Bab 2 Metodologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Metodologi penyusunan DED Jembatan Walahar

Citation preview

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    1/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    Bab 2

    Pendekatan dan MetodologiFS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar

    Pada Bab 2 ini disampaikan metodologi pelaksanaan kegiatan yang meliputi pemahamandan tanggapan terhadap kerangka acuan kerja, pendekatan dan metodologi pelaksanaanpekerjaan. Pada dasarnya pendekatan metodologi merupakan bagian terpenting dalammenyelesaikan kajian ini sesuai dengan maksud dan tujuan dari kerangka acuan kerja.Metodologi berisikan rangkaian kegiatan secara sistematis prosedur pelaksanaan kegiatanini sehingga dihasilkan kajian yang dapat menjadi pedoman untuk pengembanganinfrastruktur jembatan yang terintegrasi di sekitar Bendung Walahar.

    2.1 Pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja

    Berdasarkan hasil kajian awal terhadap kerangka acuan kerja (KK! dapat dipahamibeberapa pokok yang dijadikan sebagai landasan dalam menyusun pekerjaan "#$%MB&' ) #%K)&* B%'+' W-* Kabupaten Karawang yang meliputi/

    0. )su #trategis yang menjelaskan mengenai beberapa pokok dan gambaran secarajelas dan komprehensif mengapa pekerjaan ini perlu dilakukan sehingga dapat

    dijadikan sebagai landasan penting bagi konsultan untuk memahami secara jelas danterarah sehingga mampu menterjemahkan apa yang diinginkan dari pekerjaan ini1

    2. -ingkungan #trategis yang menjelaskan beberapa faktor pengaruh yang akanmempengaruhi dalam proses pekerjaan ini1

    3. -ingkup Pekerjaan yang menjelaskan lingkup substansi, lingkup pelaksanaanpekerjaan, lingkup lokasi pekerjaan, lingkup alokasi waktu dan alokasi tenaga ahli1

    4. asil Pekerjaan yang menjelaskan mengenai rangkaian output,outcomedan benefitberdasarkan input danprocess yang telah dilakukan sehingga dihasilkan keluaranpekerjaan sesuai dengan amanat pada KK.

    2.1.1 Isu Strategis

    #ebagaimana dijelaskan dalam KK bagian 0, hasil kajian konsultan terhadap KK, terdapatbeberapa isu strategis yakni/

    0. Percepatan pertumbuhan ekonomi salah satu indikatornya adalah cepatnyapembangunan transportasi. Penyediaan jaringan infrastruktur transportasi di suatuwilayah tidak dapat dilepaskan dari kepentingan pembangunan ekonomi dankewilayahan setempat. Pemahaman yang mendalam terhadap interaksi antarapengembangan wilayah dengan kebutuhan jaringan infrastruktur transportasimerupakan hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam perencanaanpengembangan jaringan infrastruktur transportasi di suatu wilayah.

    2. Kecamatan 5iampel merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Karawang yangsedang berkembang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. +ntuk itu dibutuhkan

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-1

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    2/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    prasarana transportasi yang memadai. #alah satunya melalui penyediaaninfrastruktur jembatan di sekitar Bendung Walahar dimana keberadaan jembatantersebut sangat membantu masyarakat sekitar Bendung Walahar dalam melakuanakti6itas dan mobilitas dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat. "aktor yangtidak kalah pentingnya di Kecamatan 5iampel adalah telah tersedianya #arana 7lah

    *aga ayung 'asional sehingga untuk mencapai ke tempat tersebut dibutuhkaninfrastruktur yang memadai.

    3. Keberadaan jembatan yang ada pada saat ini adalah merupakan jembatanpelayanan untuk operasional Bendung Walahar yang dipakai sementara untukjembatan umum, sehingga untuk menjaga kestabilan dan keamanan konstruksibendung yang usianya sudah cukup tua dibutuhkan jembatan baru sebagai jembatanmobilitas umum.

    4. Perlunya perencanaan pembangunan infrastruktur jembatan baru di sekitar BendungWalahar di Kecamatan 5iampel sebagai jembatan mobilitas umum. #ebagai tahapawal dari perencanaan pembangunan dilakukan melalui kegiatan studi kelayakan8"#.iharapkan dengan kegiatan ini dapat diperoleh pedoman dalam menyiapkan

    pengembangan infrastruktur jembatan yang terintegrasi di sekitar Bendung Walahar.

    2.1.2 Lingkungan Strategis

    &erdapat sejumlah perkembangan lingkungan strategis sebagai faktor eksternal yang telahdan akan terus mempengaruhi proses perencanaan pembangunan jembaran di sekitarBendung Walahar Kabupaten Karawang. Perkembangan lingkungan strategis tersebut dapatdikelompokkan sebagai berikut/

    0. %ra otonomi daerah yang berkembang saat ini menuntut adanya tingkat pelayananyang optimal bagi masyarakat yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

    2. Perkembangan penduduk, sosial ekonomi dan wilayah, menempatkan kebutuhaninfrastruktur jembatan baru di sekitar Bendung Walahar sudah sangat mendesak.

    3. Keterbatasan sumber pendanaan yang dimiliki pemerintah daerah membutuhkanadanya keterlibatan berbagai pihak dalam menyelenggarakan infrastruktur ke9P+9an.7leh karena itu, fasilitasi terhadap keterlibatan masyarakat8swasta dalampembangunan infrastruktur harus terus dilakukan oleh pemerintah daerah.

    2.1.3 Lingkup Pekerjaan

    engan memahami scope8cakupan pekerjaan, diharapkan pekerjaan ini dapat diselesaikan

    sesuai dengan kerangka waktu dan substansi yang diinginkan. 5akupan pekerjaan ini dapatdilihat dari/

    0. -ingkup #ubstansi/ sebagaimana disampaikan dalam Kerangka cuan Kerja, bagian2, maksud dan tujuan studi ini adalah/

    a. Maksud dari pekerjaan ini adalah menyiapkan studi kelayakan untukpengembangan infrastruktur jembatan yang terintegrasi di sekitar BendungWalahar.

    b. &ujuan penyusunan studi kelayakan ini adalah /

    Mengidentifikasikan permasalahan lalu lintas yang ada yang mempunyaipengaruh terhadap kondisi sekarang.

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-2

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    3/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    Melakukan analisis pemilihan alternatif pemecahan masalah khususnyamengenai jembatan yang dapat direkomendasikan secara teknis danekonomi.

    Mengidentifikasikan lokasi jembatan yang selaras dengan perencanaan

    pembangunan lainnya dan mempersiapkan desain teknis awal melaluikomparasi dan justifikasi optimum.

    +ntuk mencapai lingkup substansi diperlukan metodologi pelaksanaan pekerjaanyang komprehensif dan terarah sesuai lingkup kegiatan termasuk didalamnyamengidentifikasi kebutuhan data dan analisis yang akan dilakukan.

    2. -ingkup Pelaksanaan Pekerjaan/ sebagaimana disampaikan dalam Kerangka cuanKerja bagian 3, lingkup pekerjaan secara garis besar meliputi/

    a. Pelaksanaan #ur6ei dan Pengumpulan ata

    #ur6ey instansional meliputi/ pengumpulan data sekunder (antara lain/data potensi wilayah, data kependudukan, data perekonomian wilayah,

    kebijakan pemerintah, data transportasi eksisting, data geologi, datatopografi dan rupa bumi, data meteorologi, hidrologi dan hidrometri,studi9studi terkait yang sudah ada!dan sur6ey wawancara.

    Pengumpulan data primer, melalui pengamatan terhadap terhadapkondisi/ sur6ei 6olume lalu lintas, waktu tempuh dan kecepatanperjalanan, sur6ei kekuatan tanah di lokasi rencana jembatan sebagaimasukan dalam desain struktur yang menyatu dengan lingkungansekitar, sur6ei topografi untuk memperoleh gambaran kondisi topografilapangan dan bentukan landscapedi sekitar proyek.

    b. nalisis dan Peramalan -alu -intas

    nalisis ini mencakup kegiatan analisis potensi pembangkit lalu lintas sertapenentuan metode peramalan yang sesuai dengan kebutuhan. Bagian iniadalah penting dalam studi ini, untuk itu pelaksanaan analisis lalu lintas dantata guna lahan harus diteliti yang mencakup lalu lintas normal (e:isting traffic!dan lalu lintas yang dibangikitkan atau ditarik. nalisis dan peramalan lalulintas dilakukan untuk perencanaan dalam jangka waktu 0; tahun, 2; tahun,dan

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    4/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    e. nalisis Kelayakan

    nalisis kelayakan pada garis besarnya berusaha untuk mengetahui seberapabesarnya kualitas dan kuantitas manfaat dari adanya proyek dibandingkandengan biaya (konstruksi dan pemeliharaan! selama usia proyek, dimanabiaya tersebut telah dihitung dengan pembebasan tanah. Kriteria ekonomisyang menggambarkan kelayakan suatu proyek meliputi B85 *atio (B5*!,%conomic )nternal *ate of *eturn (%)**!, 'et Present =alue ('P=!, pay backperiod dan lain sebagainya. nalisis ini memandang Pemda sebagai penyedialayanan umum sehingga dengan dibangunnya fasilitas ini akan memberikeuntungan bagi masyarakat Kabupaten Karawang.

    f. *ekomendasi

    *ekomendasi diperlukan mengenai layak atau tidaknya proyek untukdilaksanakan, alternatif lokasi, alternatif desain, jenis konstruksi dan perkiraanbiaya.

    3. -ingkup -okasi Pekerjaan/ sebagaimana disampaikan dalam Kerangka cuan Kerja,

    lokasi kegiatan ini adalah di #ekitar Bendung Walahar Kecamatan 5iampelKabupaten Karawang. +ntuk itu fokus pengambilan data9data dilakukan pada lokasitersebut.

    4. -ingkup Metodologi/ Beberapa metoda yang dapat digunakan adalah/ sur6eyinstansional, obser6asi lapangan, wawancara narasumber dan responden, analisiskualitatif, o6erlay peta dan analisis kuantitatif. +ntuk itu perlu disusun metodologipelaksanaan pekerjaan.

    ; hari atau 3 (tiga! bulan kalenderterhitung sejak dikeluarkan #urat Perintah mulai Kerja (#PMK!. #elama jangka waktutersebut, Konsultan akan mengatur tahapan9tahapan pelaksanaan pekerjaan yang

    meliputi/ sur6ey dan pengumpulan data, analsiis dan studi kelayakan.

    ?. -ingkup &enaga hli/ sebagaimana disampaikan dalam Kerangka cuan Kerja,tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini adalah sebanyak ? orang tenagaahli dengan salah satu tenaga ahli sebagai Ketua &im. +ntuk mendukung kelancaranpelaksanaan pekerjaan dibutuhkan beberapa tenaga pendukung seperti sur6eyor,drafter, operator komputer serta tenaga administrasi dan keuangan.

    2.1.4 Hasi Pekerjaan

    #ebagai hasil pekerjaan diwujudkan dalam output, outcome dan benefit yang aman

    merupakan hasil pekerjaan berdasarkan input dan process yang telah dilakukan. Bagian9bagian dari hasil pekerjaan disampaikan sebagai berikut/

    0. Output (hasil8keluaran!, merupakan hasil yang diharapkan menjadi keluaran dari studiini. Berdasarkan KK bagian ? disampaikan keluaran dari pekerjaan ini yakni/berbentuk laporan studi. -aporan yang disajikan akan dipresentasikan oleh Konsultandan kemudian tim yang mewakili instansi9instansi terkait akan memberikanmasukan8saran8koreksi untuk penyempurnaan hasil pekerjaan. -aporan yangdihasilkan meliputi/ -aporan Pendahuluan, -aporan ntara, -aporan khir #ementaradan -aporan khir.

    2. Outcome (sasaran!, merupakan harapan yang diinginkan setelah aplikasi keluaranstudi ini. iharapkan diperoleh hasil studi yang dapat dijadikan acuan dan dasar

    dalam perencanaan infrastruktur jembatan di sekitar Bendung Walahar dan dapatdijadikan bahan kebijakan selanjutnya oleh Pemerintah Kabupaten Karawang.

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-4

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    5/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    3. Benefit (manfaat!, merupakan manfaat yang akan diperoleh dengan aplikasi studi inisesuai dengan KK bagian 3 yaitu terwujudnya pembangunan infrastruktur jembatandi sekitar Bendung Walahar sebagai prasarana transportasi untuk menunjangmobilitas masyarakat sehingga tercapai pertumbuhan ekonomi dan targetpembangunan.

    2.1.! Kerangka Pemahaman Peaksanaan Pekerjaan

    *angkaian pemahaman kerangka acuan kerja membentuk suatu siklus inputprocess

    output outcome benefit sebagai alur piker pelaksanaan pekerjaan. Input merupakan

    instrumen masukan dari pekerjaan ini yang meliputi/ isu strategis (Sub Bab 2.1.1! danlingkungan strategis (Sub Bab 2.1.2! Process merupakan instrumen proses lingkuppekerjaan yang dilakukan yang dinyatakan dalam lingkup pekerjaan (Sub Bab 2.1.3!.Output, outcome danbenefitmerupakan instrumen hasil pekerjaan (Sub Bab 2.1.4!. Berikutini pada "ambar 2.1 disampaikan alur pikir pelaksanaan pekerjaan yang membentuk siklusinputprocessoutputoutcomebenefit.

    2.2 Pendekatan Pen#eesaian Peaksanaan Pekerjaan

    alam KK sudah secara jelas menyampaikan beberapa hal pokok sebagai latar belakang,maksud dan tujuan, lingkup, lokasi dan metodologi kegiatan. +ntuk menyelesaikan seluruhkegiatan diperlukan pendekatan9pendekatan dari lingkup kegiatan studi sebagai responspositif agar proses dan hasil pekerjaan ini dapat maksimal sebagaimana yang diharapkandalam KK.

    2.2.1 Lingkup Anaisis Pengembangan $ia#ah

    Peran )nfrastruktur &ransportasi Bagi Pertumbuhan %konomi

    Penyediaan jaringan infrastruktur transportasi di suatu wilayah tidak dapat dilepaskan darikepentingan pembangunan ekonomi dan kewilayahan setempat. Pemahaman yangmendalam terhadap interaksi antara pengembangan wilayah dengan kebutuhan jaringaninfrastruktur transportasi merupakan hal mendasar yang perlu diperhatikan dalamperencanaan pengembangan jaringan infrastruktur transportasi di suatu wilayah.

    #iklus peran jaringan jalan secara umum bagi pengembangan wilayah disampaikan pada"ambar 2.2. )n6estasi pada jaringan infrastruktur transportasi (berupa kegiatan

    pembangunan dan peningkatan jaringan infrastruktur transportasi! akan mempengaruhikondisi dan kinerja jaringan infrastruktur transportasi (network!, karakteristik kebutuhanperjalanan (travel markets!, dan dampak8externalities (seperti/ biaya transportasi, polusi,dlsb!. asil8dampak dari perubahan kondisi dan kinerja jaringan infrastruktur transportasimemberikan @accessibility-effectA dalam konteks aksesibilitas terhadap moda, jaringantransport, lokasi, dan waktu. @Accessibility-effectA menstrimulasi sejumlah dampaklangsung8terukur (@real effectA! terhadap sejumlah faktor ekonomi, seperti/ produkti6itas,perubahan lokasi perumahan dan industri, perubahan pada keputusan dalam kegiatanproduksi maupun konsumsi, dan perubahan dalam aglomerasi ekonomi wilayah.

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-5

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    6/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    "ambar 2.1lur Pikir Pelaksanaan Pekerjaan

    Perubahan mendasar pada faktor ekonomi akan mempengaruhi sistem ekonomi wilayahmenuju ke titik keseimbangan baru, optimalisasi penggunaan sumber daya, percepatandinamika ekonomi wilayah. #ecara lebih terukur hal ini akan menghasilkan perubahan padaoutput (P*B! perkapita, kebutuhan sumber daya, dan perkembangan in6estasi.

    Perubahan pada besaran ekonomi wilayah tersebut mengakibatkan adanya pertumbuhanakti6itas dan permintaan perjalanan yang berdampak pada berubahnya tingkat aksesibilitas

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-6

    INP

    UT

    PR

    OC

    ESS

    OU

    TP

    U

    T

    OU

    TCO

    ME

    BENEFIT

    %utc&me 'Sasarana(%utc&me 'Sasarana(

    &ersedianya hasil studi yang dapat dijadikan acuan dan dasardalam perencanaan infrastruktur jembatan di sekitar BendungWalahar dan dapat dijadikan bahan kebijakan selanjutnya olehPemerintah Kabupaten Karawang

    &ersedianya hasil studi yang dapat dijadikan acuan dan dasardalam perencanaan infrastruktur jembatan di sekitar BendungWalahar dan dapat dijadikan bahan kebijakan selanjutnya olehPemerintah Kabupaten Karawang

    Lingkup PekerjaanLingkup Pekerjaan

    Pelaksanaan sur6ey dan pengumpulan datanalisis dan peramalan lalu lintasPenyusunan desain teknis awal dan anlisis kebutuhan

    biayanalisis manfaat proyeknalisis kelayakan*ekomendasi

    Pelaksanaan sur6ey dan pengumpulan datanalisis dan peramalan lalu lintasPenyusunan desain teknis awal dan anlisis kebutuhan

    biayanalisis manfaat proyeknalisis kelayakan*ekomendasi

    Isu StrategisIsu Strategis

    Percepatan pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan transportasiPerkembangan dan pertumbuhan kecamatan 5iampel membutuhkan prasarana

    transportasi memadaiKeberadaan jembatan saat ini hanya untuk pelayanan operasional Bendung Walahar dan

    dipakai sementara untuk jembatan umumPerlunya perencanaan pembangunan melalui studi kelayakan infrastruktur jembatan baru

    di sekitar Bandung Walahar sebagai jembatan mobilitas umum

    Percepatan pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan transportasiPerkembangan dan pertumbuhan kecamatan 5iampel membutuhkan prasarana

    transportasi memadaiKeberadaan jembatan saat ini hanya untuk pelayanan operasional Bendung Walahar dan

    dipakai sementara untuk jembatan umumPerlunya perencanaan pembangunan melalui studi kelayakan infrastruktur jembatan baru

    di sekitar Bandung Walahar sebagai jembatan mobilitas umum

    Lingkungan StrategisLingkungan Strategis

    %ra otonimi daerah menuntut adanya tingkat pelayanan optimal kepada masyarakatPerkembangan penduduk, sosial ekonomi dan wilayahKeterbatasan sumber pendanaan

    %ra otonimi daerah menuntut adanya tingkat pelayanan optimal kepada masyarakatPerkembangan penduduk, sosial ekonomi dan wilayahKeterbatasan sumber pendanaan

    %utput 'Hasi)Keuaran(%utput 'Hasi)Keuaran(

    -aporan studi yang terdiri dari -aporan Pendahuluan, -aporan

    ntara -aporan khir #ementara dan -aporan khir

    -aporan studi yang terdiri dari -aporan Pendahuluan, -aporanntara -aporan khir #ementara dan -aporan khir

    Bene*it '+an*aat(Bene*it '+an*aat(

    &erwujudnya pembangunan infrastruktur jembatan di sekitarBendung Walahar sebagai prasarana transportasi untuk menunjangmobiloitas masyarakat sehingga tercapai pertumbuhan ekonomidan target pembangunan

    &erwujudnya pembangunan infrastruktur jembatan di sekitarBendung Walahar sebagai prasarana transportasi untuk menunjangmobiloitas masyarakat sehingga tercapai pertumbuhan ekonomidan target pembangunan

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    7/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    jaringan jalan. Kondisi ini menuntut adanya in6estasi pada jaringan infrastruktur transportasiuntuk memperbaiki kondisi melalui pembangunan dan peningkatan serta menambahkapasitas infrastruktur transportasi melalui pengembangan jaringan infrastruktur transportasi.

    "ambar 2.2Peran $aringan )nfrastruktur &ransportasi

    bagi Pengembangan %konomi dan Wilayah(Sumber/ diambil dari buku Banister, dan Berechman (2;;;! Transport Investment andEconomic evelopment, +5- Press, &aylor C "rancis roup, -ondon, +K.!

    )nteraksi &ransportasi dan Perkembangan Wilayah

    )nfrastruktur transportasi mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional.)nfrastruktur transportasi merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi, sosialbudaya, politik, pertahanan dan keamanan serta dipergunakan untuk kemakmuran rakyat.)nfrastruktur transportasi berfungsi sebagai sarana dan prasarana untuk mendistribusikanbarang dan jasa dalam menggerakan perekonomian masyarakat. +ntuk itu, penyediaaninfrastruktur transportasi diarahkan menuju infrastuktur transportasi yang handal, bermanfaatdan berkelanjutan untuk mendukung terwujudnya masyarakat yang sejahtera, adil, amandan damai.

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-7

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    8/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    engan begitu besarnya peranan jaringan infrastruktur transportasi bagi roda perekonomiandan begitu besarnya nilai aset jaringan infrastruktur transportasi ini mengharuskan kondisidan kinerja infrastruktur transportasi di suatu wilayah harus selalu dijaga dan ditingkatkanuntuk mendukung percepatan dan pemerataan pembangunan terutama pada wilayah yang

    masih dikategorikan sebagai wilayah terpencil dan terpelosok.

    Pengembangan infrastruktur transportasi tidak akan terlepas dari rencana pengembangantata ruang wilayah. #etiap pengembangan tata ruang akan selalu memerlukan dukungandari penyediaan jaringan transportasi dan sebaliknya pengembangan sistem jaringantransportasi akan mempengaruhi pola dan perkembangan tata ruang di sekitarnya di manaperbaikan akses akan memberikan dorongan terciptanya pertumbuhan kegiatan suatuwilayah (dapat dilihat pada "ambar 2.2!. engan kata lain fungsi jaringan transportasiadalah menyediakan akses keluar8masuk guna lahan (access function! dan kelancaran lalulintas (mobility function! dalam rangka menunjang semua kegiatan masyarakat danpemerintah yang memerlukan adanya perpindahan orang, barang dari satu tempat ketempat lain karena tidak semua kegiatan dapat dilaksanakan dalam satu lokasi saja.

    &ransportasi Merupakan &olak +kur )nteraksi antar Wilayah

    #eperti disampaikan di atas, pada dasarnya suatu wilayah tertentu bergantung pada wilayahlainnya. i antara wilayah9wilayah terdapat wilayah tertentu yang memiliki kelebihandibandingkan yang lain sehingga wilayah tersebut memiliki beberapa fasilitas yang mampumelayani kebutuhan penduduk dalam radius yang lebih luas, sehingga penduduk padaradius tertentu akan mendatangi wilayah tersebut untuk memperoleh kebutuhan yangdiperlukan.

    !orlok "#$%%& menyampaikan ba'wa akibat adanya perbedaan tin(kat kepemilikansumberdaya dan keterbatasan kemampuan wilaya' dalam mendukun( kebutu'an penduduk

    suatu wilaya' menyebabkan ter)adinya pertukaran baran(, oran( dan )asa antar wilaya'*

    Pertukaran ini diawali dengan proses penawaran dan permintaan. #ebagai alat batu prosespenawaran dan permintaan yang perlu dihubungkan menuju wilayah lain diperlukan jaringantransportasi sehingga dapat membantu mobilitas pergerakan orang, barang dan jasa.

    alam kehidupan manusia diperilukan ruang tempat tinggal yang disebut permukiman yangterbentuk dari unsure9unsur workin(, opportunities, circulation, 'ousin(, recreation, andot'er livin( facilities(adi sabari Dunus, 0>EF!. +nsur circulationadalah jaringan transportasidan komunikasi yang ada dalam permukiman. #istem transportasi dan komunikasi meliputisistem internal dan eksternal. $enis yang pertama membahas system jaringan yang adadalam kesatuan permukiman itu sendiri. $enis yang keduan keadaan kualitas dan kuantitas

    jaringan yang menghubungkan permukiman satu dengan permukiman lainbya di dalam satukesatuan pemikiran.

    Keterhubungan antar suatu wilayah dari asal menuju tujuan perlu dihubungkan satu samalain dengan suatu jaringan (network! dalam ruang yang berwujud sistem jaringantransportasi. Pendapat Bintarto "#$%+& menyatakan ba'wa transportasi merupakan 'al yan(pentin( dalam suatu system, karena tanpa transportasi per'ubun(an antar suatu tempatden(an tempat lainnya tidak terwu)ud secara baik.

    -ebih lanjut, urst "#$.& menyatakan ba'wa interaksi antar wilaya' tercermin padakeadaan fasilitas transportasi serta aliran oran(, baran( maupun )asa* Transportasi

    merupakan tolak ukur dalam interaksi keruan(an antar wilaya' dan san(at pentin(peranannya dalam menun)an( proses perkemban(an suatu wilaya'*Wilayah dengan kondisigeografis yang beragam memerlukan keterpaduan antar jenis transportasi dalam melayani

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-8

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    9/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    kebutuhan pergerakan masyarakat. Pembangunan jaringan transportasi akan mendorongtumbuhnya fasilitas9fasilitas yang bernilai manfaat dan ekonomis.

    /llman menyatakan ada ti(a syarat untuk ter)adinya interaksi keruan(an, yaitu0

    #* 1omplementarity atau keter(antun(an karena adanya perberdaan demand dan supplyantar daera'*

    +* Intervenin( opportunity atau tin(kat peluan( atau daya tarik untuk dipili' men)adidaera' tu)uan per)alanan*

    2* Transferability atau tin(kat peluan( untuk dian(kut atau dipinda'kan dari suatu tempatke tempat lain yan( dipen(aru'i ole' )arak yan( dicerminkan den(an ukuran waktudan atau biaya*

    )ntinya dari penjelasan di atas adalah akti6itas penduduk yang meningkat perlu dijadikanperhatian dalam merumuskan kebiajakn di bidang transportasi karena manusia senantisasmemerlukan transportasi dalam membantu proses pegerakannya. al ini memerlukan

    sesuatu hal yang merupakan ketergantungan sumberdaya antar tempat. al inimenyebabkan proses interaksi antar wilayah yang tercermin pada fasilitas transportasi.

    ksesibilitas &ransportasi

    #alah satu hal yang penting dalam transportasi dengan perkembangan wilayah adalahaksesbilitas yang didefinisikan sebagai kemampuan atau keadaan suatu wilayah, region,ruang untuk dapat diakses oleh pihak luar baik secara langsung maupun tidak langsung.Pemban(unan perekonomian suatu desa men)adi kian lambat dan ter'ambat 'anya karenaminimnya sarana transportasi yan( ada "ensi !ar(aretta, +333&*

    ksesibilitas yang baik juga akan mendorong minat swasta dan masyarakat untukmengin6etasikan modalnya dalam rangka pengembangan wilayah. engan demikian akanmemajukan kegiatan perekonomian masyarakat dan dapat mengurangi kesenjanganpembangunan antar wilayah yang memiliki potensi sama atau berbeda.

    2.2.2 Lingkup Anaisis dan Peramaan Lau Lintas

    +ntuk perencanaan jembatan perlu diketahui besarnya 6olume lalulintas sekarang danprakiraan lalulintas masa depan yang akan membebani jembatan. +ntuk perencanaanjembatan perlu keterangan tambahan mengenai jumlah dan berat dari berbagai jeniskendaraan berat yang ada dalam arus lalulintas tersebut.

    da beberapa jenis lalulintas yang mungkin terjadi di jalan yang sedang ditinjau, yaitulalulintas normal (normal traffic!, lalulintas teralih (diverted traffic!, lalulintas alih moda,lalulintas terbangkit ((enerated traffic!, lalulintas yang merubah tujuan, dan lalulintas yangterpendam (suppressed traffic!. Berikut penjelasan masing9masing jenis lalulintas yakni/

    0. -alulintas normal adalah lalulintas yang diharapkan tumbuh secara normal di wilayahstudi yang tidak dipengaruhi dengan adanya proyek.

    2. -alulintas teralih merupakan pertambahan lalulintas akibat beralihnya lalulintas darirute lain yang paralel. sal dan tujuan dari perjalanan tidak berubah. lihan ini terjadikarena alasan ekonomis, dimana para pelaku perjalanan akan memperoleh manfaatdari berkurangnya biaya perjalanan akibat memanfaatkan proyek.

    3. -alulintas moda alih merupakan lalulintas tambahan yang terjadi akibat beralihnyaperjalanan dari moda lain ke moda jalan. sal dan tujuan dari perjalanan tidak berubah,hanya modanya saja yang berubah. lihan ini terjadi karena alasan ekonomis, dimana

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-9

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    10/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    para pelaku perjalanan akan memperoleh manfaat dari mengalihkan moda perjalananakibat adanya proyek.

    4. -alulintas terbangkit merupakan lalulintas baru yang belum ada sebelumnya.Bangkitnya perjalanan ini terjadi karena turunnya biaya perjalanan akibat adanyaproyek. Perjalanan yang sebelumnya tidak layak secara ekonomis menjadi layak untukdilaksanakan.

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    11/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    -alulintas dalam arah sibuk pada jam sibuk turut menentukan beban yang yangmempengaruhi jembatan. istribusi dalam jurusan sibuk dinyatakan dengan faktor #P yangdiperoleh dari analisis data 6olume lalulintas. +ntuk nilai patokan faktor #P dapat dilihat padapedoman yang berlaku.

    =$P dalam arah sibuk G =$P : #P 0;;

    dengan pengertian /

    =$P G 6olume jam perencanaan 1

    #P G distribusi dalam jurusan sibuk (directional split!, H.

    Prakiraan lalulintas pada tahun9tahun berikutnya setelah tahun dasar diperoleh melalui suatumodel prakiraan. Model prakiraan tersebut dapat merupakan suatu ekstrapolasi dari datahistoris, atau merupakan hasil proses perencanaan transportasi yang lebih komprehensif.Proses perencanaan transportasi tersebut setidaknya mengikuti kaidah yang laIim dalamteori perencanaan transportasi yang terdiri atas/

    0. Model bangkitan perjalanan (trip (eneration!.

    2. Model distribusi perjalanan (trip distribution!.

    3. Model pemilihan moda transportasi (modal split!.

    4. Model pembebanan lalulintas (traffic assi(nment!.

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    12/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    +ntuk memudahkan perancangan geometri dari jalan dikenal beberapa kelas jalan. danyakelas jalan ini mengurangi jumlah alternatif geometri jalan yang dapat dipertimbangkan.

    Penampang jalan tergantung pada 6olume lalulintas yang diperkirakan akan melewatinya,dan tingkat kinerja yang ingin dicapai dalam operasi. +ntuk prakiraan dari kinerja lalulintas

    selama operasi, harus mengacu pada metoda yang diberikan dalam pedoman yang berlaku.

    Bila menurut prakiraan akan terdapat banyak kendaraan lambat dan8atau kendaraan tidakbermotor dalam koridor yang ditinjau, maka dapat dipertimbangkan untuk menambah lebarjalan, ataupun menyediakan jalur khusus untuk kendaraan tidak bermotor8jalur lambat.

    $enis persimpangan jalan dan metoda pengendaliannya ditetapkan sesuai dengan hirarkijalan dan 6olume lalulintas rencana yang melewatinya. $enis pengendalian persimpangandapat berupa pengendalian tanpa rambu, dengan rambu hak utama, dengan alat pemberiisyarat lalulintas (P)--!, dengan jalan layang (flyo6er! dan underpass, atau denganpersimpangan tak sebidang lainnya. Perhitungan tentang persimpangan didasarkan padapedoman perencanaan persimpangan sebidang maupun tak sebidang dan pedoman lain

    yang berlaku.

    %le6asi rencana jalan juga dipengaruhi oleh tinggi rencana banjir sepanjang rute yangditinjau dan seluruh jalan dan jaringannya harus dilengkapi dengan marka dan rambu yangbaku seperti telah diatur dalam pedoman yang berlaku.

    2.2.3.3 Lingkup "e&&gi dan "e&teknik

    Konstruksi jalan dan jembatan meneruskan beban ke tanah. #epanjang suatu koridor jalankondisi geologi dan geoteknik dapat ber6ariasi. $enis tanah dasar dapat dikelompokkan

    menurut karakteristik geologi agar penyelidikan geoteknik dapat dilakukan secara terstrukturdan efisien. engan demikian ruas jalan terbagi atas beberapa segmen yang homogensecara geoteknik.

    Masing9masing jenis tanah perlu diteliti daya dukungnya. Bila konstruksi jalan akan beradapada galian, maka daya dukung tanah yang dipakai adalah yang berada pada ele6asirencana. Bila konstruksi akan berada pada timbunan, maka daya dukung dari tanahtimbunan perlu ditentukan sesuai jenis tanah timbunan yang diusulkan.

    +ntuk jalan antar kota yang baru, analisis geologi dan geoteknik perlu dilakukan lebihmendalam sehubungan dengan kondisi geologi kawasan, pekerjaan tanah, lokasi jembatan,ketersediaan bahan bangunan (Juarry!, dan pertimbangan lainnya, yang akan

    mempengaruhi aspek biaya pembangunan dan8atau pemeliharaan jalan.

    &anah dasar yang lembek mungkin perlu penanganan khusus berupa stabilisasi denganbahan tambahan, atau melalui konsolidasi dengan mengeluarkan air tanah. &anah lembekdalam jumlah terbatas dapat dibuang dan diganti dengan tanah urugan yang lebih baik.Pemilihan penanganan tergantung pada aspek pembiayaan. #ecara keseluruhan biayapekerjaan tanah dapat merupakan bagian yang signifikan dari biaya konstruksi total.

    aya dukung tanah dasar untuk keperluan perhitungan konstruksi perkerasan dinyatakandalam nilai 5B*. Penyelidikan untuk nilai 5B* harus dilakukan dalam jumlah yang cukup,sehingga mewakili masing9masing segmen homogen secara signifikan. +ntuk keperluanperhitungan pondasi jembatan, penyelidikan tanah perlu dilakukan ke arah bawah sampai

    mencapai tanah keras.

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-12

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    13/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    2.2.3.4 Lingkup Perkerasan /aan

    Perkerasan jalan berfungsi untuk menerima dan menyebarkan beban lalulintas ke tanahdasar secara ekonomis. $enis konstruksi jalan meliputi perkerasan lentur dan pekerasankaku. Penentuan jenis konstruksi disesuaikan dengan kondisi eksisting dan memperhatikan

    aspek ekonomis, dan merupakan konstruksi terbaik yang mungkin dilaksanakan, dan tidakperlu merupakan konstruksi terbaik secara teknis.

    Perancangan kekuatan konstruksi perkerasan jalan terutama dipengaruhi oleh bebanlalulintas yang melewatinya selama umur rencana, daya dukung tanah dasar, serta kondisilingkungan di sekitarnya. +ntuk jenis perkerasan lentur, beban lalulintas pada lajur yangdibebani paling besar menentukan kekuatan konstruksi dari keseluruhan konstruksiperkerasan. Berat gandar yang ber6ariasi dari lalulintas dikon6ersikan ke suatu bebangandar standar sebesar E,0? ton8eJui6alent standard a:le load (%#-!. engan demikianumur konstruksi perkerasan sebenarnya adalah dalam kemampuan melewatkan sejumlahtotal (jutaan! %#- selama umur rencana. +ntuk perhitungan perkerasan lenturmenggunakan metoda analisis komponen, yang mengacu pada pedoman perencanaan tebal

    perkerasan lentur 'omor Pt.&9;092;;29B.

    Pembangunan bertahap dari konstruksi perkerasan dapat merupakan alternatif yangekonomis. #uatu pembangunan bertahap akan menyebabkan ele6asi permukaan jalanmeninggi dan hal ini perlu diantisipasi sehubungan dengan keterkaitannya dengan prasaranasekelilingnya dan berubahnya ruang bebas di atas permukaan jalan.

    2.2.3.! Lingkup Hidr&&gi dan ,rainase

    ata hujan dapat diperoleh dari rekaman stasiun pengamatan hujan. ata hujan yang hilang

    atau tak terekam dapat diperkirakan dengan metoda perkiraan. asil analisis merupakanketerangan mengenai intensitas curah hujan.

    aerah aliran sungai merupakan daerah yang seluruh air hujannya akan mengalir lewatpermukaan ke satu sungai tertentu. Konstruksi jalan sebaiknya tidak mengganggupengaliran air ini.

    Pola drainase konstruksi jalan sejauh mungkin harus berusaha untuk mempertahankanpenyerapan air ke dalam tanah seperti kondisi sebelumnya. #asaran utama bukan lagimerupakan pengaliran air permukaan ke badan jalan terdekat dengan secepatnya.

    #asaran dari suatu sistem drainase jalan yang baik adalah /

    0. mengalirkan air hujan yang jatuh pada permukaan jalan ke arah luar.

    2. mengendalikan tinggi muka air tanah di bawah konstruksi jalan.

    3. mencegah air tanah dan air permukaan yang mengarah ke konstruksi jalan.

    4. mengalirkan air yang melintas melintang jalur jalan secara terkendali.

    ata hujan juga diperlukan untuk menentukan koreksi faktor regional pada perhitungan tebalperkerasan lentur dengan metoda analisis komponen. alam perhitungan dimensi saluran,salurannya dianggap sebagai saluran terbuka (open c'annel!.

    ata banjir didapatkan dari data yang ada pada tahun9tahun sebelumnya. Konstruksi jalan

    pada dasarnya tidak boleh terendam banjir. Melalui analisis statistik dapat ditentukan tinggibanjir rencana yang akan terjadi di sungai. Periode ulang untuk perhitungan banjir adalah 3mengenai buangan dari kendaraan bermotor, serta Peraturan Pemerintah 'omor 40tahun 0>>> tentang baku mutu udara.

    d. Kebisingan dan 6ibrasi

    Penilaian penetapan prakiraan dampak penting dan nilai ambang kebisinganmengacu pada pedoman teknis prediksi kebisingan akibat lalu lintas 'omor Pd. &9

    0;92;;49B dan Keputusan Menteri -ingkungan idup 'omor 4E80080>>? mengenaibunyi di lingkungan. #edangkan untuk penilaian prakiraan dampak penting dan nilai

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-15

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    16/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    ambang getaran86ibrasi mengacu pada Keputusan Menteri -ingkungan idup'omor 4>80080>>? mengenai getaran.

    3. spek lingkungan sosial, ekonomi dan budaya

    a. Penilaian penetapan prakiraan dampak penting kependudukan8sosial mengacupada pedoman teknis metode identifikasi dan analisis komponen sosial padapekerjaan konstruksi jalan, yang diterbitkan oleh epartemen Pekerjaan +mum danKeputusan Ketua Bapedal 'omor 22>80080>>? mengenai pedoman teknis kajianaspek sosial dalam penyusunan M-.

    b. Perubahan mata pencaharian.

    c. Pengaruh terhadap kekerabatan.

    d. anti kerugian dalam pengadaan tanah.

    e. Keamanan.

    f. Kesehatan masyarakat.

    g. Pendidikan.

    h. 5agar budaya dan peninggalan sejarah.

    i. %stetika 6isual.

    j. Perubahan pola interaksi.

    4. spek keselamatan jalan

    a. udit keselamatan lalulintas merupakan suatu kegiatan oleh badan yangindependen untuk menghasilkan usulan9usulan perbaikan rancangan. Perbaikan inidiharapkan akan meningkatkan keselamatan lalulintas pada alternatif solusi proyek

    jalan dan jembatan yang distudi. +sulan perbaikan ini harus diakomodasi dalamrancangan aspek teknis yang rele6an seperti tersebut di atas. +ntuk memastikanfaktor9faktor yang perlu diperbaiki berkaitan dengan keselamatan, dapat merujukpada pedoman audit keselamatan yang berlaku.

    b. *ancangan proyek yang baik diharapkan meningkatkan keselamatan lalulintas, dandapat meliputi aspek sebagai berikut /

    interaksi lalulintas kendaraan dengan lingkungan sepanjang jalan yangterkendali.

    pemisahan kendaraan lambat dari kendaraan cepat.

    menciptakan arus lalulintas dengan kecepatan yang seragam, sehinggakonflik internal menjadi minimal.

    pengendalian konflik antara pejalan kaki dengan lalulintas kendaraan.

    pengendalian persimpangan jalan yang sesuai dengan hirarki dari jalan yangberpotongan.

    ketersediaan rambu dan marka yang lengkap untuk memandu para penggunajalan.

    c. Kelengkapan rambu dan marka akan mendukung keselamatan lalulintas. Biayarambu dan marka menjadi komponen biaya konstruksi, dan dari biaya pemeliharaanjalan dan jembatan sepanjang umur rencana.

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-16

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    17/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    d. Biaya kecelakaan lalulintas merupakan komponen dari biaya proyek selama umurrencana. Pengurangan biaya kecelakaan akan menjadi manfaat dari proyek. Biayakecelakaan dihitung sebagai hasil perkalian jumlah kecelakaan dengan biayasatuan kecelakaan, menurut klasifikasi dari kecelakaan. apat dilihat padapedoman perhitungan biaya kecelakaan yang berlaku.

    2.2.4 Lingkup Anaisis +an*aat Prek

    Manfaat dari proyek ini pada umumnya dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu manfaatlangsung bagi pemakai jalan serta manfaat tidak langsung yang dapat dinikmati bagipengguna jalan lainnya.

    nalisis akan mencakup komponen sebagai berikut/

    a. Penghematan biaya operasional kendaraan.

    b. Penghematan waktu perjalanan.

    c. Manfaat bagi perkembangan daerah.

    d. spek9aspek lainnya yang memberikan manfaat.

    2.2.! Lingkup Anaisis Kea#akan

    #ecara garis besar e6aluasi kelayakan ekonomi yang dilakukan, meliputi /

    a. analisis ekonomi, terdiri atas/ benefit cost ratio (B859*!1 net present value ('P=!1economic internal rate of return (%)**!1 first year rate of return ("D**! dan breakevent point(B%P!

    b. analisis kepekaan8sensiti6ity analysis.

    alam menge6aluasi kelayakan suatu proyek, dapat dilakukan dengan menganalisis kelimakomponen tersebut di atas, atau apabila memungkinkan, dapat menganalisis hanya dengandua atau lebih dari kelima komponen tersebut.

    2.3 +et&d&&gi Peaksanaan Pekerjaan

    2.3.1 Lingkup Kegiatan dan +et&da Pen#eesaiann#a

    &erdapat beberapa lingkup kegiatan yang diamanatkan dalam KK (lihat Sub Bab 1.3.1danSub Bab 1.3.3! yang harus dilaksanakan oleh konsultan. engan memperhatikanpendekatan yang disampaikan pada Sub Bab 2.2maka konsultan menggunakan metodapenyelesaian lingkup kegiatan seperti pada -abe 2.1.

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-17

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    18/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    -abe 2.1-ingkup Pekerjaan dan Metoda Penyelesaiannya&. Lingkup Anaisis Pen#eesaian

    Input Pr&ses Hasi

    0. PengembangankawasanBendung Walahar

    - okumen tata ruang- okumen transportasi- okumen kebijakan

    daerah- Wawancara narasumber

    Analisis tataruan(

    - rah pengembangankawasan Bendung Walahar

    - Potensi pengembangan

    ekonomi sekitar kawasan BendungWalahar

    - *encana pengembanganjaringan transportasi

    2. Peramalan lalulintas

    - ata lalu lintas- ata karakteristik jalan- ata transportasi

    Analisis lalulintas

    - Kondisi lalu lintas eksisting- Potensi pembangkit lalu lintas- Peramalan lalu lintas 0;, 2; dan

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    19/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    `

    "ambar 2.3 Kerangka Kerja nalisis (5rameworks Analysis!

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-19

    ,ata Keia#ahan ata potensi wilayah ata kependudukan ata perekonomian

    wilayah

    ata har a satuan

    ,ata -ransp&rtasi ata lalu lintas ata karakteristik

    jalan

    ,ata -eknis ata dan peta geologi ata dan peta topografi C

    rupa bumi

    ata meteorogi, hidrologi,hydrometer C lingkungan

    ,&kumen Perencanaan okumen tata ruang

    wilayah

    okumen transportasi okumen kebijakan

    pemerintah daerah

    Acuan)Standar -eknis #tandar teknis

    perkerasan jalan dandesain jembatan

    #tandar teknis biaya

    KriteriaPengembangan L&kasi Kondisi topografi Kondisi geologi C tanah

    Kondisi tata guna lahan ambatan sosial Keterhubungan jaringan

    trans ortasi

    Kondisi lalu lintas eksisting Potensi pembangkit lalu lintas Peramalan lalu lintas 0;, 2;

    dan

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    20/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    2.4 +et&da Peaksanaan Pekerjaan

    2.4.1 +et&da Pengumpuan ,ata

    *angkaian proses pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan framework analysis yang telah

    disusun pada "ambar 2.4 diatas membutuhkan data9data yang dijadikan sebagai bahananalisis studi kelayakan jembatan di sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang. $enisdata dan sumber potensial untuk setiap data yang dibutuhkan untuk studi ini disampaikanpada -abe 2.2.

    -abe 2.2Kebutuhan ata&. /enis ,ata Sumber +et&da Sur5e# Kegunaan ,ata

    0. okumen perencanaana. okumen tata ruang wilayahb. okumen transportasic. okumen kebijakan daerah

    Bappeda inas

    Perhubungan

    inas BMP

    #ur6eysekunder

    #ur6eywawancara

    nalisis tata ruang Pengembangan

    alternatif lokasijembatan

    2. ata kewilayahan

    a. ata kewilayahan, fisik,administrasi C lahan

    b. ata potensi wilayahc. ata kepedudukan (populasi

    penduduk dan penyebarannya!d. ata sosial ekonomie. Peta dasar kewilayahanf. ata harga satuan

    BP#

    Bappeda inas BMP

    #ur6eysekunder

    #ur6eywawancara

    nalisis tata ruang

    nalisis peramalanlalu lintas

    3. ata transportasia. ata lalu lintasb. ata karakteristik jalan

    inasPerhubungan

    inas BMP

    #ur6eysekunder

    #ur6eyprimer

    nalisis peramalanlalu lintas

    Perencanaan desainteknis awal

    4. ata teknis

    a. ata dan peta geologi dangeoteknik

    b. ata dan peta topografi dan rupabumi

    c. ata meteorogi, hidrologi danhidrometer

    Bappeda inas

    Perhubungan

    inas BMP Bakosurtanal

    #ur6eysekunder

    #ur6eyprimer

    Pengembanganalternatif lokasijembatan

    nalisis multi kriteria Perencanaan desain

    teknik awal

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    21/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    . Pengumpulan ata Primer

    Pengumpulan data primer (sur6ey lapangan! yang dilakukan adalah sur6ey pengukurantopografi dan batimetri, sur6ey geoteknik, sur6ey lalu lintas dan sur6ey sedimentasi.

    Pengumpulan data primer ini dimaksudkan untuk memperoleh data fisik daerah lokasipekerjaan untuk pekerjaan detail desain yang merupakan bagian dari pekerjaan ini. Berikutini disampaikan penjelasan masing9masing jenis sur6ey primer (lapangan!.

    0. #ur6ey Pengukuran &opografi

    Pengukuran topografi dan batimetri dimaksudkan untuk memperoleh peta situasi yanglengkap dan jelas sesuai dengan lapangan yang sebenarnya. Pengukuran topografi danbatimetri merupakan salah satu kegiatan yag sangat penting bagi berlangsungnya pekerjaanini. ata topografi dan batimetri mempunyai banyak kegunaan, antara lain untukmenentukan kondisi topografi lapangan, kondisi pemanfaatan lahan, dan lain9lain.

    ata topografi dan batimetri yang diperlukan untuk perencanaan, yaitu /

    Peta #ituasi dan &opografi, dengan skala 0 /0;;;.

    Penampang memanjang dan melintang #ungai 5erucuk, dengan skala minimal 0/0;;,$arak antar potongan

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    22/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    f. Pengukuran jarak dilakukan dengan pitu ukur baja yang dikontrol secaraoptis dengan &2, dilakukan pulang pergi masing9masing 2 kali bacaanuntuk muka dan belakang (atau menggunakan %M!.

    g. #udut 6ertikal dibaca dalam satu seri dengan ketelitian sudut 0;A (dua kalibacaan!.

    h. Pengamatan matahari dilakukan pada salah satu titik sepanjang jalurpoligon utama, cabang atau titik simpul. Pengamatan dilakukan pagi, sore,masing9masing 2 (dua! seri untuk pagi dan sore dan diusahakanpengamatan pada ketinggian matahari yang sama untuk pagi dan sore.Ketelitian Iimuth 3;A.

    i. lat yang digunakan untuk pengamatan menggunakan prisma *eolof atauditadah.

    j. Ketelitian linier poligon 0 /0;.;;; (bila terikat pada 2 titik yang samareferensinya!.

    L2.2 Poligon 5abanga. Poligon cabang harus dimulai dari salah satu titik poligon utama diakhiri

    pada salah satu poligon utama.

    b. Poligon cabang dibagi atas seksi9seksi dengan panjang maksimum 2,< km.

    c. Pengukuran sudut poligon dilakukan dengan satu seri dengan ketelitiansudut 2;A.

    d. Kesalahan penutup sudut maksimum 3;A ', dimana ' G banyaknya titikpoligon.

    e. #emua Bench Mark yang dipasang maupun yang telah ada harus dilaluipoligon.

    f. iusahakan sisi poligon sama panjangnya.

    g. lat +kur harus digunakan &heodolite &2 wild atau sejenisnya.

    h. Pengukuran jarak dilakukan dengan pita ukur baja yang dikontrol secaraoptis, dilakukan pulang pergi masing9masing minimal 0 (satu! kali bacaan.

    i. Ketelitian linier poligon 0 / 2.

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    23/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    j. Pengukuran sipat datar harus dilakukan setelah Bench Mark dipasang.

    k. #emua Bench Mark yang ada maupun yang akan dipasang harus melalui jalursipat datar berada ataupun dekat dengan jalur sipat datar.

    l. Pengukuran dilakukan dengan cara pulang pergi atau dengan cara stand ganda

    (ouble 6tand!.

    L4 Pengukuran #ituasi etail

    a. lat yang digunakan adalah &heodolite &; atau yang sederajat8sejenis.

    b. Metode yang digunakan adalah *aai dan =oorstraal.

    c. Ketelitian poligon *aai untuk sudut 2;N n, dimana n G banyaknya titik sudutketelitian linier poligon raai 0 / 0.;;;.

    d. #emua tampakan yang ada, baik alamiah buatan manusia diambil sebagai titikdetail, misalnya bukit, lembah, alur, bangunan9bangunan, jembatan dan lain9lain.

    e. Kerapatan titik detail harus dibuat sedemikian rupa sehingga bentuk topografi danbentuk buatan manusia dapat digambarkan sesuai dengan keadaan di lapangan.

    f. #ketsa lokasi detail harus dibuat rapi, jelas dan lengkap sehingga memudahkanpenggambaran dan memenuhi mutu yang baik dari peta.

    g. Pengukuran sungai di sekitar lokasi rencana bangunan harus diambil detailselengkap mungkin, misalnya ele6asi as, tepi dan lebar sungai, bukit di sekitarrencana bangunan tersebut dan lain9lain.

    h. #udut poligon *aai dibaca 0 (satu! seri.

    i. Ketelitian tinggi poligon *aai 0; ( $umlah $arak dalam Km!

    L

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    24/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    LF Ketelitian Penggambaran

    a. #emua tanda silang untuk grid koordinat tidak boleh mempunyai kesalahan lebihdari ;,3 mm, diukur dari titik kontrol horiIontak terdekat.

    b. &itik kontrol posisi horiIontal tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari ;,33 mmdiukur dari garis grid.

    c. Pada sambungan lembar peta satu dengan yang lain, garis kontour, bangunansaluran, sungai harus tepat tersambung.

    LE Penggambaran

    a. aris silang untuk grid dibuat setiap 0; cm.

    b. ambar konsept (draft! harus dilakukan diatas kertas putih yang disetujui ireksi.

    c. #emua BM dan titik triangulasi (titik pengikat! yang ada di lapangan harusdigambar dengan legenda yang telah ditentukan dan dilengkapi dengan ele6asi

    dan koordinat.

    d. Pada tiap inter6al < (lima! garis kontour dibuat tebal dan ditulis dengan ele6asinya.

    e. Penarikan legenda pada gambar harus sesuai dengan apa yang ada di lapangan.

    f. Penarikan kontour lembah8alur atau sadel bukit harus ada data ele6asinya.

    g. etail penggambaran sungai harus lengkap terutama di sekitar lokasi rencanabangunan9bangunan silang.

    h. aris sambungan (o6erlap! peta minimal sebesar 2,< cm.

    i. &itik pengikat8referensi peta harus tercantum pada peta dan ditulis di bawahlegenda.

    j. ambar8peta situasi skala 0 / 0.;;; digambar diatas kertas kalkir dengan ukuran0 kontour inter6al 0 m.

    k. ambar kampung dan sungai harus diberi nama yang jelas.

    l. ambar kampung, sawah dan rawa harus diberi nama yang jelas.

    m. Peta ikhtisar skala 0 / 0;.;;;

    n. Pada peta ikhtisar harus tercantum nama kampung, nama sungia, BM, $alan,jembatan, rencana bendungan dan lain9lain tampakan yang ada di daerahpengukuran.

    o. )nter6al kontur pada peta ikhtisar cukup setiap 2,< m untuk daerah dataran dan 2E3! dan #') 0>?490>>;9".

    d* ry ensityPengujian ini bertujuan untuk mencari nilai perbandingan antara berat tanah keringper O satuan 6olume dengan nilai berat isi tanah kering (t8m3!. Pengujian ini mengacupada prosedur standar #&M >2E3! dan #') 0>?490>>;9".

    e. Batas9Batas tterberg (Atterber( 9imits!

    Pengujian ini bertujuan untuk mencari nilai perbandingan berat air yang mengisiruang pori dengan berat tanah kering pada kondisi batas cair8plastis. Pengujian inimencakup penentuan batas9batas tterberg yang meliputi batas susut (s'rinka(elimit!, batas plastis (plastic limit! dan batas cair (9i:uid limit! serta plasticity index(indeks plastis!.

    Batas susut (s'rinka(e limit! adalah batas kadar air dimana tanah dengankadar air di bawah nilai tersebut tidak menyusut lagi (tidak berubah 6olume!.

    Batas plastis (plastic limit! adalah kadar air terendah dimana tanah mulaibersifat pastis. alam hal ini sifat plastis ditentukan berdasarkan kondisi dimanatanah yang digulung dengan telapak tangan, di atas kaca mulai retak setelahmencapai diamater 08E inch.

    Batas cair (li:uid limit! adalah kadar air tertentu dimana perilaku berubah darikondisi plastis ke cair. Pada kadar air tersebut tanah mempunyai kuat geseryang terendah.

    ari hasil pengujian ini dapat ditetapkan klasifikasi tanah tersebut. Pengujian inimengacu pada prosedur standar #&M 430E9E4 (0>E4! dan #') 0>?F90>>;9".

    f. rain #iIe C ydrometer

    Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran butiran tanah denganmencari persentase berat dari tiap9tiap ukuran butiran tanah. Prosedur standar yangdipakai adalah #&M 4229?3 (0>F280>

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    30/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    Pengujian en(ineerin( properties tanah/

    a. &ria:ial +++ji &ria:ial ++ adalah uji kompresi tria:ial dimana tidak diperkenankan perubahankadar air dalam contoh tanah. #ampel tidak dikonsolidasikan dan air porit tidak teralirsaat pemberian tegangan geser (unconsolidated undrained!. Pemeriksaan8pengujiantria:ial unconfined undrained dimaksudkan untuk mendapatkan parameter kohesi

    tanah R dan sudut geser dalam (! tanah dalam tegangan total ataupun efektif yangmendekati keadaan aslinya di lapangan. 'ilai hasil pemeriksaan ini diperlukan untukperhitungan daya dukung tanah dan analisis kestabilan lereng galian 8timbunan untukjangka pendek (s'ort term stability analysis!. &es triaxial compressionmengacu padaprosedur standar #&M 2EEF!.

    b. eser -angsung (irect 6'ear!Pemeriksaan8pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai kekuatan geser tanah,dengan melakukan percobaan geser langsung. engan merubah tegangana:ial8normal pada beberapa contoh tanah (3 macam perbedaan pada setiap contohtanah!, maka akan diperoleh tegangan gesernya. asil uji geser langsung dapat

    digunakan untuk analisis kestabilan dalam bidang geoteknik, diantaranya untukanalisis stabilitas lereng, daya dukung pondasi, analisis dinding penahan tanah danlain9lain. &es direct s'earmengacu pada #&M 3;E;

    c. Konsolidasi (1onsolidation!Pemeriksaan8pengujian ini bertujuan untuk menentukan sifat kemampatan tanah dankarakteristik konsolidasinya yang merupakan fungsi dari permeabilitas tanah. #ifatkemampatan tanah dinyatakan dengan koefisien kemampatan 6olume (m6! ataudengan indeks kompresi (5c!, sedangkan karakteristik konsolidasi dinyatakan olehkoefisien konsolidasi (56! yang menggambarkan kecepatan kompresi tanah terhadapwaktu.

    asil uji konsolidasi ini dapat digunakan untuk menghitung penurunan tanah akibatproses konsolidasi dan secara tidak langsung dapat digunakan untuk menentukan

    permeabilitas tanah k dengan rumus k G m6S wS 56.

    &es ini mengacu pada prosedur standar #&M 243E3!.

    d. Kompaksi (1ompaction!+ji kompaksi ini bertujuan untuk mendapatkan kadar air optimum (optimum moisturecontent ; omc! dan berat isi kering maksimum (maximum dry density! pada suatuproses pemadatan. Kepadatan tanah biasanya dinilai dengan menentukan berat isi

    keringnya (dry!. Kadar air optimum ditentukan dengan melakukan percobaanpemadatan di laboratorium. asil percobaan ini digunakan untuk menentukan syarat9syarat yang harus dipenuhi pada waktu pemadatan di lapangan. Pada percobaan di

    laboratorium, kadar air optimum ditentukan dari grafik hubungan antara berat isikering dengan kadar air. (#&M ?>E!.

    3. #ur6ey -alu -intas

    a. #ur6ey 6olume lalu lintas

    Pelaksanaan sur6ey pencacahan arus lalulintas (traffic count! dilakukan dengan metodapencacahan arus lalulintas terklasifikasi sesuai juknis @&ata 5ara Pelaksanaan #ur6aiPenghitungan -alu -intas 5ara ManualA ('o. ;0?8&8B'K&80>>;!.

    #ur6ey pencacahan arus lalulintas (traffic count! yang dilakukan dalam studi ini adalahuntuk/

    Memperoleh data 6olume lalu lintas pada beberapa lokasi ruas jalan yang terhubungdengan jembatan eksisting.

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-30

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    31/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    Melihat distribusi temporer lalulintas jaman dan harian.

    #ur6ey ini membutuhkan strategi sur6ey yang baik, karena sur6ey tidak mungkin dilakukanuntuk semua ruas jalan, karena biayanya akan sangat mahal, oleh karena itu perlu dilakukanpemilihan lokasi sur6ey yang tepat8representatif. #ur6ey lalulintas yang dilaksanakan dalam

    24 jam akan dimulai dari pukul ;;.;; s.d 24.;; pada hari yang sama, dan pencatatannyadilakukan secara terklasifikasi dan dipisahkan untuk setiap 0< menit, 0 jam sehingga akanmemudahkan dalam penetapan =$P (6olume jam puncak! dan penetapan besarnya -*(-alulintas arian *ata9*ata!.

    b. #ur6ey waktu tempuh dan kecepatan perjalanan

    #ur6ey ini dilakukan untuk mengukur waktu tempuh, waktu perjalanan dan kecepatanperjalanan yang diperlukan suatu kendaraan untuk melintasi suatu rute atau seksi jalantertentu. Pada waktu yang sama dikumpulkan informasi mengenai durasi dan penyebabterjadinya hambatan. ata sur6ey waktu perjalanan dan hambatan biasanya dipergunakanpada studi untuk/

    Menilai kualitas pelayanan suatu koridor8jaringan jalan

    Mengidentifikasi lokasi dan penyebab kemacetan

    Menentukan kebutuhan manajemen lalu lintas

    Melakukan analisa ekonomi suatu in6estasi pada jaringan jalan dan jembatan

    ata ini akan merepresentasikan kinerja jaringan jalan secara keseluruhan pada segmenjalan tertentu. Beberapa data yang dapat dikumpulkan melalui sur6ey ini di jaringan jalanantara lain adalah/

    Waktu perjalanan ()ourney time! adalah waktu rata9rata yang diperlukan olehkendaraan untuk menempuh suatu rute tertentu, termasuk didalamnya waktu berhentidan tundaan di persimpangan

    Waktu bergerak (runnin( time! adalah waktu dimana kendaraan dalam keadaanbergerak untuk menempuh suatu potongan jalan tertentu

    Kecepatan bergerak (runnin( speed! adalah panjang suatu potongan jalan tertentudibagi waktu bergerak

    Kecepatan perjalanan ()ourney speed! adalah kecepatan rata9rata suatu arus lalu lintasyang dihitung dengan membagi panjang jalan dengan waktu perjalanan rata9ratakendaraan untuk melewati potongan jalan tersebut.

    ambatan (delay! adalah gangguan yang dialami kendaraan sur6ai selama waktusur6ai karena kondisi lalu lintas, seperti mendekati persimpangan, persilangansebidang, sekolah, dsb yang mengakibatkan kendaraan harus berhenti dlsb.

    4. #ur6ey 7rientasi Wilayah sekitar Bendung Walahar

    #ur6ey ini dilakukan untuk memperoleh data orientasi sekitar kawasan bending Walaharyakni tekait karakteristik dan kondisi jembatan eksisting yang ada saat ini yang digunakansebagai jembatan operasional dan inspeksi serta untuk lalu lintas umum, data sosial,ekonomi, budaya dan wilayah sekitar Bendung Walahar. ata ini penting sebagai gambaranriil kondisi eksisting di sekitar rencana pengembangan jembatan sehingga dapat dijadikanacuan dan bahan dalam analisis pemilihan lokasi jembatan, analisis perencanaan desain

    teknis awal, analisis manfaat pekerjaan dan analisis kelayakan.

    B. Pengumpulan ata Wawancara

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-31

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    32/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    Pengumpulan data wawancara dilakukan dengan sur6ey wawancara melalui pengisiankuisioner terhadap narasumber dan stakeholders di daerah untuk memperoleh informasimengenai/

    a. rah pengembangan kawasan Bendung Walahar dan rencana pengembanganjaringan transportasi.

    b. Masukan alternatif lokasi jembatan yang ideal.

    c. Masukan teknis perencanaan jembatan yang direncanakan.

    d. Persepsi bobot kriteria pemilihan lokasi.

    2.4.2 +et&da Anaisis -ata uang

    #istem jaringan transportasi akan memberikan tingkat aksesibilitas tertentu kepada suaturuang8wilayah sehingga memungkinkan terjadinya akti6itas sosial ekonomi di lokasi tersebut.danya akti6itas di beberapa wilayah8ruang memunculkan potensi pergerakan orang,

    kendaraan, dan barang untuk berpindah dari satu ruang8wilayah ke ruang8wilayah lainnya.Potensi pergerakan dari suatu ruang ke ruang lain sangat ditentukan oleh adanya hambatanruang berupa jarak, waktu, dan biaya perjalanan. $aringan transportasi memiliki fungsi untukmengurangi hambatan antar ruang8wilayah, sehingga dapat terjadi interaksi antarruang8wilayah yang berpotensi menimbulkan pergerakan orang, kendaraan, barang danjasa.

    engan demikian tata ruang dan perkembangan sosial9ekonomi masyarakat akan sangatmempengaruhi pola dan besarnya permintaan perjalanan, yang tentu saja akanmempengaruhi tingkat penggunaan dan kelayakan suatu in6estasi prasarana transportasitermasuk rencana pengembangan jembatan di sekitar Bendung Walahar.

    +ntuk itu perlu dilakukan analisis tata ruang dengan mengidentifikasi dokumen perencanaandan transportasi serta studi9studi terdahulu khususnya terkait dengan wilayah KabupatenKarawang dalam konteks pengembangan tata ruang nasional dan regional dalam tatanantata ruang yang terpadu dan terintengrasi. asil dari analisis tata ruang ini diperoleh lokasi9lokasi pusat kegiatan, lokasi potensi daerah seluruh sektor dan detail rencanapengembangan wilayah dan transportasi sebagai dasar dalam menentukan kebijakanperencanaan infrastruktur transportasi. nalisis tata ruang yang akan dilakukan meliputi/

    0. Pola kecenderungan dan arahan pengembangan tata ruang wilayah yangdirencanakan dalam *&*W 'asional, Pro6insi, maupun Kabupaten sehingga dapatdiperoleh gambaran pengembangan wilayah di sekitar wilayah studi dan dikaitkandengan rencana pembangunan jembatan di sekitar Bendung Walahar.

    2. eskripsi dan prediksi mengenai 6ariabel sosial ekonomi wilayah studi dan faktor9faktor yang mempengaruhi perubahannya sebagai basis untuk melakukan prediksipermintaan perjalanan di masa datang.

    3. )dentifikasi kondisi penyediaan jaringan prasarana dan pelayanan transportasi diwilayah studi, untuk mengidentifikasi pola hubungan antar wilayah dan kebutuhanpengembangan jaringan transportasi khususnya terkait dengan pengembanganjembatan di sekitar Bendung Walahar.

    4. )dentifikasi potensi pengembangan ekonomi wilayah dan rencana in6estasi darisektor9sektor ekonomi dominan (industri, pertanian, perkebunan, kehutanan, dll!.

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    33/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    ?. *encana pengembangan jaringan transportasi sesuai dengan pengembanganwilayah sehingga adanya sinkronisasi antara pengembangan wilayah denganpengembangan transportasi khususnya jembatan kendaraan.

    2.4.3 +et&da Anaisis Peraaman Lau Lintas

    +ntuk perencanaan jembatan perlu diketahui besarnya 6olume lalulintas sekarang danprakiraan lalulintas masa depan yang akan membebani jembatan. +ntuk perencanaanjembatan perlu keterangan tambahan mengenai jumlah dan berat dari berbagai jeniskendaraan berat yang ada dalam arus lalulintas tersebut.

    da beberapa jenis lalulintas yang mungkin terjadi di jalan yang sedang ditinjau, yaitulalulintas normal (normal traffic!, lalulintas teralih (diverted traffic!, lalulintas alih moda,lalulintas terbangkit ((enerated traffic!, lalulintas yang merubah tujuan, dan lalulintas yangterpendam (suppressed traffic!.

    nalisis lalulintas menghasilkan -* tahunan, baik untuk tahun dasar maupun untuk tahun9tahun berikutnya selama umur rencana. -* tahunan merupakan lalulintas harian rata9ratauntuk waktu satu tahun1 nilai ini dapat berbeda jauh dari -* hari kerja di daerah perkotaan,atau -* akhir minggu di jalan antar kota yang melayani lalulintas pariwisata. -* padatahun dasar diperoleh dari pencacahan lalulintas selama beberapa hari penuh. Pencacahanlalulintas dapat dilakukan secara manual atau secara semi otomatik dengan penggunaandetektor kendaraan, atau secara otomatik penuh dengan alat pencacah elektronik.Kecukupan data sur6ai akan menentukan akurasi dari -* tahun dasar yang dicari. Metodapenentuan -* diatur dalam pedoman pencacahan lalulintas yang diterbitkan olehepartemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (saat ini Kementerian Pekerjaan +mum!

    'omor Pd.&90>92;;49B.

    Karakteristik dari 6olume jam sibuk pada hari sibuk diwakili dengan suatu faktor k. 'ilai k initergantung pada karakteristik fluktuasi dalam waktu dari arus lalulintas di wilayah studi, danbesarnya resiko yang diambil untuk terlampauinya prakiraan nilai rencana di tahun rencana.'ilai k diperoleh dari analisis data 6olume lalulintas per jam. +ntuk pedoman umumbesarnya faktor k dapat dilihat pada pedoman yang berlaku. =olume jam perencanaan (=$P!untuk 6olume lalulintas dua arah diperoleh dari hubungan empiris sebagai berikut /

    =$P G k : -*

    dengan pengertian /

    =$P G 6olume jam perencanaan 1k G faktor 6olume lalulintas pada jam sibuk (H terhadap -*&! 1

    -* G lalulintas harian rata9rata pada tahun rencana.

    -alulintas dalam arah sibuk pada jam sibuk turut menentukan beban yang yangmempengaruhi jembatan. istribusi dalam jurusan sibuk dinyatakan dengan faktor #P yangdiperoleh dari analisis data 6olume lalulintas. +ntuk nilai patokan faktor #P dapat dilihat padapedoman yang berlaku.

    =$P dalam arah sibuk G =$P : #P 0;;

    dengan pengertian /

    =$P G 6olume jam perencanaan 1

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-33

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    34/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    #P G distribusi dalam jurusan sibuk (directional split!, H.

    Prakiraan lalulintas pada tahun9tahun berikutnya setelah tahun dasar diperoleh melalui suatumodel prakiraan. Model prakiraan tersebut dapat merupakan suatu ekstrapolasi dari datahistoris, atau merupakan hasil proses perencanaan transportasi yang lebih komprehensif.

    Pertumbuhan lalulintas dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk danpertumbuhan kepemilikan kendaraan. Prakiraan pertumbuhan lalulintas di awal perioderencana merupakan kombinasi dari pertumbuhan normal dengan satu atau lebih jenispertumbuhan lainnya. #etelah suatu periode awal, keseluruhan lalulintas akan tumbuhdengan suatu nilai pertumbuhan normal yang baru, yang besarnya dapat saja lebih besardari pertumbuhan normal sebelumnya.

    2.4.4 +et&da Pengembangan Aternati* L&kasi /embatan

    #ebagai langkah awal berdasarkan data teknis (data geologi, data topografi dan rupa bumi!,

    data meteorogi, hidrologi dan hidrometer!, data wawancara narasumber dan stake'oldersdidaerah, data orientasi jembatan eksisting di sekitar Bendung Walahar dan dielaborasikandengan kriteria pemilihan lokasi jembatan sesuai acuan8standar teknis yang ada diperolehpengembangan alternatif9alternatif lokasi jembatan (dimungkinkan alternatif lebih dari 0lokasi! disertai dengan karakteristik teknis setiap alternatif.

    Pada pengembangan alternatif lokasi jembatan di sekitar Bendung Walahar dimungkinkanterdapat beberapa lokasi jembatan. +ntuk itu diperlukan penilaian untuk memilih alternatiftersebut berdasarkan kriteria pemilihan lokasi jembatan seperti disampaikan pada -abe 2.!.

    -abe 2.! )lustrasi Kriteria Pengembangan lternatif #olusi Pengembangan&. Kriteria ,eskripsi

    0. Kondisi topografi iusahakan lokasi jembatan berada pada topografi yang memungkinkansecara teknis dibangun jembatan dan menghindari topografi yang curamsehingga sehingga tidak mengganggu stabilitas konstruksi jembatan

    2. Kondisi geologidan tanah

    iusahakan lokasi jembatan berada pada kondisi geologi dan tanah yangmemiliki daya dukung yang relatif tinggi dan secara teknis sertamenghindari daerah yang rawan longsor, rawan bencana, patahan dlsbsehingga tidak mengganggu stabilitas konstruksi jembatan

    3. Penggunaanlahan

    iusahakan lokasi jembatan menghindari kawasan lindung, kawasankoser6asi, hutan produksi dan kawasan khusus yang ditetapkan dalam*encana &ata *uang Wilayah serta sesedikit mungkin mengganggu builtand naturebuilt and nature yang ada sehingga potensi kerusakanlingkungan dapat diminimalisasi, menghindari daerah yang sulitdibebaskan tanahnya (padat permukiman, perkebunan8pertanian, dlsb!

    sehingga nantinya tidak menghambat dalam proses pelaksanaanpekerjaan

    4. ambatan sosial iusahakan lokasi jembatan menghindari daerah dapat menimbulkandampak sosial yang besar dan daerah sulit dibebaskan tanahnya (padatpermukiman, perkebunan8pertanian, dlsb! sehingga nantinya tidakmenghambat dalam proses pelaksanaan pekerjaan

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    35/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    2.4.! +et&da Anaisis +uti Kriteria untuk Pemiihan Aternati* L&kasi /embatan

    Kompleksnya pertimbangan dalam penetapan alternatif lokasi jembatan ini seperti terlihatpada -abe 2.! di atasmengharuskan diaplikasikannya alat bantu pengambilan keputusanyang secara obyektif menyertakan semua kriteria dan juga secara proporsional

    memperhatikan perbedaan kepentingan dari stake'olders yang berbeda. +ntuk menjawabpermasalahan ini, konsultan merekomendasikan pendekatan dengan mengaplikasikannalisis Multi Kriteria (MK! dalam proses pemilihan lokasi jembatan yang optimum denganmemperhatikan batasan8kriteria yang ada.

    MK merupakan pendekatan analisis dalam pengambilan keputusan sebagai jawaban ataskompleksnya masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan (decision maker! dalammenyusun kebijakan pengembangan jembatan, di mana banyak faktor yang perludipertimbangkan dan kepentingan pihak9pihak yang juga harus diakomodasi.

    engan MK dapat ditentukan preferensi diantara pilihan program yang ada denganmemperhatikan sejumlah kriteria sebagai representasi tujuan yang beragam (multi-

    ob)ectives!, dan untuk setiap tujuan tersebut harus dikembangkan kriteria yang terukur untukmenggambarkan bagaimana tujuan tersebut mampu dicapai (odgson et al, 2;;0!0.

    &erdapat sejumlah alternatif metoda yang dapat digunakan dalam pendekatan MK ini,diantaranya/ irect Analysis of T'e Performance !atrix, !ulti-Attribute /tility ('eumannandMorgenstern (0>4F!2 dan #a6age (0>F04!,nalytical ierarchi Process (P! (#aaty, 0>E;

    odgson et al (2;;0!0menyatakan bahwa pertimbangan awal yang penting dalam memilihsuatu teknik MK adalah jumlah alternatif yang akan diperiksa. alam hal ini yangmembedakan antar beberapa prosedur MK pada prinsipnya lebih ditentukan bagaimanamemproses informasi dasar dalam menyusun matriks kinerja. alam studi ini dipilihpendekatan analisis yang cukup sederhana namun tetap mampu mengelaborasi sifatkemultian dalam pengambilan keputusan, yakni pendekatan 9inear Additive !odel (-M!.Pendekatan -M merupakan bentuk dasar dari sebagian besar pengembangan pendekatanMK modern. iantara beragam pendekatan MK terdapat beberapa tampilan utama (keyfeatures! yang secara generik sama, yakni (0! pembentukan matriks kinerja (performancematrix!, dan (2! proses skoring dan pembobotan (scorin( and wei('tin(!.

    a. +atriks Kinerja 'Performance Matrix(

    &ampilan generik dari pendekatan MK adalah dibentuknya suatu matriks kinerja atau tabelkonsekuensi, di mana setiap barisnya berisi alternatif dan tiap kolomnya menyatakan kinerjadari alternatif terhadap tiap kriteria. -abe 2.0 memberikan gambaran mengenai matriks

    kinerja ini. &erlihat bahwa penilaian dilakukan dengan beragam cara/ sistem kardinal (kriteria0 dan

    alam MK standar, -abe 2.0 bisa jadi merupakan hasil akhir, dimana preferensi dankeputusan akan sangat tergantung dari kapabilitas decision makin(. 5ara ini cukup efisien

    1odgson, $., #packman, M., Pearman, ., Phipips, -. (2;;0! !ulti 1riteria Analysis0 A !anual,epartment for &ransport, -ocal o6ernment and &he *egions, +K.2'eumann, $.=. dan Morgenstern, 7 (0>4F! T'eory of 8ames and Economic Be'aviour, #econd%dition, Princeton +ni6ersity Press, +#.3#a6age, -. $. (0>F0! U#ocial +tilitiesN, En(ineerin( Economist, #ummer #ymposium #eries ?, pp. 00>9

    2>.

    5#aaty, &. -. (0>E;! T'e Analytical ierarc'y Process, $ohn Wiley, 'ew Dork, +#.

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-35

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    36/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    dalam alokasi waktu, namu memiliki kecenderungan digunakannya asumsi yang takterjustifikasi.

    -abe 2.0 )lustrasi Matriks Kinerja

    lternatif Kriteria 0 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4 Kriteria Koefisien Kurtosis /

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    40/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    "aktor frekuensi K distribusi Pearson ))) adalah/"43

    2

    2

    32

    '

    g

    3

    1

    '

    gt

    '

    g)1t(

    '

    g)t't(

    3

    1

    '

    g)1t(tK

    +

    +

    ++

    dimana/ t / 6tandard normal deviate, tergantung oleh periode ulang &g / Koefisien skew

    istribusi -og Pearson )))

    Persamaan P" dari istribusi -og Pearson ))) adalah/

    =

    xln

    exln

    )(x

    1)x(p

    1

    istribusi ini mempunyai 3 parameter, yaitu/

    G Parameter skala G Parameter bentuk

    G Parameter lokasi+ntuk menghitung 6ariabel acak : dengan periode ulang tertentu, digunakan rumus berikut/yKy

    eXT +

    =

    dimana /

    y G 'ilai rata9rata dari logaritma sampel data 6ariabel : (ln :!y G 'ilai simpangan baku dari logaritma sampel data 6ariabel : (ln :!K G "aktor frekuensi istribusi Pearson )))

    nalisis ebit Banjir

    +ntuk perencanaan suatu bangunan air di sebuah sungai, diperlukan data debit banjir dan

    debit normal sebagai masukan untuk menentukan ele6asi muka air sungai. +ntukmengetahui besarnya debit banjir rancangan dapat digunakan metodemetode sebagaiberikut/ Metode *asional, Metode idrograf #atuan, Metode idrograf #atuan #intetis#nyder, Metode idrograf #atuan #intetis #5# (6oil 1onservation 6ervice!, Metodeidrograf #atuan #intetis 'akayasu.

    Penggunaan berbagai metode ini disesuaikan dengan ketersediaan data curah hujan, iklim,jenis tanah, karakteristik daerah, luas daerah dan sebagainya.

    a. Metode *asional

    Persamaan yang digunakan dengan metode rasional ini adalah/

    *+2,!#$=dimana/

    / debit banjir maksimum (m38det! / -uas daerah aliran sungai, kmX) / )ntensitas hujan maksimum selama waktu yang sama dengan lama waktu

    konsentrasi, mm8jam5 / ngka pengaliran, tak berdimensi

    )ntensitas hujan dapat dihitung menggunakan rumus )shihara &akahashe, seperti di bawahini/

    =24

    T

    .

    .

    24

    T

    dimana/*& / curah hujan jam ke, mm

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-40

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    41/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    *24 / curah hujan rencana dengan periode ulang & tahun, mm8hari& / durasi hujan, jam

    / koefisien, 083 O Y

    Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan waktu konsentrasi antara lain

    Persamaan Kirpich

    =

    3!"#$

    ,,#$

    %

    0$$,!#$t

    dimana /tc / waktu konsentrasi, jam- / panjang sungai, km# / kemiringan rata9rata dasar sungai

    b. Metode idrograf #atuanebit banjir rencana dapat ditransformasi dari curah hujan rencana menggunakan hidrografsatuan. Perhitungan dapat dilakukan dengan program %590.

    ( ) ( ) ( )=

    +=i

    1

    1ii X

    dimana /(i! / ebit run off dari sub basin pada akhir titik perhitungan dengan inter6al i+(j! / 7rdinat ke j dari hidrograf satuanV(i! / 5urah hujan rata9rata pada inter6al )

    c. Metode idrograf #atuan #intetis #nyder

    idrograf satuan hanya dapat disusun kalau tersedia hidrograf aliran (banjir! yang telahdisusun menurut pengamatan sebenarnya. Kalau hidrograf ini tidak ada, maka dibuat suatu

    hidrograf satuan simetis.

    alam tahun 0>3E, Mc 5arthy mengetengahkan suatu cara untuk sintesa hidrograf satuan.Pada cara ini disusun suatu analisis mengenai koreksi antara tiga paramater dari hidrografsatuan (debit puncak, waktu kelambatan atau lag time dari awal banjir hingga debit puncakdan basis waktu! dan tiga karakteristik dari daerah alirannya (ukuran, kemiringan permukaandaerah aliran O lengkung ele6asi dan banyaknya sungai9sungai utama di dalam daerahaliran!. ari lengkung9lengkung koreksi yang dihasilkan dapat diperkirakan parameter9paramter dari tiga hidrograf satuan untuk suatu daerah aliran kalau tiga karakteristiknyadiketahui.

    alam tahun yang sama (0>3E! #nyder menyusun cara untuk membuat hidrograf satuan

    sintetis. +ntuk menyusun suatu hidrograf satuan sintetis perlu ditentukan persamaan untuklengkung satuan aliran puncak (unit peak O flow cur6e! dan persamaan untuk lama waktumencapai puncak alirannya. #elanjutnya diperlukan lengkung deplesinya, atau suatu carauntuk memperkirakan panjangnya basis waktu dari hidrograf satuan.

    idrograf satuan sintetis merupakan suatu cara untuk memungkinkan penggunaan konsephidrograf satuan untuk suatu perencanaan hidrograf banjir. Perhitungan +nit idrograf dari#nyder/

    ( ) 3$tl 00t =

    dimana/tl / waktu kelambatan #, aerah liran #ungai, jam,

    - / panjang sungai, km,-c / panjang sungai dari titik berat basin ke outlet, km,

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-41

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    42/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    5t / koefisien9koefisien yang tergantung dari slope basin, ber6ariasi dari 0.3>

    $#3$#3 $#3$#3p

    2T

    1#"TT-1

    pd3dp2

    +

    =>&enggang waktu/

    T = tg

    + $#! t

    +ntuk/

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-44

    i tr

    tr

    Q

    t

    Q

    0.32Qp

    t

    0.3Q

    Qp

    Lengkung turunLengkung naik

    0.8tr tg

    Tp T0,3

    1.5 T0,3

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    45/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    0 > 1" ?@; tg

    = $#21 ) 0

    $#,

    0 A 1" ?@; tg

    = $#4 + $#$"! ) 0

    - / panjang alur sungai, km

    tg / waktu konsentrasi, jamtr / ;,< Z tgsampai tg

    T$#3

    = ) tg

    +ntuk/

    L0 daerah pengaliran biasa G 2L2 bagian naik hidrograf yang lambat dan bagian menurun yang cepat G 0,.E0 k'8m3

    G sudut geser tanah

    c G faktor kohesi tanah

    Besaran yang diperoleh dari pemodelan lereng (diukur pada gambar berskala! /* G $ari9jari lingkaran bidang gelincir

    - G panjang bidang geser pada satu segmen: G komponen horisontal dari -y G komponen 6ertikal dari -ti G tebal tiap segmen (untuk keadaan tertentu sama dengan :!

    Besaran yang harus dihitung / Wn dan +n

    5ontoh gambar diagram salah satu potongan tanah disajikan dalam "ambar 2..5ara Perhitungannya adalah sebagai berikut/

    #" G L5-n (Wncos n9 +n-n! tan 8 LWnsin n

    LAPORAN PENDAHULUAN FS Jembatan di Sekitar Bendung Walahar Kabupaten Karawang 2-46

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    47/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    -n G panjang bidang geser yang terjadi saat tanah tergelincir pada satu elemen(m!

    5 G faktor kohesi tanahWn G berat tanah tiap elemen ...................................... (

    k'8m!

    n G sudut antar bidang gelincir dengan horisontal .... ( ;!+n G besar tekanan air pori ........................................ (k'8m2! G sudut geser ........................................................ ( ;!

    "ambar 2. iagram Potongan8)risan &anah dalam Metode Bishop.

    b. )nput Program P5 #tabl

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    48/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    Pemilihan Metoda Perhitungan yang kan ijalankan1 untuk Metoda Bishop,parameter9parameter yang perlu diketahui adalah/

    -okasi percobaan lingkar keruntuhan yang akan dilakukan

    +kuran lebar irisan yang akan dihitung.

    sumsi9asumsi yang ipakai /

    #eluruh satuan diubah dalam psf untuk tegangan dan pcf untuk massa jenis

    Massa jenis air G ?2.4 pcf

    Parameter tanah lapisan keras diabaikan

    Permukaan tanah lapisan keras dianggap horisontal.

    c. 7utput Program P5 #tabl

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    49/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    #eluruh parameter9parameter yang digunakan dalam perhitungan diperoleh dari hasil ujilaboratorium terhadap sampel tanah yang diperoleh.

    Penurunan akibat konsolidasi ini dihitung berdasarkan persamaan /

    %

    F /

    eD

    G

    G= +

    +

    .

    log1

    di mana /5c G koeffisien kompressibitas tanah.

    6 G effective overburden. G harga beban luar.eo G void ratio.

    Perhitungan time rate konsolidasi ini dihitung berdasarkan persamaan /

    tTG Fd

    G=

    . 2

    dimana /&6 G faktor waktu yang besarnya tergantung dari derajat konsolidasi yang

    diinginkan.56 G koefisien konsolidasi, yang besarnya tergantung dari beban yang

    dipikul oleh lapisan.dr G tebal lapisan drainage.

    2.4.0.3 Perencanaan ,esain Perkerasan

    Perencanan desain perkerasan jalan terdiri dari tipe dan tebal komponen perkerasan jalansesuai dengan jenis penanganan jalan yang akan dilakukan dan spesifikasi umum setiap

    item pekerjaan. Metoda spesifikasi pekerjaan digunakan metoda analisa komponen (#') ;390F3290>E>, &ata 5ara Perencanaan &ebal Perkerasan -entur $alan *aya dengan Metodanalisa Metoda Komponen!. Berikut ini disampaikan bagan alir perencanaan perkerasanlentur berdasarkan #') ;390F3290>E>, &ata 5ara Perencanaan &ebal Perkerasan -entir$alan *aya dengan Metoda nalisa Metoda Komponen. %lemen perencanaan tebalperkerasan jalan adalah sebagai berikut/

    1. Lau intas

    . $umlah $alur dan Koefisien istribusi Kendaraan (5!

    $alur rencana merupakan salah satu jalur lalu lintas dari suatu ruas jalan raya yangmenampung lalu lintas terbesar. $ika jalan tidak memiliki tanda batas jalur, maka jumlah jalurditentukan dari lebar perkerasan menurut daftar papa -abe 2..

    -abe 2. $umlah $alur Berdasarkan -ebar PerkerasanLebar Perkerasan 'L( /umah /aur 'n(

    -

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    50/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    -abe 2.: Koefisien istribusi Kendaraan (5!/umah /aur Kendaran ingan ;( Kendaraan Berat ;;(

    1 arah 2 arah 1 arah 2 arah

    0 jalur 0,;; 0,;; 0,;; 0,;;

    2 jalur ;,?; ;,

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    51/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    Kendaraan berat yang diperhitungkan dalam menentukan "* adalah kendaraan dengan totalberat lebih besar atau sama dengan 03 ton. 'ilai "* diambil secara kualitatif denganmenggunakan -abe 2.1?.

    -abe 2.1? 'ilai "aktor *egional ("*!Keandaian I

    ' 0@ (Keandaian II

    ' 0 < 1?@ (

    Keandaian III

    ' 1?@ (

    @ kendaraan berat @ kendaraan berat @ kendaraan berat

    3?@ 3?@ 3?@ 3?@ 3?@ 3?@Ikim I

    :?? mm)th. ?! 1? < 1! 1? 1! < 2? 1! 2? < 2!Ikim II

    :?? mm)th.1! 2? < 2! 2? 2! < 3? 2! 3? < 3!

    5atatan / Pada persimpangan atau pemberhentian atau tikungan tajam (jari9jari kurang dari 3; meter! nilai "*ditambah ;,

  • 5/21/2018 Bab 2 Metodologi

    52/74

    BAB 2 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    /enis Lapis Permukaan Ip& &ughness 'mm)km(

    * 3: < 3!34 < 3?

    2??? 2???

    B + * 3: < 3! 2???B + * & + 34 < 3? 2???

    - P % ' 34 < 3?2: < 2!

    3??? 3???

    - & # B + M 2: < 2!

    B + * # 2: < 2!

    - & # ) * 2: < 2!

    $-' &' 24$-' K%*)K)- 24

    0. K&e*isien Kekuatan eati*

    Koefisien kekuatan relatif (a! masing9msing bahan dan kegunaannya sebagai lapispermukan, pondasi bawah, ditentukan secara korelasi sesuai dengan nilai Marshall &est(untuk bahan dengan aspal!, kuat tekan (untuk bahan yang distabilisasi dengan semen ataukapur!, 5B* ( untuk bahan lais pondasi bawah!.

    -abe 2.13 Koefisien Kekuatan *elatif (a!K&e*isien Kekuatan eati* Kekuatan Bahan

    /enis Bahana1 a2 A3 +S 'kg( Kt 'kg)cm( 8B '@(

    ;,4;;,3