Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

    1/18

    Judul proposal :

    ANALISIS PENYAKIT DIARE PADA ANAK KELINCI DI PETERNAKAN SRI SURYADI,KAB.GOWA

    DISUSUN OLEH :

    Nama : ADAWIA NASIR

    NIM :O11111276

    PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    2013

  • 5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

    2/18

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

    karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Proposal Penelitian ini yang

    alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Analisis Penyakit Diare Pada Anak Kelinci di

    Peternakan Srisuryadi. Kab.Gowa

    Proposal Penelitian ini disusun untuk menyelesaikan tugas Metodologi Ilmiah, dan

    penyusun berharap proposal ini bisa digunakan untuk penelitian penyusun.

    Semoga Proposal Penelitian ini bermanfaat bagi Mahasiswa khususnya mahasiswa

    Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

    Peneliti menyadari bahwa Proposal Penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

    kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

    kesempurnaan makalah ini.

    Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta

    dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai

    segala usaha kita. Amin.

    Makassar, 11 Desember 2013

    Penyusun

  • 5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

    3/18

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul .......................................................................................

    Kata Pengantar ........................................................................................

    Daftar isi ..................................................................................................

    Bab I PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................

    I.2 Rumusan Masalah................................................................................

    I.3 Tujuan Penelitian

    I.3.1 Tujuan Umum

    I.3.2 Tujuan Khusus

    1.4. Manfaat Penelitian

    I.4.1 Manfaat Pengembangan Ilmu

    I.4.2 Manfaat Aplikasi

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    II. 1. Kelinci

    II. 2 Diare

    II.2. 1

    II.2. 2 Penyusutan Air

    II.3 Penyebab terjadinya Diare

  • 5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

    4/18

    BAB III KERANGKA TEORI / KERANGKA KONSEP

    III. 1 Hipotesis

    III.2 Variabel Penelitian

    III.2.1 Variabel Dependen : Kualitas Daging Ayam Broiler

    III.2.2 Variabel Independen : Faktor yang Mempengaruhi

    III.2.2.1 Teknik Pemotongan

    III.2.2.2 Penyusutan Air

    III.2.2. 3 ....

    III.3 Definisi Operasional

    BAB IV METODE PENELITIAN

    IV.1 Design / Rancangan Penelitian

    IV.2 Populasi dan Sampel

    IV.2.1 Cara Pengambilan Sampel

    IV.2.2 Jumlah Sampel

    IV.3 Teknik / Cara Pengumpulan Data

    IV.4 Analisa Data

    IV.5 Etika Penelitian

    IV.6 Alur Penelitian

    Daftar Pustaka

  • 5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

    5/18

    Lampiran

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Kelinciadalah hewan percobaan yang penting, dan juga penting untuk produksi daging.

    Oleh karena itu, informasi di bawah ini berguna juga untuk peternak kelinci dan untuk

    mereka yang menggunakan kelinci di laboratorium. Disamping itu kelinci merupakan satwa

    harapan, binatang kesayangan karena menarik dan lucu, kulit bulunya dan kotorannya bisa

    dijadikan pupuk organik yang sangat baik. Berbagai faktor teknis yang menghambat dalam

    pengembangan kelinci antara lain kurangnya ketersediaan bibit bermutu, tingginya

    mortalitas, hargapakan yang mahal untuk skala komersial, terbatasnya teknologi produksi

    yang tersedia dan kurang sosialisasi dan promosi peranan kelinci di masyarakat (INOUNU

    dan RAHARJO,2005).

    Diare(atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris = diarrhea)

    adalah sebuahpenyakit di manatinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang

    biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam . Dinegara berkembang,diare adalah

    penyebab kematian

    Penyakit Diare pada kelinci sangat sering terjadi. Bahkan penyakit ini menjadi salah satu

    penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian pada kelinci. Bagi para

    pecinta kelinci, kita harus mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan kelinci terkena diare

    (mencret) hal ini sangat penting karena bagaimanapun lebih baik mencegah dari pada

    mengobati.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Tinjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Negara_berkembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Negara_berkembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Tinjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit
  • 5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

    6/18

    Pada saat musim hujan seperti sekarang ini, biasanya mulai timbul penyakit kembung dan

    mencret pada kelinci walaupun faktor hujan bukanlah merupakan faktor utama pemicu dari

    penyakit ini seperti pakan yang diberikan dan sanitasi kandang juga bisa menjadi pemicu

    timbulnya penyakit.Salah satu tanda paling umum yang terkait dengan kematian mendadak

    pada bayi kelinci adalah diare, yang dapat muncul sangat cepat dan membunuh dalam

    hitungan jam. Jadi, apabila anak kelinci menunjukkan tanda-tanda lesu, (tidak mau makan),

    atau tinja berlendir segera dibawa ke sebuah dokter hewan atau orang yang berpengalaman

    untuk menyelamatkan jiwa. Anda harus segera mengobatinya karena Menunda untuk satu

    atau dua jam dapat berarti perbedaan antara hidup dan mati.

    1.2Rumusan Masalah

    a) bagaimana dampak penyakit diare pada pertumbuhan anak kelinci?

    b) bagaimana cara penanganan penyakit diare pada anak kelinci?

    1.3Tujuan Penelitian

    1.3.1 Tujuan Umum

    Adapun tujuannya mengetahui cara penanganan penyakit diare terhadap anak kelinci.

    1.3.2 Tujuan Khususa) mengetahui penyebab terjadinya penyakit anak kelinci.

    b) mengetahui dampak penyakit diare terhadap pertumbuhan anak kelinci.

    1.4Manfaat Penelitian

    1.4.1 Bidang Kesehatan Hewan

    Dapat menjaga kesehatan serta mengurangi kasus diare pada anak kelinci dengan

    memberikan pengetahuan untuk menanggulangi penyakit diare pada anak kelinci.

    1.4.2 Bidang Masyarakat

    Dengan adanya penelitian ini masyarakat khusunya dokter hewan dan peternak

    sebagai sumber informasi dalam menanggulangi penyakit diare pada anak kelinci.

  • 5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

    7/18

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Kelinci

    Kelinciadalah hewan mamalia dari familiLeporidae,yang dapat ditemukan di banyak bagian

    bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup diAfrikahingga ke daratanEropa.

    Pada perkembangannya, tahun1912,kelinci diklasifikasikan dalam ordoLagomorpha. Ordo

    ini dibedakan menjadi dua famili, yakniOchtonidae(jenispikayang pandai bersiul)

    danLeporidae(termasuk di dalamnya jenis kelinci danterwelu). Asal katakelinciberasal dari

    bahasaBelanda, yaitu konijntjeyang berarti "anak kelinci". Hal ini menunjukkan bahwa

    masyarakat Nusantara mula mengenali kelinci saat masa kolonial, padahal di

    PulauSumateraada satu spesies aslikelinci sumatera(Nesolagus netscheri) yang baru

    ditemukan pada tahun 1972.

    Asal usul Mamalia adalah dari bangsa reptil, Mamalia memiliki karakter struktural yang

    membedakan dari kehidupan vertebrata lain. Ciri utama dari Mamalia adalah adanya kelenjar

    susu, yang berfungsi sebagai sumber makanan untuk anaknya. Kelenjar lain yang biasa

    ditemukan adalah kelenjar minyak (sebasea) dan kelenjar keringat (sudorifera). Rambut tumbuh

    selama periode tertentu dalam hidupnya, meskipun berkurang atau tidak ada sama sekali pada

    stadium tua (Sukiya, 2005).

    Kelinci (Lepus nigricollis) termasuk kedalam kingdom animalia dan kelas mammalia

    yang mempunyai berat tubuh 1,35-7 kg dengan panjang 40-70 cm. Kelinci (Lepus

    nigricollis)merupakan kelompok hewan yang paling sempurna baik morfologi ataupun

    anatominya karena ia mempunyai susunan organ yang kompleks dan susunan metabolisme

    didalam tubuhnya yang juga kompleks. Hewan ini banyak ditemukan dimana-

    dimana.(Boolotion, 1979).

    Tubuh kelinci (Lepus nigricollis) dibagi menjadi empat bagian yaitu : caput, cervix,

    truncus dan cauda. Pada caput terdapat rima oris, vibrisae, nares, organon visus. Ciri-ciri yang

    dimiliki kelas mamalia seperti pada kelinci (Lepus nigricollis) menurut Anynomous (2007),

    adalah sebagai berikut : Memiliki kelenjar mammae (merupakan modifikasi kelenjar peluh)

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leporidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leporidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leporidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/1912http://id.wikipedia.org/wiki/1912http://id.wikipedia.org/wiki/1912http://id.wikipedia.org/wiki/Lagomorphahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lagomorphahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lagomorphahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ochtonidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ochtonidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ochtonidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pikahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leporidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leporidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leporidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Terweluhttp://id.wikipedia.org/wiki/Terweluhttp://id.wikipedia.org/wiki/Terweluhttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelinci_sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelinci_sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelinci_sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelinci_sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Terweluhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leporidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pikahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ochtonidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lagomorphahttp://id.wikipedia.org/wiki/1912http://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leporidae&action=edit&redlink=1
  • 5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

    8/18

    untuk menyusui anaknya. Mempunyai telinga yang panjang dan kaki belakang yang lebih

    panjang dari pada kaki depan. kelinci termasuk hewan tetrapoda yang memiliki 4 anggota gerak

    berupa kaki.

    Telinga luar (pinnae) lebar. Mata besar, dengan membran niktitans. Bibir lembek dan

    fleksibel. Disekitar moncong ada rambut-rambut panjang (vibrisae). Kaki depan lebih kecil dari

    kaki belakang. Ekor pendek. Anus dibawah ekor. Lubang urogenital disebelah anterior anus

    (Brotowidjoyo, 1994).

    Menurut Brotowijoyo (1994), kaki belakang panjang dan kuat, digunakan untuk

    melompat. Jari-jari kaki depan berjumlah 5 jari dan kaki belakang terdapat 4 jari. Kulit tubuh

    berambut lebat, menutup hampir seluruh tubuh. vibrisae ditemukan diujung moncong yang mana

    berfungsi sebagai pendeteksi makanan pada waktu didalam tanah. Pada hewan ini terdapat 4-5

    pasang puting susu di ventrum yang terdapat pada hewan betina.

    Di indonesia, khusunya di Jawa, kelinci dibawa oleh orang-orang Belanda sebagai ternak

    hias pada tahun 1835. Hingga tahun 1912 kelinci (Lepus nigricollis)diklasifikasikan dalam ordo

    Rodensia (Rodent), selanjutnya dalam klasifikasi biologi, kelinci dimasukkan dalam ordo

    lagomorpha Brotowijoyo (1994).

    Menurut Oliver ( 1984), kelinci dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

    Kingdom Animalia

    Phylum ChordataSub phylum Vertebrata

    Kelas Mammalia

    Ordo Logomorphia

    Famili Leporidae

    Genus Lepus

    C. Habitat

    Kelinci (Lepus nigricollis) merupakan mamalia yang biasa hidup didarat. Makan dan

    berkembang biak didaerah yang banyak tersedia makanan yang cukup, seperti bioma padang

    rumput, hutan dan sebagainya (Brotowidjoyo, 1994).

  • 5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

    9/18

    Sedangkan menurut Oliver (1984), kelinci (Lepus nigricollis) hidup dilingkungan alam bebas

    dan merupakan herbivora murni. Selama musim panas makanannya adalah rumput, daun

    semanggi, serta tumbuhan-tumbuhan lainnya. Pada musim dingin kelinci makan kulit pohon,

    ranting, perdu kering dan biji-bijian.

    Morfologi luar kelinci (Lepus nigricollis)Tubuh kelinci(Lepus nigricollis)

    Di bagi menjadi empat bagian yai tu:Caput (kepala) , Cervix ( leher) , Truncus ,

    (Badan) dan Cauda (Ekor). Pada caputterdapat rima oris (rongga mulut), vibrisae,

    nares, organo visus dan tel inga yang panjang ub uh b ag ia n lu ar ke li n ci (Lepus

    nigricollis)di lapisi oleh kuli t danditumbuhi oleh banyak rambut. Bangun hidung

    silindris. Mempunyai gigi seriyang di gunakan untuk memotong- motong makanan

    sebelum makanan ditelan.Mempunyai daun telinga yang panjang dan menghadap ke depan.

    Kaki berjumlahdua pasang, kaiki bagian depan lebih pendek daripada bagian belakang

    (Rictche,1983).

    Telinga kelinci yang panjang, sekitar 10 cm lebih, mungkin asalah bentuk adaptasi

    kelinci untuk mendeteksi predator. Kelinci memiliki kaki balekang yang besar dan kuat. Pada

    setiap kaki terdapat 5 jari, dan salah satunya lebih kecil dari lainnya. Kelinci berjalan dengan

    ujung ujung kakinya. Kelinci liar tidak berbeda jauh dengan kelinci peliharaan dalam hal

    anatomi. Ukuran kelinci berkisar antara 20 cm sampai 50 cm pada lebarnya dan 0,4 kg sampai 2

    kg beratnya. Biasanya bulu kelinci panjang dan halus, dengan berwarna coklat, abu-abu dan

    biasanya warna gelap lainnya. Ekornya pendek dan berwarna kecoklatan (pada jenis cottontails

    putih diatasnya). Si st em repr oduk si tersusun at as si st em genit al in te rna dan eksterna.

    Padahewan betina organ interna berupa sepasang ovarium dan uterus.

    2.2 Diare

    Penyakit Diare pada kelinci sangat sering terjadi. Bahkan penyakit ini menjadi salah satu penyakit yang

    sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian pada kelinci. Bagi para pecinta kelinci, kita harus

  • 5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

    10/18

    mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan kelinci terkena diare (mencret) hal ini sangat penting

    karena bagaimanapun lebih baik mencegah dari pada mengobati

    Penyebab diare pada Anakan kelinci

    Salah satu tanda paling umum yang terkait dengan kematian mendadak pada bayi kelinci adalah

    diare, yang dapat muncul sangat cepat dan membunuh dalam hitungan jam. Jadi, apabila anak

    kelinci menunjukkan tanda-tanda lesu, (tidak mau makan), atau tinja berlendir segera dibawa ke

    sebuah dokter hewan atau orang yang berpengalaman untuk menyelamatkan jiwa. Anda harus

    segera mengobatinya karena Menunda untuk satu atau dua jam dapat berarti perbedaan antara

    hidup dan mati.

    1. Penyapihan yang terlalu cepat. Sayangnya, banyak bayi yang disapih terlalu muda

    untuk berada jauh dari ibu mereka. Padahal normalnya kelinci bisa dipisah ketika umur 2

    bulan. Namun karena anak kelinci sangat lucu, bahkan terkadang buyer sengaja membeli

    yang berumur 4 minggu. Atau terkadang bagian dari taktik seller yang mencoba

    mengambil untung untuk menjual kelinci yang terlalu muda untuk memotong biaya

    produksi. Mengapa berhubungan dengan DIARE (MENCRET) hal ini berkaitan dengan

    tidak Fullnya kebutuhan ASI kelinci, sehingga berakibatnya sistem imun mereka menjadi

    menurun. Tidak seperti kebanyakan mamalia, kelinci bayi memiliki usus yang lebih

    sensitive sampai mereka mulai makan makanan padat pada usia 3-4 minggu. selama itu

    usus mereka berada pada mereka yang paling rentan: bayi membutuhkan susu ibu

    mereka, yang mengubah pH dan menyediakan antibodi penting yang membantu bayi

    secara bertahap menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk melindungi mereka

    terhadap mikroorganisme yang baru dan asing pada sistem pencernaanya. Tanpa ASI,

    bayi mulai makan makanan padat sangat rentan terhadap bakteri enteritis (radang selaput

  • 5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

    11/18

    usus), yang dapat menyebabkan diare fatal. Tinja berlendir dalam kelinci bayi harus

    dianggap sebagai keadaan darurat yang mengancam jiwa, dan setiap orang melihat hal ini

    harus menghubungi dokter hewan maupun para ahli dengan segera

    2. Bakteri dan parasit: anakan kelinci sangat rentan, karena itu kita harus memperhatikan

    kebersihan lingkungan kandang, maupun kebersihan makanannya. Makanan yang kotor,

    basah atau bergetah dapat menjadi ancaman pada kelinci anda, karena sistem pencernaan

    anak kelinci sangat sensitive sehingga memang harus berhati hati dalam pemberian

    makanan pada kelinci.

    2.2.1 Pengaruh diare terhadap kelinci

    Diare dapat menimbulakan kematian dikarenakan kelinci mengalami dehidrasi yang tinggi dan

    adanya infeksi bekteri cs yang mengalar kesueluruh tubuh atau yang biasa disebut septicemia

    disamping keracunan tersebut. Kondisi dehidrasi dan septicemia ini yang harus segera ditangani

    oleh obat-obatan.

    Kelinci yang mengalami mencret dapat sembuh dan dapat juga mengalami kematian. Apabila kitatidak menangani secara tepat maka akan berakibat pada kematian pada kelinci. Agar kita tepat dan

    cepat bertindak menangani penyakit ini, kita harus mengetahui jenis diare/mencret yang dialami

    pada kelinci.

    Ada beberapa jenis daire yang sering menyerang kelinci :

    1. Diare Biasa dengan kotoran normal dan konsisten

    Gejala : kotoran normal dan tidak dimakan kelinci dengan kondisi fases keras dan kondisi

    kelinci selera makannya bagus

    Penyebab : Kegemukan, sakit gigi, Rematik, Radang sendi, penyakit kulit disekitarselakangan

    2. Diare biasa dengan kotoran lembut, cair dan konsisten

    Gejala : kotoran lembut tidak dimakan dengan kondisi butiran fases keras dan kondisi kelinci

    bagus

    Penyebab : Perubahan makanan, tidak ada serat makan, pakan terlalu berair, stress

    3. Kokidiasis

  • 5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

    12/18

    Gejala : kelinci mengalami diare bervariasi dengan dari fases cair hingga fases lembut tapi

    banyak. Hal ini berakibat kelinci jadi pendiam, berat badan menurun.

    Penyebab : parasit eimera , parasit ini muncul dikarenakan tempat yang sesak, kotor dan

    lembab. Parasit ini menyerang usus dan sistem pencernaan . Kelinci yang terinfeksi mengalami

    Oosista ( ini menyerang anakan kelinci diatas 21 hari dikarenakan kandang yang jorok pada waktu

    penggantian musim )

    Pencegahan : (1) Kandang harus bersih dari kotoran sekecil apapun, (2) Kandang tidak

    boleh kotor, basah dan lembab pada musim kemarau, (3) Pindahkan kelinci ke kandang yang lain

    dan kandang diberi vaksin setiap sudut sampai bersih

    Pengobatan : (1) Untuk kelinci yang nafsu makannya baik, berikan obat sulpha khususu

    hewan dan berikan makanan yang bergizi , (2) Obat pediatric suspensian produk

    trimethoprim/sulfamethoxazole sesuai dosis, (3)Obat alami : 3 daun pupus jambu klutuk, 2 pupus

    daun pepaya, pupus daun pisang secukupnya, garam sepucuk sendok teh, adu satu sendok teh.

    Tumbuk daun-daun tersebut dan peras , diambil airnya dicampur dengan garam dan madu dengan

    air hangat. Berikan secara oral ke mulut kelinci dengan suntikan ( tanpa jarum)

    4. Mucoid Enteropathy Gejala : tidak ada fases keras , diare dan lendir bercampur, tidak ada fases yang keluar

    pada tahap berikutnya. Ciri-cirinya : perut kembung, badan membungkuk, pediam dan perut

    bersuara gemerutuk

    Penyebab : kelinci mengalami stress karena kondisi lingkungan yang tidak baik, udara terlalu

    panas, peralihan cuaca yang mendadak, perjalanan jauh, ancaman hewan buas, dan kelinci kalah

    dominan di satu kandang koloni. Kasus ini sering menimpa kelinci dibawah 2 bulan dan indukan

    kelinci yang menyusui.

    Pengobatan : Sebelum terjadinya penyakit ini alangkah baiknya dilakukan pencegahan

    terlebih dahulu. Untuk pengobatan baiknya dilakukan pengobatan secara alami seperti

    penanganan kokidiasisatau juga seperti penanganan penyakit kembung ( lihat pengobatan penyakitkembung )

    2.2.2 penanganan diare pada kelinci

    Pada saat musim hujan seperti sekarang ini, biasanya menjadi bagian yang cukup merepotkan

    bagi penghoby dan peternak kelinci karena pada musim ini biasanya mulai timbul penyakit

    kembung dan mencret pada kelinci walaupun faktor hujan bukanlah merupakan faktor utama

    pemicu dari penyakit ini seperti pakan yang diberikan dan sanitasi kandang juga bisa menjadipemicu timbulnya penyakit.

    Hijauan yang diberikan untuk pakan kelinci harus dilakukan pelayuan. Pelayuan itu maksudnyasupaya chlorophyl yg ada didaun menjadi tidak aktif. Pelayuan biasanya kurang lebih 6 jam. Jadi

    tidak tergantung cuaca karena bukan dijemur melainkan diangin anginkan. Pada saat pemberian

    hijauan jangan diberi minum, karena chlorophyl akan aktif kembali dan akan mengeluarkan gas

  • 5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

    13/18

    dan membuat kelinci menjadi kembung. Nah, yang jadi pusing adalah bagaimana

    penanganannya ketika hal itu terjadi pada hewan kesayangan kita. Penyakit ini merupakan faktor

    pembunuh nomor satu bagi peliharaan kelinci jika tidak segera ditangani. Beberapa obattradisional dan pabrikan sudah banyak tersedia, tetapi terkadang tidak juga efektif mengatasinya

    bahkan berujung pada kematian.

    Untuk mengetahui kelinci kembung (gas/timpani), pada perutnya terdengar bunyi yang agakberisik atau malah diam sama sekali, kelinci berprilaku berbeda dari kebiasaan sehari-hari, jika

    kelinci ditempatkan secara berkelompok maka akan menyendiri, mata kelinci setengah tertutup,

    bergerak sedikit dan telinga terasa agak dingin. Bisa juga kelinci berposisi aneh, sulit berjalandengan posisi tiarap, menjauhi makanan, tidak makan/minum, bernapas cepat, perut terasa keras

    atau lunak dan ketika kelinci diangkat maka tidak terlihat ada kotoran atau basah. Biasanya

    temperatur tubuh kelinci akan semakin dingin sehingga perlu dihangatkan, bisa diselimuti atau

    perutnya dihangatkan dengan botol yang berisi air hangat.Berikan obat kembung/gas untukmengeluarkan gasnya dan upayakan kelinci untuk minum selanjutnya makan.

    Obat Diare dan Kembung Kelinci yang direkomendasikan :

    Obat mencret/diare : Intertrim LA (suntik, isi 100 ml digunakan untuk indukan dosis 0,1ml per Kg berat badan atau Intertrim oral 1000 ml (untuk anakan dan indukan, buatanInterchemie Holland).

    Obat-obatan herbal untuk mengatasi mencret : tolak angin cair / antangin air + madurasa

    (perbandingan 1:1). Biasanya kelinci mencret tidak mau makan, madu sebagai sumberenerginya. Tolak angin/antangin sebagai "antibiotik" yg relatif herbal utk pencernaannya.

    Caranya : campur madu + tolak angin /antangin, lalu di-oral ke mulutnya pake spet. rutin,

    dikontrol terus. Biasanya dikasih setiap 4 jam sekali. Saat feses cair mulai mampet,

    pemberian tolak angin /antangin + madu masih tetap jangan dihentikan, hanya frekuensi

    dikurangi.

    yang sedang sakit adalah kelesuan dan kotoran yang berukuran lebih kecil dari normal, sangatlembut, sangat kering, atau tidak ada kotoran sama sekali.

    Kenali perilaku kelinci Anda sehingga akan mudah terlihat jika ada perubahan perilaku yangtidak biasa.

    Berikut adalah tips mengenali tanda-tanda sakit pada kelinci dan cara menanganinya:

    1. Bawa kelinci ke dokter hewan untuk memeriksakan kondisinya saat pertama kali

    memeliharanya. Minta dokter hewan untuk menunjukkan bagaimana memeriksa kelinci dirumah.

    2. Bermainlah dengan kelinci selama beberapa menit setiap hari. Saat sudah terjalin ikatan, sikelinci akan membiarkan Anda menyentuhnya lebih sering, bahkan membiarkan Anda

    menggendongnya.

  • 5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

    14/18

    3. Lakukan pemeriksaan seluruh tubuh kelinci selama sesi bermain. Periksa dengan lembut

    telinga, mata, kaki, tumit, kuku/cakar, perut, punggung, dan gigi kelinci sesuai dengan petunjuk

    atau instruksi dokter hewan.

    4. Amati kondisi normal kelinci sehingga Anda akan segera mengenali jika terjadi sesuatu yang

    tidak biasa seperti benjolan, luka, atau memar.

    Perhatikan apakah ada sesuatu di telinganya, apakah perutnya nampak penuh atau kencang, atau

    jika giginya nampak keluar garis.

    5. Periksa warna urinnya setiap hari. Normalnya urin berwarna oranye, kuning, atau kecoklatan.Jika Anda tidak yakin apakah urinnya normal atau tidak, minta dokter hewan untuk menguji

    sample urin kelinci Anda.

  • 5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

    15/18

    BAB III

    KERANGKA KONSEP

    3.1Kerangka Konsep

    Kerangka konseptual penelitian menurut Sapto Haryoko dalam Iskandar (2008: 54)

    menjelaskan secara teoritis model konseptual variabel-variabel penelitian, tentang

    bagaimana pertautan teori-teori yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian yang

    ingin diteliti, yaitu variabel independen dengan variabel dependen.

    Analisis Penyakit Diare Pada Anak kelinci

    Kelinci

    Anggora

    Kelinci fuzzy

    lopkelinci hotot kelinci dwa

    Diare

    janis-jenis anak kelinci

  • 5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

    16/18

    3.2Hipotesis

    Dari kerangka konsep ditas dapat ditarik suatu hipotesis, yaitu penyebab diare pada anak

    kelinci disebabkan oleh pertumbahan bakteri yang terdapat di pakan dan kandangnya.

    Sehingga sangat di perlukan untuk memperhatikan sanitasi lingkungan yang bersih dan

    jenis pakan yang diberikan serta suhu lingkungan yang hangat untuk anak kelinci agar

    terhidar dari penyakit diare yang sangat sensitive terhadap angini yang menyebabkan

    kematina. Apabila kelinci tersebut suda terjangkit diare segrah melakukan penangannan

    dengan menganti pakan yang bahas menjadi pakan kering contohnya pellet atau bias jiga

    denga pemberian daun pisang atau daun papaya yang layu agar terhindar dari penyakit diare

    dan kembung yang sering dialami serta pemberian obat-obatan.

    BAB IV

    METODOLOGI PENELITIAN

    IV.1 Jenis Penelitian

    4.3.1 Populasi dan Sampel

    4.3.1.1 Populasi

    Dalam penelitian ini populasi berasal dari beberapa jenis anak kelinci yang akan dijadikan

    sebagai eksperimen di peternakan milik bapak suryadi di kab.Gowa selamapenelitian

    berlangsung, sebanyak 10ekor anak kelinci.

  • 5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

    17/18

    4.3.1.2 Sampel

    IV.2.1 Cara Pengambilan Sampel

    Cara pengambilan sampel dilakukan dengan cara biopsi. Kemudian, dilakukan eksperimen dilaboratorium untuk dilihat sistem pencernaan.

    IV.2.2 Jumlah Sampel

    Jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 10 ekor anak kelinci.

    IV.3 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. (mencari

    wawancara diare kelici)Observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan

    menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.

    Dalam kegiatan sehari-hari, kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu.

    Observasi ini digunakan untuk penelitian yang telah direncanakan secara sistematik

    tentang Analisis Diare pada anak kelinci. Tujuan menggunakan metode ini untuk mencatat

    hal-hal yang menyebabkan Diare pada anak kelinci.

    IV.4 Analisis Data

    Data penelitian yang dikumpulkan bersifat deskriptif(mencari analisif jenis data penelitian).---

    -Proses kerja penelitian dilakukan dengan menggunakan perspektif etik, yaitu dengan

    mengutamakan pandangan dan pendirian responden terhadap sistuasi yang dihadapinya. Peneliti

    meminimalkan perspektif etik dengan tujuan mereduksi subjektivitas data yang dihimpun.

    IV.5 Alur Penelitian

    Penelitian dilakukan secara observasieksperimen di lapangan menggunakan Rancangan

    AcakKelompok (Steel dan Torrie, 1993) dengan 7 perlakuan lama penyimpanan pada suhu

    ruang, yaitu pengukuran awal (Po), 2 jam penyimpanan (P2), 4 jam penyimpanan (P4), 6 jam

    penyimpanan (P6), 8 jam penyimpanan (P8), 10 jam penyimpanan (P10) dan 12 jam

  • 5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)

    18/18

    penyimpanan (P12), setiap perlakuan diulang 4 kali. Menggunakan 28 ekor ayam broiler

    berumur 6 minggu yang dikelompokan menjadi empat kelompok, tiap kelompok terdiri dari 7

    ekor dan dipotong dengan metode Kosher dengan waktu yang berbeda sebagai kelompok

    ulangan, selanjutnya dilakukan karkasing, daya ikat air dan susut masak dari daging bagian dada,

    kemudian karkas digantung pada suhu ruang dan dilakukanpengukuran yang sama setiap 2 jam

    selama 12 jam penyimpanan.

    Dengan mengambil anak kelinci di kandang yang suda tidak disapihi oleh induknya,

    memberikan perlakuan menempatkan anak (teknik biopsi pada kelinci) ,