Kanker Ginekologi

Embed Size (px)

Citation preview

RADIOTERAPI KANKER GINEKOLOGI

I.PENDAHULUANKanker Ginekologi terdiri dari berbagai jenis tumor ganas yang berasal dari sel-sel organ reproduksi wanita, meliputi sel epitelial, sel germinal, dan sel mesenkhimal. Tumor ganas epitelial merupakan jenis terbanyak dari organ reproduksi wanita, yaitu antara lain karsinoma serviks uteri, adenokarsinoma endometrium, adenokarsinoma ovarium, karsinoma vagina dan karsinoma vulva.

Karsinoma serviks uteri merupakan jenis kanker terbanyak diantara kanker ginekologi di Indonesia dan negara berkembang lainnya, sedang di negara maju adalah yang ketiga setelah adenokarsinoma endometrium dan adenokarsinoma ovarium.

Kanker yang berasal dari sel germinal antara lain disgerminoma, sedang yang berasal dari sel mesenkhimal antara lain leiomyosarkoma dari uterus. Kedua jenis kanker terakhir ini, jauh lebih jarang dari 3 jenis kanker yang disebut terdahulu. Jenis kanker lain yang relatif sering adalah koriokarsinoma (Trofoblas ganas). Masing-masing jenis tumor tersebut diatas mempunyai cara penjalaran yang berbeda dan radiosensitivitas yang berbeda pula, sehingga tata cara pengobatan harus disesuaikan dengan sifat-sifat tersebut.

II. Kanker Serviks Uteri1. Serviks uteri terletak ditengah pelvis di kelilingi berbagai jenis organ. Sifat penjalaran pertamatama secara perkontinuitatum kesekitarnya seperti ke mukosa vagina, uterus, dan parametrium dan bila lebih lanjut ke mukosa rektum dan buli-buli. Kanker serviks juga mempunyai potensi penjalaran limfogen, mengingat jaringan serviks yang banyak mengandung saluran limfe dan pembuluh darah.

Grup primer dari kelenjar limfe serviks terdiri dari: kelenjar parametrial, paraservikal, uretral, obturator, hipogastrik, iliaka eksterna dan sakral. Grup sekunder adalah grup iliaka komunis paraaortal dan ingiunal. Bila sampai di para aortal umumnya tumor bertendensi meluas lebih jauh diluar abdomen.

Keterlibatan kelenjar intra pelvis terdapat sekitar 15-20 % pada stadium I FIGO 25-40% pada stadium II 50% atau lebih pada stadium III.

Metastasis hematogen dapat timbul dari setiap stadium, tetapi sering pada stadium lokal lanjut.

2.Secara histopatologik, kanker serviks terbanyak adalah karsinoma skuamosa meliputi sel besar tanpa keratin, sel besar dengan keratin, dan sel kecil. Dalam jumlah kecil terdapat jenis adenokarsinoma dan adenoskuamosa. Jenis-jenis histopatologik tersebut relatif radioresponsif, meskipun demikian hasil pengobatan dapat berbeda karena sifat pertumbuhan yang berbeda. Secara umum tindakan pengobatan pada jenisjenis tersebut diperlakukan hampir sama.

3. Pengobatan Kanker Serviks a.Tujuan (indikasi) kuratif * Stad I-IIA : histerektomi radikal dan limfadenektomi bila tidak ada kontra indikasi operasi/anestesi. Radioterapi adjuvan diindikasikan bila pada pemeriksaan histopatologik dari preparat operasi tersebut ditemukan satu atau lebih hasil sbb : - Diferensiasi buruk - Tepi sayatan vaginal tidak bebas tumor - Mikrometastasis dalam kelenjar getah bening positif - Ada invasi ke vaskuler - Jenis adenokarsinoma

* Stadium I-II-III-IVA : Radioterapi definitif (radikal) meliputi radiasi eksternal dan brakhiterapi intrakaviter/implantasi * Stadium I-IIA Bulky tumor dipertimbangkan untuk kombinasi radiasi dan operasi * Stadium III-IVA dipertimbangkan kemungkinan khemoradiasi, terutama tumor yang berukuran besar (lebih dari 6 cm)

b. Tujuan (indikasi) paliatif Tujuan terutama menghilangkan rasa sakit baik pada daerah tumor primer atau metastasisnya, serta perdarahan yang tidak mudah diatasi. Pengobatan umumnya memadai dengan radiasi eksternal dengan variasi dosis 30-40 Gy dalam 2-4 minggu

c. Tata laksana terapi radiasi Persiapan pra radiasi : - Perbaikan keadaan umum,Hb u 10 gr % - Penentuan sasaran radiasi Stadium I II A : - Radiasi whole pelvis, 1,8- 2 Gy/kali total 45 46 Gy. - Radiasi intrakaviter LDR/HDR, dosis ditetapkan di titik A, sebagai tambahan sehingga dititik A mencapai dosis ekuivalen 65 Gy/6,5 minggu.

Stadium IIB IV A : - Radiasi whole pelvis, 1,8- 2 Gy/kali total 45 46 Gy. - Radiasi intrakaviter LDR/HDR, dengan dosis di titik A, ekuivalen dengan radiasi eksternal 70 80 Gy/ 7-8 minggu dan paramatria mendapat tambahan sekitar 10 16 Gy. Catatan : LDR : laju dosis radiasi 0,4- 2 Gy/jam HDR : laju dosis radiasi 12 Gy/jam atau lebih

d.PrognosisFaktor prognosis yang berpengaruh : -Klinis : status performan, Hb, stadium, ukuran tumor -Histopatologi -Proliferasi tumor

Ketahanan hidup 5 tahun :FIGO PEREZ

Stad I II III IV

85 % 66 % 39 % 11 %

90 % 78 % 74 % 55 % 10 %

IB II A II B III IV A

e. Efek samping Akut : * Efek samping umum : - Penurunan nafsu makan - Mual - Rasa lemas * Efek samping lokal - Mulas, diare Lambat : - Fibrosis - Stenosis - Fistula