21
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan suatu interaksi siswa-siswi dengan lingkungan belajar yang dirancang sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan proses belajar mengajar adalah perubahan tingkah laku pada peserta didik. Upaya meningkatkan kualitas proses hasil pendidikan senantiasa dicari, diteliti, dan diupayakan melalui berbagai komponen pendidikan. Guru dalam perkembangan selanjutnya disebut juga fasilitator yang merupakan salah satu komponen pendidikan yang mempuyai peran sangat penting dalam proses dan penentuan hasil pendidikan. Seorang guru tidak hanya dituntut dalam penguasaan materi, namun juga harus pandai dalam beretorika, pemilihan metode, media serta peka terhadap masalah-masalah dalam proses pembelajaran misalnya masalah motivasi, perbedaan individu siswa-siswi baik secara fisik maupun psikis terutama dalam kemampuan menangkap materi pelajaran Dari kepekaan tersebut, guru diharapkan mampu berkomunikasi secara baik dan benar secar verbal maupun non verbal yang pada akhirnya akan tercipta interaksi yang sempurna dalam kelas. Disamping tersebut, program pembelajaran adalah rencana proses belajar mengajar yang didasarkan pada pertimbangan kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, materi, metode, alat atau media, alokasi waktu, sumber

BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses belajar mengajar merupakan suatu interaksi siswa-siswi dengan

lingkungan belajar yang dirancang sedemikian rupa untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Tujuan proses belajar mengajar adalah perubahan tingkah laku

pada peserta didik. Upaya meningkatkan kualitas proses hasil pendidikan

senantiasa dicari, diteliti, dan diupayakan melalui berbagai komponen pendidikan.

Guru dalam perkembangan selanjutnya disebut juga fasilitator yang

merupakan salah satu komponen pendidikan yang mempuyai peran sangat penting

dalam proses dan penentuan hasil pendidikan. Seorang guru tidak hanya dituntut

dalam penguasaan materi, namun juga harus pandai dalam beretorika, pemilihan

metode, media serta peka terhadap masalah-masalah dalam proses pembelajaran

misalnya masalah motivasi, perbedaan individu siswa-siswi baik secara fisik

maupun psikis terutama dalam kemampuan menangkap materi pelajaran

Dari kepekaan tersebut, guru diharapkan mampu berkomunikasi secara

baik dan benar secar verbal maupun non verbal yang pada akhirnya akan tercipta

interaksi yang sempurna dalam kelas.

Disamping tersebut, program pembelajaran adalah rencana proses belajar

mengajar yang didasarkan pada pertimbangan kompetensi dasar, indikator,

pengalaman belajar, materi, metode, alat atau media, alokasi waktu, sumber

Page 2: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

2

belajar, serta sistem evaluasi. Dengan tujuan agar dapat menguasai proses belajar

dan hasil belajar yang optimal.

Kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar bergantung pada

perencanaan program pembelajarannya. Jika perencanaannya baik maka hasilnya

pun juga baik, namun begitu juga sebaliknya. Perencanaan program pembelajaran

itu terdiri dari Rencana Pekan Efektif, Program Tahunan, Program Semester,

Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Oleh sebab itu, pendidik atau

guru dituntut untuk dapat mendesain program tersebut, supaya ada hubungan

timbal balik antara kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, materi, alat

atau media, sumber belajar dan evaluasi serta kegiatan yang mana dapat dilakukan

dalam proses pembelajaran.

Dalam melatih calon-calon guru atau pendidik yang diharapkan seperti

tersebut diatas, maka diadakanlah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), bagi

mahasiswa Fafultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya, yang

mana mahasiswa diterjunkan langsung pada kondisi kegiatan belajar mengajar

yang sebenarnya.

B. Pengertian PPL

Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL), di Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya adalah suatu rangkaian kegiatan untuk

menerapkan berbagai teori kependidikan yang berupa latihan-latihan

pembelajaran di Sekolah dan Madrasah. Bentuk kegiatan PPL II merupakan tahap

latihan mengajar yang dihadapkan pada siswa-siswi sesungguhnya, yang dikenal

Page 3: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

3

dengan real classroom teaching dan latihan tugas-tugas kependidikan dan

pembelajaran lainnya. Bobot mata kuliah yang berupa praktik ini adalah 4 sks.

Kegiatan ini merupakan tahapan praktik mengajar yang kedua setelah mahasiswa-

mahasiswi melakukan PPL I.

C. Landasan Kegiatan PPL

1. Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

2. Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

3. Peraturan Pemerintah nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru

4. Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik

dan Kompetensi Guru.

5. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahu 2013 tentang perubahan atas Peraturan

Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

6. Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar

dan Menengah.

7. Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang Penilaian Pendidikan.

8. Permenag nomor 16 tahun 2010 tentang pengelolaan Pendidikan Agama Islam

di Sekolah.

9. Keputusan Menteri Agama nomor 29 tahun 2008 tentang Statuta IAIN Sunan

Ampel Surabaya.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

4

10. Keputusan Rektor IAIN Sunan Ampel nomor In.02/1/PP.00.9/995.c/2009

tentang Kurikulum Pendidikan Program Strata (S1) IAIN Sunan Ampel

Surabaya.

11. Keputusan Rektor IAIN Sunan Ampel nomor In.03.1/HK.00.5/SK/112

/P/2009 tentang Penyempurnaan Panduan Penyelenggaraan Pendidikan IAIN

Sunan Ampel.

12. Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel

Surabaya Nomor : In.02/1/PP.009/SK/1697/XII/2013 tentang Penyusunan

Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-

1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya

Semester Gasal Tahun Akademik 2013 / 2014.

D. Tujuan PPL

Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) II ini bertujuan :

1. Membimbing mahasiswa sebagai calon guru agar dapat memperoleh

pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman sesuai dengan apa yang telah

dialaminya berhubungan dengan profesi guru.

2. Membimbing mahasiswa sebagai calon guru agar memiliki keterampilan, nilai

dan sikap serta pola tingkah laku yang diperlukan bagi profesinya sebagai

guru

3. Membimbing mahasiswa untuk menerapkan apa yang telah dipelajarinya

dalam kondisi yang nyata, baik dalam proses belajar mengajar maupun tugas –

tugas keguruan lainnya.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

5

4. Membimbing mahasiswa sebagai calon guru agar memiliki kemampuan

menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di lingkungan sekolah secara

profesional.

E. Tempat dan Waktu PPL

1. Tempat Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) II

Kegiatan PPL II ini dilaksanakan di MI Darussalam Sugihwaras Candi

Sidoarjo

2. Waktu Pelaksanaan PPL II

PPL II ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan mulai tanggal 14 Juli 2014-14

September 2014 secara magang. Magang yang dimaksud adalah calon guru

(mahasiswa) dititipkan dan dipercayakan pembinaannya kepada tempat PPL

beserta guru pamong (pemegang mata pelajaran), sedang calon guru

(mahasiswa) diberikan peranan oleh guru pamongnya dalam melaksanakan

tugas-tugas kependidikan dan pengajaran sebagaimana layaknya seorang guru.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

6

BAB II

LATIHAN MENGAJAR

A. Perencanaan dan Persiapan Mengajar

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) II ini adalah suatu kegiatan akademik

yang ada pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, dimana kegiatan ini merupakan

latihan mengajar dan latihan tugas-tugas kependidikan lainnya bagi mahasiswa.

PPL II ini dapat disebut latihan mengajar bagi mahasiswa, karena PPL II seperti

yang dilaksanakan selama ini, bagi mahasiswa sebagai calon guru akan

dihadapkan pada siswa sesungguhnya sehingga mahasiswa dituntut selain

menguasai mata pelajaran, pengkondisian kelas, juga harus mampu mengadakan

pendekatan terhadap siswa-siswi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan

baik.

Sebelum calon guru (mahasiswa) melakukan suatu kegiatan belajar

mengajar yang menginginkan pelaksanaan dan tujuan pembelajarannya tercapai

sesuai dengan apa yang diharapkan maka perlu adanya suatu perencanaan. Dalam

pendidikan membutuhkan perencanaan seperti dalam halnya kalender penddikan,

rencana pekan efektif, program tahunan, program semester, silabus, dan rencana

pelaksanaan pembelajaran. Adapun kurikulum yang di terapkan di MI Darussalam

adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bagi kelas 2, 3, 5, dan 6.

Sedangkan untuk kelas 1 dan 4 menggunakan Kurikulum 2013 (K13). Dalam

laporan ini segala perangkat pembelajaran yang tercantum disesuaikan dengan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

7

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) karena selama PPL II saya

melaksanakan praktik mengajar di kelas VI A dan B.

1. Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah suatu alat yang digunakan untuk melihat dan

mengetahui berapa jam waktu efektif dan berapa jam waktu tidak efektif dalam

kegiatan pembelajaran. Dan fungsi kelender pendidikan adalah untuk mencapai

proses belajar mengajar berjalan dengan efektif dan efesien, sehingga tujuan

pendidikan dapat tercapai.

2. Rencana Pekan Efektif (RPE)

Rencana pekan efektif merupakan penjabaran dari kalender pendidikan

yang berupa pengalokasian waktu dan pekan efektif. Fungsinya untuk

mengetahui distribusi alokasi waktu tatap muka, ulangan harian, cadangan, ujian

tengah semester, ujian akhir semester dan lain sebagainya.

3. Program Tahunan (PROTA)

Program tahunan merupakan salah satu bagian dari program pengajaran

yang memuat alokasi waktu untuk setiap pokok materi atau uraian materi dan

kompetensi dasarnya dalam jangka waktu satu tahun pelajaran. Fungsinya adalah

sebagai acuan untuk membuat program semester.

4. Program Semester (PROMES)

Program semester adalah merupakan salah satu bagian dari program

pengajaran yang hendak dicapai dalam semester dan merupakan penjabaran dari

program tahunan. Fungsinya untuk menyusun pokok bahasan yang hendak di

Page 8: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

8

sampaikan, waktu yang direncanakan untuk mencapai efesiensi dan efektivitas

waktu belajar yang tersedia.

5. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada satuan atau kelompok mata

pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi

waktu dan sumber bahan atau alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar

kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi pokok atau pembelajaran,

kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan rencana atau persiapan

dalam mengajar yang telah dibuat oleh guru untuk tiap-tiap pertemuan. RPP ini

berfungsi sebagai acuan dalam melaksanakan proses belajar mengajar didalam

kelas agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

B. Pelaksanaan Mengajar

Sebelum guru melakukan proses belajar mengajar, ada beberapa hal

keterampilan yang mungkin harus diperhatikan dan dimiliki oleh seorang guru,

yaitu:

1. Membuka Pelajaran

Pada setiap awal pelajaran guru melakukan komponen-komponen dalam

membuka pelajaran yang meliputi:

a. Membagikan perhatian siswa-siswi dengan cara:

Page 9: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

9

- Memvariasi sikap dan gaya mengajar guru seperti variasi dalam

tata cara posisi guru, suara dan sebagainya.

- Menggunakan alat bantú mengajar seperti gambar, skema, dan

sebagainya.

b. Memberikan motivasi

- Menimbulkan rasa ingin tahu seperti menunjukkan gambar yang

merangsang cara berfikir siswa.

- Memperhatikan dan memanfaatkan hal-hal yang menjadi

perhatian terhadap suatu peristiwa yang terjadi.

- Selalu tampil fresh dihadapan peserta didik

c. Memberi acuan

- Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas

- Memberikan petunjuk tentang langkah-langkah kegiatan,

mengajukan pertanyaan dan arahan

d. Menunjukkan kaitan

- Mengaitkan pelajaran yang lalu dengan pelajaran selanjutnya

- Mengaitkan hal-hal sekitar ataupun peristiwa yang terjadi yang

berhubungan dengan materi yang akan disampaikan

- Memberikan pertanyaan yang sesuai dengan materi

2. Menjelaskan Materi

Keterampilan menjelaskan merupakan satu keterampilan yang sangat

penting dalam proses pembelajaran karena isinya merupakan penjelasan dan

uraian mengenai bahan materi yang akan dipelajari. Seorang guru harus mampu

Page 10: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

10

menjelaskan dengan benar dan tidak membingungkan siswa. Didalam

menjelaskan terdapat beberapa komponen antara lain:

a. Orientasi

Memberikan arahan kepada siswa-siswi atau mengantarkan kepada

siswa-siswi pada pokok persoalan atau materi yang akan dipelajari.

b. Bahasa Sederhana

Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh

siswa.

c. Penggunaan Contoh

- Induktif: Memberikan contoh-contoh terlebih dahulu kemudian

menarik kesimpulan

- Deduktif: Mengemukakan materi terlebih dahulu kemudian baru

memberikan contoh-contoh.

d. Struktur

Menunjukkan langkah-langkah atau jalan pikiran yang jelas seperti

penggunaan bagan, skema, gambar atau media yang lain.

e. Variasi

Dalam mengajar menggunakan variasi yang berbeda dengan tujuan

agar siswa tidak bosan dan jenuh. Seperti menggunakan alat peraga,

atau metode yang berbeda seperti diskusi, ceramah, tanya jawab,

permainan, dan sebagainya.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

11

f. Feed back/Balikan

Memberikan pertanyaan kepada siswa-siswi dengan tujuan untuk

mengukur kemampauan siswa-siswi

.

3. Metode Strategi

Dengan metode proses penyampaian materi akan cepat diserap oleh siswa-

siswi, didalam kegiatan belajar mengajar, metode merupakan hal yang sangat

penting bagi seorang guru, karena dengan metode yang bervariasi tidak akan

memberikan kejenuhan bagi siswa. Disamping itu dengan metode yang tepat akan

menunjang keberhasilan guru dalam mendidik anaknya. Dalam hal ini guru juga

harus melihat situasi dan kondisi peserta didiknya. Metode yang digunakan

diantaranya diskusi, ceramah, kuis, permainan, tanya jawab dan sebagainya.

4. Variasi

Dalam keterampilan mengadakan variasi ini ada komponen yang harus

diperhatikan :

a. Variasi dalam mengajar

- Suara guru harus bisa ditangkap oleh semua muridnya.

- Memusatkan perhatian peserta didik

- Ekspresi mimik muka

- Gerak-gerik tangan

- Posisi guru dalam mengajar

b. Variasi dalam pola interaksi dan kegiatan siswa

c. Variasi dalam menggunakan media

Page 12: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

12

5. Menutup Pelajaran

- Guru meninjau kembali pokok bahasan yang telah diterangkan.

- Guru memberikan motivasi kepada pesertadidiknya

- Guru memberikan evaluasi atau penugasan.

C. Evaluasi

Evaluasi sangat penting dilakukan guru karena untuk mengukur

kemampuan pesertadidiknya di dalam mengevaluasi setiap bahan pelajaran.

Seorang guru memperhatikan tiga komponen yaitu:

a. Bentuk evaluasi: lembar performent, lembar kerja, materi, permainan,

essay.

b. Jenis evaluasi: lisan atau tulisan

- Lisan: melafalkan atau menirukan materi yang telah disampaikan

- Tulis: mengerjakan soal-soal, latihan atau ulangan harian yang di

buku maupun soal-soal yang dibuat sendiri oleh guru

Kemudian yang perlu di perhatikan ketika dalam melaksanakan penilaian,

ada beberapa hal yaitu:

1. Melaksanakan penilaian berbasis kelas.

2. Merumuskan jenis dan bentuk tagihan evaluasi

3. Melakukan pengukuran ketercapaian kompetensi

4. Menyusun laporan hasil pembelajaran

Tugas dan kegiatan seorang guru harus dilaksanakan oleh mahasiswa atau

calon guru untuk mengetahui dalam memahami tugas dan tanggung jawab secara

Page 13: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

13

menyeluruh. Hal ini dilakukan agar ketika mahasiswa (calon guru) sudah menjadi

guru dapat melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang guru.

Adapun mengenai persiapan pembelajaran di atas akan dilampirkan pada halaman

berikutnya dalam perangkat pembelajaran.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

14

BAB III

ANALISIS LATIHAN MENGAJAR

A. ANALISIS TEORITIS

Setelah hampir dua bulan latihan mengajar, mahasiswa mendapatkan

banyak pengalaman seputar tugas dan tanggung jawab seorang guru dalam proses

belajar-mengajar. Tugas dan tanggung jawab tersebut erat kaitannya dengan

kemampuan guru dalam usaha meningkatkan proses dan hsil belajar terutama

dalam pengelolaan kelas yang kondusif bagi belangsungnya proses belajar-

mengajar.

Mengajar pada hakikatnya adalah melakukan kegiatan belajar-mengajar,

sehingga proses belajar-mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Efektif dalam artian kegiatan tersebut dilaksanakan dengan hasil maksimal.

Sedang efisisen dalam artian kegiatan tersebut membawa hasil yang memuaskan

dalam waktu sesuai dengan rencana tanpa adanya materi yang tertinggal karena

factor keterbatasan waktu.

Oleh sebab itu, seorang guru dituntut untuk mampu dan cakap dalam

menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik

yang mencakup tiga ranah, yaitu kognitif (kecerdasan intelektual), afektif (sikap

atau moral), psikomotorik (keterampilan).

Pangkal tolak dari beberapa syarat mengajar yang efektif sebagaimana

yang telah diuraikan, seorang guru dikatakan berkualitas apabila guru dapat

menampilkan kelakuan dan komunikasi yang mendukung suasana kondusif dalam

Page 15: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

15

kelas. Kelakukan dan komunikasi guru tersebut diharapkan mampu

mencerminkan kemampuan guru dalam mengelola proses belajar-mengajar yang

meliputi :

1. Keterampilan merencanakan pengajaran

Pada hakikatnya bila suatu kegiatan direncanakan terlebih dahulu, maka

tujuan dari kegiatan tersebut akan lebih terarah dan lebih tepat sasaran. Oleh

karena itu guru harus memilki kemampuan dalam merencanaan dalam

pengajaran.

a. Pembuatan analisis minggu efektif dan jam efektif

Pada tahap ini penulis membuat rincian pekan efektif (RPE) berdasarkan

kalender pendidikan dan cara menghitungnya di sesuaikan jadwal mengajar.

Dalam satu pekan penulis mendapat dua jam pelajaran satu kali pertemuan.

b. Pembuatan Program Tahunan (PROTA)

Pembuatan program tahunan ini berdasarkan kurikulum yang ada yaitu

memakai KTSP, jadi dalam pembuatannya disesuaikan dengan kurikulum

tersebut.

c. Pembuatan Program Semester (PROMES)

Pada tahap ini penulis mengalami sedikit kesulitan yaitu ketika harus

membagi antara jam pelajaran dengan waktu yang disediakan serta dengan materi

yang ada untuk setiap kali pokok bahasan. Disamping itu dalam pembuatan

program semester yang seharusnya selesai pada waktu yang ditentukan akan tetapi

terkadang tidak sesuai dikarenakan adanya hari libur atau kegiatan yang menyita

waktu untuk proses kegitan belajar mengajar.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

16

d. Pembuatan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pada tahap ini penulis mendapatkan bimbingan dari guru pamong

sehingga penulis dapat dengan mudah membuat dan mengembangkan silabus

KTSP. Pada tahap pembuatan rencana pembelajaran, penulis bekerja sama

(berdiskusi) dengan teman sema PPL yang mendapatkan tugas mengajar ditingkat

atau kelas yang sama. Selain itu penulis juga mengkonsultasikan dengan guru

pamong yang disesuaikan dengan kondisi kelas.

2. Kemampuan melaksanaan proses belajar-mengajar

Pada pelaksanaan latihan, calon guru diharapkan mampu berinteraksi baik

dengan guru maupun siswa itu sendiri, baik dalam bentuk verbal maupun

nonverbal dalam menyampaikan semua materi pelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Dalam rangka pelaksanaan proses belajar-mengajar meliputi beberapa

tahap yang harus dilalui oleh seorang guru. Tahap-tahap itu adalah :

- Tahap Pra Instruksional, yaitu tahap yang ditempuh pada saat memulai

sebuah proses belajar.

- Tahap Instruksional, tahap pemberian bahan pelajaran yang meliputi:

menjelaskan inti materi, membahas, memberi contoh-contoh yang konkrit,

penggunaan alat bantu pengajaran atau media sampai dengan menyimpulkan

hasil pembahasan dari semua pokok materi.

- Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut, yaitu bertujuan untuk mengetahui

keberhasilan tahap instruksional. Kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap

ini adalah mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa-siswi seputar

Page 17: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

17

materi yang telah disampaikan atau beberapa pengulangan materi

sebelumnya. Pertanyaan ini digunakan untuk menguji seberapa besar

pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan, pemberian tugas

kemudian dari hasil tersebut guru dapat memberi skor nilai guna mengetahui

tingkat prestasi yang diperoleh siswa dengan melaksanakan analisis hasil

evaluasi.

B. ANALISIS APLIKATIF

Secara teori, praktek mengajar yang kami lakukan dapat kami simpulkan

bahwa dalam proses pembelajaran seorang guru harus menguasai materi,

membuat persiapan-persiapan terlebih dahulu seperti membuat rencana

pengajaran, analisis materi pelajaran dan perangkat-perangkat pembelajaran yang

lain. Selain itu juga, guru harus mempunyai kemampuan dalam menguasai dan

mengendalikan kelas. Jika seorang guru dapat menyampaikan materi pelajaran

secara efektif dan efisien, maka keadaaan kelas akan siap menerima pelajaran

tersebut.

Kendala-kendala itu sangat di pengaruhi oleh faktor internal maupun

ekternal. Faktor internal bisa disebabkan oleh kurang minat dan kemampuan

peserta didik terhadap materi. Kurang profesionalnya guru, kurang adanya kontrol

dari perancang kurikulum dalam hal ini wakil kepala sekolah bidang kurikulum

dan lain-lainnya. Sedangkan faktor eksternal bisa disebabkan karena lingkungan

sekolah kurang kondusif bagi proses belajar mengajar, saran atau media

Page 18: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

18

pengajaran yang kurang mendukung, lingkungan keluarga serta kurang perhatian

pemerintah dalam memberikan kesejahteraan hidup.

Salah satu faktor eksternal diatas yang dominan mempengaruhi proses

belajar mengajar di MINU Waru II Sidoarjo adalah penggunaan sarana dan

prasarana, atau media pengajaran yang kurang maksimal terutama di kelas 4, 5,

dan 6. Karena latihan pengajaran merupakan bekal bagi calon guru guna

mengetahui kondisis riil (sesungguhnya) dalam proses belajar mengajar, maka ada

beberapa catatan yang perlu diperhatikan guna memperbaiki pelaksanakan PPL

yang akan mendatang :

a. Perlunya diadakan pembekalan yang lebih menarik (tak cuma seminar

yang itu-itu saja karena kenyataan di lapangan mahasiswa sangat jenuh

dengan acara tersebut) bagi calon guru sebelum mereka mengetahui

kondisi sekolah yang mereka tempati agar mereka memiliki gambaran atau

kesiapan (readiness) sebelum memulai mengajar.

b. Perlunya suplai dana dari universitas terkait dengan pelaksanaan PPL ini,

sehingga mahasiswa mendapat keringanan dalam hal materi karena mereka

telah mencurahkan pikiran dan tenaga dan juga biaya yang tak sedikit.

c. Perlunya kerja sama yang intens dan saling menguntungkan (take and

give) antara pihak universitas sebagai pelaksana dari program kerjanya.

Lembaga pendidikan tempat latihan mengajar dan mahasiswa sebagai

praktikum.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

19

Tugas utama seorang guru tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik, di

mana seorang guru juga merupakan perantara dan fasilitator yang aktif dalam

menularkan ilmu pengetahuan yang mereka miliki kepada anak didiknya.

Selama dua bulan latihan mengajar di MI Darussalam Sugihwaras Candi

Sidoarjo, mahasiswa mendapat banyak pengalaman seputar tugas dan tanggung

jawab seorang guru. Seorang guru mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk

menciptakan suasana dalam proses belajar mengajar yang kondusif sehingga guru

dapat dengan mudah memberikan ilmu pengetahuan kepada semua pesertadidik.

Selain itu, guru juga diharapkan mampu membuat perangkat pembelajaran yang

baik, karena dengan adanya perangkat pembelajaran, guru dapat dengan mudah

melakukan proses belajar mengajar, guru dapat melakukan antisipasi adanya

kekurangan waktu jam pelajaran, sehingga materi dapat disampaikan dan

diselesaikan tepat waktu.

Penulis di sini sebagai calon guru yang telah menjalani PPL II yang telah

melaksanakan praktek mengajar tiga (3) mata pelajaran, yaitu IPS, PKn, dan

Akidah Akhlak, Kelas VI A dan B MI Darussalam Sugihwaras Candi Sidoarjo,

dalam proses KBM menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan

praktek yang dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dalam proses interaksi siswa-

siswi di kelas juga menunjukkan bahwa siswa-siswi mampu menangkap dan

memahami materi yang telah disampaikan meskipun ada sebagian yang tertinggal

disebabkan kemampuan siswa-siswi itu sendiri dan mungkin karena kurangnya

keterampilan penulis menyampaikan materi dalam proses belajar mengajar.

Dalam proses KBM yang telah dilaksanakan oleh penulis siswa-siswi juga banyak

Page 20: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

20

memberikan umpan balik (feed back) berupa pertanyaan baik kepada guru dan

juga kepada siswa-siswa yang sedang melakukan proses diskusi maupun

mengerjakan tugas yang penulis berikan.

Keberhasilan secara umum yang telah disampaikan di atas bukan berarti

tanpa hambatan. Ditemui juga masalah, masalah yang penulis temui saat

melaksaakan PPL II yaitu tidak kondusifnya kelas disebabkan kelas atau forum

yang terlalu ramai dan kurangnya penulis dalam menguasai kelas.

Dari keterangan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan PPL

II pada semester ganjil cukup efektif meskipun terhambat oleh waktu yang sempit,

sehingga penulis dapat melakasanakan PPL II dengan baik.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN · Buku Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sunan Ampel Surabaya Semester Gasal Tahun Akademik

21

BAB IV

PENUTUP

Syukur alhamdulillah kami haturkan kepada Allah SWT, Tuhan seluruh

alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga

mampu menyelesaikan Laporan Latihan Mengajar ini sesuai dengan batas waktu

yang telah ditentukan.

Banyak pengalaman yang telah kami peroleh sebagai bekal menjadi guru

dan dapat dijadikan sebagai wawasan calon guru dalam proses pembelajaran.

Dalam pelaksanaan PPL II ini, penulis telah berusaha semaksimal

mungkin untuk melakukan baik dalam perencanaan dan pelaksanaan. Namun

karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman maka penulis menyadari

adanya kekurangan pada penyusunan laporan ini. Sehingga penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang mendukung demi kemajuan dan perbaikan

selanjutnya.

Kami mohon maaf kepada semua pihak, mungkin dalam pelaksaan PPL

II ini kami banyak melakukan kesalahan, baik sengaja maupun tidak disengaja.

Sidoarjo, 16 September 2014

Penulis

Adil Ganda SJN

NIM : D77211067