14
L/O/G/O Arif Hermanto 0910480020 Aviva Aviolita P. P. 0910480024 Dhewyangga Bismi P. 0901480042 M. Ardian Iman 0910480260 PESTISIDA ORGANOKLORIN

Teknologi pestisida ramah lingkungan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teknologi pestisida ramah lingkungan

L/O/G/O

Arif Hermanto 0910480020Aviva Aviolita P. P. 0910480024Dhewyangga Bismi P. 0901480042

M. Ardian Iman 0910480260

PESTISIDA ORGANOKLORI

N

PESTISIDA ORGANOKLORI

N

Page 2: Teknologi pestisida ramah lingkungan

Miglioranza, Karina SB; de Moreno, Julia E. Aizpun; de Moreno, Victor J. 2002. Dynamics of

Organochlorine Pesticides in Soils From a Southeastern Region of Argentina .

Environmental Toxicology and Chemistry, Vol 22, pages 712-717

Soemirat, Juli. 2005. Toksikologi Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Sudaryanto A., Monirith I., Kajiwara N., Takahashi S., Hartono P., Muawanah, Tanabe S. 2007.

Levels and Distribution of Organochlorine In Fish from Indonesia. Environmental

International, 33(6), 750-758.

Tarumingkeng R. 1992. Insektisida: Sifat, Mekanisme Kerja dan Penggunaannya. Jakarta :

Penerbit Ukrida. Nugraha. 2007. Evaluasi Penggunaan Insektisida Organoklorin di

Persawahan di Pantai Utara Jawa

UNIDO. 1984. Indonesia : Consultation on Research and Development for Pesticide

Production in Indonesia. Technical report. Vienna : United Nations Industrial Development

Organization.

Zhou R., Zhu L., Yang K., Chen Y. 2006. Distribution of Organochlorine Pesticides in Surface

Water.

REFRENCES

Page 3: Teknologi pestisida ramah lingkungan

PENDAHULUAN

Perkembangan sektor pertanian telah mengakibatkan

peningkatan pencemaran lingkungan oleh bahan kimia buatan manusia.

Di antara polutan-polutan tersebut, terdapat polutan organik yang

disebut organoklorin. Organoklorin merupakan polutan yang bersifat

persisten dan dapat terbioakumulasi di alam serta bersifat toksik

terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya. Organoklorin tidak reaktif,

stabil, memiliki kelarutan yang sangat tinggi di dalam lemak, dan

memiliki kemampuan degradasi yang rendah (Ebichon dalam Soemirat,

2005).

Organoklorin termasuk ke dalam golongan pestisida yang

bagus dan ampuh, namun memiliki banyak dampak negatif terhadap

lingkungan. Sehingga perlu dipahami bagaimana teknik aplikasi yang

tepat.

Page 4: Teknologi pestisida ramah lingkungan

TUJUAN

• Untuk menegtahui deskripsi pestisida organoklorin

• Untuk menegtahui toksikologi pestisida organoklorin

• Untuk mengetahui mekanisme peracunan pestisida organoklorin

• Untuk menegtahui sasaran organism dari pestisida organoklorin

• Untuk mengetahui dampak aplikasi pestisida organoklorin

terhadap lingkungan dan kesehatan.

Page 5: Teknologi pestisida ramah lingkungan

Deskripsi

PESTISIDA ORGANOKLORIN

Organoklorin merupakan polutan yang bersifat persisten

dan dapat terbioakumulasi di alam serta bersifat toksisk terhadap

manusia dan makhluk hidup lainnya. Organoklorin tidak reaktif,

stabil, memiliki kelarutan yang sangat tinggi di dalam lemak, dan

memiliki kemampuan degradasi yang rendah (Ebichon dalam

Soemirat, 2005).

Organoklorin termasuk ke dalam golongan pestisida yang

bagus dan ampuh, namun memiliki banyak dampak negatif

terhadap lingkungan.

Page 6: Teknologi pestisida ramah lingkungan

Organokhlorin atau disebut “Chlorinated hydrocarbon” terdiri dari beberapa

kelompok yang diklasifikasi menurut bentuk kimianya. Yang paling populer

dan pertama kali disinthesis adalah “Dichloro-diphenyl-trichloroethan” atau

disebut DDT.

L a n j u t a n . .

Kelompok Komponen

Cyclodienes Aldrin, Chlordan, Dieldrin, Heptachlor, endrin,

Toxaphen, Kepon, Mirex.

Hexachlorocyclohexan Lindane

Derivat Chlorinated-ethan DDT

Klasifikasi organokhlorin

Page 7: Teknologi pestisida ramah lingkungan

Senyawa-senyawa OK (organokhlorin, chlorinated hydrocarbons)

sebagian besar menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen

selubung sel syaraf (Schwann cells) sehingga fungsi syaraf terganggu.

Peracunan dapat menyebabkan kematian atau pulih kembali. Kepulihan

bukan disebabkan karena senyawa OK telah keluar dari tubuh tetapi

karena disimpan dalam lemak tubuh. Semua Pestisida OK sukar terurai

oleh faktor-faktor lingkungan dan bersifat persisten, Mereka cenderung

menempel pada lemak dan partikel tanah sehingga dalam tubuh jasad

hidup dapat terjadi akumulasi, demikian pula di dalam tanah.

Toksikologi

Page 8: Teknologi pestisida ramah lingkungan

Akibat peracunan biasanya terasa setelah waktu yang

lama, terutama bila dose kematian (lethal dose) telah tercapai.

Hal inilah yang menyebabkan sehingga penggunaan OK pada

saat ini semakin berkurang dan dibatasi. Efek lain adalah

biomagnifikasi, yaitu peningkatan peracunan lingkungan yang

terjadi karena efek biomagnifikasi (peningkatan biologis) yaitu

peningkatan daya racun suatu zat terjadi dalam tubuh jasad

hidup, karena reaksi hayati tertentu.

Lanjutan...

Page 9: Teknologi pestisida ramah lingkungan

Sasaran

Pestisida organoklorin merupakan pestisida dengan spektrum luas, jadi

semua serangga dapat dikendalikan dengan pestisida jenis ini. Pestisida

organoklorin merupakan racun kontak dan racun perut, efektif untuk

mengendalikan larva, nimfa dan imago dan kadang-kadang untuk pupa dan telur.

Page 10: Teknologi pestisida ramah lingkungan

Pada serangga organoklorin membuka saluran ion natrium di neuron,

menyebabkan serangga akan secara spontan mengalami kejang dan akhirnya

kematian. Adapun cara kerja organoklorin lainnya adalah dengan terjadinya

gangguan pada sistem syaraf pusat yang mengakibatkan terjadinya hiperaktivitas,

gemetaran, kejang-kejang dan akhirnya terjadi kerusakan syaraf dan otot serta

kematian.

Apabila organoklorin menginhibisi enzim kholinesterase pada sistem syaraf

pusat reseptor muskarinik dan nikotinik pada system saraf pusat dan perifer, hal

tersebut menyebabkan timbulnya gejala keracunan yang berpengaruh pada seluruh

bagian tubuh.

Mekanisme Peracunan

Page 11: Teknologi pestisida ramah lingkungan

Dampak Terhadap Lingkungan Dan Kesehatan

Penggunaan Pestisida organoklorin telah mengakibatkan pencemaran

terhadap udara, tanah, dan air. Area persawahan yang menggunakan banyak

materi organik akan mengandung residu pestisida yang tinggi karena tanah

yang seperti ini dapat mengabsorbsi senyawa hidrokarbon yang

mengandung klor (hidrokarbon terklorinasi). Faktanya, organoklorin juga

telah dilarang di Indonesia, namun masih banyak petani yang

menggunakannya.

Page 12: Teknologi pestisida ramah lingkungan

Telah dibuktikan bahwa organoklorin masih terkandung dalam tanah di daerah

pertanian Pantura Jawa Barat. Hal ini menandakan organoklorin masih digunakan

di daerah tersebut. Jenis organoklorin yang terdeteksi adalah DDT, Dieldrin,

Endrin, dan masih banyak lagi. Dikarenakan kondisi daerah pertanian di Jawa

Barat tidak terlalu berbeda, maka tanah daerah pertanian di Sub DAS Citarum

Hulu diperkirakan mengandung senyawa organoklorin (Nugraha, 2007).

Dampak organoklorin bagi kesehatan manusia seperti kejang mirip

epilepsy,mual, muntah, sakit kepala, gelisah dan tremor. Dan juga dapat

menyebabkan kehiilangan kesadaran, fibrilasi ventrikel, dan depresi

nafas (Annoymous, 2010).

Fact...

Page 13: Teknologi pestisida ramah lingkungan

PENUTUP

Organoklorin merupakan polutan yang bersifat persisten dan

dapat terbioakumulasi di alam serta bersifat toksik terhadap manusia

dan makhluk hidup lainnya. Organoklorin tidak reaktif, stabil, memiliki

kelarutan yang sangat tinggi di dalam lemak, dan memiliki

kemampuan degradasi yang rendah. Organoklorin termasuk ke

dalam golongan pestisida yang bagus dan ampuh, namun memiliki

banyak dampak negatif terhadap lingkungan. Sebagai pestisida, sifat

persistensinya sangat menguntungkan untuk mengontrol hama.

Page 14: Teknologi pestisida ramah lingkungan

L/O/G/O

JOIN UB BE THE BEST

Thank You!Thank You!