Upload
nurul-aisyah
View
197
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
PRAKTIKUM PALEONTOLOGI
HARI/TGL. : Selasa/27 April 2012 NAMA : Nurul Aisyah
ACARA : Filum Mollusca NO. MHS. : D61111268
I. LATAR BELAKANG
Geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi dan merupakan
kelompok ilmu yang mempelajari bumi secara menyeluruh, asal mula struktur,
komposisi, sejarahnya (perkembangan kehidupan) dan proses-proses yang telah ada
dan sedang berlangsung hingga menjadikan bumi seperti saat sekarang ini.
Salah satu cabang ilmu geologi yang menjadi dasar perkembangan ilmu
geologi, yaitu Paleontologi yang merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan di
masa lampau atau studi mengenai fosil, sisa-sisa dan jejak-jejak kehidupan masa lalu,
yang dapat digunakan untuk membuat korelasi lapisan-lapisan yang berumur sama di
suatu wilayah yang luas.
Ilmu paleontologi dapat berguna untuk membuat korelasi lapisan-lapisan yang
berumur sama disuatu wilayah yang luas maka diperlukan adanya pemahaman yang
baik mengenai fosil, fosil yang biasa dijadikan fosil indeks salah satunya adalah yang
berasal dari filum Mollusca. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa sangatlah
diperlukan untuk melakukan praktikum paleontologi dengan acara Filum Mollusca
agar dapat mempelajari ilmu paleontologi dengan lebih baik lagi dan menjadi
pengetahuan dasar untuk mata kuliah selanjutnya.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
2.1 Maksud
Maksud dari kegiatan praktikum ini yaitu untuk lebih mengenal fosil dari
filum Mollusca.
2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan praktikum ini, yaitu :
1. Mengenali fosil yang berasal dari filum Mollusca.
2. Mengetahui dan memahami proses- proses pemfosilan fosil yang berasal dari
filum Mollusca.
3. Mengenali bagian-bagian dari tubuh fosil Mollusca.
III. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan, yaitu :
1. Lap kasar
2. Lap halus
3. SAP Praktikum
4. Kertas F4
5. Pensil
6. Penghapus
7. Sampel fosil porifera
8. HCl
IV. TEORI RINGKAS
4.1. Filum Mollusca
Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini
tripoblastik, bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan
bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah
(rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, siput sawah dan
bekicot. Namun ada pula Mollusca yang tidak memiliki cangkok, seperti cumi-cumi,
sotong, gurita atau siput telanjang. Mollusca memiliki struktur berotot yang disebut
kaki yang bentuk dan fungsinya berbeda untuk setiap kelasnya.
Gambar : (a) kerang, (b) siput, (c) cumi-cumi
Cangkang kerang ini terdiri dari dua belahan, sedangkan cangkang siput
berbentuk seperti kerucut yang melingkar. Perbedaan lainnya, kaki siput tipis dan
rata. Fungsinya adalah untuk berjalan dengan cara kontraksi otot. Lain halnya dengan
kerang yang mempunyai kaki seperti mata kapak yang dipergunakan untuk berjalan
di lumpur atau pasir. Sementara itu cumi-cumi dan sotong tidak punya cangkok,
kakinya terletak di bagian kepala yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
4.2 Sistem Pencernaan
Mollusca memiliki alat pencernaan sempurna mulai dari mulut yang
mempunyai radula (lidah parut) sampai dengan anus terbuka di daerah rongga
mantel. Di samping itu juga terdapat kelenjar pencernaan yang sudah berkembang
baik. Peredaran darah terbuka ini terjadi pada semua kelas Mollusca kecuali kelas
Cephalopoda.
4.3 Sistem Pernafasan
Pernafasan dilakukan dengan menggunakan insang atau “paru-paru”, mantel
atau oleh bagian epidermis. Alat ekskresi berupa ginjal. Sistem saraf terdiri atas tiga
pasang ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral dan ganglion pedal yang
ketiganya dihubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal.
4.4 Sistem Reproduksi
Alat reproduksi umumnya terpisah atau bersatu dan pembuahan internal atau
eksternal.
4.5 Klasifikasi Mollusca
Pembagian kelas Mollusca didasarkan pada simetri tubuh, ciri kaki dan
cangkoknya, Mollusca dibagi menjadi lima kelas, yaitu kelas Gastropoda,
Cephalopoda, Bivalvia atau Pelecypoda, Amphineura dan kelas Scaphopoda.
1. Kelas Gastropoda
Ada sekitar 50.000 jenis/spesies Gastropoda yang masih hidup dan 15.000
jenis yang telah menjadi fosil. Karena banyaknya jenis Gastropoda, maka hewan ini
mudah ditemukan. Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan
berbentuk kerucut terpilin (spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok.
Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya simetri bilateral. Namun ada pula Gastropoda
yang tidak memiliki cangkok, sehingga sering disebut siput telanjang (vaginula).
Hewan ini terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat. Gaster artinya perut, dan
podos artinya kaki. Jadi Gastropoda adalah hewan yang bertubuh lunak, berjalan
dengan perut yang dalam hal ini disebut kaki. Gerakan Gastropoda disebabkan oleh
kontraksi-kontraksi otot seperti gelombang, dimulai dari belakang menjalar ke depan.
Pada waktu bergerak, kaki bagian depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir
yang berfungsi untuk mempermudah berjalan, sehingga jalannya meninggalkan
bekas. Hewan ini dapat bergerak secara mengagumkan, yaitu memanjat ke pohon
tinggi atau memanjat ke bagian pisau cukur tanpa teriris.
Di kepala siput terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel
pendek. Pada tentakel panjang, terdapat mata. Mata ini hanya berfungsi untuk
membedakan gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai
indera peraba dan pembau. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi
dengan rahang dari zat tanduk. Di dalam mulut terdapat lidah parut atau radula
dengan gigi-gigi kecil dari kitin. Selanjutnya terdapat kerongkongan, kemudian
lambung yang bulat, usus halus dan berakhir di anus. Gastropoda umumnya pemakan
tumbuh-tumbuhan atau disebut hewan herbivora.
Pernafasan bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-paru,
sedangkan Gastropoda yang hidup di air, bernafas dengan insang. Alat ekskresi
berupa sebuah ginjal yang terletak dekat jantung. Hasil ekskresi dikeluarkan ke dalam
rongga mantel. Sistem peredaran darah adalah sistem peredaran darah terbuka.
Jantung terdiri dari serambi dan bilik (ventrikel) yang terletak dalam rongga tubuh.
Sistem saraf terdiri atas tiga buah ganglion utama yakni ganglion otak
(ganglion cerebral), ganglion visceral atau ganglion organ-organ dalam dan ganglion
kaki (pedal). Ketiga ganglion utama ini dihubungkan oleh tali saraf longitudinal,
sedangkan tali saraf longitudinal ini dihubungkan oleh saraf transversal ke seluruh
bagian tubuh. Di dalam ganglion pedal terdapat statosit (statocyst) yang berfungsi
sebagai alat keseimbangan.
Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau
disebut juga ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu
melakukan autofertilisasi. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina
fulica), siput air tawar (Lemnaea javanica), siput laut (Fissurella sp), dan siput
perantara fasciolosis (Lemnaea trunculata).
2. Kelas Chepalopoda
Tubuh Cephalopoda dilindungi oleh cangkok, kecuali Nautillus. Cephalopoda
(cephale : kepala, podos : kaki) adalah Mollusca yang berkaki di kepala. Cumi-cumi
dan sotong memiliki 10 tentakel yang terdiri dari 2 tentakel panjang dan 8 tentakel
lebih pendek.
Gurita memiliki 8 tentakel. Kaki (tentakel) ini berfungsi sebagai tangan untuk
mencari, merasa dan menangkap makanan. Cumi-cumi,
sotong dan gurita adalah contoh hewan kelas
Cephalopoda. Tubuh cumi-cumi dibedakan atas kepala.
Leher dan badan. Di depan kepala terdapat mata yang
besar dan tidak berkelopak. Mata ini berfungsi sebagai
alat untuk melihat. Masih di dekat kepala terdapat sifon
atau corong berotot yang berfungsi sebagai kemudi. Jika ia ingin bergerak ke
belakang, sifon akan menyempurnakan air ke arah depan, sehingga tubuhnya bertolak
ke belakang. Sedangkan gerakan maju ke depan menggunakan sirip dan tentakelnya.
Pada bagian perut cumi-cumi, tepatnya sebelah sifon akan ditemukan cairan
tinta berwarna hitam yang mengandung pigmen melanin. Fungsinya untuk
melindungi diri. Jika dalam keadaan bahaya cumi-cumi menyemprotkan tinta hitam
ke luar sehingga air menjadi keruh. Pada saat itu cumi-cumi dapat meloloskan diri
dari lawan.
Sistem pembuluh darah cumi-cumi adalah sistem pembuluh darah tertutup,
jadi darah seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah. Hewan ini bernafas dengan
insang yang terdapat di rongga mantel. Sedangkan ekskresi dilakukan dengan ginjal.
Alat reproduksinya terpisah, masing-masing dengan gonad yang terletak dekat ujung
rongga mantel.
Sistem pencernaan makanan terdiri atas: mulut, faring, kerongkongan,
lambung, usus buntu, usus dan anus. Juga dilengkapi dengan kelenjar pencernaan
yaitu kelenjar ludah, hati dan pankreas. Makanan cumi-cumi berupa ikan, udang dan
Mollusca lainnya.
3. Kelas Bivalvia atau Palechypoda
Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai
yang lainnya banyak mengandung zat kapur. Zat kapur ini digunakan untuk membuat
cangkoknya. Gambar : Struktur luar kerang air tawar
Hewan ini memiliki dua kutub (bi =
dua, valve = kutub) yang
dihubungkan oleh semacam engsel,
sehingga disebut Bivalvia. Kelas ini
mempunyai dua cangkok yang dapat
membuka dan menutup dengan menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkok
ini berfungsi untuk melindungi tubuh. Cangkok di bagian dorsal tebal dan di bagian
ventral tipis. Kepalanya tidak nampak dan kakinya berotot. Fungsi kaki untuk
merayap dan menggali lumpur atau pasir.
Cangkok ini terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
Periostrakum adalah lapisan terluar dari zat kitin yang berfungsi sebagai
pelindung.
Lapisan prismatik, tersusun dari kristal-kristal kapur yang berbentuk prisma.
Lapisan nakreas atau sering disebut lapisan induk mutiara, tersusun dari
lapisan kalsit (karbonat) yang tipis dan paralel.
Gambar (A) Penampang melintang tubuh Pelecypoda; (B) Penampang melintang cangkok dan mantel
Pelecypoda berasal dari bahasa Yunani (pelekis = kapak kecil; podos = kaki).
Kerang bernafas dengan dua buah insang dan bagian mantel. Insang ini berbentuk
lembaran-lembaran (lamela) yang banyak mengandung batang insang. Sementara itu
antara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel. Rongga ini merupakan jalan masuk
keluarnya air.
Sistem pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan
akhirnya bermuara pada anus. Anus ini terdapat di saluran yang sama dengan saluran
untuk keluarnya air. Sedangkan makanan golongan hewan kerang ini adalah hewan-
hewan kecil yang terdapat dalam perairan berupa protozoa diatom, dll. Makanan ini
dicerna di lambung dengan bantuan getah pencernaan dan hati. Sisa-sisa makanan
dikeluarkan melalui anus.
Gambar : Struktur dalam kerang air tawar
Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah
dua. Umumnya pembuahan dilakukan secara eksternal. Daur hidup kerang air tawar.
Gambar : Diagram daur hidup kerang air tawar
Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari
ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi
pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi
berkembang menjadi larva glochidium. Larva ini pada beberapa jenis ada yang
memiliki alat kait dan ada pula yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari
induknya dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah
beberapa hari kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya
Mollusca ini hidup bebas di alam.
4. Amphineura
Hewan Mollusca kelas Amphineura ini hidup di laut dekat pantai atau di
pantai. Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut (ventral) memanjang.
Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan
permukaan lateral mengandung banyak insang. Contoh : Kiton, Hewan ini bersifat
hermafrodit (berkelamin dua), fertilisasi eksternal (pertemuan sel teur dan sperma
terjadi di luar tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton. Hewan ini juga
mempunyai fase larva trokoper.
5. Scaphopoda
Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas Scaphopoda. Dentalium
vulgare hidup di laut dalam pasir atau lumpur. Hewan ini juga memiliki cangkok
yang berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Panjang tubuhnya sekitar 2,5
s.d 5 cm. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia, yaitu alat peraba.
Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air untuk
pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas
terjadi di mantel. Hewan ini mempunyai kelamin terpisah.
Gambar : (a) Dentalium vulgare, (b) Struktur tubuh Dentalium sp.
4.6 Peran Mollusca bagi manusia
Selain sebagai bahan makanan yang bergizi, cangkok hewan ini bisa
dimanfaatkan untuk membuat hiasan dinding, perhiasan wanita, atau dibuat kancing.
Ada pula yang suka mengumpulkan berbagai macam cangkang Mollusca untuk
koleksi atau perhiasan. Bahkan ada cangkang Mollusca yang digunakan untuk bahan
mainan, seperti kuwuk.
Sejak abad ke-17 mutiara merupakan barang perhiasan mewah yang diburu
kaum jutawan dan harganya cukup mahal. Pernahkah Anda berpikir, darimana
mutiara itu dihasilkan? Mutiara dihasilkan dari tiram mutiara seperti Pinctada
margaritifera dan Pinctada mertensi dari kelas Pelecypoda (Bivalvia).
Mutiara ini ada yang dihasilkan secara alami, dan adapula yang
dibudidayakan. Saat ini banyak orang yang membudidayakan tiram untuk
menghasilkan mutiara. Caranya, benda asing (kerikil, pasir atau arang) dimasukkan
diantara mantel dan cangkok tiram. Ketika benda asing itu ada di tubuhnya, tiram
berusaha mengeluarkan dengan cara membungkusnya dengan lendir. Di samping
menguntungkan, ternyata ada beberapa jenis Mollusca yang merugikan. Misalnya
keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu pula
bekicot Achatina fulica merupakan hama tanaman yang sulit diberantas.