9
BAB IV TEKNOLOGI INSPEKSI Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa mengetahui dan memahami : - Otomasi Inspeksi - Metrologi Inspeksi - Teknik Inspeksi - Teknik Inspeksi Optik - Teknologi Inspeksi Non Optik 6.1 OTOMASI INSPEKSI Inspeksi merupakan aktivitas untuk menguji produk, komponen, perakitan, material yang akan diproses, agar sesuai dengan spesifikasi desain [4] Otomasi Inspeksi didefinisikan sebagai satu atau beberapa langkah prosedur inspeksi yang terotomasi. Beberapa alternatif otomasi inspeksi maupun semi otomasi inspeksi yang dapat diterapkan : 1. Pengambilan komponen secara terotomasi dengan menggunakan sistem handling otomatis, tetapi untuk pengujian dan pengambilan keputusan menggunakan tenaga manusia. 2. Pengujian dan pengambil keputusan terotomasi yang dilakukan oleh mesin inspeksi otomatis, dengan pengambilan komponen ke dalam mesin dilakukan secara manual. 3. Sistem Inspeksi komplet yang terotomasi, yang komponennya diambil, diuji, dan diputuskan secara terotomasi. Kesalahan inspeksi dapat dikategorikan sebagai kesalahan type I dan type II. Kesalahan type I terjadi ketika sistem terotomasi mengindikasi ada cacat padahal cacat tersebut tidak ada, sedangkan kesalahan type II terjadi ketika sistem tidak bisa mengindikasi adanya cacat.

Bab iv teknologi_inspeksi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab iv teknologi_inspeksi

BAB IV

TEKNOLOGI INSPEKSI

Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa mengetahui dan memahami :

- Otomasi Inspeksi

- Metrologi Inspeksi

- Teknik Inspeksi

- Teknik Inspeksi Optik

- Teknologi Inspeksi Non Optik

6.1 OTOMASI INSPEKSI

Inspeksi merupakan aktivitas untuk menguji produk, komponen, perakitan,

material yang akan diproses, agar sesuai dengan spesifikasi desain [4]

Otomasi Inspeksi didefinisikan sebagai satu atau beberapa langkah prosedur

inspeksi yang terotomasi. Beberapa alternatif otomasi inspeksi maupun semi

otomasi inspeksi yang dapat diterapkan :

1. Pengambilan komponen secara terotomasi dengan menggunakan sistem

handling otomatis, tetapi untuk pengujian dan pengambilan keputusan

menggunakan tenaga manusia.

2. Pengujian dan pengambil keputusan terotomasi yang dilakukan oleh mesin

inspeksi otomatis, dengan pengambilan komponen ke dalam mesin

dilakukan secara manual.

3. Sistem Inspeksi komplet yang terotomasi, yang komponennya diambil,

diuji, dan diputuskan secara terotomasi.

Kesalahan inspeksi dapat dikategorikan sebagai kesalahan type I dan type II.

Kesalahan type I terjadi ketika sistem terotomasi mengindikasi ada cacat padahal

cacat tersebut tidak ada, sedangkan kesalahan type II terjadi ketika sistem tidak

bisa mengindikasi adanya cacat.

Page 2: Bab iv teknologi_inspeksi

Otomasi Inspeksi yang diintegrasikan dengan proses manufaktur

a. Pengendalian proses feedback

6.2 METROLOGI INSPEKSI

Metrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran kuantitas

tertentu yang dibandingkan dengan standarnya. Di dalamnya terdapat kuantitas

dasar yaitu : panjang, massa, waktu, ketetapan elektrik, temperatur, dan intensitas

cahaya. Kuantitas dasar lainnya yang berkaitan dengan fisika seperti kecepatan,

gaya, volume, energi, usaha, dll.

Karakteristik pengukuran instrumen :

1. Presisi dan akurat

Presesi mengukur pengulangan pada proses pengukuran, presesi yang baik

adalah pengukuran dengan varians yang kecil dan kesalahan random dapat

diminimalkan.

Akurat berarti derajat ketepatan dengan nilai yang sesungguhnya.

Incoming workparts

Manufacturing process

Automated inspection

Outgoing parts

Feedback process control

Incoming workparts

Manufacturing process

Automated inspection

Acceptable parts

Defects

Parts sortation

b. Sortir komponen

Page 3: Bab iv teknologi_inspeksi

Gambar 1. Akurasi Vs Presisi

2. Resolusi dan sensitivitas

3. Instrumen analog dan instrumen digital

4. Kalibrasi

Standart Pengukuran:

Quantity Stadart Unit Symbol

Panjang Meter M

Massa Kilogram Kg

Waktu Detik S

Electric Current Ampere A

Thermodynamic

Temperatur

Kelvin K

Intesitas Cahaya Candela Cd

Matter Mole mol

6.3 TEKNIK INSPEKSI

Teknologi Inspeksi Dibagi Menjadi Dua Kategori:

1. Inspeksi Contact

Inspeksi contact melibatkan penggunaan alat yang dapat membuat

hubungan dengan objekl selama diispeksi.

2. Inspeksi Noncontact

Inspeksi noncontact merupakan metode penggunaan sensor yang

dilokasikan pada jarak tertentu dari objek yang diukur.

Distribution of measurements

Mean

True value

Large variance

Mean

Measured variables

a) High accuracy Low precision

Small variance

(b) Low accuracy High precision

(c) High accuracy High precision

Mean

True value

True value

Sumber : [4]

Page 4: Bab iv teknologi_inspeksi

6.4 COORDINATE MEASURING MACHINE (CMM)

CMM merupakan sistem elektro-mekanik yang dirancang untuk

melakukan koordinat metrology.

Konfigurasi Mekanik CMM

1. Cantiliver

2. Moving bridge

3. Fixed bridge

4. Horizontal arm

5. Gantry

6. Column

CMM diaplikasikan pada pekerjaan yang memiliki karakter sebagai berikut:

1. Pengawas melakukan pekerjaan berulang pada operasi inspeksi manual

2. Post-process Inspectio.

3. Pengukuran geometric yang memerlukan multiple contact points.

4. Multiple Inspection setup diperlukan jika parts diperiksa secara manual.

5. Complex part geometry.

6. Varietas banyak untuk diperiksa.

7. Repeat Orders.

Manfaat CMM

1. Mengurangi waktu siklus pemeriksaan.

2. Flexibility.

3. Mengurangi kesalahn operastor.

4. Meningkatkan akurasi dan presisi

5. Menghindari multiple setups.

6.4.1 Sistem Inspeksi Fleksibel (SIF)

SIF mengambil konsep CMM yang menggunakan komputerisasi terpusat. SIF

merupakan inspeksi sel kerja terotomasi tingkat tinggi terdiri dari satu atau lebih

CMM.

Gambar 2. Sistem Inspeksi Fleksibel [4]

Load-

Unload

Load-

Unload Inspection

Station

CMM

Inspection

Station CMM

Storage –retrieval

vehicle Pallet

Storage

Pallet

Storage

Computer

Controll

Page 5: Bab iv teknologi_inspeksi

6.5 TEKNIK INSPEKSI CONTACT

Meliputi penggunaan mesin atau alat pemeriksa yang berhubungan

langsung dengan objek yang akan diperiksa

Prinsip teknik inspeksi Contact adalah:

1. Alat pengukuran dan pemeriksa konvensional

2. Coordinate measuring machines(CMMs) (resolution : 0.0005mm)

3. Stylus type surface texture measuring machines

6.7 TEKNIK INSPEKSI NON CONTACT

Keuntungan dari inspeksi non contact

a. Menghindari kerusakan permukaan yang bisa saja terjadi pada inspeksi

b. Mempercepat waktu siklus inspeksi

Teknik Inspeksi Non Contact meliputi :

Optical inspection techniques

→ menggunakan cahaya untuk pengukuran

contoh : machine vision ( r : 0.25mm)

Nonoptical inspection techniques

contoh : electrical fields, radiation, and ultrasonics

6.6 MACHINE VISION:

Machine vision dapat didefinisikan sebagai bentuk akuisisi data gambar,

proses dan interpretasi data dengan computer untuk beberapa aplikasi.

Mesin ini merupakan alat untuk memindahkan data berupa gambar diikuti dengan

proses dan interpretasi data tersebut ke komputer.

Sistem vision diklasifikasikan dengan 2- D dengan tampilan layar dua dimensi

dan 3-D untuk tampilan tiga dimensi.

Operasi system mesin vision dibagi menjadi 3 fungsi :

1. Image akuquisition & digitization

Proses ini menggunakan video kamera dan sistem digital untuk menyimpan

data gambar agar selanjutnya dapat dianalisis

2. Image processing & analysis

Page 6: Bab iv teknologi_inspeksi

3. Intrepretation

Fungsi Dasar Sistem Mesin Vision

Camera

Light

source

1. Image acquisition and digitization

2. Image processing and analysis

3. Image interpretation

Decision and actions Applicat ion

Parts

Page 7: Bab iv teknologi_inspeksi

Soal Latihan

1. Jelaskan pengertian Inspeksi

2. Jelaskan Otomasi Inspeksi

3. Sebutkan Beberapa alternatif otomasi inspeksi maupun semi otomasi

inspeksi

4. Jelaskan definisi Metrologi

5. Sebutkan Karakteristik Instrumen Pengukuran

6. Jelaskan definisi CMM

7. Sebutkan Manfaat CMM

8. Jelaskan definisi Machine vision

Jawaban :

1. Inspeksi merupakan aktivitas untuk menguji produk, komponen,

perakitan, material yang akan diproses, agar sesuai dengan spesifikasi

desain

2. Otomasi Inspeksi didefinisikan sebagai satu atau beberapa langkah

prosedur inspeksi yang terotomasi.

3. Beberapa alternatif otomasi inspeksi maupun semi otomasi inspeksi

yang dapat diterapkan :

- Pengambilan komponen secara terotomasi dengan menggunakan sistem

handling otomatis, tetapi untuk pengujian dan pengambilan keputusan

menggunakan tenaga manusia.

- Pengujian dan pengambil keputusan terotomasi yang dilakukan oleh mesin

inspeksi otomatis, dengan pengambilan komponen ke dalam mesin

dilakukan secara manual.

- Sistem Inspeksi komplet yang terotomasi, yang komponennya diambil,

diuji, dan diputuskan secara terotomasi.

4. Metrologi merupakan ilmu ukur

5. Karakteristik Instrumen Pengukuran

- Akurasi dan presisi

- Kecepatan respon

- Lingkup operasi

Page 8: Bab iv teknologi_inspeksi

- Biaya

6. CMM merupakan sistem elektro-mekanik yang dirancang untuk

melakukan koordinat metrology.

7. Manfaat CMMMengurangi waktu siklus pemeriksaan.

- Flexibility.

- Mengurangi kesalahn operastor.

- Meningkatkan akurasi dan presisi

- Menghindari multiple setups.

8. Machine vision dapat didefinisikan sebagai bentk akuisisi data gambar,

proses dan interpretasi data dengan computer untuk beberapa aplikasi.

Page 9: Bab iv teknologi_inspeksi

Referensi

[1] Aronson, R. B., “ Shop Hardened CMMs,” Manufacturing Engineering, April,

1998, pp 62-68.

[2] Brown & Sharpe., Handbook of metrology, North Kingston, Rhode Island,

1992

[3] Black, J. T., The Design of the Factory With A Future, McGraw-Hill Book

Company, New York 1990

[4] Groover Mikell.P. Automation, Production Systems, and Computer Integrated

Manufacturing., Secon Edition, Prenctic Hall, New Jersey, 2001.