Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Setting penelitian
4.1.1 Persiapan Penelitian
Penelitian dimulai dengan meminta surat ijin
penelitian di Fakultas. Setelah mendapatkan surat ijin,
kemudian peneliti mengantarkan surat ijin tersebut dan
mengurus persyaratan lainya berupa administrasi untuk
melakukan penelitian di RS Panti Wilasa DR Cipto
Semarang.
Peneliti membutuhkan kurang lebih 1minggu untuk
mendapatkan balasan dari pihak rumah sakit. Peneliti
kemudian mendapatkan surat balasan izin penelitian dan
melakukan pembayaran sesuai persyaratan di RS dimana
peneliti meneliti. Peneliti langsung menuju ruang Helsa dan
ruang bersalin untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan
maksud dan tujuan peneliti.
32
4.1.2 Pelaksanaan penelitian
Penelitian dilakukan pertama kali pada tanggal 15 juli 2015
jam 10.00wib sampai dengan tanggal 8 Agustus 2015 disesuaikan
dengan kontrak waktu dengan partisipan. Lima orang sesuai kriteria
yang peneliti paparkan.
Peneliti mulai melakukan observasi dan memastikan bahwa
ibu yang mau diteliti memenuhi kriteria inklusi.Pengambilan data
dilakukan di ruang Helsa.Peneliti melakukan penelitian yang pada
hari pertama satu partisipan yang sesuai dengan kriteria
inkulsi.Setelah itu, peneliti membuat kesepakatan dengan partisipan
untuk wawancara. Wawancara dengan partisipan satu pada hari
pertama dapat terlaksana melalui kerja sama dengan Kepala Ruang
Helsa.
4.2 Karakteristik Partisipan
Hasil penelitian didapatkan lima partisipan. Partisipan
pertama (P1) dengan insial Ny.R lahir pada tanggal 11 januari 1979
di Semarang. P1 melanjutkan pendidikan nya sampai dengan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan kemudian P1 menikah
pada usia 18tahun dengan suami (Bpk.A) dan setelah menikah
keduanya dikaruniakan tiga orang anak. P1 beragama islam dan
33
bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga. P1 memiliki riwayat KB
sebelumnya dan tinggal bersama suami dan anak.Peneliti
mengobservasi selama wawancara, P1 cukup kooperatif dalam
menjawab semua pertanyaan yang di ajukan.
Partisipan dua (P2)dengan insial Ny.S lahir pada tanggal
15 April 1992 di Semarang. P2 menikah pada usia 21tahun dan
memiliki satu orang anak dengan Suami (Bpk.R) setelah P3 lulus
dari Sekolah Menengah Atas (SMA). P2 bekerja sebagai Ibu
Rumah Tangga dan tinggal bersama suami dan orang tua.Selama
wawancara P2 cukup kooperatif dalam menjawab pertanyaan, P2
juga sangat ramah dalam berbicara.Sesekali wawancara terpaksa
diberhentikan karena bayi P2 menangis.
Partisipan tiga (P3)dengan insial Ny.M lahir pada tanggal 7
juli 1993 dan menikah pada umur ke 21tahun. P3 merupakan
lulusan SMA yang kemudian menikah dengan suami (Bpk.Y) dan
kemudian memiliki satu orang anak.P3 hanya bekerja sebagai Ibu
rumah tangga.selama wawancara P3 sangat kooperatif dalam
menjawab pertanyaan. Wawancara dilakukan di dalam ruangan
yang pada saat itu juga banyak orang didalam ruangan tersebut,
meskipun demikian P3 tetap mengijinkan peneliti untuk melakukan
wawancara.
34
Partisipan empat (P4)dengan inisial Ny.C yang lahir pada
23 April 1990 P4 menikah pada usiayang ke 20tahun dengan suami
dengan insial Bpk.U di Semarang dan baru memiliki seorang anak
perempuan. Suami dari P4 bekerja sebagai PNS sedangkan P4
hanya sebagai ibu rumah tangga.Pendidikan P4 adalah
lulusanS1.Saat melakukan wawancara, P4 sangat kooperatif dalam
menjawab semua pertanyaan yang diajukan.
Partisipan lima (P5)dengan insial Ny.N yang lahir di
Semarang, 8 mei 1983. P5 menikah pada usia 25tahun dan
dikaruniakan seorang anak. Suami P5 berinisial Bpk.S. Pekerjaan
partisipan sendiri adalah swasta dan P5 merupakan lulusan
SMA.P5 sangat kooperatif saat menjawab pertanyaan peneliti.
35
4.3 Hasil penelitian
4.3.1 Analisa data
Berdasarkan hasil analisa data yang peneliti dapatkan melalui teknik analisa data model Colaizzi
ditemukan beberapa tema. Tema yang ditemukan adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan ibu tentang KPD
2. Pengalaman ibu saat mengalami KPD.
36
Tabel 4.2.4.1 tabel analisa data
Hasil wawancara Kata kunci Kategori Sub tema Tema
“...Sebelumnya saya gak tau
apa itu air ketuban...”(P1)
“....Gak tau , ini pertama kali
nya jadi saya gak tau apa-
apa. Cuma tau nya pas turun
dari tangga , keluar air
berlendir itu”(P1)
“..Saya taunya Cuma air
yang melindungi bayi saya
waktu dalam kandungan
Tidak tahu Tidak tahu Air yang melindungi bayi
Ketidaktahuan tentang pengertian KPD Ketidaktahuan tentangtanda-tanda KPD Ketidaktahuan tentang pengertian KPD Ketidaktahuan tentang tanda-tanda KPD
Pengetahuan tentang pengertian KPD Pengetahuan tentang tanda-tanda KPD Pengetahuan tentang pengertian KPD Pengetahuan tentang tanda-tanda KPD
Pengetahuan KPD
37
saja sih”(P2)
“...iya , saya sih tau kalau
tanda-tanda itu air keluar
seperti kencing tapi
berlendir , terus baunya juga
amis..”(P2)
“...saya taunya Cuma air
kencing yang berlendir saja
sih dek”
“ Saya sih gak tau banget ya
,mba. Tahunya Cuma bau
amis saja terus keluar cairan
berlendir... “
Air seperti kencing Air kencing yang berlendir Tidak tahu
Ketidaktahuan tentang tanda-tanda KPD Ketidaktahuan tentang tanda-tanda KPD Air seperti kencing Ketidaktahuan ibu tentang tanda-tanda air ketuban
Pengetahuan tentang tanda-tanda KPD Pengetahuan tentang tanda-tanda KPD Pengetahuan ibu tentang air ketuban Pengetahuan ibu tentang tanda-tanda air ketuban
38
“...saya taunya malah air
kencing dek, tapi herannya
air kencing kok baunya amis
, berlendir juga,gak
biasanya gitu....”
“ ....... air ketuban jadi
taunya nanti sudah terjadi
ini ade”
Air kencing Tidak tahu
Ketidaktahuan ibu tentang air ketuban Ketidaktahuan ibu tentang tanda-tanda air ketuban
Pengetahuan ibu tentang pengertian air ketuban Pengetahuan ibu tentang tanda-tanda air ketuban
“....Perasaan saya ya takut , wong sampai disini masih merembes kok , ya sudah langsung dioperasi... “ “Rasanya itu nyeri , terus takut, cemas....”
Takut Takut
Perasaan ibu yang mengalami KPD Perasaan ibu yang mengalami KPD
Perasaan ibu Perasaan ibu
Pengalaman ibu saat terjadi KPD
39
....”gelisah sih mbak. Ini pengalaman pertama makanya rasa takut..” “ ....takut,kuatir, cemas...”
“....gelisah karena ini
pengalaman pertama saya
melahirkan.”
“Takut banget akunya,
kwatir dan cemas itu pasti.
Takut ada apa-apanya”
Gelisah Takut Gelisah Takut
Perilaku ibu saat mengalami KPD Perasaan ibu saat mengalami KPD Perilaku ibu saat mengalami KPD Perasaan ibu saat mengalami KPD
Perilaku ibu Perasaan ibu Perilaku ibu Perasaan ibu
40
’’ pertama kali melihat itu ,
ibu takut sekali, ibu langsung
berteriak memanggil suami
ibu, takut terjadi apa-apa”
Takut
Perasaan ibu saat mengalami KPD
Perasaan Ibu
41
Hasil analisa data berdasarkan wawancara antara peneliti dengan
lima partisipan didapatkan dua tema yaitu: (1) pengetahuan ibu tentang
KPD, (2) Pengalaman ibu saat mengalami KPD. Tema-tema tersebut
secara keseluruhan akan dibahas sebagai berikut
4.3.1 Pengetahuan ibu tentang KPD.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa Lima partisipan mengatakan
bahwa mereka tidak tahu tentang pengertian dan tanda-tanda dari KPD. Hal
tersebut sesuai pernyataan partisipan sebagai berikut :
“ ...Sebelumnya saya gak tau apa itu air ketuban...”
(P110)
“....Gak tau , ini pertama kali nya jadi saya gak tau apa-
apa. Cuma tau nya pas turun dari tangga , keluar air
berlendir itu” (P112)
“..Saya taunya Cuma air yang melindungi bayi saya
waktu dalam kandungan saja sih” (P240)
“...iya , saya sih tau kalau tanda-tanda itu air keluar
seperti kencing tapi berlendir , terus baunya juga
amis..” (P242)
42
“...saya taunya Cuma air kencing yang berlendir saja
sih dek” (P384)
“ Saya sih gak tau banget ya ,mba. Tahuna Cuma bau
amis saja terus keluar cairan berlendir... “ (P386)
“...saya taunya malah air kencing dek, tapi herannya air
kencing kok baunya amis , berlendir juga,gak biasanya
gitu....” (P4122)
“ ....... air ketuban jadi taunya nanti sudah terjadi ini
ade” (P5164)
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa semua partisipan
dalam penelitian ini tidak tahu tentang pengertian dan tanda-tanda
KPD.
4.3.2 Pengalaman ibu saat mengalami KPD
Lima partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa
adanya perasaan takut, cemas dan kuatir serta menunjukan
perilaku gelisah saat pertama kali mengalami KPD. Hal ini
sesuai dengan pernyataan partisipan yaitu :
“....Perasaan saya ya takut , wong sampai disini masih
merembes kok , ya sudah langsung dioperasi... “ (P116)
“Rasanya itu nyeri , terus takut, cemas, gelisah sih
mbak. Ini pengalaman pertama makanya rasa
takut..”(P248)
43
“ ....takut, khawatir, cemas, gelisah karena ini
pengalaman pertama saya melahirkan.” (P384)
“Takut banget akunya, khawatir dan cemasitu pasti.
Takut ada apa-apanya” (P4122)
’’ pertama kali melihat itu , ibu takut sekali, ibu
langsung berteriak memanggil suami ibu, takut terjadi
apa-apa” (P5172)
Perasaan takut, cemas , khawatir atau perilaku gelisah saat
pertama kali mengalami KPD menjadi sesuatu pengalaman tersendiri yang
tidak terlupakan bagi ibu Primigravida maupun ibu multigravida.
4.4 Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian ini dilakukan dengan menganalisi
pengalaman dari tiap-tiap partisipan.
4..4.1 pengetahuan ibu tentang KPD
Hasil penelitian menunjukkan bahwa P1, P2, P3, P4 dan P5
belum mengetahui dengan benar tentang pengertian dan
tanda-tanda KPD. Partisipan dalam penelitian ini yang
tingkat pendidikan SMA atau S mempunyai tingkat
pengetahuan lebih baik dilihat dari pernyataan partisipan
44
yaitu “..Saya taunya Cuma air yang melindungi bayi
saya waktu dalam kandungan saja sih” (P2)
“...iya , saya sih tau kalau tanda-tanda itu air keluar
seperti kencing tapi berlendir , terus baunya juga
amis..” (P2)
“...saya taunya Cuma air kencing yang berlendir saja
sih dek” (P3)
“ Saya sih gak tau banget ya ,mba. Tahuna Cuma bau
amis saja terus keluar cairan berlendir... “ (P3).
Sedangkan jawaban dari P1 yang sebagai lulusan SMP
yang hanya mampu menjawab “ ...Sebelumnya saya gak
tau apa itu air ketuban...” (P1). Pendidikan sangat
mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu.
Pengetahuan ibu tentang kemungkinan yang dihadapi
saat intranatal ataupun postpartum bisa diperoleh baik
melalui pendidikan formal maupun pendidikan non
formal.Sebagai contoh pendidikan formal yaitu dengan
mengikuti pendidikan disekolah kesehatan dan pendidikan
non formal yaitu melalui informasi yangdiperoleh ibu baik
secara langsung maupun tidak langsung seperti iklan
danpenyuluhan.
45
Tingkat pendidikan partisipan berpengaruh terhadap
kemampuan partisipan dalam menerima informasi yang
selanjutnya menjadi pengetahuan partisipan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Suryadi (2007) bahwa pendidikan dapat
mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku akan pola
hidup terutama dalam memotivasi untuk siap berperan serta
dalam pembangunan kesehatan. Makin tinggi tingkat
pendidikan ibu, makin mudah menerima informasi, sehingga
makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki sebaliknya
pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan
sikap ibu terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan.
Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003),
pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia,
yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui pendidikan, pengalaman sendiri maupun orang lain
dan lingkungan sekitarnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, pendidikan,
pekerjaan. Menurut Mubarak (2007), usia dapat
46
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.
Bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada
aspek fisik dan psikologis (mental). Hal ini mempunyai
pengaruh terhadap kemampuan analisa dan pemahaman
terhadap informasi yang diterima. Pendidikan SMA atau
pendidikan menengah akan mempermudahkan ibu dalam
menyerap informasi tentang KPD. Ibu yang tidak bekerja
akan mempunyai waktu lebih banyak untuk mencari
informasi tentang tanda bahaya kehamilan ataupun
mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh tenaga
kesehatan. Hal ini akan mempengaruhi pengetahuan ibu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur,
pendidikan, pekerjaan.Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan peneliti, mayoritas partisipan berpendidikan
tinggi memiliki pengetahuan lebih baik.
4.4.2 Pengalaman ibu saat mengalami KPD
Pengalaman ibu dengan diagnosa KPD merupakan
pengalaman tidak terlupakan oleh partisipan satu, dua, tiga,
empat dan lima. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
kelima partisipan memberikan respon yaitu ketakutan,
kecemasan , kekhawatiran dan juga perilaku gelisah.
47
Menurut Azwar (2011) Sikap ditentukan oleh pengalaman
sebelumnya.
Faktor psikis dalam menghadapi persalinan
merupakan faktor yang sangat mempengaruhi lancar
tidaknya proses kelahiran dimana kecemasan atau
ketegangan, rasa tidak aman dan kekhawatiran yang timbul
karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan
yang sumbernya dapat diketahui maupuntidak
dapatdiketahui (intra psikis) dapat mengakibatkan persalinan
menjadi lama/partus lama atau perpanjangan Kala III ini
masih ditemukan pada Ibu Primigravida dan Multigravida.
Pengalaman partisipan yaitu ibu primigravida dan
multigravida dalam penelitian ini adalah salah satu faktor
yang mempengaruhi pengetahuan disebabkan karena
partisipan dalam penelitian ini merupakan partisipan yang
baru pertama kali mengalami KPD.Hal ini sejalan dengan
penelitian Nurhasmawati (2012), yang menyatakan bahwa
pengetahuan seseorang ditentukan dengan pengalaman
sebelumnya. Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003)
bahwa cara mendapatkan pengetahuan salah satunya
adalah dari pengalaman.
4.5 keterbatasan penelitian
48
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah :
1. Informasi yang didapatkan kurang mendalam.
2. Data observasi yang diambil tidak secara langsung saat
partisipan mengalami KPD tetapi hanya didapatkan melalui
wawancara antara peneliti dengan partisipan dimasa nifas.
3. Tidak ada dokumentasi pribadi atau bukti nyata perilaku yang
ditunjukkan saat mengalami KPD.