Upload
others
View
22
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
45
ZULFACHRIZAL 41207010020
Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA
Arsitektur Prilaku
OU
T
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
V.1. Konsep Dasar Perancangan
Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk
dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa
sebuah prilaku dan pola usia tertentu yang akan dikaitkan kedalam sebuah
bangunan baik di dalam maupun di luar bangunan.maka dari itu dapat diperhatikan
dampak negative dan positifnya dimana desain harus memikirkan dampak prilaku
negatif dan memberikan sarana yang memadai untuk dampak prilaku yang positif.
V.2. Konsep Bangunan
V.2.1. Sikulasi kendaraan dalam tapak
Untuk sirkulasi kendaraan di luar tapak ini adalah memperhatikan
tapak sekitar karena di daerah pertigaan sering terjadi kemacetan yang
sering di jumpai dalam aktivitas kendaraan oleh karena itu akan di buat
pemberentian bus dengan mengurangi sebagian tapak ini supaya dapat
mengurangi kemacetan yang diakibatkan oleh kendaraan sekitar.
Untuk sirkulasi kendaraan di dalam tapak ini yang akan dilakukan
adalah dengan menganalisa tapak sekitar dan dari sebuah analisis bahwa
U
IN
Keterangan gambar:
Pemberentian bus
sirkulasi kendaraan sekitar
sirkulasi kendaraan pengunjung
sirkulasi service
garis axis tapak
46
ZULFACHRIZAL 41207010020
Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA
Arsitektur Prilaku
pada tapak ini memiliki sebuah jalan yang berbentuk “L” dikarnakan tapak
mempunyai sebuah center poin jalan atau garis axis pada tapak ini sehingga
dapat menyimpulkan bahwa pintu masuk kendaran di mulai dari arah barat
dan di akhiri pada arah timur.
V.2.2. Sirkulasi pejalan kaki dalam tapak
Sirkulasi pejalan kaki dalam tapak ini
mengelilingi tapak sekitar karena untuk
mempermudah akses jalan bagi
pengunjung yang menggunakan
kendaraan umum yang memasuki
bangunan ini.
V.2.3. Sirkulasi manusia dalam tapak
Pelajar merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi, oleh
karena itu ruang dan bentuk yang berpotensi menjadi sarana interaksi
yang menjadi sebuah pertemuan pada pola majemuk. Pada pola
sirkulasi manusia dalam tapak ini yang akan di gunakan adalah pola
ENTRANCE
GARIS AXIS
Entrance menggunakan
pendekatan secara langsung dan
berguna untuk memberikan
perhatian langsung kepada penghuni
dan juga memberikan sebuah tanda
bahwa bangunan ini merespon arah
dari garis axis.
47
ZULFACHRIZAL 41207010020
Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA
Arsitektur Prilaku
radial yang akan di jumpai sebuah fasilitas dari sekolah contohnya
lapangan multifungsi (bersama).
V.2.4. Konsep penzoningan pada bangunan
Pada bangunan ini terbagi menjadi 3 zona utama yang di antaranya :
Public
Semi Public
Private
48
ZULFACHRIZAL 41207010020
Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA
Arsitektur Prilaku
Pada zona tersebut terdapat beberapa fasilitas ruang antara lain:
V.3. Konsep Masa Bangunan
Konsep bangunan yang akan dirancang adalah memadukan prilaku dari faktor
kelompok usia yang dikaitkan kedalam bentuk dan ruangan pada bangunan baik
dalam maupun luar bangunan dengan kondisi tapak sekitarnya. Adapun
penggambaran konsep suatu masa bangunan yang akan di jelaskan pada gamber
berikut :
Keterangan :
Parkir Service
Lobby fasilitas penunjang
R. Kelas dan Lab fasilitas pelengkap
Fasilitas Olahraga
Fasilitas Pengelolah
49
ZULFACHRIZAL 41207010020
Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA
Arsitektur Prilaku
Pada gambar ini menunjukkan
suatu fasilitas yang menunjang
suatu ruang ataupun tempat
yang bersifat personal
Pada gambar ini menunjukkan
suatu fasilitas yang menunjang
suatu ruang ataupun tempat
yang bersifat intim
Pada gambar ini menunjukkan
suatu bangunan yang dikaitkan
dalam bentuk suatu jembatan
yang mempunyai arti cara
suatu berinteraksi antar
manusia.
Pada gambar ini menunjukkan bahwa
untuk menghindari suatu kebisingan
dari suara kendaraan yang berasal
dari luar maka dari itu akan di
buatkan suatu tempat buffring atau
pepohonan supaya dapat
mengurangi dari kebisingan sekitar
Suara
kendaan
Pada gambar ini menunjukkan suatu tempat
suatu fasilitas yang berguna untuk
mempersatukan antar sesama manusia
dengan menandakan pola kehidupan yang
saling bersosialisasi antara SMP dan SMA
Penghijauan
50
ZULFACHRIZAL 41207010020
Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA
Arsitektur Prilaku
V.3.1. Konsep ruang luar
Konsep ruang luar tercipta melalui sebuah interaksi sosial antar sesama
manusia. Oleh karena itu untuk menciptakan suasana saling berinteraksi
maka disini akan dibuatkan sebuah jembatan penghubung antar gedung dan
membuat sebuah fasilitas yang intim dan personal yang berguna untuk
membaca buku di waktu luang.
Pada gambar ini
menunjukan suatu
interaksi yang
sering dijumpai oleh
setiap manusia
Dengan adanya saling
berinteraksi sosial maka
dibuatnya sebuah bangunan
yang saling berhubungan yang
menandakan pola kehidupan
saling bersosialisasi antara SMP
dan SMA
Jembatan
Pada gambar ini
menunjukan suatu
interaksi manusia
yang di konsepkan
kedalam suatu
fasilitas yang
mempunyai kesan
intim
51
ZULFACHRIZAL 41207010020
Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA
Arsitektur Prilaku
V.3.2. Konsep ruang Dalam
Membuat interface antara siswa SMP dengan SMA yang bisa
membangkitkan interaksi sosial yang lebih majemuk sekaligus menjalin rasa
persaudaraan antara siswa SMP dengan SMA dengan merencanakan
sebuah ruangan public sebagai tempat aktivitas sosial dan kebersamaan.
memasukan elemen – elemen yang berhubungan dengan arsitektur
prilaku di tiap ruang bangunan seperti ruang public, semi public dan
fasilitas penunjang.
Membentuk kelompok kelompok antara kelas yang dipisahkan dengan
ruangan fasilitas untuk mengurangi kemonotonan akibat penataan
bangunan.
Interaksi sosial yang
sering dijumpai oleh
murid- murid
dari interaksi sosial maka
akan di aplikasikan
kesebuah ruangan
dengan memadukan
hubungan – hubungan
pada setiap ruang
hubungan
Pelaku
52
ZULFACHRIZAL 41207010020
Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA
Arsitektur Prilaku
V.3.3. Konsep orientasi bangunan
orientasi bangunan pada tapak yang akan di rencanakan berdasarkan
terhadap sudut pandangan dan respon terhadap sinar matahari yang selalu
dari arah timur ke barat.
V.3.4. Konsep fasad bangunan
penerapan bentuk fasad bangunan yang di terapkan sesuai tema
yaitu “ Arsitektur Prilaku “ yang berkaitan dengan interaksi sosial yang
menyerupai bentuk hubungan seperti, kotak dan lingkaran.
U
Untuk menghindari sinar matahari
maka akan direncanakan sebuah
jendela yang menghadap arah
berlawanan matahari seperti barat
Jendela
53
ZULFACHRIZAL 41207010020
Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA
Arsitektur Prilaku
Pada gambar diatas merupakan penjabaran dari suatu prilaku yang
sering di jumpai sehari dalam sekolah oleh karena itu secara analisis dapat di
terapkan bahwa interaksi sosial itu selalu terbentuk dari kelompok, dari
kelompok tersebut memiliki bentuk seperti kotak dan lingkaran yang akan di
terapkan dari kotak atau lingkaran tersebut akan di gunakan untuk fasad
bangunan yang akan di rancang.
V.3.5. Konsep warna bangunan
Warna bangunan memiliki peranan penting dalam mewujudkan suasana
dan mendukung terwujudnya prilaku – prilaku tertentu. Pengaruh warna pada
prilaku tidak sama antara orang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut
dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, latar belakang, budaya atau tradisional
mental. Agar dapat memberikan nuansa yang berbeda dan memiliki makna
dari warna suatu bangunan adalah :
Warna kontras dan harmoni dengan lingkungan sekitar tapak supaya
bangunan memiliki kesan yang sejuk.
Menggunakan warna dominan yang di gunakan pada bangunan
eksisting di sekitar tapak.
Warna – warna yang dominan diantaranya yaitu coklat tua, merah bata,
abu – abu, kream dan putih.
Manusia Makhluk Sosial
Warna yang akan di gunakan
dalam bangunan ini.
54
ZULFACHRIZAL 41207010020
Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA
Arsitektur Prilaku
V.3.6. Konsep utilitas
V.3.6.1. Konsep plumbing
Sistem penyediaan air bersih
Distribusi air bersih menggunakan system down feed system
Sistem pembuangan air kotor
- Limbah cair
Unit
PDAM
Reservoir Bawah Reservoir Atas
Meter
Pompa
Pompa
Unit Unit
Unit
Penampungan
Limbah Cair
Saluran
Pembuangan Kota Unit
Sistem pembuangan air kotor dari
saluran di bawah trotoar
55
ZULFACHRIZAL 41207010020
Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA
Arsitektur Prilaku
Limbah padat
Limbah air hujan
Limbah ini dapat ditampung dan bermanfaat untuk cadangan
air bersih untuk menyiram tanaman dengan proses grey water
dan harus disimpan kembali ke dalam tanah melalui sumur
serapan.
Pipa
Pemasukan
Tempat kotoran padat manusia
yang ditambah dengan air
dengan perbandingan 2 : 3
(ditimbun dalam tanah sampai
penutupnya)
Pipa
Pengeluaran
Pembuka gas yang telah jadi
yang akan disalurkan untuk
proses penampungan gas
Bukaan untuk keluarnya gas yang
dilengkapi dengan kran pembuka
Sisa dari limbah yang telah
dicerna oleh bakteri
methane/bakteri biogas
yang disebut slurry/lumpur
Bahan yang sudah
difermentasi
Bahan baru
Air hujan
Bak penampungan
Sumur resapan
Alat pengolahan
air hujan
Tanah
56
ZULFACHRIZAL 41207010020
Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA
Arsitektur Prilaku
V.3.6.2. Konsep pencegahan bahaya kebakaran
Pada konsep pencegahan kebakaran menggunakan tiga sistem
pencegahan kebakaran yaitu:
1. Sistem Hydrant Pilar
2. Sistem Sprinkler
3. Sistem Hydrant box (CO2)
V.3.6.3. Konsep persampahan
Konsep pengolahan sampah yaitu dengan cara system daur ulang
dengan memisahkan sampah organic dan nor oganik yang
menjadikan sebagai suatu tempat pembuangan sampah di sekolah
ini.
Posisi hydrant box pada tiap lantai,
terdapat 4 hydrant box yang berguna
ketika terjadi kebakaran
Posisi Hydrant di luar bangunan ter
dapat 4 hydrant di luar ini di
maksudkan berdasarkan daya
jangkau.
Hydran pilar dan Hydran box
Sampah non organic dan Sampah nor organic
57
ZULFACHRIZAL 41207010020
Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA
Arsitektur Prilaku
V.3.6.4. Sistem pencahayaan
Pencahayaan pada bangunan ini menggunakan pencahayaan alami
dan buatan, pencahayaan alami digunakan seoptimal mungkin di
siang hari, sedangkan di malam hari menggunakan pencahayaan
buatan. Lampu pada bangunan menggunakan jenis lampu TL, down
light, dan lampu duduk
V.3.7. Konsep struktur
Struktur Bawah
Penggunaan struktur bawah menggunakan tiang pancang yang
berdasarkan kekuatan dan kebutuhan dari bangunan ini.
Imegae gambar : Lampu Duduk, Lampu Down Light dan
Lampu TL
58
ZULFACHRIZAL 41207010020
Jurusan Arsitektur – Universitas Mercu Buana
Sekolah Pembelajaran Terpadu SMP-SMA
Arsitektur Prilaku
Karena fungsi bangunan adalah fasilitas pendidikan maka bentuk dari
kolom itu sendiri harus di sesuaikan. Bentuk kolom yang di gunakkan
adalah yang sejajar dengan bentuk dinding ini di maksudkan agar tidak
mengganggu fungsi dari ruangan itu sendiri.
Struktur Atap
Konsep untuk atap bangunan adalah efisiens, dan produktif
Efisiensi : Kemudahan dalam proses pembuatan, dan mudah di
bersihkan
Produktif : Atap dapat di gunakan untuk kegiatan penghuni/ pengelolah.
Dari data di atas maka di simpulkan atap yang di gunakan adalah atap
berbentuk dak.
V.3.8. Sistem tata udara
Sistem tata udara pada bangunan ini menggunakan penghawaan alami dan
buatan seperi AC, Kipas angin, dan hexos.
Imegae gambar : AC, Hexos, dan kipas angin