29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa dari evaluasi setelah proses pembelajaran dilakukan. Menurut Winkel (1991:28) belajar adalah bukti keberhasilan dan usaha yang dilakukan serta merupakan kecakapan yang diperoleh melalui kegiatan pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dengan angka. Selanjutnya Soemantri (2001:1) hasil belajar merupakan suatu indikator dari perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah mengalami proses belajar. Guru biasanya mengungkapnya menggunakan suatu alat penilaian yang ditetapkan. Pada dunia pendidikan khususnya sekolah hasil belajar merupakan nilai yang diperoleh siswa terhadap suatu mata pelajaran tertentu yang dinyatakan dengan angka. Hasil belajar yang harus dicapai siswa pada mata pelajaran produktif atau standar kompetensi kejuruan di SMK terdiri dari pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil belajar mata pelajaran produktif ini di SMK

BAB 1 PTK.doc

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa dari evaluasi setelah proses pembelajaran dilakukan. Menurut Winkel (1991:28) belajar adalah bukti keberhasilan dan usaha yang dilakukan serta merupakan kecakapan yang diperoleh melalui kegiatan pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dengan angka. Selanjutnya Soemantri (2001:1) hasil belajar merupakan suatu indikator dari perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah mengalami proses belajar. Guru biasanya mengungkapnya menggunakan suatu alat penilaian yang ditetapkan. Pada dunia pendidikan khususnya sekolah hasil belajar merupakan nilai yang diperoleh siswa terhadap suatu mata pelajaran tertentu yang dinyatakan dengan angka. Hasil belajar yang harus dicapai siswa pada mata pelajaran produktif atau standar kompetensi kejuruan di SMK terdiri dari pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil belajar mata pelajaran produktif ini di SMK Negeri 1 Kinali masih perlu ditingkatkan karena belum sesuai dengan harapan. Salah satu mata pelajarannya adalah Memahami Prinsip Pembuatan Master (MPPM) , dimana setelah dilaksanakan ulangan harian teori ketuntasan siswa secara klasikal hanya mencapai 30 % . Nilai ketuntasan minimal setiap individu yang harus dicapai (kkm) adalah 75 sedangkan ketuntasan klasikal minimal 80%. Hasil belajar siswa ini masih jauh dari tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai pendidikan yang bermutu.

Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa merupakan masalah penting yang harus dicarikan solusinya dan perlu penanganan khusus. Guru harus mampu mencarikan solusi agar masalah ini dapat segera diatasi. Jika masalah tersebut tidak segera diatasi dikuatirkan dapat menpengaruhi mutu pendidikan di SMK Negeri 1 Kinali. Metode pembelajaran yang dilakukan pada mata pelajaran MPPM bervariasi diantaranya ceramah, tanya jawab, demontrasi. Variasi ini bertujuan untuk menunjang proses pembelajaran. Pada saat dilakukan tanya jawab selama pembelajaran, hampir semua siswa sudah paham mengenai materi yang disampaikan. Tetapi seminggu atau dua minggu kemudian bila ujian harian yang dilaksanakan hasilnya rendah atau banyak siswa yang tidak tuntas (nilai dibawah kkm =