11
BAB IV Susunan Berkala. Pendahuluan. Susunan berkala disebut juga sebagai Sistim periodik unsur-unsur. Dengan ilmu kimia kita dapat mempelajari segala sesuatu tentang unsur-unsur dan interaksi antara suatu unsur dengan unsur lainya, sehingga dapat terjadi suatu perubahan kimia (reaksi kimia persenyawaan dan lain-lain). Seperti yang kita ketahui, telah dikenal lebih dari 100 unsur terdapat di alam dan masing-masing unsur memiliki sifat-sifat yang berbeda. Oleh karena itu untuk mempelajari kelakukan setiap unsur, perlu diadakan klasifikasi unsur-unsur dalam golongan-golongan yang didasarkan atas persamaan sifatnya. Secara singkat, guna susunan berkala adalah untuk meramalkan dan mengetahui sifat unsur,sehingga kita dapat meramalkaan dan mengetahui berbagai gejala/kejadian dialam. Contohnya :

BAB IV

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pendidikan

Citation preview

BAB IVSusunan Berkala.Pendahuluan.Susunan berkala disebut juga sebagai Sistim periodik unsur-unsur.Dengan ilmu kimia kita dapat mempelajari segala sesuatu tentang unsur-unsur dan interaksi antara suatu unsur dengan unsur lainya, sehingga dapat terjadi suatu perubahan kimia (reaksi kimia persenyawaan dan lain-lain).Seperti yang kita ketahui, telah dikenal lebih dari 100 unsur terdapat di alam dan masing-masing unsur memiliki sifat-sifat yang berbeda.Oleh karena itu untuk mempelajari kelakukan setiap unsur, perlu diadakan klasifikasi unsur-unsur dalam golongan-golongan yang didasarkan atas persamaan sifatnya.Secara singkat, guna susunan berkala adalah untuk meramalkan dan mengetahui sifat unsur,sehingga kita dapat meramalkaan dan mengetahui berbagai gejala/kejadian dialam.Contohnya : Bagi orang geologi, dapat diramalkan bahwa rubidium mungkin teradapat sebagai trace elemen dari mineral potasium. Bagi orang kimia, dapat menjelaskan mengapa Na dapat berikatan dengan C1, dan hanya atom C1 yang dapat terikat. Bagi orang mesin, dapat menjelaskan mengapa logam pada umumnya mudah menghantarkan panas, dan bersifat magnetik.

Sejarah perkembangan.Dari tahun ke tahun penemuan unsur-unsur makin bertambah, sehingga makin banyak sifat unsur yang harus kita pelajari.Contohnya : pada tahun 1789 Lavoisier mencatat adanya 26 unsur. Tahun 1869 dikenal adanya 60 unsur. Dan pada tahun 1977 sudah diketahui 105 unsur.Sejak permulaan , para ahli mulai mengamati bahwa sekelompok unsur tertentu menunjukan sifat-sifat yang mirip.Unsur digolongkan menjadi dua kelompok yaitu.Kelompok Logam: Kelompok non Logam:Mempunyai sifat kilap.Tidak bersifat khas.Dapat ditempa.Tidak menghantarkan panas/listrik.Membentuk oksida basa.Membentuk oksida asam.John Dobereiner menemukan adanya hubungan kemiripan sifat unsur dengan berat atom, yang dikenal dengan Triade Dobereiner . Beliau mengemukakan terdapat 3 unsur yang mempunyai kemiriipan sifat yang ada hubungan dengan berat atom. Misalnya :C1 - Br -ICa - Sr - BaS - SE Te

Penemuan itu jauh dari sempurna, karena belum dapat menghubungkan sifat-sifat dari semua unsur. Dan pada (1865) John newland berhasil menyusun suatu daftar unsur menurut bertambahnya berat atom yang di kenal dengan Hukum Oktaf.H Li Be B C N OF Na MG AL SI P S AI VIACL K Ca Cr Ti Mn Fe Cr VIBDari daftar tersebut terlihat bahwa unsur kedelapan mirip pertama dan unsur ke 9 mirip dengan unsur ke 2 dan seterusnya.Dalam waktu 3 tahun setelah Newland menemukan bahwa oktaf, Lothar Meyer dan Dimitri mendelev menemukan hubungan yang lebih terperinci antara berat atom dan sifat unsur dalam melakukan penyusunan tersebut, Lothar Meyer lebih menekankan perhatianya kepada sifat-sifat fisik, sedangkan Mendelev pada sifat kimia , tetapi keduanya menghasilkan kesimpulan yang sama yaitu : Bila unsur-unsur disusun menurut kenaikan berat atom, akan menunjukan sifat yang berulang atau : Sifat unsur merupakan fungsi berkala dari berat atom.Mendelev menyusun unsur dari kiri ke kanan menurut bertambahnya berat. Sususnan berkala Mendelev mempunyai keunggulan karena dapat meramalkan tentang sifat unsur yang belum ditemukan ini dibuktikan dengan, pada waktu penyusunan : Menyediakan jalur unsur-unsur yang kini dikenal sebagai unsur transisi. Menyediakan tempat kosong, bila sifat unsur berikutnya tidak sesuai dengan urutan bertambahnya berat atom.

Moseley berpendapat bahwa dasar dari Susunan berkala adalah menyusun unsur-unsur menurut bertambahnya nomor atom, bukan berat atom. Jadi Hukum periodik modern menjadi : Sifat unsur-unsur merupakan fungsi berkala dari nomor atom.

Susunan berkala Telah dikatakan bahwa susunan berkala yang sekarang digunakan merupakan fungsi berkala dari nomor atom. Nomor atom tersebut menunjukan jumlah proton atau jumlah elektron, maka susunan berkala ini disusun berdasarkan konfigurasi elektron dari atom unsur-unsur. Unsur-unsur dengan konfigurasi elektron yang mirip, mempunyai sifat kimia dan sifat fisika yang mirip. Berarti konfigurasi elektron berhubungan dengan sifat unsur.Susunan berkala terdiri dari: Baris mendatar dengan nomor atom yang berurut disebut PERIODA. Terdapat Tujuh perioda, yaitu Perioda (I) s/d (VII). Baris vertikal disebut GROUP atau GOLONGAN.

BEBERAPA SIFATa. Jari-jari atom dan jari-jari ionJari-jari atom didefinisikan sebagai jarak dari pusat inti sampai ke lintasan elektronya yang paling luar. Dalam suatu perioda dari kiri kenkanan, jari-jari atom dan jari jari ion makin mengecil karena muatan inti bertambah, sedangkan kulit elektron tidak bertambah. Dalam suatu golongan dari atas kebawah, jari jari atom dan jari jari ionya makin besar karena jumlah kulit elektron makin banyak dan elektronya juga bertambah. Jari jari ion positif lebih kecil dari jari jari atom nettralnya . Jari jari ion negatif lebih besar dari jari jari atom netralnya. Jari jari atom gas mulia lebih besar dari unsur unsur sebelumnya dalam perioda yang sama.b. Titik leleh dan Titik didih Pada unsur logam alkali (IA). Atom atom unsur alkali terikat dalam struktur terjejal oleh ikatan logam yang lemah, karena setiap atom hanya mempunyai satu elektron ikatan ikatan ini bertambah lemah dengan bertambahnya jari jari atom. Oleh sebab itu titik leleh bertambah kecil (berkurang) dari atas kebawah dalam satu golongan. Atom atom halogen, dalam keadaan padat, terikat dengan gaya van Der Waals yang lemah . Gaya ini akan bertambah besar bila jari jari bertambah besar. Oleh sebab itu titik leleh bertambah besar dari dari atas kebawah dalam satu golongan. Secara umum, kekuatan logam bergantung pada jumlah elektron valensi. Makin besar elektron valensinya, kekuatan ikatan logam makin bertambah. Oleh karena itu : dalam satu perioda, unsur logam, makin kekanan, maka titik lelehnya mirip dengan titik didih, yaitu makin besar. Keperiodikan titik leleh mirip dengan titik didih. c. Potensial ionisasi (I)Potensial Ionisasi suatu unsur ialah : energi yang diperlukan oleh suatui atom dalam bentuk gas untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah. Besarnya potensial ionisasi bergantung pada:a. Jari jari atomb. Muatan intic. Jenis elektron yang dilepaskand. Efek sekatan orbital yang terisi penuh atau penuh, Dalam suatu golongan dari atas kebawah, Harganya semakin kecil sehingga unsur unsur mudah mengion. Ini disebabkan gaya tarik elektron terluar oleh inti semakin lemah dengan bertambahnya kulit elektron jari-jari atom semakin besar. Dalam suatu perioda dari kiri kekanan harganya semakin besar karena muatan inti bertambah, sedang kulit tetap. Dalam suatu perioda pertambahanya tidak beraturan karena adanya efek sekatan. Misalnya : pada perioda (II) . 1 Potensial ionisasi (I) dari Be lebih besar dari Boron.2 Potensial ionisasi (I) dari N lebih besar dari Oksigen karena orbital yang terisi penuh atau penuh.

d. Keelektronegatifan.Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain, apabila atom itu dalam keadaan senyawa (kecenderungan atom netral dalam molekul yang stabil untuk menarik elektron). Dalam suatu golongan dari atas kebawah, keelektronegatifan makin kecil. Dalam suatu perioda, dari kiri kekanan , keelektronegatifan makin besar. Konsep keelektronegatifan ini penting sekali dalam penentuan ikatan dan % ikatan ion dalam senyawa kovalen.e. Kesamaan suatu senyawa Perubahan kesamaan unsur-unsur dalam satu golongan dapat ditinjau dari jari-jari dan keelektronegatifan atom yang mengikat hidrogen(H-Z). Dalam satu golongan, jari-jari on Z makin besar dan keelektronegatifanya makin kecil. Kedua pengaruh ini menyebabkan kekuatan ikatan antara H dan Z (atom golongan VIIA atau VIIIA) Makin lemah, sehingga ikatanya mudah lepas, jadi : kekuatan asam bertambah besar dari atas ke bawah dalam 1 golongan. Contoh HF < HCL < HBr < HI Untuk asam asam oksi (HZO) kekuatan asam bertambah besar dengan bertambahnya keelektronegatifan atom Z Untuk asam asam oksi dengan jumlah atom oksigen bervariasi , kekuatan asam bertambah besar dengan bertambahnya atom oksigen. Contoh : HCIO4 > HCIO3 > HCIO2 > HCIO

f. Afinitas Elektron (AE)Afinitas elektron adalah Energi yang menyertai proses penambahan elektron pada 1 atom netral berbentuk gas sehingga terbentuk ion negatif. Tanda ( - ) menunjukan energi dilepas dan tanda ( + ) menunjukan energi diserap. Dalam satu golongan dari atas kebawah keelektronegatifan semakin kecil Yang paling besar golongan VIIA ( Poling negatif). Dalam suatu perioda, dari kiri kekanan keelektronegatifan semakin besar.