12
BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kerja praktek yang penyusun lakukan selama kurang lebih tiga (3) bulan pada Proyek Pembangunan Kantor SAMSAT Kota Jayapura dan telah menyelesaikan Laporan Kerja Praktek, maka dapat penyusun mengambil beberapa kesimpulan antara lain: 5.1.1.Umum 1. Kerja praktek merupakan sarana bagi mahasiswa untuk membandingkan ilmu yang diterima di bangku kuliah dengan kondisi dan situasi yang ada di lapangan sehingga dapat mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang diterima dalam bidang Teknik Sipil. 2. Keberhasilan suatu proyek tergantung pada proses manajemen yang baik dan teratur sehingga dalam koordinasi setiap elemen proyek dapat berjalan dengan lancar. 3. Pelaksanaan suatu proyek harus dilakukan sesuai dengan perencanaan yang matang sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. 4. Dalam manajemen konteks pembangunan mempunyai fungsi, sebagai berikut : LAPORAN KERJA PRAKTEK 74

BAB V

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB V

BAB V PENUTUP

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kerja praktek yang penyusun lakukan selama kurang lebih tiga (3)

bulan pada Proyek Pembangunan Kantor SAMSAT Kota Jayapura dan telah

menyelesaikan Laporan Kerja Praktek, maka dapat penyusun mengambil

beberapa kesimpulan antara lain:

5.1.1.Umum

1. Kerja praktek merupakan sarana bagi mahasiswa untuk

membandingkan ilmu yang diterima di bangku kuliah dengan

kondisi dan situasi yang ada di lapangan sehingga dapat

mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang diterima

dalam bidang Teknik Sipil.

2. Keberhasilan suatu proyek tergantung pada proses manajemen

yang baik dan teratur sehingga dalam koordinasi setiap elemen

proyek dapat berjalan dengan lancar.

3. Pelaksanaan suatu proyek harus dilakukan sesuai dengan

perencanaan yang matang sehingga hal-hal yang tidak

diinginkan tidak terjadi.

4. Dalam manajemen konteks pembangunan mempunyai fungsi,

sebagai berikut :

Untuk mengarahkan sumber daya manusia dan sumber

daya lainnya agar dapat berjalan sesuai dengan rencana

sehingga dapat mencapai target yang di tetapkan

sebelumnya.

Memberikan motivasi untuk sumber daya manusia bekerja

dengan baik.

Koordinasi bagi pihak-pihak yang melaksanakan

pekerjaan sehingga tidak terjadi kesalahan di dalam

prosedur pelaksanaannya.

LAPORAN KERJA PRAKTEK 74

Page 2: BAB V

BAB V PENUTUP

Pelaksanaan pekerjaan di lapangan sebaikmya di lakukan

secara bertahap dengan mengacu pada time schedule yang

ada supaya pekerjaan dapat dilaksanakan secara teratur

(tidak tumpang tindih).

5.1.2.Khusus

1. Manajemen Proyek

Prinsip-prinsip manajemen yang digunnakan untuk

pencapaian tujuan organisasi proyek meliputi planning,

organizing, staffing, directing, dan controling.

Organisasi proyek pada lokasi Kerja Praktek yaitu Dinas

Pekerjaan Umum Kota Jayapura sebagai pemberi tugas

(Owner), CV. Design Consultan Jayapura sebagai

konsultan pengawas, PT. Panggripta Wanua sebagai

konsultan perencana, dan PT. Handayani Budi Artha

sebagai kontraktor pelaksana.

Struktur organisasi Kontraktor pelaksana meliputi

Direktur, Site Manager, Quality and Quantity Control,

Administrasi Teknik, Kepala Keuangan, Kasir, Pelaksana,

Logistik, dan Chiff Mekanic.

2. Pekerjaan Pembesian Kolom dan Balok

Pembesian Kolom

- Tulangan pokok yang digunakan besi ulir U37

dengan D19 untuk kolom tepi dan D22 untuk kolom

tengah.

- Tulangan sengkang yang digunakan besi polos Ø10

untuk kolom tepi dan tengah.

- Peralatan dan bahan yang digunakan untuk

pekerjaan pembesian yaitu besi tulangan, meteran,

kapur, ganco, kawat pengikat, Bar Bending dan Bar

Cutter.

LAPORAN KERJA PRAKTEK 75

Page 3: BAB V

BAB V PENUTUP

- Perakitan tulangan kolom dilakukan oleh 4 orang

pekerja (1 tukang dan 3 buruh) yang dilakukan

selama 2 minggu (13 hari) dengan jam kerja normal

selama 8jam/hari.

- Ukuran kolom utama yaitu 700 x 700 mm untuk

kolom tepi maupun kolom tengah.

- Jarak sengkang pada kolom yaitu 100 mm untuk

daerah tumpuan dan 150 mm untuk daerah lapangan

dengan panjang hak yaitu 100 mm.

Pembesian Balok

- Tulangan pokok yang digunakan besi ulir U37

dengan D22 untuk balok induk dan D19 untuk balok

anak.

- Tulangan sengkang yang digunakan besi polos Ø12

untuk balok induk dan Ø10 untuk balok anak.

- Peralatan dan bahan yang digunakan untuk

pekerjaan pembesian yaitu besi tulangan, meteran,

kapur, ganco, kawat pengikat, Bar Bending dan Bar

Cutter.

- Pembuatan dan perakitan tulangan dilakukan 6

orang pekerja (2 tukang dan 4 buruh) yang

dilakukan selama 3 minggu (20 hari) dengan jam

kerja normal selama 8 jam/hari.

- Ukuran balok induk yaitu 400 x 700 mm dan 300 x

500 mm untuk ukuran balok anak.

- Jarak sengkang pada balok induk yaitu 80 mm untuk

daerah tumpuan dan 150 mm untuk daerah lapangan

dengan panjang hak yaitu 100 mm.

- Dan jarak sengkang pada balok anak yaitu 100 mm

untuk daerah tumpuan dan 200 mm untuk daerah

lapangan dengan panjang hak yaitu 100 mm.

LAPORAN KERJA PRAKTEK 76

Page 4: BAB V

BAB V PENUTUP

3. Pekerjaan Bekisting

Pekerjaan Bekisting kolom

- Bahan yang digunakan untuk membuat bekisting

kolom yaitu kayu matoa 5/10 cm sebagai rangka dan

cincin bekisting serta multipleks 11 mm.

- Peralatan yang digunakan untuk membuat bekisting

yaitu gergaji kayu, pahat, meteran, martelu, siku,

pensil kayu, dan paku.

- Ukuran bekisting kolom disesuaikan dengan ukuran

kolom

- Pembuatan bekisting dimulai dengan pembuatan

rangka lalu dilanjutkan menutupi rangka bekisting

dengan multipleks 11 mm dan dipasang menutupi 4

sisi kolom (persegi) dan dijepit dengan cincin

bekisting dan diperkuat menggunakan besi treck.

- Untuk mengecek vertikalitas bekisting

menggunakan alat unting-unting dan benang dan

untuk menjaga bekisting kolom tetap dalam kondisi

tegak digunakan kayu matoa 5/10 sebagai

penyangga yang dipasang diagonal pada 4 sisi

kolom.

Pekerjaan bekisting balok.

- Bahan yang digunakan untuk membuat bekisting

balok yaitu kayu matoa 5/10 cm untuk balok

perancah, kayu matoa 5/5 sebagai rangka dan cincin

bekisting serta multipleks 11 mm.

- Peralatan yang digunakan untuk membuat bekisting

yaitu gergaji kayu, meteran, martelu, siku, pensil

kayu, dan paku.

LAPORAN KERJA PRAKTEK 77

Page 5: BAB V

BAB V PENUTUP

- Pembuatan bekisting dimulai dengan pembuatan

rangka bekisting lalu dilanjutkan dengan menutupi

rangka dengan multipleks 11 mm.

- Untuk menahan bekisting balok digunakan kayu

matoa 5/10 cm sebagai perancah yang dipasang

vertikal setinggi bidang bawah balok dari

permukaan lantai dan setelah itu dipasang lagi untuk

menopang sisi-sisi balok agar tidak berubah

kedudukannya.

4. Pekerjaan Pengecoran

Pekerjaan Pengecoran Kolom

- Sebelum dilakukan pengecoran dilakukan

pemeriksaan jumlah, ukuran, jarak, posisi, panjang

overlapping tulangan, serta kekuatan bendrat,

kebersihan bekisting dan tebal selimut beton.

- Bahan yang digunakan dalam pengecoran yaitu

semen tonasa (50 kg), pasir kasar, kerikil ukuran ½

dan 2/3, air, Admixture (Plastimen VZ)

- Komposisi campuran beton untuk volume 1,5 m3

yaitu 15 zak semen, 1364 kg pasir, 1218 kg kerikil

½, 512 kg kerikil, 300-350 liter air dan 3500 ml

admixture Plastimen VZ untuk mutu beton K225

yang didatangkan dari batching plant di daerah

Doyo dan diangkut menggunakan concrete mixer

truck.

- Kubus yang digunakan sebagai sampel benda uji

campuran berukuran 15 x 15 x 15 cm3 sebanyak 3

benda uji.

- Nilai slump yang dipakai adalah 12 ± 2 cm.

- Beton ready mix dari concrete mixer truck dituang

ke dalam concrete bucket yang kemudian diangkat

LAPORAN KERJA PRAKTEK 78

Page 6: BAB V

BAB V PENUTUP

dengan tower crane menuju ke lokasi pengecoran

dan beton dituang ke dalam bekisting melalui pipa

tremie.

Pekerjaan Pengecoran Balok

- Sebelum dilakukan pengecoran dilakukan

pemeriksaan jumlah, ukuran, jarak, posisi, panjang

overlapping tulangan, serta kekuatan bendrat,

kebersihan bekisting dan tebal selimut beton.

- Bahan yang digunakan dalam pengecoran yaitu

semen tonasa (50 kg), pasir kasar, kerikil ukuran ½

dan 2/3, air, Admixture (Plastimen VZ)

- Komposisi campuran beton untuk volume 1,5 m3

yaitu 15 zak semen, 1364 kg pasir, 1218 kg kerikil

½, 512 kg kerikil, 300-350 liter air dan 3500 ml

admixture Plastimen VZ untuk mutu beton K225

yang didatangkan dari batching plant di daerah

Doyo dan diangkut menggunakan concrete mixer

truck.

- Kubus yang digunakan sebagai sampel benda uji

campuran berukuran 15 x 15 x 15 cm3 sebanyak 3

benda uji.

- Nilai slump yang dipakai adalah 12 ± 2 cm.

- Beton ready mix dari concrete mixer truck dituang

ke dalam concrete bucket yang kemudian diangkat

dengan tower crane menuju ke lokasi pengecoran

dan beton dituang ke dalam bekisting melalui pipa

tremie.

- Proses pemadatan campuran beton pada balok

dilakukan dengan menggunakan alat concrete

vibrator dengan diusahakan tidak berinteraksi

langsung dengan bekisting dan tulangan balok.

LAPORAN KERJA PRAKTEK 79

Page 7: BAB V

BAB V PENUTUP

5.2. Saran

Setelah melakukan Kerja Praktek selama kurang lebih tiga (3) bulan

dan menyusun laporan, maka penyusun menyarankan agar :

1. Proses manajemen konstruksi yang ada pada proyek tersebut harus

berjalan dengan baik agar koordinasi antara kontraktor dan konsultan

pengawas dapat berjalan sesuai perencanaan, yaitu unsur-unsur pada

proyek harus bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing dan

saling berkoordinasi agar ketepatan waktu, biaya dan mutu proyek

dapat terjadi sesuai dengan rencana.

2. Besi tulangan yang baru didatangkan dari pabrik harus dihindarkan

bersentuhan langsung dengan permukaan tanah, demikian juga dangan

besi tulangan yang telah dibentuk (tulangan utama balok, kolom dan

sengkang) diletakkan di daerah yang tehindar dari air hujan, namun

jika diletakkan didaerah terbuka harus ditutupi dengan terpal sehingga

terlindungi dari air hujan yang dapat mengakibatkan terjadi dapat

korosi/karat.

3. Jumlah tulangan negatif yang terpasang terhadap jumlah tulangan

positif yang terpasang pada daerah tumpuan balok induk dan balok

anak tidak seseuai dengan peraturan SNI 03-2847-2002 pasal 14.12

(3) yang mensyaratkan paling sedikit sepertiga dari jumlah tulangan

tarik total yang dipasang untuk momen negatif pada suatu tumpuan

harus ditanamkan hingga melewati titik belok sejauh tidak kurang dari

nilai terbesar antara tinggi efektif komponen struktur, 12db, atau

seperenambelas bentang bersih

4. Multipleks yang dipasang pada bekisting harus dilapisi dengan

minyak bekisting atau plastik atau pelicin lainnya agar permukaannya

rata dan tidak menghambat material yang masuk pada saat pengecoran

terutama pada bagian sisi luar dan sudut-sudut kolom dan balok.

5. Pada saat melakukan pengecoran kolom harus dilakukan pemadatan

campuran yang salah satu caranya menggunakan alat Concrete

LAPORAN KERJA PRAKTEK 80

Page 8: BAB V

BAB V PENUTUP

Vibrator agar pemadatan dapat terjadi dengan maksimal dan tidak

terjadi keropos atau sarang koral pada kolom.

6. Ujung beton triller tidak boleh sampai mengenai bekisting maupun

pembesian. Harus pula diperhatikan jangan sampai terjadi penggetaran

berlebihan ataupun dikerjakan sedemikian rupa sehingga

menyebabkan pemisahan bahan beton ataupun gejala timbulnya

banyak air pada permukaan beton.

7. Bagi kita para mahasiswa agar dalam melaksanakan kerja praktek ini

di harapkan melaksanakannya dengan sungguh-sungguh karena dapat

menambah wawasan kita.

8. Bagi penyelenggara dalam ini Program Studi Teknik Sipil, Fakultas

Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Sains dan Teknologi

Jayapura agar dapat membekali Mahasiswa dengan baik sehingga

memberikan hasil yang optimal bagi semua pihak.

LAPORAN KERJA PRAKTEK 81