Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
36
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui
dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan
konsep yang bersifat empiris, rasional dan sistematis. Penentuan metode
penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab
pertanyaan penelitan, oleh karena itu hendaknya metode penulisan dengan
memperhatikan kesuaian antara objek yang diteliti dengan masalah.
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13).
Menurut Sugiyono (2010:14), metode penelitian kuantitatif diartikan
sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal komparatif yaitu
penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan adanya hubungan
sebab akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi dilakukan dengan cara
37
tertentu berdasar atas pengamatan terhadap data dari faktor akibat yang ada,
kemudian mencari kembali faktor yang diduga menjadi penyebabnya, melalui
pengumpulan data dengan melakukan perbandingan di antara data yang
terkumpul/diteliti. Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas (X) yaitu
Lingkungan Keluarga (X1), dan Prestasi Belajar (X2) yang mempengaruhi satu
variabel terikat yaitu Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y).
B. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010 : 14), Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. W. Gulo (2010: 77), mengatakan
keseluruhan satuan analisis yang merupakan sasaran penelitian disebut
populasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Progdi Pendidikan
Ekonomi angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga dengan gambaran
sebagai berikut :
38
Tabel 3.1 Populasi Mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi
Angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga
Angkatan Jumlah Mahasiswa
2012 35
2011 17
2010 46
2009 68
Jumlah Total 166 Sumber : Bagian Admisi dan Registrasi (BARA UKSW) 2 Oktober 2012
Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui bahwa jumlah populasi penelitian
dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga
tahun angkatan 2009 - 2012 berjumlah 166 mahasiswa. Populasi penelitian
terbagi dalam empat strata yaitu mahasiswa tahun angkatan 2009 sejumlah 68
mahasiswa, mahasiswa tahun angkatan 2010 sejumlah 46 mahasiswa,
mahasiswa tahun angkatan 2011 sejumlah 17 mahasiswa dan mahasiswa
tahun angkatan 2012 sejumlah 35 mahasiswa. Jumlah populasi tersebut relatif
besar sehingga peneliti perlu menggunakan sampel yang diambil dari populasi.
2. Sampel
Sugiyono (2010: 62) mengemukakan, sampel merupakan bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Adapun yang menjadi
sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi
angkatan 2009 - 2012 FKIP-UKSW Salatiga yang ditentukan jumlahnya..
Pengambilan sampel persen kelonggaran ketidak telitian karena
kesalahan pengambilan sampel dapat ditolerir atau yang diinginkan adalah
10% mengingat semakin kecil persen kelonggaran ketidaktelitian dalam
pengambilan sampel, maka jumlah sampel akan semakin banyak sehingga akan
39
lebih representatif. Mengetahui jumlah sampel yang akan diambil dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin
dalam Riduwan (2005 :56) yaitu :
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
= Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercyaan 95%)
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut :
Penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan Proportional
Random Sampling dikatakan proporsional karena pengambilan subjek pada
setiap angkatan ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek
dari masing-masing angkatan, dan dikatakan random (acak) karena setiap
subjek dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai
sampel. Pada tahap berikutnya sampel penelitian akan dibagi secara
proporsional sesuai dari jumlah populasi itu. Menurut Riduwan dan Engkos
Achmad Kuncoro (2008 : 45), pembagian sampel secara proporsional dari
populasi yang berstrata dapat dilakukan dengan rumusan alokasi proportional
sebagai berikut :
40
Keterangan :
ni = jumlah sampel menurut stratum
n = jumlah sampel seluruhnya
Ni = jumlah populasi menurut stratum
N = jumlah populasi seluruhnya
Menurut W.Gulo (2010:90), pembagian sampel secara proporsional dari
populasi yang berstrata dapat dilakukan dengan rumusan alokasi
proporsional. Hasil perhitungan rumusan alokasi proportional untuk populasi
penelitian yang berstrata pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
angkatan 2009 - 2012 FKIP-UKSW Salatiga tahun dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 3.2 Pembagian Sampel Secara Proporsional
Sumber : Gulo (2010:90)
Keterangan :
N = Besarnya populasi
N = Besarnya sampel yang ditarik dari populasi
n/N = Proporsi
Berdasarkan rumusan alokasi proporsional, sampel penelitian yang
diambil dari mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 – 2012
FKIP UKSW Salatiga adalah :
Strata Jumlah
Anggota
Banyaknya Sampel
I N1 n/N x N1
II N2 n/N x N2
III dst N3 n/N x N3
Jumlah n/N(N1 + N2 + N3) =n/N x N
41
Tabel 3.3 Jumlah Sampel Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Ekonomi Angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga
No. Strata Jumlah Mahasiswa Banyak Sampel
1 2009 N1 = 68 62/166 x 68 = 26
2 2010 N2 = 46 62/166 x 46 = 17
3 2011 N3 = 17 62/166 x 17 = 6
4 2012 N4 = 35 62/166 x 35 = 13
Jumlah 166 62 Sumber : Data Primer yang diolah, 2013
D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Peneliti dapat
menggunakan berbagai teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang
lengkap dan obyektif. Mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini
peneliti menggunakan metode sebagai berikut :
1. Kuesioner/Angket
Menurut Sugiyono (2010 : 199), kuesioner (angket) adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Pertanyaan / pernyataan yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup karena
akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat dan memudahkan
peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah
terkumpul. Kuesioner (angket) digunakan dalam penelitian ini agar peneliti
dapat melakukan kontak langsung dengan responden sehingga data yang
diperoleh lebih cepat dan obyektif.
42
Data yang dikumpulkan menggunakan angket adalah informasi dari
responden tentang Minat Menjadi Guru Ekonomi dan Lingkungan Keluarga,
pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 – 2012
FKIP-UKSW Salatiga. Kisi-kisi lembar angket sebelumnya dilakukan validasi
pada ahlinya dalam hal ini dosen pembimbing.
2. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 158), “Dokumentasi adalah mencari
dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku,
surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya”. Metode ini
digunakan untuk melengkapi informasi yang telah didapat dari pengumpulan
angket. Data yang diperoleh dengan metode dokumentasi ini adalah data
Prestasi Belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan
2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga yang dilihat dari Indeks Prestasi (IP)
terakhir mahasiswa.
E. Definisi Operasional
W.Gulo mengatakan (2010:44), Definisi operasional dirumuskan
sedemikian rupa sehingga ia bisa berfungsi sebagai penunjuk untuk
menemukan data yang tepat dalam dunia empiris. Definisi operasional
memberikan informasi-informasi yang diperlukan untuk mengukur variabel-
variabel yang akan diteliti dan dapat memberikan penjelasan atas suatu variabel
dalam bentuk yang dapat diukur. Adapun definisi operasional dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
43
1. Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y) adalah suatu kondisi yang terjadi dimana
ketertarikan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi angkatan 2009 –
2012 FKIP-UKSW Salatiga terhadap profesi guru ekonomi yang
ditunjukkan dengan adanya pemusatan pikiran, perasaan senang dan
perhatian yang lebih terhadap profesi guru ekonomi.
Minat Menjadi Guru Ekonomi ditunjukkan dengan keinginan dan
ketertarikan tanpa ada yang menyuruh untuk menjalani profesi guru setelah
lulus kuliah. Minat Menjadi Guru Ekonomi itu dapat timbul berdasarkan
respon positif diri, pengalaman dan keberadaan profesi guru dipandang dari
sudut pribadi individu.
2. Lingkungan Keluarga (X1) adalah kelompok sosial kecil yang umumnya
terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang mempunyai hubungan sosial diantara
anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan adanya ikatan darah,
perkawinan dan atau adopsi dengan semua kondisi yang ada di dalam ruang
yang ditempati suasana efeksi dan tanggungjawab. Lingkungan keluarga
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peran dan pengaruh orang tua
terhadap ketertarikan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi
angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga.
3. Prestasi Belajar (X2) adalah hasil pengukuran tingkat kemampuan aktual
mahasiswa PE FKIP-UKSW Salatiga Tahun Angkatan 2009 – 2012 yang
diukur berupa penguasaan pengetahuan, kemampuan, kebiasaan dan
keterampilan, sikap sebagai hasil dari proses belajar yang dibuktikan
melalui tes yang dilaporkan dalam bentuk Indeks Prestasi (IP).
44
Diterapkannya Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 2,75 sebagai standar
minimal yang disyaratkan oleh PE FKIP-UKSW mahasiswa dapat
mengikuti ujian skripsi dan dinyatakan kelulusan.
F. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2010 : 148), instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati,
secara spesifik semua fenomena tersebut disebut variabel penelitian. Instrumen
penelitian disusun dengan maksud mendapatkan data penelitian dengan tingkat
ketercukupan data tertentu sesuai dengan fokus masalah penelitian. Instrumen
penelitian yang akan digunakan untuk melakukan pengukuran skala. Skala
pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert. Menurut
Sugiyono (2010 : 134), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner (angket). Menurut Sugiyono (2010 : 199), kuesioner (angket) adalah
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Pertanyaan/pernyataan yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup karena
akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat dan termasuk
kuesioner (angket) langsung sehingga data yang diperoleh lebih cepat dan
obyektif.
45
Skala pengukuran variabel Lingkungan Keluarga (X1), akan dilakukan
dengan skala ordinal. Variabel X1 diukur dengan skala Likert. Skala
pengukuran variabel Prestasi Belajar (X2), akan dilakukan dengan skala
ordinal. Variabel X2 diukur dengan skala interval, responden diminta untuk
melakukan ranking preferensi terhadap setiap pertanyaan. Sedangkan Skala
pengukuran variabel Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y), akan dilakukan
dengan skala ordinal. Variabel Y diukur dengan skala.
Penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian didasarkan pada variabel dan
indikator penelitian yang ada. Kisi-kisi instrumen variabel Lingkungan
Keluarga (X1), kembangkan sendiri dengan memperhatikan indikator
hubungan, didikan dan dukungan orang tua. Sedangkan kisi – kisi instrumen
variabel Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y) terdiri dari empat indikator yaitu
perasaan senang, perhatian, konsentrasi, dan kesadaran. Penyusunan kisi – kisi
instrumen dari variabel Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y), peneliti lakukan
dengan mengembangkan kisi-kisi instrumen yang disusun oleh Ery Setyani
Putri (2012) pada penelitiannya Tentang Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 Dan 2009 Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.kisi – kisi instrumen yang
dikembangkan telah disesuaikan dan dikonsultasikan dengan kondisi
mahasiswa Program Studi Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga.
Berdasarkan definisi operasional dari masing-masing variabel maka
dapat disusun indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur instrumen
tersebut sehingga dapat ditentukan kisi-kisi yang akan diwujudkan dalam butir-
46
butir pernyataan. Jawaban dari pernyataan dalam penelitian ini disajikan dalam
bentuk Skala Likert dengan lima kategori jawaban, yang mempunyai skor
tertinggi 5 untuk jawaban yang Sangat Setuju (SS), 4 untuk jawaban Setuju
(ST), 3 untuk jawaban Ragu – ragu (RG), 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS),
dan 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS).
Pada penelitian ini instrumen kuesioner dibuat dari indikator-indikator
yang telah dirumuskan sebagai berikut :
Tabel 3.4 Kisi – kisi instrumen lingkungan keluarga dan minat menjadi
guru ekonomi
Variabel Definisi Operasional Indikator Pernyataan Butir
Minat
Menjadi
Guru
Ekonomi
(Y)
suatu kondisi yang
terjadi dimana
ketertarikan terhadap
profesi guru ekonomi
yang ditunjukkan
dengan adanya
pemusatan pikiran,
perasaan senang dan
perhatian yang lebih
terhadap profesi guru
ekonomi.
1. Minat
Keinginan untuk
mengetahui /
memiliki sesuatu
Memiliki
antusias dalam
perkuliahan
Adanya objek
atau kegiatan
yang disenangi
Ketertarikan
pada profesi
Memiliki jenis
kegiatan yang
disenangi
1
2
3
4
5
2. Mengenal Adanya
pengetahuan
profesi guru
ekonomi
Adanya
informasi
mengenai
profesiguru
ekonomi
6
7
47
3. Perasaan /
emosi Perhatian yang
lebih besar
terhadap profesi
guru ekonomi
Kemauan
terhadap profesi
guru ekonomi
8
9
4. Kehendak Kempuan untuk
menjadi guru
ekonomi
Hasrat menjadi
guru ekonomi
Pandangan
terhadap profesi
10
11
12
5. Klasifikasi Memiliki minat
yang
diekspresikan
melalui verbal
Mempunyai
hasrat dengan
ilmu yang
diadapt
Memiliki minat
dalam
keikutsertaan
individu pada
suatu kegiatan
tertentu
Menggunakan
tes pengetahuan
atau
keterampilan
dalam suatu
kegiatan
13
14
15
16
6. Faktor Minat Memilih jurusan
profesi yang
sesuai
Adanya
dorongan dari
dalam diri
individu
Memiliki motif
sosial menjadi
faktor yang
17
18
19
48
membangkitkan
minat untuk
melakukan suatu
aktivitas tertentu
Mempunyai
faktor emosional
minat
mempunyai
hubungan yang
erat dengan
emosi
20
Lingkunga
n
Keluarga
(X1)
kelompok sosial kecil
yang umumnya
terdiri atas ayah, ibu,
dan anak yang
mempunyai
hubungan sosial
diantara anggota
keluarga relatif tetap
dan didasarkan
adanya ikatan darah,
perkawinan dan atau
adopsi dengan semua
kondisi yang ada di
dalam ruang yang
ditempati suasana
efeksi dan
tanggungjawab.
1. Hubungan Adanya
hubungan orang
tua dengan anak
Adanya
hubungan antar
keluarga dengan
anak
Adanya
hubungan
rasatanggung
jawab dengan
anak
21
22
23
2. Edukasi Orang tua
membebaskan
memilih profesi
Orang tua
memberikan
pendidikan
kepada anak
Orang tua
memberikan
kebebasan untuk
mengenal nilai
dan norma
dilingkungan
pendidikan
24
25
26
3. Proteksi atau
perlindungan Dapat
memberikan
contoh yang
tauladan
Orang tua dapat
mengawasi anak
27
28
49
Orang tua
membatasi anak
dalam hal
perbuatan
tertentu
29
4. Afeksi Orang tua
menjalin
komunikasi
dengan anak
30
5. Ekonomi Keadaan
ekonomi dalam
keluarga
31
6. Dukungan Dukungan orang
tua kepada anak
Profesi orang tua
32
33
Indeks
Prestasi
Kumulatif
(IPK) (X2)
yang diukur berupa
penguasaan
pengetahuan,
kemampuan,
kebiasaan dan
keterampilan, sikap
sebagai hasil dari
proses belajar yang
dibuktikan melalui
tes yang dilaporkan
dalam bentuk Indeks
Prestasi (IP)
Hasil Indeks
Prestasi
Komulatif.
1
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data dari subjek
penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang dimaksudkan
untuk memperoleh alat ukur yang valid dan reliabel.
a. Uji Validitas Instrumen
Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal.
Validitas internal instrumen dikembangkan menurut teori yang relevan,
50
seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010 : 176) bahwa instrumen yang
mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam
instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur.
Validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi construct
validity (validitas kontruksi) dan content validity (validitas isi), Sedangkan
untuk instrumen yang nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup
memenuhi construct validity (validitas kontruksi). Validitas eksternal
dikembangkan dari fakta empiris. Menurut Sugiyono (2010 : 176), instrumen
yang mempunyai validitas eksternal, bila kriteria di dalam instrumen disusun
berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada. Validitas eksternal
instrumen diuji dengan cara membandingkan antara kriteria yang ada pada
instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan.
Peneliti telah menyusun instrumen penelitian yang telah dikonstruksikan
sesuai aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori yang ada dan
telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing skripsi untuk mendapatkan
perbaikan. Instrumen penelitian ini termasuk instrumen nontest karena hanya
digunakan untuk mengukur sikap dimana tidak ada jawaban “benar dan salah”
tetapi bersifat “positif dan negatif”. Menurut Sugiyono (2010 : 176), instrumen
nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas
kontruksi (construct validity). Pengujian validitas dilakukan melalui analisis
faktor terhadap instrumen penelitian. Instrumen penelitian dapat dikatakan
memiliki validitas tinggi jika korelasi tiap faktor tersebut positif dan memiliki
koefisien korelasi diatas 0,3. Menurut Masrun (1979) dalam Sugiyono (2010 :
51
188), syarat minimum item instrumen dapat dianggap valid adalah kalau r =
0,3. Jadi item instrumen yang memiliki korelasi di bawah 0,3 dinyatakan tidak
valid dan tidak digunakan.
Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini digunakan korelasi
pearson product moment dari karl pearson dengan rumus sebagai berikut :
xy = –
Keterangan :
xy = koefisien korelasi
= jumlah responden
= skor item tertentu
= skor total (seluruh item)
Instrumen penelitian diolah dengan alat bantu hitung SPSS 17.0 for
windows untuk menguji validitasnya. Jika nilai r hitung dari item instrumen
lebih besar dari nilai r kritis yang ditentukan (r hitung > r kritis), maka item
instrumen dinyatakan valid.
52
Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Lingkungan Keluarga
No. r hitung keputusan
X21 0,718 Valid
X22 0,638 Valid
X23 -0,133 Tidak Valid
X24 0,409 Valid
X25 0,083 Tidak Valid
X26 0,525 Valid
X27 0,603 Valid
X28 0,755 Valid
X29 0,326 Valid
X30 0,635 Valid
X31 0,656 Valid
X32 0,376 Valid
X33 0,289 Tidak Valid
Sumber : Data primer diolah dari SPSS, 2013
Tabel 3.5 menggambarkan dari 13 butir pernyataan untuk variabel
Lingkungan Keluarga terdapat 3 pernyataan tidak valid dan 8 pernyataan valid.
Sesuai ketentuan uji validitas di atas, instrumen dapat dinyatakan valid jika
item instrumen memiliki koefisien korelasi di atas 0,3 (rhitung > rtabel),
sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi di bawah 0,3
(rhitung < rtabel), maka item instrumen dinyatakan tidak valid.
53
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Minat Menjadi Guru
Ekonomi
No. r hitung Keputusan
Y01 0,678 Valid
Y02 0,538 Valid
Y03 0,703 Valid
Y04 0,697 Valid
Y05 0,661 Valid
Y06 0,634 Valid
Y07 -0,083 Tidak Valid
Y08 0,416 Valid
Y09 0,752 Valid
Y010 0,690 Valid
Y011 0,693 Valid
Y012 0,337 Valid
Y013 -0,252 Tidak Valid
Y014 0,281 Tidak Valid
Y015 -0,203 Tidak Valid
Y016 0,316 Valid
Y017 0,488 Valid
Y018 0,592 Valid
Y019 0,313 Valid
Y020 0,405 Valid Sumber : Data primer diolah dari SPSS, 2013
Tabel 3.6 menggambarkan dari 20 butir pernyataan untuk variabel
Lingkungan Keluarga terdapat 4 pernyataan tidak valid dan 16 pernyataan
valid. Sesuai ketentuan uji validitas di atas, instrumen dapat dinyatakan valid
jika item instrumen memiliki koefisien korelasi di atas 0,3 (rhitung > rtabel),
sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi di bawah 0,3
(rhitung < rtabel), maka item instrumen dinyatakan tidak valid.
b. Uji Validitas Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen.
Pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan, walaupun instrumen sudah
54
valid. Penggunaan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data
akan memberikan hasil penelitian yang valid dan reliabel juga. Menurut
Sugiyono (2010 : 176), pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan
secara eksternal dan internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan
dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan
pengujian reliabilitas instrumen secara internal dapat dilakukan dengan
menganalisis konsistensi item yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.
Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008 : 221), teknik
pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha (α) yaitu :
11 =( )
Keterangan :
= reliabilitas instrumen
k = jumlah item dalam instrumen
= jumlah varians butir
= varians total
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS
17.0 for windows. Menurut Sugiyono (2010:257), terdapat pedoman
memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut :
Tabel 3.7 Intepretasi Reliabilitas
Besarnya Nilai 11 Interpretasi
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono (2010:257)
55
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Lingkungan Keluarga
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
.786 .818 13 Sumber : Data primer diolah dari SPSS, 2013
Tabel 3.8 menunjukkan bahwa koefisien korelasi ( 11) dari instrumen variabel
lingkungan keluarga (X1) sebesar 0,786. Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas,
dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel lingkungan keluarga adalah reliabel.
Hasil uji reliabilitas instrumen variabel lingkungan keluarga (X1) akan diukur
tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang telah ditentukan
pada tabel 3.7 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi instrumen dari
variabel lingkungan keluarga termasuk dalam kategori kuat. Hal tersebut terlihat
dari koefisien korelasi sebesar 0,786 berada pada interval koefisien antara 0,60 –
0,799 artinya kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian.
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Minat Menjadi Guru Ekonomi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of
Items
.833 .847 20 Sumber : Data primer diolah dari SPSS, 2013
Tabel 3.9 menunjukkan bahwa koefisien korelasi ( 11) dari instrumen variabel
minat menjadi guru ekonomi (Y) sebesar 0,833. Berdasarkan hasil uji reliabilitas
di atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel minat menjadi guru ekonomi
adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen variabel minat menjadi guru
56
ekonomi (Y) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi
reliabilitas yang telah ditentukan pada tabel 3.8 dan diperoleh informasi bahwa
koefisien korelasi instrumen dari variabel minat menjadi guru ekonomi termasuk
dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar
0,833 berada pada interval koefisien antara 0,80 – 1,000 artinya sangat kuat dan
dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian.
Setelah data diperoleh, analisis pendahuluan atau analisis deskriptif dapat
dilakukan kemudian sebelum menerapkan analisis statistik inferensial sebelumnya
diuji kelayakan dan persyaratan analisis menggunakan uji normalitas dan uji
linieritas. Selanjutnya dapat dilakukan uji hipotesis untuk dapat menarik
kesimpulan.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
atau sumber data lain terkumpul Menurut Sugiyono (2010 : 207), kegiatan
analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
dipotesis yang telah diajukan. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji
kebenaranya melalui pengolahan data kuantitatif (sebagai perhitungan) maupun
kualitatif untuk menginterprestasikan dari data kuantitatif tersebut.
57
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sebaran dari
masing-masing variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak.
Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov yaitu sebagai berikut
KD = 1,36
Keterangan:
KD = Harga Kolmogorov-Smirnov yang dicari
= Jumlah sampel yang diobservasi
= Jumlah sampel yang diharapkan
Hasil perhitungan selanjutnya dikonsultasikan dengan α = 0,05
pada tabel. Apabila dari hasil perhitungan ternyata nilai Kolmogorov -
Smirnov sama atau lebih besar dengan harga tabel maka data tersebut
distribusinya normal (Sugiyono, 2010: 159).
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah antara variabel
bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak. Untuk
uji linieritas dilakukan dengan menggunakan analisis varian dengan garis
regresi yang diperoleh dari harga F, rumusnya sebagai berikut:
58
Keterangan :
= harga bilangan F untuk garis regresi
= rerata kuadrat garis regresi
= rerata kuadrat residu
Sutrisno Hadi (2004: 13) mengatakan Hasil uji F kemudian
dikonsultasikan dengan harga Ftabel dengan taraf signifikansi 5%.
Hubungan variabel bebas dan variabel terikat dikatakan linier apabila
Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel. Hal ini menunjukkan
adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sehingga
analisis dapat dilanjutkan dengan menghitung seberapa signifikan
pengaruh tersebut. Sebaliknya hubungan variabel bebas dan variabel
terikat dikatakan tidak linier jika Fhitung lebih besar dari Ftabel.
2. Pengujian Hipotesis
a. Regresi Linear Berganda
Arikunto (2002:180) manyatakan bahwa regresi linear berganda
adalah regresi linear dimana sebuah variabel terikat (variabel Y)
dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (variabel X).
Perhitungan akan dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows.
Model hubungan variabel akan dianalisis sesuai dengan persamaan
regresi. Langkah – langkah yang dilakukan untuk menganalisis adalah
sebagi berikut: Mencari persamaan garis regresi linier berganda
Y = a + b1X1 + b2X2 Dimana:
Y : Variabel terikat (Prestasi Belajar)
59
X1 : Variabel kepemimpinan
X2 : Variabel jarak kreativitas
a : Konstanta
b1 : Koefisien regresi kepemimpinan
b2 : Koefisien regresi kreativitas
Pengujian regresi berganda dapat digunakan uji statistik t. Uji t
pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel.
Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
Ho diterima bila thitung dicapai pada tingkat p probabilitas > 0,05.
Ho ditolak bila thitung dicapai pada tingkat p probabilitas < 0,05.
b. Uji hipotesis distribusi t
Uji t digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara
predictor X1 (Lingkungan Keluarga) terhadap Y(Minat Menjadi Guru
Ekonomi) dan X2 (Prestasi Belajar) terhadap Y (Minat Menjadi Guru
Ekonomi ). Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro(2008:95);
Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (βi)
sama dengan nol, atau H0: βi = 0, artinya apakah suatu variabel
independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel
dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) paremeter suatu variabel tidak
sama dengan nol, atau Ha: βi ≠ 0. Cara melakukan uji t adalah sebagai
berikut :
60
a. Quick look: bila jumlah degree of freedom adalah 20 atau lebih, dan
derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan βi = 0
dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut).
Dengan kata lain menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan
bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi
variabel dependen.
b. Penghitungan harga thitung kemudian di konsultasikan dengan ttabel
dalam taraf signifikansi 5%. Apabila thitung lebih besar dari ttabel maka
Ha diterima. Sebaliknya jika thitung lebih kecil dari pada ttabel maka H0
diterima.
Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008 : 139) rumus uji
t sebagai berikut :
x =
c. Uji hipotesis distribusi F
Uji F digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara
predikor X (Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar) dan Y (Minat
Menjadi Guru Ekonomi). Kriteria dari uji F yaitu apabila Fhitung> Ftabel
maka H0 ditolak (menerima Ha) yang berarti variabel lingkungan
keluarga dan prestasi belajar belajar secara bersama-sama mempengaruhi
minat menjadi guru ekonomi, dan sebaliknya. Pengujian keberartian
regresi dapat pula melalui aplikasi SPSS yang berlaku bagi regresi
sederhana dan regresi ganda. Menurut Sambas Ali & Maman
61
Abdurahman, (2007:210) kriteria yang digunakan adalah apabila nilai r
lebih besar dari (>) nilai α tertentu maka H0 diterima dan sebaliknya
jika nilai r lebih kecil dari (<) nilai α tertentu maka H0 ditolak.. Adapun
rumusnya adalah:
Freg =
Keterangan:
Freg = harga F garis regresi
N =cacah kasus
M = cacah prediktor
= koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor
(Sutrisno Hadi, 2004:23)
d. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi (R) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependent/terikat Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Jika
R mendekati 1, maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam
menerangkan variasi variabel independen/bebas terhadap variabel
dependen. Sebaliknya jika R mendekati 0 maka semakin lemah variasi
varibel independen menerangkan variabel dependen/terikat sangat
terbatas.