawa. Protein kanal dan protein pembawa seringkali sangat selektif sehingga hanya ion atau molekul tertentu saja yang dapat melalui membran. Perpindahan zat terlarut dan air melalui membran sel melibatkan mekanisme Tranaportasi Pasif dan Transportasi aktif,transportasi pasif sering disebut dengan difusi. Transportasi pasif tidak membutuhkan energi dan transportasi aktif dibutuhkan energi ( ATP) karena transportasi ini melawan gradien energi TRANSPORTASI PASIF . Transportasi pasif (difusi) melalui membran sel di bagi atas dua sub tipe yang disebut dengan difusi sederhana dan difusi dipermudah

BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Membran Sel

MEMBRAN SELPertukaran air,zat terlarut,nutrisi,oksigen,karbondioksida dari satu bagian kebagian lain atau dari satu jaringan kejariran lain melalui memran sel atau membran kapiler. Lapisan membran sel terdiri dari lapisan lipid ganda dan lapisan protein,dan juga sedikit karbohidrat (dalam materi ini tidak di bicarakan).Lapisan lipid ganda sukar dilalui oleh cairan ekstraseluler dan cairan intraseluler. Olehnya lapisan lipid ganda dapat berfungsi sebagai sawar bagi pergerakan molekul air dan zat terlarut antara ruang ekstraseluler dan ruang intraseluler. Ada beberapa zat yang dapat menembus masuk maupun keluar melalui lapisan lipid ganda ini,dengan berjalan langsung melalui bahan lipid itu sendiri,hal ini terjadi bagi zat terlarut lipid.Protein ini menyelinap di antara susunan lapisan lipid ganda sehinga menimbulkan jalur alternatif yang melalui membran sel.Beberapa protein mempuyai ruangan licin yang dapat dilalui oleh meolekul dan memungkinkan ion-ion atau molekul tertentu untuk bergerak bebas,protein ini disebut protein kanal. Yang lainya disebut protein pembawa. Protein kanal dan protein pembawa seringkali sangat selektif sehingga hanya ion atau molekul tertentu saja yang dapat melalui membran.Perpindahan zat terlarut dan air melalui membran sel melibatkan mekanisme Tranaportasi Pasif dan Transportasi aktif,transportasi pasif sering disebut dengan difusi. Transportasi pasif tidak membutuhkan energi dan transportasi aktif dibutuhkan energi ( ATP) karena transportasi ini melawan gradien energi

TRANSPORTASI PASIF.Transportasi pasif (difusi) melalui membran sel di bagi atas dua sub tipe yang disebut dengan difusi sederhana dan difusi dipermudah

Difusi sederhana

Difusi sederhana berarti bahwa gerakan kinetik molekuler dari molekul ataupun ion terjadi melalui celah membran atau ruang intermolekuler tanpa perlu berikatan dengan protein pembawa pada membran. Kecepatan difusi ditentukan oleh : jumlah zat yang tersedia,kecepatan gerak kinetik dan jumlah celah pada membran sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:1. Melalui celah pada lapisan lipid ganda,khususnya jika bahan berdifusi terlarut lipid 2. Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.

Difisi melalui lapisan lipid gandaSalah satu faktor paling penting yang menentukan kecepatan suatu zat melalui lapisan lipid ganda ialah kelarutan lipid dan zat terlarut. Seperti misalnya kelarutan oksigen,nitrogen, karbon dioksida dan alkohol dalam lipid sangat tinggi,sehingga semua zat ini langsung larut dalam lapisan lipid ganda dan berdifusi melalui membran sel sama seperti halnya dengan difusi yang teradi dalam cairan. Kecepatan zat-zat ini berdifusi melalui membran berbanding langsung dengan sifat kelarutan lipidnya.

Page 2: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Difusi melalui saluran proteinAir tidak dapat menembus lapisan lipid ganda,air dapat menembus membran sel dengan mudah ,molekul ini berjalan melalui saluran protein. Molekul lain yang bersifat tidak larut dalam lipid dapat berjalan melalui saluran pori protein dengan cara yang sama seperti molekul air jika ukuran molekulnya cukup kecil. Semakin besar ukurannya,kemampuan penetrasinya menurun secara cepat. Saluran protein dibedakan atas dua sifat khas :1. Saluran ini bersifat permeabel selektif terhadap zat.2. Saluran ini dapat dibuka dan ditutup oleh gerbang.Permeabel selektif. Sebagian besar saluran protein bersifat sangaet selektif untuk melakukan transpor satu atau lebih ion atau molekul spesifik. Ini akibat dari ciri khas saluran itu sendiri seprti diameternya,bentuknya dan jenis muatan listrik di sepanjang permukaan dalamnya. Salah satu contoh saluran yang paling penting yaitu saluran natrium,permukaan dalam saluran ini bermutan negatif kuat. Muatan negatif ini menarik ion natrium kedalam saluran kemudian ion natrium ini berdifuisi kedalam sel. Saluran natrium ini secara spesifik bersifat selektif untuk jalannya ion-ion natrium. Sebaliknya terdapat serangkian saluran protein yang bersifat untuk transpor kalium. Saluran ini berukuran lebih kecil dari pada saluran natrium dan tidak bermuatan negatif,sehingga tidak mempunyai daya tarik kuat untuk menarik ion-ion agar masuk kedalam saluran. Karena ukurannya yang kecil hanya dapat dilalui oleh ion kalium,sehingga ion kalium dengan mudah berdifusi keluar sel.

Gerbang saluran protein. Tujan gerbang saluran protein ini untuk mengtur permeabitas saluran. Dalam hal saluran natrium ,pembukaan dan penutupan ini terjadi pada bagian luar saluran dari membran sel. Sedangkan pada saluran kalium, terjadi pada bagian dalam ujung saluran. Pembukaan dan penutupan gerbang diatur dalam dua cara:1. Voltase gerbang. Pada saat terdapat muatan negatif kuat pada bagian dalam membran sel,gerbang natrium dibagian luar akan tertutup rapat, sebaliknya bila bagian dalam membran keilangan muatan negatifnya,gerbang ini akan akan terbuka secara tiba-tiba sehingga memungkinkan sejumlah besar ion natrium mengalir masuk melalui pori-pori natrium. Pada gerbang kalium akan membuaka bila bagian dalam membran sel menjadi bermuatan positif.2. Gerbang kimiawi. Gerbang saluran protein akan terbuka karena mengikat molekul lain dengan protein,hal ini akan menyebabkan perubahan pada molekul protein sehingga gerbang akan terbuka atau tertutup. Contohnya efek saluran asetilkolin.(di bicarakan pada sistem saraf)

Difusi dipermudah

Disebut juga dengan difusi diperantarai pembawa,artinya pembawa akan mempermudah difusi zat ke sisi lain. Zat –zat paling penting yang melintasi proses difusi yang dipermudah ialah glukose dan sebagian besar asam-asan amino. Molekul pembawa akan mentraspor glukose atau monosakarida lainya ke dalam sel. Insulin dapat meningkatkan kecepatan proses difusi ini sebesar 10 sampai 20 kali lipat. Ini adalah mekanisme dasar yang digunakan insulin untuk mengatur pemakian glukose dalam tubuh.

Page 3: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi 1. Permeabilitas membran2. Perbedaan konsentrasi3. Potensial listrik4. Perbedaan tekanan.

TRANSPORTASI AKTIF

Pada saat membran sel menggerakan molekul atau ion mendaki melawan gradien konsentrasi, proses ini disebut dengan transpotasi aktif. Transportasi aktif energi secara langsung berlangsung dari pemecahan adenosin trifospat (ATP).Makanisme trasportasi aktif yang telah dipelajari secara rinci adalah pompa natrium kalium. Pompa natrium kalium yaitu suatu proses transport yang memompa ion natrium keluar melalui membran sel pada saat bersamaan memompa ion kalium ke dalam sel. Pemompaan ini akan memompa tiga ion natrium ke luar sel setiap terjadi pemasukan dua ion kalium. Salah satu pungsi terpenting dari pompa natrium kalium ialah untuk mengatur volume sel.Tanpa fungsi pompa ini,kebanyakan sel tubuh akan membengkak sampai kemudian pecah (lisis).

Potensial membran

Konsentrasi ion kalium di dalam sel sangt tinggi sedangkan dibagian luar sangat rendah ,ion kalium bermuatan positif keluar sel sehingga membuat keadaan menjadi positif diluar sel dan suasana nigatif di dalam sel akibat anion-anion tidak menyertai ion kalium berdifusi keluar sel,demikain juga halnya dengan ion natrium.Ion natrium berdifusi kedalam sel sehingga suasana diluar sel menjadi negatif dan didalam sel menjadi positif,perbedaan suasna muatan negatif baru di kedua sisi membran disebut potensial membran Diposkan oleh dr.Gede Eka Wijaya di 07.32

3 komentar:

dr. Gede Eka Wijaya mengatakan...

Salam perkenalan.Mudah2n tulisan ini dapat bermanfaat.

10 Oktober 2009 06.58 Irwan mengatakan...

Salam kenal dokter,izinkan saya menanyakan tentang artikel yang Anda tulis,apakah dapat diartikan bahwa penyerapan yg terjadi di usus halus, baik penyerapan nutrisi maupun air dan oksigen, semuanya diserap melalui membran usus secara difusi. Apakah penyerapan air dan oksigen yang "diaktifkan" sehingga bermuatan positif dapat mempermudah penyerapan ke pembuluh darah? Trimakasih, semoga Anda berkenan menjawabnya.

Page 4: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

15 Oktober 2009 06.09 dr.Gede Eka Wijaya mengatakan...

untuk sahabat irwan. mohon maaf saya menjawab pertanyaan sahabat irwan agak lama, saya sedang menyelesaikan situs lain. Untuk air & nutrisi di usus halus diserap secara difusi. penyerapan oksigen di usus halus saya belum pernah baca. Penyerapan air melalui pembuluh darah yaitu secara difusi kerena perbedaan konsentrasi zat pelarut, sehingga menimbulkan perbedaan tekanan. Perpindahan ini di pengaruhi oleh perbedaan tekanan osmotik, dalam hal ini yang berperan protein.Demikian dg penyerapan oksigen ke dalam sel secara difusi melalui penyerapan lipid.mudah2n dapat bermanfaat, lebih kurang mohon maaf. makasi kunjungannya

http://ekajayaartikel.blogspot.com/2009/10/membran-sel.html

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Mempelajari dunia kehidupan tidak terlepas dari pengetahuan tentang hirarki

biologi. Dalam pengetahuan biologi, sel merupakan unit terkecil yang dapat

melakukan aktivitas kehidupan. Selain itu, dalam organisme terdapat alat transpor

yang mampu mengatur organisme lainnya. Sehingga membran sel tersusun atas

senyawa fosfolipid bilayer. Oleh karena itu, sel mampu melakukan transpor zat. Hal

ini sangat dibutuhkan oleh tumbuhan agar mereka dapat mendistribusikan energi yang

mereka dapatkan dari alam.

Transpor zat melalui membran dibedakan atas 2 (dua), yaitu transpor zat yang

memerlukan energi (transpor aktif) dan transpor yang tidak memerlukan energi

(transpor pasif). Transpor aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan

endositosis. Adapun transpor pasif meliputi proses difusi, osmosis, dan difusi

terbantu.

TRANSPOR AKTIF

Page 5: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Transor aktif dilakukan apabila zat yang akan dilewatkan membran

melawan gradien konsentrasi sehingga tidak dapat mengendalikan transpor

aktif.

DIFUSI

Difusi merupakan pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul

suatu zat (padat,cair, atau gas) dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke

tempat yang berkonsentrasi rendah, baik melewati membran ataupun tidak.

Contohnya : perpindahan oksigen (O2) dari paru-paru ke dalam darah.

OSMOSIS

Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul zat pelarut (air)

dari tempat yang berkonsentrasi rendah menuju ke tempat yang

berkonsentrasi tinggi dengan melewati membran semipermeabel.

Contohnya : Masuknya air ke dalam sel-sel akar.

DIFUSI TERBANTU

Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan bantuan protein.

Contohnya : perpindahan bakteri Escherichia Coli ke medium yang

mengandung laktosa.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan 2 cara transportasi zat melalui membran sel!

2. Apakah perbedaan difusi dan osmosis?

3. Jelaskan cara molekul berukuran kecil melewati membran sel!

1.3 TUJUAN

Pengamatan ini dilakukan agar siswa dapat mengetahui perbedaan proses transportasi

zat secara difusi dan osmosis.

1.4 MANFAAT

Bagi siswa : Siswa mampu melakukan penelitian dengan petunjuk dari bahasan materi, melakukan eksperimen, dan menyelesaikan tugas iliah dengan sendiri ataupun kelompok serta

Page 6: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

mendapatkan pengetahuan tambahan tentang pokok bahasan yang diberikan oleh guru.

Bagi guru : Guru mampu menilai kemampuan siswa dalam melakukan eksperimen dan menyelesaikan tugas ilmiah yang diberikan kepada siswa serta guru mampu menilai sejauh mana wawasan siswa tentang pokok bahasan yang menjadi tugas.

Bagi masyarakat : Masyarakat akan mendapatkan pengetahuan umum tentang pokok bahasan yang dibahas sehingga wawasan masyarakat tentang pokok bahasan yang dibahas akan bertambah.

1.5 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

1 Tempat : Laboratorium Biologi SMAN 3 Makassar

2 Waktu : Rabu, 10 September 2008

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar

permukaan. Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson

pada tahun 1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid.

Dengan melihat struktur seperti yang disebutkan di atas, membran bukan hanya sebagai

pembatas suatu sel, tetapi lebih kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain

seperti berperan dalam lalu lintas keluar masuknya sel.

Transportasi molekul yang menuruni gradien konsentrasi disebut dengan

transportasi pasif, sedangkan transportasi molekul yang melawan gradien konsentrasi

disebut transportasi aktif. Molekul-molekul yang berukuran besar dalam proses

transportasinya melibatkan pelekukan membran sel sehingga membentuk suatu vesikula.

Transportasi aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapun

transpor pasif meliputi proses difusi, osmosis, dan difusi terbantu.

Page 7: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Transpor pada membran tergantung pada ukuran molekul dan konsep zat yang

melewati membran sel tersebut molekul-molekul yang berukuran kecil dapat melalui

membran sel dengan dua cara, yaitu:

Dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa juga

Menuruni gradien konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

BAB III

HASIL EKSPERIMEN

3.1 ALAT DAN BAHAN

Percobaan pertama

A. Alat

- Pisau (1 buah)

- Tissue (2 lembar)

- Gelas ukur 50 ml (3 buah)

- Stopwatch (1 buah)

B. Bahan

- Kentang (1 buah dipotong dadu)- Aquades (20 ml)- Larutan glukosa 30% (20 ml)- Larutan glukosa 5% (20 ml)

Percobaan keduaA. Alat

- Plastik tebal (1 buah)- Pipet tetes (1 buah)- Labu erlenmeyer 250 ml (2 buah)- Stopwatch (1 buah)

B. Bahan

- Tinta hitam (secukupnya)

3.2 CARA KERJA

Percobaan pertama

Page 8: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

- Bersihkan kentang dari kulitnya.- Potong kentang dengan ukuran 1×1 cm sebanyak 3 potong.- Keringkan kentang dengan tissue lalu ditimbang.- Ambillah larutan yang sudah disediakan di masing-masing gelas ukur

sebanyak 20 ml dan beri tanda untuk setiap larutan.- Masukkan potongan kentang ke masing-masing gelas ukur yang telah

diberi tanda secara bersamaan, untuk gelas ukur A (larutan glukosa 30%), gelas ukur B (larutan glukosa 5%), dan larutan C (aquades).

- Rendamlah potongan kentang tersebut selama 20 menit.- Setelah 20 menit angkatlah kemudian simpan di atas tissue. Dan periksa

keadaan kentang tersebut, kemudian timbang ulang kentang tersebut dan catat hasilnya.

Percobaan kedua- Siapkan 2 buah labu erlenmeyer.- Isi labu erlenmeyer dengan air bersih sampai penuh.- Teteskan kira-kira sebanyak 5 tetes tinta ke dalam salah satu labu

erlenmeyer (pertama).- Perhatikan peristiwa tercampurnya air dan tinta. Kemudian catat

waktunya sampai air dan tinta tercampur secara homogen.- Setelah itu, labu erlenmeyer yang berisi tinta itu ditutup dengan plastik

tebal dan diletakkan mulutnya ke atas labu erlenmeyer yang satunya (kedua).

- Perhatikan peristiwa yang terjadi. Catatlah waktunya.

3.3 HASIL PENGAMATAN

Percobaan pertama

NO JENIS LARUTAN

BERAT KUBUS UMBI KENTANG

KETERANGANSEBELUM PERCOBAAN

SESUDAH PERCOBAAN

A LARUTAN GULA 30%

1 gr 0,2 gr Agak lembek

B LARUTAN GULA 5%

1 gr 0,4 gr Agak keras

C AQUADES 1 gr 1 gr Keras

Percobaan kedua

a. Proses percampuran air dan tinta pada labu erlenmeyer pertama sampai homogen membutuhkan waktu selama 2:23,19 menit.

b. Proses percampuran antara isi dari labu erlenmeyer yang pertama dengan labu erlenmeyer kedua yang hanya berisi air membutuhkan waktu 9:32,77 menit.

Page 9: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

c. Pada proses ini terjadi perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah (difusi). Karena tinta yang berkonsentrasi tinggi menyebar ke air yang berkonsentrasi lebih rendah.

3.4 PERTANYAAN DAN JAWABANPercobaan pertama

1. Apakah terjadi perubahan berat pada umbi kentang?Mengapa demikian?Jawaban: Ya, hal ini disebabkan karena air yang berada pada kentang bergerak keluar ke gelas ukur sehingga kadar air pada kentang berkurang dan menyebabkan berat pada umbi kentang berkurang. Namun, perubahan berat tidak terjadi pada kentang yang direndam dalam aquades karena antara aquades dan kentang memiliki konsentrasi yang sama (isotonis).

2. Sifat apakah yang terdapat pada kentang dan larutan gula?Jawaban: Pada percobaan kentang dan larutan gula dapat diketahui bahwa kentang bersifat hipotonik dan gula bersifat hipertonik karena air pada kentang bersifat encer sedangkan larutan gula bersifat pekat.

Percobaan kedua1. Proses apakah yang dialami larutan tinta?

Jawaban: Larutan tinta mengalami proses difusi dengan air pada labu Erlenmeyer. Hal ini dikarenakan proses perpindahan zat yang terjadi bergerak dari zat berkonsentrasi tinggi ke zat berkonsentrasi rendah.

2. Mengapa pencampuran antara air dan tinta pada larutan yang kedua lebih lama dibandingkan larutan pertama?

Jawaban: Hal ini disebabkan karena wadah tempat penyebaran tinta lebih luas dengan volume labu yang sama yakni dua buah labu Erlenmeyer. Sedangkan Pada larutan pertama tinta hanya menyebar pada wadah yang lebih kecil (hanya satu labu erlenmeyer).

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN1. Transportasi zat melalui membran sel dapat dilakukan dengan cara transportasi

aktif dan transportasi pasif.

2. Difusi merupakan pergerakan atau perpindahan partikel atau molekul suatu zat

(padat,cair, atau gas) dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang

berkonsentrasi rendah, baik melewati membran ataupun tidak. Sedangkan osmosis

merupakan proses perpindahan molekul-molekul zat pelarut (air) dari tempat yang

berkonsentrasi rendah menuju ke tempat yang berkonsentrasi tinggi dengan

melewati membran semipermeabel.

Page 10: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

3. Molekul berukuran kecil dapat melewati membran sel dengan dua cara, yaitu dari

konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa jugaMenuruni gradien

konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

SARAN

Sebaiknya eksperimen seperti ini lebih sering dilakukan agar para siswa lebih

mengetahui alat-alat laboratorium dan lebih memahami materi yang dipelajari serta

mampu menyelesaikan eksperimen dengan lebih baik.

DAFTAR PUSTAKADN, Ummu Ataliana, Dra. 2006. Prestise biologi untuk Siswa SMA & MA Kelas XI.

Surakarta: Pustaka Utama.

Pratiwi, D. A., Dra, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Pujiyanto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 2 Kelas XI. Solo: PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.

Santoso, Begot, 2005. Biologi dan Kecakapan Hidup. Jakarta: Ganeca Exact.

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda (Salisbury, 1995).

Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida (Kimball, 1992).

Page 11: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Berbeda dengan organisme heterotrof, organisme autotrof menggunakan energi yang berasal dari oksidasi dan zat-zat organik tertentu. Organisme yang demikian disebut kemoautotrof, karena menggunakan zat – zat kimiawi dalam memproduksi senyawa organik dari senyawa non-organik. Sedangkan peristiwa fotosintesis sendiri dilakukan oleh organisme autotrof yang seringkali disebut dengan organisme fotoautotrof, karena dalam proses pembentukan senyawa organiknya menggunakan energi yang berasal dari cahaya matahari(Kimball, 1992).Fotosintesis sering didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan karbohidrat dan karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang berklorofil dengan adanya cahaya matahari yang disebabkan oleh oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan fotosintesis dengan suatu peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun dengan bantuan cahaya matahari(Kimball, 1992).Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Organisme heterotrofik, seperti ragi dan kita sendiri, hidup dan tumbuh dengan memasukan molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya (Kimball, 1992).Untuk mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan larutan JKJ untuk memperoleh hasil dan data yang bervariasi antara daun tumbuhan sampel (Ellis, 1986).

1.2 Tujuan

Tujuan percobaan tentang fotosintesis ini adalah untuk membuktikan bahwa dalam fotosintesis dihasilkan oksigen (O2), lalu mengamati pengaruh cahaya dan CO2 terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis, dan untuk mengetahui ada tidaknya simpanan amilum dalam jaringan daun yang diberi perlakuan cahaya matahari berbeda.

BAB IIMETODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum fotosintesis ini berlangsung pada hari Senin tanggal 15 Desember 2008 pada pukul 13.30–15.30 WITA, bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat.

2.2 Alat dan Bahan

Alat – alat yang digunakan dalam praktikum tentang fotosintesis ini adalah beaker glass, corong kaca, tabung reaksi, cawan petri, lampu spiritus/kompor, kaki tiga dan penjepit, juga kawat dan cutter.

Page 12: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Hydrilla verticillata, air kolam, larutan 0,25 % NaHCO3, Daun tumbuhan segar, larutan JKJ, alkohol 95 %, air, dan kertas karbon/aluminium foil.

2.3 Prosedur kerja

Fotosintesis1. Dimasukkan beberapa cabang Hydrilla verticillata yang sehat sepanjang kira-kira 15 cm ke dalam corong kaca

2. Dimasukkan corong kaca (a) ke dalam beaker glass yang berisi medium, dimana setiap 100 ml air ditambahkan 2 ml NaHCO3 0,25 %, dengan posisi corong menghadap ke bawah.

3. Ditutup bagian atas corong dengan tabung reaksi yang diusahakan dari sebagian besar medium, dalam keadaan terbalik (di dalam bak yang berisi air)4. Ditandai masing-masing perlakuan dengan label A, B, C, dan E, dimana :a. A = Medium air dan diletakkan didalam ruangan (tanpa cahaya)b. B = Medium air dan diletakkan ditempat terbuka (cahaya)c. C = Medium air + larutan NaHCO3,diletakkan didalam ruangan (tanpa cahaya)d. D = Medium air + larutan NaHCO3, diletakkan ditempat terbuka luar ruangan(cahaya)

5. Diamati timbulnya gelembung-gelembung gas yang muncul dari potongan cabang / ranting yang terjadi selama 5’, 10’ , dan 15’. Banyaknya gelembung yang muncul per satuan waktu dapat digunakan sebagai petunjuk laju fotosintesis. Dilakukan perhitungan sebanyak 3 kali dan mengambil rata-ratanya.

6. Hasil pengamatan atau data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk grafik. Dibuat pembahasan dan kesimpulan.

Pembentukan Karbohidrat pada Fotosintesis1. Ditutup sebagian daun tumbuhan yang belum kena sinar matahari dengan aluminium foil / kertas karbon dan dijepit selama 2 x 24 jam(sore hari I s.d pagi hari III)

2. Direbus air dalam beaker glass sampai mendidih pada lampu spiritus/panci berisi air mendidih diatas kompor.

3. Dipanaskan alkohol di dalam beaker glass kecil pada air mendidih (2)

4. Dimasukkan daun tumbuhan yang akan diuji ke dalam air panas (5 menit) sampai layu, kemudian dalam alkohol panas (5 menit).

5. Diulangi percobaan ini dengan menggunakan daun lain yang tidak diberi perlakuan air panas.

6. Dicuci daun (4) tersebut dengan air panas dan memasukan kedalam larutan JKJ selama

Page 13: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

beberapa menit.

7. Dicuci daun tersebut dengan air panas dan kemudian dibentangkan dan diamati perubahan yang terjadi (amilum + JKJ memberikan warna biru sampai kehitam-hitaman).

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Hasil Pengamatan

-------------------------------------------------------------------------------------------------

3.2 Pembahasan

Pada percobaan tentang proses fotosintesis, Hydrilla verticillata dengan panjang yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam corong kaca yang ditutup dengan tabung reaksi dan kemudian ke dalam beaker glass yang berisi air sampai penuh, apabila dilakukan perlakuan dengan memberikan cahaya pada Hydrilla verticillata tersebut akan menghasilkan gelembung udara yang banyak, sedangkan apabila diberi perlakuan dengan ditempatkan pada tempat yang tidak terdapat cahaya dengan lama pengamatan yang sama, maka Hydrilla verticillata yang direndam akan mengeluarkan gelembung udara dalam jumlah yang relatif sangat sedikit. Dalam hal ini penambahan larutan NaHCO3 dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

NaHCO3 + H2O NaOH + CO2 + H2O

Dari kedua tabel, dapat dilihat perbandingan banyak gelembung gas yang timbul. Percobaan yang ditambah larutn NaHCO3 ternyata dapat mempercepat laju fotosintesis. Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis.

Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis :

1. Ketersediaan airKekurangan air menyebabkan daun layu dan stomata menutup, akibatnya penyerapan karbondioksida terhambat sehingga laju fotosintesis menurun.

2. Intensitas cahayaMakin tinggi intensitas cahaya makin banyak energi yang terbentuk, sehingga mempercepat fotosintesis. Namun, intensitas cahaya yang terlalu tinggi akan merusak klorofil dan mengurangi kecepatan fotosintesis.

3. Konsentrasi karbondioksida (CO2)Semakin tinggi konsentrasi CO2 semakin meningkatkan laju fotosintesis.

Page 14: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Semua faktor tersebut mempengaruhi fotosintesis, yang paling membatasi hanyalah faktor ketersediaan air. Perbedaan warna antara daun yang tertutup kertas karbon dengan bgian daun yang terbuka yaitu pada daun yang tidak ditutupi karbon akan tampak warna biru kehitam-hitaman yang menandai bahwa pada daun telah terjadi proses fotosintesis. Hal ini disebabkan karena kertas karbon mempunyai sifat memantulkan cahaya matahari sehingga fotosintesis tidak dpat berlangsung. Berbeda dengan daun yang tidak mendapat perlakuan, akan tampak bercak-bercak ungu kehitam-hitaman yang menandakan ada amilum.

Pada daun yang ditutupi oleh kertas karbon masih dapat melakukan respirasi dan transpirasi walaupun tidak mendapat sinar matahari yang cukup, hal ini jelas terlihat adanya amilum pada daun dengan jumlah yng sedikit. Namun pada daun yang tidak mendapat perlakuan terdapat banyak amilum sebagai tanda melakukan proses fotosintesis.

Dari perbedaan warna yang terjadi atas perbedaan perlakuan menunjukkan bagian daun yang berbeda warna disebabkan oleh faktor kurangnya cahaya matahari, sehingga daun tersebut tidak dapat melaksanakan fungsi fisiologisnya secara sempurna. Dengan kata lain, secara umum fotosintesis hanya dapat berlangsung jika ada cahaya matahari yang cukup mengenai permukaan daun yang ditandai dengan adanya amilum pada daun.

Menguji ada tidaknya amilum yang terdapat pada daun dilakukan dengan merebus daun pada air mendidih 30 selamamenit, hal ini dilakukan agar sel dalam daun mati dan menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap iodium atau JKJ. Memasukkan daun dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan JKJ. Setelah itu meletakkan daun pada cawan untuk ditetetsi permukaan daun dengan larutan lugol/iodium sampai merata. Perlakuan ini membuat daun menjadi berwarna biru kehitam-hitaman yang menunjukkan adanya amilum dalam jaringan daun.

Proses pembentukan karbohidrat pada fotosintesis, daun yang diberi perlakuan dengan dipanaskan pada air mendidih kemudian dimasukkan dalam alkohol panas mengakibatkan pigmen daun jadi luntur. Daun yang semula berwarna hijau tua berubah menjadi hijau muda. Hal ini dimaksudkan agar ada tidaknya amilum pada daun dapat terlihat dengan jelas pada saat daun tersebut dicuci dengan larutan JKJ. Perebusan dilakukan agar sel dalam daun mati dan menjadikan sel-sel daun lebih permeabel terhadap larutan JKJ. Memasukkan daun dalam alkohol bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi dengan larutan JKJ. Setelah itu meletakkan daun pada cawan untuk ditetetsi permukaan daun dengan larutan lugol/iodium sampai merata. Perlakuan ini membuat daun menjadi berwarna biru kehitam-hitaman yang menunjukkan adanya amilum dalam jaringan daun. Larutan JKJ disini berfungsi untuk memberikan warna pada daun agar dapat dibedakan bagian daun yang mengandung amilum dan tidak. Setelah dimasukkan dalam larutan JKJ, daun yang telah ditutup sebelumnya berwarna agak kebiru-tuaan disekitar pinggir – pinggirnya dan di bagian – bagian yang tidak ditutupi lainnya, sedangkan bagian tengahnya atau bagian

Page 15: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

yang ditutupi berwarna sedikit lebih cerah. Hal ini disebabkan karena pada bagian yang ditutup tidak terjadi proses fotosintesis, sehingga dibagian tersebut tidak terdapat amilum yang ditunjukkan oleh warna biru tua kehitaman. Sedangkan pada daun yang tidak ditutup warna biru tua kehitamannya akan merata diseluruh bagiannya, karena pada seluruh bagian permukaan daun terjadi proses fotosintesis.

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.

2. Gelembung-gelembung yang timbul dari percobaan menunjukkan dalam fotosintesis dihasilkan oksigen.

3. Intensitas cahaya matahari dan karbondioksida ikut mempengaruhi pembentukan oksigen pada proses ini.

4. Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks dengan menggunakan energi matahari, CO2 dan H2O yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen.

5. Bagian daun yang tidak tertutup kertas karbon menghasilkan warna ungu kehitam-hitaman yang menandakan terbentuknya amilum yang berarti menunjukkan terjadinya fotosintesis.

6. Bagian daun yang ditutupi kertas karbon tidak mengalami perubahan warna dan ini berarti tidak terjadinya fotosintesis dan tidak terdapat amilum.

5.2 SaranSebaiknya dalam melakukan percobaan, daun yang akan digunakan ditutup dengan sebaik – baiknya, agar hasil yang diperoleh tidak berlawanan dengan hasil yang diharapkan. Lalu sebaiknya pemanas air yang dimiliki lebih dari satu, agar praktikum dapat lebih cepat selesai.

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Ellis, Nihayati. 1986. Anatomi Tumbuhan. Rajawali Press, Jakarta.

Kimball, John. W. 1992. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta.

Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB, Bandung.Ingin Artikel Ini..??

Read more: http://smartbekantan.blogspot.com/2009/04/bab-i-pendahuluan-1_12.html#ixzz19vpte0sw

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

OLEH

NAMA : ANNISA SYABATINI

NIM : J1B107032

KELOMPOK : 3

ASISTEN : NONI ARAI SETYORINI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI S-1 KIMIA

BANJARBARU

Page 17: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

NOVEMBER, 2007

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam beberapa aspek fisiologi tumbuhan berbeda dengan fisiologi hewan atau fisiologi sel. Tumbuhan dan hewan pada dasarnya telah berkembang melalui pola atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang melalui pola atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya. Kebanyakan tumbuhan tidak berpindah, memproduksi makanannya sendiri, menggantungkan diri pada apa yang diperolehnya dari lingkungannya sampai batas-batas yang tersedia. Hewan sebagian besar harus bergerak, harus mencari makan, ukuran tubuhnya terbatas pada ukuran tertentu dan harus menjaga integritas mekaniknya unntuk hidup dan pertumbuhan.

Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan dalam menggunakan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya tergolong pada organisme autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mensintesis sendiri senyawa organik yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis. Fotosintesis atau asimilasi karbon adalah proses pengoubahan zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organik karbohidrat dengan bantuan cahaya. Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas.

Kalau fotosintesis adalah suatu proses penyusunan (anabolisme atau asimilasi) di mana energi diperoleh dari sumber cahaya dan disimpan sebagai zat kimia, maka proses respirasi adalah suatu proses pembongkaran (katabolisme atau disasimilasi) di mana energi yang tersimpan dibongkar kembali untuk menyelenggarakan proses – proses kehidupan.

1.2 Tujuan Percobaan

Tujuan praktikum ini adalah untuk membuktikan bahwa dalam fotosintesis dihasilkan oksigen (O2) dan untuk mengamati pengaruh cahaya dan CO2 terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis; untuk mengetahui ada tidaknya simpanan amilum dalam jaringan daun yang diberi perlakuan cahaya matahari berbeda.

BAB II

Page 18: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986)

Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organic H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002).

Energi foton yang digunakan untuk menggerakkan elektron melawanan gradient panas di dalam fotosistem I dari sebuah agen dengan tenaga reduksi kuat, yang secara termodinamis mampu mereduksi CO2 di dalam fotosistem II dari air dengan pelepasan O2, jika sebuah molekul pigmen menyerap sebuah foton masuk ke dalam sebuah keadaan tereksitasi, karena satu elektronnya pada keadaan dasar pindah ke orbit (Anwar, 1984).

Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993).

Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan

Page 19: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).

Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I tersusun oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi secara maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem II perbandingan klorofil a dan klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 680 nm (Syamsuri, 2000).

Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2

dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :

Kloropil

6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + Energi

Sinar matahari

Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000).

Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :

1. Reaksi Terang

Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh klorofil yang berlangsung digrana yang dilaksanakan oleh fotosistem. Fotosistem merupakan unit yang mampu menangkap energi cahay matahari dalam rantai transfor elektron pada fotosintesis. Tersusun atas kompleks antene pusat reaksi dan akseptor elektrona (Saimbolon, 1989).

2. Reaksi gelap

Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh molekul RBP (Ribolosa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung distroma, reaksi gelap meliputi 3 hal penting, yaitu:

a. Karboksilasi, merupakan pengikatan CO2 oleh RPB untuk membentuk molekul PGA.

b. Reduksi ; PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).

c. Regenerasi ; pembentukan kembali RBP.

BAB III

Page 20: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 November 2007 dari pukul 08.00 – 10.00 Wita. Bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

3.2 Alat dan Bahan

1. Fotosintesis

Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah beaker gelas, corong kaca, tabung reaksi, kawat dan cutter.

Bahan yang diperlukan adalah Hydrilla verticillata, air kolam dan larutan 0,25 % NaHCO3.

2. Pembentukan karbohidrat pada fotosintesis

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah beaker gelas, cawan petri, lampu spiritus/ kompor, kaki tiga dan penjepit.

Bahan yang digunakan adalah daun tumbuhan segar, larutan JKJ, alkohol 95 %, air dan kertas karbon/aluminium foil.

3.3 Prosedur Kerja

1. Fotosintesis

Memasukkan beberapa cabang Hydrilla verticillata yang sehat sepanjang kira-kira 15 cm ke dalam corong kaca.

Memasukkan corong kaca (1) ke dalam beaker gelas yang berisi medium, di mana setiap 100 ml air ditambahkan 2 ml NaHCO3 0,25 % dengan posisi corong menghadap ke bawah.

Menutup bagian atas corong dengan tabung reaksi yang diusahakan berisi sebagian besar medium, dalam keadaan terbalik ( di dalam bak yang berisi air).

Menandai masing-masing perlakuan dengan label A, B, C, D, E dan F, yang mana keterangannya sebagai berikut :

A = medium air dan diletakan ditempat terang dalam ruangan(intensitas cahaya I).

Page 21: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

B = medium air dan diletakkan di luar ruangan dibawah pohon (intensitas cahaya II ).

C = medium air dan diletakkan diluar ruangan, ditempat ysng terbuka (intensutas cahaya III).

D = medium air + larutan NaHCO3, diletakkan ditempat terang dalam ruangan (intensitas cahaya I)

E = medium air + larutan NaCO3, Diletakkan diluar ruangan dibawah pohon (intensitas cahaya II).

F = medium air + larutan NaHCO3, diletakkan dilur ruangan terbuka (intensitas cahayaa III).

Mengamati timbulnya gelembung-gelembung gas yang muncul dari potongan cabang / ranting yang terjadi selama 15’ ,30’ dan 45’. Banyaknya gelembung per satuan waktu dapat digunakan sebagai petunjuk laju fotosintesis. Perhitungan dilakukan sebanyak 3 kali dan diambil rata-ratanya.

Hasil pengamatan / data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk grafik. Buatlah pembahasan dan kesimpulannya.

2. Pembentukan Karbohidrat Pada Fotosintesis

Menutup daun tumbuhan yang belum kena sinar matahari sebagiannya dengan aluminium foil / kertas karbon dan jepit selama 2 x 24 jam.

Merebus air dalam beaker gelas sampai mendidih pada lampu spiritus atau panci berisi air mendidih di atas kompor.

Memanaskan alkohol di dalam beaker gelas kecil pada air mendidih(2).

Memasukkan daun tumbuhan yang akan diuji ke dalam air panas (5 menit) sampai layu, kemudian ke dalam alkohol panas (5 menit).

Mengulangi percobaan ini dengan daun yang lain yang tidak diberi perlakuan air panas.

Mencuci daun (4) tersebut dengan air panas dan masukkan ke dalam larutan JKJ selama beberapa menit.

Mencuci daun dengan air kemudian bentangkan dan amatilah perubahan yang terjadi. (Ingatlah amilum + JKJ memberikan warna biru sampai kehitam-hitaman).

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil yang didapatkan setelah melakukan percobaan adalah :

1. Fotosintesis

Data hasil pengamatan dengan medium air di tempat yang terang.

Waktu Jumlah gelembung Air + NaHCO3

5 menit 0 9

10 menit 14 16

15 menit 17 21

Page 22: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Tabel 1. Dengan medium air ditempat terang

Data hasil pengamatan dengan medium air di tempat yang gelap.

Waktu Jumlah gelembung Air + NaHCO3

5 Menit 0 0

10 Menit 0 0

15 Menit 2 0

Tabel 2. Dengan medium air diluar ruangan dibawah pohon

2. Pembentukan karbohidrat pada fotosintesis

No. Perlakuan Gambar Keterangan

1 Bekas tertutup aluminium foil

Daun berwarna hijau tua

2 Direndam di dalam air mendidih

Daun menjadi layu

3 Direndam dalam alkohol mendidh

Warna daun bekas ditutup aluminium foil lebih muda daripada yang tidak tertutup.

4 Setelah direndam larutan JKJ Daun yang tidak tertutup aluminium foil berwarna biru kehitaman

4.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini ada terdapat tiga percobaan yang akan dibahas yaitu tentang fotosintesis, dan penentuan karbohidrat pada daun tumbuhan.

Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi matahari yang dapat dimanfaatkan oleh kloropil yang terdapat dalam kloroplas. Fotosintesis selain memerlukan cahaya matahari sebagai bahan bakar juga memerlukan karbondioksida dan air sebagai bahan anorganik yang akan diproses untuk menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen.

Reaksi yang terjadi saat fotosintesis adalah :

CO2 + H2O

Dari reaksi tersebut kita dapat memperkirakan bahwa pada fotosintesis terbentuk oksigen. Percobaan pertama mencoba membuktikan hal tersebut. Hydrilla dimasukkan ke dalam gelas beaker yang terlebih dahulu telah dilengkapi dengan corong penutup dan gelas kimia, kemudian dimasukkan air yakinkan pada saat air memenuhi gelas beaker dan masuk kedalam gelas kimia tidak terdapat gelembung udara dari luar. Gelas beaker yang berisi air ini diletakkan di 2 tempat yang berbeda kadar cahaya yang bertujuan untuk

Page 23: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

memperoleh hasil gelembung yang berbeda pula jumlahnya sehingga didapatkan hubungan antara jumlah gelembung dengan kadar cahaya yang ada. Tempat yang dipilih adalah didalam ruangan dan diluar ruangan dengan cahaya yang maksimum dengan lama pengamatan bervariasi dari 5 menit, 10 menit, dan 15 menit.

Gelembung udara yang dihasilkan menandakan bahwa proses fotosintesis pada Hydrilla verticilata menghasilkan oksigen. Berdasarkan hasil pengamatan jumlah gelembung udara yang dihasilkan pada perlakuan A dalam medium air di tempat terang dalam ruangan lebih sedikit dibandingkan dengan perlakuan B yang ditempatkan diluar ruangan ditempat terbuka dengan intensitas cahaya II walaupun waktu yang digunakan sama. Hal ini membuktikan bahwa intensitas cahaya sangat mempengaruhi proses fotosintesis. Intensitas cahaya yang optimum sangat baik untuk proses fotosintesis, sebaliknya dengan intensitas cahaya yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menghambat berlangsungnya proses fotosintesis.

Sedangkan perlakuan C yang menggunakan medium air ditambah larutan NaHCO3

yang diletakkan ditempat terang dalam ruangan menghasilkan jumlah gelembung udara yang lebih sedikit dibandingkan dengan perlakukan D yang diletakkan di luar ruangan (ditempat terbuka) yang mengunakan medium tambahan yaitu NaHO3. Hal ini disebabkan karena intensitas cahaya dan larutan NaHCO3 yang terurai menjadi NaOH dan CO2.

Selain intensitas cahaya dan kadar CO2, juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi proses fotosintesis adalah temperatur, kadar 02, kadar air dan unsur mineral yang ada. Laju pembentukan oksigen dapat digunakan sebagai suatu petunjuk untuk laju fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan.

Percobaan kedua yaitu penentuan karbohidrat pada fotosintesis pada daun tumbuhan berupa daun mangga. Percobaan ini dilakukan pada daun yang segar dan dibungkus dengan kertas karbon kurang lebih 24 jam, kemudian daun tersebut dimasukkan kedalam air panas setelah dilepas dari pohonnya yang bertujuan untuk mematikan sel-sel yang ada. Setelah direbus kemudian daun dimasukkan kedalam larutan alkohol agar klorofil pada daun tersebut larut sehingga warna daun berubah menjadi pucat, daun yang telah dimasukkan kedalam alkohol tadi kemudian dimasukkan kembali ke dalam air panas dan selanjutnya kedalam larutan JKJ dan kemudian diangkat.

Dari hasil pengamatan di peroleh bahwa warna daun setelah diberi perlakuan seperti diatas berubah menjadi pucat untuk bagian yang tertutup dengan kertas aluminium foil dan bagian yang tidak ditutup menjadi berwarna cokelat tua. Warna cokelat tua menandakan bahwa telah terjadi proses fotosintesis yang telah terbentuk amilum yang berwarna cokelat jika bereaksi dengan larutan iod (larutan JKJ). Hal ini menandakan bahwa cahaya sangat berperan dalam peristiwa fotosintesis, dimana cahaya yang diterima dengan bebas tanpa adanya suatu penghalang, maka akan membuat perubahan pada daun. Secara garis besar dapat dikatakan stomata akan berperan sebagai pengatur penguapan dalam peristiwa fotosintesis.

Page 24: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah:

1) Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan cahaya dan kloroplas.

2) Selain klorofil fotosintesis juga memerlukan CO2 dan cahaya matahari.

3) Semakin besar intensitas cahaya dan konsentrasi CO2 maka proses fotosintesis berlangsung semakin cepat.

4) Hasil dari fotosintesis adalah glukosa dan oksigen.

5.2 Saran

Percobaan seperti ini memerlukan pengamatan yang harus benar-benar diperhatikan, terlebih lagi saat memperhatikan gelembung udara yang dihasilkan dari proses fotosintesis. Agar proses pembuktian adanya karbohidrat pada daun yang melakukan fotosintesis.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, A. 1984. Ringkasan Biologi. Ganeca Exact. Bandung.

Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Kimball, J. W. 1993. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.

Kimball, J.W. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.

Malcome. B. W. 1990. Fisiologi Tanaman. Bumi Aksara. Bandung.

Page 25: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Simbolon, Hubu dkk. 1989. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta.

Syamsuri. I. 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Fotosintesis

LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHANFOTOSINTESISA. Tujuan praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :1. Membuktikan bahwa di dalam proses fotosintesis cahaya, klorofil dan CO2 sangat diperlukan .

B. Pelaksanaan Kegiatan PraktikumHari : Senin, 30 Maret 2009Waktu : 10.20 – 12.00 Tempat : Laboratorium Fisiologi FPMIPA UPI

C. Landasan TeoriFotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang (wikipedia, 2009).Fotosintesis terjadi di kloroplast. Membran dalam kloropas, membran tilakoid ada penerusan dari lapisan fosfolipid bilayer yang diatur menjadi kantung-kantung pipih yang ditumpuk jadi satu. Struktur tumpukan ini dinamakan grana. Stroma adalah lingka=ungan di sekitar tilakoid berisi cairan semi-liquid. Grana dan membran tilakoid mengandung klorofil sedangkan stroma mengandung banyak enzimuntuk reaksi pembentukan senyawa organik. Pada membran tilakoid, pigmen fotosintesis dijajarkan bersama membentuk fotosistem.Fotosintesis terbagi atas 2 reaksi yaitu reaksi terang atau reaksi bergantung cahaya dan reaksi gelap atau reaksi tidak bergantung cahaya.Reaksi terang terjadi di grana, persisnya di membran tilakoid. Reaksi terang menggunakan 2 fotosistem yang berhubungan. Fotosistem I menyerap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm maka disebut P700, berfungsi untuk menghasilkan NADPH. Fotosistem II menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nm maka disebut P680, berfungsi untuk membuat potensial oksidasi cukup tinggi sehingga bisa memecah air. Bila bekerja bersama, 2 fotosistem ini melakukan proses fotofosforilasi non-siklik yang

Page 26: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

menghasilkan ATP dan NADPH. Fotosistem I mentransfer elektron ke NADP+ untuk membentuk NADPH. Kehilangan elektron digantikan oleh elektron dari fotosistem II. Fotosistem II dengan potensial oksidasinya yang tinggi dapat memecah air untuk menggantikan elektron yang ditransfer ke fotosistem I. Kedua fotosistem ini dihubungkan oleh kompleks pembawa elektron yang disebut sitokrom/komplek b6-f. Kompleks ini menggunakan energi dari pemindahan elektron untuk memindahakan proton dan mengaktifkan gradien proton yang digunakan oleh enzim ATP sintase.Saat pusat reaksi Fotosistem II menyerap foton, elektron tereksitasi pada molekul klorofil P680, yang mentransfer elektron ini ke akseptor elektron. P680 teroksidasi melepaskan elektron dari kulit terluar atom Mg. Atom Mg yang teroksidasi dengan bantuan enzim pemecah air, melepaskan elektron dari atom oksigen dari 2 molekul air. Proses ini membuat P680 menyerap 4 foton untuk melengkapi oksidasi 2 molekul air dan mengahsilkan 1 oksigen. Elektron yang tereksitasi dibawa oleh plastoquinon dan kemudian diterima oleh kompleks b6-f. Kehadiran elektron menyebabkan kompleks memompa proton ke celah tilakoid, kemudian elektron dibawa oleh plastosianin ke fotosistem I.Pusat reaksi fotosistem I menyerap foton maka elektronnya tereksitasi. ”Lobang” yang ditinggal elektron segera ditempatin olek elektron dari Fotosistem II, sedangkan elektron yang tereksitasi tersebut ditanggap oleh ferredoxin. Ferredoxin tereduksi membawa elektron dengan potensial yang tinggi kemudian ditangkap oleh NADP+ untuk membentuk NADPH.Reaksi ini dikatalisasi oleh enzim NADPH reduktase. Enzim ATP sintase menggunakan gradien proton yang tercipta saat tranpor elektron untuk mensintesis ATP dari ADP + Pi.Reaksi gelap adalah reaksi pembentukan gula dari CO2 yang terjadi di stroma. Berbeda dengan reaksi terang, reaksi gelap atau reaksi tidak bergantung cahaya bisa terjadi pada saat siang dan malam, namun pada siang hari laju reaksi gelap tentu lebih rendah dari laju reaksi terang.Reaksi gelap dimulai dengan pengikatan atau fiksasi 6 molekul CO2 ke 6 molekuk gula 5 karbon yaitu ribulosa 1,5 bifosfat, dikatalisis oleh enzim ribulosa bifosfat karboksilase/oksigenase(rubisco) yang kemudian membentuk 6 molekul gula 6 karbon. Molekul 6 karbon ini tidak stabil maka pecah menjadi 12 molekul 3 karbon yaitu 3 fosfogliserat. 3 fosfogliserat kemudian difosforilasi oleh 12 ATP membentuk 1,3 bifosfogliserat. 1,3 bifosfogliserat difosforilasi lagi oleh 12 NADPH membentuk 12 molekul gliseradehida 3 fosfat/PGAL. 2 PGAL digunakan untuk membentuk 1 molekul glukosa atau jenis gula lainnya, sedangkan 10 molekul lainnya difosforilasi oleh 6 ATP untuk kembali membentuk 6 molekul Ribulosa 1,5 bifosfat. Proses pengikatan CO2 ke RuBP disebut fiksasi, proses pemecahan molekul 6 karbon menjadi molekul 3 karbon disebut reduksi dan proses pembentukan kembali RuBP dari PGAL disebut regenerasi.Fotosintesis ini disebut mekanisme C3, karena molekul yang pertama kali terbentuk setelah fiksasi karbon adalah molekul berkarbon 3. Kebanyakan tumbuhan menggunakan fotosintesis C3 disebut tumbuhan C3.Untuk beberapa tumbuhan, mereka terpaksa melakukan fotosintesis dengan cara yang sedikit berbeda karena kondisi lingkungan. RuBP, alih-alih mengikat CO2, justru mengikat O2 sehingga berubah menjadi glikolat dan terurai. Proses ini disebut fotorespirasi. Saat fiksasi karbon, CO2 dan O2 berkompetisi untuk berikatan dengan RuBP. Pada kondisi normal bersuhu 25 C, 20% fiksasi karbon untuk fotosintesis hilang

Page 27: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

karena fotorespirasi. Kemungkinan makin meningkat saat kondisi panas, kering dan stomata menutup di siang hari untuk menyimpan air. Kondisi ini menyebabkan CO2 tidak bisa masuk dan O2 tidak bisa keluar sehingga terjadi fotorespirasi. Untuk menanggulangi hal tersebut, maka tanaman mengikatkan CO2 ke fosfoenolpiruvat(PEP), dikatalisis oleh PEP karboksilase dan membentuk senyawa 4 karbon, biasanya oksaloasetat. Mekanisme ini disebut mekanisme C4. Pengikatan ini terjadi disel mesofil. Oksaloasetat kemudian berubah menhadi malat yang memasuki sel seludang dan disanalah malat melepaskan CO2 untuk memulai siklus Calvin. Mala berubah menjadi piruvat yang keluar menuju sel mesofil, berubah menjadi PEP untuk berikatan lagi dengan CO2. Contoh tumbuhan C4 yaitu jagung.Mekanisme fotosintesis lainnya yaitu CAM (Crassulacean Acid Metabolism). Tumbuhan CAM melakukan persis sama yang dilakukan tumbuhan C4 namun peristiwanya terjadi di sel mesofil dan fiksasi CO2 menggunakan PEP di malam hari dan sikuls Calvin terjadi di siang hari (Sherenity, 2009)Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:1. Intensitas cahayaLaju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.2. Konsentrasi karbon dioksidaSemakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.3. SuhuEnzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.4. Kadar airKekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.6. Tahap pertumbuhanPenelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh (wikipedia2, 2009).

D. Alat dan Bahan

1. Daun Caladium ( Talas hias ) yang berbintik putih2. Tanaman Hidrilla3. Tanaman lain yang berdaun agak lebar 4. Aluminium5. Kristal KOH / NaOH6. Larutan Iodine atau Lugol7. Lampu spirtus8. Beker glass

Page 28: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

9. Kantung plastik transparan10. Kertas tissue11. Alkohol 95 %12. Pipet U13. Tabung reaksi14. Bak plastik ukuran 25 x 40 cm15. Klep dan kayu penyangga16. Gelas Erlenmeyer17. Benang kasur18. Penggaris19. Pengaduk kaca20. Pirogalol21. Air22. Penangas Air23. Kain kassa24. Kertas selofan

E. Cara kerja a. Percobaan 1 ( Peranan klorofil dalam fotosintesis )

1. Ambilah daun Caladium yang berintik putih , usahakan daun tersebut telah terkena cahaya matahari.

2. Dengan segera masukan daun tersebut kedalam air yang mendidih hingga layu

3. Pindahkan daun tadi kedalam tabung reaksi yang telah berisi alkohol 95 % dan panaskan tabung reaksi tersebut di dalam air yang mendidih ( jangan sekali-kali memanaskan tabung reaksi berisi alkohol di atas api secara langsung ) , panaskan hingga daun tampak pucat.

4. Angkat daun bila tampak pucat, cuci bersih lalu bentangkan di atas kertas tissue dan tetesi dengan larutan iodine / lugol

5. Amati apa yang terjadi pada bintik putih yang ditetesi lugol / iodine, bandingkan dengan bagian yang tidak berbintik.b. Percobaan 2 ( Peranan cahaya dan panjang gelombang cahaya dalam fotosintesis)1. Pilihlah tanaman yang berdaun agak lebar ( seperti orok-orok, dsb ). Usahakan daun dengan posisi pada tanaman terkena cahaya matahari.

2. Tutuplah bagian tengah daun dengan aluminium foil dan biarkan daun tersebut selama beberapa jam.

Page 29: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

3. Petiklah daun-daun yang ditutup aluminium foil tadi dan langsung masukan ke dalam air yang mendidih hingga layu , selanjutnya lakukan seperti langkah ketiga dan keempat pada percobaan 1

4. Amati perubahan yang terjadi pada bagian daun yang ditutup aluminium foil dan bagian daun yang tidak ditutup , apakah ada perbedaan. ?5. Ulangi percobaan dengan mengganti aluminium foil dengan kertas selofan merah, biru, hijau dan kuning , lalu bandingkan hasilnya . apakah ada perbedaan daun yang ditutupi kertas selofan merah, biru, hijau , kuning dan Alaminium foil. ?

c. Percobaan 3 ( Peranan CO2¬ dalam fotosintesis )1. Pilihlah tanaman yang berdaun tegak lebar dan tandai dua buah ranting yang berdaun sehat .

2. Tutuplah kedua ranting tersebut dengan menggunakan kantong plastik transparan , untuk ranting pertama gunakan kantong plastik yang diisi KOH / NaOH yang dibungkus kain kassa , biarkan ranting-ranting tersebut terkena cahaya matahari selama 5 jam ( lebih lama lebih baik )

3. Petiklah ranting-ranting tadi dan dengan segera daun-daunnya masukan kedalam air mendidih . pisahkan untuk daun dari ranting yang ditutup kantong plastik dengan KOH / NaOH dari daun yang berasal dari ranting yang ditutup kantong plastik tanpa KOH / NaOH

4. Selanjutnya , perlakukan seluruh daun-daun tadi seperti pada langkah 3 dan 4 pada percobaan.

5. Amati percobaan yang terjadi pada seluruh daun. Bandingkan , apakah ada perbedaan antara daun dari ranting yang ditutup kantong plastik yang diberi KOH / NaOH dengan daun dari ranting yang ditutupi kantong plastik tanpa KOH / NaOH

F. Hasil PengamatanKelompok Caladium ManihotPutih Merah Hijau Merah Kuning Hijau Biru Aluminium foil KOH Tanpa KOH1 - + +++ ++ - ++ + - - -2 - ++ + +++++ +++ - ++++ - - +3 - + + +++ + - ++ - - -4 - + +++ + + - + - - -5 - + ++ +++ ++ - - - - -6 - + +++ +++ ++ - - - - +

Page 30: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Tebel hasil pengamatan fotosintesis

Ket. : (-) berarti tidak ada amilum (tidak terjadi Fotosintesis)(+) berarti ada amilum (terjadi Fotosintesis)

G. Pembahasan Pada paktikum ini, mencoba membktikan bahwa proses fotosintesis diperlukan cahaya, klorofil dan gas CO2. Untuk membuktikan hal ini telah dilakukan 3 perlakuan praktikum yaitu peranan klorofil dalam fotosintesis, peranan cahaya dan panjang gelombang cahaya dalam fotosintesis, dan peran CO2 dalam fotosintesis. Dalam percobaan peranan klorofil dalam fotosintesis, digunakan daun Caladium karena daun ini memiliki 3 bagian yaitu bagian daun yang berwarna hijau , merah dan bagian daun yang berwarna putih. Sehingga dengan demikian dapat diketahui bagian daun tempat terjadinya proses fotosintesis. Daun Caladium yang diambil adalah daun Caladium yang sudah terkena cahaya matahari. Ini dimaksudkan agar daun tersebut sempat melaksanakan fotosintesis. Kemudian daun tersebut di rebus dalam air mendidih hingga layu yang dimaksudkan agar sel dan jaringan daun tersebut mati. Selanjutnya daun tesebut direbus dalam alkohol 95% yang bertujuan untuk melarutkan klorofil daun sehingga memudahkan dalam pengamatan pada saat pengetesan dengan lugol.Kelompok CaladiumPutih Merah Hijau1 - + +++2 - ++ +3 - + +4 - + +++5 - + ++6 - + +++

Dari hasil percobaan diketahui bahwa bagian daun yang berwarna merah dan hijau bereaksi positif dengan lugol yang di tandai dengan bagian daun tersebut berwarna ungu. Ini berarti pada bagian tersebut terjadi proses fotosintesis yang ditandai dengan adanya amilum. Sedangkan pada bagian daun yang berwarna putih tidak terjadi proses fotosintesis karena bagian tersebut tetap berwarna putih yang berarti pada bintik putih tersebut tidak terdapat amilum hasi fotosintesis. Selain tiu, dapat diketahui pula adanya perbedaan jumlah amilum yang dihasilkan pada bagian daun yang berwarna merah dan hijau. Ini dapat dilihat dari intensitas warna ungu yang dihasilkan pada saat pengujian. Data diatas menunjukkan bahwa bagian daun yang berwarna hijau menghasilkan amilum yang lebih banyak dabandingkan bagian daun yang berwarna merah. Hasil ini bertentangan dengan teori karena seharusnya bagian yang

Page 31: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

berwarna merahlah yang lebih banyak menghasilkan amilum karena proses fotosintesis optimal terjadi pada cahaya yang berwarna merah. Pada percobaan peranan cahaya dan panjang gelombang cahaya dalam fotosintesis, dialkukan penutupan bagian tengah daun dengan bergai bahan dengan maksud menyeleksi panjang gelombang cahaya yang mengenai daun. Dengan demikian dapat dibandingkan proses fotosintesis yang terjadi pada bagian yang ditutup dan yang tidak di tutup pada daun yang sama. Berikut ini akan disajikan tabel hasil pengamatan :Kelompok ManihotMerah Kuning Hijau Biru Aluminium foil1 ++ - ++ + -2 +++++ +++ - ++++ -3 +++ + - ++ -4 + + - + -5 +++ ++ - - -6 +++ ++ - - -

Berdasarkan data kelas diatas dapat diketahui bahwa daun yang ditutup oleh aluminium foil tidak terdapat amilum yang berarti bahwa pada bagian daun ini tidak terjadi fotosintesis. Fenomena ini terjadi karena aluminium foil telah menghambat masuknya cahaya matahari sehingga kloroplas tidak dapat melakukan fotosintesis untuk menghasilkan amilum. Sedangkan pada daunyang dibalut dengan kertas selofon merah, data hasil percobaan semua kelompok menyatakan bahwa fotosintesis terjadi dengan baik. Hal ini disebabkan karena pada panjang gelombang ini kloroplas dapa melakukan proses fotosintesi dengan optimal. Berbeda halnya dengan daun yang dilapisi dengan kertas silofon hijau, pada panjang gelombang ini cahaya yang masuk merupakan panjang gelombang cahaya hijau, sedangkan pada panjang gelombang ini proses fotosintesis sangat minim terjadi. Akan tetapi data menarik dihasilkan oleh kelompok satu yang menyatahkan bahwa pada pada panjang gelombang hijau akan terjadi fotosintesis, Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang ada, hal ini kemungkinan dikarenakan pada saat pengamatan yang diamati adalah bagian yang dikenai cahaya matahari secara langsung bukan pada bagian yang diseleksi panjang golombang cahayanya. Pada perlakuan dengan kertas yang berwarna biru, hanya kelompok 5 dan 6 yang menyatakan tidak terjadi proses fotosintesis pada bagian daun perlakuan. Ini bertentangan dengan teori yang ada karena seharusnya para panjang gelombang warna hijau terjadi proses fotosintesis yang optimal. Hal ini disebabkan karena penjemuran tidak dilakukan dengan sempurna selama 5 jam, sehingga pada bagian perlakukan tidak sempat melakukan fotosintesis dan tidak menghasilkan amilum. Sedangkan pada perlakukan yang dilapisi dengan kertas kuning sebagian data besar kelompok menyatakan pada panjang gelombang ini fotosintesis terjadi dengan baik kecuali kelompok 1. Berdasarkan analisis kkelompok 1, hal itu disebabkan karena pada saat dijemur daun perlakuan terletak dipaling bawah sehingga tidak terpapar cahaya matahari secara optimal yang pada akhiryang tidak dapat melakukan fotosinntesis.Pada percobaan peranan CO2 pada proses fotosintesis, dilakukan dengan menempatkan daun Manihot didalam kertas trasparan. Ini dilakukan dengan maksud agar cahaya matahari dapat masuk mengenai daun. Dilakukan dua jenis perlakuan, perlakuan pertama

Page 32: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

kedalam kertas bening tadi dimasukkan NaOH yang dibungkus dengan kain kasa dan perlakukan yang kedua tidak ada NaOH. Penambahan NaOH pada perlakuan pertama bertujuan untuk mengingat gas CO2, sehingga pada pada praktikum ini hanya diamati pengaruh CO2 terhadap proses fotosintesis. Berikut ini akan disajikan tabel hasil pengamatana pengaruh CO2 terhadap proses fotosintesis :Kelompok NaOH Tanpa NaOH1 - -2 - +3 - -4 - -5 - -6 - +

Berdasarkan data hasil pengamatan di atas dapat kita ketahui bahwa pada perlakuan pertama (dengan penambahan NaOH), semua kelompok menyimpulkan tidak terjadi fotosintesis. Hal ini karena NaOH yang ditambahkan di dalam kertas wadah mengikat CO2, sedangkan fotosintesis tidak akan terjadi apabila tidak terdapat CO2 sebagai sumber karbonnya. Oleh karena itu sangat masuk akal jika didak dideteksi amilum sebagai hasil fotosintesis. Sedangkan pada perlakuan kedua, seharusnya terjadi proses fotosintesis, namunhanya dua kelompok yang menyatakan demikian, sebab ketiadaan NaOH mengakibatkan daun dapat memanfaatkannya sebagai sumber carbon. Jikan kita lihat data hasil percobaan terdapat banyak sekali data yang tidak sesuai dengan teori, ini bukan berarti praktikum ini gagal, perbedaan itu hanya berupa variasi data hasil pengamatan. Sehingga untuk menarik kesimpulan yang benar maka data yang digunakan haruslah lebih banyak.

H. Jawaban Pertanyaan

1. Bila bintik putih pada daun Caladium tidak menunjukkan reaksi positif maka ini mengindisikan bahwa tidak terdapat amilum yang menunjukkan tidak terjadi proses fotosintesis karena tidak terdapat kloroplas pada daerah daun tersebut.2. Daun yang ditutup dengan aluminium foil juga tidak dideteksi adanya amilum sebagai hasil fotosintesis karena daun tidak terpapar oleh cahaya akibat terhalang oleh aluminium foil. Sedangkan daun yang di beri NaOH juga tidak terdapat amilum sebagai hasil fotosintesis karena NaOH mengikat salah satu konponen penting dalam fotosinteis yaitu gas CO2.3. Lugol berfungsi untuk mendeteksi ada tidaknya amilum dalam suatu bahan, NaOH berfungsi sebagai bahan yang dapat mengikat gas CO2 sedangkan alkohol 95% fungsi untuk melarutkan klorofil.4. Fotosintesis dapat saja terjadi walaupun tanpa cahaya matahari, asalkan ada cahaya dengan panjang gelombang yang dapat mendukung terjadinya proses fotosintesis seperti cahaya lampu neon.5. Kemampuan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis menjadikan tumbuhan memegang peran penting dalam ekosistem karena tumbuhanlah yang dapat mensistesis

Page 33: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

bahan organ organik dari senyawa anorganik. Bahan organik yang dihasilkan dari proses fotosintesis dapat dimafaatkan oleh organisme lain sebagai sumber makanan. Selain tiu fotosintesis juga menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh organisme lain untuk bernafas dan tak kalah penting tumbuhan hijau memanfaatkan CO2 sebagai sumber karbon sehingga dampak pemanasan matahari dapat tetap stabil.

I. Kesimpulan Berdasarkan data hasil percobaan dan pengamatan dapat di ambil kesimpulan bahwa cahaya, CO2, dan klorofil sangat diperlukan dalam proses fotosintesis tumbuhan.

Daftar PustakaSherenity, Fransiska Lovianette Valentine. 2009. Mekanisme fotosintesis. Diakses dari : www. Awalbarri.comWikipedia. 2009. Fotosintesis. Diakses dari : www.wikipedia.org/fotosintesisWikipedia2. 2009. Faktor Fotosintesis. Diakses dari : www.wikipedia.org/faktor_fotosintesis

2) transportasi Aktif active transport with ATP transpor aktif dengan ATP

exocytosis and endocytosis exocytosis dan endositosis 3) Effects of tonicity 3) Pengaruh tonisitas

Tonicity Tonisitas

Concentration of materials outside of the Cell compared to inside cell Konsentrasi bahan luar Cell dibandingkan pada sel dalam

Concentration of materials inside of the Cell compared to outside cell Konsentrasi bahan dalam Cell dibandingkan pada sel luar

Flow of Water Aliran Air

hypertonic hipertonik

Salts are high/ Water is low Garam tinggi / rendah Air

Salts are low/Water is high Garam rendah / Water tinggi

Out of the cell - until equilibrium Keluar dari sel - sampai kesetimbangan

hypotonic hipotonik

Salts are low/Water is high Garam rendah / Water tinggi

Salts are high/ Water is low Garam tinggi / rendah Air

Into the cell - until equilibrium Ke dalam sel

Page 34: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

- sampai kesetimbangan

isotonic isotonik

Salts are the same/ Water is the same Garam adalah sama / Air adalah sama

Salts are the same/ Water is the same Garam adalah sama / Air adalah sama

In and out of the cell in equilibrium Masuk dan keluar dari sel dalam kesetimbangan

4) Semi-permeable membrane 4)-permeabel membran Semi G) Evolution of cellular complexity G) Evolusi kompleksitas selular

1) Endosymbiont theory 1) Endosymbiont teori H) Evolution of multicellularity H) Evolusi

kemultiseluleran

1) Volvocine line of evolution 1) Volvocine garis evolusi

Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis.

Sel tumbuhan dalam kondisi lingkungan berbeda

Page 35: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Sebelum plasmolisis

Sesudah plasmolisis

Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis - runtuhnya seluruh dinding sel - dapat terjadi. Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi.

Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.

Page 36: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Plasmolisis Sel Bawang Merah Sabtu, 06 Juni 2009:15.01 | Category: Biologi, Eksperimen, Internet, Macro, Tips

Plasmolisis adalah kondisi dimana suau sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik). Akibatnya cairan yang ada di dalam sel keluar dari sel, sehingga tekanan sel terus berkurang sampai di suatu titik dimana membran sel terlepas dari dinding sel. Apabila diamati pada mikroskop akan tampak sel mengumpul pada bagian tertentu di dinding sel.

Berikut adalah hasil praktikum saya saat materi plasmolisis. Saya menggunakan sel bawang merah karena kemudahan saat mengambil selnya. Bagian yang saya ambil untuk diamati yakni pada selaput tipis yang biasanya ada diantara umbi bawang merah. Gambar dibawah diambil menggunakan mikroskop cahaya dan HP Nokia 6600.

Page 37: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN 

Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan phloem.

Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan CO2  zat diserap dalam bentuk larutan ion. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya proses imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif.

Page 38: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Imbibisi : merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang.  Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam.

Diffusi : gerak menyebarnya molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air.

Osmosis : proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Keadaan tegang yang timbul antara dinding sel dengan dinding isi sel karena menyerap air disebut turgor, sedang tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor. Untuk sel tumbuhan bersifat selektif semipermiabel. Setiap sel hidup merupakan sistem osmotik. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel, air dalam sel akan terhisap keluar sehingga menyebabkan sel mengkerut. Peristiwa ini disebut plasmolisis.

Transpor aktif : pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke stele.  

 Pengangkutan Zat Melalui Xylem       Pengangkutan zat pada tumbuhan dibedakan menjadi :1.  Pengangkutan vaskuler (intravaskuler) : pengangkutan melalui berkas pembuluh

pengangkut.2.  Pengangkutan ekstravaskuler : pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas

pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal. Di dalam akar pengangkutan ini melalui :

     bulu akar    epidermis    korteks    endodermis    xylem.     Penganngkutan ekstravaskluler dibedakan :

-    transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan (dinding sel dan ruang antar sel)

-    transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral melalui bagian hidup dari sel tumbuhan (sitoplasma dan vakoula).

Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xylem). Komponen utama penyusun xylem adalah elemen pembuluh (trakea) dan trakeid. Trakea dan trakeid merupakan sel-sel yang mati karena tidak mempunyai sitoplasma dan hanya mempunyai dinding sel.Sel trakea terdiri atas tabung yang berdinding tabal dan membentuk suatu pembuluh.Sel trakeid merupakan sel dasar penyusun xylem, yang terdiri dari sel memanjang dan berdinding keras karena mengandung lignin. Pada beberapa tempat dinding sel trakeid terdapat bagian-bagian yang tidak menebal yang disebut noktah.

Page 39: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Selain trakea dan trakeid xylem juga mengandung sel parenkim (parenkim kayu) yang merupakan sel hidup dan berfungsi untuk menyimpan bahan makanan. Xylem juga mengandung serabut kayu yang berfungsi sebagai penguat (penyokong)Proses pengangkutan air dan zat zat terlarut hingga sampai ke daun pada tumbuhan dipengaruhi oleh :-    daya kapilaritas : pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai

pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air.

-    daya tekan akar : tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya tekanan akar dipengaruhi besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7  -  2,0  atm). Bukti adanya tekanan akar adalah pada batang yang dipotong, maka air tampak menggenang dipermukaan tunggaknya.

-    daya hisap daun : disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang besarnya berbanding lurus dengan luas bidang penguapan (intensitas penguapan).

-    pengaruh sel-sel yang hidup 

Tumbuhan mengeluarkan cairan dari tubuhnya melalui 3 proses, yaitu  :1.     Transpirasi : adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan

kutikula ke udara bebas (evaporasi). Transpirasi dipengaruhi oleh :Faktor luar, meliputi :-    kelembaban udara : semakin tinggi kelembaban udara maka transpirasi semakin

lambat. Pada saat udara lembab transpirasi akan terganggu, sehingga tumbuhan akan melakukan gutasi

-    suhu udara : semakin tinggi suhu maka transpirasi semakin cepat.-    intensitas cahaya : semakin banyak intensitas cahaya maka transpirasi semakin

giat.-    kecepatan angin : semakin kencang angin maka transpirasi semakin cepat.-    kandungan air tanahFaktor dalam, meliputi :-    ukuran (luas) daun-    tebal tipisnya daun-    ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun-    jumlah stomata-    jumlah bulu akar (trikoma) Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut fotometer atau transpirometer.

2.     Gutasi : adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air melalui celah-celah tepi atau ujung tulang tepi daun yang disebut hidatoda/ gutatoda/ emisarium. Terjadi pada suhu rendah dan kelembaban tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi hari. Di alami pada tumbuhan famili Poaceae (padi, jagung, rumput, dll)

3.     Perdarahan : adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang disebabkan karena luka atau hal-hal lain yang tidak wajar. Misalnya pada penyadapan pohon karet dan pohon aren.

 

Page 40: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Pengangkutan Melalui Phloem 

Air dan zat terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan dipergunakan sebagai bahan fotosintesis yang hasilnya berupa zat gula/ amilum/ pati. Pengangkutan hasil fotosintesis berupa larutan melalui phloem secara vaskuler ke seluruh bagian tubuh disebut translokasi.

Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati phloem dapat dilihat dari pada proses pencangkokan. Batang yang telah kehilangan kulit (phloem) mengalami hambatan pengangkutan akibat terjadinya timbunan makanan yang dapat memacu munculnya akar apabila bagian batang yang terkelupas kulitnya tertutup tanah yang selalu basah.

Beberapa tumbuhan menyimpan hasil fotosintesis pada akarnya atau batangnya. Pada umumnya jaringan phloem tersusun oleh 4 komponen, yaitu :-    buluh tapis-    sel pengiring-    parenkim phloem-    serabut-serabut  by :  teddyPrev: Gerak pada Hewan Next: Sel

http://tedbio.multiply.com/journal/item/17

Gerakan Melalui Membran sel - Difusi, Osmosis, turgor

Diffusion Difusi

Diffusion is the net passive movement of particles (atoms, ions or molecules) from a region in which they are in higher concentration to regions of lower concentration. Difusi adalah pergerakan pasif bersih partikel (atom, ion atau molekul) dari sebuah daerah di mana mereka berada dalam konsentrasi yang lebih tinggi ke daerah konsentrasi rendah.

Diffusion stops when the concentration is the same in all regions. Difusi akan berhenti bila konsentrasi adalah sama di semua daerah.

Some major examples of diffusion in biology: Beberapa contoh utama difusi dalam biologi:

Gas exchange at the alveoli — oxygen from air to blood, carbon dioxide from blood to air. Pertukaran gas di alveoli tersebut - oksigen dari udara ke darah, karbon dioksida dari darah ke udara.

Page 41: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Gas exchange for photosynthesis — carbon dioxide from air to leaf, oxygen from leaf to air. Pertukaran gas untuk fotosintesis - karbon dioksida dari udara ke daun, oksigen dari daun ke udara.

Gas exchange for respiration — oxygen from blood to tissue cells, carbon dioxide in opposite direction. Pertukaran gas untuk respirasi - oksigen dari darah ke sel-sel jaringan, karbon dioksida dalam arah berlawanan.

Transfer of transmitter substance — acetylcholine from presynaptic to postsynaptic membrane at a synapse. Pengalihan substansi pemancar - asetilkolin dari presynaptic ke membran postsynaptic pada suatu sinaps.

Osmosis — diffusion of water through a semipermeable membrane. Osmosis - difusi air melalui membran semipermeabel.

High Diffusion Rate: short distance, high temperature, big concentration difference and a low density medium. Difusi Tinggi Rate: jarak pendek, suhu tinggi, perbedaan konsentrasi besar dan media kepadatan rendah.

Osmosis Osmosa

Osmosis is a special example of diffusion. Osmosis adalah contoh khusus difusi. It is the diffusion of water through a semipermeable membrane from a more dilute solution to a more concentrated solution. Ini adalah difusi air melalui membran semipermeabel dari solusi yang lebih encer untuk solusi yang lebih terkonsentrasi.

Note: diffusion and osmosis are passive, ie energy from ATP is not used. Catatan: difusi dan osmosis adalah pasif, yaitu energi dari ATP tidak digunakan.

A semipermeable membrane is a barrier that permits the passage of some substances but not others; it allows the passage of the solvent molecules but not some of the larger solute molecules. Sebuah membran semipermeabel adalah penghalang yang memungkinkan bagian dari beberapa zat tetapi tidak yang lain, yang memungkinkan bagian dari molekul pelarut tetapi tidak beberapa molekul zat terlarut lebih besar.

Cell membranes are described as selectively permeable because not only do they allow the passage of water but also allow the passage of certain solutes. Sel membran yang digambarkan sebagai selektif permeabel karena mereka tidak hanya mengizinkan bagian air tetapi juga memungkinkan bagian zat terlarut tertentu. The presence of particular solutes stimulates the membrane to open specific channels or trigger active transport mechanisms to allow the passage of those chemicals across the membrane. Adanya zat terlarut tertentu merangsang membran untuk membuka saluran tertentu atau memicu mekanisme transpor aktif untuk memungkinkan bagian dari bahan kimia melintasi membran.

Some major examples of osmosis Beberapa contoh utama osmosis

Absorption of water by plant roots. Penyerapan air oleh akar tanaman.

Page 42: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

Reabsorption of water by the proximal and distal convoluted tubules of the nephron. Reabsorpsi air oleh tubulus rumit proksimal dan distal nefron.

Reabsorption of tissue fluid into the venule ends of the blood capillaries. Reabsorpsi cairan jaringan ke venule ujung kapiler darah.

Absorption of water by the alimentary canal — stomach, small intestine and the colon. Penyerapan air dengan saluran pencernaan - perut, usus kecil dan usus besar.

Osmoregulation Osmoregulasi Osmoregulation is keeping the concentration of cell cytoplasm or blood at a suitable concentration. Osmoregulasi adalah menjaga konsentrasi sitoplasma sel atau darah pada konsentrasi yang sesuai.

(a) Amoeba, living in freshwater, uses a contractile vacuole to expel the excess water from its cytoplasm. (A) Amoeba, yang hidup di air tawar, menggunakan vakuola kontraktil untuk mengeluarkan kelebihan air dari sitoplasma nya. (b) The kidneys maintain the blood at the correct concentration. (B) Ginjal menjaga darah pada konsentrasi yang benar.

Osmosis and Plant Cells Osmosis dan Sel Tumbuhan (a) Plant Cells in a Less Concentrated Solution (A) Tanaman Sel dalam Solusi Kurang Terkonsentrasi

the plant cells gain water by osmosis. sel tanaman mendapatkan air dengan osmosis.

the vacuole and cytoplasm increase in volume. peningkatan vakuola dan sitoplasma dalam volume.

the cell membrane is pushed harder against the cell wall causing it to stretch a little. membran sel didorong lebih keras terhadap dinding sel menyebabkan ia meregangkan sedikit.

the plant tissue becomes stiffer, it has swollen slightly and has increased in size and mass. jaringan tanaman menjadi kaku, ia memiliki sedikit bengkak dan telah meningkat dalam ukuran dan massa.

(b) Plant Cells in a More Concentrated Solution (B) Tanaman Sel dalam Solusi Lebih Terkonsentrasi

the plant cells lose water by osmosis. sel-sel tumbuhan kehilangan air melalui osmosis.

the vacuole and cytoplasm decrease in volume. penurunan vakuola dan sitoplasma dalam volume.

the cell shrinks away from the cell wall. menyusut sel dari dinding sel. shrinkage stops when the cell sap is at the same concentration as the external

solution. susut berhenti bila sel getah berada pada konsentrasi yang sama sebagai solusi eksternal.

Page 43: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

the plant tissue becomes flaccid, it has shrunk slightly and has decreased in size and mass. jaringan tanaman menjadi lembek, itu telah menyusut sedikit dan telah menurun dalam ukuran dan massa.

Turgor Turgor

Turgor is the pressure of the swollen cell contents against the cell wall when the external solution more dilute than the cell sap of the vacuole. Turgor adalah tekanan isi sel bengkak melawan dinding sel bila solusi eksternal yang lebih encer dari sel getah vakuola.

Role of Turgor in Plants Peran turgor pada Pabrik

Mechanical support for soft non-woody tissue, eg, leaves. dukungan mekanik untuk jaringan non-kayu lunak, misalnya, daun.

Change in shape of guard cells forming the stomatal opening between them. Perubahan bentuk sel penjaga membentuk pembukaan stomata di antara mereka.

Enlargement of young immature plant cells to mature size. Pembesaran muda sel tumbuhan belum menghasilkan ukuran.

Osmosis and Food Preservation Osmosis dan Pelestarian Makanan

The food is placed in a high salt or sugar medium. Makanan ditempatkan dalam garam tinggi atau menengah gula.

The salt or sugar concentration is higher than the cytoplasm of bacteria or fungi. Konsentrasi garam atau gula lebih tinggi dari sitoplasma bakteri atau jamur.

Bacteria or fungi, that contaminate the food, will lose water by osmosis and their metabolism will decline. Bakteri atau jamur, yang mencemari makanan, akan kehilangan air dengan osmosis dan metabolisme mereka akan menurun.

Many will die but some bacteria may survive by forming dormant resistant endospores. Banyak yang akan mati tetapi beberapa bakteri dapat bertahan hidup dengan membentuk endospora tahan aktif.

Meat and fish are often preserved in salt. Daging dan ikan sering diawetkan dalam garam.

Fruit is commonly preserved in sugar as in jam or syrup. Buah umumnya diawetkan dengan gula seperti pada selai atau sirup.

Active Transport Transport aktif

Active transport is the energy demanding transfer of a substance across a cell membrane against its concentration gradient, ie, from a region where the substance is in lower concentration to where it is in higher concentration. transportasi aktif adalah energi menuntut pengalihan zat melintasi membran sel terhadap gradien konsentrasinya, yaitu,

Page 44: BAHAN LAPORAN BIOLOGI

dari daerah mana substansi yang dalam konsentrasi rendah ke tempat itu dalam konsentrasi yang lebih tinggi.

Special proteins within the cell membrane act as specific protein 'carriers'. Khusus protein dalam bertindak membran sel sebagai 'operator' protein spesifik. ATP generated by respiration supplies the energy for active transport. ATP yang dihasilkan oleh respirasi pasokan energi untuk transpor aktif.

Major Example of Active Transport Contoh Mayor Transportasi Aktif Reabsorption of glucose, amino acids and salts by the proximal convoluted tubule of the nephron in the kidney. Reabsorpsi glukosa, asam amino dan garam oleh konvulasi tubulus proksimal nefron pada ginjal.

Mandatory Activity Wajib Aktivitas

Demonstration of Osmosis Demonstrasi Osmosis

Tie a knot at one end of about 20 cm length of semipermeable Visking tubing. Mengikat simpul di salah satu ujung panjang sekitar 20 cm dari pipa Visking semipermeabel.

Half fill the tubing with a strong sucrose (table sugar) solution. Setengah mengisi tabung dengan kuat sukrosa (gula meja) solusi.

Seal the open end by tying a knot in it. Seal ujung terbuka dengan mengikat simpul di dalamnya.

Set up a similar tube with tap water. Mengatur tabung yang sama dengan air keran.

Measure the mass and 'stiffness' of both tubes. Ukur massa dan 'kekakuan' dari kedua tabung.

Place both tubes into a beaker of tap water. Tempat kedua tabung ke dalam gelas air keran.

Allow to stand for about 30 minutes. Memungkinkan untuk berdiri selama sekitar 30 menit.

Results: the sucrose tube is has increased in size, is much stifferthe external water has decresed in volume; the tap water tube shows no change. Hasil: tabung Sukrosa telah meningkat dalam ukuran, jauh stifferthe air eksternal telah mengalami penurunan dalam volume, tabung air keran menunjukkan tidak ada perubahan.

Conclusion: water passed through the tubing into the sucrose solution by osmosis. Kesimpulan: air melewati pipa ke dalam larutan sukrosa melalui osmosis.