Upload
duonghuong
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
Classroom Action Reserch. Menurut Arikunto (2007:3) Penelitian Tindakan Kelas
adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan
yang sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas secara bersama. Sedangkan
Slameto (2015:148) mengungkapkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas
dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Dalam melaksanakan
penelitian ini, peneliti akan berkolaborasi dengan dengan guru Kelas V SD Negeri
Suruh 02 dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative, Integrated,
Reading and Compotision. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar dan
guru bertindak sebagai pengamat (observer).
3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016
dengan dua siklus, yang tiap-tiap siklus terbagi menjadi dua pertemuan.
Pertemuan pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 13-14 April 2016. Pelaksanaan
siklus II pada tanggal 20-21 April 2016.
3.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di kelas V SD Negeri Suruh 02 yang
beralamatkan di Dusun Krajan RT 02 RW 05 Desa Suruh Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang. Peneliti memilih SD Negeri Suruh 02 karena peneliti
mengenal kondisi sekolah sehingga mudah mendapatkan data-datanya.
3.2.3 Subyek Penelitian
Subyek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD
Negeri Suruh 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 34
orang yang terdiri dari 21 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.
28
3.3 Prosedur Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas. Dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis yang
dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart (Arikunto,
Suhardjono, Supardi : 2009). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam
beberapa siklus. Setiap siklusnya meliputi beberapa tahapan yang meliputi
perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation) dan refleksi
(reflection). Adapun skema prosedur penelitian tindakan kelas menurut Kemmis
dan Taggart dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 3.1. Desain pelaksanaan PTK model John Ellot
3.4 Variabel Penelitian
Menurut Slameto (2015:195) Variabel penelitian adalah faktor yang
apabila diukur akan memberikan nilai yang bervariasi. Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel yaitu satu variabel bebas dan variabel tergantung.
A. Variabel bebas
Menurut Slameto (2015:198) variabel bebas atau independent variable adalah
variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel ini dapat
diukur, diamati dan dimanipulasi oleh peneliti. Variabel bebas dalam penelitian
ini adalah model pembelajran cooperative, integrated, reading and composition.
29
B. Variabel tergantung
Menurut Slameto (2015:198) variabel tergantung atau dependent variabel adalah
variabel yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh
variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel tergantung adalah hasil belajar siswa
kelas V pada mata pelajaran Matematika.
3.5 Rencana Tindakan
Rencana penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus yang setiap
masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi
dan refleksi. Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang
dalam satu siklus ada dua kali tatap muka yang masing-masing 2x35 menit. Untuk
mengetahui hasil belajar Matematika siswa kelas V SD N Suruh 02 diadakan
observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Adapun
prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini secara rinci diuraikan sebagai berikut:
3.5.1 Siklus Pertama ( Siklus I )
1. Tahap Perencanaan,
meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
Mengajukan permohonan izin kepada kepala sekolah yang dijadi yang
dijadikan tempat penelitian.
Merumuskan model pembelajaran yang akan digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V dalam pembelajaran Matematika.
Membuat rencana pembelajaran yang disesuaikan dengan model Penerapan
Metode Pembelajaran Cooperative type CIRC Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Pada KD Mengalikan dan
membagi berbagai bentuk pecahan Terhadap Siswa Kelas V yang relevan.
Membuat lembar observasi, untuk melihat kegiatan guru dan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model Penerapan
Metode Pembelajaran Cooperative type Cooperative, Integrated, Reading
and Composition (CIRC).
Membuat alat evaluasi belajar yang dikerjakan secara individual untuk
30
meningkatkan siswa.
2.Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan RPP yang telah dibuat oleh guru
kelas V, peneliti melakukan pengamatan sesuai dengan lembar observasi
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Cooperative, Integrated, Reading and Composition (CIRC) yang telah
dibuat. Materi yang dilaksanakan dalam setiap siklus dan tindakan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.1
Tabel Pelaksanaan Siklus
Siklus/
Tindakan
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Waktu
Pelaksanaan
I Pecahan Operasi hitung pecahan 13-14 April 2016
II Pecahan Operasi hitung pecahan
dalam perbandingan
20-21 April 2016
Tabel di atas merupakan rancangan siklus yang telah dilakukan.
Berdasarkan tabel di atas, juga dapat dilihat perbedaan materi setiap siklus.
Pelaksanaan tindakan, dilaksanakan secara sistematis sehingga ada satu tindakan
yang dilakukan secara acak.
Pelaksanaan tindakan ini dilakukan berdasarkan rencana tindakan yang
telah disusun. Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas bahwa penelitian
tindakan kelas ini dilakukan oleh guru sendiri sebagai peneliti, tetapi dalam proses
observasi guru bermitra dengan teman sejawat yang dibantu dengan beberapa alat
yang diperlukan. Alat tersebut antara lain pedoman observasi, pedoman
wawancara, LKS dan hasil belajar siswa. Dengan tahapan pelaksanaan sebagai
berikut:
1) Kegiatan Awal
Mengecek kesiapan belajar siswa.
Melakukan apersepsi dengan memberi pertanyaan yang berkaitan dengan
materi dan siswa dijelaskan tentang model pembelajaran Cooperative
31
Learning type Cooperative, Integrated, Reading and Composition (CIRC)
yang akan dilakukan.
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2) Kegiatan inti
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang operasi hitung
pecahan.
Fase 1 : Membentuk kelompok yang secara heterogen.
Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok yang terdiri
dari 3-4 siswa dengan kemampuan akademik yang heterogen.
Fase 2 : Guru memberikan wacana sesuai dengan topik pembelajaran.
Guru membagikan LKS pada tiap kelompok.
Selanjutnya, guru meminta siswa menyelesaikan tugas berupa
soal-soal yang berkaitan dengan arti perkalian dan pembagian
pecahan dan melakukan operasi perkalian berbagai bentuk pecahan
pada lembar tugas siswa (LTS) yang sudah disediakan secara
kelompok.
Fase 3: Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide
pokok serta memberi tanggapan terhadap materi yang diberikan.
Guru mengamati kerja setiap kelompok.
Guru meminta ketua kelompok membagi tugas dalam kelompok
siapa yang membaca tugas (reading), mengidentifikasi yang
ditanyakan, siapa yang mencatat apa yang diketahui dalam
tugasnya.
Guru meminta semua anggota kelompok merancang penyelesaian
tugas (integrasi), lalu mengkomposisikan dan mendiskusikan hasil
temuan dari masing-masing anggota kelompok sehingga menjadi
penyelesaian yang utuh mengenai tugas yang diberikan oleh guru.
Guru mengamati diskusi kelompok dan memberikan bantuan
kepada kelompok yang mengalami kesulitan.
32
Fase 4 : Presentasi.
Guru menunjuk perwakilan dari kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi yang telah dilaksanakan.
Guru meminta kelompok lain untuk menanggapi dan memberikan
koreksi dari jawaban kelompok lain.
Guru mengkonfirmasi hasil diskusi kelompok.
Guru memberi penghargaan pada kelompok dengan pujian dan
tepuk tangan.
Guru membagikan soal evaluasi
3) Kegiatan penutup
Guru melakukan penilaian sesudah proses belajar berlangsung.
Penilaian yang diberikan antara lain melalui LKS, postes/evaluasi
dan lembar kegiatan siswa.
3. Tahap Observasi / pengamatan.
Observasi merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan yaitu model
pembelajaran CIRC dalam pembelajaran Matematika. Pengamatan dilakukan
selama proses pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Pengamatan dilakukan
untuk mengetahui proses belajar belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan
siswa menggunakan lembar observasi. Hasil belajar siswa pada ranah kognitif
diperoleh dengan menggunakan tes formatif terhadap mata pelajaran Matematika
dengan materi Pecahan dan Sifat-sifat bangun datar.
4.Tahap Analisis dan Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, peneliti mengadakan
refleksi terhadap proses dan hasil pembelajaran yang dicapai pada tindakan ini.
Refleksi tersebut dapat dilakukan dengan:
a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi
hasil belajar, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.
b. Membahas hasil evaluasi, Lembar Kerja Siswa, dan lain-lain.
c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan
33
pada siklus berikutnya.
Kemudian berdasarkan refleksi yang telah dilakukan peneliti, peneliti dapat
menentukan hal-hal yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.
3.5.2 Siklus Kedua ( Siklus II )
a. Perencanaan
Perencanaan pada siklus II meliputi rencana memperbaiki dan
menyempurnakan model pembelajaran Cooperative, Integrated, Reading and
Composition (CIRC) yang didasarkan pada hasil refleksi pada siklus I. Pada tahap
perencanaan ini peneliti bersama observer menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang akan diajarkan, instrumen penelitian dan menetapkan
indikator kinerja yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
b. Pelaksanaan
1. Tahap Persiapan Tindakan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran
Matematika dengan KD Menggunakan pecahan dalam masalah
perbandingan dan skala.
b. Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan.
c. Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran.
d. Menyiapkan lembar penilaian.
e. Membuat lembar observasi.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP mata
pelajaran Matematika dengan KD Menggunakan pecahan dalam masalah
perbandingan dan skala. adapun langkah-langkah penelitian yang ditempuh pada
setiap siklus dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
a. Mengecek kesiapan belajar siswa.
b. Melakukan apersepsi dengan memberi pertanyaan yang berkaitan dengan
materi dan siswa dijelaskan tentang model pembelajaran Cooperative
Learning type Cooperative, Integrated, Reading and Composition (CIRC)
34
yang akan dilakukan.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2) Kegiatan inti
Guru menjelaskan tentang arti perbandingan.
Guru menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang
arti perbandingan
Fase 1 : Membentuk kelompok yang secara heterogen.
Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari 3-4
siswa dengan kemampuan akademik tang heterogen.
Fase 2 : Guru memberikan wacana sesuai dengan topik pembelajaran.
Guru membagikan LKS pada tiap kelompok.
Selanjutnya, guru meminta siswa menyelesaikan tugas berupa soal-soal
yang berkaitan dengan menjelaskan arti perbandingan pecahan dan
menggunakan perbandingan untuk menentukan skala pada lembar tugas
siswa (LTS) yang sudah disediakan secara kelompok.
Fase 3: Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok
serta memberi tanggapan terhadap materi yang diberikan.
Guru mengamati kerja setiap kelompok.
Guru meminta ketua kelompok membagi tugas dalam kelompok siapa yang
membaca tugas (reading), mengidentifikasi yang ditanyakan, siapa yang
mencatat apa yang diketahui dalam tugasnya.
Guru meminta semua anggota kelompok merancang penyelesaian tugas
(integrasi), lalu mengkomposisikan dan mendiskusikan hasil temuan dari
masing-masing anggota kelompok sehingga menjadi penyelesaian yang
utuh mengenai tugas yang diberikan oleh guru.
Guru mengamati diskusi kelompok dan memberikan bantuan kepada
kelompok yang mengalami kesulitan.
Fase 4 : Presentasi.
Masing – masing kelompok mempersentasikan hasil diskusinya di depan
kelas.
35
Kelompok yang lain di beri kesempatan untuk memberikan tanggapan
atau pertanyaan .
Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi sifat-sifat bangun
datar. (refleksi).
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab meluruskan kesalahpahaman.
memberi penguatan dan penyimpulan.
Siswa yang aktif mendapatkan reward dari guru.
3) Kegiatan penutup
Guru melakukan penilaian sesudah proses belajar berlangsung. Penilaian
yang diberikan antara lain melalui LKS, postes/evaluasi dan lembar
kegiatan siswa.
c. Tahap Observasi / pengamatan.
Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku dan sikap
siswa ketika mengikuti pembelajaran Matematika dengan menerapkan model
pembelajaran CIRC. Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada
tahap pelaksanaan tindakan.
d. Refleksi
Pada Tahap ini penulis berkonsultasi dengan guru kelas untuk mengkaji
temuan baik yang negatif maupun positif dari proses pembelajaran siklus II. Dua
hal yang direfleksi dalam penelitian ini adalah hasil pembelajaran. Hasil belajar
siswa direfleksi peningkatan hasil belajar siswa. Siklus dihentikan jika
pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana dan telah mampu
meningkatkan hasil belajar siswa dengan memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
yaitu 66.
36
3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah:
1. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Slameto, 2015:247).
Pada penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk rekap nilai ulangan
harian siswa sebelum dilakukan penelitian dan untuk mencari data siswa.
2. Observasi
Menurut Slameto (2015: 232) observasi atau pengamatan merupakan aktivitas
pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Sedangkan menurut
Abdurrahmat Fattoni (2011: 104) observasi adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan melalui pengamatan dengan disertai pencatatan – pencataan
terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran. Dari pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa observasi adalah pengamatan terhadap suatu keadaan
yang dicatat secara sistematis pada pedoman yang telah dipersiapkan. Dalam
penelitian ini akan dilakukan pencatatan terhadap aktivitas guru dan siswa
pada saat pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative,
integrated, reading and composition.
3. Tes
Tes adalah prosedur pengukuran yang dirancang secara sistematis untuk
mengukur indikator/ kompetensi tertentu dilakukan dengan prosedur
administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik (Slameto,
2015:234) Pada penelitian kali ini tes yang digunakan adalah tes obyektif
bentuk pilihan ganda yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar pada
aspek kognitif siswa setelah penerapan pembelajaran cooperative, integrated,
reading and composition pada mata pelajaran Matematika yang diberikan
setiap akhir siklus.
37
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mencatat data tentang situasi
pembelajaran selama penerapan model pembelajaran cooperative, integrated,
reading and compisition. Lembar observasi diisi oleh observer dengan
memberikan check list (v) sesuai pengamatan yang dilakukan untuk menilai
kegiatan guru dan kegiatan siswa pada saat pembelajaran menggunakan
model pembelajaran cooperative, integrated, reading and compisition. Kisi-
kisi lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa siswa dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Lembar Observasi Guru
No Aspek Indikator No.Item Jumlah
1. Kegiatan Awal
Pembelajaran
a. Persiapan
Pembelajaran
1, 2, 3, 4, 5 5
2. Melakukan kegiatan
pembelajaran sesuai
dengan kooperatif
tipe CIRC
a. Penyajian kelas
b. Mengkondisikan
siswa dalam
kelompok belajar
c. Pengarahan dalam
kegiatan CIRC
d. Pemberian reward
6, 7, 8
9, 10, 11, 12
13, 14
15
3
4
2
2
3. Kegiatan Akhir
Pembelajaran
a. Pemberian
refleksi dan
evaluasi
pembelajaran
b. Pemberian
tindak lanjut
16, 17, 18, 19,
20, 21
22, 23, 24, 25
6
4
Jumlah 25
38
Tabel 3.3
Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa
No Aspek Indikator No.Item Jumlah
1. Kegiatan Awal
Pembelajaran
a. Kesiapan
dalam belajar
matematika
1, 2, 3, 4, 5 5
2. Melakukan kegiatan
pembelajaran sesuai
dengan kooperatif
tipe CIRC
a. Perhatian
siswa dalam
mengikuti
pembelajaran
b. Partisipasi
siswa dalam
kegiatan
kelompok
c. Keterlibatan
siswa dalam
mengikuti
kegiatan
kelompok
6, 7, 8
9, 10, 11, 12,
13, 14, 15
3
4
3
3. Kegiatan Akhir
Pembelajaran
a. Refleksi dan
evaluasi
pembelajaran
b. Pemberian
tindak lanjut
16, 17, 18, 19,
20
4
1
Jumlah 20
2. Soal Tes
Tes adalah rangkaian pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, dan kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang/ kelompok. Soal tes disusun berdasarkan indikator yang akan dicapai.
Bentuk soal tes adalah pilihan ganda. Pembuatan lembar soal didahului dengan
pembuatan kisi-kisi soal. Jumlah soal tiap siklus adalah 20 butir. Kisi – kisi soal
tes pada siklus 1 dan sikus 2 adalah sebagai berikut :
39
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Tes Siklus I dan Siklus II
Standar
kompeten
si
Kompetensi
dasar Indikator No item
Jumlah
item
mengguna
kan
pecahan
dalam
memecahk
an
masalah
Siklus 1
Mengalikan
dan membagi
berbagai
bentuk
pecahan.
1. Mengenalkan arti
perkalian dan pembagian
pecahan.
2. Melakukan operasi
perkalian berbagai
bentuk pecahan.
3. Melakukan operasi
pembagian berbagai
bentuk pecahan.
5, 8, 13
6, 11, 18,
19, 20
10, 12, 7,
9, 14, 15,
16, 17
3
5
8
Siklus II
Menggunakan
pecahan dalam
masalah
perbandingan
dan skala.
2. Menjelaskan arti
perbandingan pecahan.
3. Menggunakan
perbandingan untuk
menentukan skala.
4. Melakukan operasi
hitung dengan
menggunakan
perbandingan dan skala
1, 2, 3, 8,
9, 10, 11,
12, 20
7, 14, 16
4, 5, 6,
13, 15,
17,18, 19
9
3
8
3.7. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Sugiyono(2010:348) menyebutkan bahwa dengan menggunakan instrumen
yang valid dan reliabel merupakan syarat untuk mendapatkan hasil penelitian
yang valid dan reliabel. Sebelum digunakan untuk peneletian maka instumen soal
yang digunakan untuk mengukur hasil belajar harus diuji validitas dan
reliabilitasnya.
40
3.7.1. Uji Validitas
Valid berarti mengukur apa yang yang hendak diukur (Sugiyono,
2010:348). Untuk menguji tingkat validitas suatu item dapat diketahui dengan
cara mengokorelasikan antara skor butir dengan skor total, hal ini dapat dilihat
dari angka pada corrected item to total correlation menggunakan aplikasi SPSS.
Masrum dalam Sugiyono (2010:188-199) menyatakan bahwa item yang
mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi
menunjukkan bahwa item soal tersebut mempunyaivaliditas yang tinggi pula.
Biasanya syarat minimum yang dianggap memenuhi syarat kalau r = 0,3. Jika
korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir soal dalam
instrumen dinyatakan tidak valid.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus 1
Nomor Valid Nomor tidak Valid
1, 2, 3, 4, 6, 9, 14, 15, 17, 18, 19, 22,
23, 24, 25, 26, 28, 29, 30
5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 16, 20, 21.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus 2
Nomor Valid Nomor tidak Valid
1, 2, 3, 8, 10, 13, 16, 17, 18, 19, 20,
21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30
4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 14, 15, 27
3.7.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalalah kemantapan alat ukur, maksudnya alat ukur tersebut
memiliki keajegan hasil (Wardani, 2012:344). Uji reliabilitas soal dilakukan
dengan teknik alpha cronbach yang dihitung melalui SPSS. Koefisien reliabilitas
41
selalu berada dalam rentang 0 sampai 1. Kriteria reabilitas instrumen
menggunakan pedoman yang dikemukakan oleh Wardani, dkk (2012:346) yang
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.7
Kriteria Tingkat Reliabilitas
No. Indeks Interprestasi
1 0,80 – 1, 00 tinggi reliabel
2 < 0,80 – 0,60 Reliabel
3 < 0,60 - 0,40 Cukup reliabel
4 < 0,40 – 0,20 agak reliabel
5 <0,40 – 0,20 kurang reliabel
Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrument soal tes matematika Siklus I dan
soal tes Siklus II dapat dilihat pada tabel 6 dan tabel 7.
Tabel 3.8
Hasil Reliabilitas Siklus 1
Berdasarkan tabel 6 uji reliabilitas instrument soal tes matematika Siklus I
dapat diketahui bahwa reliabilitasnya sebesar 0,861 sehingga termasuk dalam
kriteria reliabilitas tinggi.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.861 30
42
Tabel 3.9
Hasil Reliabilitas Siklus 2
Berdasarkan Tabel 7 uji reliabilitas instrument soal tes matematika Siklus
II dapat diketahui bahwa reliabilitasnya sebesar 0,839 sehingga termasuk dalam
reliabilitas baik.
3.8. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan hasil belajar siswa
sebelum tindakan, nilai siswa setelah tindakan siklus I dan setelah siswa setelah
siklus II.
3.9. Indikator Kinerja
Penelitian ini dianggap berhasil jika penerapan model pembelajaran
cooperative, integrated, reading and compisition dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V pada mata pelajaran Matematika dimana ≥ 80% siswa mendapat
nilai ≥ 66.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.839 30