Upload
jamal-mahmud
View
48
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB V PENUTUP
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kerja praktek yang penyusun lakukan selama kurang lebih tiga (3)
bulan pada Proyek Pembangunan Kantor SAMSAT Kota Jayapura dan telah
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek, maka dapat penyusun mengambil
beberapa kesimpulan antara lain:
5.1.1.Umum
1. Kerja praktek merupakan sarana bagi mahasiswa untuk
membandingkan ilmu yang diterima di bangku kuliah dengan
kondisi dan situasi yang ada di lapangan sehingga dapat
mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang diterima
dalam bidang Teknik Sipil.
2. Keberhasilan suatu proyek tergantung pada proses manajemen
yang baik dan teratur sehingga dalam koordinasi setiap elemen
proyek dapat berjalan dengan lancar.
3. Pelaksanaan suatu proyek harus dilakukan sesuai dengan
perencanaan yang matang sehingga hal-hal yang tidak
diinginkan tidak terjadi.
4. Dalam manajemen konteks pembangunan mempunyai fungsi,
sebagai berikut :
Untuk mengarahkan sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya agar dapat berjalan sesuai dengan rencana
sehingga dapat mencapai target yang di tetapkan
sebelumnya.
Memberikan motivasi untuk sumber daya manusia bekerja
dengan baik.
Koordinasi bagi pihak-pihak yang melaksanakan
pekerjaan sehingga tidak terjadi kesalahan di dalam
prosedur pelaksanaannya.
LAPORAN KERJA PRAKTEK 74
BAB V PENUTUP
Pelaksanaan pekerjaan di lapangan sebaikmya di lakukan
secara bertahap dengan mengacu pada time schedule yang
ada supaya pekerjaan dapat dilaksanakan secara teratur
(tidak tumpang tindih).
5.1.2.Khusus
1. Manajemen Proyek
Prinsip-prinsip manajemen yang digunnakan untuk
pencapaian tujuan organisasi proyek meliputi planning,
organizing, staffing, directing, dan controling.
Organisasi proyek pada lokasi Kerja Praktek yaitu Dinas
Pekerjaan Umum Kota Jayapura sebagai pemberi tugas
(Owner), CV. Design Consultan Jayapura sebagai
konsultan pengawas, PT. Panggripta Wanua sebagai
konsultan perencana, dan PT. Handayani Budi Artha
sebagai kontraktor pelaksana.
Struktur organisasi Kontraktor pelaksana meliputi
Direktur, Site Manager, Quality and Quantity Control,
Administrasi Teknik, Kepala Keuangan, Kasir, Pelaksana,
Logistik, dan Chiff Mekanic.
2. Pekerjaan Pembesian Kolom dan Balok
Pembesian Kolom
- Tulangan pokok yang digunakan besi ulir U37
dengan D19 untuk kolom tepi dan D22 untuk kolom
tengah.
- Tulangan sengkang yang digunakan besi polos Ø10
untuk kolom tepi dan tengah.
- Peralatan dan bahan yang digunakan untuk
pekerjaan pembesian yaitu besi tulangan, meteran,
kapur, ganco, kawat pengikat, Bar Bending dan Bar
Cutter.
LAPORAN KERJA PRAKTEK 75
BAB V PENUTUP
- Perakitan tulangan kolom dilakukan oleh 4 orang
pekerja (1 tukang dan 3 buruh) yang dilakukan
selama 2 minggu (13 hari) dengan jam kerja normal
selama 8jam/hari.
- Ukuran kolom utama yaitu 700 x 700 mm untuk
kolom tepi maupun kolom tengah.
- Jarak sengkang pada kolom yaitu 100 mm untuk
daerah tumpuan dan 150 mm untuk daerah lapangan
dengan panjang hak yaitu 100 mm.
Pembesian Balok
- Tulangan pokok yang digunakan besi ulir U37
dengan D22 untuk balok induk dan D19 untuk balok
anak.
- Tulangan sengkang yang digunakan besi polos Ø12
untuk balok induk dan Ø10 untuk balok anak.
- Peralatan dan bahan yang digunakan untuk
pekerjaan pembesian yaitu besi tulangan, meteran,
kapur, ganco, kawat pengikat, Bar Bending dan Bar
Cutter.
- Pembuatan dan perakitan tulangan dilakukan 6
orang pekerja (2 tukang dan 4 buruh) yang
dilakukan selama 3 minggu (20 hari) dengan jam
kerja normal selama 8 jam/hari.
- Ukuran balok induk yaitu 400 x 700 mm dan 300 x
500 mm untuk ukuran balok anak.
- Jarak sengkang pada balok induk yaitu 80 mm untuk
daerah tumpuan dan 150 mm untuk daerah lapangan
dengan panjang hak yaitu 100 mm.
- Dan jarak sengkang pada balok anak yaitu 100 mm
untuk daerah tumpuan dan 200 mm untuk daerah
lapangan dengan panjang hak yaitu 100 mm.
LAPORAN KERJA PRAKTEK 76
BAB V PENUTUP
3. Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan Bekisting kolom
- Bahan yang digunakan untuk membuat bekisting
kolom yaitu kayu matoa 5/10 cm sebagai rangka dan
cincin bekisting serta multipleks 11 mm.
- Peralatan yang digunakan untuk membuat bekisting
yaitu gergaji kayu, pahat, meteran, martelu, siku,
pensil kayu, dan paku.
- Ukuran bekisting kolom disesuaikan dengan ukuran
kolom
- Pembuatan bekisting dimulai dengan pembuatan
rangka lalu dilanjutkan menutupi rangka bekisting
dengan multipleks 11 mm dan dipasang menutupi 4
sisi kolom (persegi) dan dijepit dengan cincin
bekisting dan diperkuat menggunakan besi treck.
- Untuk mengecek vertikalitas bekisting
menggunakan alat unting-unting dan benang dan
untuk menjaga bekisting kolom tetap dalam kondisi
tegak digunakan kayu matoa 5/10 sebagai
penyangga yang dipasang diagonal pada 4 sisi
kolom.
Pekerjaan bekisting balok.
- Bahan yang digunakan untuk membuat bekisting
balok yaitu kayu matoa 5/10 cm untuk balok
perancah, kayu matoa 5/5 sebagai rangka dan cincin
bekisting serta multipleks 11 mm.
- Peralatan yang digunakan untuk membuat bekisting
yaitu gergaji kayu, meteran, martelu, siku, pensil
kayu, dan paku.
LAPORAN KERJA PRAKTEK 77
BAB V PENUTUP
- Pembuatan bekisting dimulai dengan pembuatan
rangka bekisting lalu dilanjutkan dengan menutupi
rangka dengan multipleks 11 mm.
- Untuk menahan bekisting balok digunakan kayu
matoa 5/10 cm sebagai perancah yang dipasang
vertikal setinggi bidang bawah balok dari
permukaan lantai dan setelah itu dipasang lagi untuk
menopang sisi-sisi balok agar tidak berubah
kedudukannya.
4. Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan Pengecoran Kolom
- Sebelum dilakukan pengecoran dilakukan
pemeriksaan jumlah, ukuran, jarak, posisi, panjang
overlapping tulangan, serta kekuatan bendrat,
kebersihan bekisting dan tebal selimut beton.
- Bahan yang digunakan dalam pengecoran yaitu
semen tonasa (50 kg), pasir kasar, kerikil ukuran ½
dan 2/3, air, Admixture (Plastimen VZ)
- Komposisi campuran beton untuk volume 1,5 m3
yaitu 15 zak semen, 1364 kg pasir, 1218 kg kerikil
½, 512 kg kerikil, 300-350 liter air dan 3500 ml
admixture Plastimen VZ untuk mutu beton K225
yang didatangkan dari batching plant di daerah
Doyo dan diangkut menggunakan concrete mixer
truck.
- Kubus yang digunakan sebagai sampel benda uji
campuran berukuran 15 x 15 x 15 cm3 sebanyak 3
benda uji.
- Nilai slump yang dipakai adalah 12 ± 2 cm.
- Beton ready mix dari concrete mixer truck dituang
ke dalam concrete bucket yang kemudian diangkat
LAPORAN KERJA PRAKTEK 78
BAB V PENUTUP
dengan tower crane menuju ke lokasi pengecoran
dan beton dituang ke dalam bekisting melalui pipa
tremie.
Pekerjaan Pengecoran Balok
- Sebelum dilakukan pengecoran dilakukan
pemeriksaan jumlah, ukuran, jarak, posisi, panjang
overlapping tulangan, serta kekuatan bendrat,
kebersihan bekisting dan tebal selimut beton.
- Bahan yang digunakan dalam pengecoran yaitu
semen tonasa (50 kg), pasir kasar, kerikil ukuran ½
dan 2/3, air, Admixture (Plastimen VZ)
- Komposisi campuran beton untuk volume 1,5 m3
yaitu 15 zak semen, 1364 kg pasir, 1218 kg kerikil
½, 512 kg kerikil, 300-350 liter air dan 3500 ml
admixture Plastimen VZ untuk mutu beton K225
yang didatangkan dari batching plant di daerah
Doyo dan diangkut menggunakan concrete mixer
truck.
- Kubus yang digunakan sebagai sampel benda uji
campuran berukuran 15 x 15 x 15 cm3 sebanyak 3
benda uji.
- Nilai slump yang dipakai adalah 12 ± 2 cm.
- Beton ready mix dari concrete mixer truck dituang
ke dalam concrete bucket yang kemudian diangkat
dengan tower crane menuju ke lokasi pengecoran
dan beton dituang ke dalam bekisting melalui pipa
tremie.
- Proses pemadatan campuran beton pada balok
dilakukan dengan menggunakan alat concrete
vibrator dengan diusahakan tidak berinteraksi
langsung dengan bekisting dan tulangan balok.
LAPORAN KERJA PRAKTEK 79
BAB V PENUTUP
5.2. Saran
Setelah melakukan Kerja Praktek selama kurang lebih tiga (3) bulan
dan menyusun laporan, maka penyusun menyarankan agar :
1. Proses manajemen konstruksi yang ada pada proyek tersebut harus
berjalan dengan baik agar koordinasi antara kontraktor dan konsultan
pengawas dapat berjalan sesuai perencanaan, yaitu unsur-unsur pada
proyek harus bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing dan
saling berkoordinasi agar ketepatan waktu, biaya dan mutu proyek
dapat terjadi sesuai dengan rencana.
2. Besi tulangan yang baru didatangkan dari pabrik harus dihindarkan
bersentuhan langsung dengan permukaan tanah, demikian juga dangan
besi tulangan yang telah dibentuk (tulangan utama balok, kolom dan
sengkang) diletakkan di daerah yang tehindar dari air hujan, namun
jika diletakkan didaerah terbuka harus ditutupi dengan terpal sehingga
terlindungi dari air hujan yang dapat mengakibatkan terjadi dapat
korosi/karat.
3. Jumlah tulangan negatif yang terpasang terhadap jumlah tulangan
positif yang terpasang pada daerah tumpuan balok induk dan balok
anak tidak seseuai dengan peraturan SNI 03-2847-2002 pasal 14.12
(3) yang mensyaratkan paling sedikit sepertiga dari jumlah tulangan
tarik total yang dipasang untuk momen negatif pada suatu tumpuan
harus ditanamkan hingga melewati titik belok sejauh tidak kurang dari
nilai terbesar antara tinggi efektif komponen struktur, 12db, atau
seperenambelas bentang bersih
4. Multipleks yang dipasang pada bekisting harus dilapisi dengan
minyak bekisting atau plastik atau pelicin lainnya agar permukaannya
rata dan tidak menghambat material yang masuk pada saat pengecoran
terutama pada bagian sisi luar dan sudut-sudut kolom dan balok.
5. Pada saat melakukan pengecoran kolom harus dilakukan pemadatan
campuran yang salah satu caranya menggunakan alat Concrete
LAPORAN KERJA PRAKTEK 80
BAB V PENUTUP
Vibrator agar pemadatan dapat terjadi dengan maksimal dan tidak
terjadi keropos atau sarang koral pada kolom.
6. Ujung beton triller tidak boleh sampai mengenai bekisting maupun
pembesian. Harus pula diperhatikan jangan sampai terjadi penggetaran
berlebihan ataupun dikerjakan sedemikian rupa sehingga
menyebabkan pemisahan bahan beton ataupun gejala timbulnya
banyak air pada permukaan beton.
7. Bagi kita para mahasiswa agar dalam melaksanakan kerja praktek ini
di harapkan melaksanakannya dengan sungguh-sungguh karena dapat
menambah wawasan kita.
8. Bagi penyelenggara dalam ini Program Studi Teknik Sipil, Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Sains dan Teknologi
Jayapura agar dapat membekali Mahasiswa dengan baik sehingga
memberikan hasil yang optimal bagi semua pihak.
LAPORAN KERJA PRAKTEK 81