19
67 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsep Dalam perancangan sebuah bangunan, konsep merupakan wujud dari penyelesaian masalah. Konsep memudahkan proses perancangan dari sebuah kawasan maupun bangunan. Dalam perancangan Taman Pembelajaran Energi Terbarukan, konsep lahir sebagai tanggapan terhadap isu krisis energi yang terjadi di Indonesia. Upaya pemerintah untuk menghadapi krisis tersebut salah satunya dengan melakukan penghematan energi dan penggunaan energi terbarukan tidak didukung baik oleh masyarakat. Hal ini dikarenaka pengetahuan masyarakat mengenai energi terbarukan masih kurang dan tidak melihat dampak positif dari dilakukannya penghematan energi. Dibutuhkan sarana untuk menjembatani permasalahan tersebut maka Taman Pembelajaran Energi Terbarukan hadir sebagai mediator dan jawaban permasalahan. Berikut penjabaran konsep pada Taman Pembelajaran Energi Terbarukan. Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur Sumber: Analisa Penulis diakses pada 02 November 2016 pukul 17:27 WIB

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

  • Upload
    vuhuong

  • View
    282

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

67

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

5.1 Kerangka Berpikir: Konsep

Dalam perancangan sebuah bangunan, konsep merupakan wujud dari

penyelesaian masalah. Konsep memudahkan proses perancangan dari sebuah

kawasan maupun bangunan. Dalam perancangan Taman Pembelajaran Energi

Terbarukan, konsep lahir sebagai tanggapan terhadap isu krisis energi yang

terjadi di Indonesia. Upaya pemerintah untuk menghadapi krisis tersebut salah

satunya dengan melakukan penghematan energi dan penggunaan energi

terbarukan tidak didukung baik oleh masyarakat. Hal ini dikarenaka pengetahuan

masyarakat mengenai energi terbarukan masih kurang dan tidak melihat dampak

positif dari dilakukannya penghematan energi. Dibutuhkan sarana untuk

menjembatani permasalahan tersebut maka Taman Pembelajaran Energi

Terbarukan hadir sebagai mediator dan jawaban permasalahan. Berikut

penjabaran konsep pada Taman Pembelajaran Energi Terbarukan.

Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur

Sumber: Analisa Penulis diakses pada 02 November 2016 pukul 17:27 WIB

Page 2: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

68

5.2 Konsep Makro

5.2.1 Taman Pembelajaran Energi Terbarukan Sebagai Learning Space

Tujuan utama perancangan Taman Pembelajaran Energi

Terbarukan adalah menjadi sarana pembelajaran aktif untuk

mengenalkan beberapa jenis energi terbarukan yang terdapat di

Indonesia. Maka, Taman Pembelajaran difungsikan sebagai ruang

pembelajaran baik di dalam maupun di luar ruang. Konsep yang diangkat

dalam ruang pembelajaran adalah senses is everything.

Hal yang ditekankan dalam konsep tersebut ialah aktivasi kelima

indera manusia untuk menangkap pembelajaran yang terdapat di dalam

Taman Pembelajaran. Beberapa manusia dengan mudah menyerap

pembelajaran dengan melakukan gerakan, beberapa melalui

pendengaran, beberapa melalui pengelihatan dan berdasarkan hal tersebut

maka aktivasi kelima indera dapat mempermudah masuknya

pembelajaran ke dalam memori manusia. Dengan aktivitas yang berbeda

yakni meraba, melihat, mendengar, membaui, serta bergerak manusia

dapat mengalami sensasi baru dalam pembelajarannya. Kesan atau

sensasi baru menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan membantu

proses mengingat dalam memori jangka panjang.

Gambar 5.2 Senses in Everything

Sumber: (kanan) http://weknownyourdreamz.com/smell.html,

https://www.flickr.com/photos/airandspace/3312717588 (kiri)

https://www.pub.gov.sg/marinabarrage/ssg,

http://www.funathomewithkids.com/2013/02/sensory-boards-infant-x-already-has-

lot.html diakses pada 15 Februari 2017 pukul 21:39 WIB

Page 3: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

69

5.2.2 Taman Pembelajaran Energi Terbarukan Sebagai Bangunan Hemat

Energi

Mendukung program pemerintah dalam upaya penghematan

penggunaan energi, pada Taman Pembelajaran Energi Terbarukan

dikembangkan dua konsep yang mendukung terjadinya penghematan

penggunaan energi, yakni mengembangkan konsep zero energy building

dan penerapan pendinginan pasif pada bangunan.

Pada konsep pengembangan zero energy building, di dalamnya

dikembangkan sistem pengunaan alga sebagai energi yang dikonversikan

menjadi energi listrik untuk menunjang operasional kerja bangunan serta

pemanfaatan energi dari biogas dan hibrid sebagai penghasil listrik dan

gas untuk menunjang operasional bangunan pendukung dalam kawasan

taman pembelajaran. Dengan adanya pasokan gas serta listrik dari

sumber energi terbarukan konsumsi listrik dan gas dari bahan bakar

minyak dapat ditekan. Dan diharapkan kawasan Taman Pembelajaran

dapat menyuplai kebutuhan listrik perumahan warga atau kawasan lain.

Sistem pendinginan pasif kemudian digunakan untuk mendukung

terciptanya efisiensi energi di dalam bangunan dengan memperhatikan

Gambar 5.3 Ilustrasi Pengaplikasian Pendinginan Pasif Pada Bangunan

Sumber: http://www.archdaily.com/293861/national-museum-of-afghanistan-line-and-

space diakses pada 15 Februari 2017 pukul 21:39 WIB

Page 4: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

70

iklim mikro kawasan. Sistem pendinginan pasif terpilih yang digunakan

pada bangunan merupakan pengaplikasian sistem yang disarankan oleh

running software climate consultant yang dilakukan.

5.3 Konsep Messo

5.3.1 Love, Live, and Life

Taman Pembelajaran tidak hanya berperan sebagai learning

space namun juga berperan sebagai working space. Bagi warga sekitar,

kehadiran kawasan Taman Pembelajaran Energi Terbarukan dapat

menjadi hal yang aneh pun dipandang merugikan. Bagaimana cara

mengubah pandangan negatif warga? Konsep Love, Live, Life Dapat

diterapkan untuk mengubah paradigma warga sehingga dengan

sendirinya mau belajar dan mengetahui lebih dalam cara kerja mesin. Di

mana di dalamnya terjadi kesinambungan antara warga setempat dengan

Taman Pembelajaran. Dengan melihat dan merasakan bahwa kehadiran

Taman Pembelajaran tidak merusak alam sekitar serta memberikan

keuntungan terutama dari sisi ekonomi maka warga diharapkan dapat

mencintai keberadaan Taman Pembelajaran, dengan senang hati hidup

berdampingan dengan Taman Pembelajaran serta sebagian kebutuhan

hidupnya dapat ditunjang oleh Taman Pembelajaran. Sehingga, proses

pembelajaran perawatan dan penggunaan mesin pengolah energi pada

Taman Pembelajaran secara mudah diserap oleh warga.

5.3.2 Simbiosis Taman Pembelajaran dengan Alam

Konsep simbiosis dengan alam sekitar merupakan turunan dari

konsep utama dalam arsitektur bioklimatik di mana kehadiran bangunan

tidak merusak melainkan berkesinambungan dengan alam sekitar.

Hubungan simbiosis diartikan sebagai hubungan yang saling

Gambar 5.4 Ilustrasi Pengaplikasian Konsep Love, Live, Life

Sumber: Analisa Penulis

Page 5: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

71

menguntungkan. Sehingga dalam penerapannya dapat diterjemahkan

bahwa bangunan memberikan sebuah keuntungan bagi alam begitu pula

sebaliknya.

Pada penerapannya, kehadiran Taman Pembelajaran sebagai

bangunan hemat energi dan penghasil energi menjadi sebuah keuntungan

bagi alam untuk mengurangi konsumsi energi tidak terbarukan serta

kerusakan iklim. Dari alam sendiri bangunan pada Taman Pembelajaran

mendapat suplai angin, matahari, alga serta gas alam yang menjadi

sumber tenaga.

5.4 Konsep Mikro

5.4.1 Taman Pembelajaran Energi Terbarukan Sebagai Media

Pembelajaran Aktif

Konsep Taman Pembelajaran sebagai media pembelajaran aktif

didukung oleh pengkategorisasian usia calon pengguna serta kebutuhan

ruang dalam proses pembelajarannya. Melalui analisa tersebut

didapatkan hasil sebagai berikut.

Gambar 5.5 Ilustrasi Pengaplikasian Konsep Simbiosis

Sumber: Analisa Penulis

Page 6: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

72

Di mana anak-anak dan remaja awal memiliki kebutuhan akan

zona simulasi dalam proses pembelajarannya sedangkan remaja akhir

hingga dewasa lebih memerlukan zona informasi di mana ilmu yang

dapat diserap lebih banyak. Sehingga porsi dari pengaktifan kelima

indera manusia pada anak-anak dan remaja muda dilakukan melalui

proses simulasi atau bermain sedangkan pada remaja akhir dan dewasa

pengaktifan kelima indera boleh menggunakan simulasi maupun tidak.

Zona edukatif merupakan zona yang menuntun pengunjung

untuk dapat berpikir dan bertindak (think and act). Salah satu contoh

Gambar 5.6 Analisa Karakteristik dan Zonasi

Sumber: Analisa Penulis

Gambar 5.7 Ilustrasi Ruang yang Terbentuk Berdasarkan Fungsi Ruang

Sumber: Analisa Penulis

Page 7: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

73

zona edukatif adalah ruang workshop di mana pengunjung dapat melihat

dan ikut bekerja membatu pengolahan sumber energi terbarukan.

5.4.2 Red, Green, Blue, Grey Strategy

Red, greeen, blue, grey strategy merupakan penjabaran dari salah

satu konsep arsitektur bioklimatik Ken Yang. Bangunan dapat

berkolaborasi secara utuh dengan kawasan sekitar dengan

memperhatikan konsumsi air pada bangunan, pemilihan material

penyusun bangunan yang ramah lingkungan, ketersediaan lahan terbuka

hijau serta kesinambungan dengan alam dan mengangkat nilai kelokalan

kawasan.

5.5 Konsep Perancangan Pada Tapak

5.5.1 Batasan Bangunan Pada Tapak

Lokasi perancangan dianggap sebagai lahan kosong yang bebas

dari pembangunan sehingga batasan bangunan yang dirancang mendetail

pada tapak mengacu pada luasan yang tertera dalam program ruang yakni

kurang lebih sebesar 13.336,8 m2. Terdiri dari ruang eksibisi utama yang

Gambar 5.8 Ilustrasi Zona Informasi dan Zona Rekreatif

Sumber: Analisa Penulis

Gambar 5.9 Ilustrasi Sinergi Konsep

Sumber: Analisa Penulis

Page 8: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

74

terdapat pada bagian selatan kawasan tepat di tengah Taman

Pembelajaran pada zona pengembangan primer dan pengembangan

beberapa sampel bangunan pada area pengembangan sekunder yakni area

kuliner, research center, dan pengembangan taman

5.5.2 Zonasi Kawasan

Zonasi pada kawasan mengacu pada beberapa keadana pada

eksisting diantaranya adalah pemanfaatan zona sisi utara dan selatan.

Orientasi massa bangunan adalah terpusat dengan mengkombinasikan

kedua pola organisasi ruang terpusat.

Gambar 5.10 Batasan Pengembangan Bangunan

Sumber: Analisa Penulis

Gambar 5.11 Zonasi

Sumber: Analisa Penulis

Page 9: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

75

5.5.3 Orientasi bangunan

Kawasan Taman Pembelajaran menggunakan orientasi terpusat

dalm pengembangan kawasannya. Bangunan dengan fungsi utama

sebagai exhibition center merupakan pusat dari konfigurasi tata massa

bangunan dikelilingi fungsi-fungsi lain seperti workshop, taman kuliner

dsb. Menanggapi iklim setempat, massa bangunan dibuat memanjang

dari barat ke timur dengan perbandingan 1:1,7 sehingga mengurangi luas

permukaan bangunan yang terkena paparan langsung sinar matahari.

Bangunan berskala besar membutuhkan perlakuan khusus untuk

mengurangi penggunaan sistem penghawaan buatan. Maka,

memanfaatkan potensi angin yang dapat digunakan untuk mendinginkan

suhu ruang vegetasi pengarah ditata untuk mengarahkan angin ke dalam

bangunan. Angin sendiri sangat fleksibel untuk diubah arahnya namun

berdasarkan hasil running software climate consultant untuk

mengoptimalkan besar angin yang masuk ke dalam bangunan arah angin

dari barat daya pada kawasan dapat dibelokkan secara optimal hingga

kemiringan 450 dari arah datangnya.

5.5.4 Aksesibilitas dan Sirkulasi Kendaraan

Menggunakan orientasi terpusat, maka akses pada kawasan

dirancang mengitari bangunan inti. Pada kendaraan, dari jalur pantai

selatan kendaraan memasuki kawasan dari sisi barat untuk kemudian

parkir dan menikmati kawasan. Untuk jalur keluar terdapat di sisi timur

kawasan. Pemilihan akses kendaraan sendiri mempertimbangkan laju

kendaraan eksisting pada jalur selatan.

Gambar 5.12 Aksesibilitas

Sumber: Analisa Penulis

Page 10: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

76

5.5.5 Bentuk Bangunan

Terdapat dua konsep yang diterapkan dalam penentuan bentuk

bangunan inti pada Taman Pembelajaran. Konsep pertama menawarkan

kesatuan antara bangunan inti dengan tapak sekitar. Di mana batas antara

bangunan dengan tapak hilang sehingga bangunan tampak menyatu

dengan tapak. Living in harmony menjadi konsep yang diangkat pada

bentuk bangunan di mana bangunan juga menjadi bagian dari lanskap.

Bangunan inti dapat pula menjadi point of interest serta simbol

kawasan di mana bangunan utama dirancang menjulang tinggi pada tapak

sehingga menjadi penanda bagi pengujung ketika memasuki kawasan.

Pada konsep kedua, bangunan inti dibagi ke dalam beberapa tower yang

terhubung satu sama lain.

Gambar 5.13 Ilustrasi Bentuk Bangunan Inti

Sumber: https://big.dk/#project-zoo diakses pada 16 Februari 2017 pukul 12:23 WIB

Gambar 5.14 Ilustrasi Bentuk Bangunan Inti

Sumber: http://www.archdaily.com/293861/national-museum-of-afghanistan-line-and-space/6-

birdseye diakses pada 16 Februari 2017 pukul 12:23 WIB

Page 11: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

77

5.6 Konsep Programatik

5.6.1 Program Ruang

No Ruang Standar

Luasan

Kapas

itas

Jumlah Total

Luasan (m2)

1. Resourch services

Exhibition area 3 m2/orang 1000 1 3000

Park

Solar Park 2 m2/orang 1000 1 2000

Windmill Park 2 m2/orang 1000 1 2000

Biogas Park 2 m2/orang 1000 1 2000

Perpustakaan mini 1,5 m2/orang 50 1 75

Search and bibliographic area 1,5 m2/orang 4 1 6

Examination area 1,5 m2/orang 4 1 6

Ordering and borrowing area 1,5 m2/orang 4 1 6

Auditorium 2 m2/orang 1000 1 2000

Sound room 1,5 m2/orang 4 1 6

Media and publication room 1,5 m2/orang 10 1 15

Total 11114

+Sirkulasi (20%) 13336,8

2. Recreation services

Playground area 1,5 m2/orang 500 1 750

Toko suvenir 1,5 m2/orang 500 1 750

Taman kuliner 2 m2/orang 1000 1 2000

Total 3500

+Sirkulasi (20%) 4200

3. Administrative and Curiculum Services

Ruang kepala pegawai 2 m2/orang 5 1 10

Ruang rapat pegawai 2 m2/orang 10 2 40

Ruang staff 2 m2/orang 40 2 160

+Sirkulasi (20%) 2 m2/orang 252

Workshop room 2 m2/orang 500 1 1000

Training room 2 m2/orang 10 1 20

Ruang kepala bagian 2 m2/orang 2 2 8

+Sirkulasi (40%) 1439,2

Total 1691,2

4. Supporting services

Lobby, hall 2 m2/orang 1000 2 2000

Information center 2 m2/orang 5 1 10

Tabel 5.1 Tata Program Ruang

Page 12: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

78

Rest area 2 m2/orang 100 1 200

Ruang keamanan 2 m2/orang 2 1 4

Ruang ME 100m2 - 1 100

Cleaning service room 1,5 m2/orang 10 1 15

Toilet 1.5 m2/orang 20 2 60

Gudang Penyimpanan 100 m2 - 1 100

Loading dock 30 m2 - 1 30

Ruang ibadah 2 m2/orang 100 1 200

Tempat parkir Bus: 36 m2 10 1 360

Mobil: 10 m2 500 1 5000

Motor: 2 m2 500 1 1000

Parkir staff:

200 m2

1 200

Total 9279

+Sirkulasi (20%) 11134,,8

Total Luas Yang Dibutuhkan 30362,8

5.6.2 Hubungan Antar Ruang

Berikut fish bone yang menjelaskan hubungan antar ruang dalam Taman

Pembelajaran:

Sumber: Analisa Penulis Melalui Skripsi Subak Learning Center dengan Penyesuaian

diakses pada 02 November 2016 pukul 17:27 WIB

Page 13: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

79

5.6.3 Zonasi dan Alur Kegiatan

Berikut penggambaran zona, alur kegiatan, serta hubungan ruang dalam

Taman Pembelajaran:

Gambar 5.16 Zonasi dan Jalur Sirkuasi Pada Bangunan

Sumber: Analisa Penulis

Gambar 5.15 Hubungan Ruang Pada Bangunan

Sumber: Analisa Penulis

Page 14: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

80

5.7 Konsep Ruang

5.7.1 Storyline

Pada bangunan inti (exhibition center) terdapat lima galeri utama

yang didesain dengan pengalaman ruang berbeda.

a. Galeri 1

Galeri 1 menceritakan krisis energi yang melanda dunia dan

Indonesia di mana ketika masuk pengunjung diajak untuk merasakan

ketegangan dan kesedihan atas krisis energi yang terjadi. Suasana

tersebut dibantu tercipta oleh audio maupun penataan cahaya di

dalam ruangan.

b. Galeri 2

Galeri dua menceritakan upaya yang pemerintah lakukan untuk

menanggulangi krisis energi yang terjadi salah satunya ditemukan

energi terbarukan. Pada galeri ini ruang simulasi lebih dibutuhkan di

samping informasi mengenai program pemerintahan yang telah

dilakukan.

Seperti ilustrasi di atas di mana anak diajak untuk bermain

menyeimbangkan cairan di dalam tabung dengan memencet tombol-

tombol di sisi tabung dan ketika keseimbangan sudah dicapai akan

muncul penjelasan menarik mengenai apa yang telah ia lakukan dan

dampaknya.

c. Galeri 3

Galeri 3 menceritakan secara khusus biogas dan hibrid serta inovasi

yang dikembangkan. Penjelasan dapat dilakukan salah satunya

Gambar 5.17 Simulasi

Sumber: Analisa Penulis

Page 15: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

81

dengan media pembelajaran panel dengan layar sentuh interaktif di

mana di dalamnya berisikan permainan edukatif.

d. Galeri 4

Galeri 4 merupakan galeri simulasi cara kerja alat dan proses

pengubahan sumber energi menjadi energi lain pada tapak. Di

dalamnya terdapat maket raksasa berisikan kawasan Taman

Pembelajaran dengan simulasi alur pemrosesan bahan baku menjadi

bahan jadi berupak listrik dan gas serta pendistribusiannya.

e. Galeri 5

Galeri 5 merupakan galeri harapan di mana di dalamnya berisikan

rencana masa depan pengembangan efisiensi energi. Secara aktif

pengunjung diajak untuk memikirkan inovasi baru yang dapat

dilakukan pun langkah kecil untuk membantu program pemerintah

mencapai efisiensi energi.

5.8 Konsep Arsitektur Bioklimatik dan Passive Cooling Design

5.8.1 Earth Coupling

Berada pada daerah berangin kencang, maka sistem pendinginan

pasif dengan memanfaatkan angin dipilih untuk diaplikasikan. Sistem

pendinginan pasif yang dipilih untuk diterapkan di dalam bangunan salah

satunya adalah earth coupling di mana udara dingin dari luar dibawa

masuk menggunakan air in take ke dalam tanah untuk didinginkan

melalui bak penampungan yang berisikan batuan alam sehingga suhu

udara dingin menurun dan dapat dialirkan ke dalam ruang.

Gambar 5.18 Earth Coupling System

Sumber: https://id.pinterest.com/pin/522276888007078353/ diakses pada 16 Februari 2017 pukul

18.00 WIB

Page 16: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

82

Pada bagian bangunan yang lain, ruang dibenamkan di dalam

tanah sehingga suhu ruang menjadi lebih dingin dibandingkan dengan

suhu ruang yang berada di atas permukaan tanah.

5.8.2 WWR dan Light Shelf

Memperhatikan Window to Wall Ratio untuk mengontrol nilai

dari OTTV sehingga tidak hanya cahaya dapat masuk ke dalam bangunan,

kestabilan suhu dalam ruangan dapat dijaga. Namun, biasanya semakin

kecil bukaan pada bangunan nilai OTTV akan semakin tinggi. Maka,

untuk mendapatkan nilai OTTV yang tinggi sehingga kenyamanan di

dalam bangunan tetap terjaga namun cahaya tetap dapat masuk ke dalam

ruangan dalam jumlah besar kita dapat menggunakan light shelf. Light

shelf merupakan alat pemantul cahaya sehingga cahaya yang masuk ke

dalam ruangan dapat dipantulkan lebih jauh dari jarak maksimal yakni

2,5 x besar bukaan.

5.8.3 Stack Ventilation

Gambar 5.19 Light Shelf System

Sumber: http://www.plinthandchintz.com/glossary/light-shelves/ diakses pada 16 Februari 2017 pukul

17:26 WIB

Gambar 5.20 Stack Ventilation System

Sumber: http://www.plinthandchintz.com/glossary/light-shelves/ diakses pada 16 Februari 2017 pukul

17:26 WIB

Page 17: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

83

Berkolaborasi dengan konsep bentuk bangunan mengerucut dan

menjulang tinggi, sistem stack ventiation dapat diterapkan di dalam

bangunan yang beratap tinggi. Sehingga udara panas dapat naik dan

keluar melalui bukaan pada bagian atap bangunan.

5.8.4 Zero Energy Building

Salah satu keunggulan bangunan dalam Taman Pembelajaran

Energi Terbarukan ialah sistem penggunaan dan pengolahan energi

mandiri yang keseluruhannya dapat digunakan untuk oprasional

bangunan. Tidak hanya melalui gas yang dihasilkan biogas ternak dan

PLTH, bangunan juga memanfaatkan mikroalga sebagai fasad bangunan.

Mikroalga dapat menghasilkan gas metan yang kemudian dapat diolah

menjadi biogas, biogas tersebut dapat dikonversikan mejadi energi listrik

yang kemudian dapat digunakan pada bangunan sehingga bangunan

secara mandiri dapat memenuhi kebutuhan energinya.

Mikroalga membutuhkan matahari untuk dapat bertahan hidup

dan berfotosintesis. Mempertimbangkan hal tersebut maka penggunaan

mikroalga sebagai fasad bangunan dapat dilakukan pada sisi barat dan

timur bangunan sebagai daerah dengan intensitas paparan matahari

tinggi. Pada bangunan, mikroalga digunakan sebagai fasad kedua setelah

beranda pada bangunan.

Gambar 5.21 Mikroalga sebagai Fasad Bangunan

Sumber: http://www.buildingservicesblog.com/algae-canopy-oxygen-production/ diakses pada 16 Februari

2017 pukul 17:26 WIB

Page 18: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

84

5.9 Konsep Sistem

5.9.1 Sistem Penggunaan Energi Terbarukan

Pemanfaatan energi terbarukan yang dihasilkan pada Taman

Pembelajaran dalam jangka pendek akan digunakan untuk mencukupi

kebutuhan energi Taman Pembelajaran. Berada pada lahan yang luas, ke

depannya jumlah ternak kincir serta panel surya dapat digandakan. Pada

kincir sendiri tipe yang digunakan dapat diperbarui untuk menghasilkan

energi yang lebih besar. Sehingga, dalam rencana jangka panjang energi

yang dihasilkan juga dapat memenuhi kebutuhan warga sekitar serta

mensuplai kebutuhan listrik PLN.

5.9.2 Sistem Struktur Bangunan

Sistem struktur bangunan menggunakan flat concrete slab.

Material beton dipilih sebagai struktur utama bangunan selain

dikarenakan material tersebut tahan terhadap karat juga dikarenakan

material tersebut memiliki thermal mass tinggi sehingga dapat menjaga

suhu ruang tetap stabil. Sedangkan pelingkup bangunan menggunakan

material lokal serta kaca untuk mengimbangi kesan dari material beton

yang berat. Material lokal yang dipilih pada interior bangunan salah

satunya ialah kayu ulin dan bambu. Penggunaan kedua material lokal ini

Gambar 5.23 Flat Concrete Pada Bentuk Bangunan Organik

Sumber: http://www.curbed.com/2014/4/23/10110512/66-pretty-concrete-pads-not-even-a-bit-like-parking-

garages diakses pada 16 Februari 2017 pukul 17:26 WIB

Gambar 5.22 Penggunaan Energi

Sumber: Analisa Penulis

Page 19: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Kerangka Berpikir: Konsepetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/113633/potongan/S1-2013... · Gambar 5.1 Kerangka Konsep Arsitektur ... Green, Blue, Grey

85

juga diterapkan pada bangunan yang terdapat pada kawasan biogas dan

taman kuliner.

5.9.3 Sistem Utilitas

a. Sistem Air Bersih

Air bersih berasal dari PDAM dengan menggunakan sistem

down feed dengan pressure reducer valve di mana air dari PDAM di

simpan dalam tangki bawah tanah untuk di naikan dengan pompa ke

bak penampungan di atap untuk kemudian diturunkan dengan

mengandalkan gaya gravitasi dan untuk mengendalikan tekanan

digunakan pressure reducer valve.

b. Sanitasi

Air kotor berupa black water sebagai hasil pembuangan

toilet dioah di dalam tangki sewage treartment plan pada bangunan

untuk dijadikan grey water yang dapat diresapkan ke dalam sumur

resapan sedangkan air cucian sabun (grey water) dialirkan langsung

ke dalam sumur resapan.

c. Drainase

Penerapan desain dengan low impact development pada

lanskap kawasan dengan memperlambat laju aliran air hujan yang

terbuang dan menggenang pada area perkerasan. Desain selokan

pada kawasan dapat berupa penataan lanskap hijau dengan meletakan

sumur resapan di bawahnya sehingga air hujan dapat meresap

perlahan ke dalam tanah serta sumur resapan dan tidak menggenangi

jalan.

Pemanfaatan air hujan yang ditampung di dalam bak-bak

penampungan bawah tanah untuk kemudian digunakan sebagai air

pernyiraman lanskap pada kawasan maupun flush toilet.

Gambar 5.24 Penggunaan Material Bambu Pada Bangunan

Sumber: (kanan) https://ej-architect.com/portfolio/bamboo-playhouse/ (kiri)

http://worldgreen.org/bamboo-houses-float-on-oil-drums-to-protect-inhabitants-during-a-flood/ diakses

pada 16 Februari 2017 pukul 17:26 WIB