Upload
si-nuklir-ariyo-renvill
View
241
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jvyf
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
Setelah menyelesaikan pendidikan dibangku perkuliahan, mendapatkan
suatu pekerjaan di perusahaan yang diidamkan merupakan salah satu cita-cita
mahasiwa. Untuk mencapai cita-cita tersebut, setiap mahasiswa dituntut untuk
memiliki bekal baik secara akademik maupun nonakademik. Secara akademik,
mahasiswa harus memiliki IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang memadai untuk
dapat lolos di perusahaan yang diidamkan serta pengetahuan akademik yang baik
sesuai dengan bidang ilmu masing-masing. Sedangkan secara nonakademik
mahasiswa dituntut memiliki softskill yang baik, dimana softskill ini erat
kaitannya dengan hubungan antar sesama. Kedua bekal ini kita dapat selama
menempuh pendidikan dibangku perkuliahan.
Selain memiliki kedua bekal diatas, untuk dapat memasuki dunia kerja
tersebut, kita masih harus melewati tahapan-tahapan agar dapat menapaki karir
diperusahaan yang kita minati. Adapun tahapan tersebut adalah tahapan melamar
perkerjaan, dimana kita sebagai calon pelamar mendapatkan informasi dari
berbagai sumber informasi kemudian melayangkan surat lamaran ke perusahaan
tersebut. Tahapan ini sering disebut juga sebagai seleksi administrasi. Setelah
tahapan ini, selanjutnya tergantung pada masing-masing perusahaan apakah ada
tes tertulis ataupun langsung pada tahapan tes wawancara. Tahapan-tahapan ini
dilakukan oleh setiap perusahaan agar nantinya mereka mendapatkan pekerja yang
sesuai dengan posisi yang mereka butuhkan.
Akan tetapi, seringkali para calon pelamar mengalami kegagalan disetiap
tahapan-tahapan seleksi ini. Misalnya, terkadang mereka tidak kunjung
mendapatkan surat panggilan padahal sudah mengirim berkas lamaran cukup
lama. Pada kasus lain, mereka dinyatakan tidak diterima bekerja di perusahaan
yang mereka lamar, padahal sudah melewati tahapan tes wawancara. Kasus-kasus
seperti inilah yang sering terjadi di kehidupan nyata yang dialami oleh mahasiswa
1
yang baru lulus. Menjadi sebuah pertanyaan besar bagi mereka yang gagal dalam
tahapan penyeleksian ini, karena meraka tidak mengetahui dimana letak
kekurangan dan kesalahan mereka dibandingkan dengan calon lainnya. Oleh
karena itu, sebelum mereka memulai untuk menapaki dunia kerja seharusnya
mereka memiliki sedikit pengetahuan mengenai hal tersebut.
Melihat hal ini, penulis bermaksud memberikan sedikit pengetahuannya
mengenai masalah-masalah yang timbul. Dengan memberikan pemberitahuan
mengenai Bagaimana cara yang baik dalam penulisan surat lamaran kerja serta
bagaimana menghadapi wawancara pekerjaan yang baik Tujuannya agar pembaca
yang nantinya juga akan merasakan langsung, dapat mempersiapkan diri lebih
matang. Sehingga kecil kemungkinan kegagalan yang dialami oleh calon-calon
pelamar sebelumnya ikut dirasakan juga.
Dengan metode studi pustaka yang digunakan oleh penulis, dari berbagai
sumber buku dan media elektronik, penulis berharap pengetahuan disampaikan
dalam makala ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
2
BAB II
ISI
A. Surat Lamaran Kerja
Surat lamaran kerja adalah surat permohonan seseorang yang ditujukan kepada
instansi untuk mendapatkan pekerjaan atau jabatan sesuai dengan kualifikasi
pendidikan atau keterlampilan yang dimiliki.
I. Syarat Penyusunan Surat Lamaran Pekerjaan
a. Surat lamaran yang ditulis tangan harus ditulis oleh pelamar yang
bersangkutan pada kertas yang berkualitas baik, tidak boleh timbale
balik dan tidak harus pada kertas bergaris
b. Penampilan surat lamaran harus necis, bebas dari coretan atau
koreksian
c. Isi surat lamaran harus menggambarkan sikap optimis bahwa pelamar
akan mampu bekerja dengan baik
d. Isi surat lamaran tidak boleh bernada memelas atau minta dikasihani
e. Sapaan yang dipergunakan :
1. Bapak/Ibu, jika melamar pada instansi pemerintah atau perusahaan
swasta nasional
2. Tuan, jika melamar pada keperusahaan swasta asing
II. Tatacara Penulisan Surat Lamaran Kerja
a. Penulisan Nama Yang Benar
Jika Anda mengirimkan lamaran pada banyak perusahaan, pastikan
Anda menuliskan nama perusahaan yang benar pada surat lamaran
Anda. Kesalahan penulisan nama ini bisa dianggap Anda tidak serius
dalam melamar, atau mencerminkan Anda ugal-ugalan sifatnya.
b. Singkat dan Padat
3
Surat lamaran jangan bertele-tele. Tuliskan surat lamaran
perkerjaan Anda dengan singkat dan padat. Gunakan bahasa yang
mudah. Gunakan kata-kata yang biasa digunakan dan resmi. Tidak
perlu berusaha untuk mengesankan pembaca Anda dengan
menggunakan kata-kata yang sulit.
Jangan menulis surat lamaran Anda lebih dari satu halaman.
Perusahaan biasanya menerima ratusan surat lamaran jika mereka
memasang iklan lowongan kerja. Surat lamaran yang terlalu panjang
tidak efektif, bisa-bisa langsung masuk keranjang sampah.
c. Rapi dan Bersih
Gunakan program komputer untuk menuliskan surat lamaran Anda.
Dengan begitu Anda dapat menuliskan surat lamaran yang rapi dan
bersih sehingga mudah dibaca. Jangan sampai juga penulisan
menggunakan tinta printer yang rusak sehingga tulisan menjadi
jembret.
Menulis surat lamaran dengan tulisan tangan, hanya perlu jika
menjadi persyaratan saja, dan saat ini hampir dikatakan tidak ada
perusahaan mensyaratkan hal ini. Hindari menggunakan tip-ex atau
sejenisnya dalam surat lamaran Anda.
d. Isi Surat Lamaran
Pembukaan
Sebutkan dimana Anda mendapatkan informasi tentang lowongan
kerja tersebut. Contohnya, Anda bisa menyebutkan bahwa Anda
mengetahui lowongan kerja tersebut dari iklan di surat kabar, iklan
lowongan kerja di Internet, atau dari seorang teman Anda.
Pekerjaan Anda sekarang
Ceritakan secara singkat posisi dan bidang pekerjaan Anda saat ini.
Anda juga perlu menceritakan secara singkat pencapaian utama
Anda dalam pekerjaan tersebut. Agar memberikan gambaran yang
lebih baik, berikan informasi secara kuantitatif. Misalnya, “Saya
membawahi 3 orang junior manager”. Yang perlu Anda perhatikan
4
di sini, tuliskan hanya hal-hal yang relevan dengan pekerjaan yang
Anda lamar. Baca dengan baik persyaratan yang dibutuhkan dalam
iklan lowongan pekerjaan tersebut. Jika pekerjaan yang Anda
lamar adalah di bidang marketing research, Anda mungkin tidak
perlu menceritakan pencapaian Anda di bidang logistik.
Pendidikan
Jika latar belakang pendidikan perlu diinformasikan, tuliskan
secara singkat pendidikan tertinggi Anda. Jika Anda pernah
mendapatkan pendidikan di sekolah yang cukup dikenal, ada
baiknya Anda menuliskannya di surat lamaran.
Penutup
Penutup ingatkan pembacanya bahwa Anda mempunyai keinginan
kuat untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Ada baiknya Anda
menyatakan kapan saat terbaik Anda bisa dihubungi untuk proses
selanjutnya. Dan jangan lupa ucapkan “Terima kasih”.
e. Proof Read
Proof read artinya membaca kembali seluruh tulisan Anda dan
memastikan semuanya sudah benar. Pastikan tidak ada kesalahan
pengejaan, tidak ada kata-kata yang diulang atau repetitif, dan tata
bahasa (grammar) yang digunakan sesuai. Dalam program MS Word
Anda bisa menggunakan spell and grammar checker.
Ada pendapat mengatakan ,”Suatu kesalahan dalam ejaan saja bisa
menyebabkan Anda kehilangan kesempatan yang penting untuk memperoleh
pekerjaan”.
III. Riwayat Hidup Dan Penulisannya
Riwayat hidup terdiri atas lima subjudul, yaitu data pribadi, pendidikan,
pengalaman berkerja, keterangan lain, dan referensi pribadi (boleh
dicantumkan boleh tidak)
5
IV. Contoh Penyusunan Surat Lamaran
Cibinong, 1 November 2011
Hal : Lamaran Pekerjaan
Kepada Yth.,Manajer Sumber Daya ManusiaPT. Hand's ParmantindoJl. Raya Bumi Sentoda No. 5Cibinong
Dengan hormat,
Bpk. Bambang Satrio, seorang asisten editor di PT. Hand's Parmantindo, menginformasikan kepada saya tentang rencana pengembangan Departemen Finansial PT. Hand's Parmantindo.Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankan saya mengajukan diri (melamar kerja) untuk bergabung dalam rencana pengembangan PT. Hand's Parmantindo.
Mengenai diri saya, dapat saya jelaskan sebagai berikut :
NamaTempat & tgl. lahirPendidikan AkhirAlamatTelepon, HP, e-mailStatus Perkawinan
: Florentina Putri: Probolinggo, 5 Agustus 1979: Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila - Jakarta: Perum Bojong Depok Baru 1, Blok ZT No.3, Cibinong 16913: 021 - 87903802, HP = 0817 9854 203, e-mail = [email protected]: Menikah.
Saat ini saya bekerja di PT. Flamboyan Bumi Singo, sebagai staf akuntasi dan perpajakan, dengan fokus utama pekerjaan di bidang finance dan perpajakan.
Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :
1. Daftar Riwayat Hidup.2. Foto copy ijazah S-1.3. Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.4. Pas foto terbaru.
Besar harapan saya untuk diberi kesempatan wawancara, dan dapat menjelaskan lebih mendalam mengenai diri saya. Seperti yang tersirat di resume (riwayat
6
hidup), saya mempunyai latar belakang pendidikan, pengalaman potensi dan seorang pekerja keras.
Demikian saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian Bapak.
Hormat saya,
Florentina Putri
B. Wawancara Kerja
Wawancara adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kepribadia seseorang dengan
melontarkan pertanyaan-pertanyaan. Wawancara kerja merupakan salah satu
7
persyaratan yang dibuat oleh suatu perusahaan untuk meloloskan calon pelamar
untuk mengisi posisi yang dibutuhkan.
I. Tujuan Wawancara Kerja
1. Untuk mengetahui kepribadian pelamar.
2. Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan jabatan.
3. Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan dan
perusahaan.
4. Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar-pelamar yang
layak untuk diberikan penawaran kerja.
II. Jenis-Jenis Wawancara Kerja
Dalam dunia kerja, dikenal beberapa tipe wawancara kerja sebagai
berikut:
a. Wawancara Seleksi (Screening Interview).
Jika pelamar atau kandidat untukmenduduki jabatan berjumlah lebih
dari satu orang maka dilakukan wawancara kerja untuk menyeleksi
siapa diantara kandidat tersebut merupakan kandidat yang paling
qualified sehingga bisa dilanjutkan ke tahap seleksi berikutnya.
Wawancara seleksi biasanya berlangsung singkat antara 15 – 30
menit.
b. Wawancara Telepon (Telephone Interview).
Demi menghemat biaya dan efisiensi waktu, banyak recruiter yang
melakukan wawancara kerja melalui telepon.Oleh sebab itu, pelamar
harus siap dihubungi sewaktu – waktu, sebab seringkali recruiter
tidak memberikan pilihan bagi pelamar untuk menentukan waktu
kapan ia siap diwawancarai melalui telepon.
c. Wawancara di Kampus / Sekolah (On-Campus Interview) .
8
Meskipun tidak banyak perusahaan yang melakukan wawancara kerja
di kampus, namun untuk perusahaan-perusahaan tertentu yang
mencari para lulusan untuk dilatih lebih lanjut, cara ini dinilai sangat
efektif karena memberikan akses bagi perusahaan tersebut untuk
mendapatkan kandidat terbaik yang mungkin sangat sulit diperoleh
jika menunggu para kandidat tersebut datang melamar.
d. Wawancara di Pameran Kerja (Job Fair Interview).
Pameran kerja diadakan untuk menjembatani perusahaan dengan para
pencari kerja. Pada pameran kerja biasanya, perusahaan memberikan
berbagai informasi mengenai perusahaannya, menerima surat lamaran
dan CV dari pengunjung (pencari kerja), bahkan tidak jarang para
recruiter langsung melakukan wawancara di stand (booth) mereka. Di
Indonesia memang pameran seperti ini masih sangat jarang
dilaksanakan jika dibandingkan dengan pameran otomotif, rumah
maupun furniture.
e. Wawancara di Lokasi Kerja (On-Site Interview).
Ketika seorang kandidat telah lolos dalam tahap wawancara seleksi,
seringkali perusahaan mengundang kandidat tersebut untuk melihat
secara langsung lokasi kerja. Pada kesempatan tersebut recruiter
biasanya langsung melakukan wawancara secara mendalam. Bagi
pelamar yang belum memiliki pengalaman kerja pada lokasi yang
lingkungannya kurang lebih sama, wawancara kerja di lokasi
mungkin bisa terasa menakutkan karena mungkin harus melakukan
perjalanan dan berada di wilayah yang tidak ia kenal.
f. Wawancara Kelompok (Panel or Group Interview).
Wawancara kelompok adalah suatu jenis wawancara kerja dimana
para pewawancara (recruiter) terdiri dari dua orang atau lebih.
Biasanya wawancara jenis ini dilakukan jika perusahaan memandang
9
bahwa pelamar sudah hampir memenuhi syarat untuk diterima
bekerja. Biasanya para penanya dalam wawancara inilah yang
memiliki wewenang untuk memutuskan apakah pelamar akan
diterima bekerja atau tidak.
g. Wawancara Kasus (Case Interview).
Wawancara kerja jenis ini menekankan pada kemampuan analisis dan
pemecahan masalah terhadap suatu kasus tertentu. Biasanya dalam
wawancara kasus, pelamar diminta untuk berperan sebagai pemegang
jabatan yang ditawarkan, lalu diberikan sebuah kasus untuk dicarikan
solusinya.
III. Strategi Sukses Dalam Wawancara
Persiapan
Pelamar mencari kerja susah payah, namun saat panggilan
wawancara datang, mereka tidak menyiapkannya secara matang.
Kesempatan yang ada belum tentu datang dua kali. Suksesnya
wawancara kerja tergantung dari persiapan pelamar kerja. Cari tahu
segala hal tentang perusahaan yang memanggil Anda wawancara.
Melalui web, majalah bisnis atau dari teman yang bekerja di
perusahaan tersebut, dengan begitu Anda mengetahu visi misi,
budaya kerja dan kriteria seperti apa yang dicari oleh perusahaan.
Memiliki tujuan dan kelebihan yang jelas
Ketahuilah tujuan dan kelebihan Anda. Serta siapkan diri untuk
menjelaskan semua kelebihan Anda kepada pewawancara. Jelaskan
contoh spesifik perubahan yang akan terjadi bila Anda menjalani
jabatan yang ditawarkan.
Jangan berbicara terlalu banyak
10
Jika Anda tidak jelas tentang pertanyaan oleh si pewawancara
kerja, jangan berbicara terlalu banyak. Hal ini membuat si
pewawancara bisa terus 'menyerang' dengan pertanyaan rumit
lainnya.
Buat citra diri
Anda memiliki sekitar 30 detik untuk membuat kesan pertama.
Kesan pertama di dapat dari penampilan Anda. Gunakanlah setelan
pakaian kerja yang sopan dengan warna-warna netral. Pastikan juga
sepatu Anda bersih. Memiliki portfolio, pulpen dan notes. Datanglah
minimal 15 menit sebelum wawancara untuk merapikan rambut dan
make-up Anda. Sehingga kesan pertama yang baik bisa segera
dibentuk.
Follow-up
Setelah wawancara, segera tulis email ke perusahaan tersebut yang
isinya ucapan terima kasih telah diberi kesemapatan untuk bisa
interview. Cara ini bisa membuat Anda lebih diingat dan lebih
dipertimbangkan untuk lanjut ke fase selanjutnya.
IV. Tips-Tips Untuk Dapat Lolos Dalam Tes Wawancara Kerja
1. Tips dalam mengatasi ketegangan dalam wawancara kerja
Latihan pernapasan
Latihan pernapasan bisa Anda lakukan menjelang
wawancara kerja. Ambil napas dalam-dalam, tahan beberapa
detik, lalu hembuskan perlahan-lahan. Lakukan berulang-ulang
dan rasakan ketegangan dan stres ikut keluar dari hembusan
napas.
Santai
Malam sebelum wawancara kerja tidurlah lebih cepat untuk
menghindari rasa kantuk saat wawancara kerja. Sebelum tidur,
11
bersantailah dengan membaca komik atau novel sambil
menikmati susu panas agar tidur bisa lebih nyenyak.
Joging
Cara terbaik untuk melepaskan ketegangan adalah dengan
melakukan olahraga kecil. Sebelum berangkat wawancara
kerja, Anda bisa melakukan jogging atau treadmill. Olahraga
juga bisa membuat Anda lebih fokus saat wawancara.
Meditasi
Meditasi akan membuat Anda lebih rileks dan fokus.
Duduklah di suatu tempat yang tenang, tutup mata Anda,
rilekskan tubuh Anda dan fokus pada pernapasan.
Hindari kafein
Banyak orang percaya bahwa kafein dapat membantu untuk
lebih santai. Tapi terlalu banyak minum kafein sebelum
wawancara kerja dapat memicu perasaan cemas. Sebaiknya
minum air mineral untuk membantu menghidrasi tubuh dan
meningkatkan energi tubuh.
2. Tips dalam menjawab pertanyaan dalam wawancara
Persiapkan diri
Jangan menggantungkan urusan wawancara kerja pada
faktor keberuntungan. Wawancara kerja butuh persiapan
matang layaknya ujian. Persiapkan diri jawaban-jawaban untuk
pertanyaan yang Anda rasa akan menyulitkan.
Misalnya siapkan jawaban mengenai alasan Anda keluar
dari kantor sebelumnya. Hati-hati dalam menjawab. Sebaiknya
beri jawaban-jawaban yang bersifat diplomatis tanpa harus
memojokkan salah satu pihak. Salah-salah memilih jawaban
Anda malah dinilai sebagai orang yang suka menyebar aib
perusahaan.
12
Jawaban mengenai gaji pun harus Anda siapkan. Berapa
gaji yang Anda minta serta alasannya. Jangan sampai Anda
terlihat tidak percaya diri, atau malah orang yang tak tahu diri.
Jujur
Kejujuran penting saat menjawab pertanyaan-pertanyaan
sulit dalam wawancara kerja. Berbohong hanya akan membuat
Anda kesulitan serta makin panik. Namun ingat, jujur bukan
berarti Anda harus menceritakan seluruh kejelekan dari
perusahaan tempat Anda bekerja seluruhnya. Tetap pilih
dengan bijak jawaban Anda.
Spesifik dan Lugas
Jawab setiap pertanyaan dengan jelas, spesifik dan lugas.
Jika perlu gunakan waktu jeda setelah pertanyaan untuk
berpikir atau sekedar menarik nafas panjang agar lebih tenang.
Dengarkan juga pertanyaan dengan baik, lalu fokus pada
pertanyaan itu. Jangan beri jawaban yang terlalu melebar
karena hanya akan membuat Anda terdengar bertele-tele.
Gunakan Humor
Tak ada salahnya untuk menyelipkan sedikit humor pada
jawaban Anda. Selain mencairkan ketegangan, humor yang
cerdas juga akan membuat Anda terlihat sebagai orang yang
ramah dan menyenangkan. Namun jangan sampai Anda
berlebihan sehingga bak badut yang tengah melucu
V. Kesalahan Yang Perlu Dihindari Dalam Wawancara Kerja
Penampilan tidak beres
Pada saat pertama kali wawancara kerja di suatu perusahaan,
bagian HRD akan melihat terlebih dahulu penampilan Anda. Mau
sepintar apa pun dan banyaknya keahlian yang Anda miliki,
penampilan tetaplah menjadi nilai utama untuk membuat kesan
pertama yang baik.
13
Untuk itu, berbusanalah layaknya orang kantoran. Kemeja dengan
warna netral, rok bermodel pensil atau celana bahan, serta sepatu
jenis pumps dapat menjadi cara terbaik untuk terlihat profesional.
Terlalu banyak berbicara tentang gaji
Kesalahan yang sering terjadi adalah pelamar tidak bisa
mengungkapkan apa yang ia inginkan dengan karirnya di perusahaan
yang dilamar. Bukannya mengungkapkan keahlian dan tanggung
jawab yang akan diemban, pelamar malah langsung membicarakan
gaji. Ini dapat melemahkan kehandalan Anda jika terus menerus
membicarakan tentang gaji.
Sikap yang arogan
Banyak pelamar melihat HRD tidak terlalu berguna, alasannya
karena Anda langsung ingin berhadapan dengan supervisor. Padahal
jika Anda ingin mendapatkan pekerjaan, HRD direkrut oleh
perusahaan untuk mewawancara Anda sebelum diwawancarai oleh
supervisor. Jika sikap Anda terlalu arogan dan terlihat meremehkan
HRD tentu membuat Anda sulit mendapatkan pekerjaan.
Berpikir klise
Jika Anda menghafal semua jawaban untuk pertanyaan HRD,
peluang Anda untuk diterima menjadi lebih kecil. Karena jika Anda
menghafal dan membuat jawaban layaknya orang berpidato tentunya
jawaban Anda terlihat membosankan. Anda bisa memikirkan
jawaban di rumah, namun tidak perlu sampai dihafal. Hal ini
dikarenakan, jika pertanyaan berbeda saat ditanyakan oleh HRD
malah membuat Anda semakin grogi. Buatlah jawaban yang
spontan, cepat dan kritis.
Tidak percaya diri
Perusahaan tidak mencari orang yang pemalu dan tidak memiliki
ambisi. Tunjukkan rasa percaya diri pada sikap dan setiap jawaban.
Jika pewawancara menanyakan pengalaman kerja Anda di tempat
14
terdahulu, cobalah untuk tidak menggunakan kata ganti seperti 'kita'
atau 'kami', fokuskan pada prestasi pribadi yang telah Anda buat.
Tidak mengetahui tentang perusahaan yang dilamar
Hal yang terakhir yang perlu Anda ketahui adalah, pastikan Anda
mengetahui tentang sejarah perusahaan dan bagaimana cara kerja
perusahaan. Akan tampak bodoh jika Anda tidak mengetahui berapa
lama perusahaan berdiri, bisnisnya di bidang apa dan siapa
pesaingnya.
VI. Pertanyaan-Pertanyaan Umum Dalam Wawancara Kerja
a. Motivasi
Pertanyaan yang dapat menggali aspek motivasi antara lain :
1. Mengapa anda memutuskan untuk melamar pekerjaan di perusahaan ini ?
2. Apa yang membuat anda menjadi tertarik dengan perusahaan ini ?
3. Tanggung jawab apa yang anda anggap penting dalam pekerjaan ?
4. Tantangan apa yang anda cari dalam pekerjaan ?
5. Sebutkan dua hal yang memotivasi anda dalam bekerja.
6. Apa yang dapat memotivasi anda dalam kehidupan pribadi anda ?
7. Apa yang dapat memotivasi anda dalam menyelesaikan tugas yang sulit ?
b. Ketahanan Terhadap Tekanan
Pertanyaan yang dapat menggali aspek ketahanan terhadap tekanan/stres
antara lain :
1. Apakah anda dapat bekerja di bawah tekanan ?
2. Pernahkan anda bekerja di bawah tekanan ? Ceritakan bagaimana anda
menyikapinya?
3. Dalam lingkungan kerja seperti apa anda merasa nyaman ? (Terstruktur
atau tidak ?)
4. Seandainya ada konsumen yang marah karena hal yang bukan dilakukan
anda, bagaimana anda menyikapinya ?
15
5. Bagaimana anda menyikapi kritik yang diberikan kepada anda ?
c. Inisiatif
Pertanyaan yang dapat menggali aspek inisiatif antara lain :
1. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini ? Dan darimana serta
bagaimana anda mengetahuinya ?
2. Kriteria apa yang anda gunakan untuk mengevaluasi perusahaan yang anda
harapkan menjadi tempat kerja anda ?
3. Ceritakan mengenai pendidikan dan pelatihan yang pernah anda ikuti.
4. Bagaimana anda mendapatkan pekerjaan selama ini ? (Apakah melalui
iklan, referensi, dsb) - untuk yang sudah pernah bekerja.
d. Sikap kerja
Pertanyaan yang dapat menggali aspek sikap kerja antara lain :
1. Seandainya anda ditempatkan di cabang perusahaan yang jauh dari lokasi
anda, bagaimana anda menyikapinya ?
2. Seandainya ada pengalihan tanggung jawab pada pekerjaan yang anda
pegang, bagaimana anda menyikapinya ?
3. Ceritakan mengenai pengalaman kerja anda. (untuk yang sudah bekerja)
4. Apa tanggung jawab anda pada posisi tersebut ? (untuk yang sudah
bekerja)
e. Kepercayaan Diri
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kepercayaan diri antara lain :
1. Menurut anda, apa definisi/arti kesuksesan ? Dan seberapa besar
pengaruhnya bagi anda ?
2. Menurut anda, apa definisi/arti kegagalan ? Dan seberapa besar
pengaruhnya bagi anda ?
3. Jelaskan ukuran/standar kesuksesan bagi anda.
16
4. Pekerjaan apa yang telah anda selesaikan dengan sukses ?
5. Apa peran anda dalam kesuksesan tersebut ?
f. Kemampuan Berpikir Analitis
Termasuk di dalam kemampuan berpikir analitis adalah "Kemampuan
Memecahkan Masalah" (problem solving) dan "Kemampuan Membuat
Keputusan"(decision making).
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan berpikir analitis antara
lain :
1. Masalah tersulit apa yang pernah anda alami ? Apa yang anda lakukan ?
Bagaimana penyelesaiannya ?
2. Hambatan atau kendala apa yang ditemukan selama kuliah atau belajar ?
Bagaimana cara mengatasinya ?
3. Ceritakan mengenai persoalan yang pernah anda pecahkan.
4. Ceritakan situasi dimana anda pernah memiliki masalah dengan
pengambilan keputusan.
5. Ceritakan dimana anda harus membuat suatu keputusan.
g. Kemampuan Pencapaian Keberhasilan (Achievement)
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan pencapaian keberhasilan
antara lain :
1. Apakah anda senang mengerjakan pekerjaan/proyek yang sulit ?
2. Apakah anda mempunyai prestasi yang dibanggakan ? Ceritakan !
3. Apakah anda memiliki inisiatif ? Bagaimana anda menunjukkan hal
tersebut ? Ceritakan satu contoh inisiatif yang telah anda ambil.
4. Sebutkan prestasi yang pernah anda capai dalam pekerjaan atau masa
kuliah/sekolah
5. Sebutkan lima pencapaian terbesar dalam hidup anda
17
h. Kemampuan Pencapaian Keberhasilan (Achievement)
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan pencapaian keberhasilan
antara lain :
1. Apakah anda senang mengerjakan pekerjaan/proyek yang sulit ?
2. Apakah anda mempunyai prestasi yang dibanggakan ? Ceritakan !
3. Apakah anda memiliki inisiatif ? Bagaimana anda menunjukkan hal
tersebut ? Ceritakan satu contoh inisiatif yang telah anda ambil.
4. Apakah anda pernah menyelesaikan persoalan yang sulit ? Atau yang
sebelumnya anda pikir tidak dapat anda selesaikan ?
5. Bagaimana anda menunjukkan keinginan (willingness) untuk bekerja ?
i. Aspirasi Diri
Pertanyaan yang dapat menggali aspek aspirasi diri antara lain :
1. Mata kuliah (mata pelajaran) apa yang paling anda senangi ? Mata kuliah
(mata pelajaran) apa yang paling anda tidak senangi ? Kenapa ?
2. Apa cita-cita anda ketika lulus sekolah ? Ketika lulus kuliah ?
3. Apakah anda berniat melanjutkan sekolah ? Berniat melanjutkan kuliah ?
4. Menurut anda, apakah nilai anda merupakan indikasi terbaik untuk hasil
akademik anda ?
5. Kenapa kami harus memilih anda ?
j. Kelemahan Diri
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kelemahan diri antara lain :
1. Apakah anda telah mencapai semua target yang telah anda tetapkan ? Bila
tidak, mengapa ?
2. Bagaimana anda mengatasi kegagalan dalam pencapaian target tersebut ?
3. Kelemahan apa yang muncul saat anda dihadapkan pada tugas yang sulit ?
18
k. Sosialisasi
Pertanyaan yang dapat menggali aspek sosialisasi antara lain :
1. Ceritakan kegiatan anda di waktu senggang.
2. Kegiatan apa yang anda ikuti di lingkungan anda ?
3. Seandainya anda menjadi anggota suatu organisasi, maka kegiatan apa dan
peran apa yang akan anda lakukan dalam organisasi tersebut ?
4. Selain belajar, kegiatan apa saja yang anda ikuti saat masih kuliah atau
sekolah ? Posisi apa yang anda pegang ?
l. Kemandirian
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemandirian antara lain :
1. Ceritakan keputusan-keputusan penting dalam hidup anda, yang anda
anggap sebagai keputusan anda sendiri. Juga ceritakan keputusan penting
yang anda anggap bukan keputusan anda sendiri.
2. Mengapa anda memilih jurusan .... ?
3. Dalam pengambilan suatu keputusan, siapa yang berpengaruh dalam diri
anda ?
4. Dalam hal-hal apa saja orang-orang tersebut anda sertakan ?
m. Kepemimpinan
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kepemimpinan antara lain :
1. Sebutkan kepribadian yang anda miliki yang mencerminkan kemampuan
memimpin.
2. Menurut anda, kualitas apa yang dibutuhkan seorang pemimpin ?
3. Apa yang paling menjadi tantangan bagi seorang pemimpin ?
4. Bagaimana cara anda mendelegasikan suatu tanggung jawab ?
5. Apakah anda membutuhka pengawas dalam bekerja ?
19
BAB III
PENUTUP
20
Sebagai penutup, kesimpulan yang didapat dari makalah yang ditulis
adalah surat lamaran pekerjaan yang baik untuk dibuat seharusnya berisikan
sesuatu yang menggambarkan yang sebenarnya mengenai pelamar, tidak melebih-
lebihkan dan tidak mengurangi. Pelamar dituntut untuk jujur dan bersikap objekif.
Begitu juga dalam menghadapi wawancara kerja. Selain memiliki sikap yang
baik, pelamar harus mengetahui gambaran mengenai perusahan yang dilamar
sehingga pewawancara akan menilai pelamar memang memiliki minat untuk
bergabung di perusahaan mereka dari jawaban pertanyaan mereka. Selain itu,
pewawancara juga akan menilai dari segi penampilan pelamar. Kesan pertama
yang baik akan membawa dampak yang baik pula.
Selain itu, kesiapan mental juga harus dipersiapkan, karena apabila
persiapan materi pelamar sudah cukup baik namun pada saatnya tiba-tiba pelamar
merasa gugup, besar kemungkinan pelamar akan mengalami kegagalan pula.
21