25
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamil Gizi selama kehamilan adalah salah satu faktor penting dalam menentukan pertumbuhan janin. Dampaknya adalah berat badan lahir, status nutrisi dari ibu yang sedang hamil juga mempengaruhi angka kematian perinatal, keadaan kesehatan neonatal, dan pertumbuhan bayi setelah kelahiran. Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewa bagi seorang wanita sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik yang mempengaruhi kehidupannya. Pola makan dan gaya hidup sehat dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu (Proverawati, 2009). Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolism tubuh ibu . Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna. Menurut S Sayoga (2007) gizi yang baik sangat dibutuhkan bagi seorang ibu hamil. Makanan yang dikonsumsi ibu bukanlah untuk ibu sendiri tetapi diasup pula oleh sang bayi. Sehingga seorang ibu hamil wajib memperhatikan kebutuhan gizinya. 3 bulan pertama kehamilan, asupan energi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

  • Upload
    haduong

  • View
    227

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamil

Gizi selama kehamilan adalah salah satu faktor penting dalam

menentukan pertumbuhan janin. Dampaknya adalah berat badan lahir, status

nutrisi dari ibu yang sedang hamil juga mempengaruhi angka kematian

perinatal, keadaan kesehatan neonatal, dan pertumbuhan bayi setelah

kelahiran.

Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewa bagi seorang wanita

sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik

yang mempengaruhi kehidupannya. Pola makan dan gaya hidup sehat dapat

membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu

(Proverawati, 2009).

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu

kebutuhan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan

komposisi dan metabolism tubuh ibu . Sehingga kekurangan zat gizi tertentu

yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.

Menurut S Sayoga (2007) gizi yang baik sangat dibutuhkan bagi

seorang ibu hamil. Makanan yang dikonsumsi ibu bukanlah untuk ibu sendiri

tetapi diasup pula oleh sang bayi. Sehingga seorang ibu hamil wajib

memperhatikan kebutuhan gizinya. 3 bulan pertama kehamilan, asupan energi

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

6

tidak perlu ditingkatkan bila seorang ibu hamil mengkonsumsi makanan

bergizi. Sedangkan 2 trimester akhir, tubuh ibu hamil membutuhkan tambahan

300 kalori per hari dibanding sebelum hamil, sedang asupan protein 60 gram

sehari, yaitu 20-36 % lebih tinggi dari kebutuhan normal.

Kebutuhan akan energi dan zat-zat gizi bergantung pada berbagai faktor

seperti umur, gender, berat badan, aktifitas dan lain-lain (Almatsier, 2002).

Tabel1. Kecukupan gizi yang dianjurkan /AKG ibu hamil

Zat Gizi Wanita tidak Hamil Wanita hamil Energi Protein Vitamin A Vitamin D Vitamin B1 Niasin Vitamin B6 Vitamin B12 Asam folat Vitamin C Yodium/Y Zat Besi/Fe Seng/Zn Selenium Kalsium/Ca

1900 kal (19-24 th) 1800 kal (30-49 th) 50 g 500 mikrogram retinol ekivalen/RE 5 mikrogram /hr 0,5 mg/ 1000 kal 14 mg 1,3 mg 2,4 mikrogram 400 mikrogram IOM 75 mg/hari 150 mikrogram 26 mg 9 mg 30 mikrogram 800 mg

Trimester I + 180 kal Trimester II,III + 300 kal + 17 g + 300 mikrogram RE - + 0,4 mg + 4 mg + 0,4 mg + 0,2 mikrogram + 200 mikrogram + 10 mg 50 mikrogram Trimester II + 9,0 mg Trimester III + 13,0 mg Trimester I + 1,7 mg Trimester II + 4,2 mg Trimester III + 9,8 mg + 5 mikrogram + 150 mg

Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi 2004

1. Kecukupan Zat gizi Mikro

Zat gizi mikro meliputi vitamin dan mineral. Vitamin merupakan

zat organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil agar tubuh

dapat berfungsi normal. Vitamin dikelompokkan menjadi vitamin larut

lemak (vitamin A, D, Edan K) dan vitamin larut air ( vitamin B kompleks

dan vitamin C). Vitamin A memiliki fungsi utama dalam penglihatan,

defisiensi vitamin A dapat menimbulkan penyakit rabun senja dan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

7

xeropthalmia. Vitamin B1 (Thiamin) berperan dalam metabolisme yang

menghasilkan energi, terutama metabolisme karbohidrat. Vitamin B3

(Niasin) dapat disintesis di dalam tubuh dari asam amino tryptophan.

Sumber niasin dalam bahan makanan adalah produk whole grain, roti,

susu, telur, daging dan sayuran berwarna. Vitamin B12 menimbulkan

pernicious anemia, sementara defisiensi asam folat berkaitan dengan

anemia megaloblastik. Vitamin B6 (piridoksin) banyak ditemukan di

dalam khamir, hati,ginjal, serealia tumbuk,kacang-kacangan, kentang dan

pisang. Defisiensi piridoksin menimbulkan gejala yang berkaitan dengan

ganggan metabolisme protein. Vitamin C (asam askorbat) ditemukan pada

buah dan sayuran. Kurangnya asupan buah dan sayuran dapat

menyebabkan asupan vitamin C ikut berkurang, yang mengakibatkan

timbulnya seperti scurvy.

Menurut Widaya Karya Pangan dan Gizi, (2004) Kategori

Kecukupan tingkat konsumsi Zat Gizi Mikro adalah dalam tabel berikut

ini:

Tabel 2. Kategori Tingkat Konsumsi Zat Gizi Mikro Kategori Tingkat Konsumsi (%AKG) Kurang ≤ 65 Cukup > 65 Sumber : Widya Karya Pangan dan Gizi (2004)

2. Peran vitamin C dalam metabolisme tubuh

Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan

tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin

tidak dapat dihasilkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh

karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Vitamin C

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

8

atau asam askorbat adalah komponen penting dalam makanan karena

berguna sebagai antioksidan dan memiliki sifat farmakologis. Salah satu

fungsi utama vitamin C berkaitan dengan sintesis kolagen. Kolagen adalah

sejenis protein yang merupakan salah satu komponen utama dari jaringan

ikat, tulang-tulang rawan, dentin, lapisan endotelium pembuluh darah dan

lain-lain. Kekurangan asupan vitamin C dapat menyebabkan skorbut

(scurvy). Kasus-kasus skorbut spontan, biasanya terjadi gigi mudah

tanggal, gingivitis, dan anemia, yang mungkin disebabkan oleh adanya

fungsi spesifik asam askorbat dalam sintesis hemoglobin. Skorbut

dikaitkan dengan gangguan sintesis kolagen yang manifestasinya berupa

luka yang sulit sembuh, gangguan pembentukan gigi, dan robeknya

kapiler. Kolagen adalah protein utama jaringan ikat dan mempunyai

struktur heliks-rangkap tiga. Stukturnya terdapat asam amino yang kurang

terkenal (jarang ditemukan) yaitu 4-hidroksi prolin. Studi menggunakan

pelacak radioaktif menunjukkan bahwa prolin pada sisi amino residu-

residu glisin menjadi terhidroksilasi pada rantai kolagen. Atom oksigen

dari O2 terikat pada dengan C-4 prolin, atom oksigen sisanya diambil oleh

alfa-ketoglutarat yang dikonversi menjadi suksinat. Reaksi kompleksnya

dikatalisis oleh enzim prolil hidroksilase (suatu dioksigenase). Reaksi

dibantu oleh ion Fe2+ yang terikat kuat sekali dan berperan untuk

mengaktifkan oksigen. Enzim ini juga mengkonversi alfa-ketogultarat

menjadi suksinat tanpa hidroksilasi prolin. Pada sebagian reaksi ini,

terbentuk kompleks Fe3+-O- dan bersifat meng-inaktifkan enzim. Vitamin

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

9

C (askorbat) menjadi penyelamat dengan mereduksi ion feri enzim inaktif.

Pada proses pengaktifan kembali, askorbat dioksidasi menjadi asam

dehidroaskorbat. Jadi, askorbat bertindak sebagai antioksidan spesifik.

Vitamin C juga berperan penting dalam sintesis neurotransmitter,

neropineprin. Neurotransmiter sangat penting untuk fungsi otak dan

mempengaruhi suasana hati. Sel;ain itu vitamin C diperlukan untuk

sintesis karnitin, sebuah molekul kecil yang sangat penting untuk

transportasi lemak untuk konversi menjadi energi. Fungsi vitamin C

selanjutnya adalah membantu metabolism kolesterol menjadi asam

empedu, yang memiliki implikasi unit tingkat kolesterol darah dan

timbulnya batu empedu. Vitamin C juga merupakan anti oksidan yang

sangat efektif dapat melindungi molekul, seperti protein, lemak,

karbohidrat, dan asam nukleat (DNA dan RNA) dari kerusakan yang

diakibakan radikal bebas, racun, ataupun polusi. Vitamin C juga

membantu absorpsi kalsium dengan menjaga agar kalsium berada dalam

bentuk larutan. ( Almatsier, 2002 )

3. Vitamin B1.

Vitamin B1 yang dikenal juga dengan nama Thiamin, merupakan

salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga

kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi

yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Disamping itu vitamin

B1 juga membantu prose metabolisme protein dan lemak.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

10

Vitamin B1 (Thiamin) dalam bentuk Koenzim Thiamin Pirofosfat

(TPP) atau Trifosfat (TPP) memegang peranan penting dalam transformasi

energi, konduksi membran dan saraf serta dalam sintesis pentose dan

bentuk koensim tereduksi dan niasin. Trifosfat (TPP) atau Difosfat (DPP),

Thiamin berfungsi sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme energi.

Thiamin dibutuhkan untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil

Ko A dan memungkinkan masuknya substrat yang dapat dioksidasi

kedalam siklus kreb untuk pembentukan energi. Asetil Ko A yang

dihasilkan enzim ini disamping itu merupakan prekusor penting lipida dan

asetil kolin, yang berarti adanya peranan TPP dalam fungsi normal system

saraf. Dalam siklus Krebs, TPP merupakan kofaktor pada dekarboksilasi

oksidatif alfa-ketoglutarat menjadi suksinil-KoA. TPP juga dibutuhkan

untuk dikarboksilasi asam alfa-keto seperti asam alfa- ketoglutarat dan 2-

ketokarboksilat yang diperoleh dari asam-asam amino

metionin,treonin,leusin,isoleusin, dan valin. Thiamin juga merupakan

koenzim reaksi transketolase yang berfungsi dalam jalur alternative

oksidasi glukosa. Walaupun tiamin dibutuhkan dalam metabolisme lemak,

protein dan asam nukleat, peranan utamanya adalah dalam metabolisme

karbohidrat. (Almatsier,2002)

Menurut Moehji (2003), fungsi vitamin B1 yang terpenting adalah :

a. Sebagai Co-enzym Thiamin pyropospat yang diperlukan pada

pembentukan Acetyl Co-enzym dan dari asam piruvat dalam

metabolisme karbohidrat

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

11

b. Memelihara sifat parmeabilitas dari dinding pembuluh darah

sehingga mencegah terjadinya penumpukan cairan dalam jaringan

tubuh (odema) seperti pada penderita penyakit beri-beri .

c. Memelihara fungsi saraf peripheral sehingga mencegah terjadinya

neuritis.

d. Memperbaiki kontraksi dinding lambung sehingga sekresi getah

cerna menjadi lebih baik dan memelihara nafsu makan.

4. Zat Besi

Zat besi dalam tubuh berperan penting dalam berbagai reaksi

biokimia,antara lain dalam memproduksi sel darah merah. Sel ini sangat

diperlukan untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Zat besi

berperan sebagai pembawa oksigen, bukan saja oksigen pernapasan

menuju jaringan, tetapi juga dalam jaringan atau dalam sel (Brock dan

Mainou-Fowler 1986; King 2006). Zat besi bukan hanya diperlukan dalam

pembentukan darah, tetapi juga sebagai bagian dari beberapa enzim

hemoprotein (Dhur et al1989). Enzim ini memegang peran penting dalam

proses oksidasi-reduksi dalam sel. Sitokrom merupakan senyawa heme

protein yang bertindak sebagai agens dalam perpindahan elektron pada

reaksi oksidasi-reduksi di dalam sel. Zat besi adalah mineral makro, fungsi

zat besi didalam setiap sel, bekerjasama dengan rantai protein pengangkut

elektron yang berperan dalam langkah-langkah akhir metabolism energi.

Protein-protein ini memindahkan hidrogen dan elektron yang berasal dari

zat gizi penghasil energi ke oksigen.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

12

Setiap sel, besi bekerja sama dengan rantai protein pengangkut

elektron yang berperan dalam langkah-langkah akhir metabolisme energi.

Protein –protein ini memindahkan hidrogen dan elektron yang berasal dari

zat gizi penghasil energi ke oksigen. Zat besi juga meningkatkan

kemampuan belajar. Kadar besi dalam darah meningkat selama

pertumbuhan sampai remaja. Defisiensi besi besi berpengaruh negative

terhadap otak terutama pada reseptor saraf, jika kepekaan reseptor saraf

dapat berakibat hilangnya reseptor tersebut sehingga daya konsentrasi dan

daya ingat kurang serta kemampuan belajar terganggu. (Almatsier,2002)

.Besi nonhem diionisasi oleh asam lambung, direduksi menjadi

bentuk fero dan dilarutkan dalam cairan pelarut seperti asam askorbat, gula

dan asam amino yang mengandung sulfur. Suasana pH hingga 7 di dalam

duodenum, sebagian besar besi dalm bentuk feri akan mengendap, kecuali

dalam keadaan terlarut . Besi fero lebih mudah larut larut pada pH 7, oleh

karena itu mudah terabsorpsi. Taraf Absorpsi besi diatur oleh mukosa

saluran cerna yang ditentukan oleh kebutuhan tubuh. Transferin mukosa

yang dikeluarkan ke dalam empedu berperan sebagaigkut protein yang

bulak-balik membawa besi ke permukaan sel usus halus untuk diikatoleh

transferin reseptor dan kembali ke rongga saluran cerna untuk mengangkut

besi lain. Didalam sel mukosa besi dapat mengikat apoferitin dan

membentuk feritin sebagai simpanan besi sementara dalam sel.

Almatsier,2002).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

13

Besi dalam tubuh manusia terbagi dalam 3 bagian yaitu senyawa

besi fungsional, besi cadangan dan besi transport. Besi fungsional yaitu

besi yang membentuk senyawa yang berfungsi dalam tubuh terdiri dari

hemoglobin, mioglobin dan berbagai jenis enzim. Bagian kedua adalah

besi transportasi yaitu transferin , besi yang berikatan dengan protein

tertentu untuk mengangkut besi dari satu bagian ke bagian lainnya. Bagian

ketiga adalah besi cadangan yaitu feritin dan hemosiderin, senyawa ini

dipersiapkan bila masukan besi diet berkurang. Untuk dapat berfungsi bagi

tubuh manusia, besi membutuhkan protein transferin, reseptor tranferin

yang berperan sebagai penyedia dan penyimpan besi dalam tubuh dan iron

regulatory proteins (IRPs)untuk mengatur suplai besi. Transferin

merupakan protein pembawa yang mengangkut besi plasma dan cairan

ekstraseluler untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Reseptor transferin adalah

suatu glikoprotein yang terletak pada membran sel, berperan mengikat

transferin-besi komplek dan selanjutnya diinternalisasi ke dalam vesikel

untuk melepaskan besi ke intraseluler. Kompleks transferin-reseptor

transferin selanjutnya kembali ke dinding sel, dan apotransferin

dibebaskan ke dalam plasma. Feritin sebagai protein penyimpan besi yang

bersifat nontoksik akan dimobilisasi saat dibutuhkan. Iron regulatory

proteins (IRP-1 dan IRP-2) yang dikenal sebagai iron responsive element-

binding protein (IRE-BPs), iron regulatory factors (IRFs), feritin-

repressor protein (FRPs) dan p90 merupakan messenger ribonucleic acid

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

14

(mRNA) yang mengkoordinasikan ekspresi intraseluler dari reseptor

transferin, feritin dan protein penting lainnya dalam metabolisme besi.

Besi bekerja sama dengan rantai protein pengangkut electron, yang

berperan dalam langkah-langkah akhir metabolisme energi.

(Almatsier,2002)

5. Asam Folat

Menurut Almatsier, 2002. Asam folat merupakan salah satu vitamin

B, dibutuhkan untuk pembentukan sel baru termasuk sel syaraf dan darah

merah. Setiap orang membutuhkannya apalagi sedang hamil asam folat

sangat penting. Jika seorang wanita yang akan hamil memiliki cukup asam

folat di dalam tubuhnya, maka jika dia hamil hal ini dapat mencegah

terjadinya gangguan otak dan sumsum tulang belakang pada janin, dan

untuk mencegah gangguan yang dikenal dengan istilah neural tube defects

ini seorang wanita membutuhkan asam folat setiap hari mulai sejak belum

hamil. Defisiensi asam folat dapat menimbulkan peradangan pada lidah,

mencret, murung, dan kebingungan, gangguan orientasi, kurang darah dan

lain-lain. Gangguan karena defisiensi asam folat sebelum hamil juga

menimbulkan gagalnya pembentukan syaraf, bibir sumbing, gangguan

jantung dan kelainan saluran kemih. Sedangkan defisiensi asam folat

selama kehamilan dapat meningkatkan resiko kelahiran lebih awal, BBLR,

gangguan tumbuh kembang janin, berperan dalam abortus spontan

kehamilan seperti kerusakan plasenta dan bahkan tekanan darah tinggi saat

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

15

hamil. Asupan asam folat yang cukup, juga dapat melindungi janin dari

serangan penyakit yang diderita si ibu, pengaruh obat yang dikonsumsi

dan meminimalisasi pengaruh buruk asap rokok bagi ibu yang merokok

atau sering berada di lingkungan perokok saat hamil.

6. Manfaat Asam Folat bagi Ibu Hamil.

Ibu hamil kekurangan asam folat menyebabkan meningkatnya resiko

anemia, sehingga ibu mudah lelah letih, lesu dan pucat serta bisa

menyebabkan keguguran. Kebutuhan asam folat untuk ibu hamil dan usia

subur sebanyak 400 mikrogram/hari atau sama dengan 2 gelas susu.

Mengkonsumsi asam folat tidak hanya ketika hamil, tetapi sebelum hamil

juga sangat dianjurkan. Asam folat juga sangat penting dalam membantu

pembelahan sel. Asam folat bisa mencegah anemia dan menurunkan resiko

terjadinya NTD (Neurel Tube Deffects) dan sebagai anti depresan.

Asam folat adalah satu gugus yang berperan dalam pembentukan

DNA pada proses erithropoesis, yaitu dalam pembentukan sel-sel darah

merah atau eritrosit dan perkembangan system syaraf. Folasi dan folat

adalah nama generik sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan gizi

sama dengan asam folat. Ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam

transportasi pecahan-pecahan karbon tunggal dalam metabolisme asam

amino dan sintesis asam nukleat. Bentuk koenzim ini adalah tetra

hidrofolat. Fungsi utama koenzim folat (THFA) adalah memindahkan

atom karbon tunggal dalam bentuk gugus formil, hidroksimetil atau metal

dalam reaksi penting metabolisme beberapa asam amino dan sintesis asam

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

16

nukleat. THFA berperan dalam sintesis purin-purin guanine dan

adenine pirimidin timin, yaitu senyawa-senyawa yang digunakan dalam

pembentukan asam-asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat

acit (RNA). Folat juga dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah

dan sel darah putih dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya.

Kekurangan asam folat menyebabkan gangguan metabolism DNA.

Akibatnya terjadi perubahan dalam perubahan dalam morfologi intisel

terutama sel-sel yang cepat membelah, seperti sel darah merah, sel darah

putih serta sel-sel epitel lambung dan usus, vagina, dan servik rahim.

Kekurangan asam folat menyebabkan gangguan metabolisme DNA.

(Almatsier,2002)

Bahan makanan yang kaya dengan asam folat antara lain adalah

sayur-sayuran seperti bayam, asparagus, lobak cina, kacang-kacangan,

kuning telur, hati dan ginjal.

B. Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil

Indonesia banyak terjadi kasus KEK (Kekurangan Energi Kronis)

terutama yang kemungkinan disebabkan karena ketidakseimbangan asupan

gizi, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Hal tersebut

mengakibatkan pertumbuhan tubuh baik fisik ataupun mental tidak sempurna

seperti yang seharusnya. Ibu hamil diketahui menderita KEK dilihat dari

pengukuran LILA, adapun ambang batas LILA WUS (ibu hamil) dengan

risiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran LILA kurang dari

23,5 cm artinya wanita tersebut mempunyai risiko KEK dan diperkirakan akan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

17

melahirkan berat bayi lebih rendah (BBLR). BBLR mempunyai risiko

kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan

anak (Khanzima, 2012 ).

Menurut Pramusinto (2012). Angka kematian ibu hamil di Indonesia

tertinggi di wilayah Asia Tenggara. Ketidakseimbangan nutrisi pada masa

kehamilan, kurangnya edukasi nutrisi, sampai tingkat perekonomian yang

rendah dipandang sebagai penyebabnya. Sampai saat ini , kesehatan ibu hamil

masih menjadi masalah kompleks. Untuk itulah, kondisi kesehatan dan gizi

ibu hamil ini menjadi salah satu target Millenium Development Goals

(MDGs). Beberapa masalah kesehatan pada ibu hamil ini, meliputi anemia

setelah melahirkan, pertambahan berat badan rendah, dan kekurangan energi

kronis (KEK). Perlu diingat, anemia dan KEK pada ibu hamil memiliki

dampak kesehatan terhadap ibu dan anak dalam kandungannya, antara lain

meningkatkan risiko gangguan pernapasan, berat badan lahir rendah,

keguguran, kelahiran premature, sampai kematian ibu dan bayi.

Menurut Moehji (2003) menyatakan bahwa gizi buruk karena kesalahan

dalam pengaturan makanan membawa dampak yang tidak menguntungkan

bukan hanya ibu tetapi juga bagi bayi yang akan lahir. Dampak gizi buruk

terhadap ibu dapat berupa hiperemesis, keracunan kehamilan (eklamsi),

kesulitan waktu kelahiran, terjadi perdarahan, bahkan dapat membawa

kematian. Bagi bayi yang dikandungnya, gizi ibu yang buruk dapat

menyebabkan terjadinya keguguran (abortus), bayi lahir sebelum waktunya

(premature), BBLR, kematian neonatus dan kematian dibawah satu tahun.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

18

Seorang ibu yang sedang hamil mengalami kenaikan berat badan

sebanyak 10-12 kg. Pada trimester I kenaikan berat badan seorang ibu tidak

mencapai 1 kg, namun setelah mencapai trimester ke 2 pertambahan berat

badan semakin banyak yaitu 3 kg dan pada trimester ke3 sebanyak 6 kg.

kenaikan tersebut disebabkan karena adanya pertumbuhan janin, plasenta dan

air ketuban. Kenaikan berat badan yang ideal untuk seorang ibu yang gemuk

yaitu 7 kg dan 12,5 kg untuk ibu yang tidak gemuk. Jika berat badan ibu tidak

normal maka akan memungkinkan terjadinya keguguran, lahir premature,

BBLR, gangguan kekuatan rahim saat kelahiran (kontraksi) dan perdarahan

setelah persalinan (Proverawati, 2009).

Menurut Depkes RI, (2002) dalam Program Perbaikan Gizi Makro

menyatakan bahwa Kurang Energi Kronis merupakan keadaan dimana ibu

penderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang

mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu. KEK dapat terjadi –

pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil. Lingkar lengan atas

digunakan untuk memprediksi kemungkinan bayi yang dilahirkan memiliki

berat badan lahir rendah. BBLR mempunyai resiko kematian, gizi kurang,

gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak.

C. Lingkar Lengan Atas (LILA)

Menurut Supariasa dkk (2002) Pengukuran LILA adalah suatu cara

untuk mengetahui risiko kekurangan Energi Protein (KEP) Wanita Usia Subur

(WUS). Pengukuran LILa tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

19

status gizi dalam jangka pendek. Pengukuran LILa digunakan karena

pengukurannya sangat mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja.

Tujuan pengukuran LILA adalah :

1. Mengetahui risiko KEK WUS, baik ibu hamil maupun calon ibu, untuk

menapis wanita yang mempunyai risiko melahirkan bayi berat lahir

rendah (BBLR)

2. Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih berperan

dalam pencegahan dan penanggulangan KEK

3. Mengembangkan gagasan baru di kalangan masyarakat dengan tujuan

meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak

4. Meningkatkan peran petugas lintas sektoral ke dalam upaya perbaikan

gizi WUS yang menderita KEK

5. Mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran ibu hamil

yang menderita KEK.

Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) mencerminkan tumbuh

kembang jaringan lemak dan otot yang tidak berpengaruh banyak oleh

keadaan cairan tubuh dibandingkan berat badan. Untuk mengetahui status gizi

ibu hamil digunakan pengukuran secara langsung dengan menggunakan

penilaian antropometri yaitu lingkar lengan atas. Pengukuran lingkar lengan

atas adalah suatu cara untuk mengetahui risiko KEK wanita usia subur

(Supariasa, 2002). Wanita usia subur adalah wanita dengan usia 15 sampai

dengan 45 tahun yang meliputi remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan

usia subur (PUS) .Ambang batas lingkar lengan atas (LILA) pada WUS

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

20

dengan risiko KEK adalah 23,5 cm, yang diukur dengan menggunakan pita

ukur, apabila LILA kurang dari 23,5 cm artinya wanita tersebut mempunyai

risiko KEK .

Cara Pengukuran LILA

Sasaran : Wanita Usia Subur umur 15-45 tahun dan ibu hamil

Alat : Pita LILA sepanjang 33 cm dengan ketelitian 0,1 cm

atau meteran kain

PERSIAPAN :

1. Pastikan pita LILA tidak kusut, tidak terlipat-lipat atau tidak sobek

2. Jika lengan responden > 33 cm, gunakan meteran kain

3. Responden diminta berdiri dengan tegak tetapi rileks, tidak memegang

apapun serta otot tidak tegang

4. Baju lengan kiri disingsingkan ke atas sampai bahu terlihat atau lengan

bagian atas tidak tertutup

5. Tentukan posisi pangkal bahu

6. Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak

tangan ke arah perut

7. Tentukan titik antara pangkal bahu dan ujung siku dengan menggunakan

pita LILA atau meteran kain dan diberi tanda dengan pulpen/spidol.

8. Lingkarkan pita LILA sesuai tanda pulpen/spidol di sekeliling lengan

spidol sesuai tanda

9. Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LILA

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

21

10. Pita ditarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar

11. Baca angka yang ditunjukkan oleh tanda panah pada pita LILA (ke arah

angka yang lebih besar).

D. Konsumsi Rokok

1. Pengertian Rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berkuran panjang antara 70

hingga 120 mm (bervariasi tergantung Negara) dengan sekitar 10 mm yang

berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah

satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup pada

ujung lainnya.

2. Kandungan Rokok

Saat rokok dihisap komposisi rokok yang dipecah menjadi

komponen lainnya, misalnya komponen yang cepat menguap akan menjadi

asap bersama-sama dengan komponen lainnya terkondensasi. Dengan

demikian komponen asap rokok yang dihisap oleh perokok terdiri dari

bagian gas (85%) dan bagian partikel (15%). Rokok mengandung kurang

lebih 4000 jenis bahan kimia, dengan 40 jenis diantaranya bersifat

kasinogenik(dapat menyebabkan kanker) dan setidaknya 200 diantaranya

berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin dan

karbon monoksida (CO). Sebatang rokok juga mengandung bahan-bahan

kimia lain yang tak kalah beracunnya. Zat-zat beracun yang terdapat dalam

rokok antara lain adalah sebagai berikut:

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

22

a. Nikotin

Komponenn ini paling banyak dijumpai di dalam rokok. Nikotin

merupakan alkaloid yang bersifat stimulant dan pada dosis tinggi

bersifat racun. Zat ini hanya ada dalam tembakau, sangat aktif dan

mempengaruhi otak atau susunan saraf pusat.

b. Tar

Zat inilah yang mengandung hidrokarbon (benzatrasin

benzopirin) yang dikenal sebagai penyebab kanker pada paru-paru dan

kandung kemih.

c. Gas karbon monoksida

Gas karbon monoksida terbentuk ketika terjadi pembakaran

secara perlahan pada tembakau dan kertas rokok. Para dokter telah

membuktikan adanya kandungan gas beracun dengan kadar yang

banyak dalam tubuh perokok. Gas tersebut merupakan gas yang

mengurangi kemampuan sel-sel darah untuk mengangkut oksigen ,

sehingga menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam jaringan

tubuh. Gas inilah yang merusak jaringan tubuh, menghilangkan vitalitas

kelenjar, merusak selaput lender pada mulut,trakea,bronkus, dan

alveoli.

Fakta ilmiah membuktikan rokok menyebabkan kanker paru,

risiko penyakit kardiovaskuler, arterosklerosis, penyakit jantung

koroner. Transmisi unsur karsinogenik dapat menyebabkan : kelahiran

prematur, gangguan perkembangan posnatal dan fetal hyporexemia

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

23

melalui reduksi darah plasenta (Shiono at.al, 2007, Wang, Z.,

Patterson,C.M, dan Oldenburg, B.2000, Gilliant, at.al (1968) diunduh

dari jurnal Media Gizi Pangan, 2007.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Mulyaningrum, S 2009

menyebutkan bahwa, perokok pasif lebih berbahaya terkena dampak

dari asap rokok yang tersebar di udara daripada perokok aktif. Karena

asap yang tersebar di udara, tidak melalui filter terlebih dahulu..

Bahaya merokok selama proses kehamilan adalah sebagai berikut :

a. Wanita yang sedang hamil jika merokok akan lebih beresiko untuk

mengalami keguguran.

b. Merokok selama kehamilan dapat menyebabkan masalah kesehatan

utama bayi dan sang ibu, ketika sang ibu merokok akan

menyebabkan masalah pada nutrisi dan peredaran oksigen pada sang

jabang bayi.

c. Merokok selama kehamilan adalah salah satu penyebab kematian

bayi secara mendadak.

d. Merokok selama kehamilan dapat menyebabkan prematur dengan

berat badan yang sangat rendah, kemungkinan bayi akan sakit atau

bahkan meninggal.

e. Bayi yang lahir dari wanita yang merokok lebih beresiko untuk

terkena bibir sumbing atau bahkan penyakit jantung.

Wanita hamil yang terpapar asap rokok baik dari rekan kerja,

lingkungan atau anggota keluarganya bisa menimbulkan resiko

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

24

tertentu. Kondisi ibu hamil yang kena asap rokok tanpa disadari

sebenarnya berpengaruh terhadap kehamilan dan janin yang

dikandungnya. Senyawa kimia yang terdapat di dalam rokok bisa

masuk kedalam tubuh ibu hamil dan meracuni janin yang

dikandungnya. Dalam studi yang dilaporkan pada American

Association for Cancer Research di Washington menuturkan bahwa

senyawa yang masuk tersebut bisa menyebabkan kerusakan genetik

yang nantinya bisa menjadi awal bagi penyakit leukemia atau kanker

lain.

Peneliti dari University of Lousville menganalisa bahwa ada 3

karsinogen dari tembakau yang bisa masuk ke dalam tubuh ibu dan

bayinya yaitu benzo(a)pyrene, 4-aminobiphenil dan akrilonitril, selain

bisa menyebabkan kanker, ibu hamil yang terpapar asap rokok juga

bisa menimbulkan bahaya lain yaitu :

1. Asap rokok bisa menyebabkan kematian dini (premature death)pada

bayi yang sedang dikandung dan menimbulkan penyakit ketika bayi

tersebut lahir.

2. Beresiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)

karena racun dalam rokok bisa menghambat aliran darah

yangmerupakan sumber nutrisi bagi bayi.

3. Asap rokok bisa meningkatkan risiko bayi meninggal akibat

mengalami SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) dibandingkan

dengan bayi yang tidak terpapar asap rokok.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

25

4. Meningkatkan risiko bayi terkena bronkitis, pneumonia, infeksi

telinga dan memperlambat pertumbuhan paru-paru.

5. Asap rokok selama hamil bisa menyebabkan perubahan dalam struktur

DNA bayi yang nantinya dapat melemahkan system kekebalan tubuh.

6. Mengganggu pertumbuhan otak janin selama di dalam kandungan,

sert aberisiko mengalami keterbelakangan mental.

7. Sering terpapar asap rokok bias membuat bayi lahir premature yang

umumnya memiliki perkembangan organ tubuh yang belum

sempurna.

8. Meningkatkan risiko bayi lahir cacat seperti bibir sumbing akibat

adanya kelainan pada sperma sang ayah yang perokok.

9. Meningkatkan risiko bayi yang dikandung memiliki asma

10. Pengaruh asap rokok bias menyebabkan bayi mengalami penyakit

jantung bawaan hingga keguguran .

Badan Narkotika Nasional,2012 mengemukakan merokok dapat

berakibat buruk bagi kesehatan. Hal ini tidak dapat kita pungkiri lagi.

Banyak efek buruk yang diakibatkan oleh rokok baik secara langsung

maupun tidak langsung. Kandungan zat-zat gizi di dalam rokok terbukti

berbahaya tidak hanya kepada pengguna rokok, tetapi juga kepada mereka

yang tidak menghisap rokok. Hal terburuk lain yang bisa berakibat fatal

adalah apabila seorang ibu hamil masih melanjutkan kebiasaan merokok

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

26

atau terpapar asap rokok, jika dibiarkan terus-menerus akan sangat buruk

pada kandungannya.

Beberapa efek yang mempengaruhi janin apabila sang ibu masih

tetap merokok atau menjadi perokok pasif :

1. Akan menyebabkan janin kekurangan oksigen, sehingga pertumbuhan

janin terhambat. Selain itu zat nikotin dan karbonmonoksida yang

terdapat pada asap rokok akan menyebabkan kelainan pada plasenta

2. Bayi berpotensi lahir dengan berat rendah. Selain itu perkembangan

fisik, emosi, intelektual akan lebih rendah dari bayi normal.

3. Meningkatkan risiko terjadinya cacat bawaan pada bayi, seperti bibir

sumbing

4. Ibu hamil yang merokok 50 % akan mempengaruhi bayi terkena

redartasi mental lebih besar dari pada ibu hamil yang tidak merokok

5. Risiko kematian bayi medadak lebih besar karena fungsi pada paru

yang buruk

Rokok menyebabkan asam lambung naik kembali ke

kerongkongan atau refuks yang mencetuskan penyakit Gastroesophageal

Reflux Disease (GERD) atau acid reflu. Rokok juga dapat merusak gusi

serta gigi geligi, maka umumnya tidak nafsu makan karena lambungnya

sudah terasa penuh dengan gas akibat hirupan asap rokok. Kondisi

hipoksia kronis pada seseorang perokok juga dapat mencetuskan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

27

penurunan nafsu makan. Karena itu kita sering mendengar seseorang

perokok berhenti merokok berat badannya naik karena nafsu makannya

bertambah atau menjadi meningkat setelah berhenti merokok.

Menurut Brwown (2005) yang dikutip oleh Mulyaningrum,S asap

rokok membuat perokok tubuhnya kekurangan oksigen. Istilah medis

untuk kekurangan oksigen ini adalah hipoksia. Dalam jangka panjang

hipoksia bias merusak organ-organ tubuh. Udara yang kita hirup

seharusnya adalah udara yang segar. Tetapi saat kita merokok, udara

disekitar jadi tidak seimbang karena lebih banyak karbonnya (CO).

Akibatnya oksigen yang dihirup sedikit. Hipoksia juga dapat

mempengaruhi nafsu makan sehingga berat badan akan sulit bertambah.

Saat kekurangan oksigen, tubuh melakukan adaptasi dengan menginduksi

faktor molekuler penting, yakni Hypoxia Inducible-Ia (HIF-a). Molekul ini

ikut berpengaruh pada gen lapar, yakni leptin, sehingga nafsu makan

berkurang

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

28

E. Kerangka Teori

F. Kerangka Konsep

ASUPAN VITAMIN B1

ASUPAN Fe KEJADIAN KEK PADA

IBU HAMIL

ASUPAN VITAMIN C

ASUPAN ASAM FOLAT

KONSUMSI ROKOK

Asupan vit. c

Asupan Fe

Asupan vit. B1

Konsumsi rokok

Fe2+ Lemak

Karbohidrat Protein Energi

Kejadian KEK pada ibu hamil

Asam folat

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamilsasing.unimus.ac.id/files/disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470... · 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebutuhan Gizi pada Ibu

29

G. Hipotesis

1. Ada hubungan antara asupan vitamin B1 dengan kejadian KEK pada ibu

hamil di wilayah Puskesmas Sukorejo 01 Kabupaten Kendal

2. Ada hubungan antara asupan vitamin C dengan kejadian KEK pada ibu

hamil di wilayah Puskesmas Sukorejo 01 Kabupaten Kendal

3. Ada hubungan antara asupan Fe dengan kejadian KEK pada ibu hamil di

wilayah Puskesmas Sukorejo 01 Kabupaten Kendal

4. Ada hubungan antara asupan Asam folat dengan kejadian KEK pada ibu

hamil di wilayah Puskesmas Sukorejo 01 Kabupaten Kendal

5. Ada hubungan antara konsumsi rokok dengan kejadian KEK pada ibu

hamil di wilayah Puskesmas Sukorejo 01 Kabupaten Kendal.