52
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi itu berasal dari Bahasa Inggris yaitu participacion yang berarti pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Dalam definisi tersebut, kunci pemikirannya adalah keterlibatan mental dan emosi. Itu berarti partisipasi adalah suatu gejala demokrasi dimana orang yang diikutsertakan dalam suatu perencanaan serta dalam pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya. Bisa juga dengan makna lain, partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan, dan lingkungan mereka. Sedangkan menurut Isbandi (2007) partisipasi adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan, dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi. Menurut Ach. Wazir Ws., et al. (1999) partisipasi bisa diartikan sebagai keterlibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu. Dengan pengertian itu, seseorang bisa berpartisipasi bila ia menemukan dirinya dengan atau dalam kelompok, melalui berbagai proses berbagi dengan orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan, kepatuhan dan tanggungjawab bersama. Partisipasi berasal dari bahasa Inggris participate yang artinya mengikutsertakan, ikut mengambil bagian (Willie Wijaya, 2004). Pengertian yang sederhana tentang partisipasi dikemukakan oleh Fasli Djalal dan Dedi Supriadi (2001), dimana partisipasi dapat juga berarti bahwa pembuat keputusan menyarankan kelompok atau masyarakat ikut terlibat dalam bentuk penyampaian saran dan pendapat, barang, keterampilan, bahan dan jasa. Jadi partisipasi yang dimaksud dalam pengertian yang dikemukakan oleh Fasli Djalal dan Dedi Supriadi dapat diartikan bahwa masyarakat bisa terlibat dalam bentuk jasa misalnya dengan produk minuman bermerk tertentu dapat mensponsori kegiatan lari yang dilaksanakan oleh komunitas

BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

  • Upload
    lamkhue

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Partisipasi

a. Pengertian Partisipasi

Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi itu berasal dari Bahasa Inggris

yaitu participacion yang berarti pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Dalam

definisi tersebut, kunci pemikirannya adalah keterlibatan mental dan emosi. Itu berarti

partisipasi adalah suatu gejala demokrasi dimana orang yang diikutsertakan dalam suatu

perencanaan serta dalam pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai

dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya. Bisa juga dengan makna lain,

partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan, dan

lingkungan mereka.

Sedangkan menurut Isbandi (2007) partisipasi adalah keikutsertaan masyarakat

dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat,

pemilihan, dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani

masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam

proses mengevaluasi perubahan yang terjadi. Menurut Ach. Wazir Ws., et al. (1999)

partisipasi bisa diartikan sebagai keterlibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi

sosial dalam situasi tertentu. Dengan pengertian itu, seseorang bisa berpartisipasi bila ia

menemukan dirinya dengan atau dalam kelompok, melalui berbagai proses berbagi

dengan orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan, kepatuhan dan

tanggungjawab bersama. Partisipasi berasal dari bahasa Inggris participate yang artinya

mengikutsertakan, ikut mengambil bagian (Willie Wijaya, 2004).

Pengertian yang sederhana tentang partisipasi dikemukakan oleh Fasli Djalal dan

Dedi Supriadi (2001), dimana partisipasi dapat juga berarti bahwa pembuat keputusan

menyarankan kelompok atau masyarakat ikut terlibat dalam bentuk penyampaian saran

dan pendapat, barang, keterampilan, bahan dan jasa. Jadi partisipasi yang dimaksud

dalam pengertian yang dikemukakan oleh Fasli Djalal dan Dedi Supriadi dapat diartikan

bahwa masyarakat bisa terlibat dalam bentuk jasa misalnya dengan produk minuman

bermerk tertentu dapat mensponsori kegiatan lari yang dilaksanakan oleh komunitas

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

7

Indorunners. Partisipasi juga berarti bahwa kelompok mengenal masalah mereka

sendiri, mengkaji pilihan mereka, membuat keputusan, dan memecahkan masalahnya.

H.A.R. Tilaar (2009) mengungkapkan partisipasi adalah sebagai wujud dari keinginan

untuk mengembangkan demokrasi melalui proses desentralisasi dimana diupayakan

antara lain perlunya perencanaan dari bawah (button-up) dengan mengikutsertakan

masyarakat dalam proses perencanaan dan pembangunan masyarakatnya. Menurut

Soegarda Poerbakawatja partisipasi adalah suatu gejala demokrasi dimana orang

diikutsertakan di dalam perencanaan serta pelaksanaan dari segala sesuatu yang

berpusat pada kepentingan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat

kematangan dan tingkat kewajibannya (Soegarda Poerbakawatja, 1981).

Menurut Mikkelsen (1994) sendiri membagi partisipasi menjadi enam pengertian,

yaitu :

1. Partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta

dalam pengambilan keputusan.

2. Partisipasi adalah “pemekaan” ( membuat peka ) pihak masyarakat untuk

meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk menanggapi proyek-

proyek pembangunan.

3. Partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan yang

ditentukannya sendiri.

4. Partisipasi adalah suatu proses yang aktif, yang mengandung arti bahwa orang atau

kelompok yang terkait, mengambil inisiatif dan menggunakan kebebasannya untuk

melakukan hal itu.

5. Partisipasi adalah pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan para staf

yang melakukan persiapan, pelaksanaan, monitoring proyek agar memperoleh

informasi mengenai konteks lokal, dan dampak-dampak sosial.

6. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan, dan

lingkungan mereka.

Berdasarkan pengertian di atas, bahwa konsep partisipasi memiliki makna yang

luas dan beragam. Secara garis besar dapat ditarik kesimpulan partisipasi adalah suatu

wujud dari peran serta masyarakat dalam aktivitas berupa perencanaan dan pelaksanaan

untuk mencapai tujuan pembangunan masyarakat. Wujud dari partisipasi dapat berupa

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

8

saran, jasa, ataupun dalam bentuk materi baik secara langsung maupun tidak langsung

dalam suasana demokratis.

b. Macam-Macam Partisipasi

Ada beberapa macam partisipasi yang dikemukakan oleh ahli. Menurut

Sundariningrum (Sugiyah, 2010) mengklasifikasikan partisipasi menjadi dua

berdasarkan cara keterlibatannya, yaitu:

1. Partisipasi langsung

Partisipasi yang terjadi apabila individu menampilkan kegiatan tertentu

dalam proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang dapat

mengajukan pandangan, membahas pokok permasalahan, mengajukan

keberatan terhadap keinginan orang lain atau terhadap ucapannya.

2. Partisipasi tidak langsung

Partisipasi yang terjadi apabila individu mendelegasikan hak

partisipasinya pada orang lain.

Pendapat lain disampaikan oleh Subandiyah (1982) yang menyatakan bahwa jika

dilihat dari segi tingkatannya partisipasi dibedakan menjadi tiga yaitu:

1. Partisipasi dalam pengambilan keputusan.

2. Partisipasi dalam proses perencanaan dan kaitannya dengan program lain.

3. Partisipasi dalam pelaksanaan.

Lebih rinci Cohen dan Uphoff (Siti Irene, 2011) membedakan partisipasi

menjadi empat jenis yaitu pertama, partisipasi dalam pengambilan keputusan. Kedua,

partisipasi dalam pelaksanaan suatu program. Ketiga, partisipasi dalam pengambilan

manfaat. Dan keempat, partisipasi dalam evaluasi. Keempat jenis partispasi dijelaskan

di bawah ini sebagai berikut:

1. Partisipasi dalam pengambilan keputusan

Partisipasi ini terutama berkaitan dengan penentuan alternatif dengan

masyarakat yang berkaitan dengan gagasan atau ide yang menyangkut

kepentingan bersama. Dalam partisipasi ini masyarakat menuntut untuk

ikut menentukan arah dan orientasi pembangunan. Wujud dari partisipasi

ini antara lain seperti kehadiran rapat, diskusi, sumbangan pemikiran,

tanggapan atau penolakan terhadap program yang ditawarkan.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

9

2. Partisipasi dalam pelaksanaan suatu program

a) Menggerakkan sumber daya;

b) Menggerakkan sumber dana;

c) Menggerakkan kegiatan administrasi;

d) Menggerakkan koordinasi dan penjabaran program.

3. Partisipasi dalam pengambilan manfaat

Partisipasi ini tidak lepas dari hasil pelaksanaan program yang telah

dicapai baik yang berkaitan dengan kuantitas maupun kualitas. Dari segi

kualitas, dapat dilihat dari peningkatan output, sedangkan dari segi

kuantitas dapat dilihat seberapa besar prosentase keberhasilan program.

4. Partisipasi dalam evaluasi

Partisipasi masyarakat dalam evaluasi ini berkaitan dengan masalah

pelaksanaan program secara menyeluruh. Partisipasi ini bertujuan untuk

mengetahui ketercapaian program yang telah direncanakan sebelumnya.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan macam-macam partispasi sebagai

berikut, yaitu :

1. Partisipasi dalam proses perencanaan atau pembuatan keputusan.

(participation in decision making).

2. Partisipasi dalam pelaksanaan (participation in implementing).

3. Partisipasi dalam pemanfaatan hasil.

4. Partisipasi dalam evaluasi (participation in benefits).

c. Bentuk Partisipasi

Partisipasi dapat dibagi dalam berbagai bentuk. Partisipasi menurut Effendi (Siti

Irene A.D., 2011) terbagi atas partisipasi vertikal dan partisipasi horizontal. Disebut

partisipasi vertikal karena terjadi dalam bentuk kondisi tertentu masyarakat terlibat atau

mengambil bagian dalam suatu program pihak lain, dalam hubungan di mana

masyarakat berada sebagai status bawahan, pengikut atau klien. Maksud dari partisipasi

vertikal disini adalah partisipasi anggota komunitas Indorunners yang mengikuti

kegiatan lari karena adanya ajakan. Adapun dalam partisipasi horizontal, masyarakat

mempunyai prakarsa dimana setiap anggota atau kelompok masyarakat berpartisipasi

horizontal satu dengan yang lainnya. Partisipasi semacam ini merupakan tanda

permulaan tumbuhnya masyarakat yang mampu berkembang secara mandiri. Maksud

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

10

dari partisipasi horizontal disini adalah, masyarakat bersama-sama mengembangkan

komunitas Indorunners dalam hal menyebarkan virus lari dengan berbagai cara. Jadi

dapat disimpulkan bahwa partisipasi vertikal disini terjadi karena adanya ajakan dari

rekan kerja maupun atasan dan kemudian untuk partisipasi horizontal terjadi karena

adanya inisiatif masing-masing individu yang bertujuan untuk mengembangkan

kelompok itu sendiri seperti halnya partisipasi dalam memajukan komunitas

IndoRunners Lampung dengan mengadakan kegiatan positif yang sifatnya memberikan

manfaat bagi masyarakat luas. Dapat disimpulkan juga dengan bentuk yang nyata

bahwa partisipasi mempunyai empat bentuk yaitu :

1. Partisipasi uang adalah bentuk partisipasi untuk memperlancar usaha-usaha

bagi pencapaian kebutuhan masyarakat yang memerlukan bantuan. Misalnya

donasi komunitas IndoRunners membuat rumah sakit.

2. Partisipasi harta benda adalah partisipasi dalam bentuk menyumbang harta

benda. Misalnya anggota komunitas Indorunners memberikan buku layak

baca, pakaian, sepatu, dan benda lainnya yang bermanfaat untuk orang yang

kurang mampu.

3. Partisipasi tenaga adalah partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga

untuk pelaksanaan usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan suatu

program. Misalkan partisipasi komunitas Indorunners yang ikut bergotong-

royong dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar.

4. Partisipasi keterampilan, yaitu memberikan dorongan melalui keterampilan

yang dimiliknya kepada para anggota yang membutuhkan. Misalkan

mencontohkan bagaimana cara stretching yang benar, cara lari yang benar,

dan lain-lain kepada komunitas IndoRunners serta untuk masyarakat sekitar.

d. Prinsip-Prinsip Partisipasi

Seperti yang tercantum dalam Panduan Penerapan pendekatan partisipatif disusun

oleh Departemen Pembangunan Internasional (DFID) (di Monique Sumampouw, 2004),

prinsip-prinsip partisipasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Cakupan

Semua orang atau perwakilan dari semua kelompok yang terkena dampak

proyek pembangunan keputusan atau proses.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

11

2. Kesetaraan dan Kemitraan (Partnership Equal)

Pada dasarnya setiap orang memiliki keterampilan, kemampuan dan inisiatif

serta hak untuk menggunakan inisiatif dalam keterlibatan setiap proses dialog

dalam rangka membangun terlepas dari tingkat dan struktur masing-masing

pihak.

3. Transparansi

Semua pihak harus dapat mengembangkan komunikasi dan komunikasi

adalah iklim terbuka dan kondusif, dialog dihasilkan.

4. Pihak Berwenang Kesetaraan (Power Sharing / Equal Powership)

Berbagai pihak yang terlibat harus dapat menyeimbangkan distribusi

kewenangan dan kekuasaan untuk menghindari dominasi.

5. Tanggung Jawab Kesetaraan (Responsibility)

Berbagai pihak memiliki tanggung jawab yang jelas dalam setiap proses

karena kesetaraan otoritas (pembagian kekuasaan) dan keterlibatan dalam

proses pengambilan keputusan & langkah-langkah pemberdayaan berikutnya.

6. Pemberdayaan

Keterlibatan berbagai pihak tidak dapat dipisahkan dari semua kekuatan dan

kelemahan masing-masing pihak, sehingga melalui keterlibatan aktif dalam

kegiatan proses, ada proses saling belajar dan saling kerjasama untuk

memberdayakan satu sama lain.

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam

suatu program, sifat faktor-faktor tersebut dapat mendukung suatu keberhasilan program

namun ada juga yang sifatnya menghambat keberhasilan program. Misalnya saja faktor

usia, terbatasnya harta benda, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan.

Angell dalam Ross (1967) mengatakan partisipasi yang tumbuh dalam masyarakat

dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan

seseorang dalam berpartisipasi pada suatu program atau kegiatan, yaitu :

1. Usia

Faktor usia merupakan faktor yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap

kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ada. Mereka dari kelompok usia

menengah ke atas dengan keterikatan moral kepada nilai dan norma masyarakat

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

12

yang lebih mantap, cenderung lebih banyak berpartisipasi daripada mereka yang

dari kelompok usia lainnya. Misalkan dalam komunitas Indorunners pasti

dibutuhkan anggota komunitas yang usianya menengah ke atas supaya bisa

mengayomi anggota komunitas yang usianya menengah ke bawah.

2. Jenis Kelamin

Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur berbagai bangsa mengatakan bahwa

pada dasarnya tempat perempuan adalah di dapur yang berarti bahwa dalam

masyarakat peranan perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga,

akan tetapi semakin lama nilai perempuan tersebut telah bergeser dengan adanya

gerakan emansipasi dan pendidikan perempuan yang semakin baik. Maksud jenis

kelamin disini adalah bahwa anggota komunitas Indorunners bukan tidak

mungkin mempunyai ketertarikan bergabung dalam kegiatan lari karena adanya

lawan jenis.

3. Pendidikan

Dikatakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi. Pendidikan

dianggap dapat mempengaruhi sikap hidup seseorang terhadap lingkungannya,

suatu sikap yang diperlukan bagi peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat.

Pendidikan yang dimaksud disini adalah seperti adanya latar belakang pendidikan

yang berbeda dari anggota komunitas Indorunners sehingga membuat komunitas

ini bisa saling bertukar fikiran demi terwujudnya kemajuan secara personal

(individu) maupun kelompok (komunitas).

4. Pekerjaan dan Penghasilan

Hal ini tidak dapat satu sama lain karena pekerjaan seseorang akan menentukan

berapa penghasilan yang akan diperolehnya. Pekerjaan dan penghasilan yang baik

dan mencukupi kebutuhan sehari-hari dapat mendorong seseorang untuk

berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat. Dengan adanya pekerjaan dan

penghasilan dalam anggota komunitas Indorunners dapat mendorong anggota

tersebut untuk melakukan kegiatan bermanfaat seperti charity run.

5. Lamanya Tinggal

Lamanya seseorang tinggal dalam lingkungan tertentu dan pengalamannya

berinteraksi dengan lingkungan tersebut akan berpengaruh pada partisipasi

seseorang. Semakin lama ia tinggal dalam lingkungan tertentu, maka rasa

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

13

memiliki terhadap lingkungan cenderung lebih terlihat dalam partisipasinya yang

besar dalam setiap kegiatan lingkungan tersebut. Lamanya tinggal yang dimaksud

disini adalah ketika anggota komunitas Indorunners termasuk anggota yang sudah

lama tinggal di daerah tempat dia tinggal atau lamanya dia bergabung dalam

komunitas Indorunners itu sendiri, hal ini akan menimbulkan ketertarikan orang

lain untuk bergabung karena melihat eksistensi orang yang bertahan lama dalam

komunitas Indorunners.

f. Tipe Partisipasi

Tipe partisipasi masyarakat pada dasarnya dapat kita sebut juga sebagai tingkatan

partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat. Sekretariat Bina Desa (1999: 32-33)

mengidentifikasikan partisipasi masyarakat menjadi 7 (tujuh) tipe antara lain sebagai

berikut :

1. Partisipasi pasif/manipulatif

a) Masyarakat berpartisipasi dengan cara diberitahu apa yang sedang atau

telah terjadi;

b) Pengumuman sepihak oleh manajemen atau pelaksana proyek tanpa

memperhatikan tanggapan masyarakat;

c) Informasi yang dipertukarkan terbatas pada kalangan profesional di

luar kelompok sasaran.

2. Partisipasi dengan cara memberikan informasi

a) Masyarakat berpartisipasi dengan cara menjawab pertanyaan-

pertanyaan penelitian seperti dalam kuesioner atau sejenisnya;

b) Masyarakat tidak punya kesempatan untuk terlibat dan mempengaruhi

proses penyelesaian;

c) Akurasi hasil penelitian tidak dibahas bersama masyarakat.

3. Partisipasi melalui konsultasi

a) Masyarakat berpartisipasi dengan cara berkonsultasi;

b) Orang luar mendengarkan dan membangun pandangannya sendiri

untuk kemudian mendefinisikan permasalahan dan pemecahannya,

dengan memodifikasi tanggapan-tanggapan masyarakat;

c) Tidak ada peluang bagi pembuat keputusan bersama;

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

14

d) Para profesional tidak berkewajiban mengajukan pandangan-

pandangan masyarakat (sebagai masukan) untuk ditindaklanjuti.

4. Partisipasi untuk insentif materil

a) Masyarakat berpartisipasi dengan cara menyediakan sumber daya

seperti tenaga kerja, demi mendapatkan makanan, upah, ganti rugi, dan

sebagainya;

b) Masyarakat tidak dilibatkan dalam eksperimen atau proses

pembelajarannya;

c) Masyarakat tidak mempunyai andil untuk melanjutkan kegiatan-

kegiatan yang dilakukan pada saat insentif yang disediakan/diterima

habis.

5. Partisipasi fungsional

a) Masyarakat berpartisipasi dengan membentuk kelompok untuk

mencapai tujuan yang berhubungan dengan proyek;

b) Pembentukan kelompok (biasanya) setelah ada keputusan-keputusan

utama yang disepakati;

c) Pada awalnya, kelompok masyarakat ini bergantung pada pihak luar

(fasilitator, dll) tetapi pada saatnya mampu mandiri.

6. Partisipasi interaktif

a) Masyarakat berpartisipasi dalam analisis bersama yang mengarah pada

perencanaan kegiatan dan pembentukan lembaga sosial baru atau

penguatan kelembagaan yang telah ada;

b) Partisipasi ini cenderung melibatkan metode inter-disiplin yang

mencari keragaman perspektif dalam proses belajar yang terstruktur

dan sistematik;

c) Kelompok-kelompok masyarakat mempunyai peran kontrol atas

keputusan-keputusan mereka, sehingga mereka mempunyai andil

dalam seluruh penyelenggaraan kegiatan.

7. Self Mobilization

a) Masyarakat berpartisipasi dengan mengambil inisiatif secara bebas

(tidak dipengaruhi/ditekan pihak luar) untuk mengubah sistem-sistem

atau nilai-nilai yang mereka miliki;

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

15

b) Masyarakat mengembangkan kontak dengan lembaga-lembaga lain

untuk mendapatkan bantuan-bantuan teknis dan sumberdaya yang

dibutuhkan;

c) Masyarakat memegang kendali atas pemanfaatan sumberdaya yang

ada.

g. Manfaat Partisipasi

Menurut Pariatra Westra (Widi Astuti, 2008) menyebutkan manfaat partisipasi

antara lain sebagai berikut :

1. Lebih mengemukakan diperolehnya keputusan yang benar.

2. Dapat digunakan kemampuan berpikir kreatif dari para anggotanya.

3. Dapat mengendalikan nilai-nilai martabat manusia, motivasi serta

membangun kepentingan bersama.

4. Lebih mendorong orang untuk bertanggung jawab.

5. Lebih memungkinkan untuk mengikuti perubahan.

Pendapat lain dikemukakan oleh Burt K. Schalan dan Roger (Widi Astuti, 2008)

bahwa manfaat dari partisipasi adalah :

1. Lebih banyak komunikasi dua arah.

2. Lebih banyak bawahan mempengaruhi keputusan.

3. Manajer dan partisipasi kurang bersikap agresif.

4. Potensi untuk memberikan sumbangan yang berarti dan positif, diakui dalam

derajat lebih tinggi.

Dari pendapat-pendapat di atas tentang manfaat partisipasi, dapat disimpulkan

bahwa partisipasi akan memberikan manfaat yang penting bagi keberhasilan organisasi

maupun untuk komunitas IndoRunners yaitu :

1. Lebih memungkinkan diperolehnya keputusan yang benar karena banyaknya

sumbangan yang berarti dan positif.

2. Mengedepankan komunikasi dua arah sehingga baik bawahan maupun atasan

memiliki kesempatan yang sama dalam mengajukan pemikiran.

3. Mendorong kemampuan berpikir kreatif demi kepentingan bersama.

4. Melatih untuk beratnggung jawab serta mendorong untuk membangun

kepentingan bersama.

5. Memungkinkan untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

16

h. Partisipasi Dalam Olahraga Sebagai Pembentuk Karakter

Orang dengan karakter moral yang baik datang untuk memiliki tingkat kebajikan

yang luas dan rela ditempatkan untuk melakukan keinginannya baik untuk jangka

panjang maupun untuk jangka pendek. Contoh, seseorang dengan karakternya

menampilkan bawaan respek, integritas, jujur, bertanggungjawab, berani, adil, kasih

sayang dan memihak. Bredemeier dan Shields (1995) menggambarkan karakter

olahraga dengan empat kebijakan: kasih sayang, adil, sportif, dan integrative, serta

percaya bahwa kepemilikan terhadap sifat-sifat atau kebijakan tersebut memfasilitasi

penampilan konsisten tindakan moral dalam olahraga (Bredemeier & Shields, 1995).

Partisipasi dalam olahraga tidak secara otomatis mempunyai efek positif terhadap

pembentukan karakter. Pengalaman yang diperoleh melalui olahraga dapat membentuk

karakter, tetapi hal ini dapat terjadi apabila lingkungan olahraga diciptakan dan

ditujukan untuk mengembangkan karakter. Olahraga dapat membentuk karakter positif

hanya jika kondisi-kondisi yang menyokong ke arah positif dipenuhi, misalnya

kepemimpinan dan perilaku pelatih yang baik. Dukungan dari pelatih, orangtua,

administrator, maupun dari pemain sendiri sangat dibutuhkan untuk memperoleh

manfaat positif dari partisipasi olahraga.

Partisipasi dalam olahraga merupakan gaya hidup sehat yang perlu

dikembangkan. Partisipan olahraga sangat luas, dari usia sangat muda sampai sangat

tua, dari tingkat permainan untuk tujuan rekreasi sampai tingkat profesional. Alasan

keikutsertaan seseorang dalam olahraga bervariasi, diantaranya untuk alasan kesehatan,

kebugaran, maupun dengan alasan lain seperti membentuk karakter positif dan

sosialisasi. Keterlibatan seseorang dalam olahraga adalah bentuk ekspresi manusia yang

menyenangkan. Banyak orang menemukan olahraga sebagai sumber kegembiraan dan

kepuasan sendiri. Tidak diragukan lagi bahwa banyak orang muda mengalami

kemalangan kepribadian melalui pengalaman dan olahraga. Namun demikian, efek pasti

olahraga pada pembentukan karakter positif sangat ditentukan kondisi-kondisi yang

terjadi saat pengalaman olahraga dialami. Masalah utama olahraga pada saat ini pada

semua tingkatan adalah meningkatnya perilaku yang tidak baik dan karakter negatif.

Skandal kecurangan, obat-obatan, kekerasan, sikap saling tidak menghormati, dan

perilaku-perilaku lain yang tidak tepat. Nilai-nilai positif olahraga, seperti sportifitas,

kerja sama, disiplin, kepemimpinan, kejujuran, tanggung jawab, dan saling

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

17

menghormati seharusnya mampu membawa pelaku olahraga ke arah pembentukan

karakter positif dalam olahraga dan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi dari pembahasan

tersebut dapat diartikan bahwa dengan adanya partisipasi yang dilakukan komunitas

Indorunners dapat memberikan efek positif sebagai pembentukan karakter anggota

komunitas Indorunners, semisalkan dengan partisipasi komunitas Indorunners ketika

melakukan trail run (lari halang rintang) yang dimana kegiatan ini memacu komunitas

Indorunners supaya lebih berani menghadapi hal-hal baru sehingga memunculkan sifat

pemberani pada individu tersebut dan juga saat adanya kegiatan sosial, komunitas

Indorunners bersama-sama untuk menyantuni anak yang kurang mampu sehingga

membentuk karakter peduli terhadap sesama yang muncul dalam diri anggota

Indorunners.

2. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Pendapat beberapa ahi tentang pengertian motif. Husaeni & Noor (1981), " motif

adalah suatu rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu

tingkah laku." kemudian Gunarsa (1978) mengemukakan bahwa, "motif artinya

dorongan atau kehendak yang menyebabkan seseorang bertingkah laku." lebih tegas

Natawijaya (1976), mengatakan bahwa, " yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu disebut motif." Jadi motif merupakan suatu pengertian yang meliputi semua

penggerak, alasan-alasan atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia

berbuat sesuatu. Motif bagi manusia merupakan dorongan, keinginan, hasrat yang

menjadi penggerak yang berasal dari dalam diri manusia yang memberi tujuan dan arah

kepada tingkah laku manusia. Motivasi adalah sebagai mesin atau energi manusia untuk

berperilaku mencapai tujuan tertentu. Menurut Apta Mylsidayu (2014), motivasi adalah

kekuatan yang mendorong seseorang untuk beraksi/tidak beraksi untuk menentukan

arah aktivitas terhadap pencapaian tujuan.

(Sardiman 2009), menyebutkan bahwa motivasi sebagai perubahan energi dalam

diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian ini mengandung tiga elemen penting

yaitu: Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap

individu manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia),

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

18

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia. Motivasi di tandai dengan

munculnya, rasa/ ”feeling” yang relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, efeksi

dan emosi serta dapat menentukan tingkah-laku manusia, Motivasi akan dirangsang

karena adanya tujuan dan tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan. Pengertian

motivasi berdasarkan beberapa teori motivasi yang telah ada seperti Abraham Maslow

(2003) menjelaskan bahwa pengertian motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah

perbuatan yang dilakukan oleh individu. Oleh karena itu, pengertian motivasi berbeda

dengan pengertian semangat. Hal ini jelas bahwa, seseorang yang memiliki motivasi

yang tinggi artinya memiliki alasan yang besar untuk mencapai tujuan tersebut

sedangkan semangat memiliki arti sempit yang berarti hanya berkeinginan. Alasan

dalam pengertian motivasi dimaksudkan sebagai diri dan lingkungan individu

sedangkan semangat lebih mengarah ke kondisi individu saja. Menurut Setyobroto

(2002) motivasi adalah proses aktualisasi dari sumber penggerak dan pendorong

perbuatan manusia. Sementara itu menurut Weinberg & Gould (2003) motivasi adalah

arah dan intensitas dari usaha. Pendapat lain dari Gunarsa (1996), motivasi adalah

kekuatan atau tenaga pendorong agar seseorang bertingkah laku. Santrock (2003) juga

menyatakan bahwa motivasi adalah tingkah laku individu, berpikir, dan memiliki

perasaan dengan cara yang individu tersebut lakukan dengan penekanan pada aktivasi.

Lain halnya dengan Hidayat (2008), yang menyatakan motivasi adalah proses

aktualisasi energi psikologi yang dapat menggerakkan seseorang untuk beraktivitas,

sekaligus menjamin keberlangsungan aktivitas tersebut, dan juga menentukan arah

aktivitas terhadap pencapaian tujuan.

Pengertian motivasi menurut beberapa ahli seperti (Krech, 1962; Murray, 1964;

Atkinson, 1964; Fernald, 1969; Miller, 1978; Singer, 1972, 1984; Barelson & Steiner,

1980; dan Good & Brophy, 1990) yang dikutip Husdarta (2010) mengemukakan bahwa:

“Motivasi adalah: Proses aktualisasi generator penggerak internal di dalam diri individu

untuk menimbulkan aktivitas, menjamin kelangsungannya dan menentukan arah atau

haluan aktivitas terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan”. Jadi dari beberapa

pengertian motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu kondisi

yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan / kegiatan,

yang berlangsung secara sadar.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

19

b. Teori-Teori Motivasi

Teori motivasi menurut para ahli dibagi menjadi tiga yaitu (1) teori kebutuhan

tentang motivasi, (2) teori humanistik, dan (3) teori behavioristik, (Elida Prayitno, 1989)

1. Teori Kebutuhan

Teori ini mengatakan bahwa manusia sebagai makhluk yang tidak akan puas

hanya dengan terpenuhi satu kebutuhan, tetapi ia akan puas jika semua

kebutuhan terpenuhi. Walaupun semua kebutuhan sudah terpenuhi pasti ia

akan mengejar kebutuhan yang baru. Agar kebutuhan tersebut terpenuhi, maka

ia akan termotivasi untuk mencapai kebutuhan yang diinginkan. Sehingga

membuat ia puas, tetapi kepuasan itu hanya untuk sementara waktu saja.

Demikian seterusnya, sampai terpuaskannya kebutuhan yang paling tinggi.

2. Teori Humanistik

Teori ini percaya bahwa hanya ada satu motivasi, yaitu motivasi yang hanya

berasal dari masing-masing individu. Motivasi tersebut dimiliki oleh individu

itu sepanjang waktu dan dimanapun ia berada. Yang penting lagi menurut

teori ini adalah menghormati atau menghargai seorang sebagai manusia yang

mempunyai potensi dan keinginan untuk belajar.

3. Teori Behavioristik

Teori ini berpendapat bahwa motivasi dikontrol oleh lingkungan. Suatu

tingkah laku yang bermotivasi terjadi apabila konsekuensi tingkah laku itu

dapat menggetarkan emosi individu, yaitu menjadi suka atau tidak suka.

Apabila konsekuensi tingkah laku menimbulkan rasa suka, maka tingkah laku

menjadi kuat, tetapi jika tingkah laku itu menimbulkan rasa tidak suka, maka

tingkah laku itu akan ditinggalkan.

Sedangkan pendapat Martin Handoko (1992) mengatakan ada enam teori motivasi

antara lain sebagai berikut :

1. Teori Kognitif

Menurut teori ini tingkah laku tidak digerakkan oleh apa yang disebut

motivasi, melainkan oleh rasio. Setiap perbuatan yang akan dilakukannya

sudah dipikirkan alasan-alasannya. Berdasarkan rasionalnya manusia bebas

memilih dan menentukan apa yang akan dia perbuat, entah baik ataupun

buruk. Tingkah laku manusia semata-mata ditentukan oleh kemampuan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

20

berpikirnya. Makin inteligen dan berpendidikan, otomatis seseorang akan

semakin baik perbuatan-perbuatannya dan secara sadar pula melakukan

perbuatan-perbuatan untuk memenuhi atau kebutuhan tersebut.

2. Teori Hedonistis

Teori ini mengatakan bahwa segala perbuatan manusia, entah itu disadari

ataupun tidak disadari, entah itu timbul dari kekuatan luar ataupun kekuatan

dalam pada dasarnya mempunyai tujuan yang satu, yaitu mencari hal-hal yang

menyenangkan dan menghindari hal-hal yang menyakitkan.

3. Teori Insting

Teori ini mengatakan kekuatan biologis adalah kekuatan yang dibawa sejak

lahir. Kekuatan biologis inilah yang membuat seseorang bertindak menurut

cara tertentu, demikianlah dasar pemikiran teori ini. Kekuatan insting inilah

yang seolah-olah memaksa seseorang untuk berbuat dengan cara tertentu,

untuk mengadakan pendekatan kepada rangsang dengan cara tertentu.

4. Teori Psikoanalitis

Sebenarnya teori ini merupakan pengembangan teori insting. Dalam teori ini

pun diakui adanya kekuatan bawaan di dalam diri setiap manusia, dan

kekuatan bawaan inilah yang menyebabkan dan mengarahkan tingkah laku

manusia.

5. Teori Keseimbangan.

Teori ini berpendapat bahwa tingkah laku manusia terjadi karena adanya

ketidakseimbangan di dalam diri manusia. Dengan kata lain, manusia selalu

ingin mempertahankan adanya keseimbangan di dalam dirinya.

6. Teori Dorongan

Pada dasarnya teori ini tidak berbeda dengan teori keseimbangan, hanya

penekanannya berbeda. Kalau teori keseimbangan menekankan adanya

keadaan tidak seimbang yang menimbulkan suatu kebutuhan yang harus

dipenuhi, teori dorongan memberikan tekanan pada hal yang mendorong

terjadinya tingkah laku.

Melalui penjelasan tentang teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap

perilaku dan aktivitas manusia disebabkan oleh dorongan, kemauan, kekuatan,

ketidakseimbangannya di dalam diri manusia itu kemudian gagasan yang timbul

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

21

dipraktekkan dalam bentuk aktivitas sesuai dengan kemauan dari diri individu. Semua

itu pada hakekatnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mendapat suatu

kepuasan.

c. Karakteristik Umum Motivasi

Menurut Elida Prayitno, (1989) ada lima karakteristik motivasi yang dikemukakan

oleh Thornburgh, yaitu sebagai berikut ini, yaitu : (1) tingkah laku yang bermotivasi

adalah di gerakan, (2) tingkah laku yang bermotivasi yang memberi arah, (3) motivasi

menimbulkan intensitas bertindak, (4) motivasi itu selektif, (5) motivasi merupakan

kunci untuk pemuas kebutuhan. Kelima karakteristik itu diharapkan menjadi pedoman

bagi guru dalam mengatur suasana belajar yang meningkatkan motivasi siswa. Proses

pembelajaran yang membuat siswa merasa senang dan aktif, ini berarti juga bahwa

siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Jadi dapat ditarik kesimpulan

bahwa motivasi adalah keseluruhan daya penggerak atau pendorong untuk melakukan

perbuatan menjadi sebuah tujuan yang efektif dan efisien.

d. Bentuk Motivasi

Menurut Hadari Nawawi dalam bukunya manajemen sumberdaya manusia (2003)

membedakan dua bentuk motivasi kerja, kedua bentuk tersebut adalah sebagai berikut :

1. Motivasi Instrinsik

Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari dalam diri pekerja

sebagai individu, berupa kesadaran mengenai pentingnya atau manfaat akan

pekerjaan yang dilaksanakannya. Dengan kata lain motivasi ini bersumber dari

pekerjaan yang dikerjakan, baik karena mampu memenuhi kebutuhan atau

menyenangkan, atau memungkinkan mencapai suatu tujuan, maupun karena

memberikan harapan tertentu yang positif dimasa depan. Misalnya pekerja

yang bekerja secara berdedikasi semata-mata karena merasa memperoleh

kesempatan untuk mengaktualisasikan atau mewujudkan dirinya secara

maksimal. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi instrinsik yang melandasi

anggota komunitas Indorunners untuk menjalani kegiatan lari antara lain

seperti ingin mencari kebugaran, mencari kesenangan, menjaga eksistensi, dan

ingin mencari kepopuleran.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

22

2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ini adalah pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja

sebagai individu berupa suatu kondisi yang mengharuskannya melaksanakan

pekerjaan secara maksimal. Misalnya berdedikasi tinggi dalam bekerja karena

upah/gaji yang tinggi, jabatan/posisi yang terhormat atau memiliki kekuasaan

yang besar, pujian, hukuman dan lain-lain.

Di lingkungan suatu organisasi/ perusahaan terlihat kecenderungan

penggunaan motivasi ekstrinsik lebih dominan daripada motivasi intrinsik.

Kondisi itu terutama di sebabkan tidak mudah untuk menumbuhkan kesadaran

dari dalam diri pekerja, sementara kondisi kerja disekitar lebih banyak

mengiringinya daripada mendapatkan kepuasan kerja yang hanya dapat

dipenuhi dari luar dirinya. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik

yang melandasi anggota komunitas Indorunners untuk menjalani kegiatan lari

antara lain seperti ingin mencari koneksi lapangan pekerjaan, tertarik dengan

lawan jenis, serta ada juga yang ingin mencari koneksi lapangan pekerjaan.

e. Fungsi Motivasi

Adapun fungsi motivasi dikemukakan oleh Oemar Hamalik (2000) antara lain

adalah sebagai berikut :

1. Mendorong timbulnya atau suatu perubahan. Tanpa motivasi tidak akan

timbul perbuatan seperti belajar.

2. Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan

yang diinginkan.

3. Sebagai penggerak, ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya

motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Pendapat lain dikemukakan oleh Sardiman A.M, (2009) bahwa fungsi motivasi

ada tiga yaitu :

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi.

2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai.

3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

23

Berdasakan beberapa uraian di atas, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa

motivasi berfungsi untuk mendorong timbulnya kelakukan dan mempengaruhi serta

mengubah kelakuan, sebagai pengarah dan sebagai penggerak. Begitu juga dalam

kegiatan lari yang dilakukan komunitas IndoRunners, motivasi sangat penting artinya.

Karena bisa saja masyarakat awam tidak tahu sebagaimana mestinya karena kurang atau

lemahnya motivasi untuk berlari. Bahkan bisa jadi banyak yang cenderung malas

berolahraga karena individu tersebut tidak punya motivasi.

f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Motivasi seseorang sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:

1) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu, yang terdiri

atas:

a) Persepsi individu mengenai diri sendiri; seseorang termotivasi atau tidak

untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa

persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan

mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak.

b) Harga diri dan prestasi; faktor ini mendorong atau mengarahkan individu

(memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan

memperoleh kebebasan serta mendapat status tertentu dalam lingkungan

masayarakat, serta dapat mendorong individu untuk berprestasi.

c) Harapan; adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan

informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan

subjektif seseorang. Harapan merupakan tujuan dari perilaku.

d) Kebutuhan; manusia di motivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya

sendiri yang berfungsi secara penuh; sehingga mampu meraih potensinya

secara total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan seseorang mencari

atau menghindari, mengarahkan dan memberi respon terhadap tekanan yang

dialaminya.

e) Kepuasan kerja; lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam

diri individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

24

2) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar individu, terdiri atas:

a) Jenis dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat

pekerjaan tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan

mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang

akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengaruhi oleh sejauh mana nilai

imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud.

b) Kelompok kerja dimana individu bergabung; kelompok kerja atau organisasi

tempat dimana individu bergabung dapat mendorong atau mengarahkan

perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu, peranan

kelompok atau organisasi ini dapat membantu individu mendapatkan nilai-

nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan, serta dapat memberikan arti bagi

individu sehubungan dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial.

c) Situasi lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong untuk

berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif

dengan lingkungannya.

d) Sistem imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau kualitas

dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi

motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain

yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar. Sistem pemberian imbalan

dapat mendorong individu untuk berperilaku dalam mencapai tujuan. Perilaku

dipandang sebagai tujuan, sehingga tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.

g. Pengaruh Motivasi Terhadap Timbulnya Perilaku

Woodwort dalam Petri (1981), bahwa perilaku terjadi karena adanya motivasi

atau dorongan yang mengarahkan individu untuk bertindak sesuai dengan kepentingan

atau tujuan yang ingin dicapai. Karena tanpa dorongan tadi tidak akan ada suatu

kekuatan yang mengarahkan individu pada suatu mekanisme timbulnya perilaku.

Dorongan diaktifkan oleh adanya kebutuhan, dalam arti kebutuhan membangkitkan

dorongan, dan dorongan ini pada akhirnya mengaktifkan atau memunculkan mekanisme

perilaku.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa motivasi sebagai penyebab dari timbulnya perilaku

menurut Woodwort mempunyai 3 karakteristik, yaitu:

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

25

1. Intensitas; menyangkut lemah dan kuatnya dorongan sehingga menyebabkan

individu berperilaku tertentu.

2. Pemberi arah; mengarahkan individu dalam menghindari atau melakukan suatu

perilaku tertentu.

3. Persistensi atau kecenderungan untuk mengulang perilaku secara terus menerus.

Dengan kata lain, jika ketiga hal tersebut lemah, maka motivasi tak akan mampu

menimbulkan perilaku. Pandangan lain dikemukakan oleh Hull dalam As’ad (1995),

yang menegaskan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh motivasi atau dorongan

oleh kepentingan mengadakan pemenuhan atau pemuasan terhadap kebutuhan yang ada

pada diri individu. Lebih lanjut dijelaskan bahwa perilaku muncul tidak semata-mata

karena dorongan yang bermula dari kebutuhan individu saja, tetapi juga karena adanya

faktor belajar. Faktor dorongan ini dikonsepsikan sebagai kumpulan energi yang dapat

mengaktifkan tingkah laku atau sebagai motivasional faktor, dimana timbulnya perilaku

menurut Hull adalah fungsi dari 3 hal yaitu:

a. Kekuatan dari dorongan yang ada pada individu

b. Kebiasaan yang didapat dari hasil belajar

c. Interaksi antara keduanya

Berdasarkan uraian di atas, baik konsep yang dikemukakan Woodworth maupun

Hull menjelaskan bahwa motivasi berkaitan erat dengan perilaku. Motivasi merupakan

suatu kosntruk yang dimulai dari adanya kebutuhan pada diri individu dalam bentuk

energi aktif yang menyebabkan timbulnya dorongan dengan intensitas tertentu yang

berfungsi mengaktifkan, memberi arah, dan membuat persisten (berulang-ulang) dari

suatu perilaku untuk memenuhi kebutuhan yang menjadi penyebab timbulnya dorongan

itu sendiri. Jadi maksud dari teori di atas adalah dengan adanya motivasi akan

membentuk perilaku anggota di komunitas Indorunners seperti halnya ada anggota yang

tadinya sangat tertutup dan ketika dia berkecimpung dalam komunitas Indoruneers,

orang tersebut jadi bisa lebih terbuka serta mau saling bertukar fikiran dengan anggota

lainnya.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

26

3. Pengertian Eksistensi

(Lorens Bagus, 2004) Secara etimologi, eksistensialisme berasal dari kata

eksistensi, eksistensi berasal dari bahasa Inggris yaitu excitence; dari bahasa latin

existere yang berarti muncul, ada, timbul, memilih keberadaan aktual. Dari kata ex

berarti keluar dan sistere yang berarti muncul atau timbul. Beberapa pengertian secara

terminologi, yaitu pertama, apa yang ada, kedua, apa yang memiliki aktualitas (ada),

dan ketiga adalah segala sesuatu ( apa saja ) yang di dalam menekankan bahwa sesuatu

itu ada. Berbeda dengan esensi yang menekankan kealpaan sesuatu ( apa sebenarnya

sesuatu itu sesuatu dengan kodrat inherennya ).

Pemahaman secara umum, eksistensi berarti keberadaan. Akan tetapi, eksistensi

dalam kalangan filsafat eksistensialisme memiliki arti sebagai cara berada manusia,

bukan lagi apa yang ada, tapi, apa yang memiliki aktualisasi (ada). Cara manusia berada

di dunia berbeda dengan cara benda-benda. Benda-benda tidak sadar akan

keberadaannya, tak ada hubungan antara benda yang satu dengan benda yang lainnya,

meskipun mereka saling berdampingan. Keberadaan manusia di antara benda-benda

itulah yang membuat manusia berarti. Cara berada benda-benda berbeda dengan cara

berada manusia. Dalam filsafat eksistensialisme, bahwa benda hanya sebatas “berada”,

sedangkan manusia lebih apa yang dikatakan “berada”, bukan sebatas ada, tetapi

“bereksistensi”. Hal inilah yang menunjukan bahwa manusia sadar akan keberadaanya

di dunia, berada di dunia, dan mengalami keberadaanya berada di dunia. Manusia

menghadapi dunia, mengerti apa yang dihadapinya, dan mengerti akan arti hidupnya.

Artinya, manusia adalah subjek, yang menyadari, yang sadar akan keberadaan dirinya.

Dan barang-barang atau benda yang disadarinya adalah objek. Manusia mancari makna

keberadaan di dunia bukan pada hakikat manusia sendiri, melainkan pada sesuatu yang

berhubungan dengan dirinya (Ahmad Tafsir, 2006).

Manusia adalah makhluk yang sadar akan dirinya, maka ia tak dapat dilepaskan

dari dirinya. Manusia harus menemukan diri dalam situasi dan berhadapan dengan

berbagai kemungkinan atau alternative yang dia punyai. Bagi Jasper dan Hiedegger,

situasi itu menentukan pilihan, kemudian manusia membuat pilihan dari berbagai

kemungkinan tersebut. (Muzairi, 2002) Manusia itu terbuka bagi dunianya.

Kemampuan untuk berinteraksi dengan hal-hal diluar dirinya karena memiliki seperti

kepekaan, pengertian, pemahaman, perkataan, dan pembicaraan. Jadi dapat disimpulkan

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

27

bahwa eksistensi adalah bentuk keberadaan individu secara sadar akan keberadaan

dirinya yang menjalani aktivitas apapun yang berhubungan dengan dirinya. Eksistensi

dalam komunitas Indorunners biasanya akan direspon oleh masyarakat setempat (non

komunitas) bahwa komunitas ini mempunyai kesan yang baik atau kesan yang buruk

bagi masyarakat, khususnya di Kota Bandar Lampung.

4. Indeks Kepuasan Masyarakat

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana

diamanatkan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), perlu disusun indeks kepuasan

masyarakat sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan. Di samping itu

data indeks kepuasan masyarakat akan dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsur

pelayanan yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit

penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Mengingat jenis

pelayanan sangat beragam dengan sifat dan karakteristik yang berbeda, maka untuk

memudahkan penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) unit pelayanan

diperlukan pedoman umum yang digunakan sebagai acuan bagi Instansi, Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk mengetahui tingkat kinerja unit

pelayanan di lingkungan instansi masing-masing. Oleh karena itu, penetapan unsur

penilaian telah didahului dengan penelitian yang dilaksanakan atas kerja sama

Kementerian PAN dengan BPS. Dari hasil penelitian diperoleh 48 (empat puluh

delapan) unsur penting yang mencakup berbagai sektor layanan yang sangat bervariasi

dan dari hasil pengujian akademis/ilmiah diperoleh 14 (empat belas) unsur yang dapat

diberlakukan untuk semua jenis pelayanan, untuk mengukur indeks kepuasan

masyarakat unit pelayanan. Namun demikian, masing-masing unit pelayanan

dimungkinkan untuk menambah unsur yang dianggap relevan dengan karakteristiknya.

Pedoman penyusunan indeks kepuasan masyarakat dimaksudkan sebagai acuan bagi

unit pelayanan instansi pemerintah dalam menyusun indeks kepuasan masyarakat

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala, sebagai

bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik

selanjutnya. Bagi masyarakat, Indeks Kepuasan Masyarakat dapat digunakan sebagai

gambaran tentang kinerja pelayanan unit yang bersangkutan.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

28

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat

kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan

kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur

penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan

kebutuhannya. Dengan tersedianya data IKM secara periodik, dapat diperoleh manfaat:

sebagai berikut:

1) Diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur dalam

penyelenggaraan pelayanan publik;

2) Diketahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah dilaksanakan

oleh unit pelayanan publik secara periodik;

3) Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya yang

perlu dilakukan;

4) Diketahui indeks kepuasan masyarakat secara menyeluruh terhadap hasil

pelaksanaan pelayanan publik pada lingkup pemerintah pusat dan daerah;

5) Memacu persaingan positif, antar unit penyelenggara pelayanan pada

lingkup pemerintah pusat dan daerah dalam upaya peningkatan kinerja

pelayanan;

6) Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerja unit pelayanan.

5. Unsur Indeks Kepuasan Masyarakat

Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2004, yang

kemudian dikembangkan menjadi 14 unsur yang relevan, valid, dan reliable, sebagai

unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat

adalah sebagai berikut :

1) Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan

kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan;

2) Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang

diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis

pelayanannya;

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

29

3) Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang

memberikan pelayanan (nama, jabatan serta kewenangan dan tanggung

jawabnya);

4) Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam

memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai

ketentuan yang berlaku;

5) Tanggungjawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan

tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian

pelayanan;

6) Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan keterampilan

yang dimiliki petugas dalam memberikan/menyelesaikan pelayanan

kepada mayarakat;

7) Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan

dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan;

8) Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan

tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani;

9) Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah

serta saling menghargai dan menghormati;

10) Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap

besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan;

11) Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan

dengan biaya yang telah ditetapkan;

12) Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan;

13) Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan

yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman

kepada penerima pelayanan;

14) Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit

penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga

masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko-

resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

30

6. Lari

a. Pengertian Lari

Sejarah lari memang tidak tertulis secara otentik sejak kapan manusia berlari

sebagai kebugaran atau untuk prestasi. Sejak manusia ada, sebenarnya telah dapat

berjalan dan berlari, namun tidak tercatat sebagai olahraga prestasi untuk mengetahui

tercepat dan terkuat. Versi yang mengatakan lari bermula dari bangsa Yunani yang

sedang dilanda peperangan antara kaum Yunani dan Persia di Kota Marathonas Pulau

Egina Yunani. Pasukan Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang

memenangkan perang, memerintahkan salah seorang pasukannya untuk membawa

pesan. Si pembawa pesan berlari ke Athena sepanjang 40.8 km (25.4 miles) dalam

sehari untuk mengabarkan kemenangannya sesampainya di kota sambil berteriak yang

akhirnya pingsan dan meninggal dunia. Untuk mengenang kemenangan perang tersebut

dan menghormati si pembawa pesan maka beberapa periode diadakan lomba lari dan

semakin berkembang menjadi olahraga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai

cabang lari.

Semakin modern manusia hidup pada suatu era semakin sedikit aktifitas berjalan

dan berlari. Lama kelamaan menyadari bahwa manusia tetap membutuhkan olahraga

lari dalam aktifitasnya untuk memelihara kesehatan. Sehingga menjadi kecenderungan

bahwa manusia memilih olahraga lari dalam hidupnya untuk dijadikan kebiasaan atau

hobi. Kini, dalam era modern keinginan manusia tidak hanya dijadikan sekedar hobi,

namun berubah menjadi klub sehat dan menjadi gaya hidup bahkan untuk bersosialisasi.

Yang berarti bahwa tidak hanya olahraga lari untuk prestasi saja yang berkembang dan

digabungkan dengan cabang olahraga lainnya, namun olahraga lari non prestasi (untuk

kebugaran) juga mengalami perkembangan yang digabungkan dengan aktifitas lain

manusia. Suatu saat akan muncul klub olahraga lari non prestasi menjadi tren gaya

hidup seperti klub bike to work atau klub body building.

(http://jonathangomulya.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-lari.html).

Lari yang dimaksud disini adalah lari kecil (jogging) yang dilakukan oleh

komunitas Indorunners, yang dimana lari ini dilakukan oleh tiap-tiap anggota dari

masing-masing regional Indorunners di daerahnya yang bertujuan untuk rekreasi

(mengisi waktu luang) sehingga kegiatan lari disini tidak ada paksaan dari pihak

manapun.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

31

b. Manfaat Lari

Olahraga lari atau joging dapat menjadi pilihan gaya hidup sehat, sebab manfaat

yang terkandung di dalamnya lumayan banyak. Saat Anda sedang joging, maka hampir

seluruh bagian tubuh Anda bergerak. Joging atau lari juga merupakan latihan

kardiovaskuler yang sempurna. Anda bisa membakar banyak lemak, paru-paru Anda

dipaksa menghirup banyak udara, bahkan dapat menyingkirkan stres serta depresi yang

dialami.

Apalagi manfaat kesehatan dari olahraga murah meriah tersebut? Berikut seperti

dilansir oleh Boldsky:

1) Menurunkan berat badan. Olahraga lari adalah cara tercepat untuk membakar

kalori. Jika Anda melakukannya secara rutin, maka dalam waktu singkat Anda

dapat menurunkan berat badan Anda.

2) Kesehatan jantung. Saat Anda berlari, maka sirkulasi darah Anda menjadi

lancar. Ini bermanfaat untuk mencegah terjadinya penyakit jantung koroner.

3) Meningkatkan daya tahan tubuh. Terbukti dalam sebuah penelitian bahwa

olahraga lari yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan ketahanan tubuh.

Anda akan terhindari dari alergi, batuk, juga flu.

4) Koordinasi tubuh yang baik. Saat Anda berlari, maka sistem koordinasi tubuh

Anda akan terlatih. Misalnya tangan dan mata, atau kaki dan mata, serta lainnya.

5) Penyingkir stres. Saat Anda berlari, maka sistem pernafasan Anda akan bekerja

maksimal menerima dan mengeluarkan udara. hal tersebut membantu

menyingkirkan stres dalam tubuh.

6) Mempercepat kerja otak. Sirkulasi darah yang baik saat berlari akan membuat

banyak oksigen masuk dalam jaringan tubuh, termasuk juga otak. Ini akan

menyehatkannya.

7) Kesehatan pencernaan. Joging akan membuat proses metabolisme tubuh lancar,

termasuk menyehatkan juga kesehatan pencernaan.

8) Mengurangi resiko diabetes. Joging memotong resiko Anda menderita diabetes

hingga setengahnya.

9) Tidur nyenyak. Usai berlari, maka otot tubuh Anda lelah dan mengirimkan

sinyal untuk beristirahat. Ini baik bagi Anda yang mengalami gangguan tidur,

sebab tidur Anda akan menjadi nyenyak.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

32

10) Menunda penuaan. Kebiasaan berolahraga akan membuat Anda berkeringat, dan

itu merangsang toksin racun keluar melalui pori-pori. Efeknya kulit sehat, dan

Anda tetap terlihat muda. (http://sidomi.com/211097/10-manfaat-kesehatan-

dari-olahraga-lari/)

7. Jenis Olahraga

Jenis-jenis olahraga menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 3 Tahun

2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, Olahraga terdiri dari beberapa yaitu:

a. Olahraga Pendidikan

Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang

dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan

untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan

kebugaran jasmani.

b. Olahraga Rekreasi

Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan

kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan

kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran,

dan kegembiraan.

c. Olahraga Prestasi

Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan

olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui

kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan

teknologi keolahragaan.

d. Olahraga Amatir

Olahraga amatir adalah olahraga yang dilakukan atas dasar kecintaan atau

kegemaran berolahraga.

e. Olahraga Profesional

Olahraga profesional adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh

pendapatan dalam bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas

kemahiran berolahraga.

f. Olahraga Penyandang Cacat

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

33

Olahraga penyandang cacat adalah olahraga yang khusus dilakukan sesuai

dengan kondisi kelainan fisik dan/atau mental seseorang.

8. Olahraga dan Perubahan Paradigma Hidup Manusia

Dalam rentang sejarah manusia sampai saat ini, aktivitas olahraga dan bermain

selalu berhubungan secara integral dengan aspek sosial, politik dan ekonomi. Di Negara

Yunani misalnya pemain yang konteks olahraga didasarkan pada kepercayaan mitologi

dan agama. Mereka memfokuskan pada minat para remaja pria dan kalangan

masyarakat terpandang. Sementara itu produknya berimplikasi terhadap dunia politik

diluar peristiwa tersebut. Umumnya para atlit direkrut dari masyarakat dari lapisan

bawah dan dibayar atau diikutsertakaannya. Proses profesionalisme semacam ini terus

berkembang hingga diresmikan asosiasi olahraga profesional pada tahun 1990. Seperti

kita ketahui peristiwa-perstiwa keolahragaan bagi masyarakat romawi lebih

menekankan hiburan pada masyarakatnya. Peristiwa olahraga yang digelar didesain

untuk upacara dan persembahan bagi para pemimpin politik dan juga untuk

menentramkan para pegawai dilingkungan pemerintah. Untuk itu para atlit yang

direkrut untuk peristiwa olahraga seringkali dipaksa untuk bertempur habis-habisan

dalam menghadapi lawannya yang terkadang lawannya itu adalah binatang buas. Tipe

olahraga semacam ini berkembang cukup lama dikerajaan Romawi. Kondisi ini berbeda

dengan aktivitas olahraga di Eropa. Selama abad pertengahan direflesikan pada jenis

kelamin dan perbedaan status dalam masyarakat. Keterlibatan mereka dalam aktivitas

olahraga mengacu pada perwujudan diri sebagai satria. Bagi kalangan atas atau orang-

orang terhormat permainan dan aktivitas olahraga telah berkembang menjadi aktivitas

diwaktu senggang.

Lain halnya selama awal revolusi industri ruang untuk bermain yang secara umum

telah membatasi keterlibatan aktivitas olahraga yang hanya dapat dilakukan oleh orang-

orang kaya mulai bergeser ke olahraga prestasi. Pola semacam ini mulai berubah di

Amerika Serikat selama pertengahan abad 19 dan dalam perkembangan lebih jauh,

mulai diorganisasikannya dalam bentuk cabang-cabang olahraga yang mengarah pada

olahraga prestasi. Uraian singkat tersebut menegaskan bahwa aktivitas olahraga telah

memberi pengaruh pada kehidupan manusia baik kehidupan agama, mengisi waktu

luang (rekreasi), patriotisme, dan prestasi. Bahkan dalam perkembangannya sampai

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

34

sekarang di negara-negara maju khususnya Amerika Serikat olahraga telah menjadi

sebuah kegiatan kombinasi antara bisnis, hiburan, pendidikan latihan moral, transfer

teknologi keperkasaan dan deklarasi politik. Namun demikian olahraga juga menjadi

konteks dimana orang mencari tantangan dan mencari variasi hidup. Segala sesuatu

telah menjadikan olahraga sebagai bagian penting dalam fenomena sosial dimasa lalu,

masa kini dan masa yang akan datang. Hal yang dimaksud dari teori ini adalah dengan

adanya komunitas Indorunners, akan membentuk perubahan sudut pandang manusia

bahwa kegiatan ini bukan sekedar untuk rekreasi, melainkan kegiatan ini bisa untuk

kegiatan sosial, kaderisasi politik, serta bisa untuk pemasaran produk. (http://udin-

reskiwahyudi.blogspot.co.id/2014/11/peran-dan-kedudukan-olahraga-dalam_14.html)

9. Dinamika Hubungan Olahraga Dengan Media

Media merupakan produk budaya dan wujud dan konstruksi sosial. Media dibuat

diorgansasi dan dikontrol oleh manusia yang ide-idenya didasarkan pada pengalaman

perspektif pada dunia. Olahraga dan media perkembangannya amat bergantung pada

yang lain. Olahraga dan media dapat bertahan tampa yang lain, tetapi olahraga dan

media akan berbeda dari yang ada sekarang. Bentuk-bentuk komersial dari olahraga

tidak akan tersebar luas tampa dukungan media. Tampa tayangan olahraga melalui

media, orang akan sangat kecil memberikan perhatian terhadap olahraga.

Media juga dapat bertahan tampa olahraga. Tetapi akan terbatas, khususnya surat

kabar dan televisi. Sirkulasi surat kabar mungking akan turun, dan program televisi

pada akhir pekan dan hari libur akan berkurang perhatiannya dari pemersa. Lebih

penting dari pada mencoba untuk menentukan apakah olahraga dan media asing akan

bergantung adalah memahami cara-cara menyatukan olahraga kedalam kehidupan

ummat manusia. Hubungan yang saling menguntungkan antara keduanya. Sejarah di

Amerika Utara memperhatikan bahwa hubungan antara olahraga dan televisi telah

dikembangkan dalam konteks budaya yang lebih luas, keuntungan komersial media

mendapatkan prioritas utama.

Pengaruh media olahraga dalam kehidupan kita bergantung kepada beberapa

banyak informasi tentang olahraga yang kita dapatkan melalui media tersebut dan

beberapa kita dapatkan melalui pengalaman langsung. Pengalaman langusung dengan

olahraga mempengaruhi bagaimana kita menginterpretasikan dan menggunakan apa

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

35

yang kita baca, dengar, dan lihat dimedia. Untuk kepentingan banyak hal, kiranya perlu

dilakukan penelitian dalam sosiologi olahraga yang mengkaji tentang proses

representasi olahraga yang terjadi melalui media, Dan bagaimana penonton televisi

memamfaatkan pesan pesan kehidupan yang terkandung dalam olahraga melalui media.

Dalam hal ini sangat pentingnya media untuk melakukan publikasi karena pengaruh

media ini berpengaruh terhadap eksistensi komunitas Indorunners itu sendiri, bahkan

peran media sangat viral dalam kehidupan masa kini. (http://udin-

reskiwahyudi.blogspot.co.id/2014/11/peran-dan-kedudukan-olahraga-dalam_14.html)

10. Hubungan Olahraga Dengan Politik

Olahraga merupakan bagian integral dari dunia sosial. Sebagai bagian dari dunia

tersebut, olahraga dipengaruhi oleh sosial, politik dan ekonomi. Kehidupan ummat

manusia dan hubungannya dengan yang lain setidaknya terkait secara persial dengan

isu-isu kekuasaan dan kontrol. Untuk itu politik menjadi bagian dari olahraga hanya

oleh karena politik merupakan bagian dari kehidupan ummat manusia hal tersebut tidak

dapat dihindarkan.

Intervensi pemerintah dalam olahraga sesungguhnya terkait dengan kebutuhan

akan sponsor, organisasi dan fasilitas. Fakta tersebut menunjukkan bahwa olahraga

adalah bagian penting dari kehidupan masyarakat. Bentuk keterlibatan pemerintah

dalam olahraga adalah ingin merubah masyarakat seperti :

Melindungi dan memelihara masyarakat.

Mengembangkan kemampuan fisik dan kebugaran jasmani masyarakat.

Mengangkat harkat dan martabat kelompok masyarakat.

Menanamkan rasa solidaritas antara warga masyarakat.

Meningkatkan legitimasi sistem politik dan kekuasaan.

Keterlibatan pemerintah yang terjadi disebuah negara akan terkait langsung

dengan penyediaan fasilitas dan pemamfaatannya. Biasanya aturan dan kebijakannya

ditentukan oleh pemerintah. Perturan, kebijakan dan pendanaan oleh pemerintah

merefleksikan perjuangan politik antara kelompok dalam masyarakat. Hal ini tidak

dimaksudkan bahwa orang akan selalu untuk saat pemerintah terlibat, tetapi

dimaksudkan untuk saling menguntungkan antara pemerintah dan masyarakat. Contoh,

saat dana diberikan untuk program olahraga elit, sedikit sekali dana untuk program

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

36

olahraga massal. Tentu saja, prioritas dana dapat diperuntukkan bagi olahraga massal

dari pada olahraga elit, titik persoalan tersebut seringkali menjadi bahan perdebatan.

Inilah proses politik yang menjadi bagian tidak terpisahkan dalam dunia olahraga dan

seringkali memunculkan poemik berkepanjangan. Hal yang dimaksud dari teori ini

mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan adanya unsur politik dalam kegiatan

lari di komunitas Indorunners. (http://udin-reskiwahyudi.blogspot.co.id/2014/11/peran-

dan-kedudukan-olahraga-dalam_14.html)

11. Olahraga Rekreasi

Menurut Nurlan Kusmaedi (2002) olahraga rekreasi adalah kegiatan olahraga

yang ditujukan untuk rekreasi atau wisata. Sistem Keolahragaan Nasional pasal 19 ayat

1 mengatakan bahwa olahraga rekreasi dilakukan sebagai bagian proses pemulihan

kembali kesehatan dan kebugaran, sedangkan pasal 19 ayat 2 mengatakan olahraga

rekreasi dapat dilaksanakan oleh setiap orang, satuan pendidikan, lembaga,

perkumpulan, atau organisasi olahraga. Pasal 19 ayat 3 mengatakan olahraga rekreasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan:

a. memperoleh kesehatan, kebugaran jasmani, dan kegembiraan;

b. membangun hubungan sosial; dan/atau

c. melestarikan dan meningkatkan kekayaan budaya daerah dan nasional.

Olahraga rekreasi sudah merupakan kebutuhan masyarakat di Indonesia. Dalam

pelaksanaannya mengacu pada prinsipnya yaitu aktivitas dilakukan pada waktu

senggang, aktivitasnya bersifat fisik, mental, dan sosial, mempunyai motivasi dan

tujuan, dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja, dilaksanakan secara

sungguh-sungguh dan fleksibel, dan kegiatannya bermanfaat bagi pelaku dan orang lain.

Menurut UU RI Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional, pembinaan

dan pengembangan olahraga rekreasi adalah :

a. Pembinaan dan pengembangan dilaksanakan dan diarahkan untuk

memassalkan olahraga sebagai upaya mengembangkan kesadaran masyarakat

dalam meningkatkan kesehatan, kebugaran, dan hubungan sosial.

b. Pembinaan dan pengembangan sebagaimana yang dimaksud di atas

dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

37

dengan membangun dan memanfaatkan potensi sumber daya, prasarana dan

sarana olahraga rekreasi.

c. Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi yang bersifat tradisional

dilakukan dengan menggali, mengembangkan, dan melestarikan dan

memanfaatkan olahraga tradisional yang ada dalam masyarakat.

d. Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan berbasis

masyarakat dengan memperhatikan prinsip mudah, menarik, manfaat, dan

massal.

e. Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan sebagai upaya

menumbuhkembangkan sanggar-sanggar dan mengaktifkan perkumpulan

olahraga dalam masyarakat, serta menyelenggarakan festival olahraga rekreasi

yang berjenjang dan berkelanjutan pada tingkat daerah, nasional, dan

internasional.

Melalui kegiatan olahraga rekreasi dapat digali berbagai nilai-nilai positif bagi

pertumbuhan dan perkembangan:

a. Segi fisik, seperti mengurangi ketegangan, pengembangan keterampilan

motorik, kesegaran jasmani, dan rehabilitasi.

b. Segi psikis, seperti antisipasi, refleksi, estetika, ekspresi diri, rasa menghargai,

rasa aman, kesenangan dan kenikmatan.

c. Segi sosial, seperti hubungan antar pribadi, persahabatan, kepercayaan,

kesetiakawanan, tukar menukar budaya, perhatian kepada sesama, dan rasa

menghargai.

d. Segi intelektual, seperti meningkatkan pengetahuan dan wawasan,

pengalaman baru, evaluasi diri, pemecahan masalah, dan pengembangan hobi.

e. Segi spiritual, seperti kekaguman, perenungan, meditasi, dan rasa syukur

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Salah satu contoh olahraga rekreasi adalah kegiatan lari yang dilakukan komunitas

Indorunners. Manfaat dari kegiatan lari ada banyak diantaranya:

a. Menguatkan jantung dan paru-paru karena kegiatan lari yang dilakukan disini

adalah olahraga aerobic, kegiatan ini membuat jantung lebih kuat sehingga

kita tidak mudah mengalami kelelahan serta kita bisa melakukan kegiatan

sehari-hari lebih nyaman.

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

38

b. Membakar lemak tubuh, sehingga berat badan bisa menjadi turun dan

diharapkan mencapai berat badan yang ideal.

c. Dengan berlari, orang tidak memerlukan biaya yang sangat mahal karena

hanya bermodalkan sepatu dan rasa keinginan untuk berlari.

d. Berlari juga bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja selagi itu tidak

mengganggu aktivitas lain.

Kegiatan olahraga rekreasi merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan oleh

setiap manusia. Secara psikologis banyak orang di lapangan yang merasa jenuh dengan

adanya beberapa kesibukan dan masalah, sehingga mereka membutuhkan istirahat

setelah bekerja dan tidur dengan nyaman. Olahraga rekreasi juga merupakan salah satu

media yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk membentuk karakter dan kepribadian

bangsa. Peranan olahraga rekreasi sebagai media pembentuk karakter dan kepribadian

adalah terletak pada upaya mendidik seseorang untuk dapat mengisi waktu luang

dengan kegiatan positif dan internalisasi nilai-nilai positif dalam olahraga rekreasi yang

langsung diterapkan ke dalam perilaku terutama selama kegiatan rekreasi.

Olahraga rekreasi sendiri kini telah dikembangkan di Indonesia. Hal ini

dibuktikan dengan Jakarta sebagai ibukota dari Republik Indonesia yang telah menjadi

tuan rumah penyelenggaraan TAFISA (The Association for International Sport for All)

yang ke 6 pada bulan Oktober 2016 dan diikuti oleh peserta dari 110 negara. Kejuaraan

dunia tersebut adalah kejuaraan yang mempertandingkan cabang-cabang olahraga

massal, tradisional, dan khusus atau biasa disebut olahraga rekreasi. Kejuaraan ini

sendiri telah berlangsung lima kali, yang pertama berlangsung di Jerman pada tahun

1992, dilanjutkan di Bangkok (Thailand) pada tahun 1996, kemudian di Hannoer

(Jerman) pada tahun 2000, lalu di Busan (Korea Selatan) pada tahun 2008, dan yang

kelima dilaksanakan di Siauliai, Lithuania pada tahun 2012.

Gambar 1. TAFISA (The Association for International Sport for All)

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

39

Indonesia saat ini sedang mengembangkan olahraga rekreasi. Secara potensi,

perkembangan olahraga rekreasi di Indonesia sangat baik, karena olahraga rekreasi

khususnya olahraga tradisional tersebar di beberapa daerah yang ada di Indonesia.

Olahraga seperti layang-layang, gasing, dan olahraga tradisional serta olahraga rekreasi

lainnya harus dikembangkan dan dipopulerkan sampai ke dunia internasional.

Jadi dapat kita simpulkan bahwa Olahraga Rekreasi merupakan aktivitas olahraga

yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang yang

dilakukan pada waktu senggang (leasure time) dan bertujuan sebagai rekreasi. Olahraga

rekreasi dapat dilakukan di indoor maupun outdoor. Olahraga rekreasi ini disesuaikan

dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan

kondisi nilai budaya masyarakat setempat. Tujuan program olahraga rekreasi adalah

untuk menginspirasi pertumbuhan pikiran, tubuh, dan jiwa melalui kebugaran,

masyarakat, dan fair play.

12. IndoRunners

IndoRunners merupakan ‘virus positif’ yang mewabah di Indonesia yaitu ‘virus

lari’ yang dimana komunitas ini mempunyai penggemar olahraga lari independen

terbesar di Indonesia. Pada jejaring sosial Twitter dan Facebook, total jumlah

anggotanya telah melebihi 25.000 pelari pemula hingga profesional berbagai usia

tersebar diberbagai kota. Komunitas tersebut senantiasa menyebarkan 'virus lari' yang

bertujuan untuk mempopulerkan lari sebagai olahraga yang menyenangkan, mudah

dilakukan, serta menjadikannya bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia.

IndoRunners adalah komunitas lari terbesar di Indonesia yang terbuka bagi siapa

saja saja guna memberi kesempatan bagi para anggotanya untuk melakukan kegiatan

olahraga lari bersama secara rutin atau pada acara tertentu. “Akhirnya, saya mulai

olahraga lari di luar ruangan sekaligus menikmati car free day. Pada saat itulah saya

melihat bahwa cukup banyak masyarakat yang tertarik pada olahraga lari”, ungkap

Reza. Awalnya IndoRunners yang dibentuk Reza merupakan sebuah lomba virtual

untuk sebuah situs alat olahraga. Lomba virtual tersebut ternyata berhasil menarik minat

banyak orang untuk berpartisipasi sehingga akhirnya terbentuk komunitas IndoRunners

yang sudah berjalan selama 3 tahun. IndoRunners mulanya hanya sebuah kelompok

kecil kurang yang terdiri dari 30 orang, sebagian besar dari mereka tidak saling

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

40

mengenal satu sama lain. Reza menjelaskan, manfaat lari tidak hanya sekedar untuk

meningkatkan kesehatan tubuh, tetapi juga sebagai salah satu cara saya untuk

menghindari kejenuhan terhadap kota Jakarta yang saya temui setiap hari. Lari bisa

memberikan semangat dan kebebasan yang berbeda, dan yang jelas lari adalah olahraga

paling murah. Sayangnya orang Indonesia masih banyak yang kurang berminat pada

olahraga lari. Saya punya teori tersendiri mengenai ini. Menurut saya, lari punya kesan

negatif pada orang Indonesia karena sejak kecil kita sudah ditumbuhkan kebencian

tersendiri pada olahraga ini. Coba saja ingat, hukuman apa yang paling sering kita

terima saat kita membuat kesalahan di sekolah dulu? tanya Reza.

Kegiatan IndoRunners antara lain, lari bareng setiap hari minggu (Sunday

Morning Run) dan kamis malam (Thursday Night Run), mengikuti lomba-lomba lari

(5k, 10k, 21k, dan 42k) di Indonesia dan seputar Asia, serta berbagi ilmu maupun tips

seputar olahraga lari. Dengan adanya kegiatan rutin, komunitas IndoRunners ingin

menunjukkan kepada masyarakat bahwa sebenarnya lari adalah olahraga yang

menyenangkan dan tidak susah untuk dijalani. Salah satu contoh, pada saat Jakarta

International 10K dua tahun yang lalu, IndoRunners berlari dengan menggunakan

kostum Gatot Kaca, Mario Bross, Si Pitung, dan lainnya. Selain mengadakan kegiatan

rutin seperti Thursday Night Run dan Sunday Morning Run, IndoRunners juga

mengadakan acara-acara unik dengan tema tertentu seperti Kawin Lari, Christmas Run,

New Years Run, Batik Run (dalam rangka hari Batik Indonesia pada 2 Oktober 2012

lalu), kontes kostum saat Jakarta 10K dan berbagai acara sosial dengan sesama CSR

(Caring, Sharing dan Running) meliputi penggalangan dana saat Lebaran dan Natalan.

Pada saat Batik Run, para anggota diminta untuk mengenakan pakaian batik dan akan

dipilih pemenang melalui foto yang menerima suara terbanyak di halaman Facebook

komunitas IndoRunners. Hadiah tersebut dibeli dengan uang yang dikumpulkan oleh

tim Indo Runners. Diharapkan dengan adanya hadiah dapat mendorong para anggota

untuk giat berlari dan acara tersebut jadi menyenangkan.

Untuk Thursday Night Run, diadakan setiap Kamis pada pukul 19.30 malam yang

dimulai di FX, Senayan. Sedangkan Sunday Morning, diadakan setiap hari minggu pada

pukul 06.00 pagi. Jarak lari yang ditempuh, berkisar dari 3-9 km. Tetapi bagi yang

masih merasa kurang, dapat melanjutkan berlari sesuai dengan kemampuannya sendiri.

Jalur berlarinya menyusuri Jalan Jenderal Sudirman, kawasan Gelora Bung Karno, Jalan

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

41

Asia Afrika, lalu kembali ke titik awal berkumpul di Jalan Jenderal Sudirman. Kamis

malam dijadikan sebagai salah satu hari rutin berlari bagi anggota IndoRunners karena

dinilai pada malam lain, seperti Jumat malam, kebanyakan waktunya sudah digunakan

untuk jalan-jalan atau kegiatan akhir pekan bersama keluarga. Pemilihan kegiatan pada

malam hari mungkin bertujuan untuk publikasi serta sebagai pembuktian bahwa warga

Jakarta tetap bisa meluangkan waktu untuk olahraga kapan saja, apalagi bagi mereka

yang sulit bangun pagi di akhir pekan. Kamis malam terbukti efektif karena rata-rata

anggota yang hadir sekitar 40 hingga 60 orang. Namun, jumlah tersebut silih berganti.

Ada yang rutin setiap pekan, dua pekan sekali atau lebih. Dengan motto Mari Lari,

IndoRunners berharap dapat mengajak masyarakat Indonesia untuk mulai melakukan

olahraga lari sehingga nantinya dapat terwujud sebuah acara lomba lari seperti di

Singapura yang diikuti 70.000 orang. (http://forum.detik.com/komunitas-indorunners-

t740293.html)

Gambar 2. Logo Indorunners

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

42

13. Indorunners Aceh

Indorunners merupakan komunitas lari independen terbesar di Indonesia dan

komunitas ini tersebar dari Sabang sampai Merauke, oleh karena itu di ujung Indonesia

mempunyai komunitas lari dari Provinsi Aceh yang namanya adalah Indorunners Aceh.

Komunitas Indorunners Aceh adalah komunitas yang berdiri pada 24 November 2012

dan jumlahnya paling sedikit diantara komunitas Indorunners di kota besar lainnya

seperti Medan, Lampung, Surakarta, Yogyakarta, Semarang, Sidoarjo, Makassar,

Pontianak, Bali, dan Irian Jaya. Namun dengan minimnya anggota yang bergabung pada

komunitas Indorunners Aceh bukan berarti membuat para anggota di komunitas ini

patah semangat, komunitas ini selalu sosialisasikan hidup sehat dan semangat lari anak-

anak Aceh serta menjalani kegiatan rutin berlari setiap hari minggu di Pelabuhan Ulee

Lheue pukul 07.00 WIB. Partisipasi yang pernah dilakukan oleh komunitas Indorunners

Aceh antara lain adalah gotong royong saat Hari Peduli Sampah Nasional dan

melakukan charity run seperti kegiatan lari untuk memberi donasi ke Negara Nepal

yang dimana saat itu Negara Nepal sedang terkena bencana gempa bumi pada tahun

2015.

Gambar 3. Komunitas Indorunners Aceh

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

43

14. Solo Runners

IndoRunners Solo atau sekarang yang namanya menjadi Solo Runners merupakan

komunitas lari yang berada di Kota Surakarta. Komunitas ini berdiri pada tahun 2013

dan mempunyai sebutan yang unik yaitu “blusuk run”. Kegiatan lari rutin yang selalu

dilakukan oleh komunitas Solo Runners adalah SMR (Sunday Morning Run) di

Lapangan Sriwedari dan TNR (Thursday Night Run) di Paragon Mall tepatnya di

Foodwalk Solo Paragon Mall (depan Starbucks). Partisipasi yang dilakukan Solo

Runners selain menebarkan virus lari di Kota Surakarta adalah pernah salah satu

anggotanya menjadi pembicara dalam Talkshow Calories UNS yang dimana merupakan

bagian dari acara Medical Bazaar for Charities yang juga menghadirkan guru besar Faal

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret yaitu Prof. Dr. Muchsin Doewes,dr.,

AIFO.

Gambar 4. Komunitas Solo Runners

15. Playon Jogja

Playon Jogja merupakan salah satu komunitas Indorunners yang terletak di

Daerah Istimewa Yogyakarta. Komunitas Playon Jogja mulai mewarnai komunitas yang

ada di Jogja sekaligus menebarkan virus lari pada 22 November 2012. Rutinitas

komunitas Playon Jogja dilakukan di depan Superindo Sudirman (Gedung BCA)

tepatnya hari kamis malam saat kegiatan TNR (Thursday Night Run) pukul 18.30 WIB

dan di bagian barat GSP UGM saat Sunday Morning Run pukul 05.45 WIB. Kegiatan

yang menjadi ciri khas pada komunitas Playon Jogja ini adalah lari dari candi ke candi,

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

44

semisalnya komunitas ini pernah melakukan lari dari Candi Ratu Boko kemudian ke

Candi Barong dan Candi Ijo.

Gambar 5. Komunitas Playon Jogja

16. Semarang Runners

Semarang Runners adalah bagian dari Indorunners dan merupakan komunitas lari

yang jumlah anggotanya paling banyak di Provinsi Jawa Tengah. Komunitas Semarang

Runners berdiri pada 11 September 2012. Rutinitas yang dilakukan komunitas

Semarang Runners dilakukan tiga kali dalam satu minggu yaitu saat selasa malam

(Long Run Selasa Malam) di depan Grapari Telkomsel pukul 19.00 WIB, kamis malam

(Playon Kamis Bengi) di Balai Kota Semarang pukul 19.00 WIB, dan minggu pagi/sore

(tentatif). Teknis pelaksanaan lari di Semarang Runners merupakan teknis yang

mempunyai karakter pembeda daripada komunitas lari di daerah lain karena saat

melakukan kegiatan lari dibagi menjadi dua bagian pelaksanaan lari yaitu pelari yang

bisa dibilang lambat dipersilahkan lari terlebih dahulu, kemudian bagi yang mampu

berlari stabil dengan kecepatan tinggi dilaksanakan setelah beberapa menit bagian

pertama melakukan kegiatan lari. Salah satu partisipasi yang pernah dilakukan oleh

komunitas Semarang Runners adalah Lung Run, acara Lung Run ini dilaksanakan dalam

rangka memperingati hari bebas asap tembakau.

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

45

Gambar 6. Komunitas Semarang Runners

17. Delta Runners (Indorunners Regional Sidoarjo)

Komunitas Indorunners Sidoarjo atau sekarang yang namanya adalah Delta

Runners merupakan komunitas lari pertama di Kota Sidoarjo yang mewadahi semua

orang pecinta olahraga lari, baik amatir maupun profesional. Delta Runners berdiri pada

17 Oktober 2014 dan komunitas ini juga sebagai bagian dari komunitas Indorunners

yang telah berdiri sejak tahun 2009. Kegiatan rutinitas lari yang dilaksanakan oleh Delta

Runners dijadwalkan setiap hari selasa dan kamis malam di Paseban Alun-Alun

Sidoarjo pukul 20.00 WIB. Partisipasi yang pernah dilakukan komunitas Delta Runners

antara lain adalah Bakti Sosial di Panti Asuhan Ar-Rohman Ar-Arohim sebagai bentuk

rasa syukur yang dicapai Delta Runners saat usianya yang ke satu tahun pada 2015.

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

46

Gambar 7. Komunitas Delta Runners

18. RUN MDN (Indorunners Medan)

Komunitas lari Indorunners Medan atau RUN MDN merupakan komunitas lari

pertama di Provinsi Sumatera Utara yang berdiri pada tanggal 15 Desember 2012.

Jadwal rutin RUN MDN ini mempunyai ciri khas yang berbeda dari komunitas

Indorunners lainnya yaitu pada hari selasa pukul 17.00 WIB di Lapangan Benteng,

komunitas ini melakukan “fast is in progress” yang dimana ini merupakan kegiatan

untuk melatih kecepatan anggota komunitas RUN MDN. Kemudian pada hari kamis

pukul 19.00 WIB di Hermes Place Polonia, komunitas ini melakukan ”Thursday nite

run” yang dimana merupakan kegiatan lari sosial dan tujuannya untuk menebarkan

virus lari di Kota Medan serta kegiatan yang satu lagi adalah Sunday Morning Run yang

dilaksanakan pada hari minggu pukul 06.30 WIB di Lippo Plaza dengan kegiatan yang

bertema Long Run atau biasa disebut dengan lari dengan jarak yang sangat jauh.

Kegiatan unik yang pernah dilakukan komunitas ini adalah RUN MDN Alley Cat

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

47

karena dalam kegiatan lari ini dibuat aturan lari seperti melakukan petualangan dengan

memakai clue card to guide home untuk menjalani petualangan lari yang dilakukan oleh

komunitas RUN MDN.

Gambar 8. Komunitas RUNMDN (Indorunners Medan)

19. Indorunners Makassar

Indorunners Makassar merupakan komunitas lari pertama di Provinsi Sulawesi

Selatan yang berdiri pada pertengahan September 2012 . Komunitas ini melakukan

rutinintas lari pada hari selasa, kamis, dan minggu. Tiap hari selasa dilakukan kegiatan

lari Tuesday Afternoon 7K run pada pukul 16.30 WITA di Karebosi Jogging Track,

untuk hari kamis dilakukan kegiatan strength training and easy run pada pukul 18.35

WITA di Lapangan Hasanuddin, dan untuk hari minggu dilaksanakan kegiatan lari saat

car free day pada pukul 06.00 WITA di Lokasi CFD Jalan Sudirman. Kegiatan yang

pernah dilaksanakan oleh komunitas Indorunners Makassar sekaligus memecahkan

rekor dunia yang pernah dilakukan oleh Hamzah Haruna Mannassai, lelaki Bugis

Makassar ini berhasil memecahkan Guinness World Record dengan berlari sejauh

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

48

42,196 Kilometer dengan cara barefoot (tanpa alas kaki) dan dia berlari dengan

mengenakan seragam adat suku Bugis Makassar.

Gambar 9. Komunitas Indorunners Makassar

20. Indorunners Pontianak

Komunitas Indorunners Pontianak adalah komunitas lari pertama di Provinsi

Kalimantan Barat yang merupakan bagian dari Indorunners. Komunitas

Indorunners Pontianak berdiri pada tahun 2014 dan mempunyai jadwal hari lari

yang berbeda dari komunitas lainnya. Kalau komunitas Indorunners lainnya rata-

rata melaksanakan kegiatan lari pada hari selasa, kamis, dan minggu, lain halnya

dengan komunitas Indorunners Pontianak yang melakukan kegiatan lari pada hari

kamis, sabtu, dan minggu. Untuk hari kamis, rutinitas komunitas Indorunners

Pontianak melakukan Thursday Night Run pada pukul 19.30 WIB di NAV

Pontianak Mall. Sedangkan untuk hari sabtu, rutinitas komunitas Indorunners

Pontianak dalam SLR (Saturday Long Run) dilakukan pada pukul 06.00 WIB.

Kegiatan Sunday Morning Run dilaksanakan di lokasi CFD Jalan Ahmad Yani

Page 44: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

49

pukul 06.00 WIB. Hal unik yang pernah dilakukan komunitas Indorunners

Pontianak ini antara lain adalah “Lari Dalam Mall” dan juga “Pontianak Heritage

Run”, kegiatan Pontianak Heritage Run merupakan kegiatan lari yang menyusuri

pinggiran Sungai Kapuas, jembatan tol, Keraton Kadriah dan menyeberangi

Sungai Kapuas menggunakan sampan.

Gambar 10. Komunitas Indorunners Pontianak

21. Indorunners Bali

Indorunners Bali berdiri pada tahun 2014 dan merupakan komunitas lari terbesar

di Bali atau yang biasa dikenal Pulau Dewata. Komunitas Indorunners Bali adalah

bagian dari komunitas Indorunners yang melakukan kegiatan rutin larinya paling

banyak di Indonesia yaitu empat kali dalam satu minggun pada hari selasa, kamis,

sabtu, dan minggu. Kegiatan lari yang dilakukan pada hari selasa atau biasa

disebut dengan TuNR (Tuesday Night Run) dilaksanakan di Jembatan Serangan

pukul 17.30 WITA, untuk hari kamis dilakukan kegiatan TNR (Thursday Night

Run) di Pantai Nirwana, Tanah Lot , dan Tabanan dimulai pukul 17.30 WITA,

kemudian untuk hari sabtu dilakukan kegiatan SMR (Saturday Morning Run) di

Pantai Segara Ayu dan juga Pantai Sanur pada pukul 06.00 WITA, untuk yang

Page 45: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

50

hari minggu dilakukan kegiatan lari SuMoRun (Sunday Morning Run) di Pantai

Kuta, Lapangan Alit Saputra, dan Tabanan pada pukul 06.00 WITA. Ciri khas

komunitas ini terletak dari baju komunitas bergambar “Barong” yang dimana

barong merupakan sebuah tarian tradisional Bali yang ditandai dengan topeng dan

kostum badan yang dapat dikenakan oleh satu atau dua orang untuk

menarikannya.

Gambar 11. Komunitas Indorunners Bali

22. Jayapura Runners

Komunitas Jayapura Runners adalah komunitas yang berada di ujung Indonesia

tepatnya di Pulau Papua. Komunitas ini merupakan komunitas yang termuda diantara

komunitas Indorunners lain yang berada di kota besar karena masih berusia dua tahun

sejak didirikan pada tahun 2014. Jadwal kegiatan lari yang rutin dijalankan oleh

Jayapura Runners sebanyak dua kali seminggu yaitu pada hari kamis dan hari minggu,

untuk kegiatan lari pada hari kamis dilaksanakan Thursday Night Run pukul 18.30 WIT

di GOR Cenderawasih, kemudian kegiatan lari yang dilaksanakan pada hari minggu

adalah Sunday Morning Run di Pantai Base G pukul 06.30 WIT. Adapun partisipasi

yang dilakukan oleh komunitas Jayapura Runners adalah disaat tepatnya first

Page 46: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

51

anniversary pada tahun 2015 dengan mengadakan gerakan donasi buku yang

mengumpulkan buku layak baca dan buku tersebut akan disumbangkan ke pedalaman

Papua, kemudian juga Jayapura Runners pernah melakukan aksi sosial pengobatan

gratis di daerah Distrik Depapre tahun 2015.

Gambar 12. Komunitas Jayapura Runners

23. Pacers ( Pahoman Addicted Runners )

IndoRunners Lampung berdiri pada tahun 2012 yang mempunyai tujuan

memasyarakatkan olahraga dan membudayakan hidup yang sehat di provinsi Lampung.

Komunitas IndoRunners Lampung yang awal mulanya hanya sekumpulan para pekerja

yang meluangkan waktunya untuk berolahraga, namun lama-kelamaan jumlahnya

bertambah seiring perkembangan dan eksistensi pada komunitas lari ini. Karena nama

IndoRunners masih sangat umum, maka komunitas ini coba membuat nama sendiri

untuk regional Lampung yaitu Pacers (Pahoman Addicted Runners). Pacers ini

mempunyai arti yang dimana Pahoman adalah tempat berkumpulnya masyarakat untuk

Page 47: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

52

melakukan kegiatan olahraga dan merupakan satu-satunya tempat mempunyai lintasan

atletik yang terbaik di Provinsi Lampung, kemudian arti Addicted Runners disini adalah

rasa candu yang telah mendarah daging pada anggota di komunitas lari ini. Nama Pacers

(Pahoman Addicted Runners) sendiri baru terbentuk saat tahun 2014 bersamaan dengan

tersedianya kesekretariatan Pacers di area Stadion Pahoman. Komunitas Pacers ini

dikepalai (founder) oleh Zaenal Asikin yang beranggotakan 158 orang. Selain

melakukan kegiatan lari dalam upaya menjaga kebugaran, Pacers juga pernah bekerja

sama dengan World Wide Fund for Nature (WWF) dalam bentuk donasi untuk

penanaman seribu bibit pohon bakau di Lampung. Tidak kalah menarik pula, Pacers

melakukan kegiatan lari sambil mempromosikan daerah wisata yang ada di Lampung,

antara lain seperti lari menuju Pantai Teluk Kiluan yang dimana pantai ini merupakan

habitat ikan lumba-lumba yang berada di provinsi Lampung. Kemudian Pacers juga

melakukan kegiatan lari di TWNC (Tambling Wildlife Nature Conservation) yang

merupakan hutan konservasi fauna liar dan binatang laut seluas 45.000 hektare yang

berlokasi di ujung selatan pulau Sumatera serta merupakan konservasi hutan terbaik di

Indonesia.

Gambar 13. Komunitas Pacers (Pahoman Adicted Runners)

Page 48: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

53

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan

oleh Dr Kisou Kubota dari Nihon Fukushi University di Handa, Jepang yang berjudul

“Lari Pagi Membuat Otak Lebih Cerdas”. Penelitian tersebut membahas tentang

kegiatan lari di Jepang yang mempunyai manfaat sangat baik, serta seseorang menjadi

lebih cerdas karena sering berlari. Peneliti menyatakan orang yang konsisten

berolahraga di pagi hari, terutama berlari memiliki intelektualitas yang lebih tinggi.

Manfaat tersebut menurun saat orang meninggalkan kebiasaan joging. Artinya, olahraga

yang konsisten diperlukan untuk menjaga manfaatnya," kata pemimpin penelitian Dr

Kisou Kubota seperti dilansir Preventdisease.

Penelitian menunjukkan bahwa olahraga memiliki manfaat bagi otot dan otak

seseorang. Tim peneliti memulai penelitian selama empat bulan dengan menggunakan

tujuh sampel muda dan sehat. Mereka diberikan jadwal latihan berlari selama 30 menit,

dua sampai tiga kali seminggu selama kurun waktu minimal 12 minggu. Setiap pelari

juga diminta mengambil serangkaian tes berbasis komputer untuk membandingkan

kemampuan memori sebelum dan sesudah menjalani program jogging selama tiga

bulan. Setelah 12 minggu, skor pada semua tes menngkat signifikan. Fungsi kognitif

mereka pun jauh lebih berkembang.

"Penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan lari memiliki pengaruh yang besar

terhadap fungsi prefrontal dan kognitif seseorang jika dilakukan secara konsisten," ujar

Kubota. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa berlari dapat mempertahankan

aliran darah dan oksigen yang melindungi otak. Asupan oksigen yang maksimal

ditambah peredaran darah yang sempurna membuat otak bekerja secara optimal.

Kesimpulan serupa juga diperoleh dari penelitian di University of South Carolina

yang menemukan fakta bahwa latihan treadmill dan jogging mampu meningkatkan

kekuatan otak dan membuat otot lebih tahan terhadap kelelahan. Dalam jangka panjang,

berlari dapat mencegah penyakit Alzheimer dan memperlambat penuaan. Tak perlu

berlari secara berlebihan. Cukup luangkan waktu 30 menit agar otak bekerja lebih cepat

dan efisien. (http://www.suara.com/health/2016/04/04/100000/studi-lari-pagi-bikin-

otak-lebih-cerdas)

Page 49: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

54

C. Kerangka Berpikir

Partisipasi adalah peranan maupun keikutsertaan seseorang dalam suatu kelompok

yang dilakukan secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu. Bentuk-

bentuk partisipasi itu sendiri antara lain seperti partisipasi vertikal dan partisipasi

horizontal. Partisipasi vertikal merupakan peranan maupun keikusertaan suatu individu

secara sadar yang dilakukan atas perintah orang lain atau dalam hubungan masyarakat

berada sebagai posisi bawahan. Kemudian partispasi horizontal sendiri adalah peranan

maupun keikutsertaan suatu individu antara satu dengan yang lainnya, baik dalam

melakukan usaha bersama, maupun dalam rangka melakukan kegiatan dengan pihak

lain. Komunitas Indorunners adalah komunitas lari terbesar di Indonesia yang terbuka

bagi siapa saja saja guna memberi kesempatan bagi para anggotanya untuk melakukan

Page 50: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

55

kegiatan olahraga lari bersama secara rutin atau pada acara tertentu. Di dalam suatu

komunitas, diperlukan adanya partisipasi guna mewujudkan ide maupun gagasan dari

komunitas tersebut. Di dalam komunitas Indorunners, komunitas ini mempunyai wujud

partispasi yang sangat besar dan bermanfaat bagi masyarakat. Adapun wujud partisipasi

yang dilakukan oleh komunitas Indorunners di Kota Bandar Lampung antara lain

seperti:

Partisipasi dalam pendidikan.

Indorunners bekerjasama dengan pemkot membantu program bina

lingkungan di sekolah negeri yang berada di Bandar Lampung .

Partisipasi dalam kesehatan.

Indorunners bekerjasama dengan pocari sweat mengadakan cek gula darah

gratis.

Partisipasi dalam prestasi.

Indorunners mempunyai anggota dari PASI Lampung yang memberi

latihan khusus untuk anggota lainnya.

Partisipasi dalam politik.

Indorunners mempunyai tokoh politik untuk melakukan kampanye di

komunitas tersebut.

Partisipasi dalam rekreasi.

Indorunners mengajak masyarakat berlari sambil menikmati wilayah

disekitar.

Partisipasi dalam sosial.

Indorunners mengadakan kegiatan charity run.

Partisipasi dalam bisnis.

Indorunners membantu menjual produk pocari sweat.

Partisipasi dalam pariwisata.

Indorunners mempromosikan tempat wisata melalui sosial media.

Motivasi merupakan keadaan yang mendorong tingkah laku seseorang untuk

melakukan sesuatu. Motivasi terjadi karena adanya dorongan dari dalam diri (internal)

maupun dari luar (eksternal). Adanya kegiatan lari yang dilakukan komunitas

Page 51: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

56

Indorunners biasanya tidak timbul begitu saja, akan tetapi adanya dorongan dari dalam

diri seseorang tersebut (internal) dan dari luar (eksternal).

Motivasi internal terdiri dari:

Persepsi individu mengenai diri sendiri.

Harga diri dan prestasi.

Harapan.

Kebutuhan.

Kepuasan kerja.

Motivasi eksternal terdiri dari:

Jenis dan sifat pekerjaan.

Kelompok kerja dimana individu bergabung.

Situasi lingkungan pada umumnya.

Sistem imbalan yang diterima.

Adapun motivasi yang membuat anggota komunitas ini mengikuti kegiatan lari

antara lain sebagai berikut:

1) Internal

Ingin mendapatkan teman baru.

Ingin mencari kesenangan.

Ingin mengisi waktu luang.

Ingin mencari kebugaran.

Ingin melakukan pencitraan.

Ingin mencari kepopuleran.

2) Eksternal

Ingin mencari koneksi lapangan pekerjaan.

Ingin melakukan kaderisasi partai politik.

Ingin menjalin bisnis yang menuai profit.

Ingin mencari ilmu dari anggota Indorunners yang memiliki

berbagai macam kalangan.

Ingin mencari pacar.

Ingin mendapatkan medali saat even lari komunitas.

Page 52: BAB II LANDASAN TEORI A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.id · 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Partisipasi a. Pengertian Partisipasi Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, partisipasi

57

Kepuasan masyarakat adalah bentuk respon masyarakat dalam menanggapi suatu

individu maupun kelompok yang dimana individu atau kelompok tersebut mempunyai

peran dalam eksistensinya. Dengan eksistensi komunitas Indorunners dari Sabang

sampai Merauke, pastinya kita harus mengetahui bagaimana respon masyarakat tentang

komunitas lari independen ini. Untuk komunitas Indorunners di kota Bandar Lampung

sendiri, komunitas ini mendapatkan respon yang positif karena mereka memiliki payung

yang jelas daripada komunitas lainnya yang berada di Bandar Lampung. Kota Bandar

Lampung memang memiliki banyak komunitas seperti klub motor, klub mobil,

breakdance, punk, dan lain-lain namun kurang mendapatkan respon positif dari

masyarakat karena menurunnya nilai moral pada anak muda di zaman sekarang, oleh

karena itu masyarakat menilai bagaimana komunitas Indorunners ini selama di Bandar

Lampung dengan tanggapan sebagai berikut:

Komunitas ini sangat ramah dan tidak membuat keresahan di Kota Bandar

Lampung.

Komunitas ini sangat kompak sehingga banyak orang yang ingin

bergabung.

Komunitas ini merupakan komunitas yang memiliki elektabilitas.

Komunitas ini merupakan komunitas yang memiliki popularitas.

Komunitas ini memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Komunitas ini mempunyai peran yang penting sebagai promotor

pariwisata.

Partispasi dan motivasi saling berhubungan satu sama lain, partisipasi sendiri akan

terjadi apabila adanya motivasi maupun dorongan dari individu untuk berpartisipasi.

Kemudian dengan adanya motivasi, seseorang akan melakukan partisipasi baik secara

vertikal maupun horizontal. Oleh karena itu partisipasi dan motivasi juga erat kaitannya

dengan kegiatan lari yang dilakukan oleh komunitas Indorunners. Selain itu kepuasan

masyarakat terhadap eksistensi kegiatan lari juga menjadi alasan bahwa komunitas

Indorunners yang ada di Bandar Lampung ini terus melejit dan layak untuk diteliti.