27
38 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada Ny.M dengan ca.serviks stadium III B, yang disertai CKD stage V diruang B3 ginekologi RS Kariadi semarang yang dilakukan pada tanggal 25 Mei 2009 sampai dengan tanggal 28 Mei 2009 dengan menggunakan metode pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian sampai dengan evaluasi.Berikut ini penulis akan paparkan hasil kelolaan dari tahap-tahap tersebut. A. Pengkajian Pengkajian awal dilakukan pada tanggal 25 mei 2009 pada pukul 09.00 WIB dengan metode tanya jawab secara langsung dengan pasien, keluarga, dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi Semarang. 1. Identitas Pasien Nama : Ny.M Umur : 45 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Kudus Pendidikan : SMP Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Tanggal Masuk : Minggu, 24 Mei 2009 Tanggal Pengkajian : Senin, 25 Mei 2009 Diagnosa Medik : Ca.Serviks stadium III B,CKD stage V

BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

  • Upload
    vanthuy

  • View
    220

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

38

BAB III

TINJAUAN KASUS

Pada bab ini penulis akan paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

pada Ny.M dengan ca.serviks stadium III B, yang disertai CKD stage V diruang

B3 ginekologi RS Kariadi semarang yang dilakukan pada tanggal 25 Mei 2009

sampai dengan tanggal 28 Mei 2009 dengan menggunakan metode pendekatan

proses keperawatan yang meliputi pengkajian sampai dengan evaluasi.Berikut ini

penulis akan paparkan hasil kelolaan dari tahap-tahap tersebut.

A. Pengkajian

Pengkajian awal dilakukan pada tanggal 25 mei 2009 pada pukul 09.00

WIB dengan metode tanya jawab secara langsung dengan pasien, keluarga,

dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi Semarang.

1. Identitas Pasien

Nama : Ny.M

Umur : 45 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Kudus

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tanggal Masuk : Minggu, 24 Mei 2009

Tanggal Pengkajian : Senin, 25 Mei 2009

Diagnosa Medik : Ca.Serviks stadium III B,CKD stage V

Page 2: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

39

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn.F

Umur : 22 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SMA

Alamat : Kudus

Hub.dengan pasien : Putra ke2 dari pasien

3. Riwayat Penyakit

a. Keluhan Utama

Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah kuadran 3&4.

Tingkat nyeri Pasien P: Pada saat beraktivitas berlebih, Q: Sedang, R:

pada bagian perut bawah kuadran 3&4, S: skala 6, T: Kadang -kadang

b. Riwayat Penyakit Sekarang

Klien dibawa ke RS Kariadi pada minggu, 24 Mei 2009 pada pukul

13.30 datang dari UGD, pasien merupakan rujukan dari RS Aisyah

Kudus dengan diagnosa Ca.Serviks stadium III B dan CKD stage V.

c. Riwayat Penyakit Dahulu

2 tahun yang lalu klien mengalami perdarahan setelah

melakukan hubungan seksual perdarahan lumayan banyak seperti

menstruasi, karena takut dan cemas takut keluar darah lagi, klien takut

berhubungan lagi dan klien tidak berobat kepelayanan kesehatan.Pada

bulan februari 2009 klien juga dirawat di RS Aisyah Kudus karena

perdarahan, sehingga klien tambah darah sebanyak 4 kolf dan klien

Page 3: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

40

juga pernah dirujuk ke RS Kariadi Semarang, tetapi keluarga menolak

karena keterbatasan biaya.

Pada tanggal 20 mei 2009 klien dibawa ke RS Aisyah Kudus

karena diare > dari 5x/hari dan klien muntah.Di RS Aisyah Kudus

klien dirawat selama 4 hari di RS Aisyah klien tidak bisa

BAK,kemudian klien dikonsulkan pada penyakit dalam dan didiagnosa

CKD, kemudian dikonsulkan juga ke Sp.OG dan didiagnosa

Ca.Serviks, kemudian klien dirujuk ke RS Kariadi Semarang.

d. Riwayat Penyakit Keluarga

Menurut klien dan keluarga, keluarga mereka tidak ada yang menderita

penyakit seperti Ny.M

e. Riwayat KB

Klien menggunakan pil KB baru 2 tahun yang lalu, karena sebelum

menggunakan pil, klien menggunakan jenis KB spiral.

4. Pola Kesehatan Fungsional

a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Persepsi pasien tentang kesehatan diri adalah sangat penting karena

jika sakit tidak dapat melakukan aktivitas dan kasihan dengan

keluarga.Pasien tidak tahu tentang pengobatan yang akan dijalaninya.

Pasien tidak terlalu mengerti tentang penyakitnya yang dia tahu hanya

dia sering mengalami perdarahan dan keputihan sudah lama.

Page 4: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

41

b. Pola nutrisi dan metabolik

1) Pola makan

Sebelum sakit : klien makan 3x sehari, jenis makanan yang

dimakan nasi, sayur, tahu, tempe, telur.

Selama sakit : klien makan 3x sehari, jenis makanan yang

dimakan bubur nasi, lauk, sayur, pasien setiap

makan hanya 3-4 sendok.

2) Pola minum

Sebelum sakit : klien biasanya minum 4-5 gelas setiap hari, jenis

minuman yang biasa diminum air putih, teh manis

dan kopi.

Selama sakit : klien sehari minum sehari 400ml karena klien

dibatasi air minumnya karena terjadi udema.

c. Pola eliminasi

1) Eliminasi BAB

Sebelum sakit : klien terbiasa BAB pada pagi hari (1x sehari)

Selama sakit : klien dapat BAB tetapi tidak setiap hari, 2 hari

sekali.

2) Eliminasi BAK

Sebelum sakit : klien biasa BAK 4-5x sehari, dan setiap mandi

dan tengah malam.

Page 5: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

42

Selama sakit : produksi urine berkurang, selama dirawat di RS

Kariadi klien hanya berproduksi 2 cc dan

terpasang kateter.

d. Pola aktivitas dan latihan

Klien adalah seorang ibu rumah tangga, selama sakit klien dibantu

dalam aktivitas oleh keluarga seperti makan, mandi, minum.

e. Pola istirahat dan tidur

Sebelum sakit : klien biasa tidur jam 21.00-04.00, klien jarang bangun

pada saat tidur.

Selama sakit : klien mengalami gangguan tidur, karena nyeri klien

hanya tidur 6 jam.

f. Pola persepsi sensori dan kognitif

Klien tidak ada keluhan yang berhubungan dengan panca indera. Klien

juga tidak menggunakan alat bantu apapun dalam panca indera, seperti

kaca mata, alat pendengaran.

g. Pola hubungan dengan orang lain

Klien mampu berkomunikasi dengan baik dan mampu mengerti orang

lain yang berbicara.Sedangkan orang yang terdekat dengan klien

adalah suami dan anak-anaknya.

Keluarga Ny.M selalu bermusyawarah dengan keluarga dalm

menghadapi masalah atau dalam menyelesaikan masalah.

Page 6: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

43

h. Pola reproduksi seksual

Riwayat menstruasi teratur siklus menstruasi 28 hari, lamanya 6-7 hari.

Riwayat kehamilan GVI PV AO, menikah 1x selama 25 tahun.

Klien tidak pernah melakukan pemeriksaan ginekologi.

Klien sudah 2 tahun tidak melakukan hubungan seksual, karena pada

saat terakhir kali berhubungan klien keluar darah dari vagina.

i. Pola persepsi diri dan konsep diri

Hal yang dipikirkan klien saat ini adalah penyakitnya, klien ingin cepat

sembuh dan dapat pulang kerumah berkumpul dengan keluarga dan

dapat hidup normal kembali.

j. Pola mekanisme koping

Klien selalu dibantu dalam mengambil keputusan, tetapi bila

masalahnya sederhana klien mengambil keputusan sendiri.

k. Pola nilai kepercayaan atau keyakinan

Kilen seorang muslim, tetapi klien tidak menjalankan ibadah sholat

selama sakit.Klien hanya berdoa.

5. Pengkajian Fisik

a. Keadaan Umum : Sadar

b. Tingkat Kesadaran : Composmentis

c. Tanda-tanda vital : TD : 130/90 mmHg, Nadi : 80x/menit,

Suhu : 37º C, RR : 22x/menit

d. Antropometri : TB : 160 cm, BB : 45kg pada tanggal 20

mei 2009

Page 7: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

44

e. Kepala : Bentuk mesochepal, tidak ada luka

f. Rambut : Bersih, mudah rontok, panjang, lurus,

kusut.

g. Hidung : Simetris, tidak septum deviasi nasal,

tidak ada sekret dan epitaksis, tidak

napas cuping hidung,

h. Telinga : Kemampuan mendengar baik, tidak ada

pembengkakan dan nyeri tekan, tidak

ada sekret.

i. Mulut : Selaput mukosa lembab, bibir kering

pecah-pecah, gigi bersih dan tidak bau

mulut.

j. Leher dan tenggorok : Tidak ada deviasi trachea, tidak ada

pembesaran tiroid.

k. Dada dan Thorak :

Paru-paru : I : Pergerakan dinding dada simetris

Pa : Tidak ada nyeri dan masa

Pe : Sonor

A : Bunyi nafas vesikuler, tidak ada suara

tambahan

Abdomen : I : Datar, tidak ada lesi atau bekas operasi.

A : BU 5-15x/menit

Page 8: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

45

Pe : Perut bagian atas atau kuadran 2 timpani

sedangkan kuadran 3 dan 4 pekak.

Pa : Pada kuadran 3 dan 4 terasa nyeri dan

keras.

l. Genetalia : Terpasang kateter, sudah tidak ada darah yang keluar dari

vagina, pada labia mayora kanan membesar, keras, kotor, terdapat

banyak keputihan pada selangkangan dan pada lipatan labia mayora

dan minora.

m. Ekstremitas : Kulit bersih, sawo matang, udema pada kaki kiri dan

tangan yang kiri CRT 2 detik. Pada tangan kiri terpasang infus,

keadaan infus bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi.

6. Pemeriksaan Penunjang

Pada tanggal 24 Mei 2009

Pemeriksaan Nilai Normal

Hemoglobin 8.80 gr% 12.00-15.00

Hematokrit 26.5% 35.0-47.0

Eritrosit 3.15 juta/mmk 3.90-5.60

MCH 28.00 pg 27.00-32.00

MCV 84.10 fl 76.00-96.00

MCHC 33.20 g/dl 29.00-36.00

Leukosit 10.80 ribu/mmk 4.00-11.00

Trombosit 655.0 ribu/mmk 150-400

Page 9: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

46

Kimia Klinik pada tanggal 24 Mei 2009

Pemeriksaan Nilai Normal

GDS 92mg/dl 80-110

Ureum 152mg/dl 15-39

Creatinin 14.17mg/dl 0.60-1.30

SGOT 30u/l 15-37

SGPT 21u/l 30-65

Natrium 119mmol/L 136-145

Kalium 6,3mmol/L 3,5-5,1

Chlorida 86mmol/L 98-107

Calsium 2.20mmol/L 2.12-2.52

Analisa Gas Darah pada tanggal 24 Mei 2009

Pemeriksaan Nilai Normal

Hb 8.80gr/dl

FIO2 32.00

PH 7.277

PCO2 22.4mmHg

PO2 161.3mmHg

PH corec 7.277 7.350-7.450

PCO2 corec 22.4mmHg 35.0-45.0

PO2corec 161.3mmHg 830-1080

HCO3 10.2mmol/L 18.0-23.0

Page 10: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

47

TCO2 10.90

Base excess -15.0 -2 - -3

BB efective -16.60

SBC 12.7

O2 Sat 98.9% 95.0-98.0

A.AO2 41.10

RI 0.80

Analisa gas darah pada tanggal 26 Mei 2009

Pemeriksaan Nilai Normal

Hb 8.60gr%

FIO2 21.00

PH 7.300mmHg

PCO2 23.0mmHg

PO2 88.0

PH corec 7.310 7.350-7.450

PCO2corec 22.0mmHg 35.0-45.0

PO2corec 86.0mmHg 830-1080

HCO3 11.30mmol/L 18.0-23.0

TCO2 12.00

Base excess -13 -2 - -3

BB efective -13

SBC 14.8mmol/L

Page 11: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

48

O2 Sat 96.0% 95.0-98.0

A.AO2 36.0

RI 0.40

Therapi yang didapat pada tanggal 24 Mei 2009

Tranfusi PRC sampai dengan Hb 10gr%

a. Lasix 1 ampul/hari

b. Diltiazem 3x30mg

c. CaCo3 3x1

d. As Folat 3x1

e. NaCl 3x1

f. Kalitake 3x1

g. Ceprofloxacim 2x500mg

h. Infus 4 Fe BicNat dalam D5 100cc 12 tetes/menit

Page 12: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

49

B. Analisa Keperawatan

NO Data Fokus

Subyektif & obyektif

Problem Etiologi

1. DS : Klien mengatakan nyeri pada

perut bagian bawah.

P : Pada saat aktivitas berlebih

Q : Sedang

R : Pada perut bagian

kuadran 3&4.

S : Skala 6

T : Kadang-kadang.

DO : wajah klien menyeriangi.

Nyeri Metastase sel

kanker

2. DS : Klien mengatakan tidak pernah

berhubungan seksual lagi

dengan suaminya semenjak 2

tahun yang lalu, karena takut

keluar darah lagi, klien

mengatakan kangen dengan

suaminya.

DO : Klien sudah tidak keluar darah

lagi, tetapi banyak keluar

keputihan, pada labia mayora

kiri klien membesar, keras.

Perubahan

kebutuhan seksual

Proses penyakit,

perdarahan pasca

coitus

Page 13: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

50

3.

DS : Klien mengatakan susah untuk

beraktivitas.

DO : Kaki dan tangan klien edema

pada sebelah kiri, klien hanya

dapat miring kanan kiri,

geraknya terbatas.

Intoleransi

aktivitas

kelemahan

4 DS : -

DO : Klien terpasang kateter selama 3

hari, leukosit 10.80ribu/mk,

suhu : 37ºC, nadi:84x/menit,

keputihan pada selangkangan

dan lipatan labia minora dan

mayora.

Resti infeksi

saluran kemih

Area genetalia

terpasang kateter.

5 DS : Klien mengatakan tidak bisa

BAK semenjak tanggal 20/05/09

DO : Klien terpasang kateter,

produksi urine selama dipasang

kateter tanggal 24 mei 2009

hanya sedikit kira-kira 2cc.

Gangguan pola

eliminasi:urine

(produksi urine

berkurang/anuria).

Kerusakan fungsi

ginjal.

Page 14: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

51

C. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan metastases el kanker yang ditandai dengan

klien mengatakan nyeri pada perut kuadran 3&4. Tingkat nyeri P: pada

saat aktivitas berlebih, Q : Sedang, R : Pada perut bagian kuadran 3&4,

S: skala 6 , T: Kadang-kadang.

2. Perubahan kebutuhan seksual berhubungan dengan proses penyakit,

perdarahan pasca coitus yang ditandai dengan klien mengatakan tidak

pernah berhubungan seksual lagi dengan suaminya semenjak 2 tahun yang

lalu, karena takut keluar darah lagi, klien sudah tidak keluar darah lagi,

tetapi banyak keluar keputihan, pada labia mayora kiri klien membesar

keras, klien kangen dengan suaminya.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan yang ditandai dengan

klien mengatakan dan susah untuk beraktivitas kaki klien edema pada

sebelah kiri, klien bergerak terbatas hanya miring kiri kanan saja.

4. Resti infeksi saluran kemih berhubungan dengan parea genetalia terpasang

kateter yang ditandai dengan klien terpasang kateter selama 3 hari, leukosit

10.80ribu/mmk, suhu:37ºC , nadi:84x/menit, keputihan pada

selangkangan dan lipatan labia minora dan mayora.

5. Gangguan pola eliminasi : urine (produksi urine berkurang/anuria) yang

berhubungan dengan kerusakan fungsi ginjal yang ditandai dengan klien

mengatakan tidak bisa BAK semenjak tanggal 20/05/09, klien terpasang

kateter, produksi urine selama dipasang kateter tanggal 24 mei 2009 ,

hanya sedikit kira-kira 2cc.

Page 15: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

52

D. Intervensi Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan metastase sel kanker yang ditandai dengan

Klien mengatakan nyeri pada perut kuadran 3&4. Tingkat nyeri P:Pada

saat aktivitas berlebih, Q : Sedang R : Pada perut bagian kuadran

3 & 4, S : Skala 6 T : Kadang-kadang, zajah klien menyeriangi.

Tujuan & kriteria hasil

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan

nyeri berkurang dengan Kriteria Hasil:Klien sudah tidak mengatakan

nyeri / nyeri berkurang.Tingkat nyeri klien P : Tidak dirasakan pada saat

aktivitas maupun tidak aktivitas, Q : Ringan atau tidak dirasakan, R :

Tidak ada nyei pada bagian abdomen bawah, S : 4 kebawah atau tidak

dirasakan.

Intervensi Keperawatan

a. Kaji keluhan nyeri dengan mengunakan tingkat nyeri ( P, Q, R, S, T )

b. Bantu pasien menemukan posisi nyaman untuk mengurangi nyeri.

c. Ajarkan pasien untuk tehnik distraksi, relaksasi, perubahan posisi agar

klien nyaman.

d. Kolaborasi untuk pemberian analgetik.

Rasional :

a. Membantu dalam mengindikasikan derajat nyeri atau ketidak

nyamanan.

b. Untuk menghilangkan ketidaknyamanan akibat distensi abdomen

c. Agar klien tidak terfokus pada nyeri yang dideritanya.

Page 16: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

53

d. Memberikan atau untuk menghilangkan rasa nyeri atau

ketidaknyamanan.

2. Perubahan kebutuhan seksual berhubungan dengan proses penyakit,

perdarahan pasca coitus yang ditandai dengan klien mengatakan tidak

pernah berhubungan seksual lagi dengan suaminya semenjak 2 tahun yang

lalu, karena takut keluar darah lagi, klien sudah tidak keluar darah lagi,

tetapi banyak keluar keputihan, pada labia mayora kiri klien membesar

keras, klien kangen dengan suaminya.

Tujuan & Kriteria hasil :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien selama 3x24 jam diharapkan

klien dapat mengungkapkan tentang efek kanker dan aturan pengobatan

pada seksualitas dan mempertahankan tingkat seksualitas pada tahap yang

mungkin.

Intervensi Keperawatan

a. Diskusikan dengan pasien atau orang terdekat klien tentang sifat

seksualitas dan reaksi bila ini berubah atau terancam.

b. Anjurkan klien tentang efek pengobatan kanker yang mempengaruhi

seksualitas.

c. Berikan waktu pada pasien untuk menenangkan tentang keadaan

psikologis yang berhubungan dengan kebutuhan seksual.

Page 17: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

54

Rasional :

a. Klien dapat memberikan pengakuan tentang masalah seksual yang

dialaminya.

b. Pedoman antisipasi dapat membantu klien dan orang terdekat mulai

proses adaptasi pada keadaan baru.

c. Kebutuhan seksualitas tidak berakhir karena klien dirawat di RS

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan yang ditandai dengan

klien mengatakan dan susah untuk beraktivitas kaki klien edema pada

sebelah kiri, klien bergerak terbatas hanya miring kiri kanan saja.

Tujuan &Kriteria hasil :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diaharapkan

klien dapat melakukan aktivitas sendiri atau tanpa tergantung dengan

orang lain.

Intervensi Keperawatan :

a.Observasi keadaan umum pasien

b.Ukur tanda-tanda vital, kaji adanya tanda-tanda hipoksia.

c.Anjurkan klien untuk istirahat.

d.Ajarkan aktivitas sehari-hari secara bertahap.

e.Anjurkan keluarga untuk menemani klien

Rasional :

a.Untuk mengetahui aktivitas klien.

b.Untuk mengetahui tanda-tanda hipoksia.

Page 18: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

55

c.Untuk memberikan rasa segar setelah bangun tidur.

d.Untuk mengembalikan aktivitas klien secara bertahap.

e. Memberikan sarana klien untuk melakukan aktivitas.

4. Resti infeksi saluran kemih berhubungan dengan area genetalia terpasang

kateter yang ditandai dengan klien terpasang kateter selama 3 hari, leukosit

10.80ribu/mmk, suhu:37ºC , nadi:84x/menit, keputihan pada

selangkangan dan lipatan labia minora dan mayora.

Tujuan & Kriteria hasil :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan

klien tidak infeksi dengan kriteria hasil:

Leukosit normal 4.00-11.00ribu/mmk

Suhu normal 36ºc-37ºc

Nadi normal 60-80x/menit

Intervensi Keperawatan :

a.Tingkatkan prosedur mencuci tangan yang benar sebelum dan sesudah

melakukan tindakan.

b.Lakukan vulva higiene dan perawatan kateter pada pasien

c.Pantau tanda-tanda vital seperti suhu, nadi.

d.Kolaborasi pemberian antibiotik.

Rasional :

a. Lindungi klien dai mikroorganisme atau sumber yang membawa

infeksi.

Page 19: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

56

b.Untuk meminimalkan masuknya mikroorganisme.

c.Nadi, suhu yang meningkat merupakan tanda-tanda infeksi.

d.Untuk menghindarkan agar tidak terkena infeksi.

5. Gangguan pola eliminasi : urine (produksi urine berkurang/anuria) yang

berhubungan dengan kerusakan fungsi ginjal yang ditandai dengan klien

mengatakan tidak bisa BAK semenjak tanggal 20/05/09, klien terpasang

kateter, produksi urine selama dipasang kateter tanggal 24 mei 2009 ,

hanya sedikit kira-kira 2cc.

Tujuan & Kriteria hasil :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapakan

klien dapat BAK atau urine tereproduksi sesuai dengan intake cairan.

Intervensi keperawatan :

a.Awasi denyut jantung, tekanan darah, auskultasi suara jantung dan paru.

b.Kaji kulit, wajah, area tergantung untuk terjadinya udema.

c.Kaji tingkat kesadaran klien : adanya gelisah.

d.Kolaborasi untuk pemeriksaan laboratorium untuk BUN, ureum,

creatinin, elektrolit pemeriksaan foto thoraks, pemberian obat.

Rasional :

a.Takikardi dan hipertensi terjadi karena kegagalan ginjal mengeluarkan

urine, pembatasan cairan berlebihan dan biasanya terjadi udema paru,

kongesti vaskuler, dan keluhan dispnea menunjukkan adanya renal failure.

b.Udema terjadi pada area tergantung seperti kaki, tangan.

Page 20: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

57

c.Dapat menunjukkan perpindahan cairan akumulasi toksin, asidosis,

hipoksia.

d. Untuk mengetahui penyakit lainnya, tindakan selanjutnya dan

penanganan disfungsi atau gagal ginjal.

Page 21: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

58

E. Implementasi Keperawatan

Pada tanggal 26 Mei 2009 : Mengganti pemasangan infus pada klien dan

mengkaji aktivitas klien. Dengn respon S:Klien mengatakan tangan sebelah

kiri yang terpasang infus nyeri bila disentuh, klien mengatakan bahwa klien

belum bisa makan, minum, mandi sendiri karena kakinya edema.

O: tangan klien yang disebelah kiri udema jika dipegang nyeri, klien

menyeriang kesakitan pada saat dilakukan pemasangan infus pada tangan

sebelah kanan, infus terpasang kaki klien yang sebelah kiri edema.

Melakukan BGA untuk pemeriksaan laboratorium dan mengkaji tentang nyeri

klien dengan respon : S:Klien mengatakan lemas untuk melakukan aktivitas.

Klien mengatakan masih nyeri pada perut kuadran 3 &4, O:Klien teriak

kesakitan, darah terambil sebanyak 1cc.

Mengganti cairan infus NaCl dengan D5% 100cc + 4 botol Fe bicnat dan

mengkaji nyeri, membantu klien untuk menemukan posisi nyaman, dengan

respon : S:Klien mengatakan tidak dapat istirahat karena nyeri pada tangan

bagian kiri, serta perut pada kuadran 3&4.O:Infus terpasang dengan tetesan

12tetes/menit, posisi klien semi fowler.

Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang tehnik untuk mengurangi nyeri

dan mengajarkan pada klien untuk tekhnik relaksasi dengan tarik napas

dalam.

S:Klien mengatakan tidak tahu tentang tehnik mengurangi rasa nyeri dengan

tarik napas dalam.

O:Wajah klien menyeriangi kesakitan dan berteriak-teriak.

Page 22: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

59

Klien dapat mempraktekan tehnik yang diajarkan yaitu tarik napas dalam.

Memberikan therapi injeksi Lasix 1 ampul dan ceprofoxacin 500mg dengan

respon : S:Klien mengatakan ingin minum, O:klien minum 20cc, obat sudah

masuk melalui intra vena.

Memonitor tanda-tanda vital dan mengakaji tanda-tanda infeksi dengan

respon :

S:Klien mengatakan ingin bertemu dengan suaminya, O:TD:130/90mmHg

N :84x/menit, Suhu:36,7ºc, RR :26x/menit, tidak terjadi tanda-tanda infeksi.

Memberikan therapi peroral Diltiazem, CaCo3, As Folat, NaCl, Kalitake,

cerprofloxacin 500mg dan memotivasi dan membantu untuk klien untuk

makan siang. Dengan respon : S:Klien mengatakan belum makan siang

karena tidak ada yang bantu, klien mengatakan sudah kenyang, O:Obat sudah

diminum, klien hanya makan 4 sendok.

Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang pola hubungan seksual.Dengan

respon : S:Klien mengatakan kalau klien sudah 2 tahun tidak berhubungan

seksual, karena takut, O:Klien sedih, pada saat menceritakan kejadiannya dan

kasihan dengan suaminya.

Pada tanggal 27 Mei 2009 : Mengobservasi keadaan pasien dan mengkaji

tingkat nyeri klien.Dengan respon

S:Klien mengatakan tidak bisa tidur teringat dengan suaminya, nyerinya

sudah berkurang, O:Klien berdoa sambil memegang tasbih, kaki klien masih

udema, terpasang infus.

Page 23: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

60

Mengganti cairan infus D5% 100cc + 4 botol Fe bicnat.Dengan respon : S:----

--

O:Infus terganti 12 tpm.

Membantu klien untuk ADL (mandi).Dengan respon : S:Klien mengatakan

ingin BAB, O:Klien BAB lembek, konsisten, warna kuning, produksi urine

tetap tidak bertambah, klien sudah mandi, genetalia klien banyak keputihan

pada labia mayora dan minora.

Mengukur tanda-tanda vital dengan respon : S:Klien mengatakan nyerinya

sudah berkurang, Q:ringan, S:skala 3, O:TD:140/90mmHg, N:78x/menit,

S:367ºC, RR:23x/menit.

Memberikan therapi per oral Diltiazem, CaCo3, As Folat, NaCl, Kalitake

dengan respon : S:Klien mengatakan sudah makan bubur, O:Klien minum

obat yang diberikan.

Pada tanggal 28 mei 2009 : Mengobservasi keadaan umum klien dengan

respon : S:Klien mengatakan masih merasakan nyeri pada bagian perut,

O:Klien tidur, infus terpasang, kateter terpasang produksi urine masih tetap.

Mengganti cairan infus NaCl 0,9%, dengan respon : S:------, O:Klien tidur,

infus terganti dengan NaCl 0,9% yang semula D5% 100cc + 4 botol Fe

Bicnat.

Mengobservasi keadaan klien dan cairan infus, dengan respon : S:Klien

mengatakan tangannya udema, nyeri yang dipasang infus, O:tangan yang

kanan udema.

Page 24: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

61

Membetulkan infus dengan respon : S:Klien mengatakan nyeri, O:Infus

belum menetes infus dilepas, tangan klien masih bengkak.

Mengganti infus ketangan yang sebelahnya, dengan respon : S:Klien

mengatakan tangan yang kiri sudah tidak bengkak lagi dan sekarang giliran

yang kanan, O:Infus yang kanan dilepas, diganti dengan tangan yang sebelah

kiri, tangan kanan klien bengkak dan nyeri, klien berteriak kesakitan saat

pemasangan infus, infus terpasang dan mengalir lancar.

Membantu memandikan klien dan melakukan vulva higyne, dengan respon :

S:Klien mengatakan tangannya masih sakit dan bengkak, O:tangan klien

bengkak, klien sudah dimandikan, tidak BAB, produksi BAK tetap, pada

labia mayora dan minora klien banyak terdapat keputihan, kateter masih

terpasang.

Memonitor tanda-tanda vital dengan respon : S:Klien mengatakan nyeri pada

tangan sudah berkurang, O:Tangan klien masih bengkak, TD:140/90mmHg,

N:78x/menit, RR:22x/menit, suhu:36,7ºC.

Memberikan obat untuk klien per oral

Diltiazem, CaCo3, As Folat, NaCl, Kalitake dengan respon : S:Klien

mengatakan terima kasih, O:Obatnya belum diminum karena kien belum

makan.

Melakukan vulva higyene, dengan respon : S:Klien mengatakan masih nyeri

pada bagian perut pada kuadran 3&4, O:Banyak gumpalan putih pada bagian

labia mayora dan minora, klien BAB dan flatus, klien merintih kesakitan pada

Page 25: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

62

saat dilakukan vulva higiene, kateter tetap terpasang dan, kateter, vagina

sudah dibersihkan.

F. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2009, adapun hasil dari evaluasi

antara lain :

Diagnosa pertama

S : Klien mengatakan nyerinya sudah berkurang, pada bagian perut kuadran 3

& 4.

O : Klien mengatakan nyerinya sudah berkurang, Q:ringan, S:skala 3.

A : Masalah teratasi sebagian.

P : Lanjutkan intervensi.

- Kaji keluhan nyeri dengan menggunakan tingkat nyeri ( P, Q, R, S, T ).

- Bantu pasien menemukan posisi nyaman untuk mengurangi nyeri.

- Ajarkan pasien untuk tekhnik distraksi, relaksasi, perubahan posisi agar

klien nyaman.

- Kolaborasi untuk pemberian analgetik.

Diagnosa kedua

S : Klien mengatakan masih tetap takut untuk melakukan hubungan seksual,

walaupun sudah pulang dari RS, klien mengatakan kangen dengan suaminya

yang bekerja diluar jawa.

O : Terdapat keputihan pada labia mayora dan minora klien dan labia mayora

klien membesar dan agak keras.

A : Masalah belum teratasi.

Page 26: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

63

P : Lanjutkan intervensi.

- Diskusikan dengan pasien atau orang terdekat klien tentang sifat

seksualitas dan reaksi bila ini berubah atau terancam.

- Anjurkan klien tentang efek pengobatan kanker yang mempengaruhi

seksualitas.

- Berikan waktu pada pasien untuk menenangkan tentang keadaan

psikologisnya yang berhubungan kebutuhan seksualnya:

Diagnosa ketiga

S : Klien mengatakan bisa melakukan aktivitas sendiri, seperti makan,

minum, tetapi untuk mandi klien belum mampu melakukan sendiri.

O : Klien dibantu oleh keluarga dan perawat dalam melakukan aktivitas

sehari-hari seperti, mandi.Sedangkan untuk makan, minum klien dapat

sendiri.

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

- Observasi keadaan umum pasien

- Ukur tanda-tanda vital, kaji adanya tanda-tanda hipoksia.

- Anjurkan klien untuk istirahat.

- Ajarkan aktivitas sehari-hari secara bertahap.

- Anjurkan keluarga untuk menemani klien.

Diagnosa keempat

S : --------

O : TD :130/90mmHg, N:74x/menit RR : 22 x / menit, T:36,4ºC

Page 27: BAB I - Vdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-putrirahay... · dan dari catatan medik pasien diruang B3 Ginekologi RS Kariadi ... melakukan hubungan seksual perdarahan

64

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan Intervensi.

- Tingkatkan prosedur mencuci tangan yang benar sebelum dan sesudah

melakukan tindakan.

- Lakukan vulva higiene dan perawatan kateter pada pasien

- Pantau tanda-tanda vital seperti suhu, nadi.

- Kolaborasi pemberian antibiotik.

Diagnosa kelima

S : Klien mengatakan kenapa saya belum bisa BAK mbak?

O : Urine tidak terproduksi, semenjak tanggal 24 mei 2009, urine hanya

terproduksi kurang lebih 2cc, keadaan urine agak keruh, merah baunya khas.

A : Masalah belum teratasi.

P : Lanjutkan Intervensi.

- Awasi denyut jantung, tekanan darah.

- Kaji kulit, wajah, area tergantung untuk terjadinya udema.

- Kaji tingkat kesadaran klien:adanya gelisah.

Kolaborasi untuk pemeriksaan laboratorium untuk BUN, ureum, creatinin,

elektrolit, pemeriksaan foto thoraks, pemberian obat.