26
36 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional dan sistematis. Penentuan metode penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab pertanyaan penelitan, oleh karena itu hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesuaian antara objek yang diteliti dengan masalah. A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Menurut Sugiyono (2010:14), metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal komparatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan adanya hubungan sebab akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN · 2020. 10. 2. · BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian . merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui . dan mendapatkan data dengan tujuan

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

36

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui

dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan

konsep yang bersifat empiris, rasional dan sistematis. Penentuan metode

penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

pertanyaan penelitan, oleh karena itu hendaknya metode penulisan dengan

memperhatikan kesuaian antara objek yang diteliti dengan masalah.

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13).

Menurut Sugiyono (2010:14), metode penelitian kuantitatif diartikan

sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal komparatif yaitu

penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan adanya hubungan

sebab akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi dilakukan dengan cara

37

tertentu berdasar atas pengamatan terhadap data dari faktor akibat yang ada,

kemudian mencari kembali faktor yang diduga menjadi penyebabnya, melalui

pengumpulan data dengan melakukan perbandingan di antara data yang

terkumpul/diteliti. Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas (X) yaitu

Lingkungan Keluarga (X1), dan Prestasi Belajar (X2) yang mempengaruhi satu

variabel terikat yaitu Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y).

B. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010 : 14), Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. W. Gulo (2010: 77), mengatakan

keseluruhan satuan analisis yang merupakan sasaran penelitian disebut

populasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Progdi Pendidikan

Ekonomi angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga dengan gambaran

sebagai berikut :

38

Tabel 3.1 Populasi Mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi

Angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga

Angkatan Jumlah Mahasiswa

2012 35

2011 17

2010 46

2009 68

Jumlah Total 166 Sumber : Bagian Admisi dan Registrasi (BARA UKSW) 2 Oktober 2012

Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui bahwa jumlah populasi penelitian

dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga

tahun angkatan 2009 - 2012 berjumlah 166 mahasiswa. Populasi penelitian

terbagi dalam empat strata yaitu mahasiswa tahun angkatan 2009 sejumlah 68

mahasiswa, mahasiswa tahun angkatan 2010 sejumlah 46 mahasiswa,

mahasiswa tahun angkatan 2011 sejumlah 17 mahasiswa dan mahasiswa

tahun angkatan 2012 sejumlah 35 mahasiswa. Jumlah populasi tersebut relatif

besar sehingga peneliti perlu menggunakan sampel yang diambil dari populasi.

2. Sampel

Sugiyono (2010: 62) mengemukakan, sampel merupakan bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Adapun yang menjadi

sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi

angkatan 2009 - 2012 FKIP-UKSW Salatiga yang ditentukan jumlahnya..

Pengambilan sampel persen kelonggaran ketidak telitian karena

kesalahan pengambilan sampel dapat ditolerir atau yang diinginkan adalah

10% mengingat semakin kecil persen kelonggaran ketidaktelitian dalam

pengambilan sampel, maka jumlah sampel akan semakin banyak sehingga akan

39

lebih representatif. Mengetahui jumlah sampel yang akan diambil dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin

dalam Riduwan (2005 :56) yaitu :

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

= Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercyaan 95%)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut :

Penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan Proportional

Random Sampling dikatakan proporsional karena pengambilan subjek pada

setiap angkatan ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek

dari masing-masing angkatan, dan dikatakan random (acak) karena setiap

subjek dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai

sampel. Pada tahap berikutnya sampel penelitian akan dibagi secara

proporsional sesuai dari jumlah populasi itu. Menurut Riduwan dan Engkos

Achmad Kuncoro (2008 : 45), pembagian sampel secara proporsional dari

populasi yang berstrata dapat dilakukan dengan rumusan alokasi proportional

sebagai berikut :

40

Keterangan :

ni = jumlah sampel menurut stratum

n = jumlah sampel seluruhnya

Ni = jumlah populasi menurut stratum

N = jumlah populasi seluruhnya

Menurut W.Gulo (2010:90), pembagian sampel secara proporsional dari

populasi yang berstrata dapat dilakukan dengan rumusan alokasi

proporsional. Hasil perhitungan rumusan alokasi proportional untuk populasi

penelitian yang berstrata pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

angkatan 2009 - 2012 FKIP-UKSW Salatiga tahun dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 3.2 Pembagian Sampel Secara Proporsional

Sumber : Gulo (2010:90)

Keterangan :

N = Besarnya populasi

N = Besarnya sampel yang ditarik dari populasi

n/N = Proporsi

Berdasarkan rumusan alokasi proporsional, sampel penelitian yang

diambil dari mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 – 2012

FKIP UKSW Salatiga adalah :

Strata Jumlah

Anggota

Banyaknya Sampel

I N1 n/N x N1

II N2 n/N x N2

III dst N3 n/N x N3

Jumlah n/N(N1 + N2 + N3) =n/N x N

41

Tabel 3.3 Jumlah Sampel Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Ekonomi Angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga

No. Strata Jumlah Mahasiswa Banyak Sampel

1 2009 N1 = 68 62/166 x 68 = 26

2 2010 N2 = 46 62/166 x 46 = 17

3 2011 N3 = 17 62/166 x 17 = 6

4 2012 N4 = 35 62/166 x 35 = 13

Jumlah 166 62 Sumber : Data Primer yang diolah, 2013

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Peneliti dapat

menggunakan berbagai teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang

lengkap dan obyektif. Mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini

peneliti menggunakan metode sebagai berikut :

1. Kuesioner/Angket

Menurut Sugiyono (2010 : 199), kuesioner (angket) adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Pertanyaan / pernyataan yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup karena

akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat dan memudahkan

peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah

terkumpul. Kuesioner (angket) digunakan dalam penelitian ini agar peneliti

dapat melakukan kontak langsung dengan responden sehingga data yang

diperoleh lebih cepat dan obyektif.

42

Data yang dikumpulkan menggunakan angket adalah informasi dari

responden tentang Minat Menjadi Guru Ekonomi dan Lingkungan Keluarga,

pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 – 2012

FKIP-UKSW Salatiga. Kisi-kisi lembar angket sebelumnya dilakukan validasi

pada ahlinya dalam hal ini dosen pembimbing.

2. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 158), “Dokumentasi adalah mencari

dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya”. Metode ini

digunakan untuk melengkapi informasi yang telah didapat dari pengumpulan

angket. Data yang diperoleh dengan metode dokumentasi ini adalah data

Prestasi Belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan

2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga yang dilihat dari Indeks Prestasi (IP)

terakhir mahasiswa.

E. Definisi Operasional

W.Gulo mengatakan (2010:44), Definisi operasional dirumuskan

sedemikian rupa sehingga ia bisa berfungsi sebagai penunjuk untuk

menemukan data yang tepat dalam dunia empiris. Definisi operasional

memberikan informasi-informasi yang diperlukan untuk mengukur variabel-

variabel yang akan diteliti dan dapat memberikan penjelasan atas suatu variabel

dalam bentuk yang dapat diukur. Adapun definisi operasional dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

43

1. Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y) adalah suatu kondisi yang terjadi dimana

ketertarikan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi angkatan 2009 –

2012 FKIP-UKSW Salatiga terhadap profesi guru ekonomi yang

ditunjukkan dengan adanya pemusatan pikiran, perasaan senang dan

perhatian yang lebih terhadap profesi guru ekonomi.

Minat Menjadi Guru Ekonomi ditunjukkan dengan keinginan dan

ketertarikan tanpa ada yang menyuruh untuk menjalani profesi guru setelah

lulus kuliah. Minat Menjadi Guru Ekonomi itu dapat timbul berdasarkan

respon positif diri, pengalaman dan keberadaan profesi guru dipandang dari

sudut pribadi individu.

2. Lingkungan Keluarga (X1) adalah kelompok sosial kecil yang umumnya

terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang mempunyai hubungan sosial diantara

anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan adanya ikatan darah,

perkawinan dan atau adopsi dengan semua kondisi yang ada di dalam ruang

yang ditempati suasana efeksi dan tanggungjawab. Lingkungan keluarga

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peran dan pengaruh orang tua

terhadap ketertarikan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi

angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga.

3. Prestasi Belajar (X2) adalah hasil pengukuran tingkat kemampuan aktual

mahasiswa PE FKIP-UKSW Salatiga Tahun Angkatan 2009 – 2012 yang

diukur berupa penguasaan pengetahuan, kemampuan, kebiasaan dan

keterampilan, sikap sebagai hasil dari proses belajar yang dibuktikan

melalui tes yang dilaporkan dalam bentuk Indeks Prestasi (IP).

44

Diterapkannya Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 2,75 sebagai standar

minimal yang disyaratkan oleh PE FKIP-UKSW mahasiswa dapat

mengikuti ujian skripsi dan dinyatakan kelulusan.

F. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010 : 148), instrumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati,

secara spesifik semua fenomena tersebut disebut variabel penelitian. Instrumen

penelitian disusun dengan maksud mendapatkan data penelitian dengan tingkat

ketercukupan data tertentu sesuai dengan fokus masalah penelitian. Instrumen

penelitian yang akan digunakan untuk melakukan pengukuran skala. Skala

pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert. Menurut

Sugiyono (2010 : 134), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner (angket). Menurut Sugiyono (2010 : 199), kuesioner (angket) adalah

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Pertanyaan/pernyataan yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup karena

akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat dan termasuk

kuesioner (angket) langsung sehingga data yang diperoleh lebih cepat dan

obyektif.

45

Skala pengukuran variabel Lingkungan Keluarga (X1), akan dilakukan

dengan skala ordinal. Variabel X1 diukur dengan skala Likert. Skala

pengukuran variabel Prestasi Belajar (X2), akan dilakukan dengan skala

ordinal. Variabel X2 diukur dengan skala interval, responden diminta untuk

melakukan ranking preferensi terhadap setiap pertanyaan. Sedangkan Skala

pengukuran variabel Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y), akan dilakukan

dengan skala ordinal. Variabel Y diukur dengan skala.

Penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian didasarkan pada variabel dan

indikator penelitian yang ada. Kisi-kisi instrumen variabel Lingkungan

Keluarga (X1), kembangkan sendiri dengan memperhatikan indikator

hubungan, didikan dan dukungan orang tua. Sedangkan kisi – kisi instrumen

variabel Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y) terdiri dari empat indikator yaitu

perasaan senang, perhatian, konsentrasi, dan kesadaran. Penyusunan kisi – kisi

instrumen dari variabel Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y), peneliti lakukan

dengan mengembangkan kisi-kisi instrumen yang disusun oleh Ery Setyani

Putri (2012) pada penelitiannya Tentang Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 Dan 2009 Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.kisi – kisi instrumen yang

dikembangkan telah disesuaikan dan dikonsultasikan dengan kondisi

mahasiswa Program Studi Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga.

Berdasarkan definisi operasional dari masing-masing variabel maka

dapat disusun indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur instrumen

tersebut sehingga dapat ditentukan kisi-kisi yang akan diwujudkan dalam butir-

46

butir pernyataan. Jawaban dari pernyataan dalam penelitian ini disajikan dalam

bentuk Skala Likert dengan lima kategori jawaban, yang mempunyai skor

tertinggi 5 untuk jawaban yang Sangat Setuju (SS), 4 untuk jawaban Setuju

(ST), 3 untuk jawaban Ragu – ragu (RG), 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS),

dan 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS).

Pada penelitian ini instrumen kuesioner dibuat dari indikator-indikator

yang telah dirumuskan sebagai berikut :

Tabel 3.4 Kisi – kisi instrumen lingkungan keluarga dan minat menjadi

guru ekonomi

Variabel Definisi Operasional Indikator Pernyataan Butir

Minat

Menjadi

Guru

Ekonomi

(Y)

suatu kondisi yang

terjadi dimana

ketertarikan terhadap

profesi guru ekonomi

yang ditunjukkan

dengan adanya

pemusatan pikiran,

perasaan senang dan

perhatian yang lebih

terhadap profesi guru

ekonomi.

1. Minat

Keinginan untuk

mengetahui /

memiliki sesuatu

Memiliki

antusias dalam

perkuliahan

Adanya objek

atau kegiatan

yang disenangi

Ketertarikan

pada profesi

Memiliki jenis

kegiatan yang

disenangi

1

2

3

4

5

2. Mengenal Adanya

pengetahuan

profesi guru

ekonomi

Adanya

informasi

mengenai

profesiguru

ekonomi

6

7

47

3. Perasaan /

emosi Perhatian yang

lebih besar

terhadap profesi

guru ekonomi

Kemauan

terhadap profesi

guru ekonomi

8

9

4. Kehendak Kempuan untuk

menjadi guru

ekonomi

Hasrat menjadi

guru ekonomi

Pandangan

terhadap profesi

10

11

12

5. Klasifikasi Memiliki minat

yang

diekspresikan

melalui verbal

Mempunyai

hasrat dengan

ilmu yang

diadapt

Memiliki minat

dalam

keikutsertaan

individu pada

suatu kegiatan

tertentu

Menggunakan

tes pengetahuan

atau

keterampilan

dalam suatu

kegiatan

13

14

15

16

6. Faktor Minat Memilih jurusan

profesi yang

sesuai

Adanya

dorongan dari

dalam diri

individu

Memiliki motif

sosial menjadi

faktor yang

17

18

19

48

membangkitkan

minat untuk

melakukan suatu

aktivitas tertentu

Mempunyai

faktor emosional

minat

mempunyai

hubungan yang

erat dengan

emosi

20

Lingkunga

n

Keluarga

(X1)

kelompok sosial kecil

yang umumnya

terdiri atas ayah, ibu,

dan anak yang

mempunyai

hubungan sosial

diantara anggota

keluarga relatif tetap

dan didasarkan

adanya ikatan darah,

perkawinan dan atau

adopsi dengan semua

kondisi yang ada di

dalam ruang yang

ditempati suasana

efeksi dan

tanggungjawab.

1. Hubungan Adanya

hubungan orang

tua dengan anak

Adanya

hubungan antar

keluarga dengan

anak

Adanya

hubungan

rasatanggung

jawab dengan

anak

21

22

23

2. Edukasi Orang tua

membebaskan

memilih profesi

Orang tua

memberikan

pendidikan

kepada anak

Orang tua

memberikan

kebebasan untuk

mengenal nilai

dan norma

dilingkungan

pendidikan

24

25

26

3. Proteksi atau

perlindungan Dapat

memberikan

contoh yang

tauladan

Orang tua dapat

mengawasi anak

27

28

49

Orang tua

membatasi anak

dalam hal

perbuatan

tertentu

29

4. Afeksi Orang tua

menjalin

komunikasi

dengan anak

30

5. Ekonomi Keadaan

ekonomi dalam

keluarga

31

6. Dukungan Dukungan orang

tua kepada anak

Profesi orang tua

32

33

Indeks

Prestasi

Kumulatif

(IPK) (X2)

yang diukur berupa

penguasaan

pengetahuan,

kemampuan,

kebiasaan dan

keterampilan, sikap

sebagai hasil dari

proses belajar yang

dibuktikan melalui

tes yang dilaporkan

dalam bentuk Indeks

Prestasi (IP)

Hasil Indeks

Prestasi

Komulatif.

1

G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data dari subjek

penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang dimaksudkan

untuk memperoleh alat ukur yang valid dan reliabel.

a. Uji Validitas Instrumen

Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal.

Validitas internal instrumen dikembangkan menurut teori yang relevan,

50

seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010 : 176) bahwa instrumen yang

mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam

instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur.

Validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi construct

validity (validitas kontruksi) dan content validity (validitas isi), Sedangkan

untuk instrumen yang nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup

memenuhi construct validity (validitas kontruksi). Validitas eksternal

dikembangkan dari fakta empiris. Menurut Sugiyono (2010 : 176), instrumen

yang mempunyai validitas eksternal, bila kriteria di dalam instrumen disusun

berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada. Validitas eksternal

instrumen diuji dengan cara membandingkan antara kriteria yang ada pada

instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan.

Peneliti telah menyusun instrumen penelitian yang telah dikonstruksikan

sesuai aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori yang ada dan

telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing skripsi untuk mendapatkan

perbaikan. Instrumen penelitian ini termasuk instrumen nontest karena hanya

digunakan untuk mengukur sikap dimana tidak ada jawaban “benar dan salah”

tetapi bersifat “positif dan negatif”. Menurut Sugiyono (2010 : 176), instrumen

nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas

kontruksi (construct validity). Pengujian validitas dilakukan melalui analisis

faktor terhadap instrumen penelitian. Instrumen penelitian dapat dikatakan

memiliki validitas tinggi jika korelasi tiap faktor tersebut positif dan memiliki

koefisien korelasi diatas 0,3. Menurut Masrun (1979) dalam Sugiyono (2010 :

51

188), syarat minimum item instrumen dapat dianggap valid adalah kalau r =

0,3. Jadi item instrumen yang memiliki korelasi di bawah 0,3 dinyatakan tidak

valid dan tidak digunakan.

Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini digunakan korelasi

pearson product moment dari karl pearson dengan rumus sebagai berikut :

xy = –

Keterangan :

xy = koefisien korelasi

= jumlah responden

= skor item tertentu

= skor total (seluruh item)

Instrumen penelitian diolah dengan alat bantu hitung SPSS 17.0 for

windows untuk menguji validitasnya. Jika nilai r hitung dari item instrumen

lebih besar dari nilai r kritis yang ditentukan (r hitung > r kritis), maka item

instrumen dinyatakan valid.

52

Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Lingkungan Keluarga

No. r hitung keputusan

X21 0,718 Valid

X22 0,638 Valid

X23 -0,133 Tidak Valid

X24 0,409 Valid

X25 0,083 Tidak Valid

X26 0,525 Valid

X27 0,603 Valid

X28 0,755 Valid

X29 0,326 Valid

X30 0,635 Valid

X31 0,656 Valid

X32 0,376 Valid

X33 0,289 Tidak Valid

Sumber : Data primer diolah dari SPSS, 2013

Tabel 3.5 menggambarkan dari 13 butir pernyataan untuk variabel

Lingkungan Keluarga terdapat 3 pernyataan tidak valid dan 8 pernyataan valid.

Sesuai ketentuan uji validitas di atas, instrumen dapat dinyatakan valid jika

item instrumen memiliki koefisien korelasi di atas 0,3 (rhitung > rtabel),

sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi di bawah 0,3

(rhitung < rtabel), maka item instrumen dinyatakan tidak valid.

53

Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Minat Menjadi Guru

Ekonomi

No. r hitung Keputusan

Y01 0,678 Valid

Y02 0,538 Valid

Y03 0,703 Valid

Y04 0,697 Valid

Y05 0,661 Valid

Y06 0,634 Valid

Y07 -0,083 Tidak Valid

Y08 0,416 Valid

Y09 0,752 Valid

Y010 0,690 Valid

Y011 0,693 Valid

Y012 0,337 Valid

Y013 -0,252 Tidak Valid

Y014 0,281 Tidak Valid

Y015 -0,203 Tidak Valid

Y016 0,316 Valid

Y017 0,488 Valid

Y018 0,592 Valid

Y019 0,313 Valid

Y020 0,405 Valid Sumber : Data primer diolah dari SPSS, 2013

Tabel 3.6 menggambarkan dari 20 butir pernyataan untuk variabel

Lingkungan Keluarga terdapat 4 pernyataan tidak valid dan 16 pernyataan

valid. Sesuai ketentuan uji validitas di atas, instrumen dapat dinyatakan valid

jika item instrumen memiliki koefisien korelasi di atas 0,3 (rhitung > rtabel),

sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi di bawah 0,3

(rhitung < rtabel), maka item instrumen dinyatakan tidak valid.

b. Uji Validitas Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen.

Pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan, walaupun instrumen sudah

54

valid. Penggunaan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data

akan memberikan hasil penelitian yang valid dan reliabel juga. Menurut

Sugiyono (2010 : 176), pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan

secara eksternal dan internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan

dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan

pengujian reliabilitas instrumen secara internal dapat dilakukan dengan

menganalisis konsistensi item yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.

Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008 : 221), teknik

pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha (α) yaitu :

11 =( )

Keterangan :

= reliabilitas instrumen

k = jumlah item dalam instrumen

= jumlah varians butir

= varians total

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS

17.0 for windows. Menurut Sugiyono (2010:257), terdapat pedoman

memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut :

Tabel 3.7 Intepretasi Reliabilitas

Besarnya Nilai 11 Interpretasi

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono (2010:257)

55

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Lingkungan Keluarga

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items

N of

Items

.786 .818 13 Sumber : Data primer diolah dari SPSS, 2013

Tabel 3.8 menunjukkan bahwa koefisien korelasi ( 11) dari instrumen variabel

lingkungan keluarga (X1) sebesar 0,786. Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas,

dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel lingkungan keluarga adalah reliabel.

Hasil uji reliabilitas instrumen variabel lingkungan keluarga (X1) akan diukur

tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang telah ditentukan

pada tabel 3.7 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi instrumen dari

variabel lingkungan keluarga termasuk dalam kategori kuat. Hal tersebut terlihat

dari koefisien korelasi sebesar 0,786 berada pada interval koefisien antara 0,60 –

0,799 artinya kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian.

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Minat Menjadi Guru Ekonomi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items

N of

Items

.833 .847 20 Sumber : Data primer diolah dari SPSS, 2013

Tabel 3.9 menunjukkan bahwa koefisien korelasi ( 11) dari instrumen variabel

minat menjadi guru ekonomi (Y) sebesar 0,833. Berdasarkan hasil uji reliabilitas

di atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel minat menjadi guru ekonomi

adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen variabel minat menjadi guru

56

ekonomi (Y) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi

reliabilitas yang telah ditentukan pada tabel 3.8 dan diperoleh informasi bahwa

koefisien korelasi instrumen dari variabel minat menjadi guru ekonomi termasuk

dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar

0,833 berada pada interval koefisien antara 0,80 – 1,000 artinya sangat kuat dan

dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian.

Setelah data diperoleh, analisis pendahuluan atau analisis deskriptif dapat

dilakukan kemudian sebelum menerapkan analisis statistik inferensial sebelumnya

diuji kelayakan dan persyaratan analisis menggunakan uji normalitas dan uji

linieritas. Selanjutnya dapat dilakukan uji hipotesis untuk dapat menarik

kesimpulan.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

atau sumber data lain terkumpul Menurut Sugiyono (2010 : 207), kegiatan

analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis

responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,

menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk

menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji

dipotesis yang telah diajukan. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji

kebenaranya melalui pengolahan data kuantitatif (sebagai perhitungan) maupun

kualitatif untuk menginterprestasikan dari data kuantitatif tersebut.

57

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sebaran dari

masing-masing variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak.

Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov yaitu sebagai berikut

KD = 1,36

Keterangan:

KD = Harga Kolmogorov-Smirnov yang dicari

= Jumlah sampel yang diobservasi

= Jumlah sampel yang diharapkan

Hasil perhitungan selanjutnya dikonsultasikan dengan α = 0,05

pada tabel. Apabila dari hasil perhitungan ternyata nilai Kolmogorov -

Smirnov sama atau lebih besar dengan harga tabel maka data tersebut

distribusinya normal (Sugiyono, 2010: 159).

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah antara variabel

bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak. Untuk

uji linieritas dilakukan dengan menggunakan analisis varian dengan garis

regresi yang diperoleh dari harga F, rumusnya sebagai berikut:

58

Keterangan :

= harga bilangan F untuk garis regresi

= rerata kuadrat garis regresi

= rerata kuadrat residu

Sutrisno Hadi (2004: 13) mengatakan Hasil uji F kemudian

dikonsultasikan dengan harga Ftabel dengan taraf signifikansi 5%.

Hubungan variabel bebas dan variabel terikat dikatakan linier apabila

Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel. Hal ini menunjukkan

adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sehingga

analisis dapat dilanjutkan dengan menghitung seberapa signifikan

pengaruh tersebut. Sebaliknya hubungan variabel bebas dan variabel

terikat dikatakan tidak linier jika Fhitung lebih besar dari Ftabel.

2. Pengujian Hipotesis

a. Regresi Linear Berganda

Arikunto (2002:180) manyatakan bahwa regresi linear berganda

adalah regresi linear dimana sebuah variabel terikat (variabel Y)

dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (variabel X).

Perhitungan akan dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows.

Model hubungan variabel akan dianalisis sesuai dengan persamaan

regresi. Langkah – langkah yang dilakukan untuk menganalisis adalah

sebagi berikut: Mencari persamaan garis regresi linier berganda

Y = a + b1X1 + b2X2 Dimana:

Y : Variabel terikat (Prestasi Belajar)

59

X1 : Variabel kepemimpinan

X2 : Variabel jarak kreativitas

a : Konstanta

b1 : Koefisien regresi kepemimpinan

b2 : Koefisien regresi kreativitas

Pengujian regresi berganda dapat digunakan uji statistik t. Uji t

pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel.

Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

Ho diterima bila thitung dicapai pada tingkat p probabilitas > 0,05.

Ho ditolak bila thitung dicapai pada tingkat p probabilitas < 0,05.

b. Uji hipotesis distribusi t

Uji t digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara

predictor X1 (Lingkungan Keluarga) terhadap Y(Minat Menjadi Guru

Ekonomi) dan X2 (Prestasi Belajar) terhadap Y (Minat Menjadi Guru

Ekonomi ). Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro(2008:95);

Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (βi)

sama dengan nol, atau H0: βi = 0, artinya apakah suatu variabel

independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel

dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) paremeter suatu variabel tidak

sama dengan nol, atau Ha: βi ≠ 0. Cara melakukan uji t adalah sebagai

berikut :

60

a. Quick look: bila jumlah degree of freedom adalah 20 atau lebih, dan

derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan βi = 0

dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut).

Dengan kata lain menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan

bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi

variabel dependen.

b. Penghitungan harga thitung kemudian di konsultasikan dengan ttabel

dalam taraf signifikansi 5%. Apabila thitung lebih besar dari ttabel maka

Ha diterima. Sebaliknya jika thitung lebih kecil dari pada ttabel maka H0

diterima.

Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008 : 139) rumus uji

t sebagai berikut :

x =

c. Uji hipotesis distribusi F

Uji F digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara

predikor X (Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar) dan Y (Minat

Menjadi Guru Ekonomi). Kriteria dari uji F yaitu apabila Fhitung> Ftabel

maka H0 ditolak (menerima Ha) yang berarti variabel lingkungan

keluarga dan prestasi belajar belajar secara bersama-sama mempengaruhi

minat menjadi guru ekonomi, dan sebaliknya. Pengujian keberartian

regresi dapat pula melalui aplikasi SPSS yang berlaku bagi regresi

sederhana dan regresi ganda. Menurut Sambas Ali & Maman

61

Abdurahman, (2007:210) kriteria yang digunakan adalah apabila nilai r

lebih besar dari (>) nilai α tertentu maka H0 diterima dan sebaliknya

jika nilai r lebih kecil dari (<) nilai α tertentu maka H0 ditolak.. Adapun

rumusnya adalah:

Freg =

Keterangan:

Freg = harga F garis regresi

N =cacah kasus

M = cacah prediktor

= koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor

(Sutrisno Hadi, 2004:23)

d. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi (R) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependent/terikat Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Jika

R mendekati 1, maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam

menerangkan variasi variabel independen/bebas terhadap variabel

dependen. Sebaliknya jika R mendekati 0 maka semakin lemah variasi

varibel independen menerangkan variabel dependen/terikat sangat

terbatas.