Upload
dwi
View
52
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
HGJ
Citation preview
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Asma Pada Kehamilan
I. Pengkajian
Tanggal : 01 April 2008
Jam : 10.00 di BPS Mojoroto Kediri
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama Ibu : Ny S
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Alamat : Banyuwangi
Nama Suami : Tn ”D”
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Banyuwangi
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan merasakan sesak saat bernafas
Riwayat Kesehatan
Riwayat Penyakit Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, HIV/AIDS, Hepatitis B
dll, menahun seperti DM, Hipertensi, jantung, dll, Menurun Hipertensi, DM dll
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan ibunya pernah menderita penyakit asma
Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan pad akehamilannya sekarang disertai penyakit Asma sejak trimester 2 yaitu pada
usia kehamilan 6 bulan.
3. Riwayat Menstruasi
- Amenorhoe : 7 bulan
- Menarche : 12 tahun
- Lama : ± 7 hari
- Banyak/sedikit : Banyak
- Siklus : ± 28 hari
- Dismonerhoe : (+) pada hari 1 – 3 menstruasi
Fluor albus : (+) kadang-kadang sebelum 2 hari menstruasi
HPHT : 24 Juli 2007
TP / HPL : 01 Mei 2008
4. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas
Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama.
5. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menjadi akseptor KB
6. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan pernikahan 1 x dan usia pernikahannya 1 th
7. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan hubungan dengan keluarga, tetangga dan lingkungan sekitarnya baik
8. Riwayat Sosial Budaya
Ibu mengatakan kadang masih mempercayai adat istiadat yang ada didaerahnya.
9. Pola kebiasaan sehari – hari
Pola Kebiasaan
Sebelum hamil Sesudah hamil
1. Nutrisi
2. Eliminasia. BAB
- Makan sehari 3x porsi biasanya sayur, lauk pauk. Minum ± 8 gelas sehari
- BAB 1 – 2 x/ hari, bau khas, konsistensi lembek warna kuning
- Makan sehari 3 -4x porsi biasanya sayur, lauk pauk. Minum ± 8 gelas sehari
- BAB 1 – 2 x/ hari, bau khas, konsistensi lembek warna kuning
b. BAK
3. Aktifitas
4. Istirahat
5. Sexual
6. Personal Higiene
kecoklatan
- BAK 5 – 6 x/hari,- bau khas, warna
jernih kekuningan
- Mengajar dan melakukan kegiatan sebagai ibu RT misal memasak, mencuci dll
Tidur malam ± 6 – 8 jam/hari, tidur siang ± 1 – 2 jam (kadang-kadang)
- 2 – 3 x dalam 1 mgg
- Mandi 2 - 3 x dalam sehari, ganti celana dalam 2 x sehari
kecoklatan
- BAK 6 - 7 x/hari, bau khas, warna jernih kekuningan.
- Sejak usia kehamilan 8,5 bln ibu cuti mengajar, karena asma yang menyertai kehamilannya ibu mengurangi kegiatan Rtnya
- Tidur malam ± 6 – 8 jam/hari, tidur siang ± 2 – 3 jam/hari
Ibu mengatakan jarang melakukan hub sexual saat dirinya hamil
- Mandi 2 - 3 x dalam sehari, ganti celana dalam 2 x sehari
B. Data Objektive
1. Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran : Composmetis
BB sebelum hamil : 56 Kg
BB sekarang : 66 Kg
TB : 155 cm
Lila : 23 cm
TTV ; TD : 120/90 mmHg
N : 90 x / mnt
RR : 30 x / mnt
S : 367 0 C
2. Pemeriksaan Khusus
1. Inspeksi
- Kepala
- Muka
- Mata
- Hidung
- Bibir
- Gigi
- Telinga
- Leher
- Buah dada
- Perut
- Ekstrimitas
- Genetalia
- Anus
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Rambut hitam, kulit kepala bersih, luka (-),
ketombe (-), tidak rontok, benjolan (-).
Simetris
Konjungtiva merah muda, sklera puith anemis
(-), oedema palpebra (-)
Simetris, tidak polip, tidak ada sekret hidung
Cyanosis (-), mukosa kering (-), stomatitis (-),
lidah tdk kotor
Caries (-)
Bersih, tidak ada serumen
Pembesaran K. Tyroid (-), pembesaran vena
jugularis
Keluarnya colostrum puting susu menonjol,
areola coklat
Linea nigra (+), strie albican (-),
pembesaran sesuai UK
Kekuatan otot 5 5 , tidak ada
2 2
-
Hemoroid (-)
Nyeri (-)
2. Palpasi
- Leher : tidak ada pembengkakan
- Genetalia : -
- Buah dada : Massa (-)
- Abdomen :
a. Leopold I
b. Leopold II
c. Leopold III
d. Leopold IV
:
:
:
:
TFU 3 jari dibawah prsesus
xipoideus (UK 36 mgg)
PUKA, DJJ : 130 x/mnt
Persentasi Kepala
Belum masuk PAP
Variasi : -
Mc. Donald : TFU 31,5 cm
TBJ : 3177,5 gr
3. Auskultasi
- Dada
- DJJ
- Pucntum
Maximum
:
:
:
Menunjukkan Ronkhi dan bising mengi
difus inspirasi dan ekspirasi. Ekspirasi
memanjang pada status asmatikus,
pernapasan sangat sulit dan bising mengi
dapat didengar tanpa stetoskop
(Kedaruratan ibstetri dan ginekologi Hal :
95)
130 x / mnt
dibawah pusat
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Laboratorium
e.
: Dilakukan
1. Px Sputum ® terdapat adanya kristal
charcot leyden yang merupakan
degranulasi dari kristal eosinopil.
2. Px darah ® AGD normal, terdapat
peningkatan dari SGOT dan LDH,
Hiponatremia dan kadar leukosit kadang-
kadang diatas 15.000 / mm3 ®
menandakan terdapatnya suatu infeksi
3. Px faktor alergi ® peningkatan IGE pada
waktu serangan dan menurun pd waktu
bebeas dari serangan
b.Laboratorium
f.
: Dilakukan
1. Px Radiologi (Foto thoraks) ® Normal,
juga digunakan untuk mengetahui, jika
ada komplikasi seperti pneomonia.
(Kedaruratan Obstetri dan Gynekologi ; hal
97)
2. Px tes kulit ® Normal, untuk mencari
faktor alergi
3. EKG ® terdapatnya tanda-tanda
hipertropi otot jantung
4. Px USG ® Janin tunggal, hidup,
intrauteri, presentasi kepala
II. INTERPRETASI DATA
Dx : NY ”S” GIP0000 UK 36 minggu T/H/I Letkep dengan Asma Bronchial
Ds : Ibu mengatakan adanya serangan asma dan sesak dada disertai oleh batuk dan mengi
Do : Ku Baik
TTV ; TD : 120/90 mmHg Bising mengi (+)
N : 90 x / mnt
S : 367 0 C
Ronchi : (+)
Masalah : - Sesak dada
- Bising mengi
Kebutuhan : - Menganjurkan ibu untuk lebih banyak istirahat dan minum
- Menganjurkan ibu untuk bernafas normal saat timbul serangan
- Menganjurkan ibu untuk menghindari tempat-tempat polusi
III. Megantisipasi Diagnosa / Masalah Potensial
Dx : NY ”S” GIP0000 UK 36 minggu T/H/I Letkep dengan Asma Bronchial
Dx Potensial : Infeksi saluran pernafasan
Mx Potensial : - Sesak nafas
- Foetel Nafas
Antisipasi penanganan :
Mx Sesak nafas :
- Memberikan obat – obatan Asma yang sama dengan obat asma saat tidak hamil misalnya :
Aminofilin, Eidrin, Epinefrin dan Kortikosteroid. (Sinopsis Obstetri, hal : 156)
- Mencegah agar tidak terjadi serangan asma saat hamil yaitu dengan menghindari kebiasaan
buruk misalnya merokok, dan jangan menunda pengobatan agar tidak memperparah keadaan
Mx Foetal Distres :
- Memeriksa janin secara teratur melalui USG dan Doppler
- Memberi obat yang tidak membahayakan janin
- Anjurkan ibu untuk miring ke kiri saat tidur agar sirkulasi O2 ke janin lancar.
IV. Mengidentifikasi Kebutuhan Segera
Kolaborasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lain untuk menemukan terapi yang tepat untuk
metalaksanakan pasien
V. Menyusun Rencana Asuhan
Tujuan : Asma pada ibu berkurang / sembuh
Kriteria hasil : sesak nafas, mengi batuk-batuk pada ibu berkurang dan kehamilannya normal sampai aterm
INTERVENSI :
1. Sembuhkan dan mengendalikan gejala Asma
R/ Agar gejala dini langsung diatasi dan asma tidak makin memburuk.
2. Hindarkan kemungkinan infeksi pernafasan dan tekanan emosional
R/ Tekanan emosional seperti terkejut, marah, sedih dll, akan memicu serangan asma yang jika
terjadi secara berulang-ulang akan menyebabkan terjadinya infeksi pernafasan.
3. Ajarkan Olahraga atau senam asma
R/ Agar daya tahan tubuh makin kuat sehingga tahan terhadap faktor pencetus terjadinya asma
4. Ingatkan agar ibu hanya minum obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter
R/ Mencegah agar tidak mempengaruhi pertumbuhan janin
5. Berikan terapi inhalasi kortikosteroid, bronkodilator dan Aminofilin
R/ Penggunaan terapi inhalasi / inhaler dapat digunakan sendiri sewaktu-waktu jika terjadi serangan
asma
6. Berikan bronkhodilator (terbutaline 2,5 mg oral setiap 4 – 6 jam atau 250 mg setiap 15 menit
dalam 3 dosis )
R/ Merelaksasi otak halus dan menurunkan spasme jalan nafas, mengi dan produksi mukosa.
7. Berikan antibiotik jika ada kecurigaan adanya infeksi
R/ Antibiotikmencegah terjadinya infeksi
8. Hindari stress dan ciptakan lingkungan psikologi yang tenang.
R/ Jika lingkungan psikologi tenang, maka emosi ibu akan stabil ® sehingga mengurangi serangan
asma
9. Beri KIE pada ibu untuk tidak memelihara kucing dan hewan berbulu lainnya
R/ Dulu hewan merupakan salah satu faktor pencetus alergi
10. Tempatkan posisi yang nyaman pada pasien contoh : meninggikan kepala tempat tidur, duduk
pada sandaran tempat tidur.
R/ Peninggian kepala tempat tidur memudahkan fungsi pernafasan dengan menggunakan gravitasi
11. Beri penjelasan pad aklien tentang penyakitnya dan diskusikan obat pernafasan efek samping
dan reaksi yang tidak diinginkan.
R/ Menurunkan ansietas dan dapat menimbulkan perbaikan partisipasi pada rencana pengobatan
serta penting bagi pasien memahami perbedaan antara efek samping mengganggu dan
merugikan.
12. Tingkatkan masukan cairan sampai dengan 3000 ml/hari sesuai toleransi jantung memberikan air
hangat.
R/ Hidrasi membantu menurunkan kekentalan sekret, penggunaan cairan hangat dapat menurunkan
kekentalan sekret, penggunaan cairan hangat dapat menurunkan spasme bronkus
VI. Implementasi
- Menyembuhkan dan mengendalikan gejala asma
- Mengajarkan olahraga atau senam asma
- Mengingatkan agar ibu hanya minum obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter
- Memberikan terapi inhalasi kortikosteroid, bronkodilator dan Aminofilin
- Memberikan bronkodilator (terbutaline 2,5 mg oral setiap 4 – 6 jam atau 250 mg setiap 15 menit
dalam 3 dosis )
- Memberikan KIE pada ibu untuk tidak memelihara kucing dan hewan berbulu lainnya
- Menempatkan posisi yang nyaman pada pasien. Contoh : meninggikan kepala tempat tidur,
duduk pada sandaran tempat tidur.
- Memberikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya dan mendiskusikan obat pernafasan efek
samping dan reaksi yang tidak diinginkan
- Menganjurkan untuk meningkatkan masukan cairan sampai dengan 3000 ml/hari sesuai toleransi
jantung memberikan air hangat.
VII. Evaluasi
S : Ibu mengatakan sudah mengerti dengan apa yang disampaikan petugas
O : KU Baik
TTV ; TD : 140/80 mmHg
N : 84 x / mnt
RR : 28 x / mnt
S : 367 0 C
A : Ny ”S” GIP0000 UK 36 minggu T/H/I Letkep dengan Asma Brnchial
P : - KIE tentang keadaan Ibu
- Berikan terapi oral hingga serangan asma ibu berkurang
- Anjurkan senam asma
3.2 Asma Pada Persalinan
I. Pengkajian
Tanggal : 31 Mei 2008
Jam : 08.00 WIB
Tempat : RSUD “AG” Kediri
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama Ibu : Ny “S”
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Guru SD
Pendidikan : S 1
Penghasilan : ± Rp 1.500.000 ,-
Alamat : Jln Selomagleng No 5 Kediri
Nama Suami : Tn ”D”
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : S 1
Penghasilan : ± Rp 1.650.000 ,-
Alamat : Jln Selomagleng No 5 Kediri
2. Alasan Kunjungan :
Rujukan Bidan Desa Selomangleng
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya kenceng – kenceng sejak 3 hari yang lalu dan disertai dengan sesak
nafas
4. Riwayat Kesehatan
Riwayat Penyakit Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, HIV/AIDS, Hepatitis B
dll, menahun seperti DM, Hipertensi, jantung, dll, Menurun Hipertensi, DM dll
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan ibunya pernah menderita penyakit Asma Brnchial
Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan pada kehamilannya sekarang disertai penyakit Asma sejak trimester 3 yaitu pada
usia kehamilan 8 bulan.
5. Riwayat Menstruasi
- Amenorhoe : 7 bulan
- Menarche : 12 tahun
- Lama : ± 7 hari
- Banyak/sedikit : Banyak
- Siklus : ± 28 hari
- Dismonerhoe : (+) pada hari 1 – 3 menstruasi
- Fluor albus : (+) kadang-kadang sebelum 2 hari menstruasi
- HPHT : 24 Juli 2007
- TP / HPL : 01Mei 2008
6. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas
Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama.
7. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menjadi akseptor KB
8. Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan hubungan dengan keluarga, tetangga dan lingkungan sekitarnya baik.
9. Riwayat Sosial Budaya
Ibu mengatakan kadang masih mempercayai adat istiadat yang ada didaerahnya.
10. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan menikah 1 kali dan lama pernikahannya 1 th
11. Pola kebiasaan sehari – hari
Pola Kebiasaan Sebelum hamil Sesudah hamil
7. Nutrisi
8. Eliminasi
a. BAB
b. BAK
9. Aktifitas
10. Istirahat
11. Sexual
12. Personal
Higiene
- Makan sehari 3x porsi
biasanya sayur, lauk pauk.
Minum ± 8 gelas sehari
- BAB 1 – 2 x/ hari, bau
khas, konsistensi lembek
warna kuning kecoklatan
- BAK 5 – 6 x/hari, bau
khas, warna jernih
kekuningan
- Mengajar dan melakukan
kegiatan sebagai ibu RT
misal memasak, mencuci
dll
- Tidur malam ± 6 – 8
jam/hari, tidur siang ± 1
– 2 jam (kadang-kadang)
- 2 – 3 x dalam 1 mgg
- Mandi 2 - 3 x dalam
sehari, ganti celana dalam
2 x sehari
- Makan sehari 3 -4x
porsi biasanya sayur,
lauk pauk. Minum ± 8
gelas sehari
- BAB 1 – 2 x/ hari, bau
khas, konsistensi lembek
warna kuning
kecoklatan
- BAK 6 - 7 x/hari, bau
khas, warna jernih
kekuningan.
- Sejak usia kehamilan
8,5 bln ibu cuti
mengajar, karena asma
yang menyertai
kehamilannya ibu
mengurangi kegiatan
RTnya
- Tidur malam ± 6 – 8
jam/hari, tidur siang ±
2 – 3 jam/hari
- Ibu mengatakan jarang
melakukan hub sexual
saat dirinya hamil
- Mandi 2 - 3 x dalam
sehari, ganti celana
dalam 2 x sehari
B. Data Objektive
1. Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran : Composmetis
BB sebelum hamil : 56 Kg
BB sekarang : 66 Kg
TB : 155 cm
Lila : 23 cm
TTV ; TD : 130/80 mmHg
N : 92 x / mnt
RR : 28 x / mnt
S : 371 0 C
2. Pemeriksaan Khusus
1. Inspeksi
- Kepala
- Muka
- Mata
- Hidung
- Bibir
- Gigi
- Telinga
- Leher
- Payudara
- Abdomen
- Ekstrimitas
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Rambut hitam, kulit kepala bersih, luka (-),
ketombe (-), tidak rontok, benjolan (-).
Simetris, cloasma gravidarum
Konjungtiva pucat (-), sklera putih anemis
(+), anemis (-), oedema palpebra
Simetris, tidak polip, tidak ada sekret
Cyanosis (-), mukosa kering (-), stomatitis
(-), lidah tdk kotor
Caries (-) bersih (+)
Bersih, tidak ada serumen
Pembesaran K. Tyroid (-), pembesaran vena
jugularis
Keluarnya colostrum puting susu menonjol,
hyperpigmentasi, areaola mammae
Linea nigra (+), strie albican (-),
pembesaran sesuai UK
Kekuatan otot 5 5 , tidak ada
- Genetalia
- Anus
:
:
2 2
-
Hemoroid (-), Nyeri (-)
2. Palpasi
- Leher : pembengkakan (-)
- Payudara : Massa (-)
- Abdomen :
1. Leopold I
2. Leopold II
3. Leopold III
4. Leopold IV
:
:
:
:
TFU 3 jari dibawah proxesus
xipoudeus (36 mgg)
Punggung kanan
Persentasi Kepala
Masuk PAP
Mc. Donald : 36 cm
TBJ = (TFU-11) x 155
= 30 – 11 x 155
= 3177,5 gr
3. Auskultasi
- Dada
- DJJ
- Pucntum
Maximum
:
:
:
Menunjukka Ronkhi dan bising mensi dius
inspirasi dan ekspirasi. Ekspirasi memanjang
pada status asmatikus, pernapasan sangat sulit
dan bising mengi dapat didengar tanpa
stetoskop
130 x / mnt
dibawah pusat
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Laboratorium :Px darah : AGD normal
Px faktor laergi : peningkatan Ig E
5. (Kapita Selekta, hal 477)
b. Penunjang :1. Px Radiologi (oto thoraks) : normal
2. Px USG : Preskep UUK
II. INTERPRETASI DATA
Ds : - Ibu mengatakan mules-mules mulai jam
- Ibu mengatakan keluar lendir dan darah
- Ibu mengatakan dadanya amat sesak
Do :
TTV ; TD : 130/80 mmHg Bising mengi (+)
N : 92 x / mnt
RR : 28 x / mnt
S : 371 0 C
Ronchi : (+)
DJJ : 130 x / mnt
His : 3 x 10menit, lama 30 detik
f : 7 cm
effiseen : 75%
Preskep
UUK
Hodge : III
Dx : NY ”S” GIP0000 UK 36 T/H/I letkep Inpartu Kala I Fase Aktif dengan Asma Bronchial
Mx : - Sesak nafas saat inpartu
- Ibu merasa cemas menghadapi persalinannya
III. Megantisipasi Diagnosa / Masalah Potensial
Dx Potensial : Kala II lama
Mx Potensial : - Fetal Distress
- Ibu tampak lelah
Antisipasi penanganan :
1. Memantau keadaan janin
2. memberikan tx O2 pada ibu
3. kolaborasi dengan DSOG untuk melakukan vakum ekstrasi
IV. Mengidentifikasi Kebutuhan Segera
Melakukan konsultasi , kolaborasi dengan DSOG dan tenaga kesehatan lain untuik
penatalaksanaan lebih lanjut.
V. Menyusun Rencana Asuhan
Dx : NY ”S” GIP0000 UK 36 minggu T/H/I letkep Inpartu Kala I Fase Aktif dengan Asma
Tujuan :
a) Persalinan berjalan normal
b) Mencegah terjadinya komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
Kriteria Hasil :
- KU : baik
- TD = 110/70 – 120/90
- RR = 16 – 24 x / mnt
- Nadi = 60 – 100 x / mnt
- Suhu = 36,5 – 37,5 0 C
- DJJ – 120 – 160 x / i
- Asma berkurang
INTERVENSI :
KALA I
1. Observasi TTV
- TD tiap 4 jam sekali
- Nadi setiap 30 menit
- RR setiap 2 jam
- Suhu tiap 4 jam
- Rx : mendeteksi dini jika ada tanda-tanda bahaya, sehingga kita bisa mengambil keputusan
secepatnya
2. Observasi
- DJJ setiap 30 menit
- His setiap 30 menit
- VT tiap 4 jam sekali
3. Persiapan Persalinan
- Pastikan kebersihan ibu setiap ada pengeluaran pervaginam
Rx Memberikan kenyamanan pada ibu
- Perawatan sayang ibu
Rx Meminimalkan rasa kesakitan ibu
- Pengosongan kandung kemih
Rx agar jalan tidak terhalang oleh kandung kemih yang penuh.
- Persipan penolong persalinan
Rx untuk melindungi diri dari cairan yang keluar saat ibu melahirkan yaitu berupa air ketuban
darah dll
- Persiapan peralatan persalinan, juga obat-obatan esensial
Rx mempermudah penolong dalam menatalaksa persalinan dan komplikasi yang mungkin terjadi
- Anjurkan ibu untuk mobilisasi bila masih kuat
Rx membantu dalam penurunan kepala
- Anjurkan ibu untuk makan minun
Rx untuk menambah energi yang digunakan untuk mengejan
- Berikan terapi O2 dengan tekanan yang sesuai
Rx membantu pernafasan ibu dan janin
- Ajarkan ibu cara dan waktu mengejan yang benar
Rx agar ibu tidak terlalu lemah
- Hadirkan pasangan atau orang tua terdekat ibu
Rx kehadiran orang terdekat mampu memberikan dukungan psikologis pada infartu.
KALA II
1. Siapkan pertolongan kelahiran bayi
a. Letakkan handuk bersih untuk mengeringkan bayi jika kepala bayi sudah nampak membuka
dengan diameter 5 – 6 cm
b. Letakkan Underpad dibawah bokong ibu dilipat 1/3 bagian.
Rx Mempermudah penolong daam menatalaksana persalinan serta komplikasinya, Underpad
berguna untuk tempat cairan serta sebagai penyangga perineum agar tidak neptur.
c. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan
Rx Meneliti kembali apakah alat sudah lengkap atau masih ada yang kurang.
d. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
Rx Menjaga keseterilan dalam persalinan, dan untuk melindungi diri.
2. Pakai pertolongan kelahiran bayi dengan vakum ekstraksi dengan indikasi ibu kelelahan.
Dilakukan oleh dr. N. SPOG.
a. Memasang bagian-bagian dari alat vakum ekstraksi dengan tepat.
Rx Menatalaksana Kala II dengan cepat agar ibu cepat relaksasi.
b. Setelah kepala bayi nampak pada introitus vagina mangkuk dimasukkan kedalam vagina dan
langsung diletakkan pada bagian terbawah janin dengan mempergunakan jari telunjuk dan ibu
jari dengan posisi miring sedikit.
Rx ketepatan posisi pemasangan mangkuk akan mempengaruhi keberhasilan vakum ekstraksi
c. Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan apakah letak mangkuk sudah benardan tidak ada
jalan lahir yang terjepit antara mangkuk dan kepala janin, jangan letakkan mangkuk diatas ubun-
ubun.
Rx Jika jalan lahir terjepit diantara mangkuk dan kepala janin, maka akan kesulitan melahirkan
janinnya, ubun-ubun masuk lunak dikhawatirkan.
d. Setelah dilakukan VT ulang Asisten membantu memompa ekstraktor sampai menjadi hampa
udara 0,2 kg/cm2 lalu ditunggu selama kurang dari 2 menit, selama menunggu dilakukan periksa
dalam kembali untuk mengetahui apakah cup sudah benar dan tidak ada jalan lahir yang terjepit
antara mangkuk dan kepala.
Rx Menghindari jika jalan lahir terjepit.
e. Lakukan traksi dengan arah yang sesuai dengan sumbu jalan lahir traksi dilakukan sewaktu his
datang dan pasien disuruh mengejan serta searah dengan titik tengah dari mangkuk (supaya
pinggir cup tidak lepas dari kepala).
Rx Mempercepat pengeluaran janin, dan agar ibu segera lega.
3. Lakukan penanganan bayi baru lahir
a. Lakukan penilaian segera BBL dengan APGAR SCORE
Rx Mendeteksi diri ketidaknormalan pada bayi
b. Keringkan dan isap lendir yang ada pada bayi, lalu selimuti tubuh bayi hingga kepala.
Rx Mencegah hipotermi, penghisapan lendir dilakukan agar pernafasan bayi lancar.
c. Jepit tali pusat dengan klem
Rx Menghentikan aliran darah agar tidak mengganggu pengguntingan tali pusat.
d. Pegang tali pusat dengan satu tangan lindungi perut bayi dan lakukan pertolongan.
Rx Tali pusat harus dipotong karena bayi sudah lahir cukup bulan, placenta sudah tidak berfungsi
lagi
e. Ganti handuk bayi yang telah basah, tali pusat pendahkan bayi ke ruang bayi untuk
mendapatkan penanganan labih lanjut
Rx Menatalaksana Management akti Kala III
4. Lakukan Penatalaksanaan Managemen aktif Kala III
a. Beritahu bahwa ia akan disuntik
Rx Memberikan komunikasi yang akurat pada pasien
b. Suntikan oksitosin 1 menit setelah bayi lahir.
Rx Merangsang kontraksi uterus agar placenta segera lahir
c. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 – 10 cm dari vulva dan segera lahirkan
placena dorso kranid
Rx Memudahkan PTT
d. Lahirkan placenta dengan kedua tangan pegang dan putar hingga selaput ketuban terpilin,
tempatkan placenta pada tempat yang telah disediakan.
Rx Menghindari adanya sisa placenta yang tertinggal yang akan mempengaruhi uterus
5. Nilai Perdarahan
a. Periksa kedua sisi placenta baik foetel maupun maternal.
Rx Observasi secara teratur untuk menantu keadaan ibu.
b. Evaluasi laserasi pada vagina dan Perineum dan lakukan penjahitan jika ada
Rx Menghindari adanya perdarahan dan infeksi akibat laserasi yang tidak diketahui.
6. Lakukan prosedur pasca persalinan
a. Pastikan kontraksi uterus baik dan tidak ada perdarahan
Rx Observasi secara teratur untuk memantau keadaan ibu
b. Lakukan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam
- 2 – 3 dalam 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan
- setiap 15 menit pada 1 jam kedua pasca persalinan
- jika uterus tidak berkontrasi dengan baik, melakukan asuhan yang sesuai untuk
menatalaksanAtonia Uteri
Rx Mengantisipasi terjadinya perdarahan yang tidak diketahui ® syok
c. Ajarkan ibu / keluargacara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi.
Rx Agar ibu tahu bagaimana perbedaan kontraski uterus yang baik dan yang buruk
d. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
Rx Mengetahui berapa banyak darah yang ibu keluarkan dan menentukan penataksanaan selanjutnya
jika terjadi perdarahan
e. Periksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca
persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan
Periksa suhu tubuh ibu setiap jam selama 2 jam pertama pasca persalinan
Lakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal
Rx : Memantau kondisi ibu.
VI. IMPLEMENTASI
1. Mengobservasi TTV
2. Mengobservasi DJJ setiap 30 menit, HIS setiap 30 menit dan VT tiap 4 jam sekali.
3. Mempersiapkan persalinan
Memastikan kebersihan ibu setiap ada pengeluaran pervaginam
Melakukan Perawatan sayang ibu
Mengosongkan kandung kemih
Mempersipan penolong persalinan
Mempersiapan peralatan persalinan, juga obat-obatan esensial
Menganjurkan ibu untuk makandan minun
Memberikan terapi O2 dengan tekanan yang sesuai
Mengajarkan ibu cara dan waktu mengejan yang benar
KALA II
1. Menyiapkan pertolongan kelahiran bayi
a. Meletakkan handuk bersih untuk mengeringkan bayi.
b. Meletakkan Underpad dibawah bokong ibu melipatnya 1/3 bagian.
c. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan
d. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
2. Pakai pertolongan kelahiran bayi dengan vakum ekstraksi.
a. Memasang bagian-bagian dari alat vakum ekstraksi dengan tepat.
b. Setelah kepala bayi nampak pada introitus vagina mangkuk dimasukkan kedalam vagina dan
langsung meletakkan pada bagian terbawah janin dengan mempergunakan jari telunjuk dan ibu
jari dengan posisi sedikit miring.
c. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan letak mangkuk
d. Setelah melakukan VT ulang Asisten membantu memompa ekstraktor sampai menjadi hampa
udara 0,2 kg/cm2 lalu ditunggu selama kurang dari 2 menit, selama menunggu dilakukan periksa
dalam kembali untuk mengetahui apakah cup sudah benar dan tidak ada jalan lahir yang terjepit
antara mangkuk dan kepala.
Melakukan traksi dengan arah yang sesuai dengan sumbu jalan lahir traksi dilakukan sewaktu his
datang dan Menyuruh pasien mengejan
3. Melakukan penanganan BBL
a. Melakukan penilaian segera BBL dengan APGAR SCORE
b. Mengeringkan dan menghisap lendir yang ada pada bayi, lalu selimuti tubuh bayi hingga kepala.
c. Menjepit tali pusat dengan klem
d. Memegang tali pusat dengan satu tangan lindungi perut bayi dan lakukan pertolongan.
e. Mengganti handuk bayi yang telah basah, menali tali pusat Memindahkan bayi ke ruang bayi
untuk mendapatkan penanganan labih lanjut
4. Lakukan Penatalaksanaan Managemen aktif Kala III
a. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik
b. Menyuntikan oksitosin 1 menit setelah bayi lahir.
c. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 – 10 cm dari vulva dan segera lahirkan
placena dorsokranial
d. Melahirkan placenta dengan kedua tangan pegang dan putar hingga selaput ketuban terpilin,
tempatkan placenta pada tempat yang telah disediakan.
5. Menilai Perdarahan
a. Memeriksa kedua sisi placenta baik foetel maupun maternal.
b. Mengevaluasi laserasi pada vagina dan Perineum dan lakukan penjahitan jika ada
6. Melakukan prosedur pasca persalinan
a. Memastikan kontraksi uterus baik dan tidak ada perdarahan
b. Melakukan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam
c. Mengajarkan ibu / keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi.
d. Mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
e. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca
persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan
VII. EVALUASI
KALA I
S : Ibu mengatakan perutnya kenceng-kenceng dan nafasnya sesak
O : - KU : Baik
- TTV ; TD : 130/80 mmHg
N : 92 x / mnt
RR : 28 x / mnt
S : 371 0 C
DJJ : 130 x / mnt
His : 3 x 10 menit,lama 35 detik
f : 7 cm
Effisamen : 75%
Ketuban (+)
Preskep
UUK
Hodge III
A : NY ”S” GIP0000 UK 36 minggu T/H/I letkep Inpartu Kala I Fase Aktif dengan Asma Bronchial
P : - Memberikan terapi O2 dengan tekanan yang sesuai
- Bimbing persalinan
KALA II
S : Ibu mengatakan bahwa ia telah malhirkan bayinya
O : Bayi lahir dengan vakum ekstraksi jam : 12.30 Jenis kelamin : ♀ BB 3000 gr PB 49 cm
A : GIP1000 Masuk Kala IV
P : Lanjutkan MAK III
KALA III
S : Ibu mengatakan bahwa ari-arinya sudah lahir
O : Placenta lahir
A : GIP1000 Masuk Kala IV
P : Lanjutkan pemantauan Kala IV
KALA IV
S : - Ibu mengatakan bahwa dirinya sudah lega
- Ibu mengatakan bahwa sesak nafasnya masih ada
A : Ku ; Baik
TD : 120 / 80 mmHg
S : 37,2 0 C
UC : baik
Ronkhi : (+)
A : GIP1000 dengan 2 jam PP
P : - Lanjutkan asuhan ibu post partum
- Konsultasi ke poli paru untuk sesak nafasnya
- Lanjutkan terapi O2