18
31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting penelitian 4.1.1 Persiapan Penelitian Penelitian dimulai dengan meminta surat ijin penelitian di Fakultas. Setelah mendapatkan surat ijin, kemudian peneliti mengantarkan surat ijin tersebut dan mengurus persyaratan lainya berupa administrasi untuk melakukan penelitian di RS Panti Wilasa DR Cipto Semarang. Peneliti membutuhkan kurang lebih 1minggu untuk mendapatkan balasan dari pihak rumah sakit. Peneliti kemudian mendapatkan surat balasan izin penelitian dan melakukan pembayaran sesuai persyaratan di RS dimana peneliti meneliti. Peneliti langsung menuju ruang Helsa dan ruang bersalin untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan peneliti.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting penelitian 4.1.1 … · 2017. 8. 1. · BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 Setting penelitian . ... ruang bersalin untuk memperkenalkan diri

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 31

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Setting penelitian

    4.1.1 Persiapan Penelitian

    Penelitian dimulai dengan meminta surat ijin

    penelitian di Fakultas. Setelah mendapatkan surat ijin,

    kemudian peneliti mengantarkan surat ijin tersebut dan

    mengurus persyaratan lainya berupa administrasi untuk

    melakukan penelitian di RS Panti Wilasa DR Cipto

    Semarang.

    Peneliti membutuhkan kurang lebih 1minggu untuk

    mendapatkan balasan dari pihak rumah sakit. Peneliti

    kemudian mendapatkan surat balasan izin penelitian dan

    melakukan pembayaran sesuai persyaratan di RS dimana

    peneliti meneliti. Peneliti langsung menuju ruang Helsa dan

    ruang bersalin untuk memperkenalkan diri dan menjelaskan

    maksud dan tujuan peneliti.

  • 32

    4.1.2 Pelaksanaan penelitian

    Penelitian dilakukan pertama kali pada tanggal 15 juli 2015

    jam 10.00wib sampai dengan tanggal 8 Agustus 2015 disesuaikan

    dengan kontrak waktu dengan partisipan. Lima orang sesuai kriteria

    yang peneliti paparkan.

    Peneliti mulai melakukan observasi dan memastikan bahwa

    ibu yang mau diteliti memenuhi kriteria inklusi.Pengambilan data

    dilakukan di ruang Helsa.Peneliti melakukan penelitian yang pada

    hari pertama satu partisipan yang sesuai dengan kriteria

    inkulsi.Setelah itu, peneliti membuat kesepakatan dengan partisipan

    untuk wawancara. Wawancara dengan partisipan satu pada hari

    pertama dapat terlaksana melalui kerja sama dengan Kepala Ruang

    Helsa.

    4.2 Karakteristik Partisipan

    Hasil penelitian didapatkan lima partisipan. Partisipan

    pertama (P1) dengan insial Ny.R lahir pada tanggal 11 januari 1979

    di Semarang. P1 melanjutkan pendidikan nya sampai dengan

    Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan kemudian P1 menikah

    pada usia 18tahun dengan suami (Bpk.A) dan setelah menikah

    keduanya dikaruniakan tiga orang anak. P1 beragama islam dan

  • 33

    bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga. P1 memiliki riwayat KB

    sebelumnya dan tinggal bersama suami dan anak.Peneliti

    mengobservasi selama wawancara, P1 cukup kooperatif dalam

    menjawab semua pertanyaan yang di ajukan.

    Partisipan dua (P2)dengan insial Ny.S lahir pada tanggal

    15 April 1992 di Semarang. P2 menikah pada usia 21tahun dan

    memiliki satu orang anak dengan Suami (Bpk.R) setelah P3 lulus

    dari Sekolah Menengah Atas (SMA). P2 bekerja sebagai Ibu

    Rumah Tangga dan tinggal bersama suami dan orang tua.Selama

    wawancara P2 cukup kooperatif dalam menjawab pertanyaan, P2

    juga sangat ramah dalam berbicara.Sesekali wawancara terpaksa

    diberhentikan karena bayi P2 menangis.

    Partisipan tiga (P3)dengan insial Ny.M lahir pada tanggal 7

    juli 1993 dan menikah pada umur ke 21tahun. P3 merupakan

    lulusan SMA yang kemudian menikah dengan suami (Bpk.Y) dan

    kemudian memiliki satu orang anak.P3 hanya bekerja sebagai Ibu

    rumah tangga.selama wawancara P3 sangat kooperatif dalam

    menjawab pertanyaan. Wawancara dilakukan di dalam ruangan

    yang pada saat itu juga banyak orang didalam ruangan tersebut,

    meskipun demikian P3 tetap mengijinkan peneliti untuk melakukan

    wawancara.

  • 34

    Partisipan empat (P4)dengan inisial Ny.C yang lahir pada

    23 April 1990 P4 menikah pada usiayang ke 20tahun dengan suami

    dengan insial Bpk.U di Semarang dan baru memiliki seorang anak

    perempuan. Suami dari P4 bekerja sebagai PNS sedangkan P4

    hanya sebagai ibu rumah tangga.Pendidikan P4 adalah

    lulusanS1.Saat melakukan wawancara, P4 sangat kooperatif dalam

    menjawab semua pertanyaan yang diajukan.

    Partisipan lima (P5)dengan insial Ny.N yang lahir di

    Semarang, 8 mei 1983. P5 menikah pada usia 25tahun dan

    dikaruniakan seorang anak. Suami P5 berinisial Bpk.S. Pekerjaan

    partisipan sendiri adalah swasta dan P5 merupakan lulusan

    SMA.P5 sangat kooperatif saat menjawab pertanyaan peneliti.

  • 35

    4.3 Hasil penelitian

    4.3.1 Analisa data

    Berdasarkan hasil analisa data yang peneliti dapatkan melalui teknik analisa data model Colaizzi

    ditemukan beberapa tema. Tema yang ditemukan adalah sebagai berikut:

    1. Pengetahuan ibu tentang KPD

    2. Pengalaman ibu saat mengalami KPD.

  • 36

    Tabel 4.2.4.1 tabel analisa data

    Hasil wawancara Kata kunci Kategori Sub tema Tema

    “...Sebelumnya saya gak tau

    apa itu air ketuban...”(P1)

    “....Gak tau , ini pertama kali

    nya jadi saya gak tau apa-

    apa. Cuma tau nya pas turun

    dari tangga , keluar air

    berlendir itu”(P1)

    “..Saya taunya Cuma air

    yang melindungi bayi saya

    waktu dalam kandungan

    Tidak tahu Tidak tahu Air yang melindungi bayi

    Ketidaktahuan tentang pengertian KPD Ketidaktahuan tentangtanda-tanda KPD Ketidaktahuan tentang pengertian KPD Ketidaktahuan tentang tanda-tanda KPD

    Pengetahuan tentang pengertian KPD Pengetahuan tentang tanda-tanda KPD Pengetahuan tentang pengertian KPD Pengetahuan tentang tanda-tanda KPD

    Pengetahuan KPD

  • 37

    saja sih”(P2)

    “...iya , saya sih tau kalau

    tanda-tanda itu air keluar

    seperti kencing tapi

    berlendir , terus baunya juga

    amis..”(P2)

    “...saya taunya Cuma air

    kencing yang berlendir saja

    sih dek”

    “ Saya sih gak tau banget ya

    ,mba. Tahunya Cuma bau

    amis saja terus keluar cairan

    berlendir... “

    Air seperti kencing Air kencing yang berlendir Tidak tahu

    Ketidaktahuan tentang tanda-tanda KPD Ketidaktahuan tentang tanda-tanda KPD Air seperti kencing Ketidaktahuan ibu tentang tanda-tanda air ketuban

    Pengetahuan tentang tanda-tanda KPD Pengetahuan tentang tanda-tanda KPD Pengetahuan ibu tentang air ketuban Pengetahuan ibu tentang tanda-tanda air ketuban

  • 38

    “...saya taunya malah air

    kencing dek, tapi herannya

    air kencing kok baunya amis

    , berlendir juga,gak

    biasanya gitu....”

    “ ....... air ketuban jadi

    taunya nanti sudah terjadi

    ini ade”

    Air kencing Tidak tahu

    Ketidaktahuan ibu tentang air ketuban Ketidaktahuan ibu tentang tanda-tanda air ketuban

    Pengetahuan ibu tentang pengertian air ketuban Pengetahuan ibu tentang tanda-tanda air ketuban

    “....Perasaan saya ya takut , wong sampai disini masih merembes kok , ya sudah langsung dioperasi... “ “Rasanya itu nyeri , terus takut, cemas....”

    Takut Takut

    Perasaan ibu yang mengalami KPD Perasaan ibu yang mengalami KPD

    Perasaan ibu Perasaan ibu

    Pengalaman ibu saat terjadi KPD

  • 39

    ....”gelisah sih mbak. Ini pengalaman pertama makanya rasa takut..” “ ....takut,kuatir, cemas...”

    “....gelisah karena ini

    pengalaman pertama saya

    melahirkan.”

    “Takut banget akunya,

    kwatir dan cemas itu pasti.

    Takut ada apa-apanya”

    Gelisah Takut Gelisah Takut

    Perilaku ibu saat mengalami KPD Perasaan ibu saat mengalami KPD Perilaku ibu saat mengalami KPD Perasaan ibu saat mengalami KPD

    Perilaku ibu Perasaan ibu Perilaku ibu Perasaan ibu

  • 40

    ’’ pertama kali melihat itu ,

    ibu takut sekali, ibu langsung

    berteriak memanggil suami

    ibu, takut terjadi apa-apa”

    Takut

    Perasaan ibu saat mengalami KPD

    Perasaan Ibu

  • 41

    Hasil analisa data berdasarkan wawancara antara peneliti dengan

    lima partisipan didapatkan dua tema yaitu: (1) pengetahuan ibu tentang

    KPD, (2) Pengalaman ibu saat mengalami KPD. Tema-tema tersebut

    secara keseluruhan akan dibahas sebagai berikut

    4.3.1 Pengetahuan ibu tentang KPD.

    Hasil wawancara menunjukkan bahwa Lima partisipan mengatakan

    bahwa mereka tidak tahu tentang pengertian dan tanda-tanda dari KPD. Hal

    tersebut sesuai pernyataan partisipan sebagai berikut :

    “ ...Sebelumnya saya gak tau apa itu air ketuban...”

    (P110)

    “....Gak tau , ini pertama kali nya jadi saya gak tau apa-

    apa. Cuma tau nya pas turun dari tangga , keluar air

    berlendir itu” (P112)

    “..Saya taunya Cuma air yang melindungi bayi saya

    waktu dalam kandungan saja sih” (P240)

    “...iya , saya sih tau kalau tanda-tanda itu air keluar

    seperti kencing tapi berlendir , terus baunya juga

    amis..” (P242)

  • 42

    “...saya taunya Cuma air kencing yang berlendir saja

    sih dek” (P384)

    “ Saya sih gak tau banget ya ,mba. Tahuna Cuma bau

    amis saja terus keluar cairan berlendir... “ (P386)

    “...saya taunya malah air kencing dek, tapi herannya air

    kencing kok baunya amis , berlendir juga,gak biasanya

    gitu....” (P4122)

    “ ....... air ketuban jadi taunya nanti sudah terjadi ini

    ade” (P5164)

    Hasil penelitian ini menyatakan bahwa semua partisipan

    dalam penelitian ini tidak tahu tentang pengertian dan tanda-tanda

    KPD.

    4.3.2 Pengalaman ibu saat mengalami KPD

    Lima partisipan dalam penelitian ini mengatakan bahwa

    adanya perasaan takut, cemas dan kuatir serta menunjukan

    perilaku gelisah saat pertama kali mengalami KPD. Hal ini

    sesuai dengan pernyataan partisipan yaitu :

    “....Perasaan saya ya takut , wong sampai disini masih

    merembes kok , ya sudah langsung dioperasi... “ (P116)

    “Rasanya itu nyeri , terus takut, cemas, gelisah sih

    mbak. Ini pengalaman pertama makanya rasa

    takut..”(P248)

  • 43

    “ ....takut, khawatir, cemas, gelisah karena ini

    pengalaman pertama saya melahirkan.” (P384)

    “Takut banget akunya, khawatir dan cemasitu pasti.

    Takut ada apa-apanya” (P4122)

    ’’ pertama kali melihat itu , ibu takut sekali, ibu

    langsung berteriak memanggil suami ibu, takut terjadi

    apa-apa” (P5172)

    Perasaan takut, cemas , khawatir atau perilaku gelisah saat

    pertama kali mengalami KPD menjadi sesuatu pengalaman tersendiri yang

    tidak terlupakan bagi ibu Primigravida maupun ibu multigravida.

    4.4 Pembahasan

    Pembahasan hasil penelitian ini dilakukan dengan menganalisi

    pengalaman dari tiap-tiap partisipan.

    4..4.1 pengetahuan ibu tentang KPD

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa P1, P2, P3, P4 dan P5

    belum mengetahui dengan benar tentang pengertian dan

    tanda-tanda KPD. Partisipan dalam penelitian ini yang

    tingkat pendidikan SMA atau S mempunyai tingkat

    pengetahuan lebih baik dilihat dari pernyataan partisipan

  • 44

    yaitu “..Saya taunya Cuma air yang melindungi bayi

    saya waktu dalam kandungan saja sih” (P2)

    “...iya , saya sih tau kalau tanda-tanda itu air keluar

    seperti kencing tapi berlendir , terus baunya juga

    amis..” (P2)

    “...saya taunya Cuma air kencing yang berlendir saja

    sih dek” (P3)

    “ Saya sih gak tau banget ya ,mba. Tahuna Cuma bau

    amis saja terus keluar cairan berlendir... “ (P3).

    Sedangkan jawaban dari P1 yang sebagai lulusan SMP

    yang hanya mampu menjawab “ ...Sebelumnya saya gak

    tau apa itu air ketuban...” (P1). Pendidikan sangat

    mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu.

    Pengetahuan ibu tentang kemungkinan yang dihadapi

    saat intranatal ataupun postpartum bisa diperoleh baik

    melalui pendidikan formal maupun pendidikan non

    formal.Sebagai contoh pendidikan formal yaitu dengan

    mengikuti pendidikan disekolah kesehatan dan pendidikan

    non formal yaitu melalui informasi yangdiperoleh ibu baik

    secara langsung maupun tidak langsung seperti iklan

    danpenyuluhan.

  • 45

    Tingkat pendidikan partisipan berpengaruh terhadap

    kemampuan partisipan dalam menerima informasi yang

    selanjutnya menjadi pengetahuan partisipan. Hal ini sesuai

    dengan pendapat Suryadi (2007) bahwa pendidikan dapat

    mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku akan pola

    hidup terutama dalam memotivasi untuk siap berperan serta

    dalam pembangunan kesehatan. Makin tinggi tingkat

    pendidikan ibu, makin mudah menerima informasi, sehingga

    makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki sebaliknya

    pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan

    sikap ibu terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan.

    Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003),

    pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah

    orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

    tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia,

    yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

    raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

    melalui pendidikan, pengalaman sendiri maupun orang lain

    dan lingkungan sekitarnya.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan

    dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia, pendidikan,

    pekerjaan. Menurut Mubarak (2007), usia dapat

  • 46

    mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.

    Bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada

    aspek fisik dan psikologis (mental). Hal ini mempunyai

    pengaruh terhadap kemampuan analisa dan pemahaman

    terhadap informasi yang diterima. Pendidikan SMA atau

    pendidikan menengah akan mempermudahkan ibu dalam

    menyerap informasi tentang KPD. Ibu yang tidak bekerja

    akan mempunyai waktu lebih banyak untuk mencari

    informasi tentang tanda bahaya kehamilan ataupun

    mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh tenaga

    kesehatan. Hal ini akan mempengaruhi pengetahuan ibu.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

    pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur,

    pendidikan, pekerjaan.Berdasarkan hasil penelitian yang

    telah dilakukan peneliti, mayoritas partisipan berpendidikan

    tinggi memiliki pengetahuan lebih baik.

    4.4.2 Pengalaman ibu saat mengalami KPD

    Pengalaman ibu dengan diagnosa KPD merupakan

    pengalaman tidak terlupakan oleh partisipan satu, dua, tiga,

    empat dan lima. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

    kelima partisipan memberikan respon yaitu ketakutan,

    kecemasan , kekhawatiran dan juga perilaku gelisah.

  • 47

    Menurut Azwar (2011) Sikap ditentukan oleh pengalaman

    sebelumnya.

    Faktor psikis dalam menghadapi persalinan

    merupakan faktor yang sangat mempengaruhi lancar

    tidaknya proses kelahiran dimana kecemasan atau

    ketegangan, rasa tidak aman dan kekhawatiran yang timbul

    karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan

    yang sumbernya dapat diketahui maupuntidak

    dapatdiketahui (intra psikis) dapat mengakibatkan persalinan

    menjadi lama/partus lama atau perpanjangan Kala III ini

    masih ditemukan pada Ibu Primigravida dan Multigravida.

    Pengalaman partisipan yaitu ibu primigravida dan

    multigravida dalam penelitian ini adalah salah satu faktor

    yang mempengaruhi pengetahuan disebabkan karena

    partisipan dalam penelitian ini merupakan partisipan yang

    baru pertama kali mengalami KPD.Hal ini sejalan dengan

    penelitian Nurhasmawati (2012), yang menyatakan bahwa

    pengetahuan seseorang ditentukan dengan pengalaman

    sebelumnya. Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003)

    bahwa cara mendapatkan pengetahuan salah satunya

    adalah dari pengalaman.

    4.5 keterbatasan penelitian

  • 48

    Keterbatasan dalam penelitian ini adalah :

    1. Informasi yang didapatkan kurang mendalam.

    2. Data observasi yang diambil tidak secara langsung saat

    partisipan mengalami KPD tetapi hanya didapatkan melalui

    wawancara antara peneliti dengan partisipan dimasa nifas.

    3. Tidak ada dokumentasi pribadi atau bukti nyata perilaku yang

    ditunjukkan saat mengalami KPD.