18
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan merupakan bagian dari Association of South East Nation (ASEAN). Pada era ASEAN Economic Community (AEC) ini penduduk Indonesia harus mempersiapkan diri baik dari segi mental maupun kemampuan untuk menghadapi persaingan secara terbuka dengan berbagai negara di ASEAN. Salah satu kemampuan yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi persaingan ini yaitu bijak dalam menyikapi masalah keuangan. Pada era ini setiap komponen pada masyarakat, termasuk didalamnya adalah pendidikan perkuliahan bagi para mahasiswa yang akan memperoleh pengetahuan mengenai keadaan yang sedang berlangsung saat ini dan berusaha mencari solusi dari permasalahan yang terjadi pada berbagai sektor yang semakin kompleks termasuk sektor ekonomi. Pada saat ini berinvestasi pada pasar keuangan atau financial assets menjadi sebuah cara yang mulai digemari oleh para pemilik modal untuk mengembangkan dana yang dimiliki. Instrumen keuangan adalah aset yang dapat diperdagangkan dalam bentuk apapun dan dapat dikategorikan tergantung pada bentuknya. Dewasa ini terdapat banyak instrumen keuangan, seperti yang ada pada pasar uang yaitu deposito dan tabungan yang termasuk pada instrumen kas yang nilainya ditentukan langsung oleh pasar, lalu ada saham dan obligasi yang merupakan isntrumen keuangan dari pasar modal. Instrumen keuangan pada pasar

BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah

penduduk terbesar keempat di dunia dan merupakan bagian dari Association of

South East Nation (ASEAN). Pada era ASEAN Economic Community (AEC) ini

penduduk Indonesia harus mempersiapkan diri baik dari segi mental maupun

kemampuan untuk menghadapi persaingan secara terbuka dengan berbagai negara

di ASEAN. Salah satu kemampuan yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi

persaingan ini yaitu bijak dalam menyikapi masalah keuangan. Pada era ini setiap

komponen pada masyarakat, termasuk didalamnya adalah pendidikan perkuliahan

bagi para mahasiswa yang akan memperoleh pengetahuan mengenai keadaan yang

sedang berlangsung saat ini dan berusaha mencari solusi dari permasalahan yang

terjadi pada berbagai sektor yang semakin kompleks termasuk sektor ekonomi.

Pada saat ini berinvestasi pada pasar keuangan atau financial assets

menjadi sebuah cara yang mulai digemari oleh para pemilik modal untuk

mengembangkan dana yang dimiliki. Instrumen keuangan adalah aset yang dapat

diperdagangkan dalam bentuk apapun dan dapat dikategorikan tergantung pada

bentuknya. Dewasa ini terdapat banyak instrumen keuangan, seperti yang ada

pada pasar uang yaitu deposito dan tabungan yang termasuk pada instrumen kas

yang nilainya ditentukan langsung oleh pasar, lalu ada saham dan obligasi yang

merupakan isntrumen keuangan dari pasar modal. Instrumen keuangan pada pasar

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

2

modal adalah salah satu instrumen pasar keuangan yang berkaitan dengan

investasi atau biasa disebut efek dan instrumen keuangan ini mulai banyak dicari

investor karena mampu memberikan tingkat keuntungan yang paling besar

dibandingkan dengan instrumen yang ada pada pasar uang maupun pasar barang

atau sektor riil.

Sumber: Indonesia Stock Exchange, 2017.

Gambar 1.1

Keuntungan Pada Instrumen Keuangan

Terlihat dari Gambar 1.1 bahwa keuntungan yang didapatkan dari

instrumen keuangan pasar modal berada pada posisi paling tinggi. Walaupun

memiliki keuntungan yang paling tinggi dibandingkan yang lainnya, instrumen

keuangan pada pasar modal juga memiliki risiko yang paling tinggi karena dalam

ilmu keuangan dan investasi dikenal dengan istilah high risk, high return yang

artinya semakin tinggi keuntungan yang didapat maka akan semakin tinggi risiko

yang dihadapi. Investasi di pasar modal biasanya dilakukan untuk investasi jangka

panjang atau lebih dari satu tahun sehingga menimbulkan berbagai risiko seperti

harga saham atau obligasi yang naik dan turun dengan tidak terkendali dan

2,43

6,948,37

9,28

17,67

Tabungan Deposito Emas Obligasi Saham

Keuntungan dari Berbagai Instrumen Keuangan

Tahun 2016

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

3

perubahan kondisi perusahaan.

Kegiatan pasar modal di Indonesia telah berlangsung cukup lama. Menurut

catatan sejarah pasar modal atau bursa efek pertama di Indonesia dibentuk di

Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1912. Pada saat itu

pertumbuhan dan perkembangan pasar modal tidak terlalu baik, beberapa kali

bursa ditutup atau mengalami masa vakum. Hal ini disebabkan oleh beberapa

faktor politik seperti perang dunia I dan II serta perpindahan kekuasaan dari

pemerintahan kolonial kepada pemerintahan Republik Indonesia. Pada 10 Agustus

1977, tepatnya setelah kemerdekaan Indonesia Bursa Efek Jakarta diresmikan

kembali oleh Presiden Soeharto dan dijalankan di bawah Badan Pelaksana Pasar

Modal (BAPEPAM). Bursa Efek Jakarta kini telah berganti nama menjadi Bursa

Efek Indonesia setelah dilakukan marger dengan Bursa Efek Surabaya pada

tanggal 30 November 2007 dengan kata lain pasar modal di Indonesia telah

bergerak aktif selama kurang lebih empat puluh tahun sejak kemerdekaan

Indonesia. Pasar modal memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi

suatu negara, dengan adanya pasar modal investor individu maupun badan usaha

dapat menyalurkan kelebihan dana yang dimilikinya untuk diinvestasikan di pasar

modal. Para pengusaha dapat memperoleh dana tambahan modal untuk

memperluas jaringan usahanya dari para investor yang berada di pasar modal

(Indah, 2010:34).

Pada September 2017 terdapat 555 efek dan 108 perusahaan efek yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Banyaknya efek yang terdaftar dapat

memudahkan kita untuk memilih efek mana yang akan kita pilih untuk kita

investasikan. Investor yang masih awam mengenai pasar modal bisa memilih

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

4

produk lain dari pasar modal seperti reksadana yang dikelola oleh manajer

investasi, sehingga semua diatur dan dikelola oleh manajer investasi tersebut.

Pemilihan produk pasar modal ini tergantung kemampuan kita dalam

menganalisis produk mana yang mampu kita kelola dengan benar.

Kegiatan yang dilakukan di pasar modal terdiri dari lembaga yang

mengawasi, fasilitator serta pelaku dari pasar modal tersebut. Sebelumnya pasar

modal diawasi langsung oleh BAPEPAM-LK, namun berdasarkan UU No. 21

Tahun 2011 menyebutkan bahwa terhitung dari tanggal 31 Desember 2012 tugas

dan fungsi BAPEPAM-LK akan berpindah ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi

seperti yang diketahui sebelumnya bahwa pengawas pasar uang dilakukan oleh BI

dan pasar modal dilakukan oleh BAPEPAM-LK, namun sekarang keduanya

diawasi langsung oleh OJK. Dapat dilihat pada Gambar 1.2 dan Gambar 1.3

mengenai perubahan struktur pasar modal Indonesia.

Sumber: www.sahamok.com

Gambar 1.2

Struktur Pasar Modal Indonesia Lama

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

5

Sumber: www.sahamok.com

Gambar 1.3

Struktur Pasar Modal Indonesia Baru

Kini semua kegiatan pasar modal diawasi langsung oleh Otoritas Jasa

Keuangan (OJK), lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU No. 21 Tahun

2011. OJK adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak

lain dan berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan, pengawasan,

pemeriksaan dan penyidik yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di

dalam sektor jasa keuangan. Selain mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh

pasar modal, sektor jasa keuangan lainnya yang diawasi langsung olehnya adalah

perbankan, asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan, lembaga pembiayaan

ekspor Indonesia, perusahaan pembiyaan sekunder perumahan dan penyelenggara

program jaminan sosial, pensiun dan kesejahteraan.

Pasar modal yang ada di Indonesia diidalamnya terdapat pihal-pihak yang

berkaitan satu sama lain salah satunya fasilitator. Fasilitator yang terdapat di pasar

modal terdiri dari Bursa Efek Indonesia yaitu pihak yang menyelenggarakan dan

menyediakan sistem atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

6

efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka, lalu

ada Lembaga Kliring dan Penjaminan yang diselenggarakan oleh KPEI yaitu

pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi

bursa serta terdapat Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian diselenggarakan

oleh KSEI, yaitu pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi

bank kustodian, perusahaan efek dan pihak lain.

Pada struktur pasar modal Indonesia, didalamnya terdapat lembaga-

lembaga yang melaksanakan kegiatan pasar modal dengan berbagai tugas. Selain

fasilitator, didalamnya terdapat pelaku pasar modal yang terdiri dari perusahaan

efek yaitu yang melakukan kegiatan sebagai perantara sedangkan pedagang efek

merupakan pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan

sendiri atau pihak lain, penjamin emisi efek yang merupakan pihak pembuat

kontrak emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten

dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual dan

manajer investasi yaitu pihak yang usahanya mengelola portofolio efek untuk para

nasabah, lalu terdapat lembaga yang menjadi penunjang pasar modal yaitu biro

administrasi efek, kustodian, wali amanat dan pemeringkat efek, serta terdapat

profesi penunjang pasar modal yang terdiri dari akuntan, konsultan hukum, penilai

dan notaris.

Pada Juli 2017 yang lalu PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

mencatat jumlah single investor identification (SID) di Indonesia sebanyak

1.025.414 rekening, jumlah ini terus mengalami peningkatan pada sepanjang

tahun 2017. Peningkatan ini sebenarnya sangat kecil dibandingkan dengan

populasi penduduk di Indonesia. Badan Pusat Statistik saja pada Juli 2017 telah

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

7

mencatat populasi penduduk Indonesia sebanyak 257.912.349 jiwa yang artiya

jumlah investor di pasar modal sesungguhnya masih sangat kurang yaitu hanya

sekitar 0.39% dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia saat ini. Kepala

Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK (Nurhaida, 2017) menyebutkan bahwa

investor pasar modal yang berada pada negara lain bisa mencapai 20% hingga

30%.

Sumber: KSEI, 2017.

Gambar 1.4

Grafik Pertumbuhan SID

Dapat dilihat pada Gambar 1.4 mengenai grafik pertumbuhan investor dari

tahun ke tahun. Setiap tahun pertumbuhan investor di pasar modal Indonesia

selalu meningkat, namun jika dibandingkan dengan populasi penduduk Indonesia

jumlah investor pasar modal masih sangat rendah. Jumlah investor lokal yang

masih sangat rendah dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti masyarakat yang

kurang memiliki pengetahuan mengenai investasi di pasar modal. Rendahya

animo ataupun minat masyarakat ini disebabkan karena rendahnya pemahaman

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

8

dan pengetahuan masyarakat mengenai investasi di pasar modal (Luh Komang &

I Putu, 2015). Hal ini juga disampaikan oleh Direktur Utama PT. Bursa Efek

Indonesia (BEI) Tito Sulistio (2015) bahwa minat investasi masyarakat yang

rendah disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pengalaman masyarakat

Indonesia tentang investasi di pasar modal yang dapat menghasilkan keuntungan

yang lebih tinggi dibandingkan instrumens investasi lainnya. Diperlukan

pengetahuan yang cukup untuk mengetahui berbagai hal mengenai investasi agar

masyarakat memiliki kemauan untuk mencoba berinvestasi di pasar modal.

Tingkat pengetahuan keuangan seseorang disebut juga sebagai tingkat literasi

keuangan.

Seseorang yang sedang berinvestasi atau akan berinvestasi memerlukan

pengetahuan untuk mengelolanya, termasuk masyarakat Indonesia. Minat

investasi masyarakat yang rendah dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai

investasi, utamanya investasi di pasar modal. Berinvestasi di pasar modal adalah

investasi jangka panjang yang dilakukan seseorang untuk menambah peluang

penghasilan di masa yang akan datang namun berinvestasi pada sektor ini

memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan investasi pada sektor lainnya.

Pengetahuan masyarakat yang kurang berpengaruh terhadap minat mereka dalam

melakukan investasi karena ketidaktahuan yang menyebabkan tidak adanya rasa

keinginan untuk mencari tahu dan mencoba berinvestasi. Survey nasional Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2016 menunjukan bahwa minat masyarakat

berinvestasi di pasar modal pada setiap provinsi berbeda-beda namun masih

didominasi oleh investor dari daerah Jawa dan Bali, dapat dilihat dari Gambar 1.5

mengenai literasi keuangan pada setiap provinsi.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

9

Sumber: OJK, 2016.

Gambar 1.5

Indeks Literasi Keuangan Provinsi

Berbagai jenis investasi yang ada di Indonesia menawarkan kepada

masyarakat untuk memilih pada sektor apa masyarakat menginvestasikan

modalnya. Terdapat beberapa sektor yang dapat menjadi pilihan seperti

perbankan, perasuransian dan lembaga pembiayaan. Pada penelitiannya N.

Yulianty dan M. Silvy (2009) menyebutkan bahwa pengetahuan diperlukan untuk

menganalisis investasi-investasi yang ada sehingga dapat menentukan apa yang

akan dibeli, dijual ataupun tetap dimiliki. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat

29 perusahaan yang dilaporkan dengan tuduhan menawarkan investasi liar atau

bodong, hal inilah yang menjadi alasan pemerintah giat-giatnya melakukan

edukasi masyarakat dengan upaya literasi keuangan untuk meningkatkan

pengetahuan masyarakat akan produk-produk investasi dan manajemen keuangan

pribadi.

Literasi keuangan telah menjadi perhatian khusus diberbagai negara dalam

beberapa tahun kebelakang ini, hal ini dikarenakan setiap negara berkeinginan

untuk membentuk cara berpikir penduduknya agar memiliki pola pikir keuangan

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

10

yng baik dan berkualitas dalam mengelola keuangan. Hal itu diharapkan mampu

membawa dampak positif terhadap roda perekonomian suatu negara. Upaya

peningkatan literasi keuangan yang dilakukan OJK meliputi peningkatan

pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan keyakinan (confidence)

konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka mampu mengelola keuangan

pribadi mereka baik dengan melakukan investasi ataupun yang lainnya karena

terlihat pada Gambar 1.6 bahwa literasi keuangan mengenai pasar modal berada

pada posisi paling bawah atau peling rendah sehingga mempengaruhi minat

masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal.

Sumber: OJK, 2016.

Gambar 1.6

Indeks Literasi Keuangan Sektoral

Para mahasiswa yang menempuh pendidikan perkuliahan di bidang

ekonomi dan bisnis pasti mengetahui seberapa pentingnya mengetahui

perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik, hal itu dikarenakan mahasiswa

ekonomi dan bisnis dituntut untuk memahami dan mengimplementasikan

perencanaan dan pengelolaan keuangan sejak dini guna menghindari perilaku

konsumtif dan mencapai kesejahteraan di masa depan dan salah satunya dengan

cara investasi. Secara sederhana investasi diartikan sebagai penanaman modal.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

11

Seseorang dapat memperoleh pengetahuan keuangan termasuk mengenai pasar

modal dan investasi salah satunya adalah dari perkuliahan.

Proses perkuliahan pada mahasiswa memperkenalkan berbagai

pengetahuan keuangan seperti kinerja keuangan, suku bunga, dampak inflasi,

termasuk mengenai investasi dan pasar modal. Irin Widayati (2012) menjelaskan

dalam penelitiannya bahwa pembelajaran di perguruan tinggi sangat berperan

penting dalam proses pembentukan literasi keuangan mahasiswa. Mahasiswa yang

mengambil jurusan ekonomi dan bisnis pasti mengetahui mengenai investasi dan

pasar modal pada mata kuliah manajemen investasi dan portofolio, teori

portofolio dan analisis investasi serta ekonomi moneter. Mahasiswa yang

mengambil mata kuliah tersebut akan mengetahui hal-hal mengenai investasi dan

pasar modal seperti manfaat investasi di pasar modal dan risiko investasi di pasar

modal. Pembelajaran yang efektif dan efisien akan membantu mahasiswa

memiliki kemampuan memahami, menilai dan bertindak dalam kepentingan

keuangan. Luthfi dan Iramani (2008) menyatakan dalam penelitiannya bahwa

pembelajaran pada perkuliahan berpengaruh terhadap literasi keuangan.

Universitas Pasundan merupakan salah satu universitas swasta terbaik di

Indonesia. Berdasarkan pengumuman yang telah diterbitkan dari dikti pada tahun

2017, Universitas Pasundan berada di peringkat 49 se-Indonesia sebagai

Universitas non-Politeknik terbaik di tahun 2017. Selain itu, Universitas Pasundan

secara resmi meraih ISO 9001:2008 pada 5 prodi, diantaranya adalah (1) Program

Studi Manajemen (S1), (2) Program Studi Administasi Negara (S1), (3) Program

Studi Tek nik Pangan (S1), (4) Program Studi Pendidikan Biologi (S1) dan (5)

Program Studi Hukum (S1).

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

12

Di tahun 2016 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan

mengadakan seminar mengenai likuiditas pasar modal nasional untuk mendorong

mahasiswanya berinvestasi di pasar modal. Pada seminar itu Dr. Atang

Hermawan, SE., MSIE., Ak., selaku dekan FEB UNPAS menyampaikan bahwa

pasar modal merupakan penggerak perekonomian sehingga seminar itu dilakukan

untuk mengenalkan dinamika berinvestasi dan dapat memotivasi mereka untuk

berinvestasi karena bisa saja setelah lulus mahasiswa akan berinvestasi, selain itu

dia berencana untuk menghidupkan kembali keberadaan galeri investasi di

kampusnya namun hingga saat ini keberadaan galeri investasi di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan belum terlaksana. Berdasarkan hal

itulah peneliti melakukan penelitian pendahuluan mengenai minat investasi pada

diri mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan.

Peneliti melakukan wawancara mengenai variabel-variabel yang dapat

mempengaruhi minat mahasiswa dalam berinvestasi. Berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan kepada 10 orang mahasiswa yaitu empat orang

mahasiswa dari jurusan manajemen, tiga orang dari jurusan akuntansi dan tiga

orang dari jurusan ekonomi pembangunan didapatkan hasil bahwa 7 dari 10 orang

menyatakan bahwa pemahaman dan pengetahuan yang kurang mengenai investasi

mempengaruhi mereka dalam melakukan invetasi, karena kurangnya pemahaman

dan pengetahuan itu menjadikan mahasiswa tersebut tidak yakin untuk

berinvestasi di pasar modal. Mereka menilai bahwa mereka tidak paham

bagaimana prosedur dan tata cara investasi yang tepat, mereka hanya mengetahui

secara umum bahwa investasi memang dapat menghasilkan keuntungan yang

besar. Beberapa mahasiswa masih takut untuk terjun langsung mengelolanya dan

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

13

masih meragukan kemampuannya dalam berinvestasi jika mereka tidak paham

betul mengenai investasi itu sendiri karena mereka hanya mendapatkan ilmu

investasi dalam waktu yang singkat. Pengetahuan yang kurang mengenai investasi

membuat mereka ragu akan kemampuannya dan merasa tidak yakin dapat

melakukannya.

Pasar modal Indonesia masih minim investor jika dibandingkan dengan

jumlah populasi di Indonesia sehingga literasi keuangan sangat penting untuk

meningkatkan perekonomian negara Indonesia (S. Nidar & S. Bestari, 2012).

Diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman serta naluri bisnis untuk

menganalisis efek-efek mana yang akan dibeli dalam melakakukan investasi di

pasar modal (Abdul Halim, 2009:36). Penelitian yang dilakukan oleh (Bhushan &

Medury, 2013) mengungkapkan bahwa literasi keuangan adalah kemampuan

untuk membuat penilaian informasi dan mengambil keputusan yang efektif

tentang penggunaan dan pengeloaan uang. Literasi keuangan erat kaitannya

dengan manajemen keuangan dimana semakin tinggi tingkat literasi keuangan

seseorang maka makin baik pula manajemen keuangan seseorang tersebut karena

seseorang yang memiliki pengetahuan yang lebih mengenai keuangan dapat

mengelola dan menjaga kondisi keuangannya agar tetap berjalan dengan baik

sehingga dapat merencanakan masa depan yang sejahtera.

Selain pengetahuan, seorang individu memerlukan rasa keyakinan atau

kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka sehingga dapat mendorong mereka

untuk melakukan sesuatu yang mana dalam ilmu psikologi dikenal sebagai efikasi

diri (Farrel, Fry & Risse, 2015). Banyak mahasiswa yang telah memiliki

pengetahuan keuangan mengenai bagaimana cara berinvestasi di pasar modal dan

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

14

telah mencoba untuk berinvestasi, namun tak sedikit pula yang gagal ditengah

perjalanannya. Hal itu terjadi karena mereka tidak mempunyai tujuan keuangan

yang spesifik dan belum memiliki keyakinan atau kepercayaan diri untuk

mempraktikkan ilmu yang telah mereka peroleh dari perkuliahan mengenai pasar

modal yang sesungguhnya. Akibat dari hal tersebut akan terjadi dua hal, yaitu

sulitnya mengetahui keberhasilan investasi dan kurangnya minat berinvestasi.

Efikasi keuangan adalah salah satu pemicu seseorang dalam mengelola

keuangan dengan benar dan berusaha memperbaiki cara pengelolaan uangnya

sehingga investor yang memiliki tingkat efikasi keuangan yang tinggi akan

cenderung lebih tepat dalam mengambil keputusan investasi sesuai dengan

kemampuan dan kebutuhannya (Peter Garlans Sina, 2013). Mahasiswa yang

memiliki pengetahuan keuangan dan efikasi keuangan seharusnya lebih berminat

berinvestasi karena mereka telah mengetahui keputusan investasi apa yang akan

mereka ambil dan memiliki keyakinan positif untuk berhasil mengelola investasi

tersebut (Brandon & Smith, 2009). Maka dari itu pengetahuan yang kurang

mengenai investasi membuat keyakinan seseorang berkurang untuk

melakukannya, karena keyakinan yang dimiliki seseorang akan meningkat jika

pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan kebutuhannya. Literasi keuangan

mahasiswa mengenai investasi di pasar modal belumlah memadai, ilmu yang

didapatkan melalui mata kuliah mengenai investasi belum cukup membangun

minat mereka dalam melakukan investasi oleh karena itu hal ini mempengaruhi

keyakinan mereka untuk berhasil dalam melakukan investasi sehingga hal inilah

yang menjadi salah satu penyebab rendahnya investor pasar modal di Indonesia.

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang telah dijelaskan maka

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

15

penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH

LITERASI DAN EFIKASI KEUANGAN TERHADAP MINAT

MAHASISWA BERINVESTASI DI PASAR MODAL (Studi Empiris pada

Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan)”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah dan rumusan masalah dalan penelitian ini diajukan

untuk merumuskan dan menjelaskan mengenai permasalahan dalam penelitian ini

yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa berinvestasi di pasar

modal.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka identifikasi

masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya jumlah investor pasar modal di Indonesia yaitu hanya sekitar

0,39% dari keseluruhan populasi penduduk.

2. Rendahnya literasi keuangan masyarakat Indonesia mengenai pasar modal.

3. Rendahnya pengetahuan dan pengalaman masyarakat Indonesia tentang

investasi di pasar modal.

4. Rendahnya tingkat keyakinan seseorang untuk berhasil dalam melakukan

investasi di pasar modal.

5. Dampak dari pengetahuan dan keyakinan diri seseorang mengakibatkan

rendahnya jumlah investor di Indonesia.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

16

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang yang telah dikemukakan tersebut di atas,

maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat literasi keuangan, efikasi keuangan dan minat mahasiswa

berinvestasi di pasar modal.

2. Bagaimana pengaruh literasi keuangan dan efikasi keuangan terhadap minat

mahasiswa berinvestasi di pasar modal.

3. Bagaimana pengaruh literasi keuangan terhadap minat mahasiswa

berinvestasi di pasar modal.

4. Bagaimana pengaruh efikasi keuangan terhadap minat mahasiswa berivestasi

di pasar modal.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah

dikemukakan, maka tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui,

menganalisis dan menguji:

1. Tingkat literasi keuangan, efikasi keuangan dan minat mahasiswa berinvestasi

di pasar modal.

2. Pengaruh literasi keuangan dan efikasi keuangan terhadap minat mahasiswa

berinvestasi di pasar modal.

3. Pengaruh literasi keuangan terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar

modal.

4. Pengaruh efikasi keuangan terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar

modal.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

17

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa manfaat

teoritis, manfaat praktis, manfaat bagi pihak akademisi dan manfaat bagi peneliti

itu sendiri.

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan khususnya

di bidang keuangan terutama mengenai financial behaviour yang berkaitan

dengan literasi keuangan, efikasi keuangan dan minat investasi seseorang serta

dapat dijadikan bahan pendukung untuk penelitian selanjutnya.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi para

praktisi lembaga keuangan yang ingin mengajak mahasiswa berkontribusi sebagai

investor indonesia melalui penyelengaraan seminar dan workshop ke kampus-

kampus dalam menyusun program workshop atau materi seminar serta dengan

bekerja sama dengan kampus-kampus untuk mengadakan atau menghidupkan

galeri investasi untuk meningkatkan jumlah investor pasar modal di Indonesia.

Penyusunan seminar dan workshop tidak hanya mengenai pengertian umum

namun lebih dalam mengenai macam-macam produk investasi yang dtawarkan di

Indonesia, manfaatnya bagi mahasiswa di masa sekarang hingga masa mendatang

yaitu mengetahui cara mendapatkan produk investasi dan simulasi berinvestasi di

pasar modal.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/37296/4/BAB I.docx.pdf1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang

18

1.4.3 Kegunaan Bagi Pihak Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

pihak akademisi dalam mengembangkan penyusunan materi mata kuliah investasi

dan pasar modal supaya apa yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan

mahasiswa serta dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar

modal. Kegiatan perkuliahan yang dijalani mahasiswa melalui mata kuliah

investasi dan pasar modal menjadikan mahasiswa dapat mengenal macam-macam

produk investasi serta bagaimana produk-produk tersebut dapat mereka andalkan

dalam mencapai tujuan dan kebutuhan di masa mendatang serta mengenal

berbagai return serta risiko yang dihadapi jika melakukan investasi di pasar

modal.

1.4.4 Kegunaan Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai pemenuh syarat dalam menyelesaikan pendidikan

Sarjana (S1), penunjang dalam merencanakan keuangan yang baik sehingga dapat

mengelola setiap kondisi keuangan dengan lebih baik dan bekal menjadi seorang

pemimpin yang baik.