Upload
muhammad-reza-basri
View
27
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)
1/18
Judul proposal :
ANALISIS PENYAKIT DIARE PADA ANAK KELINCI DI PETERNAKAN SRI SURYADI,KAB.GOWA
DISUSUN OLEH :
Nama : ADAWIA NASIR
NIM :O11111276
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2013
5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)
2/18
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Proposal Penelitian ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Analisis Penyakit Diare Pada Anak Kelinci di
Peternakan Srisuryadi. Kab.Gowa
Proposal Penelitian ini disusun untuk menyelesaikan tugas Metodologi Ilmiah, dan
penyusun berharap proposal ini bisa digunakan untuk penelitian penyusun.
Semoga Proposal Penelitian ini bermanfaat bagi Mahasiswa khususnya mahasiswa
Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Peneliti menyadari bahwa Proposal Penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.
Makassar, 11 Desember 2013
Penyusun
5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)
3/18
DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................
Kata Pengantar ........................................................................................
Daftar isi ..................................................................................................
Bab I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................
I.2 Rumusan Masalah................................................................................
I.3 Tujuan Penelitian
I.3.1 Tujuan Umum
I.3.2 Tujuan Khusus
1.4. Manfaat Penelitian
I.4.1 Manfaat Pengembangan Ilmu
I.4.2 Manfaat Aplikasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II. 1. Kelinci
II. 2 Diare
II.2. 1
II.2. 2 Penyusutan Air
II.3 Penyebab terjadinya Diare
5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)
4/18
BAB III KERANGKA TEORI / KERANGKA KONSEP
III. 1 Hipotesis
III.2 Variabel Penelitian
III.2.1 Variabel Dependen : Kualitas Daging Ayam Broiler
III.2.2 Variabel Independen : Faktor yang Mempengaruhi
III.2.2.1 Teknik Pemotongan
III.2.2.2 Penyusutan Air
III.2.2. 3 ....
III.3 Definisi Operasional
BAB IV METODE PENELITIAN
IV.1 Design / Rancangan Penelitian
IV.2 Populasi dan Sampel
IV.2.1 Cara Pengambilan Sampel
IV.2.2 Jumlah Sampel
IV.3 Teknik / Cara Pengumpulan Data
IV.4 Analisa Data
IV.5 Etika Penelitian
IV.6 Alur Penelitian
Daftar Pustaka
5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)
5/18
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelinciadalah hewan percobaan yang penting, dan juga penting untuk produksi daging.
Oleh karena itu, informasi di bawah ini berguna juga untuk peternak kelinci dan untuk
mereka yang menggunakan kelinci di laboratorium. Disamping itu kelinci merupakan satwa
harapan, binatang kesayangan karena menarik dan lucu, kulit bulunya dan kotorannya bisa
dijadikan pupuk organik yang sangat baik. Berbagai faktor teknis yang menghambat dalam
pengembangan kelinci antara lain kurangnya ketersediaan bibit bermutu, tingginya
mortalitas, hargapakan yang mahal untuk skala komersial, terbatasnya teknologi produksi
yang tersedia dan kurang sosialisasi dan promosi peranan kelinci di masyarakat (INOUNU
dan RAHARJO,2005).
Diare(atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris = diarrhea)
adalah sebuahpenyakit di manatinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang
biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam . Dinegara berkembang,diare adalah
penyebab kematian
Penyakit Diare pada kelinci sangat sering terjadi. Bahkan penyakit ini menjadi salah satu
penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian pada kelinci. Bagi para
pecinta kelinci, kita harus mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan kelinci terkena diare
(mencret) hal ini sangat penting karena bagaimanapun lebih baik mencegah dari pada
mengobati.
http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Tinjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Negara_berkembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Negara_berkembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Tinjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)
6/18
Pada saat musim hujan seperti sekarang ini, biasanya mulai timbul penyakit kembung dan
mencret pada kelinci walaupun faktor hujan bukanlah merupakan faktor utama pemicu dari
penyakit ini seperti pakan yang diberikan dan sanitasi kandang juga bisa menjadi pemicu
timbulnya penyakit.Salah satu tanda paling umum yang terkait dengan kematian mendadak
pada bayi kelinci adalah diare, yang dapat muncul sangat cepat dan membunuh dalam
hitungan jam. Jadi, apabila anak kelinci menunjukkan tanda-tanda lesu, (tidak mau makan),
atau tinja berlendir segera dibawa ke sebuah dokter hewan atau orang yang berpengalaman
untuk menyelamatkan jiwa. Anda harus segera mengobatinya karena Menunda untuk satu
atau dua jam dapat berarti perbedaan antara hidup dan mati.
1.2Rumusan Masalah
a) bagaimana dampak penyakit diare pada pertumbuhan anak kelinci?
b) bagaimana cara penanganan penyakit diare pada anak kelinci?
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuannya mengetahui cara penanganan penyakit diare terhadap anak kelinci.
1.3.2 Tujuan Khususa) mengetahui penyebab terjadinya penyakit anak kelinci.
b) mengetahui dampak penyakit diare terhadap pertumbuhan anak kelinci.
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Bidang Kesehatan Hewan
Dapat menjaga kesehatan serta mengurangi kasus diare pada anak kelinci dengan
memberikan pengetahuan untuk menanggulangi penyakit diare pada anak kelinci.
1.4.2 Bidang Masyarakat
Dengan adanya penelitian ini masyarakat khusunya dokter hewan dan peternak
sebagai sumber informasi dalam menanggulangi penyakit diare pada anak kelinci.
5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)
7/18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kelinci
Kelinciadalah hewan mamalia dari familiLeporidae,yang dapat ditemukan di banyak bagian
bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup diAfrikahingga ke daratanEropa.
Pada perkembangannya, tahun1912,kelinci diklasifikasikan dalam ordoLagomorpha. Ordo
ini dibedakan menjadi dua famili, yakniOchtonidae(jenispikayang pandai bersiul)
danLeporidae(termasuk di dalamnya jenis kelinci danterwelu). Asal katakelinciberasal dari
bahasaBelanda, yaitu konijntjeyang berarti "anak kelinci". Hal ini menunjukkan bahwa
masyarakat Nusantara mula mengenali kelinci saat masa kolonial, padahal di
PulauSumateraada satu spesies aslikelinci sumatera(Nesolagus netscheri) yang baru
ditemukan pada tahun 1972.
Asal usul Mamalia adalah dari bangsa reptil, Mamalia memiliki karakter struktural yang
membedakan dari kehidupan vertebrata lain. Ciri utama dari Mamalia adalah adanya kelenjar
susu, yang berfungsi sebagai sumber makanan untuk anaknya. Kelenjar lain yang biasa
ditemukan adalah kelenjar minyak (sebasea) dan kelenjar keringat (sudorifera). Rambut tumbuh
selama periode tertentu dalam hidupnya, meskipun berkurang atau tidak ada sama sekali pada
stadium tua (Sukiya, 2005).
Kelinci (Lepus nigricollis) termasuk kedalam kingdom animalia dan kelas mammalia
yang mempunyai berat tubuh 1,35-7 kg dengan panjang 40-70 cm. Kelinci (Lepus
nigricollis)merupakan kelompok hewan yang paling sempurna baik morfologi ataupun
anatominya karena ia mempunyai susunan organ yang kompleks dan susunan metabolisme
didalam tubuhnya yang juga kompleks. Hewan ini banyak ditemukan dimana-
dimana.(Boolotion, 1979).
Tubuh kelinci (Lepus nigricollis) dibagi menjadi empat bagian yaitu : caput, cervix,
truncus dan cauda. Pada caput terdapat rima oris, vibrisae, nares, organon visus. Ciri-ciri yang
dimiliki kelas mamalia seperti pada kelinci (Lepus nigricollis) menurut Anynomous (2007),
adalah sebagai berikut : Memiliki kelenjar mammae (merupakan modifikasi kelenjar peluh)
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leporidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leporidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leporidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/1912http://id.wikipedia.org/wiki/1912http://id.wikipedia.org/wiki/1912http://id.wikipedia.org/wiki/Lagomorphahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lagomorphahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lagomorphahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ochtonidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ochtonidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ochtonidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pikahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leporidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leporidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leporidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Terweluhttp://id.wikipedia.org/wiki/Terweluhttp://id.wikipedia.org/wiki/Terweluhttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelinci_sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelinci_sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelinci_sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelinci_sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumaterahttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Terweluhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leporidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pikahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ochtonidae&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Lagomorphahttp://id.wikipedia.org/wiki/1912http://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leporidae&action=edit&redlink=15/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)
8/18
untuk menyusui anaknya. Mempunyai telinga yang panjang dan kaki belakang yang lebih
panjang dari pada kaki depan. kelinci termasuk hewan tetrapoda yang memiliki 4 anggota gerak
berupa kaki.
Telinga luar (pinnae) lebar. Mata besar, dengan membran niktitans. Bibir lembek dan
fleksibel. Disekitar moncong ada rambut-rambut panjang (vibrisae). Kaki depan lebih kecil dari
kaki belakang. Ekor pendek. Anus dibawah ekor. Lubang urogenital disebelah anterior anus
(Brotowidjoyo, 1994).
Menurut Brotowijoyo (1994), kaki belakang panjang dan kuat, digunakan untuk
melompat. Jari-jari kaki depan berjumlah 5 jari dan kaki belakang terdapat 4 jari. Kulit tubuh
berambut lebat, menutup hampir seluruh tubuh. vibrisae ditemukan diujung moncong yang mana
berfungsi sebagai pendeteksi makanan pada waktu didalam tanah. Pada hewan ini terdapat 4-5
pasang puting susu di ventrum yang terdapat pada hewan betina.
Di indonesia, khusunya di Jawa, kelinci dibawa oleh orang-orang Belanda sebagai ternak
hias pada tahun 1835. Hingga tahun 1912 kelinci (Lepus nigricollis)diklasifikasikan dalam ordo
Rodensia (Rodent), selanjutnya dalam klasifikasi biologi, kelinci dimasukkan dalam ordo
lagomorpha Brotowijoyo (1994).
Menurut Oliver ( 1984), kelinci dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom Animalia
Phylum ChordataSub phylum Vertebrata
Kelas Mammalia
Ordo Logomorphia
Famili Leporidae
Genus Lepus
C. Habitat
Kelinci (Lepus nigricollis) merupakan mamalia yang biasa hidup didarat. Makan dan
berkembang biak didaerah yang banyak tersedia makanan yang cukup, seperti bioma padang
rumput, hutan dan sebagainya (Brotowidjoyo, 1994).
5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)
9/18
Sedangkan menurut Oliver (1984), kelinci (Lepus nigricollis) hidup dilingkungan alam bebas
dan merupakan herbivora murni. Selama musim panas makanannya adalah rumput, daun
semanggi, serta tumbuhan-tumbuhan lainnya. Pada musim dingin kelinci makan kulit pohon,
ranting, perdu kering dan biji-bijian.
Morfologi luar kelinci (Lepus nigricollis)Tubuh kelinci(Lepus nigricollis)
Di bagi menjadi empat bagian yai tu:Caput (kepala) , Cervix ( leher) , Truncus ,
(Badan) dan Cauda (Ekor). Pada caputterdapat rima oris (rongga mulut), vibrisae,
nares, organo visus dan tel inga yang panjang ub uh b ag ia n lu ar ke li n ci (Lepus
nigricollis)di lapisi oleh kuli t danditumbuhi oleh banyak rambut. Bangun hidung
silindris. Mempunyai gigi seriyang di gunakan untuk memotong- motong makanan
sebelum makanan ditelan.Mempunyai daun telinga yang panjang dan menghadap ke depan.
Kaki berjumlahdua pasang, kaiki bagian depan lebih pendek daripada bagian belakang
(Rictche,1983).
Telinga kelinci yang panjang, sekitar 10 cm lebih, mungkin asalah bentuk adaptasi
kelinci untuk mendeteksi predator. Kelinci memiliki kaki balekang yang besar dan kuat. Pada
setiap kaki terdapat 5 jari, dan salah satunya lebih kecil dari lainnya. Kelinci berjalan dengan
ujung ujung kakinya. Kelinci liar tidak berbeda jauh dengan kelinci peliharaan dalam hal
anatomi. Ukuran kelinci berkisar antara 20 cm sampai 50 cm pada lebarnya dan 0,4 kg sampai 2
kg beratnya. Biasanya bulu kelinci panjang dan halus, dengan berwarna coklat, abu-abu dan
biasanya warna gelap lainnya. Ekornya pendek dan berwarna kecoklatan (pada jenis cottontails
putih diatasnya). Si st em repr oduk si tersusun at as si st em genit al in te rna dan eksterna.
Padahewan betina organ interna berupa sepasang ovarium dan uterus.
2.2 Diare
Penyakit Diare pada kelinci sangat sering terjadi. Bahkan penyakit ini menjadi salah satu penyakit yang
sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian pada kelinci. Bagi para pecinta kelinci, kita harus
5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)
10/18
mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan kelinci terkena diare (mencret) hal ini sangat penting
karena bagaimanapun lebih baik mencegah dari pada mengobati
Penyebab diare pada Anakan kelinci
Salah satu tanda paling umum yang terkait dengan kematian mendadak pada bayi kelinci adalah
diare, yang dapat muncul sangat cepat dan membunuh dalam hitungan jam. Jadi, apabila anak
kelinci menunjukkan tanda-tanda lesu, (tidak mau makan), atau tinja berlendir segera dibawa ke
sebuah dokter hewan atau orang yang berpengalaman untuk menyelamatkan jiwa. Anda harus
segera mengobatinya karena Menunda untuk satu atau dua jam dapat berarti perbedaan antara
hidup dan mati.
1. Penyapihan yang terlalu cepat. Sayangnya, banyak bayi yang disapih terlalu muda
untuk berada jauh dari ibu mereka. Padahal normalnya kelinci bisa dipisah ketika umur 2
bulan. Namun karena anak kelinci sangat lucu, bahkan terkadang buyer sengaja membeli
yang berumur 4 minggu. Atau terkadang bagian dari taktik seller yang mencoba
mengambil untung untuk menjual kelinci yang terlalu muda untuk memotong biaya
produksi. Mengapa berhubungan dengan DIARE (MENCRET) hal ini berkaitan dengan
tidak Fullnya kebutuhan ASI kelinci, sehingga berakibatnya sistem imun mereka menjadi
menurun. Tidak seperti kebanyakan mamalia, kelinci bayi memiliki usus yang lebih
sensitive sampai mereka mulai makan makanan padat pada usia 3-4 minggu. selama itu
usus mereka berada pada mereka yang paling rentan: bayi membutuhkan susu ibu
mereka, yang mengubah pH dan menyediakan antibodi penting yang membantu bayi
secara bertahap menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk melindungi mereka
terhadap mikroorganisme yang baru dan asing pada sistem pencernaanya. Tanpa ASI,
bayi mulai makan makanan padat sangat rentan terhadap bakteri enteritis (radang selaput
5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)
11/18
usus), yang dapat menyebabkan diare fatal. Tinja berlendir dalam kelinci bayi harus
dianggap sebagai keadaan darurat yang mengancam jiwa, dan setiap orang melihat hal ini
harus menghubungi dokter hewan maupun para ahli dengan segera
2. Bakteri dan parasit: anakan kelinci sangat rentan, karena itu kita harus memperhatikan
kebersihan lingkungan kandang, maupun kebersihan makanannya. Makanan yang kotor,
basah atau bergetah dapat menjadi ancaman pada kelinci anda, karena sistem pencernaan
anak kelinci sangat sensitive sehingga memang harus berhati hati dalam pemberian
makanan pada kelinci.
2.2.1 Pengaruh diare terhadap kelinci
Diare dapat menimbulakan kematian dikarenakan kelinci mengalami dehidrasi yang tinggi dan
adanya infeksi bekteri cs yang mengalar kesueluruh tubuh atau yang biasa disebut septicemia
disamping keracunan tersebut. Kondisi dehidrasi dan septicemia ini yang harus segera ditangani
oleh obat-obatan.
Kelinci yang mengalami mencret dapat sembuh dan dapat juga mengalami kematian. Apabila kitatidak menangani secara tepat maka akan berakibat pada kematian pada kelinci. Agar kita tepat dan
cepat bertindak menangani penyakit ini, kita harus mengetahui jenis diare/mencret yang dialami
pada kelinci.
Ada beberapa jenis daire yang sering menyerang kelinci :
1. Diare Biasa dengan kotoran normal dan konsisten
Gejala : kotoran normal dan tidak dimakan kelinci dengan kondisi fases keras dan kondisi
kelinci selera makannya bagus
Penyebab : Kegemukan, sakit gigi, Rematik, Radang sendi, penyakit kulit disekitarselakangan
2. Diare biasa dengan kotoran lembut, cair dan konsisten
Gejala : kotoran lembut tidak dimakan dengan kondisi butiran fases keras dan kondisi kelinci
bagus
Penyebab : Perubahan makanan, tidak ada serat makan, pakan terlalu berair, stress
3. Kokidiasis
5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)
12/18
Gejala : kelinci mengalami diare bervariasi dengan dari fases cair hingga fases lembut tapi
banyak. Hal ini berakibat kelinci jadi pendiam, berat badan menurun.
Penyebab : parasit eimera , parasit ini muncul dikarenakan tempat yang sesak, kotor dan
lembab. Parasit ini menyerang usus dan sistem pencernaan . Kelinci yang terinfeksi mengalami
Oosista ( ini menyerang anakan kelinci diatas 21 hari dikarenakan kandang yang jorok pada waktu
penggantian musim )
Pencegahan : (1) Kandang harus bersih dari kotoran sekecil apapun, (2) Kandang tidak
boleh kotor, basah dan lembab pada musim kemarau, (3) Pindahkan kelinci ke kandang yang lain
dan kandang diberi vaksin setiap sudut sampai bersih
Pengobatan : (1) Untuk kelinci yang nafsu makannya baik, berikan obat sulpha khususu
hewan dan berikan makanan yang bergizi , (2) Obat pediatric suspensian produk
trimethoprim/sulfamethoxazole sesuai dosis, (3)Obat alami : 3 daun pupus jambu klutuk, 2 pupus
daun pepaya, pupus daun pisang secukupnya, garam sepucuk sendok teh, adu satu sendok teh.
Tumbuk daun-daun tersebut dan peras , diambil airnya dicampur dengan garam dan madu dengan
air hangat. Berikan secara oral ke mulut kelinci dengan suntikan ( tanpa jarum)
4. Mucoid Enteropathy Gejala : tidak ada fases keras , diare dan lendir bercampur, tidak ada fases yang keluar
pada tahap berikutnya. Ciri-cirinya : perut kembung, badan membungkuk, pediam dan perut
bersuara gemerutuk
Penyebab : kelinci mengalami stress karena kondisi lingkungan yang tidak baik, udara terlalu
panas, peralihan cuaca yang mendadak, perjalanan jauh, ancaman hewan buas, dan kelinci kalah
dominan di satu kandang koloni. Kasus ini sering menimpa kelinci dibawah 2 bulan dan indukan
kelinci yang menyusui.
Pengobatan : Sebelum terjadinya penyakit ini alangkah baiknya dilakukan pencegahan
terlebih dahulu. Untuk pengobatan baiknya dilakukan pengobatan secara alami seperti
penanganan kokidiasisatau juga seperti penanganan penyakit kembung ( lihat pengobatan penyakitkembung )
2.2.2 penanganan diare pada kelinci
Pada saat musim hujan seperti sekarang ini, biasanya menjadi bagian yang cukup merepotkan
bagi penghoby dan peternak kelinci karena pada musim ini biasanya mulai timbul penyakit
kembung dan mencret pada kelinci walaupun faktor hujan bukanlah merupakan faktor utama
pemicu dari penyakit ini seperti pakan yang diberikan dan sanitasi kandang juga bisa menjadipemicu timbulnya penyakit.
Hijauan yang diberikan untuk pakan kelinci harus dilakukan pelayuan. Pelayuan itu maksudnyasupaya chlorophyl yg ada didaun menjadi tidak aktif. Pelayuan biasanya kurang lebih 6 jam. Jadi
tidak tergantung cuaca karena bukan dijemur melainkan diangin anginkan. Pada saat pemberian
hijauan jangan diberi minum, karena chlorophyl akan aktif kembali dan akan mengeluarkan gas
5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)
13/18
dan membuat kelinci menjadi kembung. Nah, yang jadi pusing adalah bagaimana
penanganannya ketika hal itu terjadi pada hewan kesayangan kita. Penyakit ini merupakan faktor
pembunuh nomor satu bagi peliharaan kelinci jika tidak segera ditangani. Beberapa obattradisional dan pabrikan sudah banyak tersedia, tetapi terkadang tidak juga efektif mengatasinya
bahkan berujung pada kematian.
Untuk mengetahui kelinci kembung (gas/timpani), pada perutnya terdengar bunyi yang agakberisik atau malah diam sama sekali, kelinci berprilaku berbeda dari kebiasaan sehari-hari, jika
kelinci ditempatkan secara berkelompok maka akan menyendiri, mata kelinci setengah tertutup,
bergerak sedikit dan telinga terasa agak dingin. Bisa juga kelinci berposisi aneh, sulit berjalandengan posisi tiarap, menjauhi makanan, tidak makan/minum, bernapas cepat, perut terasa keras
atau lunak dan ketika kelinci diangkat maka tidak terlihat ada kotoran atau basah. Biasanya
temperatur tubuh kelinci akan semakin dingin sehingga perlu dihangatkan, bisa diselimuti atau
perutnya dihangatkan dengan botol yang berisi air hangat.Berikan obat kembung/gas untukmengeluarkan gasnya dan upayakan kelinci untuk minum selanjutnya makan.
Obat Diare dan Kembung Kelinci yang direkomendasikan :
Obat mencret/diare : Intertrim LA (suntik, isi 100 ml digunakan untuk indukan dosis 0,1ml per Kg berat badan atau Intertrim oral 1000 ml (untuk anakan dan indukan, buatanInterchemie Holland).
Obat-obatan herbal untuk mengatasi mencret : tolak angin cair / antangin air + madurasa
(perbandingan 1:1). Biasanya kelinci mencret tidak mau makan, madu sebagai sumberenerginya. Tolak angin/antangin sebagai "antibiotik" yg relatif herbal utk pencernaannya.
Caranya : campur madu + tolak angin /antangin, lalu di-oral ke mulutnya pake spet. rutin,
dikontrol terus. Biasanya dikasih setiap 4 jam sekali. Saat feses cair mulai mampet,
pemberian tolak angin /antangin + madu masih tetap jangan dihentikan, hanya frekuensi
dikurangi.
yang sedang sakit adalah kelesuan dan kotoran yang berukuran lebih kecil dari normal, sangatlembut, sangat kering, atau tidak ada kotoran sama sekali.
Kenali perilaku kelinci Anda sehingga akan mudah terlihat jika ada perubahan perilaku yangtidak biasa.
Berikut adalah tips mengenali tanda-tanda sakit pada kelinci dan cara menanganinya:
1. Bawa kelinci ke dokter hewan untuk memeriksakan kondisinya saat pertama kali
memeliharanya. Minta dokter hewan untuk menunjukkan bagaimana memeriksa kelinci dirumah.
2. Bermainlah dengan kelinci selama beberapa menit setiap hari. Saat sudah terjalin ikatan, sikelinci akan membiarkan Anda menyentuhnya lebih sering, bahkan membiarkan Anda
menggendongnya.
5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)
14/18
3. Lakukan pemeriksaan seluruh tubuh kelinci selama sesi bermain. Periksa dengan lembut
telinga, mata, kaki, tumit, kuku/cakar, perut, punggung, dan gigi kelinci sesuai dengan petunjuk
atau instruksi dokter hewan.
4. Amati kondisi normal kelinci sehingga Anda akan segera mengenali jika terjadi sesuatu yang
tidak biasa seperti benjolan, luka, atau memar.
Perhatikan apakah ada sesuatu di telinganya, apakah perutnya nampak penuh atau kencang, atau
jika giginya nampak keluar garis.
5. Periksa warna urinnya setiap hari. Normalnya urin berwarna oranye, kuning, atau kecoklatan.Jika Anda tidak yakin apakah urinnya normal atau tidak, minta dokter hewan untuk menguji
sample urin kelinci Anda.
5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)
15/18
BAB III
KERANGKA KONSEP
3.1Kerangka Konsep
Kerangka konseptual penelitian menurut Sapto Haryoko dalam Iskandar (2008: 54)
menjelaskan secara teoritis model konseptual variabel-variabel penelitian, tentang
bagaimana pertautan teori-teori yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian yang
ingin diteliti, yaitu variabel independen dengan variabel dependen.
Analisis Penyakit Diare Pada Anak kelinci
Kelinci
Anggora
Kelinci fuzzy
lopkelinci hotot kelinci dwa
Diare
janis-jenis anak kelinci
5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)
16/18
3.2Hipotesis
Dari kerangka konsep ditas dapat ditarik suatu hipotesis, yaitu penyebab diare pada anak
kelinci disebabkan oleh pertumbahan bakteri yang terdapat di pakan dan kandangnya.
Sehingga sangat di perlukan untuk memperhatikan sanitasi lingkungan yang bersih dan
jenis pakan yang diberikan serta suhu lingkungan yang hangat untuk anak kelinci agar
terhidar dari penyakit diare yang sangat sensitive terhadap angini yang menyebabkan
kematina. Apabila kelinci tersebut suda terjangkit diare segrah melakukan penangannan
dengan menganti pakan yang bahas menjadi pakan kering contohnya pellet atau bias jiga
denga pemberian daun pisang atau daun papaya yang layu agar terhindar dari penyakit diare
dan kembung yang sering dialami serta pemberian obat-obatan.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
IV.1 Jenis Penelitian
4.3.1 Populasi dan Sampel
4.3.1.1 Populasi
Dalam penelitian ini populasi berasal dari beberapa jenis anak kelinci yang akan dijadikan
sebagai eksperimen di peternakan milik bapak suryadi di kab.Gowa selamapenelitian
berlangsung, sebanyak 10ekor anak kelinci.
5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)
17/18
4.3.1.2 Sampel
IV.2.1 Cara Pengambilan Sampel
Cara pengambilan sampel dilakukan dengan cara biopsi. Kemudian, dilakukan eksperimen dilaboratorium untuk dilihat sistem pencernaan.
IV.2.2 Jumlah Sampel
Jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 10 ekor anak kelinci.
IV.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. (mencari
wawancara diare kelici)Observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan
menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.
Dalam kegiatan sehari-hari, kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu.
Observasi ini digunakan untuk penelitian yang telah direncanakan secara sistematik
tentang Analisis Diare pada anak kelinci. Tujuan menggunakan metode ini untuk mencatat
hal-hal yang menyebabkan Diare pada anak kelinci.
IV.4 Analisis Data
Data penelitian yang dikumpulkan bersifat deskriptif(mencari analisif jenis data penelitian).---
-Proses kerja penelitian dilakukan dengan menggunakan perspektif etik, yaitu dengan
mengutamakan pandangan dan pendirian responden terhadap sistuasi yang dihadapinya. Peneliti
meminimalkan perspektif etik dengan tujuan mereduksi subjektivitas data yang dihimpun.
IV.5 Alur Penelitian
Penelitian dilakukan secara observasieksperimen di lapangan menggunakan Rancangan
AcakKelompok (Steel dan Torrie, 1993) dengan 7 perlakuan lama penyimpanan pada suhu
ruang, yaitu pengukuran awal (Po), 2 jam penyimpanan (P2), 4 jam penyimpanan (P4), 6 jam
penyimpanan (P6), 8 jam penyimpanan (P8), 10 jam penyimpanan (P10) dan 12 jam
5/27/2018 Bab i Metodologi (Adawia-o11111276)
18/18
penyimpanan (P12), setiap perlakuan diulang 4 kali. Menggunakan 28 ekor ayam broiler
berumur 6 minggu yang dikelompokan menjadi empat kelompok, tiap kelompok terdiri dari 7
ekor dan dipotong dengan metode Kosher dengan waktu yang berbeda sebagai kelompok
ulangan, selanjutnya dilakukan karkasing, daya ikat air dan susut masak dari daging bagian dada,
kemudian karkas digantung pada suhu ruang dan dilakukanpengukuran yang sama setiap 2 jam
selama 12 jam penyimpanan.
Dengan mengambil anak kelinci di kandang yang suda tidak disapihi oleh induknya,
memberikan perlakuan menempatkan anak (teknik biopsi pada kelinci) ,