Upload
dangdung
View
227
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
RESUME KEPERAWATAN
Pada bab ini penulis melaporkan asuhan perawatan yang telah diberikan pada Tn. M
dengan Typus Abdominalis di ruang Ustman di Rumah Sakit Roemani Semarang mulai
tanggal 14 Juni 2005 sampai 16 Juni 2005.
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 14 Juni 2005
1. Identitas
a. Data klien
Nama : Tn. M
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Wiraswasta
No. Register : 0188414
Alamat : Kaligarang No. 2 E Barusari Semarang Selatan
Diagnosa Medis : Typus Abdominalis
b. Data penanggung jawab
Nama : Ny. K
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kaligarang No. 2 E Barusari Semarang Selatan
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Saat dikaji klien mengatakan badan terasa panas dan klien berkeringat terus,
naik saat sore dan malam hari, kepala terasa pusing, lemas, nyeri pada perut /
ulu hati seperti dusuk-tusuk, skala nyeri 4, nyeri timbul saat banyak pikiran,
mual, mulut terasa pahit untuk makan
b. Riwayat penyakit sekarang
Klien sebelum masuk RS yaitu mulai tanggal 8 Juni 2005, klien merasakan
demam, badan menggigil, kepala pusing, perut terasa nyeri dan sebah. Demam
yang terjadi naik turun terasa mual, kemudian tanggal 13 Juni klien dibawa ke
UGD Rumah Sakit Roemani Semarang
c. Riwayat penyakit dahulu
Menurut keterangan klien sebelumnya tidak pernah mengalami sakit yang
sama seperti sekarang dan klien tidak memiliki penyakit kronis dan menular
d. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan bahwa di dalam anggota keluarganya (istri dan anak) tidak
ada yang menderita penyakit yang sama seperti yang diderita pasien dan
keluarga dalam keluarga klien juga tidak ada yang mempunyai penyakit
menurun
3. Pola Eliminasi Kesehatan
a. Pola Persepsi Kesehatan
Klien merasa dan yakin bahwa teknologi di bdiang kesehatan sudah maju dan
maka dari itu pasien yakin bahwa penyakitnya akan sembuh total.
b. Pola Nutrisi Metabolik
Dari hasil wawancara dengan klien, klien mengatakan sebelum sakit klien
makan 3 kali sehari dengan menu nasi, lauk pauk dan sayur dengan selera
pedas dan porsi sedang. Dan klien biasa minum 4-5 gelas perhari dengan
komposisi aitr putih dan air teh. Setelah sakit klien makan sesuai dengan diit
dari rumah sakit yaitu bubur halus dan susu. Klien hanya menghabiskan ½
porsi makan yang disediakan.. Klien sehari minum + 5 gelas, klien
mengatakan berat badan sebelum sakit + 55 kg dengan TB : 164 cm. Berat
badan klien saat di rumah sakit yaitu 53,5 kg (terjadi penurunan berat badan
1,5 kg) lidah agak kotor, bibir kering,mata cekung, konjungtiva anemis dan
mulut terasa pahit.
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit klien biasa BAB 1 x sehari pada pagi hari dengan konsistensi
lembek dan warna kuning, BAK klien + 6-7 kali sehari dan tidak ada keluhan.
Selama sakit klien BAB 1 kali sehari warna dan bau khas, konsistensi lunak
dan untuk BAK 5-6 kali sesuai dengan warna kuning jernih dan tiak ada
keluhan
d. Pola aktivitas dan latihan
Hasil wawancara dengan klien, klien mengatakan sebelum sakit dirinya setiap
hari bekerja sebagai penjahit pakaian di rumahnya klien biasa mulai aktivitas
dari pagi sampai sore hari dan kadang sampai malam hari jika banyak jahitan.
Jika capek klien istirahat dulu 1-2 jam biasanya pada siang hari kemudian
setelah capek hilang klien, mulai melanjutkan aktifitasnya kembali. Setelah
sakit klien hanya istirahat total di atas tempat tidur. Segala kebutuhan aktivitas
sehari-hari dibantu oleh keluarga dan perawat.
e. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit klien terbiasa tidur pukul 22.00 WIB dan bangun pukul 04.30
WIB dan terkadang tidur siang jika capek + 2 jam. Selama sakit kebutuhan
tidur klien tetap terpenuhi + 8 jam sehari namun kadang-kadang terbangun
karena suasana yang ramai
f. Pola kognitif
Klien tidak mengalami gangguan proses pikir dan klien berpikir untuk cepat
sembuh agar dapat beraktivitas lagi seperti semula
g. Pola persepsi diri
Sebelum sakit klien tidak mengangka kalau akan sakit dan sampai dirawat di
rumah sakit. Selama sakit klien mengatakan kalau sakit sebagai cobaan dan
hal yang biasa
h. Pola psikologis
Klien tampak gelisah dan tidak tenang, namun setelah dapat dukungan dari
keluarga dan penjelasan dari dokter klien tampak tenang
i. Pola sosial
Sebelum sakit hubungan klien dengan orang lain tetap baik dan dekat. Selama
dirawat di rumah sakit banyak tetangga klien yang datang menjenguk dan
keluarga selalu mendampingi klien
j. Pola sexual
Pola reproduksi klien tidak ada masalah klien mempunyai 2 orang anak. Akan
tetapi dalam masalah sex agak terganggu karena adanya penyakit ini
k. Pola nilai kepercayaan
Klien beragama Islam dan sebelum sakit klien selalu rajin beribadah sholat,
akan tetapi klien setelah sakit tidak bisa menjalankan ibaah sholat seperti
biasa karena badannya lemas dan tubuhnya panas
4. Pemeriksaan fisik
Kesadaran : composmentris
Kemampuan umum : cukup, bersih dan lemas
Tanda-tanda vital :
TD : 100/70 mmHg
Suhu : 38,50C
Nadi : 88 x/mnt
Respirasi : 20 x/mnt
Kepala : Kulit kepala bersih, bentuk mesochepal, rambut bersih
tidak rontok, warna hitam, tidak ada luka pada kulit
kepala
Mata : Penglihatan normal dan masih dapat melihat dengan jelas,
konjungtiva anemis, mata cekung, sklera tidak ikterik.
Hidung : Bersih, masih dapat berfungsi dengan baik, tidak ada
nafas cuping hidung, tidak ada pollip / benjolan
Telinga : Bersih, tidak ada serumen, masih dapat mendengar
dengan jelas
Mulut : Bibir kering, rongga mulut kotor, lidah warna putih kotor,
gigi tidak ada caries, gigi masih utuh
Leher : Tidak ada kelainan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : Dan hasil inspeksi bentuk rongga dada simetris,
pengembangan rongga dada 20 x/menit tidak ada kelainan
saat dipalpasi t idak ada benjolan
Jantung : Kondisi jantung saat di inspeksi tidak terlihat ictus codis,
tidak teraba ictus cordis, perkusi radup dan terdengar
bunyi jantung S1 dan S2
Abdomen : Dari hasil inspeksi bentuk perut datar, hasil palpasi tidak
ada nyeri tekan, tidak ada acites, hasil auskultasi
peristaltis usus 30 x/menit
Anus : Bersih tidak ada hemoroid
Ekstremitas :
Atas : lengan kanan terpasang infus RL 20 tetes/menit,
lancar tidak ada edema, kedua tangan dapat
untuk beraktivitas / digerak-gerakkan
Bawah : tidak ada edema, kedua kaki dapat untuk
bergerak semua dan turgor kulit cukup
5. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan lab tanggal 13 Juni 2005
WBC : 13,7 103/mm3 (normal 4,0/11,0)
RBC : 3,98 106/mm3 (normal, 4,0/6,20)
HGB : 10,4 g/dl (normal 12,0/160)
HCT : 31,2 % (normal 35,0/55,0)
MCV : 78 µm3 (normal 8,0/100)
MCHC : 33,3 g/dl (normal 31,0/20,0)
RDW : 16,0 % (normal 10,0/20,0)
RLT : 496 103/mm3 (normal 150/450)
MPV : 6,3 µm3 (normal 6,0/10,0)
PCT : 0,274 % (normal 0,200/0,200)
RDW : 8,5 % (normal 8,0/10,0)
b. Widal tanggal 13 Juni 2005
S.typhi O (+) 1/160
S.typhi H (+) 1/160
S.Paratyphi A (+) 1/160
S.Paratyphi B (-)
S.Paratyphi C (-)
6. Therapy
a. Infus RL : 20 tetes / menit
b. Formadol 3 x 500 mg (per oral)
c. Cimetidin 2 x 200 mg (per oral)
d. Stabixin 2 x 1 gram (intra vena)
e. Diit lunak tinggi kalori tinggi protein
B. Analisa Data
No Data focus Etiologi Problem
1 DS :
DO :
Klien mengatakan
suhu tubuhnya panas.
Suhu tubuh 38,50C
Tes widal : S.typhi O
(+) 1/160, S.typhi H
(+) 1/160,
S.paratyphi A (+)
1/160
WBC : 13,7 103/mm3
Tubuh klien hangat
Suhu tubuh
meningkat pada
sore dan malam hari
Gangguan
termoregulasi skunder
terhadap proses
peradangan pada usus
halus
Peningkatan suhu
tubuh
2 DS :
DO :
Klien mengatakan
badan panas dan
keluar keringat terus
Klien mengatakan
selama sakit hanya
minum ± 4 – 5 gelas
sehari
Mukosa bibir kering
Kelopak mata cekung
BB Pasien 53,5 kg,
BB sebelum sakit 55
kg (terjadi penurunan
BB 1,5 kg)
HCT 31,2 % (Normal
35-55%)
Peningkatan suhu
tubuh
Gangguan volume
cairan kurang dari
kebutuhan tubuh
TTV : TD 100/70
mmHg, nadi 88
kali/per menit, suhu
38,5 0 C.
3 DS :
DO :
Klein mengatakan
tubuh terasa lemas
Klien mengatakan
mual, tidak nafsu
makan
Klien mengatakan
mulut terasa pahit
untuk makan
Konjungtiva anemis
BB klien 53,5 kg
terjadi penurunan BB
1,5 kg, TB klien 168
cm
Klien hanya
menghabiskan ½ porsi
makan yang
disediakan
HB : 10,4 g/dl normal
12,0-160 g/dl
Penurunan nafsu
makan
Perubahan nutrisi
kurang dari yang
dibutuhkan tubuh
4 DS :
DO :
klien mengatakan
nyeri pada bagian
perut/ ulu hati
klien mengatakan
nyeri seperti ditusuk-
tusuk
skala nyeri 5
Iritasi dan peradangan
pada hati dan limfa
Gangguan rasa
nyaman nyeri
ekspresi wajah agak
tegang
klien tampak meringis
menahan sakit
TTV : N : 88 x/mnt
TD : 100/70 mmHg
5 DS :
DO :
Klien mengatakan
lemas
Klien mengatakan
dalam beraktivitas
dibantu keluarga dan
perawat
Kepala klien terasa
pusing
Klien tampak lemah
Kebutuhan sehari-hari
dibantu keluarga dan
perawat
Kelemahan fisik Intoleransi
aktivitas
C. Diagnosa Keperawatan
1 Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan gangguan termoregulasi sekunder
terhadap proses peradangan pada usus halus ditandai dengan data subjektif klien
mengatakan suhu tubuhnya panas. Data objektif suhu tubuh 38,50 C, WBC 13,7
103/mm3, tes widal : S.typhi O (+) 1/160, S.typhi H (+) 1/160, S.paratyphi A (+)
1/160, tubuh klien hangat, suhu tubuh meningkat pada sore dan malam hari.
2 Gangguan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh behubungan dengan
peningkatan suhu tubuh, ditandai dengan data subyektif : klien mengatakan tubuh
terasa panas dan tubuh mengeluarkan keringat terus, klien mengatakan selama
sakit minum ± 4-5 gelas sehari. Data Obyektif : Mukosa bibir kering, kelopak
mata cekung, BB pasien 53,5 kg (terjadi penurunan BB 1,5 kg), HCT 31,2 %
(normal 35 – 55 %), TTV : tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 88 kali /menit,
suhu 38,5 o C.
3 Perubahan nutrisi kurang dari yang dibutuhkan tubuh berhubungan dengan
penurunan nafsu makan ditandai dengan data subjektif : klien mengatakan tubuh
terasa lemas, klien mengatakan mual dan tidak nafsu makan, klien mengatakan
mulut terasa pahit untuk makan. Data objektif konjungtiva anemis, BB klien 53,5
kg dan terjadi penurunan BB 1,5 kg, TB klien 164 cm, klien hanya menghabiskan
½ porsi makan yang disediakan, HB klien 10,4 gr/dl normalnya 12,0-16,0 gr/dl
4 Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan pada hati dan
limpa ditandai dengan data subjektif : klien mengatakan nyeri pada perut/ulu hati,
klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk. Data obyektif : skala nyeri 5,
ekspresi wajah agak tegang, klien tampak meringis menahan sakit, nadi 88
x/menit, tekanan darah 110/70 mmHg
5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan data
subjektif : klien mengatakan lemas, kepala klien terasa pusing. Data objektif klien
tampak lemah, kebutuhan sehari-hari klien dibantu keluarga dan perawat
D. Intervensi Keperawatan
1 Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses peradangan pada usus halus.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan
rasa nyaman terpenuhi, suhu tubuh normal (36,5 – 370C)
Kriteria hasil
a. Suhu tubuh dalam batas normal
b. Pasien merasa nyaman
c. Klien dapat mempertahankan suhu tubuh normal
Intervensi
1) Kaji tanda dan gejala adanya peningkatan suhu tubuh
2) Pantau suhu tubuh klien
3) Beri kompres dengan air kran/air biasa
4) Beri minum banyak (1000 – 1500 cc)/ hari
5) Beri penjelasan pada pasien dan keluarga tentang hal-hal untuk mengatasi
demam
6) Atur posisi pasien senyaman mungkin
7) Berikan therapi stabixin 2x1 gram pukul 13.00 dan 01.00 WIB (intra
vena),formadol 3x500mg (per oral ) tiap pagi siang dan sore, cimetidin
2x200mg tiap pagi dan sore
2. Gangguan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungna dengan
peningkatan suhu tubuh.
Tujuan : Setelah dilakukan tindak keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan
gangguan volume cairan dapat diatasi.
Kriteria hasil :
a. Meningkatnya masukan cairan
b. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
c. Suhu tubuh normal (36,5 – 370 C)
Intervensi :
1) Kaji tanda-tanda dehidrasi (bibir kering, kelopak mata cekung, peningkatan
nadi, suhu tubuh meningkat, BB turun, penurunan turgor kulit)
2) Timbang BB tiap hari
3) Anjurkan pasien untuk minum banyak ± 8 gelas / hari (1gelas:200 cc).
4) Berikan cairan atau minuman yang disukai klien dalam batas diet
5) Pantau tanda-tanda vital
6) Pantau haluaran sedikitnya 1000-1500 mL/24 jam
7) Berikan therapi cairan parenteral RL 20 tetes/menit
3. Perubahan nutrisi kurang dari yang dibutuhkan tubuh berhubungan dengan
penurunan nafsu makan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan
kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi dalam batasan diet
Kriteria hasil :
a. Makan habis 1 porsi
b. Tidak mual muntah
c. BB pasien bertambah (stabil)
Intervensi
1) Kaji status nutrisi pasien
2) Pantau masukan makanan tiap hari
3) Timbang BB tiap hari
4) Berikan motivasi pada klien tentang pentingnya nutrisi bagi proses
kesembuhan
5) Berikan motivasi pada klien agar menghabiskan seluruh porsi makan
6) Beri makan sedikit tapi sering
7) Anjurkan pada keluarga klien untuk menyajikan makanan kesukaan klien
selama tidak ada kontak indikasi
8) Berikan diit lunak tinggi kalori tinggi protein.
4. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan pada hati dan
limpa
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam nyeri yang
dirasakan klien
Kriteria hasil :
a. Dalam waktu satu jam nyeri dapat dikontrol oleh klien
b. Ekspasi wajah klien tampak rileks
c. Skala nyeri berkurang sampai 0 - 2
Intervensi
1) Kaji skala nyeri dan adanya ekspresi non verbal
2) Observasi tanda-tanda vital
3) Ajarkan klien manajemen nyeri dengan tehnik distraksi dan relaksasi
4) Berikan posisi yang nyaman pada klien
5) Berikan kompres hangat untuk menghilangkan nyeri
6) Berikan terapi formadol 3x500 mg (per oral) tiap pagi siang dan sore
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan fisik
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam klien dapat
berangsur-angsur beraktivitas secara mandiri
Kriteria hasil
Klien mengatakan tubuhnya berangsur-angsur segar, tanda-tanda vital dalam
batas normal setelah beraktivitas
Intervensi :
1) Kaji derajat ketergantungan klien
2) Anjurkan keluarga untuk berpartisipasi dalam memenuhi kebutuhan klien
3) Anjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang banyak sesuai diit
(menghabiskan porsi makan)
4) Ajarkan klien latihan ROM aktif
5) Observasi tanda-tanda vital setelah beraktivitas ringan
6) Anjurkan klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas harian secara bertahap
7) Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan personal higien
E. Implementasi
Hari/tgl/
jam
No.
Dx
Implementasi Respon Ttd
Selasa
14-06-05
15.00
1
Mengkaji klien dan mengukur
suhu tubuh
S :
O :
Klien mengatakan tubuh terasa
panas
Suhu tubuh 38,50C
2 Kaji tanda – tanda dehidrasi S :
O:
Klien mengatakan badan panas
dan mengeluarkan keringat
terus
Bibir kering, kelopak mata
cekung, pasien tampak lemah
2 Kaji pemasukan cairan klien S :
O :
Klien mengatakan selama sakit
minum ± 4-5 gelas/hari
Klien tampak lemah
15.05 1,2 Menganjurkan klien untuk
minum air lebih banyak
terutama air putih (1000-1500
ml) setip hari atau 8 gelas
sehari
S :
O :
Klien mengatakan mau
mencoba
Klien tampak kooperatif
15.10 1 Memberikan kompres air kran
di daerah aksila dan dahi
S :
O :
Klien mengatakan tubuhnya
terasa panas
Klien tampak kooperatif
15.15 1 Mengajarkan pada keluarga
untuk mengkompres dengan
air kran apabila timbul panas
Atur posisi pasien senyaman
mungkin
S :
O :
S :
O :
Keluarga mengatakan mengeti
Keluarga klien kooperatif
Pasien mengatakan lebih
nyaman dengan posisi
setengah duduk
Klien mengucapkan terima
kasih
1 Berikan obat penurun panas
formadol 500 mg (PO)
S:
O:
Klien mengatakan mau minum
Obat di minum klien
15.20 4 Mengkaji tanda dn gejala
nyeri serta skala nyeri pasien
S :
O :
Klien mengatakan sering nyeri
pada daerah perut / ulu hati
Klien mengatakan nyeri seperti
ditusuk-tusuk
Skala nyeri 5
Klien tampak meringis
menahan nyeri / sakit
Ekspresi wajah tampak tegang
15.30 4 Observasi tanda-tanda vital S :
O :
-
TD : 100/70 mmHg
N : 88 x/menit
RR : 22 x/menit
15.35 4 Memberikan posisi yang
nyaman dengan posisi semi
flower
S :
O :
Pasien mengatakan lebih
nyaman dengan posisi ½
duduk
Pasien tampak tenang
15.40
4 Menganjurkan klien
menagemen nyeri dengan
tehnik distraksi dan relaksasi
(nafas dalam)
S :
O :
Pasien mengatakan merasa
nyaman dengan tehnik nafas
panjang
Pasien mau melakukan apa
yang diajarkan
17.20 4
4
Memberikan obat cimetidin
200 mg (PO).
Memberikan kompres hangat
pada pasien pada daerah nyeri
S :
O :
S :
O :
Pasien mengatakan
terimakasih
Obat telah diminum
Pasien merasa nyaman
Pasien tampak tenang
17.00 3 Mengkaji status nutrisi pasien S :
O :
Pasien mengatakan tubuh
terasa lemas
Pasien mengatakan mual dan
tidak nafsu makan
Pasien mengatakan mulut
terasa pahit untuk makan
Konjungtiva pasien anemis
HB pasien : 10,4 g/dl, normal :
12,0-16,0 g/dl
17.05 2,3 Menimbang BB pasien S :
O :
-
BB pasien 53,5 kg
BB pasien sebelum sakit 55 kg
TB pasien 164 cm
17.10 3 Motivasi pasien untuk makan
dan menghabiskan porsi
makan yang disediakan
S :
O :
Pasien mengatakan mau untuk
makan
Pasien makan habis ½ porsi
2 Memberikan minuman yang
disukai klien
S :
O :
Klien mengatakan ingin
minum air teh
Klien minum air teh habis 1
gelas
17.33 3 Menganjurkan klien untuk
makan sedikit tapi sering
S :
O :
Klien mengatakan mengerti
dan mau mencoba
Klien kooperatif
17.40 3 Memberikan obat anti mual
spasmomen 1 tablet
S :
O :
Klien mengatakan perut mual
dan mau muntah
Obat telah diminum
20.00 5 Mengkaji derajat
ketergantungan klien
S :
O :
Klien mengatakan dalam
beraktivitas dibantu oleh
keluarga dan perawat
Klien tampak lemah dan
berbaring di tempat tidur
5 Membantu klien dalam
memenuhi kebutuhan BAK
S :
O:
Klien mengatakan mau BAB
Klien BAK di tempat tidur
dengan pispot
Klien mengucapkan terima
kasih
2 Menanyakan ke klien sudah
BAB dan BAK berapa kali
S :
O :
Klien mengatakan BAB 1 kali
dan sudah BAK 3 kali
Klien mau menjawab
pertanyaan
20.15 2,5 Mengukur TTV (tanda-tanda
vital) TD : nadi, RR
S :
O :
-
TD : 100/70
N : 88 x/mnt
RR : 20 x/mnt
20.20 5 Menganjurkan klien untuk
mengkonsumsi makanan
banyak sesuai dengan diit
S :
O :
Klien mengatakan mengerti
Klien kooperatif
20.23 5 Menjelaskan pola keluarga
klien pentingnya partisipasi
dalam membantu aktivitas
S :
O :
Keluarga mengataka mengeti
Keluarga membantu klien
dalam beraktivitas
Keluarga membantu klien saat
mau duduk
20.45 2 Memberikan infus RL 20
tetes/ menit
S :
O :
Klien mengatakan infus habis.
Infus diganti dengan yang baru
dan memonitor tetesan
infus(20 tetes/menit)
Rabu
15-06-05
15.00
5 Mengajarkan ROM aktif dan
pasif untuk mencegah
kekauan
S :
O :
Klien mengatakan mau
mencoba
Klien tampak melakukan
gerakan yang dianjurkan
1,2 Menanyakan pada klien
keadaan hari ini dan mengkaji
S :
Klien mengatakan sudah tidak
panas lagi dan merasa nyaman
tanda-tanda dehidrasi O : Tubuh klien tidak panas,
Klien tampak rileks, Pasoen
tampak lebih segar, mukosa
bibir tidak kering
15.05 1,2 Mengatur tanda-tanda vital
klien
S :
O :
-
TD : 110/70 mmHg
S : 370C
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
15.10 1,2 Memberikan pasien minum
air putih
S :
O :
Klien mengatakan haus dan
ingin minum
Klien minum habis ½ gelas
15.15 1 Atur posisi pasien senyaman
mungkin
S :
O :
Pasien mengatakan ingin
duduk
Pasien tampak rileks
15.30 4 Mengkaji ulang nyeri pada
pasien
S :
O :
Pasien mengatakan nyeri yang
dirasakan sudah hilang
Skaa nyeri 0-2
Ekspresi wajah kien tampak
rileks
15.05 4 Mengaji tanda-tanda vital
klien
S :
O :
-
TD : 110/70 mmHg
S : 370C
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
15.10 4 Berikan lingkungan yang
nyaman dengan membatasi
pengunjung
S :
O :
Pasien mengatakan lebih
nyaman
Pasien tertidur tenang
17.30 3 Memberikan makanan berupa
diet lunak tinggi kalori tinggi
protein
S :
Pasien mengatakan akan
mencoba menghabiskan
seluruh porsi makan
O : Klien makan habis ¾ porsi diit
dan dua potong roti
18.00 2,3 Timbang BB klien S:
O :
BB klien naik 0,5 kg
BB klien 54 kg
18.05 3 Mengkaji status nutrisi klien S :
O :
Klien mengatakan sudah agak
baikan
Klien mengatakan sudah tidak
mual lagi
19.00 3 Membantu klien ke kaman
mandi untuk BAK
S :
O :
Klien mengatakan ingin BAK
di kamar mandi
Klien sudah mampu bangun
dari tempat tidurnya sendiri
Klien dapat berjalan ke kamar
mandi dengan bantuan perawat
20.00 2,5 Mengukur tanda-tanda vital S :
O :
-
TD : 110/70 mmHg
S : 370C
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
5 Menganjurkan keluarga untuk
membantu aktivitasnya
sehari-hari
S :
O :
Keluarga klien mengatakan
sudah melakukannya
Keluarga kien kooperatif
5 Menganjurkan ke klien utnuk
memenuhi kebutuhan
aktivitasnya secara bertahap
S :
O :
Kelin mengatakan sudah dapat
makan dengan menyendok
sendiri
Klien mengatakan masih butuh
bantuan untuk aktivitas
tertentu
Klien mencoba melatih diri
untuk turun dari tempat tidur
F. Evaluasi
Hari/tgl No. Dx
Catatan perkembangan TTD
Kamis 1 S :
Klien mengatakan sudah tidak panas lagi dan keadaan
baik dan merasa nyaman
O:
A :
P :
Klien napak rileks
Suhu tubuh klien 370C
Masalah teratasi sebgaian
Pertahankan keadaan
Observasi kemungkinan panas naik lagi
2 S :
O :
A :
P :
Klien sudah mengatakan sudah minum banyak air ± 8
gelas / hari
Klien mengatakan panas sudah turun dan masih
berkeringat terus
Mukosa birir tidak kering
Klien tampak lebih segar
BB klien 54 kg (naik 0,5 kg)
Tanda-tanda vital :
Nadi : 84 x/mnt
Tekanan darah 110/70 mmHg
Suhu 370C
Pernafasan 24 x/mnt
Masalah teratasi
Lanjutkan intervensi : Pantau masukan cairan peroral,
pantau BB tiap har, anjurkan untuk tetap minum
banyak, pantau tanda-tanda vital
3 S :
Klien mengatakan mulutnya sudah tidak pahit lagi
Klien mengatakan sudah tidak mual
O :
A :
P :
Klien mengatakan menghabiskan makanan yang
disediakan ¾ porsi
Klien nampak segar
Mukosa bibir lembab
Klien menghabiskan ¾ porsi akan yng disedikan
BB klien naik 0,5 kg, BB klien 54 kg
Masalah teratasi sebagian
Lanjutkan intervensi
Timbang BB tiap hari
Motivasi klien untuk agar menghabiskan porsi makan
yang disediakan
Beri makan sedikit tapi sering
Anjurkan pada keluarga klien untuk menyajikan
makanan kesukaan klien selama tidak ada kontra
indikasi
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberiaan diit
4 S :
O :
Klien mengtakan nyeri yang dirasakan sudah hilang
Skala nyeri 0-2
Ekspresi wajah rileks
Tanda-tanda vital
Nadi : 84 x/mnt
Tekanan darah 110/70 mmHg
Suhu 370C
Pernafasan 24 x/mnt
A :
P :
Masalah teratasi
Pertahankan intervensi
5 S :
O :
A :
P :
Klien mengatakan badannya agak segar
Klien mengtakan sudah dapat turun dari tempat tidur
Klien tampak lebih segar
Klien sudah mampu bangun dari tempat tidur dan dapat
berjalan ke kamar mandi dengan di bantu keluarga
Klien mampu melakukan aktivitas harian sederhana
dengn mandiri
Masalah teratasi sebagian
Pertahankan keadaan dan lanjutkan intervensi
Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas secara
mandiri dan bertahap
Observasi tanda-tanda vital
Bantu klien dalam beraktivitas
Anjurkan untuk mengkonsumsi makan yang banyak
sesuai diit