Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Perjalanan Dinas
2.1.1. Pengertian Perjalanan Dinas
Menurut Yatimah (2009:243) menyatakan bahwa “Perjalanan dinas adalah
kegiatan yang akan dilakukan karena berbagai kepentingan, antara lain
pelaksanaan pengawasan kantor cabang atau perusahaan cabang, seminar, diklat,
tender, kegiatan sosial dan berbagai kegiatan lainnya”.
Sedangkan menurut Nuraida (2008:163) perjalanan dinas, adalah
“menyusun perjalanan secara terperinci yang memuat rute perjalanan, jenis
kendaraan yang akan digunakan, waktu keberangkatan, waktu kembali,
penginapan, dan catatan informasi penting yang erat kaitannya dengan perjalanan
yang dimaksud ”.
Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahawa perjalanan
dinas adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh perwakilan lembaga atau
perusahaan, karyawan atau pegawai yang dilakukan berkaitan dengan tugas
pekerjaan kedinasan.
2.1.2. Maksud dan Tujuan Perjalanan Dinas
Menurut Bosco (2010:101) Informasi mengenai maksud perjalanan akan
sangat menentukan rencana dan persiapan yang harus dilakukan. Sebagai contoh,
apabila atasan anda hendak menemui calon pelanggan, anda harus membuat janji
8
dengan calon pelanggan yang akan ditemui tersebut. Anda juga harus menyiapkan
bahan-bahan (brosur, katalog, sample) untuk membantu kelancaran tersebut.
Apabila maksud perjalanan pimpinan anda adalah pameran, anda harus
mendapat informasi siapa saja yang akan ditemui selama pameran berlangsung.
Apakah pengunjung diharuskan mendaftar sebelumnya.Anda juga harus mendapat
informasi apakah untuk menghadiri pameran harus memenuhi persyaratan khusus
dan sebagainya.
Menurut Bosco (2010:101) Informasi mengenai tujuan perjalanan akan
membantu sekretaris dalam menyiapkan dokumen, pilihan moda tranportasi dan
akomodasi. Berdasarkan semua informasi ini, kemudian sekretaris bisa mengurus
keperluan pimpinan seperti reservasi tiket dan hotel.
2.1.3. Peraturan Perjalanan Dinas
Menurut Bosco (2010:103) Setiap perusahaan memiliki peraturan yang
mengatur perjalanan untuk pimpinan dan karyawanya. Peraturan tersebut
misalnya menetapkan siapa saja yang boleh melakukan perjalanan dinas,
keperluan dinas apa saja yang diperbolehkan, fasilitas yang diperoleh sama
melakukan perjalanan dinas, dan siapa yang akan mempersiapkan. Diperusahaan
tertentu, hanya staf golongan tertentu yang diperbolehkan melakukan perjalanan
ke luar negeri.Perusahaan juga mengatur siapa saja yang harus menaik pesawat di
kelas ekonomi dan bisnis, serta menginap di hotel bintang berapa.
Beberapa perusahaan memiliki bagian yang mengurusi segala keperluan
staf yang akan melakukan perjalanan dinas (inhouse traveling department).
9
Di sini tugas sekertaris cukup mengisi formulir yang telah tersedia dan
menyampaikan kebagian tersebut. Bagian itulah yang akan melakukan persiapan
mengurusi seperti passport, visa, memesan tiket, dan menyiapkan akomodasi
meskipun demikian, sekretaris harus menyusun jadwal penerbangan.
Ada juga perusahaan yang menunjuk biro perjalanan tertentu untuk
membantu perjalanan dinas para stafnya. Tugas sekretaris di sini adalah
berhubungan dengan biro perjalanan tersebut, termasuk menyiapkan beberapa
dokumen yang diperlukan. Apabila perusahaan tidak memiliki bagian umum atau
tidak menunjuk biro perjalanan tertentu, sekretaris harus menyiapkan segala
sesuatunya dari mencari informasi, mengatur jadwal, memesan tiket,
menyediakan paspor, menyiapkan akomodasi
2.1.4. Macam-Macam Perjalanan Dinas
Menurut Dewi, (2011:63) Sehubungan dengan perjalanan dinas,
pimpinan tidak perlu mempersiapkan diri. Segala sesuatunya disiapkan sekretaris
sebagai tangan kanan pimpinan karena ia memiliki tugas mengurus perjalanan
dinas pimpinan dari keberangkatan sampai kepulangan. Perjalanan dinas dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Tujuan
Perjalanan dinas pimpinan berdasarkan untuk pelaksanaan pengawasan di
kantor cabang, seminar diklat, tender, janji temu, pertemuan atau rapat,
penjajakan kerjasama, menghadiri acara seremonial ataupun kegiatan sosial.
10
b. Sarana Transportasi
Perjalanan dinas pimpinan berdasarkan sarana transportasi yang digunakan,
dibedakan dalam perjalanan darat, udara, dan laut.
c. Waktu
Perjalanan dinas pimpinan berdasarkan waktu dapat dibedakan dalam satu hari
atau lebih.
d. Wilayah
Perjalanan dinas menurut wilayah negara tujuan perjalana dinas, dalam negeri
ataupun luar negeri.
Sedangakan macam-macam perjalanan dinas yang dikemukakan oleh
Yatimah (2009:244) berdasarkan sarana transportasi yang digunakan perjalanan
dinas pimpinan dapat dibedakan menjadi tiga macam yang membawa konsekuensi
terhadap tugas yang dilakukan oleh sekretaris terdiri dari:
1. Perjalanan dinas lewat udara
Perjalanan dinas lewat udara dengan menggunakan fasilitas pesawat udara
hendaknya benar-benar dipertimbangkan tingkat efektifitas dan efisiensinya.
Mendesak atau tidaknya waktu dan urusan yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah serta kondisi keuangan perusahaan hendaknya menjadi
pertimbangan untuk memutuskan penggunaan alat transportasi pesawat udara.
2. Perjalanan dinas lewat darat
Perjalanan dinas lewat darat bisa dilakukan dengan menggunakan mobil
perusahaan, travel, bus, atau kereta api. Perjalanan dinas dengan menggunakan
mobil perusahaan dilakukan apabila jarak perusahaan dan tempat tujuan relatif
11
dekat. Perjalanan dengan menggunakan jasa biro perjalanan ditetapkan apabila
jarak perusahaan dengan tempat tujuan relatif jauh dan pimpinan tidak akan
terganggu kondisi kesehatan dan vitalitasnya.
3. Perjalanan dinas lewat laut
Perjalanan dinas lewat laut dapat memanfaatkan berbagai fasilitas pelayanan
yang ditawarkan oleh beberapa perusahaan armada laut. Adapun persiapan dan
tugas yang dilakukan sekretaris adalah mempersiapkan dokumen perjalanan
dinas dengan melakukan pemesanan dan pembelian tiket armada laut untuk
perjalanan dinas dalam negeri.
2.1.5. Mempersiapkan Daftar Perjalanan
Sekretaris bertanggung jawab kepada penyusun jadwal kegiatan
pimpinan pada saat perjalanan dinas. Karena itu, sekretaris harus mengetahui
tujuan dan rencana perjalanan dinas pimpianan. Sekretaris dapat membantu
pimpinan dalam menyusun jadwal perjalanan dengan berpedoman pada time
table dari airlines.
Menurut Ursula Ernawati (2015:157), menjelaskan langkah-langkah yang
perlu dilakukan sekretaris dalam mempersiapakan daftar perjalanan sebagai
berikut:
1. Mengetahui rencana perjalanan pimpinan. Sekretaris harus mengetahui tujuan
dan rencana perjalanan dinas pimpinan termasuk acara kegiatan pimpinan,
baik dengan cara bertanya langsung kepada pimpinan maupun mempelajari
surat-surat yang berkaitan dengan acara pimpinan di luar negeri.
12
2. Mempelajari time table. Sekretaris harus memperlajari time table yang
berpedoman dari airlines. Meliputi perbedaan waktu (apabila perjalanan ke
luar negeri). Ini diperlukan untuk menyusun jadwal kegiatan pimpinan selama
pimpinan melaksanakan perjalanan dinas.
2.1.6. Hal-hal Penting Dalam Mengadakan Perjalanan Dinas
Menurut Sedarmayanti dalam Nuraida (2008:163) hal-hal yang perlu
diperhatikan oleh pimpinan dan atau staf perusahaan dalam mengadakan
perjalanan dinas adalah:
1. Mencari, mengumpulkan, dan membuat daftar perjalanan, alat angkutan yang
diperlukan, serta mengkomunikasikan hal tersebut pada pimpinan.
2. Mengurus pembelian karcis, pemesanan hotel, dan rencana transportasi
menuju terminal, stasiun, bandar udara, pelabuhan, atau tempat lainnya.
3. Mengurus biaya perjalanan (membuat perhitungan biaya perjalanan termasuk
biaya fiscal serta membuat laporan pertanggungjawaban biaya bila
diperlukan).
4. Mengurus surat-surat yang berkaitan dengan perjalanan pimpinan (surat jalan
atau surat tugas).
5. Mempersiapakan bahan atau dokumentasi yang akan dibawa oleh pimpinan.
6. Menghubungi biro perjalanan.
7. Menghubungi perusahaan yang akan dikunjungi dan pihak lain yang
berkaitan dengan perjalanan dinas tersebut (jika diperlukan). Hal ini dapat
dilakukan melalui telepon, telegram, dan surat.
13
A. Akomodasi
Menurut Nuraida (2008:166) jenis-jenis akomodasi dalam hal ini adalah:
1. Hotel, yaitu perusahaan jasa dalam bentuk penginapan yang menyajikan
hidangan serta fasilitas lain.
2. Motel, yaitu penginapan yang diperuntukkan bagi travelers atau tourist
disepanjang highway.
3. Hostel, yaitu penginapan yang diperuntukkan bagi orang muda dengan
harga yang relatif terjangkau.
4. Apartemen, yaitu penginapan yang diperuntukkan untuk jangkau waktu
lama, biasanya digunakan untuk libuaran.
5. Mension, yaitu penginapan yang menyediakan makanan bagi para tamu
dengan tarif tertentu, umumnya digunakan oleh para orang tua.
6. Mess, yaitu penginapan yang biasanya dibangun oleh suatu jabatan atau
instansi tertentu, dengan perhitungan biaya yang relatif murah dan diatur
oleh jawatan itu sendiri.
7. Bungalow, yaitu bagunan atau penginapan yang terletak di daerah
pegunungan dan diperuntukkan bagi keluarga, bungalow ini terbuat dari
kayu.
8. Inn, yaitu penginapan alam bentuk sederhana, terdapat dipinggiran kota
dan umumnya hanya menyediakan minuman.
9. Ryukan, yaitu penginapan ala Jepang dan pelayanan yang diberikan juga
ala Jepang.
14
B. Tiket Pesawat Elektronik (e-Ticket)
Menurut Lawalata (2012:103) perkembangan layanan reservasi
perusahaan penerbangan semakin hari semakin cepat, dan demikian juga
dengan masalah pelayanan pembelian tiket. Saat ini, maskapai penerbanagan
mulai beralih dari tiket kertas (paper ticket) ke elektronik (e-ticket). Electronic
ticket adalah salah satu bentuk pelayanan jasa penerbangan dalam melayani
calon penumpang untuk menggunakan pesawatnya untuk berpergian dengan
cepat dan akurat. Yang membedakan tiket kertas dengan tiket elektronik adalah
tiket kertas seperti kupon dengan jumlah halaman 4 (empat) sampai 6 (enam)
halaman, tergantung kondisi penumpang yang menggunakan jasa penerbangan,
Semakin sering check in dan transit maka semakin banyak jumlah
halamanya. Untuk tiket elektronik, bentuk tiket hanya selembar kertas yang
tertera secara lengkap mula dari nama pemilik tiket, tujuan, dan jadwal
keberangkatan serta aturan lainnya. Tiket pesawat elektronik dikirim dari
internet booking engine ke e-mail sebagai bukti pembelian. Lembaran ini juga
berfungsi sebagai tiket pada saat melakukan check-in di bandara.
C. Voucher
Menurut Gaol (2015:361) untuk berkunjung ke luar negeri ataupun ke
luar kota, sebaiknya sebelum berangkat sudah ada kepastian tentang akomodasi
di tempat tujuan. Biasanya sebelum berangkat dilakukan pemesanan hotel
(hotel reservasi) langsung ke hotel yang diinginkan. Tetapi, agar lebih pasti
untuk mendapatkan jenis akomodasi yang dikehendaki, maka dapat dilakukan
15
pemesanan hotel dengan membeli voucher melalui travel agent, yang pada
umumnya lebih murah dan nyaman.
Setelah memutuskan nama hotel dan kelas kamar yang dikehendaki,
apakah suite room atau executive room atau yang lain, kemudian membayar
kepada travel agnet dan diberikan sebuah voucher. Dalam voucher itu tertera
nama pemesan, nama hotel, jenis kamar, tanggal masuk dan keluar dari hotel
dan sebagainya. Dengan menunjukan voucher pada saat datang di hotel yang
dikehendaki, langsung dapatkan kamar yang diinginkan dan tidak perlu lagi
mengeluarkan biaya hotel sampai meninggalkan hotel pada tanggal seperti
yang tertera dalam voucher.
Jika memang membeli voucher, sebaiknya sekretaris memeriksa dengan
cermat, apakah nama pemesanan, nama hotel, jenis kamar, tanggal masuk dan
keluar, dan lain-lain itu sudah benar. Apabila tidak sesuai atau ada kesalahan
bisa menjadi masalah setelah sampai di hotel.
D. Perjalanan dinas melalui biro perjalanan (Travel Agent)
Menurut Nuraida (2008:167) beberapa perusahaan mengatur perjalanan
dinas melalui sebuah travel agent (biro perjalanan). Travel agent umumnya
sudah memenuhi seluruh kebutuhan yang diperlukan perusahaan untuk
mengadakan perjalanan dinas. Sebuah biro perjalanan hendaknya:
1. Mengetahui nama perusahaan dan identitas pihak yang akan melakukan
perjalanan dinas serta tujuan perjalanan dinas yang akan dilakukan.
2. Nama orang atau pihak yang akan melakukan perjalanan dinas dan tempat
yang akan dituju sebaiknya disertai dengan nomor telepon dan alamat yang
16
jelas sehingga mudah untuk melakukan komunikasi. Hal ini untuk
mengantisipasi apabila terjadi perubahan atau pembatalan terhadap rencana
atau jadwal perjalanan yang telah dibuat.
3. Perkiraan tanggal dan waktu berangkat serta waktu tiba di tempat tujuan
(dalam hal ini perlu diperhatikan juga perbedaan waktu di tempat yang akan
dikunjungi).
4. Pengaturan transportasi (perlu diperhitungkan bila terjadi transit kendaraan,
biasanya pada pesawat), serta tempat yang akan dituju.
5. Seluruh peraturan akomodasi atau penginapan.
6. Seluruh perjanjian pertemuan untuk setiap acara dilengkapi dengan tanggal,
jam, alamat, dan nomer telepon pihak yang bersangkutan.
Menurut Gaol (2015:337) pada saat ini banyak sekali travel agent yang
dapat mengurus perjalanan, baik melalui darat, laut maupun udara, maka
banyak perusahaan lebih memilih tidak membentuk sebuah departemen atau
bagian perjalanan. Apabila ada acara dinas ke luar negeri ataupun ke luar kota,
maka pimpinan menugaskan sekretaris untuk menyerahkan segala urusan
kepada sebuah travel agent, sedangkan tugas sekretaris adalah bertanggung
jawab atas terlaksananya peraturan perjalanan, termasuk kesiapan segala
dokumen perjalanan tepat pada waktunya. secara teknis, yang melaksanakan
pengurusan perjaslanan ini adalah travel agent yang ditunjuk oleh sekretaris,
seperti mengurus paspor, visa, pemesanan tiket, pemesanan hotel, dan lain-lain
keperluan perjalanan.
17
2.1.7. Dokumen Perjalanan Dinas
Menurut Yatimah (2009:247) dokumen yang harus dibawa dalam
perjalanan dinas dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Dokumen Khusus
Dokumen yang berhubungan langsung dengan tujuan perjalanan dinas.
2. Dokumen Pendukung
Dokumen yang berperan sebagai pendukung pelaksanaan dan pencapaian
tujuan perjalanan dinas.
Dokumen untuk perjalanan dinas lewat udara dan lingkup dalam negeri
sama dengan perjalanan dinas lewat darat dalam lingkup dalam negeri namun,
perjalanan dinas lewat udara dan dilakukan antar udara atau luar negeri, dokumen
yang harus dipersiapakan dan dibawa sekurang-kurangnya adalah:
1. Surat tugas
Yaitu surat yang berisi penguasaan kepada seseorang untuk melakukan
perjalanan ke luar negeri sehubung dengan masalah dalam perusahaan yang
memerlukan hubungan ke luar.
2. Paspor
Yaitu dokumen perjalanan yang diberikan izin untuk meninggalkan
negaranya dan berpergian ke negara tertentu. Paspor merupakan tanda izin
berpergian dan melalui perbatasan negara yang dilaluinya, tanda bukti diri di
negara asing, dam bukti perlindungan hukum.
3. Visa
Yaitu tanda izin yang dicap pada lembaran-lembaran paspor untuk
mengunjungi suatu negara tertentu dalam waktu tertentu. Hal ini
18
menunjukkan bahwa si pemilik paspor telah dibenarkan untuk memasuki
negaranya dalam waktu tertentu.
4. Fiskal
Yaitu pajak yang harus dikeluarkan oleh negara yang akan berangkat keluar
negeri, yang harus dipenuhi di lapangan udara pada saat keberangkatan.
5. Health Certificate
Yaitu sejenis sertifikat kesehatan yang diberikan Departemen Kesehatan
kepada warga negara yang akan ke luar negeri. Kartu ini menerangkan bahwa
si pemegang bebas dari penyakit menular. Hal ini merupakan keharusan
untuk measuki negara lain karena merupakan ketentuan Undang-Undang
Internasional (International Helath Regulation) yang dikeluarkan oleh WHO.
2.1.8. Bagian Ticketing atau General Affairs
Menurut Hendarto (2008:113) Bagian Ticketing atau General Affair
merupakan salah satu bagian di perusahaan yang mengurusi perjalanan dinas yang
dilakukan oleh karyawan-karyawannya. Pada bagian ini biasanya tersedia
berbagai keterangan dan petunjuk mengenai pesawat terbang, kapal laut, kereta
api, dan hotel. Perusahaan yang memiliki bagian ini biasanya mempunyai tingkat
berpergian yang tinggi sehingga sudah menjadi travel agent bagi perusahaan.
Dengan melalui bagian ini, sekretaris tidak perlu pusing-pusing
menelepon travel biro untuk booking, menunggu konfirmasi dan mengurus
pembayaran. Ia hanya perlu mengisi formulir-formulir tertentu dengan lengkap
dan menyerahkannya ke bagian ticketing, selanjutnya ticketing yang akan
menghubungi pihak-pihak, seperti perusahaan penerbangan, hotel, dan lain-lain.