113
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya perpustakaan di lingkungan perguruan tinggi adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari lembaga perguruan tinggi tersebut. Perpustakaan bersama-sama dengan unit kerja lainnnya dalam suatu perguruan tinggi saling menunjang dalam melaksanakan program Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. 1 Fungsi perpustakaan perguruan tinggi harus benar-benar sejalan dengan fungsi lembaga penaungnya itu, yang mana peranan perpustakaan dituntut untuk lebih aktif dan dinamis.. Sehubungan dengan fungsi penting itu, maka perpustakaan Fakultas Adab dan Humainiora UIN Jakarta terus melakukan peningkatan fasilitas pelayanannya. Para pustakawan perpustakaan fakultas tersebut selalu memikirkan bagaimana caranya agar civitas akademika di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora khususnya dapat meningkatkan diri mereka di dalam kegiatan membaca. Dalam pada itu, mereka akan menggunakan fasilitas dan layanan prima yang ditawarkan oleh Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora tersebut secara maksimal, fasilitas layanan prima yang dilakukan Perpustakaan Fakultas Adab dan 1 Proyek Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi, Pedoman / Standarisasi Perpustakaan di Indonesia, (Jakarta : Pusat Pembinaan Perpustakaan, 1977). 1

BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

  • Upload
    lecong

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakekatnya perpustakaan di lingkungan perguruan tinggi adalah

suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari lembaga perguruan tinggi

tersebut. Perpustakaan bersama-sama dengan unit kerja lainnnya dalam suatu

perguruan tinggi saling menunjang dalam melaksanakan program Tri Dharma

Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian

masyarakat.1 Fungsi perpustakaan perguruan tinggi harus benar-benar sejalan

dengan fungsi lembaga penaungnya itu, yang mana peranan perpustakaan dituntut

untuk lebih aktif dan dinamis..

Sehubungan dengan fungsi penting itu, maka perpustakaan Fakultas Adab

dan Humainiora UIN Jakarta terus melakukan peningkatan fasilitas pelayanannya.

Para pustakawan perpustakaan fakultas tersebut selalu memikirkan bagaimana

caranya agar civitas akademika di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora

khususnya dapat meningkatkan diri mereka di dalam kegiatan membaca. Dalam

pada itu, mereka akan menggunakan fasilitas dan layanan prima yang ditawarkan

oleh Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora tersebut secara maksimal,

fasilitas layanan prima yang dilakukan Perpustakaan Fakultas Adab dan 1 Proyek Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi, Pedoman / Standarisasi Perpustakaan di Indonesia, (Jakarta : Pusat Pembinaan Perpustakaan, 1977).

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Humaniora tersebut semata-mata ditujukan untuk memuaskan pengguna layanan

perpustakaan secara nyata. Kegiatan-kegiatan yang disediakan oleh Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora bertujuan untuk mencapai beberapa hal berikut

yakni dengan menyediakan layanan penggunaan program otomasi (intranet

service). Dengan menggunakan alat canggih itu para pengguna perpustakaan

dapat dengan mudah mengakses buku yang akan mereka cari di Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora.

Disisi lain, Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora menyadari bahwa

antara pelayanan dan kebutuhan pemakai jasa perpustakaan sebenarnya ada

kesenjangan yang menyebabkan orang semakin jarang dan malas mengunjungi

perpustakaan. Kesenjangan itu terjadi karena tidak adanya buku yang diperlukan

atau belum tersedianya referensi tertentu. Perpustakaan sangat memahami

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah bergerak sedemikian

cepatnya, informasi mengenai ilmu pengetahuan tidak terbatas pada buku saja,

tetapi dewasa ini majalah dan surat kabar memegang peranan yang cukup

signifikan dalam pengedaran informasi.2

Dalam melakukan tugas keilmuannya, tenaga pengajar atau dosen tidak

dapat melepaskan diri dari informasi dan buku yang berbentuk koleksi

perpustakaan. Menjelajahi koleksi-koleksi perpustakaan, bahkan koleksi yang

berisikan informasi mutakhir akan memperkokoh kemajuan ilmiah. Apabila para

2 Hendrarta (ed), Perpustakaan antara harapan dan kenyataan, (Jakarta: P.B Ikatan Pustakawan Indonesia,,1990) h. 43.

2

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

pelaku pendidikan belum mau atau kurang memanfaatkannya, maka dampak yang

terlihat adalah belum dapat terciptanya proses belajar mengajar yang kreatif dan

kritis, kurang pengendalian dan perencanaan program tri dharma.3 Untuk itu

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah tidak hanya mengadakan UPT

Perpustakaan Utama saja, namun juga mengembangkan dan memberdayakan

keberadaan perpustakaan dimasing-masing Fakultas yang ada di lingkungan

Universitas Islam Negeri Jakarta.

Sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 1999 – 2004, bahwa UPT Perpustakaan Utama UIN Jakarta

diarahkan untuk menjadi Perpustakaan Riset (Research), sementara Perpustakaan

Fakultas dijadikan dan dikembangkan sebagai perpustakaan kerja (Working

Library).4 Dengan pengembangan working library di masing-masing fakultas

tersebut, maka perpustakaan yang ada dapat memberi manfaat bagi para pelaku

pendidikan dalam menunjang aktivitas proses belajar dan mengajar. Selain

lokasinya yang mudah dijangkau karena berada dalam lingkungan fakultas,

koleksinyapun lebih spesifik dan sesuai dengan karakteristik masing-masing

program di fakultas.

Berdasarkan daftar pengunjung tahun 2003 dan 2004 maupun menurut

pengamatan penulis selama bekerja di Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora, dapat diungkapkan bahwa tenaga pengajar atau dosen adalah salah

3 Ibid, h. 67 4 IAIN, Rencana Induk Pengembangan IAIN tahun 1999 – 2004, Tim.

3

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

satu di antara pemakai perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora yang jarang

berkunjung ke perpustakaan, bahkan ada diantara mereka yang tidak pernah

mendatangi Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, dalam hubungannya

untuk memenuhi kebutuhan informasi keilmuan. Kunjungan dosen yang jarang

tersebutpun diikuti dengan kemalasan mereka untuk mengisi atau menulis buku

tamu daftar pengunjung, meskipun mereka pernah datang ke perpustakaan. Jadi

dengan demikian tidak dapat ditemukan data kehadiran para dosen dalam daftar

pengunjung perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora.

Pelayanan prima yang dilakukan Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora, pada kenyataanya dinilai belum cukup memadai menurut pendapat

sebagian civitas akademika Fakultas Adab dan Humaniora, hal ini terbukti dengan

adanya sebagian dari mereka kurang berminat untuk menggunakan segala macam

bentuk fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan tersebut. Keadaan ini tentu

saja sangat memprihatinkan, dimana mereka yang diharapkan dapat menggunakan

segala fasilitas, ternyata sangat jarang berkunjung ke perpustakaan. Padahal

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora merupakan perpustakaan yang layak

menyandang gelar ‘working library’ ( pepustakaan kerja atau belajar ) dalam

proses belajar mengajar bagi segenap civitas akademika Fakultas Adab dan

Humaniora.

Oleh karena itu, penulis akan mengangkat topik pembahasan mengenai,

sejauh mana tenaga pengajar dan dosen dapat mengaplikasikan pemanfaatan

layanan informasi di Perpustakaan FAH UIN Jakarta. Bertumpu dari topik

4

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

tersebut di atas, maka dapat diambil maknanya bahwa pemakai atau pengguna

perpustakaan adalah sasaran utama dari tujuan layanan perpustakaan.

Perpustakaan bisa dikatakan berjalan dengan baik, jika banyaknya pengunjung

atau pemakai perpustakaan yang dapat memanfaatkan seluruh fasilitas dan koleksi

yang ada. Sebab perpustakaan dan pengunjung terjalin sebuah hubungan yang

saling menguntungkan. Perpustakaan tanpa pengunjung tidak ada artinya dan

pengunjungpun memerlukan perpustakaan karena koleksi yang dimiliki

perpustakaan sebagai wadah tersimpannya referensi ilmu yang dapat dipelajari.

Oleh karena seorang pustakawan dituntut berperan aktif dalam rangka

meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan, sehingga dapat menarik minat baca

para pengunjung atau pemakai informasi.

B. Pembatasan dan perumusan masalah

Tidak mudah untuk membahas persoalan yang terjadi pada perpustakaan

di tengah maraknya metode-metode lain dalam memperoleh informasi yang kian

hari kian beragam dan berkesinambungan. Untuk itu dalam penulisan skripsi ini,

penulis akan membatasi pembahasan kepada masalah layanan informasi dan

penggunaan fasilitas optimal yang melibatkan fungsi perpustakaan pada

umumnya.

Bertalian dengan hal itu, penulis memfokuskan diri kepada kajian lebih

lanjut mengenai sejauh mana pemanfaatan layanan informasi oleh civitas

akademika pada umumnya dan dosen pada khususnya, yang tentunya tidak dapat

5

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

dipisahkan dari pengertian bahwa perpustakaan tak akan berjalan bila jasa

layanan di perpustakaan tidak dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh para

penggunanya.

Untuk tidak terjadinya perluasan masalah, maka penulis membatasi dari

pada permasalahan yang akan dibahas :

1. Penelitian diadakan di Perpustakaan FAH- UIN Jakarta.

2. Penelitian dilakukan terhadap tenaga pendidik atau dosen Fakultas Adab dan

Humainiora UIN Jakarta saja.

3. Penelitian dibatasi dengan riset pustaka, data dan kuesioner kepada tim

pendidik atau pengajar Fakultas Adab dan Humainiora UIN Jakarta.

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sejauh

mana Perpustakaan FAH UIN Jakarta dapat berperan penting bagi tenaga

pendidik atau dosen serta pandangan mereka terhadap keberadaan Perpustakaan

FAH UIN Jakarta beserta fasilitasnya sebagai working library.

1. Bagaimana cara dosen memenuhi kebutuhan informasinya ?

2. Bagaimana penilaian dosen tentang perpustakaan ?

3. Bagaiman hubungan dosen dengan Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora ?

4. Bagaimana koleksi dan layanan Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

yang ada ?

5. Bagaimana keberadaan perpustakaan dalam pengembangan strategi program

Fakultas Adab dan Humaniora.

6

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

C. Tujuan Penelitian.

Untuk memperjelas sasaran yang akan dicapai melalui penelitian sesuai

dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pandangan dan pendapat tenaga pengajar atau dosen

tentang keberadaan Perpustakaan FAH UIN Jakarta.

2. Untuk mengetahui sejauh mana minat tenaga pengajar atau dosen terhadap

keberadaan koleksi dan fasilitas perpustakaan FAH UIN Jakarta

3. Untuk mengetahui sejauh mana keberadaan Perpustakaan FAH UIN Jakarta

dapat menunjang kegiatan tenaga pengajar atau dosen.

4. Untuk mengetahui sejauh mana peranan Perpustakaan FAH UIN Jakarta

terhadap pemakainya yakni tenaga pengajar atau dosen.

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai masukan bagi Perpustakaan FAH UIN Syarif hidayatullah Jakarta

agar dapat menjadi dasar dalam meningkatkan mutu, fasilitas dan

pengembangan kedepan program perpustakaan.

2. Sebagai bahan pemikiran bagi perpustakaan fakultas lainnya dilingkungan

Uinversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, betapa pentingnya

mencari atau menerima masukkan dari pemakai dalam meningkatkan mutu

perpustakaan.

7

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat topik serupa

dalam penelitiannya.

E. Metodologi penelitian

Untuk mempelancar proses penulisan sebuah laporan karya ilmiah maka

perlu diadakan penelitian untuk mencari data penunjang agar dapat memperkuat

sebuah analisa dan tentunya juga memastikan bahwa data karya ilmiah yang akan

diangkat adalah sebuah fakta atau pendapat yang didasarkan pada sebuah

kebenaran (realita)

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini maka penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

1. Tipe penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang tujuannya untuk

memperoleh gambaran mengenai peranan perpustakaan terhadap aktifitas

perkulihan dan keilmuan serta pemanfaatan perpustakaan oleh tenaga

pengajar atau dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta.

Penelitian deskripsi berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat

fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu.5

5 Margono, Metodologi pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 8

8

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

2. Pendekatan Penelitian.

Pendekatan penelitian yang dugunakan adalah pendekatan kuantitatif

yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan,

variabel, dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan

menyajikan apa adanya.6

3. Jenis dan Sumber Data

a. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari kepustakaan, yang terdiri

dari buku-buku, literatur, dokumen dan artikel yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti.

b. Data primer yaitu data yang bersumber dari responden yang ditemui

langsung di lapangan (lokasi penelitian) yaitu para tenaga pengajar atau

dosen yang mengajar di Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Teknik Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen Fakultas Adab dan

Humaniora, sedangkan sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini

adalah 20 % dari jumlah keseluruhan populasi dosen Fakultas Adab dan

Humaniora 7

Perhitungan didasarkan pada teknik penentuan sampel penelitian,

maka jumlah responden adalah sebagai berikut :

6 Subana.M dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 26 7 Selvilla. Consuelo G. ed al., Pengantar Metode Penelitian , (Jakarta : UI Press, 1993), h.163

9

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

20 / 100 X 249 = 49,8 dibulatkan menjadi 50 orang.

5. Metoda Pengumpulan Data

Data apapun yang hendak dikumpulkan pada suatu penelitian,

diperoleh melalui metode-metode tertentu, pada sumber-sumber tertentu, dan

dengan menggunakan alat atau instrumen tertentu.8

Adapun metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan data-data

atau infomasi dalam penelitian ini adalah :

a. Riset Perpustakaan (Library Research)

Dalam penelitian perpustakaan, penulis menggunakan bahan-bahan

pustaka yang relevan dengan pokok permasalahan yang dibahas, yaitu

dengan mempelajari buku-buku, literatur, dokumen, dan artikel untuk

mendapatkan gambaran yang teoritis sesuai dengan masalah yang dibahas

dalam skripsi ini.

b. Riset Lapangan (Field Research)

Dalam penelitian lapangan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data

secara langsung dari objek penelitian di lapangan. Ada beberapa cara yang

dilakukan penulis dalam penelitian lapangan ini yaitu :

I. Observasi : yaitu penulis melakukan pengamatan secara langsung di

perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, pengamatan itu bertujuan

untuk memperoleh data yang akurat tentang gejala, peristiwa, dan

kondisi aktual yang diperlukan dalam penulisan ini. 8 Faisal, Sanapiah , Format-format Penelitian Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003)h. 51

10

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

II. Kuesioner (angket) : yaitu pengumpulan data dengan cara

menyebarkan sejumlah pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar

pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.9 Kuesioner adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau

hal-hal yang ia ketahui.10

c. Kisi-kisi Kuesioner

Variabel dalam penelitian ini adalah dosen, pemanfaatan perpustakaan dan

perpustakaan. Variabel tersebut dijabarkan menjadi beberapa indikator.

Indikator-indikator tersebut dijadikan dasar dalam menyusun butir-butir

pertanyaan. Hal tersebut dapat dilihat pada kisi-kisi kuesioner sebagai

berikut :

9 Anas Sujono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,1999) h.27 10 Arikonto,S, Prosedur Penelitian : suatu pendekatan praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002) h.128

11

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Tabel I

Kisi-kisi kuesioner

Variabel Indikator Pertanyaan No.

Dosen / Responden

1. Identitas Responden

1.1 Dosen pada jurusan/progam studi. 1.2. Jenjang pendidikan yang dilalui 1.3 Status tugas yang anda miliki 1.4. Gol./Kepangkatan Akademik

1 2 3 4

2. Dosen dan Aktifitas Profesi

2.1 Frekuensi mengajar dalam satu minggu. 2.2 Mengajar, di fakultas atau universitas lain. 2.3 Profesi / aktifitas lain selain dosen.

5 6,7 8

. 3. Dosen dan Kebutuhan Informasi

3.1. Pemanfaatan waktu luang dikampus. 3.2 Memenuhi kebutuhan informasi. 3.3 Sumber bacaan yang dimiliki. 3.4 Aktifitas membaca 3.5 Jenis sumber informasi sering digunakan

9 10 11 12 13

Pemanfatan Perpustakaan

. 4. Penilaian dosen tentang

Perpustakaan.

4.1 Peran perpustakaan dalam proses pendidikan. 4.2 Perpustakaan dan proses pembelajaran. 4.3 Hubungan perpustakaan dengan pendidik.

14 15 16

5. Dosen dan Perpustakaan Fak. Adab

5.1 Frekuensi kunjungan ke perpustakaan FAH. 5.2 Lokasi Perpustakaan Fak. Adab. 5.3 Tataruang Perpustakaan Fak. Adab . 5.4 Sarana penunjang perpustakaan F.A.H. 5.5 Penerangan dan suhu ruangan perpustakaan. 5.6 Jenis sumber infomasi yang sering gunakan . 5.7 Keberadaan perpustakaan F.A.H.

16 17

18 19 20 21 22

Perpustakaan

6. Koleksi Perpustakaan

6.1 Keberadaan koleksi Perpustakaan Fak. Adab. 6.3 Organisasi koleksi perpustakaan Fak. Adab. 6.4 Keterlibatan dalam proses pengadaan koleksi

perpustakaan fakultas adab. 6.5 Koleksi dan proses pengadaan. 6.6 Koleksi referensi & aktifitas akademik. 6.7 Keterlibatan referensi dalam keilmuan.

23 24 25 26 27 28

7. Layanan Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora

7.1 Jenis layanan perpustakaan. 7.2 Pemanfaatan petugas layanan perpustakaan. 7.3 Kemampuan petugas perpustakaan. 7.4 Jam buka perpustakaan. 7.5 Penilaian umum layanan perpustakaan

29 30 31

32 33

8. Perpustakaan dan Rencana / Pengembangan

8.1 Keterlibatan perpustakaan F.A.H. dalam berbagai perencanaan strategis pendidikan.

8.2 Kewenangan perpustakaan.

34 35

12

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

6. Pengolahan dan Analisa Data

Analisa data merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan

penelitian . Hasil analisa data itu merupakan pengungkapan hasil survei yang

diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. Dalam penelitian ini,

penulis menggunakan analisis kuantitatif untuk menghitung prosentase hasil

penelitian. Data penelitian yang sudah diolah dituangkan dalam bentuk total.

Hasil jawaban dari responden ditabulasikan sesuai dengan jumlah

responden, kemudian dihitung prosentasenya. Hasil tabulasi data kemudian

dianalisa dalam bentuk penelitian juga. Analisa data, dimulai dari analisa data

kelompok demi kelompok, setiap analisa data diikuti dengan pengambilan

kesimpulan sementara yang merupakan hasil perbandingan anatara data yang

diperoleh dengan prosentasenya. Selanjutnya diikuti dengan analisa data

secara keseluruhan. Perhitungan perumusan data digunakan rumus sebagai

berikut :

P = f / N x 100 %

Keterangan : P = Prosentase

F = Frekuesi yang sedang dicari prosentasenya

N = Number of case ( Jumlah frekuensi /Individu).11

Teknik penulisan skripsi ini, penulis berpedoman / merujuk kepada buku

“ Pedoman Penulisan Skripsi, Thesis, dan Disertasi” yang diterbitkan oleh

UIN Jakarta Press tahun 2002 cet. 2

11 Anas Sujono , op.cit, h.40

13

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

F. Pembatasan Istilah

Kata dasar dari pemanfaatan adalah manfaat yang berarti ‘faedah’ atau

‘guna’. Bermanfaat yaitu berguna. Kemanfaatan yaitu kegunaan. Memanfaatkan

yaitu memakai sesuatu supaya bermanfaat atau berguna. Pemanfaatan yaitu

proses, cara atau perbuatan memanfaatkan sesuatu agar menjadi bermanfaat atau

berguna.12

Kata dasar dari perpustakaan adalah ‘pustaka’ artinya ‘kitab’ atau ‘buku’.

Perpustakaan adalah kumpulan buku-buku ( bacaan dan sebagainya ).

Kepustakaan adalah ; perpustakaan, bibliografi, buku-buku, keterangan dan

tulisan mengenai sesuatu bidang ilmu, topik, gejala atau kejadian. Pustakaloka

adalah tempat atau ruang perpustakaan dan pustakawan adalah orang yang

berkecimpung dibidang perpustakaan atau ahli perpustakaan.13 Dengan

demikian perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun

gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya

yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca,

bukan untuk dijual.14

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di bawah

pengawasan dan dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan utama membantu

perguruan tinggi mencapai tujuannya. Dalam pengertian ini perguruan tinggi

12 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English Press,2002) cet.3 h. 928. 13 Ibid, h. 1211 14 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993) h.3

14

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

adalah universitas, fakultas, jurusan, institut, sekolah tinggi dan akademi serta

berbagai badan bawahannya seperti lembaga penelitian.15 Perpustakaan Fakultas

adalah bagian dari perpustakaan perguruan tinggi yang berada di fakultas

perguruan tinggi tersebut. Berdirinya perpustakaan Fakultas mempunyai tujuan

utama yakni sebagai perpustakaan kerja (working library) yang memberi manfaat

bagi para mahasiswa dan dosen dalam menunjang aktifitas perkulihan mereka.

Selain lokasinya yang mudah dijangkau, koleksinya pun lebih spesifik sesuai

dengan karakteristik masing-masing program fakultas.16

Dosen adalah tenaga pengajar pada perguruan tinggi.17 Dosen terdiri dari

dosen biasa, dosen luar biasa dan dosen tamu. Dosen biasa adalah dosen yang

diangkat dan ditetapkan sebagai tenaga tetap di Universitas baik berstatus sebagai

pegawai negeri sipil maupun dosen kontrak Universitas, fakultas, jurusan atau

program studi. Dosen luar biasa adalah dosen yang bukan tenaga tetap di

Universitas. Dosen tamu adalah mereka yang diundang dan diangkat untuk

menjadi dosen di Universitas selama jangka waktu tertentu.18

15 Sulistyo Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia, (Bandung: Remaja Rosdakarya,1994)

h. 63 16 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Proposal Pengembangan Perpustakaan IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: IAIN Syahid Jakarta, 1999) h. 2 17 Peter Salim dan Yenny Salim, op. cit, h. 367 18 Departemen Agama RI, Statusta Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah , 2002) h. 60.

15

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

G. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis akan menguraikan secara sistematis,

bahwa skripsi ini dibagi dalam lima bab yaitu, bab I sebagai pendahuluan dan

bab V sebagai penutup. Adapun gambaran rinci sistematika penulisan ini adalah

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis mengemukakan latar belakang masalah, perumusan dan

pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode-metode

yang digunakan dalam penelitian, pembatan istilah dan sistematika penelitian.

BAB II KERANGKA TEORI

Dalam bab ini berisi landasan teoritis yang berkaitan dengan masalah yang

hendak diteliti, di sini penulis memberikan gambaran mengenai definisi, fungsi,

dan tugas perpustakaan perguruan tinggi, koleksi perpustakaan fakultas, dan

pemanfaatan bahan pustaka tenaga pengajar atau dosen.

BAB III. GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN

HUMAINIORA UIN JAKARTA

Dalam bab ini penulis menguraikan secara singkat mengenai sejarah singkat dan

perkembangan, struktur organisasi, sistem dan jenis layanan, koleksi dan

16

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

fasilitas perpustakaan, prosedur dan tata laksana perpustakaan, dan pelayanan

prima di perpustakaan.

BAB IV. PRESENTASI DATA HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini diterangkan tentang hasil penelitian, yakni tentang teknik

pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data dan analisa mengenai data

responden, frekuensi dan tujuan mengunjungi perpustakaan, perilaku

penelusuran dan pemanfaatan bahan pustaka.

BAB IV PENUTUP.

Bab ini adalah bab terakhir dimana penulis mengemukakan suatu kesimpulan

dari pembahasan skripsi ini dan penulis akan mengungkapkan beberapa saran

berdasarkan hasil analisa dari penelitian ini yang diharapkan dapat menjadi

bahan masukkan dan sumbangan pemikiran penulis yang dapat dimanfaatkan

oleh pihak-pihak terkait.

17

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perpustakaan Fakultas

1. Defenisi Perpustakaan

Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Dalam pengertian buku dan terbitan lainnya termasuk di dalamnya semua bahan cetak (buku, majalah, laporan, pamflet, prosiding, manuskrip atau naskah, lembaran musik), berbagai karya media audiovisual seperti film, slaid (slide), kaset, piringan hitam (bentuk mikro seperti mikrofilm), mikrofis, dan mikroburam (microopaque).19

Perpustakaan marupakan penyedia koleksi bahan pustaka dan

mendayagunakan koleksi itu untuk dibaca oleh masyarakat pemakainya,

guna memenuhi kebutuhan akan informasi, pengetahuan atau bahan bacaan.

Dengan demikian perpustakaan dapat dikatakan sebagai suatu lembaga yang

mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan informasi mulai sejak

menghimpun data-data, mengolah data-data sampai dengan menyajikan data

informasi tersebut kepada pemakai atau penggunanya.

Yang dimaksud Perpustakaan Fakultas adalah perpustakaan yang

terdapat pada fakultas suatu perguruan tinggi, badan bawahannya maupun

lembaga yang berafiliasi dengan fakultas perguruan tinggi, yang bertujuan

19 Sulistyo Basuki, 0p. cit. h.3

18

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

utama membantu perguruan tinggi bersangkutan untuk mencapai

tujuannya.20

Perpustakaan sebagai organisasi dan penyedia layanan publik

(service provider), memiliki peranan yang strategis dalam sistem

pendidikan yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam sistem

pendidikan modern, suatu lembaga pendidikan termasuk perguruan tinggi

tidak mungkin dapat terlaksana dengan baik apabila tenaga pendidik dan

peserta didik tidak didukung oleh sarana penunjang yang diperlukan dalam

penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Sarana penunjang tersebut

diantaranya adalah perpustakaan yang merupakan pusat informasi, tempat

bahan pustaka dikumpulkan, diolah, dan disebarluaskan untuk dimanfaatkan

semaksimal mungkin oleh masyarakat penggunanya yakni segenap civitas

akademika.

Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

perpustakaan merupakan kumpulan buku, manuskrip, dan bahan pustaka

lainnya baik dalam bentuk materi tercetak dan media noncetak serta sumber

informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis agar dapat

digunakan pemakai untuk keperluan studi atau bacaan, kenyamanan atau

kesenangan. Secara umum definisi perpustakaan selalu mencakup unsur

koleksi, penyimpanan dan pemakai. Defenisi perpustakaan umumnya

20 Zainal Arifin Toy, Peranan Perpustakaan Dalam sistem Kredit Semester di IAIN, (Jakarta :

Ditbinperta Depag, 1993) h.3

19

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

membedakan pengertian perpustakaan sebagai sebuah gedung, ruangan, atau

akomodasi fisik tempat penyimpanan buku yang berbeda dengan pengertian

perpustakaan sebagai akumulasi bahan pustaka dalam arti yang luas. Jadi,

perpustakaan mencakupi dua pengertian tersebut, yaitu perpustakaan

sebagai sebuah gedung atau ruangan dan perpustakaan sebagai akumulasi

koleksi bahan pustaka.21

2. Fungsi Perpustakaan

Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 dan Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, posisi

perpustakaan tidak disebutkan secara eksplisit, tetapi pada pejelasan pasal

35 ayat 1 dikatakan bahwa perpustakaan termasuk salah satu sarana dan

prasarana pendidikan yang harus diadakan. Namun dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 30 tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi, pada pasal 34

disebutkan posisi perpustakaan sebagai berikut, “Unit Pelaksana Teknis

(UPT) Perpustakaan merupakan unsur penunjang sebagai kelengkapan bagi

pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat”.22

Sejalan dengan Tri Dharma perguruan tinggi di atas, maka fungsi

perpustakaan perguruang tinggi sangat dominan dalam menunjang

pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi itu. Perpustakaan perguruan

21 Sukistyo Basuki, op. cit. , h. 4 22 Peraturan Pemerintah No. 30 Th. 1990 tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta: Depdikbud, 1990.

20

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

tinggi harus mampu berfungsi sebagai jantung dari semua program

pendidikan, pusat alat-alat bahan-bahan peraga pengajaran atau instructional

materials center, pusat pengumpulan atau penyimpanan bagi semua

penerbitan, dan pusat kegiatan kultural masyarakat setempat. 23 Keberadaan

perpustakan di perguruan tinggi sangat diperlukan karena perpustakaan

merupakan salah satu komponen dasar pendukung program-program

perguruan tinggi dalam rangka mencapai tujuannya, yaitu mencetak dan

menyiapkan lulusan-lulusan yang mampu menguasai dan mengembangkan

ilmu pengetahuan dan teknologi pada tingkat yang berkualitas.

Dilihat secara umum, perpustakaan perguruan tinggi berfungsi

sebagai pusat pengumpulan, pelestarian, pengolahan, pemanfaatan dan

penyebarluasan informasi, sedangkan secara khusus perpustakaan perguruan

tinggi berfungsi sebagai pusat pelayanan informasi untuk program

pendidikan atau pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Maka

untuk itu fungsi perpustakaan fakultas adalah :

a. Penunjang, perpustakaan menunjang program belajar mengajar yang

dilakukan oleh perguruan tinggi dengan tersedianya bahan pustaka

yang sesuai dengan program belajar mengajar tersebut.

b. Pelengkap, dengan koleksi bahan pustaka yang terarah dan sesuai

dengan program pendidikan pada perguruan tinggi tersebut maka

23 Soejono Trimo, op. cit., h. 2

21

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

perpustakaan dapat melengkapi perangkat perguruan tinggi dalam

mencapai tujuan.

c. Penghubung, perpustakan dapat menjadi penghubung antara bahan

pustaka yang berupa informasi dengan para pemakai jasa

perpustakaan. Informasi yang sedemikian rupa banyaknya dapat

dimanfaatkan oleh segenap civitas akademika dengan keberadaan

perpustakaan sebagai penghubungnya.

d. Penambah, perpustakaan juga berfungsi menambah informasi yang

didapat oleh segenap civitas akademika dalam pertemuan di dalam

kelas, dengan koleksi informasi yang sedemikian rupa perpustakaan

dapat memberikan wawasan lain dari informasi yang mereka dapatkan.

e. Rekreasi, koleksi perpustakaan yang dibina sedemikian rupa dapat

menjadi tempat berekreasi bagi segenap civitas akademika. Rekreasi

dengan membaca bacaan hiburan seperti novel, majalah, koran dan

lain-lain dapat memberikan sedikit hiburan kepada para mahasiswa

maupun dosen yang mungkin jenuh mencari informasi dalam

sepanjang hari.

3. Tugas Perpustakaan

Untuk dapat memenuhi fungsi tersebut, maka tugas perpustakaan

perguruan tinggi ialah:

22

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

a. Melaksanakan pemilihan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan para pemakai perpustakaan yaitu mahasiswa atau pengajar serta pihak lain yang membutuhkan informasi

b. Mengolah bahan pustaka yang tersedia sehingga dengan mudah dapat

dipergunakan oleh pemakai. c. Menyelenggarakan peminjaman bahan pustaka dengan cara yang efisien

. d. Membantu para pemakai perpustakaan untuk mendapatkan dan memakai

bahan pustaka yang diperlukannya dalam bentuk program bimbingan penggunaan perpustakaan yang bersifat resmi atau kurikuler maupun secara perorangan.

e. Menyelenggarakan kerja sama antarperpustakaan dengan memanfaatkan

sistem jaringan informasi yang ada dalam rangka meluaskan cangkupan koleksi dan pelayanan informasi masing-masing perpustakaan.24

Perpustakaan fakultas yang berfungsi sebagai “working library”

pada Universitas Islam Negeri Jakarta, maka tugasnya lebih spesifik dan

terarah kepada perpustakaan kerja atau belajar mengajar. Untuk koleksi

bahan pustakanya harus pula sesuai dan searah dengan program pendidikan

fakultas tempat perpustakaan itu berada. Dan tugasnya lebih terarah kepada

memenuhi fungsi penunjang, pelengkap, penghubung, penambah dan

rekreasi daripada kepada penelitian.

B. Pemakai Perpustakaan

Istilah pengguna atau pemakai dalam dunia perpustakaan terdapat

beberapa definisi, menurut pandangan Muhammad Asrukin ialah ; seseorang

yang berhubungan dengan perpustakaan dalam rangka mencari informasi yang 24 Sulistyo Basuki, op. cit. ,67

23

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

diperlukan.25 Dan menurut Sulistyo Basuki menyatakan bahwa yang dimaksud

dengan pengguna atau pemakai ialah; lazimnya orang yang dijumpai di

perpustakaan tatkala orang tersebut memerlukan informasi.26 Untuk

memperjelas batas kajian yang berkaitan dengan pengguna sistem informasi,

Wilson menyajikan beberapa definisi, yaitu :

1. Perilaku informasi (information behavior) yang merupakan keseluruhan perilaku manusia berkaitan dengan sumber dan saluran informasi.

2. Perilaku penemuan informasi (information secleing behavior) merupakan

upaya menemukan informasi dengan tujuan tertentu sebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk memenuhi tujuan tertentu.

3. Perilaku pencarian informasi (information searching and behavior)

merupakan perilaku di tingkat mikro, berupa perilaku mencari yang ditunjukkan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi atau keputusan memilih buku yang paling relevan di antara sederetan buku di rak perpustakaan.

4. Perilaku penggunaan informasi (information user behavior) terdiri dari

tindakan-tindakan fisik maupun mental yang dilakukan seseorang ketika seseorang menggabungkan informasi yang ditemukan dengan pengetahuan yang dia miliki.27

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemakai adalah orang yang

pernah datang keperpustakaan dan memerlukan informasi dari perpustakaan

tersebut, baik informasi tercetak seperti informasi yang terdapat dalam buku,

jurnal, majalah, bulletin, surat kabar, maupun informasi lainnya. Dalam istilah

yang lebih luas, pemakai dapat dikatakan sebagai orang yang berhubungan

25 Muh. Asrukin, et.al “Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Ilmu Informasi, (Jakarta: Program Studi

Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia, 1993) Vol. 1, No. 1 h. 48 26 Sulistyo Basuki, Teknik dan Jasa Dokumentasi (Jakarta: Gramedia, 1992) h. 29 27 Putu Layman Pendit, Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi (Jakarta : JIP – FSUI 2003) h. 29

24

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

dengan perpustakaan, baik langsung atau tidak langsung dalam rangka mencari

informasi yang dibutuhkan.8 Sehubungan dengan hal itu, perpustakaan harus

dapat memberikan data atau informasi non cetak, seperti informasi yang

terdapat dalam bahan audio visual (film, CD-Rom), dan layanan maksimal bagi

segenap pengguna, maka perlu diidentifikasikan jenis kebutuhan pengguna dan

metoda pelayanan yang diinginkan, karena perpustakaan kerja atau belajar

(working library) seyogyanya mempunyai prinsip akses. Akurasi, mutakhir, dan

pelayanan prima.

C. Koleksi Perpustakaan Fakultas

Bahan pustaka yang harus dimiliki oleh sebuah perpustakaan

universitas harus mencakup bahan yang diperlukan dalam belajar mengajar

diperguruan tinggi tersebut, bahan untuk penunjang belajar dan bahan untuk

keperluan mengajar bagi para tenaga pengajar atau dosen serta bahan lainnya

yang memperkaya dan melengkapi bahan utama tersebut.28 Perpustakaan akan

lebih menarik perhatian pemakai bila koleksi yang disajikan sesuai dengan

kebutuhan pemakai. Untuk itu dalam mengembangkan koleksi kriteria yang

harus dipertimbangkan di dalamnya adalah ;

1. Sesuai dengan kebutuhan pemakai, baik pemakai nyata (real users) maupun

pemakai potensial (potensial users).

28 Zainal Arifin Toy (ed.), Hasil Seminar Pengembangan Perpustakaan Perpuruan tinggi Islam, (jakarta : IAIN Syarif Hidayatullah, 1991) h. 31.

25

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

2. Tahun terbit yang dipilih paling tidak dua tahun terakhir sehingga

diupayakan edisi terbaru.

3. Diupayakan pengarang buku adalah yang cukup terkenal sehingga menjadi

daya tarik pengunjung.

4. Penerbit diusahakan yang sudah dikenal sehingga menjadi jaminan bagi

mutu bahan pustaka tersebut.

5. Isi buku baik dan bermutu serta tidak dilarang oleh pemerintah.

6. Fisik buku baik ditinjau dari kulit buku, penjilidan, tipografi maupun

gambar atau tulisan.

Perkembangan informasi yang kian pesat dewasa ini membuat para pengguna informasi (user) semakin sulit dalam mengikuti perkembangannya, akibatnya kesibukan aktivitas mereka masing-masing. Berbagai cara yang dilakukan pengguna untuk dapat mengikuti perkembangan dan penyebaran informasi terbaru. Sebab di dalam informasi terkandung pesan terseleksi dan data berharga yang dapat dipakai untuk mengambil suatu keputusan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Hernandono (1991).

Informasi yang dibutuhkan baik secara perorangan maupun kelompok, sangat tergantung dari tujuan pemakai informasi itu sendiri. Voigt (1961) mengemukan bahwa tujuan pemanfaatan atau pemakai sumber informasi oleh pengguna terutama digunakan dalam pendekatan mutakhir (agar pengguna tetap dapat mengikuti perkembangan informasi terbaru), pendekatan tugas (berhubungan dengan kegiatan pengguna secara lansung) dan pendekatan mendalam (pengguna mencari dan memeriksa semua imformasi yang ada dan berhubungan dengan bidang yang diminatinya). Namun demikian menurut Hanson (1964), setiap pengguna perlu tetap mengikuti perkembangan dan memperoleh informasi khusus sesuai dengan bidangnya masing-masing.29

Semua bahan pustaka pada perpustakaan fakultas amat penting artinya

dalam setiap proses pendidikan dan pengajaran difakultas. Setiap macam dari

29 Tri Margono, “Konsep Pemasaran dan Jasa Informasi”, Al-Maktabah, vol. 2, no. 2 (oktober, 2000),h.113.

26

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

koleksi perpustakaan fakultas mempunyai daya guna tersendiri dan mempunyai

sifat-sifat yang khusus pula. Dalam kombinasi yang baik antara seleksi dan

kebutuhan akan menghasilkan bahan pustaka yang bermutu untuk suatu proses

belajar dan mengajar yang hidup, kaya, menarik, serta mempermudah bagi

pelaku pendidikan.

Oleh karena itu keberadaan perpustakaan membantu dan memperkaya

wawasan dalam tiap perkuliahan. Inilah yang harus benar-benar dipahami oleh

setiap petugas perpustakaan dalam membina koleksinya, agar dapat memenuhi

semua kebutuhan lembaga penaungnya serta mampu memberikan service yang

sebaik-baiknya kepada masyarakat pemakai yang dilayaninya.30

D. Manfaat Perpustakaan bagi Dosen

Pernyataan yang menyatakan bahwa perpustakaan adalah jantung suatu

perguruan tinggi, dapat divisualisasikan sebagai berikut; jika ilmu

diumpamakan sebagai darah dan tubuh kita merupakan sistem perguruan tinggi

atau fakultas sedangkan tenaga pengajar atau dosen adalah pembuluh darah

yang ada ditubuh tersebut. Maka perpustakaan bagi perguruan tinggi atau

fakultas tersebut adalah jantung yang memompakan ilmu kepada peserta didik

yang mengalir melalui dosen sebagai pembuluh darahnya. Jadi dapat dikatakan

bila kita menginginkan suatu perguruan tinggi yang sehat maka perpustakaan

atau jantungnya itu harus selalu dalam keadaan sehat pula.

30 Soejono Trimo, op. cit., h. 6.

27

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Namun sebagian besar tenaga pengajar atau dosen menganggap

perpustakaan tidak begitu penting. Dengan pengertian mereka tidak

menganggap perpustakaan sepentingnya suatu labotratorium, lembaga

penelitian serta lembaga pengabdian masyarakat lainnya. Pernyataan mereka

yang sering menyatakan perpustakaan sebagai jantungnya perguruan tinggi

hanya sebatas retorika belaka. Pada kenyataannya hanya sedikit sekali tenaga

pengajar atau dosen yang ikut berpartisipasi untuk perpustakaan, baik itu

memanfaatkan fasilitas perpustakaan atau menggunakan koleksi perpustakaan

dalam proses belajar mengajar, apalagi untuk memajukan perpustakaan,

misalnya memprotes pimpinan karena anggaran perpustakaan terlalu kecil dan

lain-lain. Seharusnya tenaga pengajar atau dosen sebagai pemakai yang

memprotes jika perpustakaan tidak mampu menyediakan informasi dan fasilitas

untuk mengakses informasi yang dibutuhkan.

Dengan demikian, perpustakaan menjadi pusat kegiatan mahasiswa dan

dosen dalam proses belajar mengajar. Kelas hanyalah tempat bertatap muka

antara mahasiswa dan dosen (teaching process), selanjutnya yang terjadi adalah

proses membaca (learning process) diperpustakaan. Dosen mencari

perkembangan ilmu diperpustakaan, mahasiswa juga belajar ilmu

diperpustakaan, agar terjadi learning process maka perpustakaan harus kuat

28

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

terutama dari segi koleksi, fasilitas untuk akses ke informasi global serta

sumber daya manusianya.31

Dalam pemanfaatan perpustakaan fakultas secara maksimal dan

profesional maka tenaga pengajar atau dosen dapat mempergunakan

perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka, antara lain :

1. Mempersiapkan perkuliahan yang akan diberikan didalam kelas, dengan

informasi yang dikoleksi oleh perpustakaan maka dosen dapat membuat

bahan kuliah mereka yang kaya akan wawasan dan berbobot.

2. Mencari dan menelaah bahan perkuliahan, baik yang tercetak maupun

dalam bentuk yang lain. Untuk dipakai sebagai alat peraga atau bahan

dalam perkuliahan ataupun diskusi. Hal ini dapat dikatakan penting

terutama untuk memperlancar perkuliahan sehingga dosen yang

bersangkutan mempunyai cukup waktu untuk membahas hal-hal lainnya

atau lebih memperdalamnya.

3. Sering kali para tenaga pengajar atau dosen melakukan riset dan

penelitian untuk proyek-proyek tertentu, baik itu secara individual

maupun secara berkelompok. Atau mereka ingin mengetahui bahan-

bahan apakah yang telah diterbitkan dalam bidangnya masing-masing,

baik didalam maupun diluar negeri. Dalam hal-hal semacam inilah alat-

31 Supriyanto (et.al), Apresiasi Kepustakawanan PD-IPI DKI Jakarta periode 1999-2003, (Jakarta: IPI-PD DKI Jakarta, 2003), h. 73

29

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

alat bibliografi mempunyai arti yang amat penting untuk dapat

memenuhi tuntutan tersebut.

4. Dan juga untuk kebutuhan-kebutuhan rekreasi serta pemenuhan minat

mereka sedapat mungkin harus terjamin, umpamanya majalah-majalah

ringan, buku-buku tentang perkebunan, pertenakan, pertukangan, dan

buku-buku novel, dan seterusnya.

E. Pelayanan Prima

1. Standar Pelayanan

Pelayanan prima adalah suatu pelayanan terbaik yang dapat diberikan

kepada pelanggan sesuai atau melebihi standar yang berlaku dalam

masyarakat. Secara garis besar, pelayanan prima mengandung 4 (empat)

unsur pokok yaitu : kecepatan, kebenaran, keramahan, dan kenyamanan.32

Keempat unsur tersebut di atas harus merupakan suatu kesatuan

layanan yang terintegrasi, sehingga suatu pelayanan tidak dapat dikatakan

prima apabila terdapat salah satu unsur yang hilang. Sebagai contoh ; tanpa

adanya keramahan petugas perpustakaan dalam melayani pertanyaan

referensi, seorang pengguna perpustakaan yang berada ditempat yang

nyaman akan tetap kecewa meskipun dia telah menerima jawaban yang

cepat dan benar.

32 Endang Ernawati,” Pelayanan Prima sebagai Strategi Pemasaran jasa Dokumentasi, Informasi, dan Perpustakaan”, B a c a, vol. 23, No. 4, Desember 1998, h. 40.

30

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Mutu suatu perpustakaan diukur dari kemampuannya memberikan

bahan pustaka yang tepat kepada pada saat bahan pustaka tersebut

diperlukan. Dan dapat juga dikatakan bahwa suatu perpustakaan dianggap

bermutu apabila dapat memberikan layanan yang cepat, tepat dan benar

kepada para pemakainya. Jadi, pelayanan itu adalah garda terdepan dari

suatu perpustakaan, harus memberikan mutu pelayanan yang terbaik, agar

masyarakat pengguna perpustakaan dapat memanfaatkan perpustakaan

semaksimal mungkin. Terlebih lagi pada perpustakaan perguruan tinggi,

dimana perpustakaan dalam tugasnya sebagai pengemban martabat ilmiah

perguruan tinggi tempat dia berada. Perpustakaan tanpa masyarakat

pengguna yang mau memanfaatkan koleksi bahan pustakanya adalah

perpustakaan yang sakit dan tidak akan menyehatkan lembaga atau

perguruan tinggi tempat perpustakaan itu berada.

Untuk dapat menjadi perpustakaan yang sehat dan dapat menyehatkan

serta sangat dibutuhkan oleh masyarakat penggunanya, maka perpustakaan

harus dapat memotivasi sistem dan pelayanan yang terbaik dan prima.

Dimana pelayanan pelanggan pada perpustakaan adalah upaya atau proses

yang dilakukan secara sadar dan terencana oleh organisasi perpustakaan

untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan sehingga tercapai kepuasan

optimal bagi pelanggan tersebut.33 Hendaknya perpustakaan sebagai unit

33 Yusnimar, “Perpustakaan dan Pelayanan Prima”, Al- Maktabah, vol. 2, no. 2, Oktober 2000.

31

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

jasa pelayanan dapat memberikan pelayanan prima dengan motto ; lebih

cepat, lebih baik, lebih akurat, dan lebih terbaru.

2. Pelanggan

Sebelum melakukan pelayanan, kita harus mengenal siapa yang akan

kita layani tersebut. Memahami pelanggan adalah tugas organisasi yang

diciptakan memberikan layanan. Jadi memahami keinginan pelanggan

adalah suatu permulaan yang baik dari kerja pelayanan. Untuk memahami

pelanggan ada tiga kunci pertanyaan ;

I. Siapa pelanggan kita ?

II. Apa yang dibutuhkan pelanggan ?

III. Dapatkah kita memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut ?

Secara populer pelanggan dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Pelanggan adalah orang penting bagi oerganigasi kita dan

kehadirannya diharapkan.

b. Pelanggan bukanlah gangguan terhadap tugas kita, akan tetapi tujuan

dari pekerjaan kita.

c. Pelanggan tidak tergantung kepada kita, akan tetapi kita tergantung

kepada pelanggan.

d. Melayani pelanggan bukan berati kita berjasa, justru mereka yang

berjasa karena memberi kita kesempatan melayaninya.

32

Page 33: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

e. Pelanggan bukanlah orang yang perlu didebat, karena tidak pernah

memenangkan perdebatan dengan pelanggan.

f. Pelanggan adalah orang yang datang membawa keingginanya kepada

kita, dan tugas dan kewajiban kita untuk menanganinya.

3. Konsep dasar dan Kepuasan Pelayanan Prima

Untuk menghadapi masyarakat pelanggan yang memerlukan

pelayanan dari organisasi pelayanan, pada hakekatnya organisasi pelayanan

harus memiliki kinerja dasar pengembangan pelayanan prima, yaitu ;

1. Pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan masyarakat pengguna.

2. Perbaikan mutu pelayanan yang berkesinambungan.

3. Manajemen yang berdasarkan kebutuhan.

4. Melibatkan dan memberdayakan sistem atau unsur secara menyeluruh.

5. Mengembangkan potensi daya pikir manusia.

6. Kepemimpinan yang digerakan oleh obsesi mutu.

7. Budaya organisasi dengan standar etika dan moral yang tinggi

Untuk mengukur kepuasan pelanggan, kita dapat memakai instrumen

sebagai berikut :

1. Kepuasan pelanggan adalah alat penting dan paling ampuh bagi

kehidupan organisasi.

2. Pelanggan harus diberikan pelayanan yang terbaik dan optimal.

33

Page 34: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

3. Kepuasan pelangan memerlukan budaya kerja yang professional .

4. Memuaskan pelanggan adalah tanggung jawab semua pihak dalam

organsasi.

5. Pelayanan yang memuaskan adalah suatu tindakan dan bukanlah

iklan.

4. Sasaran Pelayanan Prima

Secara sepintas terlihat pelayanan prima hanya semata-mata ditujukan

untuk memuaskan pelanggan atau pengguna informasi, tetapi kalau diamati

secara mendalam maka petugas dan pimpinan perpustakaan juga akan

merasa puas apabila mampu memberikan pelayanan prima. Sasaran

pelayanan prima adalah; kepuasan pelanggan dan loyalitas karyawan.

5. Manfaat Pelayanan Prima pada Perpustakaan.

1. Pengguna jasa perpustakaan akan merasa puas karena :

a. Kebutuhannya terpenuhi

b. Merasa dihargai karena mendapat pelayanan terbaik

c. Merasa dipercaya sebagai pelanggan perpustakaan

2. Pustakawan atau karyawan akan merasa senang karena :

a. Lebih percaya diri karena dapat memberikan jasa secara prima

b. Kepuasan pribadi karena berkemampuan prima atas pekerjaannya

c. Dapat meniti karir secara mantap

34

Page 35: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

3. Perpustakaan akan merasa beruntung karena :

a. Pandangan masyarakat pengguna yang semakin baik

b. Menjamin kelangsungan jasa dan informasi yang dimiliki

c. Memotivasi pengguna agar memakai jasa perpustakaan

d. Meningkatnya pengguna atau pelanggan yang datang

e. Meningkatnya pengakuan induk organisasi atau lembaga.

35

Page 36: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

BAB III

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB

DAN HUMANIORA

A. Sejarah Singkat dan Perkembangan.

Perpustakaan di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, pada era IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah dalam

bentuk perpustakaan terpusat. Pusat perpustakaan tersebut menjadi satu-satunya

titik tumpuan bagi segenap civitas akademika dari semua fakultas yang dimiliki

IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta masyarakat di luar kampus yang ingin

mencari informasi yang dibutuhkan untuk keperluan yang beragam. Oleh

karena terpusatnya bahan pustaka sumber informasi pada perpustakaan utama

tersebut, maka terjadi beberapa kendala yang dialami oleh para pengguna

perpustakaan tersebut, seperti antara lain ;

a. Ramainya pengunjung perpustakaan, karena perpustakaan utama adalah

satu-satunya perpustakaan yang ada dalam lingkungan IAIN Jakarta, jadi

masyarakat pengguna informasi terkumpul pada satu tempat tersebut, maka

besar kemungkinan banyak masyarakat pengguna tidak terlayani oleh

pustakawan perpustakaan utama tersebut.

b. Tidak mendapatkan informasi yang diperlukan, oleh karena satu-satunya

referensi yang ada yakni diperpustakaan utama tersebut, maka civitas

akademika dari 5 (lima) fakultas yang ada dilingkungan IAIN Jakarta harus

36

Page 37: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

antri untuk mendapatkan informasi atau buku yang diminatinya. Kadangkala

mereka itu tidak terlayani atau tidak mendapatkan koleksi buku dicarinya.

c. Koleksi pada perpustakaan utama yang sangat beragam dan cukup banyak,

maka bagi pengguna perpustakaan yang tidak atau kurang berpengalaman

akan mengalami kesulitan dalam menelusuri buku atau bahan pustaka yang

diperlukan.

d. Lokasi perpustakaan utama, karena kampus IAIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang cukup luas dan gedung–gedung perkuliahan fakultas yang

berlainan dan jaraknya yang cukup jauh. Karena itu akan ada gedung tempat

perkuliahan yang dekat dengan gedung perpustakaan utama dan akan ada

pula gedung tempat perkuliahan yang jauh dari gedung perpustakaan utama.

Maka lokasi perpustakaan utama menjadi jauh dari kampus perkuliahan

sebagai sarana kegiatan belajar mengajar, sehingga segenap civitas

akademika selaku pengguna utama bahan pustaka dai perpustakaan tersebut

merasa kesulitan untuk mendatangi perpustakaan utama.

Dari kendala-kendala yang tersebut di atas, maka pemanfaatan

perpustakaan utama tidak menjadi maksimal bagi segenap civitas akademika

dilingkungan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada fakultas adab sampai dengan tahun 1995, ada sejumlah buku yang

dikoleksi oleh pihak fakultas, namun belum bisa dikatakan sebagai

perpustakaan, karena buku-buku tersebut disusun dan ditata didalam lemari

kaca sebagai pajangan dan tidak dapat dipinjamkan kepada civitas akademika

37

Page 38: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Fakultas Adab. Adapun jika ada di antara dosen-dosen atau pimpinan serta

karyawan Fakultas Adab yang ingin mempergunakan buku-buku tersebut cukup

dengan mengambil dan mengembalikan sendiri ke-lemari pajangan tersebut

tanpa ada prosedur kontrol. Keberadaan buku-buku tersebut sebagian berasal

dari sumbangan beberapa orang dosen Fakultas Adab dan sebagaian lagi adalah

sumbangan dari mahasiswa atau alumni Fakultas Adab IAIN Jakarta.

Pada tahun 1995, Dekan Fakultas Adab DR. H. Rofi’i menunjuk salah

seorang dosen Fakultas Adab yakni Drs. Ikhwan Azizi M.Ag. (1995-1996)

untuk mengelola koleksi atau buku-buku milik Fakultas Adab tersebut.

Meskipun dengan tehnik pengelolaan yang sangat sederhana sekali, namun

koleksi tersebut telah dapat dipinjamkan kepada segenap civitas akademika

Fakultas Adab yang memerlukannya. Seiring dengan itu dekan Fakultas Adab

digantikan oleh DR. Hj. Nabilah Lubis, dan pada masa kepemimpinan beliau ini

koleksi perpustakaan mini Fakultas Adab semakin berkembang, sebab beliau

sering berpergian ke luar negeri seperti ke Mesir atau negara lainnya untuk

keperluan keluarga. Dari perjalanan tersebut, beliau sering membawakan hadiah

untuk perpustakaan mini Fakultas Adab berupa buku-buku atau kaset audio. Di

samping itu sumbangan buku atau lainnya dari dosen, alumni atau mahasiswa,

simpatisan dan donatur terus tetap berjalan. Maka koleksi perpustakaan mini

Fakultas Adab semakin berkembang.

Pada tahun 1996 pengelola perpustakaan mini Fakultas Adab digantikan

oleh ibu Thalhah M.A, yang juga berprofesi sebagai tenaga pengajar atau dosen

38

Page 39: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

pada Fakultas Adab. Jabatan pengelola perpustakaan mini dipegang oleh ibu

Thalhah MA sampai dengan tahun 1998.

Pada tahun 1998 rektor IAIN Syahid Jakarta Prof. DR. Azyumardi

Azra, MA mengeluarkan kebijaksanaan yang sangat strategis yaitu konsep

IAIN dengan mandat yang lebih luas (IAIN with Winder Mandate) menuju

terbentuknya Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni

dengan meningkatkan standarisasi fasilitas sarana dan prasarana pendidikan di

lingkungan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Program kebijaksanaan rektor

tersebut di antaranya adalah mendirikan serta mengembangkan perpustakaan di

masing-masing fakultas dalam lingkungan IAIN Syahid Jakarta, dan

perpustakaan fakultas tersebut dijadikan perpustakaan kerja atau belajar

(working library). Dengan pendirian dan pengembangan perpustakaan kerja

atau belajar di setiap fakultas tersebut akan lebih memberi manfaat bagi segenap

civitas akademika baik dalam menunjang perkuliahan maupun pekerjaan

mereka, karena selain lokasinya mudah dijangkau, koleksinya pun lebih spesifik

dan sesuai dengan karakteristik masing-masing program fakultas. Untuk

menunjang program kebijaksanaan rektor tersebut, maka perpustakaan utama

mengutus dua orang pustakawan untuk mengolah koleksi yang ada dan

membenahi perpustakaan fakultas adab. Akan tetapi oleh karena sesuatu dan

lain hal, pekerjaan tersebut menjadi terbengkalai tanpa kelanjutan. Sedangkan

buku-buku koleksi yang ada menjadi berantakan dan bertumpuk tidak karuan.

39

Page 40: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Pada tahun 1999, dengan Surat Keputusan Rektor IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta No. B.II / P / 36 tanggal 23 Pebruari 1999 menugaskan

dua orang pustakawan dari perpustakaan utama yaitu ; Drs. Zaenal Arifin Toy,

M.Sc. dan Yusnimar, BA untuk membenahi pekerjaan Perpustakaan Fakultas

Adab yang terbengkalai tersebut. Meskipun terjadi banyak kendala dan

hambatan yang terjadi seperti bersamaan dengan perpindahan gedung

perkuliahan Fakultas Adab dan lain-lain, pengolahan bahan pustaka dan

penataan koleksi dapat diselesaikan dengan baik sehingga perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora dapat menyajikan koleksinya kepada masyarakat

penggunanya dan lebih terkelola dengan baik. Selanjutnya dengan Surat

Keputusan Rektor IAIN Jakarta No. B.II / P / 137 tanggal 25 Mei 1999

menugaskan Yusnimar,BA sebagai Kepala Urusan Perpustakaan Fakultas Adab

dan Humaniora sedangkan Drs. Zaenal Arifin Toy, M.Sc. diangkat menjadi

Ketua Jurusan IPSI Fakultas Adab dan Humaniora IAIN Jakarta. Seiring dengan

itu keluar Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 031 tanggal 20 Mei

2002 maka IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi berubah menjadi Universitas

Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta.

B. Struktur Organisasi

1. Kinerja Organisasi

Sesuai dengan kedudukannya sebagai perpustakaan kerja atau belajar

(working library) pada Fakultas Adab dan Humaniora, maka perpustakaan

40

Page 41: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Fakultas Adab dan Humaniora berada dibawah dan bertanggung jawab

langsung kepada Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, adapun pembinaan

sehari-harinya dilakukan oleh Pembantu Dekan I.

Dalam struktur perpustakaan dan pustakawan, maka perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora memiliki hubungan pembinaan dengan UPT

Perpustakaan Utama UIN Jakarta, karena pemberdayaan dan pengembangan

perpustakaan fakultas di lingkungan UIN Jakarta diupayakan sebagai suatu

kepanjangantangan atau cabang dari UPT Perpustakaan Utama, yang mana

perpustakaan utama selaku pendukung aktifitas-aktifitas perpustakaan

fakultas. Hubungan pembinaan UPT perpustakaan utama dengan

perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora adalah sebagai berikut;

1. Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora adalah binaan UPT

perpustakaan utama, baik dalam pembinaan koleksi maupun dalam

pembinaan pustakawannya. Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

adalah perpanjangantangan atau cabang dari UPT perpustakaan utama.

2. Pustakawan perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, merupakan

bawahan binaan langsung Kepala UPT perpustakaan utama (dimana

penilaian kinerja pustakawan dilakukan oleh kepala UPT perpustakaan

utama).

3. UPT perpustakaan utama merupakan pusat koordinasi / koordinator

kerja sama antar perpustakan fakultas dilingkungan UIN Jakarta.

41

Page 42: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Dalam struktur organisasi Fakultas Adab dan Humaniora, maka

perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora berada di bawah Kasubag

Akademik Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bagan Struktur Organisasi.

Bagan organisasi perpustakaan ini ada beberapa pendapat dan tidak

ada pimpinan yang bisa memberikan kepastian, maka penulis

menggambarkan bagan kedua pendapat tersebut.

Struktur Organisasi Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta

(Menurut urutan kerja yang dilakukan dalam keseharian)

DEKAN

Fakultas Adab dan Humaniora

PUDEK PUDEK PUDEK

Senat Fakultas

Jurusan/ Program Studi

KABAG TATA USAHA

Laboratorium/ Studio Subbag

Kepegawaian Dan

keuangan

Subbag Subbag Administrasi

UmumAkademik dan

Kemahasiswaan

Kepala Urusan Kepala UPT

Perpustakaan Utama UIN Jakarta

PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB HUMANIORA

Staf Pengolahan

Staf Pelayanan

Staf Pengadaan

42

Page 43: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Struktur Organisasi Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta (Menurut KaBag. Kepegawaian UIN Syahid Jakarta)

PEMBANTU DEKAN

PEMBANTU DEKAN

KABAG TATA USAHA

Subbag

Kepegawaian & Keuangan

Subbag Administrasi

umum

LABORATORIUM dan STUDIO

Subbag. Akademik dan

Kemahasiswaan

KEPALA URUSAN Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora

JURUSAN & PROGAM STUDI

Staf Pengolahan

Staf Pelayanan

Staf Pengadaan

PEMBANTU DEKAN

DEKAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

Sumber : Kabag. Ortala & Kepegawaian UIN Syarif Hidatullah Jakarta. Bpk. Drs. Hamid Solihin

43

Page 44: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

a. Kaur Perpustakaan

1. membuat dan menjalankan program/rencana, dan sebagainya.

2. memelihara hubungan yang baik dengan para administrator, dosen,

mahasiswa dan lain-lain.

3. menyiapkan dan menjalankan anggaran belanja perpustakaan.

4. mengusahakan agar koleksi perpustakaan dan pelayanan dikenal

pembaca / pengguna.

5. menyiapkan laporan, survey, studi dan analisa pelayanan.

6. menjalankan korespondensi perpustakaan.

7. menjalin kerjasama antar perpustakaan.

b. Staf Pengadaan

1. bekerjasama dengan staf pengajar dan pimpinan fakultas dalam

menyeleksi koleksi perpustakaan.

2. membuat perencanaan penambahan bahan pustaka yang terseleksi.

3. memesan bahan pustaka yang terseleksi atas seizin dekan.

4. mengecek bibliografi secara sistimatik untuk menilai bahan pustaka

dan menyiapkan daftar yang diperlukan.

5. membuat dan menyiapkan laporan pengadaan secara efisien.

c. Staf Pengolahan

1. mengkatalogisasi dan mengklasifikasi koleksi perpustakaan.

2. memberi tajuk subjek terhadap bahan pustaka.

3. mengetik, merevisi dan menyusun kartu-kartu katalog.

44

Page 45: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

4. menyusun bibliografi yang ada.

d. Staf Pelayanan

1. memberikan pelayanan pinjaman yang seefisien mungkin

2. menjelaskan susunan fasilitas perpustakaan yang ada.

3. menjawab pertanyaan referens.

4. memberikan bimbingan pemakai perpustakaan.

5. melakukan pinjaman antar perpustakaan.

Catatan ;

I. Perpustakaan FAH berada dibawah garis koordinasi UPT Perpustakaan Utama

UIN Syahid Jakarta.

II. Struktur kerja seperti gambar di atas belum dapat berjal;an dengan benar,

karena tenaga pustakawan yang ada sangat terbatas (hanya dua orang) maka

pekerjaan yang ada dirangkap oleh kedua pustakawan tersebut.

C. Sistem dan Jenis Layanan.

Pelayanan perpustakaan merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan

perpustakaan yang saling berkaitan satu sama lainnya dalam suatu

perpustakaan, dan dari segala kegiatan yang ada dalam perpustakaan tersebut

maka pelayanan merupakan ujung tombak utama. Faktor yang paling berperan

dalam pelayanan perpustakaan diantaranya adalah pengertian yang positif dari

pemakai terhadap hakikat dan fungsi perpustakaan serta hubungan antara

kebutuhan pemakai dengan informasi yang tersedia di perpustakaan.

45

Page 46: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

1. Sistem Layanan

Pada perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora dipergunakan sistim

layanan terbuka, yaitu suatu sistem pelayanan dimana masyarakat pemakai

atau pengguna diperbolehkan untuk mencari dan mengambil sendiri koleksi

atau informasi yang dibutuhkan atau yang diingikannya ditempat rak-rak

bahan pustaka atau koleksi ditempatkan. Sistem layanan terbuka ini

diperlakukan terhadap semua bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan

fakultas adab terkeculi terhadap koleksi skripsi dan refferens.

2. Jenis Layanan

a. Layanan Sirkulasi

Sirkulasi bahan perpustakaan merupakan unsur penting dalam

kegiatan perpustakaan. Betapapun banyaknya koleksi yang dimiliki

sebuah perpustakaan, kalau sirkulasi dan pemakaian koleksinya tidak

lancar, atau sedikit saja yang memanfaatkannya, maka kecil arti

perpustakaan tersebut. Namun sebaliknya jika kegiatan yang dilakukan

bagian sirkulasi lancar dan aktif, maka perpustakaan tersebut boleh

dikatakan bagus dan baik.

Adapun layanan sirkulasi yang diberikan oleh perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora, kepada segenap civitas akademika Fakultas Adab

dan Humaniora yang telah menjadi anggota perpustakaan dan telah

memiliki kartu anggota perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora.

46

Page 47: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Kepada anggota perpustakaan tersebut diperbolehan meminjam bahan

pustaka atau koleksi perpustakaan fakultas adab selama satu minggu dan

dapat diperpanjang selama satu minggu lagi.

b. Layanan Referensi

Referensi berasal dari bahasa Inggris yang di Indonesiakan yaitu

Reference, dari kamus Inggris-Indonesia istilah tersebut adalah buku ilmu

pengetahuan yang tidak dibaca seluruhnya, melainkan dipakai untuk

mencari keterangan saja.34 Referens dapat pula berarti penunjukan atau

melihat sesuatu sebagai sumber untuk mendapatkan keterangan,

informasi, dan sebagainya. Referensi dapat diartikan sebagai rujukan atau

acuan. Sedangkan buku referensi artinya buku rujukan atau buku acuan. 35

Adapun layanan referensi adalah membantu pembaca atau pengguna

menemukan informasi yang beragam serta mendalam dari bahan pustaka

yang ada di perpustakaan. Informasi tersebut dapat berupa; nama orang,

tanggal kejadian, judul buku, artikel majalah, dan lain-lain.

34 Joyce M. Hawkins, Kamus Dwibahasa Oxford-Erlangga (jakarta ; Erlangga, 1996) h. 283. 35 Lasa Hs., Kamus Istilah Perpugtakaan (Yogyakarta ; Kanisius, 1990) h. 69.

47

Page 48: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

c. Layanan OPAC

Layanan OPAC adalah layanan yang disediakan guna memberikan

bimbingan kepada pemakai untuk mencari dan menemukan informasi yang

diinginkan dengan penelusuran melalui katalog terpasang.

OPAC ( Online Public Access Catalog) adalah katalog perpustakaan

fakultas adabdan humaniora yang disimpan secara elektronis didalam

pangkalan data bibliografis koleksi perpustakaan fakultas adab dan humaniora

pada suatu komputer (server) dan dapat diaksesa secara langsung melalui

komputer lainnya (workstation) yang tersambung melalui suatu jaringan lokal

(local area network). Seperti halnya pada katalog tercetak, penelusuran

informasi melalui OPAC dapat digunakan untuk mencari topik atau subjek

tertentu, mencari judul atau pengarang, dan mengetahui lokasi buku.

D. Bahan Pustaka dan Fasilitas Perpustakaan

1. Bahan Pustaka

Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang koleksi atau bahan

pustakanya relevan dengan kebutuhan masyarakat pengguna atau pemakai.

Kemampuan suatu perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai

dengan keinginan penggunanya, akan menarik minat masyarakat pemakai

atau pengguna untuk mendatangi perpustakaan tersebut.

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora yang bertindak sebagai

‘working library’ atau perpustakaan kerja atau perpustakaan belajar–

48

Page 49: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

mengajar, maka koleksi lebih terarah dan terprogram sesuai dengan jurusan-

jurusan yang ada di Fakultas Adab dan Humaniora, antara lain :

a. Koleksi Dasar.

Yang dimaksud dengan koleksi dasar adalah sebagai berikut ;

i. Koleksi Mata Kuliah Khusus (MKDK)

ii. Koleksi Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)

iii. Koleksi Mata Kuliah Keahlian (MKK)

iv. Koleksi Khas yang hanya ada pada UIN Jakarta

b. Koleksi Spesialis

Yang dimaksud dengan koleksi spesialis adalah buku-buku yang

dianjurkan sesuai dengan apa yang ada pada kurikulum masing-

masing jurusan yang ada pada Fakultas Adab dan Humaniora.

c. Koleksi Penunjang.

Yang dimaksud dengan koleksi penunjang yang akan memberikan

wawasan tambahan tentang masalah spesialisasi sesuai dengan

masing-masing jurusan.

d. Koleksi Buku Referensi

Koleksi referensi atau rujukan yang perlu disediakan pada

perpustakaan fakultas adab sebagai working library harus dibatasi

secara jelas bahwa hanya koleksi referens atau rujukan khusus yang

menunjang bidang-bidang studi khusus yang diselenggarakan oleh

Fakultas Adab dan Humaniora.

49

Page 50: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

e. Koleksi Penerbitan Perguruan Tinggi

Koleksi dibagian ini meliputi laporan hasil penelitian, karya tulis

tenaga pengajar atau dosen serta skripsi sarjana dan sebagainya

Dengan catatan bahwa koleksi-koleksi tersebut harus dibatasi hanya

sesuai dengan bidang-bidang studi khusus pada Fakultas Adab dan

Humaniora.

f. Koleksi Pemerintah.

Hanya dalam bidang-bidang tertentu saja yang menunjang dan

mempunyai kaitan dengan bidang studi disetiap jurusan yang ada

pada fakultas adab dan humaniora.

g. Koleksi Serial atau Terbitan Berkala.

Koleksi ini terdiri terdiri dari majalah, jurnal, periodikal dan surat

kabar, baik yang berbahasa Indonesia maupun yang berbahasa asing.

Untuk koleksi jenis serial ini sifatnya umum perlu dibatasi pada

jenis-jenis serial yang sesuai dan menunjang progam studi yang ada

di Fakultas Adab dan Humaniora.

50

Page 51: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Tabel 2

KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAK. ADAB BERDASARKAN BIDANG STUDI DAN BAHASA

Bidang Studi Indonesia

Jdl. Eksp.

Arab

Jdl. Eksp

Inggris

Jdl. Eksp.

Jml. Eks

Jdl. Eksp.

Agama islam 17 55 17 55 - - 34 110 Tafsir. 5 15 37 125 - - 42 140 Hadits 2 4 20 46 - - 25 50 Fiqh 19 76 27 100 - - 46 176 Aqidah 1 3 17 50 - - 18 53 Tasauf 11 22 11 25 - - 22 47 Sos. Islam 34 75 12 24 - - 46 99 Dakwah 60 135 7 14 1 2 68 151 Sej/Biog.Islam 72 216 73 266 - - 145 482 Ilmu Sosial 31 93 3 15 7 21 41 129 Ilmu Bahasa 35 105 39 195 13 70 87 370 Ilmu Murni 27 81 7 21 8 54 42 156 Ilmu Terapan 20 60 4 17 5 15 29 92 Ilmu Manaje. 25 75 2 7 9 27 36 109 Kesenian/o.raga. 10 30 1 3 4 12 15 45 Kesusasteraan 40 120 42 256 27 81 109 457 Sej./Biografi 61 314 24 222 16 78 101 614 Karya Umum 35 105 19 83 16 66 70 254 Karya Fiksi 25 75 21 134 31 136 77 1025 Media Cetak 1 1095 - - 1 1095 2 2190 Referensi 17 34 11 55 17 34 43 123 Skipsi/tesis/diser. 741 741 315 315 7 7 1063 1063 Jurnal 26 140 2 60 2 40 30 240 CD-ROM 4 4 - - 3 6 7 10 Lainnya Total 1319 3573 689 1983 167 1744 2177 8193

51

Page 52: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

2. Fasilitas Perpustakaan

a. Gedung

Agar dapat melaksanakan fungsi sebagai perpustakaan kerja atau

belajar, maka lokasi perpustakaan FAH ditempatkan pada lantai 4 (empat)

gedung perkuliahan Fakultas Adab dan Humaniora yang bertingkat 7

(tujuh). Jadi diharapkan lokasi ini berada ditengah-tengah denyut nadi

kehidupan kampus Fakultas Adab dan Humaniora.

Gedung perpustakaan FAH , menempati areal seluas ± 150 m2 ( 7,5

m x 20 m ). Ruangan ini berdampingan dengan ruang penunjang lainnya,

seperti ;

a. Sebelah barat terletak aula atau ruang pertemuan berkapasitas ± 300

orang.

b. Sebelah timur terdapat toilet pria dan wanita.

c. Sebelah selatan berada Masjid kampus dan gedung serbaguna

mahasiswa UIN Jakarta.

d. Sebelah utara koridor yang menghadap ke taman yang asri

b. Ruangan

Ruangan dalam perpustakaan FAH telah di desain sedemikian rupa,

sehingga keberadaan satu sama lain ruang yang ada saling menunjang,

ruang-ruang tersebut adalah ;

I. Ruang pengelola , yang didalamnya terdapat ;

52

Page 53: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

a. Meja kerja Kaur.

b. Meja pengolahan.

c. Meja pelayanan.

d. Meja komputer.

Ruangan ini disekat dengan kaca bening yang tembus pandang ke

segenap penjuru ruangan perpustakaan , dengan kuas ± 36 m2.

II. Tempat penyimpanan tas atau buku pengunjung, terletak dekat dengan

pintu masuk perpustakaan yang bisa diawasi dari tempat pelayanan.

III. Tempat lemari katalog tercetak dan komputer OPAC yang berada

dikoridor menuju ruang koleksi.

IV. Ruang koleksi umum dan islam seluas ± 70 m2.

V. Ruang referensi luasnya ± 30 m2, dimana ruangan ini dibatasi oleh

kaca transparan yang bening dan dalam ruangan ini juga terdapat meja

baca.

Agar kelembaban udara dalam ruangan perpustakaan FAH terjaga

dengan stabil, maka ruangan ini dilengkapi dengan mesin pendingin

ruangan (AC) sebanyak 4 (empat) buah. Alat ini sangat bermanfaat untuk

menjaga keawetan bahan pustaka yang ada dalam ruangan perpustakaan

FAH. Demikian juga dengan pencahayaan, agar sinar ultra violet dari

sinar matahari langsung tidak menembus kedalam ruangan maka ruangan

perpustakan memakai kaca jendela tebal dan dilengkapi dengan gorden.

Serta penerangan dalam ruangan perpustakaan memakai lampu TL,

53

Page 54: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

dimana lampu TL tidak memancarkan radiasi panas yang tinggi dan daya

terangnya cukup besar.

c. Perlengkapan

Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, maka perpustakaan

Fakultas Adab Humaniora dilengkapi dengan peralatan atau perlengkap

penunjang, seperti antara lain ;

1. Meja baca sebanyak 8 buah.

2. Kursi baca sebanyak 96 buah.

3. Rak koleksi sebanyak 10 buah.

4. Lemari kayu dan rak besi untuk koleksi sebanyak 20 buah.

5. Rak majalah sebanyak 1 buah.

6. Rak buku pengolahan sebanyak 2 buah.

7. Rak / lemari penitipan sebanyak 1 set.

8. Meja sirkulasi sebanyak 1 set.

9. Meja pengolahan sebanyak 1 set.

d. Komputerisasi

Untuk pelayanan penelusuran informasi dengan OPAC (Online

Public Access Catalogue), sirkulasi, dan pengolahan bahan pustaka maka,

perpustakaan FAH dilengkap dengan 3 (tiga) set komputer yang berguna

untuk antara lain ;

1. 1 set Komputer untuk Server.

2. 1 set Komputer untuk layanan sirkulasi

54

Page 55: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

3. 1 set Komputer untuk layanan Opac

4. 1 set Komputer untuk statistik pengunjung

e. Rental Komputer

Untuk memberikan pelayan yang lebih kepada masyarakat pengguna

dan pemakai perpustakaan FAH dan memberi kemudahan dalam

memanfaatkan bahan pustaka untuk karya tulis atau lainya, maka

perpustakaan FAH membuka rental komputer, yang dilengkapi dengan 4

(empat) set komputer.

E. Prosedur dan Tata Laksana Perpustakaan

1. Keanggotaan

Anggota Biasa ;

a. Anggota biasa adalah segenap civitas akademika Fakultas Adab dan

Humaniora yang mendaftar menjadi anggota perpustakaan FAH.

b. Keanggotaan berlaku selama masih terdaftar sebagai civitas akademika

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta

Angota Luar Biasa :

Anggota luar biasa Perpustakaan Adab adalah orang diluar civitas

akademika Fakultas Adab dan Humaniora yang ingin mendaftar sebagai

anggota, dengan menitipkan uang jaminan sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh

ribu rupiah).

55

Page 56: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Persyaratan keanggotaan perpustakaan fakultas adab.

a. Mengisi fomulir yang telah disediakan oleh perpustakaan FAH.

b. Menyerahkan foto kopi KTM atau Slip Bank untuk mahasiswa, foto kopi

karpeg untuk dosen atau karyawan, dan foto kopi KTP untuk anggota luar

biasa.

c. Menyerahkan foto ukuran 2x3 sebanyak 2 (dua) lembar.

d. Bersedia mematuhi peraturan yang berlaku di Perpustakaan FAH

e. Masa berlaku kartu anggota hanya satu tahun dan dapat diperpanjang.

2. Peminjaman Bahan Pustaka

a. Setiap peminjaman harus menyerahkan kartu anggota.

b. Peminjaman tidak diperkenankan memakai kartu anggota orang lain

c. Bahan pustaka yang berada di ruang koleksi umum dan islam dapat

dipinjamkan.

d. Bahan pustaka diruang referensi, tidak dapat dipinjamkan

e. Jumlah peminjaman yang diperbolehkan;

Anggota biasa : 1. dosen dan asisten, 4 (empat) buah buku.

2. karyawan, 2 (dua) buah buku.

3. mahasiswa, 2 (dua) buah buku.

Anggota luar biasa, 2 (dua) buah buku.

56

Page 57: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

3. Lama Peminjaman

a. peminjaman untuk fotokopi paling lama 3 (tiga) jam

b. koleksi dapat dipinjam selama 1 (satu) minggu

c. bila buku tersebut tidak dipesan orang lain, pinjaman dapat diperpanjang

d. sewaktu memperpanjang pinjaman, buku yang dipinjam harus dibawa

4. Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan

I. Peraturan.

Jam buka perpustakaan fakultas adab ;

a. Senin – Kamis = 07.30 - 20.00

b. Jum’at = 07.30 – 11.30 dan 14.00 – 20.00

c. Sabtu = 07.30 - 20.00

II. Tata Tertib.

a. Harus perpakaian rapi dan sopan.

b. Mengisi daftar hadir yang telah disediakan.

c. Tidak diperkenakan memakai jaket dan sejenisnya, membawa tas atau

map kedalam ruangan baca/koleksi.

d. Setiap pengunjung dilarang mencabut atau mengeluarkan kartu katalog

dari tempatnya (lemari katalog), kecuali petugas perpustakaan.

e. Koleksi referensi hanya boleh dibaca diruang referen saja.

f. Setiap koleksi atau bahan pustaka yang akan dibawa keluar ruang

perpustakaan harus melalui proses pada bagian peminjaman.

57

Page 58: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

g. Pemakaian komputer OPAC hanya untuk penelusuran informasi.

h. Tidak diperkenankan makan, minum, dan merokok didalam ruangan

perpustakaan.

i. Menjaga keutuhan bahan pustaka dengan tidak merobek, menulis

apapun diatas atau dalam buku koleksi perpustakaan.

j. Tidak diperkenankan merusak atau mencoret-coret, gedung, meja, kursi

serta peralatan perpustakaan lainnya.

k. Tidak diperkenankan melakukan perbuatan yang mengganggu

ketenangan orang lain.

l. Menjaga ketertiban dan keamanan bersama.

5. Sanksi-sanksi

I. Terlambat Pengembalian

Bagi pemakai atau pengguna koleksi perpustakaan yang terlambat

mengembalikan buku pinjamannya pada bagian sirkulasi, maka akan

dikenakan denda sebesar Rp. 200,- (seratus rupiah) per hari keterlambatan

bagi setiap bukunya

II. Hilang atau Rusaknya Bahan Pustaka

Kehilangan dan kerusakan bahan pustaka karena kelalaian peminjaman

oleh pengguna atau pemakai dikenakan saksi sebagai berikut ;

a. Wajib mengganti dengan judul, pengarang dan buku yang sama,

tidak atau bukan buku fotokopian.

58

Page 59: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

b. Jika tidak didapatkan buku yang sama, maka berlaku ketentuan

sebagai berikut :

1). Untuk buku-buku terbitan luar negeri (import) mengganti tiga kali

harga buku ditambah dengan denda terhitung mulai tanggal

melapor.

2). Untuk buku-buku lokal mengganti senilai dua kali lipat harga buku

dan ditambah dengan denda terhitung mulai melapor.

6. Surat Keterangan Bebas Pustaka

Bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan studi dan akan

meninggalkan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, wajib meminta

surat keterangan bebas pustaka, dengan biaya Rp. 1000,- (seribu rupiah) per

surat.

Surat keterangan bebas pustaka ini dianggap sah bila ditanda tangani

oleh penanggung jawab sirkulasi atau kepala perpustakaan.

59

Page 60: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

BAB IV

PRESENTASI DATA HASIL PENELITAN

Dalam BAB ini penulis menyajikan dan menguraikan hasil penelitian serta

pembahasan mengenai pemanfaatan Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

oleh tenaga pengajar atau dosen Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel

berdasarkan kisi-kisi kuesioner yang meliputi identitas responden, aktifitas profesi

responden, kebutuhan informasi oleh responden, penilaian umum responden tentang

perpustakaan, responden dan perpustakaan FAH, koleksi perpustakaan, layanan

perpustakaan, perpustakaan, dan pengembangan program.

A. Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan input data penelitian ini menggunakan metode

angket, yakni salah satu cara dalam pengumpulan data dengan jalan

menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan untuk dijawab secara tertulis

oleh responden. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan

kuantatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk melakukan pengukuran

terhadap gejala yang ada pada saat penelitian dilakukan.36

36 Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama,1991), h. 251

60

Page 61: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif yaitu metode

yang tujuannya untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena –

fenomena yang terjadi saat sekarang (ketika penelitian berlangsung) dan

menyajikannya apa adanya.37

Jumlah pertanyaan yang diajukan dalam angket sebanyak 35 (tiga puluh

lima) butir pertanyaan yang terbagi atas 8 (delapan) indikator dan 3 (tiga )

variabel.

Variabel pertama yaitu Responden (Dosen) dengan indikator identitas

Responden, Aktifitas Profesi, Kebutuhan Informasi. Penelitian ditujukan untuk

mengetahui mengajar pada jurusan atau program studi, jenjang pendidikan yang

dilalui, status tugas yang dimiliki, frekuensi mengajar dalam satu minggu,

apakah mengajar ditempat lain, aktifitas lain selain menjadi dosen, pemanfatan

waktu luang di kampus, memenuhi kebutuhan informasi, sumber bacaan yng

dimiliki, aktifitas membaca dan jenis sumber infomasi yang sering digunakan.

Variabel kedua yaitu Pemanfatan Perpustakaan dengan indikator penilaian

umum dosen tentang perpustakaan, Dosen dan Perpustakaan FAH. Penelitian

ditujukan untuk mengetahui peran perpustakaan dalam proses pendidikan,

Perpustakaan dan proses pembelajaran, hubungan perpustakaan dengan

pendidik, Frekuensi kunjungan responden ke perpustakaan FAH, Lokasi

Perpustakaan FAH, tataruang Perpustakaan FAH, sarana penunjang

37 Subana.M dan Sudrajat, Dasar-dasar Peneliian Ilmiah, (Bandung:Pustaka Setia,2001) h.26

61

Page 62: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

perpustakaan FAH, penerangan dan suhu ruangan Perpustakaan FAH, jenis

sumber informasi yang sering digunakan, keberadaan perpustakaan FAH.

Variabel ketiga yaitu perpustakaan FAH dengan indikator koleksi perpustakaan

FAH, layanan Perpustakaan FAH, perpustakaan dan rencana atau

pengembangan Program. Penelitian ditujukan untuk mengetahui keberadaan

koleksi perpustakaan FAH, Organisai koleksi perpustakaan FAH, keterlibatan

responden dalam proses pengadaan koleksi perpustakaan FAH, koleksi dan

proses pengadaan, koleksi referensi dan aktifitas akademik, keterlibatan

referensi dalam keilmuan, jenis layanan perpustakaan, pemenfatan petugas

pelayanan perpustakaan, kemampuan petugas perpustakaan, jam buka

perpustakaan FAH, penilaian umum layanan perpustakaan FAH, keterlibatan

perpustakaan FAH dalam berbagai perencanaan strategis pendidikan dan

kewenangan perpustakaan FAH.

Untuk melakukan penelitian diperlukan sampel yaitu sebagai bagian

dari populasi yang ada. Pengambilan sampling dilakukan secara acak (random

sampling), yaitu pengambilan sampel tanpa pandang bulu. Tehnik ini memiliki

kemungkinan tertinggi dalam menetapkan sampel. Semua individu dalam

pupolasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang

sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.38

Dalam menentukan ukuran sampel dari populasi, perlu

dipertimbangkan asumsi distribusi normal dari populasi. Bila perkiraan 38 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta:Rineka Cipta, 2000), h. 125

62

Page 63: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

distribusi normal populasi kecil maka ukuran sampel minimum dapat dilakukan

dengan metoda Gay (1976), yaitu ; Penelitian Deskriptif, diperlukan sampel

minimum 10 persen dari populasi. Untuk populasi yang sangat kecil diperlukan

sampel minimum 20 persen dari populasi.39

Dari standar ukuran sampel diatas, maka penulis mengambil ukuran sampel

dalam penelitian ini sebagai berikut;

Jumlah dosen yang mengajar pada Fakultas Adab dan Humaniora

keseluruhannya adalah 249 orang, jadi ukuran sampel minimum yang

diperlukan adalah : 20 % x 249 orang = 49,8 dibulatkan menjadi 50 orang.

B. Pengolahan Data

Tujuan dari pengolahan data ini adalah untuk penyederhanaan dalam

penyajian data yang terkumpul, disajikan dalam bentuk tersusun dengan baik

dan rapi. Adapun analisa data merupakan bagian yang sangat penting dari

seluruh kegiatan penelitian, sebab pada bagian inilah diungkapkan hasil

penelitian yang telah dilakukan. Pengungkapan hasil penelitian yang digali dari

pengamatan, survei, wawancara dan pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner

yang diberikan kepada responden.

Data penelitian yang sudah diolah dan ditampilkan dalam bentuk tabel,

hasil jawaban dari responden kemudian dihitung porsentasenya. Setiap analisa

39 Selvilla, Consuelo G. ed al., Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta : UI Press, 1993), h. 163.

63

Page 64: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

data disertai dengan pengambilan kesimpulan sementara yang merupakan hasil

perbandingan antara data yang diperoleh dengan porsentasenya.

Perhitungan perumusan data digunakan rumus sebagai berikut :

P = f / N x 100 %

Keterangan : P = Porsentase

f = Frekuensi yang sedang dicari porsentasenya

N = Number of Cace (banyaknya individu)40

Untuk penilaian hasil data yang didapat maka dipakai parameter dalam

penafsiran nilai persentase tersebut, adalah :

0 % = Tidak ada satupun

1 % - 25 % = Sebagian kecil

26 % - 49 % = Hampir setengahnya

50 % = Setengahnya

51 % - 75 % = Sebagian besar

76 % - 99 % = Hampir Seluruhnya

100 % = Seluruhnya41

Adapun lembaran kuesioner disebarkan kepada responden (dosen)

yang datang ke Fakultas Adab dan Humaniora, baik dalam tugas mengajar atau

dalam urusan lainnya selama selama waktu penelitian dilakukan. Jumlah

kuesioner yang disebarkan sebanyak 60 eksemplar, yang kembali sebanyak

40 Anas Sudijono, Pengantar Statiska Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1999}, h. 40 42 Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian : Buku Panduan Mahasiswa , ( Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1992), h. 11.

64

Page 65: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

50 eksemplar dan tidak kembali 10 eksemplar. Jumlah sampel sebanyak 50

orang tersebut dapat dianggap representatif dari jumlah dosen Fakultas Adab

dan Humaniora sebanyak 249 orang, maka penulis dapat

menggeneralisasikannya dan yakin bahwa generalisasi yang diambil dapat

menggambarkan populasi, sehingga penemuan dan kesimpulan yang diperoleh

dari sampling tersebut adalah sah (valid) .

C. Penyajian Data dan Analisa Data

1. Identitas Responden

Tabel 3

Program studi tugas responden

Anda adalah dosen pada jurusan/progam studi. f P [%]

Bahasa dan Sastra Arab

Sejarah dan Peradaban Islam

Tarjamah

Ilmu Perpustakaan

Bahasa dan Satra Inggris

13

12

7

7

11

26

24

14

14

22

Jumlah 50 100 %

Dari tabel di atas terlihat dari jumlah 50 (lima puluh) responden yang

memberikan jawaban, maka sebanyak 13 orang ( 26 % ) dari jurusan atau

65

Page 66: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

program studi Bahasa dan Sastra Arab, 12 orang ( 24 % ) dari jurusan atau

program studi Sejarah dan Peradaban Islam, 7 orang (14 % ) dari jurusan atau

program studi Tarjamah, 7 orang ( 14 % ) dari jurusan atau program studi Ilmu

Perpustakaan, dan 11 orang ( 22 % ) dari jurusan atau program studi Bahasa dan

Sastra Inggris.

Tidak samanya jumlah responden dari setiap jurusan yang ada di

Fakultas Adab dan Humaniora, oleh karena para responden yang ada berhasil

penulis temui selama waktu penelitian.

Tabel 4

Jenjang Pendidikan ditempuh Responden

Jenjang Pendidikan yang telah anda tempuh f P [%]

S 1

S.1 plus

S.2

S.3

5

5

30

10

10

10

60

20

Jumlah 50 100 %

Jenjang pendidikan para responden yang penulis temui dalam

penelitian dilakukan sebagaimana ditulis pada jawaban kuisioner adalah sebagai

berikut, sebanyak 5 responden ( 10 % ) adalah dari strata satu (S 1), sebanyak

5 responden ( 10 % ) adalah dari strata satu plus ( S 1 + ), sebanyak 30

66

Page 67: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

responden ( 60 % ) adalah dari strata 2 ( S 2 ) dan sebanyak 10 responden ( 20

% ) adalah dari strata 3 ( S 3 ).

Tabel 5

Status Responden dalam melaksanakan tugas

Status tugas mengajar anda sebagai dosen adalah f P [%]

Dosen Tetap (fungsional

Dosen tidak tetap (luar biasa)

Dosen TP

30

16

4

60

32

8

Jumlah 50 100 %

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang melakukan

tugas mengajar sebagai dosen pada Fakultas Adab dan Humaniora dengan

status tugas mengajar sebagai berikut;

Sebagai dosen tetap (fungsional) sebanyak 30 responden (60 %), sebagai dosen

tidak tetap (luar biasa) sebanyak 16 responden (32 %) dan sebagai Dosen TP

sebanyak 4 responden (8%). Dari data diatas terihat mayoritas responden yang

memberi jawaban sebagai tenaga pengajar atau dosen tetap.

67

Page 68: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Tabel 6

Golongan dan Kepangkatan Responden

Golongan dan kepangkatan anda adalah f P [%]

III/a (Asisten Madya)

III/b (Asisten Ahli)

III/c (Lektor)

III/d (Lektor)

IV/a (Lektor Kepala)

IV/b (Lektor Kepala)

IV/c (Lektor Kepala)

IV/d (Guru Besar)

IV/e (Guru Besar)

7

11

10

7

6

5

1

2

1

14

22

20

14

12

10

2

4

2

Jumlah 50 100 %

Golongan dan kepangkatan responden yang telah memberikan

jawaban kuisener ini adalah sebagai berikut; dari golongan III/a sebanyak 7

responden (14 %), golongan III/b 11 responden (22 %), golongan III/c 10

responden (20 %), golongan III/d 7 responden (14 %), golongan IV/a 6

responden (12%), golongan IV/b 5 responden (10 %), golongan IV/c 1

responden (2%), golongan IV/d 2 responden (4 %), dan golongan IV/c

sebanyak 1 responden (2 %).

68

Page 69: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

2. Dosen dan Aktifitas Pengajaran

Tabel 7

Kehadiran Responden dalam satu minggu di kampus

Berapa harikah kehadiran anda untuk mengajar Dikampus F.A.H dalam satu minggu

f P [%]

4 hari

3 hari

2 hari

1 hari

8

14

22

6

16

28

44

12

Jumlah 50 100 %

Pada tabel diatas terdapat dari jumlah 50 orang responden yang

memberikan jawaban, sebanyak 22 orang (44%) menyatakan kehadirannya di

kampus untuk mengajar dalam satu minggu hanya 2 hari dan ada yang

menyatakan hanya hadir 1 hari dalam satu minggu yaitu 6 orang (12%),

sedangkan yang menyatakan kehadirannya di kampus 3 hari dalam satu minggu

sebanyak 14 orang (28 %) dan hadir 4 hari dalam satu minggu adalah 8 orang

(16 %).

Data tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar responden (56%)

menyatakan kehadirannya dikampus untuk mengajar di Fakultas Adab dan

Humaniora sangat terbatas sekali, hanya satu atau dua hari saja dalam satu

minggu. Sedangkan sebagian lainnya (44%) datang ke kampus Fakultas Adab

69

Page 70: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

dan Humaniora untuk tugas mengajar sebanyak 3 hari (28%) dan 4 hari (16%)

dalam satu minggu.

Sebagian besar responden menyatakan kehadirannya dikampus untuk

mengajar sangat terbatas sekali, dengan demikian dapat dimengerti betapa

padatnya tugas yang dilaksanakan responden selama berada dikampus Fakultas

Adab dan Humaniora

Tabel 8 a

Tugas mengajar responden di tempat lain

Apakah Anda juga mengajar di Fakultas dalam lingkungan UIN jakarta

f P [%]

Ya

Tidak

17

33

34

66

jumlah 50 100 %

Pada data diatas diketahui bahwa sebagian dari responden (34%) juga

mengajar pada fakultas atau jurusan lain dilingkungan Universitas Islam Negeri

Syarif hidayatullah, dan sebagian besar lainnya (66%) menyatakan tidak

mengajar lagi di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

70

Page 71: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Tabel 8 b

Tugas mengajar responden di Perguruan Tinggi lain

Apakah Anda juga mengajar di Perguruan Tinggi lain

f P [%]

Ya

Tidak

24

26

48

52

Jumlah 50 100 %

Dari tabel di atas dapat diketahui dalam menjalankan profesi sebagai

tenaga pengajar, hampir separuhnya responden menyatakan juga mengajar di

perguruan tinggi lainnya diluar UIN Jakarta. Yang menyatakan ‘ya’ mengajar

pada tempat lain 24 orang (48%) dan yang menyatakan ‘tidak’ 26 orang (52%).

Tabel 9

Profesi lain responden

Selain sebagai Dosen di F.A.H , profesi anda lainnya adalah

f P [%]

P N S

Meliter / Polisi

Pegawai Swasta

L S M

35

0

9

6

70

0

18

12

Jumlah 50 100 %

Pada kenyataannya sebagian besar dari responden yaitu 35 orang

(70%) menyatakan diri mereka sebagai Pegawai Negeri Sipil adalah profesi

71

Page 72: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

mereka, dan 9 orang (18%) juga berprofesi lain sebagai Pegawai swasta, serta

sebanyak 6 orang responden (12%) memiliki aktivitas lain pada Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM).

Dari data tersebut di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden menyatakan profesi utama mereka adalah Pegawai Negeri Sipil

(PNS) sebagai Dosen atau Tenaga Pengajar pada Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, namun kehadirannya di kampus

Fakultas Adab dan Humaniora sangat terbatas sekali. Karena juga mengajar

pada Fakultas lain dalam lingkungan UIN Jakarta atau juga mengajar pada

Perguruan Tinggi lain di luar UIN.

3. Dosen dan Kebutuhan Informasi

Dalam menjalankan tugas sebagai dosen atau tenaga pengajar tentunya

para responden membutuhkan banyak informasi, apakah responden telah

memanfaatkan waktu luang yang mereka miliki seefesien mungkin untuk

mencari atau mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dalam menunjang

proses belajar mengajar.

Penggunaan waktu luang Responden di Kampus

Dari jumlah responden 50 orang tersebut, hanya separohnya yang

memanfaatkan waktu luang diantara jam mengajar di kampus untuk membaca

buku yaitu (50%), dan sebagian lagi (40 %) menyatakan jarang

72

Page 73: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

memanfaatkannya. Dan sebagian lainnya sebanyak 5 responden (10 %) ‘tidak

pernah’ memanfaatkan waktu luang dikampus dengan membaca buku. Pendapat

responden ini dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10

Penggunaan waktu luang Responden di Kampus

Bagaimana Anda memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku di kampus

f P [%]

Sering

Sangat sering

Jarang

Tidak pernah

23

2

20

5

46

4

40

10

Jumlah 50 100 %

Dari data diatas terlihat bahwa hanya sebagian dari dosen atau tenaga

pengajar Fakultas Adab dan Humaniora yang memanfaatkan waktu luang

mereka selama berada dikampus dengan membaca buku, sedangkan sebagian

lainnya jarang memanfaatkan waktu luang tersebut untuk membaca buku atau

mencari informasi, serta sebagian kecil lainnya menyatakan tidak sempat atau

tidak ada waktu untuk membaca buku atau mencari informasi selama berada

dikampus.

73

Page 74: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Kebutuhan Informasi Responden dalam melaksanakan kerja / Tugas

Tabel 11

Kebutuhan Informasi Responden dalam melaksanakan kerja / Tugas

Bagaimanakah Anda memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan untuktujuan

mengajar atau lainnya (jawab boleh lebih dari satu)

f

P [%]

Di Perpustakaan Utama

Di Perpustakaan Fakultas

Di Perpustakaan diluar UIN Jakarta

Membeli di toko buku (koleksi pribadi)

Meminjam dari teman

Melihat akses Informasi di Internet

15

17

18

42

15

23

30

34

36

84

30

46

Untuk mendapatkan informasi dalam melaksanakan kerja sebagai

dosen atau tenaga pengajar pada Fakultas Adab dan Humaniora, responden

dapat melakukannya dengan berbagai cara atau usaha. Sebagian besar (84%)

responden menyatakan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dperlukan

dalam proses mengajar dengan cara membeli buku pada toko buku sebagai

koleksi pribadi milik mereka, mencari informasi melalui akses informasi dari

internet dilakukan oleh 23 responden yakni (46%), atau meminjam koleksi

informasi dari teman atau sejawat lainnya sebanyak (30%). Sedangkan yang

berusaha mencari informasi dengan mendatangi perpustakaan hanya sebagian

74

Page 75: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

saja yaitu; ke Perpustakaan Utama UIN Jakarta (30 %), ke Perpustakaan

Fakultas (34%) dan Perpustakaan di luar UIN Jakarta (36%).

Sebagian besar dari responden menyatakan lebih menyukai memiliki

buku sebagai koleksi pribadi dalam memenuhi kebutuhan informasi yang

diperlukan untuk tujuan mengajar atau kainnya. Hanya sebagian kecil atau

sepertiganya yang melakukan pencarian informasi melalui perpustakaan baik

perpustakaan utama, fakultas atau perpustakaan lainnya diluar UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Hampir separoh responden menyatakan mencari informasi

yang mereka perlukan melalui jasa Internet. Ternyata ada juga dosen atau

tenaga pengajar FAH terpaksa meminjam buku atau informasi kepada teman

atau rekan sejawat mereka, angka ini cukup signifikan yaitu 30 % dari jawaban

responden. Hal ini dapat diartikan bahwa perpustakaan FAH tidak dapat

membantu kebutuhan dosen atau tenaga pengajar tersebut dalam melaksanakan

tugasnya oleh karena tidak lengkapnya koleksi yang dimiliki perpustakaan.

Koleksi buku pribadi Responden

Responden sebagai ilmuwan menutupi kebutuhan informasinya

dengan memperbanyak koleksi buku pribadi sebagai sumber informasi, yakni

38 orang (76%) memiliki koleksi buku pribadi lebih dari 100 judul. Hanya 7

orang (14%) yang mempunyai koleksi buku pribadi diantara 50 sampai dengan

99 judul buku, dan 5 orang (10%) memiliki buku sebanyak 25 – 49 Judul.

75

Page 76: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Bahkan ada beberapa responden yang memiliki koleksi pribadi lebih dari 1000

judul buku.

Tabel 12

Koleksi buku pribadi Responden

Berapa jumlah judul koleksi buku pribadi yang anda miliki

f P [%]

> 100 judul

50 – 99 judul

25 – 49 judul

1 - 24 judul

38

7

5

0

76

14

10

0

Jumlah 50 100 %

Data tersebut diatas menggambarkan sebagian besar atau hampir

seluruh responden memiliki perpustakaan pribadi dirumah mereka dalam

memenuhi kebutuhan informasinya. Kenyataan yang demikian tentunya sangat

mempengaruhi frekuensi kehadiran atau kedatangan responden ke perpustakaan

untuk mencari informasi.

Aktifitas membaca Responden setiap minggunya

Aktifitas membaca yang dilakukan responden dalam setiap

minggunya, dapat diketahui pada Tabel 13. Pada tabel ini berisikan jawaban

dari pertanyaan ‘Berapa buah buku yang anda baca dalam setiap minggunya’?

76

Page 77: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

yang memberi jawaban lebih dari 5 buah sebanyak 15 orang (30%), hanya 5

(lima) buah buku sebanyak 13 orang (26 %), dan yang membaca buku

sebanyak 2 buah setiap minggunya sebanyak 18 orang (36%), serta yang hanya

mempunyai kesempatan membaca buku 1 (satu) buah dalam setiap minggunya

memberi jawaban sebanyak 4 orang (8 %).

Tabel 13

Aktifitas membaca Responden setiap minggunya

Berapa buah buku yang anda baca dalam setiap minggunya

f P [%]

Lebih dari 5

5

2

1

15

13

18

4

30

26

36

8

Jumlah 50 100 %

Dari data tersebut di atas dapat diketahui betapa tingginya semangat

membaca para responden, dimana lebih dari separohnya responden menyatakan

membaca buku sebanyak 5 buah atau lebih dalam setiap minggunya dan

sebagian lainnya menyatakan membaca buku sebanyak 2 buah dalam setiap

minggunya.

77

Page 78: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Sumber Informasi yang sering digunakan Responden

Mayoritas responden (84 %) menyatakan buku sebagai sumber

informasi yang sering digunakan, dan menyatakan majalah atau jurnal sebagi

sumber informasi yang sering digunakan sebanyak 38 %, serta yang

menyatakan sumber informasi yang sering digunakan adalah CD-ROOM atau

Internet sebanyak 28%, sedangkan yang menyatakan Referensi sebagai sumber

informasi yang sering digunakan oleh responden hanya sebanyak 18 % .

Tabel 14

Sumber Informasi yang sering digunakan Responden

Jenis sumber informasi apakah yang sering Anda gunakan (jawaban boleh lebih dari satu)

f P [%]

Buku

Referensi

Majalah/Jurnal

CD-ROOM/Internet

42

9

19

14

84

18

38

28

Dari data-data tersebut diatas dapat diketahui bahwa, dosen dan

kebutuhan informasi, lebih banyak menyatakan membeli buku sebagai koleksi

pribadi dan aktifitas membacanya banyak dilakukan dirumah atau tempat lain.

Mendatangi perpustakaan untuk mencari informasi adalah usaha yang jarang

dilakukan para responden .

78

Page 79: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

4. Penilaian umum Dosen Tentang Perpustakaan

Responden yang berprofesi sebagai dosen atau tenaga pengajar pada

Perguruan Tinggi atau Universitas diminta melakukan penilaian umum terhadap

Perpustakaan.

Perpustakaan sebagai jantung lembaga Pendidikan

Tabel 15

Perpustakaan sebagai jantung lembaga Pendidikan

Perpustakaan adalah jantungnya suatu lembaga Pendidikan

f P [%]

Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

41

7

1

0

82

14

2

0

Jumlah 50 100 %

Hampir seluruhnya responden (96 %) setuju terhadap pernyataan

‘Perpustakaan adalah jantungnya suatu lembaga Pendidikan’, hanya 2 % yang

menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan tersebut.

Dengan denikian para responden sangat menyadari bahwa keberadaan

Perpustakaan sebagai pusat kegiatan belajar-mengajar pada suatu lembaga

79

Page 80: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

pendidikan, yang akan memompakan ilmu pengatahuan kesegenap unsur

kelengkapan lembaga tersebut.

Peranan Perpustakaan dalam proses belajar mengajar

Demikian juga seluruh responden (100%) menyatakan sangat setuju

dan setuju terhadap pernyataan bahwa ‘Perpustakaan sangat berperan dalam

menunjang proses belajar mengajar’

Tabel 16

Peranan Perpustakaan dalam proses belajar mengajar

Perpustakaan sangat berperan dalam menunjang proses belajar mengajar

f P [%]

Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

40

10

0

0

80

20

0

0

Jumlah 50 100 %

Dari data di atas kenyataanya bahwa dosen atau tenaga pengajar FAH

menyadari bahwa perpustakaan sangat berperan dalam menunjang proses

belajar-mengajar pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, maka

keberadaan sebuah perpustakaan di Fakultas Asab dan Humaniora sangatlah

diperlukan untuk menunjang proses belajar-mengajar tersebut.

80

Page 81: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Pustakawan mitra tenaga pengajar

Perpustakaan dan pustakawan merupakan bagian yang saling terkait

satu sama lain. Keberadaan Pustakawan ini dinilai oleh responden sebagai mitra

kerja yang sejajar dengan tenaga pengajar atau dosen. Hampir seluruhnya

responden (96%) menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut, lihat pada

Tabel 17.

Tabel 17

Pustakawan mitra tenaga pengajar

Pustakawan merupakan mitra penting yang sejajar dengan tenaga pengajar / dosen

f P [%]

Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

33

15

2

0

66

30

4

0

Jumlah 50 100 %

Keberadaan pustakawan sebagai pengelola perpustakaan dinyatakan

oleh dosen atau tenaga pengajar FAH sebagai mitra kerja yang penting dan

sejajar dengan tenaga pengajar atau dosen. Oleh karena itu, hubungan dosen

atau tenaga pengajar dengan pustakawan merupakan hubungan paralel yang

saling membutuhkan satu sama lainnya.

81

Page 82: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

5. Dosen dan Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora.

Responden merupakan dosen atau tenaga pengajar pada Fakultas Adab

dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai

studi kasus yang penulis lakukan penelitian, jadi sudah layak penulis paparkan

hubungan dan penilaian responden terhadap Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora.

Lokasi Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Tabel 18

Lokasi Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Lokasi Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora telah berada pada posisi strategis

f P [%]

Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

4

30

16

0

8

60

32

0

Jumlah 50 100 %

Dari jumlah 50 responden, sebanyak 30 responden (60%) menyatakan

setuju dengan lokasi perpustakaan FAH. Sebanyak 4 responden (8%)

menyatakan sangat setuju dengan lokasi perpustakaan tersebut. Sedangkan yang

82

Page 83: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

menyatakan tidak setuju keberadaan lokasi tersebut sebanyak 16 responden (32

%). Pendapat responden ini dapat dilihat dalam Tabel 18.

Keberadaan suatu perpustakaan dengan lokasi yang strategis,

merupakan suatu daya tarik tersendiri untuk didatangi oleh penggunanya. Dari

data yang tertera di atas dapat diketahui bahwa lokasi Perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora telah berada pada posisi yang strategis, karena sebagian

besar dosen atau tenaga pengajar FAH menyatakan setuju dan sangat setuju

terhadap pernyataan tersebut.

Kunjungan Responden ke Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Tabulasi data kunjungan responden ke Perpustakaan FAH dapat dilihat

pada Tabel 19.

Tabel 19

Kunjungan Responden ke Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Bagaimana frekuensi kunjungan anda ke Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

f P [%]

Sangat sering

Sering

Jarang

Tidak pernah

0

11

34

5

0

22

68

10

Jumlah 50 100 %

83

Page 84: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Dari jumlah 50 responden ditanyakan ‘Bagaimana frekuensi

kunjungan anda ke Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora’ maka

sebanyak 34 responden (68%) menyatakan ‘jarang’ berkunjung ke Perpustakaan

FAH. Dan ada sebanyak 5 responden (10%) menyatakan ‘tidak pernah’

berkunjung atau mendatangi Perpustakaan FAH. Hanya sebanyak 11

responden(22%) yang menyatakan ‘sering’ mendatangi perpustakaan FAH.

Dari data tersebut di atas dapat diketahui betapa sedikitnya responden

yang menyatakan sering datang ke perpustakaan untuk berbagai keperluan,

sedangkan sebagian besar dari responden tersebut menyatakan jarang

mendatangi perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, ada sebagian kecil

responden yang menyatakan tidak pernah datang ke perpustakaan.

Hal ini perlu perlu perhatian yang lebih mendalam bagi pengelola

perpustakaan atau pimpinan Fakultas Adab dan Humaniora lainnya, agar

pemanfaatan sebuah perpustakaan bagi dosen/tenaga pengajar dapat lebih

ditingkatkan lagi.

Tata Ruang Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Daya tarik seseorang mendatangi sesuatu tempat dapat dipengaruhi

oleh tataruang tempat tersebut. Pendapat responden tentang ‘Tataruang

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora’, sebanyak 23 responden (46%)

berpendapat bahwa tataruang perpustakaan FAH sudah baik. Sedangkan yang

menyatakan kurang baik sebanyak 19 responden (38%) dan yang menyatakan

84

Page 85: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

tidak baik sebanyak 3 responden (6%). Namun sebanyak 5 responden (10%)

menyatakan tidak tahu. Pendapat responden ini dapat dilihat pada Tabel 20

dibawah ini.

Tabel 20

Tata Ruang Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Bagaimana pendapat anda dengan tata ruang Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

f P [%]

Sangat baik

Baik

Kurang baik

Tidak baik

Tidak tahu

0

23

19

3

5

0

46

38

6

10

Jumlah 50 100 %

Dari data tersebut di atas terlihat pendapat sebagian besar responden

yang menyatakan bahwa penyusunan tataruang perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora sudah baik, walaupun ada beberapa pendapat yang menyatakan

kurang. Namun hal ini tidaklah mengurangi usaha pengelola perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora lebih meningkatkan lagi penataan tataruang

perpustakaan agar lebih menarik untuk didatangi penggunanya.

85

Page 86: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Sarana Penunjang Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora.

Tabel 21

Sarana Penunjang Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Apakah meja , kursi serta sarana lainnya sudah mencukupi ?

f P [%]

Sangat memadai

Memadai

Kurang memadai

Tidak memadai

Tidak tahu

0

6

30

9

5

0

12

60

18

10

Jumlah 50 100 %

Demikian juga ketika ditanyakan keberadaan sarana penunjang

perpustakaan FAH, yaitu ‘Apakah meja, kursi serta sarana lainnya sudah

mencukupi’? Maka sebagian besar dari responden tersebut menyatakan kurang

atau tidak memadai (68%). Sedangkan yang menyatakan memadai hanya 6

responden (12%). Serta 5 responden (10%) menyatakan tidak tahu akan

kecukupan sarana penunjang tersebut. Pendapat responden ini dapat dilihat

dalam Tabel 21 dibawah ini.

Tentang sarana penunjang yang dimiliki perpustakaan Fakultas Adab

dan Humaniora seperti meja, kursi dan sarana penunjang lainnya. Dari data

diatas sebagaian besar dari responden dengan persentase yang cukup signifikan

86

Page 87: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

merasakan bahwa sarana penunjang yang dimiliki perpustakaan Fakultas Adab

dan Humaniora kurang memadai, untuk itu harus dilakukan penambahan dan

perbaikan terhadap sarana penunjang yang dimiliki perpustakaan Fakultas Adab

dan Humaniora agar memberikan kenyamanan terhadap penggunanya.

Penerangan dan temperatur ruangan Perpustakaan FAH.

Pendapat responden tentang penerangan dan temperatur ruangan

perpustakaan fakultas adab dan humaniora dengan kenyamanan untuk membaca.

Tabel 22

Penerangan dan temperatur ruangan Perpustakaan Fak. Adab dan Humaniora

Apakah penerangan dan temperatur ruangan Perpustakaan Fak. Adab dan Humaniora, cukup

nyaman untuk membaca ?

f P [%]

Sangat setuju

Setuju

Kurang setuju

Tidak setuju

Tidak tahu

0

32

11

2

5

0

64

22

4

10

Jumlah 50 100 %

Dari jumlah 50 responden yang memberikan jawaban, maka sebagian besar

dari reponden yaitu 32 responden (64%) menyatakan setuju akan keberadaan

penerangan dan temperatur ruangan yang ada memberikan kenyamanan untuk

87

Page 88: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

membaca di perpustakaan fakultas adab dan humaniora. Sedangkan 26 %

responden menyatakan tidak atau kurang setuju dengan pernyataan tersebut.

Dan 10% responden lainnya menyatakan tidak tahu dengan kenyamanan

membaca di tempat tersebut.

Dari data tersebut di atas bahwa dalam mengatur penerangan dan

temperatur ruangan yang dilakukan perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora, sebagian besar responden menyatakan sudah cukup nyaman untuk

membaca dalam perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora.

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora sebagai Working Library

Kepada responden juga penulis tanyakan keberadaan working library

(perpustakaan kerja-belajar) yaitu suatu status yang diemban oleh Perpustakaan

fakultas Adab dan Humaniora. Namun tidak semua responden yang mengerti

tentang working library ini, karena ada sebanyak 11 responden (22%)

menyatakan tidak setuju keberadaan Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora sebagai working library dan 5 responden (10%) menyatakan tidak

tahu akan hal tersebut. Sedangkan sebanyak 28 responden (56%) menyatakan

setuju akan keberadaaan Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora sebagai

working library cukup membantu proses belajar mengajar dan sebanyak 6

responden (12%) menyatakan sangat setuju akan pernyataan tersebut.

88

Page 89: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Tabel 23

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora sebagai Working Library

Apakah keberadaan Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora sebagai working library

cukup membantu proses belajar mengajar ?

f P [%]

Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Tidak tahu

6

28

8

3

5

12

56

16

6

10

Jumlah 50 100 %

Dengan demikian keberadaan perpustakaan FAH sebagai perpustakaan

belajar-mengajar (working library) sangat disadari dan disetujui oleh para dosen

atau tenaga pengajar, untuk atau agar memudahkan mereka dalam penyampaian

materi perkulihan sebagai tanggung jawab mereka karena ditunjang oleh sebuah

perpustakaan khusus untuk itu.

6. Koleksi Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Koleksi bahan pustaka dari sebuah perpustakaan adalah salah satu

unsur penting dalam menarik minat pengguna untuk mendatangi perpustakaan

tersebut, bagaimanakah bentuk koleksinya serta bagaimana pula penataan koleksi

89

Page 90: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

tersebut dalam proses temu kembali informasi. Pada perpustakaan Fakultas Adab

dan Humaniora perlu diketahui juga bagaimana pendapat para responden tentang

keberadaan koleksi bahan pustakanya serta proses temu kembali informasi dengan

penataan koleksi yang ada.

Penataan bahan pustaka dalam menemukan informasi

Tabel 24

Penataan bahan pustaka dalam menemukan informasi

Apakah penataan koleksi bahan pustaka di rak, cukup memudahkan anda menemukan informasi

yang anda inginkan ?

f P [%]

Sangat mudah

Mudah

Tidak mudah

Sangat sulit

Tidak tahu.

0

28

16

2

4

0

56

32

4

8

Jumlah 50 100 %

Pendapat responden tentang penataan koleksi bahan pustaka di rak

dalam proses temu kembali informasi. Pertanyaan yang diajukan penulis adalah

‘Apakah penataan koleksi bahan pustaka di rak, cukup memudahkan anda

menemukan informasi yang anda inginkan’? Dari jumlah 50 orang responden

yang telah memberikan jawaban, sebanyak lebih dari separoh responden (56%)

90

Page 91: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

menyatakan mudah dalam menemukan informasi yang diinginkan pada susunan

koleksi bahan pustaka di rak-rak tersebut. Dan sebagian lainnya yaitu 16 orang

responden (32%) menyatakan tidak mudah menemukan informasi di rak dengan

penataan sedemikian rupa serta sebanyak 2 responden (4%) menyatakan sangat

sulit melakukan nya dengan penataan koleksi bahan pustaka di rak yang ada.

Sedangkan sebanyak 4 responden (8%) menyatakan tidak tahu bagaimana

penataan koleksi bahan pustaka perpustakaan fakultas adab dan humaniora yang

dilakukan oleh pengelola perpustakaan, apakah cukup memudahkan dalam proses

temu kembali informasi yang diinginkan.

Penataan susunan koleksi bahan pustaka pada rak-rak buku yang

dilakukan oleh staf pengelola perpustakaan sudah baik dan cukup memudahkan

pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi yang diinginkan, namun

para pengelola perpustakaan FAH perlu juga mempelajari atau mengetahui

kenapa ada pengguna tidak mudah mendapatkan informasi yang mereka inginkan.

Kesesuaian Koleksi Perpustakaan dengan Silabi Fakultas Adab dan

Humaniora

Responden sebagai dosen atau tenaga pengajar pada Fakultas Adab

dan Humaniora menyatakan pendapat kesesuaian koleksi Perpustakaan dengan

Silabi Fakultas Adab dan Humaniora. Ketika ditanyakan ‘Apakah menurut anda

koleksi perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora telah memenuhi kebutuhan

informasi sesuai dengan silabi mata kuliah yang anda ajarkan ?’. Dari 50

91

Page 92: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

responden yang memberi jawaban, sebanyak 39 responden (78%) menyatakan

koleksi perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora tidak memenuhi kebutuhan

informasi yang sesuai dengan silabi mata kuliah yang diajarkan. Hanya 6

responden (12%) yang menyatakan koleksi perpustakaan FAH telah sesuai

dengan kebutuhan informasi untuk silabi mata kuliah yang diajarkan. Sedangkan

5 responden (10%) menyatakan tidak tahu. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25

Kesesuaian Koleksi Perpustakaan dengan Silabi Fakultas Adab dan Humaniora

Apakah menurut anda koleksi perpustakaan FAH telah memenuhi kebutuhan informasi sesuai

dengan silabi mata kuliah yang anda ajarkan ?

f P [%]

Ya

Tidak

Tidak Tahu

6

39

5

12

78

10

Jumlah 50 100 %

Dari data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi bahan

pustaka yang ada sekarang ini pada perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

tidak memenuhi kebutuhan informasi dosen atau tenaga pengajar yang sesuai

dengan silabi mata kuliah yang diajarkan. Hal tersebut dapat dijadikan standar

acuan dalam pengadaan koleksi bahan pustaka perpustakaan FAH, karena angka

yang menyatakan koleksi ‘tidak‘ memenuhi kebutuhan informasi cukup

signifikan yakni 78 persen dari responden. Jadi kepada bagian pengadaan

92

Page 93: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

perpustakaan FAH atau yang lebih berwenang untuk itu, agar lebih selektif dalam

pemilihan judul koleksi pada sistem pengadaan yang akan datang.

Koleksi Referensi untuk kegiatan akademik

Tabel 26

Koleksi Referensi untuk kegiatan akademik

Koleksi referensi pepustakaan FAH memadai untuk berbagai kegiatan akademik,

(pengajaran & Penelitian)

f P [%]

Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Tidak tahu

0

19

25

1

5

0

38

50

2

10

Jumlah 50 100 %

Kepada responden juga ditanyakan keberadaan koleksi referensi

perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora untuk kegiatan akademik. Apakah

keberadaan koleksi referensi dimiliki perpustakaan sudah membantu kegiatan

segenap civitas akademica Fakultas Adab dan Humaniora, baik itu untuk proses

belajar mengajar ataupun kegiatan lainnya’? Hal ini diajukan penulis dengan

pertanyaan yang berbentuk pernyataan, ‘Koleksi referensi perpustakaan FAH

memadai untuk berbagai kegiatan akademik (pengajaran dan penelitian)’. Dalam

93

Page 94: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

hal ini sebanyak 19 responden (38%) menjawab setuju dengan pernyataan

tersebut. Akan tetapi separoh dari responden yaitu 25 responden (50%)

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut dan ada 1 responden (2%)

menyatakan sangat tidak setuju. Serta 5 responden (10%) menyatakan tidak tahu.

Dari data tersebut di atas dapat diketahui bahwa keberadaan koleksi

bahan pustaka dan referensi perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora kurang

atau belum cukup membantu kegiatan segenap civitas akademika Fakultas Adab

dan Humaniora. Baik kegiatan proses belajar mengajar maupun untuk kegiatan

ilmiah lainnya.

Pemanfaatan koleksi Perpustakaan FAH oleh Responden

Pemanfaatan atau penggunaan koleksi-koleksi yang dimiliki suatu

perpustakaan adalah suatu denyut kehidupan bagi perpustakaan itu sendiri.

Bagaimanakah responden memakai atau memanfaatkan koleksi yang

dimiliki perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, untuk itu penulis

menanyakan kepada responden ‘Apakah Anda memanfaatkan koleksi bahan

pustaka perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora dalam proses pengajaran’?

Dari sebanyak 50 responden yang memberi jawaban, hanya 1

responden (2%) yang menjawab sangat sering dan 5 responden (10%) menjawab

sering memanfaatkannya. Sedangkan lebih separohnya yaitu 32 responden (64%)

menjawab kadang-kadang saja menggunakannya serta sebanyak 12 responden

94

Page 95: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

(24%) menjawab tidak pernah memanfaatkan koleksi perpustakaan Fakultas Adab

dan Humaniora dalam proses pengajaran.

Tabel 27 a

Pemanfaatan koleksi Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora oleh Responden

Apakah Anda memanfaatkan koleksi

Perpustakaan FAH dalam proses pengajaran ? f P [%]

Sangat sering

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

1

5

32

12

2

10

64

24

Jumlah 50 100 %

Demikian juga pemanfaatan koleksi referensi perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora, ditanyakan ‘Apakah Anda memanfaatkan koleksi Referensi

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora dalam berbagai kegiatan keilmuan

lainnya’? (penulisan/penelitian)’. Jawaban yang diberikan para responden adalah ;

sebanyak 1 responden (2%) menyatakan sangat sering memanfaatkannya,

sebanyak 4 responden (8%) menyatakan sering menggunakan referensi

perpustakaan fakultas adab dan humaniora dan sebanyak 26 responden (52%)

menjawab hanya kadang-kadang saja menggunakan referensi tersebut. Serta

sebanyak 19 responden lainya (38%) menjawab tidak pernah memanfaatkan

95

Page 96: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

koleksi referensi perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora dalam berbagai

kegiatan keilmuan. Seperti yang dirangkum dalam data pada Tabel 27b.

Tabel 27 b

Pemanfaatan koleksi Referensi dalam Kegiatan Keilmuan lainnya

Apakah Anda memanfaatkan koleksi Referensi Perpustakaan FAHdalam berbagai kegiatan

keilmuan lainnya ? (penulisan/penelitian)

f P [%]

Sangat sering

Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah

1

4

26

19

2

8

52

38

Jumlah 50 100 %

Keberadaan koleksi bahan pustaka dan referensi yang dimiliki

perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora tidak atau kurang begitu menarik

perhatian dosen atau tenaga pengajar, maka mereka jarang menggunakan koleksi

bahan pustaka perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora baik itu untuk peroses

belajar mengajar maupun untuk suatu penulisan atau penelitian. Hal ini dirasakan

sangat perlu mendapat perhatian dari pengelola perpustakaan atau yang memiliki

wewenang untuk itu, bagaimana pengadaan koleksi tersebut lebih berorentasi

kepada penggunanya. Agar pengguna lebih terikat dengan perpustakaan FAH dan

mendatangi serta memanfaatkannya karena koleksinya yang lengkap dan

terpelihara.

96

Page 97: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Usulan dalam pengadaan bahan pustaka Perpustakaan FAH

Untuk dapat mengetahui seberapa besar perhatian responden terhadap

koleksi bahan pustaka perpustakaan, penulis mengajukan pertanyaan kepada

responden sebagai berikut. ‘Sudah pernahkah Anda mengajukan usulan dalam

pengadaan bahan pustaka Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora’ ?

Tabel 28

Usulan dalam pengadaan bahan pustaka Perpustakaan FAH

Sudah pernahkah Anda mengajukan usulan dalam pengadaan bahan pustaka Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora

f P [%]

Sering

Pernah

Jarang

Tidak pernah

7

24

4

15

14

48

8

30

Jumlah 50 100 %

Sebanyak 7 responden (14%) menjawab sering mengusulkannya dan

sebanyak 24 responden (48%) pernah mengajukan usulan dalam pengadaan bahan

pustaka tersebut. Serta sebanyak 4 responden (8%) menyatakan jarang dan 15

responden (30%) lainnya menjawab tidak pernah mengajukan usulan tersebut.

Hal ini dapat dilihat pada Tabel 28 di atas.

Perhatian para dosen atau tenaga pengajar terhadap keberadaan

perpustakaan FAH cukup tinggi, karena para dosen atau tenaga pengajar sebagian

97

Page 98: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

besar pernah mengajukan usulan dalam pengadaan bahan pustaka yang akan

dikoleksi oleh perpustakaan FAH.

Dari data-data tersebut diatas dapat diketahui bahwa, koleksi bahan

pustaka perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora belum memenuhi kebutuhan

informasi yang sesuai dengan silabi perkuliahan di Fakultas Adab dan

Humaniora, walaupun penataan koleksi tersebut sudah memudahkan pengguna

menemukan informasi yang diinginkan. Demikian juga keberadaan referensi pada

perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora belum cukup memadai untuk

menunjang berbagai kegiatan akademik di Fakultas Adab dan Humaniora.

Dengan demikian penggunaan bahan pustaka serta referensi yang ada tidak

menjadi maksimal.

7. Pelayanan Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Pelayanan perpustakaan adalah suatu ujung tombak dari sistem

manajemen perpustakaan. Bagaimana bentuk dan jenis layanan yang diberikan

atau dilakukan oleh pustakwan akan menentukan warna atau mutu dari

perpustakaan tersebut. Untuk itu penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada

responden dalam hal layanan perpustakaan ini.

Responden dan jenis layanan Perpustakaan

Dari hasil penyebaran angket, sebanyak 27 responden (54%) sudah

mengetahui jenis layanan apa saja yang dimiliki Perpustakaan Fakultas Adab dan

98

Page 99: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Humaniora. Sedangkan 23 responden lainnya (46%) tidak mengetahui jenis

layanan perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora tersebut. Pendapat

responden mengenai hal ini dapat dilihat dalam Tabel 29 berikut ini.

Tabel 29

Responden dan jenis layanan Perpustakaan

Apakah Anda mengetahui jenis layanan apa saja yang dimiliki Perpustakaan FAH

f P [%]

Ya

Tidak

27

23

54

46

Jumlah 50 100 %

Gambaran yang diperoleh dari data tersebut adalah hampir sama besar

jumlahnya responden yang mengetahui jenis layanan dimiliki perpustakaan

fakultas Adab dan Humaniora dengan yang tidak mengetahuinya. Jadi perlu

mendapat perhatian dari pihak perpustakaan untuk melakukan promosi terhadap

jenis layanan yang dapat diberikan Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora.

Pemanfaatan Layanan Perpustakaan

Bagaimana layanan perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

dimanfaatkan oleh penggunanya, dari angket yang yang disebarkan dapat

diketahui sebanyak 54 % responden menyatakan langsung mencari bahan

pustaka di rak, 20 % menyatakan memanfatkan layanan OPAC dan 30 % melalui

99

Page 100: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

pustakawan. Dan sebanyak 18 % responden menyatakan tidak tahu atau tidak

pernah memanfaatkan layanan perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora.

Tabel 30

Pemanfaatan Layanan Perpustakaan F A H

Bagaimana Anda memanfaatkan layanan Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

(boleh lebih dari satu jawaban)

f P [%]

Langsung mencari di rak

Menggunalan OPAC

Melalui Pustakawan

Lainnya…(tidak tahu / tidak pernah)

27

10

15

9

54

20

30

18

Walaupun hanya sebagian kecil responden menyatakan belum

memanfatkan layanan perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, hal ini

mendapat perhatian pihak perpustakaan agar perpustakaan dapat dimanfaatkan

secara maksimal oleh dosen atau tenaga pengajar Fakultas Adab dan Humaniora.

Kemampuan Petugas Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Hasil tabulasi pendapat responden atas pertanyaan tentang kemampuan petugas

Perpustakaan dalam melayani pemakai perpustakan, dari 50 responden yang

ditanyakan sebanyak 32 responden ( 64%) menyatakan memuaskan. Terdapat 10

responden (20%) menyatakan kurang memuaskan. Sebanyak 3 responden (6%)

100

Page 101: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

menyatakan sangat memuaskan. Sedangkan yang menyatakan tidak memuaskan

hanya 1 responden (2%).

Tabel 31

Kemampuan Petugas Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Bagaimana pendapat Anda tentang kemampuan petugas Perpustakaan dalam melayani

pemakainya ?

f P [%]

Sangat memuaskan

Memuaskan

Kurang memuaskan

Tidak memuaskan

Tidak tahu

3

32

10

1

4

6

64

20

2

8

Jumlah 50 100 %

Kemampuan petugas perpustakaan dalam melayani pengguna atau

pelanggan perpustakaan dinilai oleh dosen atau tenaga pengajar sebagai pengguna

perpustakaan telah memenuhi standar pelayanan prima, dimana kepuasan

pelanggan adalah tujuan utama pelayanan perima yang dilakukan para

pustakawan. Namun tidak dapat dipungkiri mungkin ada beberapa pelanggan

belum merasa puas atas pelayanan petugas perpustakaan tersebut, hal ini mungkin

bisa lebih ditingkatkan lagi, agar semua pelanggan bisa merasa puas.

101

Page 102: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Pendapat responden tentang Jam Buka Perpustakaan.

Tabel 32

Jam Buka Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Bagaiman pendapat Anda tentang jadwal buka Perpustakaan FAH yakni jam 07.30 – 20.00 ?

f P [%]

Sangat tepat

Tepat

Kurang tepat

Tidak tepat

15

33

2

0

30

66

4

0

Jumlah 50 100 %

Tentang jadwal buka layanan perpustakaan FAH, jam 07.30 – 20.00,

sebanyak 33 responden (66%) menyatakan sudah tepat dan sebanyak 15

responden (30%) menyatakan sangat tepat sekali. Sedangkan jumlah responden

yang menyatakan kurang tepat hanya 2 responden (4%). Rincian lebih jelas

pendapat responden mengenai jam buka layanan perpustakaan FAH dapat dilihat

dalam Tabel 32.

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa jadwal jam buka layanan

perpustakaan sudah dianggap tepat oleh mayoritas responden (96%). Walaupun

yang menyatakan kurang tepat Cuma (4%) tapi perlu mendapat perhatian agar

dapat memberikan layanan lebih maksimal kepada pengguna perpustakaan.

102

Page 103: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Perpustakaan yang dapat memberikan layanan maksimal dikatakan perpustakaan

sehat.

Perpustakan dan kebutuhan Informasi Responden

Pendapat tentang keberadaan Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora membantu kebutuhan informasi responden, dari 50 responden yang

memberi jawaban cukup membantu 30 responden (60%). Dan yang menyatakan

kurang membantu sebanyak 9 responden (18%), serta yang menyatakan

keberadaan perpustakaan Fakultas Adab Humaniora tidak membantu memenuhi

kebutuhan informasi sebanyak 3 responden (6%). Walaupun ada responden yang

menyatakan sangat membantu sebanyak 5 (10%), akan tetapi ada responden yang

memberi pernyataan Tidak Tahu sebanyak 3 responden (6%).

Tabel 33

Perpustakan dan kebutuhan Informasi Responden

Apakah keberadaan Perpustakaan FAH membantu memenuhi kebutuhan infomasi Anda

f P [%]

Sangat membantu

Cukup membantu

Kurang membantu

Tidak membantu

Tidak tahu

5

30

9

3

3

10

60

18

6

6

Jumlah 50 100 %

103

Page 104: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Berdasarkan data-data tersebut diatas didapat gambaran mengenai

pelayanan perpustakaan fakultas Adab dan Humaniora sudah memenuhi standar

kepuasan penggunanya. Dimana 70 % responden menyatakan puas terhadap

kemampuan pustakawa melayani pemakainya walaupun mereka belum

mengetahui jenis layanan apa yang dimiliki perpustakaan FAH ini pernyataan 46

% dari responden. Hal ini juga terlihat dari gambaran responden langsung

mencari informasi di rak buku (54%) dari pada menggunakan alat bantu lain

seperti OPAC (30%). Tentang jam buka perpustakaan dirasakan oleh

penggunanya sudah cukup tepat dan keberadaan perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora telah membantu pengguna memenuhi kebutuhan informasinya (70

%). Meskipun dari pihak pustakawan sudah berusaha melakukan pelayanan

prima terhadap penggunanya, namun masih terdapat pernyataan dari responden

yang kurang puas akan kemampuan petugas pelayanan tersebut walaupun

persentasenya sangat kecil sekali.

8. Perpustakaan dan Rencana Pengembangan Program

Seperti yang dikemukakan semboyan perpustakaan adalah jantungnya

suatu Perguruan Tinggi, semboyan ini menjadi tidak bermakna apabila

perpustakaan itu tidak dapat mengembangkan diri secara maksimal dengan tujuan

perguruan tinggi tempat ia berada. Pengembangan perpustakaan ini tidak harus

lepas dari perkembangan induknya tempat perpustakaan itu berada, jadi apabila

perpustakaan itu berkembang tidak harus tercabut dari akarnya, maka

104

Page 105: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

perpustakaan FAH harus terlibat aktif dalam program strategis Fakultas Adab dan

Humaniora. Untuk hal ini penulis melakukan survei melalui pertanyaan yang

diajukan kepada responden dengan pertanyaan ; ‘Menurut Anda apakah

perpustakaan FAH layak dilibatkan secara aktif dalam berbagai rencana

pengembangan program strategi Fakultas Adab dan Humaniora’?

Tabel 34

Perpustakaan FAH dan Rencana Pengembangan Program Strategi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta

Menurut Anda apakah Perpustakaan FAH layak dilibatkan secara aktif dalam berbagai rencana

pengembangan program strategis FAH UIN.

f P [%]

Sangat setuju

Setuju

Kurang setuju

Tidak Setuju

29

20

1

0

58

40

2

0

Jumlah 50 100 %

Sebanyak 50 responden yang menjawab, dimana 29 responden

(58%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan diatas dan 20 responden

(40%) menyatakan setuju, hanya 1 responden yang menyatakan kurang setuju.

Demikian juga tentang wewenang, suatu perpustakaan kurang atau

tidak dapat berkembang dengan baik apabila perpustakaan tersebut tidak memiliki

105

Page 106: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

wewenang penuh dalam menjalankan tugasnya seperti proses pengadaan koleksi

perpustakaan dan lain lain. Untuk hal ini penulis mengajukan pertanyaan

‘Apakah Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora layak diberikan wewenang

yang proposional dalam menjalankan tugasnya (seperti proses pengadaan dan lain

lain)’?

Tabel 35

Perpustakaan FAH dan wewenang proposional

Apakah Perpustakaan FAH layak diberikan wewenang yang proposional dalam menjalankan

tugasnya (seperti proses pengadaan dll).

f P [%]

Sangat setuju

Setuju

Kurang setuju

Tidak Setuju

29

20

1

0

58

40

2

0

Jumlah 50 100 %

Pendapat responden terhadap pernyataan itu adalah sebanyak 30

responden (60%) sangat setuju dan 20 responden (40 %) menyatakan setuju

terhadap pertanyaan tersebut.

Berdasarkan data yang dapat dihimpun di atas, diperoleh gambaran

umum bahwa Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora supaya dilibatkan

secara aktif dalam berbagai rencana pengembangan program strategi fakultas

karena akan terjadi program yang sinergi antara perpustakaan dan fakultas.

106

Page 107: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Demikian juga agar perpustakaan diberikan wewenang penuh dalam menjalankan

tugasnya karena itu akan memberikan perpustakaan mengembangkan diri lebih

profesional dalam menjalani penggunanya.

107

Page 108: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

BAB V

PENUTUP

Pada bagian ini merupakan bab terakhir dari bab-bab pembahasan

skripsi yang telah dikemukakan terdahulu. Bab ini menguraikan kesimpulan dari

keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran berdasarkan analisa data

hasil penelitian pemanfaatan perpustakaan fakultas oleh para dosen (studi kasus di

perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta).

A. Kesimpulan.

Bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan, secara keseluruhan dapat

ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1) Para tenaga pengajar atau dosen dalam memenuhi kebutuhan

informasi untuk kepentingan bekerja atau mengajar menyatakan

bahwa buku merupakan sumber informasi yang sering digunakan serta

sumber informasi lainnya yang digunakan adalah majalah atau jurnal,

CD-ROOM, Internat, dan referensi.

2) Secara umum para dosen memandang bahwa perpustakaan sepatutnya

adalah sangat berperan penting dalam menunjang proses belajar

mengajar dan mereka juga sangat setuju dengan pernyataan

108

Page 109: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Perpustakaan adalah jantung suatu lembaga pendidikan serta

pustakawan merupakan mitra kerja yang sejajar.

3) Dalam penelitian ini terungkap bahwa perpustakaan Fakultas Adab

dan Humaniora masih belum mempunyai peran yang signifikan bagi

para dosen. Indikasi tersebut dapat terlihat jelas dari jarang atau

kurangnya dosen memanfaatkan perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora karena beberapa hal diantaranya ; terbatasnya waktu

kehadiran dosen di kampus fakultas, terbatas atau kurangnya koleksi

perpustakaan sebagai sumber informasi yang diharapkan. Disamping

itu mayoritas dari responden atau dosen (90%) memiliki perpustakaan

peribadi dirumah mereka dengan jumlah koleksi 50 sampai dengan

100 lebih judul dan ada beberapa responden memiliki koleksi lebih

dari 1000 judul.

4) Koleksi bahan pustaka dan bahan rujukan atau referensi perpustakaan

FAH dinilai belum memadai dalam menunjang silabi Fakultas Adab

dan Humaniora UIN Jakarta dan perlu ditingkatkan lagi, antara lain

kurang lengkapnya koleksi bahan pustaka yang sesuai dengan

kebutuhan informasi, koleksi bahan pustaka kurang singkron atau

tingkat kesesuaian koleksi dengan silabi fakultas. Unsur layanan

perpustakaan ini pada umumnya dinilai sudah cukup baik dan

memuaskan. Kemampuan petugas perpustakaan FAH yang melakukan

pelayanan prima dinilai sudah profesional oleh penggunanya .Namun

109

Page 110: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

demikian masih ada beberapa unsur yang dipersepsikan kurang, yaitu

kekurangan jumlah tenaga pustakawan sangat dirasakan dalam layanan

perpustakaan.

5) Keberadaan Perpustakaan FAH dalam Pengembangan Program

Strategis Fakultas Adab dan Humaniora diharapkan lebih profesional

dan diberikan wewenang yang proporsional dalam menjalankan

tugasnya seperti dalam masalah kebijakan pengadaan dan lain-lain.

Agar perpustakaan FAH lebih dapat mengembangkan diri dan menjadi

lebih profesional lagi dalam melayani penggunanya

B. Saran – saran.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan beberapa saran

untuk dijadikan bahan pemikiran dan pertimbangan pada masa-masa yang akan

datang. Saran ini ditujukan kepada pihak yang berkepentingan dengan

keberadaan perpustakaan FAH UIN Jakarta. Dalam hal ini Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Jakarta sebagai induk organisasi tempat bernaungnya

perpustakaan FAH, manajemen perpustakaan FAH sebagai penyelenggara

perpustakaan dan pelayanan, serta peneliti lain yang akan melakukan penelitian

lanjutan.

110

Page 111: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

Saran untuk Fakultas Adab dan Humaniora

Diharapkan agar Fakultas Adab dan Humaniora sebagai induk

organisasi yang menyelenggarakan perpustakaan FAH sebagai working library

memperhatikan dan mempertimbangkan temuan atau hasil penelitian ini.

Adapun hasil penelitian yang menunjukkan unsur-unsur yang

dipersepsikan masih kurang baik dan memerlukan perhatian dan langkah-

langkah perbaikan antara lain :

1) Mengatur jadwal kehadiran dosen atau tenaga pengajar dalam tugas

mengajar sedemikian rupa agar dosen lebih mempunyai waktu utuk

membaca atau mendatangi perpustakaan selama berada di lingkungan

kampus Fakultas Adab dan Humaniora.

2) Melakukan relokasi atau pengaturan ulang untuk ruang dosen atau

perpustakaan FAH, agar kedua ruangan itu berdekatan. Ini akan

membuat dosen atau tenaga pengajar lebih leluasa mendatangi

perpustakaan.

3) Melakukan rehabilitasi terhadap ruang baca, agar privacy pengguna

lebih terjaga sewaktu membaca diperpustakaan FAH.

4) Membentuk Dewan Pembina Perpustakaan FAH yang melibatkan

pimpinan fakultas, dosen dan perpustakaan, agar pembinaan terhadap

perpustakaan FAH menjadi lebih terarah baik terhadap koleksi maupun

pengadaannya.

111

Page 112: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

5) Melibatkan perpustakaan FAH secara aktif dalam rencana

pengembangan program strategis Fakultas Adab dan Humaniora, agar

perpustakaan lebih maksimal mengembangkan programnya sejalan

dengan program strategis Fakultas Adab dan Humaniora.

6) Memberikan perpustakaan FAH wewenang yang proporsional lebih luas

dalam menjalankan tugasnya seperti proses pengadaan dan lain lain.

7) Menambah jumlah petugas atau karyawan profesional yang ditempatkan

di perpustakaan FAH, agar layanan yang diberikan lebih maksimal lagi

dan perpustakaan dapat dikembangkan dengan baik.

Saran untuk penyelenggara perpustakaan FAH.

Penyelenggara atau petugas perpustakaan FAH adalah ujung tombak

dari terlaksananya pelayanan prima terhadap pengguna atau pemakai

perpustakaan. Hasil temuan penelitian yang bersifat positif agar dipertahankan

dan ditingkatkan, sedangkan temuan yang bersifat kurang baik agar diupayakan

perbaikannya. Adapun hasil penelitiaan yang menunjukkan unsur-unsur yang

dipersepsikan kurang baik dan memerlukan langkah-langkah perbaikan antara

lain :

1) Melakukan pemasyarakatan perpustakaan dengan kontinyu dan

terprogram seperti ;

a. Penyebaran brosur-brosur perpustakan kepada segenap civitas

akademika , yang berisikan data buku baru dan lain lain.

112

Page 113: BAB I PENDAHULUAN - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23995/4/YUSNIMAR-FAH.pdf · 3. Sebagai bahan rujukkan bagi peneliti lainnya yang mengangkat

113

b. Melakukan acara bedah buku yang melibatkan dosen dan mahasiswa

Fakultas Adab dan Humaniora.

c. Melakukan sayembara penulisan atau kegiatan lainnya yang akan

menarik segenap civitas akademika untuk mendatangi perpustakaan

FAH.

2) Melakukan layanan yang proaktif dengan melakukan penawaran

bantuan terhadap pemakai atau pengguna perpustakaan, agar pemakai

atau pengguna mengetahui jenis layanan apa saja yang dimiliki

perpustakaan FAH.

3) Melakukan usaha yang maksimal terhadap layanan perpustakaan,

walaupun tenaga pustakawan yang terbatas akan tetapi mutu layanan

tidak harus berkurang.

4) Menciptakan atau mencarikan suatu solusi agar pengunjung mau dan

bersedia mengisi buku daftar pengunjung setiap kali berkunjung ke

perpustakaan fakultas terutama untuk para dosen.