Upload
bayu-aji-nugroho
View
170
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/14/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a92e21b146f 1/9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
3.1.1. Identifikasi Variabel
Variabel terikat (Dependent Variable) dalam penelitian ini
adalah Jumlah Nasabah Baru dalam hal ini diberi simbol Y. Indikator
yang digunakan untuk melihat Jumlah Nasabah Baru adalah Ekuivalen
Nisbah Bagi Hasil Tabungan dan Frekuensi Pencairan Pembiayaan.
Variabel bebas (Independent Variable) dalam penelitian ini
adalah 2 variabel yang diberi simbol X yaitu:
Variabel X1 = Ekuivalen Nisbah Bagi Hasil Tabungan.
Variabel X2 = Frekuensi Pencairan Pembiayaan.
3.1.2. Definisi Operasional Variabel
3.1.2.1. Ekuivalen Nisbah Bagi Hasil Tabungan adalah merupakan
jumlah bagi hasil untuk seorang nasabah perbulan dibagi
dengan saldo rata-rata tabungan nasabah tersebut yang
dinyatakan dalam bentuk persentase (%).
3.1.2.2. Frekuensi Pencairan Pembiayaan adalah merupakan
seringnya pencairan pembiayaan yang dilakukan perbulan
yang dinyatakan dengan kali (x).
29
5/14/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a92e21b146f 2/9
3.1.2.3. Jumlah Nasabah Baru adalah merupakan jumlah orang yang
menjadi nasabah baru perbulan pada BMT Al-Karomah
Martapura.
3.2. Data yang diperlukan
Data penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh langsung
dari Lembaga Keuangan Syariah BMT Al Karomah Martapura. Data tersebut
diambil baik melalui dokumen laporan tahunan maupun dokumen lain yang
mendukung untuk data penelitian. Data yang diperlukan yaitu data-data
Ekuivalen Nisbah Bagi Hasil Tabungan, Frekuensi Pencairan Pembiayaan dan
Jumlah Nasabah baru yang diambil dari bulan Januari 2003 sampai dengan
bulan Oktober 2004.
3.3. Analisa Data
3.3.1. Model Analisis
Teknik analisis yang akan dipergunakan untuk memperoleh
keterangan tentang besarnya kekuatan variabel penentu (independen)
terhadap perubahan varibel terikat (dependen) adalah dengan metode
regresi berganda.
Persamaan umum dari metode analisis tersebut adalah :
Y = a + b1.X1 + b2.X2 + e
Keterangan :
Y = Variabel dependen yaitu Jumlah Nasabah Baru.
a = Konstanta.
b1.b2 = Koefisien regresi.
30
5/14/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a92e21b146f 3/9
X1 = Variabel independen yaitu Ekuivalen Nisbah Bagi Hasil
Tabungan
X2 = Variabel independen yaitu Frekuensi Pencairan
Pembiayaan.
e = Standar Error (galat) (Algifari, 2003:221)
3.3.2. Uji Ekonometrik / Asumsi Klasik
3.3.2.1. Uji Multikolonearitas
Untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen digunakan uji
multikolonearitas dengan kriteria uji ditentukan bahwa:
• Jika model regresi mempunyai nilai VIF yang besar
disekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance
mendekati 1, maka model regresi bebas dari masalah
multikolonearitas.
• Jika model regresi mempunyai nilai VIF yang besar
disekitar angka 1 dan tidak mempunyai angka tolerance
mendekati 1, maka model regresi terdapat masalah
multikolonearitas.
3.3.2.2. Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya perbedaan varian dari resedual pada satu pengamatan
yang lain dengan kriteria uji ditentukan bahwa :
31
5/14/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a92e21b146f 4/9
• Bila pada scattarplot terdapat pola tertentu
(bergelombang, melebar dan kemudian menyempit),
maka pada model regresi terjadi heteroskedastisitas.
• Bila pada scattarplot tidak ada pola yang jelas, maka
pada model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.3.2.3. Uji Autokorelasi
Untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan periode t-1 digunakan uji Autokorelasi
dengan kriteria ditentukan bahwa :
• Bila angka Durbin-Watson diantara -2 sampai +2,
berarti tidak ada autokorelasi.
• Bila angka Durbin-Watson tidak diantara -2 sampai
+2, berarti ada autokorelasi. (Singgih Santoso, 2000:282).
3.3.3. Pengujian Hipotesis
3.3.3.1. Uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama
(simultan) dengan model persamaan :
(R 2 - 0) / (k-1)
Fhit =
(1-R 2) / (n-k)
32
5/14/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a92e21b146f 5/9
Dimana :
Fhit = Harga statistik untuk uji koefesien regresi
secara simultan.
R 2 / (k-1) = Jumlah kuadrat regresi.
(1-R 2)(n-k) = Jumlah kuadrat galat. (Zainal Mustafa,
1992 : 138)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
semua variabel independen secara bersama-sama (simultan)
dapat berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian
yang menggunakan distribusi F denga membandingkan antara
nilai kritis F dengan nilai F test yang terdapat pada tabel
Analysis Of Variance dari hasil perhitungan. Pengujian
terhadap pengaruh variabel independen secara bersama-sama
(simultan) terhadap perubahan nilai variabel dependen
dilakukan melalui pengujian terhadap besarnya perubahan
nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan (explained)
oleh perubahan nilai semua variabel independen.
Langkah-langkah analisis dalam pengujian hipotesis
terhadap variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan
oleh variasi nilai variabel independen adalah sebagai berikut :
•Perumusan hipotesis.
33
5/14/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a92e21b146f 6/9
Ho : Variasi perubahan nilai variabel independen
tidak dapat menjelaskan variasi perubahan
nilai variabel dependen.
Ha : Variasi perubahan nilai variabel independen
dapat menjelaskan variasi perubahan nilai
variabel dependen.
• Menetukan Nilai kritis dalam distribusi F dengan
tingkat signifikansi (α) 5% dan degree of freedom (DF).
• Lihat nilai F test (Lihat pada print out komputer).
• Keputusan
Jika F test terletak di daerah penolakan H0, sehingga
keputusannya adalah menolak H0 dan menerima HA.
• Kesimpulan
Pada langkah keputusan menolak H0 dan menerima HA,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variasi perubahan
nilai variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi
perubahan nilai semua variabel independen. Artinya,
semua variabel independen ( X1 dan X2 ) secara bersama-
sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap variabel
dependen (Y). (Algifari, 2003:231).
3.3.3.2. Uji t (Parsial)
34
5/14/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a92e21b146f 7/9
Pengujian ini dilakukan terhadap koefisien regresi (uji
parsial), Adapun model persamaan yang digunakan adalah :
bi
ttest =
Se bi
Dimana :
ttest = Harga statistik untuk uji t
bi = Koefesien regresi
Sebi = Standar error koefesien regresi (Zainal Mustafa,
1992:138)
Langkah-langkah analisis dalam pengujian hipotesis
terhadap koefisien regresi adalah sebagai berikut :
• Perumusan hipotesis.
H0 : β1=0
β2=0
HA : β1≠0
β2≠0
• Penentuan Nilai kritis. Nilai kritis dalam pengujian
hipotesis terhadap koefisien regresi dapat ditentukan
dengan menggunakan tabel distribusi normal dengan
memperhatikan tingkat signifikansi (α) dan banyaknya
sampel yang digunakan. Tingkat signifikansi yang
digunakan 10%. Karena pengujian dua sisi, maka pada
penentuan t tabel menggunakan α/2 = 5%.
35
5/14/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a92e21b146f 8/9
• Nilai t test masing-masing koefisien regresi dapat
diketahui dari hasil perhitungan komputer, sehingga
didapat nilai t test untuk β1 dan t test untuk β2.
• Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan letak
nilai t test masing-masing koefisien regresi pada kurva
normal yang digunakan dalam penentuan nilai kritis. Jika
letak t test suatu koefisien regresi pada daerah penerimaan
Ho, maka keputusannya adalah menerima Ho, Artinya
koefisien regresi tersebut tidak berbeda dengan nol. Atau
dengan kata lain, variabel tersebut tidak berpengaruh
terhadap nilai variabel dependen. Sedangkan jika pada
pengujian terhadap suatu koefisien regresi, t test terletak
di daerah penolakan Ho maka keputusannya adalah
menolak Ho dan menerima HA. Artinya, variabel
independen tersebut berpengaruh terhadap nilai variabel
dependen. Atau dengan kata lain, variabel independen
tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen.
• Nilai t test dari setiap koefisien regresi terletak di
daerah penolakan Ho. Berarti keputusannya adalah
menolak Ho dan menerima HA.
• Kesimpulan
Pada langkah keputusan dinyatakan menolak H0 dan
menerima HA. Artinya nilai koefisien regresi dari setiap
36
5/14/2018 Bab 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-55a92e21b146f 9/9
persamaan regresi berbeda dengan 0. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kedua variabel independen tersebut
( X1 dan X2 ) terhadap variabel dependen (Y). (Algifari,
2003:230).
37