22
BAB VII GEOPOLITIK Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya. Pengaruh itu timbul dari hubungan timbal balik antara filosofi bangsa, aspirasi serta cita-cita dan kondisi sosial masyarakat, budaya, keadaan alam, wilayah, serta pengalaman sejarahnya. Pemerintah dan rakyat memerlukan suatu konsepsi berupa wawasan nasional untuk menyelenggarakan kehidupannya. Kehidupan suatu bangsa senantiasa dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan strategis. Karena itu wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan strategis dalam mengejar kejayaannya. Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan suatu bangsa perlu memperhatikan tiga faltor utama : 1. Bumi atau ruang di mana bangsa itu hidup 2. Jiwa, tekad, dan semangat manusianya atau rakyatnya 3. Lingkungan sekitarnya. Setelah mempelajari BAB VII ini diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan : 1. Menjelaskan pengertian geopolitik berdasarkan istilahnya, geopolitik menurut bangsa Indonesia, dan ajaran geopolitik dari tiga tokoh : Frederich Ratzel, Rudolf Kjellen, dan Karl Haushofer 2. Membedakan pokok ajaran geopolitik tiga tokoh diatas dengan cara pandang bangsa Indonesia. Geopolitik 75

Bab Vii Geopolitik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bab Vii Geopolitik

Citation preview

BAB VIIGEOPOLITIK

Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya. Pengaruh itu timbul dari hubungan timbal balik antara filosofi bangsa, aspirasi serta cita-cita dan kondisi sosial masyarakat, budaya, keadaan alam, wilayah, serta pengalaman sejarahnya. Pemerintah dan rakyat memerlukan suatu konsepsi berupa wawasan nasional untuk menyelenggarakan kehidupannya. Kehidupan suatu bangsa senantiasa dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan strategis. Karena itu wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan strategis dalam mengejar kejayaannya. Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan suatu bangsa perlu memperhatikan tiga faltor utama :1. Bumi atau ruang di mana bangsa itu hidup2. Jiwa, tekad, dan semangat manusianya atau rakyatnya3. Lingkungan sekitarnya.Setelah mempelajari BAB VII ini diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan :1. Menjelaskan pengertian geopolitik berdasarkan istilahnya, geopolitik menurut bangsa Indonesia, dan ajaran geopolitik dari tiga tokoh : Frederich Ratzel, Rudolf Kjellen, dan Karl Haushofer2. Membedakan pokok ajaran geopolitik tiga tokoh diatas dengan cara pandang bangsa Indonesia.3. Menjelaskan pengertian dan landasan filosofis Wawasan Nusantara4. Menjelaskan fungsi, tujuan, dan unsur dasar Wawasan Nusantara5. Menjelaskan langkah-langkah perjuangan bangsa dalam menegakkan wawasan wilayahUntuk mencapai tujuan diatas maka pada bagian akan disajikan bahasan tentang :A. Pengertian GeopolitikB. Implementasi Geopolitik oleh tiga tokoh : Frederich Ratzel, Rudolf Kjellen, dan Karl Haushofer.C. Wawasan NusantaraD. Wawasan Nusantara dari aspek Kewilayahan

A. Pengertian GeopolitikIstilah Geopolitik adalah singkatan dari Geographical Politic, dicetuskan oleh seorang sarjana ilmu politik Swedia yang bernama Rudolf Kjellen (18641922) pada tahun 1900. Kjellen mencetuskan istilah tersebut dalam rangka mengemukakan suatu sistem politik yang menyeluruh, meliputi Geopolitik, Demopolitik, Ekonomipolitik, Sosiopolitik, dan Kratopolitik. Istilah geopolitik semula dipakai sebagai sinonim dari Ilmu Bumi Politik (Political Geography) suatu cabang Ilmu Bumi yang dikembangkan oleh Frederich Ratzel (18441904). Istilah Geopolitik kemudian dipopulerkan oleh seorang Jerman yang bernama Karl Haushofer (1869-1946) pengembangannya menjurus pada Ekspansionisme dan Rasialisme.Menurut Encyclopedia Americana ; Ilmu Bumi Politik (Political Geography) mempelajari fenomena geografi dari aspek politik, Sedangkan Geopolitik mempelajari, fenomena politik dari aspek geografi. Dengan kata lain perbedaannya terletak pada fokus perhatian di masing-masing bidang, bidang geografi atau bidang politik.Istilah Politik berasal dari bahasa Yunani Polistaia; polis berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara), sedangkan taia berarti urusan. Dalam bahasan ini pengertian politik kita batasi pada dua konsep yaitu politik yang berasal dari bahasa Inggris politics dan policy. Politics mengandung makna kepentingan umum warga negara atau segala usaha untuk kepentingan umum, baik yang berada di bawah kekuasaan negara di pusat maupun di daerah. Policy mengandung arti kebijaksanaan, yaitu penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dianggap lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, keinginan atau keadaan yang kita kehendaki.Dari pengertian kedua istilah diatas, maka politik nasional mengintegrasikan kedua pengertian itu baik untuk kepentingan umum maupun sebagai kebijaksanaan. Dengan demikian Politik Nasional adalah: asas haluan, usaha serta kebijaksanaan tindakan dari negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian), serta penggunaan secara totalitas dari potensi nasional untuk mencapai tujuan nasional. (Lemhannas, 1996).Berdasarkan uraian diatas, maka Geopolitik menurut bangsa Indonesia diberi arti: Asas haluan, usaha, serta kebijaksanaan negara dalam mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan kentungan kondisi geografis negara.

B. Implementasi Geopolitik oleh tiga Tokoh Utama Frederich Ratzel, Rudolf Kjellen, dan Karl Haushofer1. Prederich RatzelRatzel seorang ahli geografi kemudian mendalami biologi untuk memperluas cakrawala pengetahuannya. Dalam bukunya Anthropo Geography dan Potische Geography, dia menyatakan bahwa pertumbuhan negara mirip pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang hidup (lebensraum) yang mencukupi agar dapat tumbuh dengan subur. (Lemhannas, 1996). Pokok-pokok ajaran Ratzel yang disebut Teori Ruang, menyebutkan bahwa :a. Pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme (mahluk hidup), yang memerlukan ruang hidup (lebensraum) yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup, menyusut, dan mati. b. Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang tersebut makin besar kemungkinan kelompok politik itu tumbuh.c. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa yang unggul saja yang dapat bertahan hidup terus dan langgeng.d. Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhannya akan sumber daya alam. Apabila wilayah atau ruang hidup tidak mendukung, bangsa tersebut akan mencari pemenuhan kebutuhan kekayaan alam di luar wilayahnya, hal ini berarti melegitimasi hukum ekspansi. Perkembangan atau dinamika budaya dalam bentuk kegiatan ekonomi, perdagangan, perindustrian/produksi harus diimbangi dengan pemekaran wilayah. Batas- batas suatu negara pada hakikatnya bersifat sementara, ruang hidup dapat diperluas baik secara damai maupun dengan jalan kekerasan atau peperangan.2. Rudolf Kjellen.Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori organisme biologis, dia dengan tegas mengatakan bahwa negara adalah suatu organisme dan tunduk pada hukum biologi. Pokok ajaran Kjellen adalah seperti berikut :a. Negara merupakan suatu biologis, suatu organisme hidup yang memiliki intelektualitas, negara dimungkinkan untuk mendapatkan ruang yang cukup luas agar kemampuan dan kekuatan rakyatnya dapat berkembang secara bebas.b. Negara merupakan sistem politik yang meliputi geopolitik, ekonomi politik, demo politik, dan krato politik.c. Negara harus mampu berswasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasionalnya : ke dalam untuk mencapai persatuan dan kesatuan yang harmonis, sedangkan keluar untuk mendapatkan batas-batas negara yang lebih baik. Kekuasaan imperium kontinental dapat mengontrol kekuataan maritim.3. Karl HaushoferPokok-pokok teori Haushofer pada dasarnya menganut ajar Kjellen yang bersifat ekspansionis dan rasial, bahkan dicurigai teori yang menuju kepada peperangan. Haushofer dalam disertasinya mengutip Herakleitos menyatakan bahwa Perang adalah bapak dari segala hal atau dengan kata lain Perang merupakan hal yang diperlukan untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara. Pandangan Karl Haushofer berkembang di Jerman ketika negara berada dibawah kekuasaan Adolf Hitler dan juga di Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi semangat militerisme dan pasisme. Inti ajaran Haushofer adalah sebagai berikut:a. Lebensraum (ruang hidup) Hak suatu bangsa atas ruang hidup untuk dapat menjamin kesejahteraan dan keamanannya, tuntutan atas hak itu didasarkan pada teori negara adalah suatu organisme yang tunduk pada hukum biologi. Hanya negara besar yang dianggap tumbuh sedangkan negara kecil sudah ditakdirkan akan mati terserap oleh negara besar.b. Autarki (cita-cita untuk dapat memenuhi kebutuhan sendiri)Setiap kesatuan politik harus menghasilkan apa yang diperlukannya, cita-cita ini cukup rasional bila tidak diembel-embeli dengan ajaran organisme yang menyatakan bahwa suatu negara berhak mendapatkan sumber alam dari negara tetangga yang kecil bila membutuhkannya.c.Pan-region (Perserikatan Wilayah)Aspirasi teritorial yang ekspansionis itu diperluas dengan mengusulkan pengelompokan politik dunia kedalam tiga atau empat Pan-region yang masing-masing akan dikepalai oleh salah satu negara besar yang ada diwilayah itu, dan autarki dapat dilaksanakan di wilayah tersebut. Usul perserikatan wilayah adalah sebagai berikut :1) Pan-Amerika, Wilayahnya adalah benua Amerika dasn pemimpinnya adaalah Amerika Serikat (USA)2) Pan-Asia, terdiri dari bagian timur benua Asia, Autralia, dan kepulauan yang ada diantaranya. Pemimpinnya adalah Jepang dia memberi nama wilayah ini Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya3) Pan-Euro-Afrika yang akan dipimpin atau dikuasai Jerman4) Pan- Uni Soviet, menguasai wilayah Rusia dan India.d. Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasaan imperium maritim untuk menguasai pengawasan di laut.e. Geopolitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan perhatian pada strategi perbatasan, geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik dalam perjuangan mendapatkan ruang hidup.

C. Wawasan Nusantara1.Pengertian Kata wawasan mengandung arti pandangan, tinjauan, penglihatan, atau tanggapan inderawi, sedangkan istilah nusantara dipergunakan untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugus pulau-pulau Indonesia yang terletak di antara Samudra Pasifik dengan Samudra Indonesia serta diantara benua Asia dengan benua Australia.Untuk membina dan menyelenggarakan kehidupan nasional, bangsa Indonesia merumuskan suatu landasan visional yang dapat membangkitkan kesadaran untuk menjamin persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang menjadi cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya. Landasan visional ini dikenal dengan istilah Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional dan diberi nama Wawasan Nusantara.Sebagai geopolitik Indonesia, berikut ini dikutipkan pengertian Wawasan Nusantara: a. Rumusan berdasarkan Tap. MPR No. II tahun 1993 dan tahun 1998 tentang GBHN. Wawasan Nusantara yang merupakan Wawasan Nasional yang bersumber pada Pancasila dan UUD 1945, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.b.Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkunganhya berdasarkan ide nasionalnya, yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaan dalam mencapai tujuan perjuangan nasional. (Lemhannas, Kewiraan Untuk Mahasiswa, 1996) c. Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. (Pokja Wawasan Nusantara Lemhannas, 1999).Ketiga rumusan Wawasan Nusantara di atas pada dasarnya memiliki kesamaan, pokok pengertian yang bisa diambil dari ketiga rumusan itu adalah :a) Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia.b) Cara pandang itu berkenaan dengan diri dan lingkungan bangsa dan negara Indonesiac) Yang dijadikan dasar memandang adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945d) Cara pandang yang kita sebut Wawasan Nusantara itu berfungsi sebagai landasan dan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.e) Sebagai cara pandang bangsa, maka ia akan menjiwai setiap kebijaksanan negara serta perilaku warganya 2. Landasan FilosofiWawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia dikembangkan berdasarkan landasan filosofi sebagai berikut:a. Falsafah Pancasila Wawasan Nusantara dikembangkan berdasarkan falsafah Pancasila yang mengandung nilai-nilai keimanan dan ketakwaan, keadilan dan keberadaban, persatuan dan kesatuan, musyawarah untuk mencapai mupakat, serta kesejahteraan untuk mencapai suasana damai dan tenteram dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dari generasi ke generasi.b. Apek kewilayahan Nusantara Kondisi objektif geografi Indonesia terdiri atas 17.508 pulau yang tersebar dan terbentang di khatulistiwa, serta terletak pada posisi silang yang strategis, pada batas-batas astronomis: Utara 06-08 LU; Selatan 11-15 LS; Barat 94-45 BB; Timur 141-05 BT. Jarak Utara-Selatan 1.888 km, Barat-Timur 5.110 km, memiliki karakteristik tersendiri berbeda dengan negara lain. Secara keseluruhan, geografi Indonesia menyandang keunggulan dan kelemahan, sehingga setiap pengambilan kebijaksanaan politik negara harus mempertimbangkan kondisi dan konstelasi geografi Indonesia.c. Aspek Sosial Budaya Wawasan Nusantara dikembangkan berdasarkan kondisi objektif bangsa Indonesia yang beraneka ragam budaya, adat istiadat, agama, bahasa, dan sistem kemasyarakatannya. Bersumber dari keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia, dibutuhkan kesamaan persepsi guna mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Faktor-faktor nigatif yang dapat menimbulkan dis-integrasi bangsa, harus dihindari oleh seluruh rakyat secara bersama-sama.d. Aspek Kesejarahan Bangsa Indonesia lahir melalui perjalanan sejarah yang sangat panjang sejak kedatangan bangsa-bangsa Eropa : Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda yang mula-mula sebagai pedagang kemudian menjadi penjajah. Perlawanan bangsa terhadap penjajah dilakukan oleh setiap wilayah dari Aceh sampai Irian Jaya. Iskandar Muda di Aceh (1636), Sisingamangaraja dari daerah Batak (1900), Imam Bonjol daerah Minangkabau(1822-1837), Mahmud Badarudin di Palembang (1817), Sultan Tirtayasa di Banten (1650), Sultan Agung di Mataram Jawa Tengah (1613), Untung Surapati dari daerah Jawa Timur (1670), Jalantik di Bali (1850), Anak Agung Made di Lombok (1895), Pangeran Antasari di Kalimantaan (1860), Hasanudin di Makasar (1660), Patumurah di Ambon (1817), dan masih banyak lagi yang lain. Sedangkan semangat kebangsaan untuk menjadi bangsa merdeka ditandai dengan lahirnya organisasi Budi Utomo 20 Mei 1908, kemudian Sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan buah dari perjuangan yang dilandasi semangat kebangsaan tersebut. Oleh karena itu semangat kebangsaan yang telah dibangun susah payah oleh generasi terdahulu, seharusnya dapat tetap dipelihara dan dipertahankan oleh generasi saat ini.3. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara. a. Kedudukan Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara merupakan landasan visional bagi rakyat Indonesia dalam menyelenggarakan kehidupan nasional. Wawasan Nusantara diciptakan oleh bangsa Indonesia dan dijalankan oleh seluruh rakyat dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita nasional. b. Fungsi Wawasan NusantaraWawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, dan tidakan bagi penyelenggara negara maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. c. Tujuan Wawasan NusantaraWawasan Nusantara bertujuan menanamkan sikap dan mewujudkan nasionalisme yang tinggi pada setiap rakyat Indonesia sehingga mampu mewujudkan persatuan dan kesatuan yang harmonis dalam segenap aspek kehidupan nasional menuju cita-cita dan tujuan nasional (tujuan ke-dalam). Wawasan Nusanatara juga bertujuan turut serta menciptakan ketertiban dan perdamaian dunia (tujuan ke-luar)4. Unsur Dasar Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara memiliki tiga unsur dasar, yaitu wadah (contour), isi (conten), dan tata laku (conduct). Wadah dan isi membentuk konsepsi dasar Wawasan Nusantara, sedangkan tata laku merupakan konsepsi pelaksanaannya.a. Wadah, mencakup tiga unsur yaitu : 1) Batas ruang lingkup yang berwujud : (a) Nusantara, batas-batas negara ditentukan oleh laut yang didalamnya terdapat pulau-pulau serta gugusan pulau-pulau yang satu sama lainnya disatukan oleh air baik berupa selat maupun laut. Disamping bentuk wujud diatas, nusantara memiliki geografi yang khas terletak di posisi silang dunia yang turut mempengaruhi tata kehidupan dan sifat kehidupan nasional. (b) Manunggal dan Utuh Menyeluruh, menunjukkan sifat dan ciri pokok, yaitu sebagai persatuan dan kesatuan dalam wilayah, bangsa, ideologi, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, pertahanan keamanan, dan psikologi.2) Tata Susunan Pokok OrganisasiTata susunan pokok organisasi Wawasan Nusantara bersumber pada landasan konstitusional UUD 1945 yang meliputi : bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintah negara, sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan.3) Tata Kelengkapan OrganisasiTata kelengkapan organisasi yang diperlukan adalah: Aparatur Negara; Kesadaran politik masyarakat dan kesadaran bernegara; Pers yang bebas, bertanggung jawab, jujur, efektif dan edukatif, penyalur suara, serta pengontrol; Partisipasi Masyarakat. (Lemhannas, 1996)b. Isi Isi Wawasan Nusantara mencakup :1) Cita-cita dan tujuan, yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 alenia 2 dan 4.2) Sifat : manunggal yaitu keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap aspek kehidupan baik aspek alamiah maupun aspek sosial. Utuh menyeluruh bagi nusantara dan rakyat Indonesia.3) Cara Kerja : Cara kerja Wawasan Nusantara berpedoman pada Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.c. Tata LakuTata laku Wawasan Nusantara dapat dirinci dalam dua unsur, yaitu tata laku batiniah dan tata laku lahiriah.1) Tata laku batiniah tumbuh dan terbentuk dalam proses pertumbuhan hidupnya yang dipengaruhi oleh keyakinan/agama, pendidikan dan tuntunan budi pekerti yang bersumber dari nilai-nilai moral Pancasila.2) Tata laku lahiriah dituangkan dalam suatu pola tata laksana yang dapat dirinci menjadi : Tata Perencanaan; Tata Pelaksanaan; dan Tata Pengawasan

D. Wawasan Nusantara dari aspek KewilayahanKetua PPKI dalam sidangnya untuk menetapkan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, menegaskan bahwa wilayah negara Indonesia adalah meliputi wilayah Hindia Belanda. Sementara itu UUD 1945 tidak ada yang memuat tentang wilayah secara tegas. Kemudian kalau kita merujuk ke Pasal II aturan Peralihan UUD 1945, menyebutkan bahwa segala badan negara dan aturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru.Dalam menentukan batas wilayah negara kepulauan Indonesia, pemerintah Hindia Belanda telah mengeluarkan peraturan perundang-undangan yang termuat dalam Ordonansi tahun 1939 yaitu Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonnantie (TZMKO 1939) yang diundangkan tanggal 26 Agustus 1939, dimuat dalam Staatblad No. 422 tahun 1939. Berdasarkan ketentuan ordonansi tahun 1939 tersebut, lebar laut wilayah Hindia Belanda adalah 3 mil diukur dari garis air rendah di pantai setiap pulau. Akibat dari penerapan cara pengukuran laut seperti ini menjadikan wilayah Indonesia terpisah-pisah. Jarak antara satu pulau dengan pulau yang lain dipisahkan oleh adanya laut yang berstatus sebagai laut bebas yang berada diluar yuridiksi nasional Indonesia.

GAMBAR : 1 PETA WILAYAH RI 17 AGUSTUS 1945 S.D. 13 DESEMBER 1957

Penerapan pengukuran laut menurut ordonansi 1939 sudah barang tentu sangat merugikan bangsa Indonesia dan bertentangan dengan gagasan Wawasan Nusantara yang bertolak dari konsepsi negara kepulauan (archipelagic state concept). Penerapan ordonansi tahun 1939 akan mempersulit praktik penyelenggaraan pemerintahan dan tugas-tugas kenegaraan lainnya serta sangat rawan pembinaan keamanan dan persatuan bangsa.Atas dasar pertimbangan di atas maka pada tanggal 13 Desember 1957 Pemerintah Indonesia mengeluarkan pengumuman mengenai wilayah perairan negara Republik Indonesia yang dikenal dengan Deklarasi Djuanda yang menyatakan :1) Bahwa bentuk geografi Indonesia sebagai suatu negara kepulauan mempunya sifat dan corak tersendiri.2) Bahwa menurut sejarah sejak dulu kala kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan.3) Bahwa batas laut teritorial yang termaktub dalam Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonnantie 1939 memecah keutuhan teritorial Indonesia karena membagi wilayah daratan Indonesia dalam bagian-bagian terpisah dengan teritorialnya sendiri-sendiri.4) Cara penarikan batas laut wilayah adalah garis lurus yang menghubungkan titik-titik ujung terluar dari pulau-pulau terluar, kemudian 12 mil ke arah luar dari garis lurus tersebut merupakan lebar laut wilayah.Disamping itu pemerintah Indonesia menyatakan bahwa lalu lintas damai di perairan pedalaman bagi kapal asing dijamin, dan pendirian Indonesia akan dikemukakan dalam Konferensi Internasional mengenai Hukum Laut Internasional. Dalam konferensi hukum laut internasional yang diselenggarakan di Jenewa pada tahun 1958, pendirian Indonesia diperdebatkan, namun keunikan negara Indonesia sebagai negara kepulauan belum dapat dipahami oleh negara-negara maritim yang berpengaruh meskipun kenyataannya integritas teritorial Indonesia sangat terganggu oleh adanya kapal perang Belanda yang lalu lalang diperairan nusantara. Penyebab lain yang menyulitkan dalam meyakinkan kebenaran pendirian Indonesia adalah pada saat itu yang dikenal baru rezim archipelago, sedangkan rezim archipelagic state belum dikenal.Untuk memperkuat kedudukan hukumnya, Deklarasi Djuanda dipertegas dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor: 4 Tahun 1960 tanggal 18 Pebruari 1960 (Lembaran Negara No. 22 Tahun 1960) tentang perairan Indonesia, dan diikuti dengan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1962 tentang lalu lintas damai kendaraan laut asing. Perpu No. 4 tahun 1960 menyatakan bahwa lebar laut wilayah adalah 12 mil diukur dari garis pangkal lurus yang menghubungkan titik-titik terluar pulau-pulau terluar Indonesia. Cara pengukuran ini minjadikan Indonesia dalam satu kesatuan wilayah nusantara yang utuh seperti terlihat pada gambar peta wilayah Indonesia dibawah ini.

GAMBAR : 2PETA WILAYAH RI 13 DESEMBER 1957

Pada tanggal 17 Pebruari 1969, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Deklarasi tentang Landas Kontinental yang isinya adalah sebagai berikut :(1) Segala sumber-sumber mineral dan sumber-sumber kekayaan alam lainnya, termasuk organisme-organisme hidup yang merupakan jenis sedentair yang terdapat pada dasar laut dan tanah di bawahnya di landas kontinental, tetapi di luar daerah perairan Indonesia sebagaiman diatur dalam Undang-Undang No. 4 tahun 1960, hingga suatu batas kedalaman yang memungkinkan penggalian dan pengusahaannya, merupakan hak milik Indonesia dan berada dibawah yurisdiksinya yang eksklusif.(2) Dalam hal landas kontinental Indonesia, termasuk depresi-depresi (bagian yang dalam) yang terdapat dalam landas kontinental atau kepulauan Indonesia berbatasan dengan suatu negara lain, maka Pemerintah Republik Indonesia bersedia untuk melalui perundingan dengan negara yang bersangkutan menetapkan suatu garis batas sesuai dengan prinsip-prinsip hukum dan keadilan.(3) Menjelang tercapainya persetujuan seperti dimaksud diatas, Pemerintah Republik Indonesia akan mengeluarkan izin untuk mengadakan eksplorasi serta memberikan izin untuk produksi minyak dan gas bumi dan untuk eksploitasi sumber-sumber mineral ataupun kekayaan alam lainnya, hanya untuk daerah sebelah Indonesia dari garis tengah (median line) yang ditarik antara pantai daripada pulau-pulau Indonesia yang terluar atau dalam wilayah kedua negara terletak berbatasan pada pulau yang sama, pada daerah sebelah Indonesia dari suatu garis yang titik-titiknya terletak sama jauhnya dari titik-titik terdekat pada garis pangkal laut teritorial masing-masing negara.(4)Ketentuan-ketentuan tersebut diatas tidak akan mempengaruhi sifat serta status dari pada perairan di atas landas kontinental Indonesia sebagai laut lepas, demikian pula ruang udara diatasnya. (M. Budiarto, S.H., 1980)Pengumumaan pemerintah tentang Landas Kontinental tahun 1969 dikukuhkan dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1973.Pada tanggal 21 Maret 1980, Pemerintah Indonesia mengumumkan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia yang lebarnya 200 mil diukur dari garis pangkal laut wilayah Indonesia. Didalam Zona Ekonomi Eksklusif tersebut, Indonesia mempunyai dan melaksanakan :a. Hak berdaulat untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi, pengelolaan, dan pelestarian sumber daya hayati dan non-hayati dan hak berdaulat lainnya atas eksplorasi dan eksploitasi sumber tenaga dari air, arus, dan angin.b. Hak yurisdiksi yang berhubungan dengan : pembuatan dan penggunaan pulau buatan, instalasi, dan bangunan lainnya; penelitian ilmiah mengenai laut; pelestarian lingkungan laut, serta hal lain berdasarkan hukum Internasional.Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia dikukuhkan dengan Undang-Undang No. 5 tahun1983 tertanggal 18 Nopember 1983. Pada tahun 1982 konvensi hukum laut memberikan perluasan yurisdiksi negara-negara pantai di laut bebas, asas Zona Ekonomi Eksklusif diterima, pokok-pokok asas negara kepulauan diakui dan dicantumkan dalam United Nation Convention on the Law of the Sea (UNCLOS 1982). Hasil konvensi tersebut disahkan pada bulan Agustus 1983 dalam seminar Konvensi Hukum Laut Internasional di New York. Dengan demikian rumusan negara RI sebagai satu kesatuan wilayah laut yang di dalamnya terhampar pulau-pulau besar dan kecil dengan jumlah 17.508 pulau menjadi sah.GAMBAR : 3 PETA WILAYAH RI UNCLOS 1982 DAN UU RI No. 6 TAHUN 1999 S.D. SEKARANG

Perjuangan bangsa Indonesia selanjutnya adalah menegakkan kedaulatan di ruang udara dan memperjuangkan kepentingan RI di wilayah antariksa nasional termasuk Geo Stationery Orbit (GSO) sejauh 36.000 km. (Sumarsono, dkk, 2005)

GAMBAR : 4BATAS DIRGANTARA INDONESIA

Karakteristik Geografi Indonesia1. Negara terbesar di Asia Tenggara2. Negara Kepulauan (17.508 pulau)3. Luas daratan =2.027.087 Km24. Luas laut = 3.166.163 Km25. Luas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) = 1.577.300 Mil Persegi6. Jarak terjauh Utara Selatan = 1.888 Km7. Jarak terjauh Barat Timur = 5.110 Km.8. Terletak di Khatulistiwa, iklim Tropis9. Wilayah merupakan satu kesatuan dengan sebutan Tanah Air Indonesia

Latihan :Untuk mengukur pemahaman saudara terhadap materi BAB VII ini, jawablah pertanyaan berikut ini secara berkelompok (anggota kelompok 4/5 orang).1. Tuliskan pengertian Geopolitik menurut bangsa Indonesia !2. Jelaskan perbedaan Ajaran Geopolitik menurut tiga tokoh (Frederich Ratzel, Rudolf Kjellen, dan Karl Haushofer) dengan Geopolitik menurut cara pandang bangsa Indonesia !3.Tuliskan pokok-pokok pengertian Wawasan Nusantara !4. Apa tujuan dan fungsi Wawasan Nusantara !5. Jelaskan unsur dasar Wawasan Nusantara !6. Apa tujuan bangsa Indonesia mengeluarkan Deklarasi Juanda (13 Desember 1957) dan Deklarasi Landas Kontinental (17 Pebruari 1969) ?7. Jelaskan perbedaan wilayah Indonesia antara TZMKO 1939 dengan Deklarasi Juanda 13 Desember 1957 !8. Bagaimana konsep wilayah menurut Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) ?9. Dengan telah ditetapkannya ZEE dalam UNCLOS 1982, jelaskan pendapat saudara apa yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia ?

Geopolitik83