Upload
ngodung
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
34
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting adalah
metode penelitian yang akan dipakai penulis. Metode penelitian yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif.
Dalam bagian ini menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan metode
penelitian seperti variabel penelitian, definisi operasional, populasi,
sampel, teknik sampling, alat ukur penelitian, prosedur pengumpulan data,
penskalaan, daya diskriminasi dan reliabilitas alat ukur, uji asumsi klasik,
dan uji hipotesis
3.1 Variabel Penelitian
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini ada tiga variabel,
yaitu:
1. Variabel tergantung : Organizational Citizenship Behavior.
2. Variabel bebas : Iklim Organisasi, Komitmen Organisasi,
dan Jenis Kelamin.
3.2 Definisi Operasional
Dalam penelitian ini definisi operasional variabel-variabel
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Menurut Organ (1997) Organizational Citizhenship Behavior
(OCB) merupakan peran ekstra individu dalam bekerja. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa OCB merupakan perilaku sukarela guru
dalam bekerja melebihi pekerjaan formalnya, tidak mementingkan
imbalan, dan selalu mendukung organisasi, perilaku tersebut
sangat berkontribusi terhadap kesuksesan sekolah.
35
Untuk mengukur variabel OCB digunakan skala OCB dari
Podsakoff (1990). Tinggi rendahnya skor OCB dapat dilihat dari
skor skala OCB. Semakin tinggi skor total yang diperoleh,
menunjukkan perilaku OCB yang tinggi pada guru. Sebaliknya jika
skor total rendah, menunjukkan bahwa rendahnya perilaku OCB
guru.
2. Iklim organisasi
Iklim organisasi sebagai perangkat manajemen yang efektif
untuk memadukan motivasi individu dengan tujuan serta tugas
dalam guru dan sebagai kumpulan persepsi guru terhadap
lingkungan internal sekolah dimana iklim organisasi juga
mempengaruhi keputusan sekolah dengan membentuk kepercayaan
guru.
Untuk mengukur iklim organisasi dalam penelitian ini
memakai skala iklim organisasi yang diadopsi dan dimodifikasi
dari penelitian sebelumnya (Kasua, 2011) dengan aspek iklim
organisasi dari Hoy & Miskel (2014). Semakin tinggi nilai skala
iklim organisasi maka semakin tinggi juga iklim organisasi di
suatu sekolah. Nilai skala yang tinggi menunjukkan iklim
organisasi yang kondusif.
3. Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi merupakan hubungan guru dengan
organisasinya dimana guru percaya dan menerima tujuan, tugas
dan peraturan dalam organisasi tersebut.
Pada penelitian ini komitmen organisasi akan diungkap
dengan skala komitmen organisasi menggunakan dari Meyer &
Allen (1993) yang dimodifikasi dengan tiga aspek, yaitu komitmen
36
afektif (affective commitment), komitmen kontinuans (continuance
commitment), dan komitmen normatif (normative commitment).
Semakin tinggi nilai skala komitmen organisasi maka semakin
tinggi juga komitmen guru pada sekolah.
3.3 Jenis dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini
akan diuji dan dilaksanakan pada guru di Yayasan Pendidikan Warga
dengan masa kerja minimal dua tahun.
3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Populasi merupakan sejumlah atau kumpulan orang yang akan
diteliti (Nasution, 2011). Populasi merupakan keseluruhan anggota subjek
penelitian yang memiliki kesamaan. Berdasarkan dari pengertian tersebut
maka populasi dalam penelitian ini adalah guru di Yayasan Pendidikan
Warga sejumlah 168 guru. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh guru di Yayasan Pendidikan Warga dengan jumlah 168
guru. Karakteristik ini dipilih untuk menjadi kontrol variabel yang ada
dalam penelitian ini, yaitu OCB, iklim organisasi, dan komitmen
organisasi yang menjadi fokus penelitian.
37
Tabel 3.1
Jumlah Guru Yayasan Warga
No. UNIT LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. TK 4 12 16
2. SD 14 26 40
3. SMP 14 17 31
4. SMA 15 16 31
5. SMK 43 7 50
TOTAL 90 78 168
Menurut Azwar (2010) sampel merupakan sebagian dari populasi.
Dalam pengambilan sampel menggunakan suatu teknik. Pada penelitian
ini penulis memakai teknik sampling jenuh. Teknik sampling jenuh
digunakan jika semua populasi yang ada digunakan sebagai sampel.
3.5 Alat Ukur Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala
psikologi. Skala psikologi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
model Likert dengan lima alternatif jawaban. Skala ini menggunakan
aitem-aitem yang dikelompokkan ke dalam aitem favorabel dan
unfavorabel, sehingga saat penyekoran akan berbeda. Penilaian dari aitem
favorabel: Sangat Tidak Sesuai (STS) nilai 1, Tidak Sesuai (TS) nilai 2,
Tidak Dapat Menentukan Dengan Pasti (N) nilai 3, Sesuai (S) nilai 4,
Sangat Sesuai (SS) nilai 5. Sedangkan penilaian skala dari aitem
unfavorabel: Sangat Tidak Sesuai (STS) nilai 5, Tidak Sesuai (TS) nilai 4,
Tidak Dapat Menentukan Dengan Pasti (N) nilai 3, Sesuai (S) nilai 2,
Sangat Sesuai (SS) nilai 1.
38
3.5.1 Skala OCB
Pengukuran variabel OCB dalam penelitian ini menggunakan skala
OCB dari Podsakoff (1990).
Tabel 3.2
Blue Print Skala OCB
Aspek Indikator Sebaran Aitem
Jumlah F UF
Altruism
- Perilaku meringankan pekerjaan yang
ditujukan kepada individu
- Memberi pertolongan pada rekan
kerja yang bukan kewajibannya
1, 2, 3
4, 5
5
Courtesy
- Membantu rekan kerja dalam
mencegah timbulnya masalah
- Memberi informasi dan menghargai
kebutuhan mereka
6, 7
9, 10
8
5
Conscientiousness
- Perilaku yang menguntungkan
organisasi
- Mematuhi peraturan yang ada di
perusahaan
11, 12,
13, 14
15
5
Civic Virtue
- Terlibat dalam kegiatan-kegiatan
organisasi
- Meningkatkan kualitas bidang
pekerjaan yang ditekuni
16, 17
18, 19
4
Sportmanship
- Toleransi pada situasi yang kurang
ideal di tempat kerja tanpa mengeluh
- Menciptakan lingkungan kerja yang
menyenangkan
22, 23,
24
20, 21
5
Total 21 3 24
39
Tabel 3.3
Sebaran Aitem Skala OCB Untuk Tryout
Aspek Indikator Sebaran Aitem
Jumlah F UF
Altruism
- Perilaku meringankan pekerjaan yang
ditujukan kepada individu
- Memberi pertolongan pada rekan
kerja yang bukan kewajibannya
1, 2, 3
4, 5,
25*
6
Courtesy
- Membantu rekan kerja dalam
mencegah timbulnya masalah
- Memberi informasi dan menghargai
kebutuhan mereka
6, 7,
26*
9, 10,
8
27*
7
Conscientiousness
- Perilaku yang menguntungkan
organisasi
- Mematuhi peraturan yang ada di
sekolah
11, 12,
13, 14
15,
28*
29*
30*
8
Civic Virtue
- Terlibat dalam kegiatan-kegiatan
organisasi
- Meningkatkan kualitas bidang
pekerjaan yang ditekuni
16, 17,
31*
18, 19
32*
6
Sportmanship
- Toleransi pada situasi yang kurang
ideal di tempat kerja tanpa mengeluh
- Menciptakan lingkungan kerja yang
menyenangkan
33*
22, 23,
24
20, 21
34*,
35*
8
Total 25 10 35
40
3.5.2 Skala Iklim Organisasi
Pengukuran variabel iklim organisasi dalam penelitian ini
menggunakan skala iklim organisasi dari Hoy & Miskel (2014).
Tabel 3.4
Blue Print Skala Iklim Organisasi
Aspek Indikator Sebaran Aitem
Jumlah F UF
Supportive
- Guru dalam bekerja saling
mendengarkan, dan terbuka
terhadap saran yang diberikan
- Guru memiliki sikap respect dan
mau menerima kritik
1, 2, 3
4, 5, 6
7
7
Directive
- Pemimpin selalu mengawasi
guru
- Pemimpin mengontrol guru dan
kegiatan sekolah secara detail
8, 9, 10,
11
12, 13,
14
7
Enganged
- Guru merasa bangga dengan
sekolah dan menikmati bekerja
bersama dengan rekan guru
- Guru berkomitmen untuk
keberhasilan siswanya
16, 17,
19, 21,
22, 24
15, 18,
20, 23
10
Frustrated
- Gangguan dari rekan guru yang
mengalihkan perhatian dan
diberikan tugas informal yang
berlebih
25, 26,
27, 28,
29, 30
6
Intimate - Hubungan yang baik antara
pemimpin dan karyawan
31, 32,
33, 34
4
Total 33 1 34
41
Tabel 3.5
Sebaran Aitem Skala Iklim Organisasi Untuk Tryout
Aspek Indikator Sebaran Aitem
Jumlah F UF
Supportive
- Guru dalam bekerja saling
mendengarkan, dan terbuka
terhadap saran yang diberikan
- Guru memiliki sikap respect dan
mau menerima kritik
1, 2, 3
4, 5, 6
35*
7, 36*
9
Directive
- Pemimpin selalu mengawasi
guru
- Pemimpin mengontrol guru dan
kegiatan sekolah secara detail
8, 9, 10,
11
12, 13,
14
37*
38*
9
Enganged
- Guru merasa bangga dengan
sekolah dan menikmati bekerja
bersama dengan rekan guru
- Guru berkomitmen untuk
keberhasilan siswanya
16, 17,
19, 21,
22, 24
15, 18,
20, 23
39*
40*
12
Frustrated
- Gangguan dari rekan guru yang
mengalihkan perhatian dan
diberikan tugas informal yang
berlebih
25, 26,
41*
27, 28,
29, 30,
42* 8
Intimate
- Hubungan yang baik antara
pemimpin dan karyawan
31, 32,
33, 34,
43*
44*,
45* 7
Total 31 14 45
42
3.5.3 Skala Komitmen Organisasi
Pengukuran variabel komitmen organisasi dalam penelitian ini
menggunakan skala komitmen organisasi dari Meyer & Allen (1993).
Tabel 3.6
Blue Print Skala Komitmen Organisasi
Aspek Indikator Sebaran Aitem
Jumlah F UF
Affective
commitment
- Hubungan emosional anggota terhadap
organisasinya, identifikasi dengan
organisasi, dan keterlibatan anggota
dengan kegiatan di organisasi.
1, 2, 3,
4, 5
6, 7, 8
8
Continuance
commitment
- Kesadaran anggota organisasi akan rugi
jika meninggalkan organisasi.
9, 10,
11, 12,
13
14, 15, 16
8
Normative
commitment
- Perasaan keterikatan untuk terus berada
dalam organisasi.
17,18,
19,
20, 21
22, 23, 24
8
Total 15 9 24
Tabel 3.7
Sebaran Aitem Skala Komitmen Organisasi Untuk Tryout
Aspek Indikator Sebaran Aitem
Jumlah F UF
Affective
commitment
- Hubungan emosional anggota terhadap
organisasinya, identifikasi dengan
organisasi, dan keterlibatan anggota
dengan kegiatan di organisasi.
1, 2, 3,
4, 5, 25*
6, 7, 8,
26*
10
Continuance
commitment
- Kesadaran anggota organisasi akan rugi
jika meninggalkan organisasi.
9, 10,
11, 12,
13, 27*
14, 15,
16, 28* 10
Normative
commitment
- Perasaan keterikatan untuk terus berada
dalam organisasi.
17,18,
19, 20,
21, 29*
22, 23,
24, 30*
10
Total 18 12 30
43
3.6 Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian diawali dengan pencarian data awal
di Yayasan Warga yang berkaitan dengan perilaku OCB. Awal
pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara beberapa guru.
3.7 Daya Diskriminasi dan Reliabilitas Alat Ukur
3.7.1 Daya Diskriminasi
Menurut Azwar (2015) daya diskriminasi aitem adalah sejauh
mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu
yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Pengujian
daya diskriminasi aitem dilakukan dengan cara menghitung koefisien
korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu
sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem-total.
Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total
biasanya digunakan batasan rix ≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai
koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan.
Aitem yang koefisien korelasinya kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan
sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah (Azwar, 2015).
3.7.2 Reliabilitas
Azwar (2015) menjelaskan bahwa reliabilitas merupakan
penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan
ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai
pengukuran yang reliabel. Reliabilitas dinyakatan dengan koefisien
realibitas (rxx’) yang angkanya ada dalam rentang 0 sampai 1,00. Semakin
tinggi koefisien realibitas mendekati 1,00 maka semakin tinggi
realibitasnya. Sedangakan semakin rendah koefisien realibitas mendekati 0
44
maka semakin rendah realibitasnya. Pengujian reliabilitas pada instrumen
penelitian ini menggunakan pengujian reliabilitas konsistensi internal
dengan berpatokan pada koefisien Cronbach Alpha yang dihitung dengan
bantuan program SPSS 16.0.
3.8 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan pengujian
hipotesis untuk mendapatkan model regresi yang baik dan mampu
memberikan estimasi yang handal sesuai dengan kaidah Best Linear
Unbiased Estimator (BLUE). Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas,
uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji linearitas.
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data dalam penelitian
normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Z dari Statistical Program for Social
Science (SPSS) 16.0 for windows release.
3.8.2 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolonieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan linear
yang sempurna atau mendekati sempurna antara variabel independen yang
terdapat dalam model regresi. Jika dalam uji multikolieritas terjadi
korelasi maka terdapat problem.
45
3.8.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Homoskedastisitas terjadi jika varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, jika terdapat
perbedaan maka disebut heteroskedstisitas.
3.8.4 Uji Linieritas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linearitas hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat untuk mengetahui
signifikansi penyimpangan dari linearitas hubungan tersebut. Jika
penyimpangan tidak signifikan (p > 0.05), dan signifikansi linearitas
signifikan (p < 0.05), maka hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat adalah linear (Hadi, 2000).
3.9 Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis penelitian, teknik analis data yang
digunakan adalah analisis regresi berganda, dengan menggunakan bantuan
SPSS 16.0. Analisis regresi berganda bermaksud untuk mengetahui
bagaimana keadaan variabel dependen, bila dua atau lebih variabel
independen sebagai prediktor dimanipulasi (Sugiyono, 2006). Analisis ini
digunakan untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi dan komitmen
organisasi terhadap OCB pada guru di sekolah. Kemudian untuk
mengetahui perbedaan perilaku OCB ditinjau dari jenis kelamin guru.