26
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses kenaikan output yang terus menerus dalam jangka panjang. Kenaikan output sering dikaitkan dengan kenaikan output per kapita yang diartikan sebagai peningkatan rata-rata pendapatan riil dan standar hidup masyarakat dalam suatu wilayah. Oleh karena itu, tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi indikator keberhasilan pembangunan yang dijadikan pemerintah sebagai sasaran utama dalam pelaksanaan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan kenaikan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pada periode waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah yang meningkat menunjukkan bahwa perekonomian masih terus berkembang dengan baik (Amri, 2007 dalam Alghofari, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi merupakan tujuan dari pembangunan ekonomi yang tujuannya untuk meningkatkan Pendapatan Nasional suatu negara. Pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering kali diikuti dengan pendapatan riil per kapita (Suparmoko, 1997 dalam Alghofari, 2009:8). Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan pendapatan nasional (dengan meningkatnya pendapatan per kapita) dalam suatu periode perhitungan tertentu (Putong, 2002:252).

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Landasan Teori dan Konsep

2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses kenaikan

output yang terus menerus dalam jangka panjang. Kenaikan output sering

dikaitkan dengan kenaikan output per kapita yang diartikan sebagai peningkatan

rata-rata pendapatan riil dan standar hidup masyarakat dalam suatu wilayah. Oleh

karena itu, tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi indikator

keberhasilan pembangunan yang dijadikan pemerintah sebagai sasaran utama

dalam pelaksanaan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh

mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan kenaikan pendapatan dan

kesejahteraan masyarakat pada periode waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi

suatu negara atau wilayah yang meningkat menunjukkan bahwa perekonomian

masih terus berkembang dengan baik (Amri, 2007 dalam Alghofari, 2009:2).

Pertumbuhan ekonomi merupakan tujuan dari pembangunan ekonomi

yang tujuannya untuk meningkatkan Pendapatan Nasional suatu negara.

Pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup

suatu bangsa yang sering kali diikuti dengan pendapatan riil per kapita

(Suparmoko, 1997 dalam Alghofari, 2009:8). Pertumbuhan ekonomi adalah

kenaikan pendapatan nasional (dengan meningkatnya pendapatan per kapita)

dalam suatu periode perhitungan tertentu (Putong, 2002:252).

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

12

Pertumbuhan ekonomi adalah pertambahan output (pendapatan nasional)

yang disebabkan oleh pertambahan alami dari tingkat pertambahan penduduk dan

tingkat tabungan (Schumpeter dalam Putong, 2002:252). Menurut Nanga

(2005:273), pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan dalam kemampuan

dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Pertumbuhan

ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan

barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran

masyarakat meningkat (Sukirno, 2005:445). Menurut Kusumo (dalam Fitri,

2007:445), pertumbuhan ekonomi adalah proses peningkatan produksi barang dan

jasa dalam keadaan ekonomi masyarakat yang dapat dikatakan mengalami

pertumbuhan apabila tingkat ekonomi yang dicapai pada tahun tertentu lebih

tinggi dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan proses peningkatan produksi

barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Artinya, pertumbuhan

ekonomi menyangkut perkembangan yang berdimensi tunggal dan diukur dengan

meningkatnya hasil produksi dan pendapatan. Suatu perekonomian dianggap

mengalami pertumbuhan jika seluruh balas jasa rill terhadap penggunaan faktor

produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Dengan kata

lain, pertumbuhan ekonomi lebih menunjukkan perubahan yang bersifat

kuantitatif yang biasanya diukur dengan menggunakan data Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB).

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

13

Menurut Sukirno (2005:465), adapun kebijakan-kebijakan yang dapat

dilakukan oleh pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi adalah

sebagai berikut.

a) Mengurangi tingkat pertambahan penduduk

Tingkat pertambahan penduduk akan mempengaruhi pendapatan per

kapita suatu negara dimana pendapatan per kapita suatu negara ditentukan

oleh Gross Domestic Product (GDP).

b) Mengembangkan teknologi

Teknologi merupakan hal yang sangat penting dalam peningkatan

pertumbuhan ekonomi. Semakin bagus teknologi penunjang suatu negara,

maka semakin bagus juga pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal tesebut

dikarenakan teknologi merupakan faktor penunjang dalam pertumbuhan

ekonomi suatu negara.

c) Meningkatkan tabungan

Peningkatan tabungan dalam hal ini adalah peningkatan tabungan

pemerintah dan tabungan masyarakat. Tabungan pemerintah diperoleh dari

perbedaan diantara pendapatan pajak dengan pengeluaran pemerintah.

Tingkat tabungan masyarakat sangat bergantung pada pendapatan per

kapita. Selain itu, tingkat tabungan masyarakat juga dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain seperti suku bunga, kestabilan ekonomi, kecepatan

pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan efisiensi dan keteguhan

lembaga-lembaga keuangan.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

14

d) Meningkatkan efisiensi penanaman modal

Dalam mengembangkan stok modal dalam suatu negara, pemerintah dan

swasta memegang peranan yang berbeda. Tanggung jawab pemerintah

dalam menjalankan investasi adalah membangun infrastruktur daerah,

sedangkan peranan swasta ialah mendirikan perusahaan-perusahaan

industri barang dan jasa yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat dan

pada waktu yang sama akan menghasilkan keuntungan kepada mereka.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah seluruh output yang

dihasilkan oleh faktor-faktor produksi dalam suatu wilayah pada satu tahun

tertentu, baik milik warga di wilayah tersebut maupun orang diluar warga wilayah

tersebut. PDRB pada dasarnya merupakan total nilai barang dan jasa akhir yang

dihasilkan oleh seluruh unit usaha suatu daerah dalam periode tertentu (BPS Prov.

Bali, 2012:3).

Ada tiga macam pendekatan dalam perhitungan PDRB, yaitu.

1) Pendekatan hasil produksi atau Product approach

PDRB yang dihitung dengan menjumlahkan seluruh output akhir atau

nilai tambah output pada satu tahun tertentu dari semua sektor

produksi.

2) Pendekatan pendapatan atau Income approach

PDRB yang dihitung dengan menjumlahkan data pendapatan sebagai

imbalan penggunaan faktor-faktor produksi pada satu tahun tertentu

seperti upah, sewa, bunga, dan laba.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

15

3) Pendekatan pengeluaran atau Expenditure approach

PDRB yang dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang

dilakukan oleh pelaku ekonomi dalam satu tahun, seperti : sektor

rumah tangga, investasi perusahaan, fiskal pemerintah, dan neraca

perdagangan luar negeri.

Pembangunan ekonomi mensyaratkan pendapatan nasional yang lebih

tinggi. Untuk itu, tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi merupakan pilihan yang

harus diambil (Todaro, 1985:219). Namun yang menjadi permasalahan bukan

hanya soal bagaimana cara memacu pertumbuhan, tetapi juga siapa yang

melaksanakan dan berhak menikmati hasilnya. Setiap adanya peningkatan dalam

pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat menyerap tenaga kerja, sehingga dapat

mengurangi jumlah pengangguran. Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan

output secara terus menerus pada periode waktu tertentu yang diukur melalui

peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari satu tahun dengan

tahun sebelumnya.

2.1.2 Konsep Tingkat Upah

Pengertian upah menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No.13 Tahun

2003, Bab I, pasal 1, Ayat 30 : “Upah adalah hak pekerja atau buruh yang

diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau

pemberi kerja kepada pekerja yang telah ditetapkan dalam suatu perjanjian kerja,

kesepakatan, serta peraturan perundang-undangan yang termasuk tunjangan bagi

pekerja dan keluarganya atas jasa yang telah dilakukan”.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

16

Menurut Sukirno (2002:354), Upah dibedakan menjadi 2, yaitu upah

nominal dan upah riil. Upah nominal adalah jumlah uang yang diterima pekerja

dari pengusaha sebagai pembayaran atas tenaga para pekerja dari para pengusaha

sebagai pembayaran atas tenaga para pekerja yang digunakan dalam proses

produksi, sedangkan upah riil adalah tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut

kemampuan upah tersebut membeli barang-barang dan jasa yang diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan para pekerja.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi upah menurut Sukirno

(2002:358) adalah sebagai berikut.

a) Kesehatan

b) Pendidikan

c) Keterampilan dalam kegiatan produksi

d) Pengeluaran pemerintah.

Secara umum upah dapat meningkatkan semangat kerja para pekerja untuk

lebih berprestasi didalam dunia kerja. Menurut Sukirno (2002:369), adapun

faktor-faktor yang menjadi sumber dari perbedaan upah diantara pekerja-pekerja

didalam suatu jenis kerja tertentu diantara berbagai golongan pekerja adalah

sebagai berikut.

a) Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis

pekerjaan

b) Perbedaan dalam jenis permintaan dan penawaran dalam berbagai

jenis pekerjaan

c) Perbedaan dalam jenis atau corak pekerjaan

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

17

d) Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan

e) Terdapatnya pertimbangan bukan keuangan dalam memiliki pekerjaan

f) Ketidaksempurnaan dalam stabilitas tenaga kerja (pemberian tingkat

upah didalam suatu wilayah tidak selalu sama).

Sistem pengupahan merupakan kerangka bagaimana upah diatur dan

ditetapkan agar dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja. Menurut Sumarsono

(2009:151), pengupahan umumnya didasarkan pada 3 fungsi upah, yaitu.

a) Menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya

b) Mencerminkan imbalan atas hasil kerja seseorang

c) Menyediakan insentif untuk mendorong peningkatan produktivitas

pekerja.

Berdasarkan pembahasan tentang upah diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa upah merupakan suatu imbalan yang berupa balas jasa didalam suatu

produksi yang merupakan hak yang diterima oleh seorang pekerja atau karyawan

yang telah melakukan kewajiban yang telah ditetapkan berdasarkan atas

perjanjian, kerja, kesepakatan bersama atau berdasarkan peraturan perundang-

undangan atas jasa yang telah dilakukan.

2.1.3 Konsep Investasi

Investasi merupakan penambahan pembentukan modal yang

mengakibatkan terjadinya penambahan kekayaan. Investasi merupakan

permintaan terhadap barang dan jasa sehingga terjadi peningkatan pendapatan di

masa yang akan datang. Menurut Suparmoko (2002:86), investasi merupakan

pengeluaran perusahaan untuk penyelenggaraan kegiatannya yaitu menghasilkan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

18

barang dan jasa yang dalam prakteknya pengeluaran perusahaan tersebut

digunakan untuk membeli faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin,

tanah, dan bangunan investasi merupakan pengeluaran-pengeluaran yang

meningkatkan stok barang modal (capital stock).

Menurut Schumpeter dalam Nanga (2001:124), investasi dibedakan

menjadi 2 yaitu investasi terpengaruh (induced investment), yaitu investasi yang

besar kecilnya sangat tergantung atau dipengaruhi oleh perubahan didalam

pendapatan nasional, volume penjualan, keuntungan perusahaan, dan lain-lain,

sedangkan investasi otonom (autonomous investment) yaitu investasi yang besar

kecilnya tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, tetapi lebih banyak ditentukan

oleh perubahan-perubahan yang bersifat jangka panjang seperti adanya penemuan

baru, perkembangan teknologi dan sebagainya.

Investasi merupakan pengeluaran untuk penanaman modal untuk membeli

barang-barang modal serta perlengkapan produksi untuk meningkatkan

kemampuan produksi barang dan jasa yang tersedia didalam perekonomian. Atau

dengan kata lain, investasi didefinisikan sebagai suatu pengeluaran-pengeluaran

untuk membeli barang-barang modal dan peralatan produksi dengan tujuan untuk

mengganti dan menambah barang-barang modal dalam perekonomian yang akan

digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa depan (Sukirno,

2006:121). Stok barang modal yang tersedia adalah jumlah barang modal dalam

suatu perekonomian pada satu saat tertentu. Dalam kaitannnya dengan

perusahaan, dimana perusahaan melakukan investasi untuk mendapatkan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

19

profit sebesar-besarnya dan bersumber dari dana masyarakat yang ditabung pada

lembaga-lembaga keuangan (Sukirno, 2001:366).

Menurut Sukirno (2001:366), investasi terdiri dari 3 bentuk, yaitu.

1) Autonomous investment

Merupakan investasi yang besarnya tidak tergantung pada jumlah

pendapatan. Jenis investasi ini biasanya dilakukan oleh pemerintah.

2) Induced investment

Merupakan investasi yang besarnya tergantung dari jumlah pendapatan.

Investasi jenis ini biasanya dilakukan oleh para pengusaha swasta.

3) Investasi yang dipengaruhi oleh adanya tingkat bunga yang memiliki

hubungan negatif

Merupakan investasi yang artinya pada saat suku bunga mengalami

kenaikan, maka akan terjadi pengurangan jumlah investasi.

Menurut Deliarnov (1995:84), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

jumlah investasi antara lain.

(a) Inovasi dan teknologi

(b) Tingkat perekonomian

(c) Tingkat keuntungan perusahaan

(d) Situasi politik.

Menurut Sukirno (2006:122), faktor-faktor yang menentukan tingkat

investasi adalah sebagai berikut.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

20

(a) Tingkat keuntungan yang diramalkan pada masa yang akan datang

(b) Suku bunga

(c) Ramalan tentang keadaan ekonomi di masa depan

(d) Kemajuan teknologi

(e) Tingkat pendidikan nasional serta perubahan-perubahannya.

Secara umum, investasi adalah pengeluaran atau pembelanjaan penanaman

modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-

perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan produksi barang dan jasa

yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal ini

memungkinkan perekonomian untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa

di masa yang akan datang. Adakalanya penanaman modal dilakukan untuk

menggantikan barang-barang modal lama yang harus didepresiasikan (Sukirno,

2008:121).

Dari beberapa pendapat di atas tentang investasi, maka dapat disimpulkan

bahwa investasi merupakan suatu pengeluaran sejumlah dana dari investor

atau pengusaha guna membiayai kegiatan produksi untuk medapatkan keuntungan

dimasa yang akan datang. Investasi dianggap perlu untuk mencapai tahap

momentum dalam proses pembangunan.

2.1.4 Pasar Tenaga Kerja

Ketenagakerjaan atau employment berasal dari kata kerja to employ yang

artinya menggunakan dalam suatu proses atau usaha memberikan pekerjaan. Jadi

employment berarti keadaan orang yang sedang mempunyai pekerjaan yang

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

21

artinya sejumlah orang yang ada atau memiliki pekerjaan atau memiliki

kesempatan kerja yang sudah diduduki. Menurut Simanjuntak (2001:1),

ketenagakerjaan memiliki dua pengertian yaitu.

1) Tenaga kerja berarti usaha kerja atau jasa yang dapat dibuat dalam proses

produksi. Dalam hal ini, tenaga kerja mencerminkan kualitas usaha

seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan produksi.

2) Tenaga kerja mencakup orang yang mampu bekerja untuk memberikan

jasa atau usaha kerja tersebut yang berarti bahwa para tenaga kerja mampu

melakukan kegiatan yang mempunyai nilai ekonomis yang berarti

menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003, ketenagakerjaan adalah segala hal

yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah

masa kerja. Angkatan kerja atau labor force terdiri dari dua golongan, yaitu

golongan yang bekerja dan golongan yang mengurus rumah, dan kelompok bukan

angkatan kerja terdiri dari tiga golongan, yaitu golongan yang bersekolah,

golongan yang mengurus rumah, golongan lain-lain (Simanjuntak,1985:3).

Seseorang yang termasuk bukan angkatan kerja terdiri dari tiga golongan

yaitu golongan yang masih bersekolah (mereka yang kegiatannya hanya atau

terutama bersekolah), golongan yang mengurus rumah tangga (mereka yang

mengurus rumah tangga tanpa memperoleh upah), golongan lain-lain seperti

penerima pendapatan berupa tunjangan pensiun, bunga atas simpanan dan mereka

yang hidupnya tergantung pada orang lain seperti lansia, cacat, dalam penjara, dan

sakit kronis (Simanjuntak, 1985:4).

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

22

Menurut Sukirno (2000:69), permintaan ke atas tenaga kerja merupakan

permintaan tidak langsung, yaitu tenaga kerja yang dipekerjakan oleh perusahaan

dengan tujuan untuk digunakan dalam menghasilkan barang-barang yang mereka

jual. Perusahaan akan terus menambah jumlah pekerja selama pekerjaan tambahan

tersebut akan menghasilkan penjualan tambahan yang melebihi upah yang

dibayarkan kepadanya. Perusahaan akan berhenti menambah pekerjaannya apabila

tambahan pekerjaan yang terakhir hanya dapat menghasilkan tambahan produksi

yang sama nilainya. Permintaan tenaga kerja menggambarkan hubungan antara

tingkat upah dan jumlah pekerja yang dikehendaki oleh pengusaha untuk

dipekerjakan. Menurut Sukirno (2005:6), apabila dilihat dari segi keahlian dan

pendidikannya, tenaga kerja dibedakan atas tiga golongan, yaitu.

a) Tenaga kerja kasar yaitu tenaga kerja yang tidak berpendidikan dan

tidak memiliki keahlian dalam suatu pekerjaan

b) Tenaga kerja terampil yaitu tenaga kerja yang memiliki keahlian dari

pelatihan atau pengalaman kerja

c) Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan

cukup tinggi dan ahli dalam bidang ilmu tertentu.

Penawaran dalam hal tenaga kerja adalah suatu hubungan antara tingkat

upah dengan jumlah tenaga kerja yang para pemilik tenaga kerja siap untuk

menyediakannya. Jika seseorang menawarkan tenaga kerja, maka sesungguhnya

yang ditawarkan adalah waktu. Waktu yang sudah disepakati akan diisi aktivitas

yang biasanya dirinci dalam suatu kesepakatan kerja. Satuan hitung bagi tenaga

kerja sebenarnya adalah waktu (Afrida, 2003:64).

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

23

Penawaran tenaga kerja dapat menimbulan kendala berupa pendapatan

yang akan diperoleh pada saat waktu luang (leissure time). Tenaga kerja

diasumsikan berusaha untuk memaksimalkan kepuasan yang diperoleh, yang

berhubungan dengan pendapatan yang sudah diperoleh. Berikut dibawah ini

menerangkan tentang keseimbangan yang terjadi di pasar tenaga kerja.

Gambar 1.1 Kurva Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja (Penentuan Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja dan Tingkat Upah pada Pasar Bebas)

Tingkat Upah DL

SL W2 - - - - - - - - - - - - - - - - -

WO

W1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0 Penyerapan Tenaga Kerja LO

Sumber : Todaro (2000:326) Pada Gambar 1.1 memperlihatkan keseimbangan di pasar tenaga kerja

yang tercapai pada saat jumlah tenaga kerja yang ditawarkan oleh suatu pasar

tenaga kerja (SL) sama besarnya dengan yang diminta (DL) oleh perusahaan,

yaitu pada tingkat upah equilibrium (WO), sedangkan pada titik LO inilah tercipta

kesempatan kerja atau penyerapan tenaga kerja secara penuh (full employment).

Artinya, pada tingkat upah equilibrium tersebut semua orang menginginkan

pekerjaan atau memperoleh pekerjaan, atau dengan kata lain sama sekali tidak

terdapat pengangguran, kecuali pengangguran sukarela.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

24

2.1.5 Konsep Pengangguran

Pengangguran (unemployment) didefinisikan sebagai suatu keadaan

dimana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki

pekerjaan dan secara aktif sedang mencari pekerjaan (Nanga, 2001:253).

Pengangguran adalah seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja dan secara

aktif sedang mencari kerja pada suatu tingkat upah tertentu tetapi tidak

memperoleh upah yang diinginkan (Sukirno, 2004:328). Terdapat dua cara untuk

menggolongkan jenis-jenis pengangguran yaitu berdasarkan sumber atau

penyebab yang mewujudkan pengangguran dan ciri pengangguran (Sukirno,

2004:329).

Pengangguran terbuka merupakan masalah serius yang menyangkut

golongan angkatan kerja berusia muda (20-24 tahun) dan berpendidikan sekolah

dasar sampai pendidikan menengah. Oleh karena itu, usaha penanggulangan

pengangguran akan kurang berhasil jika hanya mengandalkan pertumbuhan

industri modern. Negara berkembang mengalami perkembangan jumlah penduduk

dan angkatan kerja lebih pesat dibandingkan dengan perluasan lapangan kerja

yang bersifat produktif penuh, sehingga pengangguran (secara terbuka maupun

terselubung) lebih meluas dibandingkan kesempatan kerja terhadap angkatan kerja

untuk mendapatkan pekerjaan dimana yang menjadi tolak ukur dalam angkatan

kerja ialah pekerja yang bekerja 35 hari dalam seminggu. Berdasarkan hal

tersebut, masalah kesempatan kerja dan pengangguran di negara berkembang

ditandai oleh luasnya pengangguran secara terselubung (pendayagunaan angkatan

kerja yang tidak efektif) (Kusumo, 1995:206).

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

25

Menurut Sukirno (2004:330), penggolongan jenis pengangguran

berdasarkan cirinya adalah sebagai berikut.

1) Pengangguran terbuka, yaitu pengangguran yang tercipta sebagai akibat

pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah daripada pertambahan

tenaga kerja.

2) Pengangguran tersembunyi, yaitu pengangguran yang tercipta sebagai

akibat jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi lebih banyak dari

yang sebenarnya diperlukan.

3) Pengangguran musiman, yaitu pengangguran yang tercipta akibat musim

yang ada, biasanya pengangguran ini terdapat disektor pertanian dan

perikanan.

4) Setengah menganggur, yaitu pengangguran yang tercipta akibat tenaga

kerja bekerja tidak sepenuh dan jam kerja mereka jauh lebih rendah dari

jam kerja normal.

Selanjutnya menurut Sukirno (2005:475), penggolongan jenis

pengangguran berdasarkan sumber atau penyebab yang menyebabkan

pengangguran terdiri dari.

1) Pengangguran normal atau friksional adalah jenis pengangguran yang

disebabkan penganggur ingin mencari pekerjaan yang lebih baik.

2) Pengangguran siklikal adalah jenis pengangguran yang disebabkan

merosotnya kegiatan ekonomi atau karena terlampau kecilnya permintaan

agregat didalam perekonomian dibandingkan dengan penawaran

agregatnya.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

26

3) Pengangguran struktural adalah jenis pengangguran yang disebabkan

adanya perubahan struktur kegiatan ekonomi.

4) Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang disebabkan adanya

penggantian tenaga manusia oleh mesin-mesin dan bahan kimia.

2.1.5.1 Penyebab Pengangguran

Menurut Sukirno (2005:477), penyebab pengangguran diantaranya adalah

sebagai berikut.

1) Keterbatasan jumlah lapangan kerja, sehingga tidak mampu menampung

seluruh pencari kerja.

2) Keterbatasan kemampuan yang dimiliki pencari kerja, sehingga pencari

kerja tidak mampu mengisi lowongan kerja karena tidak memenuhi

persyaratan kemampuan dan keterampilan.

3) Keterbatasan informasi, yaitu tidak memiliki informasi dunia usaha mana

yang memerlukan tenaga kerja serta persyaratan apa yang diperlukan.

4) Tidak meratanya lapangan kerja, yaitu di daerah perkotaan banyak tersedia

lapangan kerja sedangkan di pedesaan sangat terbatas.

5) Kebijakan pemerintah yang tidak tepat, yaitu pemerintah tidak mampu

mendorong perluasan dan pertumbuhan sektor modern.

6) Rendahnya upaya pemerintah untuk melakukan pelatihan kerja guna

meningkatkan skill pencari kerja.

2.1.5.2 Dampak Pengangguran Terhadap Ekonomi Masyarakat

Tingginya tingkat pengangguran dalam sebuah perekonomian akan

mengakibatkan lesunya kegiatan ekonomi dan merosotnya tingkat kesejahteraan

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

27

masyarakat sebagai akibat penurunan pendapatan masyarakat. Dampak

pengangguran terhadap ekonomi masyarakat meliputi hal-hal sebagai berikut.

1) Pendapatan Per Kapita

Tingginya angka pengangguran mempengaruhi pendapatan per kapita.

Seseorang yang tidak bekerja akan membebani orang yang sudah bekerja.

Dampaknya adalah terjadinya penurunan pendapatan per kapita, apabila

tingkat pengangguran tinggi maka pendapatan per kapita akan menurun

begitupun sebaliknya bila tingkat pengangguran rendah pendapatan per

kapita akan meningkat, dengan catatan pendapatan mereka yang masih

bekerja tetap.

2) Munculnya Biaya Sosial

Akibat dari jumlah yang tinggi akan menimbulkan pengeluaran berupa

biaya-biaya sosial seperti biaya pengadaan penyuluhan, biaya pelatihan,

dan biaya keamanan sebagai akibat dari kecenderungan meningkatnya

tindakan kriminalitas.

3) Pendapatan Negara

Seseorang yang bekerja mendapatkan balas jasa berupa upah atau gaji,

dimana upah atau gaji tersebut sebelum sampai di tangan penerima

dipotong pajak penghasilan terlebih dahulu. Pajak merupakan salah satu

sumber pendapatan negara sehingga apabila tidak banyak orang yang

bekerja maka pendapatan negara dari pemasukan pajak penghasilan

cenderung berkurang.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

28

4) Beban Psikologis

Apabila seseorang tidak bekerja semakin lama, maka akan semakin besar

beban psikologis yang ditanggungnya. Orang yang memiliki pekerjaan

berarti ia memiliki status sosial di tengah-tengah masyarakat. Seseorang

yang tidak memiliki pekerjaan dalam jangka waktu lama akan merasa

rendah diri karena statusnya yang tidak bekerja.

2.1.5.3 Peran Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran

Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

bagi kemanusiaan sesuai dengan UUD 45 pasal 27 ayat 2. Berikut terdapat

beberapa kebijakan pemerintah didalam mengatasi pengangguran, yaitu.

1) Pemerintah memberikan bantuan berupa bimbingan teknis dan manajemen

memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar serta

pemberian fasilitas khusus kepada para calon pengusaha atau masyarakat

agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing di bidangnya.

2) Pemerintah berupaya melakukan pembenahan, pembangunan dan

pengembangan kawasan - kawasan, khususnya daerah yang tertinggal dan

terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan

komunikasi. Hal tersebut akan membuka lapangan kerja bagi para pencari

kerja di berbagai jenis maupun tingkatannya.

3) Pemerintah berupaya mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan

Indonesia (khususnya daerah-daerah yang memiliki keunggulan sumber

daya namun potensinya belum tergali) dengan melakukan promosi-

promosi keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing,

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

29

mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan

dan pengembangan pariwisata dan kebudayaan yang nantinya akan banyak

menyerap tenaga kerja daerah setempat.

4) Pemerintah berupaya memperlambat laju pertumbuhan penduduk seperti

dengan penerapan program pemerintah seperti program KB,

meminimalisasi jumlah pernikahan dini yang diharapkan dapat menekan

laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru atau melancarkan sistem

transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk padat ke daerah yang

jarang penduduk dengan difasilitasi sektor pertanian, perkebunan atau

peternakan oleh pemerintah.

5) Pemerintah berupaya untuk segera menyempurnakan kurikulum dan

sistem pendidikan nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum

sangat menentukan kualitas pendidikan yang berorientasi kompetensi

karena sebagian besar para pencari kerja adalah para lulusan perguruan

tinggi yang belum siap menghadapi dunia kerja.

2.1.6 Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dengan Investasi

Teori akselerator menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara

(output) yang cepat dapat merangsang terciptanya investasi di suatu negara yang

prosesnya akan berlanjut sampai kapasitas ekonomi telah tercapai yaitu dititik

dimana laju pertumbuhan ekonomi melambat (Nanga, 2001:126). Menurut prinsip

akselerator pertumbuhan output yang cepat merangsang investasi. Pertumbuhan

ekonomi yang lebih pelan mengurangi pengeluaran investasi dan akumulasi

inventaris, yang cenderung mengakibatkan resesi (Samuelson dan Nordhaus,

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

30

2001). Pertumbuhan ekonomi akan mendorong pertambahan pendapatan

masyarakat. Bila terjadi pertambahan pendapatan dalam masyarakat secara

langsung akan menyebabkan naiknya konsumsi. Dengan bertambahnya

pengeluaran konsumsi masyarakat ini tentu perusahaan akan menaikkan

produksinya. Untuk perluasan inilah diperlukan pertambahan barang modal dan

investasi baru. Untuk lebih jelasnya pertambahan investasi ini terjadi akibat

adanya pertambahan permintaan efektif masyarakat. Pertambahan investasi

disebabkan adanya pertambahan konsumsi yang sangat bergantung pada koefisien

akselerasi (percepatan) yaitu perbandingan antara pertambahan konsumsi dengan

pertambahan investasi.

Pertumbuhan ekonomi sangat mempengaruhi besarnya investasi yang

terjadi pada suatu negara karena perkembangan pertumbuhan ekonomi merupakan

salah satu faktor yang menjadi tolak ukur para investor menanamkan modalnya

dalam bentuk investasi. Antara pertumbuhan ekonomi dan investasi sangat

berkaitan satu sama lain karena dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di

suatu negara maka akan mendorong keinginan para investor untuk segera

berinvestasi di negara tersebut. Dalam konteks makro diketahui bahwa tingkat

pertumbuhan ekonomi dan investasi (baik investasi dalam negeri maupun

investasi asing) memiliki hubungan kausalitas yang positif. Hubungan timbal

balik tersebut terjadi karena semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu negara,

maka semakin besar bagian dari pendapatan yang bisa ditabung, sehingga

investasi yang tercipta akan semakin besar pula. Jadi, antara pertumbuhan

ekonomi dengan jumlah investasi memiliki hubungan yang positif. Apabila

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

31

pertumbuhan ekonomi naik, maka jumlah investasi meningkat, begitupula

sebaliknya.

2.1.7 Hubungan antara Tingkat Upah dengan Investasi

Pengertian upah secara umum adalah pembayaran yang diperoleh tenaga

kerja sebagai bentuk balas jasa yang diberikan pengusaha. Upah buruh yang

relatif rendah merupakan salah satu faktor pendorong investasi karena upah buruh

yang rendah akan menurunkan biaya produksi. Upah yang tinggi akan

meningkatkan biaya tenaga kerja sehingga menurunkan laba dan jika laba turun,

maka investasi menjadi berkurang (Kusumo, 1995:34).

Hubungan antara tingkat upah dengan jumlah investasi juga dapat dilihat

berdasarkan teori kekakuan upah, dimana tingkat upah tidak bisa melakukan

penyesuaian antara penawaran tenaga kerja dengan permintaan tenaga kerja. Jadi,

antara tingkat upah dengan investasi memiliki hubungan yang negatif. Apabila

tingkat upah atau upah minimum meningkat, maka biaya produksi yang

dikeluarkan oleh suatu perusahaan juga meningkat, yang menyebabkan

berkurangnya minat konsumen untuk berkonsumsi sehingga perusahaan

mengurangi jumlah produksi sehingga terjadi penurunan stok barang modal atau

barang modal yang tersedia.

2.1.8 Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dengan Pengangguran

Pembangunan ekonomi mensyaratkan pendapatan nasional yang lebih

tinggi, oleh karena itu tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi merupakan pilihan

yang harus diambil. Namun, yang menjadi permasalahan bukan hanya soal

bagaimana cara memacu pertumbuhan ekonomi, tetapi juga siapa yang

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

32

melaksanakan dan berhak menikmati hasilnya. Setiap adanya peningkatan dalam

pertumbuhan, diharapkan dapat menyerap tenaga kerja sehingga dapat

mengurangi pengangguran (Todaro,1985:219). Pertumbuhan ekonomi yang

menunjukkan semakin banyak output nasional mengindikasikan bahwa semakin

banyak orang yang bekerja sehingga seharusnya dapat mengurangi pengangguran

dan kemiskinan.

Semakin tinggi Pendapatan Nasional suatu negara maka semakin tinggi

produktivitas suatu negara yang menyebabkan meningkat pula aktivitas

perekonomian suatu negara yang diikuti pula dengan peningkatan penyerapan

tenaga kerja karena meningkatnya jumlah produksi sehingga menyebabkan

pengurangan jumlah pengangguran. Pengangguran berpengaruh pada

pertumbuhan ekonomi, karena pengangguran memberikan dampak negatif

langsung bagi perekonomian. Pengangguran dapat menyebabkan terhambatnya

pertumbuhan nasional yang akibat jangka panjang adalah menurunnya Gross

National Product (GNP) dan pendapatan per kapita suatu negara.

Jadi, antara pertumbuhan ekonomi dan pengangguran memiliki hubungan

yang negatif, dimana semakin tinggi tingkat pengangguran suatu daerah, maka

semakin rendah tingkat pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Begitu pula

sebaliknya, semakin rendah tingkat pengangguran maka semakin tinggi tingkat

pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Hal tersebut disebabkan karena penduduk

yang bekerja berkontribusi dalam menghasilkan barang dan jasa sehingga mampu

meningkatkan PDRB suatu daerah, sedangkan pengangguran tidak memberikan

kontribusi.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

33

2.1.9 Hubungan antara Tingkat Upah dengan Pengangguran

Tingkat upah memegang peranan yang sangat besar dalam kondisi

ketenagakerjaan karena tingkat upah yang berlaku akan mempengaruhi jumlah

permintaan dan penawaran tenaga kerja sehingga akan berpengaruh terhadap

jumlah pengangguran. Upah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

tingkat pengangguran, karena naiknya upah minimum akan mengurangi

permintaan tenaga kerja yang akan menimbulkan permasalahan ketenagakerjaan

yaitu pengangguran (Mankiw, 2000:140).

Menurut Sukanto dan Karseno (2008:68), terdapat 3 hal yang dapat

mengubah bentuk fungsi permintaan tenaga kerja, yaitu perubahan harga relatif

tenaga kerja, perubahan teknologi dan perubahan permintaan akan hasil produksi.

Apabila harga tenaga kerja tetap, sedangkan harga faktor produksi naik, maka

upah minimum regional tenaga kerja menjadi lebih rendah, sehingga perusahaan

memanfaatkan lebih banyak tenaga kerja sampai fungsi produk fisik tenaga kerja

batas sama dengan produk batas faktor produksi yang lain. Perubahan teknologi

biasanya akan memperkecil permintaan akan tenaga kerja, sehingga didalam hal

ini, antara tingkat upah dengan tingkat pengangguran terdapat hubungan positif

dimana kenaikan tingkat upah akan menyebabkan kenaikan biaya produksi

sehingga menyebabkan kenaikan harga produk. Kenaikan harga produk mendapat

respon negatif dari konsumen sehingga konsumen mengurangi pembelian.

Kondisi tersebut menyebabkan produsen mengurangi produksi dan akan

berpengaruh terhadap pengurangan jumlah tenaga kerja yang diserap dan pada

akhirnya pengangguran akan meningkat.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

34

Pada dasarnya, tuntutan kenaikan UMK pada tiap daerah setiap tahunnya

yang dilihat dari PDRB nya yang dimaksudkan untuk meningkatkan taraf

kesejahteraan kaum buruh, tetapi hal tersebut berdampak pada berpengaruh

negatif terhadap penyerapan tenaga kerja. Hal tersebut disebabkan karena apabila

upah minimum meningkat, maka biaya produksi yang dikeluarkan oleh

perusahaan akan semakin meningkat, sehingga perusahaan merespon hal tersebut

dengan melakukan inefisiensi pada perusahaan. Kebijakan yang diambil adalah

pengurangan tenaga kerja guna mengurangi biaya biaya produksi sehingga ini

berarti terjadi PHK dan pengangguran menjadi bertambah (Kurniawan, 2014:6).

Menurut Alghofari (2009:15), tenaga kerja menetapkan tingkat upah

minimumnya pada tingkat upah tertentu. Apabila seluruh upah yang ditawarkan

besarnya di bawah tingkat upah minimum, seorang pekerja akan menolak

mendapatkan upah tersebut dan hal ini akan menyebabkan pengangguran.

Jadi, antara tingkat upah dengan tingkat pengangguran terdapat hubungan

positif. Hal tersebut dikarenakan ditinjau dari sisi pengusaha, meningkatnya upah

akan meningkatkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sehingga perusahaan

akan melakukan efisiensi pengeluaran sehingga pengusaha akan mengambil

kebijakan pengurangan tenaga kerja guna mengurangi biaya produksi. Hal

tersebut akan berakibat terhadap peningkatan pengangguran.

2.1.10 Hubungan antara Jumlah Investasi dengan Pengangguran

Investasi adalah pengeluaran atau pembelanjaan penanaman modal yang

dilakukan oleh suatu perusahaan yang digunakan untuk membeli barang-barang

modal dan perlengkapan produksi dengan tujuan menambah kemampuan produksi

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

35

barang dan jasa yang tersedia. Investasi sangat berpengaruh terhadap kesempatan

kerja yang tersedia karena jumlah kesempatan kerja yang tersedia sangat

berrgantung terhadap besar kecilnya jumlah investasi yang ada didalam suatu

daerah tersebut (Sukirno, 2008:121).

Hubungan antara investasi dengan pengangguran dapat dilihat pada teori

pertumbuhan ekonomi Harrord-Domar, yang berpendapat bahwa dengan adanya

investasi tentu akan memperbesar kapasitas produksi perekonomian dengan

meningkatkan stok modal, artinya investasi akan mempengaruhi dari sisi

penawaran. Artinya, dengan memperbesar kapasitas produksi maka akan

dibutuhkan jumlah tenaga kerja yang semakin besar pula. Adanya investasi akan

meningkatkan kegiatan produksi sehingga akan membuka kesempatan kerja baru

serta dapat menyerap tenaga kerja yang tersedia sehingga menyebabkan

berkurangnya jumlah pengangguran (Sukirno, 2008:122).

Jadi, antara investasi dan pengangguran terdapat hubungan negatif.

Apabila jumlah investasi naik, maka kesempatan kerja yang tersedia akan

bertambah, sehingga tingkat pengangguran akan turun. Begitupun sebaliknya jika

investasi turun, maka kesempatan kerja yang tersedia akan berkurang, sehingga

tingkat pengangguran akan meningkat (Deliarnov, 1995:84).

2.2 Rumusan Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kajian pustaka, maka dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut.

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN output ... 2.pdf · 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu

36

1) Pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan

tingkat upah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah investasi

pada kabupaten/kota di Provinsi Bali.

2) Pertumbuhan ekonomi dan jumlah investasi berpengaruh negatif dan

signifikan secara langsung, sedangkan tingkat upah berpengaruh positif

dan signifikan secara langsung terhadap tingkat pengangguran pada

kabupaten/kota di Provinsi Bali.

3) Pertumbuhan ekonomi dan tingkat upah berpengaruh secara tidak langsung

dan signifikan terhadap tingkat pengangguran melalui mediasi jumlah

investasi pada kabupaten/kota di Provinsi Bali.