BAB II Diare Pada Anak 1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    1/26

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    Diare adalah buang air besar yang encer atau konsistensi dengan kandungan air lebih

    banyak dari pada ampas, dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Pada bayi yang minum air

    susu ibu (ASI) sering frekuensi buang air besarnya lebih dari 3 ! kali per hari. "eadaan ini tidak

    dapat disebut diare, tetapi masih bersifat fisiologis atau normal. Selama berat badan bayi

    meningkat normal hal tersebut tidak tergolong diare tetapi merupakan intolerensi laktosa

    sementara akibat belum sempurna saluran cerna. Pada bayi yang mendaptkan ASI ekslusif,

    definisi diare yang praktis adalah menigkatnya frekuensi buang air besar atau konsistensinya

    yang cair yang menurutnya abnormal.# $eonatus dinyatakan diare apabila frekusnsi buang air

    besar sudah lebih dari ! kali, dan pada anak yang berusia lebih dari % bulan apabila buang air

    besar lebih dari 3 kali. ⁴

    Diare akut adalah diare yang onset ge&alanya tiba tiba dan berlangsung kurang dari %!

    hari, sedang diare kronik yaitu diare yang berlangsung lebih dari %! hari. Diare dapat disebabkan

    infeksi maupun non infeksi. Dari penyebab diare yang terbanyak adalah diare infeksi. !

    2.2 Epidemiologi

    Diare pada anak menyumbang angka %' penyebab kematian pada anak dengan estimasi

    global %, &uta per tahun secara global, merupakan penyebab kedua penyebab kematian anak di

    seluruh dunia. *he +orld ealth -rgani ation (+ -) dan /$I012 mengestimasikan hampir

    , &uta ke&adian diare paling banyak ter&adi pada anak usia 4 tahun pada negara berkembang,

    dengan lebih '5 ter&adi di Afrika dan Asia Selatan (!6 dan 3' ). Angka mortalitas diare

    telah menurun namun insiden keseluruhan dari diare belum berubah yaitu 3,6 kali setiap

    tahunnya. *erdapat sekitar %3 dari anak secara keseluruhan yang mengalami disabilitas.

    *erdapat beberapa indikasi ra7at inap dan mortalitas karena infeksi shigella khusus kasus

    disentri tipe % yang merupakan tipe terberat yang mencapai angka kematian %65.555 orang.

    1nteroto8igenic Escherichia coli (1*10) menyebabkan 355.555 sampai 55.555 kematian anak

    diba7ah tahun pertahunnya. Infeksi rota9irus menyebabkan :.555 kematian setap tahunnya

    1

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    2/26

    atau ; dari seluruh kematian akibat diare pada anak berumur 4 tahun. Sekitar 3 kematian

    karena rota9irus ter&adi di India< 6 negara (India, $igeria, 0ongo, 1thiopia, 0hina, dan Pakistan)

    menyumbang = 5 dari kematian diakibatkan rota9irus.Penurunan tingkat mortalitas diare,

    disamping berkurangnya insiden diare, adalah hasil dari pemberian 9aksinasi rota9irus dan

    peningkatan mana&emen pengobatan serta peningkatan pemberian nutrisi pada anak yang diare.

    *ingginya rasio diare yang menetap diantara anak anak disamping usaha untuk

    mengontrol secara intensif &uga diperlukan perhatian khusus. *erdapat sedikit informasi

    mengenai kondisi konsekuensi &angka pan&ang dari diare. "hususnya diare persisten dan

    malnutrisi. Diare memberi dampak pada perkembangan kognitif dan psikomotor anak. 1pisode

    a7al dan berulang pada diare selama perkembangan khususnya ketika berhubungaan dengan

    malnutrisi, infeksi dan anemia dapat memberikan efek &angka pan&ang terhadap pertumbuhan

    serta fungsi kognitif dan fisik anak.

    2.3 Etiologi

    %. >irus

    a. ?ota9irus

    @ erupakan penyebab utama diare hebat dan dehidrasi pada anak.

    @ Pada negara industri dan berkembang hampir seluruh anak terinfeksi 9irus ini saat

    berumur 3 tahun.

    @ Pada neonatus ge&alanya sering bersifat asimtomatik.

    @ Puncak ke&adian diare ter&adi pada anak berusia ! 3 bulan.

    @ Diare biasanya cair disertai muntah dan panas. >irus ini menyebabkan kerusakan &on&ot

    &on&ot usus, sehingga seringkali disertai intoleransi laktosa. :,'

    b. Adeno9irus

    Infeksi bakteri ini biasanya terdapat pada saluran nafas, namun 9irus ini &uga dapat

    menimbulkan diare pada anak anak. :

    c. uman calici9iruses ( u0>s)

    Sapoviruse adalah &enis 9irus kedua terbanyak penyebab diare pada anak. '

    . Bakteri

    Bakteri penyebab diare di negara berkembang umumnya adalahC

    a. DiarrheagenicEscherichia coli .

    2

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    3/26

    1nteroto8igenic E. coli (1*10) menyebabkan diare pada bayi dan anak. *ransmisinya

    melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Pada 1*10 dikenal faktor

    9irulen yaitu

    • 2aktor kolonisasiC menyebabkan 1*10 dapat melekat pada sel epitel usus halus.

    • 1nterotoksinC toksin yang tidak tahan panas yang menyebabkan diare dengan &alan

    merangsang akti9itas en im adenil siklase seperti halnya toksin kolera dan toksin

    yang tahan panas melalui en im guanil siklase.

    1*10 tidak menyebabkan kerusakan mikro9ili atau in9asif. Diare biasanya berlangsung 3 hari,

    tapi bisa menetap lama. :,'

    1nteropathogenic E. coli (1P10) merupakan penyebab diare yang umumnya ditemukan

    pada anak berumur 4 tahun.1P10 dapat menyebabkan diare berair disertai muntah dan

    panas pada bayi dan anak. Diare biasanya terbatas tetapi dapat berat dan menetap

    terutama pada anak yang tidak minum ASI. :,'

    1nteroin9asi9e 1schericia coli (1I10). Biasanya apatogen, tetapi sering pula

    menyebabkan "EB diare karena keracunan makanan. Secara biokimia7i dan serologis

    bakteri ini menyerupai Shigella spp. Dapat menembus mukosa usus halus, berkembang

    biak di dalam kolonosit dan menyebabkan disentri basiler. '

    1nteroadherent 1schericia coli (1A10). Bakteri ini mampu melekat dengan kuat pada

    mukosa usus halus dan menyebabkan perubahan morfologis. Diduga bakteri inimengeluarkan sitotoksin, dapat menyebabkan diare berair sampai lebih dari : hari. :

    1nterohemorrhagic 1schericia coli (1 10). Serotip 5% :C%%: mneyebabkan colitis

    hemoragik. *ransmisinya melalui makanan, berupa daging yang dimasak kurang matang.

    Diare ini disertai nyeri kolik kram tanpa diseryai panas, diare cair disertai darah. 1 10

    menghasilkan sitotoksin yang dapat menyebabkan edem dan perdarahan kolon maupun

    hemolitic uremic syndrome .'

    b. Campylobacter

    Campylobacter adalah salah satu bakteri yang menimbulkan diare berair, berlendir dan

    berdarah,serta sering ditemukan pada bayi dan anak berumur 4 tahun. Infeksi berhubungan

    dengan tempat tinggal yang dekat dengan peternakan. 0.Fe&uni meghasilkan buah toksin yaitu

    sitotoksin dan toksin yang tidak tahan panas. :,'

    c. Shigella species

    3

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    4/26

    S. sonnei C penyebab diare tersering di negara ma&u

    S. flexneri C penyebab diare tersering di negara berkembang

    S. dysenteriae tipe % (Sd%) G memproduksi toksin Shiga

    Bakteri ini sering terdapat pada anak yang baru bisa ber&alan dan anak yang lebih tua.

    He&alanya panas dan diare cair berdarah disentri. *enesmus dank ram perut &uga sering ter&adi. :,'

    d. Vibrio cholerae

    V. cholerae serogrup -% and -%3; adalah &enis bakteri yang menimbulkan diare.

    Biasanya diare yang muncul ber7arna seperti air cucian beras,berair, dan berlendir. He&ala

    muntah &uga sering ditemukan. Pada anak hipoglikemia akibat diare dapat menimbulkan ke&ang

    dan kematian. :

    e. Salmonella

    Infeksi bakteri ini disebabkan oleh makanan yang berasal dari binatang, seperti daging,telur dan susu serta makanan daging dalam kaleng. Diare pada infeksi ini biasanya disertai mual,

    kram perut dan panas. Anak yang berisiko tinggi terinfeksi adalah bayi dan anak dengan status

    imunokompromis. :,'

    3. Parasit

    Fenis parasitnya adalahC Cryptosporidium parvum, Giardia intestinalis, Entamoeba

    histolytica, and Cyclospora cayetanensis. "asus diare akibat infeksi oleh agen parasit ini &arang

    ter&adi pada anak di negara berkembang. Pre9alensi diare akibat G. intestinalis sekitar dan

    infeksi oleh 0ry ptosporidium and Cyclospora sekitar 5 35 , bersifat asimtomatik. Penularan

    dapat melalui makanan, air atau kontak langsung orang ke orang. '

    2.4 Patogenesis

    Pada proses normal, sekitar sembilan Eiter (E) cairan akan mele7ati saluran pencernaan

    setiap hari. Fumlah ini melingkupi dua E asam pencernaan, satu liter sali9a, satu liter cairan

    empedu, dua E asam pankreas, satu liter sekresi usus, dan dua liter sisanya akan diserap.

    Sembilan liter cairan ini, hanya sekitar % 5 55 mE yang akan sampai dan ada di dalam tin&a

    setelah semua proses penyerapan selesai. ;

    Diare akut infeksi diklasifikasikan secara klinis dan patofisiologis men&adi diare non

    inflamasi dan diare inflamasi. Diare Inflamasi disebabkan in9asi bakteri dan sitotoksin di kolon

    4

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    5/26

    dengan manifestasi sindroma disentri dengan diare yang disertai lendir dan darah. He&ala klinis

    yang menyertai keluhan abdomen seperti mulas sampai nyeri seperti kolik, mual, muntah,

    demam, tenesmus, serta ge&ala dan tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan tin&a rutin secara

    makroskopis ditemukan lendir dan atau darah, serta mikroskopis didapati sel leukosit

    polimorfonuklear. %5

    Pada diare non inflamasi, diare disebabkan oleh enterotoksin yang mengakibatkan diare

    cair dengan 9olume yang besar tanpa lendir dan darah. "eluhan abdomen biasanya minimal atau

    tidak ada sama sekali, namun ge&ala dan tanda dehidrasi cepat timbul, terutama pada kasus yang

    tidak mendapat cairan pengganti. Pada pemeriksaan tin&a secara rutin tidak ditemukan leukosit. %%

    Diare berdasarkan mekanismenya dapat diklasifikasikan berdasarkan proses

    patofisiologinya yaitu osmotik, sekretori, inflamasi, diare dapat ter&adi akibat lebih dari satu

    mekanisme. Pada infeksi bakteri paling tidak ada dua mekanisme yang beker&a peningkatan

    sekresi usus dan penurunan absorbsi di usus. Infeksi bakteri menyebabkan inflamasi dan

    mengeluarkan toksin yang menyebabkan ter&adinya diare. Infeksi bakteri yang in9asif

    mengakibatkan perdarahan atau adanya leukosit dalam feses. J ⁹ʼ ⁰

    A. Dia e !smoti"

    Diare osmotik ter&adi akibat asupan dari bahan makanan yang tidak dapat diabsorpsi

    dengan baik, tetapi bahan tersebut larut dalam air sehingga akan menyebabkan retensi air dalam

    lumen usus. Banyaknya &umlah air dalam rongga usus ini yang menyebabkan timbulnya diare.

    Penyebab terbanyak adalah intoleransi laktosa dan penyerapan antasida yang mengandung

    magnesium. ;

    Pada diare osmotik didapatkan substansi intraluminal yang tidak dapat diabsorpsi dan

    menginduksi sekresi cairan. Biasanya keadaan ini berhubungan dengan ter&adinya kerusakan dari

    mukosa saluran cerna. Akumulasi dari at yang tidak dapat diserap, misalnya magnesium

    (laksan, antasid), karbohidrat atau asamamino lumen usus di dalam lumen usus menyebabkan

    peningkatan tekanan osmotik intraluminal, sehingga ter&adi pergeseran cairan plasma ke

    intestinal. ;

    5

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    6/26

    Akumulasi karbohidrat merupakan salah satu contoh dari tipe diare ini dan paling sering

    ter&adi. "arbohidrat seperti laktosa, sukrosa, glukosa dan galaktosa dalam &umlah cukup besar di

    intestinal dapat disebabkan oleh gangguan transportasi baik kongenital maupun didapat.

    isalnya pada intoleransi laktosa, ter&adi penurunan fungsi en im laktase dari brush border usus

    halus. Eaktosa tidak dapat dipecah sehingga tidak dapat diabsorpsi. Eaktosa yang tidak tercerna

    menarik air ke dalam lumen sehingga ter&adilah diare. Defisiensi en im laktase dapat ter&adi

    primer maupun sekunder. %%

    Berkurangnya atau tidak adanya en im pankreatik dan gangguan asam empedu dapat

    men&adi salah satu penyebab diare osmotik, contohnya pada ileum terminal. Pada penyakit ini,

    ileum terminal tidak dapat mengabsorpsi asam empedu dengan baik, sehingga mengakibatkan

    berkurangnya cadangan asam empedu dan mengganggu penyerapan lemak. *imbunan lemak yang tidak terabsorpsi akan meningkatkan tekanan osmotik intraluminal dan akhirnya

    menimbulkan diare. %5%%

    Pada penyakit celiac, ter&adi penumpulan 9ili 9ili sepan&ang usus halus sebagai akibat

    respon imun terhadap antigen. Penumpukan 9ili ini mengakibatkan gangguan penyerapan dan

    menimbulkan ter&adinya diare. %5

    Atrofi mikro9illi kongenital, ter&adi penurunan fungsi absorpsi karena adanya gangguan perkembangan brush border secara genetik. Hangguan motilitas (7aktu transit di intestinal

    terlalu cepat) menyebabkan penyerapan tidak adekuat dan menimbulkan at tak terserap di dalam

    usus. 0ontohnya pada irritablebo elsyndrome , hyperthyroidism , dan pseudo!

    obstruction ."arakteristik dari diare osmotik adalah diare akan membaik bila penderita

    dipuasakan atau membatasi asupan dan mengatasi factor pencetus. %%

    B. Dia e Se" eto i"

    Hangguan sekresi ter&adi saat masuknya &asad renik yang masih hidup ke dalam usus

    halus setelah berhasil mele7ati rintangan asam lambung, lalu &asad renik tersebut berkembang

    biak dan mengeluarkan toksik di dalam usus halus, dan akibat toksin tersebut ter&adi hipereksresi

    cairan yang selan&utnya men&adi diare. ;

    6

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    7/26

    Diare sekretorik mempunyai karakteristik adanya kehilangan banyak air dan elektrolit

    dari saluran pencernaan. Diare sekretorik ter&adi karena adanya hambatan absorpsi $a oleh 9ilus

    entrosit serta peningkatan sekresi 0l oleh kripti. $ormalnya $aK masuk ke dalam sel saluran

    cerna dengan mekanisme pompa $aK, yang memungkinkan ter&adi pertukaran $aK, glukosa,

    $a,K, asam amino, $aK K dan proses elektrogenik melalui $a channel. 0l masuk ke dalam

    ileum melalui pertukaran 0l 0-3 . Saat bakteri masuk ke traktus digesti9us, bakteri tersebut

    akan mengeluarkan toksin yang akan merangsang epitel usus sehingga ter&adinya peningkatan

    akti9itas en im adenil siklase atau en im guanil siklase. Sebagai akibat peningkatan en im en im

    tersebut, akan ter&adi peningkatan cA P (cylclic adenosine monophosphate) atau cH P (cylclic

    guanil monophosphate), yang memiliki kemampuan merangsang sekresi klorida , natrium dan air

    dari dalam sel ke lumen usus, yang kemudian ter&adi hiperperistaltik usus untuk mengeluarkan

    cairan tersebut. %%

    Peningkatan sekresi pada sel kripte dengan hasil akhir berupa peningkatan sekresi cairan

    yang melebihi kemampuan absorpsi maksimum dari kolon dan berakibat adanya diare. Pada

    diare sekretorik biasanya pengeluaran tin&a menetap meskipun dipuasakan dan memiliki

    komposisi elektrolit yang isotonik. *ipe diare ini banyak ter&adi pada diare yang disebabkan oleh

    infeksi, misalnya akibat enterotoksin "olera, 1. 0oli, dan lain lain. In9asi bakteri tersebut

    diikuti oleh pembengkakan dan kerusakan sel epitel mukosa usus yang menyebabkan ditemukan

    sel sel leukosit dan eritrosit dalam tin&a. %%

    7

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    8/26

    Hambar .% Proses sekresi cairan pada diare sekretorikJ

    2.# Patologi

    I. Bakteri

    A. 1scherichia coli

    1schericia ccoli enteropatogenik (1P10) merupakan penyebab diare terpenting pada bayi

    terutama di negara berkembang. 1P10 sebelumnya dikaitkan dengan 7abah dfiare di ruang pera7atan di negara ma&u. 1P10 menempel pada sel mukosa usus halus. 2aktor yang

    diperantarai oleh kromosom meningkatkan perlekatan. *erdapat kehilangan mikro9illi serta

    pembentukan dan filamen aktin, dan kadang kadang 1P10 masuk ke dalam sel mukosa. Akibat

    infeksi 1P10 akan timbul diare yang encer yang biasanya dapat sembuh sendiri. %

    1schericia coli 1nterotoksigenik (1*10) adalah penyebab umum diare pada bayi di

    negara berkembang. Beberapa strain 1*10 menghsilkan eksotoksin yang tidak tahan panas yang

    berada di ba7ah kendali genetik plasmid. Sub unit B nya menempel pada gangliosida H % di

    brush broder sel epitel usus halus dan memfasilitasi masuknya subunit A kedalam sel yang

    kemudian mengakti9asi adenil siklase. al ini meningkatkan konsentrasi lokal siklik adenosin

    monofosfat yang mengakibatkan hipersekresi air dan klorida yang banyak serta menghambat

    reabsorbsi natrium. Eumen usu teregang oleh air ter&adi hipermotilitas dan diare berlangsung

    beberapa hari. %

    8

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    9/26

    1schericia coli 1nteroagregatif (1A10) menyebabkan diare akut dan kronik (durasi = %!

    hari. Bakteri ini menyebabkan penyakit yang di tularkan melalui makanan di negara industri.

    Lang ditandai oleh pola perlekatan yang khas pada sel manusia.1A10 memproduksi hemolisin

    dan S* (enterotoksin yang tahan panas). Bakteri ini melekat pada sel mukosa uus halus dan

    menghasilkan enterotoksin sehingga mukosa rusak dan menghasilkan diare. %

    1scheria coli 1nteroin9asif (1I10) menimbulkan penyakit yang sangat mirip dengan

    shigelosis. Penyakit ini ter&adi paling sering pada anak anak di negara berkembang. Bakteri ini

    menembus sel mukosa usus besar dan menimbulkan kerusakan &aringan mukosa sehingga lapisan

    mukosa terlepas. %

    B. >ibro cholerae

    >ibro cholerae adalah bakteri gram negatif berbentuk koma yang dahulu menyebabkan

    pandemi dare. >ibro cholera bersifat patogenik hanya pada manusia= seseorang yangmempunyai tingkat keasaman lambung normal harus menelan >ibro %5 %5 atau lebih agar dapat

    terinfeksi &ika medium pemba7anya adalah air oleh karena organisme tersebut rentan terhadap

    asam dan &ika medium pemba7anya adalah makanan diperlukan organisme sebanyak %5 %5!

    agar terinfeksi. Setiap obat atau keadaan yang menurunkan dera&at keasaman lambung membuat

    seseorang itu men&adi lebih rentan terhadap infeksi >.0holera. >ibro cholera tidak memasuki

    aliran darah tetapi tetap berada dalam usus. >ibro cholera yang9irulen menempel pada mikro9ili

    brush broder sel epitel. Di tempat ini mereka berkembang biak dan mengeluarkan toksin kolera

    dan mungkin musinase endotoksin.JM

    Diare sekretorik yang khas pada penyakit ini disebabkan oleh pengeluaran toksin kolera.

    *oksin kolera terdiri dari lima peptida pengikat B dan satu peptida katalitik. Peptida B yang

    berfungsi sebagai mengikat karbohidarat di gangliosida H % di permukan sel epitel usus halus

    dan memnungkinkan masuknya subunit toksin a melalui ka9eola ke endosom sel. *ransport sub

    uni A dari endosom ke dalam sitoplasma sel diikuti oleh pemutusan ikatan disulfida yang

    menyatukan dua frgmen peptida (A% dab A ) yang akan menyebabkan J# C

    %. A% berinteraksi dengan protein sitosol 5 yang disebut faktor ribosilasi ADP (A?2 )

    . "ompleks A% A?2 mengkatalis ribosilasi ADP suatu protein H!; ( H sa )

    3. Pengikatan $AD ($ikotinamid adenin dinukleotida) dan H*P (Huanosine thripospat

    yang mengatur aktifitas adenilat siklase) mengakitfkan H sa yangkemudian merangsang dan

    terikat ke adenilat siklase. H sa yang telah mengalami ribosilasi ADP secara permanen

    9

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    10/26

    berada dalam keadaan aktif terikat ke H*P sehingga aktifasi adenilat siklase ter&adi terus

    menerus.

    !. Adenilat siklase aktif menyebabkan peningkatan pembentukan cA P intrasel dari A*P

    . A P siklik merangsang sekresi khlorida dan bikarbonat disertai sekresi natrium dan air dan

    menghamabta reabsorbsi khlorida dan natrium.

    0. Shigella

    Spesies shigela adalah anerob fakultatif negatif gram yang hanya menginfeksi manusia.

    Penularannya secara oro fekal dan hanya diperlukan sedikit kuman untuk menimbulkan

    penyakit. Bakteri shigella mengin9asi sel mukosa usus tetapi biasanya tidak mele7ati lamina

    propia.Disentri timbul ketika bakteri lolos dari fagolisosom sel epitel berkembang biak didalam

    sitoplsma dan merusak sel pe&amu. JM

    D. SalmonellosisSalmonelosis adalah bakteri gram negatif berflagela yang dapat menyebabkan

    gastroenteritis yang ditularkan melalui makanan dan minuman. Salmonela mengin9asi sel epitel

    usud dan makrofag &aringan . In9asi sel epitel usus dikontrol oleh gen gen in9asi yang diinduksi

    oleh tekanan oksigen yang rendah di usus. Hen gen ini mengode protein yang berperan dalam

    perlekatan dan rekrutment protein sitoskeleton pe&amu yang menyebabkan internalisasi bakteri.

    Pertumbuhan di dalam makrofag &uga sangat penting dalam patogenitas kuman ini dan hal ini

    tampaknya diperantarai oleh gen gen bakteri yang terinduksi oleh Ph asam didalam fagolisosom

    makrofag. Sistem saraf usus &uga merupakan regulator penting bagi sekresi cairan di usus

    normal. Eengkung reflek sistem saraf akan memberikan respon berupa peningkatan fungsi

    sekresi sel epitel &ika permukaan usus terpapar oleh patogen enterik seperti salmonella. %

    1. 0ampylobakter

    0ampylobakter menyebabkan diare dan penyakit sistemik serta merupakan penyebab

    infeksi yang tersebar paling luas seluruh dunia. -rganisme ini berbentuk koma, berflagela dan

    tergolong bakteri gram negatif. "ebanyakan infeksi campylobacter dan atau salmonella

    merupakan infeksi sporadik &uga dapat disebabkan oleh kontak dengan an&ing yang terinfeksi.

    Eedakan kasus campylobacter biasanya berkaitan dengan susu yang tidak di pasteurisasi atau air

    yangtercemar. %

    Infeksi ini didapat melaui rute oral dari makanan atau minuman atau kontak dengan

    he7an atau produk he7an yang terinfeksi. 0ampylobacter &e&eni sensitif terhadap asam lambung

    10

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    11/26

    dan diperlukan sekitar %5 ! organisme untuk menimbulkan infeksi. -rganisme ini bermultiplikasi

    didalam usus kecil, mengin9asi epitel dan menyebabkan inflamasi yang mengakibatkan

    munculnya sel darah merah dan putih pada feses. *iga kemungkinan manifestasi klinik infeksi

    campylobacter yaituJ#C

    %. Diare yang tidak bergantung ada atau tidaknya in9asi bakteri

    . Disentri berupa darah dan mukus dalam tin&a

    3. Demam enterik &ika bakteri berproliferasi didalam lamina propia dan kelen&ar limfe

    mesenterium

    II. >irus

    %. ?ota9irus ( ikro)

    ?ota9irus merupakan penyebab utama penyakit diare pada bayi dan anak di seluruh

    dunia. asa inkubasi selama % 3 hari. ?ota9irus menginfeksi sel pada 9ili usus halus (mukosalambung dan kolon tidak terkena). >irus ini bermultiplikasi di dalam sitoplasma enterosit dan

    merusak mekanisme transpor. Salah satu protein pengode rota9irus adalah enterotoksin 9urus dan

    menginduksi sekresi dengan memicu lintasan transduksi sinyal. Sel yang rusak dapat pecah

    dalam lumen usus dan melepaskan banyak 9irus yang terlihat dalam feses ( hingga %5 %5 partikel

    per gram feses ) 1kskresi 9irus biasanya berlangsung selama % hari pada orag yang sehat

    tetapi bisa lebih lama pada orang yang kurang gi i. Diareyg disebabkan oleh 9irus ini daoat

    ter&adi akibat gangguan abosrbsi natrium dan glukosa karena sel 9ili yang rusak digantikan oleh

    kripta imatur yang tidak mengabsorbsi dan diperlukan 7aktu sekitar 3 ' minggu utuk

    mengembalikan fungsi normal. %!

    . Adeno9irus

    erupakan penyebab ketiga gastroenteritis 9irus yang paling sering ter&adi pada bayi dan

    anak. Banyak adeno9irus bereplikasi dalam sel usus dan terdapat dalam tin&a, tetapi keberadaan

    sebagian besar serotipe tidak menyebabkan gastroenteritis, namun dua serotipe yaitu tipe !5 dan

    !% menyebabkan gastroenteritis. Adeno9irus tipe !5 dan !% dapat ditemukan dalam &umlah besar

    dalam tin&a.%

    2.$ %anifestasi Klinis

    anifestasi klinik dan ge&ala klinik diare berhubungan dengan infeksi patogen dan

    berapa banyak kuman yang menginfeksi, dan daya penetrasi kuman ke dalam usus. anifestasi

    klinis &uga dipengaruhi oleh perkembangan komplikasi (dehidrasi dan ketidakseimbangan

    11

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    12/26

    elektrolit) dan lingkungan dari tempat yang diinfeksi pathogen. Saluran cerna yang diinfeksi oleh

    to8in S. aureus menimbulkan onset mual dan muntah yang cepat pada 6 &am pertama, dengan

    demam, kram perut dan diare dalam ' : &am. %6

    Diare yang encer disertai kram perut setalah ' %6 &am merupakan 7aktu inkubasi untuk

    enterotoksin yang di produksi 0. Perferingens dan B. cereus. "ram perut dan diare encer setelah

    %6 !' &am adalah 7aktu inkubasi untuk noro9irus, beberapa enterotoksin bakteri cryptosporidium

    dan cylospora . Beberapa kuman seperti salmonella , shigella, C."e"uni, yesinis enterocolitica,

    enteroinvasive, or hemmoraghic E.coli dan >. para haemolitikus menyebabkan diare yang

    disertai perdarahan, kram perut, tenesmus dan demam. %:

    Diare berdarah dan kram perut setelah : % 5 &am merupakan masa inkubasi infeksi yang

    disebabkan oleh shigella dan shigato8in producing 1.coli contohnya 1. coli -% :C :. "uman

    yang menyebabkan diare disentri atau perdarahan dapat &uga hanya menyebabkan diare encer tanpa disertai demam.J ⁶

    eskipun manifestasi klinis diare akut pada anak tidak spesifik namun pada beberapa

    keadaan klinis dapat membantu mengidentifikasikan kategori diare, penyebab dan terapi yang

    diberikan. Infeksi usus menimbulkan tanda dange&ala gastrointestinal serta ge&ala lainnya bila

    ter&adi komplikasi ekstra intestinal termasuk manifestasi neurologik. He&ala ganstrointestinal bisa

    berupa diare, kram perut dan muntah. Sedangkan manifetasi sistemik ber9ariasi tergantung pada

    penyebabnya. J⁶

    Penderita dengan diare cair mengeluarkan tin&a yang mengandung se&umlah ion natrium,

    klorida, dan bikarbonat. "ehilangan cairan dan elektrolit ini bertambah bila ada muntah dan

    kehilnagan air &uga meningkat bila ada panas. al ini dapat menyebabkan dehidrasi, asidosis

    metabolik dan hipokalemia. Dehidrasi merupakan keadaan yang paling berbahaya karena dapat

    menyebabkan hipo9olemia, kolaps kardio9askular dan kematian bila tidak diobati dengan tepat.

    Dehidrasi yang menurut tonisitas plasma dapat berupa dehidrasi isotonik, dehidrasi hipertonik

    atau dehidrasi hipotonik. enurut dera&at dehidrasinya bisa tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan,

    dehidrasi sedang atau dehidrasi berat. J⁷

    Infeksi ekstraintestinal yang berkaitan dengan bakteri enteric pathogen antara lainC

    9ul9o9aginitis, infeksi saluran kemih, endocarditis, osteomyelitis, meningitis, pneumonia,

    hepatitis, peritonitis dan septik thrombophlebitis. He&ala neurologic dari infeksi usus bisa berupa

    paresthesia (akibat makan ikan, kerang, monosodium glutamate) hipotoni dan kelemahan otot. J⁷

    12

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    13/26

    anifestasi imun mediated ekstraintestinal biasanya ter&adi setelah diarenya sembuh, contohC

    *abel .% manifestasi imun mediated ekstraintestinalJ ⁶

    %anifestasi Ente opatogen te "ait?eacti9e arthritis Salmonella, shigela, Lersinia, camphylobacter,

    clostrodium difficileHuillain Barre Syndrome 0omphylobacterIg A nephropathy 0omphylobacterHlomerulonephritis Shigella, 0omphylbacter, salmonella1rythema nodusum Lersinia, 0omphylobacter, Salmonella

    emolytic anemia 0amphylobacter, Lersiniaemolytic /remic Syndrome S. Dysentrie, 1. coli

    Bila terdapat panas dimungkinkan karena proses peradangan atau akibat dehidrasi. Panas

    badan umumter&adi pada penderita dengan inflammatory diare. $yeri perut yang lebih hebat dan

    tenesmus yang ter&adi pada perut bagian ba7ah serta rectum menun&ukan terkenananya usus

    besar. J⁷

    ual dan muntah adalam simpton yang non spesifik akan tetapi muntah mungkin

    disebabkan oleh karena organisme yang menginfeksi saluran cerna bagian atas sepertiC enteric

    virus , bakteri yang meproduksi enterotoksin, Giardia dan Cryptosporidum .J⁷

    untah &uga sering ter&adi pada non inflammatory diare . Biasanya penderta tidak panas

    atau hanya subfebris, nyeri perut periumbilikal tidak berat, atery diare , menun&ukan bah7a

    saluran cerna bagian atas yang terkena. -leh karena pasien immunocompromised memerlukan

    perhatia khusus, informasi tentang adanya imunodefisiensi atau penyakit kronis sangat penting.J ⁷

    *abel . He&ala klinik masing masing kuman penyebab diare akutJ ⁷

    He&ala

    klinik

    rota9irus Shigella Salmonell

    a

    1*10 1I10 "olera

    asa tunas

    Panas

    ual dan

    muntah

    $yeri perut

    %: :

    &am

    K

    Sering

    *enesmus

    ! !'

    &am

    KK

    Farang

    *enesmus

    kramp

    6 : &am

    KK

    Sering

    *enesmus

    kolik

    6 : &am

    K

    6 : &am

    KK

    *anesmus

    kramp

    !' : &am

    Sering

    *anesmus

    "ramp

    13

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    14/26

    $yeri

    kepala

    Eamanya

    sakit

    Sifat *in&a

    >olume

    2rekuensi

    "onsistensi

    Darah

    Bau

    +arna

    Eeukosit

    Eain lain

    : hari

    Sedang

    %58 hari

    0air

    Eangu

    "uning

    hi&au

    Anore8ia

    K

    =:hari

    Sedikit

    =%58 hari

    Eembek

    Sering

    N

    erah

    hi&au

    K

    "e&ang N

    K

    3 :hari

    Sedikit

    Sering

    Eembek

    "adang

    Busuk

    "ehi&auan

    K

    sepsisN

    3 hari

    Banyak

    Sering

    0air

    *ak

    ber7arn

    a

    meteoris

    mus

    >ariasi

    Sedikit

    Sering

    Eembek

    K

    *idak

    erah

    kehi&auan

    Infeksi

    sistemik

    3 hari

    Banyak

    *erus

    menerus

    0air

    Amis khas

    seperti air

    cucian beras

    N

    2.$ Diagnosis

    14

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    15/26

    1. Anamnesis

    Pada anamnesis perlu ditanyakan hal hal sebagai berikutC lama diare, frekuensi, 9olume,

    konsistensi tin&a, 7arna, bau, ada tidak lendir, dan darah. Bila disertai muntahC 9olume dan

    frekuensinya. "encingC biasa, berkurang, &arang, atau tidak kencing dalam 6 ' &am terakhir.

    akanan dan minuman yang diberikan selama diare. Adakah panas atau penyakit lain yang

    menyertai seperti batuk, pilek, otitis media, campak.J ⁸

    *indakan yang telah dilakukan ibu selama anak diareC member oralit, memba7a berobat

    ke Puskesmas atau ke ?umah Sakit dan obat obatan yang diberikan serta ri7ayat imunisasinya.J ⁸

    2. Peme i"saan fisi"

    Pada pemeriksaan fisik perlu diperiksaC berat badan, suhu tubuh, frekuensi denyut &antung

    dan pernafasan serta tekanan darah. Selan&utnya perlu dicari tanda tanda utama dehidrasiC

    kesadara, rasa haus, dan turgor kulit abdomen dan tanda tanda tambahan lainnya, seperti ubunubun besar cekung atau tidak, mata co7ong atau tidak, ada atau tidak adanya air mata, bibir,

    mukosa mulut, dan lidah kering atau basah.J ⁸

    Pernafasan yang cepat dan dalam indikasi adanya asidosis metabolic. Bisingusus yang

    lemah atau tidak ada bila terdapat hipokalemi. Pemeriksaanekstremitas perlu karena perfusi dan

    capillary refill dapat menentukan dera&at dehidrasi yang ter&adi.J ⁸

    Penilaian beratnya atau dera&at dehidrasi dapat ditentukan dengan cara obyektif yaitu

    dengan membandingkan berat badan sebelum dan selama diare dan subyektif dengan

    menggunakan kriteria + -, Skor aurice "ing, kriteria +?, dan lainnya.J ⁸

    *abel .3 Penentuan dera&at dehidrasi menurut +? 553J ⁸

    Simptom %inimal ata&

    tanpa de'id asi(

    Ke'ilangan BB

    ) 3*

    De'id asi

    +ingan ,

    Sedang(

    Ke'ilangan BB

    3- *

    De'id asi

    Be at(

    Ke'ilangan BB

    / *

    "esadaran Baik $ormal, lelah,gelisah, irritable

    Apatis, letargi,tidak sadar

    Denyut Fantung $ormal $ormal

    meningkat

    *akikardi,

    bradikardia pada

    kasus berat"ualitas nadi $ormal $ormal Eemah, kecil,

    15

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    16/26

    melemah tidak terabaPernafasan $ormal $ormal cepat Dalam

    ata $ormal Sedikit co7ong Sangat co7ongAir mata Ada Berkurang *idak ada

    ulut dan lidah Basah "ering Sangat kering

    0ubitan kulit Segera kembali "embali 4 detik

    "embali = detik

    Capillary refill $ormal eman&ang eman&ang,

    minimal1kstremitas $ormal Dingin Dingin, mottled,

    sianotik"encing $ormal Berkurang inimal

    Penilaian A B 0EihatC

    O "eadaan

    umum

    Omata

    Oair mata

    Omulut dan lidah

    Orasa haus

    Baik, sadar

    $ormal

    Ada

    Basah

    inum biasa

    (tidak haus)

    Helisah, re7el

    0ekung

    *idak ada

    "ering

    aus, ingin

    minum banyak

    Eesu, lunglai

    atau tidak sadar

    Sangat cekung

    dan kering

    "ering

    Sangat kering

    alas minum

    atau tidak bisa

    minumPeriksa C turgor

    kulit

    "embali cepat "embali lambat "embali sangat

    lambatasil

    pemeriksaan

    *anpa dehidrasi Dehidrasi

    ringan sedang

    Dehidrasi berat

    *erapi ?encana *erapi

    A

    ?encana *erapi

    B

    ?encana *erapi

    0

    3. 0a o ato i&m

    Pemeriksaan laboratorium lengkap pada diare akut pada umumnya tidak diperlukan

    hanya pada keadaan tertentu mungkin diperlukan misalnya penyebab dasarnya tidak diketahui

    16

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    17/26

    atau ada sebab sebab lain selain diare akut atau pada penderita dengan dehidrasi berat, contohnya

    pemeriksaan darah lengkap, kultur urin, dan tinha pada sepsis atu infeksi saluran kemih.J ⁸

    Pemeriksaan laboratorium yang kadang kadang diperlukan diare akutC

    DarahC darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah, kultur dan tes

    kepekaan terhadap antibiotika /rinC urin lengkap, kultur, dan tes kepekaan terhadap antibiotika.J ⁸

    *in&a Pemeriksaan makroskopik tin&a perlu dilakukan pada semua penderita dengan diare

    meskipun pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan. *in&a yang atery dan tanpa mukus atau

    darah biasanya disebabkan oleh enterotoksin 9irus, proto oa, atau disebabkan oleh infeksi di luar

    saluran gastrointestinal.J ⁸

    *in&a yang mengandung darah atau mukus bisa disebakan infeksi bakteri yang

    menghasilkan sitotoksin, bakteri enteroin9asif yang menyebabkan peradangan mukosa atau

    parasit usus sepertiC E. histolytica, #. coli, dan $. trichiura. Apabila terdapat darah biasanya

    bercampur dalam tin&a kecuali pada infeksi E. histolytica darah sering terdapat pada permukaan

    tin&a dan pada infeksi E%EC terdapat garis garis darah pada tin&a. *in&a yang berbau busuk

    didapatkan padainfeksi dengan Salmonella, Giardia, Crytosporidium, dan Strongyloides. J⁸

    Pemeriksaan mikroskopik

    Pemeriksaan mikroskopik untuk mencari adanya leukosit dapat memberikan informasi

    tentang penyebab diare, letak anatomis serta adanya proses peradangan mukosa. Eeukosit dalam

    tin&a diproduksi sebagai respon terhadap bakteri yang menyerang mukosa kolon. Eeukosit yang

    positif pada pemeriksaan tin&a menun&ukkan adanya kuman in9asi9e atau kuman yang

    memproduksi sitotoksin seperti Shigella, Salmonella, C. "e"uni, E&EC, C.difficile, '. enterolytica,

    V. parahaemolyticus dan kemungkinan (eromonas atau ). shigelloides. Eeukosut yang

    ditemukan pada umumnya adalah leukosit P $, kecuali pada S. typhii leukosit mononuklear.

    *idak semua penderita kolitis terdapat leukosit pada tin&anya, pasien yang terinfeksi dengan E.

    hystolitica pada umumnya leukosit pada tin&a minimal. Parasit yang menyebabkan diare pada

    umumnya tidak memproduksi leukosit dalam &umlah banyak. $ormalnya tidak diperlukan pemeriksaan untuk mencari telur atau parait kecuali terdapat ri7ayat baru sa&a bepergian ke

    daerah resiko tinggi, kultur tin&a negati9e untuk enteropatogen, diare lebih dari % minggu atau

    pada pasien immunocompromised. Pasien yang dicurigai menderita diare yang disebabkan

    giardiasis, cryptosporidiosis, isosporiasis, dan strongylodiasis di mana pemeriksaan tin&a negatif,

    aspirasi atau biopsi duodenum atau yeyunum bagian atas mungkin diperlukan. "arena organism

    17

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    18/26

    ini hidup di saluran cerna bagian atas, prosedur ini lebih tepat daripada pemeriksaan tin&a. Biopsi

    duodenum adalah metoda yang spesifik dan sensiti9e untuk diagnosis giardiasis, strongylodiasis

    dan proto oa yang membentuk spora. E. hystolitica dapat didiagnosis dengan cara pemeriksaan

    mikroskopik tin&a segar. *ropho oit biasanya ditemukan pada tin&a cair sedangkan kista

    ditemukan pada tin&a yang berbentuk. *ehnik konsentrasi dapat membantu untuk menemukan

    kista amuba. Pemeriksaan serial mungkin diperlukan oleh karena ekskresi kista sering ter&adi

    intermitten. Se&umlah tes serologis amubiasis untuk mendeteksi tipe dan konsentrasi antibody

    &uga tersedia. Serologis test untuk amuba hamper selalu positif pada disentri amuba akut dan

    amubiasis hati.J ⁸

    "ultur tin&a harus segera dilakukan bila dicurigai terdapat %emolytic *remic Syndrome

    +%*S , diare dengan tin&a berdarah, bila terdapat leukosit pada tin&a, "EB diare dan pada

    penderita immunocompromised. J⁸

    -leh karena bakteri tertentu seperti '. enterocolitica, V. cholera, V. )arahaemolyticus,

    (eromonas, C. difficile, E. coli - /01%0 dan Camphylobacter membutuhkan prosedur

    laboratorium khusus untuk identifikasinya, perlu diberi catatan pada label apabila ada salah satu

    dicurigai sebagai penyebab diare yang ter&adi. Deteksi toksin C. difficile sangat berguna untuk

    diagnosis antimicrobial kolitis. )roctosigmoidoscopy mungkin membantu dalam menegakkan

    diagnosis pada penderita dengan symptom colitis berat atau penyebab inflammatory enteritis

    syndrome tidak &elas setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium terapi.J ⁸

    2. Penatala"sanaan

    %. ?ehidrasi

    ana&emen dehidrasi tetap merupakan dasar terapi diare. Anak anak, terutama bayi,

    lebih rentan daripada orang de7asa terhadap dehidrasi karena kebutuhan cairan dan elektrolit

    dasar per kilogram berat badannya lebih besar dan karena mereka tergantung pada orang lain

    untuk memenuhi kebutuhan ini. Dehidrasi harus die9aluasi dengan cepat dan dikoreksi dalam

    7aktu ! 6 &am tergantung dari dera&at dehidrasi dan estimasi kebutuhan cairan harian. J⁹

    *abel .! Penilaian Dehidrasi 5

    ?ingan Sedang Berat*ekanan Darah $ormal $ormal sampai sampai*eakana $adi $ormal $ormal sampai2rekuensi Fantung $ormal $aik *akikardi"ulit $ormal *urgor menurun *urgor menurun2ontanela $ormal $ormal 0ekung

    18

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    19/26

    embran ukosa Sedikit kering "ering "ering

    1kstremitas Perfusi baik Pengisian kembali

    kapiler lambat

    Dingin, berbintik

    (mottled )Status ental $ormal $ormal sampai lesu Eesu, koma"eluaran /rin Sedikit berkurang Berkurang *idak ada

    aus Berkurang tidak ada*erapi ?ehidrasi -ral (*?-) adalah pemberian cairan melalui mulut untuk mencegah

    atau mengoreksi dehidrasi yang disebabkan diare. *erapi rehidrasi oral adalah mana&emen

    standard untuk gastroenteritis akut karena dinilai efektif dan hemat biaya. 5 0airan ?ehidrasi -ral

    (0?-) adalah cairan yang khusus dikembangkan untuk terapi rehidrasi oral. 0airan rehidrasi oral

    yang lebih efektif dan osmolaritas yang lebih rendah (yang konsentrasi natrium dan glukosanya

    dikurangi, yang berefek berkurangnya muntah, berkurangnya &umlah feses, dan penurunan

    kebutuhan untuk infus intra9ena dibandingkan dengan 0?- yang standard) telah dikembangkan

    untuk penggunaan secara global./ntuk anak anak yang tidak bisa menoleransi pemberian 0?-

    melalui mulut (akibat muntah persisten ) pemberian 0?- dapat dilakukan melalui nasogastrik. %

    *abel . . "omposisi 0airan ?ehidrasi -ral dengan -smolaritas y

    mmol E $atrium :"lorida 6Hlukosa :"alium 5Sitrat %5-smolaritas *otal !

    Sumber C

    *erapi ?ehidrasi -ral diberikan pada dehidrasi ringan sampai sedang. 0airan hipotonik

    yang diberikan sebanyak : ml kgBB dalam 3 &am untuk mengganti kehilangan cairan yang

    telah ter&adi dan sebanyak %5 ml kgBB setiap diare. Selain itu, &ika anak menginginkan

    minum lebih banyak, berikan sesuai kehilangan cairan yang sedang berlangsung, mulailah

    memberi makan segera setelah anak ingin makan., lan&utkan pemberian ASI.M#

    Pada beberapa anak, terutama anak dengan syok atau yang tidak dapat menoleransi pemberian cairan oral membutuhkan rehidrasi intra9ena. 2aktor resiko yang berhubungan

    dengan dehidrasi berat yang mungkin membutukan rehidrasi intra9ena adalah umur di ba7ah 6

    bulan, prematuritas, menderita penyakit kronik, demam di atas 3' o0. Bila berumur di ba7ah 3

    bulan atau demam di atas 3; o0 bila berumur 3 36 bulan, diare berdarah, dan penutrunan

    kesadaran.?ehidrasi &uga dilakukan pada anak yang mengalami dehidrasi ringan sampai sedang

    19

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    20/26

    yang muntah setiap diberi minum 7alaupun telah diberikan dengan cara sedikit demi sedikit atau

    melalui pipa nasogastrik. 0airan intra9ena yang diberikan adalah ringer laktat atau $a0l 5,;

    dengan &umlah cairan dihitung berdasarkan berat badan. %',

    Penghitungan cairan pada anak dengan dehidrasi ringan sampai sedang C

    berat badan 3 %5 kg C 55 ml kgBB hari

    berat badan %5 % kg C %: ml kgBB hari

    berat badan = % kg C %3 ml kgBB hariiran

    Penghitungn cairan pada anak dengan dehidrasi berat C

    umur 4 % bulan C 35 ml kgBB dalam % &am pertama, dilan&utkan :5 ml kgBB dalam &am

    berikutnya

    umur = % bulan C 35 ml kgBB dalam % &am pertama, dilan&utkan :5 ml kgBB dalam , &am

    berikutnya cairan peroral bisa diberikan bila pasien sudah mau dan dapat minum, dimulai dengan

    ml kgBB selama proses rehidrasi.

    . Pemberian *ablet ink

    Defisiensi ink sering ter&adi pada anak anak di negara berkembang. *erapi suplemen

    mikronutrisi dengan ink ( 5 mg hari sampai diare berenti) dapat mengurangi durasi dan

    keparahan dari episode diare pada anak. Suplementasi dengan ink sulfat ( mg hari selama %5

    %! hari) dapat mengurangi insiden diare untuk 3 bulan. al ini mengurangi angka kematian di

    antara anak anak dengan diare persisten. Pemberian suplemen ink sulfat pada anak anak yang

    menderita diare persisten direkomendasikan oleh + -. 3 Pemberian tablet ink untuk anak 4 6

    bulanC % tablet (%5 mg hari ), untuk anak = 6 bulan C % tablet ( 5 mg hari ) Pemberian

    dilan&utkan selama %5 %! hari

    3. Pemberian akan

    elan&utkan pemberian makan yang bergi i merupakan suatu elemen yang penting dalam

    penatalaksanaan diare. ASI tetap diberikan, meskipun nafsu makan anak belum membaik,

    pemberian makan tetap diupayakan pada anak berumur 6 bulan atau lebih. Fika anak biasanya

    tidak diberi ASI, pikirkan untuk relaktasi atau beri susu formula yang biasa diberikan. Fika anak

    berumur 6 bulan atau lebih atau sudah makan makanan padat, beri makanan yang disa&ikan

    secara segar atau dimasak. Berikut adalah makanan yang direkomendasikan 3 C

    • /ntuk anak di ba7ah % tahun dan anak di atas % tahun dengan BB kurang dari : kg. Fenis

    20

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    21/26

    makanan yang diberikan, yaitu susu (ASI atau susu formula yang mengandung laktosa

    rendah dan asam lemak tidak &enuh), makanan setengah padat (bubur susu) atau makanan

    padat (nasi tim) bila anak tidak mau minum susu karena di rumah sudah biasa diberi

    makanan padat, susu khusus yaitu susu yang tidak mengandung laktosa atau susu dengan

    asam lemak berantai sedang tidak &enuh, sesuai dengan kelainan yang ditemukan. 3

    • /ntuk anak di atas % tahun dengan BB lebih dari : kg. Fenis makanan yang diberikan,

    yaitu makanan padat atau makanan cair susu sesuai dengan kebiasaan makan di rumah.

    A. Pemberian Antibiotik

    Pemberian antibiotik tidak selalu diindikasikan untuk anak anak. Antibiotik diberikan

    bila ada indikasi, misalnya disentri (diare berdarah) atau kolera. Pemberian antibiotik yang tidak

    rasional akan mengganggu keseimbangan flora normal usus sehingga dapat memperpan&ang

    lama diare dan 0lostridium difficile akan tumbuh yang akan menyebabkan diare sulit

    disembuhkan. Selain itu &uga dapat mempercepat resistensi kuman terhadap antibiotik. 3

    2. Kompli"asi

    Beberapa masalah mungkin ter&adi selama pengobatan rehidrasi. Beberapa diantaranya

    membutuhkan pengobatan khusus ! C

    • ipernatremia

    Penderita diare dengan natrium plasma = % 5 mmol E memerlukan pemantuan berkala

    yang ketat. *u&uannya adalah meurunkan natrium secara perlahan perlahan. Penurunan kadar

    natrium plasma yang cepat sangat berbahaya oleh karena dapat menimbulkan edema otak.

    ?ehidrasi oral atau nasogastric oralit adalah cara terbaik dan paling aman.#

    "oreksi penuruna $a dilakukan secara bertahap dengan pemberian cairan de8trose Q

    salin. Penurunan kadar $a tidak boleh lebih dari %5 m1R per hari karena bisa menyebabkan

    edema otak.M⁴

    iponatremiaAnak dengan diare yang hanya minum air putih atau cairan yang hanya mengandung

    sedikit garam, dapat ter&adi hiponatremia ($a,%35mol E). hiponatremia sering ter&adi pada anak

    dengan shigellosis dan pada anak malnutrisi berat dengan edema, oralit aman dan efektif untuk

    terapi dari hamper semua anak dengan hiponatremia. Bila tidak berhasil, koreksi $a dilakukan

    21

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    22/26

    bersamaan dengan koreksi cairan rehidrasi yaitu Cmemakai ?inger laktat atau normal saline.

    "adar $A koreksi (m1R E) % kadar $A serum yang di periksa di kalikan 5,6 dan dikalikan

    berat badan < diberikan dalam ! &am.M ⁴

    • iperkalemia

    Disebut hiperkalemia &ika ", m1R E, koreksi dilakukan dengan pemberian kalsium

    glukonas %5 sebanyak 5, % ml kgBB i.9. pelan pelan dalam %5 menit dengan monitor detak

    &antung.M⁴

    • ipokalemia

    Dikatakan hipokalemia bila "4 3, m1R E, koreksi dilakukan menurut kadar " C &ika

    kalium , 3, m1R E diberikan peroral : m1R kgBB hr dibagi 3 dosis. Bila "4 , m1R E

    makan diberikan secara intra9ena drip (tidak boleh bolus) dosisnya C 3, kadar " terukur 8 BB

    85,! K m1R kg BB ! &am dalam ! &am pertama, kemudian 5 &am berikutnya adalah (3,

    kadar " terukur8 BB85,! K % 68 m1R 8 BB).M ⁴

    ipokalemi dapat menyebabkan kelemahan otot, paralitik ileus, gangguan fungsi gin&al

    dan aritmia &antung. ipokalemia dapat dicegah dan kekurangan kalium dapat dikoreksi dengan

    menggunakan oralit dan memberikan makanan yang kaya kalium selama diare dan sesudah diare

    tertentu.M⁴

    2.1 P ognosisP enggantian cairan yang adekuat, pera7atan yang mendukung, dan terapi antimikrobial

    &ika diindikasikan, prognosis diare hasilnya sangat baik dengan morbiditas dan mortalitas yang

    minimal. Penderita dipulangkan apabila ibu sudah dapat sanggup membuat memberikan oralit

    kepada anak dengan cukup 7alaupun diare masih berlangsung dan diare bermasalah atau dengan

    penyakit penyerta sudah diketahui dan diobati.J ⁹

    2.11 Pen ega'an

    %. Pencegahan Primer

    a. eminum air yang aman bagi kesehatan

    al ini dapat dilakukan dengan peningkatan akses air bersih, peningkatan kualitas sumber

    air, dan penyimpanan air yang aman.

    b. Peningkatan higien dan sanitasi lingkungan

    22

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    23/26

    0aranya adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan sanitasi yang adekuat.

    c. >aksin

    ?ota9irus adalah 9irus pathogen yang menyebabkan dehidrasi hebat saat diare.

    Pemberian 9aksin 9irus ini umumnya dilakukan sebagai 9aksin rutin di beberapa negaradi dunia. Dua &enis 9aksin rota9irus yaitu ?ota*eRT and ?otari8T adalah 9aksin yang

    aman dan efektif untuk mencegah dehidrasi hebat pada diare. >aksin a7al diberikan pada

    anak berumur 6 dan % minggu dan dosis lengkap diberikan saat berumur ' bulan untuk

    ?ota*eR dan 6 bulan untuk ?otari8.

    >aksin campak pada anak &uga dapat diberikan karena pada penyakit campak anak bisa

    men&adi diare sehingga dapat menimbulkan kematian.

    d. Probiotik dan Prebiotik

    Ada beberapa studi yang menggunakan probiotik untuk pencegahan diare yang

    berhubungan dengan antibiotic (AAD). Studi pada anak menun&ukkan strain tertentu

    seperti #ifidobacterium lactis , Streptococcus thermophilus , Saccharomyces boulardii ,

    2actobacillus rhamnosus dapat mengurangi risiko AAD. Prebiotic didefinisikan sebagai

    senya7a makanan yang tidak dapat dicerna yang mempengaaruhi host dengan

    menstimulasi secara selektif akti9itas dan pertumbuhan beberapa bakteri di usus besar,

    sehingga dapat meningkatkan kesehatan penderita.

    . Pencegahan Sekunder

    a. Promosi menyusui dengan ASI dan nutrisi yang adekuat

    ASI mengandung nutrisi, antioksidan, hormone dan antibody yang dibutuhkan anaka

    untuk tumbuh dan berkembang. Anak yang diberi ASI eksklusif selama 6 bulan dan

    berlan&ut sampai umur tahun akan &arang terkena infeks dan penyakit yang parah

    dibandingkan dengan yang tidak diberi ASI.

    a. Suplemen >itamin A dan inc

    Suplemen 9itamin A dapat mengurangi sekitar %; ! tingkat mortalitas pada anak yang

    menderita diare dan campak. >itamin A &uga mengurangi keparahan dan komplikasi yang

    berhubungan dengan diare. Pemberian inc yang pada anak berguna untuk menganti

    23

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    24/26

    kehilangan inc saat diare karena inc berperan penting dalam proses pepertumbuhan dan

    perkebangan anak.

    DA2*A? P/S*A"A

    %. +orld ealth -rgani ation. *he treatment of diarrhea A manual for physicians and other

    senior health 7orkers. 55 < ! th re9ision. Hene9a C + - Press. 3.. "ementerian "esehatan ?epublik Indonesia. Panduan Sosialisasi *atalaksana Diare

    Balita. 5%%C Fakarta. 3.3. Subagyo B. Santoso $B. Diare akut. Dalam C Fuffrie , Soenarto SSL, -s7ari , arief S,

    ?osalina I, ulyani $S. Buku A&ar Hastroenterology hepatologi. Filid I. 5%5C Fakarta.

    /"" Hastroenterologi epatologiIDA. ppC': % 5!. asan ?, Alatas , editor. #uku 3uliah &lmu 3esehatan (nak *niversitas &ndonesia. C

    Infomedika. Fakarta. 55 .. ulfiRar AB. Acute Hastroenteritis in 0hildren dalam "liegman ?, Stanton B2, Schor

    $2, Behrman ?1. $elson 1ssentials of Pediatric. %; th ed. Sauders 1lse9ier. Philadelphia.

    55%%< halC%3 3.6. ?osari A, ?ini 1A, asrul. ubungan Diare dengan Status Hi i Balita di "elurahan

    Eubuk Buaya "ecamatan "oto *angah "ota Padang. Furnal 2akultas "edokteran

    /ni9ersitas Andalas. 5%3 < (3) C%%% %% .:. +orld gastroenterology -rganisation Hlobal Huidelines, 5% . Acute Diarre in Adults

    and 0hildrenC a Hlobal perspecti9e.

    ChttpC 777.7ordgastroenterologi.org assets e8port userfiles Acute 5DiarrheaUlongUppC!

    '. A arkum, Sofyan I, usein A, Ar7in A, Agus 2, Sudigdo S. Penyakit ?adang /sus C

    Infeksi. 1disi %. Fakarta 2" /I. %;;%< ppC!!; 5.;. asan ?, Alatas , editor. #uku 3uliah &lmu 3esehatan (nak *niversitas &ndonesia. C

    Infomedika. Fakarta. 55%5. +alker AD, Houlet -, "leinman 1?, Sherman P, Sheinder EB, Sanderson I?. Pediatric

    Hastrointestinal Disease. B0 Decker. $e7 Lork. 55!

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    25/26

    %3. "umar >, 0otran ?S, ?obbins SE.Buku a&ar patologi.: nd.ed. Saluran 0erna< Diare dan

    Disentri. >ol. %. FakartaC Penerbit Buku "edokteran 1H0, 55;< hal C' : ' '.

    %!. Fa7et , et al. ikrobilogi "edokteran. ?oe9irus, ?ota9irus C ?ota9irus. Salemba. edika,

    Fakarta. 55:< halC %:.

    % . Fa7et , et al. ikrobilogi "edokteran. ?oe9irus, ?ota9irus C ?ota9irus. Salemba. edika,

    Fakarta. 55:< halC !3:.

    %6. ulfiRar AB. Acute Hastroenteritis in 0hildren dalam "liegman ?, Stanton B2, Schor $2,

    Behrman ?1. $elson 1ssentials of Pediatric. %; th ed. Sauders 1lse9ier. Philadelphia.

    55%%

  • 8/17/2019 BAB II Diare Pada Anak 1

    26/26

    !. + -. Pelayanan "esehatan Anak Di ?umah Sakit. FakartaC + - Indonesia. 55'< ppC %33

    ! .

    . Pud&iadi A , egar Badriul, setyo, Idris $S, Handaputra 1P, armoniati 1D. Pedoman

    Pelayanan edis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Fakarta C IDAI. 5%5< ppC ' ;.

    6. Subagyo B. Santoso $B. Diare akut. Dalam C Fuffrie , Soenarto SSL, -s7ari , arief S,

    ?osalina I, ulyani $S. Buku A&ar Hastroenterology hepatologi. Filid I. Fakarta. /""

    Hastroenterologi epatologi IDA. 5%5