12
34 BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting adalah metode penelitian yang akan dipakai penulis. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Dalam bagian ini menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian seperti variabel penelitian, definisi operasional, populasi, sampel, teknik sampling, alat ukur penelitian, prosedur pengumpulan data, penskalaan, daya diskriminasi dan reliabilitas alat ukur, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis 3.1 Variabel Penelitian Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini ada tiga variabel, yaitu: 1. Variabel tergantung : Organizational Citizenship Behavior. 2. Variabel bebas : Iklim Organisasi, Komitmen Organisasi, dan Jenis Kelamin. 3.2 Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasional variabel-variabel penelitian adalah sebagai berikut: 1. Organizational Citizenship Behavior (OCB) Menurut Organ (1997) Organizational Citizhenship Behavior (OCB) merupakan peran ekstra individu dalam bekerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa OCB merupakan perilaku sukarela guru dalam bekerja melebihi pekerjaan formalnya, tidak mementingkan imbalan, dan selalu mendukung organisasi, perilaku tersebut sangat berkontribusi terhadap kesuksesan sekolah.

BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/13228/4/T2_832014009_BAB III.pdfSkala psikologi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu model

  • Upload
    ngodung

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

34

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting adalah

metode penelitian yang akan dipakai penulis. Metode penelitian yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif.

Dalam bagian ini menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan metode

penelitian seperti variabel penelitian, definisi operasional, populasi,

sampel, teknik sampling, alat ukur penelitian, prosedur pengumpulan data,

penskalaan, daya diskriminasi dan reliabilitas alat ukur, uji asumsi klasik,

dan uji hipotesis

3.1 Variabel Penelitian

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini ada tiga variabel,

yaitu:

1. Variabel tergantung : Organizational Citizenship Behavior.

2. Variabel bebas : Iklim Organisasi, Komitmen Organisasi,

dan Jenis Kelamin.

3.2 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini definisi operasional variabel-variabel

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Menurut Organ (1997) Organizational Citizhenship Behavior

(OCB) merupakan peran ekstra individu dalam bekerja. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa OCB merupakan perilaku sukarela guru

dalam bekerja melebihi pekerjaan formalnya, tidak mementingkan

imbalan, dan selalu mendukung organisasi, perilaku tersebut

sangat berkontribusi terhadap kesuksesan sekolah.

35

Untuk mengukur variabel OCB digunakan skala OCB dari

Podsakoff (1990). Tinggi rendahnya skor OCB dapat dilihat dari

skor skala OCB. Semakin tinggi skor total yang diperoleh,

menunjukkan perilaku OCB yang tinggi pada guru. Sebaliknya jika

skor total rendah, menunjukkan bahwa rendahnya perilaku OCB

guru.

2. Iklim organisasi

Iklim organisasi sebagai perangkat manajemen yang efektif

untuk memadukan motivasi individu dengan tujuan serta tugas

dalam guru dan sebagai kumpulan persepsi guru terhadap

lingkungan internal sekolah dimana iklim organisasi juga

mempengaruhi keputusan sekolah dengan membentuk kepercayaan

guru.

Untuk mengukur iklim organisasi dalam penelitian ini

memakai skala iklim organisasi yang diadopsi dan dimodifikasi

dari penelitian sebelumnya (Kasua, 2011) dengan aspek iklim

organisasi dari Hoy & Miskel (2014). Semakin tinggi nilai skala

iklim organisasi maka semakin tinggi juga iklim organisasi di

suatu sekolah. Nilai skala yang tinggi menunjukkan iklim

organisasi yang kondusif.

3. Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi merupakan hubungan guru dengan

organisasinya dimana guru percaya dan menerima tujuan, tugas

dan peraturan dalam organisasi tersebut.

Pada penelitian ini komitmen organisasi akan diungkap

dengan skala komitmen organisasi menggunakan dari Meyer &

Allen (1993) yang dimodifikasi dengan tiga aspek, yaitu komitmen

36

afektif (affective commitment), komitmen kontinuans (continuance

commitment), dan komitmen normatif (normative commitment).

Semakin tinggi nilai skala komitmen organisasi maka semakin

tinggi juga komitmen guru pada sekolah.

3.3 Jenis dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini

akan diuji dan dilaksanakan pada guru di Yayasan Pendidikan Warga

dengan masa kerja minimal dua tahun.

3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

Populasi merupakan sejumlah atau kumpulan orang yang akan

diteliti (Nasution, 2011). Populasi merupakan keseluruhan anggota subjek

penelitian yang memiliki kesamaan. Berdasarkan dari pengertian tersebut

maka populasi dalam penelitian ini adalah guru di Yayasan Pendidikan

Warga sejumlah 168 guru. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah seluruh guru di Yayasan Pendidikan Warga dengan jumlah 168

guru. Karakteristik ini dipilih untuk menjadi kontrol variabel yang ada

dalam penelitian ini, yaitu OCB, iklim organisasi, dan komitmen

organisasi yang menjadi fokus penelitian.

37

Tabel 3.1

Jumlah Guru Yayasan Warga

No. UNIT LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1. TK 4 12 16

2. SD 14 26 40

3. SMP 14 17 31

4. SMA 15 16 31

5. SMK 43 7 50

TOTAL 90 78 168

Menurut Azwar (2010) sampel merupakan sebagian dari populasi.

Dalam pengambilan sampel menggunakan suatu teknik. Pada penelitian

ini penulis memakai teknik sampling jenuh. Teknik sampling jenuh

digunakan jika semua populasi yang ada digunakan sebagai sampel.

3.5 Alat Ukur Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala

psikologi. Skala psikologi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

model Likert dengan lima alternatif jawaban. Skala ini menggunakan

aitem-aitem yang dikelompokkan ke dalam aitem favorabel dan

unfavorabel, sehingga saat penyekoran akan berbeda. Penilaian dari aitem

favorabel: Sangat Tidak Sesuai (STS) nilai 1, Tidak Sesuai (TS) nilai 2,

Tidak Dapat Menentukan Dengan Pasti (N) nilai 3, Sesuai (S) nilai 4,

Sangat Sesuai (SS) nilai 5. Sedangkan penilaian skala dari aitem

unfavorabel: Sangat Tidak Sesuai (STS) nilai 5, Tidak Sesuai (TS) nilai 4,

Tidak Dapat Menentukan Dengan Pasti (N) nilai 3, Sesuai (S) nilai 2,

Sangat Sesuai (SS) nilai 1.

38

3.5.1 Skala OCB

Pengukuran variabel OCB dalam penelitian ini menggunakan skala

OCB dari Podsakoff (1990).

Tabel 3.2

Blue Print Skala OCB

Aspek Indikator Sebaran Aitem

Jumlah F UF

Altruism

- Perilaku meringankan pekerjaan yang

ditujukan kepada individu

- Memberi pertolongan pada rekan

kerja yang bukan kewajibannya

1, 2, 3

4, 5

5

Courtesy

- Membantu rekan kerja dalam

mencegah timbulnya masalah

- Memberi informasi dan menghargai

kebutuhan mereka

6, 7

9, 10

8

5

Conscientiousness

- Perilaku yang menguntungkan

organisasi

- Mematuhi peraturan yang ada di

perusahaan

11, 12,

13, 14

15

5

Civic Virtue

- Terlibat dalam kegiatan-kegiatan

organisasi

- Meningkatkan kualitas bidang

pekerjaan yang ditekuni

16, 17

18, 19

4

Sportmanship

- Toleransi pada situasi yang kurang

ideal di tempat kerja tanpa mengeluh

- Menciptakan lingkungan kerja yang

menyenangkan

22, 23,

24

20, 21

5

Total 21 3 24

39

Tabel 3.3

Sebaran Aitem Skala OCB Untuk Tryout

Aspek Indikator Sebaran Aitem

Jumlah F UF

Altruism

- Perilaku meringankan pekerjaan yang

ditujukan kepada individu

- Memberi pertolongan pada rekan

kerja yang bukan kewajibannya

1, 2, 3

4, 5,

25*

6

Courtesy

- Membantu rekan kerja dalam

mencegah timbulnya masalah

- Memberi informasi dan menghargai

kebutuhan mereka

6, 7,

26*

9, 10,

8

27*

7

Conscientiousness

- Perilaku yang menguntungkan

organisasi

- Mematuhi peraturan yang ada di

sekolah

11, 12,

13, 14

15,

28*

29*

30*

8

Civic Virtue

- Terlibat dalam kegiatan-kegiatan

organisasi

- Meningkatkan kualitas bidang

pekerjaan yang ditekuni

16, 17,

31*

18, 19

32*

6

Sportmanship

- Toleransi pada situasi yang kurang

ideal di tempat kerja tanpa mengeluh

- Menciptakan lingkungan kerja yang

menyenangkan

33*

22, 23,

24

20, 21

34*,

35*

8

Total 25 10 35

40

3.5.2 Skala Iklim Organisasi

Pengukuran variabel iklim organisasi dalam penelitian ini

menggunakan skala iklim organisasi dari Hoy & Miskel (2014).

Tabel 3.4

Blue Print Skala Iklim Organisasi

Aspek Indikator Sebaran Aitem

Jumlah F UF

Supportive

- Guru dalam bekerja saling

mendengarkan, dan terbuka

terhadap saran yang diberikan

- Guru memiliki sikap respect dan

mau menerima kritik

1, 2, 3

4, 5, 6

7

7

Directive

- Pemimpin selalu mengawasi

guru

- Pemimpin mengontrol guru dan

kegiatan sekolah secara detail

8, 9, 10,

11

12, 13,

14

7

Enganged

- Guru merasa bangga dengan

sekolah dan menikmati bekerja

bersama dengan rekan guru

- Guru berkomitmen untuk

keberhasilan siswanya

16, 17,

19, 21,

22, 24

15, 18,

20, 23

10

Frustrated

- Gangguan dari rekan guru yang

mengalihkan perhatian dan

diberikan tugas informal yang

berlebih

25, 26,

27, 28,

29, 30

6

Intimate - Hubungan yang baik antara

pemimpin dan karyawan

31, 32,

33, 34

4

Total 33 1 34

41

Tabel 3.5

Sebaran Aitem Skala Iklim Organisasi Untuk Tryout

Aspek Indikator Sebaran Aitem

Jumlah F UF

Supportive

- Guru dalam bekerja saling

mendengarkan, dan terbuka

terhadap saran yang diberikan

- Guru memiliki sikap respect dan

mau menerima kritik

1, 2, 3

4, 5, 6

35*

7, 36*

9

Directive

- Pemimpin selalu mengawasi

guru

- Pemimpin mengontrol guru dan

kegiatan sekolah secara detail

8, 9, 10,

11

12, 13,

14

37*

38*

9

Enganged

- Guru merasa bangga dengan

sekolah dan menikmati bekerja

bersama dengan rekan guru

- Guru berkomitmen untuk

keberhasilan siswanya

16, 17,

19, 21,

22, 24

15, 18,

20, 23

39*

40*

12

Frustrated

- Gangguan dari rekan guru yang

mengalihkan perhatian dan

diberikan tugas informal yang

berlebih

25, 26,

41*

27, 28,

29, 30,

42* 8

Intimate

- Hubungan yang baik antara

pemimpin dan karyawan

31, 32,

33, 34,

43*

44*,

45* 7

Total 31 14 45

42

3.5.3 Skala Komitmen Organisasi

Pengukuran variabel komitmen organisasi dalam penelitian ini

menggunakan skala komitmen organisasi dari Meyer & Allen (1993).

Tabel 3.6

Blue Print Skala Komitmen Organisasi

Aspek Indikator Sebaran Aitem

Jumlah F UF

Affective

commitment

- Hubungan emosional anggota terhadap

organisasinya, identifikasi dengan

organisasi, dan keterlibatan anggota

dengan kegiatan di organisasi.

1, 2, 3,

4, 5

6, 7, 8

8

Continuance

commitment

- Kesadaran anggota organisasi akan rugi

jika meninggalkan organisasi.

9, 10,

11, 12,

13

14, 15, 16

8

Normative

commitment

- Perasaan keterikatan untuk terus berada

dalam organisasi.

17,18,

19,

20, 21

22, 23, 24

8

Total 15 9 24

Tabel 3.7

Sebaran Aitem Skala Komitmen Organisasi Untuk Tryout

Aspek Indikator Sebaran Aitem

Jumlah F UF

Affective

commitment

- Hubungan emosional anggota terhadap

organisasinya, identifikasi dengan

organisasi, dan keterlibatan anggota

dengan kegiatan di organisasi.

1, 2, 3,

4, 5, 25*

6, 7, 8,

26*

10

Continuance

commitment

- Kesadaran anggota organisasi akan rugi

jika meninggalkan organisasi.

9, 10,

11, 12,

13, 27*

14, 15,

16, 28* 10

Normative

commitment

- Perasaan keterikatan untuk terus berada

dalam organisasi.

17,18,

19, 20,

21, 29*

22, 23,

24, 30*

10

Total 18 12 30

43

3.6 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian diawali dengan pencarian data awal

di Yayasan Warga yang berkaitan dengan perilaku OCB. Awal

pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara beberapa guru.

3.7 Daya Diskriminasi dan Reliabilitas Alat Ukur

3.7.1 Daya Diskriminasi

Menurut Azwar (2015) daya diskriminasi aitem adalah sejauh

mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu

yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Pengujian

daya diskriminasi aitem dilakukan dengan cara menghitung koefisien

korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu

sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem-total.

Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total

biasanya digunakan batasan rix ≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai

koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan.

Aitem yang koefisien korelasinya kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan

sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah (Azwar, 2015).

3.7.2 Reliabilitas

Azwar (2015) menjelaskan bahwa reliabilitas merupakan

penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan

ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai

pengukuran yang reliabel. Reliabilitas dinyakatan dengan koefisien

realibitas (rxx’) yang angkanya ada dalam rentang 0 sampai 1,00. Semakin

tinggi koefisien realibitas mendekati 1,00 maka semakin tinggi

realibitasnya. Sedangakan semakin rendah koefisien realibitas mendekati 0

44

maka semakin rendah realibitasnya. Pengujian reliabilitas pada instrumen

penelitian ini menggunakan pengujian reliabilitas konsistensi internal

dengan berpatokan pada koefisien Cronbach Alpha yang dihitung dengan

bantuan program SPSS 16.0.

3.8 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan pengujian

hipotesis untuk mendapatkan model regresi yang baik dan mampu

memberikan estimasi yang handal sesuai dengan kaidah Best Linear

Unbiased Estimator (BLUE). Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas,

uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji linearitas.

3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data dalam penelitian

normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Z dari Statistical Program for Social

Science (SPSS) 16.0 for windows release.

3.8.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolonieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan linear

yang sempurna atau mendekati sempurna antara variabel independen yang

terdapat dalam model regresi. Jika dalam uji multikolieritas terjadi

korelasi maka terdapat problem.

45

3.8.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Homoskedastisitas terjadi jika varians dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, jika terdapat

perbedaan maka disebut heteroskedstisitas.

3.8.4 Uji Linieritas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linearitas hubungan

antara variabel bebas dengan variabel terikat untuk mengetahui

signifikansi penyimpangan dari linearitas hubungan tersebut. Jika

penyimpangan tidak signifikan (p > 0.05), dan signifikansi linearitas

signifikan (p < 0.05), maka hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat adalah linear (Hadi, 2000).

3.9 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis penelitian, teknik analis data yang

digunakan adalah analisis regresi berganda, dengan menggunakan bantuan

SPSS 16.0. Analisis regresi berganda bermaksud untuk mengetahui

bagaimana keadaan variabel dependen, bila dua atau lebih variabel

independen sebagai prediktor dimanipulasi (Sugiyono, 2006). Analisis ini

digunakan untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi dan komitmen

organisasi terhadap OCB pada guru di sekolah. Kemudian untuk

mengetahui perbedaan perilaku OCB ditinjau dari jenis kelamin guru.