Upload
rahmat-oriza
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
1/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-1
BAB 1
PENDAHULUANMATERI TEKNIS RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)
KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2014 – 2034
1.1. DASAR HUKUM PENYUSUNAN
Dalam perumusan RTRW Kabupaten setiap materi yang
disampaikan dalam produk RTR harus dilandaskan pada
legal basic yang berlaku, sehingga memiliki law
enforcement. Beberapa peraturan perundangan melandasi
penyusunan RTRW Aceh Jaya sebagai berikut:
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan
Propinsi daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890).
3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2387).
4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3274).
5. Undang- Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419).
6. Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3470).
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725).
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
2/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-2
8. Undang-Undang Nomor 82 Tahun 1999 tentang Angkutan di Perairan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 187, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1999).
9. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3881).
10. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Menjadi Undang-
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412).
11. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 114).
12. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh
Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan
Raya dan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
13. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4377).
14.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421).
15. Uandang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4433).
16. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437).
17.
Undang-Undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4444).
18. Undang-Undang Nomor 24 tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 30, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5112).
19. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 4723, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723).
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
3/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-3
20. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 Tentang Energi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4746).
21. Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan, Mineral dan Batu
Bara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959).
22. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5052).
23. UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 149,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5068).
24. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4966).
25. UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059).
26. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan
Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5015).
27. Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5052).28. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5052).
29. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059).
30. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5050).31. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987).
32. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas
Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 No 60, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3529).
33. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan
Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3660).
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
4/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-4
34. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3445).
35. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Tata Ruang Wilayah
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 96).
36. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4624).
37. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4655).
38. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828).
39. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833).
40. Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4858).
41. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103).
42.
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5070).
43. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara
Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5160).
44. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan Dan Fungsi Kawasan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5097).45. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara
Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5160).
46. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Wilayah Pertambangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 28, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5110).
47. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan
Lindung.
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
5/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-5
48. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 Tentang Reklamasi dan
Pascatambang.
49. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pedoman
Koordinasi Penatan Ruang Daerah.
50.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41/Permentan/OT. 140/9/2009 tentang
Kriteria Teknis Kawasan Peruntukan Pertanian.
51. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11/PRT/M/2009 tentang Pedoman
Persetujuan Subtansi dalam Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota beserta Rencana Rincinya.
52. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten.
53. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 41/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Kriteria Teknis Kawasan Budidaya.
54. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 Tentang Terminal
Transportasi Jalan.
55. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau
Sumatera.
1.2. AZAS PENATAAN RUANG
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Jaya didasarkan atas 5
(lima) asas, yaitu:
1. Azas Keislaman.
2.
Manfaat yaitu menjadikan wilayah kabupaten melalui pemanfaatan ruang secara
optimal yang tercermin pola pemanfaatan ruang.
3. Keseimbangan dan Keserasian yaitu menciptakan keseimbangan dan keserasian
fungsi dan intensitas pemanfaatan ruang.
4. Kelestarian yaitu menciptakan hubungan yang serasi antar manusia dan
lingkungan yang tercermin dari pola intensitas pemanfaatan ruang.
5. Keterbukaan yaitu bahwa setiap orang/pihak dapat memperoleh keterangan
mengenai produk perencanaan tata ruang guna berperan serta dalam proses
penataan ruang.
1.3. FUNGSI DAN KEDUDUKAN RTRW KABUPATEN ACEH JAYA
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Jaya berfungsi sebagai arahan struktur
dan pola ruang, pemanfaatan sumber daya, dan pembangunan daerah serta
penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Propinsi, dan Kabupaten/Kota. RTRW
Kabupaten juga berfungsi sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten dan pedoman penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten.
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
6/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-6
Kedudukan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Aceh Jaya adalah:
a. Sebagai pedoman dalam pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan
ruang di Kabupaten.
b. Sebagai dasar pertimbangan dalam menyusunan rencana rinci tata ruang
Kabupaten.
c. Sebagai dasar pertimbangan dalam penyelarasan penataan ruang antar wilayah
lain yang berbatasan.
d. Sebagai dasar dalam penyusunan kebijakan pembangunan Kabupaten.
1.4. PROFIL WILAYAH KABUPATEN
Profil wilayah Kabupaten Aceh Jaya adalah merupakan Gambaran umum wilayah
Kabupaten Aceh Jaya yang menggambarkan kondisi umum wilayah dan potensi
eksisting melalui beberapa aspek yaitu Aspek Geografi dan Demografi, Aspek
Kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan Umum.
1.4.1. Administrasi
Kabupaten Aceh Jaya terletak pada lokasi 04022’ -05016’ Lintang Utara dan 95010’ -
96003’ Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Aceh Jaya memiliki luas kurang lebih
387,272.36 Ha, dengan ibukota kabupaten terletak di Calang yang berjarak 156 km
dari Kota Banda Aceh (ibukota Provinsi). Wilayah Aceh Jaya merupakan bagian pantai
barat dan daratan Kepulauan Sumatera yang membentang dari Barat ke Timur mulai
dari Kaki Gunung Geurutee (pertabatasan dengan Aceh Besar) sampai ke sisi Cot
Paleng (perbatasan dengan Aceh Barat). Secara administrasi Kabupaten Aceh Jaya
berbatasan dengan:
Utara : Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie.
Selatan : Kabupaten Aceh Barat dan Samudera Hindia.
Timur : Kabupaten Aceh Barat.
Barat : Samudera Hindia.
Secara geografis selain Kecamatan Pasie Raya semua kecamatan di Wilayah Kabupaten
Aceh Jaya berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, jalur panjang garis pantai
lebih kurang 156 kilometer juga merupakan tempat permukiman penduduk terpadat
dibandingkan dengan daerah permukiman yang jauh dari pantai. Jaringan jalan
provinsi yang menyusuri pinggir pantai yang menghubungkan Banda Aceh dengan
kota-kota dibagian barat dan selatan provinsi ini menjadi faktor yang sangat
mendukung bagi penduduk untuk membangun permukiman disepanjang pantai. Pusat-
pusat perdagangan dan berbagai aktifitas perekonomian lainnya pada umumnya
berlokasi di kota-kota Kecamatan yang berada di sepanjang pantai wilayah ini.
Pasca peristiwa musibah gempa dan tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember
2004 wilayah Kabupaten Aceh Jaya merupakan wilayah yang mengalami kerusakan
paling parah. Secara fisik kawasan daratan bergeser sejauh 2-4 km dari garis pantai,
hubungan transportasi ke luar dan ke dalam wilayah terputus, pemukiman penduduk di
sekitar pantai hancur dan kerusakan lingkungan yang cukup parah.
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
7/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-7
Kabupaten Aceh Jaya terbagi sebanyak 9 (sembilan) wilayah administratif, yaitu
Kecamatan Jaya, Indra Jaya, Sampoiniet, Darul Hikmah, Setia Bakti, Panga, Krueng
Sabee, Teunom dan Pasie Raya. Selain sembilan kecamatan tersebut juga terdapat 21
(dua puluh satu) Kemukiman dan 172 (seratus tujuh puluh dua) Desa. Selain itu juga
di Kabupaten Aceh Jaya mempunyai pulau-pulau kecil dengan jumlah kurang lebih 34
(tiga puluh empat) Pulau.
Untuk lebih jelasnya orientasi Kabupaten Aceh Jaya di Propinsi Aceh dapat dilihat pada
Gambar 1.1. Pembagian wilayah administrasi dapat dilihat pada Tabel 1.2. Luas
Wilayah Administrasi dan Pulau-pulau kecil serta teluk yang terdapat di Kabupaten
Aceh Jaya dapat dilihat pada Tabel 1.3, 1.4. dan Gambar 1.1, 1.2.
Tabel 1.1
Pembagian Wilayah Administrasi
No. KecamatanIbukota
KecamatanNama Mukim
Jumlah
Gampong
1. Jaya Lamno
1. Lamno
2. Lamme
3. Kuala Daya
4. Pante Cermin
5. Keluang
34
2. Sampoiniet Lhok Kruet1. Pante Purba
2.
Kulam Mutia
19
3. Setia Bakti Lageun1. Rigaih
2. Lageun13
4. Krueng Sabee Krueng Sabee1. Calang
2. Keude Kr.Sabee16
5. Panga Keudee Panga1. Panga Pucuk
2. Panga19
6. Teunom Teunom1. Keude Teunom
2. Paya Baro24
7. Pasie Raya Tuwie Kareung
1. Pasi Teubee
2.
Sarah Raya 14
8. Darul HikmahPajar 1. Kuta Baro
2. Lamteungoh
19
9. Indra Jaya Kuta Bahagia1. Lambesoi
2. Kuala Unga14
21 Mukim 172
Sumber: Kabupaten Aceh Jaya Dalam Angka, 2013
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
8/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-8
Tabel 1.2
Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Aceh Jaya
No. KecamatanIbukota
Kecamatan
Jumlah
Gampong
LuasKecamatan
(Ha)
1. Jaya Lamno 34 45,091.46
2. Sampoiniet Lhok Kruet 19 45,040.86
3. Setia Bakti Lageun 13 47,440.7
4. Krueng Sabee Krueng Sabee 16 73,051.18
5. Panga Keudee Panga 19 50.195,19
6. Teunom Teunom 24 28,477.83
7. Pasie Raya Tuwie Kareung 14 27,901.93
8. Darul Hikmah Pajar 19 40,126.6
9. Indra Jaya Kuta Bahagia 14 29,946.61
172 387,272.36
Sumber: Bappeda Propinsi Aceh, 2013
Tabel 1.3
Pulau yang terdapat di Kabupaten Aceh Jaya
No. Nama Pulau Kecamatan
1. Baaloen Krueng Sabee
2. Batee Krueng Sabee
3. Batee burouk Setia Bakti
4. Batee penjaba Setia Bakti
5. Batee perling Setia Bakti6. Batee rigah Setia Bakti
7. Batee tutong Krueng Sabee
8. Batee ulee gajah Krueng Sabee
9. Blekoh Krueng Sabee
10. Enggang Krueng Sabee
11. Keuluang Jaya
12. Khek Sampoiniet
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
9/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-9
13. Kreueh Darul Hikmah
14. Limpan Indra Jaya
15. Mane Sampoiniet
16. Pleng Setia Bakti
17. Pasi Krueng Sabee
18. Pegasih Setia Bakti
19. Penjaba Besar Setia Bakti
20. Penjaba Kecil Setia Bakti
21. Peureuleng Cut Barat Setia Bakti
22. Peureuleng Cut Timur Setia Bakti
23. Peureuleng Rayeuk Setia Bakti
24. Pingi Darul Hikmah
25. Raya Sampoiniet
26. Reusam Setia Bakti
27. Rigaih Setia Bakti
28. Sidom Setia Bakti
29. Teungku meusa Setia Bakti
30. Tengku usman Setia Bakti31. Tuloo Krueng Sabee
32. Tumae Krueng Sabee
33. Ujong baroh Setia Bakti
34. Ujong sudheun Jaya
Sumber : Bappeda Aceh Jaya dan Kementerian Perikanan dan Kelautan
Tabel 1.4.
Teluk yang Terdapat Di Kabupaten Aceh Jaya
No. Nama Teluk Letak
1. Teluk Calang Kecamatan Krueng Sabee
Sumber : Dinas kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Jaya
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
10/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW )
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034 1-10
Gambar1.1 Peta Orientasi Kabupaten Aceh Jaya
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
11/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW )
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034 1-11
Gambar 1.1: Peta Administrasi kabupaten aceh Jaya
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
12/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-12
1.4.2. Kondisi Fisik Dasar Wilayah
A. Ketinggian dan Kelerengan
Kondisi ketinggian Kabupaten Aceh Jaya dibedakan menjadi 0 – 100 Mdpl sampaidengan >2000 Mdpl. Berdasarkan kelompok ketinggian tersebut dominan memiliki
ketinggian 0 – 100 Mdpl mencapai 35,34%, sedangkan untuk ketingginan 1500 – 1750
sampai dengan >2000 hanya mencapai 0%, Untuk lebih jelasnya mengenai ketinggian
dapat dilihat pada lihat Tabel 1.5. dan Gambar 1.3.
Tabel 1.5.
Kondisi Ketinggian Kabupaten Aceh Jaya
No. Ketinggian (Mdpl) Luas (Ha) Persen (%)
1. 0 – 100 136,884.20 35.36
2. 100 – 250 61,417.86 15.86
3. 250 – 500 77,428.92 19.99
4. 500 – 750 44,745.70 11.55
5. 750 – 1000 30,602.03 7.9
6. 1000 – 1250 20,626.46 5.33
7. 1250 – 1500 9,509.85 2.45
8. 1500 – 1750 3,740.95 0.96
9. 1750 – 2000 1,823.21 0.47
10. > 2000 493.14 0.13Jumlah 387,272.36 100.00
Sumber : Bappeda Aceh Jaya dan dari hasil Interprestasi Peta tahun 2013
Kabupaten Aceh Jaya memiliki klasifikasi kelerengan < 8%, 8-15%, 16-25%, dan 26-
40% dan >40%. Berdasarkan kelompok kelerengan tersebut dominan berkelerengan <
25-40% dengan luasan 27,29% dapat dilihat pada Tabel 1.6, 1.7 dan Gambar 1.4,
1.5.
Tabel 1.6.
Kondisi Kelerengan Kabupaten Aceh Jaya
No. Kelas Lereng (%) Luas (Ha) Persen (%)
1. 0-8 % 79,732.66 20.59
2. 8-15 % 57,199.77 14.78
3. 15-25 % 96,141.16 24.81
4. 25-40 % 105,699.12 27.29
5. >40 % 48,499.63 12.53
Jumlah 387,272.36 100.00
Sumber: Bappeda Aceh Jaya dan Bappeda Aceh dari Hasil Interprestasi Peta tahun 2013
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
13/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-13
Tabel 1.7.
Kondisi Kelerengan Per Kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya
No. Kecamatan Kelas Lereng
0-8 % 8-15 % 15-25 % 25-40 % >40 % Jumlah
1. Darul Hikmah 6,059.71 3,087.11 10,390.35 15,897.79 4,691.64 4,0126.6
2. Indra Jaya 2,034.74 3,322.39 7,253.72 10,579.23 6,756.53 29,946.61
3. Jaya ,3788.02 2,526.97 5,852.34 14,616.46 18,307.67 45,091.46
4. Krueng Sabee 11,213.03 16,252.49 25,297.29 17,753.35 2,535.02 73,051.18
5. Panga 9,901.16 9,211.94 17,073.51 11,701.09 2,307.48 50,195.18
6. Pasie Raya 7,603.82 5,241.14 6,709.02 5,576.45 2,771.49 27,901.92
7. Sampoiniet 7,368.07 4,633.38 8,148.98 16,448.84 8,441.59 45,040.86
8. Setia Bakti 9,577.29 10,953.88 14,550.38 10,555.08 1,804.07 47,440.70
9. Teunom 22,186.82 1,970.47 865.57 2,570.83 884.14 28,477.83
Jumlah 79732.66 57,199.77 96,141.16 105,699.12 48,499.53 387,272.36
Sumber : Bappeda Kabupaten Aceh Jaya dan Bappeda Aceh dari Hasil Interprestasi Peta tahun 2013
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
14/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW )
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034 1-14
Gambar 1.3: Peta Ketinggian
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
15/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW )
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034 1-15
Gambar 1.4: Peta Kelerengan
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
16/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-16
B. Geologi
Indonesia terletak diantara pertemuan 4 lempeng bumi besar, yaitu: Lempeng Hindia
dan Australia, Lempeng Eurasia, serta Lempeng Pacific. Lempeng Hindia dan Australia
bergerak ke utara menumbuk Lempeng Eurasia dengan kecepatan 50 – 70 mm/ tahun.Lempeng Eurasia bergerak sangat lambat ke arah tenggara dengan kecepatan sekitar
0,4 cm/tahun. Zona tumbukan dua lempeng ini adalah di sepanjang palung laut
Sumatra – Jawa – Bali – Lombok. Lempeng Pasific bergerak dengan kecepatan 120
mm/ tahun kearah barat-barat daya menabrak tepian utara dari Pulau Papua New
Guinea – Irian Jaya, dan terus ke arah barat sampai ke daerah tepian timur Sulawesi.
Pulau Sumatera merupakan bagian tepi barat daya-selatan dari lempeng benua Eurasia
yang berinteraksi dengan lempeng Samudera Hindia-Australia. Gerakan lempeng
tersebut telah menghasilkan bentuk-bentuk gabungan penunjaman (subduction ) dan
sesar mendatar dekstral.
Penunjaman yang terjadi di bawah Pulau Sumatera mengakibatkan terbentuknya jalur
busur magma yaitu Pegunungan Bukit Barisan. Penunjaman yang terbentuk secara
berkala telah dilepaskan melalui sesar transform yang sejajar dengan tepian lempeng
dan terpusat di sepanjang Sistem Sesar Sumatera yang membentang sepanjang
Sumatera.
Sistem Sesar Sumatera (Sumatera Fault System) yang berarah Barat Laut-Tenggara,
membentang mulai dari Pulau Weh di Aceh sampai Teluk Semangko di Lampung.
Sistem Sesar Sumatera ini paling sedikit tersusun oleh 8 segmen sesar berarah
orientasi Barat Laut-Tenggara dengan pergerakan yang menganan (dextral). Patahan
Lokop - Kutacane, Patahan Blangkejeren - Mamas, Patahan Kla - Alas, Patahan
Reunget – Blang Keujeren, Patahan Anu - Batee, Patahan Samalanga - Sipopoh,
Patahan Banda Aceh - Anu, Patahan Lamteuba – Baro.
Keadaan geologi Kabupaten Aceh Jaya umumnya ditempati oleh berbagai jenis batuan
meliputi seperti terlihat pada Tabel 1.8. dan gambar 1.5, 1.6.
Tabel 1.8.
Kondisi Geologi Per Kecamatan di Kabupaten Aceh Jaya
No. Kecamatan Formasi Geologi Luas (Ha)Persen
(%)
1. Jaya Aluvium Muda 3,745.90 1.68
Aneka Terobosan 1,552.54 3.26
Anggota batugamping
Terumbu
346.311.27
Anggota Ligan 2,468.04 0.80
Anggota Terumbu 3,085.13 0.68
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
17/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-17
No. Kecamatan Formasi Geologi Luas (Ha)Persen
(%)
Batuan Gunungapi Bentaro 4,926.43 0.40
Formasi batugamping Raba 6,495.72 1.57
Formasi Idi 1,152.60 0.09
Formasi Lhoo 12,623.81 0.97
Formasi Tangla 2,622.69 0.64
Lamno Limestone Formation 6,072.26 0.30
0.00
2. Sampoinet Aluvium Muda 7,151.13 2.09
Anggota batugampingTerumbu
2,642.63 0.68
Anggota Ligan 2,289.46 1.85
Batolit Sikuleh 6,978.52 0.59
Diorit Unga 778.64 1.80
Fasies Gunungapi 12,557.26 3.24
Formasi BatugampingTeunom 63.93 1.14
Formasi Gunungapi Calang 4,483.63 0.20
Formasi Tangla 8,095.66 0.02
0.00
3. Setia Bakti Aluvium Muda 8,634.52 0.44
Anggota batugamping
Terumbu
2,056.520.53
Batolit Sikuleh 20,242.48 2.23
Fasies Gunungapi 8,577.10 5.23
Formasi BatugampingTeunom 77.94 2.21
Formasi Gunungapi Calang 302.60 1.51
Formasi Tangla 1,688.58 0.02
Kelompok Woyla Tak
terpisahkan
5,860.960.08
4.Krueng
Sabee
Aluvium Muda 11,938.630.05
Anggota batugamping
Terumbu
2,862.890.74
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
18/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-18
No. Kecamatan Formasi Geologi Luas (Ha)Persen
(%)
Anggota Ligan 159.77 3.08
Batolit Sikuleh 47,454.67 0.04
Fasies Gunungapi 6,980.88 12.25
Formasi Gunungapi Calang 701.23 1.80
Formasi Kueh 2,231.99 0.18
Formasi Tangla 179.24 0.06
Kelompok Woyla Tak
terpisahkan
235.170.58
Meulaboh Formation 288.22 0.00
Retas dan sil 18.49 0.07
0.00
5. Panga Aluvium Muda 6,591.36 2.18
Anggota batugamping
Terumbu
8,437.901.70
Batolit Sikuleh 11,711.85 3.02
Fasies Gunungapi 3,589.60 0.93
Formasi BatugampingTeunom 3,385.08 2.57
Formasi Gunungapi Calang 9,946.39 1.31
Formasi Kueh 128.28 0.87
Kelompok Woyla Tak
terpisahkan
5,055.750.35
Meulaboh Formation 1,348.99 0.03
0.00
6. Teunom Aluvium Muda 8,101.78
Anggota batugamping
Terumbu
553.80
2.09
Formasi BatugampingTeunom 435.69 1.01
Formasi Gunungapi Calang 3,911.83 0.70
Kelompok Woyla Tak
terpisahkan
2,723.940.11
Meulaboh Formation 8,252.79 2.13
Takengon-Calang (Cek) 4,497.99 1.16
7. Pasie Raya Aluvium Muda 4,406.32 0.43
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
19/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-19
No. Kecamatan Formasi Geologi Luas (Ha)Persen
(%)
Anggota batugamping
Terumbu
5,793.81
1.50Formasi BatugampingTeunom 62.77 1.14
Formasi Gunungapi Calang 7,552.29 1.95
Formasi Kueh 1,499.67 0.85
Formasi Tangla 1,666.37 0.02
Kelompok Woyla Tak
terpisahkan
3,300.900.39
Meulaboh Formation 1,037.43 0.27
Retas dan Retas LempengMuda
34.96 0.01
Takengon-Calang (Cek) 2,547.40 0.66
0.00
8.Darul
Hikmah
Aluvium Muda 6,729.370.16
Anggota batugamping
Terumbu
755.680.85
Batolit Sikuleh 23,942.78 0.20
Formasi BatugampingTeunom 1,345.32 1.74
Formasi Geumpang 625.01 6.18
Formasi Tangla 3,298.46 0.89
Kelompok Woyla Tak
terpisahkan
3,429.970.35
9. Indra Jaya Aluvium Muda 2.284.91 0.92
Anggota Keubang 1.676.45 0.34
Anggota Ligan 5.063.92 0.04
Anggota Terumbu 1.05 0.00
Batolit Sikuleh 903.10 1.38
Batuan Gunungapi Bentaro 137.67 0.00
Diorit Unga 499.71 0.59
Fasies Gunungapi 7.177.82 1.31
Formasi batugamping Raba 3.558.21 0.02
Formasi Gunungapi Calang 1.881.940.23
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
20/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-20
No. Kecamatan Formasi Geologi Luas (Ha)Persen
(%)
Formasi Idi 72.39 0.43
Formasi Lhoo 1,328.32 1.85
Formasi Tangla 5,357.98 0.50
Lamno Limestone Formation 3.12 0.13
Jumlah 387,272.36 100.00
Sumber : Bappeda Kabupaten Aceh Jaya dan Bappeda Aceh dari Hasil Interprestasi Peta tahun 2013
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
21/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW )
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034 1-21
Gambar 1. 5: Peta Geologi
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
22/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW )
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034 1-22
Gambar 1. 6: Peta Cekungan Air Tanah
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
23/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-23
C. Iklim
Suhu rata-rata di wilayah Kabupaten Aceh Jaya sepanjang tahun 2012 berkisar antara
25,6 0C – 27,7 0C dan kelembaban antara 84-92 persen. Hari hujan pada tahun 2012
rata-rata perbulan 26 hari dengan rata-rata curah hujan per bulan 393,7 mm. Untuklebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.9, 1.10, 1.11, 1.12, 1.13. dan Gambar
1.7.
Tabel 1.9
Keadaan Iklim Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012
No. Bulan
Curah
Hujan
(mm)
Hari Hujan
(HH)
Suhu Udara
(°C)
Kelembaban
Udara (%)
1. Januari 592,3 18 26,5 86
2. Februari 280,9 20 27,4 85
3. Maret 537,2 21 27,0 86
4. April 596,5 19 27,4 88
5. Mei 393,6 17 27,7 86
6. Juni 367,3 21 26,5 86
7. Juli 284,0 16 26,4 86
8. Agustus 125,7 16 26,6 84
9. September 705,9 16 26,4 86
10. Oktober 542,4 16 26,3 87
11. November 499,0 23 25,6 92
12. Desember 162,0 14 26,2 87
Rata-rata 393,7 26 26,7 87
Sumber : Stasium Meteorologi dan Geofisika Cut Nyak Dhien
Sebagaimana wilayah Indonesia, Kabupaten Aceh Jaya beriklim tropis (hangat dan
lembab) dan di kenal 2 (dua) musim, yaitu musim hujan dengan gejolak gelombanglaut yang biasa terjadi bulan September-Februari dengan jumlah hari hujan terbesar
berkisar antara 120-170 hari, jumlah hujan rata-rata per tahun berkisar antara 2000-
4000 mm.
Musim kemarau yang biasanya berlangsung antara bulan Meret-Agustus dengan
tekanan udara rata-rata berkisar antara 260-330 C pada siang hari dan 230-250 C
malam hari dan kelembaban antara 84-92 %. Kecepatan angin maksimum berkisar
antara 12-15 knot walaupun rata-rata kecepatan angin hanya sebesar 0-4 knot.
Berdasarkan kemiringan dan ketinggian daratan diatas 25 mdpl Kabupaten Aceh Jaya
memiliki daratan yang landai.
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
24/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-24
Tabel 1.10.
Suhu Udara Rata-rata, Tekanan Udara, dan Kelembapan Udara Menurut
Bulan di Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012
No. Bulan Suhu Udara (0C)Tekanan Udara
(atm)
Kelembapan
Udara (%)
1. Januari 26,5 1010,3 86
2. Februari 27,4 1010,2 85
3. Maret 27,0 1010,2 86
4. April 27,4 1009,9 88
5. Mei 27,7 1008,2 86
6. Juni 26,5 1010,0 86
7. Juli 26,4 1009,9 868. Agustus 26,6 1009,9 84
9. September 26,4 1010,0 86
10. Oktober 26,3 1010,0 87
11. November 25,6 1009,0 92
12 Desember 26,2 1008,3 87
Rata-rata 26,7 1009,6 87
Sumber : Stasium Meteorologi dan Geofisika Cut Nyak Dhien
Tabel 1.11
Suhu Udara Minimum dan Maksimum Menurut Bulan di
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012
No. Bulan
Suhu Minimum (0C) Suhu Maksimum (0C)
Rata-rata Terendah Rata-rata Terendah
1. Januari 21,1 20,3 31,2 28,42. Februari 22,1 21,3 31,7 29,2
3. Maret 21,9 21,5 31,5 29,6
4. April 22,4 21,1 31,4 29,0
5. Mei 22,0 20,2 31,9 30,4
6. Juni 21,0 20,4 31,2 28,8
7. Juli 21,7 19,8 31,1 29,2
8. Agustus 20,5 20,0 31,9 30,8
9. September 20,6 20,0 30,9 29,3
10. Oktober 21,3 19,6 31,4 29,0
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
25/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-25
11. November 21,4 20,3 30,0 28,4
12. Desember 21,9 20,9 30,8 29,0
Rata-rata 21,49 20,45 31,25 29,26
Sumber : Stasium Meteorologi dan Geofisika Cut Nyak Dhien
Tabel 1.12.
Rata-rata Penyinaran Matahari Per Hari di
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012
No. Bulan Penyinaran Matahari Per Hari
1. Januari 6,4
2. Februari 7,2
3. Maret 6,4
4. April 5,1
5. Mei 12,5
6. Juni 4,7
7. Juli 5,0
8. Agustus 3,8
9. September 3,5
10. Oktober 3,311. November 2,3
12. Desember 2,3
Rata-rata 5,21
Sumber : Stasium Meteorologi dan Geofisika Cut Nyak Dhien
Tabel 1.13.
Klimatologi Arah Angin dan Kecepatan Angin Menurut Bulan diKabupaten Aceh Jaya Tahun 2012
No. Bulan
Arah dan Kecepatan
Rata-rata
Arah dan Kecepatan
Maksimum
Arah Kecepatan Arah Kecepatan
1. Januari Barat 04 270 15
2. Februari Selatan 03 280 10
3. Maret Selatan 02 210 20
4. April Barat 03 260 17
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
26/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-26
5. Mei Barat 02 210 20
6. Juni Barat 0 330 25
7. Juli Barat 03 340 19
8. Agustus Barat 02 290 249. September Barat 02 260 16
10. Oktober Barat Laut 03 190 13
11. November Selatan 03 200 12
12. Desember Selatan 02 310 18
Sumber : Stasiun Meteorologi dan Geofisika Cut Nyak Dhien
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
27/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW )
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034 1-27
Gambar 1.7: Peta Curah Hujan
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
28/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-28
D. Jenis Tanah
Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Aceh Jaya antara lain :
Regosol, merupakan tanah yang sangat muda dan terdapat diatas endapan
mineral lunak yang dalam dan tidak keras.
Andosol, adalah tanah yang berasal dari abu gunung api, dan umumnya terdapat
di lereng-lereng gunung api.
Latosol, yaitu tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium. Tanah ini
sudah sangat tua, sehingga kesuburannya rendah.
Podsolik merah kuning yang sesuai untuk tanaman perkebunan dan tahunan.
Alluvial yang pada umumnya relatif subur dan sesuai untuk perkembangan
pertanian.
Tabel 1.14
Persebaran Jenis Tanah Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012
No Kecamatan Jenis Tanah Luas (Ha)
1. Jaya
Aluvial; Aluvial 38,94
Aluvial; Aluvial; Aluvial 315,41
Aluvial; Aluvial; Podsolik coklat 1,137,14
Aluvial; Grumosol; Aluvial 2,611,69
Grumosol; Renzina; Litosol; Rock outcrops 1,008,74
Grumosol; Renzina; Podsolik; Litosol; Rock
outcrops
15,859,82
Latosol; Grumosol 13,209,22Podsolik coklat; Podsolik coklat 2,485,72
Podsolik coklat; Podsolik merah kuning 3,336,35
Podsolik coklat; Podsolik merah kuning;
Grumosol
1,886,06
2. Sampoiniet
Aluvial; Aluvial 337,43
Aluvial; Aluvial; Podsolik coklat 1,559,29
Aluvial; Grumosol; Aluvial 1,178,91
Aluvial; Podsolik coklat 356,04
Grumosol; Renzina; Podsolik; Litosol; Rock
outcrops
5,446,48
Organosol; Organosol; Aluvial 2,399,26
Podsolik coklat; Podsolik coklat 2,755,29
Podsolik coklat; Podsolik coklat; Podsolik coklat;
Grumosol
2,455,37
Podsolik coklat; Podsolik merah kuning 6,102,95
Podsolik coklat; Podsolik merah kuning; Regosol 2,452,15
3. Setia Bakti
Aluvial; Aluvial 123,17
Aluvial; Aluvial; Podsolik coklat 3,935,56
Aluvial; Grumosol; Aluvial 2,315,91
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
29/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-29
No Kecamatan Jenis Tanah Luas (Ha)
Grumosol; Renzina; Podsolik; Litosol; Rock
outcrops
2,062,32
Latosol; Grumosol 4,478,62
Organosol; Organosol; Aluvial 1,767,62
Podsolik coklat; Podsolik coklat 101.8
Podsolik coklat; Podsolik coklat; Grumosol 2,930.33
Podsolik coklat; Podsolik coklat; Podsolik coklat 414.23
Podsolik coklat; Podsolik coklat; Podsolik coklat;
Aluvial
602.26
Podsolik coklat; Podsolik merah kuning 22,018.97
4.Krueng
Sabee
Aluvial; Aluvial 736.41
Aluvial; Aluvial; Podsolik coklat 7,155.3 Aluvial; Grumosol; Aluvial 1,298.27
Grumosol; Podsolik coklat; Rock outcrops 2,306.69
Grumosol; Renzina; Podsolik; Litosol; Rock
outcrops
3,392.09
Latosol; Grumosol 64.67
Podsolik coklat; Aluvial; Podsolik merah kuning 476.76
Podsolik coklat; Podsolik coklat 4,263.5
Podsolik coklat; Podsolik coklat; Grumosol 753.95
Podsolik coklat; Podsolik coklat; Podsolik coklat 277.55
Podsolik coklat; Podsolik coklat; Podsolik coklat;
Aluvial
1,514.32
Podsolik coklat; Podsolik merah kuning 47,981.44
5. Panga
Aluvial; Aluvial 530.61
Aluvial; Aluvial; Podsolik coklat 1,846.25
Aluvial; Grumosol; Aluvial 559.56
Aluvial; Podsolik coklat 320.37
Grumosol; Podsolik coklat; Rock outcrops 249.42
Grumosol; Renzina; Litosol; Rock outcrops 3,865.82
Grumosol; Renzina; Podsolik; Litosol; Rockoutcrops
7,506.14
Latosol; Grumosol 3,186.66
Organosol; Organosol; Aluvial 1,692.04
Organsol; Organosol; Aluvial 466.58
Podsolik coklat; Aluvial; Podsolik merah kuning 515.88
Podsolik coklat; Podsolik coklat 5,002.46
6. Teunom
Aluvial; Aluvial 430.03
Aluvial; Aluvial; Podsolik coklat 1,301.23
Aluvial; Grumosol; Aluvial 1,669.75
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
30/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-30
No Kecamatan Jenis Tanah Luas (Ha)
Aluvial; Podsolik coklat 151.99
Grumosol; Renzina; Litosol; Rock outcrops 0
Grumosol; Renzina; Podsolik; Litosol; Rock
outcrops
1,294.25
Latosol; Grumosol 1,362.84
Organosol; Organosol; Aluvial 7,000.60
Organsol; Organosol; Aluvial 1,453.50
7. Pasie Raya
Aluvial; Aluvial; Podsolik coklat 865.61
Aluvial; Grumosol; Aluvial 3,676.81
Andosol; Podsolik merah kuning 905.50
Grumosol; Podsolik coklat; Rock outcrops 2,272.15
Grumosol; Renzina; Litosol; Rock outcrops 1,176.17Grumosol; Renzina; Podsolik; Litosol; Rock
outcrops
5,976.57
Latosol; Grumosol 1,200.72
Organosol; Organosol; Aluvial 280.74
Podsolik coklat; Aluvial; Podsolik merah kuning 1,859.80
Podsolik coklat; Podsolik coklat 3,460.32
Podsolik coklat; Podsolik coklat; Podsolik coklat;
Aluvial
3,403.84
Podsolik coklat; Podsolik merah kuning 707.63
Podsolik merah kuning; Podsolik coklat; Aluvial 1,013.23
8.Darul
Hikmah
Aluvial; Aluvial 171.12
Aluvial; Aluvial; Podsolik coklat 2,450.78
Aluvial; Grumosol; Aluvial 2,221.09
Grumosol; Renzina; Podsolik; Litosol; Rock
outcrops
1,985.26
Latosol; Grumosol 3,751.65
Organosol; Organosol; Aluvial 2,277.28
Podsolik coklat; Grumosol 65.48
Podsolik coklat; Podsolik coklat; Grumosol 89.16Podsolik coklat; Podsolik merah kuning 25,117.64
Podsolik merah kuning; Podsolik coklat; Latosol 1,721.44
9. Indra Jaya
Aluvial; Aluvial 482.73
Aluvial; Aluvial; Aluvial 194.64
Aluvial; Aluvial; Podsolik coklat 12.47
Aluvial; Grumosol; Aluvial 66.66
Aluvial; Grumosol; Regosol 600.26
Grumosol; Renzina; Litosol; Rock outcrops 4.80
Grumosol; Renzina; Podsolik; Litosol; Rock 6,073.56
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
31/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-31
No Kecamatan Jenis Tanah Luas (Ha)
outcrops
Latosol; Grumosol 1,842.70
Podsolik coklat; Podsolik coklat 923.17
Podsolik coklat; Podsolik coklat; Podsolik coklat;
Grumosol
985.72
Podsolik coklat; Podsolik merah kuning 501.52
Podsolik coklat; Podsolik merah kuning; Regosol 5,939.89
Jumlah 387,272.36
Sumber: Bappeda Aceh Jaya dan Bappeda Aceh Tahun 2013
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
32/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW )
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034 1-32
Gambar 1.8: Peta Jenis Tanah
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
33/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-33
E. Hidrologi
Dalam menunjang berbagai kegiatan seperti pertanian, industri rumah tangga dan lain
sebagainya, sumber daya air yang dapat dimanfaatkan antara lain sebagai berikut:
1. Danau.
Danau yang tersedia di Kabupaten Aceh Jaya berpotensi untuk dijadikan
sebagai obyek wisata, danau-danau tersebut antara lain Danau Laot Pineung
Suasa, Danau Laot Bhee dan Danau Paya Laot.
2. Daerah Aliran Sungai (DAS).
Untuk memenuhi kebutuhan akan sumber daya air, perairan terbuka yang
dapat dimanfaatkan yaitu sungai. Untuk lebih jelasnya DAS yang terdapat di
Kabupaten Aceh Jaya dapat dilihat pada tabel 1.15 dan Gambar 1.9.
3. Wilayah Sungai (WS).
Berdasarkan klasifikasi WS yang melewati Kabupaten Aceh Jaya adalah WSTeunom-Lambesoi dan WS Woyla-Batee. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat
pada Tabel 1.16 dan Gambar 1.10.
Tabel 1.15.
Sebaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012
NO NAMA DAS LUAS KETERANGAN
1 Babah Awe 3,139.93
2 Crakmong 6,046.81
3 Pante Kuyun 23,952.60
4 Ligan 30,941.68
5 Krueng No 2,947.16
6 Panga 31,018.55
7 Krueng Sabee 53,715.78
8 Teunom 80,359.54
9 Krueng Tunong 5,766.05
10 Unga 15,746.02
11 Woyla 14,015.26
12 Lambeusoi 53,730.60
13 Rigaih 10,443.54
14 Masen 30,576.67
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
34/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-34
15 Krueng On 24,872.18
JUMLAH 387,272.36
Sumber: Bappeda Provinsi Aceh, Tahun 2013
Dari table 1.16. diatas tersebut terlihat bahwa luasan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang
terdapat di Kabupaten Aceh Jaya yang menduduki luasan tertinggi terdapat di DAS
Teunom dengan luas 80,359.54 Ha dan luasan terendah terdapat di DAS Krueng No
yaitu seluas 2,947.16 dari jumlah luas lahan di wilayah Kabupaten Aceh Jaya.
Tabel 1.16.
Sebaran Wilayah Sungai (WS) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013
No. Kecamatan
Wilayah Sungai
Jumlah
Luas
Persen
(%)Teunom -
Lambeusoi
Woyla -
Batee
1. darul hikmah 40,126.60 40,126.60 10,36
2. indra jaya 29,946.61 29,946.61 7,73
3. jaya 45,091.45 45,091.45 11,64
4. krueng sabee 73,051.18 73,051.18 18,86
5. panga 50,195.20 50,195.19 12,96
6. pasie raya 20,265.47 7,636.47 27,901.95 7,2
7. sampoiniet 45,040.86 45,040.86 11,63
8. setia bakti 47,440.70 47,440.70 12,25
9. teunom 22,099.03 6,378.78 28,477.81 7,36
Jumlah 373,257.10 14,015.26 387,272.36 100.00
Sumber: Bappeda Propinsi Aceh, Tahun 2013
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
35/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW )
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034 1-35
Gambar 1.9: Peta Wilayah sungai
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
36/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW )
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034 1-36
Gambar 1.10: Peta Daerah Aliran Sungai (DAS)
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
37/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-37
1.5. KEPENDUDUKAN
1.5.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Penduduk merupakan modal bagi pembangunan daerah yang dapat diberdayakan
secara tepat guna. Selain itu, penduduk juga dapat menjadi beban bagi pembangunan
jika pemberdayaannya tidak diimbangi oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang
memadai pada daerah tersebut.
Berdasarkan data DISDUKCAPIL Kabupaten Aceh Jaya tahun 2013, penduduk
Kabupaten Aceh Jaya berjumlah 84.928 jiwa yang terdiri dari 43.723 jiwa laki-laki dan
41.205 jiwa perempuan, sedangkan untuk konsentrasi jumlah penduduk di Kabupaten
Aceh Jaya terdapat di Kecamatan Krueng Sabe dengan proporsi terbesar yaitu 15.567
jiwa atau 18,33 % lebih besar dari Kecamatan Jaya yang mencapai 17,31 % atau
14.701 jiwa dan jumlah penduduk terendah terdapat di Kecamatan Pasie Raya,Kecamatan Darul Hikmah dan Kecamatan Indra Jaya yang besarannya tidak lebih 8 %
dari jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Jaya.
Kepadatan penduduk berdasarkan luas wilayah Kabupaten Aceh Jaya yaitu dengan
kepadatan 0.21 jiwa/Ha. Kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Teunom yaitu
sebesar 0.44 jiwa/Ha, sedangkan kepadatan terendah berada di Kecamatan Panga,
Kecamatan Sampoiniet dan Kecamatan Darul Hikmah yang hanya mencapai 0.15
jiwa/Ha. Untuk lebih jelasnya kepadatan penduduk berdasarkan luas wilayah dapat
dilihat pada Tabel 1.17. dan Gambar 1.11.
Tabel 1.17
Kepadatan Penduduk Berdasarkan Luas Kecamatan
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013
No. KecamatanLuas Wilayah Per
Kecamatan (Ha)
Jumlah
Penduduk (Jiwa)
Kepadatan
(Jiwa/Ha)
1. Jaya 45,091.46 14,701 3.07
2. Sampoiniet 45,040.86 7,002 6.43
3. Setia Bakti 47,440.70 7,935 5.98
4. Krueng Sabee 73,051.18 15,567 4.69
5. Panga 50,195.19 7,560 6.64
6. Teunom 28,477.83 12,768 2.23
7. Pasie Raya 27,901.93 6,281 4.44
8. Darul Hikmah 40,126.60 6,270 6.40
9. Indra Jaya 29,946.61 6,844 4.38
Jumlah 387,272.36 84.928 44.26
Sumber : DISDUKCAPIL Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
38/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW )
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034 1-38
Gambar 1.11: Peta Kepadatan Penduduk
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
39/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-39
1.5.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Komposisi penduduk Kabupaten Aceh Jaya menurut jenis kelamin berdasarkan hasil
data DISDUKCAPIL Kabupaten Aceh Jaya tahun 2013 adalah sebesar 43.723 jiwa laki-
laki dan 41.205 jiwa perempuan. Secara keseluruhan jumlah penduduk laki-laki di
Kabupaten Aceh Jaya lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan
seperti tampak dari rasio jenis kelamin.
Tabel 1.18.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013
No.
Kecamatan PendudukRasio
JenisKelaminLaki-laki Perempuan Jumlah
1. Jaya 7,605 7,096 14,701 107.17
2. Indra Jaya 3,649 3,195 6,844 114.21
3. Sampoiniet 3,638 3,364 7,002 108.15
4. Darul Hikmah 3,251 3,019 6,270 107.68
5. Setia Bakti 4,086 3,849 7,935 106.16
6. Krueng Sabee 8,012 7,555 15,567 106.05
7. Panga 3,848 3,712 7,560 103.66
8. Pasie Raya 3,124 3,157 6,281 98.95
9. Teunom 6,510 6,258 12,768 104.03
Jumlah 43,723 41,205 84,928 106.11
Sumber : DISDUKCAPIL Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013
1.5.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Umur
Komposisi penduduk Kabupaten Aceh Jaya tahun 2013 menurut kelompok umur
didominasi oleh kelompok usia anak-anak sampai usia dewasa (0 - 24 tahun) sebesar
38.965 jiwa, atau tercatat 45.83 persen, kelompok umur 25 – 59 tahun sebesar
26.892 jiwa, atau tercatat 47.79 persen, dan lanjut usia yaitu umur 60 tahun keatas
sebesar 5.423 jiwa, atau tercatat 6.39 persen. Kecilnya proporsi usia lanjut
menunjukkan rendahnya angka harapan hidup.
Untuk lebih jelasnya mengenai penduduk kabupaten Aceh Jaya berdasarkan struktur
umur dapat dilihat pada Tabel 1.19.
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
40/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-40
Tabel 1.19.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Umur
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013
Kelompok Umur Laki-lakiPerempua
n Jumlah
Persen
(%)
0 - 4 3,943 3,631 7,574 8.92
5 - 9 4,708 4,673 9,381 11.05
10 - 14 3,714 3,548 7,262 8.55
15 - 19 3,802 3,411 7,213 8.49
20 - 24 3,802 3,687 7,489 8.82
25 - 29 4,294 4,605 8,899 10.48
30 - 34 4,172 4,043 8,215 9.67
35 - 39 3,487 3,285 6,772 7.97
40 - 44 3,226 2,661 5,887 6.93
45 - 49 2,436 2,070 4,506 5.31
50 - 54 1,963 1,695 3,658 4.31
55 - 59 1,430 1,219 2,649 3.12
60 - 64 1,084 909 1,993 2.35
65 - 69 712 683 1,395 1.64
70 - 74 506 518 1,024 1.21
75+ 444 567 1,011 1.19
Jumlah 43,723 41,205 84,928 100.00
Sumber : DISDUKCAPIL Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013
1.5.4. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk Aceh jaya berdasarkan data DISDUKCAPIL Kabupaten Aceh
Jaya tahun 2013 mengalami pertambahan dan penurunan dari tahun 1995 hingga
tahun 2013. Penurunan pertumbuhan penduduk yang sangat besar terdapat padatahun 2004 hingga mencapai – 31,18%, hal ini disebabkan oleh adanya bencana alam
yang menimpa Kabupaten Aceh Jaya bahkan hampir seluruh Kabupaten/Kota yang ada
di Provinsi Aceh mengalami hal tersebut. Lihat Tabel 1.20. di bawah ini.
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
41/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-41
Tabel 1.20.
Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2013
No. TahunPenduduk
PertumbuhanLaki-laki Perempuan Jumlah
1. 1995 41.245 40.552 81.797 2,07
2. 1996 41.893 40.672 82.565 0,94
3. 1997 45.372 45.773 91.145 10,39
4. 1998 45.693 46.097 91.790 0,71
5. 1999 44.997 45.394 90.391 (1,52)
6. 2000 43.110 43.491 86.601 (4,19)
7. 2001 43.051 43.431 86.482 (0,14)
8. 2002 41.358 46.878 88.236 2,03
9. 2003 46.447 47.416 93.863 6,38
10. 2004 33.088 31.505 64.593 (31,18)
11. 2005 31.515 29.145 60.660 (6,09)
12. 2006 31.758 29.260 61.018 0,59
13. 2007 36.749 33.924 70.673 15,82
14. 2008 40.029 36.568 76.597 8,38
15. 2009 41.196 39.858 81.054 5,82
16. 2010 41,439 38,953 80,392 (662)
17. 2011 42,725 40,202 82,927 2,535
18 2012 42,988 40,456 83,444 51719. 2013 43,723 41,205 84,928 1,484
Sumber : Kabupaten Aceh Jaya dalam Angka dan DISDUKCAPIL, Tahun 2013
1.5.5. Proyeksi Penduduk
Sesuai dengan Rencana dalam Penyususnan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabuapten Aceh Jaya yaitu dalam rentang waktu tahun 2014 hingga tahun 2034 atau
20 tahun mendatang. Berdasarkan Tabel diatas pertumbuhan penduduk tahun 2013
yaitu sebesar 1.78 %. Hasil proyeksi menunjukan bahwa di akhir rencana yaitu tahun
2034 jumlah penduduk Kabupaten Aceh Jaya mencapai 147.877 jiwa atau mengalami
pertambahan penduduk sebanyak 74.12 persen dari penduduk tahun 2013. Untuk
lebih jelasnya mengenai proyeksi dan kepadatan penduduk hingga akhir tahun
perencanaan dapat dilihat pada Tabel 1.21 dan Tabel 1.22.
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
42/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW )
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034 1-42
Tabel 1. 21.
Proyeksi Penduduk Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014-2034
No. Tahun
Rencana
Proyeksi Penduduk Per Kecamatan
Jumlah
Jaya SampoinetSetia
Bakti
Krueng
SabePanga Teunom Pasie Raya
Darul
Hikmah
Indra
Jaya
1. 2013 14,701 7,002 7,935 15,567 7,560 12,768 6,281 6,270 6,844 84,928
2. 2014 14,947 7,149 8,065 15,952 7,785 12,962 6,388 6,333 7,033 86,614
3. 2015 15,177 7,316 8,182 16,395 8,045 13,163 6,511 6,410 7,153 88,353
4. 2016 15,492 7,533 8,374 16,884 8,379 13,496 6,682 6,552 7,438 90,829
5. 2017 15,889 7,824 8,626 17,544 8,731 13,989 6,864 6,742 7,757 93,964
6. 2022 17,532 9,039 9,668 20,586 10,410 15,855 7,518 7,427 9,195 107,229
7. 2027 19,637 10,695 11,134 24,647 12,600 18,498 8,266 8,321 11,039 124,838
8. 2034 22,237 12,967 13,056 29,996 15,429 21,994 9,119 9,488 13,431 147,717
Sumber : Hasil Analisis Disdukcapil, Tahun 2013
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
43/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW )
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034 1-43
Tabel 1.22.
Proyeksi Kepadatan Penduduk Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014-2034
No
.
Tahun
Rencana
Proyeksi Kepadatan Penduduk Per Kecamatan (jiwa/Ha)Rata
Rata
(jiwa/Ha
)Jaya
Sampoine
t
Setia
Bakti
Krueng
SabePanga
Teuno
m
Pasie
Raya
Darul
Hikma
h
Indra
Jaya
1. 2013 3.07 6.43 5.98 4.69 6.64 2.23 4.44 6.40 4.38 4.92
2. 2014 3.02 6.30 5.88 4.58 6.45 2.20 4.37 4.41 4.26 4.61
3. 2015 2.97 6.16 5.80 4.46 6.24 2.16 4.29 4.35 4.19 4.51
4. 2016 2.91 5.98 5.67 4.33 5.99 2.11 4.18 4.26 4.03 4.38
5. 2017 2.84 5.76 5.50 4.16 5.75 2.04 4.06 4.14 3.86 4.23
6. 2022 2.57 4.98 4.91 3.55 4.82 1.80 3.71 3.76 3.26 3.71
7. 2027 2.30 4.21 4.26 2.96 3.98 1.54 3.38 3.35 2.71 3.19
8. 2034 2.03 3.48 3.63 2.44 3.25 1.29 3.06 2.94 2.23 2.71
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2013
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
44/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-44
1.6. PENGGUNAAN LAHAN
1.6.1. Penggunaan Lahan Eksisting
Berdasarkan data dari Bappeda Provinsi Aceh pengggunaan lahan di Kabupaten Aceh
Jaya pada tahun 2012 masih di dominasi oleh hutan lindung yang luasannya mencapai
165,871.42 Ha atau sebesar 42.82 persen, pertanian lahan kering dengan luas
72,101.98 Ha atau 18.57 persen, hutan produksi sebesar 14,103.16 Ha atau 3.64
persen, hutan produksi terbatas sebesar 71,920.90 Ha atau 18.57 Sedangkan sisanya
untuk Area peruntukan lainnya.
Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan lahan eksisting di Kabupaten Aceh Jaya
pada tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 1.23. dan Tabel 1.24.
Tabel 1.23.Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012
No. Jenis Penggunaan Luas (Ha) Persen (%)
1 danau 57.59 0.01
2 hutan lindung 165,871.42 42.82
3 hutan produksi 14,103.16 3.64
4 hutan produksi terbatas 7,1920.9 18.57
5 perkebunan 16,611.17 4.31
6 perkebunan rakyat 16,433.28 4.25
7 permukiman 3,804.27 0.99
8 pertanian lahan kering 72,101.98 18.62
9 peternakan 1,256.21 0.32
10 sawah 4,198.01 1.08
11 sungai 1,731.49 0.45
12tambak 4,770.54 1.24
13 transmigrasi 14,358.4 3.7
14 wilayah pertambangan 53.89 0.01
Jumlah 387,272.36 100.00
Sumber : Bappeda Aceh Jaya dan Bappeda Aceh Tahun 2012
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
45/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-45
Tabel 1.24.
Penggunaan Lahan Per Kecamatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012
No. Kecamatan Jenis Penggunaan Luas (Ha) Persen(%)
1 Jaya hutan lindung 21,690.24 5.6
hutan produksi 2,068.95 0.53
hutan produksi terbatas 10,385.39 2.68
perkebunan 834.43 0.22
perkebunan rakyat 618.24 0.16
permukiman 375.62 0.1
pertanian lahan kering 7,141.27 1.84
peternakan 118.76 0.03
sawah 1,075.76 0.28
sungai 242.48 0.06
tambak 183.19 0.05
transmigrasi 357.11 0.09
2. Sampoiniet hutan lindung 24,138.93 6.23
hutan produksi terbatas 3,107.65 0.8
perkebunan 4,165.17 1.08
perkebunan rakyat 498.55 0.13
permukiman 445.44 0.12
pertanian lahan kering 9,252.47 2.39
peternakan 316.83 0.08
sawah 274.06 0.07
sungai 188.09 0.05
tambak 1,033.28 0.27
transmigrasi 1,620.39 0.42
3. Setia Bakti danau 3.67 0.0
hutan lindung 13,343.59 3.45
hutan produksi 2,604.76 0.67
hutan produksi terbatas 10,586.01 2.73
perkebunan 3,087.81 0.8
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
46/87
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
47/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-47
No. Kecamatan Jenis Penggunaan Luas (Ha)Persen
(%)
transmigrasi 1,449.77 0.37
wilayah pertambangan 3.33 0
6. Teunom danau 41.82 0.01
hutan lindung 3,214.24 0.83
hutan produksi terbatas 1,077.59 0.28
perkebunan 2.91 0
perkebunan rakyat 7,890.45 2.04
permukiman 507.99 0.13
pertanian lahan kering 7,538.05 1.95
peternakan 47.06 0.01sawah 557.88 0.14
sungai 314.83 0.08
tambak 996.52 0.26
transmigrasi 6,288.49 1.62
7. Pasie Raya hutan lindung 18,718.52 4.83
hutan produksi terbatas 21.71 0.01
perkebunan 28.24 0.01
perkebunan rakyat 2,345.69 0.61
permukiman 303.1 0.08
pertanian lahan kering 5,100.46 1.32
sawah 297.07 0.08
sungai 425.02 0.11
tambak 8.62 0
transmigrasi 653.49 0.17
8. Darul
Hikmah
hutan lindung 22,350.41 5.77
hutan produksi terbatas 6,862.44 1.77
perkebunan 2,425.4 0.63
perkebunan rakyat 432.78 0.11
permukiman 314.81 0.08
pertanian lahan kering 5,571.96 1.44
sawah 467.93 0.12
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
48/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-48
No. Kecamatan Jenis Penggunaan Luas (Ha)Persen
(%)
sungai 127.45 0.03
tambak 105.77 0.03
transmigrasi 1,467.63 0.38
9. Indra Jaya hutan lindung 13,571.84 3.5
hutan produksi 5,646.53 1.46
hutan produksi terbatas 2,200.79 0.57
perkebunan 1971.5 0.51
perkebunan rakyat 225.19 0.06
permukiman 192.43 0.05
pertanian lahan kering 5,636.48 1.46
sawah 276.71 0.07
sungai 136.8 0.04
tambak 88.33 0.02
Jumlah 387,272.36 100.00
Sumber : TIMDU dan Bappeda Propinsi Aceh, Tahun 2012
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
49/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW )
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034 1-49
Gambar 1.12: Peta Penggunaan Lahan Eksisting
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
50/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-50
1.6.2. Kawasan Hutan
Untuk mendapatkan kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan di
Kabupaten Aceh Jaya terkait dengan kehutanan, maka penyelenggaraan kehutanan
dilakukan oleh pemerintah dengan mempertimbangkan dan memperhatikan hak
masyarakat hukum adat yang ada pada masing-masing wilayah. Walaupun
penyelenggaraan berada ditangan pemerintah tetapi masyarakat dapat menggunakan
kawasan hutan untuk fungsi-fungsi lain sepanjang tidak bertentangan dengan
Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan.
Kawasan hutan berdasarkan data dari Bappeda Propinsi Aceh hasil Kesepakatan
Kabupaten dan Kota meliputi Kawasan Hutan Lindung, Kawasan Hutan Produksi,
Kawasan Hutan Produksi Terbatas dan Area Penggunaan Lain.
Berdasarkan data tersebut Kabupaten Aceh Jaya memiliki kawasan hutan lindung yang
luasannya mencapai 42,82 persen, Kawasan Hutan Produksi Terbatas 18.57 persen,
Kawasan Hutan Produksi seluas 3.64 persen dari luas wilayah Kabupaten Aceh Jaya.
Sedangkan luasan Area Penggunaan Lain yang dapat di kembangkan untuk rencana
pola ruang seluas 34.97 persen. Untuk lebih jelasnya kawasan hutan berdasarkan hasil
kesepakatan kabupaten dan kota seluruh Aceh dapat dilihat pada Tabel 1.25. dan
Tabel 1.26.
Tabel 1.25.
Kawasan Hutan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012
No. Jenis Penggunaan Luas (Ha) Persen (%)
1. Hutan Lindung 165,871.42 42,82
2. Hutan Produksi 14,103.16 3,64
3. Hutan Produksi Terbatas 71,920.90 18,57
4. Area Penggunaan Lain 251,895.48 34.97
JUMLAH 387,272.36 100.00
Sumber : TIMDU dan Bappeda Aceh Jaya dan Hasil Perhitungan Peta, Tahun 2012
Tabel 1.26.
Kawasan Hutan Per Kecamatan Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2012
No. Kecamatan Jenis Penggunaan Luas (Ha)Persen
(%)
1. Jaya hutan lindung 21,690.24 5.6
hutan produksi 2,068.95 0.53
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
51/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-51
No. Kecamatan Jenis Penggunaan Luas (Ha)Persen
(%)
hutan produksi terbatas 10,385.39 2.68
Area Penggunaan Lain 10,946.88 91.19
2. Sampoiniet hutan lindung 24138.93 6.23
hutan produksi terbatas 3107.65 0.8
Area Penggunaan Lain 17,794.29 92.97
3. Setia Bakti hutan lindung 13343.59 3.45
hutan produksi 2604.76 0.67
hutan produksi terbatas 10586 2.73
Area Penggunaan Lain 20,906.35 93.15
4.
Krueng
Sabee
hutan lindung 37694.49 9.73
hutan produksi 2696.3 0.7
hutan produksi terbatas 17356.85 4.48
Area Penggunaan Lain 15,303.54 85.09
5. Panga hutan lindung 11149.16 2.88
hutan produksi 1086.62 0.28
hutan produksi terbatas 20322.48 5.25
area penggunaan lain 17,636.93 91.59
6. Teunom hutan lindung 3214.24 0.83
hutan produksi terbatas 1077.59 0.28
area penggunaan lain 24,186,00 98.89
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
52/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-52
No. Kecamatan Jenis Penggunaan Luas (Ha)Persen
(%)
7. Pasie Raya Hutan Lindung 18,718.52 4.83
Hutan Produksi Terbatas 21,70 0.01
Area Penggunaan Lain 9,161.71 95.16
8.Darul
Hikmah Hutan Lindung 22,350.40 5.77
Hutan Produksi Terbatas 6,862.43 1.77
Area Penggunaan Lain 10,913.77 7.46
9. Indra Jaya Hutan Lindung 13,571.83 3.50
Hutan Produksi 5,646.53 1.46
Area Penggunaan Lain 10,728.25 4.96
Jumlah 387,272.36 100
Sumber : TIMDU dan Bappeda Aceh Jaya dan Hasil Perhitungan Peta, Tahun 2012
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
53/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW )
Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034 1-53
Gambar 1.13: Peta Kawasan Hutan
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
54/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-54
1.7. POTENSI RAWAN BENCANA
1.7.1. Rawan Erosi
Kawasan rawan erosi Kabupaten Aceh Jaya, meliputi:
1. Kecamatan Jaya terdiri dari Sabet, Sango, Pante Cermin, Lam Asan, Nusa,
Rumpet, Darat, Gle Jong, Meutara, Lamme, Leupe, Alue Rayeuk, Pasar Lamno,
Meunasah Weh, Bak Paoh, Pante Keutapang, Cot Dulang, Babah Krueng, Krueng
Tunong, Ujong Seudheun, Jambo Masi, Sapek dan Meudheun.
2. Kecamatan Indra Jaya terdiri dari Keude Unga, Kareung Ateuh, Mendang Ghon
Babah Dua, Alue Mie, Mukhan, Meunasah Rayeuk, Meunasah Teungoh, Meunasah
Tutong,Teumareum, Kuala, Janguet, Ujong Muloh, Kareung Ateuh dan
Ceunamprong.
3. Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Ie Jeureungeh, Ligan, Lamteugoh, ,
Cot Langsat, Jeumpheuk, Babah Nipah, Kuala Ligan, Lhok Kruet, Seumantok,Ranto Sabon, Krueng No dan Kuala Bakong.
4. Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Teupin Asan, Masen, Babah Dua, Gp. Baro L,
Panton Krueng, Krueng Tho, Ujong Rimba Arongan, Blang Dalam, Gunong Cut,
Alue Gajah dan Patek.
5. Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Sawang, Sapek, Pante Kuyun, Gle
Subak, Lhok Geulumpang, Gunong Meunasah, Lhok Timon, Gampong Baro dan
Lhok Buya.
6. Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Keutapang, Padang Datar, Datar
Luas, Paya Seumantok, Mon Mata, Buntha, Rantau Panyang, Panggong dan Keude
Krueng Sabee.7. Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Keude Panga, Kuta Tuha, Ladang Baro
Tuwi Kareung, Gampong Harapan, Tuwi Kayee, Alue Abet, Gunong Mantok,
Gunong Buloh, Gunong Meulinteung, Babah Cupan, Panton Krueng, Gle Putoh,
Alue Pande dan Batee Meutudong.
8. Kecamatan Pasie Raya terdiri dari Gampong Pasie Teubee, Alue Krueng, Pulo
Tinggi, Krueng Beukah, Timpleung, Tuwi Kareung, Tuwi Priya, Alue Jang, Sarah
Raya, Ceuraceu, Bintah dan Alue Punti.
9. Kecamatan Teunom terdiri dari Gampong Panton, Alue Ambang, Gampong Baroh,
Pasie Tulak Bala, Rambong Payong, Teupin Ara, Pasie Pawang, Pasie Geulima,
Blang Baro, Padang Kleng, Pasi Timon dan Paya Baro.
1.7.2. Rawan Banjir
Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan oleh air. Peristiwa banjir timbul jika air
menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya disebabkan oleh air
sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi
Banjir bandang adalah banjir di daerah permukaan rendah yang terjadi akibat hujan
yang turun terus menerus dan muncul secara tiba-tiba. Banjir bandang terjadi saat
penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat
hingga tidak dapat diserap lagi. Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
55/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-55
dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah.
Penyebab banjir adalah:
1. Banyaknya daerah resapan yang berubah fungsi menjadi bangunan.
2. Saluran air yang tidak berfungsi optimal.
3. Air laut ketika terjadi pasang.
4. Tanah kurang dapat menahan air.
5. Penggundulan hutan.
Bencana banjir di Kabupaten Aceh Jaya selain dapat menyebabkan kerusakan
infrastruktur dan menyebabkan kerugian material, namun juga telah menelan korban
jiwa. Banjir terutama terjadi di daerah hilir sungai yang merupakan akibat dari
berkurangnya daerah resapan dan rusaknya fungsi lindung di daerah hulu. Banjir dapat
terjadi selama atau setelah hujan lebat. Air hujan yang masuk ke dalam sungai,
apabila melebihi daya tampung sungai, maka air akan meluap dan mengalir ke tempat-
tempat yang rendah. Aktivitas manusia sering pula menimbulkan banjir sepertimembuang sampah ke sungai, mendirikan perumahan pada bantaran sungai,
penebangan pohon secara liar dan pembangunan perumahan di daerah resapan air.
Penanganan banjir secara teknis yaitu:
1. Penanganan daerah rawan banjir dengan menaikkan dasar bangunan dan
menaikkan elevasi permukaan tanah.
2. Penanganan Daerah Pengaliran Sungai (DPS), yaitu: Mengurangi debit banjir,
seperti dengan membangun waduk dan bendungan di daerah hulu dan sumur
resapan.
3.
Melayani debit banjir, seperti dengan melakukan normalisasi alur sungai,membangun tanggul dan dinding penahan banjir, saluran by pass (sudetan), dan
sistem polder dan pompa.Mengendalikan erosi dan sedimen, seperti melakukan:
terracing, penanaman pohon secara segaris, pembuatan saluran di lereng,
pembangunan dam penahan (check dam ), dinding penahan tebing (Streambank
protection) dan pembangunan jetty di muara.
4. Persiapan menghadapi banjir, seperti melakukan pembuatan peta banjir, sistem
peringatan dini untuk banjir dan siaga terhadap terjadinya banjir. Daerah rawan
bencana banjir di Kabupaten Aceh Jaya antara lain:
a. Kecamatan Jaya terdiri dari Gampong Sabet, Sango, Mareu, Lam Asan, Alue
Rayek, Sapek, Meudheun, Lambaroh, Pasar Lamno, Meunasah Weh, BakPaoh, Pante Keutapang, Babah Krueng, Cot Dulang, Lam Durian, Meutara,
Pante Cermin dan Lhuet.
b. Kecamatan Indra Jaya terdiri dari Gampong Janguet, Meunasah Rayeuk,
Mukhan, Meunasah Teungoh, Meunasah Tutong, Babah Dua, Alue Mie,
Teumareum, Kuala, Meudang Ghon, Kareung Ateuh, Keude Unga, Ujong
Muloh dan Ceunamprong.
c. Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Alue Gro, Meunasah Kulam,
Kuala Ligan, Babah Nipah, Cot Langsat, Blang Monlung, Ligan, Seumantok,
Ie Jeureungeh, Ranto Sabon, Cot Punti, Crak Mong, Krueng No, Mata Ie,
Krueng Ayon, Kuala Bakong, dan Jeumpheuk.
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
56/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-56
d. Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Gampong Reuntang, Cot Pange,
Arongan, Paya Santeut, Krueng Tho, Panton Krueng, Alue Gajah, Sayeung,
Gunong Cut, Ujong Rimba, Lam Teungoh, Gampong Baro Lam Teungoh,
Babah Dua, Masen, Patek, dan Teupin Asan.
e.
Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Padang, Gunong Meunasah,
Sapek, Pante Kuyun, Glee Seubak, Gampong Baroh, Lhok Bot, Sawang dan
Paya Laot.
f. Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Keudee Krueng Sabee,
Datar Luas, Ranto Payang, Buntha, Panggong, Curek, Alue Tho, Mon Mata
dan Paya Seumantok.
g. Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Kuta Tuha, Tuwi Kareung, Ladang
Baro, Panton Krueng, Glee Putoh, Alue Pande, Batee Meutudong, Gampong
Harapan, Gunong Buloh, Tuwi Eumpeuk, Alue Abet, Gunong Mantok, Alue
Raya, Alue Teungoh, Babah Ceupan, Tuwi Kayee, Keudee Panga, dan Panton
Kabu.
h. Kecamatan Teunom terdiri dari Gampong Keudee Teunom, Alue Ambang,
Panton, Pasi Tulak Bala, Gampong Baro, Pasi Pawang, Paya Baro, Rambong
Payong, Teupin Ara, Pasi Geulima, Padang Kleng, Blang Baro, Tanoh Anoe,
Tanoh Manyang, Seumira, Kubu dan Alue Meuraxa.
i. Kecamatan Pasie Raya merupakan daerah kawasan banjir yang meliputi
seluruh Gampong.
1.7.3. Rawan Abrasi
Kawasan rawan abrasi Kabupaten Aceh Jaya, meliputi:
a. Kecamatan Jaya terdiri dari Gampong Darat, Babah Ie dan Ujong Sudheun.
b. Kecamatan Indra Jaya terdiri dari Gampong Ujong Muloh, Ceunamprong dan
Keudee Unga.
c. Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Crak Mong dan Lhok Kruet.
d. Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Lhok Timon dan Lhok Geulumpang.
e. Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Blang, Keudee Krueng Sabee,
Dusun Kuala Meurisi dan Panton Makmur.
f. Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Keudee Panga dan Kuta Tuha.
g.
Kecamatan Teunom terdiri dari Gampong Alue Ambang.
1.7.4. Rawan Tsunami
Zona tingkat kerawanan tinggi rawan tsunami wilayah Kabupaten Aceh Jaya terdapat
diseluruh pesisir pantai Aceh Jaya seperti beberapa waktu yang lalu pada tanggal 4
Desember 2004 telah terjadi gempa bumi dengan 8.9 Skala Richter yang diikuti oleh
gelombang tsunami dengan merenggut jiwa manusia yang cukup besar telah terjadi di
daerah pesisir pantai Aceh Jaya. Sehubungan dengan hal tersebut untuk kawasan yang
rawan menghadapi bahaya tsunami perlu disiapkan beberapa konsep sebagai berikut:
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
57/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-57
1. Lokasi permukiman tidak dibangun pada pantai yang relatif datar dan sejajar
dengan permukaan air laut.
2. Pada pantai-pantai sebagaimana tersebut diatas harus disiapkan bangunan
pemecah gelombang dan penahan pasir.
3.
Adanya peralatan yang dapat memberikan peringatan dini.
4. Dirancang sistem jaringan jalan yang sangat memudahkan evakuasi orang dan
barang bila terjadi tsunami.
Adapun kawasan rawan tsunami kabupaten Aceh jaya, meliputi:
a. Kecamatan Jaya terdiri dari Gampong Babah Ie, Meudheun, Sapek, Jambo Masi,
Krueng Tunong, UJong Sudheun, Gampong Baro, Panton Makmur, Gle Jong,
Darat, Rumpet, Nusa, Lhuet, Lambaroh dan Lamtui.
b. Kecamatan Indra Jaya terdiri dari Gampong Janguet, Ujong Muloh, Meunasah
Rayek, Mukhan, Meunasah Tutong, Meunasah Teungoh, Babah Dua, Alue Mie,
Teumareum, Kuala, Meudang Ghon, Kareung Ateuh, Keudee Unga, dan
Ceunamprong.
c. Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Krueng No, Pulo Raya, Meunasah
Kulam, Crak Mong, Blang Monlung, Lhok Kruet, Kuala Ligan, Babah Nipah,
Jeumpheuk, Cot Langsat, dan Kuala Bakong.
d. Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Gampong Baro Patek, Blang Dalam dan
Patek.
e. Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Lhok Geulumpang, Padang, Lhok
Timon, Gampong Baro, Lhok Buya, Lhok Bot dan Sawang.
f.
Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Sentosa, Bahagia, Dayah Baro,Gampong Blang, Keutapang, Datar Luas, Paya Seumantok, Panton Makmur,
Keudee Kreung Sabee, Kabong, Padang Datar dan Mon Mata.
g. Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Alue Piet, Kuta Tuha, Ladang Baro,
Keudee Panga, Tuwi Kareung, Gampong Harapan dan Alue Pande.
h. Kecamatan Teunom terdiri dari Gampong Alue Ambang, Padang Kleng, Panton,
Pasi Tulak Bala, Gampong Baro, Tanoh Manyang, Batee Roo, Seuneubok Padang,
Paya Baro, Cot Trap, Lueng Gayo, Rambong Payong, Blang Baro, Tanoh Anoe dan
Keudee Teunom.
1.7.5.
Rawan Gempa BumiGempa bumi merupakan peristiwa pelepasan energi dalam bentuk gelombang.
Komponen merusak gempa bumi dapat berbentuk getaran dan amblesan. Tingkat daya
rusak gempa bumi tergantung dari intensitas gempa bumi, lama kejadian, jarak pusat
gempa, kondisi geologi setempat, serta kondisi bangunan setempat. Gempa bumi
dipicu oleh aktivitas tektonik dan vulkanik. Gempa yang diakibatkan oleh tektonik
adalah proses terjadinya tumbukan antar lempeng baik Benua dengan samudera,
samudera dengan samudera ataupun benua dengan benua yang mengakibatkan
terjadinya sesar atau patahan, sedangkan gempa yang diakibatkan oleh vulkanik
berupa aktivitas gunung api. Selain itu pemicu terjadinya gempa berupa tanah longsor
atau pergerakan morfologi secara local, dan ledakan nuklir.
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
58/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-58
Gempa Bumi adalah akibat dari lepasnya energi secara tiba-tiba dalam kerak bumi
yang menimbulkan gelombang seismik. Gempa Bumi dicatat dengan seismograf.
Intensitas atau getarannya diukur dengan skala MMI (Modified Mercalli Intensity).
Besarnya gelombang dari suatu Gempa Bumi secara konvensional dilaporkan yang
paling sering dicatat menggunakan Skala Richter. Adapun kawasan gempa bumi
Kabupaten Aceh jaya yaitu meliputi seluruh wilayah Kabupaten Aceh jaya.
1.7.6. Rawan Angin Puting Beliung
Angin puting beliung ditandai oleh angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 60
km/jam. Durasi puting beliung biasanya adalah 5 hingga 10 menit. Dampak puting
beliung terasa di wilayah yang kecil akibat tekanan udara negatif yang tiba-tiba dan
ekstrim di kawasan tersebut. Awan Cumulonimbus (Cb) menjadi gejala atmosferik
utama kejadian puting beliung. Meskipun kejadian puting beliung sering ditemui di
wilayah Aceh, hingga saat ini masih sulit diprediksi lokasi dan waktu kejadian bencanaputing beliung. Namun demikian beberapa gejala alam yang sering menyertai bencana
puting beliung adalah udara terasa panas dan gerah, terlihat adanya pertumbuhan
awan putih bergerombol yang berlapis-lapis (Cumulonimbus), awan berubah warna
dari putih menjadi hitam, dan angin yang bertiup kencang secara tiba-tiba. Karakter
penting bencana puting beliung adalah pusarannya berbentuk mirip belalai gajah,
terjadi tiba-tiba dan biasanya terjadi di daerah dataran rendah. Waktu terjadinya
puting beliung ini sebagian besar terjadi di malam hari. Puting beliung terjadi di Aceh
hampir merata di berbagai daerah.
Puting Beliung adalah angin kencang dan berbahaya yang bergerak melingkar hingga
menyentuh permukaan bumi dan awan cumulonimbus atau, dalam sedikit kasus, awan
cumulus. Puting Beliung datang dengan berbagai bentuk dan ukuran, tetapi secara
tipikal berbentuk gumpalan corong yang ujungnya menyentuh permukaan bumi dan
sering disertai dengan puing-puing dan debu. Kebanyakan Puting Beliung
berkecepatan suatu kawasan sejauh beberapa beberapa kilometer dan akhirnya
menghilang. Yang paling ekstrim dapat mencapai kecepatan di atas 480 km/jam,
Angin Puting Beliung terbentang lebih dari 1,6 km dan menyentuh permukaan bumi
lebih dari 100 km.
Kawasan rawan angin puting beliung Kabupaten Aceh Jaya, meliputi:
6.
Kecamatan Jaya terdapat di Gampong Sabet, Sango, Meudhen, Babah Ie, UjongSudhen, Krueng Tunong, Lamtui, Cot Dulang, Gle Jong dan Putue.
7. Kecamatan Indra Jaya terdapat di Gampong Janguet dan Kuala.
8. Kecamatan Sampoiniet terdiri dari Gampong Pulo Raya, Meunasah Kulam, Lhok
Kruet dan Blang Mon Lueng.
9. Kecamatan Darul Hikmah terdiri dari Gampong Baro Patek, Blang Dalam dan
Pajar.
10. Kecamatan Setia Bakti terdiri dari Gampong Lhok Geulumpang, Lhok Timon,
Gampong Baro Sayeung, Gampong Baroh dan Sawang.
11. Kecamatan Krueng Sabee terdiri dari Gampong Sentosa, Dayah Baro, Gampong
Blang, Keutapang, Panton Makmur, Kabong, Padang Datar dan Mon Mata.
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
59/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-59
12. Kecamatan Panga terdiri dari Gampong Alue Piet, Kuta Tuha, Keudee Panga,
Ladang Baro, Gampong Harapan, Tuwi Kayee, Alue Abet dan Tuwi Kareung.
13. Kecamatan Teunom terdiri dari Gampong Cot Trap, Paya Baro, Padang Kleng,
Alue Ambang, Panton, Keudee Teunom, Tanoh Mayang, Bate Roo, Seuneubok
Padang dan Lueng Gayo.
1.7.7. Rawan Kebakaran Lahan dan Hutan
Kawasan rawan kebakaran lahan dan hutan Kabupaten Aceh jaya, Meliputi:
a. Kecamatan Jaya meliputi Gampong Bak Paoh, Lamdurian, Putue, Pante Cermin,
Sabet, Mareu, Meudheun, Sango, Lam Asan, Lhuet, Glee Putoh, Babah Ie, Sapek
dan Lambaroh.
b. Kecamatan Indra Jaya meliputi Gampong Ceunamprong, Keudee Unga, Kareung
Ateuh, Meudang Ghon, Kuala, Teumareum dan Mukhan.
c.
Kecamatan Sampoiniet meliputi Gampong Meunasah Kulam, Ranto Sabon, Ligan,Ie Jeureungeh, Cot Punti, Lhok Kruet, Kuala Ligan, Babah Nipah, Mata Ie,
Jeumpheuk dan Krueng No.
d. Kecamatan Darul Hikmah meliputi Gampong Blang Dalam, Pajar, Paya Santeut,
Cot Pange, Ujong Rimba, Gunong Cut, Sayeung, Alue Gajah, Gampong Baro L,
Babah Dua, Arongan, Masen dan Teupin Asan.
e. Kecamatan Setia Bakti meliputi Gampong Gunong Meunasah, Paya Laot,
Gampong Baroh, Sapek dan Pante Kuyun.
f. Kecamatan Krueng Sabee meliputi Gampong Panggong, Curek, Alue Tho, Paya
Seumantok, Panton Makmur, Keutapang, Padang Datar dan Mon Mata.
g.
Kecamatan Panga meliputi seluruh Gampong dalam Kecamatan Panga.
h. Kecamatan Pasie Raya meliputi seluruh Gampong dalam Kecamatan Pasie Raya.
i. Kecamatan Teunom meliputi gampong Cot Trab, Lhueng Gayo, Seuneubok
Padang, Bate Roo, Tanoh Manyang, Seumira, Alue Meuraxa, Kubu, Pasie Timon,
Teupin Ara, Tanoh Anoe dan Blang Baro.
1.7.8. Rawan Gajah
Kawasan rawan gajah Kabupaten Aceh jaya, meliputi:
1. Kecamatan Jaya meliputi Gampong Sabet dan Bak Paoh.
2.
Kecamatan Indra Jaya meliputi Gampong Meudang Ghon dan Babah Awe.
3. Kecamatan Sampoiniet meliputi Gampong Krueng No, Alue Gro, Blang Mon Lueng,
Ranto sabon, Ie Jeureungeh dan Cot Punti.
4. Kecmatan Darul Hikmah meliputi Gampong Teupin Asan, Gampong Baro L,
Gampong Baro Patek, Masen dan Alue Gajah.
5. Kecamatan Setia Bakti meliputi Gampong Pante Kuyun, Gampong Baroh, Rigaih,
Sapek dan Lhok Bot.
6. Kecamatan Krueng Sabee meliputi Gampong Curek, Keutapang, Padang Datar,
Panggong, Geuni dan Buntha.
8/19/2019 BAB 1 Pendahuluan Satyalancana
60/87
M A T E R I T E K N I S
Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kabupaten Aceh Jaya Tahun 2014 – 2034
1-60
7. Kecamatan Panga meliputi Gampong Gle Putoh, Gunong Buloh dan Gunong
Meulinteung.
8. Kecamatan Teunom meliputi Gampong Pasie Timon.
9. Kecamatan Pasie Raya melipuiti Gampong Bintah, Alue Jang dan Tuwi Kareung.
1.7.9. Rawan Rawan Bencana Alam Geologi
Kawasan rawan bencana alam geologi Kabupaten Aceh Jaya, meliputi:
1. Kecamatan Jaya meliputi Gampong Sabet, Sango, Mareu, Lam Alasan, Alue
Rayeuk, Pasar Lamno, Meunasah Weh, Bak Paoh, Putue, Gle Putoh dan Pante
Keutapang.
2. Kecamatan Indara Jaya meliputi Gampong Mendang Ghon, Kareung Ateuh, dan
Ceunampong.
3. Kecamatan Sampoiniet meliputi Gampong Pulo Raya, Blang Monlung dan Krueng
No.4. Kecamatan Darul Hikmah meliputi Gampong Blang Dalam, Pajar, Reutang, Cot
Pange, Unjong Rimba, Masen, Patek.
5. Kecamatan Setia B