33
www.company.com ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL OLEH HARDIANSYAH, ST.MT

Bab XII.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

OLEH

HARDIANSYAH, ST.MT

Page 2: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

• Alat pemrosesan beton

Beton merupakan campuran dari semen, agregat, dan air. Pekerjaan dalam pembuatan beton meliputi:

a. pengukuran berat setiap komponen beton

b. pencampuran bahan beton

c. pemindahan campuran beton

d. penempatan

e. konsolidasi

f. pengeringan

peralatan yang biasanya dipakai dalam proses pembuatan beton samapai beton tersebut ditempatkan adalah sbb:

a. peralatan pencampura beton (concrete batching and mixing_

b. peralatan pemindahan campuran beton

c. peralatan beton

Page 3: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

1.1 Pencampuran beton

Agregat pada batching plant diletakkan pada staple material atau storage bin. Pada staple material, agregat dipisahkan menjadi empat bagian yaitu butir kasar, butir menengah, butir halus, dan pasir. Sedangkan semen diletakkan pada cement silo.

Pada saat pencampuran. Agregat dan semen dikeluarkan lalu ditakar guna mencapai kekuatan beton tertentu. Lalu agregat dan semen dicampurkan di dalam batcher yang berfungsi sebagai mixer yang telah dicampurkan air.

Page 4: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

Mixer terdiri dari ready-mixed concrete (truck mixer) dan mixing plant yang dapat beupa molen atau drum miring (tilting drum) yang kemiringannya dapat diatur. Kapasitas mixer berkisar antar 0,1 m3 sampai dengan 9,2 m3.

Page 5: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

Page 6: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

1.2 Pemindahan beton

Alat-alat yang digunakan untuk mengangkut beton menuju lokasi proyek antara lain:

1. truck mixer

2. truck agitator

3. conveyor

4. pompa

5. crane yang dilengkapi bucket

Truck mixer dapat mengaduk beton dan mampu mengangkut hasil pengadukan ke lokasi yang diinginkan. Alat lain yang digunakan dalam pengecoran adalah crane yang dilengkapi bucket.

Page 7: Bab XII.pptx

www.company.com

Page 8: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

1.3 Pengecoran beton

Setelah beton plastis dituangkan ke dalam cetakan, beton tersebut kemudian dikonsolidasikan dan diratakan. Sebelum hal tersebut dilakukan, cetakan harus dalam keadaan bersih, disangga dengan baik dan kuat dan diberi minyak agar mudah dalam pelepasan cetakan.

Setelah proses konsolidasi maka permukaan beton diaratakan dan dibiarkan mengering. Pada saat beton mengering, suhu dan kelembapan beton harus dijaga untuk menghindari beton retak. Hal ini dapat dilakukan dengan memberi penutup yang basah di atas beton, daerah pengeringan ditutupi, atau menyemprotkan air di permukaan beton.

Page 9: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

1.4 Pengerasan beton

Alat yang digunakan dalam pelaksanaan pengecoran beton untuk perkerasan adalah sbb:

• Paving mixer

Paving mixer adalah alat pengaduk beton yang digunakan khusus untuk perkerasan. Alat ini dilengkapi dengan boom dan bucket untuk kemudahan dalam pengecoran.

• Concrete spreader

Digunakan sebagai alat untuk menyebarkan beton plastis dalam pembuatan perkerasan dan kemudian menggetarkannya. Pekerjaan ini dilakukan sambil bergerak.

• Transverse concrete finisher

alat ini berfungsi untuk meratakan dan membentuk permuakaan beton sesuai dengan kemiringan yang diinginkan

Page 10: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

• Slipform paver

Slipform paver mempunyai berbagai fungsi yaitu untuk menyebarkan beton, memadatkan, dan menyelesaikan pekerjaan akhir perkerasan beton.

1.5 Produktivitas mixer

untuk mendapatkan kekuatan beton yang diinginkan maka yang pertama dilakukan adlah menghitung volume masing-masing. Hasilnya berupa mix design. Volume dari setiap komponen beton tersebut dihitung dengan menggunakan rumus:

Page 11: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

Dimana,

V = volume (m3)

BJ = Berat jenis (gram/cm3)

m = massa (kg)

Dalam menghitung volume agregat maka agregat harus dalam kondisi basah permukaan atau SSD (surface saturated dry). Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas mixer adalah:

Dimana,

Produktivitas dinotasikan dengan m3/jam, V (m3) merupakan volume batch, E adalah efisiensi, dan T adalah waktu siklus.

Page 12: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

Komponen Berat jenis Jumlah (Kg)

Semen 3,15 238

Pasir (SSD) 2,65 652

Kerikil (SSD) 2,66 837

Air 1,00 147

Contoh soal

Sebuah mix design memerlukan komponen beton sebagai berikut:

a. Tentukan volume beton plastis yang dihasilkan.

b. Tentukan berat sebenarnya jika ternyata pasir mengandung 4% kelebihan kandungan air

c. Berdasarkan data soal b, tentukan berat komponen lain bila 3 sak semen digunakan dan berat volume campuran tersebut.

Page 13: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

Maka volume beton plastis dari campuran di atas adalah:

Vol.campuran = 0,076 + 0,0246 + 0,315 + 0,147

= 0,784m3

Page 14: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

Kelebihan air pada pasir sebanyak:

= 652 x 0,04

= 26 kg

Mix design akan berubah menjadi:

Berat air = 147 – 26

Berat pasir = 121 kg

Jika semen yang digunakan adalah 3 sak maka berat komponen yang lain adalah:

Page 15: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

• Alat pemrosesan aspal

Jenis perkerasan yang menggunakan aspal disebut perkerasan lentur (flexible pavement). Hal ini dikarenakan karakteristik dari aspal yang plastis. Fungsi dari perkerasan aspal adalah untuk mendapatkan permukaan jalan yang baik dan meindungi lapisan di bawahnya dari pengaruh air.

Fungsi dari aspal pada campuran aspal adalah sebagai pengikat antar agregat. Aspal yang masih padat disebut asphalt cement. Campuran aspal yang benar dan berkekuatan sesuai dengan yang diinginkan dapat dihitung. Hasilnya berupa asphalt mix design. Kriteria yang harus dipenuhi asphalt mix design antara lain:

a. Stabil

Stabilitas dari aspal ditentukan oleh friksi internal dan kohesi

b. Tahan lama

Yaitu ketahanan campuran terhadap oksidasi, agregat yang saling berpisah, dan memisahnya binder dari ageragat.hal

ini dipengaruhi oleh jumlah aspal dalam campuran dan gradasi agregat.

Page 16: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

c. Kedap air

Perkerasan aspal harus kedap terhadap air dan udara.

d. Fleksibel

Fleksibilitas yang baik dicapai jka perkerasan dapat berubah jika terjadi gerakan minor selam umur perkerasan.

e. Tidak menyebakan selip

Permukaan perkerasan aspal diharapkan dapat menghindari terjadinya selip pada kendaraan yang lewat dia atasnya.

f. Tidak mengalami kelelahan beban

Dengan lewatnya kendaraan di atas perkerasan secara terus menerus maka dapat mengakibatkan kelelahan bahan yang dipengaruhi oelh rongga antar-partikel dan fiskositas blinder.

g. Mudah dikerjakan

Campuran aspal yang dihasilkan sebaiknya dapat dengan mudah dituangkan dan dipadatkan.

Page 17: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

Alat-alat yang berhubungan dengan pekerjaan pengaspalan adalah sbb:

1. Asphalt Plant

Merupakan tempat campuran aspal diaduk, dipanaskan, dan dicampur. Ada 2 macam asphalt plant yang sering digunakan yaitu:

a. Batch Plant

Beberapa komponen batch plant:

1. Cold feed system atau clod bin, adalah tempat penyimpanan agregat dan mengatur pengaliran agregat pada saat pencampuran

2. Drum dryer (drum pengering), berfungsi sebagai pemanas dan pengering agregat

3. Hot elevator (elevator), tempat menuangkan agregat yang telah dikeringkan dan dipanaskan.

Page 18: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

4. Screen (saringan), berfungsi untuk mengatur gradasi agregat empat macam ukuran.

5. Hot bin (penampungan), tempat penampungan agregat yang telah disaring

6. Pugmill mixer

b. Drum mix plant

Setelah setiap jenis agregat tersebut diukur bertanya pad cold feed system maka agregat tersebut sialirkan ke drum mixer yang berotasi secara vertikal.

c. Tempat penyimpanan aspal

aspal yang digunakan untuk membuat campuran temperaturnya berkisar 150o. Ada dua cara untuk meningkatkan temperatur aspal yaitu dengan cara proses pembakaran dan dengan proses minyak panas.

Page 19: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

Pada proses yang pertama ditempatkan pembakaran (burner) yang akan membakar aspal di tempat penyimpanan. Keuntungan dari cara ini adalah efisiensi suhu tinggi. Pada proses peningkatan suhu aspal dengan minyak panas dilakukan dengan dua tahap. Pertama minyak pengantar dipanaskan, kemudian minyak tersebut didistribusikan ke dalam pipa pada tangki aspal.

d. Silo

adalah silinder vertikal yang digunakan sebagai tempat penyimpanan campuran aspal hasil dari mixer. Silo meupakan silinder yang tertutup rapat. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya oksidasi yang dapat mengakibatkan campuran menjadi keras.

Page 20: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

2. Alat untuk perkerasan

Selain truck alat yang digunakan untuk perkerasan aspal adalah:

1. Asphalt distributor (distributor aspal)

2. Asphalt paver atau asphalt finisher

3. Compactor

a. Distributor aspal

fungsi alat ini adalah untuk menghamparkan aspal cair ke atas permukaan fondasi jalan dengan kecepatan yang sama. Alat ini delingkapi dengan burner yang berfungsi untuk mempertahankan suhu aspal. Selain itu juga, alat ini dilengkapi dengfna pompa yang membantu menyemprotkan aspal cair. Kecepatan distributor aspal dapat diturunkan ke dalam rumus:

Page 21: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

Dimana,

S = Kecepatan distributor (m/menit)

P = Keluaran aspal dari pompa (liter/menit)

W = Alat penyemprot/spry bar (meter)

R = Kecepatan penghamparan (liter/meter2)

Page 22: Bab XII.pptx

www.company.com

Page 23: Bab XII.pptx

www.company.com

Page 24: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

b. Asphalt paver

Alat ini merupakan traktor beroda ban ataupun crawler yang dilengkapi dengan suatu sistem yang berfungsi untuk

menghamparkan campuran aspal di atas permukaan fondasi jalan.

kecepatan paver pada saat penghamparan harus dijaga agar konstan. Hal ini perlu dilakukan agar lapisan aspal yang

dihasilkan rata permukaannya.

Page 25: Bab XII.pptx

www.company.com

Page 26: Bab XII.pptx

www.company.com

Page 27: Bab XII.pptx

www.company.com

Page 28: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

3. Pemadatan

Tahapan-tahapan dalam proses pemadatan yaitu pertama, pemadatan yang dilakukan pada permukaan lapisan aspal untuk meningkatkan densitas lapisan. Jika tahap pertama lapisan belum mencapai kepadatan yang diinginkan maka lapisan dipadatkan kembali. Tahap akhir pemadatan berfungsi untuk meratakan dan melicinkan permukaan.

Terdapat tiga macam alat pemadat yang biasa digunakan sebagai pemadat aspal:

1. smooth-whell roller, digunakan untuk meratakan dan melicinkan permukaan.

2. pneumatic-tired roller, digunakan untuk mendapatkan kepadatan.

3. vibrating stell-drum roller, digunakan untuk mendapatkan kepadatan.

Page 29: Bab XII.pptx

www.company.com

Page 30: Bab XII.pptx

www.company.com

Page 31: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pemadatan yaitu:

1. Ada tidaknya kelebihan campuran aspal pada bagian depan roda (terutama untuk alat beroda drum baja). Kelebihan campuran dapat disebabkan oleh kepadatan campuran yang masih kurang, temperatur campuran yang terlalu panas, atau kapasitas alat yang terlalu besar.

Page 32: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

2. Menempel tidaknya aspal pada roda. Kadang-kadang aspal menempel pada roda alat pemadat yang disebabkan oleh

suhu campuran yang terlalu tinggi.

Page 33: Bab XII.pptx

www.company.com

ALAT PEMROSESAN BETON DAN ASPAL

3. Setelah aspal dipadatkan terjadi keretakan.

Pemadatan pada umumnya dilakukan pada jarak 100 meter. Hal ini untuk menjaga agar suhu campuran aspal tetap panas pada saat pemadatan. Metode pemadatan yang dilakukan dapat dilihat pada gambar 12.10.