39
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian Demam Berdarah Dengue Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, anggota dari genus flavivirus dalam famili flaviviridae. Terdapat tiga faktor yang memegang pernanan pada penularan infeksi virus ini, yaitu manusia, virus dan faktor perantara. Virus dengue ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti (jenis nyamuk aedes lainnya juga dapat menularkan virus ini, namun merupakan vektor yang kurang berperan). Nyamuk aedes tersebut dapat mengandung virus dengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia. Selanjutnya, virus berkembang biak dalam 8- 10 hari masa inkubasi sebelum dapat ditularkan kembali kepada pada manusia pada saat gigitan berikutnya (mumpuni 2015:7). 2. Cara Penularan Penyakit DBD a. Demam berdarah dengue (DBD) ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina. b. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue sewaktu menggit atau menghisap darah orang yang sakit dbd atau di dalam darahnya terdapat virus dengue, tetapi tidak menunjukan gejala sakit. c. Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar keseluruh tubuh nyamuk, termasuk liurnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd)

1. Pengertian Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan

oleh virus Dengue, anggota dari genus flavivirus dalam famili

flaviviridae. Terdapat tiga faktor yang memegang pernanan pada

penularan infeksi virus ini, yaitu manusia, virus dan faktor perantara.

Virus dengue ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes

aegypti (jenis nyamuk aedes lainnya juga dapat menularkan virus ini,

namun merupakan vektor yang kurang berperan). Nyamuk aedes tersebut

dapat mengandung virus dengue pada saat menggigit manusia yang

sedang mengalami viremia. Selanjutnya, virus berkembang biak dalam 8-

10 hari masa inkubasi sebelum dapat ditularkan kembali kepada pada

manusia pada saat gigitan berikutnya (mumpuni 2015:7).

2. Cara Penularan Penyakit DBD

a. Demam berdarah dengue (DBD) ditularkan oleh nyamuk Aedes

aegypti dan Aedes albopictus betina.

b. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue sewaktu menggit atau

menghisap darah orang yang sakit dbd atau di dalam darahnya

terdapat virus dengue, tetapi tidak menunjukan gejala sakit.

c. Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar

keseluruh tubuh nyamuk, termasuk liurnya.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

10

d. Virus dengue akan menyerang sel pembeku darah dan merusak

dinding pembuluh darah kecil (kapiler) akibatnya terjadi pendarahan

dan kekurangan cairan bahkan bisa sampai mengakibatkan renjatan

(syok). (Kemenkes RI 2016).

3. Gejala dan tanda

Pasien penyakit DBD pada umumnya disertai dengan tanda-tanda

berikut:

a. Demam selama 2-7 hari tanpa sebab yang jelas.

b. Manifestasi pendarahan dengan tes Rumpel Leede (+), mulai dari

petekis (+) sampai pendarahan spontan seperti mimisan, muntah

darah, atau berak darah-hitam.

c. Hasil pemeriksaan trombosit menurun (normal : 150.000-300.000 td),

hematokrit meningkat (normal: pria <45, wanita<40)

d. Akral dingin, gelisah, tidak sadar (DSS, dengue shock syndrome).

Kriteria diagnosis (WHO, 1997)

1) Kriteria klinis

a) Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas dan

berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari.

b) Terdapat manifestasi pendarahan.

c) Pembesaran hati

d) Syok.

2) Kriteria laboratorium

a) Trombositopenia (<100.000/mm3).

b) Hemokonsentrasi (Ht meningkat > 20%).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

11

Seorang pasien dinyatakan menderita penyakit DBD bila terdapat minimal 2

gejala klinis yang positif dan 1 hasil laboratorium yang positip. Bila gejala dan

tanda tersebut kurang dari ketentuan di atas maka pasien dinyatakan menderita

demam dengue. ( Dr.Widoyono, MPH tahun 2011 edisi ketiga)

4. Pencegahan penyakit DBD

Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk DBD, pencegahan

utama demam berdarah terletak pada menghapus atau mengurangi vektor

nyamuk DBD.

Pemberantas sarang nyamuk DBD adalah kegiatan memberantas telur,

jentui dan kepompong nyamuk DBD di tempat-tempat pembiakannya.

Cara pemberantas sarang nyamuk DBD dilakukan dengan cara 3M yaitu:

a. menguras dan menyikat tempat-tempat penampung air, seperti: Bak

mandi/WC, drum, dll (M1)

b. menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti : Gentong air,

Tempayan, dll. (M2)

c. mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat

menampung air hujan (M3)

selain itu ditambah dengan cara lain yang disebut “3M PLUS” yaitu:

a) mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat

lainnya yang sejenis seminggu sekali.

b) Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar/ rusak.

c) Menutup lubang pada potongan bambu/ pohon dengan tanah

d) Menabur larvasida

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

12

e) Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air

f) Memasang kawat kasa.

g) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.

h) Menggunakan kelambu

i) Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, (Kementrian

Kesehatan RI, 2016)

Selain dari pada tersebut diatas Ayu Putri Ariani, 2016 dalam bukunya

yang berjudul Demam Berdarah Dengue (DBD) menyebutkan bahwa beberapa

langkah pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang bisa diterapkan

yang disebut Pemberantas Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD)

di antaranya:

1. Pencegahan Primer

Pencegahan tingkat pertama merupakan suatu upaya untuk

mempertahankan orang yang tetap sehat atau mencegah orang yang

sehat menjadi sakit. Sebelum ditemukannya vaksin terhadap virus

Demam Berdarah Dengue (DBD), pengendalian vektor adalah satu-

satunya upaya yang diandalkan dalam mencegah Demam Berdarah

Dengue (DBD). Secara garis besar ada cara pengendalian vektor yaitu:

a. Fisik, seperti : Memakai kelambu, menguras bak mandi, menutup

rapat-rapat penampungan air, mengubur sampah, memasang

kawat anti nyamuk, menimbun genangan air, dan menjaga

kebersihan rumah.

b. Kimia, seperti : Menyemprot cairan pembasmi nyamuk,

mengoleskan lotion anti nyamuk, dan menabur serbuk abate.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

13

c. Biologi, seperti : Memelihara ikan cupang (Predator), dan

menanam bunga lavender.

2. Pencegahan Sekunder

Dalam pencegahan sekunder dilakukan upaya diagnosis dan dapat

diartikan sebagai tindakan yang berupaya untuk menghentikan proses

penyakit pada tingkat permulaan, sehingga tidak akan menjadi lebih

parah, seperti : Melakukan diagnosis sedini mungkin dan memberikan

pengobatan yang tepat bagi penderita Demam Berdarah

Dengue(DBD)

Upaya pencegahan ini dapat dilakukan sebagai berikut : Membuat

ruang gawat darurat khusus untuk Penderita Demam Berdarah Dengue

(DBD), transfusi darah secepatnya bagi penderita dan mencegah

terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), (Arini, 2016:59)

Pencegahan Penyakit DBD kegiatan yang meliputi :

a. pembersihan jentik

1) program pemberantasan sarang nyamuk (PSN)

2) Larvasidasi

3) Menggunakan ikan

b. Pencegahan gigitan nyamuk

1) Menggunakan kelambu

2) Menggunakan obat nyamuk (bakar dan oles)

3) Tidak melakukan kebiasaan beresiko (tidur siang)

4) Penyemprotan.

(Dr Widoyono,MPH tahun 2011:77-78)

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

14

B. Nyamuk Aedes Aegypti

1. Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti

Siklus hidup nyamuk penularan DBD (Aedes aegypti dan Aedes

albopictus) adalah telur kemudian menetas menjadi jentik (larva)

kemudian berkembang menjadi pupa dan selanjutnya menjadi nyamuk

dewasa. Perkembangan dari telur menjadi nyamuk tersebut

membutuhkan waktu kurang lebih 9-10.

Gambar 2.1 Siklus hidup nyamuk aedes aegypti.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

15

2. Ciri-ciri nyamuk aedes aegypti

a. Telur

1) Setiap kali bertelur, nyamuk betina dapat mengeluarkan telur

kurang lebih sebanyak 100-200 butir.

2) Telur nyamuk Aedes aegypti bewarna hitam dengan ukuran

sangat kecil kira-kira 0,8 mm.

3) Telur ini menempel di tempat yang kering (tanpa air) dan dapat

bertahan sampai 6 bulan

4) Telur akan menetas menjadi jentik dalam waktu kurang lebih 2

hari setelah terendam air.

Gambar 2.2 Telur nyamuk Aedes Aegypti

b. Jentik

1) Jentik kecil yang menetas dari telur akan tumbuh menjadi besar

yang panjang 0,5-1 cm.

2) Jentik selalu bergerak aktif dalam air. Gerakannya berulang-

ulang dari bawah ke atas permukaan air untuk bernafas

(mengambil udara kemudian turun kembali ke bawah dan

seterusnya.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

16

3) Pada waktu istirahat, posisinya hampir tegak lurus dengan

permukaan air. Biasanya berada di sekitar dinding tempat

penampungan air.

4) Setelah 6-8 hari jentik tersebut akan berkembang menjadi pupa

Gambar 2.3 jentik nyamuk aedes aegypti

c. Kepompong

1) Bentuk seperti koma.

2) Gerakannya lamban

3) Sering berada di permukaan air.

4) Setelah 1-2 hari berkembang menjadu nyamuk dewasa

Gambar 2.4 Pupa Nyamuk Aedes aegypti

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

17

d. Nyamuk dewasa

Ciri-ciri nyamuk Aedes aeypti adalah sebagai berikut:

1) Berwarna hitam dengan belang-belang putih pada kaki dan

tubuhnya

2) Hidup di dalam dan luar rumah, serta di tempat-tempat umum

(TTU) seperti sekolah, perkantoran, tempat ibadah, pasar dll

3) Mampu terbang mandiri sampai kurang lebih 100 meter

4) Hanya nyamuk betina yang aktif menggigit (menghisap) darah

manusia.

Waktu menghisap darah pada pagi hari dan sore hari setiap 2

hari. Protein darah yang dihisap tersebut diperlukan untuk

pematangan telur yang dikandungnya. Setelah menghisap darah

nyamuk ini akan mencari tempat untuk hinggap (istirahat)

5) Nyamuk jantan hanya mengisao sari bunga/ tumbuhan yang

mengandung gula

6) Umur nyamuk Aedes aegypti rata-rata 2 minggu, tetapi ada

yang dapat bertahan hingga 2-3 bulan.

Gambar 2.5 nyamuk Aedes aegypti

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

18

Nyamuk Aedes aegypti menyenangi hinggap pada benda-benda yang tergantung

seperti pakaian, kelambu atau tumbuh-tumbuhan di dekat tempat

berkembangbiaknya, dan dalam ruangan yang agak gelap serta lembab Setelah

masa istirahat selesai, nyamuk itu akan meletakkan telurnya pada dinding bak

mandi/ WC, tempayan, drum, kaleng bekas, dan lain-lain. Telur biasanya

diletakkan sedikit diatas permukaan air, dan selanjutnya nyamuk akan mencari

mangsanya (menghisap darah) lagi dan seterusnya. (Kementrian Kesehatan RI,

2016)

C. Perilaku Nyamuk Aedes Aegypti

Untuk dapat memberantas nyamuk Aedes aegypti secara efektif diperlukan

pengetahuan pola perilaku nyamuk tersebut yaitu perilaku mencari darah, istirahat

dan berkembangbiak, sehingga diharapkan akan dicapai PSN DBD dan jentik

nyamuk Aedes aegypti yang tepat.

1. Perilaku mencari darah

Setelah kawin, nyamuk betina memerlukan darah untuk bertelur.

Nyamuk betina menghisap darah manusia 2-3 hari sekali. Menghisap

darah pada pagi hari sampai sore hari, dan lebih suka pada jam 08.00-

12.00 dan jam 15.00-17.00. untuk mendapatkan darah yang cukup,

nyamuk betina sering mengigit lebih dari satu orang. Jarak terbang

nyamuk sekitar 100 meter. Umur nyamuk betina dapat mencapai sekitar

1 bulan.

2. Perilaku istirahat

Setelah kenyang menghisap darah, nyamuk betina perlu istirahat sekitar

2-3 hari untuk mematangkan telur. Tempat istirahat yang disukai yaitu

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

19

tempat-tempat yang lembab dan kurang terang, seperti kamar mandi,

dapur, WC di dalam rumah seperti baju yang digantung kelambu, tirai, di

luar rumah seperti pada tanaman hias di halaman rumah.

3. Perilaku berkembangbiak

Nyamuk Aedes aegypti bertelur dan berkembangbiak di TPA. Telur

diletakkan menempel pada dinding penampung air, sedikit di atas

permukaan air. Setiap kali bertelur, nyamuk betina dapat mengeluarkan

sekitar 100 butir telur dengan ukuran 0,7 mm per butir. Telur ini di

tempat kering (tanpa air) dapat bertahan sampai 6 bulan. Telur akan

menetas menjadi jentik setelah 2 hari terendam air. Jentik nyamuk setelah

6-8 hari tumbuh menjadi pupa nyamuk. Pupa masih dapat aktif bergerak

di dalam air, tetapi tidak makan dan setelah 1-2 hari akan memunculkan

Aedes aegyptiyang baru. (Ayu Putri Ariani 2016:26-27)

D. Cara Penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD)

Nyamuk Aedes aegypti merupakan pembawa virus dari penyakit Demam

Berdarah. Cara penyebarannya melalui nyamuk yang mengigit seseorang yang

sudah terinfeksi virus demam berdarah. Virus ini akan terbawa dalam kelenjar

ludah si nyamuk. Virus Dengue berada dalam darah selama 4-7 hari mulai 1-2

hari sebelum demam. Bila penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) digigit

nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terhisap masuk ke dalam

lambung nyamuk.

Selanjutnya, virus akan memperbanyak diri dan tersebar di berbagai jaringan

tubuh nyamuk, termasuk di dalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1 minggu setelah

menghisap darah penderita, nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

20

lain (masa inkubasi eksktinsik). Virus ini akan berada dalam tubuh nyamuk

sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, nyamuk Aedes aegypti yang telah

menghisap virus Dengue menjadi penular sepanjang hidupnya. Penularan ini

terjadi karena setiap kali nyamuk menusuk (mengigit), sebelumnya menghisap

darah akan mengeluarkan air liur melalui alat tusuknya agar darah yang dihisap

tidak membeku. Bersama air liur virus Denguedipindahkan dari nyamuk ke orang

lain.

Kemudian nyamuk ini mengigit orang sehat. Bersamaan dengan terhisapnya

darah orang yang sehat, virus demam berdarah juga berpindah ke orang tersebut

dan menyebabkan orang sehat tadi terinfeksi virus demam berdarah.

Nyamuk demam berdarah ini memiliki siklus hidup yang berbeda dari yamuk

biasa. Nyamuk ini aktif dari pagi sampai sekitar jam 3 sore untuk menghisap

darah yang juga berarti dapat menyebabkan virus demam berdarah. Sedangkan

pada malam hari, nyamuk ini tidur. Maka, berhati-hatilah terhadap gigitan

nyamuk pada siang hari dancegah nyamuk ini mengigit anak dengang tidur siang.

Kebiasaan dari nyamuk ini adalah dia senang berada di gengan air bersih dan di

daerah yang banyak pohon sperti tanaman atau kebon. Genangan air pada pot

bunga mungkin menjadi salah satu tempat favorit nyamuk yang dapat terlupakan

oleh anda. (Putri Ariani, 2016:27-28)

E. Perindukan Nyamuk Aedes Aegypti

Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di tempat penampungan air untuk

keperluan sehari-hari atau barang-barang lain yang memungkinkan air tergenang

dan tidak beralaskan tanah, misalnya bak mandi/WC, dispenser, tempayan, drum,

tempat minum burung, vas bunga, kaleng bekas, dan botol bekas, tempurung

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

21

kelapa, sampah plastik dan lain-lain yang dibuang sembarang tempat Berikut ini

tempat perkembangan nyamuk:

1. Tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari seperti drum,

tangki, tempayan, bak mandi dan ember

2. Tempat air bukan untuk keperluan sehari-hari, seperti tempat minum

burung, vas bunga, perangkap semut, dan barang-barang bekas yang

dapat menampung air.

3. Tempat penampung air alamiah seperti lubang pohon, lubang batu,

pelepah daun, tempurung kelapa, pelepah pisang, dan potongan

bambu.

Penelitian juga menunjukkan di daerah dengan persediaan air tanpa pipa atau

tanpa PAM. Perkembangan nyamuk Aedes aegyptilebih tinggi karena

penampungan air lebih banyak dibandingkan di daerah yang sudah tersedia air

dengan saluran pipa. Di daerah ini, air tidak perlu ditampung lebih dulu sehingga

nyamuk tidak sempat berkembang biak.

F. Bionomik Aedes Aegypti

1. Tempat perindukan nyamuk biasanya berupa genangan air yang

terampung di suatu tempat

a. Tempat penampung air (TPA), untuk keperluan sehari-hari seperti

drum, bak mandi, tempat ember dan lain-lain

b. Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti

tempat minum burung, vas bunga, bak bekas, kaleng bekass, botol-

botol bekas dan lain-lain.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

22

c. Tempat penampungan air alamiah seperti lubang pohon, lubang batu,

pelepah daun, tempurung kelapa, potongan bambu dan lain-lain.

Habitat dan Kebiasaan HidupAedes aegypti dan Aedes albocpictus. Secara

bioekologis kedua Spesie nyamuk tersebut mempunyai dua habitat, yaitu aquatic

(perairan) untuk fase pradewasanya (telur, larva dan pupa), dan daratan atau udara

untuk serangga dewasa. Walaupun habitat imago di daratan atau udara, namun

juga mencari tempat di dekat permukaan air untuk meletakkan telurnya. Bila telur

yang diletakkan itu tidak mendapat sentuhan air atau kering masih mampu

bertahan hidup antara 3 bulan sampai satu tahun.

Masa hibernasi telur-telur itu akan berakhir atau menetas bila sudah

mendapatkan lingkungan yang cocok pada musim hujan untuk menetas. Telur itu

akan menetas antara 3–4 jam setelah mendapat genangan air menjadi larva.

Habitat larva yang keluar dari telur tersebut hidup mengapung di bawah

permukaan air. Perilaku hidup larva tersebut berhubungan dengan upayanya

menjulurkan alat pernapasan yang disebut sifon menjangkau permukaan air guna

mendapatkan oksigen untuk bernapas. Habitat seluruh masa pradewasanya dari

telur, larva dan pupa hidup didalam air walaupun kondisi airnya sangat terbatas

Berbeda dengan habitat imagonya, yaitu hidup bebas didaratan (terrestrial)

atau udara (aborial). Walaupun demikian, masing-masing dari spesies itu

mempunyai kebiasaan hidup yang berbeda, yaitu imago Aedes aegypti lebih

menyukai tempat di dalam rumah penduduk. Sementara Aedes albopictus lebih

menyukai tempat di luar rumah yaitu hidup di pohon atau kebun atau kawasan

pinggir hutan. Oleh karena itu, Aedes albopictus sering disebut nyamuk kebun.

Sementara Aedes aegypti yang lebih memilih habitat di dalam rumah sering

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

23

hinggap pada pakaian yang digantung untuk beristirahat dan bersembunyi

menantikan saat tepat inang datang untuk mengisap darah. Informasi tentang

habitat dan kebiasaan hidup nyamuk tersebut sangat penting untuk mempelajari

dan memetakan keberadaan populasinya untuk tujuan pengendaliannya baik

secara fisik-mekanik, biologis maupun kimiawi.

Dengan pola pemilihan habitat dan kebiasaan hidup imago tersebut Aedes

aegypti dapat berkembang biak ditempat penampungan air bersih seperti bak

mandi, tempayan, tempat minum burung dan barang-barang bekas yang dibuang

sembarangan yang pada waktu hujan terisi air. Sementara itu, Aedes albopictus

dapat berkembang biak di habitat perkebunan terutama pada lubang pohon atau

pangkal babu yang sudah dipotong yang biasanya jarang terpantau di lapangan.

Kondisi itu dimungkinkan karena larva nyamuk tersebut dapat berkembang biak

dengan volume air minimum kira-kira 0.5 cm setara atau dengan dengan satu

sendok teh. (Arsin,2013)

2. Kesenangan nyamuk mengigit

Nyamuk betina bias mencari mangsanya pada siang hari. Aktivitas

mengigit biasanya mulai pagi sampai petang hari. Dengan puncak

aktifitasnya antara pukul 09.00-10.00 dan 16.00-17.00 berbeda dengan

nyamuk yang lainnya,aedes aegypti mempunyai kebiasaan menghisap

darah berulang kali

3. Kesenangan nyamuk istirahat

Nyamuk aedes hinggap (beristirahat) di dalam atau kadang di luar rumah

berdekatan dengan tempat perkembanganbiaknya. Biasanya di tempat

yang gelap dan lembab. Di tempat-tempat tersebut nyamuk menunggu

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

24

pematangan telur. Setelah beristirahat dan proses pematngan telur selesai,

nyamuk betina akan meletakkan telurnya di dinding tempat-tempat

perkembangbiaknya, sedikit di atas permukaan air. Pada umumnya telur

akan terendam air. Setiap kali bertelur nyamuk betina dapat

mengeluarkan telur sebanyak 100 butir telur tersebut dapat bertahan

berbulan-bulan bila berada di tempat kering dengan suhu 2˚C dan bisa

menetas lebih cepat (Ariani, 2016:31-32)

G. Diagnosis Banding Demam Berdarah Dengue (DBD)

1. Pada awal perjalanan penyakit, diagnosis banding mencakup infeksi

bakteri, virus, atau infeksi parasit seperti : demam tifoid, campak,

infuenza, hepatitis, demam chikungunya, leptospirosis dan malaria.

Adanya trombositopenia yang jelas disertai hemokonsentrasi dapat

membedakan antara Demam Berdarah Dengue(DBD) dengan penyakit

lain.

2. Demam Berdarah Dengue(DBD) harus dibedakan dengan Demam

Chikungunya (DC). Pada DC biasanya seluruh anggota dapat terserang

dan penularannya mirip dengan influenza. Bila dibandingkan dengan

Demam Berdarah Dengue (DBD), DC memperlihatkan serangan demam

mendadak, masa demam lebih pendek, suhu lebih tinggi, hampir selalu

disertai ruam makulopapular, injeksi konjungtiva dan lebih sering

dijumpai nyeri sendi. Proporsi uji Tourniquet positip, petekie dan

epistaksis hampir sama dengan Demam Berdarah Dengue (DBD). Pada

DC tidak ditemukan pendarahan gastrointestinal dan syok.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

25

3. Pendarahan seperti petekie dan ekimosis ditemukan pada beberapa

penyakit infeksi, misalnya sepsis, meningitis meningkokus. Pada sepsis,

sejak semula pasien tampak sakit berat, demam naik turun dan ditemukan

tanda-tanda infeksi. Di sampung itu jelas terdapat leukositosis disertai

dominasi sel polimorfonuklear (pergeseran ke kiei pada hitung jenis).

Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) dapat dipergunakan untuk

membedakan infeksi bakteri dengan virus.

4. Pada demam berdarah denue (DBD) ditemuksn efusi pleura dan

hiporprotenemia sebagai tanda pembesaran plsama (Ayu putri ariani,

201643-45)

H. Tempat Potensial Bagi Penularan Demam Berdarah Dengue (Dbd)

Penularan Demam Berdarah Denguedapat terjadi di semua tempat yang

terdapat nyamuk penularanya. Oleh karena itu, tempat potensial untuk terjadi

penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah

1. Wilayah yang banyak kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)

2. Tempat-tempat umum yang menjadi tempat berkumpulnya orang-orang

yang datang dari berbagai wilayah sehingga kemungkinan terjadinya

pertukaran beberapa tipe virus Dengue yang cukup besar seperti : sekolah,

Rumah sakit atau puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan lainnya,

tempat umum lainnya (Hotel, Pertokoan, Pasar, Restoran, tempat ibdah

lain-lain)

3. Pemukiman baru di pinggir kota, penduduk pada lokasi ini umumnya

berasal dari berbagai wilayah maka ada kemungkinan di antaranya

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

26

terdapat penderita yang membawa tipe virus Dengue yang berada dari

masing-masing lokasi. (Ariani 2016;28)

I. Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (Dbd)

Timbulnya suatu penyakit dapat diterangkam melalui konsep segitiga

epidemiolog, yaitu adanya agent, host dan lingkungan

1. Agent (virus Dengue)

Agent penyebab penyakit Demam Brdarah Dengue (DBD) berupa virus

suatu subsansi elemen tertentu yang kurang kehadirannya atau tidak

hadirnya dapat menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu

penyakit atau dikenal ada empat virus Dengue

2. Host (penjamu)

Faktor utama adalah semua faktor yang terdapat pada dari manusia yang

dapat mempengaruhi timbulnya serta pelayanan penyakit. Faktor0faktor

yang mempengaruhi timbulnya serta pelayanan suatu penyakit faktor-

faktor yang mempengaruhi manusia dalam penyakit Demam Berdarah

Dengue(DBD) yaitu

a. Umur

Adalah salah satu faktor yang mempengaruhi lepekan terhadap infeksi

virus Dengue. Semua golongan umur dapat terserang virus Dengue,

meskipun baru berumur berapa hari setelah lahir.

b. Jenis kelamin

Sejauh ini tidak ditemukan perbedaan Dengue (DBD) dikaitkan dengan

perbedaan jenis kelamin (gender)

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

27

c. Nutrisi

Teori nutrisi mempengaruh derajat ringan penyakit dan ada

hubungannya dengan teori imubologi, bahwa gizi yang baik yang

mempengaruhi peribgkatan antibodi dan karena ada reaksi antegen dan

antibodi yang cukup baik, maka terjadi infeksi virus Dengue yang tidak

berat.

d. Populasi

Kepadatan penduduk yang tinggi akan mempermudah terjadinya infeksi

virus Dengue, karena darah yang berpenduduk padat akan meningkat

jumlah insiden kasus Demam Berdatah Dengue

e. Mobilitas penduduk

Mobilitas penduduk memegang peranan penting pada transmisi

penularan inveksi virus Dengue (DVD)

Mordibitas dan Mortabilitas penyakit dbd:

1) Imunitas penjamu

2) Kepdatan populasi nyamuk

3) Transmisi virus Dengue

4) Virulensi virus

5) Keadaan geografis setempat

3. Lingkungan (enviroment)

Lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit Dengue atau dikenal

dengan kondisi dan pengaruh-pengaruh luar yang mempengaruhi

kehidupan dan perkembangan suatu organisasi

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

28

a. Letak geografis

Penyakit infeksi virus Dengue ditemukan tersebarluas di berbagai

negara tropik dan subtropik yang terletak diantara 30º Lintang Utara

40˚ Lintang Selatan seperti Asia Tenggara, Pasifik Barat dan

Caribbean dengan tingkat kejadian sekitar 50-100 juta setiap

tahunnya.

b. Musim

Periode epidemi yang terutama berlangsung selama musim hujan dan

erat kaitannya dengan kelembaban pada musim hujan.tersebut

menyebabkan peningkatan aktivitas vektor dalam menggigit karena di

dukung oleh lingkungan baik untuk inkubasi (Ariani, 2016:33-35)

J. Faktor Yang Berhubungan Dengan Demam Berdarah Dengue

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar dari host, baik benda

tidak hidup, benda hidup, nyata atau abstrak seperti suasana yang

berbentuk akibat interaksi semua elemen-elmen tersebut, termasuk host

yang lain (Soemirat, 2015:82)

1. Faktor Intrinsik

a. Ketahanan tubuh

Jika kondisi badan tetap buger kemungkinannya kecil untuk

terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal tersebut

dikarenakan tubuh memiliki daya tahan cukup kuat dari infeksi

baik yang disebabkan oleh bakteri, parasit atau virus seperti

penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Oleh karena itu, sangat

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

29

penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada musim hujan

dan pancaroba.

b. Stamina

Pada musim terjadinya perubahan cuaca yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan virus Dengue penyebab Demam

Berdarah Dengue (DBD). Hal ini menjadi kesempatan jentik

nyamuk berkembangbiaknya menjadi lebih banyak. Sehingga

dibutuhkan stamina yang bagus untuk bisa tetap fit dan terjaga dari

penularan penyakit Demam Berdarah Dengue(DBD).

2. Faktor Ekstrinsik

Faktor ekstrinsik merupakan faktor yang datang dari luar tubuh

manusia. Faktor ini tidak mudah dikontrol karena berhubungan dengan

pengetahuan, lingkungan dan perilaku manusia baik di tempat tinggal,

lingkungan sekolah atau tempat bekerja.

Faktor yang memudahkan sesorang menderita Demam Berdarah

Dengue (DBD) dapat dilihat dari kondisi berbagai tempat

berkembangbiaknya nyamuk seperti di Tempat Penampungan Air

(TPA), karena kondisi ini memberikan kesempatan pada nyamuk

untuk hidup dan berkembangbiak. Hal ini dikarenakan TPA masyrakat

Indonesia umumnya lembab, kurang sinar matahari dan sanitasi atau

kebersihannya.

a. Lingkungan

1) Lingkungan fisik

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

30

a) Frekuensi pengurasan kontainer

Pengurusan tempat-tempat penampungan air perlu

dilakukan secara teratur sekurang-kurangnya seminggu

sekali agar nyamuk tidak dapat berkembangbiaknya di

tempat itu. Bila PSN DBD dilaksanakan oleh seluruh

masyarakat, maka populasi nyamuk Aedes Aegypti

dapat ditekan serendah-rendahnya, sehingga penularan

Demam Berdarah Dengue(DBD) tidak terjadi lagi.

Kemauan dan tikat kedisiplinan untuk menguras

kontainer pada masyarakat memang perlu ditingkatkan,

mengingat bahwa kebersihan air selain untuk kesehatan

manusia juga untuk menciptakan kondisi lingkungan

yang bersih.

Dengan lingkungan yang bersih diharapkan dapat

menekan terjadinya berbagai penyakit yang timbul dari

lingkungan yang tidak bersih. Kurangnya frekuensi

pengurasan dapat mengakibatkan tumbuhnya jentik

nyamuk untuk hidup dan dapat memicu terjadinya

kasus demam berdarah Dengue. Oleh karena itu

frekuensi pengurasan yang sebaiknya dilakukan < 1 kali

dalam 1 minggu.

b) Ketersedian tutup pada kontainer

Ketersedian tutup pada kontainer sangat mutlak

diperlukan untuk menekan jumlah nyamuk yang

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

31

hinggap pada kontainer, di mana kontainer tersebut

menjadi media berkembangbiak nyamuk Aedes

Aegypti. Apabila semua masyarakat telah menyadari

pentingnya penutup kontainer diharapkan keberadaan

nyamuk dapat diberantas, namun kondisi ini

tampaknnya belum dilaksanakan secara maksimal.

c) Kepadatan rumah

Nyamuk Aedes aegypti merupakan nyamuk yang jarak

terbangnya pendek (100 meter). Oleh karena itu

nyamuk tersebut bersifat domestik. Apabila rumah

penduduk saling berdekatan maka nyamuk dapat

dengan mudah berpindah dari satu rumah ke rumah

lainnya. Apabila penghuni salah satu rumah ada yang

terkena Demam Berdarah Dengue (DBD), maka virus

tersebut dapat ditularkan kepada tetangganya.

2) Lingkungan biologi

a) Kepadatan vektor

Kepadatan vektor nyamuk Aedes aegypti yang diukur

dengan menggunakan parameter ABJ yang diperoleh

dari Dinas Kesehatan Kota. Hal ini nampak peran

kepadatan vektor nyamuk Aedes terhadap darah yan

terjadi kasus KLB. Sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh para peneliti yang dilakukan oleh para

peneliti sebelumnya yang menyatakan bahwa semakin

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

32

tinggi angka kepadatan vektor akan menigkatkan resiko

penularan.

Kepadatan nyamuk merupakan faktor risiko terjadinya

penularan Demam Berdarah Dengue (DBD). Semakin

tinggi kepadatan nyamuk Aedes aegypti, semakin tinggi

pula risiko masyarakat untuk tertular penyakit Demam

Berdarah Dengue (DBD). Hal ini berarti apabila di

suatu daerah yang kepadatan Aedes aegypti tinggi

terdapat seorang penderita Demam Berdarah Dengue

(DBD), maka masyarakat sekitar penderita tersebut

berisiko untuk tertular. Kepadatan nyamuk dipengaruhi

oleh adanya kontainer baik itu berupa bak mandi,

tempayan, vas bunga, kaleng bekas yang digunakan

sebagai tempat perindukan nyamuk. Agar kontainer

tidak menjadi tempat perindukan maka harus dikuras

satu minggu satu kali secara teratur dan mengubur

barang bekas.

b) Keberadaan jentik pada kontainer

Keberadaan jentik pada kontainer dapat dilihat dari

letak, macam, bahan, warna, bentuk volume dan

penutup kontainer serta asal air yang tersimpan dalam

kontainer sangat mempengaruhi nyamuk Aedes aegypti

betina untuk menentukan pilihan tempat bertelur.

Keberadaan kontainer sangat berperan dalam kepadatan

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

33

vektor nyamuk Aedes aegypti, karena semakin banyak

tempat kontainer akan semakin banyak tempat

perindukan dan akan semakin padat populasi nyamuk

Aedes aegypti. Semakin padat populasi nyamuk Aedes

aegypti, maka semakin tinggi pula risiko terinfeksi virus

Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan waktu

penyebaran lebih cepat sehingga jumlah kasus penyakit

Demam Berdarah Dengue (DBD) cepat meningkat yang

pada akhirnya mengakibatkan terjadinya KLB.

Dengan demikian program pemerintah berupa

penuluhan program pemerintah berupa penyuluhan

kesehatan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang

Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) dan

perlu dukungan luas dari masyarakat dalam

pelaksanakannya.

Selain itu lingkungan biologis sangat berpengaruh dan

memegang peranan penting dalam interaksi antara

manusia sebagai penjamu dengan unsur penyebab, baik

sebagai unsur lingkungan yang menguntungkan

manusia (sebagai sumber kehidupan maupun yang

mengancam kehidupan/kesehatan manusia (Noor,

2014:34)

Lingkungan biologi yang mempengaruhi penularan

DBD terutama adalah banyaknya tanaman hias dan

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

34

tanaman perkarangam yang mempengaruhi

kelembaban, pencahayaan di dalam rumah. Adanya

tanaman hias juga berfungsi sebagai tempat yang

disenangi nyamuk untuk hinggap dan beristirahat.

Menurut Dirjen PP-PL (2011). Keberadaan agent

biologi seperti predator/pemangsa, parasit, bakteri,

sebagai musuh alami stadium pra dewasa vektor DBD

dapat mempengaruhi kepadatan vektor nyamuk.

Nyamuk edes setelah menghisap darah akan beristirahat

untuk proses pematangan telur, setelah bertelur nyamuk

beristirahat untuk kemudian menghisap darah kembali.

3) Lingkungan sosial

a) Kepadatan hunian rumah

Nyamuk Aedes aegypti merupakan nyamuk yang sangat

aktif mencari makan, nyamuk tersebut dapat menggigit

banyak orang dalam waktu yang pendek. Oleh karena

itu bila dalam satu rumah ada penghuni yang menderita

Demam Berdarah Dengue (DBD) maka penghuni lain

mempunyai risiko untuk tertular penyakit Demam

Berdarah Dengue (DBD).

b) Dukungan petugas kesehatan

Adanya rangsangan dari luar (dukungan petugas

kesehatan) mempengaruhi perubahan perilaku

seseorang. Penyuluhan yang diberikan oleh petugas

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

35

kesehatan dalam pemberantasan sarang nyamuk

Demam Berdarah Dengue (DBD) dibantu oleh kader

kesehatan dan toko masyarakat yang akan

mempengaruhi terjadinya perubahan perilaku

masyarakat PSN DBD. Dukungan petugas kesehatan

merupakan faktor penguat atau melemahkan terjadinya

perubahan perilaku. Penyuluh yang diberikan oleh

petugas kesehatan kepada masyarakat akan

mempengaruhi pengetahuan baik dan sikap positip yang

akhirnya akan terjadi suatu perilaku pemberantasan

sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD).

c) Pengalaman mendapat penyuluhan kesehatan

penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan

yang dilakukan dengan cara memberikan pesan,

menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak

hanya sadar, tahu dan mengerti tapi juga mau dan bisa

melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya

dengan kesehatan yang dalam hal ini berkaitan dengan

praktik PSN DBD.

d) Pekerjaan

Seseorang yang bekerja cenderung melakukan PSN

DBD dengan baik, sebaliknya seseorang yang tidak

bekerja tidak melakukan PSN DBD dengan baik, hal ini

dikarenakan kurangnya kesadaran akan pentingnya PSN

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

36

dan bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD).

Seharusnya seorang yang tidak bekerja akan memiliki

waktu luang yang lebih banyak untuk melakukan

praktik PSN DBD sehingga lingkungan tempat tinggal

tidak menjadi tempat perkembangbiakkan nyamuk.

e) Pendidikan

Lamanya seseorang dalam menempuh pendidikan

bukanlah jaminan untuk berperilaku sebagaimana yang

diharapkan. Walaupun sebagian respon memiliki

tingkat pendidikan yang rendah, tetapi mampu

melakukan praktik PSN DBD dengan baik. Hal ini

mungkin karena sebagian besar responden adalah ibu

rumah tangga yang mempunyai kebiasaan yang baik

dalam menjaga kebersihan lingkungan rumahnya serta

tanggap dalam masalah kesehatan keluarganya.

Begitupun dengan responden yang memiliki tingkat

pendidikan tinggi tetapi praktik PSN DBD yang

dilakukan kurang baik, hal ini mungkin karena

kurangnya kesadaran masyarakat tersebut untuk

menerapkan pesan-pesan kesehatan dalam upaya

mencegah dan memberantas sarang nyamuk, meskipun

mereka yang berpendidikan tinggi tersebut mampu

menyerap dan memahami informasi-informasi

kesehatan yang diterimanya.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

37

Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan formal

yang tinggi memiliki tingkat pengetahuan dan wawasan

yang lebih baik dan luas, serta memiliki kepribadian

sikap yang lebih dewasa. Wawasan dan pemikiran yang

lebih luas di bidang kesehatan akan mempengaruhi

perilaku individu dalam menyikapi suatu masalah.

Pendidikan yang baik dapat memotivasi, memberi

contoh, dan mendorong anggota keluarga untuk

melakukan pemberantasan sarang nyamuk Demam

Berdarah Dengue (DBD).

f) Pengalaman sakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki seseorang

merupakan faktor yang sangat berperan dalam

menginterprestasikan stimulus yang diperoleh.

Pengalaman atau terdapat anggota keluarga yang pernah

terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

menjadi pelajaran dan akan menyebabkan terjadinya

sikap antisipasi. Perubahan sikap yang lebih baik akan

memberikan dampak yang lebih baik dan pengalaman

tersebut dijadikan bahan pembelajaran bagi seseorang

yang akhirnya dapat mengubah perilaku untuk

mencegah kembali anggota keluarga dari serangan

penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

38

g) Kebiasaan menggantung pakaian

Kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah

merupakan indikasi menjadi kesenangan beristirahat

nyamuk Aedes aegypti. Kegiatan PSN DBD

ditambahkan dengan cara menghindari kebiasaan

menggantungan pakaian di dalam kamar merupakan

kegiatan yang mesti dilakukan untuk mengendalikan

populasi nyamuk Aedes aegypti, sehingga penularan

penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat

dicegah dan dikurangi.

Sebaiknya pakaian-pakaian yang tergantung di balik

lemari atau dibalik pintu dilipat dan disimpan dalam

lemari, karena nyamuk Aedes aegypti senang hinggap

dan beristrirahat di tempat-tempat gelap dan kain yang

tergantung. Tempat yang disukai nyamuk adalah benda-

benda yang tergantung di dalam rumah seperti gorden,

kelambu dan pakaian.

b. Umur

Semakin dewasa seseorang akan memiliki vitalitas optimum,

perkembangan intelektual yang matang pada taraf operasional

intelektual yang matang pada taraf operasional dan penalaran

yang tinggi, sehingga akan memberikan corak perilaku

individu. Dapat diasumsikan bahwa semakin tua seseorang,

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

39

maka akan memiliki kematangan intelektual sehingga mereka

dapat berperilaku seperti yang diharapkan.

c. Pengetahuan

Faktor pendidikan sangat berpengaruh terhadap pengetahuan

seseorang. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka

wawasan yang dimilikinya akan semakin luas sehingga

pengetahuan pun juga akan meningkat, sebaliknya rendahnya

pendidikan seorang ibu akan mempersempit wawasannya

sehingga akan menurunkian tingkat pengetahuan terhadap

masalah kesehatan. Responden yang berpendidikan tinggi akan

cenderung memiliki wawasan yang luas serta mudah dalam

menerima informasi dari luar, seperti dari televisi, koran, dan

majalah.

Pengetahuan baik dan kurang dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor seperti sumber informasi baik dari lingkungan keluarga,

lingkungan tetangga, dari petugas kesehatan, maupun media

cetak dan elektronik. Responden yang memiliki tingkat

pengetahuan baik ternyata memang banyak yang melakukan

praktik PSN DBD dengan baik bila dibandingkan dengan

responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang. Pada

umumnya responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik

merasa takut akan penularan penyakit Demam Berdarah

Dengue (DBD), sehingga responden yang mempunyai tingkat

pengetahuan baik lebih tanggap dan rajin dalam melaksanakan

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

40

kegiatan PSN DBD. Dapat dilihat bahwa semakin banyak

orang yang berpengetahuan tinggi tentang Demam Berdarah

Dengue (DBD) dan PSN DBD, maka semakin banyak orang

yang akan melaksanakan praktik PSN DBD dengan baik dan

berkesinambungan.

d. Sikap

Sikap merupakan faktor yang berperan dalam perilaku

kesehatan. Semakin positip sikap atau pandangan seseorang

terhadap sesuatu hal, maka semakin baik pula tindakan yang

dilakukan dalam hal tersebut. Beberapa faktor yang

mempengaruhi pembentukan sikap antara lain pengalaman

pribadi, orang lain yang dianggap penting, dan pengaruh

kebudayaan.

Bila individu benar-benar bebas dari segala tekanan atau

hambatan yang bisa mengganggu ekspresi sikapnya, maka

dapat diharapkan bentuk perilaku yang tampak sebagai bentuk

ekspresi yang sebenarnya. Timbulnya kemauan atau

kehendakan adalah sebagai bentuk lanjutan dari kesadaran dan

pemahaman terhadap objek dalam hal ini adalah PSN DBD.

Kemauan atau kehendakan merupakan kecenderuangan untuk

melakukan suatu tindakan.

K. Teori Kesehatan

Konsep hidup sehat dari teori H.L.Blum unutk menciptakan kondisi sehat

seperti yang dinginkan dalam teorinya, diperlukan suatu keharmonisan

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

41

dalam menjaga kesehatan tubuh, sampai saat ini masih sangatlah relevan

untuk diterapkan. Kondisi sehat secara hilistik bukan saja kondisi sehat

secara fisik melainkan juga spriritual dan sosial dalam bermasyarakat dan

H.L Blum menjelaskan ada empat faktor utama yang mempengaruhi

derajat kesehatan masyarakat. Keempat faktor tersebut merupakan faktor

determinan timbulnya masalah kesehatan.

Keempat faktor tersebut terdiri dari faktor perilaku/gaya hidup (life style),

faktor lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya), faktor pelayanan

kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya) dan faktor genetik (keturunan).

Keempat faktor tersebut saling berinteraksi yang mempengaruhi kesehatan

perorangan dan derajat kesehatan masyarakat. Diantara faktor tersebut

faktor perilaku manusia merupakan faktor determinan yang paling besar

dan paling sukar ditanggulangi, disusul dengan faktor lingkungan. Hal

inidisebabkan karena faktor perilaku yang lebih dominan dibandingkan

dengan faktor lingkungan karena lingkungan hidup manusia juga

sangatdipengaruhi oleh perilaku masyarakat. Kaitan teori H.L Blum

dengan status kesehatan seseorang dapat dilihat dari keempat faktor

tersebut

1. Perilaku Masyarakat

Perilaku masyarakatdalam menjaga kesehatan sangat memegang

perananpenting untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010. Hal ini

dikarenakan budaya hidup bersih dan sehat harus dapat dimunculkan

daridalam diri masyarakat untuk menjaga kesehatannya. Diperlukan

suatu program untuk menggerakan masyarakat menuju satu

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

42

misiIndonesia Sehat 2010. Sebagai tenaga motorik tersebut adalah

orangyang memiliki kompetensi dalam menggerakan masyarakat dan

paham akan nilai kesehatan masyarakat. Masyarakat yang berperilaku

hidup bersih dan sehat akan menghasilkan budaya menjaga lingkungan

yang bersih dan sehat.

Pembuatan peraturan tentang berperilaku sehat juga harus dibarengi

dengan pembinaan untuk menumbuhkan kesadaran pada masyarakat.

Sebab, apabila upaya dengan menjatuhkan sanksi hanya bersifat

jangka pendek. Pembinaan dapat dimulai dari lingkungan

keluarga,sekolah, dan masyarakat. Tokoh-tokoh masyarakat sebagai

role model harus diajak turut serta dalam menyukseskan program-

program kesehatan.

2. Lingkungan

Berbicara mengenai lingkungan sering kali kita meninjau dari

kondisifisik. Lingkungan yang memiliki kondisi sanitasi buruk dapat

menjadi sumber berkembangnya penyakit. Hal ini jelas

membahayakan kesehatan masyarakat kita. Terjadinya penumpukan

sampah yang tidak dapat dikelola dengan baik, polusi udara, air dan

tanah juga dapat menjadi penyebab. Upaya menjaga lingkungan

menjadi tanggungjawab semua pihak untuk itulah perlu kesadaran

semua pihak.

Puskesmas sendiri memiliki program kesehatan lingkungan dimana

berperan besar dalam mengukur, mengawasi, dan menjaga kesehatan

lingkungan masyarakat. Namun dilematisnya di puskesmas jumlah

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

43

tenaga kesehatan lingkungan sangat terbatas padahal banyak penyakit

yang berasal dari lingkungan kita seperti diare, demam berdarah,

malaria, TBC, cacar dan sebagainya.

Disamping lingkungan fisik juga ada lingkungan sosial yang berperan.

Sebagai mahluk sosial kita membutuhkan bantuan orang lain, sehingga

interaksi individu satu dengan yang lainnya harus terjalin dengan baik.

Kondisi lingkungan sosial yang buruk dapat menimbulkan masalah

kejiwaan.

3. Pelayanan Kesehatan

Kondisi pelayanan kesehatan juga menunjang derajat kesehatan

masyarakat. Pelayanan kesehatan yang berkualitas sangatlah

dibutuhkan. Masyarakat membutuhkan posyandu, puskesmas, rumah

sakit dan pelayanan kesehatan lainnya untuk membantu dalam

mendapatkan pengobatan dan perawatan kesehatan. Terutama untuk

pelayanan kesehatan dasar yang memang banyak dibutuhkan

masyarakat. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di bidang

kesehatan juga mesti ditingkatkan.

Puskesmas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan

masyarakat sangat besar perananya. sebab di puskesmaslah

akanditangani masyarakat yang membutuhkan edukasi dan perawatan

primer. Peranan Sarjana Kesehatan Masyarakat sebagai manager yang

memiliki kompetensi di bidang manajemen kesehatan dibutuh

kandalam menyusun program-program kesehatan. Utamanya program-

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

44

program pencegahan penyakit yang bersifat preventif sehingga

masyarakat tidaka banyak yang jatuh sakit.

Banyak kejadian kematian yang seharusnya dapat dicegah sepertidiare,

demam berdarah, malaria, dan penyakit degeneratif yang berkembang

saat ini seperti jantung karoner, stroke, diabetes militus dan lainnya.

penyakit itu dapat dengan mudah dicegah asalkan masyarakat paham

dan melakukan nasehat dalam menjaga kondisi lingkungan dan

kesehatannya.

4. Genetik

merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa

sejak lahir, hal ini juga dapat dikaitkan dengan status kesehatan

seseorang , misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti diabetes

melitus dan asma bronehial.

L. Perilaku Kesehatan

Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup)

yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia adalah semua kegiatan atau

aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak

dapat diamati oleh pihak luar.

Menurut Skiner (1938) dalam Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa

perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus

(rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses

adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut

merespon, maka teori Skiner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus

Organisme Respons. Skiner membedakan adanya dua respons

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

45

1. Respondent respons atau reflexive, yakni respons yang ditimbulkan

oleh rangsangan-rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus semacam ini

disebut elicting stimulation karena menimnulkan respon-respon yang

relatif tetap.

2. Operant respons atau instrumental respons, yakni respon yang timbul

dan berkembang kemudian diikuti oleg stimulus atau perangsang

tertentu. Perangsang ini disebut reinforcingstimulation atau reinforcer,

karena memperkuat respons.

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

46

M. Kerangka Teori

Kerangka teori ini dari buku Ariani Tahun 2016 dengan judul Demam

Berdarah Dengue

Gambar 2.6 Kerangka Teori

Enviroment

a. Fisik:

- Memakai kelambu

- Menguras bak mandi/WC

- Menutup rapat-rapat penampun air

- Mengubur sampah

- Memasang kawat anti nyamuk

- Menimbun genangan air

- Menjaga kebersihan rumah

b. Kimia :

-Menyemprot cairan pembasmi nyamuk

-Mengoleskan lotion anti nyamuk

-Menabur serbuk abate

c. Biologi:

- Memelihara ikan cupang (Predator)

- Menanam bunga lavender

Agent :

1. Aedes Aegypti

2. Aedes Albocpictus

Host :

a. Manusia :

1. Umur

2. Jenis Kelamin

b. Nyamuk

1. Perilaku nyamuk

2. Tempat

menggigit

3. Objek yang

digigit

Kejadian DBD

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah …repository.poltekkes-tjk.ac.id/601/7/BAB II.pdf · 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) 1. Pengertian

47

N. Kerangka Konsep

Gambar 2.7 Kerangka Konsep

Upaya pengendalian nyamuk Aedes

Aegyepti

1. fisik

Upaya pengendalian

nyamuk Aedes aegypti

dalam kelompok fisik yaitu:

a. Menguras, menyikat dan

membersihkan tempat-

tempat penampungan

air.

b. Menutup tempat-tempat

penampungan air

c. Mengubur barang-

barang bekas

2. kimia

Upaya pengendalian

nyamuk Aedes aegypti

dalam kelompok kimia

yaitu:

a. Pemberian bubuk abate.

Upaya pengendalian

kejadian penyakit DBD

di Puskesmas Rawat Inap

Way Kandis Kecamatan

Tanjung Seneng Kota

Bandar Lampung Tahun

2018