Upload
lamtu
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan pada suatu negara pada hakekatnya yaitu adalah suatu
proses untuk melakukan atau memberikan sesuatu dari satu pihak kepada
pihak lain. Apabila dalam jenis pelayanan tersebut dilakukan oleh pegawai
negeri sipil, pejabat, pegawai, petugas dan setiap orang yang bekerja di
dalam organisasi penyelenggara yang bertugas melaksanakan tindakan
atau serangkaian tindakan pelayanan publik maka hal ini dikenal
dengan pelayanan publik.1 Pelayanan publik yang sebagaimana dimaksud
terbagi atas pelayanan barang publik, pelayanan jasa publik, dan pelayanan
administratif.2 Pelayanan barang publik meliputi pengadaan jaringan
telepon, penyediaan tenaga listrik, air bersih, dan sebagainya.3 Sedangkan
pelayanan jasa publik meliputi pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan
transportasi, pos dan sebagainya.4 Kemudian pelayanan administratif
meliputi pengurusan status kewarganegaraan, pengurusan KTP, Akta
Kelahiran, Akta Kematian, Akta Pernikahan, dan
sebagainya.5
1 Johan Erwin Isharyanto, 2010, Etika Birokrasi & Pelayanan Publik, Lab Hukum Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, hlm 139 2 Marbun S.F, 2013, Hukum Administrasi Negara II, FH UII Press, Yogyakarta, hlm 16
3 Lihat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63/Kep/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik 4 Ibid
5 Ibid
EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
2
Di zaman modern seperti saat ini, transportasi merupakan sarana
penghubung bagi manusia untuk melakukan perpindahan dari suatu tempat
menuju ke tempat lainnya. Sedangkan pada zaman dahulu, alat
transportasi selain digunakan sebagai sarana perpindahan tempat dan
perpindahan barang, juga digunakan sebagai alat penunjang ekonomi yaitu
berdagang diatas kapal. Terlebih lagi bagi penduduk Indonesia sebagai
negara kepulauan yang dihubungkan dari satu pulau ke pulau lainnya,
menjadikan alat transportasi merupakan hal yang sangat penting untuk
menunjang aktivitas masyarakat di abad ke-21 ini.
Sebelum ditemukannya alat transportasi modern, manusia
melakukan perpindahan dengan jalan kaki. Hingga akhirnya pada 3500
SM ditemukannya roda sebagai cikal bakal alat transportasi modern dan
berlanjut pada penemuan-penemuan selanjutnya seperti kereta kuda, kapal
uap, mobil yang digerakkan dengan mesin uap, sepeda, hingga pesawat
yang pertama kali diterbangkan oleh Wright bersaudara.6 Kini alat
transportasi terus mengembangkan inovasi-inovasi sesuai dengan
perkembangan zaman dan kebutuhan manusia. Seluruh lapisan masyarakat
kini menggunakan alat transportasi mulai dari kalangan ekonomi rendah,
menengah maupun ekonomi kelas atas kini menggunakan alat transportasi.
Baik transportasi pribadi maupun transportasi publik menjadi hal yang
wajib bagi masyarakat untuk menunjang kegiatan sehari-hari.
6 Katam, Sudarsono, 2014, Kereta Api di Priangan Tempo Doeloe, Pustaka Jaya, Bandung, hlm 5
EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
3
Seiring dengan perkembangan zaman dan beragamnya kebutuhan
manusia akan transportasi guna mendukung aktivitas baik dalam jarak
dekat maupun jarak jauh, maka permintaan transportasi pribadi dan
transportasi publik pun semakin meningkat. Saat ini kepemilikan
transportasi pribadi bukan hanya menjadi sebuah kebutuhan tersier, tapi
merupakan kebutuhan pokok. Namun masih banyak dampak negatif yang
ditimbulkan dalam penggunaan transportasi pribadi, diantaranya adalah
terjadinya kemacetan, penganggaran bahan bakar mesin, dan polusi udara
yang disebabkan akibat banyaknya kendaraan pribadi. Meskipun saat ini
banyak dijual mobil dengan harga murah, atau dengan angsuran yang
ringan, transportasi publik nyatanya masih menjadi andalan masyarakat
dalam berkegiatan.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan bidang transportasi,
pemerintah wajib menyelenggarakan sarana transportasi publik yang layak
untuk digunakan. Yang dimaksud dengan layak dalam konteks ini yaitu
adalah transportasi publik dapat ramah untuk digunakan bagi semua kaum.
Termasuk kaum penyandang disabilitas, ibu hamil dan lansia.7 Serta harga
yang terjangkau dan keamanan yang terjamin juga menjadi harapan bagi
setiap warga akan transportasi publik yang layak. Karena bagi negara
berkembang seperti Indonesia, alat transportasi publik juga dapat mendukung
perekonomian negara. Sehingga dengan banyaknya penduduk yang
7 Fidel Miro, 1997, Sistem Transportasi Kota, Penerbit Tarsito, Bandung, hlm. 33
EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
4
menggunakan transportasi publik, maka hal ini dapat menambah jumlah
pendapatan perkapita negara.
Seiring dengan perkembangan dalam bidang transportasi publik,
berbagai macam jenis transportasi publik pun ditawarkan mulai dari
transportasi darat, laut dan udara. Perkembangan paling pesat ditunjukkan
oleh transportasi darat. Inovasi yang dilakukan dapat dilihat dari inovasi yang
dilakukan pada industri bus misalnya, kini bus tidak hanya melayani rute
pada pulau yang sama, melainkan juga melayani rute antar pulau. Selain itu
jika dilihat dari segi fasilitas, kini bus menawarkan fasilitas seperti toilet,
koneksi internet nirkabel (wi-fi), dan menyediakan makan pada
pemberhentian peristirahatan (rest area)8. Kekurangan jika menggunakan bus
adalah waktu tempuh yang cukup lama serta seringnya terjadi kecelakaan
yang disebabkan oleh beberapa hal.
Dalam dunia transportasi, kereta api masih memiliki peminat yang
tinggi di Indonesia. Selain alasan kenyamanan, harga tiket yang murah
menjadi faktor utama masyarakat menggunakan kereta api untuk bepergian.
Jasa angkutan penumpang jarak jauh dibagi menjadi angkutan penumpang
kelas eksekutif yaitu kelas yang paling tinggi dengan harga tiket tertinggi
namun memiliki fasilitas yang sepadan pula dengan harganya, kelas bisnis
yaitu kelas yang menengah, dan kelas ekonomi yaitu kelas terendah dengan
8 Muhammad Luthfi Majid, 2014, Analisis Segmentasi Pasar Pengguna Bus Wisata Werkudara
Surakarta, Jurnal Magister Kajian Pariwisata Universitas Gadjah Mada, melalui
file:///C:/Users/Rani/Downloads/6874-12058-1-PB%20(1).pdf diakses pada tanggal 12 September
2017,Pukul 15.50 WIBdiakses pada tanggal 13 Oktober 2017, pukul 13.15 WIB
EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
5
harga tiket paling murah. Untuk industri kereta api di Indonesia, perusahaan
yang mengelola kereta api adalah PT. Kereta Api Indonesia. Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) ini terus melakukan inovasi, antara lain peluncuran e-
kiosk yaitu mesin penjualan tiket kereta api jarak jauh, penerapan sistem
check-in dan Boarding pass , pre-order meals yaitu pemesanan makanan
sebelum keberangkatan, kartu Rail Pay untuk pembayaran tiket Kereta Api
Listrik (KRL), peremajaan kereta eksekutif dan ekonomi yang usianya diatas
30 tahun, dan pengoperasian kereta api relasi baru.9
Untuk kereta api jarak dekat, misalnya pada Kereta Api Listrik atau
yang biasa disebut dengan Commuter Line di Jakarta. Sistem karcis yang
dahulu diberlakukan kini berganti menjadi sistem uang elektronik atau yang
dikenal dengan Rail Pay. Sehingga pengguna kereta api tidak perlu
membayar dengan uang tunai, cukup membayar dengan kartu tersebut. Hal
ini terbukti efektif membuat pengurangan pada antrian, karena petugas tidak
perlu memberikan uang kembalian kepada penumpang sehingga dapat
memangkas waktu lebih banak dalam proses ini. Pada beberapa stasiun juga
terlihat banyak perubahan dilakukan, seperti renovasi stasiun, penurunan
harga tiket yang sebelumnya seharga Rp. 8.000 kini menjadi Rp. 5.000,
perluasan area tunggu agar tidak terjadi penumpukan penumpang pada saat
menunggu kereta datang, terlebih lagi pada saat jam-jam sibuk seperti jam
berangkat kantor dan jam pulang kantor.
9 https://kai.id/media/document/company_profile_2016.pdf, diakses pada tanggal 13 Oktober
2017, pukul 14.00 WIB
EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
6
Jika sistem transportasi kereta jarak dekat di Indonesia dibandingkan
dengan negara tetangga yaitu Singapura, tentu hal ini masih sangat jauh. Di
Singapura, Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT)
merupakan alat transportasi utama yang paling diandalkan warga dalam
kegiatan sehari-sehari dibandingkan bus dan taksi. Sistem pembayaran tiket
pun cukup dengan menggunakan EZ-Link Card. Yaitu adalah kartu yang
berisikan uang non tunai yang mana dapat dilakukan top-up dimanapun dan
kapanpun jika saldo dalam kartu tersebut telah habis. Kartu ini juga dapat
digunakan untuk membeli tiket MRT, LRT, bus, dan juga dapat digunakan
untuk berbelanja di beberapa outlet kerjasama.10
Khususnya untuk warga
Singapura telah diwajibkan untuk memiliki dan menggunakan EZ-Link Card
ini. Disamping efisiensi pembayaran, alasan lainnya adalah ketepatan dan
kejelasan waktu kedatangan kereta. Warga Singapura dapat mengetahui
informasi waktu kedatangan kevreta cukup dengan melihat di layar yang
tersedia pada tiap stasiun atau dengan mengunggah aplikasi MRT pada
handphone.11
Sehingga, kapanpun dan dimanapun pengguna dapat
mengetahui waktu keberangkatan atau kedatangan kereta. Tidak perlu
terburu-buru atau bahkan tertinggal kereta. Meskipun tertinggal kereta yang
diinginkan, kereta selanjutnya akan tiba dalam waktu 5-10 menit.
Adapun layanan lainnya selain kereta api rute jarak dekat, PT Kereta
Api Indonesia juga melayani rute jarak menengah, dan rute jarak jauh. Pada
10
http://www.ezlink.com.sg/about-ez-link/company-profile, diakses pada tanggal 13 Oktober
2017, pukul 14.32 WIB 11 Ibid.
EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
7
rute jarak jauh, terjadi peningkatan pada volume penumpang dari tahun 2014
hingga 2016. Pada tahun 2014 sebanyak 280,34 juta penumpang, tahun 2015
sebanyak 327,12 juta penumpang, dan tahun 2016 sebanyak 352,31 juta
penumpang.12
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat
dalam menggunakan kereta api meningkat, seiring dengan perubahan yang
dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia. Perubahan signifikan dapat terlihat
dari segi fasilitas dan segi manajerial. Dari segi fasilitas, dahulu pendingin
ruangan hanya tersedia untuk kelas ekonomi dan eksekutif, namun sekitar
pertengahan tahun 2013 pendingin ruangan dapat dinikmati pada kelas bisnis.
Gerbong baru pun banyak ditambahkan pada rangkaian kereta api jarak jauh,
sehingga menambah kenyamanan bagi para penumpang.
Lonjakan volume penumpang paling banyak ada pada kereta api rute
jarak jauh dengan tujuan favorit untuk berlibur di Pulau Jawa yaitu Bandung,
Yogyakarta, Surabaya, Malang. Peningkatan kepercayaan masyarakat akan
menggunakan transportasi kereta api ini terjadi dikarenakan harga tiket yang
lebih murah dibanding pesawat dan juga meminimalisir resiko kecelakaan
yang dapat terjadi dibandingkan menggunakan transportasi darat seperti bus,
dan transportasi udara seperti pesawat.
Pada segi manajerial, dahulu sistem pembelian tiket kereta api rute
jarak jauh hanya dapat dilakukan pada loket-loket yang hanya terdapat di
beberapa stasiun besar yang melayani rute jarak jauh. Butuh waktu yang
12
https://kai.id/media/document/annual_report_2016.pdf, diakses pada tanggal 15 Oktober 2017,
pukul 10.20 WIB
EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
8
lama, mulai dari hitungan menit hingga beberapa jam hanya untuk antri di
stasiun demi mendapatkan tiket kereta. Belum lagi jika tiket keretanya telah
habis terjual.
Namun sekarang sistem pembelian tiket dapat dilakukan secara online
dan pembayaran dapat dilakukan melalui transfer atm, minimarket, atau
melalui kartu kredit. Setelah calon penumpang memesan tiket dengan terlebih
dahulu mengisi form yang tersedia melalui internet, selanjutnya calon
penumpang diberi batas waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam untuk
menyelesaikan pembayaran. Apabila calon penumpang telah membayar
melalui sistem pembayaran yang telah disepakati dalam form tersebut, maka
selanjutnya penumpang akan diberikan kode booking yang akan dikirimkan
dalam bentuk surat elektronik, atau pesan teks. Yang mana kode booking ini
nantinya akan dicetak sebagai Boarding pass . Pada proses pencetakan
Boarding pass , PT Kereta Api Indonesia memiliki ketentuan dalam hal ini.
Prosedur pencetakan Boarding pass tersebut antara lain, Boarding pass
harus dicetak maksimal 12 jam sebelum jadwal keberangkatan. Selain itu,
Boarding pass juga harus dicetak pada stasiun keberangkatan yang sama
sesuai dengan yang tertera pada pemesanan tiket. Kebijakan ini dinilai
menyulitkan bagi pengguna kereta api, terutama untuk rute jarak jauh. Yang
mana kewajiban untuk mencetak Boarding pass maksimal 12 jam sebelum
keberangkatan justru menjadikan antrean pada mesin pencetak di stasiun.
Belum lagi Boarding pass yang harus dicetak pada stasiun keberangkatan
sesuai dengan yang tertera pada pemesanan tiket.
EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
9
Melalui penjelasan di atas masih banyak kendala-kendala pada sistem
transportasi jarak jauh khususnya kereta api terkait dengan optimalisasi dalam
memberikan pelayanan publik. Sebagai sarana pelayanan publik bidang
transportasi, seharusnya PT Kereta Api Indonesia dapat memberikan
kenyamanan dan keefektifan sesuai dengan yang tercantum dalam Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor 48 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan
Minimum Angkutan Orang Dengan Kereta Api dan bagaimana langkah-
langkah yang dilakukan untuk memaksimalkan layanan agar dapat
terwujudnya sistem transportasi jarak jauh yang aman, nyaman, cepat, dan
terjangkau. Hal ini menarik perhatian penulis untuk meneliti permasalahan
tersebut, sehingga penulis melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas
Boarding pass PT Kereta Api Indonesia Pada Rute Jarak Jauh Di
Daerah Operasional VI Yogyakarta Dalam Perspektif Hukum Pelayanan
Publik”
EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
10
B. Rumusan Masalah
1. Apakah tujuan sistem Boarding pass dibuat dan bagaimanakah efektivitas
kebijakan Boarding pass dalam pelaksanaan?
2. Bagaimana langkah-langkah PT Kereta Api Indonesia untuk
meningkatkan kualitas pelayanan pada Daerah Operasional 6 Yogyakarta
khususnya pada sistem boarding pass?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui tujuan dibuatnya sistem Boarding pass serta efektivitas
sistem Boarding pass pada sistem transportasi jarak jauh.
2. Mengetahui tentang upaya-upaya yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia
dalam membenahi sistem pelayanan publik yang ada di dalamnya,
khususnya pada sistem boarding pass pada rute jarak jauh serta kaitannya
dengan standar pelayanan publik sesuai dengan Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
D. Keaslian Penelitian
Setelah melakukan penelusuran dari berbagai sumber penulisan
hukum dan referensi di Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah
Mada, penulis tidak menemukan judul penelitian yang sama dengan yang
EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
11
akan ditulis oleh penulis. Dan penulis hanya menemukan satu penelitian dari
sumber lain namun penulis tidak menemukan adanya kesamaan dalam judul
dan rumusan masalah pada penelitian ini. Penulisan hukum sebelumnya dan
perbedaan dengan penulisan hukum yang dilakukan penulis ialah:
1. Tanggung Jawab PT Kereta Api Terhadap Pengiriman Barang Penumpang
Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang
Perkeretaapian.13
Rumusan masalah:
a. Bagaimanakah tanggung jawab PT. Kereta Api atas kehilangan dan
kerusakan pengiriman barang milik penumpangditinjau dari Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian?
b. Bagaimanakah upaya hukum yang dilakukan oleh penumpang jika terjadi
kehilangan dan kerusakan dalam pengiriman barang pada PT. Kereta
Api?
2. Kualitas Pelayanan Transportasi Kereta Api (Studi Kasus Kereta Api
Turangga)14
Rumusan masalah:
13
Tarigan Rantika Wulandari., 2016, Tanggung Jawab PT Kereta Api Terhadap Pengiriman
Barang Penumpang Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang
Perkeretaapian, Skripsi Fakultas Hukum Universitas Lampung, melalui
http://digilib.unila.ac.id/22336/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf, diakses
pada tanggal 12 September 2017,Pukul 15.50 WIB 14
Septina Lisa., 2011, Kualitas Pelayanan Transportasi Kereta Api (Studi Kasus Kereta Api
Turangga, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya, melalui
http://eprints.upnjatim.ac.id/1430/1/File_1.pdf, diakses pada tanggal 12 September 2017, Pukul
17.00 WIB
EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
12
a. Bagaimanakah kualitas pelayanan transportasi diatas kereta api
Turangga?
Berdasarkan penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
terdapat beberapa kesamaan antara penelitian yang telah dilakukan dengan
penelitian yang akan dilakukan penulis. Kemiripan tersebut antara lain
mengenai tema yaitu tentang kualitas pelayanan dan fasilitas transportasi jarak
jauh dengan menggunakan kereta api serta keterkaitannya dengan Undang-
Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Peraturan Menteri
Nomor 48 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang
Dengan Kereta Api.
Pada penelitian yang pertama, penulis tersebut hanya membahas
mengenai tinjauan tanggung jawab PT Kereta Api Indonesia dalam
menangani barang penumpang yang hilang, sedangan pada penelitian yang
kedua, penulis tersebut meninjau kualitas pelayanan kereta api, khususnya
pada kereta api Turangga dengan rute perjalanan Surabaya – Bandung.15
Tidak ada kemiripan yang signifikan antara penelitian yang dilakukan
penulis dengan penelitian yang sebelumnya telah dilakukan karena adanya
perbedaan isi materi dari penelitian yang dilakukan. Perbedaan yang ada
tersebut adalah penelitian yang dilakukan penulis adalah upaya-upaya PT
Kereta Api Indonesia sebagai sarana penyedia pelayanan publik untuk
menciptakan transportasi jarak jauh yang aman, nyaman, cepat dan
15
https://tiket.kereta-api.co.id/?_it8tnz=TXc9PQ==&_8dnts=YzJOb1pXUjFiR1U9, diakses pada
tanggal 13 Oktober 2017, pukul 14.38 WIB
EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
13
terjangkau. Penulis meninjau tujuan dibuatnya Boarding pass bagi para
penumpang kereta api rute jarak jauh. Serta penulis meninjau efektivitas
kebijakan Boarding pass bagi para penumpang. Sedangkan pada penelitian
sebelumnya melakukan pembahasan mengenai kualitas pelayanan PT Kereta
Api Indonesia dan perlindungan konsumen bagi terjadi kehilangan barang di
dalam kereta. Dengan penjelasan tersebut peneliti menyatakan bahwa
penelitian ini adalah murni hasil karya penulis yang belum pernah dibuat
sebelumnya. Apabila di kemudian hari ditemukan kesamaan permasalahan
dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, maka penulis
mengharapkan penelitian ini dapat saling melengkapi dengan penelitian
lainnya.
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
a. Menambah pengetahuan terkait sistem transportasi jarak jauh yang
diselenggarakan oleh PT Kereta Api Indonesia, kendala yang dihadapi
dan upaya-upaya apa saja yang telah diwujudkan demi membangun
sistem transportasi yang lebih baik.
b. Meningkatkan pemahaman sejauh mana pemerintah turut berperan
serta dalam menyukseskan perubahan-perubahan sistem transportasi.
Terlebih lagi, PT Kereta Api Indonesia merupakan Perusahaan
BUMN yang mana adalah salah satu pelaksana pelayanan publik.
EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
14
c. Diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan baik bagi peneliti
lain maupun yang tidak sedang meneliti serta diharapkan penelitian ini
dapat bermanfaat bagi khalayak umum.
2. Secara Praktis
a. Bagi penulis, selain berguna sebagai salah satu prasayarat tugas akhir
untuk meraih gelar Sarjana di Fakultas Hukum Universitas Gadjah
Mada, penelitian ini diharapkan dapat mampu meningkatkan
kemampuan penulis di bidang penelitian dan menambah wawasan
penulis dalam bidang hukum terutama terkait dengan isi materi
penelitian.
b. Bagi perguruan tinggi, sebagai salah satu perwujudan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian terhadap masyarakat.
c. Bagi instansi/pemerintah, diharapkan penelitian ini dapat memberi
manfaat dan masukan bagi pemerintah. Serta diharapkan penelitian ini
diharapkan memberi manfaat bagi masyarakat luas sehingga dapat
memajukan kualitas hidup orang banyak dan dapat memjukan
wilayah.
d. Bagi masyarakat, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat
meningkatkan minat masyarakat menggunakan kereta api sebagai
transportasi jarak jauh, serta diharapkan dari hasil penelitian ini
masyarakat dapat mengetahui apa saja yang telah, sedang dan akan
EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
15
dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia sehingga pelayanan publik
ini terselenggara dengan transparan.
EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/