59
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN By : Hudzaifah Al Fatih

ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KMB III

Citation preview

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN

SISTEM PERKEMIHAN

By : Hudzaifah Al Fatih

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) Disebabkan oleh m.o patogen pada traktus urinarius

dan diklasifikasikan menjadi ISK Atas dan Bawah ISK Bagian Bawah :

Cystitis (inflamasi pada bladder) Prostatitis (inflamasi pada glandula prostat) Urethritis (inflamasi urethra)

ISK Bagian Atas : Akut and kronik pyelonephritis (inflamasi pelvis renal) Interstitial nephritis (inflamasi pada ginjal) Ureteritis (inflamasi pada ureter)

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

• Faktor-faktor predisposisi :

1. Hygiene yang buruk

2. Iritasi dari sabun mandi

3. Refluks Urine

4. Instrumentasi (kateter,cystoskopi)

5. Residu urine, stasis urine

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)Faktor-faktor resiko :Faktor-faktor resiko :

Ketidakmampuan atau kegagalan untuk Ketidakmampuan atau kegagalan untuk mengosongkan bladder secara komplitmengosongkan bladder secara komplit

Obstruksi aliran urine Obstruksi aliran urine Menurunnya kekebalan tubuh atau Menurunnya kekebalan tubuh atau

imunosupresiimunosupresi Instrumentasi pada saluran kemihInstrumentasi pada saluran kemih Inflamasi atau abrasi mukosa urethraInflamasi atau abrasi mukosa urethra Keadaan yang mendukung :Keadaan yang mendukung :

Diabetes mellitusDiabetes mellitusKehamilanKehamilanGoutGout

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

• Mekanisme yang mempertahankan sterilitas bladder :– Barrier fisik urethra– Aliran Urine – Beberapa macam antibodi dan enzim anti

bakterial– Efek Antiadherent yang dimiliki sel

mukosa bladder

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

ISK Bagian Bawah: Patofisiologi

• Bakeri masuk ke bladder, menempel dan berkembang biak pada epitel traktus urinarius

• Terjadi proses inflamasi

• Kebanyakan ISK berasal dari organisme fecal yang naik dari perineum ke urethra dan bladder dan kemudian melekat pada permukaan mukosa

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

ISK Bagian Bawah : Patofisiologi

• Rute infeksi :– Ascending infection (naik ke urethra)– Hematogenous (melalui aliran darah)– Penyebaran langsung (fistula dari

intestinal)

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

ISK Bagian Bawah : Manifestasi Klinis

• Asimptomatik (50%)

• Nyeri yang sering dan rasa panas saat berkemih

• Frekuensi, urgensi, nocturia, inkontinensia

• Nyeri pada pelvis atau suprapubic

• Nyeri punggung dan hematuria

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

ISK Bagian Bawah : Pengkajian dan Temuan

Diagnostik ISK di diagnosa berdasarkan adanya bakteri pada urine Kultur urin untuk mengidentifikasi m.o spesifik Temuan seluler :

Microscopic hematuria (>4 RBCs/hpf) Pyuria (>4 WBCs/hpf)

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

ISK Bagian Bawah : Penatalaksanaan Medis

• Terapi farmakologi dan pendidikan pasien.

• Terapi farmakologi akut :

– cephalosporin atau kombinasi ampicillin/aminoglycoside selama 7 - 10 hari; quinolones

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

ISK : Intervensi Keperawatan

Memberikan antibiotik sesuai order

Menyediakan mandi hangat dan membiarkan pasien untuk berkemih dalam air untuk mengurangi nyeri saat berkemih

Berikan cairan yang banyak. 3 liters cairan/hari

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

ISK : Intervensi Keperawatan• Pendidikan klien pada saat discharge

planning

a. Hindari mandi menggunakan bath tub

b. Pada wanita, penting untuk membersihkan perineum dengan arah dari depan ke belakang

c. Perbanyak minum

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

ISK Bagian Bawah : Cystitis

Menyebarnya infeksi dari uretra Inflamasi pada bladder. Lebih sering pada wanita. Dapat disebabkan oleh aliran balik urine dari

uretra ke dalam kandung kemih (refluks urtrovesikal)

Kontaminasi fekal Pemakaian kateter atau sistoskop

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Manifestasi Klinis Cystitis

Sistitis biasanya memperlihatkan gejala :- Disuria (nyeri waktu berkemih)- Peningkatan frekuensi berkemih- Perasaan ingin berkemih- Adanya sel-sel darah putih dalam urin- Nyeri punggung bawah atau suprapubic- Demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

ISK Bagian Atas : Pyelonephritis

• Infeksi pada pelvis

• Bakteri mencapai kandung kemih melalui uretra dan naik ke ginjal

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Manifestasi Klinis Pyelonefritis

Pielonefritis akut biasanya memperihatkan gejala :- Demam- Menggigil- Nyeri pinggang- Disuria

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

PYELONEPHRITIS AKUT : Pengkajian dan Diagnosa

USG atau CT scan digunakan untuk menemukan obstruksi pada traktus urinariusKultur urine dan tes sensitivitas digunakan untuk menemukan m.o penyebab infeksi sehingga obat antimikrobial yang spesifik dapat diresepkan

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

PYELONEPHRITIS AKUT : Penatalaksanaan Medis

• Terapi farmakologik :– Ciprofloxacin, gentamicin dengan atau

tanpa ampicillin, atau generasi ketiga cephalosporin

– Analgesik untuk menghilangkan nyeri– Antipiretik untuk mengurangi demam

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

PYELONEPHRITIS KRONISBiasanya merupakan akibat

dari serangan pyelonephritis akut yang berulang kali

Dapat menyebabkan end-stage renal disease (ESRD)

Biasanya tanpa disertai tanda infeksi kecuali terjadi

eksaserbasi akutKelemahan, nyeri kepala,

nausea, polyuria, rasa haus yang berlebihan, kehilangan BB

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

PYELONEPHRITIS KRONIS• Komplikasi :

– End-stage renal disease– Hipertensi– Nephrolithiasis

• Penatalaksanaan medis :– Nitrofurantoin untuk menekan

pertumbuhan bakteri – Monitoring fungsi renal sesuai

dengan dosis tergantung pada renal clearance

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Intervensi Keperawatan• Monitoring I – O cairan• Kecuali ada kontraindikasi, berikan

intake cairan sampai 3 to 4 L/day• Monitor TPR tiap 4 jam, berikan

antipiretik dan antibiotik sesuai order

• Pendidikan pasien : konsumsi cairan yang cukup, pengosongan kandung kemih secara rutin dan melakukan perineal hygiene

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Intervensi Keperawatan

- Bedrest selama fase akut- Antibiotik- Jika BUN meningkat : diet

protein- Tinggi kalori- Monitor BUN dan

creatinine

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Infeksi Saluran Kemih Bagian Atas

Pyelonefritis akut

Pyelonefritis kronis

Penyebab ISK bagian bawah yang tidak di terapi dengan baik

Infeksi berulang Pyelonefritis akut

Onset Cepat, tiba-tiba Lambat, sulit untuk diketahui

Durasi Pendek, reversible Kronis, irreversible

Gejala Lebih berat di banding ISK bagian bawah

Pada saat onset kadang tanpa gejala, selanjutnya seperti gejala CRF

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Glomerulonephritis Akut

- Terjadi inflamasi pada glomerulus

- 80% terjadi akibat proses antigen-antibody terhadap streptokokus grup A di glomerulus.

- Banyak terjadi pada anak-anak dan dewasa muda jika penyebabnya adalah bakteri.

- Infeksi virus terjadi pada segala usia

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Glomerulonephritis Akut : Patofisiologi• Pada banyak kasus, radang

tenggorokan akibat infeksi streptococcus group A β- hemolytic dapat menyebabkan glomerulonephritis (Post-streptococcal GN) dalam 2 - 3 minggu.

• Bisa juga merupakan infeksi virus akut (Post-infectious GN)

• Pada beberapa pasien, antigen diluar tubuh (medikasi, serum asing) dapat memicu proses inflamasi, dengan menghasilkan kompleks antigen-antibody yang ditimbun di glomerulus

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Glomerulonephritis Akut : Patofisiologi

ANTIGEN (GROUP A BETA-HEMOLYTIC STREPTOCOCCI)ANTIGEN (GROUP A BETA-HEMOLYTIC STREPTOCOCCI)

PRODUK ANTIGEN-ANTIBODYPRODUK ANTIGEN-ANTIBODY

PENIMBUNAN KOMPLEKS ANTIGEN-ANTIBODI DI GLOMERULUSPENIMBUNAN KOMPLEKS ANTIGEN-ANTIBODI DI GLOMERULUS

MENINGKATKAN PRODUKSI SEL EPITEL DI GLOMERULUSMENINGKATKAN PRODUKSI SEL EPITEL DI GLOMERULUS

INFILTRASI LEUKOSIT KE GLOMERULUSINFILTRASI LEUKOSIT KE GLOMERULUS

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Glomerulonephritis Akut : Patofisiologi

PENEBALAN MEMBRAN FILTRASI GLOMERULUSPENEBALAN MEMBRAN FILTRASI GLOMERULUS

TERBENTUK JARINGAN PARUT DAN HILANGNYA MEMBRAN FILTRASI GLOMERULUSTERBENTUK JARINGAN PARUT DAN HILANGNYA MEMBRAN FILTRASI GLOMERULUS

MENURUNNYA GFRMENURUNNYA GFR

INFILTRASI LEUKOSIT KE GLOMERULUSINFILTRASI LEUKOSIT KE GLOMERULUS

GAGAL GINJALGAGAL GINJAL

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Glomerulonephritis Akut : Manifestasi Klinis

Hematuria Proteinuria (terutama albumin) Azotemia (meningkatnya kadar

BUN dan kreatinin serum) Oliguria/anuria Anemia Edema dan hipertensi (75%

dari pasien) Nyeri kepala, lesu, lemah, nyeri

pinggang

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Glomerulonephritis Akut : Manifestasi Klinis

- Sirkulasi overload dengan dyspnea

- Kardiomegali dan edema pulmonal

- Bingung, somnolen dan kejang (uremic encephalopathy)

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Glomerulonephritis Akut : Pengkajian dan Temuan Diagnostik

• USG ginjal : besar, bengkak• Analisis electron microscopy dan

immunofluorescent jika sampel biopsi ginjal menunjukkan perubahan immunoglobulins dan glomerulus normal

• Tes Serologi : peningkatan kadar serum komplemen (dalam 2 - 8 minggu)

• Urinalisis menunjukkan RBC casts dan sedimen lainnya

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Komplikasi Glomerulonephritis Akut :

• Hipertensi encephalopathy• Gagal jantung• Edema Pulmoner• Uremia

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Glomerulonephritis Akut : Penatalaksanaan Medis

• Mengobati gejala• Memperbaiki fungsi ginjal• Mengobati komplikasi• Terapi farmakologis :

– Penicillin (jika terdapat infeksi streptococcal)

– Corticosteroids dan imunosupresan– Loop diuretics dan pengobatan

antihipertensi• Restriksi protein jika insufisiensi

renal berkembang• Restriksi sodium/Na

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Intervensi Keperawatan

• Karbohidrat diberikan secara bebas untuk menyediakan energi dan mengurangi katabolisme protein

• Intake dan output cairan diukur dan dicatat dengan hati-hati. Cairan diberikan sesuai dengan kebutuhan cairan harian

• Bed rest selama fase akut / batasi ambulasi.

• Pendidikan pasien.

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Intervensi Keperawatan

- Antibiotik untuk infeksi streptokokus

- Diuretik/antihipertensi- Dialisis- Bedrest- Pembatasan protein,

sodium

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Glomerulonephritis Kronis

Prognosis Glomerulonepthritis Akut biasanya baik bila di obati sejak dini; tetapi Glomerulonephritis Kronis seringkali berujung pada kerusakan ginjal permanen

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Glomerulonephritis Kronis• Dapat terjadi akibat episode berulang dari

glomerulonephritis akut, hypertensive nephrosclerosis, hyperlipidemia, cedera tubulointerstitial kronis, atau hemodynamically-mediated glomerular injury dan sklerosis.

• Ukuran ginjal berkurang menjadi 1/5 dari ukuran normalnya dan banyak menganding jaringan parut dan jaringan ikat

• Korteks ginjal berkurang ketebalannya

• Glomeruli menjadi jaringan parut dan cabang arteri renalis menebal

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Glomerulonephritis Kronis : Manifestasi Klinis

• Hipertensi• Azotemia• Edema• Uremia• Kulit tampak abu-abu kekuningan• Anemia• Kardiomegali dan edema pulmoner• Peripheral neuropathy

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Glomerulonephritis Kronis : Pengkajian dan Temuan Diagnostik

• Urinalisis menunjukkan BJ urin 1.010, variabel proteinuria, dan urinary casts

• Hiperkalemia• Asidosis Metabolik • Anemia• Hipoalbuminemia• Hiperphosphatemia• Hipokalsemia• Gangguan konduksi saraf

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Glomerulonephritis Kronis : Pengkajian dan Temuan Diagnostik

• Kardiomegali dan edema pulmoner pada radiography

• EKG: tampak pembesaran ventrikel kiri

• Elektrolit abnormal

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Glomerulonephritis Kronis : Penatalaksanaan Medis

• Modifikasi diet• Mengontrol hipertensi :

– ACE-inhibitors and Angiotensin II receptor blockers– Calcium-channel blockers– Beta-adrenergic blockers– Central-acting drugs– Diuretics

• Hemodialisis• Transplantasi ginjal

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Intervensi Keperawatan

• Observasi perubahan status cairan dan elektrolit dan tanda-tanda penurunan fungsi ginjal

• Laporkan perubahan pada tim medis

• Beri dukungan emosional

• Pendidikan pasien untuk perawatan di rumah.

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Gambaran Klinis Uretritis

• Uretritis biasanya memperlihatkan gejala :- Mukosa memerah dan edema- Terdapat cairan eksudat yang purulent- Ada ulserasi pada urethra- Adanya rasa gatal yang menggelitik- Good morning sign- Adanya nanah awal miksi- Nyeri pada saat miksi- Kesulitan untuk memulai miksi- Nyeri pada abdomen bagian bawah

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Asuhan Keperawatan

• PengkajianDalam melakukan pengkajian pada klien ISK menggunakan pendekatan bersifat menyeluruh yaitu :Data biologis meliputi :1) Identitas klien2) Identitas penanggung

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Asuhan Keperawatan

• PengkajianRiwayat kesehatan :1) Riwayat infeksi saluran kemih2) Riwayat pernah menderita batu ginjal3) Riwayat penyakit DM, jantung

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Asuhan Keperawatan

• Pengkajian fisik :1) Palpasi kandung kemih2) Inspeksi daerah meatus - Pengkajian warna, jumlah, bau dan

kejernihan urine - Pengkajian pada costovertebralis

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Asuhan Keperawatan

• Riwayat psikososialUsia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikanPersepsi terhadap kondisi penyakitMekanisme koping dan sistem pendukung

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Asuhan Keperawatan

• Pengkajian pengetahuan klien dan keluarga1) Pemahaman tentang penyebab/perjalanan penyakit2) Pemahaman tentang pencegahan, perawatan dan terapi medis

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Diagnosa Keperawatan

a. Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada saluran kemih.

b. Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan, frekuensi, dan atau nokturia) yang berhubungan dengan ISK.

c. Nyeri yang berhubungan dengan ISK.d. Kurang pengetahuan yang berhubungan

dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Perencanaan

1. Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada saluran kemihTujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien tidak memperlihatkan tanda-tanda infeksi.Kriteria Hasil :1) Tanda vital dalam batas normal2) Nilai kultur urine negatif3) Urine berwarna bening dan tidak bau

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Intervensi

1. Kaji suhu tubuh pasien setiap 4 jam dan lapor jika suhu diatas 38,5 CRasional :Tingginya suhu menandakan adanya infeksi

2. Catat karakteristik urineRasional :Untuk mengetahui/mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan.

3. Anjurkan pasien untuk minum 2 – 3 liter jika tidak ada kontra indikasiRasional :Untuk mencegah stasis urine

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Intervensi4. Monitor pemeriksaan ulang urine kultur dan sensivitas untuk

menentukan respon terapi.Rasional :Mengetahui seberapa jauh efek pengobatan terhadap keadaan penderita.

5. Anjurkan pasien untuk mengosongkan kandung kemih secara komplit setiap kali kemih.Rasional :Untuk mencegah adanya distensi kandung kemih

6. Berikan perawatan perineal, pertahankan agar tetap bersih dan kering.Rasional :Untuk menjaga kebersihan dan menghindari bakteri yang membuat infeksi uretra

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

2. Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan frekuensi dan atau nokturia) yang berhubunganm dengan ISK.

• Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien dapat mempertahankan pola eliminasi secara adekuat.Kriteria :1) Klien dapat berkemih setiap 3 jam2) Klien tidak kesulitan pada saat berkemih3) Klien dapat bak

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Intervensi 1. Ukur dan catat urine setiap kali berkemih

Rasional :Untuk mengetahui adanya perubahan warna dan untuk mengetahui input/out put

2. Anjurkan untuk berkemih setiap 2 – 3 jamRasional :Untuk mencegah terjadinya penumpukan urine dalam vesika urinaria.

3. Palpasi kandung kemih tiap 4 jamRasional :Untuk mengetahui adanya distensi kandung kemih.

4. Bantu klien ke kamar kecil, memakai pispot/urinalRasional :Untuk memudahkan klien di dalam berkemih.

5. Bantu klien mendapatkan posisi berkemih yang nyamanRasional :Supaya klien tidak sukar untuk berkemih.

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

3. Nyeri yang berhubungan dengan ISK

• Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam pasien merasa nyaman dan nyerinya berkurang.Kriteria Hasil :1) Pasien mengatakan / tidak ada keluhan

nyeri pada saat berkemih.2) Kandung kemih tidak tegang3) Pasien nampak tenang4) Ekspresi wajah tenang

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Intervensi1. Kaji intensitas, lokasi, dan faktor yang memperberat

atau meringankan nyeri.Rasional :Rasa sakit yang hebat menandakan adanya infeksi

2. Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat di toleran.Rasional :Klien dapat istirahat dengan tenang dan dapat merelaksasikan otot-ototnya

3. Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika tidak ada kontra indikasiRasional :Untuk membantu klien dalam berkemih

4. Berikan obat analgetik sesuai dengan program terapi.Rasional :Analgetik memblok lintasan nyeri

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

4. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah

• Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien tidak memperlihatkan tanda-tanda gelisah.Kriteria hasil :1) Klien tidak gelisah2) Klien tenang

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Intervensi1. Kaji tingkat kecemasan

Rasional :Untuk mengetahui berat ringannya kecemasan klien

2. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannyaRasional :Agar klien mempunyai semangat dan mau bekerjasama dalam perawatan dan pengobatan

3. Beri support pada klienRasional : Untuk membina hubungan saling percaya sehingga klien mau bekerjasama dalam perawatan dan pengobatan

4. Beri dorongan spiritualRasional :Agar klien kembali menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan YME

5. Beri penjelasan tentang penyakitnyaRasional :Agar klien mengerti sepenuhnya tentang penyakit yang dialaminya

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

Evaluasi

• Pada tahap yang perlu dievaluasi pada klien dengan ISK adalah, mengacu pada tujuan yang hendak dicapai yaitu apakah terdapat :1. Nyeri yang menetap atau bertambah2. Perubahan warna urine3. Pola berkemih berubah, berkemih sering dan sedikit-sedikit, perasaan ingin kencing, menetes setelah berkemih.

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN pyelonefritis,glomerulonefritis,cistitisureteritis.ppt

SEKIAN DAN TERIMA KASIHBACA KEMBALI DAN PAHAMI

MATERI YANG ADA