Author
vuongduong
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 54
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA 2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 ini disusun untuk mengukur tingkat
keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan
dalam Penetapan Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun
2013 dan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 2014.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian
indikator kinerja utama (IKU) yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 dengan realisasinya.
Untuk mengetahui tingkat ketercapaian target kinerja, di bawah ini akan
disajikan capaian kinerja atas sasaran/target yang telah ditetapkan awal Tahun
2013. Secara umum capaian kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
memuaskan dan disajikan pula informasi kinerja pembangunan pendidikan
lainnya yang telah dicapai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sampai dengan
tahun 2013 sebagai berikut:
SASARAN STRATEGIS 1 :
Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Luar Biasa
Indikator Kinerja
2010 2011 2012 2013
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
1) APK PAUD (3-6 tahun) 57.58 61.80 84.44 85.86 86.36 100.58
2) Rasio jumlah pendidik dengan Peserta Didik PAUD
7.96 8.07 9.13 10 9.86 101.42
3) Angka Partisipasi Kasar (APK)
- (SD/MI Paket A) 112,53 112,67 112,69 112.70 112.70 100
- (SMP/MTs/Paket B) 102,11 102,12 102,15 102.20 102.22 100.02
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 55
Indikator Kinerja
2010 2011 2012 2013
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
4) Angka Partisipasi Murni (APM)
- (SD/MI Paket A) 97,08 97,16 97,23 97.50 97,83 100.34
- (SMP/MTs/Paket B) 85,94 85,96 86,07 86.25 86,36 100.13
5) Angka Putus Sekolah
- (SD/MI) 0,20 0,18 0,13 0.14 0,12 116.67
- (SMP/MTs) 0,41 0,40 0,39 0.38 0,37 102.70
6) Angka Mengulang
- (SD/MI) 2,61 2,59 2,13 2.00 1,93 103.63
- (SMP/MTs) 0,21 0,20 0,15 0.15 0,14 107.14
7) Angka Kelulusan (AL)
- (SD/MI) 99,38 99,45 99,91 99.30 99,92 100.62
- (SMP/MTs) 98,01 98,31 98,88 98.2 98,99 100.80
8) Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
98,61 98,67 98,85 96 98,92 103.04
9) Rasio siswa/kelas
- (SD/MI) 22 23 23 23 23 100
- (SMP/MTs) 35 35 30 28 30 107.14
10) Rasio siswa per guru
- (SD/MI) 14 13 13 15 13 86.67
- (SMP/MTs) 12 12 12 15 12 80
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 56
Indikator Kinerja
2010 2011 2012 2013
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
11) Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)
- (SD) 14 21 24 38 24 63,16
- (SMP) 66 66 66 60 66 110
12) Persentase peningkatan sekolah yang menerapkan pendidikan seni
- (SD/MI) 10 9,09 0 10 16,67 166,7
- (SMP/MTs) 15,3 13,3 0 3 41,17 1372,3
13) Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C
73,70 73,78 74,21 75.20 78,21 104.00
14) Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA/MA/SMK/ SMALB/Paket C
53,37 54,97 55,94 56.57 59,78 105.67
15) Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA
0,84 0,83 0,80 0.70 0,68 102.94
16) Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK
97,45 97,73 98,14 97.75 98,27 100.53
17) Angka mengulang jenjang SMA/MA/SMK
0,20 0,19 0.19 0.20 0,17 117.65
18) Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA
87,59 87,69 87,78 87.75 87,89 100.16
19) Rasio jumlah siswa SMA:SMK
46.52: 53.48
46.69: 53.31
46.87: 53.13
40.00: 60.00
39.96: 60.04
100.15
20) Rasio siswa/kelas (SMA/SMK)
37 36 33 33 33 100
21) Rasio siswa per guru SMA/SMK
13 12 12 15 12 80
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 57
Indikator Kinerja
2010 2011 2012 2013
Realisasi Target Realisasi %
Capaian
22) Jumlah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI/SBI) jenjang SMA/SMK
59 59 69 60 69 115
23) Persentase peningkatan sekolah jenjang SMA/MA/SMK yang menerapkan pendidikan seni
9,09 8,3 0.00 3,00 38.46 1,282
24) Persentase sekolah berakreditasi
39.00 51.00 63.00 82,75 65,00 78.55
25) Persentase penduduk miskin yang bisa bersekolah
65.77 73.79 93.03 79.00 72.15 91.33
26) Jumlah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi
172 223 382
900
458 50,88
SASARAN STRATEGIS 2
Menurunnya buta aksara penduduk di atas usia 15 tahun
Indikator Kinerja
2010 2011 2012 2013
Realisasi/ Capaian Target Realisasi %
Capaian
1) Angka Melek Huruf usia usia 15 24 tahun
99.24 99.29 99.30 99.40 99.36 99.96
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 58
SASARAN STRATEGIS 3
Meningkatnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan
Indikator Kinerja 2010 2011 2012 2013
Realisasi/ Capaian Target Realisasi %
Capaian
1) Persentase pendidik & tenaga kependidikan berkualifikasi akademik minimal S1/D4
67.09 69.19 71.3 73.99 75.51 102.05
2) Persentase pendidik & tenaga kependidikan bersertifikat profesi
24.41 33.13 44.38 48.76 55.11 113.02
SASARAN STRATEGIS 4
Terwujudnya fasilitasi hasil karya cipta pendidikan tinggi
Indikator Kinerja
2010 2011 2012 2013
Realisasi/ Capaian Target Realisasi %
Capaian
1) Jumlah hasil karya cipta mahasiswa yang dihasilkan
2 2 2 10 10 100
B. ANALISA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah menetapkan 8 (delapan) program
prioritas dan 5 (lima) program penunjang sebagaimana tercantum dalam
perencanaan kinerja. Program - program utama pembangunan pendidikan yang
dilaksanakan di Jawa Timur meliputi:
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (Wajardikdas 9 tahun)
3. Program Pendidikan Menengah (Dikmen)
4. Program Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI)
5. Program Pendidikan Luar Biasa (PLB)
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 59
6. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Tendik)
7. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
8. Program Pendidikan Tinggi (Perti)
Sebagai perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan
urusan pemerintahan di bidang pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
memiliki kewajiban memenuhi target kinerja sasaran strategis dengan indikator
kinerja utama sebagai tolok ukur capaian program yang telah ditetapkan.
Ketercapaian indikator kinerja tersebut diharapkan dapat berkontribusi terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 2014. Berikut disajikan tingkat
ketercapaian indikator kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun 2013
berdasarkan sasaran strategis.
SASARAN STRATEGIS 1:
Meningkatkan aksesbilitas dan peningkatan kualitas pendidikan anak
usia dini (PAUD), pendidikan dasar (Dikdas), pendidikan menengah
(Dikmen) dan pendidikan luar biasa (PLB)
Pencapaian target kinerja atas sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA
Target Realisasi/Capaian %
Capaian 2013 2010 2011 2012 2013
1. APK PAUD (3-6 tahun) 85.86 57.58 61.80 84.44 86.36 100.58
2. Rasio jumlah pendidik dengan Peserta Didik PAUD
10 7.96 8.07 9.13 9.86 101.42
3. Angka Partisipasi Kasar (APK)
- (SD/MI Paket A) 112.70 112,53 112,67 112,69 112,70 100
- (SMP/MTs/Paket B)
102.20 102,11 102,12 102,15 102,22 100.02
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 60
INDIKATOR KINERJA Target Realisasi/Capaian %
Capaian 2013 2010 2011 2012 2013
4. Angka Partisipasi Murni (APM)
- (SD/MI Paket A) 97.50 97,08 97,16 97,23 97,83 100.34
- (SMP/MTs/Paket B) 86.25 85,94 85,96 86,07 86,36 100.13
5. Angka Putus Sekolah
- (SD/MI) 0.14 0,20 0,18 0,13 0,12 116.67
- (SMP/MTs) 0.38 0,41 0,40 0,39 0,37 102.70
6. Angka Mengulang Jenjang SD/MI
- (SD/MI) 2.00 2,61 2,59 2,13 1,93 103.63
- (SMP/MTs) 0.15 0,21 0,20 0,15 0,14 107.14
7. Angka Kelulusan (AL)
- (SD/MI) 99.30 99,38 99,45 99,91 99,92 100.62
- (SMP/MTs) 98.20 98,01 98,31 98,88 98,99 100.80
8. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
96 98,61 98,67 98,85 98,92 103.04
9. Rasio siswa/kelas
- (SD/MI) 23 22 23 23 23 100
- (SMP/MTs) 28 35 35 30 30 107.14
10. Rasio siswa per guru
- (SD/MI) 15 14 13 14 13 86.67
- (SMP/MTs) 15 12 12 12 12 80
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 61
INDIKATOR KINERJA Target Realisasi/Capaian %
Capaian 2013 2010 2011 2012 2013
11. Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)
- (SD) 38 14 21 24 24 63.15
- (SMP) 60 66 66 66 66 110
12. Persentase peningkatan sekolah yang menerapkan pendidikan seni
- (SD) 10 10 9.09 0 16.67 166.7
- (SMP) 3 15.3 13.3 0 41.17 1372.3
13. Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK
75.20 73,70 73,78 74,21 78,21 104.00
14. Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA/MA/SMK/Paket C
56.57 53,37 54,97 55,94 59,78 105.67
15. Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA
0.70 0,84 0,83 0,80 0,68 102.94
16. Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK
97.75 97,45 97,73 98,14 98,27 100.53
17. Angka mengulang jenjang SMA/MA/SMK
0.20 0,20 0,19 0.19 0,17 117.65
18. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA
87.75 87,59 87,69 87,78 87,89 100.16
19. Rasio siswa/kelas (SMA/SMK)
33 37 36 33 33 100
20. Rasio siswa per guru SMA/SMK
15 13 12 12 12 80
21. Rasio jumlah siswa SMA:SMK 40.00:
60.00 46.52: 53.48
46.69: 53.31
46.87: 53.13
39.96: 60.04
100.15
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 62
INDIKATOR KINERJA Target Realisasi/Capaian %
Capaian 2013 2010 2011 2012 2013
22. Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) jenjang SMA/SMK
60 59 59 69 69 115
23. Persentase peningkatan sekolah jenjang SMA/MA/SMK yang menerapkan pendidikan seni
3 9.09 8.3 0 38.46 1,282
24. Persentase sekolah berakreditasi
82.75 39.00 51.00 63.00 65.00 78.54
25. Persentase penduduk miskin yang bisa bersekolah
79.00 65.77 73.79 93.03 72.15 91.33
26. Jumlah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi
900 172 223 382 458 50.88
Sasaran strategis ini didukung oleh beberapa program, di antaranya:
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dimaksudkan untuk mengoptimalkan
perkembangan kapabilitas kecerdasan anak. Program pendidikan ini bukan
hanya sekedar untuk memberikan pengalaman belajar, tetapi dimaksudkan
untuk menyiapkan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sejak usia
dini.
Program PAUD bertujuan agar semua anak usia dini, laki laki maupun
perempuan, terutama yang berasal dari keluarga miskin, memiliki kesempatan
tumbuh dan berkembang optimal sesuai potensi yang dimiliki dan tahap
perkembangan atau tingkat usia mereka, sebagai persiapan mengikuti
pendidikan jenjang sekolah dasar.
Program ini dititikberatkan pada peningkatan akses dan pelayanan pendidikan
melalui jalur formal, seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA),
dan bentuk lain yang sederajat; juga jalur pendidikan non-formal berbentuk
Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 63
sederajat; serta informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan, dalam rangka membina, menumbuhkan dan
mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal agar memiliki kesiapan
memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Pencapaian target kinerja atas program ini adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA
Target Realisasi/Capaian % Capaian 2013 2010 2011 2012 2013
1. APK PAUD (3-6 tahun)
85.86 57.58 61.80 84.44 86.36 100.58
2. Rasio jumlah pendidik dengan Peserta Didik PAUD
10 7.96 8.07 9.13 9.86 101.42
Berdasarkan kondisi data kinerja sasaran PAUD di atas, dapat kita lihat
perkembangannya dari tahun ke tahun persentasenya semakin meningkat. Di
tahun 2012 APK PAUD mencatat perkembangan yang menggembirakan yaitu
sebesar 84.44%, dan meningkat di tahun 2013 sebesar 86.36%.
Pencapaian APK PAUD pada tahun 2013 yang melampaui target
menunjukkan bahwa semakin banyak anak usia 3 6 tahun yang terlayani
oleh PAUD melalui jenjang formal (TK) maupun nonformal (KB, TPA, SPS).
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui berbagai kegiatan di Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, di antaranya sebagai berikut:
1. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan Mutu TK/RA (067)
2. Kegiatan : Manajemen pendidikan TK/RA (068)
3. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan mutu PAUD (069)
4. Kegiatan : Pengembangan manajemen PAUD (076)
Jumlah peserta didik Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA)
pada tahun 2012 menurun dari sebanyak 995.422 orang pada tahun 2011
menjadi 973.497 orang. Namun, pada tahun 2013 jumlah siswa meningkat
pesat menjadi 1.410.568 orang. Adapun jumlah lembaga, kelas dan guru TK
terus mencatatkan perkembangan yang menggembirakan dari tahun ke tahun
seperti rincian tabel berikut:
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 64
Tabel 5 Perkembangan pendidikan formal pada jenjang TK/RA
Tahun 2011 2013
No. Komponen Satuan 2011 2012 2013
1 Pend Usia 4-6 tahun
Pend Usia 3-6 tahun
Orang
Orang
1.793.930
-
1.973.323
-
-
2.423.240
2
Siswa
a. TK
b. RA
Orang
Orang
Orang
995.422
808.947
186.475
973.497
754.094
219.403
1.410.568
929.721
480.847
3
Guru
a. TK
b. RA
Orang
Orang
Orang
80.042
64.431
15.611
86.432
70.121
16.311
98.548
70.418
28.130
4
Lembaga
a. TK
b. RA
Lembaga
Lembaga
Lembaga
21.741
17.353
4.388
22.347
17.691
4.656
23.940
18.217
5.723
5
Kelas
a. TK
b. RA
Kelas
Kelas
Kelas
51.653
43.357
8.296
55.286
46.162
9.124
63.611
48.731
14.880
Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2010/2011 2011/2012 2012/2013 Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Jumlah penduduk usia Taman Kanak-Kanak yaitu usia 4 - 6 tahun di Provinsi
Jawa Timur (menurut BPS) menunjukkan peningkatan dari 1.793.930 orang
pada 2011 menjadi 1.973.323 orang pada tahun 2012, sedangkan untuk
pengukuran di tahun 2013, tolok ukur dari BPS telah berubah dari jumlah
penduduk usia 4-6 menjadi jumlah penduduk usia 3-6 tahun sebanyak
2.423.240 orang.
Berbagai kegiatan untuk mendukung keberhasilan Program Pendidikan Anak
Usia Dini juga terlaksana, di antaranya Workshop Pengembangan Manajemen
UKS TK, Workshop Pengembangan Fisik Motorik di TK, Workshop
Pengembangan Bahasa dan Kognitif di TK, Workshop Kontekstual
Pembelajaran di TK, Workshop Pengembangan Manajemen TK, Workshop
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 65
Penguatan Kinerja Pengawas di TK, Rakor Evaluasi Program TK, Workshop
Pembuatan Alat Peraga Edukatif di TK, Workshop Program Pembelajaran di
TK, Workshop Pembuatan Buku Cerita Bergambar Di TK, Workshop
Pengembangan Kognitif Melalui Permainan, Workshop Pengembangan
Pembelajaran Atraktif di TK, Workshop Pembuatan Media Pembelajaran dari
Bahan Alam di TK, Workshop Pengembangan Metodologi Pembelajaran di
TK, Workshop Eksplorasi Permainan Anak, Workshop Pengembangan
Bahasa dan Seni, Workshop Pengembangan Penyelenggaraan TK, Workshop
Pelaksanaan Akreditasi di TK.
Dalam mengasah keterampilan peserta didik dan tenaga pendidik juga
diselenggarakan kegiatan lomba lomba yang meliputi Lomba Bina Kreatifitas
Anak TK dalam Rangka HAN, Lomba Lingkungan Sekolah Sehat TK.
Selain itu, peningkatan kualitas pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini juga
diupayakan dicapai melalui pelaksanaan Rakor Tiga Komponen Pendidikan
TK (Dinas Pendidikan Kab/Kota, GOPTKI, dan IGTKI) untuk menunjang
kinerja Manajemen Program PAUD yang baik.
Meskipun target kinerja yang ditetapkan sudah terlampaui, namun dalam
pproses pencapaiannya terdapat beberapa permasalahan yang perlu
diantisipasi di tahun mendatang, antara lain:
1. Data dari Kabupaten/Kota kurang lengkap
2. Rendahnya kualitas Guru PAUD maupun TK
3. Kurangnya fasilitas belajar
4. Insentif yang diberikan untuk pengajar PAUD kecil
5. Kurangnya koordinasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah
Daerah
6. Jumlah Guru PAUD dengan kuota kegiatan peningkatan mutu pendidik
PAUD masih belum terpenuhi.
7. Belum semua Kab/Kota memanfaatkan alumni peserta workshop di
provinsi maupun nasional untuk mengembangkan kompetensi yang
diperolehnya dalam meningkatkan mutu pembelajaran di daerahnya.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 66
Upaya pemecahan masalah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Data dari Kabupaten/Kota lebih dilengkapi
2. Meningkatkan kualitas Guru PAUD melalui pemberian beasiswa untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
3. Menambah fasilitas edukasi untuk lembaga PAUD
4. Menambah insentif untuk Pengajar PAUD demi meningkatkan kinerja
pengajar PAUD.
5. Melakukan Koordinasi lebih lanjut antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah agar tercipta sinkronisasi koordinasi sehingga dapat
membuat perencanaan program yang lebih matang.
6. Merekrut beberapa orang per Kab/Kota untuk mengikuti pelatihan
peningkatan mutu pendidikan PAUD.
7. Mengadakan sosialisasi dalam peningkatan kinerja Guru PAUD.
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun (1.01.16)
Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan
pendidikan dasar yang bermutu dan terjangkau, baik melalui jalur formal
maupun non formal yang mencakup SD termasuk SDLB, MI dan Paket A serta
SMP, MTs dan Paket B. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk
meningkatkan mutu sarana prasarana sebagai tempat pembelajaran yang
kondusif bagi siswa dan guru.
Sasaran program ini adalah seluruh anak usia 7 15 tahun baik laki laki
maupun perempuan agar dapat memperoleh pendidikan, setidak tidaknya
sampai jenjang sekolah menengah pertama atau yang sederajat.
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dimaksudkan untuk
menuntaskan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun,
dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan dan pemerataan
pendidikan dasar SMP/MTs, termasuk Paket B. Program ini dititikberatkan
untuk meningkatkan angka lulusan SD/MI/Paket A untuk melanjutkan ke
jenjang SMP/MTs/Paket B, disertai upaya menurunkan angka putus sekolah
dan mengulang kelas di kalangan peserta didik SMP/MTs/Paket B, sehingga
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 67
seluruh penduduk usia 13-15 tahun dapat menyelesaikan, setidaknya,
pendidikan pada jenjang menengah pertama.
Pencapaian target kinerja atas program ini adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA Target Realisasi/Capaian %
Capaian 2013 2010 2011 2012 2013
3. Angka Partisipasi Kasar (APK)
- (SD/MI/Paket A) 112.70 112,53 112,67 112,69 112,70 100
- (SMP/MTs/Paket B)
102.20 102,11 102,12 102,15 102,22 100.02
4. Angka Partisipasi Murni (APM)
- (SD/MI Paket A) 97.50 97,08 97,16 97,23 97,83 100.34
- (SMP/MTs/Paket B) 86.25 85,94 85,96 86,07 86,36 100.13
5. Angka Putus Sekolah
- (SD/MI) 0.14 0,20 0,18 0,13 0,12 116.67
- (SMP/MTs) 0.38 0,41 0,40 0,39 0,37 102.70
6. Angka Mengulang Jenjang SD/MI
- (SD/MI) 2.00 2,61 2,59 2,13 1,93 103.63
- (SMP/MTs) 0.15 0,21 0,20 0,15 0,14 107.14
7. Angka Kelulusan (AL)
- (SD/MI) 99.30 99,38 99,45 99,91 99,92 100.62
- (SMP/MTs) 98.20 98,01 98,31 98,88 98,99 100.80
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 68
INDIKATOR KINERJA Target Realisasi/Capaian %
Capaian 2013 2010 2011 2012 2013
8. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
96 98,61 98,67 98,85 98,92 103.04
9. Rasio siswa/kelas
- (SD/MI) 23 22 23 23 23 100
- (SMP/MTs) 28 35 35 30 30 107.14
10. Rasio siswa per guru
- (SD/MI) 15 14 13 14 13 86.67
- (SMP/MTs) 15 12 12 12 12 80
11. Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)
- (SD) 38 14 21 24 24 63,16
- (SMP) 60 66 66 66 66 110
12. Persentase peningkatan sekolah yang menerapkan pendidikan seni
- (SD) 10 10 9,09 0 16,67 166,7
- (SMP) 3 15,3 13,3 0 41,17 1372,3
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 69
Data tersebut di atas menunjukkan bahwa secara umum capaian indikator kinerja
program Pendidikan Dasar telah tercapai. Meskipun masih terdapat indikator
jumlah sekolah RSBI/SBI jenjang SD dan SMP yang tidak tercapai. Pada tahun
2013 program RSBI telah dihapuskan oleh Mahkamah Konstitusi atas gugatan
sebagian elemen masyarakat, karena program ini dianggap bertentangan dengan
Undang Undang Dasar. Putusan MK No: 5/PUU/-X/2012 mengabulkan
permohonan Koalisi Pendidikan sehingga menghapus dasar hukum
penyelenggaraan RSBI. Akhirnya Kemendikbud mengeluarkan Surat Edaran
Nomor 017/MPK/SE/2013 tanggal 30 Juni 2013 yang menyatakan bahwa sekolah
yang bertaraf internasional menjadi sekolah regular.
Program RSBI dinilai mengandung diskriminasi dikarenakan yang dapat
bersekolah di sekolah yang bertaraf RSBI hanyalah orang-orang tertentu saja
yang memiliki uang lebih. Maka, tidak ada lagi penambahan jumlah RSBI/SBI di
Jawa Timur karena segala program dan kegiatan yang terkait dengan RSBI/SBI
dihentikan dan dialihkan ke program dan kegiatan lainnya.
97.0197.08
97.1697.23
97.83
96.6
96.8
97
97.2
97.4
97.6
97.8
98
2009 2010 2011 2012 2013
APK SD/SDLB/MI/Paket A Jawa Timur
APK SD/SDLB/MI/Paket A
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 70
2009 2010 2011 2012 2013
APM SD/SDLB/MI/Paket A 112.3 112.53 112.67 112.69 112.7
112.1
112.2
112.3
112.4
112.5
112.6
112.7
112.8
APM SD/SDLB/MI/Paket A Jawa Timur
0
20
40
60
80
100
20092010
20112012
2013
0.20.2
0.180.13
0.12
2.63 2.61 2.592.13
1.93
99.05 99.38 99.45 99.91 99.92
Angka Putus Sekolah, Angka Mengulang dan Angka Kelulusan jenjang SD/MI Jawa Timur
Angka Putus Sekolah
Angka Mengulang
Angka Kelulusan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 71
102.09
102.11102.12
102.15
102.22
102
102.05
102.1
102.15
102.2
102.25
2009 2010 2011 2012 2013
APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B Jawa Timur
APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B
85.44
85.94 85.96
86.07
86.36
84.8
85
85.2
85.4
85.6
85.8
86
86.2
86.4
86.6
2009 2010 2011 2012 2013
APM SMP/MTs/SMPLB/Paket B Jawa Timur
APM SMP/MTs/SMPLB/Paket B
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 72
Dapat kita lihat partisipasi orang tua untuk menyekolahkan anak usia 7 -12 tahun ke
jenjang SD/MI yang menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dari tahun
ke tahun. Di tahun 2010 APK jenjang SD/MI mencapai 112,53%, kemudian
meningkat menjadi sebesar 112,67% pada tahun 2011 dan kembali mengalami
peningkatan sebesar 112,69% di tahun 2012, hingga mencapai 112,70% di tahun
2013. APK jenjang SMP/MTs dapat kita lihat persentase capaiannya di tahun 2010
sebesar 102,11%, meningkat di tahun 2011 persentasenya menjadi sebesar
102,12%, kemudian bertambah di tahun 2012 sebesar 102,15%, dan kembali
mengalami peningkatan di tahun 2013 menjadi sebesar 102,22%.
Berikutnya, indikator kinerja Angka Partisipasi Murni (APM) Jenjang SD/MI dari
97,08% di tahun 2010, meningkat menjadi 97,16% di tahun 2011 dan selanjutnya
naik kembali menjadi 97,23% di tahun 2012, kemudian meningkat terus di tahun
2013 menjadi 97,83%. Pencapaian Kinerja APM SD/MI di tahun 2013 sebesar
97,83% telah mencapai target yang ditetapkan sebesar 97,50%.
Indikator Kinerja selanjutnya adalah APM jenjang SMP/MTs dari 85,94% di tahun
2010, menjadi 85,96% di tahun 2011 dan meningkat menjadi 86,07% di tahun
2012, selanjutnya naik kembali menjadi 86,36% di tahun 2013. APM adalah
Angka Putus Sekolah
Angka Mengulang
Angka Kelulusan0
50
100
20092010
20112012
2013
0.42 0.410.4
0.390.37
0.22 0.21 0.2 0.15 0.14
98 98.01 98.31 98.88 98.99
Angka Putus Sekolah, Angka Mengulang dan Angka Kelulusan jenjang SMP/MTs Jawa
Timur
Angka Putus Sekolah Angka Mengulang Angka Kelulusan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 73
penghitungan dari jumlah siswa usia 13-15 tahun dibandingkan dengan jumlah
penduduk usia 13-15 tahun, berarti kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan
anaknya di jenjang SMP/MTs secara tepat waktu mengalami peningkatan.
Dari data perkembangan APK dan APM tersebut, menunjukkan pula bahwa
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun Jawa Timur sangat efektif dan
signifikan terhadap kenaikan angka melanjutkan dari SD ke SMP, hal ini tidak sia-
sia bila program sharing bantuan operasional sekolah dari pemerintah Jawa Timur
sebagai pendamping Bantuan Operasional (BOS) Nasional yang tetap
dipertahankan kelanjutannya demi penuntasan wajib belajar 9 tahun.
Selain itu, hal tersebut menunjukkan bahwa Program Penuntasan Wajib Belajar
Pendidikan Dasar 9 Tahun berjalan sesuai dengan harapan. Bahkan dapat
dikatakan bahwa Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun di Provinsi Jawa Timur
telah tuntas paripurna, sehingga bisa dilanjutkan dengan Program Rintisan Wajib
Belajar Pendidikan Menengah 12 Tahun yang sebenarnya di Provinsi Jawa Timur
telah dimulai pada tahun 2008.
Indikator kinerja berikutnya adalah Angka Putus Sekolah. Pada jenjang SD/MI dari
0,20% di tahun 2010 menurun menjadi 0,18% di tahun 2011 dan menurun menjadi
0,13% di tahun 2012, dan kembali mengalami penurunan menjadi sebesar 0,12%
di tahun 2013. Sementara itu, Angka Putus Sekolah jenjang SMP/MTs dari 0,41%
di tahun 2010 menjadi 0,40% di tahun 2011 menurun menjadi 0,39% di tahun
2012, dan kembali terjadi penurunan menjadi sebesar 0,37% Di tahun 2013.
Terjadinya penurunan Indikator Angka Putus Sekolah jenjang SD/MI dan
SMP/MTs di Provinsi Jawa Timur menunjukkan bahwa semakin sedikitnya murid
yang putus sekolah, menandakan bahwa pembangunan pendidikan telah
berlangsung dengan baik.
Indikator selanjutnya adalah menurunnya Angka Mengulang Kelas pada jenjang
SD/MI dan SMP/MTs. Dapat dilihat dari indikator Angka Mengulang Jenjang
SD/MI sebesar 2,61% di tahun 2010 menurun menjadi 2,59% di tahun 2011,
kembali terjadi penurunan di tahun 2012 menjadi 2,13% dan kembali terjadi
penurunan persentase menjadi sebesar 1,93% di tahun 2013. Sedangkan untuk
indikator Angka Mengulang jenjang SMP/MTs dari 0,21% di tahun 2010 menurun
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 74
menjadi 0,20% di tahun 2011, menurun kembali menjadi 0,15% di tahun 2012, dan
kembali mengalami penurunan menjadi sebesar 0,14% di tahun 2013. Hal ini
mengindikasikan bahwa dari tahun ke tahun kualitas kepengajaran guru dalam
mendongkrak prestasi siswa semakin meningkat sehingga berdampak pada
menurunnya jumlah siswa yang tidak naik kelas atau tidak lulus.
Peningkatan kualitas hasil belajar diukur dengan meningkatnya persentase siswa
yang lulus evaluasi belajar dengan indikator Angka Kelulusan (AL) SD/MI yang
mencapai 99,38% di tahun 2010, lalu meningkat menjadi 99,45% di tahun 2011
kemudian meningkat menjadi 99,91% di tahun 2012 dan meningkat kembali
menjadi 99,92% di tahun 2013. Pada jenjang SMP/MTs, Angka Kelulusan (AL)
mencapai 98,01% di tahun 2010, meningkat di tahun 2011 menjadi 98,31% dan
naik lagi menjadi 98,88% di tahun 2012 dan terus mengalami peningkatan menjadi
sebesar 98,99% di tahun 2013.
Selanjutnya adalah indikator kinerja Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke
SMP/MTs, di tahun 2010 persentasenya sebesar 98,61% meningkat menjadi
98,67% di tahun 2011 dan mengalami penurunan di tahun 2012 menjadi sebesar
98,85%, sementara di tahun 2013 kembali meningkat menjadi sebesar 98,92%.
Rasio siswa/kelas (SD/MI) di tahun 2010 menunjukkan angka 22 sedangkan pada
tahun 2011, 2012 dan 2013 persentase menunjukkan angka 23. Indikator kinerja
selanjutnya adalah Rasio Siswa/Kelas (SMP/MTs). Pada tahun 2010 dan 2011
menunjukkan angka 35 sedangkan pada tahun 2012 dan 2013 rasio siswa/kelas
menunjukkan angka 30. Hal ini menunjukkan bahwa semakin hari jumlah murid
yang belajar diruang kelas semakin sedikit dan tidak berdesak-desakan. Dengan
semakin menurunnya rasio siswa/kelas, maka semakin banyak ruang kelas baru
yang dibangun di sekolah-sekolah di provinsi Jawa Timur.
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program / Kegiatan di Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, di antaranya sebagai berikut:
1. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan mutu pendidikan SD/MI (083)
2. Kegiatan : Perluasan kesempatan belajar SMP/MTs di Jawa Timur (084)
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 75
3. Kegiatan : Peningkatan Manajemen Pendidikan SMP/MTs di Jawa Timur
(086)
4. Kegiatan : Peningkatan mutu pendidikan SD/SMP melalui pendidikan jarak
jauh (087)
5. Kegiatan : Peningkatan mutu SMP/MTs dan Sekolah Berwawasan
Lingkungan (097)
6. Kegiatan : Pengembangan dan peningkatan mutu kesenian pendidikan dasar
(098)
Pada jenjang pendidikan SD/MI pada kurun waktu tahun 2011 sampai dengan
tahun 2013 terjadi peningkatan jumlah penduduk usia sekolah 7-12 tahun, APK,
APM dan jumlah lulusannya, seperti rincian tabel berikut:
Tabel 6
Perkembangan pendidikan pada jenjang SD/MI Tahun 2011 2013
No. Komponen Satuan 2011 2012 2013
1 Pend Usia 7-12 tahun Orang 3.804.909 3.806.927 4.055.766
2 Siswa Baru Tingkat I Orang 706.779 681.039 724.682
a. SD Orang 553.611 532.787 574.790
b. MI Orang 153.168 148.252 149.892
3 Siswa Orang 4.222.205 4.211.803 4.492.919
a. SD Orang 3.394.645 3.384.692 3.647.919
b. MI Orang 827.560 827.111 845.000
4 Siswa Usia 7-12 tahun Orang 3.677.580 3.651.583 3.918.580
a. SD Orang 2.957.624 2.919.676 3.148.917
b. MI Orang 719.956 731.907 769.663
5 Lulusan Orang 636.517 645.296 647.412
a. SD Orang 514.057 522.608 524.182
b. MI Orang 122.460 122.688 123.230
6 Guru Orang 324.471 291.461 345.609
a. SD Orang 244.370 214.891 264.869
b. MI Orang 80.101 76.570 80.740
7 Sekolah Lembaga 25.996 26.554 27.066
a. SD Lembaga 19.590 19.734 19.900
b. MI Lembaga 6.406 6.820 7.166
8 Ruang Kelas R.Kelas 172.700 174.514 181.504
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 76
a. SD R.Kelas 130.793 133.174 138.780
b. MI R.Kelas 41.907 41.340 42.724
Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2010/2011 - 2011/2012 2012/2013 Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia 7 -12 tahun dan lulusan
mengalami peningkatan. Jumlah penduduk usia 7 12 tahun meningkat tipis dari
tahun 2011 sebanyak 3.804.909 orang menjadi 3.806.927 orang pada tahun 2012
dan meningkat lagi menjadi sebanyak 4.055.766 orang di tahun 2013. Jumlah
lulusan pada tahun 2011 sebanyak 636.517 meningkat menjadi 645.296 orang
pada 2012, dan meningkat kembali menjadi 647.412 orang di tahun 2013.
Adapun jumlah siswa menurun dari 4.222.205 orang pada tahun 2011 menjadi
4.211.803 orang pada tahun 2012, tetapi jumlah murid mengalami peningkatan
kembali di tahun 2013 menjadi 4.492.919 orang. Jumlah guru yang pada tahun
2011 sebesar 324.471 orang menurun menjadi 291.461 orang pada tahun 2012,
tetapi mengalami peningkatan kembali di tahun 2013 menjadi sebanyak 345.609
guru.
Sebaliknya, peningkatan konstan terjadi pada jumlah lembaga sekolah yang
berjumlah 25.996 pada tahun 2011 menjadi 26.554 pada tahun 2012 dan kembali
meningkat pada tahun 2013 menjadi sebanyak 27.066 serta ruang kelas yang
semula 172.700 pada tahun 2011 menjadi 174.514 pada tahun 2012 dan kembali
meningkat di tahun 2013 menjadi sebanyak 181.504. Hal ini disebabkan
bertambahnya gedung sekolah baru dan direhabilitasinya ruang kelas yang rusak.
Dengan demikian, diharapkan dapat mengakibatkan daya tampung siswa per
kelas lebih kecil, dari semula 40 siswa per kelas menjadi 20 30 siswa. Kecilnya
daya tampung siswa per kelas akan mengakibatkan proses belajar mengajar di
kelas menjadi lebih kondusif.
Jika membandingkan kondisi SD dengan kondisi MI pada tahun 2012, maka
terdapat perbedaan yang cukup signifikan yaitu jumlah siswa SD dibanding MI
berkisar 4 : 1, sedangkan jumlah guru berkisar 3 : 1, perbandingan jumlah
lembaga berkisar 2 : 1, sedangkan jumlah ruang kelasnya berkisar 3 : 1.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 77
Hal ini terlihat di semua data yang ada, jumlah SD sebesar 19.900 lembaga,
dengan jumlah siswa sebanyak 3.647.919 siswa, ruang kelas sebanyak 151.231
ruang dan ditangani oleh guru sebanyak 264.869 orang. Sedangkan untuk jumlah
MI sebanyak 7.166 lembaga dengan jumlah siswa 845.000, sedangkan ruang
kelas sebanyak 42.724 ruang dan tenaga guru yang mengajar sebanyak 80.740
guru.
Bila ditinjau dari status sekolah, jumlah sekolah negeri lebih banyak di SD jika
dibandingkan dengan MI. Sebaliknya, jumlah madrasah swasta lebih banyak di MI
jika dibandingkan dengan SD. Hal ini disebabkan karena MI lebih banyak
dibangun oleh yayasan swasta, sedangkan SD lebih banyak dibangun oleh
pemerintah melalui program bantuan pembangunan Sekolah.
Tabel 7 Perkembangan pendidikan pada jenjang SMP/MTs
Tahun 2011 - 2013
No. Komponen Satuan 2011 2012 2013
1 Pend Usia 13-15
tahun
Orang 1.934.204 1.933.845 1.849.207
2 Siswa Baru Tingkat
I
Orang 628.063 632.005 610.246
a. SMP Orang 454.148 452.105 436.089
b. MTs Orang 173.915 179.900 174.157
3 Siswa Orang 1.833.471 1.853.100 1.827.277
a. SMP Orang 1.335.936 1.343.764 1.306.418
b. MTs Orang 497.535 509.336 520.859
4 Siswa Usia 13-15
tahun
Orang 1.558.530 1.575.759 1.562.574
a. SMP Orang 1.151.191 1.165.415 1.146.051
b. MTs Orang 407.339 410.344 416.523
5 Lulusan Orang 533.224 579.604 582.796
a. SMP Orang 405.490 426.451 427.840
b. MTs Orang 127.734 153.153 154.956
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 78
6 Guru Orang 155.627 156.365 161.409
a. SMP Orang 96.350 98.806 101.001
b. MTs Orang 59.277 57.559 60.408
7 Sekolah Lembaga 6.465 6.996 7.200
a. SMP Lembaga 3.731 3.983 4.068
b. MTs Lembaga 2.734 3.013 3.132
8 Ruang Kelas R.Kelas 89.982 77.836 62.347
a. SMP R.Kelas 74.073 62.170 44.765
b. MTs R.Kelas 15.909 15.666 17.582
Sumber : Data Pokok dan Profil Pendidikan 2010/2011 2011/2012 2012/2013 Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Selama jangka waktu 2011 2013, terjadi sedikit penurunan pada jumlah
penduduk usia 13 15 tahun, yaitu dari 1.934.204 orang pada tahun 2011 menjadi
1.933.845 orang pada tahun 2012, kemudian terjadi penurunan lagi di tahun 2013
menjadi sebanyak 1.849.207 orang. Namun, penurunan yang terjadi pada jumlah
penduduk usia 13 15 tahun tidak berpengaruh pada jumlah siswa, yang pada
tahun 2012 meningkat menjadi 1.853.100 siswa dari semula 1.833.471 siswa pada
tahun 2011, dan menurun di tahun 2013 menjadi sebanyak 1.827.277 orang.
Jumlah sekolah juga meningkat baik lembaga SMP yaitu sebanyak 3.731 lembaga
pada tahun 2011 menjadi 3.983 lembaga pada tahun 2012 dan meningkat kembali
menjadi sebanyak 4.068 lembaga di tahun 2013, begitu juga dengan MTs yang
semula pada tahun 2011 sejumlah 2.734 lembaga menjadi 3.013 lembaga pada
tahun 2012 dan meningkat kembali menjadi sebanyak 3.132 lembaga pada tahun
2013.
Di samping itu, jumlah guru pun menunjukkan peningkatan yang terus menerus.
Pada tahun 2011, jumlah guru yang mengajar di SMP/MTs sebanyak 155.627
orang meningkat menjadi 156.365 orang pada tahun 2012 dan meningkat kembali
pada tahun 2013 menjadi sebesar 161.409. Jumlah lulusan di jenjang SMP/MTs
juga meningkat dari sejumlah 533.224 siswa pada tahun 2011 menjadi 579.604
pada tahun 2012 dan meningkat kembali menjadi 582.796 siswa di tahun 2013.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 79
Di lain pihak, perkembangan jumlah ruang kelas di jenjang SMP/MTs
menunjukkan penurunan dari 89.982 ruang di tahun 2011 menjadi 77.836 ruang
pada tahun 2012 dan kembali menurun menjadi sebanyak 62.347 ruang di tahun
2013, dengan rincian 44.765 terdapat pada jenjang SMP dan MTs sebanyak
17.582 ruang.
Berbagai kegiatan untuk menunjang kompetensi guru dan siswa untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di jenjang SD/MI juga diselenggarakan, di
antaranya adalah bantuan perbaikan ringan sekolah SD/MI swasta kepada 175
lembaga di 38 kab/kota dalam upaya optimalisasi kelas dan peningkatan daya
tampung sekolah, berbagai kegiatan workshop untuk meningkatkan kualitas Guru
SD/MI seperti Workshop Pengembangan Pembelajaran Ekstrakurikuler, Workshop
Pengembangan Mapel Bahasa Indonesia, Workshop Pengembangan Mapel MIPA
SD, Workshop Pengembangan KTSP, Workshop Pendidikan Karakter di SD,
Workshop Pengembangan Penilaian Pendidikan SD, Workshop Pengembangan
Kurikulum, Workshop Pengembangan Akreditasi di SD, Workshop Pengembangan
Manajemen Gugus di SD, Workshop Pembinaan Dan Evaluasi Hasil UN,
Workshop Pembelajaran Calistung Kelas Rendah di SD, Workshop
Pengembangan Mapel Pendidikan Agama, Workshop Pengembangan Muatan
Lokal, Penyusunan Dan Evaluasi Program Pendidikan TK, SD dan PK.
Untuk jenjang SMP/MTs, dalam rangka mendukung suksesnya program Wajib
Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun kegiatan yang dilaksanakan
diantaranya adalah, Kegiatan Pembinaan MOS SMP, Kegiatan Pembinaan
Kepemimpinan, Kegiatan UKS, Pembinaan Pendidikan Lalu Lintas, Pembinaan
Penanggulangan Narkoba, Pembinaan dan Pengembangan MBS, Peningkatan
Mutu Guru Mapel SMP, Monitoring Hibah, Sosialisasi Pendataan Calon Peserta
UN SMP/MTs, Sosialisasi Ujian Nasional, Sosialisasi dan aplikasi software ujian
sekolah (Pengenalan software), Pengolahan hasil UN, Workshop Manajemen
SSN, Workshop Pembinaan SSN, Workshop Pendataan Calon Peserta UN
SMP/MTs, Kegiatan Pelaksanaan O2SN SMP Tingkat Provinsi dan Pembinaan
02SN Tingkat Nasional, Kegiatan FLS2N SMP, Keg. Siswa Berprestasi,
Pembinaan dan pelaksanaan Lomba OSN, Lomba Motivasi Belajar Mandiri.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 80
Di bidang Kesenian, kegiatan yang dilaksanakan untuk menunjang Program Wajib
Belajar Pendidikan Dasar antara lain, Lokakarya / workshop / Dialog Seni,
Apresiasi Seni Tradisi Bagi Peserta Didik, Pergelaran Seni Pertunjukan Padang
Rembulan, Seleksi Siswa Berprestasi Bidang Seni, Festival / Lomba Seni Hari
Anak, Pengenalan Media Kesenian Untuk Membentuk Karakter Bagi Peserta
Didik, Pekan Seni Pelajar Se Jawa Timur.
Berbagai lomba untuk mewadahi minat, bakat, dan kemampuan siswa SD/MI
terhadap mata pelajaran dan seni yang disukainya diselenggarakan seperti Lomba
Kader Tiwisada, Olimpiade Olahraga SD Usia Dini, TC Olimpiade Olahraga SD
Usia Dini, Lomba Evaluasi Lingkungan Sekolah Sehat, Lomba Bina Kreatifitas
Dalam Rangka HAN SD/MI, dan Lomba Drum Band Sekolah Dasar.
Kegiatan pendidikan jarak jauh di Jawa Timur juga diselenggarakan melalui
Pengayaan Pembelajaran bagi murid SD sistem jarak jauh, Koordinasi pengayaan
pembelajaran bagi murid SD, Penggandaan bahan ajar bagi murid SD, Produksi
Program Audio Pembelajaran, Produksi Audio Pembelajaran, Penggandaan VCD/
CD pembelajaran untuk sekolah, Workshop Penyusunan Materi Media
Pembelajaran Berbasis Multimedia, Workshop Penulisan Naskah Multimedia,
Koordinasi Pengelola TIK Pendidikan.
Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan dasar juga
terus menerus digalakkan. Salah satunya dengan menyelenggarakan rapat
koordinasi peningkatan mutu pendidikan TK, SD, dan PK, pembinaan UKS SD/MI,
pelaksanaan Tes Kemampuan Dasar, Lomba Bina Kreatifitas Dalam Rangka HAN
SD/MI, Workshop Pengembangan Mapel MIPA SD, Workshop Pendidikan
Karakter di SD, Workshop Pengembangan Penilaian Pendidikan SD, Workshop
Pengembangan Akreditasi di SD, Workshop Pengembangan Manajemen Gugus di
SD, Workshop Pembelajaran Calistung Kelas Rendah di SD. Untuk menjaga
kelancaran jalannya penyelenggaraan Ujian Nasional, diadakan pendataan
lembaga dan calon peserta UN SD/MI, penyusunan kisi kisi ujian sekolah SD/MI,
sosialisasi pelaksanaan UN SD/MI dan pelaksanaan UN SD/MI dan SDLB.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 81
Meskipun sebagian besar target kinerja yang ditetapkan telah tercapai bahkan
realisasinya melampaui target, namun masih ditemui beberapa permasalahan
sebagaimana berikut:
1. Adanya kesenjangan/perbedaan yang cukup signifikan (yaitu jumlah sekolah,
siswa dan guru) SD dan SMP dibanding MI dan MTs.
2. Masih rendahnya tingkat penguasaan IT dan Multimedia
3. Terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dan lokasi sekolah
yang secara geografis sulit dijangkau
4. Belum semua Kab/Kota memanfaatkan alumni peserta workshop di provinsi
maupun nasional untuk mengembangkan kompetensi yang diperolehnya
dalam meningkatkan mutu pembelajaran didaerahnya.
Upaya pemecahan masalah yang diambil adalah sebagai berikut:
1. Dalam mengatasi kesenjangan/perbedaan pendidikan dasar Jawa Timur
dilakukan Proses penyetaraan pendidikan Pondok Pesantren dengan
pendidikan umum. Pemerintah Provinsi Jawa Timur melaksanakan program
prioritas berupa BOSDA Madrasah Diniyah (Madin) atau Bantuan
Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta (BPPDGS) sejak tahun
2010. Madrasah Diniyah belum tersentuh program BOS Nasional, sehingga
dengan program BOSDA Madrasah Diniyah (Madin) diharapkan dapat
memperpendek tingkat kesenjangan antara pendidikan formal dan Madrasah
Diniyah (non formal). Adapun program/kegiatan yang dilaksanakan adalah:
a. Fasilitasi Pengembangan pendidikan yang berkaitan dengan masalah
pembangunan, berupa bantuan bagi 1.109.032 siswa Madrasah Diniyah
b. Bantuan bagi 65.946 tenaga pendidik dengan nilai bantuan sebesar Rp
300.000,-/guru/bulan yang disalurkan selama 6 bulan.
2. Meningkatkan kompetensi guru dan tenaga administrasi agar semakin
menguasai IT dan multimedia.
3. Perbaikan fisik dan infrastruktur SD/MI beserta penambahan sarana
penunjang pembelajaran (Perpustakaan, laboratorium Bahasa dan
Komputer/Multimedia, Ruang Usaha Kesehatan Sekolah, ruang
Ekspresi/kreasi siswa dan lain-lain dalam rangka peningkatan mutu proses
dan Output pembelajaran.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 82
4. Meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah (SD/MI) dalam upaya penguatan
akuntabilitas dan pencitraan publik terhadap penyelenggaraan pendidikan.
5. Melakukan perbaikan pada sekolah sekolah dengan kondisi baik rusak
ringan maupun berat agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan
aman, lancar dan menyenangkan.
6. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kab/Kota agar segera
memanfaatkan alumni peserta Workshop untuk mengembangkan
kompetensinya di daerah, serta melakukan perencanaan dan penjadwalan
pelaksanaan berbagai lomba secara berjenjang.
3. Program Pendidikan Menengah (1.01.17)
Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan
pendidikan menengah yang bermutu dan terjangkau bagi penduduk laki laki
dan perempuan melalui jalur formal maupun nonformal, yang mencakup SMA,
SMK, MA dan Paket C. Serta penguatan pendidikan vokasional baik melalui
sekolah/madrasah umum maupun kejuruan dan pendidikan non formal guna
mempersiapkan lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi
untuk masuk dunia kerja. Selain itu, tujuan program ini adalah untuk
meningkatkan mutu sarana prasarana sebagai tempat pembelajaran yang
kondusif bagi siswa dan guru.
Sasaran program ini adalah lulusan sekolah menengah pertama yang meningkat
secara signifikan sebagai dampak positif pelaksanaan Wajar Dikdas 9 Tahun.
Pencapaian target kinerja atas program ini adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA Target Realisasi/Capaian %
Capaian 2013 2010 2011 2012 2013
13. Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK
75.20 73,70 73,78 74,21 78,21 104.00
14. Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA/MA/SMK/Paket C
56.57 53,37 54,97 55,94 59,78 105.67
15. Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA
0.70 0,84 0,83 0,80 0,68 102.94
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 83
16. Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK
97.75 97,45 97,73 98,14 98,27 100.53
17. Angka mengulang jenjang SMA/MA/SMK
0.20 0,20 0,19 0.19 0,17 117.65
18. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/MA
87.75 87,59 87,69 87,78 87,89 100.16
19. Rasio siswa/kelas (SMA/SMK)
33 37 36 33 33 100
20. Rasio siswa per guru SMA/SMK
15 13 12 12 12 80
21. Rasio jumlah siswa SMA:SMK 40.00:
60.00 46.52: 53.48
46.69: 53.31
46.87: 53.13
39.96: 60.04
100.15
22. Jumlah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) jenjang SMA/SMK
60 59 59 69 69 115
23. Persentase peningkatan sekolah jenjang SMA/MA/SMK yang menerapkan pendidikan seni
3 9.09 8.3 0 38.46 1,282
Capaian kinerja di atas menunjukkan bahwa secara umum target kinerja program
Pendidikan Menengah telah tercapai. Namun sama halnya dengan jenjang SD
dan SMP, indikator jumlah sekolah RSBI/SBI jenjang SMA tidak tercapai
dikarenakan pada tahun 2013 Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan
sebagian elemen masyarakat untuk menghapuskan program RSBI karena
program ini dianggap bertentangan dengan Undang Undang Dasar.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 84
71.43
73.7 73.7874.21
78.21
68
70
72
74
76
78
80
2009 2010 2011 2012 2013
APK SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C Jawa Timur
APK SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C
51.96
53.37
54.9755.94
59.78
48
50
52
54
56
58
60
62
2009 2010 2011 2012 2013
APM SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C Jawa Timur
APM SMA/MA/SMK/SMALB/Paket C
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 85
Indikator Kinerja Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK, angka
menunjukkan persentase capaian sebesar 73,70% di tahun 2010, meningkat
menjadi sebesar 73,78% dan terus meningkat di tahun 2012 menjadi 74,21%, dan
kembali mengalami peningkatan di tahun 2013 sebesar 78,21%. Peningkatan
Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/MA/SMK didukung dengan semakin
banyaknya orangtua siswa usia sekolah yang sadar akan pentingnya bersekolah
bagi anak anak mereka.
Indikator Kinerja Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SMA/MA/SMK/Paket C
dari 53,37% di tahun 2010, meningkat menjadi 54,97% di tahun 2011, dan
mengalami peningkatan capaian pada tahun 2012 menjadi 55,94% kemudian
meningkat lagi di tahun 2013 sebesar 59,78%.
Menurunnya angka putus sekolah pada jenjang SMA/MA diukur dengan Indikator
Kinerja Angka Putus Sekolah jenjang SMA/MA dari 0,84% di tahun 2010, menjadi
0,83% di tahun 2011, menjadi 0,80% di tahun 2012, dan kembali mengalami
penurunan, dengan persentase sebesar 0,68% di tahun 2013.
0 20 40 60 80 100
2009
2010
2011
2012
2013
0.85
0.84
0.83
0.8
0.68
0.32
0.2
0.19
0.19
0.17
95
97.45
97.73
98.14
98.27
Angka Putus Sekolah, Angka Mengulang, dan Angka Kelulusan jenjang SMA/MA/SMK Jawa
Timur
Angka Kelulusan
Angka Mengulang
Angka Putus Sekolah
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 86
Indikator Kinerja Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK dari tahun 2010 capaiannya
sebesar 97,45% meningkat menjadi 97,73% di tahun 2011, kemudian di tahun
2012 meningkat menjadi 98,14%, dan di tahun 2013 meningkat kembali
persentasenya menjadi 98,27%. Angka kelulusan menunjukkan peningkatan dari
tahun ke tahun mengindikasikan bahwa program pembangunan pendidikan yang
telah direncanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah berjalan
dengan baik.
Menurunnya angka mengulang kelas pada jenjang SMA/SMK terlihat dari capaian
di tahun 2010 sebesar 0,20%, dan angkanya menurun menjadi 0,19% di tahun
2011 dan tahun 2012, kemudian kembali mengalami penurunan di tahun 2013
persentasenya menjadi sebesar 0,17%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas
pengajaran guru di jenjang SMA/MA/SMK semakin baik sehingga siswa yang
mengulang kelas semakin sedikit.
Indikator kinerja selanjutnya adalah Rasio siswa per guru jenjang SMA/SMK, dari
tahun 2010 rasionya sebesar 13, lalu menurun menjadi 12 di tahun 2011, 2012,
hingga 2013. Adapun rasio siswa/kelas jenjang SMA/MA/SMK di tahun 2010
menunjukkan angka 37 sedangkan pada tahun 2011 menurun menjadi 36, dan
pada tahun 2012 hingga 2013 persentase menunjukkan angka yang sama yakni
33. Hal ini menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun jumlah murid yang belajar di
ruang kelas semakin sedikit dan tidak berdesak-desakan.
Dalam rangka mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja terampil dan
memperhatikan kemampuan serta kondisi ekonomi masyarakat, pengembangan
pendidikan di Jawa Timur harus diimbangi dengan SMK yang berbasis
keunggulan lokal. Jumlah SMK harus ditingkatkan. Target pendirian SMA dengan
SMK di akhir tahun pemerintahan Gubernur periode 2009 2013 adalah 40: 60.
Adapun pencapaian di tahun 2013, rasio siswa SMA : SMK adalah sebesar 43.35
: 56.43. Namun demikian, dengan pertimbangan bahwa pendirian dan
pembiayaan SMK lebih mahal daripada SMA, pemerintah daerah harus
mengalokasikan sumber dana untuk menopang SMK. Hal itu membutuhkan
komitmen para Kepala Daerah dalam mengalokasikan sumber dana.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 87
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program Kegiatan di Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut:
1. Kegiatan : Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan Sekolah (041)
2. Kegiatan : Peningkatan pengelolaan manajemen pendidikan dan pelatihan
(075)
3. Kegiatan : Bantuan Operasional SMA Olah Raga Sidoarjo (078)
4. Kegiatan : Peningkatan manajemen pendidikan SMK (082)
5. Kegiatan : Peningkatan manajemen pendidikan SMK (082)
6. Kegiatan : Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan SMK (083)
7. Kegiatan : Penunjang perluasan dan peningkatan mutu pendidikan melalui
UPT - TEKKOMDIK (084)
8. Kegiatan : Peningkatan mutu SMA menuju Sekolah Berstandar
Internasional (100)
9. Kegiatan : Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA serta Sekolah
Berwawasan Lingkungan di Jawa Timur (101)
10. Kegiatan : Pengembangan dan peningkatan mutu kesenian pendidikan
menengah (104)
11. Kegiatan : Peningkatan Mutu Pendidikan SMA (105)
12. Kegiatan : Perluasan dan peningkatan mutu pendidikan kejuruan melalui
UPT PPPK (125)
13. Kegiatan : Pelatihan peningkatan kompetensi Guru/Siswa SMK (126)
Pada jenjang pendidikan SMA/MA/SMK pada kurun waktu tahun 2011 sampai
dengan tahun 2013 terjadi peningkatan angka APK, APM, jumlah penduduk usia
sekolah, jumlah siswa, jumlah lulusan, jumlah lembaga beserta ruang kelas, dan
jumlah gurunya, seperti rincian tabel berikut:
Tabel 8 Perkembangan pendidikan pada jenjang SMA/MA/SMK
Tahun 2011 2013
No. Komponen Satuan 2011 2012 2013
1 Pend Usia 16-18 tahun Orang 1.808.731 1.810.625 1.742.716
2 Siswa Baru Tingkat I Orang 476.353 473.480 463.162
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 88
a. SMA Orang 176.615 170.940 156.385
a. MA Orang 79.544 89.911 87.414
b. SMK Orang 220.194 212.629 219.363
3 Siswa Orang 1.296.215 1.300.503 1.312.856
a. SMA Orang 505.939 495.317 464.721
a. MA Orang 212.635 243.517 245.888
b. SMK Orang 577.641 561.430 601.879
c. SMA TERBUKA Orang - 239 368
4 Siswa Usia 16-18 tahun Orang 964.958 987.157 1.021.858
a. SMA Orang 370.542 383.558 368.039
a. MA Orang 168.178 179.222 178.825
b. SMK Orang 426.238 424.377 474.994
5 Lulusan Orang 381.775 384.974 388.439
a. SMA Orang 123.599 158.469 157.717
c. MA Orang 53.074 61.924 57.291
d. SMK Orang 205.102 164.581 173.431
6 Guru Orang 108.667 114.353 122.791
a. SMA Orang 38.699 39.236 39.955
a. MA Orang 27.913 29.828 30.813
b. SMK Orang 42.085 45.289 52.023
7 Sekolah Lembaga 3.650 3.928 4.101
a. SMA Lembaga 1.263 1.285 1.324
a. MA Lembaga 1.185 1.294 1.320
b. SMK Lembaga 1.202 1.349 1.457
8 Ruang Kelas R.Kelas 32.200 36.231 37.217
a. SMA R.Kelas 13.368 14.406 14.139
b. MA R.Kelas 6.850 7.588 8.221
c. SMK R.Kelas 11.982 14.237 14.857
Sumber : Data Pokok Pendidikan 2010/20112011/20122012/2013 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 89
Pada kurun waktu tahun 2011 - 2013, terjadi peningkatan pada jumlah penduduk
usia 16-18 tahun yakni sebesar 1.808.731 pada tahun 2011 meningkat menjadi
1.810.625 pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 terjadi penurunan menjadi
sebesar 1.742.716 orang. Walaupun terjadi penurunan pada jumlah siswa SMA
dan SMK, namun jumlah siswa jenjang SLTA secara keseluruhan meningkat dari
1.296.215 pada tahun 2011 menjadi 1.300.503 pada tahun 2012 dan meningkat
kembali pada tahun 2013 menjadi sebesar 1.312.856 orang yang berdampak pada
peningkatan APK SLTA yang mencapai 74,21 pada tahun 2012 dari 73,78 di
tahun 2011, dan kembali meningkat menjadi 78,21 di tahun 2013.
Di sisi lain, peningkatan juga terjadi pada jumlah guru SMA yang pada tahun 2011
sebanyak 38.699 orang, pada 2012 menjadi 39.236 orang, kemudian meningkat
lagi menjadi 39.955 orang di tahun 2013. Demikian pula dengan guru MA yang
meningkat dari 27.913 orang pada tahun 2011 menjadi 29.828 orang pada tahun
2012 dan meningkat lagi menjadi 30.813 orang di tahun 2013 dan guru SMK dari
42.085 orang di tahun 2011 meningkat menjadi 45.289 orang di tahun 2012, dan
meningkat kembali menjadi 52.023 orang di tahun 2013.
Peningkatan konstan juga terjadi pada jumlah sekolah dan jumlah ruang kelas
secara keseluruhan. Hal ini disebabkan adanya program pembangunan unit
sekolah baru dan ruang kelas baru serta rehabilitasi ruang kelas untuk
memperluas daya tampung lembaga jenjang pendidikan menengah sesuai dengan
prioritas pembangunan pendidikan di Jawa Timur. Selain itu, program
pembangunan ini juga memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta
didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial,
ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta
kondisi fisik. Dampaknya, peningkatan konstan terjadi pada APK dan APM yang
menunjukkan bahwa Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan Menengah
(Wajar Dikmen) 12 Tahun menunjukkan keberhasilan.
Kegiatan yang mendukung berjalannya Program Pendidikan Menengah yang
dilaksanakan adalah, O2SN SMA, FLS2N SMA, Lomba Cerdas Cermat UUD NRI,
OSN SMA, Pengerahan Siswa dalam rangka Upacara Bendera, Verifikasi Bantuan
Hibah, Evaluasi Program Anti KKN, Pembinaan MOS SMA, Peningkatan Mutu
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 90
Guru Mapel SMA, Bimbingan Teknis KTSP Tim Pengembang Kurikulum,
Sosialisasi Pendataan Calon Peserta UN SMA/MA, Sosialisasi Ujian Nasional,
Sosialisasi dan aplikasi software ujian sekolah (Pengenalan software),
Pengolahan hasil UN, Penyusunan Pedoman Teknis (Domnis), Lomba Debat
Bahasa Inggris, Workshop penanggulangan HIV AIDS, Implementasi Kurikulum
Tahun 2013, Pembinaan Guru Pembina OSN, Peningkatan Mutu Guru SSN,
Workshop Petugas Lab. Fisika, Kimia & Biologi SMA, Workshop Peningkatan
Mutu Guru BK, Workshop Peningkatan Mutu Guru Olahraga, Workshop
Peningkatan Mutu Manajemen SSN, Workshop Petugas Perpustakaan, Workshop
Petugas Tata Usaha Sekolah, Workshop Pendataan Calon Peserta UN SMA/MA,
Koordinasi Penyusunan Program Pendidikan Menengah Pertama dan Pendidikan
Menengah Atas.
Hasil pelaksanaan program/kegiatan yang dilaksanakan oleh UPT Tekkomdik
diantaranya adalah Pembuatan/Penerbitan Majalah Pendidikan, Penyelenggaraan
Sistem Informasi dan Komunikasi, Monitoring, Evaluasi dan Konsultasi di Dinas
Kab/ Kota se-Jatim, Pemberdayaan Media Pendidikan bagi guru, Pemanfaatan
Media Komputer untuk pendidikan sebanyak 3 kali yang diikuti oleh 76 orang Guru
atau TU SMP/MTs, Produksi Media VCD pembelajaran sebanyak 10 Program
berupa Master DVD, Penyelenggaraan Radio Pendidikan, Penyelenggaraan
Drama Sekolah 1 kali untuk siswa SMP dan SMA, Workshop penyusunan program
di Tekkomdik, Penyiaran online pendidikan jarak jauh melalui TVRI Jatim,
Produksi dan visualisasi program pendidikan di 38 Kab/Kota, dan Penggandaan
CD audio lagu dan budaya.
Khusus untuk peserta didik dan pendidik SMK, berbagai kegiatan diadakan untuk
menunjang lancarnya proses pembelajaran di SMK yang meliputi pembinaan
kesiswaan, pembinaan UKS, pembinaan KBM pelajaran normatif (Bahasa
Indonesia), adaptif (Matematika, Bahasa Inggris, IPS, dan Fisika) dan produktif,
pembinaan kewirausahaan serta pembinaan konseling; pelaksanaan sosialisasi
UN SMK; inventarisasi data lembaga SMK; rapat koordinasi Kepala SMK
negeri/swasta; sosialisasi bantuan hibah rehab gedung, pembangunan RKB dan
sarana prasarana SMK; kegiatan pembinaan ISO SMK; penyusunan naskah LKS
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 91
tingkat provinsi; penyelenggaraan workshop maintenance and repair, pembinaan
karakter SMK; pembinaan KTSP SMK dan Jawara SMK.
Selain itu juga diadakan perawatan, perbaikan dan pengadaan alat alat bengkel
mesin dan CNC serta sarana pendukung Pendidikan dan Pelatihan lainnya yang
berada di UPT PPPK (Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan) sesuai
standar ISO 9001 : 2008.
Untuk mewadahi potensi siswa yang berbakat dan minat khusus misalnya
olahraga atau memiliki kecerdasan kinestetik yang tinggi maka dimulai tahun
pembelajaran 2009/2010 di Jawa Timur diselenggarakan SMA Negeri Olahraga
(SMANOR) yang lokasinya di kecamatan Buduran, Sidoarjo. Di sinilah
terselenggaranya pembinaan dan pembibitan atlit berprestasi di cabang olahraga
gulat sebanyak 28 atlit, judo sebanyak 13 atlit, pencak silat sebanyak 23 atlit,
atletik sebanyak 21 atlit, renang/selam sebanyak 11 atlit, sepak takraw 27 atlit,
panjat tebing sebanyak 8 atlit, karate sebanyak 16 atlit dan voli pantai sebanyak
15 atlit, melalui penjaringan atlit masing masing cabor dan pelaksanaan try out.
Selain itu, peningkatan kualitas pendidikan menengah di bidang kesenian juga
digalakkan melalui berbagai kegiatan seperti Paduan Suara Hari Hari Besar
Nasional, Festival/Seni Pertunjukan Pelajar, Lokakarya/Workshop/Dialog Seni
Budaya, Apresiasi Seni Tradisi Bagi Peserta Didik, Pergelaran Seni Pertunjukan
Padang Rembulan, Seleksi Guru dan Siswa Berprestasi Bidang Seni, Duta Seni
Pelajar Se Jawa,Bali dan Lampung, Seleksi dan Workshop Gita Bahana
Nusantara, Pekan Seni Pelajar Se Jawa Timur, Pengiriman Tim Kesenian Ke
Tingkat Nasional/Internasional.
Walaupun sebagian besar target kinerja telah terpenuhi dan bahkan terlampaui,
beberapa permasalahan terkait dengan pelaksanaan Program Pendidikan
Menengah masih muncul, antara lain:
1. Undangan kegiatan seringkali tidak sampai ke sekolah, sehingga sekolah
banyak yang tidak mengikuti kegiatan yang diadakan;
2. Sarana prasarana latihan belum tercukupi;
3. Kurangnya Volume Try Out atau uji tanding ke luar provinsi atau luar negeri;
4. Tenaga pelatih dan administrasi masih banyak tenaga kontrak (outsorcing).
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 92
Adapun upaya pemecahan masalah yang dilaksanakan antara lain:
1. Melakukan Koordinasi antara sekolah dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota;
2. Mengupayakan tempat latihan diluar arena UPT SMANOR Jatim, khususnya
cabang olahraga selam, renang dan atletik;
3. Memotivasi para atlit untuk menambah sendiri jam latihan;
4. Meningkatkan kinerja pelatih dan mengevaluasi program kepelatihan secara
berkelanjutan.
5. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan (1.01.22)
Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan
serta mutu pelayanan pendidikan bagi masyarakat luas, yang meliputi
penyediaan informasi pendidikan, penyediaan bantuan keuangan untuk
penyelenggaraan pendidikan, bantuan sarana prasarana dan fasilitasi Dewan
Pendidikan.
Sasaran dari program ini adalah siswa dari keluarga kurang mampu pada jenjang
SMA dan Community College, lembaga dan tenaga pendidik pada Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional serta masyarakat umum.
Pencapaian target kinerja atas program ini adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA Target Realisasi/Capaian %
Capaian 2013 2010 2011 2012 2013
24. Persentase sekolah berakreditasi
82.75 39.00 51.00 63.00 65.00 78.54
25. Persentase penduduk miskin yang bisa bersekolah
79.00 65.77 73.79 93.03 72.15 91.33
Capaian Kinerja di atas dicapai melalui Program Kegiatan di Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, diantaranya sebagai berikut:
1. Kegiatan : Pelaksanaan Kerjasama secara kelembagaan di bidang
pendidikan (002)
2. Kegiatan : Penerapan Sistem dan Informasi Manajemen Pendidikan (007)
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 93
3. Kegiatan : Fasilitas pengembangan pendidikan yang berkaitan dengan
masalah pembangunan (011)
4. Kegiatan : Fasilitas Dewan Pendidikan Jawa Timur (012)
5. Kegiatan : Penerapan sistem informasi pendidikan melalui pendataan (014)
6. Kegiatan : Monev dan Pengembangan Pengawasan Pendidikan (015)
7. Kegiatan : Sinkronisasi dan koordinasi Bidang Pendidikan (016)
8. Kegiatan : Sosialisasi dan Advokasi Peraturan di Bidang Pendidikan (017)
9. Kegiatan : Peningkatan SDM dan Pengembangan sarana dan prasarana
perkantoran (020)
10. Kegiatan : Pengembangan Pendidikan di Daerah Terpencil di Jawa Timur
(021)
11. Kegiatan : Program Akreditasi Sekolah (022)
12. Kegiatan : Pengembangan dan Fasilitasi Program Pendidikan (025)
13. Kegiatan : Pengembangan sarana dan prasarana pendidikan (026)
14. Kegiatan : Bantuan Operasional Sekolah (BOS SLTA) (033)
15. Kegiatan : Rintisan Wajar Pendidikan 15 Tahun Jawa Timur (034)
16. Kegiatan : Peningkatan operasional ICT (036)
17. Kegiatan : Pengawasan BOS Pendidikan Dasar dan Menengah (037)
Hasil pelaksanaan program/kegiatan diantaranya adalah sebagai berikut:
Tersedianya data dan informasi pendidikan dari Triwulan I sampai Triwulan
IV pada 10 Unit Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur;
Semua komponen yang terkait dengan proses pengelolaan pendidikan
memahami tentang arti pentingnya data dan informasi;
Sistem penyimpanan arsip data dan informasi mengarah ke informasi
teknologi;
Dapat mendayagunakan database pendidikan persekolahan sebagai
bentuk analisis dan sebagai pendukung dalam perencanaan pendidikan
pada satuan pendidikan;
Sumber Daya Manusia pendataan pendidikan mampu menguasai dan
memanfaatkan Pangkalan Data dan Informasi Teknologi Informasi;
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 94
Penguatan dan meningkatnya fasilitasi program pendidikan untuk
perwujudan pemahaman masyarakat terhadap perkembangan pendidikan
terkini.
Pengelolaan dan pemutakhiran data pendidikan sangatlah penting dalam upaya
mewujudkan tata kelola pendidikan yang baik. Hal ini dilakukan dengan
melakukan pendataan secara berkala melalui kerjasama dengan petugas
pendataan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk menyusun Profil Pendidikan
Kabupaten/Kota tahun 2013.
Selain itu, untuk memastikan terlaksananya penguatan tata kelola dan
akuntabilitas lembaga, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur melakukan
perbaikan manajemen kinerja pembangunan pendidikan sehingga dapat
meningkatkan akuntabilitas dan kredibilitas instansi. Aktualisasi dari perbaikan
manajemen ini adalah diterapkannya Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur melalui
evaluasi dan pelaporan kinerja program/kegiatan secara berkala (bulanan,
triwulanan, dan tahunan) serta penyusunan LAKIP Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur tahun 2013.
Sebagai bentuk penjaminan mutu pendidikan, diadakan akreditasi
sekolah/madrasah untuk mengidentifikasi sekolah/madrasah yang bermutu dan
sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada tahun 2013. Hingga tahun 2013,
terdapat 42.704 lembaga yang telah diakreditasi. Adapun rincian jumlah lembaga
per jenjang pendidikan dapat dilihat pada gambar berikut:
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 95
Indikator selanjutnya adalah persentase penduduk miskin yang dapat
mengakses pendidikan. Program prioritas yang dijalankan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur juga membantu untuk mengurangi tingkat kemiskinan di
Provinsi Jawa Timur, dengan kondisi geografis dan kondisi ekonomi yang
berbeda-beda di Provinsi Jawa Timur ini, tentunya masih banyak masyarakat
yang ekonominya masih lemah, sehingga banyak masyarakat yang tidak bisa
merasakan bangku sekolah. Selain BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk
jenjang SD dan SMP, pemerintah juga memberikan Bantuan Operasional Sekolah
untuk jenjang SLTA, yang pada tahun 2008 disebut sebagai Bantuan Khusus
Siswa Miskin dan pada tahun 2009 berganti nama menjadi BOS SLTA. Bantuan
untuk siswa miskin juga diberikan melalui penyaluran ke madrasah diniyah, yang
diharapkan agar biaya pendidikan diharapkan menjadi jauh lebih murah tetapi
tetap berkualitas, tetapi dengan adanya bantuan ini, tidak lantas menutup
kesempatan bagi pihak lain atau orang tua siswa untuk tetap berpartisipasi dalam
memberikan bantuan dan sumbangan kepada sekolah.
TK, 6,927
RA, 2,465
SD, 16,791
MI, 6,192
SMP, 2,587
MTs, 1,958
SMA, 1,403
MA, 1,345SMK
(PROGLI), 2,801 PLB, 235
JUMLAH SEKOLAH/MADRASAH YANG TELAH TERAKREDITASI TAHUN 2013
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 96
Berikut disajikan tabel rincian siswa yang mendapatkan Bantuan BPPDGS
(Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta) untuk
penyetaraan jenjang SD dan SMP serta BKSM (BOS SLTA):
Tabel 9
Rincian Siswa Penerima Bantuan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Di Provinsi Jawa Timur
TAHUN
BPPDGS BKSM (BOS
SLTA) JUMLAH SISWA
SELURUHNYA SD SMP SMA/SMK
2010 753.565 147.377 84.784 985.726
2011 863.712 183.473 122.500 1.169.685
2012 1.125.591 237.207 112.500 1.475.298
2013 849.115 176.606 77.820 1.103.541
JUMLAH 3.591.983 744.663 397.604 4.734.250
Keberhasilan pembangunan pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator
pemerataan pendidikan, seperti Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi
Murni (APM), Rasio Siswa, guru, kelas, sekolah dan lainnya.
Tabel 10
Indikator Pemerataan Pendidikan Tahun 2012/2013
No Indikator SD + MI SMP + MTs SM + MA
1. APK 112,70 102,22 78,21
2 APM 97,83 86,36 59,78
3 Rasio
-Siswa/sekolah 166 254 320
-Siswa/Kelas 23 30 33
- Kelas/R.Kelas 1,03 0,98 1,02
- Siswa/Guru 13 12 12
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 97
4 Akses Masuk ke Sekolah
- Angka Melanjutkan 98,92 87,89
Sumber : Data Pokok Pendidikan 2012/2013 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Makin tinggi jenjang pendidikan makin rendah APK. Tingginya APK di tingkat
SD+MI yaitu sebesar 112,70 adalah karena banyaknya siswa usia diluar usia
sekolah yang diprasyaratkan dijenjang tersebut. Sementara APK di tingkat
SLTP+MTs sebesar 102,22 sedangkan untuk jenjang SMA+SMK+MA sebesar
78,21. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jenjang SD+MI mempunyai APK
yang lebih baik dibandingkan dengan tingkat lainnya.
Sementara itu, APM yang tertinggi terdapat di tingkat SD+MI yaitu 97,83 dan
yang terendah di tingkat SMA+MA+SMK yaitu 59,78. Berdasarkan APM dapat
diketahui bahwa pada tingkat SD+MI anak usia sekolah yang bersekolah lebih
banyak dibandingkan dengan tingkat lainnya. Hal ini menunjukkan kinerja yang
paling baik terdapat di tingkat SD+MI.
Indikator berikutnya membicarakan tentang rasio siswa per sekolah, siswa per
kelas, kelas per ruang kelas, siswa per guru dan kelas per guru. Pada tabel di
atas ternyata makin tinggi jenjang pendidikan makin padat sekolah yang
diperlihatkan dari Rasio Siswa/Sekolah. Hal ini wajar karena jangkauan anak pada
jenjang yang tinggi makin luas sehingga Rasio Siswa/Sekolah di SMA+MA+SMK
paling tinggi 320 sedangkan yang terkecil adalah SD+MI sebesar 166 sedangkan
pada jenjang SMP+MTs sebesar 254. Hal ini juga berarti makin sedikit sekolah
pada jenjang yang makin tinggi (SM+MA+SMK) dan makin banyak sekolah pada
jenjang yang makin rendah (SD+MI).
Hal yang sama juga berlaku untuk kepadatan kelas. Ternyata, makin tinggi
jenjang pendidikan, makin padat suatu kelas yang ditandai dengan Rasio
Siswa/Kelas yang mendekati standar ideal (40), yaitu yang terbesar
SMA+MA+SMK (33) sedangkan SMP+MTs (30), SD+MI (23). Dengan demikian,
di SMP+MTs dan SMA+MA+SMK penggunaan kelas yang ada lebih efisien
daripada di SD+MI.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 98
Dalam hal pemanfaatan ruang kelas, ternyata SMP+MTs yang paling sedikit. Ini
dapat dilihat dari Rasio Kelas/Ruang Kelas SMP+MTs sebesar 0,98 dan
SMA+MA+SMK sebesar 1,02 dan yang tertinggi SD+MI sebesar 1,03. Hal ini
menunjukkan bahwa di SMP+MTs telah kelebihan ruang kelas, sedangkan di
SM+MA+SMK dan SD+MI masih memerlukan ruang kelas tambahan agar tidak
ada ruang kelas yang digunakan lebih dari sekali.
Dari segi guru, ternyata makin tinggi jenjang pendidikan tidak berbanding lurus
dengan makin tingginya kebutuhan guru per siswa. Rasio Siswa/Guru sebesar 12
di SMP+MTs dan SMA+MA+SMK, dan sebesar 13 pada jenjang SD+MI.
Besarnya rasio siswa per guru ini menunjukkan kurangnya guru di tingkat
tersebut. Sebaliknya, rasio terkecil menunjukkan cukupnya guru di tingkat
tersebut.
Dalam hal Angka Melanjutkan, ternyata SMP memiliki akses masuk ke sekolah
paling tinggi (angka melanjutkan sekolah dari SD+MI ke SMP+MTs) yaitu
sebesar 98,92. Sementara itu, Angka Melanjutkan (AM) Ke SMA+MA+SMK
sebesar 87,89. Besarnya Angka melanjutkan dari SD+MI ke SMP+MTs (AM ke
SMP+MTs) ini disebabkan adanya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
pendidikan untuk masa depan disamping adanya kebijakan Pemerintah terhadap
pendidikan gratis bagi SD+MI dan SMP+MTs.
Selain indikator pemerataan pendidikan, keberhasilan pembangunan pendidikan
juga dapat dilihat dari indikator peningkatan mutu pendidikan.
Tabel 11 Indikator Mutu Pendidikan
Tahun 2012/2013
No Indikator SD + MI SMP + MTs SM + MA + SMK
1. Rata-Rata UN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Matematika IPA Bahasa Inggris Jurusan :
7,62 7,72 8,07
-
29,41
7,80 7,22 7,38 7,01
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 99
IPA Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Fisika Kimia Biologi IPS Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ekonomi Sosiologi Geografi BAHASA Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Sastra Antropologi Bahasa Asing
49,17 7,99 8,03 8,12 8,14 8,44 8,45
46,39 7,55 7,71 8,02 7,67 7,68 7,76
45,65 7,81 7,59 6,83 7,81 7,41 8,20
2. Angka Putus Sekolah 0,12 0,37 0,68
3. Angka Mengulang 1,93 0,14 0,17
4. Angka Lulusan 99,92 98,99 98,27
5. Angka Kelayakan Guru Mengajar
a. Layak 90,09 91,15 91,29
b.Tidak Layak 9,91 8,85 8,71
6. Persentase Kondisi Ruang Kelas
a. Baik 91,85 90,29 90,65
b.Rusak Ringan 3,72 6,51 6,90
c. Rusak Berat 4,43 3,20 2,45
7. Persentase Fasilitas Sekolah
a.Perpustakaan 97,32 90,63 90,75
b.Lapangan OR 92,88 90,11 75,27
c.UKS 91,46 92,24 93,68
d.Laboratorium - 90,30 98,07
e. Ruang Komputer 90,54 93,76 97,26
Sumber : Profil Pendidikan 2011/2012 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Berdasarkan indikator mutu pendidikan yaitu rata rata UN, angka mengulang,
angka putus sekolah, dan angka lulusan, dapat dilihat bahwa rata rata UN
SD+MI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia7, 62, mata pelajaran Matematika
7,72, dan mata pelajaran IPA rata-ratanya sebesar 8,07.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 100
Untuk Angka Putus Sekolah (APS) semakin tinggi jenjang pendidikan semakin
tinggi pula angka putus sekolahnya, yaitu di SD 0,12, SMP 0,37 dan SM 0,68.
Besarnya Angka Putus Sekolah di SM karena semakin tinggi jenjang sekolah
semakin banyak anak rawan putus sekolah. Padahal makin kecil APS makin baik
dengan standar ideal (0,00%). Sebaliknya, untuk Angka Mengulang (AU)
ternyata makin tinggi jenjang pendidikan makin kecil siswa yang mengulang yaitu
SD 1,93 ; SMP 0,14 dan SM 0,17. Dengan demikian, Angka Mengulang makin
baik atau mendekati standar ideal (0,00%). Hal ini menunjukkan bahwa mereka
yang masuk di SM makin terseleksi sehingga AU makin kecil.
Bila dilihat, ternyata Angka Lulusan (AL) tidak menunjukkan perbedaan signifikan
antara SD dan SM yaitu semakin tinggi jenjang sekolah semakin rendah (SD
99,92 SMP 98,99 sedangkan SM yaitu 98,27).
Dari segi angka kelayakan guru mengajar, ternyata makin tinggi jenjang
pendidikan % guru yang layak mengajar makin tinggi. % guru yang layak
mengajar di SD+MI 90,09, di SMP+MTs menjadi 91,15 dan 91,29 di tingkat
SM+MA. Hal ini menunjukkan bahwa makin rendah jenjang pendidikan ternyata
guru yang berkualifikasi Sarjana atau S1 makin kecil. Hal ini dapat dipahami
karena standar guru layak di SD+MI mengalami peningkatan dari Diploma 2
menjadi sarjana (S1) atau Diploma 4 (D4).
Indikator berikutnya adalah tentang mutu prasarana dan sarana pendidikan.
Ruang kelas dengan kondisi baik paling banyak terdapat pada tingkat SD+MI
yaitu sebesar 91,85% selanjutnya pada jenjang SMA+MA+SMK yaitu sebesar
90,65% sedangkan kondisi rusak berat yang paling banyak terdapat pada tingkat
yaitu sebesar 4,43% pada jenjang SD+MI. Banyaknya ruang kelas yang rusak
berat ini menunjukkan mutu prasarana yang buruk dan berakibat secara tidak
langsung akan menurunkan mutu sekolah. Melihat kondisi yang demikian,
selayaknya jika jenis sekolah SD+MI diprioritaskan untuk memperoleh bantuan
rehabilitasi terlebih dahulu dibandingkan jenis sekolah lainnya.
Dari segi sarana prasarana, persentase kondisi Ruang Kelas baik di SD sebesar
91,85% menurun menjadi 90,29% di SMP dan meningkat menjadi 90,65% di SM.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 101
Hal ini dapat dimaklumi karena kebanyakan lokasi SM+MA berada di daerah kota
atau ibukota kabupaten sedangkan lokasi SD+MI banyak di daerah terpencil.
Indikator mutu prasarana lainnya adalah ketersediaan fasilitas sekolah yang ada.
Jumlah sekolah yang memiliki perpustakaan terbesar ada pada tingkat SD+MI
yaitu sebesar 97,32% dan terendah ada pada tingkat SMP+MTs sebesar
90,63%. Jumlah lapangan olahraga terbesar ada pada tingkat SD+MI yaitu
92,88% dan terendah ada pada tingkat SM+MA sebesar 75,27%. Fasilitas
sekolah lainnya yaitu ruang UKS terbesar terdapat pada tingkat SM+MA yaitu
sebesar 93,68%.
Prasarana lainnya yaitu laboratorium, ternyata makin tinggi jenjang pendidikan
%Lab makin bagus, yaitu SLTP+MTs sebesar 90,30% dan SM+MA 98,07%.
Besarnya %Lab di SLTP maupun SM dikarenakan hampir separuh SLTP
memiliki laboratorium lebih dari 1 sedangkan ditingkat SM terutama sekolah
negeri hampir memiliki lebih dari 2. Kondisi ini sejalan dengan lokasi SM yang
berada di perkotaan atau ibukota kabupaten sehingga fasilitasnya lebih mudah
diperoleh.
Dengan melihat indikator mutu proses ini dapat dikatakan bahwa kinerja terbaik
adalah pada tingkat SD. Hal itu ditunjukkan dengan adanya angka lulusan yang
paling tinggi, dan angka putus sekolah yang rendah, serta dapat dilihat melalui
Angka Partisipasi Murni yang paling tinggi apabila dibandingkan dengan
SLTP/MTs maupun dengan SM/MA.
Permasalahan
1. Komponen yang terkait dengan proses pengelolaan pendidikan masih ada
yang belum memahami arti pentingnya data dan informasi yang
menyebabkan pendataan komponen pendidikan masih belum baik, sering
terlambat dan tidak lengkap.
2. Kualitas SDM pendataan pendidikan masih kurang karena sering diganti.
3. Belum maksimalnya laporan-laporan dari Bidang dan UPT ke kepala
Dinas atau Unit Pelaporan.
4. Belum seluruh kabupaten/kota memiliki lembaga yang menyelenggarakan
Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun sementara minat
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 102
peserta didik untuk mengikuti Program Rintisan Wajib Belajar Pendidikan
15 Tahun masih relatif rendah sehingga hasilnyapun belum dapat
dinikmati oleh seluruh daerah.
5. Anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota masih sangat minim, hanya sekitar Rp. 1 M setiap tahun
untuk memberikan beasiswa kepada 500 peserta didik.
6. Masih adanya kesalahpahaman pada orang tua siswa bahwa dengan
adanya Program BOS, seharusnya sekolah sudah tidak diperbolehkan lagi
menarik biaya tambahan (sekolah gratis).
7. Belum semua lembaga mengelola dana BOS secara transparan
8. Sarana pendistribusian informasi yang kurang merata yang menyebabkan
masyarakat umum kurang memahami program program Dinas
Pendidikan Provinsi.
Upaya pemecahan masalah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Mensosialisasikan pemahaman yang terus menerus tentang arti
pentingnya data dan informasi pendidikan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan
2. Data yang dikirim ke Provinsi tepat waktu, valid dan dapat dipercaya.
Diberi pemahaman tentang arti pentingnya data untuk berbagai
perencanaan dan kebijakan pembangunan pendidikan.
3. Petugas pendataan jangan sering diganti.
4. Memberikan teguran kepada Bidang atau UPT supaya melaporkan tepat
waktu dan sesuai dengan format yang telah ditentukan.
5. Dalam rangka perluasan dan pemerataan akses untuk memperoleh
layanan pendidikan pada jenjang Pendidikan Tinggi maka perlu
pengembangan jumlah lembaga yang menyelenggarakan Program
Rintisan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun agar minimal tersebar di
seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur secara merata.
6. Adanya penambahan anggaran untuk pelaksanaan Program Rintisan
Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun, terutama untuk penambahan
beasiswa baik satuan biaya maupun jumlah sasarannya.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur TA. 2013 103
7. Diperlukan peningkatan pengelolaan lembaga penyelenggara Program
Rintisan Wajib Belajar Pendidikan 15 Tahun agar lebih diminati oleh calon
peserta didik
8. Diperlukan sosialisasi yang lebih intensif dan berkelanjutan agar
pelaksanaan Program BOS dapat dipahami oleh seluruh komponen
masyarakat
9. Pengelolaan dana BOS harus mengacu Juknis yang sudah ditetapkan,
bahwa pengelolaan dana BOS harus transparan, akuntabel dan
bertanggungjawab.
10. Penggunaan media sosial, web dinas lewat internet untuk keperluan
sosialisasi yang intens.
6. Program Pendidikan Luar Biasa (Pendidikan Khusus) (1.01.19)
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan
pendidikan luar biasa (pendidikan khusus) untuk membantu mensukseskan
program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan memberikan layanan
pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) maupun peserta didik
yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa (CIBI). Adapun sasarannya
adalah para peserta didik, guru, dan Kepala Sekolah pada Sekolah Dasar
Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SM