BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    1/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-1

    BAB 1

    PENDAHULUANMATERI TEKNIS RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)

    KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2014  –  2034 

    1.1.  DASAR HUKUM PENYUSUNAN

    Dalam perumusan RTRW Kabupaten setiap materi yang

    disampaikan dalam produk RTR harus dilandaskan pada

    legal basic yang berlaku, sehingga memiliki law

    enforcement. Beberapa peraturan perundangan melandasi

    penyusunan RTRW Aceh Jaya sebagai berikut:

    1.  Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

    2.  Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan

    Propinsi daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890).

    3.  Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 2387).

    4.  Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 3274).

    5.  Undang- Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan

    Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419).

    6.  Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 3470).

    7.  Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4725).

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    2/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-2

    8.  Undang-Undang Nomor 82 Tahun 1999 tentang Angkutan di Perairan (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 187, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 1999).

    9.  Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 3881).

    10.  Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-

    Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

    Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas

    Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Menjadi Undang-

    Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412).

    11.  Undang-undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi

    Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001

    Nomor 114).

    12.  Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh

    Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan

    Raya dan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

    13.  Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4377).

    14. 

    Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

    Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421).

    15.  Uandang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-

    Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4433).

    16.  Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437).

    17. 

    Undang-Undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4444).

    18.  Undang-Undang Nomor 24 tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 30, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5112).

    19.  Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 4723, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723).

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    3/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-3

    20.  Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 Tentang Energi (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4746).

    21.  Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan, Mineral dan Batu

    Bara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959).

    22.  Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 5052).

    23.  UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan

    Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 149,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5068).

    24.  Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4966).

    25.  UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

    Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059).

    26.  Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan

    Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5015).

    27.  Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96,Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5052).28.  Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 5052).

    29.  Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan Pengelolaan

    Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

    140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059).

    30.  Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang

    Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 5050).31.  Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987).

    32.  Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas

    Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 No 60, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3529).

    33.  Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan

    Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan

    Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 104,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3660).

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    4/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-4

    34.  Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 3445).

    35.  Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Tata Ruang Wilayah

    Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 96).

    36.  Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4624).

    37.  Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4655).

    38.  Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

    Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

    Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828).

    39.  Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

    Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833).

    40.  Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya

     Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4858).

    41.  Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan

    Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103).

    42. 

    Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 5070).

    43.  Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara

    Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2010 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    5160).

    44.  Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan

    Peruntukan Dan Fungsi Kawasan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2010 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    5097).45.  Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara

    Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2010 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    5160).

    46.  Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Wilayah Pertambangan

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 28, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5110).

    47.  Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan

    Lindung.

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    5/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-5

    48.  Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 Tentang Reklamasi dan

    Pascatambang.

    49.  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pedoman

    Koordinasi Penatan Ruang Daerah.

    50. 

    Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41/Permentan/OT. 140/9/2009 tentang

    Kriteria Teknis Kawasan Peruntukan Pertanian.

    51.  Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11/PRT/M/2009 tentang Pedoman

    Persetujuan Subtansi dalam Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah

    Kabupaten/Kota beserta Rencana Rincinya.

    52.  Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman

    Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten.

    53.  Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 41/PRT/M/2007 tentang Pedoman

    Kriteria Teknis Kawasan Budidaya.

    54.  Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 Tentang Terminal

    Transportasi Jalan.

    55.  Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau

    Sumatera.

    1.2.   AZAS PENATAAN RUANG

    Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Jaya didasarkan atas 5

    (lima) asas, yaitu:

    1.   Azas Keislaman.

    2. 

    Manfaat yaitu menjadikan wilayah kabupaten melalui pemanfaatan ruang secara

    optimal yang tercermin pola pemanfaatan ruang.

    3.  Keseimbangan dan Keserasian yaitu menciptakan keseimbangan dan keserasian

    fungsi dan intensitas pemanfaatan ruang.

    4.  Kelestarian yaitu menciptakan hubungan yang serasi antar manusia dan

    lingkungan yang tercermin dari pola intensitas pemanfaatan ruang.

    5.  Keterbukaan yaitu bahwa setiap orang/pihak dapat memperoleh keterangan

    mengenai produk perencanaan tata ruang guna berperan serta dalam proses

    penataan ruang.

    1.3.  FUNGSI DAN KEDUDUKAN RTRW KABUPATEN ACEH JAYA

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Jaya berfungsi sebagai arahan struktur

    dan pola ruang, pemanfaatan sumber daya, dan pembangunan daerah serta

    penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Propinsi, dan Kabupaten/Kota. RTRW

    Kabupaten juga berfungsi sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten dan pedoman penyusunan Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten.

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    6/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-6

    Kedudukan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Aceh Jaya adalah:

    a.  Sebagai pedoman dalam pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan

    ruang di Kabupaten.

    b.  Sebagai dasar pertimbangan dalam menyusunan rencana rinci tata ruang

    Kabupaten.

    c.  Sebagai dasar pertimbangan dalam penyelarasan penataan ruang antar wilayah

    lain yang berbatasan.

    d.  Sebagai dasar dalam penyusunan kebijakan pembangunan Kabupaten.

    1.4.  PROFIL WILAYAH KABUPATEN

    Profil wilayah Kabupaten Aceh Jaya adalah merupakan Gambaran umum wilayah

    Kabupaten Aceh Jaya yang menggambarkan kondisi umum wilayah dan potensi

    eksisting melalui beberapa aspek yaitu Aspek Geografi dan Demografi, Aspek

    Kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan Umum.

    1.4.1.   Administrasi

    Kabupaten Aceh Jaya terletak pada lokasi 04022’ -05016’ Lintang Utara dan 95010’ -

    96003’ Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Aceh Jaya memiliki luas  kurang lebih

    387,272.36 Ha, dengan ibukota kabupaten terletak di Calang yang berjarak 156 km

    dari Kota Banda Aceh (ibukota Provinsi). Wilayah Aceh Jaya merupakan bagian pantai

    barat dan daratan Kepulauan Sumatera yang membentang dari Barat ke Timur mulai

    dari Kaki Gunung Geurutee (pertabatasan dengan Aceh Besar) sampai ke sisi Cot

    Paleng (perbatasan dengan Aceh Barat). Secara administrasi Kabupaten Aceh Jaya

    berbatasan dengan:

      Utara : Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie.

      Selatan : Kabupaten Aceh Barat dan Samudera Hindia.

      Timur : Kabupaten Aceh Barat.

      Barat : Samudera Hindia.

    Secara geografis selain Kecamatan Pasie Raya semua kecamatan di Wilayah Kabupaten

     Aceh Jaya berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, jalur panjang garis pantai

    lebih kurang 156 kilometer juga merupakan tempat permukiman penduduk terpadat

    dibandingkan dengan daerah permukiman yang jauh dari pantai. Jaringan jalan

    provinsi yang menyusuri pinggir pantai yang menghubungkan Banda Aceh dengan

    kota-kota dibagian barat dan selatan provinsi ini menjadi faktor yang sangat

    mendukung bagi penduduk untuk membangun permukiman disepanjang pantai. Pusat-

    pusat perdagangan dan berbagai aktifitas perekonomian lainnya pada umumnya

    berlokasi di kota-kota Kecamatan yang berada di sepanjang pantai wilayah ini.

    Pasca peristiwa musibah gempa dan tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember

    2004 wilayah Kabupaten Aceh Jaya merupakan wilayah yang mengalami kerusakan

    paling parah. Secara fisik kawasan daratan bergeser sejauh 2-4 km dari garis pantai,

    hubungan transportasi ke luar dan ke dalam wilayah terputus, pemukiman penduduk di

    sekitar pantai hancur dan kerusakan lingkungan yang cukup parah.

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    7/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-7

    Kabupaten Aceh Jaya terbagi sebanyak 9 (sembilan) wilayah administratif, yaitu

    Kecamatan Jaya, Indra Jaya, Sampoiniet, Darul Hikmah, Setia Bakti, Panga, Krueng

    Sabee, Teunom dan Pasie Raya. Selain sembilan kecamatan tersebut juga terdapat 21

    (dua puluh satu) Kemukiman dan 172 (seratus tujuh puluh dua) Desa. Selain itu juga

    di Kabupaten Aceh Jaya mempunyai pulau-pulau kecil dengan jumlah kurang lebih 34

    (tiga puluh empat) Pulau.

    Untuk lebih jelasnya orientasi Kabupaten Aceh Jaya di Propinsi Aceh dapat dilihat pada

    Gambar 1.1. Pembagian wilayah administrasi dapat dilihat pada  Tabel 1.2. Luas

    Wilayah Administrasi dan Pulau-pulau kecil serta teluk yang terdapat di Kabupaten

     Aceh Jaya dapat dilihat pada Tabel 1.3, 1.4. dan Gambar 1.1, 1.2.

    Tabel 1.1

    Pembagian Wilayah Administrasi

    No. KecamatanIbukota

    KecamatanNama Mukim

    Jumlah

    Gampong

    1. Jaya Lamno

    1.  Lamno

    2.  Lamme

    3.  Kuala Daya

    4.  Pante Cermin

    5.  Keluang

    34

    2. Sampoiniet Lhok Kruet1.  Pante Purba

    2. 

    Kulam Mutia

    19

    3. Setia Bakti Lageun1.  Rigaih

    2.  Lageun13

    4. Krueng Sabee Krueng Sabee1.  Calang

    2.  Keude Kr.Sabee16

    5. Panga Keudee Panga1. Panga Pucuk

    2. Panga19

    6. Teunom Teunom1. Keude Teunom

    2. Paya Baro24

    7. Pasie Raya Tuwie Kareung

    1. Pasi Teubee

    2. 

    Sarah Raya 14

    8. Darul HikmahPajar 1.  Kuta Baro

    2.  Lamteungoh

    19

    9. Indra Jaya Kuta Bahagia1.  Lambesoi

    2.  Kuala Unga14

    21 Mukim 172

    Sumber: Kabupaten Aceh Jaya Dalam Angka, 2013

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    8/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-8

    Tabel 1.2

    Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Aceh Jaya

    No. KecamatanIbukota

    Kecamatan

    Jumlah

    Gampong

    LuasKecamatan

    (Ha)

    1. Jaya Lamno 34 45,091.46

    2. Sampoiniet Lhok Kruet 19 45,040.86

    3. Setia Bakti Lageun 13 47,440.7

    4. Krueng Sabee Krueng Sabee 16 73,051.18

    5. Panga Keudee Panga 19 50.195,19

    6. Teunom Teunom 24 28,477.83

    7. Pasie Raya Tuwie Kareung 14 27,901.93

    8. Darul Hikmah Pajar 19 40,126.6

    9. Indra Jaya Kuta Bahagia 14 29,946.61

    172  387,272.36 

    Sumber: Bappeda Propinsi Aceh, 2013

    Tabel 1.3

    Pulau yang terdapat di Kabupaten Aceh Jaya

    No. Nama Pulau Kecamatan

    1. Baaloen Krueng Sabee

    2. Batee Krueng Sabee

    3. Batee burouk Setia Bakti

    4. Batee penjaba Setia Bakti

    5. Batee perling Setia Bakti6. Batee rigah Setia Bakti

    7. Batee tutong Krueng Sabee

    8. Batee ulee gajah Krueng Sabee

    9. Blekoh Krueng Sabee

    10. Enggang Krueng Sabee

    11. Keuluang Jaya

    12. Khek Sampoiniet

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    9/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-9

    13. Kreueh Darul Hikmah

    14. Limpan Indra Jaya

    15. Mane Sampoiniet

    16. Pleng Setia Bakti

    17. Pasi Krueng Sabee

    18. Pegasih Setia Bakti

    19. Penjaba Besar Setia Bakti

    20. Penjaba Kecil Setia Bakti

    21. Peureuleng Cut Barat Setia Bakti

    22. Peureuleng Cut Timur Setia Bakti

    23. Peureuleng Rayeuk Setia Bakti

    24. Pingi Darul Hikmah

    25. Raya Sampoiniet

    26. Reusam Setia Bakti

    27. Rigaih Setia Bakti

    28. Sidom Setia Bakti

    29. Teungku meusa Setia Bakti

    30. Tengku usman Setia Bakti31. Tuloo Krueng Sabee

    32. Tumae Krueng Sabee

    33. Ujong baroh Setia Bakti

    34. Ujong sudheun Jaya

    Sumber : Bappeda Aceh Jaya dan Kementerian Perikanan dan Kelautan

    Tabel 1.4.

    Teluk yang Terdapat Di Kabupaten Aceh Jaya

    No. Nama Teluk Letak

    1. Teluk Calang Kecamatan Krueng Sabee

    Sumber : Dinas kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Jaya

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    10/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) 

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034  1-10

    Gambar1.1 Peta Orientasi Kabupaten Aceh Jaya

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    11/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) 

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034  1-11

    Gambar 1.1: Peta Administrasi kabupaten aceh Jaya

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    12/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-12

    1.4.2.  Kondisi Fisik Dasar Wilayah 

     A.  Ketinggian dan Kelerengan

    Kondisi ketinggian Kabupaten Aceh Jaya dibedakan menjadi 0  –  100 Mdpl sampaidengan >2000 Mdpl. Berdasarkan kelompok ketinggian tersebut dominan memiliki

    ketinggian 0 – 100 Mdpl mencapai 35,34%, sedangkan untuk ketingginan 1500 – 1750

    sampai dengan >2000 hanya mencapai 0%, Untuk lebih jelasnya mengenai ketinggian

    dapat dilihat pada lihat Tabel 1.5. dan Gambar 1.3.

    Tabel 1.5.

    Kondisi Ketinggian Kabupaten Aceh Jaya

    No. Ketinggian (Mdpl) Luas (Ha) Persen (%)

    1. 0 – 100 136,884.20 35.36

    2. 100 – 250 61,417.86 15.86

    3. 250 – 500 77,428.92 19.99

    4. 500 – 750 44,745.70 11.55

    5. 750 – 1000 30,602.03 7.9

    6. 1000 – 1250 20,626.46 5.33

    7. 1250 – 1500 9,509.85 2.45

    8. 1500 – 1750 3,740.95 0.96

    9. 1750 – 2000 1,823.21 0.47

    10. > 2000 493.14 0.13Jumlah 387,272.36 100.00

    Sumber : Bappeda Aceh Jaya dan dari hasil Interprestasi Peta tahun 2013

    Kabupaten Aceh Jaya memiliki klasifikasi kelerengan < 8%, 8-15%, 16-25%, dan 26-

    40% dan >40%. Berdasarkan kelompok kelerengan tersebut dominan berkelerengan <

    25-40% dengan luasan 27,29% dapat dilihat pada Tabel 1.6, 1.7 dan Gambar 1.4,

    1.5.

    Tabel 1.6.

    Kondisi Kelerengan Kabupaten Aceh Jaya

    No. Kelas Lereng (%) Luas (Ha) Persen (%)

    1. 0-8 % 79,732.66 20.59

    2. 8-15 % 57,199.77 14.78

    3. 15-25 % 96,141.16 24.81

    4. 25-40 % 105,699.12 27.29

    5. >40 % 48,499.63 12.53

    Jumlah 387,272.36 100.00

    Sumber: Bappeda Aceh Jaya dan Bappeda Aceh dari Hasil Interprestasi Peta tahun 2013

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    13/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-13

    Tabel 1.7.

    Kondisi Kelerengan Per Kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya 

    No. Kecamatan Kelas Lereng

    0-8 % 8-15 % 15-25 % 25-40 % >40 % Jumlah

    1. Darul Hikmah 6,059.71 3,087.11 10,390.35 15,897.79 4,691.64 4,0126.6

    2. Indra Jaya 2,034.74 3,322.39 7,253.72 10,579.23 6,756.53 29,946.61

    3. Jaya ,3788.02 2,526.97 5,852.34 14,616.46 18,307.67 45,091.46

    4. Krueng Sabee 11,213.03 16,252.49 25,297.29 17,753.35 2,535.02 73,051.18

    5. Panga 9,901.16 9,211.94 17,073.51 11,701.09 2,307.48 50,195.18

    6. Pasie Raya 7,603.82 5,241.14 6,709.02 5,576.45 2,771.49 27,901.92

    7. Sampoiniet 7,368.07 4,633.38 8,148.98 16,448.84 8,441.59 45,040.86

    8. Setia Bakti 9,577.29 10,953.88 14,550.38 10,555.08 1,804.07 47,440.70

    9. Teunom 22,186.82 1,970.47 865.57 2,570.83 884.14 28,477.83

    Jumlah 79732.66 57,199.77 96,141.16 105,699.12 48,499.53 387,272.36

    Sumber : Bappeda Kabupaten Aceh Jaya dan Bappeda Aceh dari Hasil Interprestasi Peta tahun 2013

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    14/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) 

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034  1-14

    Gambar 1.3: Peta Ketinggian

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    15/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) 

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034  1-15

    Gambar 1.4: Peta Kelerengan

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    16/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-16

    B.  Geologi

    Indonesia terletak diantara pertemuan 4 lempeng bumi besar, yaitu: Lempeng Hindia

    dan Australia, Lempeng Eurasia, serta Lempeng Pacific. Lempeng Hindia dan Australia

    bergerak ke utara menumbuk Lempeng Eurasia dengan kecepatan 50 – 70 mm/ tahun.Lempeng Eurasia bergerak sangat lambat ke arah tenggara dengan kecepatan sekitar

    0,4 cm/tahun. Zona tumbukan dua lempeng ini adalah di sepanjang palung laut

    Sumatra  –  Jawa  –  Bali  – Lombok. Lempeng Pasific bergerak dengan kecepatan 120

    mm/ tahun kearah barat-barat daya menabrak tepian utara dari Pulau Papua New

    Guinea – Irian Jaya, dan terus ke arah barat sampai ke daerah tepian timur Sulawesi. 

    Pulau Sumatera merupakan bagian tepi barat daya-selatan dari lempeng benua Eurasia

    yang berinteraksi dengan lempeng Samudera Hindia-Australia. Gerakan lempeng

    tersebut telah menghasilkan bentuk-bentuk gabungan penunjaman (subduction ) dan

    sesar mendatar dekstral.

    Penunjaman yang terjadi di bawah Pulau Sumatera mengakibatkan terbentuknya jalur

    busur magma yaitu Pegunungan Bukit Barisan. Penunjaman yang terbentuk secara

    berkala telah dilepaskan melalui sesar transform yang sejajar dengan tepian lempeng

    dan terpusat di sepanjang Sistem Sesar Sumatera yang membentang sepanjang

    Sumatera.

    Sistem Sesar Sumatera (Sumatera Fault System) yang berarah Barat Laut-Tenggara,

    membentang mulai dari Pulau Weh di Aceh sampai Teluk Semangko di Lampung.

    Sistem Sesar Sumatera ini paling sedikit tersusun oleh 8 segmen sesar berarah

    orientasi Barat Laut-Tenggara dengan pergerakan yang menganan (dextral). Patahan

    Lokop - Kutacane, Patahan Blangkejeren - Mamas, Patahan Kla - Alas, Patahan

    Reunget  –  Blang Keujeren, Patahan Anu - Batee, Patahan Samalanga - Sipopoh,

    Patahan Banda Aceh - Anu, Patahan Lamteuba – Baro.

    Keadaan geologi Kabupaten Aceh Jaya umumnya ditempati oleh berbagai jenis batuan

    meliputi seperti terlihat pada Tabel 1.8. dan gambar 1.5, 1.6.

    Tabel 1.8.

    Kondisi Geologi Per Kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya

    No. Kecamatan Formasi Geologi Luas (Ha)Persen

    (%)

    1. Jaya  Aluvium Muda 3,745.90 1.68

     Aneka Terobosan 1,552.54 3.26

     Anggota batugamping

    Terumbu

    346.311.27

     Anggota Ligan 2,468.04 0.80

     Anggota Terumbu 3,085.13 0.68

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    17/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-17

    No. Kecamatan Formasi Geologi Luas (Ha)Persen

    (%)

    Batuan Gunungapi Bentaro 4,926.43 0.40

    Formasi batugamping Raba 6,495.72 1.57

    Formasi Idi 1,152.60 0.09

    Formasi Lhoo 12,623.81 0.97

    Formasi Tangla 2,622.69 0.64

    Lamno Limestone Formation 6,072.26 0.30

    0.00

    2. Sampoinet  Aluvium Muda 7,151.13 2.09

     Anggota batugampingTerumbu

    2,642.63 0.68

     Anggota Ligan 2,289.46 1.85

    Batolit Sikuleh 6,978.52 0.59

    Diorit Unga 778.64 1.80

    Fasies Gunungapi 12,557.26 3.24

    Formasi BatugampingTeunom 63.93 1.14

    Formasi Gunungapi Calang 4,483.63 0.20

    Formasi Tangla 8,095.66 0.02

    0.00

    3. Setia Bakti  Aluvium Muda 8,634.52 0.44

     Anggota batugamping

    Terumbu

    2,056.520.53

    Batolit Sikuleh 20,242.48 2.23

    Fasies Gunungapi 8,577.10 5.23

    Formasi BatugampingTeunom 77.94 2.21

    Formasi Gunungapi Calang 302.60 1.51

    Formasi Tangla 1,688.58 0.02

    Kelompok Woyla Tak

    terpisahkan

    5,860.960.08

    4.Krueng

    Sabee

     Aluvium Muda 11,938.630.05

     Anggota batugamping

    Terumbu

    2,862.890.74

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    18/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-18

    No. Kecamatan Formasi Geologi Luas (Ha)Persen

    (%)

     Anggota Ligan 159.77 3.08

    Batolit Sikuleh 47,454.67 0.04

    Fasies Gunungapi 6,980.88 12.25

    Formasi Gunungapi Calang 701.23 1.80

    Formasi Kueh 2,231.99 0.18

    Formasi Tangla 179.24 0.06

    Kelompok Woyla Tak

    terpisahkan

    235.170.58

    Meulaboh Formation 288.22 0.00

    Retas dan sil 18.49 0.07

    0.00

    5. Panga  Aluvium Muda 6,591.36 2.18

     Anggota batugamping

    Terumbu

    8,437.901.70

    Batolit Sikuleh 11,711.85 3.02

    Fasies Gunungapi 3,589.60 0.93

    Formasi BatugampingTeunom 3,385.08 2.57

    Formasi Gunungapi Calang 9,946.39 1.31

    Formasi Kueh 128.28 0.87

    Kelompok Woyla Tak

    terpisahkan

    5,055.750.35

    Meulaboh Formation 1,348.99 0.03

    0.00

    6. Teunom  Aluvium Muda 8,101.78

     Anggota batugamping

    Terumbu

    553.80

    2.09

    Formasi BatugampingTeunom 435.69 1.01

    Formasi Gunungapi Calang 3,911.83 0.70

    Kelompok Woyla Tak

    terpisahkan

    2,723.940.11

    Meulaboh Formation 8,252.79 2.13

    Takengon-Calang (Cek) 4,497.99 1.16

    7. Pasie Raya  Aluvium Muda 4,406.32 0.43

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    19/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-19

    No. Kecamatan Formasi Geologi Luas (Ha)Persen

    (%)

     Anggota batugamping

    Terumbu

    5,793.81

    1.50Formasi BatugampingTeunom 62.77 1.14

    Formasi Gunungapi Calang 7,552.29 1.95

    Formasi Kueh 1,499.67 0.85

    Formasi Tangla 1,666.37 0.02

    Kelompok Woyla Tak

    terpisahkan

    3,300.900.39

    Meulaboh Formation 1,037.43 0.27

    Retas dan Retas LempengMuda

    34.96 0.01

    Takengon-Calang (Cek) 2,547.40 0.66

    0.00

    8.Darul

    Hikmah

     Aluvium Muda 6,729.370.16

     Anggota batugamping

    Terumbu

    755.680.85

    Batolit Sikuleh 23,942.78 0.20

    Formasi BatugampingTeunom 1,345.32 1.74

    Formasi Geumpang 625.01 6.18

    Formasi Tangla 3,298.46 0.89

    Kelompok Woyla Tak

    terpisahkan

    3,429.970.35

    9. Indra Jaya  Aluvium Muda 2.284.91 0.92

     Anggota Keubang 1.676.45 0.34

     Anggota Ligan 5.063.92 0.04

     Anggota Terumbu 1.05 0.00

    Batolit Sikuleh 903.10 1.38

    Batuan Gunungapi Bentaro 137.67 0.00

    Diorit Unga 499.71 0.59

    Fasies Gunungapi 7.177.82 1.31

    Formasi batugamping Raba 3.558.21 0.02

    Formasi Gunungapi Calang 1.881.940.23

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    20/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-20

    No. Kecamatan Formasi Geologi Luas (Ha)Persen

    (%)

    Formasi Idi 72.39 0.43

    Formasi Lhoo 1,328.32 1.85

    Formasi Tangla 5,357.98 0.50

    Lamno Limestone Formation 3.12 0.13

    Jumlah 387,272.36 100.00

    Sumber : Bappeda Kabupaten Aceh Jaya dan Bappeda Aceh dari Hasil Interprestasi Peta tahun 2013

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    21/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) 

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034  1-21

    Gambar 1. 5: Peta Geologi

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    22/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) 

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034  1-22

    Gambar 1. 6: Peta Cekungan Air Tanah

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    23/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-23

    C.  Iklim

    Suhu rata-rata di wilayah Kabupaten Aceh Jaya sepanjang tahun 2012 berkisar antara

    25,6 0C – 27,7 0C dan kelembaban antara 84-92 persen. Hari hujan pada tahun 2012

    rata-rata perbulan 26 hari dengan rata-rata curah hujan per bulan 393,7 mm. Untuklebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.9, 1.10, 1.11, 1.12, 1.13. dan Gambar

    1.7. 

    Tabel 1.9

    Keadaan Iklim Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012

    No. Bulan

    Curah

    Hujan

    (mm)

    Hari Hujan

    (HH)

    Suhu Udara

    (°C)

    Kelembaban

    Udara (%)

    1. Januari 592,3 18 26,5 86

    2. Februari 280,9 20 27,4 85

    3. Maret 537,2 21 27,0 86

    4. April 596,5 19 27,4 88

    5. Mei 393,6 17 27,7 86

    6. Juni 367,3 21 26,5 86

    7. Juli 284,0 16 26,4 86

    8. Agustus 125,7 16 26,6 84

    9. September 705,9 16 26,4 86

    10. Oktober 542,4 16 26,3 87

    11. November 499,0 23 25,6 92

    12. Desember 162,0 14 26,2 87

    Rata-rata 393,7 26 26,7 87

    Sumber : Stasium Meteorologi dan Geofisika Cut Nyak Dhien

    Sebagaimana wilayah Indonesia, Kabupaten Aceh Jaya beriklim tropis (hangat dan

    lembab) dan di kenal 2 (dua) musim, yaitu musim hujan dengan gejolak gelombanglaut yang biasa terjadi bulan September-Februari dengan jumlah hari hujan terbesar

    berkisar antara 120-170 hari, jumlah hujan rata-rata per tahun berkisar antara 2000-

    4000 mm.

    Musim kemarau yang biasanya berlangsung antara bulan Meret-Agustus dengan

    tekanan udara rata-rata berkisar antara 260-330  C pada siang hari dan 230-250  C

    malam hari dan kelembaban antara 84-92 %. Kecepatan angin maksimum berkisar

    antara 12-15 knot walaupun rata-rata kecepatan angin hanya sebesar 0-4 knot.

    Berdasarkan kemiringan dan ketinggian daratan diatas 25 mdpl Kabupaten Aceh Jaya

    memiliki daratan yang landai.

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    24/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-24

    Tabel 1.10.

    Suhu Udara Rata-rata, Tekanan Udara, dan Kelembapan Udara Menurut

    Bulan di Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012

    No. Bulan Suhu Udara (0C)Tekanan Udara

    (atm)

    Kelembapan

    Udara (%)

    1. Januari 26,5 1010,3 86

    2. Februari 27,4 1010,2 85

    3. Maret 27,0 1010,2 86

    4. April 27,4 1009,9 88

    5. Mei 27,7 1008,2 86

    6. Juni 26,5 1010,0 86

    7. Juli 26,4 1009,9 868. Agustus 26,6 1009,9 84

    9. September 26,4 1010,0 86

    10. Oktober 26,3 1010,0 87

    11. November 25,6 1009,0 92

    12 Desember 26,2 1008,3 87

    Rata-rata 26,7 1009,6 87

    Sumber : Stasium Meteorologi dan Geofisika Cut Nyak Dhien

    Tabel 1.11

    Suhu Udara Minimum dan Maksimum Menurut Bulan di

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012

    No. Bulan

    Suhu Minimum (0C) Suhu Maksimum (0C)

    Rata-rata Terendah Rata-rata Terendah

    1. Januari 21,1 20,3 31,2 28,42. Februari 22,1 21,3 31,7 29,2

    3. Maret 21,9 21,5 31,5 29,6

    4. April 22,4 21,1 31,4 29,0

    5. Mei 22,0 20,2 31,9 30,4

    6. Juni 21,0 20,4 31,2 28,8

    7. Juli 21,7 19,8 31,1 29,2

    8. Agustus 20,5 20,0 31,9 30,8

    9. September 20,6 20,0 30,9 29,3

    10. Oktober 21,3 19,6 31,4 29,0

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    25/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-25

    11. November 21,4 20,3 30,0 28,4

    12. Desember 21,9 20,9 30,8 29,0

    Rata-rata 21,49 20,45 31,25 29,26

    Sumber : Stasium Meteorologi dan Geofisika Cut Nyak Dhien

    Tabel 1.12.

    Rata-rata Penyinaran Matahari Per Hari di

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012

    No. Bulan Penyinaran Matahari Per Hari

    1. Januari 6,4

    2. Februari 7,2

    3. Maret 6,4

    4. April 5,1

    5. Mei 12,5

    6. Juni 4,7

    7. Juli 5,0

    8. Agustus 3,8

    9. September 3,5

    10. Oktober 3,311. November 2,3

    12. Desember 2,3

    Rata-rata 5,21

    Sumber : Stasium Meteorologi dan Geofisika Cut Nyak Dhien

    Tabel 1.13.

    Klimatologi Arah Angin dan Kecepatan Angin Menurut Bulan diKabupaten Aceh Jaya Tahun 2012

    No. Bulan

     Arah dan Kecepatan

    Rata-rata

     Arah dan Kecepatan

    Maksimum

     Arah Kecepatan Arah Kecepatan

    1. Januari Barat 04 270 15

    2. Februari Selatan 03 280 10

    3. Maret Selatan 02 210 20

    4. April Barat 03 260 17

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    26/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-26

    5. Mei Barat 02 210 20

    6. Juni Barat 0 330 25

    7. Juli Barat 03 340 19

    8. Agustus Barat 02 290 249. September Barat 02 260 16

    10. Oktober Barat Laut 03 190 13

    11. November Selatan 03 200 12

    12. Desember Selatan 02 310 18

    Sumber : Stasiun Meteorologi dan Geofisika Cut Nyak Dhien

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    27/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) 

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034  1-27

    Gambar 1.7: Peta Curah Hujan

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    28/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-28

    D.  Jenis Tanah

    Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Aceh Jaya antara lain :

      Regosol, merupakan tanah yang sangat muda dan terdapat diatas endapan

    mineral lunak yang dalam dan tidak keras.

     

     Andosol, adalah tanah yang berasal dari abu gunung api, dan umumnya terdapat

    di lereng-lereng gunung api.

      Latosol, yaitu tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium. Tanah ini

    sudah sangat tua, sehingga kesuburannya rendah.

      Podsolik merah kuning yang sesuai untuk tanaman perkebunan dan tahunan.

       Alluvial yang pada umumnya relatif subur dan sesuai untuk perkembangan

    pertanian.

    Tabel 1.14

    Persebaran Jenis Tanah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012

    No Kecamatan Jenis Tanah Luas (Ha)

    1. Jaya

     Aluvial; Aluvial 38,94

     Aluvial; Aluvial; Aluvial 315,41

     Aluvial; Aluvial; Podsolik coklat 1,137,14

     Aluvial; Grumosol; Aluvial 2,611,69

    Grumosol; Renzina; Litosol; Rock outcrops 1,008,74

    Grumosol; Renzina; Podsolik; Litosol; Rock

    outcrops

    15,859,82

    Latosol; Grumosol 13,209,22Podsolik coklat; Podsolik coklat 2,485,72

    Podsolik coklat; Podsolik merah kuning 3,336,35

    Podsolik coklat; Podsolik merah kuning;

    Grumosol

    1,886,06

    2. Sampoiniet

     Aluvial; Aluvial 337,43

     Aluvial; Aluvial; Podsolik coklat 1,559,29

     Aluvial; Grumosol; Aluvial 1,178,91

     Aluvial; Podsolik coklat 356,04

    Grumosol; Renzina; Podsolik; Litosol; Rock

    outcrops

    5,446,48

    Organosol; Organosol; Aluvial 2,399,26

    Podsolik coklat; Podsolik coklat 2,755,29

    Podsolik coklat; Podsolik coklat; Podsolik coklat;

    Grumosol

    2,455,37

    Podsolik coklat; Podsolik merah kuning 6,102,95

    Podsolik coklat; Podsolik merah kuning; Regosol 2,452,15

    3. Setia Bakti

     Aluvial; Aluvial 123,17

     Aluvial; Aluvial; Podsolik coklat 3,935,56

     Aluvial; Grumosol; Aluvial 2,315,91

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    29/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-29

    No Kecamatan Jenis Tanah Luas (Ha)

    Grumosol; Renzina; Podsolik; Litosol; Rock

    outcrops

    2,062,32

    Latosol; Grumosol 4,478,62

    Organosol; Organosol; Aluvial 1,767,62

    Podsolik coklat; Podsolik coklat 101.8

    Podsolik coklat; Podsolik coklat; Grumosol 2,930.33

    Podsolik coklat; Podsolik coklat; Podsolik coklat 414.23

    Podsolik coklat; Podsolik coklat; Podsolik coklat;

     Aluvial

    602.26

    Podsolik coklat; Podsolik merah kuning 22,018.97

    4.Krueng

    Sabee

     Aluvial; Aluvial 736.41

     Aluvial; Aluvial; Podsolik coklat 7,155.3 Aluvial; Grumosol; Aluvial 1,298.27

    Grumosol; Podsolik coklat; Rock outcrops 2,306.69

    Grumosol; Renzina; Podsolik; Litosol; Rock

    outcrops

    3,392.09

    Latosol; Grumosol 64.67

    Podsolik coklat; Aluvial; Podsolik merah kuning 476.76

    Podsolik coklat; Podsolik coklat 4,263.5

    Podsolik coklat; Podsolik coklat; Grumosol 753.95

    Podsolik coklat; Podsolik coklat; Podsolik coklat 277.55

    Podsolik coklat; Podsolik coklat; Podsolik coklat;

     Aluvial

    1,514.32

    Podsolik coklat; Podsolik merah kuning 47,981.44

    5. Panga

     Aluvial; Aluvial 530.61

     Aluvial; Aluvial; Podsolik coklat 1,846.25

     Aluvial; Grumosol; Aluvial 559.56

     Aluvial; Podsolik coklat 320.37

    Grumosol; Podsolik coklat; Rock outcrops 249.42

    Grumosol; Renzina; Litosol; Rock outcrops 3,865.82

    Grumosol; Renzina; Podsolik; Litosol; Rockoutcrops

    7,506.14

    Latosol; Grumosol 3,186.66

    Organosol; Organosol; Aluvial 1,692.04

    Organsol; Organosol; Aluvial 466.58

    Podsolik coklat; Aluvial; Podsolik merah kuning 515.88

    Podsolik coklat; Podsolik coklat 5,002.46

    6. Teunom

     Aluvial; Aluvial 430.03

     Aluvial; Aluvial; Podsolik coklat 1,301.23

     Aluvial; Grumosol; Aluvial 1,669.75

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    30/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-30

    No Kecamatan Jenis Tanah Luas (Ha)

     Aluvial; Podsolik coklat 151.99

    Grumosol; Renzina; Litosol; Rock outcrops 0

    Grumosol; Renzina; Podsolik; Litosol; Rock

    outcrops

    1,294.25

    Latosol; Grumosol 1,362.84

    Organosol; Organosol; Aluvial 7,000.60

    Organsol; Organosol; Aluvial 1,453.50

    7. Pasie Raya

     Aluvial; Aluvial; Podsolik coklat 865.61

     Aluvial; Grumosol; Aluvial 3,676.81

     Andosol; Podsolik merah kuning 905.50

    Grumosol; Podsolik coklat; Rock outcrops 2,272.15

    Grumosol; Renzina; Litosol; Rock outcrops 1,176.17Grumosol; Renzina; Podsolik; Litosol; Rock

    outcrops

    5,976.57

    Latosol; Grumosol 1,200.72

    Organosol; Organosol; Aluvial 280.74

    Podsolik coklat; Aluvial; Podsolik merah kuning 1,859.80

    Podsolik coklat; Podsolik coklat 3,460.32

    Podsolik coklat; Podsolik coklat; Podsolik coklat;

     Aluvial

    3,403.84

    Podsolik coklat; Podsolik merah kuning 707.63

    Podsolik merah kuning; Podsolik coklat; Aluvial 1,013.23

    8.Darul

    Hikmah

     Aluvial; Aluvial 171.12

     Aluvial; Aluvial; Podsolik coklat 2,450.78

     Aluvial; Grumosol; Aluvial 2,221.09

    Grumosol; Renzina; Podsolik; Litosol; Rock

    outcrops

    1,985.26

    Latosol; Grumosol 3,751.65

    Organosol; Organosol; Aluvial 2,277.28

    Podsolik coklat; Grumosol 65.48

    Podsolik coklat; Podsolik coklat; Grumosol 89.16Podsolik coklat; Podsolik merah kuning 25,117.64

    Podsolik merah kuning; Podsolik coklat; Latosol 1,721.44

    9. Indra Jaya

     Aluvial; Aluvial 482.73

     Aluvial; Aluvial; Aluvial 194.64

     Aluvial; Aluvial; Podsolik coklat 12.47

     Aluvial; Grumosol; Aluvial 66.66

     Aluvial; Grumosol; Regosol 600.26

    Grumosol; Renzina; Litosol; Rock outcrops 4.80

    Grumosol; Renzina; Podsolik; Litosol; Rock 6,073.56

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    31/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-31

    No Kecamatan Jenis Tanah Luas (Ha)

    outcrops

    Latosol; Grumosol 1,842.70

    Podsolik coklat; Podsolik coklat 923.17

    Podsolik coklat; Podsolik coklat; Podsolik coklat;

    Grumosol

    985.72

    Podsolik coklat; Podsolik merah kuning 501.52

    Podsolik coklat; Podsolik merah kuning; Regosol 5,939.89

    Jumlah 387,272.36

    Sumber: Bappeda Aceh Jaya dan Bappeda Aceh Tahun 2013

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    32/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) 

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034  1-32

    Gambar 1.8: Peta Jenis Tanah

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    33/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-33

    E.  Hidrologi

    Dalam menunjang berbagai kegiatan seperti pertanian, industri rumah tangga dan lain

    sebagainya, sumber daya air yang dapat dimanfaatkan antara lain sebagai berikut:

    1.  Danau.

    Danau yang tersedia di Kabupaten Aceh Jaya berpotensi untuk dijadikan

    sebagai obyek wisata, danau-danau tersebut antara lain Danau Laot Pineung

    Suasa, Danau Laot Bhee dan Danau Paya Laot.

    2.  Daerah Aliran Sungai (DAS).

    Untuk memenuhi kebutuhan akan sumber daya air, perairan terbuka yang

    dapat dimanfaatkan yaitu sungai. Untuk lebih jelasnya DAS yang terdapat di

    Kabupaten Aceh Jaya dapat dilihat pada tabel 1.15 dan Gambar 1.9. 

    3.  Wilayah Sungai (WS).

    Berdasarkan klasifikasi WS yang melewati Kabupaten Aceh Jaya adalah WSTeunom-Lambesoi dan WS Woyla-Batee. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat

    pada Tabel 1.16 dan Gambar 1.10.

    Tabel 1.15.

    Sebaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012

    NO NAMA DAS LUAS KETERANGAN

    1 Babah Awe 3,139.93

    2 Crakmong 6,046.81

    3 Pante Kuyun 23,952.60

    4 Ligan 30,941.68

    5 Krueng No 2,947.16

    6 Panga 31,018.55

    7 Krueng Sabee 53,715.78

    8 Teunom 80,359.54

    9 Krueng Tunong 5,766.05

    10 Unga 15,746.02

    11 Woyla 14,015.26

    12 Lambeusoi 53,730.60

    13 Rigaih 10,443.54

    14 Masen 30,576.67

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    34/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-34

    15 Krueng On 24,872.18

    JUMLAH 387,272.36

    Sumber: Bappeda Provinsi Aceh, Tahun 2013

    Dari table 1.16. diatas tersebut terlihat bahwa luasan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang

    terdapat di Kabupaten Aceh Jaya yang menduduki luasan tertinggi terdapat di DAS

    Teunom dengan luas 80,359.54 Ha dan luasan terendah terdapat di DAS Krueng No

    yaitu seluas 2,947.16 dari jumlah luas lahan di wilayah Kabupaten Aceh Jaya.

    Tabel 1.16.

    Sebaran Wilayah Sungai (WS) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013

    No. Kecamatan

    Wilayah Sungai

    Jumlah

    Luas

    Persen

    (%)Teunom -

    Lambeusoi

    Woyla -

    Batee

    1. darul hikmah 40,126.60 40,126.60 10,36

    2. indra jaya 29,946.61 29,946.61 7,73

    3. jaya 45,091.45 45,091.45 11,64

    4. krueng sabee 73,051.18 73,051.18 18,86

    5. panga 50,195.20 50,195.19 12,96

    6. pasie raya 20,265.47 7,636.47 27,901.95 7,2

    7. sampoiniet 45,040.86 45,040.86 11,63

    8. setia bakti 47,440.70 47,440.70 12,25

    9. teunom 22,099.03 6,378.78 28,477.81 7,36

    Jumlah 373,257.10 14,015.26 387,272.36 100.00

    Sumber: Bappeda Propinsi Aceh, Tahun 2013

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    35/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) 

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034  1-35

    Gambar 1.9: Peta Wilayah sungai

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    36/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) 

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034  1-36

    Gambar 1.10: Peta Daerah Aliran Sungai (DAS)

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    37/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-37

    1.5.  KEPENDUDUKAN

    1.5.1.  Jumlah dan Kepadatan Penduduk

    Penduduk merupakan modal bagi pembangunan daerah yang dapat diberdayakan

    secara tepat guna. Selain itu, penduduk juga dapat menjadi beban bagi pembangunan

     jika pemberdayaannya tidak diimbangi oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang

    memadai pada daerah tersebut.

    Berdasarkan data DISDUKCAPIL Kabupaten Aceh Jaya tahun 2013, penduduk

    Kabupaten Aceh Jaya berjumlah 84.928 jiwa yang terdiri dari 43.723 jiwa laki-laki dan

    41.205 jiwa perempuan, sedangkan untuk konsentrasi jumlah penduduk di Kabupaten

     Aceh Jaya terdapat di Kecamatan Krueng Sabe dengan proporsi terbesar yaitu 15.567

     jiwa atau 18,33 % lebih besar dari Kecamatan Jaya yang mencapai 17,31 % atau

    14.701 jiwa dan jumlah penduduk terendah terdapat di Kecamatan Pasie Raya,Kecamatan Darul Hikmah dan Kecamatan Indra Jaya yang besarannya tidak lebih 8 %

    dari jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Jaya.

    Kepadatan penduduk berdasarkan luas wilayah Kabupaten Aceh Jaya yaitu dengan

    kepadatan 0.21 jiwa/Ha. Kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Teunom yaitu

    sebesar 0.44 jiwa/Ha, sedangkan kepadatan terendah berada di Kecamatan Panga,

    Kecamatan Sampoiniet dan Kecamatan Darul Hikmah yang hanya mencapai 0.15

     jiwa/Ha. Untuk lebih jelasnya kepadatan penduduk berdasarkan luas wilayah dapat

    dilihat pada Tabel 1.17. dan Gambar 1.11. 

    Tabel 1.17

    Kepadatan Penduduk Berdasarkan Luas Kecamatan

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013

    No. KecamatanLuas Wilayah Per

    Kecamatan (Ha)

    Jumlah

    Penduduk (Jiwa)

    Kepadatan

    (Jiwa/Ha)

    1. Jaya 45,091.46 14,701 3.07

    2. Sampoiniet 45,040.86 7,002 6.43

    3. Setia Bakti 47,440.70 7,935 5.98

    4. Krueng Sabee 73,051.18 15,567 4.69

    5. Panga 50,195.19 7,560 6.64

    6. Teunom 28,477.83 12,768 2.23

    7. Pasie Raya 27,901.93 6,281 4.44

    8. Darul Hikmah 40,126.60 6,270 6.40

    9. Indra Jaya 29,946.61 6,844 4.38

    Jumlah 387,272.36 84.928 44.26

    Sumber : DISDUKCAPIL Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    38/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) 

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034  1-38

    Gambar 1.11: Peta Kepadatan Penduduk

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    39/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-39

    1.5.2.  Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

    Komposisi penduduk Kabupaten Aceh Jaya menurut jenis kelamin berdasarkan hasil

    data DISDUKCAPIL Kabupaten Aceh Jaya tahun 2013 adalah sebesar 43.723 jiwa laki-

    laki dan 41.205 jiwa perempuan. Secara keseluruhan jumlah penduduk laki-laki di

    Kabupaten Aceh Jaya lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan

    seperti tampak dari rasio jenis kelamin.

    Tabel 1.18.

    Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013

    No.

    Kecamatan PendudukRasio

    JenisKelaminLaki-laki Perempuan Jumlah

    1. Jaya 7,605 7,096 14,701 107.17

    2. Indra Jaya 3,649 3,195 6,844 114.21

    3. Sampoiniet 3,638 3,364 7,002 108.15

    4. Darul Hikmah 3,251 3,019 6,270 107.68

    5. Setia Bakti 4,086 3,849 7,935 106.16

    6. Krueng Sabee 8,012 7,555 15,567 106.05

    7. Panga 3,848 3,712 7,560 103.66

    8. Pasie Raya 3,124 3,157 6,281 98.95

    9. Teunom 6,510 6,258 12,768 104.03

    Jumlah 43,723 41,205 84,928 106.11

    Sumber : DISDUKCAPIL Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013

    1.5.3.  Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Umur

    Komposisi penduduk Kabupaten Aceh Jaya tahun 2013 menurut kelompok umur

    didominasi oleh kelompok usia anak-anak sampai usia dewasa (0 - 24 tahun) sebesar

    38.965 jiwa, atau tercatat 45.83 persen, kelompok umur 25  –  59 tahun sebesar

    26.892 jiwa, atau tercatat 47.79 persen, dan lanjut usia yaitu umur 60 tahun keatas

    sebesar 5.423 jiwa, atau tercatat 6.39 persen. Kecilnya proporsi usia lanjut

    menunjukkan rendahnya angka harapan hidup.

    Untuk lebih jelasnya mengenai penduduk kabupaten Aceh Jaya berdasarkan struktur

    umur dapat dilihat pada Tabel 1.19. 

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    40/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-40

    Tabel 1.19.

    Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Umur

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013

    Kelompok Umur Laki-lakiPerempua

    n Jumlah 

    Persen

    (%)

    0 - 4 3,943 3,631 7,574 8.92

    5 - 9 4,708 4,673 9,381 11.05

    10 - 14 3,714 3,548 7,262 8.55

    15 - 19 3,802 3,411 7,213 8.49

    20 - 24 3,802 3,687 7,489 8.82

    25 - 29 4,294 4,605 8,899 10.48

    30 - 34 4,172 4,043 8,215 9.67

    35 - 39 3,487 3,285 6,772 7.97

    40 - 44 3,226 2,661 5,887 6.93

    45 - 49 2,436 2,070 4,506 5.31

    50 - 54 1,963 1,695 3,658 4.31

    55 - 59 1,430 1,219 2,649 3.12

    60 - 64 1,084 909 1,993 2.35

    65 - 69 712 683 1,395 1.64

    70 - 74 506 518 1,024 1.21

    75+ 444 567 1,011 1.19

    Jumlah 43,723 41,205 84,928 100.00

    Sumber : DISDUKCAPIL Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013

    1.5.4.  Pertumbuhan Penduduk

    Pertumbuhan penduduk Aceh jaya berdasarkan data DISDUKCAPIL Kabupaten Aceh

    Jaya tahun 2013 mengalami pertambahan dan penurunan dari tahun 1995 hingga

    tahun 2013. Penurunan pertumbuhan penduduk yang sangat besar terdapat padatahun 2004 hingga mencapai – 31,18%, hal ini disebabkan oleh adanya bencana alam

    yang menimpa Kabupaten Aceh Jaya bahkan hampir seluruh Kabupaten/Kota yang ada

    di Provinsi Aceh mengalami hal tersebut. Lihat Tabel 1.20. di bawah ini.

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    41/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-41

    Tabel 1.20.

    Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013

    No. TahunPenduduk

    PertumbuhanLaki-laki Perempuan Jumlah

    1. 1995 41.245 40.552 81.797 2,07

    2. 1996 41.893 40.672 82.565 0,94

    3. 1997 45.372 45.773 91.145 10,39

    4. 1998 45.693 46.097 91.790 0,71

    5. 1999 44.997 45.394 90.391 (1,52)

    6. 2000 43.110 43.491 86.601 (4,19)

    7. 2001 43.051 43.431 86.482 (0,14)

    8. 2002 41.358 46.878 88.236 2,03

    9. 2003 46.447 47.416 93.863 6,38

    10. 2004 33.088 31.505 64.593 (31,18)

    11. 2005 31.515 29.145 60.660 (6,09)

    12. 2006 31.758 29.260 61.018 0,59

    13. 2007 36.749 33.924 70.673 15,82

    14. 2008 40.029 36.568 76.597 8,38

    15. 2009 41.196 39.858 81.054 5,82

    16. 2010 41,439 38,953 80,392 (662)

    17. 2011 42,725 40,202 82,927 2,535

    18 2012 42,988 40,456 83,444 51719. 2013 43,723 41,205 84,928 1,484

    Sumber : Kabupaten Aceh Jaya dalam Angka dan DISDUKCAPIL, Tahun 2013 

    1.5.5.  Proyeksi Penduduk

    Sesuai dengan Rencana dalam Penyususnan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

    Kabuapten Aceh Jaya yaitu dalam rentang waktu tahun 2014 hingga tahun 2034 atau

    20 tahun mendatang. Berdasarkan Tabel diatas pertumbuhan penduduk tahun 2013 

    yaitu sebesar 1.78 %. Hasil proyeksi menunjukan bahwa di akhir rencana yaitu tahun

    2034 jumlah penduduk Kabupaten Aceh Jaya mencapai 147.877 jiwa atau mengalami

    pertambahan penduduk sebanyak 74.12 persen dari penduduk tahun 2013. Untuk

    lebih jelasnya mengenai proyeksi dan kepadatan penduduk hingga akhir tahun

    perencanaan dapat dilihat pada Tabel 1.21 dan Tabel 1.22.

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    42/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) 

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034  1-42

    Tabel 1. 21.

    Proyeksi Penduduk Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014-2034

    No. Tahun

    Rencana 

    Proyeksi Penduduk Per Kecamatan

    Jumlah

    Jaya SampoinetSetia

    Bakti

    Krueng

    SabePanga Teunom Pasie Raya

    Darul

    Hikmah

    Indra

    Jaya

    1. 2013 14,701 7,002 7,935 15,567 7,560 12,768 6,281 6,270 6,844 84,928

    2. 2014 14,947 7,149 8,065 15,952 7,785 12,962 6,388 6,333 7,033 86,614

    3. 2015 15,177 7,316 8,182 16,395 8,045 13,163 6,511 6,410 7,153 88,353

    4. 2016 15,492 7,533 8,374 16,884 8,379 13,496 6,682 6,552 7,438 90,829

    5. 2017 15,889 7,824 8,626 17,544 8,731 13,989 6,864 6,742 7,757 93,964

    6. 2022 17,532 9,039 9,668 20,586 10,410 15,855 7,518 7,427 9,195 107,229

    7. 2027 19,637 10,695 11,134 24,647 12,600 18,498 8,266 8,321 11,039 124,838

    8. 2034 22,237 12,967 13,056 29,996 15,429 21,994 9,119 9,488 13,431 147,717

    Sumber : Hasil Analisis Disdukcapil, Tahun 2013

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    43/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) 

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034  1-43

    Tabel 1.22.

    Proyeksi Kepadatan Penduduk Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014-2034

    No

    Tahun

    Rencana 

    Proyeksi Kepadatan Penduduk Per Kecamatan (jiwa/Ha)Rata

    Rata

    (jiwa/Ha

    )Jaya

    Sampoine

    t

    Setia

    Bakti

    Krueng

    SabePanga

    Teuno

    m

    Pasie

    Raya

    Darul

    Hikma

    h

    Indra

    Jaya

    1. 2013 3.07 6.43 5.98 4.69 6.64 2.23 4.44 6.40 4.38 4.92

    2. 2014 3.02 6.30 5.88 4.58 6.45 2.20 4.37 4.41 4.26 4.61

    3. 2015 2.97 6.16 5.80 4.46 6.24 2.16 4.29 4.35 4.19 4.51

    4. 2016 2.91 5.98 5.67 4.33 5.99 2.11 4.18 4.26 4.03 4.38

    5. 2017 2.84 5.76 5.50 4.16 5.75 2.04 4.06 4.14 3.86 4.23

    6. 2022 2.57 4.98 4.91 3.55 4.82 1.80 3.71 3.76 3.26 3.71

    7. 2027 2.30 4.21 4.26 2.96 3.98 1.54 3.38 3.35 2.71 3.19

    8. 2034 2.03 3.48 3.63 2.44 3.25 1.29 3.06 2.94 2.23 2.71

    Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2013

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    44/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-44

    1.6.  PENGGUNAAN LAHAN

    1.6.1.  Penggunaan Lahan Eksisting

    Berdasarkan data dari Bappeda Provinsi Aceh pengggunaan lahan di Kabupaten Aceh

    Jaya pada tahun 2012 masih di dominasi oleh hutan lindung yang luasannya mencapai

    165,871.42 Ha atau sebesar 42.82 persen, pertanian lahan kering dengan luas

    72,101.98 Ha atau 18.57 persen, hutan produksi sebesar 14,103.16 Ha atau 3.64

    persen, hutan produksi terbatas sebesar 71,920.90 Ha atau 18.57 Sedangkan sisanya

    untuk Area peruntukan lainnya.

    Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan lahan eksisting di Kabupaten Aceh Jaya

    pada tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 1.23. dan Tabel 1.24. 

    Tabel 1.23.Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012

    No. Jenis Penggunaan Luas (Ha) Persen (%)

    1 danau 57.59 0.01

    2 hutan lindung 165,871.42 42.82

    3 hutan produksi 14,103.16 3.64

    4 hutan produksi terbatas 7,1920.9 18.57

    5 perkebunan 16,611.17 4.31

    6 perkebunan rakyat 16,433.28 4.25

    7 permukiman 3,804.27 0.99

    8 pertanian lahan kering 72,101.98 18.62

    9 peternakan 1,256.21 0.32

    10 sawah 4,198.01 1.08

    11 sungai 1,731.49 0.45

    12tambak 4,770.54 1.24

    13 transmigrasi 14,358.4 3.7

    14 wilayah pertambangan 53.89 0.01

    Jumlah 387,272.36 100.00

    Sumber : Bappeda Aceh Jaya dan Bappeda Aceh Tahun 2012

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    45/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-45

    Tabel 1.24.

    Penggunaan Lahan Per Kecamatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012

    No. Kecamatan Jenis Penggunaan Luas (Ha) Persen(%)

    1 Jaya hutan lindung 21,690.24 5.6

    hutan produksi 2,068.95 0.53

    hutan produksi terbatas 10,385.39 2.68

    perkebunan 834.43 0.22

    perkebunan rakyat 618.24 0.16

    permukiman 375.62 0.1

    pertanian lahan kering 7,141.27 1.84

    peternakan 118.76 0.03

    sawah 1,075.76 0.28

    sungai 242.48 0.06

    tambak 183.19 0.05

    transmigrasi 357.11 0.09

    2. Sampoiniet hutan lindung 24,138.93 6.23

    hutan produksi terbatas 3,107.65 0.8

    perkebunan 4,165.17 1.08

    perkebunan rakyat 498.55 0.13

    permukiman 445.44 0.12

    pertanian lahan kering 9,252.47 2.39

    peternakan 316.83 0.08

    sawah 274.06 0.07

    sungai 188.09 0.05

    tambak 1,033.28 0.27

    transmigrasi 1,620.39 0.42

    3. Setia Bakti danau 3.67 0.0

    hutan lindung 13,343.59 3.45

    hutan produksi 2,604.76 0.67

    hutan produksi terbatas 10,586.01 2.73

    perkebunan 3,087.81 0.8

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    46/87

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    47/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-47

    No. Kecamatan Jenis Penggunaan Luas (Ha)Persen

    (%)

    transmigrasi 1,449.77 0.37

    wilayah pertambangan 3.33 0

    6. Teunom danau 41.82 0.01

    hutan lindung 3,214.24 0.83

    hutan produksi terbatas 1,077.59 0.28

    perkebunan 2.91 0

    perkebunan rakyat 7,890.45 2.04

    permukiman 507.99 0.13

    pertanian lahan kering 7,538.05 1.95

    peternakan 47.06 0.01sawah 557.88 0.14

    sungai 314.83 0.08

    tambak 996.52 0.26

    transmigrasi 6,288.49 1.62

    7. Pasie Raya hutan lindung 18,718.52 4.83

    hutan produksi terbatas 21.71 0.01

    perkebunan 28.24 0.01

    perkebunan rakyat 2,345.69 0.61

    permukiman 303.1 0.08

    pertanian lahan kering 5,100.46 1.32

    sawah 297.07 0.08

    sungai 425.02 0.11

    tambak 8.62 0

    transmigrasi 653.49 0.17

    8. Darul

    Hikmah

    hutan lindung 22,350.41 5.77

    hutan produksi terbatas 6,862.44 1.77

    perkebunan 2,425.4 0.63

    perkebunan rakyat 432.78 0.11

    permukiman 314.81 0.08

    pertanian lahan kering 5,571.96 1.44

    sawah 467.93 0.12

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    48/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-48

    No. Kecamatan Jenis Penggunaan Luas (Ha)Persen

    (%)

    sungai 127.45 0.03

    tambak 105.77 0.03

    transmigrasi 1,467.63 0.38

    9. Indra Jaya hutan lindung 13,571.84 3.5

    hutan produksi 5,646.53 1.46

    hutan produksi terbatas 2,200.79 0.57

    perkebunan 1971.5 0.51

    perkebunan rakyat 225.19 0.06

    permukiman 192.43 0.05

    pertanian lahan kering 5,636.48 1.46

    sawah 276.71 0.07

    sungai 136.8 0.04

    tambak 88.33 0.02

    Jumlah 387,272.36 100.00

    Sumber : TIMDU dan Bappeda Propinsi Aceh, Tahun 2012

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    49/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) 

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034  1-49

    Gambar 1.12: Peta Penggunaan Lahan Eksisting

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    50/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-50

    1.6.2.  Kawasan Hutan

    Untuk mendapatkan kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan di

    Kabupaten Aceh Jaya terkait dengan kehutanan, maka penyelenggaraan kehutanan

    dilakukan oleh pemerintah dengan mempertimbangkan dan memperhatikan hak

    masyarakat hukum adat yang ada pada masing-masing wilayah. Walaupun

    penyelenggaraan berada ditangan pemerintah tetapi masyarakat dapat menggunakan

    kawasan hutan untuk fungsi-fungsi lain sepanjang tidak bertentangan dengan

    Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan.

    Kawasan hutan berdasarkan data dari Bappeda Propinsi Aceh hasil Kesepakatan

    Kabupaten dan Kota meliputi Kawasan Hutan Lindung, Kawasan Hutan Produksi,

    Kawasan Hutan Produksi Terbatas dan Area Penggunaan Lain.

    Berdasarkan data tersebut Kabupaten Aceh Jaya memiliki kawasan hutan lindung yang

    luasannya mencapai 42,82 persen, Kawasan Hutan Produksi Terbatas 18.57 persen,

    Kawasan Hutan Produksi seluas 3.64 persen dari luas wilayah Kabupaten Aceh Jaya.

    Sedangkan luasan Area Penggunaan Lain yang dapat di kembangkan untuk rencana

    pola ruang seluas 34.97 persen. Untuk lebih jelasnya kawasan hutan berdasarkan hasil

    kesepakatan kabupaten dan kota seluruh Aceh dapat dilihat pada Tabel 1.25.  dan

    Tabel 1.26. 

    Tabel 1.25.

    Kawasan Hutan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012

    No. Jenis Penggunaan Luas (Ha) Persen (%)

    1. Hutan Lindung 165,871.42 42,82

    2. Hutan Produksi 14,103.16 3,64

    3. Hutan Produksi Terbatas 71,920.90 18,57

    4. Area Penggunaan Lain 251,895.48 34.97

    JUMLAH 387,272.36 100.00

    Sumber : TIMDU dan Bappeda Aceh Jaya dan Hasil Perhitungan Peta, Tahun 2012

    Tabel 1.26.

    Kawasan Hutan Per Kecamatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012

    No. Kecamatan Jenis Penggunaan Luas (Ha)Persen

    (%)

    1. Jaya  hutan lindung 21,690.24 5.6

    hutan produksi 2,068.95 0.53

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    51/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-51

    No. Kecamatan Jenis Penggunaan Luas (Ha)Persen

    (%)

    hutan produksi terbatas 10,385.39 2.68

     Area Penggunaan Lain 10,946.88 91.19

    2. Sampoiniet hutan lindung 24138.93 6.23

    hutan produksi terbatas 3107.65 0.8

     Area Penggunaan Lain  17,794.29 92.97

    3. Setia Bakti  hutan lindung 13343.59 3.45

    hutan produksi 2604.76 0.67

    hutan produksi terbatas 10586 2.73

     Area Penggunaan Lain 20,906.35 93.15

    4.

    Krueng

    Sabee 

    hutan lindung 37694.49 9.73

    hutan produksi 2696.3 0.7

    hutan produksi terbatas 17356.85 4.48

     Area Penggunaan Lain 15,303.54 85.09

    5. Panga  hutan lindung 11149.16 2.88

    hutan produksi 1086.62 0.28

    hutan produksi terbatas 20322.48 5.25

    area penggunaan lain 17,636.93 91.59

    6. Teunom  hutan lindung 3214.24 0.83

    hutan produksi terbatas 1077.59 0.28

    area penggunaan lain 24,186,00 98.89

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    52/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-52

    No. Kecamatan Jenis Penggunaan Luas (Ha)Persen

    (%)

    7. Pasie Raya  Hutan Lindung 18,718.52 4.83

    Hutan Produksi Terbatas 21,70 0.01

     Area Penggunaan Lain 9,161.71 95.16

    8.Darul

    Hikmah Hutan Lindung 22,350.40 5.77

    Hutan Produksi Terbatas 6,862.43 1.77

     Area Penggunaan Lain 10,913.77 7.46

    9. Indra Jaya  Hutan Lindung 13,571.83 3.50

    Hutan Produksi 5,646.53 1.46

     Area Penggunaan Lain 10,728.25 4.96

    Jumlah 387,272.36 100

    Sumber : TIMDU dan Bappeda Aceh Jaya dan Hasil Perhitungan Peta, Tahun 2012

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    53/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) 

    Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034  1-53

    Gambar 1.13: Peta Kawasan Hutan

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    54/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-54

    1.7.  POTENSI RAWAN BENCANA

    1.7.1.  Rawan Erosi

    Kawasan rawan erosi Kabupaten Aceh Jaya, meliputi:

    1.  Kecamatan Jaya terdiri dari Sabet, Sango, Pante Cermin, Lam Asan, Nusa,

    Rumpet, Darat, Gle Jong, Meutara, Lamme, Leupe, Alue Rayeuk, Pasar Lamno,

    Meunasah Weh, Bak Paoh, Pante Keutapang, Cot Dulang, Babah Krueng, Krueng

    Tunong, Ujong Seudheun, Jambo Masi, Sapek dan Meudheun.

    2.  Kecamatan Indra Jaya terdiri dari Keude Unga, Kareung Ateuh, Mendang Ghon

    Babah Dua, Alue Mie, Mukhan, Meunasah Rayeuk, Meunasah Teungoh, Meunasah

    Tutong,Teumareum, Kuala, Janguet, Ujong Muloh, Kareung Ateuh dan

    Ceunamprong.

    3.  Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Ie Jeureungeh, Ligan, Lamteugoh, ,

    Cot Langsat, Jeumpheuk, Babah Nipah, Kuala Ligan, Lhok Kruet, Seumantok,Ranto Sabon, Krueng No dan Kuala Bakong.

    4.  Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Teupin Asan, Masen, Babah Dua, Gp. Baro L,

    Panton Krueng, Krueng Tho, Ujong Rimba Arongan, Blang Dalam, Gunong Cut,

     Alue Gajah dan Patek.

    5.  Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Sawang, Sapek, Pante Kuyun, Gle

    Subak, Lhok Geulumpang, Gunong Meunasah, Lhok Timon, Gampong Baro dan

    Lhok Buya.

    6.  Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Keutapang, Padang Datar, Datar

    Luas, Paya Seumantok, Mon Mata, Buntha, Rantau Panyang, Panggong dan Keude

    Krueng Sabee.7.  Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Keude Panga, Kuta Tuha, Ladang Baro

    Tuwi Kareung, Gampong Harapan, Tuwi Kayee, Alue Abet, Gunong Mantok,

    Gunong Buloh, Gunong Meulinteung, Babah Cupan, Panton Krueng, Gle Putoh,

     Alue Pande dan Batee Meutudong.

    8.  Kecamatan Pasie Raya terdiri dari Gampong Pasie Teubee, Alue Krueng, Pulo

    Tinggi, Krueng Beukah, Timpleung, Tuwi Kareung, Tuwi Priya, Alue Jang, Sarah

    Raya, Ceuraceu, Bintah dan Alue Punti.

    9.  Kecamatan Teunom terdiri dari Gampong Panton, Alue Ambang, Gampong Baroh,

    Pasie Tulak Bala, Rambong Payong, Teupin Ara, Pasie Pawang, Pasie Geulima,

    Blang Baro, Padang Kleng, Pasi Timon dan Paya Baro.

    1.7.2.  Rawan Banjir

    Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air. Peristiwa banjir timbul jika air

    menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya disebabkan oleh air

    sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi

    Banjir bandang adalah banjir di daerah permukaan rendah yang terjadi akibat hujan

    yang turun terus menerus dan muncul secara tiba-tiba. Banjir bandang terjadi saat

    penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat

    hingga tidak dapat diserap lagi. Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    55/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-55

    dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah.

    Penyebab banjir adalah:

    1. Banyaknya daerah resapan yang berubah fungsi menjadi bangunan.

    2. Saluran air yang tidak berfungsi optimal.

    3. Air laut ketika terjadi pasang.

    4. Tanah kurang dapat menahan air.

    5. Penggundulan hutan.

    Bencana banjir di Kabupaten Aceh Jaya selain dapat menyebabkan kerusakan

    infrastruktur dan menyebabkan kerugian material, namun juga telah menelan korban

     jiwa. Banjir terutama terjadi di daerah hilir sungai yang merupakan akibat dari

    berkurangnya daerah resapan dan rusaknya fungsi lindung di daerah hulu. Banjir dapat

    terjadi selama atau setelah hujan lebat. Air hujan yang masuk ke dalam sungai,

    apabila melebihi daya tampung sungai, maka air akan meluap dan mengalir ke tempat-

    tempat yang rendah. Aktivitas manusia sering pula menimbulkan banjir sepertimembuang sampah ke sungai, mendirikan perumahan pada bantaran sungai,

    penebangan pohon secara liar dan pembangunan perumahan di daerah resapan air.

    Penanganan banjir secara teknis yaitu:

    1.  Penanganan daerah rawan banjir dengan menaikkan dasar bangunan dan

    menaikkan elevasi permukaan tanah.

    2.  Penanganan Daerah Pengaliran Sungai (DPS), yaitu: Mengurangi debit banjir,

    seperti dengan membangun waduk dan bendungan di daerah hulu dan sumur

    resapan.

    3. 

    Melayani debit banjir, seperti dengan melakukan normalisasi alur sungai,membangun tanggul dan dinding penahan banjir, saluran by pass (sudetan), dan

    sistem polder dan pompa.Mengendalikan erosi dan sedimen, seperti melakukan:

    terracing, penanaman pohon secara segaris, pembuatan saluran di lereng,

    pembangunan dam penahan (check dam ), dinding penahan tebing (Streambank

    protection)  dan pembangunan jetty di muara.

    4.  Persiapan menghadapi banjir, seperti melakukan pembuatan peta banjir, sistem

    peringatan dini untuk banjir dan siaga terhadap terjadinya banjir. Daerah rawan

    bencana banjir di Kabupaten Aceh Jaya antara lain:

    a.  Kecamatan Jaya terdiri dari Gampong Sabet, Sango, Mareu, Lam Asan, Alue

    Rayek, Sapek, Meudheun, Lambaroh, Pasar Lamno, Meunasah Weh, BakPaoh, Pante Keutapang, Babah Krueng, Cot Dulang, Lam Durian, Meutara,

    Pante Cermin dan Lhuet.

    b.  Kecamatan Indra Jaya terdiri dari Gampong Janguet, Meunasah Rayeuk,

    Mukhan, Meunasah Teungoh, Meunasah Tutong, Babah Dua, Alue Mie,

    Teumareum, Kuala, Meudang Ghon, Kareung Ateuh, Keude Unga, Ujong

    Muloh dan Ceunamprong.

    c.  Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Alue Gro, Meunasah Kulam,

    Kuala Ligan, Babah Nipah, Cot Langsat, Blang Monlung, Ligan, Seumantok,

    Ie Jeureungeh, Ranto Sabon, Cot Punti, Crak Mong, Krueng No, Mata Ie,

    Krueng Ayon, Kuala Bakong, dan Jeumpheuk.

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    56/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-56

    d.  Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Gampong Reuntang, Cot Pange,

     Arongan, Paya Santeut, Krueng Tho, Panton Krueng, Alue Gajah, Sayeung,

    Gunong Cut, Ujong Rimba, Lam Teungoh, Gampong Baro Lam Teungoh,

    Babah Dua, Masen, Patek, dan Teupin Asan.

    e. 

    Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Padang, Gunong Meunasah,

    Sapek, Pante Kuyun, Glee Seubak, Gampong Baroh, Lhok Bot, Sawang dan

    Paya Laot.

    f.  Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Keudee Krueng Sabee,

    Datar Luas, Ranto Payang, Buntha, Panggong, Curek, Alue Tho, Mon Mata

    dan Paya Seumantok.

    g.  Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Kuta Tuha, Tuwi Kareung, Ladang

    Baro, Panton Krueng, Glee Putoh, Alue Pande, Batee Meutudong, Gampong

    Harapan, Gunong Buloh, Tuwi Eumpeuk, Alue Abet, Gunong Mantok, Alue

    Raya, Alue Teungoh, Babah Ceupan, Tuwi Kayee, Keudee Panga, dan Panton

    Kabu.

    h.  Kecamatan Teunom terdiri dari Gampong Keudee Teunom, Alue Ambang,

    Panton, Pasi Tulak Bala, Gampong Baro, Pasi Pawang, Paya Baro, Rambong

    Payong, Teupin Ara, Pasi Geulima, Padang Kleng, Blang Baro, Tanoh Anoe,

    Tanoh Manyang, Seumira, Kubu dan Alue Meuraxa.

    i.  Kecamatan Pasie Raya merupakan daerah kawasan banjir yang meliputi

    seluruh Gampong.

    1.7.3.  Rawan Abrasi

    Kawasan rawan abrasi Kabupaten Aceh Jaya, meliputi:

    a.  Kecamatan Jaya terdiri dari Gampong Darat, Babah Ie dan Ujong Sudheun.

    b.  Kecamatan Indra Jaya terdiri dari Gampong Ujong Muloh, Ceunamprong dan

    Keudee Unga.

    c.  Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Crak Mong dan Lhok Kruet.

    d.  Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Lhok Timon dan Lhok Geulumpang.

    e.  Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Blang, Keudee Krueng Sabee,

    Dusun Kuala Meurisi dan Panton Makmur.

    f.  Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Keudee Panga dan Kuta Tuha.

    g. 

    Kecamatan Teunom terdiri dari Gampong Alue Ambang. 

    1.7.4.  Rawan Tsunami

    Zona tingkat kerawanan tinggi rawan tsunami wilayah Kabupaten Aceh Jaya terdapat

    diseluruh pesisir pantai Aceh Jaya seperti beberapa waktu yang lalu pada tanggal 4

    Desember 2004 telah terjadi gempa bumi dengan 8.9 Skala Richter yang diikuti oleh

    gelombang tsunami dengan merenggut jiwa manusia yang cukup besar telah terjadi di

    daerah pesisir pantai Aceh Jaya. Sehubungan dengan hal tersebut untuk kawasan yang

    rawan menghadapi bahaya tsunami perlu disiapkan beberapa konsep sebagai berikut:

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    57/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-57

    1.  Lokasi permukiman tidak dibangun pada pantai yang relatif datar dan sejajar

    dengan permukaan air laut.

    2.  Pada pantai-pantai sebagaimana tersebut diatas harus disiapkan bangunan

    pemecah gelombang dan penahan pasir.

    3. 

     Adanya peralatan yang dapat memberikan peringatan dini.

    4.  Dirancang sistem jaringan jalan yang sangat memudahkan evakuasi orang dan

    barang bila terjadi tsunami.

     Adapun kawasan rawan tsunami kabupaten Aceh jaya, meliputi:

    a.  Kecamatan Jaya terdiri dari Gampong Babah Ie, Meudheun, Sapek, Jambo Masi,

    Krueng Tunong, UJong Sudheun, Gampong Baro, Panton Makmur, Gle Jong,

    Darat, Rumpet, Nusa, Lhuet, Lambaroh dan Lamtui.

    b.  Kecamatan Indra Jaya terdiri dari Gampong Janguet, Ujong Muloh, Meunasah

    Rayek, Mukhan, Meunasah Tutong, Meunasah Teungoh, Babah Dua, Alue Mie,

    Teumareum, Kuala, Meudang Ghon, Kareung Ateuh, Keudee Unga, dan

    Ceunamprong.

    c.  Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Krueng No, Pulo Raya, Meunasah

    Kulam, Crak Mong, Blang Monlung, Lhok Kruet, Kuala Ligan, Babah Nipah,

    Jeumpheuk, Cot Langsat, dan Kuala Bakong.

    d.  Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Gampong Baro Patek, Blang Dalam dan

    Patek.

    e.  Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Lhok Geulumpang, Padang, Lhok

    Timon, Gampong Baro, Lhok Buya, Lhok Bot dan Sawang.

    f. 

    Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Sentosa, Bahagia, Dayah Baro,Gampong Blang, Keutapang, Datar Luas, Paya Seumantok, Panton Makmur,

    Keudee Kreung Sabee, Kabong, Padang Datar dan Mon Mata.

    g.  Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Alue Piet, Kuta Tuha, Ladang Baro,

    Keudee Panga, Tuwi Kareung, Gampong Harapan dan Alue Pande.

    h.  Kecamatan Teunom terdiri dari Gampong Alue Ambang, Padang Kleng, Panton,

    Pasi Tulak Bala, Gampong Baro, Tanoh Manyang, Batee Roo, Seuneubok Padang,

    Paya Baro, Cot Trap, Lueng Gayo, Rambong Payong, Blang Baro, Tanoh Anoe dan

    Keudee Teunom.

    1.7.5. 

    Rawan Gempa BumiGempa bumi merupakan peristiwa pelepasan energi dalam bentuk gelombang.

    Komponen merusak gempa bumi dapat berbentuk getaran dan amblesan. Tingkat daya

    rusak gempa bumi tergantung dari intensitas gempa bumi, lama kejadian, jarak pusat

    gempa, kondisi geologi setempat, serta kondisi bangunan setempat. Gempa bumi

    dipicu oleh aktivitas tektonik dan vulkanik. Gempa yang diakibatkan oleh tektonik

    adalah proses terjadinya tumbukan antar lempeng baik Benua dengan samudera,

    samudera dengan samudera ataupun benua dengan benua yang mengakibatkan

    terjadinya sesar atau patahan, sedangkan gempa yang diakibatkan oleh vulkanik

    berupa aktivitas gunung api. Selain itu pemicu terjadinya gempa berupa tanah longsor

    atau pergerakan morfologi secara local, dan ledakan nuklir.

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    58/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-58

    Gempa Bumi adalah akibat dari lepasnya energi secara tiba-tiba dalam kerak bumi

    yang menimbulkan gelombang seismik. Gempa Bumi dicatat dengan seismograf.

    Intensitas atau getarannya diukur dengan skala MMI (Modified Mercalli Intensity). 

    Besarnya gelombang dari suatu Gempa Bumi secara konvensional dilaporkan yang

    paling sering dicatat menggunakan Skala Richter. Adapun kawasan gempa bumi

    Kabupaten Aceh jaya yaitu meliputi seluruh wilayah Kabupaten Aceh jaya.

    1.7.6.  Rawan Angin Puting Beliung

     Angin puting beliung ditandai oleh angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 60

    km/jam. Durasi puting beliung biasanya adalah 5 hingga 10 menit. Dampak puting

    beliung terasa di wilayah yang kecil akibat tekanan udara negatif yang tiba-tiba dan

    ekstrim di kawasan tersebut. Awan Cumulonimbus (Cb) menjadi gejala atmosferik

    utama kejadian puting beliung. Meskipun kejadian puting beliung sering ditemui di

    wilayah Aceh, hingga saat ini masih sulit diprediksi lokasi dan waktu kejadian bencanaputing beliung. Namun demikian beberapa gejala alam yang sering menyertai bencana

    puting beliung adalah udara terasa panas dan gerah, terlihat adanya pertumbuhan

    awan putih bergerombol yang berlapis-lapis (Cumulonimbus),  awan berubah warna

    dari putih menjadi hitam, dan angin yang bertiup kencang secara tiba-tiba. Karakter

    penting bencana puting beliung adalah pusarannya berbentuk mirip belalai gajah,

    terjadi tiba-tiba dan biasanya terjadi di daerah dataran rendah. Waktu terjadinya

    puting beliung ini sebagian besar terjadi di malam hari. Puting beliung terjadi di Aceh

    hampir merata di berbagai daerah.

    Puting Beliung adalah angin kencang dan berbahaya yang bergerak melingkar hingga

    menyentuh permukaan bumi dan awan cumulonimbus atau, dalam sedikit kasus, awan

    cumulus. Puting Beliung datang dengan berbagai bentuk dan ukuran, tetapi secara

    tipikal berbentuk gumpalan corong yang ujungnya menyentuh permukaan bumi dan

    sering disertai dengan puing-puing dan debu. Kebanyakan Puting Beliung

    berkecepatan suatu kawasan sejauh beberapa beberapa kilometer dan akhirnya

    menghilang. Yang paling ekstrim dapat mencapai kecepatan di atas 480 km/jam,

     Angin Puting Beliung terbentang lebih dari 1,6 km dan menyentuh permukaan bumi

    lebih dari 100 km.

    Kawasan rawan angin puting beliung Kabupaten Aceh Jaya, meliputi:

    6. 

    Kecamatan Jaya terdapat di Gampong Sabet, Sango, Meudhen, Babah Ie, UjongSudhen, Krueng Tunong, Lamtui, Cot Dulang, Gle Jong dan Putue.

    7.  Kecamatan Indra Jaya terdapat di Gampong Janguet dan Kuala.

    8.  Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Pulo Raya, Meunasah Kulam, Lhok

    Kruet dan Blang Mon Lueng.

    9.  Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Gampong Baro Patek, Blang Dalam dan

    Pajar.

    10.  Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Lhok Geulumpang, Lhok Timon,

    Gampong Baro Sayeung, Gampong Baroh dan Sawang.

    11.  Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Sentosa, Dayah Baro, Gampong

    Blang, Keutapang, Panton Makmur, Kabong, Padang Datar dan Mon Mata.

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    59/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-59

    12.  Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Alue Piet, Kuta Tuha, Keudee Panga,

    Ladang Baro, Gampong Harapan, Tuwi Kayee, Alue Abet dan Tuwi Kareung.

    13.  Kecamatan Teunom terdiri dari Gampong Cot Trap, Paya Baro, Padang Kleng,

     Alue Ambang, Panton, Keudee Teunom, Tanoh Mayang, Bate Roo, Seuneubok

    Padang dan Lueng Gayo.

    1.7.7.  Rawan Kebakaran Lahan dan Hutan

    Kawasan rawan kebakaran lahan dan hutan Kabupaten Aceh jaya, Meliputi:

    a.  Kecamatan Jaya meliputi Gampong Bak Paoh, Lamdurian, Putue, Pante Cermin,

    Sabet, Mareu, Meudheun, Sango, Lam Asan, Lhuet, Glee Putoh, Babah Ie, Sapek

    dan Lambaroh.

    b.  Kecamatan Indra Jaya meliputi Gampong Ceunamprong, Keudee Unga, Kareung

     Ateuh, Meudang Ghon, Kuala, Teumareum dan Mukhan.

    c. 

    Kecamatan Sampoiniet meliputi Gampong Meunasah Kulam, Ranto Sabon, Ligan,Ie Jeureungeh, Cot Punti, Lhok Kruet, Kuala Ligan, Babah Nipah, Mata Ie,

    Jeumpheuk dan Krueng No.

    d.  Kecamatan Darul Hikmah meliputi Gampong Blang Dalam, Pajar, Paya Santeut,

    Cot Pange, Ujong Rimba, Gunong Cut, Sayeung, Alue Gajah, Gampong Baro L,

    Babah Dua, Arongan, Masen dan Teupin Asan.

    e.  Kecamatan Setia Bakti meliputi Gampong Gunong Meunasah, Paya Laot,

    Gampong Baroh, Sapek dan Pante Kuyun.

    f.  Kecamatan Krueng Sabee meliputi Gampong Panggong, Curek, Alue Tho, Paya

    Seumantok, Panton Makmur, Keutapang, Padang Datar dan Mon Mata.

    g. 

    Kecamatan Panga meliputi seluruh Gampong dalam Kecamatan Panga.

    h.  Kecamatan Pasie Raya meliputi seluruh Gampong dalam Kecamatan Pasie Raya.

    i.  Kecamatan Teunom meliputi gampong Cot Trab, Lhueng Gayo, Seuneubok

    Padang, Bate Roo, Tanoh Manyang, Seumira, Alue Meuraxa, Kubu, Pasie Timon,

    Teupin Ara, Tanoh Anoe dan Blang Baro.

    1.7.8.  Rawan Gajah

    Kawasan rawan gajah Kabupaten Aceh jaya, meliputi:

    1.  Kecamatan Jaya meliputi Gampong Sabet dan Bak Paoh.

    2. 

    Kecamatan Indra Jaya meliputi Gampong Meudang Ghon dan Babah Awe.

    3.  Kecamatan Sampoiniet meliputi Gampong Krueng No, Alue Gro, Blang Mon Lueng,

    Ranto sabon, Ie Jeureungeh dan Cot Punti.

    4.  Kecmatan Darul Hikmah meliputi Gampong Teupin Asan, Gampong Baro L,

    Gampong Baro Patek, Masen dan Alue Gajah.

    5.  Kecamatan Setia Bakti meliputi Gampong Pante Kuyun, Gampong Baroh, Rigaih,

    Sapek dan Lhok Bot.

    6.  Kecamatan Krueng Sabee meliputi Gampong Curek, Keutapang, Padang Datar,

    Panggong, Geuni dan Buntha.

  • 8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana

    60/87

     

    M A T E R I T E K N I S

    Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014  –  2034 

    1-60

    7.  Kecamatan Panga meliputi Gampong Gle Putoh, Gunong Buloh dan Gunong

    Meulinteung.

    8.  Kecamatan Teunom meliputi Gampong Pasie Timon.

    9.  Kecamatan Pasie Raya melipuiti Gampong Bintah, Alue Jang dan Tuwi Kareung.

    1.7.9.  Rawan Rawan Bencana Alam Geologi

    Kawasan rawan bencana alam geologi Kabupaten Aceh Jaya, meliputi:

    1.  Kecamatan Jaya meliputi Gampong Sabet, Sango, Mareu, Lam Alasan, Alue

    Rayeuk, Pasar Lamno, Meunasah Weh, Bak Paoh, Putue, Gle Putoh dan Pante

    Keutapang.

    2.  Kecamatan Indara Jaya meliputi Gampong Mendang Ghon, Kareung Ateuh, dan

    Ceunampong.

    3.  Kecamatan Sampoiniet meliputi Gampong Pulo Raya, Blang Monlung dan Krueng

    No.4.  Kecamatan Darul Hikmah meliputi Gampong Blang Dalam, Pajar, Reutang, Cot

    Pange, Unjong Rimba, Masen, Patek.

    5.  Kecamatan Setia B