17
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN DASAR 1. Konsep Kebutuhan Dasar Abraham Maslow. Manusia mempunyai kebutuhan dasar tertentu yang harus di penuhi secara memuaskan melalui proses homeostasis , baik fisiologis maupun psikologis . adapun kebutuhan merupakan suatu hal yang sangat penting ,bermanfaat ,atau diperlukan untuk menjaga homeostasisdan kehidupan itu sendiri. Orang pertama yang menguraikan kebutuhan manusia adalah aristoteles . Sekitar tahun 1950, Abraham maslow seseorang psikolog dari amerika mengembangkan teori tentang kebutuhan dasar manusia yang lebih di kenal dengan istilah hierarki kebutuhan dasar manusia maslow (wolf, Lu ,dkk,1984) Hierarki tersebut meliputi lima kategori kebutuhan dasar , yakni: A. Kebutuhan Fisiologis (physiologis needs). Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki maslow. Umumnya , seseorang yang memilki beberapa kebutuhan fisiologis nya di bandingkan kebutuhan yang lain . kebutuhan fisiologis merupakan hal yang mutlak di penuhi manusia untuk bertahan hidup. Manusia memiliki delapan macam kebutuhan yaitu: 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2) Kebutuhan cairan dan elektrolit. 3) Kebutuhan makanan. 4) Kebutuhan eliminasi urine. 5) Kebutuhan istirhat dan tidur. 6) Kebtuhan aktivitas. 7) Kebutuhan kesehatan temperature tubuh. 8) Kebutuhan seksual.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/275/3/6.BAB II LTA bener.pdf · 2019. 11. 25. · 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2)

  • Upload
    others

  • View
    40

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/275/3/6.BAB II LTA bener.pdf · 2019. 11. 25. · 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN DASAR

1. Konsep Kebutuhan Dasar Abraham Maslow.

Manusia mempunyai kebutuhan dasar tertentu yang harus di penuhi secara

memuaskan melalui proses homeostasis , baik fisiologis maupun psikologis .

adapun kebutuhan merupakan suatu hal yang sangat penting ,bermanfaat ,atau

diperlukan untuk menjaga homeostasisdan kehidupan itu sendiri. Orang pertama

yang menguraikan kebutuhan manusia adalah aristoteles . Sekitar tahun 1950,

Abraham maslow seseorang psikolog dari amerika mengembangkan teori tentang

kebutuhan dasar manusia yang lebih di kenal dengan istilah hierarki kebutuhan

dasar manusia maslow (wolf, Lu ,dkk,1984)

Hierarki tersebut meliputi lima kategori kebutuhan dasar , yakni:

A. Kebutuhan Fisiologis (physiologis needs). Kebutuhan fisiologis memiliki

prioritas tertinggi dalam hirarki maslow. Umumnya , seseorang yang

memilki beberapa kebutuhan fisiologis nya di bandingkan kebutuhan yang

lain . kebutuhan fisiologis merupakan hal yang mutlak di penuhi manusia

untuk bertahan hidup. Manusia memiliki delapan macam kebutuhan yaitu:

1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas.

2) Kebutuhan cairan dan elektrolit.

3) Kebutuhan makanan.

4) Kebutuhan eliminasi urine.

5) Kebutuhan istirhat dan tidur.

6) Kebtuhan aktivitas.

7) Kebutuhan kesehatan temperature tubuh.

8) Kebutuhan seksual.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/275/3/6.BAB II LTA bener.pdf · 2019. 11. 25. · 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2)

7

B. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman (safety and security needs).

Kebutuhankeselamatan rasa aman dan nyaman yang di mkasud adalah aman

dari berbagai aspek,baik fisiologis maupun psikologis. Kebuthan ini

meliputi:

1) Kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan,dan

infeksi.

2) Bebas dari rasa takut dan kecemasan.

3) Bebas dari perasaan terancam karena pengalaman yang baru atau asing.

C. Kebutuhan rasa cinta, Memilki dan dimilki ( love and belonging

needs).Kebutuhan ini meliputi :

1) Memberi dan menerima kasih sayang.

2) Perasaan dimilki dan hubungan yang berarti dengan orang lain.

3) Kehangatan.

4) Persahabatan.

5) Mendapat tempat atau diakui dalam keluarga,kelompok,serta lingkungan

sosial.

D. Kebutuhan harga diri ( self-estem needs) Kebutuhan ini meliputi :

1) Perasaan tidak bergantung pada orang lain.

2) Kompeten.

3) Penghargaan terhdap diri sendiri dan orang lain.

E. Kebutuan aktualisasi diri ( needs for self actualization ) Kebutuhan ini

meliputi Dapat mengenal diri sendiri dengan baik ( mengenal dan memahami

potensi diri)

1) Belajar memenuhi kebutuhan diri sendiri

2) Tidak emosional

3) Mempunyai dedikasi yang tinggi

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/275/3/6.BAB II LTA bener.pdf · 2019. 11. 25. · 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2)

8

Konsep hierarki di atas menjelaskan bahwa manusia senantiasa

berubah ,dan kebutuhan nyapun terus berkembang. Jika seseorang merasakan

kepuasaan,ia akan menikmati kesjahteraan dan bebas untuk berkembang

menuju potensi yang lebih besar. Sebaliknya, jika proses pemenuhan

kebutuhan itu terganggu,akan timbul suatu kondisi patologis. Dalam konteks

homeostasis,suatu persoalan atau masalah dapat dirumuskan sebagai hal yang

menghalangi terpenuinya kebutuhan ,dan kondisi tersebut lebih lanjut dapat

mengancam homeostasis fisiologis maupun psikologis seseorang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan:

1. Penyakit ,

2. Hubungan yang berarti

3. Konsep diri

4. Tahap perkembangan

5. Struktur keluarga

2. Kebutuhan Aktivitas

Kemampuan beraktivitas merupakan kebutuhan dasar yang mutlak

diharapkan oelah setiap manusia. Kemampuan tersebut meliputi berdiri,berjalan

,bekerja,makan, minum,dan lain sebagainya. Dengan beraktivitas tubuh akan

menjadi sehat sistem pernapasan dan sirkulasi tunuh akan berfungsi dengan

baik,dan metabolism tubuh dapat optimal. Di samping itu,kemampuan

beraktivitas tidak lepas dari sistem persyarafan dan sistem musculoskeletal

yang adekuat. (lilis, taylor, Lemonek,1989).

Gangguan mobilitas fisik adalah keterbatasan dalam gerakan fisik dari

satu atau lebih ekstremitas secara mandiri( SDKI,2016).

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/275/3/6.BAB II LTA bener.pdf · 2019. 11. 25. · 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2)

9

A. Koordinasi Mekanik Tubuh

Koordinasi mekanik tubuh melibatkan fungsi sistem musculoskeletal dan

sistem saraf (neuromuscular). Komponen sistem muskuloskeletal melibatkan

tulang ,otot,tendon, ligamen, kartilago,dan sendi.( Wahit iqbal Mubarak,2015)

1) Tulang adalah jaringan dinamis yang tersusun dari tiga jenis sel yaitu

osteoblas,osteosit,dan osteoklas. Fungsi tulang antar lain:

a) Sebagai penunjang jaringan tubuh yang membentuk otot-otot tubuh

b) Melindungi organ tubuh yang lunak , seperti otak ,jantung paru-paru,

c) Membantu pergerakan tubuh

d) Menyimpan garam-garam mineral

e) Membantu proses hematopoises yaitu proses pembentukan sel darah

merah di sumsum tulang .

2) Otot

Berfungsi untuk kontraksi dan menghasilkan gerakan-gerakan. Otot ada

tiga macam ,yaitu otot rangka , otot polos,dan otot jantung.

3) Tendon

Adalah sekumpulan jaringan fibrosa padat yang merupakan perpanjangan

dari pembungkus otot dan membentuk ujung-ujung ototyang mengikatnya

pada tulang. Tendon ini di betasi oleh membrane synovial yang berfungsi

untuk memberikan pelican agar pergerakan tendon menjadi mudah.

4) Ligamen

Adalah sekumpulan jaringan penyambung fibrosa yang padat,lentur,dan

kuat. Ligament berfungsi menghubungkan ujung persendian dan menjaga

kestabilan.

5) Kartilago

Kartilago terdiri atas serat yang tertanam dalam suatu gel yang kuat,

tetapi elastis dan tidak mempunyai pembuluh darah. Zat makanan yang

sampai ke sel kartilago berasal dari kapiler di perikondrium ( jaringan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/275/3/6.BAB II LTA bener.pdf · 2019. 11. 25. · 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2)

10

fibrosa yang menutupi kartilago) dengan proses difusi,atau pada kartilago

sendi melalui cairan sinoveral.

6) Sendi

Persendian mempasilitasi pergerakan dengan memungkinkan terjadinya

kelenturan. Ada beberapa jenis persendian , antara lain sendi sinartroses(

sendi yang tidak bergerak ) sendi amfiartroses ( sendi yang pergerakan

nya terbatas hanya satu gerakan, seperti tulang vertebrae ) dan sendi

diartroses ( sendi yang bebas pergerakan nya , seperti sendi bahu dan

sendi leher).

B. Jenis-Jenis Imobilitas

1. Imobilitas fisik yaitu kondisi ketika seseorang mengalami keterbatsan fisik

yang disebabkan oleh faktor lingkungan maupun kondisi orang tersebut

2. Imobilitas intelektual m kondisi ini dapat disebabkan oleh kurang nya

pengetahuan untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya ,misalnya pada

kasus kerusakan otak.

3. Imobilitas emosional,kondisi ini terjadi akibat proses pembedahan atau

kehilangan seseorang yang dicintai.

4. Imobilitas sosial,kondisi ini menyebabkan perubahan interaksi sosial yang

sering terjadi akibat penyakit.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas adalah:

1. Kesehatan fisik

2. Status mental

3. Gaya hidup

4. Sikap dan nilai personal

5. Nutrisi

6. Stres

7. Faktor sosial

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/275/3/6.BAB II LTA bener.pdf · 2019. 11. 25. · 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2)

11

B. TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses keperawatan dan

merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai

sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan

klien.(Budiona dan Sumirah Budi Pertami,2015). Kajian keperawatan merupakan

dasar pemikiran dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan

klien. Salah satu teori dikemukakan bahwa pengkajian merupakan tahap awal dari

proses keperawatan dan merupakan proses sistematis dalam pengumpulan data

dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengindentifikasi status

kesehatan klien (iyer,et, al,1995 dalam Budiono 2015). Pada pengkajian

keperawatan terdapat dua tipe data yaitu data subjektif dan data objektif, data

subjektif adalah data yang merupakan ungkapan keluhan klien secara langsung

dari klien maupun tidak langsung melalui orang lain yang mengetahui keadaan

klien secara langsung dan menyampaikan masalah yang terjadi, sedangkan data

objektif adalah data yang di peroleh secara langsung melalui observasi

danpemeriksaan pada klien. Tahap pengkajian untuk memperoleh data dapat

dibedakan berdasarkan sumber yang di lakukan peengkajian. Bila sumber adalah

klien secara langsung langsung disebut autoanamnesa sedangkan bila data di

peroleh dari keluarga dikarenakan klien tidak sadar atau gangguan verbal disebut

alloanamnesa.

Pengkajian untuk klien dengan gangguan musculoskeletal salah satunya adalah

klien yang terkena penyakit goat arthritic.

a. Identitas

Identitas klien yang dapat dikaji pada penyakit sistem musculoskeletal adalah

usia . karena ada beberapa penyakit muskuloskeletal banyak terjadi pada

klien diatas usia 60 tahun.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/275/3/6.BAB II LTA bener.pdf · 2019. 11. 25. · 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2)

12

b. Keluhan utama

Keluhan utama yang sering terjadi dengan gangguan musculoskeletal adalah

merasa nyeri pada persendian.

c. Riawayat penyakit sekarang

Riwayat kesehatan saat ini berupa uraian mengenai penyakit yang diderita

oleh klien saat di lakukan pengkajian.

d. Riwayat penyakit dahulu

Riwayat kesehatan yang lalu seperti riwayat penyakit musculoskeletal

sebelumnya, pekerjaan, penggunaan obat-obatan dan riwayat mengkomsumsi

alcohol serta merokok

e. Riwayat alergi

Riwayat alergi yaitu riwayat yang lalu mengenai makanan / obat/lainnya yang

menimbulkan reaksi sistem kekebalan pada tubuh.

f. Pemeriksaaan fisik:

1) Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing –masing sisi (bilateral),

amati warna kulit,ukuran , kelembutan kulit,serta pembe

2) Lakukan passive range of motion pada sendi-sendi synovial. Catat bila

ada keterbatasan gerak sendi, kerepitasi, dan bila terjadi nyeri saat

digerakkan

3) Lakukan inspeksi dan palpasi otot-otot skeletal secara bilateral. Catat bila

ada atrofi, tonus otot yang berkurang dan ukuran kekuatan otot.

4) Kaji tingkat nyeri derajat dan mulainya

5) Kaji aktivitas / kegiatan sehari-hari

2. Diagnosa keperawatan

Merupakan suatu pertanyaan yang menggambarkan respons manusia (

keadaan sehat atau perubahan pola interaksi actual/ potensial ) dari individu

secara legal mengidentifiksi dan dapat memberikan intervensi secara past

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/275/3/6.BAB II LTA bener.pdf · 2019. 11. 25. · 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2)

13

untuk menjaga status kesehatan atau untuk mengurangi , menyingkirkan ,atau

mencegah perubahan . (Budiona dan Sumirah Budi Pertami,2015 ).

NANDA NIC-NOC menyebutkan bahwa, masalah yang sering muncul pada

gout arthritis adalah:

a. Nyeri akut b.d agen cidera biologis pembengkakan sendi, melaporkan

nyeru secara verbal pada area sendi

b. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri persendian (kaku sendi)

c. Resiko ketidakseimbangan volume cairan b.d perubahan kadar elektrolit

pada ginjal ( disfungsi ginjal )

d. Hipertermia b.d proses penyakit ( peradangan sendi )

e. Gangguan rasa nyaman b.d gejala terkait penyakit (nyeri pada sendi)

f. Gangguan pola tidur b.d nyeri pada pembengkakan

g. Kerusakan integritas jaringan b.d kelebihan cairan (peradangan kronik

akibat adanya Kristal urat).

Sesuai dengan judul yang penulis ambil, pada laporan tugas akhir ini

diagnosis yang akan dilakukan intervensi tergantung dengan keadaan klien

akan tetapi penulis akan lebih berfokus pada diagnosis gangguan mobilitas

yang bertujuan untuk mengukur aktivitas klien gout arthritis.

3. Rencana keperawatan

Rencana keperawatan adalah pengembangan strategi desain untuk

mencegah, mengurangi, dan mengatasi masalah-masalah yang telah di

identifikasi dalam diagnosis keperawatan. Dalam rencana keperawatan pada

gout arthritis penulis akan lebih focus pada rencana untuk diagnosis gangguan

mobilitas fisik.( Budiona dan Sumirah Budi Pertami,2015 )

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/275/3/6.BAB II LTA bener.pdf · 2019. 11. 25. · 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2)

14

Tabel 2.1 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan

sendi.

No Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional

1 Gangguanmobilita

sfisikberhubungan

dengankekakuans

endi.

Setelah diberikan

asuhan keperawatan

selama ...x24 jam

diharapkan gangguan

mobilitas fisik

teratasi dengan

tujuan :

1. Meningkatkan

toleransi klien

untuk melakukan

aktivitas fisik

2. Mencegah terjadinya cidera

akibat jatuh

3. Meningkatkan

kebugaran fisik

Kriteria hasil:

a. Klien

mengungkapkan

bertambahnya

kekuatan dan daya

tahan ekstremitas

b. Klien mengatakan tidak mengalami

kesulitan dalam

beraktivitas

c. Melakukan

langkah-langkah

pengaman untuk

kemungkinan

cidera

d. Menjelaskan

rasional intervensi

1. Kaji faktor penyebab

a) Trauma (mis,

robekan

kartilago,

fraktur,

amputasi)

b) Prosedur

pembedahan

(mis, perbaikan

letak sendi,

reduksi fraktur,

bedah vaskuler)

c) Penyakit yang

melemahkan

(mis, diabetes,

kanker, artritis

reumatoid,

skeloris multipel,

stroke)

2. Kaji kekuatan otot pasien

3. Kaji skala nyeri

4. Tingkatkan mobilitas

ekstremitas :

a) Menginstruksikan

klien untuk

melakukan latihan

ROM aktif pada

ekstremitas yang

sehat sedikitnya tiga

kali sehari

b) Lakukan ROM pasif

pada ekstremitas

yang sakit

c) Upayakan memasukan latihan

ROM kejadwal

kesehatan klien

d) Berikan kompres

hangat untuk

meredakan rasa nyeri

5. Lakukan mobilisasi

progresif :

a) Bantu pasien

1. Untuk mengetahui

faktor penyebab

terjadinya penyakit

2. Mengidentifikasi

kekuatan yang dapat

memberikan

informasi mengenai

pemulihan 3. Untuk menurunkan

rasa nyeri serta

kekakuan di pagi hari

4. Untuk membantu

mempertahankan

integritas fungsi

sendi

5. Pemanasan atau

peregangan yang

dilakukan perlahan

sebelum memulai

nya latihan penguatan dan daya

tahan tubuh

membantu

mempersiapkan otot

untuk menghadapi

kerja yang lebih

keras secara berharap

6. Membantu klien untuk memahami

penyakit

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/275/3/6.BAB II LTA bener.pdf · 2019. 11. 25. · 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2)

15

bangkit ke posisi

duduk secara

perlahan

b) Berikan

kesempatan

pasien

menggantungka

n tungkainya

disisi tempat

tidur selama

beberapa menit

sebelum berdiri c) Anjurkan latihan

ambulasi dengan

melakukan

jalan-jalan yang

sering dan

singkat

6. Anjurkan penggunaan

esktremitas yang sakit

7. Kolaborasi dengan tenaga

kesehatan

8. Memberikan penyuluhan kesehatan sesuai indikasi

(Sumber: Smeltzer& Bare 2002)

4. Implementasi

Adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumplan data

berlanjutan, mengobservasi respons klien selama dan sesudah pelaksanaan

tindakan, serta menilai data yang baru (Budiona dan Sumirah Budi

Pertami,2015 )

Adapun tujuan umum pada masalah mobilisasi adalah

a. Meningkatkan toleransi klienuntuk melakukan aktivitas fisik

b. Mengembalikan dan memulihkan kemampuannnya untuk bergerak/ atau

berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari

c. Mencegah terjadinya cedera akibat jatuh atau akibat penggunaan mekanika

tubuh yang salah

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/275/3/6.BAB II LTA bener.pdf · 2019. 11. 25. · 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2)

16

d. Mencegah terjadinya komplikasi akibat imobilitas

e. Meningkatkan kessejahteraan sosial, emosional, dan intelektual.

5. Evaluasi

Adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahankeadaan

pasien ( hasil yang diamati ) dengan tujuan pada tahap perencanaan. Adapun

tujuan dari evaluasi adalah untuk mengakhiri rencana tindakan keperawatan

,memodifikasi rencana tindakan keperawatan, serta meneruskan rencana

tindakan keperawatan.( Budiona dan Sumirah Budi Pertami,2015 )

C. Tinjauan Konsep Penyakit

1. Definisi Gout Arthritis

Gout adalah penyakit metabolic yang ditandai dengan penumpukan asam

urat yang nyeri pada tulang sendi ( Merkie, carrie.2005 dalam reny yuli

aspiani) Dalam pendapat lain juga di kemukakan bahwa gout arthritis

merupakan kelompok heterogeneous yang berhubungan dengan efek genetik

pada metabolism purin (hiperurisemia ).

2. Etiologi Gout Arthritis

Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit/

penimbunan Kristal asam urat pada sendi. Penimbunan asam urat sering

terjadi pada penyakit dengan metabolism asam urat abnormal dan kelainan

metabolic dalm pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari

ginjal.

Faktor pencetus terjadinya endapan Kristal urat adalah:

a) Diet tinggi purin.

b) Penurunan filtrasi glomerulus.

c) Pemberian obat direutik.

d) Minum alkohol.

e) Obat-obatan yang dapat menghambat eksresi asam urat oleh ginjal.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/275/3/6.BAB II LTA bener.pdf · 2019. 11. 25. · 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2)

17

3. Patofisiologi Gout Arthritic

Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan

berlebihan atau penurunan ekskresi asam urat ataupun keduanya. Asam urat

adalah produk akhir metabolisme purin. Secara normal metabolisme purin

menjadi asam urat dapat diterangkan sebagai berikut : sintesis purin

melibatkan dua jalur , yaitu jalur de novo dan jalur penghematan ( salvage

pathway).

a) Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui

prekusor non purin. Substrat awalnya adalah ribose-5-fosfat yang diubah

melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin ( asam inosinat

,asam guanilat,asam adenilat ). Jalur ini dikendalikan oleh

serangkaianmekanisme yang kompleks , dan terdapat beberapa enzim

yang mempercepat reaksi yaitu 5-fosforibosilfirofosfat(PRPP) sintetase

dan amido-fosforibosiltransferase( amido-PRT). Terdapat suatu

mekanisme inhibis umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk ,

yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang berlebihan.

b) Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui

basa purin bebasnya, pemecahan asaqm nukleat , atau asupan makanan.

Jalur ini tidak melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa

purin bebas (adenin ,guanin ,hipoxantin) berkondensassi dengan PRPP

untuk membentuk prekursor nukleotida purin dari asam urat, reaksi ini

dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase

(HGPRT) dan adenine fosforibosiltransferase ( APRT).

Asam urat terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara

bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian

kecil asam urat yang diresorpsi kemudian di eksresikan di nefron distal dan

dikeluarkan melalui urin. Pada penyakit gout, terdapat gangguan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/275/3/6.BAB II LTA bener.pdf · 2019. 11. 25. · 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2)

18

keseimbangan metabolisme (pembentukan dan ekskresi ) dari asam urat

tersebut , meliputi:

a. Penurunan ekskresi asam urat secara idiopatik.

b. Penurunan ekskresi asam urat sekunder, misalnya karena gagal ginjal.

c. Peningkatan produksi asam urat, misalnya disebabkan oleh tumor ( yang

meningkatkan cellular turnover ).

d. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin.

e. Peningkatan produksi atau hambatan ekskresi.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/275/3/6.BAB II LTA bener.pdf · 2019. 11. 25. · 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2)

19

4. PATHWAY (NANDA NIC-NOC:2015)

Diet tinggi purin Peningkatan pemecahan sel

Asam urat dalam serum

Katabolisme purin Asam urat dalam sel keluar Tidak di ekskresi melalui

urin

Asam urat serum

meningkat

(hiperuresemia

Kemampuan ekskresi asam urat

terganggu atau menurun

Penyakit ginjal

(glomerulonepritis) dan gagal

ginjal

Hipersaturasi asam urat dalam

plasma dan garam urat di

cairan tubuh

Peningkatan asam laktat sebagai

produk sampingan metabolisme

Konsumsi alkohol

Terbentuk Kristal

monosodium urat

Dibungkus oleh berbagai protein

(termasuk IgG)

Merangsang neurotofil

(leukosit PMN)

Terjadi pogosiosis

Kristal oleh leukosit

terbentuk fagolisosom

Pembentukan batu ginjal asam urat

Di ginjal Di jaringan lunak dan persendian

Proteinuria, hipertensi ringan, &

pekat urin asam

Respon inflamasi meningkat

Merusak selaput protein

kristal

Pembentukan tophus

Penumpukan dan

pengendapat MSU Penumpukan dan pengendapat MSU

Resiko ketidakseimbangan

volume cairan

Pembesaran dan penonjolan

sendi

Terjadi ikatan hydrogen

antara permukaan kristal

dengan membram

lisosom

Deformitas sendi

hipertermi

Membrane lisosom robek

terjadi pelepasan enzim dan

osida radikal kesitoplasma

(synovil)

Kontraktur sendi

Nyeri hebat gangguan rasa

nyaman , gangguan pola tidur

Kekauan sendi

Gangguan mobilitas fisik Fibrosis dan ankilosis tulang Kerusakan jaringan

integritas kulit

peningkatan kerusakan

jaringan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/275/3/6.BAB II LTA bener.pdf · 2019. 11. 25. · 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2)

20

5. Mainfestasi klinis

a. Stadium I

adalah hiperurasemia asimtomatik. Nilai normal asam urat serum pada

laki-laki adalah 5,1 ±1,0 mg/dl dan pada perempuan adalah 4,0 ± 1,0

mg/dl.

b. Stadium II

Adalah arthritic gout akut. Pada tahap ini terjadi awitan mendadak

pembengkakan dan nyeri yang luar biasa, biasnya pada sendi ibu jari kaki

dan sendi metatarsofalangeal. Tahap ini biasanya mendorong pasien

untuk mencari pengobatan segera, sendi-sendi lain dapat terserang ,

termasuk sendi jari tangan dan siku, serangan gout akut biasnya akan

pulih tanpa pengobatan, tetapi dapat memakan waktu 10-14 hari.

c. Stadium III

Adalah serangan gout akut ( gout interitis) adalah tahap interikritis,. Tidak

terdapat gejala-gejala pada masa ini, yang dapat berlangsung dari

beberapa sampai tahun. Kebanyakan orang mengalami serangan gout

berulang dalam waktu kurang dari 1 tahun jika tidak diobati.

d. Stadium IV

Adalah gout kronik , dengan timbunan asam urat yang terus bertambah

dalam beberapa tahun jika pengobatan tidak dimulai. Peradangan kronik

akibatnya Kristal-kristal asam urat mengakibatkan nyeri , sakit, dan kaku

juga pembesaran dan penonjolan sendi yang bengkak, tofi terbentuk pada

masa gout kronik akibat insolubitas relatif asam urat. Awitan dan ukuran

tofi secara proprosional mungkin berkaitan dengan kadar asam urat

serum. Bursa olekranon , tendon achiles, permukaan ekstensor lengan

bawah ,bursa infrapatelar, dan heliks telinga adalah tempat-tempatyang

serinf dihingggapi tofi. Pada masa ini tofi aka menghilang dengan terapi

yang tepat.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/275/3/6.BAB II LTA bener.pdf · 2019. 11. 25. · 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2)

21

Gout dapat merusak ginjal, sehingga ekskresi asam urat akan bertambah

buruk. Kristal-kristal asam urat dapat terbentuk dalaminterstititum

medulla, papilla, dan pyramid, sehingga timbul proteinuria dan hipertensi

ringan. Batu ginjal asam urat juga dapat terbentuk sebagai sekunder dari

gout.

6. Tanda dan Gejala

a. Nyeri pada tulang sendi

b. Kemerahan dan Bengkak pada tulang Sendi

c. Tofi pada ibu jari , mata kaki dan pinna telinga

d. Peningkatan suhu tubuh

7. Pemeriksaan penunjang

a. Kadar asam urat serum meningkat.

b. Laju sedimentasi eritrosit ( LSE) meningkat.

c. Kadar asam urat urine dapat normal atau meningkat.

d. Analisis cairan synovial dari sendi terinflamasi atau tofi menunjukkan

Kristal urat mosodium yang membuat diagnosis.

8. Diagnosa

NANDA NIC-NOC(2015) Menyebutkan Masalah yang sering muncul pada

gout arthritis adalah:

a. Nyeri akut b.d agen cidera biologis pembengkakan sendi, melaporkan

nyeru secara verbal pada area sendi

b. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri persendian (kaku sendi)

c. Resiko ketidakseimbangan volume cairan b.d perubahan kadar elektrolit

pada ginjal ( disfungsi ginjal )

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN KONSEP KEBUTUHAN …repository.poltekkes-tjk.ac.id/275/3/6.BAB II LTA bener.pdf · 2019. 11. 25. · 1) Kebutuhan oksigen dan pertukaran gas. 2)

22

d. Hipertermia b.d proses penyakit ( peradangan sendi )

e. Gangguan rasa nyaman b.d gejala terkait penyakit (nyeri pada sendi)

f. Gangguan pola tidur b.d nyeri pada pembengkakan.

g. Kerusakan integritas jaringan b.d kelebihan cairan (peradangan kronik

akibat adanya Kristal urat).

9. Discharge Planing

a. Mengistirahatkan sendi yang nyeri.

b. Pemberian obat anti inflamasi.

c. Menghindarkan faktor pencetus.

d. Minum 2-3 liter cairan setiap hari dan meningkatkan masukan makanan

pembuat alkalis. Serta menghindari makanan yang mengandung purin

tinggi.

e. Hindari minuman beralkohol karena dapat menimbulkan produksi asam

urat.