31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sel merupakan bagian terkecil dari suatu makhluk hidup yang masih mampu melakukan aktivitas metabolisme. Sel dapat dikatakan sebagai makhluk miniatur organisme. Sel dapat kita temukan pada seluruh organisme. Pada proses pembelahan, pembesaran dan diferensiasi sel-sel terorganisasi menjadi jaringan. Kumpulan jaringan akan membentuk organ-organ selanjutnya kumpulan organ-organ akan membentuk sistem organ dan menjadi tumbuhan atau hewaan bersel banyak (multiseluler). Sifat dari tumbuhan bersel banyak adalah tingkatan koordinasi dan korelasi yang tinggi antara komponen organ, jaringan dan sel-selnya (Titrasoepomo,1989) Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk serta fungsi yang sama, fungsi yang sama tetapi struktur yang berbeda atau fungsi yang sama dengan struktur yang sama pula. Bagian-bagian dari suatu tumbuhan sebagai salah satu individu biasanya terdiri dari kumpulan jaringan yang kompleks kemudian bergabung membentuk organ yang pada akhirnya menjadi tubuh tumbuhan. Tumbuhan memiliki jaringan dan ada pula yang tidak memiliki jaringan. Pada tumbuhan yang uniseluler atau terdiri satu sel saja, dapat dipastikan bahwa tumbuhan tersebut tidak memiliki jaringan apapun.

Laporan Biologi Organ

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Biologi Organ

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel merupakan bagian terkecil dari suatu makhluk hidup yang masih

mampu melakukan aktivitas metabolisme. Sel dapat dikatakan sebagai makhluk

miniatur organisme. Sel dapat kita temukan pada seluruh organisme. Pada proses

pembelahan, pembesaran dan diferensiasi sel-sel terorganisasi menjadi jaringan.

Kumpulan jaringan akan membentuk organ-organ selanjutnya kumpulan organ-

organ akan membentuk sistem organ dan menjadi tumbuhan atau hewaan bersel

banyak (multiseluler). Sifat dari tumbuhan bersel banyak adalah tingkatan

koordinasi dan korelasi yang tinggi antara komponen organ, jaringan dan sel-

selnya (Titrasoepomo,1989)

Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk serta fungsi yang

sama, fungsi yang sama tetapi struktur yang berbeda atau fungsi yang sama

dengan struktur yang sama pula. Bagian-bagian dari suatu tumbuhan sebagai salah

satu individu biasanya terdiri dari kumpulan jaringan yang kompleks kemudian

bergabung membentuk organ yang pada akhirnya menjadi tubuh tumbuhan.

Tumbuhan memiliki jaringan dan ada pula yang tidak memiliki jaringan. Pada

tumbuhan yang uniseluler atau terdiri satu sel saja, dapat dipastikan bahwa

tumbuhan tersebut tidak memiliki jaringan apapun. Jaringan pada umumnya

hanya akan ada pada organisme tingkat tinggi (Titrasoepomo,1989).

Berdasakan teori yang menyatakan ‘sel merupakan kesatuan fungsional

kehidupan’ oleh Max Schultze dan Thomas Huxley telihat bahwa aktifitas yang

berlangsung dalam tubuh makhluk hidup tercermin dalam aktifitas selnya.

Contohnya saja pada transportasi, respirasi, dan sintesis (Maryati,2004).

Kumpulan dari berbagai sel yang sama bentuk dan fungsinya disebut

jaringan. Sel-sel penyusun jaringan pada hewan lebih banyak, rumit dan kompleks

dibandingkan sel-sel penyusun jaringan pada tumbuhan. Jaringan pada hewan

dibagi menjadi 4 jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat atau

penyambung, jaringan otot dan jaringan syaraf (Azzidin,1960).

Jaringan pokok penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi adalah jaringan

epidermis, merupakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan paling luar dan

Page 2: Laporan Biologi Organ

umumnya terdiri dari selapis sel saja. Berfungsi melindungi bagian dalam organ

tumbuhan, sehingga disebut sebagai jaringan pelindung. Jaringan parenkim atau

disebut juga jaringan dasar karena merupakan penyusun sebagian besar organ

tumbuhan seperti korteks batang dan akar, mesofil daun dan endosperma biji.

Parenkim juga merupakan tempat utama berlangsungnya aktivitas penting bagi

tumbuhan seperti fotosintesis, respirasi dan penimbunan zat-zat makanan

cadangan. Parenkim yang mampu melakukan fotosintesis mengandung banyak

kloroplast sehingga disebut klorenkim. Jaringan kolenkim dan sklerenkim

berfungsi sebagai jaringan penguat pada tubuh tumbuhan. jaringan kolenkim

terdiri dari sel-sel yang berpotoplas hidup dengan penebalan dinding dari selulosa,

hemiselulosa dan pektin. Selnya kadang-kadang juga berisi kloroplast sehingga

mampu menjalankan fotosintesis. Terdapat di daerah perifer, misalnya langsung

di sebelah dalam epidermis batang atau akar. Jaringan sklerenkim terdiri dari sel-

sel yang berdinding tebal dan keras karena telah mengalami lignifikasi yaitu

penebalan dari zat lignin (kayu). Pada umumnya terdapat bersama parenkim,

misalnya parenkim kortek, yang berfungsi sebagai penguat jaringan lainnya

(Kimball, 1983).

1.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal beberapa jaringan pada

tumbuhan Angisopermae, organ-organ tumbuhan beserta bagian-bagiannya pada

Angiopermae, mengenal beberapa jaringan tumbuhan, dan mengenal organ-organ

tubuh hewan yang membentuk sistem organ dan mempelajari letak organ terhadap

organ lain.

Page 3: Laporan Biologi Organ

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sifat dari tumbuhan bersel banyak adalah adanya tingkatan koordinasi dan

korelasi yang tinggi antara komponen organ, jaringan dan sel-sel. Jaringan pada

tumbuhan terdiri dari jaringan muda (meristematik) dan jaringan dewasa

(permanen). Jaringan dewasa memiliki ciri-ciri bentuk sudah tetap, tidak

mengalami pembelahan, vakuola besar, mengalami penebalan dan plasma sedikit.

Sedangkan jaringan muda atau jaringan meristem memiliki ciri-ciri yaitu terdiri

dari sel-sel embrional, memiliki dinding yang tipis, kaya akan plasma, valuola-

vakuola yang kecil, memiliki bentuk yang isodiametris dan terletak di ujung akar,

batang dan tunas. Beberapa tipe dari jaringan meristem, yaitu meristem ujung,

meristem interkalar, dan meristem lateral (Pratiwi, 2000).

Meristem ujung selalu terdapat di ujung tiap akar dan batang, disebut juga

dengan meristem apeks. Aktivitas meristem ujung menghasilkan pemanjangan

tubuh tumbuhan dan pada meristem di bagian pucuk akan menghasilkan cabang

samping, daun, dan bunga. Pertumbuhan yang diawali oleh meristem ujung

dikenal sebagai pertumbuhan primer dan semua jaringan yang terbentuk dari

meristem ujung disebut jaringan primer. Pada beberapa tumbuhan terutama

rumput-rumputan, perpanjangan batang juga disebabkan oleh pembelahan sel-sel

meristem yang terletak pada pangkal tiap ruas daun dan pelepah daunnya. Daerah

meristem ini disebut meristem interkalar, karena meristem ini disisipkan di antara

jaringan meristem primer dewasa yang ada diatas dan dibawahnya. Meristem

interkalar dapat tetap aktif setelah sel-sel pada ruas diatasnya dewasa penuh.

Pertumbuhan sel yang dilaksanakan oleh meristem interkalar menyebabkan

pemanjangan batang berlangsung cepat dan biasanya sebelum munculnya bunga.

Jaringan-jaringan yang terbentuk oleh meristem interkalar ini serupa dengan

jaringan yang berasal dari meristem ujung. Oleh karena itu, digolongkan juga ke

dalam jaringan primer. Pada tumbuhan monokotil daur hidupnya hanya

melibatkan pertumbuhan primer saja, tetapi pada tumbuhan lain terutama sebagian

besar dikotil, batang, dan akarnya mempertebal diri melalui proses yang disebut

pertumbuhan sekunder yang dimulai oleh meristem lateral atau kambium.

Page 4: Laporan Biologi Organ

Kambium muncul dari jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang

serta membentuk jaringan sekunder pada bidang yang sejajar dengan organ ini.

Ada dua kambium yang dapat berkembang pada tumbuhan yang membentuk

pertumbuhan sekunder, yaitu kambium pembuluh dan kambium felogen

(kambium gabus). Kambium pembuluh berperan dalam penebalan selama

pertumbuhan sekunder, sedangkan felogen menghasilkan lapisan pelindung

(gabus). Gabus ini terbentuk di bagian luar akar atau batang yang membesar

ketika lapisan permukaan primer (epidermis) rusak karena ketebalannya

bertambah sebagai akibat aktivitas kambium pembuluh (Pratiwi, 2000).

Jaringan tumbuhan merupakan kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk

dan fungsi sama, atau mempunyai bentuk yang berbeda-beda dengan fungsi yang

sama. Semua jaringan tumbuhan umumnya dibagi menjadi 2 tipe yaitu jaringan

meristematik dan jaringan permanen. Jaringan meristematik (muda) dan jaringan

permanen (dewasa) bersama-sama membentuk organ tumbuhan yaitu akar,

batang, daun, organ reproduksi (bunga, buah, dan biji) yang keseluruhannya

merupakan tubuh tumbuhan atau Angiospermae (Titrosoepomo,1989).

Pada proses pembelahan, pembesaran dan diferensiasi sel-sel terorganisasi

menjadi jaringan dan kumpulan jaringan membentuk organ-organ, selanjutnya

kumpulan organ membentuk sistem organ dan menjadi tubuh tumbuhan atau

hewan bersel banyak (multiseluler) (Brotowijoyo, 1994).

Sifat dari tumbuhan bersel banyak adalah adanya tingkatan koordinasi dan

korelasi yang tinggi antara komponen organ, jaringan dan sel-sel. Jaringan

tumbuhan dapat dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan struktur, fungsi dan

lokasi dari jaringan tersebut. Secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu jaringan meristematis dan jaringan dewasa (jaringan permanen). Jaringan

meristematis dibedakan lagi menjadi jaringan meristem primer dan sekunder,

sedangkan jaringan dewasa dibagi menjadi empat kelompok, yaitu jaringan

pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan penguat (kolenkim dan

sklerenkim), serta jaringan pengangkut (xilem dan floem) ( Krisdianto, 2002 ).

Pada proses pembelahan, pembesaran dan diferensiasi sel-sel terorganisasi

menjadi jaringan dan kumpulan jaringan membentuk organ-organ, selanjutnya

Page 5: Laporan Biologi Organ

kumpulan organ membentuk sistem organ dan menjadi tubuh tumbuhan atau

hewan bersel banyak (multiseluler) (Brotowijoyo, 1994).

Pada hewan- hewan multiseluler atau metazoa terdapat suatu pembagian

tugas untuk melaksanakan aktivitas atau fungsi tertentu. Dalam perkembangan

awal embrio hewan multiseluler sudah mulai terbentuk diferensiasi lapisan-

lapisan lembaga yang kelak akan terdiferensiasi lagi menjadi jaringan atau organ

yang lebih spesifik (Brotowijoyo, 1994).

Jaringan hewan dapat dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan fungsi

dan strukturnya, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot dan jaringan

syaraf. Jaringan epitel terdiri dari sekumpulan sel yang sangat rapat susunannya

sehingga membentuk suatu lembaran, tidak mempunyai substansi interseluler dan

cairannya sangat sedikit. Jaringan pengikat (connective tissue) terdiri dari

bermacam-macam sel, terdapat substrat interseluler dan berasal dari jaringan

mereskim. Ada beberapa jaringan pengikat, salah satunya adalah jaringan

hemopoitik (jaringan darah), merupakan suspensi sel dan fragmen sitoplasma di

dalam cairan yang disebut plasma darah. Jaringan otot merupakan jaringan yang

mampu melangsungkan kerja mekanik dengan jalan kontraksi dan relaksasi sel

atau serabutnya. Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan otot dibedakan

menjadi tiga jenis, yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung. Jaringan syaraf

merupakan jaringan dasar yang terdapat hampir di seluruh jaringan tubuh sebagai

jaringan komunikasi (Brotowijoyo, 1994).

Didalam tubuh hewan, sebuah organ terdiri atas dua atau lebih jaringan

dengan tipe histologi yang berbeda yang bekerja sama untuk membangun fungsi

yang kompleks. Sistem organ terdiri atas sekelompok organ yang mempunyai

fungsi rumit untuk membangun suatu organisme. Seringkali sebuah organisme

bisa hidup dengan organ yang rusak atau tidak berfungsi. Bagaimanapun juga,

ketika seluruh sistem organ mati, kehidupan sebuah organisme menjadi

berbahaya. Demikian, sistem organ bekerja bersama untuk mempertahankan

lingkungan internal yang konstan disebut homeostasis didalam tubuh untuk

menunjang hidupnya suatu organisme (Estrella, 2008).

Page 6: Laporan Biologi Organ

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3. 1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 10 November 2011

pukul 08.00-10.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

3.2 Alat dan Bahan

Alat- alat yang digunakan adalah mikroskop, cutter/silet, kaca benda, kaca

preparat/papan diseksi/bak parafin, alat bedah set section dan alat tulis.

Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah

preparat jadi (awetan) jaringan otot jantung/ cardiac muscle, jaringan tulang

tulang keras, jaringan epitel kubus berlapis, tanaman jagung (Zea mays), tanaman

kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis), tanaman kembang merak (Caesalpinia

pulcherrima), mencit (Mus musculus) dan replika tubuh organ dalam ayam

(Gallus gallus).

3. 3 Prosedur Kerja

a. Jaringan tumbuhan dan jaringan hewan

1) Diamati di bawah mikroskop preparat yang disediakan dengan perbesaran

lemah, kemudian perbesaran kuat.

2) Digambar beberapa sel atau jaringan dan melengkapi dengan

keterangannya.

b. Organ dan sistem organ

1) Dinulis nama spesies dan suku dari spesimen yang digunakan.

2) Mengamati organ-organ (akar, batang, daun, bunga, dan buah) dengan

memperhatikan bagian masing-masing.

2. 1 Akar

a) Disebutkan sistem perakaran (akar tunggang atau serabut).

b) Digambarkan secara skematis dan melengkapi dengan keterangan

bagian-bagiannya, seperti akar primer (radix primarius), leher akar

(collum radici), batang akar (corpus radisi), cabang-cabang akar (radix

Page 7: Laporan Biologi Organ

lateralis), ujung akar (apex radici), serabut akar (fibrica radiculi),

rambut-rambut akar (pilus radici), dan tudung akar (calyptra).

2. 2 Batang

a) Digambarkan secara skematis dan melengkapi dengan keterangan

bagian-bagiannya seperti buku-buku batang (nodus), ruas batang

(internodus), daun (folium) dengan duduk daunnya, dan daun penumpu

(stipula).

2. 3 Daun

a) Diamati daun tumbuhan sampel lengkap atau tidak. Daun yang lengkap

mempunyai upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus), dan helaian

daun (lamina).

b) Digambarkan secara skematis sehelai daunnya dan memberi keterangan

mengenai pangkal daun (basis), ujung daun (apex), tepi daun (margo),

pertulangan daun (nervatio), dan ibu tulang daun.

2. 4 Bunga

a) Dituliskan jenis bunga apakah sampel tumbuhan tersebut (tunggal atau

majemuk).

b) Digambarkan dan disebutkan bagian-bagian ibu tangkai bunga

(pedunculus, rachis), tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga

(receptaculum), daun pelindung ( bractea), daun tangkai (bracteola),

seludang buang (spatha), daun kelopak dan kelopak bunga (sepala dan

calyx), daun mahkota dan mahkota bunga (petala dan corolla), benang

sari (stamen) dengan tangkai sari (filamentum) dan kepala sari

(anthera), putik (pistilum) dengan bakal buah (ovarium), daun bunga

(carpellum), ruang bakal biji (locolus) dan bakal biji (ovulum), tangkai

putik (stylus), dan kepala putik (stigma).

c. Organ dan sistem organ tubuh hewan.

1) Ditulis klasifikasi hewan yang digunakan.

2) Digambar morfologi dan memberi keterangannya.

3) Dilakukan pembedahan dengan cara :

a. Letakkan punggung marmot pada baak parafin, kemudian

merentangkkan keempat kakinyadgn jarum pada bak parafin tersebut.

Page 8: Laporan Biologi Organ

b. Membasahi rambut di linea mediana dan menguusapnya kearah

lateral, kemudian menggunting kulitnya mulai dari daerah sterbum ke

eranial dan juga ke caudal.

4). Dipotong sternum melingkar mulai dari dexter kemudian sinester,

sehingga akan nampak organ-organ di dlam rongga dada dan rongga

perutnya, yaitu:

a. Situs Viscerum Abdominis

1) Hepar: berwarna merah coklat dan memiliki bebrapa lobi.

2) Vesikula fellea ( kantong empedu): terletak pada lobus dexter hepatis.

3) Venticulus : berupa kantung besar berwarna agak putih.

4) Lien : berwarna cokelat dan menempel pada bagian dorsal.

5) Pancreas: berwarana coklat pucat, lebih besar daripada lien, bentuk

iregular, dan meluas di bagian dorsal ventriculus.

6) Intelistium tenue: halus berwarna kemerahan.

7) Intelistium crassum: berwarna hijau tua

8) Coecum: berwarna hijau tua dan jelas terlihat bagian incisura, haustra,

dan taenia.

9) Vesica urania: tampak sebagai gelembung putih kekuningan berisi

urin.

10) Ren: bentuknya seperti kacang dengan melanjutkan ureter sebagai

saluran menuju vesica urania.

b. Situs Viscerum Thoracis

1) Cor: terletak ditengah berbentuk seperti jantung pisang.

2) Pulmo: berwarna merah dengan sejumlah lobus di kanan kirinya.

5) Dari organ-organ yang didapatkan, mengelompokkan organ-organ yang

termasuk systema digestorium, systema cardiovasculare, dan systema

respiratatorium.

6). Digambar organ-organ di dalam rongga dada dan rongga perut pada buku

gambar.

7). Digambar systema urogenitalie dan systema digestoria lengkap keterangan

Page 9: Laporan Biologi Organ

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil

a. Jaringan

Keterangan :

1) Membran caesar

2) Miofibril

3) Epitel selapis kubus

4) Nukleus

Gambar 1: Epitel kubus berlapis

Keterangan :

1) Matriks

2) Kamal Havers

3) Lamela

Keterangan :

1) Lamela2) Matriks3) Kanal Havers4) Lakuna

Gambar 2 : Otot jantung

Gambar 3 : Tulang keras

Page 10: Laporan Biologi Organ

b. Organ dan sistem organ

Keterangan :

1. Bunga jantan2. Bunga betina3. Ruas batang (nodus)4. Daun5. Akar

Keterangan :

1) Buku batang2) Ruas batang

Keterangan :

1. Serbuk sari2. Bunga jagung3. Tangkai bunga

Keterangan :

1. Akar primer2. Leher akar3. Cabang akar4. Serabut akar5. Tudung akar

Gambar 8. Bagian akar jagung (Zea mays)

Gambar 4 : Keseluruhan tanaman jagung (Zea mays)

Gambar 6. Bagian batang jagung (Zea mays)

Gambar 7. Bagian bunga jagung (Zea mays)

Keterangan :

1. Pangkal daun2. Tulang daun3. Ujung daun

Page 11: Laporan Biologi Organ

Keterangan :

1. Benang sari2. Kepala putik3. Mahkota bunga4. Kelopak bunga5. Tangkai

Keterangan :

1. Batang2. Daun3. Bunga4. Tangkai

Gambar 10 : Tanaman Kembang Merak (Caesalpinia pnicherrina

Gambar 9 : Bagian daun jagung (Zea mays)

Gambar 11 : Bagian kelopak bunga kembang merak (Caesalpinia pnicherrina)

Page 12: Laporan Biologi Organ

Keterangan :

1. Bunga2. Daun3. Batang4. Akar

Keterangan :

1. Helai Daun2. Anak tungkai

daun3. Ibu tungkai daun

Gambar 12. Bagian daun Kembang merak (Caesalpinia pnicherrina)

Page 13: Laporan Biologi Organ

Keterangan :

1. Benang sari2. Mahkota bunga3. Batang bunga4. Tangkai putik5. Kelopak6. Putik7. Daun penumpu8. Daun

Keterangan :

1. Batang akar2. Pangkal Akar3. Tudung akar4. Kolitra5. Akar primer6. Rambut akar

Gambar 14 : Tanaman Kembang Sepatu (Hibiscus

rosa-sinensis)

Gambar 15. Bagian bunga kembang sepatu

(Hibiscus rosa-sinensis)

Gambar 16. Bagian akar kembang sepatu

(Hibiscus rosa-sinensis)

Keterangan :

1. Tangkai daun2. Pangkal daun3. Tulang daun4. Cabang tulang daun5. Anak tulang daun

Page 14: Laporan Biologi Organ

4. 2 Pembahasan

Hewan mencit

Keterangan :

1. Mulut

2. Mata

3. Kaki

4. Ekor

5. Telinga

Keterangan :

1. Jantung

2. Lambung

3. Hati

4. Usus halus

5. Usus besar

6. Ginjal

Gambar 17 : Bagian daun kembang sepatu

(Hibiscus rosa-sineansis)

Gambar 18. Mencit sesuah dibedah

Gambar 17. Mencit sebelum dibedah

Page 15: Laporan Biologi Organ

A. Hewan ayam

Keterangan :

1. Mulut

2. Mata

3. Kaki

4. Ekor

Keterangan :

1. Kerongkongan

2. Paru-paru

3. Hati

4. Calon telur

5. Kloaka

6. Empedu

7. Usus

4.2Pembahasan

Mencit

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Mammalia

Gambar 20 : Ayam sesudah dibedah

Page 16: Laporan Biologi Organ

Ordo : Rodentia

Family : Muridae

Genus : Mus

Species : Mus musculus(Mencit)

Ayam

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Aves

Ordo : Neonithes

Family : Galliformis

Genus : Gallus

Species : Gallus domesticus (Ayam)

Tanaman Jagung

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub-Divisio : Angiospermae

Class : Monocotyledoneae

Ordo : Poales

Family : Poaceae

Genus : Zea

Species : Zea mays (Jagung)

Kembang sepatu

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub-Divisio : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Ordo : Malvales

Family : Malvaceae

Genus : Hibiscus

Species : Hibiscus rosa-sinensis

Kembang merak

Page 17: Laporan Biologi Organ

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub-Divisio : Angiospermae

Class : Dicotyledoneae

Ordo : Rosales

Family : Caesalpiniaceae

Genus : Caesalpinia

Species : Caesalpinia pnicherrina

Jaringan epitel transisional pada epitel ini, strukturnya mirip epitel berlapis

gepeng. Pada lapisan atas terdapat lapisan sel yang berbentuk payung (sel

payung). Sel payung dalam keadaan regang akan memipih, misalnya dalam

keadaan saluran terisi penuh. Contoh: epitel pada ureter .

Otot lurik atau otot rangka adalah sejenis otot yang menempel

pada rangka tubuh dan digunakan untuk pergerakan. Otot ini mempunyai

pigmen mioglobin dan mendominasi tubuh vertebrata. Otot ini disebut lurik,

karena pada otot ini tampak daerah gelap (miosin) dan terang (aktin) yang

berselang seling. Disebut juga otot rangka, karena melekat di rangka dan juga otot

sadar, karena bekerja di bawah kesadaran (volunter). Ciri-cirinya adalah

berbentuk silindris, memanjang dan berinti sel banyak (multinuklei), bergerak

dalam waktu cepat, dan cepat lelah.

Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (kondrosit)

yang mensekresikan matriks (kondrin) berupa hialin atau kolagen. Tulang rawan

pada anak berasal dari mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih banyak dari

kondrin. Sebaliknya, pada orang dewasa kondrin lebih banyak dan rawan ini

berasal dari selaput tulang rawan (perikondrium) yang banyak mengandung

kondroblas (pembentuk kondrosit). Tulang rawan pada dewasa antara lain

terdapat pada cincin batang tenggorokan dan daun telinga.

Pada daun Ficus terdapat jaringan epidermis yang fungsinya sebagai

pelindung lapisan dibawahnya. Pada epidermis bawah mengalami modifikasi

menjadi stomata dan lapisan kutikula. Pada daun ini juga terdapat jaringan

pengangkut berupa xilem dan floem.

Page 18: Laporan Biologi Organ

Organ tumbuhan terdiri dari akar, batang dan daun. Organ pada tanaman

monokotil dan tanaman dikotil secara anatomis terdapat perbedaan. Akar pada

monokotil maupun dikotil adalah akar sejati.

Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar. Jaringan sekunder

pada akar dikotil tumbuh menjadi kambium. Letak xilem primer tetap ditengah

akar sedangkan floem primer terdesak ke tepi endodermis. Susunan akar

monokotil sama seperti dikotil muda. Akar monokotil tidak berkambium karena

itu tidak memiliki jaringan sekunder.

Jaringan yang menyusun batang dikotil adalah epidermis, korteks,

endodermis, empulur, kambium xilem dan floem seta jari-jari empulur. Kambium

terbentuk dari perkembangan prokambium di antara floem dan xilem. Ikatan

pembuluh pada dikotil letaknya teratur, bersama-sama dengan empulur

membentuk silinder pusat (stele). Seperti halnya batang tanaman monokotil didak

memiliki kambium. Pada tanaman monokotil berkas pengangkut dibungkus oleh

sarung berkas pengangkut. Ikatan pembuluhnya tersebar sehingga tidak kelihatan

adanya korteks dan silinder pusat.

Pada dasarnya daun monokotil dan dikotil memiliki susunan jaringan yang

sama. Banyak jenis monokotil yang mesofilnya hanya mempunyai satu macam

jaringan palisade. Demikian juga mulut daun, walaupun umumnya terdapat pada

permukaan daun sebelah bawah tetapi banyak tumbuhan yang mempunyai mulut

daun di permukaan atas dan bawah.

Bunga pada tumbuhan sebagai alat reproduksi, dengan buah dan biji

merupakan organ yang meyusun ubuh tumbuhan. Bunga lengkap terdiri dari

kelopak bunga, mahkota, benang sari dan putik dengan bagian-bagiannya.

Organ-organ pada mencit dibedakan menjadi Sistema digestorium (saluran

pencernaan), dimulai dari mulut , faring, kemudian dilanjutkan ke esofagus,

lambung, kemudian ke usus halus melalui duodenum ke jejunum dan ileum

diteruskan ke usus besar dan akhirnya ke rektum. Sistema cardivaskuler

(peredaran darah), saluran darah dimulai dari atrium kanan melewati kutub

antrioventrikulus menuju ke vertikal kiri masuk keaorta, diedarkan ke seluruh

tubuh terus ke vertikal kanan melalui arteri pulmonalis (terjadi pertukaran

Page 19: Laporan Biologi Organ

karbondioksida dan oksigen) kembali ke jantung (atrium kiri melalui vena

pulmonalis).

Systema respiratori (saluran pernapasan), saluran pernapasan pada marmut

dimulai dari lubang hidung kemudian masuk ke kapumnasi yang terpisah dengan

septumnasi oleh kiri dan kanan. Setelah itu dilanjutkan ke faring terus ke

bronkiolus terminalis (bagian pertama). Bagian kedua urutannya adalah

bronkiolus respiratonas terus ke ductus alviolaris dilanjutkan ke alviolus.

Organ – organ pada ayam dibedakan menjadi saluran pencernaan yang

dimulai dari mulut , tenggorok, tembolok, lambung kelenjar, empedal , usus

kecil , usus buntu, usus besar. Alat reproduksi ayam jantan dibagi dalam tiga

bagian utama, yaitu sepasang testis, sepasang saluran deferens, dan kloaka.

Ayam bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kantong udara (air

sacs). Secara umum sistem pernapasan dari unggas didukung oleh beberapa

organ, yaitu lubang hidung berjumlah sepasang, terdapat pada pangkal rostrum

bagian dorsal dan merupakan lubang masuk pertama yang berhubungan dengan

luar. Nares posteriores (lubang hidung dalam), terletak pada palatum dan hanya

satu buah di tengah.

Larink disokong oleh cartilago cricoidea dan cartilago arytenoidea yang

berjumlah sepasang. Trakhea merupakan lanjutan dari larink kearah kaudal.

Berupa suatu pita yang mempunyai cincin-cincin tulang yang disebut annulus

trachealis. Srink terdapat pada bagian bifurcatio tracheae. Bronkhi merupakan

percabangan dari trakhea kearah kanan dan kiri (bronchus dexter dan broncus

sinister), dengan tempat percabangan yang disebut bifurcatio trakea. Paru-paru

terdapat pada bagian ujung-ujung bronkhi berjumlah sepasang dan melekat pada

bagian dorsal thorax. Stelah paru-paru ada kantung udara dan rongga tulang

trachea.

Sistem peredaran darah pada ayam didukung oleh kerja jantung beserta

dengan salurannya baik pembuluh darah vena dan pembuluh darah arteri,

pembuluh darah kapiler dan pembuluh darah nadi..

Page 20: Laporan Biologi Organ

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh pada praktikum kali ini adalah sebagai

berikut :

1. Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi

yang sama.

2. Jaringan pada hewan berupa jaringan epitel, jaringan saraf, jaringan konektif

dan jaringan otot.

3. Jaringan pada tumbuhan terdiri dari jaringan muda (meristematik) dan jaringan

dewasa. Jaringan dewasa terdiri dari jaringan epidermis, parenkim, sklerenkim,

kolenkim, dan jaringan pengangkut.

4. Organ pada hewan seperti mata, hidung, jantung, kulit, ginjal, hati, usus,

lambung, laring, faring, anus, dan lain sebagainya.

5. Organ pada tumbuhan seperti akar, batang, daun, buah, dan bunga.

6. Sistem organ pada hewan seperti sistem pencernaan, reproduksi, pernapasan,

peredaran darah, ekskresi, endokrin dan saraf.

B. Saran

Praktikan lebih teratur dalam proses pelaksanaan dan diharapkan agar

ada kerjasama antara kedua belah pihak yang membantu jalannya praktikum.

Page 21: Laporan Biologi Organ

DAFTAR PUSTAKA

Azzidi. 1960.Ringkasan Biologi.Ganeca Exact.Bandung.

Brotowijoyo. 1994. Zoologi Dasar. Erlangga. Jakarta

Erwanto. 2010. Organ pada Tumbuhan.

http://biocyberway. blogspot. com

diakses tanggal 11 November 2011

Freeman, James A. 1964. Cellular Fine Structure.

Mc-Graw. Hill Book. New York

Krisdianto. 2002. Panduan Praktikum Biologi Umum.

Universitas Lambung Mangkurat

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Banjarbaru

Kimball, J. W. 1983. Biology Fifth Edition. Addision – Wesley Publishing

Company INK. Massachusetts.

Maryati,Sri.2004.Biologi.Erlangga. Jakarta.

Nugroho, Hartanto. 2002. Biologi dasar. Penerbit Swadaya . Jakarta.

Pratiwi, A. D. 2000. Penuntun Biologi. Erlangga. Jakarta.

Raven, Peter H. 1976. Biology Of Plant Second Edition. Worth Publisher. New

York.

Titrosoepomo.1989.Taksonomi Tumbuhan.Bumi Aksara.Jakarta.

Zulaikha, Siti. 2004. Bahan Kuliah Biologi. Universitas Lambung Mangkurat

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Banjarbaru

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM

Page 22: Laporan Biologi Organ

JARINGAN , ORGAN DAN SISTEM ORGAN

OLEH :

NAMA : ERICA PUSPA NINGRUM

N IM : J1C111208

KELOMPOK : 1 (SATU)

ASISTEN : RIZKI RAHMADINA

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2011