15
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan pada suatu negara pada hakekatnya yaitu adalah suatu proses untuk melakukan atau memberikan sesuatu dari satu pihak kepada pihak lain. Apabila dalam jenis pelayanan tersebut dilakukan oleh pegawai negeri sipil, pejabat, pegawai, petugas dan setiap orang yang bekerja di dalam organisasi penyelenggara yang bertugas melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik maka hal ini dikenal dengan pelayanan publik. 1 Pelayanan publik yang sebagaimana dimaksud terbagi atas pelayanan barang publik, pelayanan jasa publik, dan pelayanan administratif. 2 Pelayanan barang publik meliputi pengadaan jaringan telepon, penyediaan tenaga listrik, air bersih, dan sebagainya. 3 Sedangkan pelayanan jasa publik meliputi pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi, pos dan sebagainya. 4 Kemudian pelayanan administratif meliputi pengurusan status kewarganegaraan, pengurusan KTP, Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta Pernikahan, dan sebagainya. 5 1 Johan Erwin Isharyanto, 2010, Etika Birokrasi & Pelayanan Publik, Lab Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, hlm 139 2 Marbun S.F, 2013, Hukum Administrasi Negara II, FH UII Press, Yogyakarta, hlm 16 3 Lihat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63/Kep/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik 4 Ibid 5 Ibid EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAH OPERASIONAL VI YOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIK TIARANI VERGIANNE Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132530/po...Yang dimaksud dengan layak dalam konteks ini yaitu adalah transportasi publik dapat ramah untuk

  • Upload
    lamtu

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132530/po...Yang dimaksud dengan layak dalam konteks ini yaitu adalah transportasi publik dapat ramah untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan pada suatu negara pada hakekatnya yaitu adalah suatu

proses untuk melakukan atau memberikan sesuatu dari satu pihak kepada

pihak lain. Apabila dalam jenis pelayanan tersebut dilakukan oleh pegawai

negeri sipil, pejabat, pegawai, petugas dan setiap orang yang bekerja di

dalam organisasi penyelenggara yang bertugas melaksanakan tindakan

atau serangkaian tindakan pelayanan publik maka hal ini dikenal

dengan pelayanan publik.1 Pelayanan publik yang sebagaimana dimaksud

terbagi atas pelayanan barang publik, pelayanan jasa publik, dan pelayanan

administratif.2 Pelayanan barang publik meliputi pengadaan jaringan

telepon, penyediaan tenaga listrik, air bersih, dan sebagainya.3 Sedangkan

pelayanan jasa publik meliputi pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan

transportasi, pos dan sebagainya.4 Kemudian pelayanan administratif

meliputi pengurusan status kewarganegaraan, pengurusan KTP, Akta

Kelahiran, Akta Kematian, Akta Pernikahan, dan

sebagainya.5

1 Johan Erwin Isharyanto, 2010, Etika Birokrasi & Pelayanan Publik, Lab Hukum Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta, hlm 139 2 Marbun S.F, 2013, Hukum Administrasi Negara II, FH UII Press, Yogyakarta, hlm 16

3 Lihat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63/Kep/M.PAN/7/2003 tentang

Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik 4 Ibid

5 Ibid

EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132530/po...Yang dimaksud dengan layak dalam konteks ini yaitu adalah transportasi publik dapat ramah untuk

2

Di zaman modern seperti saat ini, transportasi merupakan sarana

penghubung bagi manusia untuk melakukan perpindahan dari suatu tempat

menuju ke tempat lainnya. Sedangkan pada zaman dahulu, alat

transportasi selain digunakan sebagai sarana perpindahan tempat dan

perpindahan barang, juga digunakan sebagai alat penunjang ekonomi yaitu

berdagang diatas kapal. Terlebih lagi bagi penduduk Indonesia sebagai

negara kepulauan yang dihubungkan dari satu pulau ke pulau lainnya,

menjadikan alat transportasi merupakan hal yang sangat penting untuk

menunjang aktivitas masyarakat di abad ke-21 ini.

Sebelum ditemukannya alat transportasi modern, manusia

melakukan perpindahan dengan jalan kaki. Hingga akhirnya pada 3500

SM ditemukannya roda sebagai cikal bakal alat transportasi modern dan

berlanjut pada penemuan-penemuan selanjutnya seperti kereta kuda, kapal

uap, mobil yang digerakkan dengan mesin uap, sepeda, hingga pesawat

yang pertama kali diterbangkan oleh Wright bersaudara.6 Kini alat

transportasi terus mengembangkan inovasi-inovasi sesuai dengan

perkembangan zaman dan kebutuhan manusia. Seluruh lapisan masyarakat

kini menggunakan alat transportasi mulai dari kalangan ekonomi rendah,

menengah maupun ekonomi kelas atas kini menggunakan alat transportasi.

Baik transportasi pribadi maupun transportasi publik menjadi hal yang

wajib bagi masyarakat untuk menunjang kegiatan sehari-hari.

6 Katam, Sudarsono, 2014, Kereta Api di Priangan Tempo Doeloe, Pustaka Jaya, Bandung, hlm 5

EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132530/po...Yang dimaksud dengan layak dalam konteks ini yaitu adalah transportasi publik dapat ramah untuk

3

Seiring dengan perkembangan zaman dan beragamnya kebutuhan

manusia akan transportasi guna mendukung aktivitas baik dalam jarak

dekat maupun jarak jauh, maka permintaan transportasi pribadi dan

transportasi publik pun semakin meningkat. Saat ini kepemilikan

transportasi pribadi bukan hanya menjadi sebuah kebutuhan tersier, tapi

merupakan kebutuhan pokok. Namun masih banyak dampak negatif yang

ditimbulkan dalam penggunaan transportasi pribadi, diantaranya adalah

terjadinya kemacetan, penganggaran bahan bakar mesin, dan polusi udara

yang disebabkan akibat banyaknya kendaraan pribadi. Meskipun saat ini

banyak dijual mobil dengan harga murah, atau dengan angsuran yang

ringan, transportasi publik nyatanya masih menjadi andalan masyarakat

dalam berkegiatan.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan bidang transportasi,

pemerintah wajib menyelenggarakan sarana transportasi publik yang layak

untuk digunakan. Yang dimaksud dengan layak dalam konteks ini yaitu

adalah transportasi publik dapat ramah untuk digunakan bagi semua kaum.

Termasuk kaum penyandang disabilitas, ibu hamil dan lansia.7 Serta harga

yang terjangkau dan keamanan yang terjamin juga menjadi harapan bagi

setiap warga akan transportasi publik yang layak. Karena bagi negara

berkembang seperti Indonesia, alat transportasi publik juga dapat mendukung

perekonomian negara. Sehingga dengan banyaknya penduduk yang

7 Fidel Miro, 1997, Sistem Transportasi Kota, Penerbit Tarsito, Bandung, hlm. 33

EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132530/po...Yang dimaksud dengan layak dalam konteks ini yaitu adalah transportasi publik dapat ramah untuk

4

menggunakan transportasi publik, maka hal ini dapat menambah jumlah

pendapatan perkapita negara.

Seiring dengan perkembangan dalam bidang transportasi publik,

berbagai macam jenis transportasi publik pun ditawarkan mulai dari

transportasi darat, laut dan udara. Perkembangan paling pesat ditunjukkan

oleh transportasi darat. Inovasi yang dilakukan dapat dilihat dari inovasi yang

dilakukan pada industri bus misalnya, kini bus tidak hanya melayani rute

pada pulau yang sama, melainkan juga melayani rute antar pulau. Selain itu

jika dilihat dari segi fasilitas, kini bus menawarkan fasilitas seperti toilet,

koneksi internet nirkabel (wi-fi), dan menyediakan makan pada

pemberhentian peristirahatan (rest area)8. Kekurangan jika menggunakan bus

adalah waktu tempuh yang cukup lama serta seringnya terjadi kecelakaan

yang disebabkan oleh beberapa hal.

Dalam dunia transportasi, kereta api masih memiliki peminat yang

tinggi di Indonesia. Selain alasan kenyamanan, harga tiket yang murah

menjadi faktor utama masyarakat menggunakan kereta api untuk bepergian.

Jasa angkutan penumpang jarak jauh dibagi menjadi angkutan penumpang

kelas eksekutif yaitu kelas yang paling tinggi dengan harga tiket tertinggi

namun memiliki fasilitas yang sepadan pula dengan harganya, kelas bisnis

yaitu kelas yang menengah, dan kelas ekonomi yaitu kelas terendah dengan

8 Muhammad Luthfi Majid, 2014, Analisis Segmentasi Pasar Pengguna Bus Wisata Werkudara

Surakarta, Jurnal Magister Kajian Pariwisata Universitas Gadjah Mada, melalui

file:///C:/Users/Rani/Downloads/6874-12058-1-PB%20(1).pdf diakses pada tanggal 12 September

2017,Pukul 15.50 WIBdiakses pada tanggal 13 Oktober 2017, pukul 13.15 WIB

EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132530/po...Yang dimaksud dengan layak dalam konteks ini yaitu adalah transportasi publik dapat ramah untuk

5

harga tiket paling murah. Untuk industri kereta api di Indonesia, perusahaan

yang mengelola kereta api adalah PT. Kereta Api Indonesia. Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) ini terus melakukan inovasi, antara lain peluncuran e-

kiosk yaitu mesin penjualan tiket kereta api jarak jauh, penerapan sistem

check-in dan Boarding pass , pre-order meals yaitu pemesanan makanan

sebelum keberangkatan, kartu Rail Pay untuk pembayaran tiket Kereta Api

Listrik (KRL), peremajaan kereta eksekutif dan ekonomi yang usianya diatas

30 tahun, dan pengoperasian kereta api relasi baru.9

Untuk kereta api jarak dekat, misalnya pada Kereta Api Listrik atau

yang biasa disebut dengan Commuter Line di Jakarta. Sistem karcis yang

dahulu diberlakukan kini berganti menjadi sistem uang elektronik atau yang

dikenal dengan Rail Pay. Sehingga pengguna kereta api tidak perlu

membayar dengan uang tunai, cukup membayar dengan kartu tersebut. Hal

ini terbukti efektif membuat pengurangan pada antrian, karena petugas tidak

perlu memberikan uang kembalian kepada penumpang sehingga dapat

memangkas waktu lebih banak dalam proses ini. Pada beberapa stasiun juga

terlihat banyak perubahan dilakukan, seperti renovasi stasiun, penurunan

harga tiket yang sebelumnya seharga Rp. 8.000 kini menjadi Rp. 5.000,

perluasan area tunggu agar tidak terjadi penumpukan penumpang pada saat

menunggu kereta datang, terlebih lagi pada saat jam-jam sibuk seperti jam

berangkat kantor dan jam pulang kantor.

9 https://kai.id/media/document/company_profile_2016.pdf, diakses pada tanggal 13 Oktober

2017, pukul 14.00 WIB

EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132530/po...Yang dimaksud dengan layak dalam konteks ini yaitu adalah transportasi publik dapat ramah untuk

6

Jika sistem transportasi kereta jarak dekat di Indonesia dibandingkan

dengan negara tetangga yaitu Singapura, tentu hal ini masih sangat jauh. Di

Singapura, Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT)

merupakan alat transportasi utama yang paling diandalkan warga dalam

kegiatan sehari-sehari dibandingkan bus dan taksi. Sistem pembayaran tiket

pun cukup dengan menggunakan EZ-Link Card. Yaitu adalah kartu yang

berisikan uang non tunai yang mana dapat dilakukan top-up dimanapun dan

kapanpun jika saldo dalam kartu tersebut telah habis. Kartu ini juga dapat

digunakan untuk membeli tiket MRT, LRT, bus, dan juga dapat digunakan

untuk berbelanja di beberapa outlet kerjasama.10

Khususnya untuk warga

Singapura telah diwajibkan untuk memiliki dan menggunakan EZ-Link Card

ini. Disamping efisiensi pembayaran, alasan lainnya adalah ketepatan dan

kejelasan waktu kedatangan kereta. Warga Singapura dapat mengetahui

informasi waktu kedatangan kevreta cukup dengan melihat di layar yang

tersedia pada tiap stasiun atau dengan mengunggah aplikasi MRT pada

handphone.11

Sehingga, kapanpun dan dimanapun pengguna dapat

mengetahui waktu keberangkatan atau kedatangan kereta. Tidak perlu

terburu-buru atau bahkan tertinggal kereta. Meskipun tertinggal kereta yang

diinginkan, kereta selanjutnya akan tiba dalam waktu 5-10 menit.

Adapun layanan lainnya selain kereta api rute jarak dekat, PT Kereta

Api Indonesia juga melayani rute jarak menengah, dan rute jarak jauh. Pada

10

http://www.ezlink.com.sg/about-ez-link/company-profile, diakses pada tanggal 13 Oktober

2017, pukul 14.32 WIB 11 Ibid.

EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132530/po...Yang dimaksud dengan layak dalam konteks ini yaitu adalah transportasi publik dapat ramah untuk

7

rute jarak jauh, terjadi peningkatan pada volume penumpang dari tahun 2014

hingga 2016. Pada tahun 2014 sebanyak 280,34 juta penumpang, tahun 2015

sebanyak 327,12 juta penumpang, dan tahun 2016 sebanyak 352,31 juta

penumpang.12

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat

dalam menggunakan kereta api meningkat, seiring dengan perubahan yang

dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia. Perubahan signifikan dapat terlihat

dari segi fasilitas dan segi manajerial. Dari segi fasilitas, dahulu pendingin

ruangan hanya tersedia untuk kelas ekonomi dan eksekutif, namun sekitar

pertengahan tahun 2013 pendingin ruangan dapat dinikmati pada kelas bisnis.

Gerbong baru pun banyak ditambahkan pada rangkaian kereta api jarak jauh,

sehingga menambah kenyamanan bagi para penumpang.

Lonjakan volume penumpang paling banyak ada pada kereta api rute

jarak jauh dengan tujuan favorit untuk berlibur di Pulau Jawa yaitu Bandung,

Yogyakarta, Surabaya, Malang. Peningkatan kepercayaan masyarakat akan

menggunakan transportasi kereta api ini terjadi dikarenakan harga tiket yang

lebih murah dibanding pesawat dan juga meminimalisir resiko kecelakaan

yang dapat terjadi dibandingkan menggunakan transportasi darat seperti bus,

dan transportasi udara seperti pesawat.

Pada segi manajerial, dahulu sistem pembelian tiket kereta api rute

jarak jauh hanya dapat dilakukan pada loket-loket yang hanya terdapat di

beberapa stasiun besar yang melayani rute jarak jauh. Butuh waktu yang

12

https://kai.id/media/document/annual_report_2016.pdf, diakses pada tanggal 15 Oktober 2017,

pukul 10.20 WIB

EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132530/po...Yang dimaksud dengan layak dalam konteks ini yaitu adalah transportasi publik dapat ramah untuk

8

lama, mulai dari hitungan menit hingga beberapa jam hanya untuk antri di

stasiun demi mendapatkan tiket kereta. Belum lagi jika tiket keretanya telah

habis terjual.

Namun sekarang sistem pembelian tiket dapat dilakukan secara online

dan pembayaran dapat dilakukan melalui transfer atm, minimarket, atau

melalui kartu kredit. Setelah calon penumpang memesan tiket dengan terlebih

dahulu mengisi form yang tersedia melalui internet, selanjutnya calon

penumpang diberi batas waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam untuk

menyelesaikan pembayaran. Apabila calon penumpang telah membayar

melalui sistem pembayaran yang telah disepakati dalam form tersebut, maka

selanjutnya penumpang akan diberikan kode booking yang akan dikirimkan

dalam bentuk surat elektronik, atau pesan teks. Yang mana kode booking ini

nantinya akan dicetak sebagai Boarding pass . Pada proses pencetakan

Boarding pass , PT Kereta Api Indonesia memiliki ketentuan dalam hal ini.

Prosedur pencetakan Boarding pass tersebut antara lain, Boarding pass

harus dicetak maksimal 12 jam sebelum jadwal keberangkatan. Selain itu,

Boarding pass juga harus dicetak pada stasiun keberangkatan yang sama

sesuai dengan yang tertera pada pemesanan tiket. Kebijakan ini dinilai

menyulitkan bagi pengguna kereta api, terutama untuk rute jarak jauh. Yang

mana kewajiban untuk mencetak Boarding pass maksimal 12 jam sebelum

keberangkatan justru menjadikan antrean pada mesin pencetak di stasiun.

Belum lagi Boarding pass yang harus dicetak pada stasiun keberangkatan

sesuai dengan yang tertera pada pemesanan tiket.

EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132530/po...Yang dimaksud dengan layak dalam konteks ini yaitu adalah transportasi publik dapat ramah untuk

9

Melalui penjelasan di atas masih banyak kendala-kendala pada sistem

transportasi jarak jauh khususnya kereta api terkait dengan optimalisasi dalam

memberikan pelayanan publik. Sebagai sarana pelayanan publik bidang

transportasi, seharusnya PT Kereta Api Indonesia dapat memberikan

kenyamanan dan keefektifan sesuai dengan yang tercantum dalam Peraturan

Menteri Perhubungan Nomor 48 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan

Minimum Angkutan Orang Dengan Kereta Api dan bagaimana langkah-

langkah yang dilakukan untuk memaksimalkan layanan agar dapat

terwujudnya sistem transportasi jarak jauh yang aman, nyaman, cepat, dan

terjangkau. Hal ini menarik perhatian penulis untuk meneliti permasalahan

tersebut, sehingga penulis melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas

Boarding pass PT Kereta Api Indonesia Pada Rute Jarak Jauh Di

Daerah Operasional VI Yogyakarta Dalam Perspektif Hukum Pelayanan

Publik”

EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132530/po...Yang dimaksud dengan layak dalam konteks ini yaitu adalah transportasi publik dapat ramah untuk

10

B. Rumusan Masalah

1. Apakah tujuan sistem Boarding pass dibuat dan bagaimanakah efektivitas

kebijakan Boarding pass dalam pelaksanaan?

2. Bagaimana langkah-langkah PT Kereta Api Indonesia untuk

meningkatkan kualitas pelayanan pada Daerah Operasional 6 Yogyakarta

khususnya pada sistem boarding pass?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui tujuan dibuatnya sistem Boarding pass serta efektivitas

sistem Boarding pass pada sistem transportasi jarak jauh.

2. Mengetahui tentang upaya-upaya yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia

dalam membenahi sistem pelayanan publik yang ada di dalamnya,

khususnya pada sistem boarding pass pada rute jarak jauh serta kaitannya

dengan standar pelayanan publik sesuai dengan Undang-Undang Nomor

25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

D. Keaslian Penelitian

Setelah melakukan penelusuran dari berbagai sumber penulisan

hukum dan referensi di Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah

Mada, penulis tidak menemukan judul penelitian yang sama dengan yang

EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132530/po...Yang dimaksud dengan layak dalam konteks ini yaitu adalah transportasi publik dapat ramah untuk

11

akan ditulis oleh penulis. Dan penulis hanya menemukan satu penelitian dari

sumber lain namun penulis tidak menemukan adanya kesamaan dalam judul

dan rumusan masalah pada penelitian ini. Penulisan hukum sebelumnya dan

perbedaan dengan penulisan hukum yang dilakukan penulis ialah:

1. Tanggung Jawab PT Kereta Api Terhadap Pengiriman Barang Penumpang

Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang

Perkeretaapian.13

Rumusan masalah:

a. Bagaimanakah tanggung jawab PT. Kereta Api atas kehilangan dan

kerusakan pengiriman barang milik penumpangditinjau dari Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian?

b. Bagaimanakah upaya hukum yang dilakukan oleh penumpang jika terjadi

kehilangan dan kerusakan dalam pengiriman barang pada PT. Kereta

Api?

2. Kualitas Pelayanan Transportasi Kereta Api (Studi Kasus Kereta Api

Turangga)14

Rumusan masalah:

13

Tarigan Rantika Wulandari., 2016, Tanggung Jawab PT Kereta Api Terhadap Pengiriman

Barang Penumpang Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 Tentang

Perkeretaapian, Skripsi Fakultas Hukum Universitas Lampung, melalui

http://digilib.unila.ac.id/22336/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf, diakses

pada tanggal 12 September 2017,Pukul 15.50 WIB 14

Septina Lisa., 2011, Kualitas Pelayanan Transportasi Kereta Api (Studi Kasus Kereta Api

Turangga, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya, melalui

http://eprints.upnjatim.ac.id/1430/1/File_1.pdf, diakses pada tanggal 12 September 2017, Pukul

17.00 WIB

EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132530/po...Yang dimaksud dengan layak dalam konteks ini yaitu adalah transportasi publik dapat ramah untuk

12

a. Bagaimanakah kualitas pelayanan transportasi diatas kereta api

Turangga?

Berdasarkan penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

terdapat beberapa kesamaan antara penelitian yang telah dilakukan dengan

penelitian yang akan dilakukan penulis. Kemiripan tersebut antara lain

mengenai tema yaitu tentang kualitas pelayanan dan fasilitas transportasi jarak

jauh dengan menggunakan kereta api serta keterkaitannya dengan Undang-

Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Peraturan Menteri

Nomor 48 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang

Dengan Kereta Api.

Pada penelitian yang pertama, penulis tersebut hanya membahas

mengenai tinjauan tanggung jawab PT Kereta Api Indonesia dalam

menangani barang penumpang yang hilang, sedangan pada penelitian yang

kedua, penulis tersebut meninjau kualitas pelayanan kereta api, khususnya

pada kereta api Turangga dengan rute perjalanan Surabaya – Bandung.15

Tidak ada kemiripan yang signifikan antara penelitian yang dilakukan

penulis dengan penelitian yang sebelumnya telah dilakukan karena adanya

perbedaan isi materi dari penelitian yang dilakukan. Perbedaan yang ada

tersebut adalah penelitian yang dilakukan penulis adalah upaya-upaya PT

Kereta Api Indonesia sebagai sarana penyedia pelayanan publik untuk

menciptakan transportasi jarak jauh yang aman, nyaman, cepat dan

15

https://tiket.kereta-api.co.id/?_it8tnz=TXc9PQ==&_8dnts=YzJOb1pXUjFiR1U9, diakses pada

tanggal 13 Oktober 2017, pukul 14.38 WIB

EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132530/po...Yang dimaksud dengan layak dalam konteks ini yaitu adalah transportasi publik dapat ramah untuk

13

terjangkau. Penulis meninjau tujuan dibuatnya Boarding pass bagi para

penumpang kereta api rute jarak jauh. Serta penulis meninjau efektivitas

kebijakan Boarding pass bagi para penumpang. Sedangkan pada penelitian

sebelumnya melakukan pembahasan mengenai kualitas pelayanan PT Kereta

Api Indonesia dan perlindungan konsumen bagi terjadi kehilangan barang di

dalam kereta. Dengan penjelasan tersebut peneliti menyatakan bahwa

penelitian ini adalah murni hasil karya penulis yang belum pernah dibuat

sebelumnya. Apabila di kemudian hari ditemukan kesamaan permasalahan

dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, maka penulis

mengharapkan penelitian ini dapat saling melengkapi dengan penelitian

lainnya.

E. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

a. Menambah pengetahuan terkait sistem transportasi jarak jauh yang

diselenggarakan oleh PT Kereta Api Indonesia, kendala yang dihadapi

dan upaya-upaya apa saja yang telah diwujudkan demi membangun

sistem transportasi yang lebih baik.

b. Meningkatkan pemahaman sejauh mana pemerintah turut berperan

serta dalam menyukseskan perubahan-perubahan sistem transportasi.

Terlebih lagi, PT Kereta Api Indonesia merupakan Perusahaan

BUMN yang mana adalah salah satu pelaksana pelayanan publik.

EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132530/po...Yang dimaksud dengan layak dalam konteks ini yaitu adalah transportasi publik dapat ramah untuk

14

c. Diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan baik bagi peneliti

lain maupun yang tidak sedang meneliti serta diharapkan penelitian ini

dapat bermanfaat bagi khalayak umum.

2. Secara Praktis

a. Bagi penulis, selain berguna sebagai salah satu prasayarat tugas akhir

untuk meraih gelar Sarjana di Fakultas Hukum Universitas Gadjah

Mada, penelitian ini diharapkan dapat mampu meningkatkan

kemampuan penulis di bidang penelitian dan menambah wawasan

penulis dalam bidang hukum terutama terkait dengan isi materi

penelitian.

b. Bagi perguruan tinggi, sebagai salah satu perwujudan Tri Dharma

Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian terhadap masyarakat.

c. Bagi instansi/pemerintah, diharapkan penelitian ini dapat memberi

manfaat dan masukan bagi pemerintah. Serta diharapkan penelitian ini

diharapkan memberi manfaat bagi masyarakat luas sehingga dapat

memajukan kualitas hidup orang banyak dan dapat memjukan

wilayah.

d. Bagi masyarakat, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat

meningkatkan minat masyarakat menggunakan kereta api sebagai

transportasi jarak jauh, serta diharapkan dari hasil penelitian ini

masyarakat dapat mengetahui apa saja yang telah, sedang dan akan

EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/132530/po...Yang dimaksud dengan layak dalam konteks ini yaitu adalah transportasi publik dapat ramah untuk

15

dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia sehingga pelayanan publik

ini terselenggara dengan transparan.

EFEKTIVITAS BOARDING PASS PT KERETA API INDONESIA PADA RUTE JARAK JAUH DI DAERAHOPERASIONAL VIYOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PELAYANAN PUBLIKTIARANI VERGIANNEUniversitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/