40
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Wilkinson (2000, p3) Sistem adalah suatu kerangka kerja terpadu yang mempunyai suatu sasaran atau lebih. M enurut M ulyadi (2001, p8) mendefinisikan, “Sistem adalah jaringan yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.”. M enurut M cleod yang diterjemahkan oleh Teguh, H. (2001, p6) menulis, “sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”. Tetapi menurut M athiassen (2000, p9), sistem adalah kumpulan dari komponen yang mengimplementasikan persyaratan model, function dan interface. Sedangkan menurut M cLeod (2001, p11) definisi sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencap ai suatu tujuan. Suatu organisasi seperti perusahaan atau suatu bidang fungsional sangat cocok dengan definisi ini. Dalam suatu organisasi terdapat berbagai macam jen is sumber daya seperti manusia, material, uang, mesin, dan informasi, diman a sumber daya tersebut bekerja menuju tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditentukan oleh pemilik modal atau manajemennya. Model dasar dari sistem ialah sebagai berikut : a. Input (masukan) M erup akan sekumpulan data baik dari luar organisasi maupun dari

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

  • Upload
    vonhu

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

 

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Wilkinson (2000, p3) Sistem adalah suatu kerangka kerja

terpadu yang mempunyai suatu sasaran atau lebih. Menurut Mulyadi (2001, p8)

mendefinisikan, “Sistem adalah jaringan yang dibuat menurut pola yang terpadu

untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.”. Menurut Mcleod yang

diterjemahkan oleh Teguh, H. (2001, p6) menulis, “sistem adalah sekelompok

elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.”. Tetapi menurut Mathiassen (2000, p9), sistem adalah

kumpulan dari komponen yang mengimplementasikan persyaratan model,

function dan interface. Sedangkan menurut McLeod (2001, p11) definisi

sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang

sama untuk mencapai suatu tujuan. Suatu organisasi seperti perusahaan atau

suatu bidang fungsional sangat cocok dengan definisi ini.

Dalam suatu organisasi terdapat berbagai macam jenis sumber daya

seperti manusia, material, uang, mesin, dan informasi, dimana sumber daya

tersebut bekerja menuju tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditentukan

oleh pemilik modal atau manajemennya. Model dasar dari sistem ialah

sebagai berikut :

a. Input (masukan) Merupakan sekumpulan data baik dari luar organisasi maupun dari

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

10  

 

dalam organisasi yang akan digunakan dalam proses sistem informasi.

b. Process (proses) Merupakan kegiatan konversi, manipulasi, dan analisis dari data input

menjadi lebih berarti bagi manusia.

c. Output (keluaran) Merupakan proses menditribusikan informasi kepada orang atau kegiatan

yang memerlukannya.

d. Feedback (Umpan balik)

Merupakan output yang dikembalikan kepada orang-orang dalam

organisasi untuk membantu mengevaluasi input.

e. Subsistem

Merupakan sebagian dari sistem yang mempunyai fungsi khusus. Masing-

masing subsistem itu sendiri memiliki komponen input, proses, output, dan

feedback

Menurut McLeod (2001, p12), hubungan antara elemen-elemen dalam

sistem dapat dijelaskan dengan proses sebagai berikut : sumber daya input

diubah menjadi sumber daya output. Sumber daya mengalir dari elemen

input, melalui elemen transformasi, ke elemen output. Suatu mekanisme

pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan bahwa sistem

tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian ini dihubungkan pada

arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback

loop) yang mendapatkan informasi dari output sistem dan menyediakan

informasi bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme pengendalian

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

11  

 

membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan mengarahkan

sinyal pada elemen input jika sistem operasi memang perlu diubah. Sebagai

contoh jika elemen menggambarkan suatu perusahaan manufaktur, sumber

daya input adalah bahan baku atau bahan mentah, kemudian melalui proses

transformasi diubah menjadi barang jadi atau jasa. Mekanisme

pengendaliannya adalah manajemen perusahaan, tujuannya adalah sasaran-

sasaran yang ingin dicapai perusahaan, dan lingkaran umpan baliknya

adalah arus informasi dari dan menuju manajemen.

2.1.2 Analisa Sistem

Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke

dalam bagian-bagian komponennya. Pada analisa sistem pengumpulan

data, dokumentasi dan analisa terhadap sistem yang berjalan merupakan

hal penting untuk mengembangkan atau membangun sebuah sistem baru.

Informasi yang dikumpulkan tahap ini akan dibawa pada tahap berikutnya

yaitu perancangan sistem.

Menurut Jogiyanto (2005, p8), informasi adalah data yang diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya. Sumber informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber

informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah

sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity)

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

12  

 

adalah suatu objek nyata seperti tempat,benda,dan orang yang benar ada

dan terjadi.

2.1.3 Data dan Informasi

Data menurut Turban (2003, p15), adalah deskripsi awal dari

suatu event, aktifitas dan transaksi yang diambil, direkam, disimpan dan

dibagi – bagi, tetapi tidak diatur menjadi sebuah arti yang khusus. Menurut

McLeod (2001, p15) data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang

relatif tidak berarti bagi pemakai. Saat data ini diproses, data tersebut

dapat diubah menjadi informasi. Sedangkan pengertian informasi adalah data

yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Informasi juga bisa

diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya.

Informasi sangat dibutuhkan karena informas i merupakan suatu dasar

dalam mengambil keputusan dalam perusahaan. Pengolah informasi adalah salah

satu elemen kunci dalam sistem konseptual. Pengolah informasi dapat

meliputi elemen-elemen komputer, elemen-elemen non-komputer, atau

kombinasi keduanya.

2.2 Sistem Informasi

2.2.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut pendapat O’Brien (2003, p7), sistem informasi adalah suatu

kombinasi yang terorganisasi dari sumber daya manusia, perangkat keras,

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

13  

 

perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan,

mengubah, dan menyebarkan informasi ke dalam sebuah organisasi.

People Resou rces

End User

s and

IS Special

ist

Softwa re R esources

Progr ams and Pr ocedur es

Network Re sourcesCommunications Media and Network Support

Proses Data into

In formation

Input ofData

Res our ces

Outputof Inform ation

Produc t

Cntro l of System Peformance

S torage of Data Res our ces

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi

Adapun komponen - komponen dari sistem informasi adalah metode kerja (work

practices), informasi (information), manusia (people), teknologi informasi

(information technologies). Alasan diperlukannya sistem informasi dalam suatu

organisasi ialah sebagai berikut :

a. Untuk sinkronisasi aktifitas – aktifitas dalam organisasi sehingga semua

sumber daya dapat dimanfaatkan seefektif mungkin.

b. Perkembangan teknologi yang semakin kompleks.

c. Semakin pendeknya waktu untuk pengambilan keputusan.

d. Lingkungan bisnis yang semakin kompetitif

e. Pengaruh kondisi ekonomi internasional

f. Meningkatnya kompleksitas dari aktifitas bisnis / organisasi

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

14  

 

Dalam suatu organisasi, sistem informasi memiliki beberapa peranan

dasar yaitu sistem informasi berusaha memberikan informasi aktual tentang

lingkungan dari organisasi tersebut sehingga organisasi mendapat gambaran

yang akurat tentang lingkungannya. Selain itu dengan aliran informasinya, sistem

informasi berusaha agar elemen – elemen di dalam organisasi selalu kompak dan

harmonis dimana tidak terjadi duplikasi kerja dan lepas satu sama lain. Dengan

demikian dapat dilihat bahwa manfaat dari sistem informasi ialah :

a. Menjadikan organisasi lebih efisien dan lebih efektif

b. Lebih cepat tanggap dalam merespon perubahan

c. Mengelola kualitas output

d. Memudahkan melakukan fungsi kontrol

e. Memprediksi masa depan

f. Melancarkan operasi organisasi

g. Menstabilkan beroperasinya organisasi

h. Membantu pengambilan keputusan

2.2.2 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2001,p 383) System Development Life Cycle (SDLC) adalah

suatu metodologi yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan

menggunakan sistem informasi. Metodologi ini mencakup sejumlah fase atau

tahapan. Menurut Roger S. Pressman, terdapat beragam model proses

pengembangan perangkat lunak, diantaranya:

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

15  

 

1. Linear Sequential Model (Model Sekuensial Linear)

Model ini pertama kali dikemukakan oleh Royce. Model ini sering disebut model

klasik atau waterfall. Model ini menyarankan pendekatan pengembangan secara

sekuen dan sistematik untuk pengembangan perangkat lunak. Model ini

merupakan model yang tertua. Model ini terdiri atas beberapa tahap yaitu:

rekayasa dan pemodelan sistem/informasi, analisis kebutuhan perangkat lunak,

desain, generasi kode, pengujian dan pemeliharaan.

Gambar 2.2 Model Sekuensial Linier

2. Prototyping Model (Model Prototipe)

Model Prototipe (Prototipe Paradigma) dimulai dengan pengumpulan kebutuhan.

Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari

perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis

besar di mana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan

perancangan kilat. Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah

prototipe yang kemudian dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk

menyaring kebutuhan pengembang perangkat lunak. Siklus dari model prototipe

ada pada Gambar 2.3.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

16  

 

Gambar 2.3 Model Prototype

3. Rapid Application Development (RAD) Model

RAD adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier

yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD

merupakan adaptasi “berkecepatan tinggi” dari linear sequential model dimana

pengembangan yang cepat dapat diperoleh dengan menggunakan pendekatan

konstruksi berbasis komponen.

Gambar 2.4 Model RAD

Pemodelan 

bisnis 

Pemodelan 

data 

Pemodelan 

proses 

Pembentukan 

aplikasi 

Pengujian dan turnover 

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

17  

 

4. Evalutionary Software Process Model

Model evolusioner adalah model perulangan. Model ini dicirikan dengan

pengembang mengembangkan versi-versi sistem yang lebih lengkap sedikit demi

sedikit. Model telah mempertimbangkan untuk mengakomodasikan evolusi

produk secara lengkap. Model ini terdiri dari:

a. Incremental model, model ini mengkombinasikan antara linear sequential model

dengan filosofi iteratif pada prototyping. Pada masing-masing sekuen linear

menghasilkan perangkat lunak yang semakin meningkat kompleksitasnya.

b. Spriral model, model ini diusulkan oleh Boehm. Model ini menggabungkan

antara sifat alami iterasi dari prototyping dengan aspek sistematik dan terkendali

dari linear sequential model. Model ini memberi peluang untuk pengembangan

cepat.

c. Model rakitan komponen, model rakitan komponen menggabungkan beberapa

karakter model spiral. Model ini bersifat evolusioner, sehingga membutuhkan

pendekatan iteratif untuk menciptakan perangkat lunak. Tetapi model rakitan

komponen merangkai aplikasi dari komponen perangkat lunak sebelum dipaketkan

(kadang-kadang disebut “kelas”).

d. Concurent development model, model perkembangan konkuren disebut juga

rekayasa konkuren. Model proses yang konkuren dapat disajikan secara skematis

sebagai sederetan aktivitas teknis mayor, tugas-tugas dan keadaannya yang lain.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

18  

 

5. Model Formal

Model formal mencakup sekumpulan aktivitas yang membawa kepada spesifikasi

matematis perangkat lunak komputer. Model ini memungkinkan perekayasa

perangkat lunak untuk mengkhususkan, mengembangkan, dan memverifikasi sitem

berbasis komputer dengan menggunakan notasi matematis yang tepat.

6. Teknik Generasi Keempat

Bentuk “teknik generasi keempat“ (4GT) mencakup serangkaian alat bantu

perangkat lunak yang luas yang secara umum memiliki satu hal: masing-masing

memungkinkan perekayasa perangkat lunak untuk mengkhususkan beberapa

karakteristik perangkat lunak pada suatu tingkat yang tinggi. Alat bantu tersebut

kemudian secara otomatis memunculkan kode sumber yang berdasarkan pada

spesifikasi perekayasa.

Meskipun jumlah tahapan dalam SDLC dalam berbagai literatur berbeda-beda,

namun pada prinsipnya secara keseluruhan semua proses yang dilakukan sama

saja. Tahapan-tahapan dalam SDLC adalah sebagai berikut:

1. Analisis Sistem, tahapan ini dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem

baru. Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menetukan hal-hal detail tentang

yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya).

Analisis sistem mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan.

2. Desain Sistem. Tahapan ini dibagi kedalam dua subtahapan, yakni perancangan

konseptual dan perancangan fisik. Target akhir tahapan ini adalah menghasilkan

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

19  

 

rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan selama tahapan analisis

sistem. Hasil akhirnya berupa spesifikasi rancangan yang sangat rinci sehingga

mudah diwujudkan pada saat pemrograman.

3. Implementasi Sistem, pada tahap ini programmer harus mampu

mengimplementasikan desain sistem kedalam bahasa pemrograman, untuk

kemudian dilakukan pengujian.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem, tahap ini dilakukan untuk mendeteksi

kesalahan-kesalahan sistem yang tidak terdeteksi pada masa pengujian sistem.

2.3 Computer Based Information System (CBIS)

Menurut Turban et al. (2001, p16), sebuah computer-based information

system adalah sistem informasi yang menggunakan komputer dan teknologi

telekomunikasi untuk melakukan tugas yang harus dilakukannya. CBIS memiliki

elemen-elemen yang sama dengan sistem informasi pada umumnya yaitu

hardware, software, database, jaringan, prosedur dan manusia. Sumber daya

utama dalam keseluruhan sistem adalah manusia, dimana dalam sistem yang ada

yang tergolong sebagai sumber daya manusia adalah semua orang yang memiliki

ketertarikan terhadap sistem informasi baik dalam penggunaan langsung, pihak

yang mengembangkan sistem, sampai dengan orang-orang yang berhubungan

dengan pemeliharaan sistem baik perangkat lunak maupun keras. Sedangkan

database merupakan elemen sumber daya yang menjadi bahan input dari sistem

dimana terdiri dari serangkaian fakta-fata yang belum diolah sehingga masi

belum dapat digunakan sebagai suatu informasi yang dapat berguna. Hardware

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

20  

 

merupakan serangkaian alat atau mesin yang mendukung teknologi informasi

seperti monitor, PC komputer, pronter, keyboard dan lain-lain. Software

merupakan alat bantu berupa program komputer yang menjadi penghubung

antara manusia dengan hardware sebagai alat bantu pemroses data. Prosedur

adalah strategi, kebijakan, metode, dan peraturan untuk menggunakan sistem

informasi. Sedangkan jaringan adalah sistem penghubung yang digunakan untuk

menyalurkan baik data untuk input maupun informasi hasil output.

Menurut Turban et al. (2001, p17), jenis-jenis dalam CBIS

dikategorikan berdasarkan level organisasi yang menggunakannya seperti

Transaction Processing Systems (TPS) untuk level yang paling bawah yaitu

menangani transaksi dari perusahaan, Management Information Systems (MIS)

untuk level menengah yaitu digunakan para manajer untuk menganalisa data TPS

dan lain-lain, dan Executive Information Systems (EIS) untuk level atas yaitu

untuk membantu membuat keputusan manajer level atas.

2.4 Sistem Billing

Menurut Hunter dan Tiebaud (2000, p164), Customer Service atau bagian

operasional bertanggung jawab dalam membangun dengan pelanggan, termasuk dalam

hal mengatur tagihan (Billing). Seringkali persepsi kepada pelanggan terbentuk pada

suatu perusahaan, bisa ditentukan atau berkaitan dengan cara menangani billing atau

tagihannya. Kemampuan untuk melihat catatan-catatan transaksi yang dilakukan

pelanggan sebelumnya, biasanya berdampak positif terhadap penilaian pelanggan.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

21  

 

2.5 Service / Layanan

Menurut Fitzsimmons (2006, p4), service adalah serangkaian aktifitas yang

kurang lebih berwujud intangible tetapi tidak harus berlangsung dalam interaksi antara

pelanggan dan karyawan jasa atau sumber daya fisik atau sistem penyedia layanan,

yang disediakan sebagai solusi untuk masalah pelanggan.

2.6 Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek (Object-Oriented Analysis

and Design)

Menurut Mathiassen (2000, p35), definisi dari Object-Oriented Analysis and

Design adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis dan merancang suatu

sistem dengan menggunakan pendekatan berorientasi objek. Menurut Mathiassen (2000,

p4), object sendiri memiliki arti suatu entitas yang memiliki identitas, status dan

perilaku. Objek dianggap sebagai suatu entitas yang memiliki identitas, status dan

perilaku dan dapat melakukan suatu operasi. Dengan menggunakan objek maka sistem

dapat mengatur apa saja yang dapat dilakukan terhadap entitas tersebut. Misalnya

menjadikan pelanggan sebagai objek, maka setiap objek pelanggan dapat memiliki

status, identitas dan perilaku yang berbeda-beda serta akses yang berbeda pula.

Sedangkan pengertian class adalah deskripsi dari kumpulan objek yang memiliki

struktur, pola perilaku, dan atribut yang sama (Mathiassen et al., 2000, p4). Contoh dari

class misalnya sekumpulan entitas karyawan yang berbeda menjadi sebuah class

karyawan, masing-masing objek didalamnya memiliki identitas seperti nama dan alamat

tetapi masing-masing nama dan alamat untuk setiap karyawan dapat saja berbeda.

Menurut Mathiassen (2000, p5-6) keuntungan dari OOAD adalah sebagai berikut:

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

22  

 

• OOAD menyediakan informasi yang jelas mengenai konteks sistem. Dimana

OOAD memfokuskan dengan kejelasan yang sama antara sistem dan

konteksnya.

• OOAD dapat mendistribusikan data khusus ke seluruh bagian organisasi serta

dapat menangani data yang seragam dalam jumlah yang besar dengan berfokus

pada kejelasan yang sama, baik pada sistem dan konteks.

• Memberikan hubungan yang erat antara analisis berorientasi objek, perancangan

berorientasi objek, user interface berorientasi objek dan pemrograman

berorientasi objek. Dalam analisis, objek digunakan untuk menentukan

kebutuhan sistem, sedangkan dalam perancangan, objek digunakan untuk

mendeskripsikan sistem.

Namun selain memiliki beberapa keuntungan, OOAD juga memiliki beberapa

kelemahan seperti yang dijabarkan oleh McLeod, Jr (2001, p615) yaitu :

• Diperlukan waktu lama untuk memperoleh pengalaman pengembangan.

• Kesulitan metodologi untuk menjelaskan sistem bisnis yang rumit.

• Kurangnya pilihan peralatan pengembangan yang khusus disesuaikan untuk

sistem bisnis.

2.7 Kegiatan Utama dalam Object-Oriented Analysis and Design (OOAD)

Didalam penggunaannya OOAD memiliki empat kegiatan utama diantaranya yaitu

problem-domain analysis, application-domain analysis, component design, dan

architectural design (Mathiassen et al., 2000, p14-45). dan dapat digambarkan seperti

berikut ini :

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

23  

 

Gambar 2.5 Aktivitas Utama OOAD

Dalam prakteknya sebelum kita memulai keempat kegiatan utama dalam OOAD,

terlebih dahulu kita melakukan langkah-langkah pendahuluan. Beberapa langkah yang

dilakukan adalah mengumpulkan ide-ide yang akan dikembangkan berdasarkan pada

pemahaman terhadap masalah yang sedang dihadapi, solusi-solusi yang mungkin

diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut, dan lain-lain. Hasil dari langkah

pendahuluan ini adalah system definition yaitu deskripsi singkat dari sistem komputer

dalam natural language. System definition menjelaskan mengenai konteks sistem,

informasi yang harus ada di dalam sistem, fungsi-fungs i yang harus dimiliki, dimana

akan digunakan dan kondisi serta batasan yang harus diperhatikan.

Menurut Mathiassen (2000, p39-40) dengan menggunakan pendekatan

FACTOR, system definition akan berisi tentang:

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

24  

 

• Functionality: Fungsi yang dimiliki sistem yang akan membantu kegiatan yang

dilakukan dalam application domain.

• Application Domain: Bagian dari organisasi yang akan mengawasi,

mengendalikan problem domain.

• Conditions: Kondisi dimana sistem akan dikembangkan dan digunakan.

• Technology: Teknologi yang akan digunakan baik dalam pengembangan sistem

dan teknologi yang mendukung pengoperasian dari sistem.

• Objects: Objek utama dalam problem domain.

• Responsibility: Tanggung jawab dari sistem dalam hubungan dengan konteks

sistem itu sendiri.

Dalam pembuatan system definition, kita harus memperhatikan pendekatan kriteria

FACTOR untuk dapat melengkapi informasi yang terkandung dalam definisi sistem

yang akan dibuat.

Berikut ini akan dijelaskan lebih jauh mengenai kegiatan kegiatan utama yang ada

pada OOAD seperti yang sudah disebutkan diatas :

a. Problem-domain Analysis

Problem domain merupakan bagian dari konteks yang diatur, diawasi dan

dikendalikan oleh sistem. Dengan kata lain analisis problem domain berkaitan dengan

mengekspresikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem. Tujuan dari kegiatan ini

adalah untuk mengidentifikasi dan memodelkan problem domain sehingga didapatkan

informasi apa saja yang dibutuhkan oleh sistem.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

25  

 

Menurut Mathiassen (2000, p48) Analisis problem domain memiliki aktifitas-

aktifitas sebagai berikut :

Gambar 2.6 Aktifitas Problem Domain Analysis

1. Classes

Menurut Mathiassen (2000, p49), class adalah deskripsi dari sekumpulan

objek yang memiliki struktur, pola behavior dan atribut yang sama. Hasil dari

aktivitas ini adalah berupa event table yang menunjukkan class yang dipilih

dan event-event yang berhubungan dengan class tersebut. Menurut

Mathiassen (2000, p55) terdapat tiga subaktivitas di dalam kegiatan ini,

yaitu:

• Menentukan kandidat class

Langkah ini merupakan kunci utama dalam menentukan problem domain.

Pada umumnya cara mencarinya adalah dengan mencari sebanyak-

banyaknya kata benda yang terdapat dalam rich picture, ataupun system

definition.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

26  

 

• Menentukan kandidat event

Selain class, event juga merupakan bagian penting dalam problem

domain. Cara untuk mencari event adalah dengan mencari sebanyak-

banyaknya kata kerja yang berkaitan dengan behavior dari objek yang

telah terpilih

• Mengevaluasi dan memilih secara sistematik

Jika daftar class dan event yang ditentukan telah lengkap, maka kita akan

mengevaluasinya secara sistematik. Kriteria umum yang digunakan

dalam proses evaluasi adalah sebagai berikut:

• class dan event ada dalam system definition

• class dan event relevan untuk problem domain

2. Structure

Pada aktivitas ini, kita melakukan pendefinisian terhadap class dan objek yag

ada dalam problem domain. Konsep hubungan struktural yang digunakan

dalam langkah ini, yaitu:

• Class Structure

Generalization Structure

Pada generalization, class-class umum menjelaskan properties dari suatu

grup class yang khusus

• Cluster Structure

Pada cluster, class-class yang saling berhubungan dikelompokkan ke

dalam satu kelompok.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

27  

 

• Object Structure terdiri dari:

• Aggregation Structure

Pada aggregation, kita mendefinisikan superior objek yang

mengandung beberapa objek.

• Association Structure

Pada association, kita menunjukkan relasi yang penting di antara

objek-objek. Hasil dari aktivitas ini adalah class diagram dengan

class-class dan struktur-struktur.

3. Behavior

Aktivitas ini mendeskripsikan properti yang dinamik dan atribut dari setiap

class yang dipilih. Konsep dari behavior menurut Mathiassen (2000, p89)

adalah sebagai berikut:

a. Event Trace

Event Trace adalah serangkaian kejadian yang melibatkan objek tertentu

b. Behavioral Pattern

Behavior Pattern adalah deskripsi dari penelusuran event yang mungkin

untuk seluruh objek di dalam class.

c. Attribute

Attribute adalah deskripsi dari properti sebuah class atau sebuah event.

Hasil dari aktivitas ini adalah behavior pattern dan atribut bagi class-

class di dalam class diagram.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

28  

 

b. Application-domain Analysis

Gambar 2.7 Aktifitas Application Domain Analysis

Application domain merupakan organisasi yang mengatur, mengawasi, atau

mengendalikan problem domain. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menentukan

kebutuhan penggunaan sistem. Kegiatan ini berfokus pada fungsi dan interface dari

sistem dan bagaimana suatu sistem akan digunakan oleh user. Berikut beberapa kegiatan

utama dalam application domain analysis menurut Mathiassen (2000, p117) adalah :

1. Usage

Merupakan bagian dari analisis application domain yang akan menentukan

bagaimanakan sistem akan berinteraksi dengan manusia dan sistem didalam

konteks. Hasil analisisnya dapat digambarkan melalui suatu use case diagram

yaitu pola interaksi antara sistem dengan pengguna yang berinteraksi dengan

sistem.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

29  

 

Gambar 2.8 Subaktifitas Usage

2. Function

Pada kegiatan ini kita menjelaskan bagaimana kemampuan dari proses dan

informasi dalam sistem. Function adalah fasilitas untuk membuat sebuah model

berguna untuk aktor. Tujuan dari function adalah menentukan kemampuan sistem

untuk memproses informasi. Cara untuk mengidentifikasi function adalah dengan

melihat deskripsi problem domain yang dinyatakan dalam class dan event, dan

melihat deskripsi application domain yang dapat digambarkan dalam use case

diagram

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

30  

 

Gambar 2.9 Subaktifitas Function

3. Interface

Interface memiliki fokus pada penentuan antar muka yang dibutuhkan oleh suatu

sistem. Interface adalah fasilitas yang memungkinkan model sistem dan function

dari sistem agar dapat digunakan oleh para actors. Hasil dari aktifitas ini terbagi

dua yaitu yang berupa antar muka untuk user, diagram window yang dipilih, dan

navigation diagram. Hasil lainnya yaitu berupa antarmuka untuk sistem lain yang

berupa class diagram untuk peralatan eksternal dan prosedur untuk berinteraksi

dengan sistem lain.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

31  

 

Gambar 2.10 Subaktifitas Interface

c. Architecture Design

Gambar 2.11 Aktifitas Architecture Design

Architecture design adalah tahap penyusunan sistem yang terkomputerisasi.

Kegiatan ini merupakan kerangka kerja dalam aktivitas pengembangan sistem. Hasil dari

aktifitas ini adalah struktur komponen dan proses sistem. Tujuan dari kegiatan ini adalah

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

32  

 

mengatur ulang struktur sebuah sistem yang terkomputerisasi. Kegiatan utama dalam

architecture design menurut Mathiassen (2000, p176) adalah :

a. Criteria

Pada kegiatan ini, kita mendefinisikan kondisi dan rancangan seperti apakah

yang digunakan pada perancangan. Kondisi adalah peluang dan batasan

teknikal, organisasional dan manusia yang terlibat dalam pelaksanaan tugas.

Criteria yang digunakan dalam menentukan kualitas dari software yang akan

dibuat ditunjukkan melalui tabel di bawah ini:

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

33  

 

Tabel 2.1 Criteria untuk Menentukan Kualitas Software

Criterion Ukuran

Usable Kemampuan dari sistem untuk dapat beradaptasi dengan

konteks teknikal dan organisasional.

Secure Pencegahan akses yang tidak diinginkan terhadap data dan

fasilitas perusahaan

Efficient Eksploitasi ekonomis dari fasilitas technical platform

Correct Pemenuhan terhadap kebutuhan

Reliable Fungsi dapat dijalankan secara tepat sesuai dengan

kebutuhan

Maintainable Biaya untuk mencari dan memperbaiki kerusakan sistem

Testable Biaya untuk menjamin bahwa sistem melakukan fungsi yang

diharapkan

Flexible Biaya memodifikasi sistem

Comprehensible Usaha yang diperlukan untuk memahami sistem

Reusable Penggunaan bagian dari sistem ke dalam sistem lain yang

berkaitan

Portable Biaya memindahkan sistem ke technical platform lain

Interoperable Biaya pemasangan sistem dengan sistem lain

Terdapat tiga kriteria dasar yang harus dimiliki dalam perancangan OOAD

menurut Mathiassen (2000, p179) yaitu:

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

34  

 

• Usability: menjelaskan bahwa kualitas sistem yang paling baik adalah

bergantung pada bagaimana sistem dapat bekerja memenuhi konteks dari

sistem tersebut.

• Flexibility: menjelaskan bahwa arsitektur sistem harus mampu

mengakomodasi perubahan secara menyeluruh dan kondisi teknisnya.

• Comprehensibility: menjelaskan bahwa dengan semakin berkembangnya

kompleksitas dari sistem komputer, model dan deskripsi harus mudah

dimengerti.

b. Component

Pada kegiatan ini, akan menetapkan bahwa perkembangan kerumitan sistem

yang terkomputerisasi, model dan penjelasannya harus mudah dipahami.

Arsitektur komponen adalah struktur sistem dari komponen yang saling

terkait, sedangkan komponen merupakan kumpulan dari bagian program

yang mencakup keseluruhan tanggung jawab. Pola-pola arsitektur komponen

antara lain:

• Layered Architecture Pattern

• Generic Architecture Pattern

• Client-Server Architecture Pattern

Hasil dari kegiatan ini adalah component diagram berupa class diagram yang

dilengkapi dengan spesifikasi komponen yang kompleks.

c. Processes

Pada kegiatan ini, kita menjelaskan strukturisasi fisik dari sistem. Arsitektur

proses adalah struktur sistem eksekusi yang terdiri dari proses-proses yang

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

35  

 

saling tergantung satu sama lain. Dalam aktivitas ini, kita juga menentukan

pola distribusi yang sesuai dengan model sistem. Pola-pola distribusi yang

ada antara lain:

a. Centralized Pattern

b. Distributed Pattern

c. Decentralized Pattern

Hasil dari kegiatan ini adalah deployment diagram yang menunjukkan

processor dengan komponen program dan active objects.

d. Component Design

Gambar 2.12 Aktifitas Component Design

Menurut Mathiassen (2000, p232), komponen adalah sekumpulan bagian

program yang membentuk suatu keseluruhan dan memiliki tanggung jawab yang

jelas. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menentukan implementasi dari

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

36  

 

kebutuhan dalam sebuah kerangka arsitektur. Aktivitas utama dalam component

design adalah :

a. Model Component

Model component merupakan bagian dari sistem yang

mengimplementasikan model dari problem domain. Dengan kata lain, model

component menggambarkan model dari problem domain dan bertujuan

menyampaikan data saat ini pada saat ini atau yang telah lalu kepada

function, interface, dan ke pengguna maupun sistem yang lain. Melalui

kegiatan ini, dapat dihasilkan class diagram yang telah direvisi (revised class

diagram).

b. Function Component

Function component merupakan bagian dari sistem yang

mengimplementasikan kebutuhan fungsional. Tujuan dari function

component adalah memberikan kepada user interface dan komponen dari

sistem lain untuk dapat mengakses model. Sebuah function menggambarkan

secara eksternal behavior yang dapat diamati secara langsung dan

mempunyai arti bagi pekerjaan user. Hasil dari kegiatan ini adalah class

diagram dengan operasi dan fungsi-fungsinya. Terdapat empat pola

eksplorasi di dalam function component yaitu:

1. Model-Class Placement

2. Function-Class Placement

3. Strategy

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

37  

 

4. Active Function

5. Connecting Component

c. Connecting component merupakan bagian dari sistem yang

menghubungkan komponen-komponen dari sistem. Dalam connecting

component terdapat dua konsep yaitu:

a. Coupling

Coupling merupakan ukuran untuk mengukur berapa dekat hubungan di

antara dua kelas atau komponen. Coupling memiliki sifat yang

merugikan sehingga sebaiknya diminimalisasi.

b. Cohession

Cohession nerupakan ukuran untuk mengukur seberapa baik ikatan dari

sebuah class atau komponen. Cohession memiliki sifat yang

menguntungkan sehingga sebaiknya penggunaannya dalam rancangan

class harus tinggi.

2.8 Unified Modelling Language (UML)

2.8.1 Notasi UML

Menurut Mathiassen (2000, p237) notasi adalah bahasa tekstual dan

graphical untuk menggambarkan sebuah sistem dan konteksnya yang

diformalisasikan secara terpisah. Tujuan dari notasi UML adalah untuk

menyederhanakan komunikasi dan dokumentasi.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

38  

 

2.8.2 Class Diagram

Menurut Mathiassen (2000, p336), Class Diagram menggambarkan

hubungan struktur objek dari sistem. Class diagram menunjukkan class objek

yang membentuk sistem dan hubungan struktural di antara class Terdapat tiga

hubungan antar class yang biasa digunakan dalam class diagram yaitu:

• Asosiasi

Asosiasi merupakan hubungan antara dua objek atau class. Hubungan ini

menggambarkan apa yang perlu diketahui oleh sebuah class mengenai class

lainnya. Hubungan ini memungkinkan sebuah objek atau class mereferensikan

objek atau class lain dan saling mengirimkan pesan. Hubungan ini dapat bersifat

dua arah.

Gambar 2.13 Contoh Hubungan Asosiasi

• Generalisasi

Dalam hubungan generalisasi, atribut dan perilaku yang umum pada beberapa

class objek digabungkan menjadi class tersendiri (supertype class) dan atribut

dan perilaku tersebut diturunkan pada class yang merupakan bagian dari induk

class tersebut (subtype class).

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

39  

 

Gambar 2.14 Contoh Hubungan Generalisasi

• Agregasi

Agregasi merupakan hubungan yang unik dimana sebuah objek merupakan

bagian dari objek lain. Hubungan agregasi tidak simetris dimana jika objek B

merupakan bagian dari objek A, namun objek A bukan merupakan bagian dari

objek B. Pada hubungan ini, objek yang menjadi bagian dari objek tertentu tidak

akan memiliki atribut atau behavior dari objek tersebut.

Gambar 2.15 Contoh Hubungan Agregasi

2.8.3 Statechart Diagram

Statechart diagram merupakan diagram yang memodelkan perilaku

dinamis dari objek dalam sebuah class spesifik yang berisi state dan transition

(Mathiassen, 2000, p341). Statechart diagram digunakan dalam aktifitas

behavior pada problem domain analysis.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

40  

 

Gambar 2.16 Contoh Statechart Diagram

2.8.4 Use Case Diagram

Use Case diagram mendeskripsikan fungsi secara grafis hubungan antara

aktor dan use case. (Mathiassen, 2000, p343). Penjelasan use case biasa

ditambahkan untuk menghentikan langkah-langkah interaksi.

Gambar 2.17 Contoh Use Case Diagram

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

41  

 

2.8.5 Sequence Diagram

Sequence diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan interaksi

antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display,dll)

berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri

atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait di

dalamnya). Sequence diagram juga biasa digunakan untuk menggambarkan

skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari

sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang memicu

aktivitas tersebut,lalu proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal

dan output apa yang dihasilkan. Message digambarkan sebagai garis berpanah

dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan

dipetakan menjadi operasi/metoda dari class.

Gambar 2.18 Contoh Sequence Diagram

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

42  

 

2.9 Pengertian Database

Menurut pendapat Connolly & Begg (2002, p15) pendekatan database adalah

memisahkan struktur data dari program aplikasi dan menyimpannya dalam database.

Dalam menganalisa kebutuhan informasi suatu organisasi, kita berusaha menentukan

entity, atribut dan relasi. Entity adalah objek dalam organisasi yang dapat dibedakan

yang digambarkan dalam database. Atribut adalah property yang menggambarkan

beberapa aspek suatu objek yang dikenal sebagai record. Sedangkan relasi adalah

hubungan antara beberapa entity. Database menyajikan entity, atribut dan relasi yang

logis antara entity. Adapun pengertian database berdasarkan pendapat O’Brien (2003,

p145), database is an integrated collection of logically related data elements. Yang dapat

diterjemahkan bahwa database adalah sebuah kumpulan yang terintegrasi dari elemen

data yang berelasi secara logikal. Adapun menurut pandangan Mcleod (2001, p250)

database berguna untuk mengatasi kendala memanajemen data usaha yang dilakukan

meliputi penyortiran dan penggabungan file, pemrograman komputer yang ekstensif

untuk mencari dan mencocokan catatan file, serta indeks file dan kaitan yang dibangun

ke dalam catatan data. Konsep database dibangun di atas indeks dan kaitan untuk

mencapai suatu hubungan logis antara beberapa file.

2.10 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)

2.10.1 Delapan Aturan Emas untuk Desain Interface

Menurut shneiderman (2010, p88), Delapan aturan emas adalah prinsip-

prinsip mendasar untuk mendesain interface,antara lain :

1. Berusaha untuk konsisten.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

43  

 

Merupakan konsistensi suatu aksi-aksi dalam situasi tertentu, konsistensi colour,

layout, fonts, menu, dan sebagainya.

2. Memberikan kegunaan universal

Bagi user yang sudah ahlli menggunakan sistem, ia membutuhkan jumlah

interaksi yang lebih singkat. Interaksi yang singkat dapat diperoleh dengan

shortcut sehingga memberikan kegunaan universal.

3. Mengumpan balik yang informatif.

Untuk setiap aksi yang dilakukan pengguna terhadap sistem, sistem harus

memiliki umpan balik yang sopan dan jelas

4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir.

Urutan-urutan diatur ke dalam group-group dengan bagian awal, tengah, akhir.

Umpan balik pada saat akhir dari group aksi tersebut harus dapat memuaskan

pelanggan.

5. Menyediakan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang

sederhana.

Sedapat mungkin sistem dibuat tidak melakukan kesalahan pada saat pengguna

sedang mengakses. Jika terjadi, maka sistem harus dapat mendeteksi dan

memberikan instruksi yang sederhana dan membangun untuk recovery.

6. Mengijinkan pembalikan aksi.

Pengguna harus dapat kembali pada aksi yang telah dilakukan sebelumnya baik

itu ada kesalahan atau tidak.

7. Mendukung pusat kendali internal.

Pengguna yang sudah berpengalaman menginginkan suatu perasaan bahwa

mereka menguasai sistem dan sistem harus merespon semua keinginan mereka.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

44  

 

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek.

Terbatasnya kemampuan manusia untuk ingatan jangka pendek membutuhkan

perhatian yang cukup. Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan dengan

mengurangi frekuensi pergerakan jendela (window) dan dengan waktu pelatihan

yang cukup.

2.11 XAMPP

XAMPP menurut Madcoms (2009, p1) adalah suatu perangkat lunak bebas yang

mendukung banyak sistem operasi dan merupakan kompilasi beberapa program.

XAMPP terdiri dari program Apache (web server), MySQL (database) dan penerjemah

bahasa yang ditulis dengan bahasa perograman PHP (server side scripting) dan Perl.

XAMPP dapat berjalan di system operasi Windows,Linux,MacOS maupun Solaris

sehingga memudahkan membuat web server multiplatform.

2.12 PHP

PHP menurut Peranginangin (2006, p2), PHP singkatan dari Hypertext

Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server side dalam pengembangan

web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat

dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan

efisien. PHP merupakan perangkat lunak Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan

secara gratis.

Sedangkan menurut Atkinson dan Suraski (2004, p10), PHP merupakan fitur

standar yang ditawarkan oleh kebanyakan perusahaan web hosting. PHP digunakan

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

45  

 

sebagai alternative karena lebih cepat dalam pengkodean dan lebih cepat untuk

dieksekusi. PHP code dapat dijalankan pada berbagai macam web server dan system

operasi. PHP dapat di desain untuk terintegrasi dengan Apache Web Server. PHP dapat

beroperasi pada Linux,Unix,Windows, MyMacOS X. PHP di desain untuk terintegrasi

dengan Apache Web Server. PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh

bahasa script sejenis.

2.13 MySQL

MySQL menurut Kasiman Peranginangin (2006,p389), MySQL menggunakan

suatu format standar SQL bahasa data yang terkenal. MySQL bekerja pada berbagai

sistem operasi, dan banyak bahasa. PHP menyediakan banyak fungsi untuk mendukung

basis data MySQL.

Sedangkan menurut Atkinson (2006, p655), MySQL adalah sebuah relasi basis

data yang memiliki fitur dengan MySQL. MySQL menjadi basis data pilihan bagi

banyak pengembang PHP.

MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu free software dan shareware. MySQL

yang biasa digunakan adalah MySQL free software yang berada dibawah lisensi

GNU/GPL (General Public License). MySQL pertama kali dirintis oleh seorang

programmer basis data bernama Michael Widenius. Selain sebagai database server,

MySQL juga merupakan program yang dapat mengakses suatu basis data MySQL yang

berposisi sebagai server. Pada saat itu program berposisi sebagai client. Jadi MySQL

adalah sebuah basis data yang dapat digunakan baik sebagai client maupun server.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

46  

 

2.14 Javascript

Javascript adalah bahasa pemrograman berbasis objek yang diletakkan pada

client-side atau berjalan di suatu halaman web. JavaScript merupakan scripting

language berbasis objek yang dapat diletakkan di halaman-halaman HTML (Flanagan,

2002, p3).

2.15 CSS

Cascading Style Sheet atau CSS adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan

untuk mengatur tampilan suatu halaman web. Penggunaan paling umum adalah untuk

memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. CSS dapat

digunakan untuk mengatur besar kecilnya text, warna dan style font, mengatur warna

atau gambar background, dan berbagai manfaat lainnya. (Schengili dan Roberts, 2000,

p9).

2.16 JQuery

JQuery adalah library yang sangat baik untuk mengembangkan aplikasi berbasis

AJAX. JQuery sangat baik untuk programmer JavaScript, yang menyederhanakan

pengembangan dari aplikasi web 2.0. JQuery membantu programmer untuk membuat

code tetap sederhana dan singkat. JQuery library didesain untuk membuat hal-hal

menjadi sederhana dan dapat digunakan kembali. Library JQuery menyederhanakan

proses transversal dari pohon HTML DOM. Kita dapat menggunakan JQuery untuk

menangani event, menjalankan animasi, dan menambahkan dukungan AJAX ke dalam

aplikasi web dengan mudah. Kemudahan ini ditambahkan lagi dengan sifatnya yang

cross-browser atau dapat digunakan di beberapa jenis browser yang berbeda. JQuery

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

47  

 

membuat kita mudah untuk membuat aplikasi JavaScript yang baik dan menciptakan

efek-efek animasi yang menarik perhatian, bersaing dengan Flash. JQuery sangat baik

untuk:

• Menambah efek animasi pada elemen-elemen

JQuery membuat kita mudah untuk memberikan efek-efek seperti fading in/out, sliding

in/out, dan expanding/contracting.

• Membuat request XML (Ajax)

Dengan menggunakan JavaScript, kita dapat merequest data tambahan dari Web Server

tanpa harus me-reload data.

• Memanipulasi DOM

Kita dapat dengan mudah menambah, menghilangkan, dan menyusun ulang konten di

dalam halaman Web hanya dengan beberapa baris code.

• Membuat slideshow image

Dengan JQuery, kita dapat membuat slideshow yang menarik dengan tambahan efek-

efek animasi.

• Membuat drop-down menu

JQuery memberikan kemudahan untuk membuat menu dropdown dengan animasi.

• Membuat drag-and-drop interfaces

Programmer bisa mengubah posisi dan menyusun urutan elemenelemen dengan hanya

drag-and-drop dalam membangun suatu halaman dengan JQuery.

• Memberikan banyak keunggulan pada form

Programmer dapat dengan mudah menambah complex client-side form validation,

membuat text field auto-complete Ajax yang dapat menarik data dari server-side

database.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem 2.1.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00146-IF Bab 2.pdf11 membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan

48  

 

2.16 Adobe Creative Suite

Adobe Creative Suite merupakan koleksi perangkat lunak, oleh Adobe

Systems,digunakan untuk editing gambar, gambar menciptakan, animasi pembuat, video

editing, dan pembangunan web. Perangkat lunak Adobe yang terlibat dalam proyek ini

adalah:

2.16.1 Adobe Flash

Adobe Flash merupakan program multimedia yang menciptakan animasi

dan interaktivitas. Adobe flash dapat membuat file stand alone atau file tertanam

ke halaman web. FLA merupakan flash file yang dapat diedit dan SWF

merupakan Shockwave Flash yang dihasilkan dari extension file FLA yang tidak

dapat diedit lagi.

2.16.2 Adobe Photoshop

Adobe Photoshop merupakan perangkat lunak editing gambar. Perangkat

lunak ini memungkinkan pengguna untuk memanipulasi gambar dari format

gambar (JPEG, GIF, PNG, dan lain-lain) dan format dari file Photoshop.

Pengguna dapat meng-import gambar dari extension file PSD ke format lain

seperti JPEG dan GIF.