64
LAPORAN KINERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2019 PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2020

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN …bappeda.gunungkidulkab.go.id/wp-content/uploads/2021/02/... · 2021. 2. 2. · Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • LAPORAN KINERJA

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

    KABUPATEN GUNUNGKIDUL

    TAHUN 2019

    PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

    2020

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    ii

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    iii

    RINGKASAN EKSEKUTIF

    Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten

    Gunungkidul dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul

    Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

    Kabupaten Gunungkidul sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah

    Kabupaten Gunungkidul Nomor 5 Tahun 2019. BAPPEDA yang dipimpin oleh

    seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada

    Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah, berdasarkan Peraturan Bupati

    Gunungkidul Nomor 74 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,

    Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    merupakan salah satu Perangkat Daerah yang mempunyai fungsi penunjang di

    bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian, dan pengembangan.

    Sebagai amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, BAPPEDA menyusun LKjIP yang

    dimaksudkan sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

    pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dan anggaran

    dengan didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan. LKjIP juga

    ditujukan untuk mendapatkan umpan balik terhadap upaya peningkatan kinerja

    dan pemanfaatan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan target

    kinerja BAPPEDA.

    LKjIP merupakan capaian kinerja (performance results) sesuai rencana

    kinerja (performance plan) yang merupakan penjabaran tahunan dari Rencana

    Strategis Bappeda Tahun 2016-2021 yang telah ditetapkan dengan Peraturan

    Bupati Gunungkidul Nomor 132 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan

    Bupati Gunungkidul Nomor 34 Tahun 2016 tentang Rencana Strategis Perangkat

    Daerah Tahun 2016-2021. LKjIP ini disusun dengan melakukan analisis dan

    mengumpulkan bukti yang menunjukkan ukuran keberhasilan pencapaian

    target Indikator Kinerja Utama (IKU) Bappeda Tahun 2019 yang ditetapkan.

    Rencana Kerja BAPPEDA Tahun 2019 telah ditetapkan dengan Peraturan

    Bupati Gunungkidul Nomor 36 Tahun 2018 yang kemudian telah diubah dengan

    Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 39 Tahun 2019 yang memuat 12 program,

    yang terdiri dari 29 kegiatan. Program dan kegiatan yang mendukung

    pencapaian sasaran strategis selanjutnya ditetapkan dalam sebuah Rencana

    Kinerja Tahunan 2019. Pada tahun 2019 terdapat 6 program yang mendukung

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    iv

    sasaran strategis BAPPEDA dan dijabarkan kedalam 18 kegiatan. Sedangkan 6

    program yang lain dengan 11 kegiatan merupakan program kegiatan yang

    mendukung tugas dan fungsi Bappeda. Dengan melihat kemampuan sumber

    daya dan sumber dana yang tersedia, berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2019

    tersebut selanjutnya ditetapkan Perjanjian Kinerja. Pada Tahun Anggaran 2019

    terdapat 2 sasaran strategis yang diukur dengan 2 indikator kinerja sasaran.

    Dari 2 sasaran yang telah ditetapkan, seluruhnya dapat dicapai dengan

    hasil yang baik. Capaian kinerja BAPPEDA Tahun Anggaran 2019 sangat baik

    atau masuk dalam kategori sangat tinggi, dengan hasil rata-rata capaian

    indikator sasaran sebesar 99,68%. Capaian kinerja yang menyasar pada

    kesesuaian program pembangunan daerah adalah sebesar 99,36%, artinya

    konsistensi program pembangunan daerah belum sesuai dengan target yang

    diharapkan atau masih terdapat kesenjangan capaian sebesar 0,64%. Apabila

    dilihat dari komponen penghitung indeks kesesuaian program, konsistensi

    dokumen perencanaan antarwaktu dan antarlembaga tidak dapat mencapai

    angka 100%. Hal ini dikarenakan pada tahun 2019 Pemerintah DIY menetapkan

    kebijakan penyaluran Dana Keistimewaan melalui mekanisme BKK (Bantuan

    Keuangan Khusus) sehingga program kegiatan yang dibiayai dari Dana

    Keistimewaan dimasukkan dalam RKPD, Renja PD pengampu dan APBD. Dengan

    demikian jumlah program dalam dokumen RKPD Tahun 2019 dan Renstra PD

    pengampu Dana Keistimewaan berbeda dengan jumlah program dalam RPJMD

    Tahun 2016-2021. Ada tiga Perangkat Daerah pengampu Dana Keistimewaan,

    yaitu Dinas Kebudayaan, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, dan Sekretariat

    Daerah.

    Kesenjangan juga terjadi pada capaian target kinerja dalam perencanaan

    pembangunan jangka menengah dan tahunan daerah yang dihitung berdasarkan

    rata-rata capaian kinerja per sasaran daerah (14 sasaran) yaitu sebesar 5,98%.

    Capaian kinerja per sasaran sebesar 94,02% ini karena dipengaruhi oleh kinerja

    kegiatan beberapa Perangkat Daerah yang capaiannya masih rendah. Capaian

    kinerja kegiatan yang menyasar sasaran “Angka Pengangguran Menurun” hanya

    mencapai angka 67,19% dan sasaran “Kesiapsiagaan dalam Menghadapi

    Bencana Meningkat” mencapai 65,77%.

    Sedangkan capaian indikator kinerja utama yang kedua yaitu hasil

    kerjasama penelitian yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan sebesar 100%,

    artinya bahwa delapan kerjasama penelitian yang ditargetkan pada tahun 2019

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    v

    telah ditindaklanjuti menjadi kebijakan dalam bentuk surat edaran kepala

    daerah.

    Adapun realisasi belanja langsung BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul

    Tahun 2019 adalah Rp4.472.681.677,00 atau 97,47% dari total anggaran belanja

    langsung. Untuk program yang mendukung langsung pencapaian sasaran

    strategis, tingkat realisasi anggaran sebesar Rp3.421.766.276,00 atau dengan

    capaian sebesar 97,70%. Sedangkan belanja langsung yang mendukung tugas

    dan fungsi BAPPEDA terealisasi sebesar 96,72% dari anggaran sebesar

    Rp1.050.915.401,00. Dengan hasil pengukuran rata-rata pencapaian kinerja

    keuangan sebesar 97,47%, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan anggaran

    di BAPPEDA telah dimanfaatkan secara efektif dan efisien.

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    vi

    DAFTAR ISI

    Hal

    HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………… i

    KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. ii

    RINGKASAN EKSEKUTIF …………………………………………………………….. iii

    DAFTAR ISI..…………………………………………………………………………….. vi

    DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………… vii

    DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………. ix

    BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1

    A. Latar Belakang ………………………………………………………. 1

    B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi ………………………….

    B.1. Tugas Pokok................................................................

    B.2 Struktur Ogranisasi......................................................

    2

    2

    4

    C. Permasalahan Utama (Strategic Issues) ………………………... 9

    BAB II : PERENCANAAN KINERJA …………………………………………….. 13

    A. Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan

    Daerah Tahun 2016-2021 …………………………………………

    A.1. Tujuan dan Sasaran …………………………………………..

    A.2. Program-Program ………………………………………………

    13

    14

    16

    B. Rencana Kinerja Tahun 2019 ……………………………………. 20

    C. Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ………………………………….. 21

    BAB III: AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………………… 23

    A. Capaian Kinerja Organisasi ………………………………………. 23

    A.1. Pengukuran Kinerja Tahun 2019 …………………………. 23

    A.2. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019…………. 25

    B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja…………………………. 32

    C. Realisasi Anggaran ………………………………………………….. 53

    BAB IV: PENUTUP …………………………………………………………………. 54

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    vii

    DAFTAR TABEL

    Hal

    Tabel 1.1 Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Ruang

    8

    Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    15

    Tabel 2.2 Sasaran Pendukung Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    16

    Tabel 2.3 Indikator Kinerja Utama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    17

    Tabel 2.4 Sasaran dan Program Prioritas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    17

    Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 2.7

    Sasaran PD dan Program Pendukung Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    Indikator Kinerja Program Target Sasaran Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2019 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    18

    18

    21

    Tabel 2.8 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    22

    Tabel 3.1 Pengukuran dengan Skala Ordinal 24

    Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6

    Formulasi Perhitungan Indikator Kinerja Utama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Data Jumlah Program dalam Renja PD, Renstra PD, RKPD, RPJMD, dan APBD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2019 Data Capaian Rata-rata Kinerja Per Sasaran Daerah Tahun 2019 Persentase Rata-rata Capaian Program Per Bidang Hasil Kerjasama Penelitian yang Ditindaklanjuti menjadi Kebijakan

    26

    27

    27

    28

    30

    Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9

    Capaian Indikator Kinerja Utama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019 Evaluasi Pencapaian Sasaran 1: Kesesuaian Program Pembangunan Daerah

    Evaluasi Pencapaian Program Pendukung Sasaran 1: Kesesuaian Program Pembangunan Daerah

    31

    34

    41

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    viii

    Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13

    Tabel 3.14 Tabel 3.15 Tabel 3.16 Tabel 3.17

    Realisasi Keuangan Program yang Mendukung Sasaran 1: Kesesuaian Program Pembangunan Daerah Hasil Kerjasama Penelitian yang Ditindaklanjuti menjadi Kebijakan Tahun 2018 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran 2: Kerjasama Penelitian dalam Pembangunan Daerah Meningkat Evaluasi Pencapaian Program Pendukung Sasaran 2: Kerjasama Penelitian dalam Pembangunan Daerah Meningkat

    Realisasi Keuangan Program yang Mendukung Sasaran 2: Kerjasama Penelitian dalam Pembangunan Daerah Meningkat Capaian Program Pendukung Tugas dan Fungsi PD Realisasi Keuangan Program yang Mendukung Tugas dan Fungsi PD Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun BAPPEDA 2019

    42

    45

    46

    50

    51

    51

    52

    53

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    ix

    DAFTAR GAMBAR

    Hal

    Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi BAPPEDA menurut Peraturan Bupati Nomor 74 Tahun 2016

    7

    Gambar 1.2. Persentase Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Tahun 2019

    8

    Gambar 1.3.

    Persentase Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan Golongan Tahun 2019

    9

    Gambar 3.1.

    Gambar 3.2.

    Gambar 3.3

    Gambar 3.4.

    Gambar 3.5.

    Gambar 3.6.

    Gambar 3.7.

    Gambar 3.8.

    Gambar 3.9.

    Gambar 3.10.

    Gambar 3.11.

    Gambar 3.12.

    Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Tahun 2020

    Musrenbang RKPD Tahun 2020 Kecamatan Saptosari

    Bimbingan Teknis e-Musren di Kecamatan Panggang

    Bimbingan Teknis Penyusunan Renja PD Tahun 2020

    Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program/Kegiatan Dana Keistimewaan Tahun 2019

    Rapat Koordinasi TKPKD Kabupaten Gunungkidul

    Konsinyering Reviu Strategi Sanitasi Kabupaten Gunungkidul Tahun 2019

    Konsinyering Penyusunan Masterplan Pengelolaan Kawasan Wisata Kecamatan Panggang dan Saptosari

    Seminar Hasil Penelitian Tahun 2019

    FGD “Pengembangan Desa Iptek Berbasis Kearifan Lokal”

    Rapat Koordinasi DRD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2019

    Penganugerahaan Hadiah Krenovamaskat Tahun 2019

    35

    36

    37

    37

    38

    38

    39

    40

    46

    47

    49

    50

    .

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    1

    A. Latar Belakang

    Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

    dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014

    tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan

    Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

    53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,

    dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, mengamanatkan

    bahwa setiap Perangkat Daerah (PD) wajib menyampaikan Laporan Kinerja

    Instansi Pemerintah (LKjIP) kepada Bupati sebagai perwujudan kewajiban suatu

    Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau

    kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran

    yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap

    akhir tahun anggaran. LKjIP dibuat dalam rangka perwujudan

    pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan

    sumber daya dan pelaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Instansi

    Pemerintah berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. LKjIP juga

    berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja, dan alat pendorong

    terwujudnya good governance serta berfungsi sebagai media

    pertanggungjawaban kepada publik.

    Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

    Kabupaten Gunungkidul disampaikan kepada Bupati Gunungkidul sebagai

    wujud pertanggungjawaban kinerja BAPPEDA dalam mencapai sasaran strategis

    BAPPEDA. Tahun 2019 merupakan tahun ketiga periode RPJMD (Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dan Renstra (Rencana Strategis)

    Tahun 2016-2021. Tema pembangunan Kabupaten Gunungkidul untuk

    memberikan arah pembangunan tahun 2019 yaitu “Mengoptimalkan

    pengembangan industri pariwisata dan peningkatan kualitas sumber daya

    manusia untuk mewujudkan kemandirian daerah”. Tema ini selaras dengan

    Visi pembangunan daerah yaitu “Mewujudkan Gunungkidul sebagai daerah

    tujuan wisata yang terkemuka dan berbudaya menuju masyarakat yang

    BAB I

    PENDAHULUAN

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    2

    berdaya saing, maju, mandiri, dan sejahtera tahun 2021”. Tema ini kemudian

    dijabarkan kedalam enam prioritas pembangunan, yaitu:

    1) Pendidikan dan Kesehatan

    2) Sosial, Budaya, dan Penanggulangan Kemiskinan

    3) Ekonomi dan Pariwisata

    4) Infrastruktur, Pengembangan Wilayah, dan Tata Ruang

    5) Ketahanan Pangan, Lingkungan Hidup, dan Pengelolaan Bencana

    6) Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik

    Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Perencanaan

    Pembangunan Daerah sebagai penjamin mutu perencanaan pembangunan

    daerah dan mendukung tema pembangunan tahun 2019, telah dilaksanakan

    berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang diarahkan untuk tercapainya

    perencanaan pembangunan daerah yang lebih berkualitas. Untuk memenuhi

    kewajiban dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian

    sumber daya serta pelaksanaan kebijakan sesuai dengan tugas dan

    kewenangannya dalam pencapaian tujuan sebagai komitmen organisasi yang

    telah ditetapkan sebelumnya, maka disusunlah Laporan Kinerja Instansi

    Pemerintah (LKjIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

    Gunungkidul Tahun 2019.

    B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi

    B.1 Tugas Pokok

    Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul

    merupakan Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten

    Gunungkidul yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul

    Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

    Kabupaten Gunungkidul sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah

    Kabupaten Gunungkidul Nomor 5 Tahun 2019. Badan Perencanaan

    Pembangunan Daerah merupakan unsur pelaksana penunjang pemerintahan

    daerah di bidang perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan,

    yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan

    bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

    Menurut Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 74 Tahun 2016, Badan

    Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan fungsi

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    3

    penunjang di bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian, dan

    pengembangan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Badan

    Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi:

    1. perumusan kebijakan umum di bidang perencanaan pembangunan,

    penelitian, dan pengembangan;

    2. perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan,

    penelitian, dan pengembangan;

    3. penyusunan rencana kinerja dan perjanjian kinerja di bidang perencanaan

    pembangunan, penelitian, dan pengembangan;

    4. pengoordinasian perencanaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi

    pelaksanaan rencana pembangunan jangka panjang daerah;

    5. pengoordinasian perencanaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi

    pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah daerah;

    6. pengoordinasian perencanaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi

    pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

    7. pengoordinasian dan pelaksanaan musyawarah perencanaan

    pembangunan daerah;

    8. pengoordinasian dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan

    pembangunan daerah;

    9. pengoordinasian pengelolaan data dan informasi perencanaan

    pembangunan daerah;

    10. penyusunan pedoman dan standar perencanaan pembangunan daerah,

    kecamatan, dan desa;

    11. perencanaan kerja sama pembangunan antar daerah, swasta, dalam

    negeri, dan luar negeri;

    12. pengelolaan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah;

    13. penyusunan rencana pembangunan daerah;

    14. penyusunan petunjuk pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan

    perkotaan;

    15. penyusunan dan pelaksanaan pedoman keserasian pengembangan wilayah

    perkotaan dan perdesaan;

    16. penyusunan petunjuk pelaksanaan manajemen dan kelembagaan

    pengembangan wilayah dan kawasan;

    17. penyusunan petunjuk teknis pembangunan skala kecamatan dan desa;

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    4

    18. penyusunan petunjuk pelaksanaan pengembangan pembangunan

    perwilayahan;

    19. penyusunan perencanaan kawasan strategis;

    20. penyusunan perencanaan kawasan permukiman;

    21. pelaksanaan pedoman dan standar pengembangan pembangunan

    perwilayahan;

    22. pelaksanaan konsultasi perencanaan pembangunan daerah;

    23. pelaksanaan konsultasi pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan;

    24. pelaksanaan bimbingan, supervisi, dan konsultasi pengelolaan kawasan

    dan lingkungan perkotaan;

    25. perencanaan pembangunan daerah;

    26. pengendalian rencana pembangunan daerah;

    27. evaluasi rencana pembangunan daerah;

    28. pembinaan rencana pembangunan perangkat daerah;

    29. pelaksanaan monitoring dan evaluasi rencana pembangunan daerah,

    kecamatan, dan desa;

    30. pelaporan tugas pembantuan, hibah, dan bantuan;

    31. penyelenggaraan sistem pengendalian intern di bidang perencanaan

    pembangunan, penelitian, dan pengembangan;

    32. penyusunan dan penerapan norma, standar, pedoman, dan petunjuk

    operasional di bidang perencanaan pembangunan, penelitian, dan

    pengembangan;

    33. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang

    perencanaan pembangunan, penelitian, dan pengembangan;

    34. pengelolaan UPT.

    B.2. Struktur Organisasi

    Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari :

    a. Unsur Pimpinan : Kepala Badan;

    b. Unsur Pembantu Pimpinan : Sekretariat, terdiri dari Subbagian-Subbagian;

    c. Unsur Pelaksana : 1.Bidang-bidang, yang terdiri dari Subbidang-

    Subbidang;

    2.Unit Pelaksana Teknis;

    d. Kelompok Jabatan Fungsional.

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    5

    Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari :

    a. Kepala Badan;

    b. Sekretariat terdiri dari :

    1. Subbagian Perencanaan;

    2. Subbagian Keuangan;

    3. Subbagian Umum;

    c. Bidang Pemerintahan, Sosial, dan Kebudayaan terdiri dari :

    1. Subbidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat;

    2. Subbidang Kesehatan, Sosial, dan Ketenagakerjaan;

    3. Subbidang Pendidikan dan Kebudayaan;

    d. Bidang Perekonomian terdiri dari:

    1. Subbidang Pertanian, Perikanan, dan Kelautan;

    2. Subbidang Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi;

    3. Subbidang Pariwisata dan Penanaman Modal;

    e. Bidang Fisik dan Prasarana terdiri dari:

    1. Subbidang Perhubungan, Perumahan, dan Kawasan Permukiman;

    2. Subbidang Lingkungan Hidup dan Pekerjaan Umum;

    3. Subbidang Penataan Ruang dan Pertanahan;

    f. Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Pengendalian terdiri dari:

    1. Subbidang Penelitian dan Pengembangan;

    2. Subbidang Pengendalian dan Evaluasi;

    3. Subbidang Pelaporan;

    g. Bidang Perencanaan terdiri dari:

    1. Subbidang Pengelolaan Data Pembangunan;

    2. Subbidang Rencana Pembangunan Daerah;

    3. Subbidang Rencana Pembangunan Wilayah;

    h. Unit Pelaksana Teknis; dan

    i. Kelompok Jabatan Fungsional.

    Sedangkan masing-masing Bidang dan Sekretariat memiliki tugas sebagai

    berikut:

    1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana

    kegiatan, perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan, pengelolaan

    keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, perpustakaan,

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    6

    administrasi umum dan hubungan masyarakat serta memberikan

    pelayanan administratif dan fungsional.

    2) Bidang Pemerintahan, Sosial, dan Kebudayaan mempunyai tugas

    melaksanakan perencanaan pembangunan di bidang pemerintahan, sosial,

    dan kebudayaan.

    3) Bidang Perekonomian mempunyai tugas melaksanakan perencanaan

    pembangunan di bidang pertanian, pangan, perikanan, kelautan, industri,

    pariwisata, energi sumber daya mineral, perdagangan, koperasi, usaha

    kecil dan menengah, penanaman modal, dan pengembangan dunia usaha.

    4) Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan perencanaan

    pembangunan di bidang sumberdaya alam, lingkungan hidup, perumahan

    rakyat, kawasan permukiman, pekerjaan umum, bina marga, pengairan,

    sanitasi, air bersih, perhubungan, penataan ruang, dan pertanahan.

    5) Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian mempunyai tugas

    melaksanakan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan,

    pengendalian, monitoring, evaluasi, dan pelaporan rencana pembangunan.

    6) Bidang Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data

    dan informasi pembangunan dan penyelenggaraan perencanaan

    pembangunan.

    Adapun Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 74 Tahun 2016 disajikan dalam Gambar

    1.1.

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    7

    Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    8

    Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Badan Perencanaan

    Pembangunan Daerah didukung sumberdaya manusia yang berjumlah 51

    pegawai. Adapun dari jumlah tersebut yang menduduki jabatan struktural

    sebanyak 25 orang dari 25 jabatan struktural yang tersedia. Jabatan struktural

    yang terisi di BAPPEDA terdiri dari eselon II sejumlah 1 orang, eselon III

    sejumlah 6 orang, dan eselon IV sejumlah 18 orang. Sedangkan jumlah Aparatur

    Sipil Negara non eselon sebanyak 26 orang. Persentase pegawai BAPPEDA

    berdasarkan jenjang eselon sampai akhir tahun 2019 disajikan pada gambar

    1.2.

    Sumber: Subbagian Umum BAPPEDA, per Desember 2019

    Gambar 1.2

    Persentase Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Tahun 2019

    Sedangkan komposisi pegawai BAPPEDA berdasarkan Golongan Ruang adalah

    sebagai berikut.

    Tabel 1.1

    Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Ruang

    No. Golongan/Ruang Bezzeting 31-12-2019

    1 I/a – I/d 2

    2 II/a – II/d 4

    3 III/a – III/d 35

    4 IV/a – IV/e 10

    Jumlah 51

    Sumber: Subbagian Umum BAPPEDA, per 31 Desember 2019

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    9

    Berdasarkan golongan/ruang dan kepangkatan, pegawai Badan

    Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai golongan yang cukup bervariatif

    dari golongan I sampai golongan IV. Pegawai dengan jumlah terbanyak terdapat

    pada golongan III/d yaitu 11 orang (21,57%) yang diikuti jumlah pegawai pada

    golongan III/a, III/b, III/c dan IV/a masing-masing 8 orang (15,69%). Persentase

    komposisi pegawai berdasarkan jenjang kepangkatan dan golongan ruang pada

    akhir tahun 2019 seperti dalam gambar 1.3.

    4% 8%

    69%

    19%

    I/a- I/d II/a- II/d III/a- III/d IV/a- IV/d Sumber: Subbagian Umum BAPPEDA, per 31 Desember 2019

    Gambar 1.3

    Persentase Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan Golongan Tahun 2019

    C. Permasalahan Utama (Strategic Issues)

    Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

    tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

    Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mekanisme perencanaan

    pembangunan daerah ke depan dituntut untuk semakin mengedepankan

    pendekatan perencanaan pembangunan partisipatif (participatory planning).

    Mengacu pada Undang-Undang tersebut, Sistem Perencanaan Pembangunan

    mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu (1)

    politik; (2) teknokratik; (3) partisipatif; (4) atas-bawah (top-down); dan (5) bawah

    atas (bottom-up).

    Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah

    proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    10

    berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing

    calon Kepada Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah

    penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah

    pada saat kampanye kedalam rencana pembangunan jangka menengah.

    Perencanaan dengan pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan

    menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan

    kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Perencanaan dengan

    pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang

    berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan. Pelibatan mereka adalah

    untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Sedangkan

    pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan

    menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah dan bawah-

    atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat

    kabupaten/kota, kecamatan, dan desa.

    Perencanaan pembangunan daerah didasarkan pada potensi lokal dan

    bertujuan untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan

    daerah. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah

    akomodatif terhadap dinamika dan aspirasi masyarakat sehingga secara efisien

    dan efektif dapat mewujudkan visi daerah. Perencanaan pembangunan daerah

    juga harus tetap mengacu pada kerangka dan arah pembangunan nasional dan

    regional guna mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional.

    Pada Tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul merumuskan

    tema pembangunan yaitu “Mengoptimalkan pengembangan industri pariwisata

    dan peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan

    pemerataan pembangunan dan kemandirian daerah”. Tema ini selaras dengan

    tema pembangunan nasional “Pemerataan pembangunan untuk pertumbuhan

    berkualitas” serta tema pembangunan Pemerintah DIY yaitu “Pemerataan

    pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan”.

    Hal ini didasari pada perkembangan pariwisata di Kabupaten Gunungkidul yang

    semakin meningkat yang ditandai dengan meningkatnya jumlah kunjungan

    wisata yang secara riil telah memberikan peningkatan Pendapatan Asli Daerah

    (PAD).

    Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam merumuskan program dan

    kegiatan diharapkan mampu menangkap peluang kepariwisataan dan

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    11

    pertumbuhan ekonomi dengan adanya penyelasian JJLS (Jalan Jalur Lintas

    Selatan), pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (YIA),

    pengembangan kawasan geopark dan pantai selatan serta rencana investasi. Hal

    ini selaras dengan pendekatan tematik pembangunan yang dilakukan oleh

    Pemerintah DIY dalam menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah

    tahun 2019 yaitu (1) Pembangunan Yogyakarta International Airport, (2)

    Ketimpangan Wilayah, serta (3) Kemiskinan dan Ketimpangan Pendapatan.

    Sebagai insitusi perencana, Bappeda berperan dalam pelaksanaan fungsi

    penunjang di bidang perencanaan dan bertanggungjawab atas hasil

    perencanaan sebagai wujud manifestasi dan pelaksanaan manajemen

    pembangunan. Bappeda harus mampu mengkoordinasikan proses perencanaan

    pembangunan secara intensif dan menyeluruh dengan berpedoman pada tema

    dan prioritas pembangunan yang telah dirumuskan. Dalam hal ini Bappeda

    tidak hanya bertindak sebagai “penampung” berbagai usulan program/kegiatan

    dari setiap Perangkat Daerah, namun harus mampu bertindak sebagai “motor

    penggerak” yang dapat mengakomodasi, menganalisis dan menjabarkan

    permasalahan pembangunan.

    Selain itu dalam proses perencanaan pembangunan daerah, peran

    monitoring dan evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses

    perencanaan pembangunan. Dengan monitoring dan evaluasi diharapkan dapat

    mengendalikan pelaksanaan pembangunan dengan memastikan berjalannya

    program/kegiatan serta mengetahui dampak dari suatu program/kegiatan bagi

    masyarakat. Hal ini sejalan dengan semangat yang ditekankan Presiden

    Republik Indonesia bahwa tugas birokrasi adalah making delivered. Pemerintah

    bukan hanya menjamin program-programnya tersampaikan kepada masyarakat

    atau “sent” saja namun juga harus menjamin program-program diterima dan

    dirasakan manfaatnya oleh masyarakat atau “delivered”.

    Adapun tantangan yang dihadapi BAPPEDA dalam menjalankan tugas

    pokok dan fungsinya antara lain:

    1. tuntutan dan aspirasi masyarakat semakin beragam dengan berbagai

    motivasi dan kepentingan,

    2. pengawasan/kontrol dari berbagai elemen (masyarakat, stakeholders,

    maupun DPRD) terhadap berbagai kebijakan pembangunan daerah semakin

    meningkat,

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    12

    3. adanya perbedaan perspektif dalam proses perencanaan dan penganggaran

    yang terkadang belum bisa berjalan dengan sinkron dan integratif,

    4. proses perencanaan pembangunan partisipatif belum dipahami secara

    merata oleh aparat pemerintah daerah dan kelompok masyarakat,

    5. pemahaman dan nilai serap terhadap penguasaan teknologi informasi masih

    kurang,

    6. peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme

    perencanaan pembangunan daerah masih terus mengalami penyempurnaan,

    7. tuntutan ketersediaan dokumen yang mantap, berkesinambungan dan

    integratif di setiap jenjang dan tahapan perencanaan pembangunan, dan

    8. kualitas aparat perencana belum merata di setiap perangkat daerah.

    Sedangkan secara internal, BAPPEDA menghadapi kendala karena

    adanya permasalahan antara lain:

    1. belum terpenuhinya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM)

    perencana,

    2. terbatasnya fasilitas, sarana dan prasarana pendukung yang baik bagi

    proses dan lembaga perencanaan pembangunan daerah,

    3. belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data pembangunan yang

    tersusun secara reliabel dan akurat,

    4. belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program kegiatan

    pembangunan jika dikaitkan dengan dokumen-dokumen perencanaan, dan

    5. belum adanya jabatan fungsional perencana.

    Dengan melihat ketersediaan sumber daya yang ada, serta berdasarkan

    pencapaian selama ini, maka yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk

    pengembangan pelayanan BAPPEDA kedepan adalah:

    1. Potensi pendanaan dapat dikelola dengan lebih baik untuk membiayai

    kegiatan-kegiatan yang memiliki daya ungkit bagi kemajuan daerah.

    2. Sumber Daya Manusia perencana yang handal untuk memantapkan sistem

    perencanaan pembangunan daerah.

    3. Dukungan stakeholder yang baik.

    4. Regulasi yang kondusif.

    5. Perkembangan teknologi informasi dan kelitbangan yang semakin maju.

    6. Komunikasi yang terbangun harmonis dan intensif dalam proses

    perencanaan dan penganggaran.

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    13

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah

    penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang memuat tujuan,

    sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan daerah dan keuangan daerah,

    serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai

    dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima)

    tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD, RTRW dan RPJMN.

    Menurut pasal 272 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

    Pemerintahan Daerah, setiap Perangkat Daerah harus menyusun Rencana

    Strategis dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Daerah (RPJMD).

    Rencana strategis (Renstra) adalah suatu dokumen perencanaan yang

    berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu sampai

    dengan lima tahun sehubungan dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah

    serta disusun dengan memperhitungkan perkembangan lingkungan strategis.

    Rencana strategis dapat dilihat sebagai formulasi secara menyeluruh atau

    roadmap yang menjelaskan bagaimana usaha-usaha dilakukan untuk mencapai

    tujuan melalui penerapan strategi-strategi yang dipilih. Renstra Perangkat

    Daerah disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan dan

    sasaran jangka menengah Perangkat Daerah yang selaras dengan strategi dan

    kebijakan daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah (RPJMD). Dokumen Rencana Strategis tersebut harus

    memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka

    pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan

    Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah.

    A. Rencana Strategis Bappeda Tahun 2016-2021

    Rencana Strategis Bappeda Tahun 2016-2021 ditetapkan dengan

    Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 132 Tahun 2017 tentang tentang

    Perubahan atas Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 34 Tahun 2016 tentang

    Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 pada tanggal 29

    BAB

    II PERENCANAAN KINERJA

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    14

    Desember 2017. Dokumen Rencana Strategis Bappeda tersebut memuat tujuan,

    sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan

    fungsi penunjang bidang perencanaan pembangunan serta penelitian dan

    pengembangan.

    Sebagai lembaga perencanaan pembangunan daerah, maka produk

    perencanaan pembangunan yang dihasilkan BAPPEDA mempunyai peran

    strategis sebagai alternatif dalam mengatasi permasalahan pembangunan di

    daerah. Produk perencanaan harus disusun integral baik secara horizontal

    maupun vertikal, sesuai dengan kondisi regional maupun sektoral, serta dapat

    diimplementasikan pada jangka waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain,

    produk perencanaan pembangunan daerah harus memiliki keselarasan baik

    antarlembaga maupun antarwaktu.

    Dalam proses perencanaan pembangunan daerah, peran monitoring,

    evaluasi serta pelaporan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses

    perencanaan pembangunan. Melalui proses ini akan dapat diketahui apakah

    proses implementasi pembangunan telah sesuai dengan yang direncanakan baik

    keluaran, target maupun sasarannya. Hasil dari monitoring dan evaluasi sangat

    berguna menjadi masukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan

    periode berikutnya.

    Selain itu, untuk mendukung proses perencanaan pembangunan daerah

    yang berkualitas, lembaga perencana pembangunan harus dapat meningkatkan

    kemampuan pengelolaan data pembangunan daerah secara up to date, tepat dan

    akurat. Ketersediaan data/informasi pembangunan yang valid menentukan

    kualitas dokumen perencanaan yang dihasilkan. Keberadaan institusi penelitian

    dan pengembangan merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan sebaik-

    baiknya. Kerjasama dan iklim kelitbangan yang terbentuk harus dapat

    diarahkan guna menghasilkan produk-produk penelitian yang seharusnya

    ditindaklanjuti menjadi kebijakan untuk mendukung proses perencanaan

    pambangunan yang berlangsung.

    A.1 Tujuan dan Sasaran

    Dalam kerangka pencapaian Visi RPJMD 2016-2021, pada Misi pertama

    telah ditetapkan tujuan yang ingin dicapai adalah: Mewujudkan Tata Kelola

    Pemerintahan yang Baik untuk Meningkatkan Pelayanan Publik, dengan 3

    sasaran daerah yaitu:

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    15

    1. Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah meningkat

    2. Akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah meningkat

    3. Terwujudnya masyarakat yang taat hukum

    Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka BAPPEDA mendukung

    pencapaian dan pelaksanaan sasaran kedua, yaitu Akuntabilitas Kinerja

    Pemerintah Daerah meningkat dengan indikator sasaran daerah Nilai

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).

    Senyampang dengan hal itu, BAPPEDA menetapkan Tujuan Perangkat

    Daerah yang merupakan jawaban atas isu-isu strategis dan sasaran strategis

    yang akan dicapai pada jangka waktu 5 tahun, yaitu: Mewujudkan

    keselarasan antarwaktu dan antarlembaga dalam dokumen perencanaan

    pembangunan daerah, dengan indikator tujuan: Kesesuaian dokumen

    perencanaan pembangunan daerah antarwaktu dan antarlembaga. Tujuan

    Perangkat Daerah ini selanjutnya diterjemahkan kedalam sasaran-sasaran yang

    ingin dicapai oleh Perangkat Daerah. Dari tujuan tersebut dirumuskan dua

    sasaran strategis yaitu kesesuaian program pembangunan daerah dan

    kerjasama penelitian dalam pembangunan daerah meningkat. Adapun sasaran

    strategis dan indikator kinerja yang akan dicapai pada tahun 2019 seperti

    tercantum dalam Tabel 2.1.

    Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    1 Kesesuaian program

    pembangunan daerah

    Indeks kesesuaian program

    2 Kerjasama penelitian dalam

    Pembangunan Daerah

    meningkat

    Hasil kerjasama penelitian yang

    ditindaklanjuti menjadi kebijakan

    INDIKATOR KINERJASASARAN STRATEGISNo.

    Selain dua sasaran strategis perangkat daerah yang mendukung secara

    langsung pencapaian sasaran daerah, terdapat tiga sasaran perangkat daerah

    lainnya yang mendukung tugas dan fungsi PD, yaitu Kepuasan Masyarakat

    terhadap Penyelenggaraan Pelayanan PD Meningkat, Akuntabilitas Pengelolaan

    Keuangan PD Meningkat dan Kesesuaian Program dalam Dokumen Perencanaan

    PD. Adapun Sasaran pendukung tugas dan fungsi BAPPEDA disajikan dalam

    tabel 2.2.

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    16

    Tabel 2.2 Sasaran Pendukung Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    NO SASARAN PERANGKAT DAERAHINDIKATOR SASARAN

    PERANGKAT DAERAH

    2. Akuntabilitas pengelolaan

    keuangan Perangkat Daerah (PD)

    meningkat

    Persentase laporan keuangan

    disusun tepat waktu (bulanan,

    semesteran, tahunan)

    3. Kesesuaian program dalam

    dokumen perencanaan Perangkat

    Daerah (PD)

    Persentase kesesuaian program

    dalam:

    a. Renja PD terhadapRKPD

    b. Renstra PD terhadap RPJMD

    1. Kepuasan masyarakat terhadap

    penyelenggaraan pelayanan

    Perangkat Daerah (PD) meningkat

    Nilai IKM PD

    Dalam perumusan sasaran perangkat daerah, selain mempertimbangkan

    rumusan tujuan dan sasaran daerah maupun tujuan perangkat daerah, juga

    mempertimbangkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Penetapan Indikator Kinerja

    Utama didasari adanya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

    Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan

    Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Indikator Kinerja

    Utama adalah alasan hakiki yang melatarbelakangi eksistensi perangkat daerah

    dalam jajaran kelembagaan di daerah. Berdasarkan tugas dan fungsi Bappeda,

    Indikator Kinerja Utama (IKU) Bappeda telah ditetapkan dengan Keputusan

    Bupati Gunungkidul Nomor 268/KPTS/2017 pada tanggal 13 November 2017

    seperti pada Tabel 2.3.

    Tabel 2.3 Indikator Kinerja Utama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    1 Kesesuaian program

    pembangunan daerah

    Indeks kesesuaian program Rumus:

    Hasil rata- rata capaian Persentase

    kesesuaian program di masing- masing

    bidang

    Tipologi data: Non komulatif

    2 Kerjasama penelitian

    dalam Pembangunan

    Daerah meningkat

    Hasil kerjasama penelitan yang

    ditindaklanjuti menjadi

    kebijakan

    Rumus:

    Menunjukkan hasil kerjasama penelitian

    yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan

    Tipologi: Non komulatif

    No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA ALASAN/PENJELASAN/FORMULASI

    A.2. Program-Program

    Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu

    untuk mendapatkan hasil, yang dilaksanakan oleh BAPPEDA dengan dukungan

    perangkat daerah lainnya serta masyarakat guna mencapai sasaran dan tujuan

    tertentu. Program kemudian dijabarkan dalam beberapa kegiatan sebagai bagian

    dari pencapaian sasaran yang lebih terukur.

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    17

    Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan

    program dan kegiatan di BAPPEDA antara lain terhadap:

    1) pencapaian visi dan misi kepala daerah;

    2) pencapaian prioritas dan sasaran daerah;

    3) pencapaian IKU (Indikator Kinerja Utama);

    4) pendayagunaan potensi ekonomi daerah; dan

    5) sinkronisasi dengan kebijakan pemerinah pusat serta Pemerintah Daerah

    Istimewa Yogyakarta.

    Dalam kaitannya dengan pencapaian visi dan misi kepala daerah, prioritas

    dan sasaran daerah, serta pencapaian Indikator Kinerja Utama, selanjutnya

    dirumuskan program prioritas PD. Pengaliran dari prioritas daerah, sasaran

    daerah sampai dengan program prioritas pembangunan Bappeda sebagaimana

    terlihat pada tabel 2.4.

    Tabel 2.4 Sasaran dan Program Prioritas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    Sasaran Daerah

    Akuntabilitas

    kinerja

    pemerintah

    daerah

    meningkat

    1 Kesesuaian

    program

    pembangunan

    daerah

    1 Perencanaan

    Pembangunan

    Daerah

    2 Pengendalian dan

    Evaluasi Rencana

    Pembangunan

    Daerah

    3 Perencanaan

    Pembangunan Fisik

    dan Prasarana

    4 Perencanaan

    Pembangunan

    Pemerintahan,

    Sosial, dan Budaya

    5 Perencanaan

    Pembangunan

    Ekonomi

    2 Kerjasama

    Penelitian

    dalam

    Pembangunan

    Daerah

    meningkat

    Hasil kerjasama

    penelitian yang

    ditindaklanjuti

    menjadi

    kebijakan

    Penelitian dan

    Pengembangan

    Indikator

    Sasaran Daerah

    Sasaran

    Strategis PD

    Indikator

    Sasaran PDProgram

    Nilai

    Akuntabilitas

    Kinerja Instansi

    Pemerintah

    (AKIP)

    Indeks

    kesesuaian

    program

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    18

    Sedangkan program prioritas, terdapat program pendukung tugas dan

    fungsi perangkat daerah yang menyasar pada tiga sasaran PD yaitu (1)

    Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan PD meningkat, (2)

    Akuntabilitas pengelolaan keuangan PD meningkat, dan (3) Kesesuaian program

    dalam dokumen perencanaan PD. Pengaliran sasaran PD kedalam program

    pendukung tugas dan fungsi ditunjukkan pada tabel 2.5.

    Tabel 2.5 Sasaran PD dan Program Pendukung Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    NO SASARAN PD

    1

    2 Akuntabilitas pengelolaan

    keuangan PD meningkat

    3 Kesesuaian program dalam

    dokumen perencanaan

    Perangkat Daerah (PD)

    PROGRAM

    Program Peningkatan Kualitas Perencanaan

    Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan

    Perangkat Daerah

    Kepuasan masyarakat

    terhadap penyelenggaraan

    pelayanan PD meningkat

    Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

    Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran

    Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas

    AparaturProgram Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

    Berdasarkan sasaran daerah dan sasaran PD kemudian dijabarkan

    kedalam program PD yang masing-masing program mempunyai indikator

    kinerja. Indikator kinerja program di BAPPEDA ditetapkan dengan Keputusan

    Kepala BAPPEDA Nomor 190/KPTS/2017 yang kemudian diubah dengan

    Keputusan Kepala BAPPEDA Nomor 061/KPTS/2018. Adapun Indikator kinerja

    program BAPPEDA baik yang mendukung sasaran strategis maupun sasaran PD

    adalah seperti dalam tabel 2.6.

    Tabel. 2.6 Indikator Kinerja Program

    SASARAN STRATEGIS/

    SASARAN PD

    INDIKATOR KINERJA

    PROGRAM PENJELASAN/ALASAN/FORMULASI PERHITUNGAN

    Kesesuaian program pembangunan

    daerah

    Persentase kesesuaian Program dalam RKPD terhadap RPJMD

    Rumus:

    ∑ Program dalam RKPD yang sesuai dengan RPJMD

    ∑ Program dalam RPJMD

    x 100%

    Tipologi data: Non komulatif

    Persentase kesenjangan

    capaian target kinerja dalam perencanaan pembangunan jangka menengah dan tahunan

    daerah

    Rumus:

    Realisasi kinerja dalam perencanaan pembangunan jangka menengah dan tahunan daerah

    Target kinerja dalam perencanaan pembangunan jangka menengah dan tahunan daerah

    x 100%

    Tipologi data: Non komulatif

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    19

    SASARAN STRATEGIS/

    SASARAN PD

    INDIKATOR KINERJA

    PROGRAM PENJELASAN/ALASAN/FORMULASI PERHITUNGAN

    Persentase kesesuaian program dalam Renja

    PD Bidang Fisik dan Prasarana terhadap RKPD dan APBD, serta Program dalam Renstra

    PD terhadap RPJMD

    Rumus: ∑ program dalam Renja PD Bidang Fisik dan Prasarana

    yang sesuai dengan RKPD dan APBD

    ∑ program dalam RKPD dan APBD

    x 100%

    ∑ program dalam Renstra PD Bidang Fisik dan Prasarana

    yang sesuai dengan RPJMD

    ∑ program dalam RPJMD

    x 100%

    Tipologi data: Non komulatif

    Persentase kesesuaian program dalam Renja

    PD Bidang Pemerintahan, Sosial dan Budaya terhadap RKPD dan APBD, serta

    Program dalam Renstra PD terhadap RPJMD

    Rumus:

    ∑ program dalam Renja PD Bidang Pemerintahan, Sosial

    dan Budaya yang sesuai dengan RKPD dan APBD

    ∑ program dalam RKPD dan APBD

    x 100%

    ∑ program dalam Renstra PD Bidang Pemerintahan,

    Sosial dan Budaya yang sesuai dengan RPJMD

    ∑ program dalam RPJMD

    x 100%

    Tipologi data: Non komulatif

    Persentase kesesuaian program dalam Renja PD Bidang Perekonomian terhadap

    RKPD dan APBD, serta Program dalam Renstra PD terhadap RPJMD

    ∑ program dalam Renja PD Bidang Perekonomian yang sesuai dengan RKPD dan APBD

    ∑ program RKPD dan APBD

    x 100%

    ∑ program dalam Renstra PD Bidang Perekonomian

    yang sesuai dengan RPJMD

    ∑ program dalam RPJMD

    x 100%

    Tipologi data: Non komulatif

    Kerjasama Penelitian dalam Pembangunan

    Daerah meningkat

    Jumlah pelaksanaan kerjasama penelitian

    Rumus:

    Menunjukkan jumlah pelaksanaan kerjasama penelitian dalam satu

    tahun

    Tipologi data: Non komulatif

    Kepuasan masyarakat

    terhadap penyelenggaraan pelayanan perangkat

    daerah meningkat

    Indeks Kepuasan Masyarakat Perangkat

    Daerah

    Rumus IKM:

    Total dari nilai persepsi per unsur

    Total unsur yang terisi

    x Nilai penimbang

    Dimana bobot nilai rata-rata tertimbang = Jumlah bobot dibagi jumlah unsur = 1 dibagi 9 = 0,11

    Untuk memudahkan interprestasi terhadap penilaian IKM antara 25-100, maka hasil penilaian tersebut dikonversikan dengan nilai dasar 25 dengan rumus:

    IKM Unit Pelayanan x 25

    Tipologi data: Non komulatif

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    20

    SASARAN STRATEGIS/

    SASARAN PD

    INDIKATOR KINERJA

    PROGRAM PENJELASAN/ALASAN/FORMULASI PERHITUNGAN

    Persentase pemenuhan kebutuhan administrasi

    perkantoran

    ∑ realisasi pemenuhan administrasi perkantoran

    ∑ administrasi perkantoran yang dibutuhkan

    x 100%

    Tipologi data: Non komulatif

    Persentase pemenuhan

    kebutuhan sarana dan prasarana aparatur

    ∑ realisasi pemenuhan sarana dan

    prasarana

    ∑ sarana dan prasarana yang direncanakan

    x 100%

    Tipologi data: Non komulatif

    Persentase PNS yang memiliki kompetensi sesuai bidang tugas

    ∑ ASN PD yang memiliki kompetensi sesuai bidang tugas

    ∑ ASN PD

    x 100%

    Tipologi data: Non komulatif

    Akuntabilitas pengelolaan

    keuangan perangkat daerah meningkat

    Persentase laporan keuangan disusun

    tepat waktu:

    1. laporan bulanan 2. laporan semesteran 3. laporan tahunan

    ∑ laporan keuangan yang disusun tepat waktu

    ∑ laporan keuangan yang disusun

    Tipologi data: Non komulatif

    x 100%

    Kesesuaian program dalam dokumen

    perencanaan perangkat daerah

    Persentase kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD terhadap Program

    dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)

    ∑ Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD yang sama dengan RKPD

    ∑ Program dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

    x 100%

    Persentase kesesuaian

    Program dalam Renstra PD terhadap Program dalam RPJMD

    ∑ Program dalam Renstra PD yang

    sama dengan RPJMD

    ∑ Program dalam RPJMD

    x 100%

    Tipologi data: Non komulatif

    B. Rencana Kinerja Tahun 2019 Perencanaan kinerja adalah aktivitas analisis dan pengambilan keputusan

    di depan untuk menetapkan tingkat kinerja yang diinginkan di masa yang akan

    datang tentang tingkat capaian kinerja yang diinginkan serta target (quantitative

    objectivness) apa yang harus dicapai, dihubungkan dengan tingkat pelaksanaan

    program/kegiatan. Perencanaan kinerja merupakan bentuk komitmen

    pencapaian kinerja yang menjabarkan rencana kegiatan dan target kinerja

    tahunan organisasi. Untuk operasionalisasi perencanaan tersebut Bappeda

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    21

    menyusun perencanaan kinerja tahunan yang disusun dalam bentuk Rencana

    Kerja (Renja) Bappeda. Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri

    Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

    tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

    Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka PD perlu menyusun

    Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang diambil dari perencanaan jangka

    menengah Rencana Strategis (RENSTRA) PD.

    Rencana Kinerja Tahunan 2019 mencerminkan rencana kegiatan, program,

    dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan

    dalam Rencana Strategis Bappeda Tahun 2016–2021. Pada dasarnya RKT 2019

    menguraikan target kinerja yang akan dicapai PD selama tahun 2019. Target

    kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun

    2019 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan maupun

    sasaran tahunan. Target kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan tolok ukur

    dalam mengukur keberhasilan organisasi dalam upaya pencapaian tujuannya.

    Target sasaran RKT tahun 2019 merupakan target tahun ketiga periode Renstra

    Bappeda Tahun 2016- 2021 yang memuat sasaran strategis, indikator kinerja,

    dan target yang akan dicapai sebagaimana tercantum pada Tabel 2.7.

    Tabel 2.7 Target Sasaran Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2019 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    1 Kesesuaian program pembangunan daerah

    Indeks kesesuaian program persen 100

    2 Kerjasama penelitian dalam Pembangunan

    Daerah meningkat

    Hasil kerjasama penelitan yang

    ditindaklanjuti menjadi kebijakanbuah 8

    No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

    C. Perjanjian Kinerja Tahun 2019

    Perjanjian Kinerja Tahun 2019 merupakan suatu dokumen kontrak

    kinerja antara Kepala BAPPEDA dengan Bupati Gunungkidul untuk

    mewujudkan target kinerja tahun kedua periode Renstra Bappeda Tahun 2016-

    2021 dengan mendasarkan pada sumber daya yang dimiliki. Perjanjian Kinerja

    Tahun 2019 mencerminkan rencana kegiatan, program dan sasaran tahunan.

    Pada dasarnya perjanjian kinerja Tahun 2019 menguraikan target kinerja yang

    hendak dicapai BAPPEDA selama Tahun 2019. Target kinerja merepresentasikan

    nilai kuantitatif yang harus dicapai selama Tahun 2019 dari semua indikator

    kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan maupun sasaran tahunan. Target

    kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur

    keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian visi dan misinya.

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    22

    Dokumen Perjanjian Kinerja Bappeda Tahun 2019 disusun setelah

    ditetapkannya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Nomor 5/DPA/2019

    tanggal 9 Januari 2019. Senyampang ditetapkannya Peraturan Daerah

    Kabupaten Gunungkidul Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun Anggaran

    2019, dan Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2019 tentang Penjabaran

    Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul

    Tahun Anggaran 2019, dokumen ini kemudian disesuaikan dengan Dokumen

    Pelaksanaan Perubahan Anggaran PD Tahun Anggaran 2019 Bappeda yang

    berdasarkan pada Keputusan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Nomor

    71/DPPA/2019 tanggal 19 Agustus 2019.

    Didalam Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019, termuat hanya pagu

    anggaran yang digunakan secara langsung untuk mendukung pencapaian

    sasaran strategis Tahun 2019. Anggaran yang sifatnya mendukung tidak secara

    langsung tidak secara eksplisit disampaikan di dalam dokumen ini. Dokumen

    Perubahan Perjanjian Kinerja BAPPEDA Tahun 2019 disajikan dalam Tabel 2.8.

    Tabel 2.8 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    SATUAN JUMLAH

    1 Kesesuaian Program

    Pembangunan Daerah

    persen 100

    2 Kerjasama Penelitian

    Dalam Pembangunan

    Daerah Meningkat

    Buah 8

    ANGGARAN

    )RUPIAH(

    1. 1.110.785.000

    2. 492.640.000

    3. 515.260.000

    4. 898.730.000

    5. 152.355.000

    6. 332.550.000

    Program Perencanaan Pembangunan Daerah APBD

    Program Pengendalian dan Evaluasi Rencana

    Pembangunan Daerah

    APBD

    Program Penelitian dan Pengembangan APBD

    Program Perencanaan Pembangunan Fisik dan

    Prasarana

    APBD

    Program Perencanaan Pembangunan Pemerintahan,

    Sosial, dan Budaya

    APBD

    Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi APBD

    Indeks kesesuaian Program

    Hasil kerjasama penelitian yang ditindaklanjuti

    menjadi kebijakan daerah

    PROGRAM KETERANGAN

    NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJATARGET

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    23

    A. Capaian Kinerja Organisasi

    Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus

    dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang

    sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja

    adalah orientasi untuk mendorong perubahan. Program/kegiatan dan sumber

    daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan,

    baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.

    Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja sejalan dengan

    prinsip good governance, dimana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan

    menunjukkan sejauhmana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas

    dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan

    hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban

    program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas

    kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Pijakan yang

    dipergunakan dalam sistem akuntabilitas kinerja ini adalah Peraturan Menteri

    PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja,

    Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

    Pemerintah. Dalam regulasi ini juga diatur tentang kriteria yang dipergunakan

    dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah.

    A.1. Pengukuran Kinerja Tahun 2019

    Manajemen kinerja yang dibangun secara baik, memerlukan tolok ukur

    atau indikator yang jelas dan pasti yaitu spesifik, dapat diukur, dapat dicapai,

    realistis dan tepat waktu. Indikator kinerja merupakan alat atau media kegiatan

    dan sasaran yang dapat diukur kinerjanya. Oleh karena itu pada tahun 2019

    Bappeda menetapkan indikator kinerja sasaran sebagaimana yang telah

    ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2019. Adapun pengukuran kinerja

    tersebut dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

    a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tinngginya kinerja

    atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja,

    digunakan rumus:

    BAB

    III

    AKUNTABILITAS KINERJA

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    24

    b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja

    atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja,

    digunakan rumus:

    atau

    Dalam menentukan hasil evaluasi kinerja untuk setiap sasaran, digunakan

    metode rata-rata capaian setiap indikator sasaran yang selanjutnya

    dikategorikan dalam pengukuran dengan skala ordinal sebagaimana pada tabel

    3.1.

    Tabel 3.1 Pengukuran dengan Skala Ordinal

    Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

    91% ≤ 100% Sangat Tinggi

    76% ≤ 90% Tinggi

    66% ≤ 75% Sedang

    51% ≤ 65% Rendah

    ≤ 50% Sangat Rendah

    Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan

    berdasarkan “Metode Rata-Rata Data Kelompok”. Penyimpulan pada tingkat

    sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator untuk setiap kategori

    (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiap

    kelompok sasaran dengan nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari setiap

    kategori, dibagi dengan jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut.

    Secara ringkas capaian sasaran dapat diperoleh dengan rumus berikut:

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    25

    Implementasi nyata dari proses perencanaan tertuang dalam pelaksanaaan

    program dan kegiatan suatu organisasi. Hambatan dan permasalahan seringkali

    muncul dalam proses tersebut. Proses perencanaan yang baik tentu saja sudah

    memperhitungkan segala kemungkinan yang akan muncul dalam pelaksanaan

    program dan kegiatan yang ada dalam perencanaan.

    Keberhasilan pelaksanaan tugas BAPPEDA untuk mencapai sasaran atau

    target yang telah ditetapkan sangat dipengaruhi oleh penetapan tingkat

    pencapaian kinerja yang dinyatakan dengan ukuran kinerja (performance

    measure) atau indikator kinerja (performance indicator). Untuk dapat

    mengidentifikasikan tingkat capaian kinerja yang diinginkan tersebut, maka

    terlebih dahulu perlu ditetapkan strategi dan langkah-langkah terinci kegiatan

    yang terkoordinasi dalam mencapai sasaran atau target yang dapat dirumuskan

    dalam perencanaan operasional jangka pendek, mengingat rencana stratejik

    organisasi hanya memuat hal-hal yang bersifat stratejik jangka menengah dan

    jangka panjang dan tidak sampai terinci secara detail dalam kegiatan

    operasional. Dengan menetapkan sasaran atau target, strategi, langkah-langkah

    terinci kegiatan, dan indikator kinerja akan memudahkan dalam melakukan

    proses perencanaan kinerja yang merupakan langkah awal dalam mewujudkan

    rencana kinerja yang berguna untuk peningkatan kinerja organisasi.

    Pengukuran kinerja merupakan alat yang bermanfaat dalam meningkatkan

    pelayanan sistem secara efisien dan efektif. Oleh karena itu melalui

    pengukuran kinerja dapat dilakukan proses penilaian terhadap pencapaian

    sasaran yang telah ditetapkan sehingga dapat memberikan penilaian (justifikasi)

    yang objektif dalam pengambilan keputusan.

    A.2. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019

    Pengukuran target dari sasaran strategis yang telah ditetapkan dilakukan

    dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja, yang

    selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur kinerja BAPPEDA tahun 2019.

    BAPPEDA telah menetapkan 2 (dua) sasaran yang akan dicapai, dengan

    pengukuran yang didasarkan pada pencapaian 4 (empat) indikator kinerja.

    Pengukuran indikator kinerja didasarkan pada perhitungan sebagaimana dalam

    Tabel 3.2.

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    26

    Tabel 3.2 Formulasi Perhitungan Indikator Kinerja Utama BAPPEDA

    Sasaran Strategis

    Indikator Kinerja Utama

    Formulasi Perhitungan

    Kesesuaian program pembangunan daerah

    Indeks kesesuaian program

    Hasil Rata-rata capaian kesesuaian program di masing-masing bidang:

    Bidang Perencanaan: Persentase kesesuaian program dalam RKPD terhadap RPJMD

    Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Pengendalian:

    Persentase kesesuaian capaian rata-rata kinerja per sasaran dalam perencanaan pembangunan daerah Bidang Perekonomian, Bidang Fisik dan Prasarana serta Bidang Pemerintahan, Sosial, dan Kebudayaan: Persentase kesesuaian program dalam: 1. Renja terhadap RKPD 2. Renja terhadap APBD 3. Renstra terhadap RPJMD

    Kerjasama penelitian dalam pembangunan daerah meningkat

    Hasil kerjasama penelitian yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan

    Ditunjukkan dengan hasil kerjasama penelitian yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan

    Dengan mendasarkan pada perhitungan terhadap komponen dan variabel

    penentu masing-masing selanjutnya dilakukan penghitungan terhadap

    pencapaian indikator kinerja utama tahun bersangkutan. Untuk tahun 2019,

    penilaian terhadap indikator kinerja didasarkan pada data sebagai berikut:

    1. Data jumlah program dalam Renja PD, Renstra PD, RKPD, RPJMD, dan

    APBD berdasarkan lingkup bidang pengampu, sebagaimana ditampilkan

    pada tabel 3.3.

    2. Data capaian rata-rata kinerja sasaran, sebagaimana ditampilkan dalam

    tabel 3.4.

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    27

    Tabel 3.3 Data Jumlah Program dalam Renja PD, Renstra PD, RKPD, RPJMD, dan APBD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2019

    Renja PD Renstra PD RKPD RPJMD APBD

    Fisik dan Prasarana 66 66 66 62 66

    Perekonomian 56 56 56 56 56

    Pemerintahan, Sosial,

    dan Kebudayaan

    296 296 296 292 296

    Jumlah Program 418 418 418 410 418

    LINGKUP BIDANGJUMLAH PROGRAM PERANGKAT DAERAH TAHUN 2019

    Tabel 3.4 Data Capaian Rata-rata Kinerja per Sasaran Daerah Tahun 2019

    KINERJA (%) ANGGARAN (%)

    1 Akuntabilitas kinerja pemerintah daerah

    meningkat

    99,46 81,92

    2 Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah

    meningkat

    89,67 92,64

    3 Ketaatan masyarakat terhadap hukum

    meningkat

    98,51 91,97

    4 Kapasitas sumberdaya manusia meningkat 106,44 92,45

    5 Jumlah penduduk miskin turun 102,95 94,6

    6 Angka pengangguran turun 67,19 51,28

    7 Daya saing pariwisata meningkat 91,43 85,53

    8 Pelestarian budaya berbasis pemberdayaan

    masyarakat meningkat

    100,00 98,88

    9 Infrastruktur publik wilayah meningkat 105,68 89,18

    10 Pertumbuhan ekonomi daerah meningkat 97,46 94,83

    11 Pendapatan masyarakat meningkat 92,38 97,33

    12 Ketahanan pangan meningkat 98,91 97,95

    13 Kualitas sumberdaya alam dan lingkungan

    hidup meningkat

    100,44 96,39

    14 Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana

    meningkat

    65,77 40,82

    CAPAIAN RATA RATA 94,02 86,13

    NO. SASARANCAPAIAN

    Dengan demikian maka perhitungan indikator kinerja BAPPEDA untuk tahun

    2019 adalah sebagai berikut:

    1. Indeks kesesuaian program, dihitung dengan rata-rata capaian di masing-

    masing bidang seperti berikut:

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    28

    Tabel 3.5 Persentase Rata-rata Capaian Program Per Bidang

    Program Perencanaan

    Pembangunan Daerah

    Persentase kesesuaian

    Program dalam RKPD

    terhadap RPJMD

    Persentase kesesuaian

    Program dalam RKPD

    terhadap RPJMD

    RKPD/RPJMD= 101,95%

    Program Pengendalian

    dan Evaluasi Rencana

    Pembangunan Daerah

    Persentase kesesuaian

    capaian dengan target

    kinerja dalam

    perencanaan

    pembangunan jangka

    menengah dan

    tahunan daerah

    Persentase kesesuaian

    capaian rata-rata kinerja per

    sasaran dalam perencanaan

    pembangunan daerah

    94,02%

    Program Perencanaan

    Pembangunan Fisik dan

    Prasarana

    Persentase kesesuaian

    Program dalam Renja

    Bidang Fisik dan

    Prasarana terhadap

    RKPD dan APBD, serta

    program dalam Renstra

    PD terhadap RPJMD

    Persentase kesesuaian

    Program dalam:

    1. Renja terhadap RKPD

    2. Renja terhadap APBD

    3. Renstra terhadap RPJMD

    Bidang Fisik dan Prasarana

    Renja PD/RKPD= 100%

    Renja PD/APBD=100%

    Renstra PD/RPJMD=

    101,06%

    Rata-rata= 100,35%

    Program Perencanaan

    Pembangunan

    Pemerintahan, Sosial,

    dan Budaya

    Persentase kesesuaian

    Program dalam Renja

    Bidang Pemerintahan,

    Sosial, dan

    Kebudayaan terhadap

    RKPD dan APBD, serta

    program dalam Renstra

    PD terhadap RPJMD

    Persentase kesesuaian

    Program dalam:

    1. Renja terhadap RKPD

    2. Renja terhadap APBD

    3. Renstra terhadap RPJMD

    Bidang Pemerintahan, Sosial,

    dan Budaya

    Renja PD/RKPD= 100%

    Renja PD/APBD=100%

    Renstra PD/RPJMD=

    101,37%

    Rata-rata= 100,46%

    Program Perencanaan

    Pembangunan Ekonomi

    Persentase kesesuaian

    Program dalam Renja

    Bidang Perekonomian

    terhadap RKPD dan

    APBD, serta program

    dalam Renstra PD

    terhadap RPJMD

    Persentase kesesuaian

    Program dalam:

    1. Renja terhadap RKPD

    2. Renja terhadap APBD

    3. Renstra terhadap RPJMD

    Bidang Perekonomian

    Renja PD/RKPD= 100%

    Renja PD/APBD=100%

    Renstra PD/RPJMD=

    100%

    Rata-rata= 100%

    PROGRAM DI MASING-

    MASING BIDANGINDIKATOR PROGRAM RUMUS DAN PERHITUNGAN HASIL PERHITUNGAN

    Dari tabel 3.5 tersebut diperoleh Indeks kesesuaian program sebesar:

    = (101,95%+94,02%+100,35%+100,46%+100%)/5

    = 99,36%

    Jumlah program dalam dokumen RKPD Tahun 2019 berbeda dengan

    jumlah program dalam RPJMD Tahun 2016-2021 karena pada tahun 2019

    terdapat 3 (tiga) Perangkat Daerah yang mengampu program yang didanai

    dengan Dana Keistimewaan melalui mekanisme BKK (Bantuan Keuangan

    Khusus) dari Pemerintah DIY yang dimasukkan dalam penganggaran

    APBD. Pada Tahun 2019 Kabupaten Gunungkidul bersama Kabupaten

    Kulon Progo ditunjuk oleh Pemerintah DIY menerima BKK Dana

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    29

    Keistimewaan terutama untuk pengentasan kemiskinan dan ketimpangan

    wilayah. Ketiga Perangkat Daerah tersebut adalah:

    a. Dinas Kebudayaan, terdapat 5 program yang didanai dengan Dana

    Keistimewaan, yaitu:

    1) Program Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman

    2) Program Pelestarian Cagar Budaya dan Warisan Budaya

    3) Program Pembinaan dan Pengembangan Adat dan Seni

    4) Program Pelestarian Tradisi dan Lembaga Budaya

    5) Program Pengelolaan Taman Budaya

    b. Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, terdapat 4 program yang didanai

    dengan Dana Keistimewaan, yaitu:

    1) Program Pengelolaan Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten

    2) Program Pemanfaatan Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten

    3) Program Perencanaan Tata Ruang Satuan Ruang Strategis

    Kasultanan dan Kadipaten

    4) Program Pemanfaatan Ruang Satuan Ruang Strategis Kasultanan

    dan Kadipaten

    c. Sekretariat Daerah, terdapat 4 program yang didanai dengan Dana

    Keistimewaan, yaitu:

    1) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

    2) Program Peningkatan Budaya Pemerintahan

    Ketiga Perangkat Daerah tersebut juga telah menindaklanjutinya dengan

    menyusun perubahan dokumen Renstra PD. Sehingga jumlah dan

    beberapa nama program dalam Renstra dari ketiga Perangkat Daerah

    tersebut berbeda dengan jumlah dan nama program dalam RPJMD.

    2. Hasil penelitian yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan, yang pada tahun

    2019 ditargetkan sebanyak 8 buah hasil penelitian. Adapun hasil penelitian

    yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan adalah sebagaimana dalam tabel

    3.6. Pada tahun 2019 ini terdapat 8 (delapan) kerjasama penelitian dan

    telah ditindaklanjuti dalam bentuk Surat Edaran Bupati Gunungkidul. Dua

    penelitian yaitu “Diversifikasi Produk Olahan Berbasis Kacang Tanah

    (Arachis Hypgaea L) di Perkumpulan Bimaram Dusun Banombo B, Desa

    Pucanganom Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul” dan “Optimasi

    Pengolahan Limbah Tempurung Kelapa di Kecamatan Rongkop

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    30

    Gunungkidul sebagai Bahan Baku Briket Arang” merupakan hasil

    kerjasama penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2018, karena masih

    perlunya kajian yang lebih lanjut sehingga pada tahun 2019 baru

    ditindaklanjuti menjadi kebijakan.

    Tabel 3.6 Hasil Kerjasama Penelitian yang Ditindaklanjuti menjadi Kebijakan Tahun 2019

    No. Hasil Penelitian Bentuk Kebijakan

    1. Diversifikasi Produk Olahan Berbasis Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.)

    di Perkumpulan Bimaram Dusun

    Banombo B, Desa Pucanganom,

    Kecamatan Rongkop, Kabupaten

    Gunungkidul

    Surat Edaran Bupati No.520/6981

    tentang Diversifikasi Produk

    Olahan Kavang Tanah, tanggal 26

    Desember 2019

    2. Pemanfaatan Hasil Samping Biogas

    Untuk Tanaman

    Surat Edaran Bupati No.520/6983

    tentang Integrasi Biogas dan

    Pupuk Organik untuk Mendukung Pertanian Berkelanjutan, tanggal

    26 Desember 2019

    3. Pemetaan Potensi Bahan Pakan dan

    Aplikasi Teknologi Pengawetan

    Hijauan Dalam Rangka Mendukung

    Ketahanan Pakan di Desa Botodayan

    Kecamatan Rongkop Kabupaten

    Gunungkidul

    Surat Edaran Bupati No.520/6985

    tentang Stasiun Pakan Isi Ulang

    Silase Mendukung Ketahanan

    Pakan Ternak di Kabupaten

    Gunungkidul, tanggal 26

    Desember 2019

    4. Pengembangan Usaha Budidaya

    Jamur Tiram di Desa Bleberan

    Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul

    Surat Edaran Bupati No.520/6984

    tentang Optimasi Budidaya Jamur

    Tiram Sebagai Upaya Pembibitan yang Mendukung Ketersediaan

    Alternatif Pangan, tanggal 26

    Desember 2019

    5. Metode 512 Dalam Upaya Budidaya

    Tanaman Potensi Lokal, Melestarikan

    Keanekaragaman Konsumsi Pangan

    Ekonomi Keluarga Dengan

    Memaksimalkan Pemanfaatan Pekarangan

    Surat Edaran Bupati No.690/6982

    tentang Gerakan Pemanfaatan Air

    Berkelanjutan, tanggal 26

    Desember 2019

    6. Optimasi Pengolahan Limbah

    Tempurung Kelapa Di Kecamatan Rongkop Gunungkidul Sebagai Bahn

    Baku Briket Arang

    Surat Edaran Bupati No.660/6994

    tentang Optimasi Pemanfaatan Limbah Tempurung Kelapa,

    tanggal 27 Desember 2019

    7. Analisis Ketahanan Ekonomi Keluarga Paska Pembangunan Pasar

    Ekologis Argowijil Desa Gari

    Surat Edaran Bupati No.500/6995 tentang Optimasi Pasar Tradisional

    Mendukung Ketahanan Ekonomi

    Masyarakat, tanggal 27 Desember

    2019

    8.

    Analisis Kontribusi Sumber Daya

    Manusia Dalam Meningkatkan

    Industri Kreatif Unggulan Sebagai

    Pendukung Pariwisata Berkelanjutan di Kabupaten Gunungkidul

    Surat Edaran Bupati No.

    556/6993 tentang Industri Kecil

    Kreatif Penunjang Pariwisata

    Berkelanjutan, tanggal 27 Desember 2019

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    31

    Dengan demikian pencapaian IKU tahun 2019 selengkapnya dapat ditunjukkan

    pada Tabel 3.7.

    Tabel 3.7 Capaian Indikator Kinerja Utama BAPPEDA Tahun 2019

    Target RealisasiCapaian

    Kinerja

    1 Kesesuaian

    program

    pembangunan

    daerah

    Indeks kesesuaian

    program

    99,99 100 99,36 99,36 100 99,36

    2 Kerjasama

    penelitian dalam

    pembangunan

    daerah

    meningkat

    Hasil kerjasama

    penelitian yang

    ditindaklanjuti menjadi

    kebijakan

    6 8 8 100 40 45,00

    99,68

    Capaian

    s/d 2019

    terhadap

    2021 (%)

    Tahun 2019

    Sasaran

    Strategis

    Rata-rata

    No Indikator Kinerja

    Realisasi

    Tahun

    2018

    Target

    Akhir

    Renstra

    (2021)

    Berdasarkan hasil perhitungan di atas, pada tahun 2019 capaian kinerja

    yang menyasar pada kesesuaian program pembangunan daerah sebesar 99,68%,

    artinya konsistensi program pembangunan daerah belum sesuai dengan target

    yang diharapkan atau masih terdapat kesenjangan capaian sebesar 0,32%.

    Apabila dilihat dari komponen penghitung indeks kesesuaian program, jumlah

    program terdapat pada program RKPD Tahun 2019 dan RPJMD Tahun 2016-

    2021 berbeda dengan tingkat capaian 101,95%. Hal ini terjadi karena pada

    tahun 2019 program kegiatan yang dibiayai dengan Dana Keistimewaan

    dimasukkan dalam RKPD Tahun 2019.

    Dalam hal penilaian konsistensi antarlembaga, yang ditunjukkan dengan

    perbandingan antara jumlah program dalam Renstra PD dengan RPJMD, Renja

    PD dengan APBD, dan Renja PD terhadap RKPD menunjukkan hasil yang

    berbeda pula. Komponen yang berbeda adalah jumlah program dalam Renstra

    PD, terutama PD pengampu Dana Keistimewaan dengan jumlah program dalam

    RPJMD. Hal ini karena tiga Perangkat Daerah pengampu Dana Keistimewaan

    telah menyusun perubahan Renstra yang disesuaikan dengan kelembagaan

    baru. Sedangkan jumlah program dalam RKPD, Renja PD dan APBD

    menunjukkan angka yang sama. Artinya pengaliran program dari RKPD ke

    dalam Rencana Kerja PD dan APBD benar-benar dikendalikan.

    Kesenjangan terjadi pada capaian target kinerja dalam perencanaan

    pembangunan jangka menengah dan tahunan daerah yang dihitung

    berdasarkan rata-rata capaian kinerja per sasaran daerah (14 sasaran) yaitu

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    32

    sebesar 5,98%. Capaian kinerja sasaran yang terendah terdapat pada kegiatan-

    kegiatan yang menyasar pada sasaran daerah angka pengangguran turun yaitu

    sebesar 67,19% dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana sebesar 65,77%.

    Sedangkan capaian indikator kinerja utama yang kedua yaitu hasil

    kerjasama penelitian yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan sebesar 100%,

    artinya bahwa delapan kerjasama penelitian yang ditargetkan pada tahun 2019

    telah ditindaklanjuti menjadi kebijakan dalam bentuk surat edaran kepala

    daerah. Pada akhir periode Renstra ditargetkan ada 40 kerjasama penelitian

    yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan, sehingga capaian sampai dengan tahun

    ini sebesar 45%. Adapun tingkat capaian indikator kinerja utama yang menyasar

    pada dua sasaran strategis tersebut rata-rata sebesar 99,68%.

    B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

    Berikut ini akan diuraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang

    menjelaskan capaian kinerja per sasaran strategis sebagai berikut:

    Sasaran 1

    “ Kesesuaian Program Pembangunan Daerah”

    Kesesuaian program pembangunan daerah mengakomodir dua sasaran

    strategis dalam Indikator Kinerja Utama sebelumnya, yaitu keselarasan

    dokumen perencanaan antarwaktu dan keselarasan dokumen perencanaan

    antarlembaga. Keselarasan antarwaktu dimaksudkan untuk melihat konsistensi

    antara dokumen perencanaan jangka menengah (lima tahunan) dengan

    dokumen perencanaan jangka pendek (tahunan). Keselarasan dokumen

    antarwaktu sangat penting untuk dijaga dan selalu dipertahankan untuk

    menjamin pencapaian sasaran dalam perencanaan jangka menengah

    diterjemahkan dalam program kegiatan yang lebih operasional dalam

    perencanaan jangka pendek.

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan

    penjabaran visi dan misi Kepala Daerah terpilih, yang memberikan arah

    pembangunan daerah sebagimana dirumuskan dalam Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang Daerah, yang memberikan gambaran kepada seluruh

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    33

    stakeholder mengenai perkiraan pencapaian kondisi yang diharapkan pada lima

    tahun ke depan. RPJMD disusun berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan

    RPJMN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) disusun mengacu pada

    Rencana Kerja Pemerintah Pusat dan merupakan penjabaran dari RPJMD. RKPD

    memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah,

    rencana kerja dan pendanaannya.

    Keselarasan dokumen perencanaan antarlembaga memastikan bahwa

    dokumen perencanaan yang sudah disusun di tingkat kabupaten akan

    diterjemahkan dengan sebagaimana mestinya secara lebih operasional pada

    perangkat daerah. Selain itu juga memastikan bahwa proses perencanaan akan

    diikuti dengan proses penganggaran untuk menjamin pendanaan dalam

    pelaksanannya.

    Indikasi program dan kegiatan yang ada dalam RPJMD harus

    diterjemahkan secara lebih operasional di dalam Rencana Strategis PD. Renstra

    PD lebih rinci sampai ke kegiatan karena ruang lingkupnya lebih kecil, yaitu

    sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari institusi bersangkutan.

    Renstra PD merupakan dokumen perencanaan PD untuk periode 5 (lima) tahun.

    Konsistensi program dalam RPJMD terhadap program dalam Renstra harus

    dijaga untuk memastikan agar kondisi yang ingin dicapai pada lima tahun

    mendatang diterjemahkan oleh PD sebagaimana mestinya, agar target-target

    yang hendak dicapai diupayakan sesuai sumber daya yang tersedia di PD sesuai

    dengan tugas pokok dan fungsinya.

    Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan penjabaran dari

    RPJMD yang berisikan kebijakan, program, dan kegiatan untuk 1 tahun (annual

    planning) sesuai dengan sumber daya yang tersedia pada tahun bersangkutan,

    khususnya dana. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD) juga merupakan

    rencana tahunan bersifat operasional yang isinya merupakan jabaran dari

    Renstra yang dibuat oleh masing-masing PD sesuai dengan tupoksinya.

    Konsistensi program dalam RKPD terhadap program dalam Renja PD sangat

    penting untuk memastikan bahwa target-target kinerja tahun bersangkutan

    diterjemahkan kedalam program dan kegiatan yang lebih operasional di tingkat

    pelaksana teknis (PD).

    Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 pasal 25 maupun

    Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 pasal 17 ayat 2, Rencana Kerja

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    34

    Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan pedoman dalam penyusunan Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Daerah. Reformasi penganggaran yang dilakukan

    melalui penerapan Anggaran Berbasis Kinerja (Performance Based Budgeting)

    menghendaki struktur program pembangunan yang berbasiskan pada capaian

    hasil. Dengan demikian, pada prinsipnya, apa yang dianggarkan adalah apa

    yang direncanakan dan apa yang direncanakan adalah apa yang dibutuhkan

    untuk pencapaian target kinerja.

    Pencapaian target sasaran ini, berdasarkan Indikator Kinerja Utama yang

    telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor

    268/KPTS/2017 tanggal 13 November 2017 diukur dengan satu indikator

    kinerja yaitu indeks kesesuaian program. Pada tahun 2019 pencapaian sasaran

    pertama ini telah menunjukkan angka 99,36%. Dibandingkan dengan target

    pencapaian yang telah ditentukan, yaitu 100%, masih terdapat sedikit deviasi,

    namun secara umum dapat dikatakan bahwa angka yang telah dicapai tersebut

    cukup bagus. Pencapaian sasaran ini digambarkan dalam Tabel 3.8.

    Tabel 3.8 Evaluasi Pencapaian Sasaran 1: Kesesuaian Program Pembangunan Daerah

    Target RealisasiCapaian

    KinerjaKategori

    1 Indeks Kesesuaian

    Program

    99,99 100 99,36 99,36 Sangat

    Tinggi

    100 99,36

    99,36

    Target

    Akhir

    Renstra

    (2021)

    Capaian

    s/d 2019

    terhadap

    2021 (%)

    No

    RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN

    Tahun 2019Realisasi

    Tahun

    2018

    Indikator Kinerja

    Pada tahun 2018, deviasi menunjukkan angka 0,01%, sedangkan pada

    tahun 2019 sedikit mengalami peningkatan sebesar 0,63% atau menjadi 0,64%

    dengan capaian kinerja sebesar 99,36% yang dikategorikan sangat tinggi.

    Pengaliran program dalam dokumen perencanaan antarlembaga dan antarwaktu

    diupayakan dapat selalu terjaga dalam mewujudkan sistem perencanaan yang

    semakin lebih baik.

    Pencapaian sasaran pertama ini terutama didukung oleh program prioritas

    yang mendukung sasaran strategis Bappeda, yaitu Program Perencanaan

    Pembangunan Daerah, Program Pengendalian dan Evaluasi Rencana

    Pembangunan Daerah, Program Perencanaan Pembangunan Fisik dan

  • Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019

    35

    Prasarana, Program Perencanaan Pembangunan Pemerintahan, Sosial, dan

    Budaya, dan Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi. Program

    Perencanaan Pembangunan Daerah mencakup lima kegiatan, yaitu Penyusunan

    Rencana Pembangunan Daerah, Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan

    Daerah, Penyusunan dan Sinkronisasi Perencanaan Kewilayahan, Penyusunan

    Profil dan Informasi Hasil Pembangunan Daerah, dan Pendataan Potensi dan

    Permasalahan Daerah. Program Pengendalian dan Evaluasi Rencana

    Pembangunan Daerah terdiri dari dua kegiatan, yaitu Pengendalian dan Evaluasi

    Rencana Pembangunan Daerah, dan Pelaporan Kegiatan Pembangunan Daerah.

    Program Perencanaan Pembangunan Fisik dan Prasarana terdiri dari tiga

    kegiatan, yaitu Perencanaan Pembangunan Lingkungan Hidup dan Pekerjaan

    Umum, Perencanaan Pembangunan Perhubungan, Perumahan, dan Kawasan

    Permukiman, dan Perencanaan Pembangunan Penataan Ruang dan Pertanahan.

    Program Perencanaan Pembangunan Pemerintahan, Sosial, dan Budaya terdiri

    dari tiga kegiatan, yaitu Perencanaan Pembangunan Pemerintahan dan

    Pemberdayaan Masyarakat, Perencanaan Pembangunan Pendidikan dan

    Kebudayaan, dan Perencanaan Pembangunan Kesehatan, Sosial, dan

    Ketenagakerjaan. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi terdiri dari tiga