78
i ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 TAHUN DENGAN DIARE DEHIDRASI RINGAN DI RB CITRA PRASASTI SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : Puspa Yuliwati NIM. B13 080 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2016

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

  • Upload
    lydang

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

i

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR

3 TAHUN DENGAN DIARE DEHIDRASI RINGAN

DI RB CITRA PRASASTI SUKOHARJO

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

Puspa Yuliwati

NIM. B13 080

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR

3 TAHUN DENGAN DIARE DEHIDRASI RINGAN

DI RB CITRA PRASASTI SUKOHARJO

Diajukan Oleh :

Puspa Yuliwati

NIM. B13 080

Telah diperiksa dan disetujui

pada tanggalJuni 2016

Pembimbing

Erlyn Hapsari, SST., M.Keb

NIK. 200683018

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

iii

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR

3 TAHUN DENGAN DIARE DEHIDRASI RINGAN

DI RB CITRA PRASASTI SUKOHARJO

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh :

Puspa Yuliwati

NIM. B13 080

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program III Kebidanan

Pada tanggal 27Juni 2016

Penguji I

Ernawati, SST., M.Kes

NIK. 200886033

Penguji II

Erlyn Hapsari, SST., M.Keb

NIK. 200683018

Tugas akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka. Prodi D III Kebidanan

Siti Nurjanah, SST., M.Keb

NIK. 201188093

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan KTI

yang berjudul “Asuhan Kebidanan Balita Sakit pada An. W Umur 3 Tahun

dengan Diare Dehidrasi Ringan di RB Citra Prasasti Sukoharjo”. Karya Tulis

Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu

syarat kelulusan Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku ketua STIKes Kusuma

Husada Surakarta.

2. Ibu Siti Nurjanah, SST., M.Keb selaku ketua Program Studi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. IbuErlyn Hapsari, SST., M.Kebselaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Ibu Ernawati, SST., M.Kes selaku Dosen Penguji yang telah mengarahkan

dan memberi bimbingan kepada penulis.

5. Sri Kustari, SH., Amd.Keb selaku Kepala RB Prasasti Sukoharjo, yang telah

bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data.

6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

v

7. Ny.I dan An. W yang telah bersedia menjadi pasien dalam penulisan Karya

Tulis Ilmiah ini.

8. Seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari

sempurna.Oleh karena itu, Penulis membuka saran demi kemajuan penelitian

selanjutnya.Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2016

Penulis

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2016

Puspa Yuliwati

B13080

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR

3 TAHUN DENGAN DIARE DEHIDRASI RINGAN

DI RB CITRA PRASASTI SUKOHARJO

xi + 65halaman + 13 lampiran

INTISARI

Latar Belakang : Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan di negara

berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang

masih tinggi pada tahun 2010 411/1000 penduduk sedangkan di RB Citra Prasasti

Sukoharjo kasus diare sendiri yang berjumlah 183 kasus dibagi menjadi tiga

meliputi diare dehidrasi ringan sebanyak 76 kasus (8,35%), diare dehidrasi sedang

berjumlah 58 kasus (6,37%) dan diare dehidrasi berat sebanyak 49 kasus (5,38%).

Tujuan : melaksanakan asuhan kebidanan balita sakit pada An. W umur 3 tahun

dengan diare dehidrasi ringan di RB Citra Prasasti Sukoharjo dengan

menggunakan manajemen kebidanan menurut 7 langkah Varney.

Metode Penelitian :Studi kasus ini menggunakan metode

deskriptifobservasional. Studi kasus ini telah dilakukan di Rumah Bersalin (RB)

Citra Prasasti Sukoharjo.Subyek studi kasus ini dilakukan pada An. W umur

3tahun denganDiareDehidrasi Ringan di RB Citra Prasasti Sukoharjo.Studi kasus

ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 sampai Juni 2016.Instrumen yang akan

digunakan dalam studi kasus ini adalah format asuhan kebidanan balita sakit

dengan manajemen Varney dan SOAP.Data Primer meliputi pemeriksaan Fisik,

Wawancara, Observasi dan Data sekunder meliputi studi dokumentasi dan studi

kepustakaan

Hasil Studi Kasus :Ibu mengerti tentang keadaan anaknya, Keadaan Umum :

Baik, Kesadaran : Composmentis, Nadi : 145 x/menit, Suhu :368 0

C ,

Respirasi : 35 x/menit, mata sudah tidak cekung, kulit sudah tidak hangat bila

disentuh, Ibu bersedia untuk tetap memberikan nutrisi yang cukup untuk anaknya,

Ibu bersedia memantau aktivitas anaknya dan mengatur istirahat anaknya, Ibu

bersedia memberikan obat dari bidan sampai habis, Ibu telah mengerti tentang

diare dengan dehidrasi ringan, Ibu bersedia untuk segera membawa anaknya ke

tenaga kesehatan apabila diare disertai dehidrasi.Setelah dilakukan asuhan selama

2 hari keadaan umum baik, kesadaran : composmentis, nadi 145 x/menit, suhu

368 0

C, respirasi : 35 x/menit, mata sudah tidak cekung, kulit cepatkembali

apabila dicubit dalam waktu dua detik.

Kesimpulan :Kesimpulan asuhan kebidanan pada balita sakit An. W umur 3

tahun dengan diare dehidrasi ringan tidak ada kesenjangan antara teori dan

prektek.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, balita sakit, diare, dehidrasi

Kepustakaan : 19 literatur (tahun 2005 – 2013)

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

vii

MOTTO

1. Jangan takut pada masa depan dan jangan pernah menangis untuk masa lalu

2. Pelajari apapun yang anda bisa, kapanpun, dan dari siapapun. Di sanalah nanti

akan tiba waktunya anda mendapat sesuatu yang menyenangkan (Sarah

Caldwell)

3. Kesalahan adalah sekolah tempat kebenaran selalu tumbuh lebih kuat (Henry

Ward Beecher)

PERSEMBAHAN

1. Sujud syukur kepada Allah SWT atas kesabaran dan kemudahan sehigga KTI

ini bisa terselesaikan

2. Trimakasih Bapak dan Ibu dan segenap keluarga besarku tanpamu aku

bukanlah apa-apa

3. Kakakku dan adikku terima kasih doa dan semangat

4. Sahabatterima kasih do'a, nasehat, semangat yang kalian berikan, tertawa dan

menangis bersama kalian, yang selalu mengisi hari hariku semoga

kebersamaan ini akan menjadikan kita dewasa

5. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2013, semangat…!!!!

6. Almamater tercinta

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

viii

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Puspa Yuliwati

Tempat / Tanggal Lahir : Sragen, 20 Juli 1995

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Dongko RT 02 RW 06 Buntar, Mojogedang,

Karanganyar

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri 02 Buntar Mojogedang Lulus tahun 2007

2. SMP Negeri 03 Mojogedang Lulus tahun 2010

3. SMA Negeri 1Kebakkramat Lulus tahun 2013

4. Prodi DIII Kebidanan STIKesKusuma Husada SurakartaAngkatan 2013

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 2

C. Tujuan Studi Kasus................................................................... 2

D. Manfaat Studi Kasus................................................................. 4

E. Keaslian Studi Kasus ................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis .............................................................................. 6

1. Balita ................................................................................. 6

2. Diare .................................................................................. 9

3. Diare dengan Dehidrasi Ringan ........................................ 14

B. Manajemen Kebidanan menurut .............................................. 17

C. Landasan Hukum ..................................................................... 34

BAB III METODOLOGI

A. Jenis dan Rancangan Studi Kasus ............................................ 35

B. Lokasi Studi Kasus ................................................................... 35

C. Subyek Studi Kasus .................................................................. 35

D. Waktu Studi Kasus ................................................................... 36

E. Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 36

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 36

G. Alat-Alat yang Diperlukan ....................................................... 39

H. Jadwal Studi Kasus ................................................................... 40

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

x

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus ............................................................................. 42

1. Pengakajian Data .................................................................... 42

2. Interpretasi Data .................................................................... 48

3. Diagnosa Potensial ................................................................ 49

4. Antisipasi ............................................................................. 49

5. Perencanaan ........................................................................... 49

6. Pelaksanaan ........................................................................... 50

7. Evaluasi ................................................................................. 51

B. Pembahasan ................................................................................. 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 60

B. Saran ............................................................................................ 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Studi Kasus

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 7. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)

Lampiran 8. Lembar Pedoman Wawancara (Format ASKEB)

Lampiran 9. Lembar Observasi

Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan Gangguan Sistem Pencernaan dan leaflet

Lampiran 11. Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet

Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto)

Lampiran 13. Lembar Konsultasi

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan di negara berkembang

seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang masih tinggi.

Survei morbiditas yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan dari tahun

2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan insidens diare naik. Pada tahun 2000

Inftant Rate (IR) penyakit diare 301/1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi

374/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423/1000 penduduk dan tahun

2010 menjadi 411/1000 penduduk. Berdasarkan penyebab kematian semua

umur, diare merupakan penyebab kematian peringkat ke-13 dengan proporsi

3,5%. Sedangkan berdasarkan penyakit menular, diare merupakan penyebab

kematian peringkat ke-3 setelah TB dan Pneumonia. Diare jugamerupakan

penyebab angka kematian balita (usia 12 – 59 bulan) terbanyakyaitu sebesar

25,2%. Sedangkan pneumonia menyebabkan kematian balita sebesar 15,5%

(Kemenkes RI, 2011).

Diare pada balita dapat berlanjut menjadi diare dehidrasi ringan. Diare

dengan dehidrasi ringan adalah pengeluaran feses yang tidak normal, yaitu

BAB 4-10 kali dengan konsistensi cair dan disertai kehilangan cairan 5% BB

(Susilaningrum, 2013 dan Dewi, 2010), hal ini disebabkan balita kehilangan

cairan <5% BB nya (Depkes RI, 2008). Tanda dan Gejala Diare yang

biasanya dialami balita Menurut Dewi (2013), yaitu: Cengeng dan gelisah,

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

2

suhu meningkat, nafsu makan menurun, tinja cair kadang disertai lender dan

darah, warna tinja lama kelamaan berwarna hijau karena bercampur dengan

empedu, anus lecet, tinja lama kelamaan menjadi asam (karena banyaknya

asam laktat yang keluar) akhirnya nampak dehidrasi, berat badan menurun,

turgor kulit menurun, mata dan ubun-ubun cekung, selaput lendir dan mulut

juga kulit kering, diare dapat menimbulkan terjadinya komplikasi.

Menurut Dewi (2013), beberapa komplikasi yang dapat ditimbulkan

oleh diare yaitu : Dehidrasi akibat kekurangan cairan dan elektrolit, renjatan

hipovolemik akibat menurunnya volume darah dan apabila penurunan volume

darah mencapai 15-25% maka akan menyebabkan penurunan tekanan darah,

hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi,

perubahan pada elektro kardiagram), introleransi laktosa sekunder, sebagai

akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan vili mukosa, usus halus,

kejang terutama pada dehidrasi hipertonik, malnutrisi energi, protein, karena

selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan.

Bidan berperan dalam memberikan penanganan pada kasus diare

dehidrasi ringan sesuai dengan pedoman penanganan balita sakit dengan

kasus diare dehidrasi ringan yang tercantum dalam bagan Manajemen

Terpadu Balita Sakit (MTBS) (Depkes RI, 2008).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RB Citra Prasasti

Sukoharjo dari bulan Oktober 2014 sampai Oktober 2015 didapatkan jumlah

balita sakit berjumlah 910 kasus yang terdiri dari kasus diare sebanyak 183

kasus (20,10%), batuk 174 kasus (19,12%), ISPA 123 kasus (13,52%), gatal

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

3

120 kasus (13,19), pilek 120 kasus (13,19%), panas 110 kasus (12,09%), dan

sakit gigi 80 kasus (8,79%). Kasus diare sendiri yang berjumlah 183 kasus

dibagi menjadi tiga meliputi diare dehidrasi ringan sebanyak 76 kasus

(8,35%), diare dehidrasi sedang berjumlah 58 kasus (6,37%) dan diare

dehidrasi berat sebanyak 49 kasus (5,38%).

Berdasarkan uraian diatas kasus balita sakit dengan diare dehidrasi

ringan masih cukup tinggi, sehingga penulis tertarik untuk melaksanakan

penelitian dengan judul “Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada An. W umur 3

tahun Dengan Diare Dehidrasi Ringan Di RB Citra Prasasti Sukoharjo”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, rumusan masalah

yang dapat ditarik dalam studi kasus ini yaitu “Bagaimana Asuhan Kebidanan

Balita Sakit pada An. W Umur 3 Tahundengan Diare Dehidrasi Ringan di RB

Citra Prasasti Sukoharjo dengan menggunakan manajemen kebidanan

menurut 7 Langkah Varney?”.

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Dapatmelaksanakan asuhan kebidanan balita sakit padaAn. W umur 3

tahundengan diare dehidrasi ringan di RB Citra Prasasti Sukoharjo

dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut 7 langkah Varney.

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

4

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu:

1) Melakukan pengkajian data pada An. W umur 3 tahundengan

diare dehidrasi ringan di RB Citra PrasastiSukoharjo.

2) Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan,

masalah dan kebutuhan pada An. W umur 3 tahundengan diare

dehidrasi ringan di RB Citra PrasastiSukoharjo.

3) Menetapkandiagnosa potensialdanpenangananpadaAn. W umur

3 tahundengan diare dehidrasi ringan di RB Citra

PrasastiSukoharjo.

4) Menetapkan tindakan segera pada An. W umur 3 tahundengan

diare dehidrasi ringan di RB Citra PrasastiSukoharjo.

5) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada An. W umur 3

tahundengan diare dehidrasi ringan di RB Citra

PrasastiSukoharjo.

6) Melaksanakan asuhankebidanansesuai tindakan yang telah

disusun pada An. W umur 3 tahundengan diare dehidrasi ringan

di RB Citra PrasastiSukoharjo.

7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang diberikan pada

An. W umur 3 tahundengan diare dehidrasi ringan di RB Citra

PrasastiSukoharjo.

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

5

b. Penulis mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus

nyata dilapangan pada An. W umur 3 tahundengan diare dehidrasi

ringan di RB Citra PrasastiSukoharjo.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang nyata dalam

memberikan asuhan kebidanan padakasus balita sakit dengandiare

dehidrasi ringan.

2. Bagi Rumah Bersalin

Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kinerja bidan atau tenaga

kesehatan lain dalam pelayanan dan pelaksanaan asuhan kebidanan pada

balita dengan diare dehidrasi ringan sesuai dengan kode etik kebidanan.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai tambahan wacana atau referensi sehingga dapat menambah

pengetahuan tentang asuhan kebidanan balita sakit dengandiare dehidrasi

ringan.

E. Keaslian Studi Kasus

Studikasustentangasuhan kebidanan balita sakit dengan diare dehidrasi

ringan, pernah dilakukan oleh:

Endah Ayu Permatasari (2015), dengan judul “Asuhan Kebidananpada Balita

Sakit An. S Umur 4 Tahun Dengan Diare Dehidrasi Ringan Di BPS Wiwik

Ngargoyoso Karanganyar”. Jenis studi kasus menggunakan metode

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

6

deskriptif.Hasil : setelah dilakukan asuhan selama 3 hari evaluasi pada kasus

didapatkan hasil keadaan umum baik, kesadaran composmentis, nadi 140

x/menit, Suhu 36,80 C, Respirasi : 32 x/menit, memberikan nutrisi yang

cukup mengandung energi dan protein serta tinggi serat, yaitu nasi, telur dan

sayuran, memberikan obat pada anaknya 3 x 1 dibuat puyer, mata sudah tidak

cekung, kulit sudah tidak hangat bila disentuh. Kesimpulan : Penulis tidak

menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang ada di lahan

praktek yaitu pada pengkajian, diagnosa potensial, perencanaan dan

pelaksanaan.

Perbedaan antara keaslian dan kasus ini pada waktu, tempat, Subyek dan

asuhan yang diberikan. Persamaannya mengkaji tentang diare dehidrasi

ringan.

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Balita

a. Pengertian Balita

Balita adalah bayi yang berusia 1-5 tahun dengan

perkembangan motoriknya berjalan lebih cepat. Pada masa ini anak

bersifat keakuan yang kuat sehingga sesuatu yang disukainya

dianggap miliknya. Dan pada masa pra sekolah anak mulai

mengenal cita-cita, belajar, menulis dan mengenal warna

(Susilaningrum dkk, 2013).

b. TahapanPertumbuhan dan PerkembanganBalita

Menurut Ridha (2014), tahapan pertumbuhan dan

perkembangan balita meliputi:

1) Umur 10-12 bulan

a) Berat badan 3 kali berat badan waktu lahir, gigi bagian atas

dan bawah sudah tumbuh

b) Sudah mulai belajar berdiri tetapi tidak bertahan lama,

belajar berjalan dengan bantuan, sudah bisa berdiri dan

duduk sendiri, mulai belajar akan dengan menggunakan

sendok akan tetapi lebih senang menggunakan tangan, sudah

bisa bermain ci...luk...ba..., mulai senang mencoret coret

kertas

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

8

c) Visual aculty 20-50 positif, sudah dapat membedakan bentuk

d) Emosi positif, cemburu, marah, lebih senang pada

lingkungan yang sudah diketahuinya, merasa takut pada

situasi yang asing, mulai mengerti akan perintah sederhana,

sudah mengerti namanya sendiri, sudah bisa menyebut abi,

ummi

2) Umur 15 bulan

a) Sudah bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain

b) Sudah bisa memegangi cangkir, memasukkan jari ke

lubang, membuka kotak, melempar benda

3) Umur 18 bulan

a) Mulai berlari tetapi masih sering jatuh, menarik narik

mainan, mulai senang naik tangga tetapi masih dengan

bantuan

b) Sudah bisa makan dengan menggunakan sendok, bisa

membuka halaman buku, belajar menyusun balok-balok.

4) Umur 24 bulan

a) Berlari sudah baik, dapat naik tangga sendiri dengan kedua

kaki tiap tahap.

b) Sudah bisa membuka pintu, membuka kunci, menggunting

sederhana, minum dengan menggunakan gelas atau cangkir,

sudah dapat menggunakan sendok dengan baik.

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

9

5) Umur 36 bulan

a) Sudah bisa naik turun tangga tanpa bantuan, memakai baju

dengan bantuan, mulai bisa naik sepeda beroda tiga

b) Bisa menggambar lingkaran, mencuci tangannya sendiri,

menggosok gigi.

6) Usia 4 tahun

a) Berjalan berjinjit, melompat, melompat dengan satu kaki,

menangkap bola dan melemparkannya dari atas kepala

b) Sudah bisa menggunakan gunting dengan lancar, sudah bisa

menggambar garis vertical maupun horizontal, belajar

membuka dan memasang kancing baju.

7) Usia 5 tahun

a) Berjalan mundur sambil berjinjit, sudah dapat menangkap

dan melempar bola dengan baik, sudah dapat melompat

dengan kaki secara bergantian.

b) Menulis dengan angka-angka, menulis dengan huruf,

menulis dengan kata-kata, belajar menulis nama, belajar

mengikat tali sepatu.

c) Bermain sendiri mulai berkurang, sering berkumpul dengan

teman sebaya, interaksi sosial selama bermain meningkat,

sudah siap untuk menggunakan alat-alat bermain.

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

10

2. Diare

a. Pengertian Diare

Diare adalah pengeluaran feses yang tidak normal dan

cair.Diare dapat juga didefinisikan sebagai Buang Air Besar (BAB)

yang tidak normal dan berbentuk cair dengan frekuensi yang lebih

banyak dari biasanya(Dewi, 2013). Sedangkan menurut

Susilaningrum dkk (2013), diare adalah pengeluaran fases yang tidak

normal, yaitu BAB 4-10 kali dengan konsistensi cair. Jadi dapat

disimpulkan bahwa diare adalah pengeluaran fases yang berbentuk

cair dengan frekuensi yang lebih banyak yaitu 4-10 kali.

b. Etiologi

Menurut Dewi (2013), diare dapat disebabkan oleh beberapa

faktor, yaitu:.

1) Infeksi

a) Enteral, yaitu infeksi yang terjadi dalam saluran pencernaan

dan merupakan penyebab utama terjadinya diare. Infeksi

enteral meliputi:

(1) Infeksi bakteri: Vibrio, E Coli, Salmonella, Shigella

campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dan sebagainya.

(2) Infeksi virus: Enterovirus, seperti virus ECHO,

coxsackie, poliomyelitis, adenovirus, rotavirus,

astrovirus, dan sebagainya.

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

11

(3) Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichiuris, Oxyuris,

dan Strongylodies), protozoa (Entamoeba histolytica,

Giardia lamblia, dan Trichomonas homonis), serta

jamur (Candidaalbicans).

b) Parenteral, yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat

pencernaan, misalnya otitis media akut (OMA),

tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan

sebagainya.

2) Malabsorbsi

a) Karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltose, dan

sukrosa) serta monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa,

dan galaktosa). Pada anak dan bayi yang paling berbahaya

adalah intoleransi laktosa.

b) Lemak.

c) Protein.

3) Makanan, misalnya makanan basi, beracun, dan alergi.

4) Psikologis, misalnya rasa takut atau cemas.

c. Patogenesis

Menurut Dewi (2013), mekanisme dasar yang menyebabkan

terjadinya diare adalah sebagai berikut:

1) Gangguan osmotik disebabkan makanan atau zat yang tidak

dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga

usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

12

kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan

merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.

2) Gangguan sekresi disebabkan rangsangan tertentu (misalnya

toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekali air dan

elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutgrnya diare timbul

karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

3) Gangguan motalitas usus disebabkan terjadinya hiperperistaltik

akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk

menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila

peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul

berlebihan dalam rongga usus sehingga akan mengakibatkan

diare juga.

d. Tanda dan Gejala Diare

Menurut Dewi (2013), tanda dan gejala diare, yaitu:

1) Cengeng dan gelisah

2) Suhu meningkat

3) Nafsu makan menurun

4) Tinja cair kadang disertai lender dan darah

5) Warna tinja lama kelamaan berwarna hijau karena bercampur

dengan empedu

6) Anus lecet

7) Tinja lama kelamaan menjadi asam (karena banyaknya asam

laktat yang keluar).

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

13

8) Akhirnya nampak dehidrasi, berat badan menurun

9) Turgor kulit menurun

10) Mata dan ubun-ubun cekung

11) Selaput lendir dan mulut juga kulit kering

e. Komplikasi Diare

Diare dapat menimbulkan terjadinya komplikasi. Menurut

Dewi (2013), beberapa komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh

diare yaitu:

1) Dehidrasi akibat kekurangan cairan dan elektrolit yang dibagi

menjadi:

a) Dehidrasi ringan,apabila terjadi kehilangan cairan < 5% BB

b) Dehidrasi sedang,apabila terjadi kehilangan cairan 5-10%

BB

c) Dehidrasi berat,apabila terjadi kehilangan cairan >10-15%

BB

2) Renjatan hipovolemik akibat menurunnya volume darah dan

apabila penurunan volume darah mencapai 15-25% maka akan

menyebabkan penurunan tekanan darah.

3) Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah,

bradikardi, perubahan pada elektro kardiagram).

4) Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim

laktase karena kerusakan vili mukosa, usus halus.

5) Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

14

6) Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah,

penderita juga mengalami kelaparan.

f. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan diare meliputi :

1) Beri ASI lebih lama pada setiap kali pemberian (bila masih di

beri ASI) (Susilaningrum dkk, 2013).

2) Jika diberi ASI eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai

tambahan (Susilaningrum, 2013).

3) Jika tidak memperoleh ASI eksklusif, berikan salah satu cairan

berikut ini yaitu oralit, kuah, sayur, air tajin, air matang

(Susilaningrum, 2013).

4) Ukur suhu tubuh, denyut jantung, dan respirasi setiap jam untuk

deteksi dini terhadap komplikasi (Sondakh, 2013).

5) Ajarkan cara membuat dan memberikan oralit dirumah yaitu:

a) Satu bungkus oralit masukkan ke dalam 200 ml (satu gelas)

air matang

b) Usia sampai tahun berikan 50 – 100 ml oralit setiap habis

berak

c) Berikan oralit sedikit-sedikit dengan sendok. Bila muntah

tunggu sepuluh menit, kemudian berikan lagi.

6) Lanjutkan pemberian makan sesuai usianya

7) Bila keadaan anak tidak membaik dalam 5 hari atau bahkan

memburuk, maka anjurkan untuk dibawa ke rumah sakit.

Selama perjalanan ke rumah sakit, oralit tetap diberikan.

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

15

3. Diare dengan Dehidrasi Ringan

a. Pengertian

Diare dengan dehidrasi ringan adalah pengeluaran feses

yang tidak normal, yaitu BAB 4-10 kali dengan konsistensi

cair dan disertai kehilangan cairan 5% BB

(Susilaningrum, 2013 dan Dewi, 2010).

b. Tanda Gejala

Tanda dan gejala pada balita yang mengalami diare dan

dehidrasiringan yaitu:

1) Gelisah, rewel atau mudah marah (Depkes RI, 2008)

2) Nafsu makan menurun (Dewi, 2010).

3) Suhu meningkat (Dewi, 2010).

4) Turgot kulit menurun (Dewi, 2010).

5) Selaput lendir dan mulut kering (Dewi, 2010).

6) Berat badan menurun (Dewi, 2010).

7) Mata cekung (Depkes RI, 2008).

8) Haus, minum dengan lahap (Depkes RI, 2008).

9) Cubitan kulit, perut kembali lambat (Depkes RI, 2008).

10) BAB 4-10 kali konsistensi cair (Susilaningrum dkk, 2013).

11) Aktivitas anak berkurang (Nursalam, 2005).

12) Kesadaran composmentis (Matondang dkk, 2013).

13) Anus lecet (Dewi, 2010).

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

16

14) Perut mengalami distrensi, kram, dan bising usus meningkat

(Susilaningrum dkk, 2013).

c. Komplikasi

Menurut Dewi (2010), komplikasi yang timbul dari diare

dengan dehidrasi ringan yaitu :

1) Dehidrasi sedang, apabila terjadi kehilangan cairan >10-

15%BB.

2) Dehidrasi berat, apabila terjadi kehilangan cairan >10-15 BB.

3) Kejang

4) Hipoglikemia

5) Renjatan hipovolemik akibat menurunnya volume darah dan

apabila penurunan volume darah mencapai 15-25% BB maka

akan menyebabkan penurunan tekanan darah.

6) Intoleransi laktosa sekunder sebagai akibat defisiensi enim

laktosa karena kerusakan vili mukosa usus halus.

7) Malnutrisi energi protein karena selain diare penderita

mengalami kelaparan.

8) Syok hipovolemik atau keadaan berkurangnya volume darah

yang bersikulasi ke tubuh.

d. Penanganan

Menurut Sulistyawati (2014), penanganan diare dehidrasi ringan,

yaitu:

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

17

1) Berikan input jumlah kecil dan sering dari cairan jernih dingin,

misal teh encer, agar-agar, 30-60 ml tiap 30-60 menit

2) Beri penjelasan pada ibu untuk menghindari beberapa hal, yaitu

pemberian cairan yang sangat dingin atau panas, makanan yang

mengandung lemak atau serat, makanan yang mengandung

kafein (Susilaningrum dkk, 2013).

3) Ukur suhu tubuh, denyut jantung, dan respirasi setiap jam untuk

deteksi dini terhadap komplikasi (Sondakh, 2013).

4) Penuhi kebutuhan rasa nyaman bayi (Susilaningrum dkk, 2013).

a) Baringkan pasien dalam posisi terlentang dengan bantalan

penghangat di atas abdomen.

b) Singkirkan pemandangan yang tidak menyenangkan dan bau

tidak sedap dari lingkungan pasien.

5) Beri terapi zink dan cairan serta makanan sesuai rencana terapi B

(Depkes RI, 2008). Menurut Susilaningrum (2013), rencana

terapi B meliputi:

a) Berikan oralit dan observasi selama 3 jam dngan jumlah 75

ml/kg atau berdasarkan usia anak.

Sampai 4 bulan

(< 6 kg)

4-12 bulan

(6-<10 kg)

12-24 bulan

(10 – < 12 kg)

2 – 5 tahun

(12 – 19 kg)

200 – 400 ml 400 – 700 ml 700 – 900 ml 900 – 1400 ml

b) Ajarkan pada ibu cara membuat dan memberikan oralit

c) Lakukan penilaian setelah anak setelah diobservasi 3 jam

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

18

6) Jika anak mempunyai klasifikasi berat lain rujuk segera, jika

masih bisa minum, berikan ASI dan larutan oralit selama

perjalanan (Depkes RI, 2008).

7) Beri nasehat kapan kembali segera (Depkes RI, 2008).

8) Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan (Depkes RI,

2008).

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh

bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis,

mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosa kebidanan, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

2. Proses manajemen kebidanan

Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010), proses manajemen

kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang memperkenalkan

sebuah metode atau pemikiran dan tindakan-tindakan dengan urutan yang

logis sehingga pelayanan komperhensif dan aman dapat tercapai. Selain

itu metode ini memberikan pengertian untuk menyatukan pengetahuan

dan penilaian yang terpisah – pisah menjadi satu kesatuan yang

berarti.Tujuh langkah Manajemen KebidananVarney dalam Ambarwati

dan Wulandari (2010),meliputi:

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

19

a. Langkah I: Pengkajian

Pengkajian adalah mengumpulkan semua data yang dibutuhkan

untuk mengevaluasi keadaan pasien.Merupakan langkah pertama

untuk mengumpulkan semua informasi yang akurat dari

semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien (Ambarwati

dan Wulandari, 2010). Hal yang perlu dikaji meliputi:

1) Data subyektif

Menurut Ambarwati dan Wulandari (2010), data subyektif

adalah data yang mencangkup identitas pasien.

a) Identitas Pasien

(1) Nama Anak : Nama jelas dan lengkap, bila perlu

nama panggilan sehari-haridan nama

panggilan akrabnya (Matondang,

2013).

(2) Umur Anak : Umur didapat dari tanggal lahir

ditanyakan ataupun dilihat dari kartu

pemeriksaan kesehatan lainnya. Umur

perlu diketahui untuk mengingat

periode usia anak (Matondang, 2013).

(3) Jenis Kelamin : Untuk mengetahui jenis kelamin anak

(Sondakh, 2013).

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

20

(4) Nama Ayah/Ibu : Untuk memudahkan memanggil

atau menghindari kekeliruan

(Sondakh, 2013).

(5) Agama : Untuk mengetahui kepercayaan

yang dianut orangtua (Sondakh,

2013).

(6) Pendidikan : Untuk memudahkan pemberian KIE

(Sondakh, 2013).

(7) Pekerjaan : Untuk mengetahui tingkat sosial

ekonomi (Sondakh, 2013).

(8) Alamat pasien : Untuk memudahkan komunikasidan

kunjungan rumah (Sondakh, 2013).

b) Anamnesa

(1) Keluhan Utama

Anamnesis tentang penyakit pasien diawali

dengan keluhan utama, yaitu keluhan atau gejala yang

menyebabkan pasien dibawa berobat (Matondang,

2013).Pada kasus diare dengan dehidrasi ringan pasien

buang air besar 4-10 kali konsistensi cair, bayi

gelisah dan rewel, balita sering haus dan banyak

minum aktivitas berkurang, nafsu makan

menurun(Susilaningrum dkk, 2013).

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

21

(2) Riwayat kesehatan

a) Imunisasi

Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan

kekebalan dengan cara memasukkan vaksin

kedalam tubuh manusia (Maryanti dkk, 2011).

Menurut Susilaningrum, dkk (2013), pada kasus

diare dengan dehidrasi ringan, riwayat imunisasi

perlu dikaji terutama untuk mengetahui anak sudah

mendapat imunisasi campak atau belum. Diare

lebih sering terjadi dan berakibat berat pada anak-

anak dengan campak atau yang menderita campak

dalam empat minggu terakhir, yaitu akibat

penurunan kekebalan pada pasien.

b) Riwayat penyakit yang lalu

Perlu dikaji karena mungkin ada hubungannya

dengan penyakit sekarang, atau setidaknya

memberikan informasi untuk membantu

pembuatan diagnosis dan tata laksana penyakit

sekarang (Matondang, 2013).

c) Riwayat kesehatan sekarang

Data-data ini diperlukan untuk mengetahui

kemungkinan adanya penyakit yang diderita pada

saat ini (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

22

d) Riwayat kesehatan keluarga

Data ini diperlukan untuk mengetahui

kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga

terhadap kesehatanpasien, yaitu

apabila ada penyakit keluarga yang menyertai

(Ambarwati dan Wulandari, 2010).

(3) Riwayat Sosial

Dikaji untuk mengetahui siapa yang mengasuh,

hubungan pasien dengan anggota keluarga, yaitu

dengan ibu, ayah serta anggota keluarga yang lain,

hubungan dengan teman sebaya di lingkungan sekitar

rumah (Matondang dkk, 2013).

(4) Pola kebiasaan sehari-hari

(a) Nutrisi

Menggambarkan tentang pola makan dan minum,

frekuensi, banyaknya, jenis makanan (Ambarwati

dan Wulandari, 2010). Pada kasus dehidrasi ringan

anak merasa haus dan minum dengan lahap

(Depkes RI, 2008).

(b) Eliminasi

Menggambarkan pola sekresi yaitu kebiasaan

buang air besar meliputi frekuensi, jumlah,

konsistensi, dan bau serta kebiasaan buang air kecil

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

23

meliputi frekuensi, warna dan jumlah (Ambarwati

dan Wulandari, 2010).Pada kasus diaredengan

dehidrasi ringan BAB 4-10 kali konsistensi cair

(Susilaningrum dkk, 2013).

(c) Aktivitas

Menggambarkan pola aktivitas pasien (Nursalam,

2007).Pada kasusbalitasakit diare dengan dehidrasi

ringan aktivitas anak berkurang (Nursalam, 2005).

(d) Istirahat/tidur

Menggambarkan pola istirahat dan tidur pasien,

berapa jam pasien tidur serta kebiasaan sebelum

tidur pasien (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

(e) Personal hygine

Dikaji untuk mengetahui apakah ibu selalu

menjaga kebersihan tubuh pasien

(Ambarwati dan Wulandari 2010).

2) Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)

Data objektif dapat diperoleh melalui pemeriksaan fisik sesuai

dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital dan

pemeriksaan penunjang (Walyani dan Purwoastuti, 2014).

Menurut Susilaningrum dkk (2013), pengkajian data obyektif

meliputi :

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

24

a) Keadaan umum

Untuk mengetahui keadaan ini kita cukup dengan

mengamati keadaan pasien secara keseluruhan

(Sulistyawati, 2014).Pada kasus diare dehidrasi ringanbalita

dalam keadaan umumnya sedang (Sudarti, 2010).

b) Kesadaran

Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien.

Melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari

keadaan composmentis (kesadaran maksimal) sampai

dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadar)

(Sulistyawati, 2014). Dalam kasus diare dehidrasi ringan

kesadaran balita adalah composmentis (Matondang dkk,

2013).

c) Tanda-tanda Vital (TTV)

(1) Suhu

Untuk mengetahui infeksi atau tidak. Normalnya 36,5-

37,5ºC (Norma dan Dwi, 2013).

(2) Nadi

Batas normal nadi balita adalah 130-160 kali/menit

(Sondakh, 2013).

(3) Pernafasan

Menilai sifat pernafasan dan bunyi nafas dalam1 menit.

Respirasi normal 30-40x/menit (Matondang, 2013).

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

25

(4) Berat Badan

Pasien yang mengalami diare dengan dehidrasi

biasanya mengalami penurunan berat badan.Pada kasus

diare dehidrasiringanpasien mengalami penurunan berat

badan<5% BB (Dewi, 2010).

3) Pemeriksaan sistematis

a) Kepala

Biasanya, ubun-ubun baru menutup pada usia 10-18 bulan.

Pada kasus balita dengan diare dehidrasi ringan ubun-

ubunnya biasanya cekung (Dewi, 2010).Ubun-ubun yang

terlihat cekung menandakan bayi mengalami dehidrasi,

entah akibat diare, atau muntah-muntah yang membuatnya

mengeluarkan banyak cairan (Bagas, 2011).

(1) Mata

Untuk memeriksa konjungtiva, sklera dan kelopak

mata. Pada kasus balita diare dehidrasi ringan bentuk

kelopak mata balita cekung (Dewi, 2010).

(2) Mulut

Untuk memeriksa keadaan mulut dan lidah. Pada kasus

balitadengan diare dehidrasi ringan mulut dan lidah

kering (Dewi, 2010).

b) Perut

Untuk mengetahui apakah perut mengalami distrensi, kram,

dan bising usus / tidak (Susilaningrum dkk, 2013). Pada

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

26

kasus balita dengan diare dehidrasi ringan perut mengalami

bising usus.

c) Kulit

Untuk mengetahui elastisitas kulit, kita dapat melakukan

pemeriksaan turgor, yaitu dengan cara mencubit daerah

perut dengan kedua ibu jari. Pada kasus diare dehidrasi

ringan turgor kembali lambat bila cubitan kembali dalam

waktu dua detik (Depkes RI, 2008).

d) Anus

Untuk memeriksa adanya kelainan dan berlubang atau tidak

(Marmi dan Rahardjo, 2013).Pada kasus balita sakit diare

dehidrasi ringan terjadi kulit anus lecet dikarenakan

seringnya buang air besar (Dewi, 2010).

4) Pemeriksaan antopometri

Menurut Marmi dan Rahardjo (2012), pemeriksaan

antopometri meliputi:

a) Lingkar Kepala : Untuk mengetahui pertumbuhan otak.

Lingkar kepala normalnya 33-35 cm.

b) Lingkar lengan atas : Untuk menilai status gizi pada anak.

Lingkar lengan normal 11-12 cm.

c) Tinggi badan : Untuk mengetahui tinggi badan.

Tinggi badan normal 1,5 kali TB

lahir.

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

27

d) Berat badan : Pasien yang mengalami diare dengan

dehidrasi biasanya mengalami

penurunan berat badan. Pada kasus

diare dehidrasi ringan pasien

mengalami penurunan berat badan

<5% BB (Dewi, 2010).

5) Pemeriksaan tingkat perkembangan adalah pemeriksaan

untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh

kembang pada balita dan anak prasekolah (Depkes RI dalam

Susilaningrum dkk, 2013).

6) Pemeriksaan penunjang

Menurut Susilaningrum (2013), pemeriksaan laboratorium

sangat penting dalam menegakkan diagnosis yang tepat,

sehingga dalam pemberian terapi dapat diberikan terapi yang

tepat dan sesuai dengan sakit yang diderita. Pemeriksaan yang

perlu dilakukan pada anak yang mengalami diare dehidrasi

ringan, yaitu: Pemeriksaan kultur tinja, pH, leukosit, glukosa

dan adanya darah baik secara makroskopi maupun mikroskopi.

Pada kasus diare dehidrasi ringan hasil pemeriksaan adalah ada

atau tidaknya bakteri Vibrio, E Coli, Salmonella, Shigella

campylobacter;ada tidaknya virus Enterovirus;ada tidaknya

parasit seperti cacing (Dewi, 2013).

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

28

b. Langkah II: Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap

diagnosis atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi

yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Langkah awal

dalam perumusan diagnosis atau masalah adalah pengolahan data

dan analisis dengan menggabungkan data satu dengan data yang lain

nya sehingga tergambar fakta (Sulistyawati, 2012).

1) Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan bidan

dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar

nomenklatur diagnosa kebidanan (Yulifah dan Surachmindari,

2013). Pada kasus balita sakit diare dengan dehidrasi ringan,

diagnosa yang dapat ditegakkan yaitu An X umur X tahun

dengan diare dehidrasi ringan.

Data dasar meliputi:

Data subyektif

Menurut Matondang(2013), data subyektif meliputi:

a) Ibu mengatakan anaknya bernama An. X

b) Ibu mengatakan anaknya berumur X tahun

c) Ibu mengatakan anaknya BAB 4-10kali konsistensi cair,

gelisah dan rewel, sering haus dan banyak minum, aktivitas

berkurang(Susilaningrum dkk, 2013).

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

29

Data Obyektif

a) Keadaan umum : Pasien pada kasus diare dengan

dehidrasi ringan dalam

keadaansedang (Sudarti, 2010).

b) Kesadaran : Kesadaran pasien pada kasus diare

dengan dehidrasi ringan adalah

composmentis (Susilaningrum, 2013).

c) Nadi : Batas normal nadi balita adalah 130-

160 kali/menit (Sondakh, 2013).

d) Respirasi : Respirasi normal 30-40 x/menit

(Matondang, 2013).

e) Suhu : Untuk mengetahui infeksi atau tidak.

Normalnya 36,5-37,5ºC (Norma dan

Dwi, 2013).

f) BB : Pasien yang mengalami diare dengan

dehidrasi ringan biasanya mengalami

penurunan berat badan <5%

(Susilaningrum dkk, 2013).

g) Kepala : Pada kasus balita dengan diare

dehidrasi ringan ubun-ubunnya

biasanya cekung (Dewi, 2010).

h) Mata : Pada kasus balita dengan diare

dehidrasi ringan bentuk kelopak mata

cekung (Dewi, 2010)

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

30

i) Mulut : Pada balita dengan diare dehidrasi

ringanmulut dan lidah kering

(Susilaningrum dkk, 2013).

j) Perut : Pada kasus diare dengan dehidrasi

ringan adalah perut terasa kram,

bising usus meningkat serta terjadi

distensi (Susilaningrum dkk, 2013).

k) Kulit : Pada kasus diare dehidrasi ringan

turgor kembali lambat bila cubitan

kembali dalam waktu dua detik

(Depkes RI, 2008).

l) Anus : Pada kasus balita sakit diare dehidrasi

ringan terjadi iritasi pada kulit anus

dikarenakan seringnya buang air

besar (Dewi, 2010).

m) Pemeriksaan Penunjang : Pada kasus balita sakit diare

dehidrasi ringan yaitu

pemeriksaan kultur tinja, pH,

leukosit, glukosa, dan adanya

darah baik secara makroskopi

maupun mikroskopi

(Susilaningrum, 2013).

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

31

2) Masalah

Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan

pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau

yang menyertai diagnosis (Surachmindari, 2013).Pada kasus

diaredengan dehidrasi ringan terdapat masalah yaitu pasien

tampak gelisah dan rewel karena rasa tidak nyamanpada

perutnya akibat diare (Susilaningrum, 2013).

3) Kebutuhan

Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien

berdasarkan keadaan dan masalahnya (Sulistyawati, 2014). Pada

kasus diare dehidrasi ringan pasien membutuhkan :

a) Beri kebutuhan rasa nyaman pada balita dengan cara

baringkan pasien dalam posisi terlentang dengan bantalan

penghangat di atas abdomen dan singkirkan pemandangan

yang tidak menyenangkan dan bau tidak sedap dari

lingkungan klien.

b) Berikan input jumlah kecil dan sering dari cairan jernih

dingin, misal teh encer, agar-agar, 30-60 ml tiap 30-60

menit

c) Beri penjelasan pada ibu untuk menghindari beberapa hal,

yaitu pemberian cairan yang sangat dingin atau panas,

makanan yang mengandung lemak atau serat, makanan

yang mengandung kafein (Susilaningrum dkk, 2013).

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

32

c. Langkah III: Mengidentifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

Pada langkah ini, kita mengidentifikasi masalah atau

diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa

yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi,

apabila memungkinkan dilakukan pencegahan sambil mengamati

klien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa/masalah

potensial ini benar-benar terjadi(Surachmindari, 2013).Pada kasus

diare dehidrasi ringan diagnosa potensial yang dapat ditegakkan

adalah diare dengan dehidrasi sedang (Dewi, 2010).

d. Langkah IV: Mengidentifikasi Kebutuhan Segera

Pada langkah ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap

tindakan segera, melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga

kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. Setelah itu

mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokterdan

atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota

tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien (Surachmindari,

2013).Pada kasus diare dengan dehidrasi ringantindakan yang

dilakukan segera adalah beri cairan dan makanan sesuai rencana

terapi B serta TabletZinc(Depkes RI, 2008).

e. Langkah V: Perencanaan

Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa

yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah

yang berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

33

terhadap klien tersebut, seperti apa yang diperkirakan akan terjadi

berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah

perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan

sosial ekonomi, kultural, atau masalah psikologis (Surachmindari,

2013).Pada kasus dehidrasi ringan rencana asuhan yang ditetapkan

yaitu :

1) Ukur suhu tubuh, denyut jantung, dan respirasi setiap jam untuk

deteksi dini terhadap komplikasi (Sondakh, 2013).

2) Penuhi kebutuhan rasa nyaman bayi (Susilaningrum dkk, 2013).

a) Baringkan pasien dalam posisi terlentang dengan bantalan

penghangat di atas abdomen.

b) Singkirkan pemandangan yang tidak menyenangkan dan bau

tidak sedap dari lingkungan pasien.

3) Beri terapi zink dan cairan serta makanan sesuai rencana terapi B

(Depkes RI, 2008). Menurut Susilaningrum (2013), rencana terapi

B meliputi:

a) Berikan oralit dan observasi selama 3 jam dngan jumlah 75

ml/kg atau berdasarkan usia anak.

Sampai 4 bulan

(< 6 kg)

4-12 bulan

(6-<10 kg)

12-24 bulan

(10 – < 12 kg)

2 – 5 tahun

(12 – 19 kg)

200 – 400 ml 400 – 700 ml 700 – 900 ml 900 – 1400 ml

b) Ajarkan pada ibu cara membuat dan memberikan oralit

c) Lakukan penilaian setelah anak setelah diobservasi 3 jam.

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

34

4) Jika anak mempunyai klasifikasi berat lain rujuk segera, jika masih

bisa minum, berikan ASI dan larutan oralit selama perjalanan

(Depkes RI, 2008).

5) Beri nasehat kapan kembali segera (Depkes RI, 2008).

6) Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan (Depkes RI,

2008).

f. Langkah VI: Pelaksanaan rencana asuhan (Implementasi)

Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang

telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan

aman. Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian

dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim

kesehatan yang lain (Surachmindari dan Yulifah, 2013). Pada kasus

diare dehidrasi ringan asuhan yang diberikan sesuai perencanaan.

g. Langkah VII: Evaluasi

Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari

asuhan yang sudah diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan akan

bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan

sebagaimana telah diidentifikasi dalam masalah dan diagnosis.

Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang sesuai dengan

masalah dan diagnosis klien, juga benar dalam pelaksanaannya.

Disamping melakukan evaluasi terhadap hasil asuhan yang telah

diberikan, bidan juga dapat melakukan evaluasi terhadap proses

asuhan yang telah diberikan dengan harapan, hasil evaluasi proses

sama dengan hasil evaluasi secara keseluruhan (Surachmindari,

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

35

2013). Padakasus diare dengan dehidrasi ringan evaluasi yang

diharapkan yaitu:

a) Suhu tubuh, denyut jantung, dan respirasi dalam keadaan

normalserta tidak terjadi komplikasi (Sondakh, 2013).

b) Balita dalam keadaan rasa nyaman (Susilaningrum dkk, 2013).

c) BAB Balita sudah dalam keadaan normal (Susilaningrum dkk,

2013).

d) Ibu bersedia kembali segera (Depkes RI, 2008).

e) Ibu bersedia kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan

(Depkes RI, 2008).

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

36

DATA PERKEMBANGAN SOAP

Menurut Walyani (2015), SOAP merupakan singkatan dari:

S : Subjektif

Menggambarkan pendokumentasian pengumpulan data klien melalui

anamnesa sebagai langkah 1 Varney

O : Objektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan fisik pada klien,

hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data

fokus untuk mendukung asuhan kebidanan sebagai langkah 1 Varney.

A : Assesment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi

sebagai langkah Varney yang ke 2, 3,4. Data subjektif dan objektif

dalam suatu indikasi:

1. Masalah

2. Antisipasi diagnosa atau masalah potensial

3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi atau

kolaborasi.

P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan pelaksanaan dan

evaluasi berdasarkan assessment sebagai langkah 5, 6, 7 Varney.

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

37

C. Landasan Hukum

BerdasarkanPermenkesNO1464/ MENKES/ PER/ X/ 2010Pasal 11

ayat (1) dan (2). berwenang untuk :

1. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi, pencegahan

hipotermi, inisiasi menyusu dini, injeksi Vitamin K 1, perawatan bai baru

lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan perawatan tali pusat.

2. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk.

3. Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan.

4. Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah.

5. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah.

6. Pemberian konseling dan penyuluhan.

7. Pemberian surat keterangan kelahiran.

8. Pemberian surat keterangan kematian.

Ayat (2) Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan anak

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pelayanan kesehatan anak

sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 huruf b diberikan pada bayi baru

lahir, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah.

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

38

BAB III

METODOLOGI

A. Jenis dan Rancangan Studi Kasus

Studi kasus inimenggunakanmetode deskriptif observasionalyaitu

pengamatanterhadapsekumpulanobjekyang

bertujuanuntukdapatmenggambarkanfenomena yang

terjadididalamsuatupopulasitertentu (Notoadmojdo, 2012). Studi kasus ini

menggambarkan asuhan kebidanan balitasakitpadaAn. W umur3 tahundengan

Diare Dehidrasi Ringan di RB Citra PrasastiSukoharjo.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasistudikasusmerupakantempatdimanapengambilankasustersebutd

ilaksanakan (Notoatmodjo, 2010).Studikasusini telah dilakukan di

RumahBersalin (RB) Citra PrasastiSukoharjo.

C. Subjek Studi Kasus

Dalampenulisanstudikasusinisubyekmerupakanhalatau orang yang

dijadikansebagaipengambilankasus (Notoatmodjo,

2012).Subyekstudikasusini dilakukan pada An. W umur3 tahun dengan

DiareDehidrasi Ringan di RB Citra PrasastiSukoharjo.

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

39

D. Waktu Studi Kasus

Waktu studi kasus adalah kapan pelaksanaan pengambilan studi kasus

dilaksanakan (Notoatmodjo, 2012). Studikasus ini dilaksanakan pada bulan

Oktober 2015 sampai Juni 2016.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Arikunto, 2013). Instrumen yang akan digunakan dalam

studi kasus ini adalah format asuhan kebidanan balita sakit dengan

manajemen Varney dan SOAP.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperolehpadastudikasusinimeliputi data primer dan data

sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah merupakan daftar dari hasil penelitian atau

studi pustaka yang diperoleh dari jurnal penelitian/jurnal ilmiah

(Hidayat, 2014). Data primer diperolehdengancara:

a. Pemeriksaan Fisik

1) Inspeksi

Inspeksidapatdibagimenjadiinspeksiumumdaninspeksilo

kal.Padainspeksiumumpemeriksamelihatperubahan yang

terjadisecaraumumpasien.Sedangkanpadainspeksilokal,

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

40

dilihatperubahan-perubahanlokalsampai yang sekecil-

kecilnya.Untukbahanpembandingperludiperhatikankeadaansisi

lain (Matondangdkk, 2013). Pada kasus diare dehidrasi ringan,

inspeksi dilakukan untuk mengetahui kesadaran, cengeng dan

gelisah, mata dan ubun-ubun cekung / tidak, selaput lendir dan

mulut juga kulit kering / tidak.

2) Palpasi

Palpasiyaitupemeriksaandengancarameraba,

mempergunakan telapaktangandanmemanfaatkanalat

peraba yang terdapatpadatelapakdanjaritangan

(Matondangdkk, 2013). Padakasus diare dengan dehidrasi

ringan palpasi dilakukan untuk mengetahui turgor kulit mudah

kembali ketika dicubit / tidak dan perut terasakram,

bisingususmeningkatserta terjadi distensi.

3) Auskultasi

Pemeriksaanmenggunakanstetoskop.Dengancaraauskulta

sidapatdidengarsuarapernafasan, bunyidanbisingjantung,

peristaltic usus, danalirandarahdalampembuluhdarah

(Matondangdkk, 2013). Padakasus diare dengan dehidrasi

ringan auskultasi dilakukan untuk mengetahui pernafasannya

normal / tidak, ada bising usus / tidak dan detak jantung balita

normal / tidak menggunakan stetoskop.

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

41

b. Wawancara

Wawancaraadalahsuatumetode yang

dipergunakanuntukmengumpulkan data,

dimanapenelitimewawancaraisecaralangsungresponden yang

diteliti.Dalammetodewawancaraini, dapatdigunakan instrument

berupapedomanwawancarakemudiandaftarperiksaataucheklis

(Hidayat,

2007).Padapengambilankasusinipenulismelakukanwawancaradengan

kliendankeluargadenganmenggunakanpendokumentasianberupaasuh

ankebidanan.

c. Observasi

Observasimerupakancarapengumpulan data

dengancarapengamatansecaralangsungkepadarespondenpenelitianunt

ukmencariperubahanatauhal - hal yang akanditeliti (Hidayat, 2007).

Observasidilakukanuntuk mengetahui perkembangan, TTV,

frekuensi BAB, konsistensi BAB, turgor kulit, kelopak mata, anus,

dan perut serta nafsu makan (Susilaningrum, 2013).

2. Data sekunder

a. Studi Dokumentasi

Studidokumentasi adalah mencari data mengenaihal-

halatauvariabel yang berupacatatan, transkrip, buku, suratkabar,

majalah, prasasti, notulenrapat, lengger, dansebagainya (Arikunto,

2013).

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

42

Dalamstudikasusinidokumentasidiperolehdaribukucatatandanrekam

medik yang berupa data medik kasus balita sakit di RB Citra

PrasastiSukoharjo.

b. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah kegiatanpeneliti yang

dilakukanolehpenelitidalamrangkamencarilandasanteoritisdariperma

salahanpenelitian (Hidayat, 2014).

Padakasusdiaredengandehidrasiringan, penulismengambil studi

kepustakaan dari buku, tahun 2005, 2007, 2008, 2009, 2010, 2012,

2013, laporan penelitian, majalah ilmiah, jurnal ilmiah tahun 2009,

2015 dan sumber terbaru yang berhubungan dengan diare dehidrasi

ringan.

G. Alat-Alat yang Diperlukan

Alatdanbahan yang diperlukan dalampengambilan data antaralain :

1. Alatdanbahandalampengambilan data

a. Format asuhankebidanan

b. Bukutulis

c. Bolpoint

d. LembarObservasi

2. Alatdanbahandalampemeriksaanfisikdanobservasi

a. Alatpengukurtinggibadan

b. Timbanganberatbadan

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

43

c. Pipa LILA

d. Stetoskop

e. Termometer

3. Alatdanbahanlainnya

a. Buku MTBS

b. Bukurekammedik di RB Citra PrasastiSukoharjo

H. Jadwal Studi Kasus

Dalam bagian ini diuraikan langkah - langkah kegiatan dari mulai menyusun

proposal penelitian sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2012). Jadwal studi kasus terlampir.

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

44

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN KASUS

Tanggal : 16 April 2016 Jam : 16.00 WIB

1. Pengkajian

a. Identitas Pasien

Nama Anak : An. W

Umur : 3 tahun

Anak ke- : Pertama

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Joho Mojolaban Sukoharjo

Identitas Ibu Identitas Ayah

Nama : Ny. I Nama : Tn. P

Umur : 25 tahun Umur : 30 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta

Alamat : Joho Mojolaban Sukoharjo

b. Anamnesa (Data Subyektif)

1) Alasan datang ke BPM

Ibu mengatakan anaknya buang air besar 3-4 kali sehari,

badannya lemes, gelisah, rewel, nafsu makan menurun, dan

aktivitas menurun sejak tadi pagi.

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

45

2) Riwayat Kesehatan

a) Imunisasi

BCG : Ibu mengatakan anaknya sudah

mendapatkan imunisasi BCG pada

tanggal 15 Januari 2013

DPT1 : Ibu mengatakan anaknya sudah

mendapatkan imunisasi DPT 1 pada

tanggal 15 Februari 2013.

DPT2 : Ibu mengatakan anaknya sudah

mendapatkan imunisasi DPT 2 pada

tanggal 15 Maret 2013.

DPT3 : Ibu mengatakan anaknya sudah

mendapatkan imunisasi DPT 3 pada

tanggal 15 April 2013.

Polio1 : Ibu mengatakan anaknya sudah

mendapatkan imunisasi Polio 1 pada

tanggal 15 Januari 2013.

Polio2 : Ibu mengatakan anaknya sudah

mendapatkan imunisasi Polio 2 pada

tanggal 15 Februari 2013.

Polio3 : Ibu mengatakan anaknya sudah

mendapatkan imunisasi Polio 3 pada

tanggal 15 Maret 2013.

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

46

Polio4 : Ibu mengatakan anaknya sudah

mendapatkan imunisasi Polio 4 pada

tanggal 15 April 2013

Hepatitis B1 : Ibu mengatakan anaknya sudah

mendapatkan imunisasi Hepatitis B1

tanggal 15 Februari 2013.

Hepatitis B2 : Ibu mengatakan anaknya belum

mendapatkan imunisasi

Hepatitis B3 : Ibu mengatakan anaknya belum

mendapatkan imunisasi Hepatitis B3.

Campak : Ibu mengatakan anaknya sudah

mendapatkan imunisasi campak

tanggal 20 September 2013

Imunisasi lain : Ibu mengatakan anaknya belum

mendapatkan imunisasi lain.

3) Riwayat penyakit yang lalu

Ibu mengatakan anaknya tidak pernah mengalami batuk, pilek,

dan panas.

4) Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan anaknya buang air besar 3-4 kali sehari,

badannya lemes, gelisah, rewel, nafsu makan menurun, anus

lecet dan aktivitas menurun sejak tadi pagi.

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

47

5) Riwayat penyakit keluarga atau menurun

Ibu mengatakan baik dari pihak ibu atau pihak ayah tidak ada

yang mempunyai penyakit keturunan misal kencing manis,

hipertensi, asma, dan tidak ada yang mempunyai penyakit

menular misalkan hepatitis, TBC, HIV/AIDS.

6) Riwayat Sosial

a) Yang mengasuh

Ibu mengatakan yang mengasuh anaknya yaitu ibu dengan

suami.

b) Hubungan dengan anggota keluarga

Ibu mengatakan hubungan dengan anggota keluarga lain

sangat baik.

c) Hubungan dengan teman sebaya

Ibu mengatakan anaknya belum ada hubungan dengan

teman sebaya.

d) Lingkungan rumah

Ibu mengatakan lingkungan rumah aman, bersih dan rapi

7) Pola kebiasaan sehari-hari (sebelum sakit dan selama sakit)

a) Nutrisi

Sebelum sakit : Ibu mengatakan makanan yang disukai

anaknya nasi dengan sayur sop, telur, dan

kerupuk. Minumnya susu, teh dan air

putih dan ibu mengatakan sebelum sakit

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

48

makan pagi jam 06.30 WIB, siang jam

12.00 WIB, malam jam 17.00 WIB

Selama sakit : Ibu mengatakan sejak tanggal 16 April

2016 anaknya tidak mau makan dan hanya

minum 1 gelas sehari dan ibu mengatakan

makan satu kali sehari

b) Istirahat/tidur

Sebelum sakit : Ibu mengatakan anaknya tidur siang 2-3

jam dan tidur malam 8 sampai 10 jam

Selama sakit : Ibu mengatakan anaknya tidur siang tidak

ada 1 jam dan minta digendong, tidur

malam 7 sampai 8 jam

c) Mandi

Sebelum sakit : Ibu mengatakan anaknya mandi sehari 2

kali pagi hari dan sore hari

Selama sakit : Ibu mengatakan anaknya disibin 2 kali

pagi dan sore hari

d) Aktifitas

Sebelum sakit : Ibu mengatakan sebelum sakit anaknya

sering bermain dengan teman sebayanya.

Selama sakit : Ibu mengatakan selama sakit ini tidak mau

bermain dan hanya minta digendong.

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

49

e) Eliminasi

Sebelum sakit : Ibu mengatakan anaknya BAB 1 kali

konsistensi padat warna kuning, BAK 5 -6

kali sehari warna jernih kekuningan

Selama sakit : Ibu mengatakan selama sakit anaknya

BAB 3-4 kali sehari, konsistensi cair,

BAK 5 kali warna kuning agak pekat

c. Pemeriksaan Fisik

1) Status Generalis

2) Keadaan Umum : Sedang

3) Kesadaran : Composmentis

4) TTV : R : 35x/menit

S : 370C N : 145x/menit

5) BBsebelum sakit : 16 kg

BBselama sakit : 15,5 kg

6) Pemeriksaan Sistematik

a) Kepala : Bersih, rambut lurus berwarna hitam, ubun-

ubun cekung

b) Muka : Tidak oedema, tidak pucat, simetris

c) Mata : Sklera putih, conjungtiva merah muda,

simetris, mata cekung

d) Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen

e) Hidung : Simetris, tidak ada polip atau benjolan dan

tidak ada sekret

f) Mulut : Mulut dan lidah kering

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

50

g) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan

pembesaran kelenjar carotis.

h) Dada : Simetris, tidak ada retraksi

i) Perut : Tidak ada benjolan, tidak ada kelainan,

bising usus meningkat serta terjadi distensi

dan kalau dicubit kembalinya lama.

j) Ekstremitas : Simetris, tidak ada oedema, tidak ada

kelainan, baik tangan maupun kaki bisa

digerakkan.

k) Anus : Terjadi lecet pada kulit anus dikarenakan

seringnya buang air besar.

d. Pemeriksaan tingkat perkembangan : tidak dilakukan

e. Pemeriksaan penunjang : tidak dilakukan

II. Interpretasi Data

Tanggal : 16 April 2016 Pukul : 16.20 WIB

a. Diagnosa Kebidanan

An. W Umur 3 tahun dengan diare dehidrasi ringan

Data dasar

Data Subyektif

1) Ibu mengatakan anaknya bernama An. W berumur 3 tahun

2) Ibu mengatakan sejak tadi pagi buang air besar 3-4 kali dengan

konsistensi cair.

3) Ibu mengatakan anaknya lemes, gelisah, rewel, nafsu makan

menurun, dan aktivitas menurun sejak tadi pagi.

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

51

Data Obyektif

1) Keadaan Umum : Sedang

2) Kesadaran : Composmentis

3) TTV : R : 35x/menit S : 370C N : 145x/menit

4) BB sebelum sakit : 16 kg

BB selama sakit : 15,5 kg

5) Kepala : Bersih, rambut lurus berwarna hitam, ubun

ubun cekung

6) Mata : Sklera putih, conjungtiva merah muda,

simetris, mata cekung

7) Mulut : mulut dan lidah kering

8) Perut : tidak ada benjolan, tidak ada kelainan,

bising usus meningkat, serta terjadi distensi,

kalau di cubit kembalinya lama

9) Kulit : Turgor kembali lambat bila cubitan kembali

dalam waktu dua detik

10) Anus : Terjadi lecet pada kulit anus dikarenakan

seringnya buang air besar

b. Masalah

Pasien tampak gelisah dan rewel karena tidak nyaman pada perutnya

akibat diare

c. Kebutuhan

Kebutuhan rasa aman dan nyaman

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

52

III. Diagnosa Potensial

Diare dehidrasi sedang

IV. Antisipasi

Berikan obat yaitu :cotri syrup 60 mg 3x1 1 sendok takar, diaform 500

mg dan B-Complex 36 mg dijadikan puyer 3x1, diberikan setelah buang

air besar.

V. Perencanaan

Tanggal 16 April 2016 Pukul 16.20 WIB

a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan anaknya

Keadaan umum : sedang

Kesadaran : composmentis

TTV : R : 35x/menit S : 370C N : 145x/menit

b. Penuhi kebutuhan rasa nyaman bayi

b) Baringkan pasien dalam posisi terlentang dengan bantalan

penghangat di atas abdomen.

c) Singkirkan pemandangan yang tidak menyenangkan dan bau

tidak sedap dari lingkungan pasien.

c. Anjurkan ibu untuk berikan obat yaitu :cotri syrup 60 mg 3x1 1

sendok takar, diaform 500 mg dan B-Complex 36 mg dijadikan

puyer 3x1 diberikan setelah buang air besar.

d. Beri input jumlah cairan kecil dan sering dari cairan jernih dingin,

misal teh encer, agar-agar, 30-60 ml tiap 30-60 menit

e. Beri penjelasan pada ibu tentang pantangan makanan dan minuman

yaitu pemberian makanan yang mengandung lemak atau serat,

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

53

makanan yang mengandung kafein dan minuman yang sangat dingin

atau panas

f. Beri anjuran pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 5 hari jika

tidak ada perbaikan

VI. Pelaksanaan

Tanggal : 16 April 2016 Pukul : 16.30 WIB

a. Memberikan informasi kepada ibu tentang hasil pemeriksaaan

anaknya

Keadaan Umum : Sedang

Kesadaran : Composmentis

TTV : R : 35x/menit S : 370C N : 145x/menit

b. Memenuhi kebutuhan rasa nyaman bayi

1) Membaringkan pasien dalam posisi terlentang dengan bantalan

penghangat di atas abdomen.

2) Menyingkirkan pemandangan yang tidak menyenangkan dan

bau tidak sedap dari lingkungan pasien.

c. Menganjurkan ibu untuk memberikan obat yaitu : cotri syrup 60 mg

3x1 1 sendok takar, diaform 500 mg dan B-Complex 36 mg

dijadikan puyer 3x1 diberikan setelah buang air besar.

d. Memberi input jumlah cairan kecil dan sering dari cairan jernih

dingin, misal teh encer, agar-agar, 30-60 ml tiap 30-60 menit

e. Memberi penjelasan pada ibu tentang pantangan makanan dan

minuman yaitu pemberian makanan yang mengandung lemak atau

serat, makanan yang mengandung kafein dan minuman yang sangat

dingin atau panas

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

54

f. Memberi anjuran pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 5 hari

jika tidak ada perbaikan

VII. Evaluasi

Tanggal : 16 April 2016 Pukul : 16.40 WIB

a. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan anaknya.

b. Ibu sudah memenuhi kebutuhan rasa nyaman bayi

c. Ibu bersedia memberikan obat yaitu cotri syrup 60 mg 3x1 1 sendok

takar, diaform 500 mg dan B-Complex 36 mg dijadikan puyer 3x1

diberikan setelah buang air besar.

d. Ibu bersedia memberikan input jumlah kecil dan sering dari cairan

jernih dingin, misal teh encer, agar agar, 30-60 ml tiap 30-60 menit

e. Ibu mengerti untuk tidak memberikan pantangan makanan dan

minuman untuk anaknya yaitu pemberian makanan yang

mengandung lemak atau serat, makanan yang mengandung kafein

dan minuman yang sangat dingin atau panas

f. Ibu mengerti untuk melakukan kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada

perbaikan

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

55

DATA PERKEMBANGAN I

(Kunjungan Rumah)

Tanggal : 17 April 2016 Pukul : 15.30 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan anaknya BAB 1x, konsistensi padat, sudah tidak rewel

dan mau makan nasi sop, telur, biskuit, minum 4 – 5 gelas air putih, dan 1

gelas susu.

2. Ibu mengatakan anaknya sudah mau bermain tetapi masih di dalam rumah.

3. Ibu mengatakan tadi pagi terakhir kalinya anaknya minum obat cotri syrup

60 mg.

O : Obyektif

1. Keadaan umum : baik.

2. Kesadaran : composmentis.

3. TTV Suhu : 360 C Nadi : 140 x/menit

Respirasi : 32 x/menit

4. Mata sudah tidak cekung.

5. Mulut dan lidah sudah tidak kering dan kembali normal.

6. Perut sudah tidak bising usus dan apabila dicubit perut cepat kembali.

7. Turgor kulit cepat kembali apabila dicubit dalam waktu dua detik.

8. Anus sudah tidak lecet.

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

56

A : Assesment

An. W umur 3 tahun dengan riwayat diare dehidrasi ringan.

P :Planning

Tanggal : 17 April 2016 Pukul : 15.40 WIB

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa anaknya sudah

sembuh dari sakit diare dan tidak perlu melakukan kunjungan ulang

kembali serta ibu tidak perlu memberikan obat dari bidan lagi.

2. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan nutrisi yang cukup untuk

anaknya yaitu dengan gizi seimbang, nasi sayur, buah, lauk, dan susu.

3. Menganjurkan ibu untuk memantau anaknya agar istirahat cukup yaitu

tidur malam kurang lebih 8 jam, dan tidur siang kurang lebih 2 jam.

4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang diare dengan dehidrasi

ringan.

5. Menganjurkan pada ibu untuk menghabiskan obat cotri syrup 60 mg

sampai habis pada anaknya

Evaluasi

Tanggal :17 April 2016 Pukul : 16.00 WIB

1. Ibu mengerti tentang keadaan anaknya

a. Keadaan Umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Nadi : 140 x/menit, Suhu : 368 0

C, Respirasi : 32 x/menit

d. Mata sudah tidak cekung, kulit cepat kembali apabila dicubit dalam

waktu dua detik.

2. Ibu bersedia untuk tetap memberikan nutrisi yang cukup untuk anaknya.

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

57

3. Ibu bersedia memantau aktivitas anaknya dan mengatur istirahat

anaknya.

4. Ibu bersedia untuk segera membawa anaknya ke tenaga kesehatan

apabila diare disertai dehidrasi.

5. Ibu bersedia untuk melanjutkan terapi cotri syrup 60 mg pada anaknya

sampai habis

B. PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas tentang studi kasus yang dilakukan penulis.

Pelaksanaan studi kasus dilakkan di RB Citra Prasasti Sukoharjo. Studi

kasus ini menggunakan manajemen kebidanan menurut 7 langkah Varney.

1. Pengkajian

Halyang perlu dikaji pada langkah ini meliputi data subjektif dan

objektif. Data subjektif menurut Susilaningrum dkk (2013), pada kasus

diare dengan dehidrasi ringan pasien buang air besar 4-10 kali

konsistensi cair, bayi gelisah dan rewel, balita sering haus dan banyak

minum aktivitas berkurang, nafsu makan menurun. Menurut Dewi

(2010), mata pada kasus balita diare dehidrasi ringan bentuk kelopak

mata balita cekung.Mulut pada kasus balita dengan diare dehidrasi

ringan mulut dan lidah kering. Perut pada kasus balita dengan diare

dehidrasi ringan perut mengalami bising usus. Kulit pada kasus diare

dehidrasi ringan turgor kembali lambat bila cubitan kembali dalam

waktu dua detik dan dilakukan pemeriksaan lab feses dan dilakukan

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

58

pemeriksaan kultur tinja, Ph, leukosit, glukosa dan adanya darah baik

secara makroskopi maupun mikroskopi (Depkes RI, 2008).

Sedangkan pada kasus asuhan kebidanan balita sakit pada An. W

umur 3 tahun dengan diare dehidrasi ringan didapatkan data subjektif

yaitu alasan datang ke BPM. Ibu mengatakan anaknya buang air besar

3-4 kali sehari, badannya lemes, gelisah, rewel, nafsu makan menurun,

dan aktivitas menurun sejak tadi pagi. Pada pemeriksaan fisik di

dapatkan kepala ubun-ubun cekung, mata cekung, mulut dan lidah

kering, perut bising usus meningkat serta terjadi distensi, kalau di cubit

kembalinya lama, turgor kulit kembali lambat bila cubitan kembali

dalam waktu dua detik dan tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Pada langkah pengkajian terjadi kesenjangan, yaitu pada kasus

tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium feses karena tidak

tersedianya fasilitas laboratorium.

2. Interpretasi Data

Menurut Susilaningrum (2013), pada kasus diaredengan dehidrasi

ringan terdapat masalah yaitu pasien tampak gelisah dan rewel karena

rasa tidak nyaman pada perutnya akibat diare.

Masalah pada kasus An. W dengan dehidrasi ringan didapatkan

gangguan masalah pasien tampak gelisah dan rewel karena tidak

nyaman pada perutnya akibat diare. Pada langkah ini tidak terjadi

kesenjangan antara teori dan praktek di lahan. Pada kasus diare

dehidrasi ringan pasien membutuhkan :Beri kebutuhan rasa nyaman

pada balita, berikan inputjumlah kecil dan sering dari cairan jernih

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

59

dingin,beri penjelasan pada ibu untuk menghindari beberapa hal, yaitu

pemberian cairan yang sangat dingin atau panas, makanan yang

mengandung lemak atau serat, makanan yang mengandung kafein

Pada kasus An. W didapatkan diagnosa kebidanan yaitu An. W

umur 3 tahun dengan diare dehidrasi ringan. Masalah yang muncul pada

An. W umur 3 tahun adalah pasien tampak gelisah dan rewel karena

tidak nyaman pada perutnya akibat diare. Kebutuhan An. W dengan

diare dehidrasi ringan yaitu memberi kebutuhan rasa nyaman pada

balita, memberikan input jumlah kecil dan sering dari cairan jernih

dingin, memberi penjelasan pada ibu untuk menghindari beberapa hal

yaitu pemberian cairan yang sangat dingin atau panas, makanan yang

mengandung lemak atau serat, makanan yang mengandung kafein. Jadi

pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek di

lahan.

3. Diagnosa Potensial

Menurut Dewi (2010), diagnosa potensial diare dehidrasi ringan

adalah diare dengan dehidrasi sedang. Pada kasus An. W diagnosa

potensial yang ditegakkan adalah diare dengan dehidrasi sedang tetapi

tidak muncul diagnosa potensial karena sudah mendapatkan antisipasi

dan penanganan yang tepat. Sehingga dalam langkah ketiga ini tidak

ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.

4. Tindakan Segera

Pada langkah ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan

segera, melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

60

berdasarkankondisi klien. Setelah itu mengidentifikasi perlunya

tindakan segera oleh bidan atau dokterdan atau untuk dikonsultasikan

atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai

dengan kondisi klien (Surachmindari, 2013).

Pada kasus pada An. W antisipasi yaitu berikan obat yaitu :cotri

syrup 60 mg 3x1 1 sendok takar, diaform 500 mg dan B-Complex 36

mg dijadikan puyer 3x1, diberikan setelah buang air besar.Sehingga

pada langkah antisipasi tidak terdapat kesenjangan.

5. Perencanaan

Pada kasus dehidrasi ringan rencana asuhan yang ditetapkan yaitu

: ukur suhu tubuh, denyut jantung, dan respirasi setiap jam untuk

deteksi dini terhadap komplikasi (Sondakh, 2013), penuhi kebutuhan

rasa nyaman bayi (Susilaningrum dkk, 2013), Baringkan pasien dalam

posisi terlentang dengan bantalan penghangat di atas abdomen dan

singkirkan pemandangan yang tidak menyenangkan dan bau tidak sedap

dari lingkungan pasien, beri terapi zink dan cairan serta makanan sesuai

rencana terapi B (Depkes RI, 2008). Menurut Susilaningrum (2013),

rencana terapi B meliputi: Berikan oralit dan observasi selama 3 jam

dngan jumlah 75 ml/kg atau berdasarkan usia anak, ajarkan pada ibu

cara membuat dan memberikan oralit, lakukan penilaian setelah anak

setelah diobservasi 3 jam, jika anak mempunyai klasifikasi berat lain

rujuk segera, jika masih bisa minum, berikan ASI dan larutan oralit

selama perjalanan, Beri nasehat kapan kembali segera, kunjungan ulang

5 hari jika tidak ada perbaikan (Depkes RI, 2008).

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

61

Sedangkan pada kasus An. W umur 3 tahun dengan dehidrasi

ringan rencana yang di buat yaitu ukur suhu tubuh, denyut jantung, dan

respirasi setiap jam untuk deteksi dini terhadap komplikasi, penuhi

kebutuhan rasa nyaman bayi, baringkan pasien dalam posisi terlentang

dengan bantalan penghangat di atas abdomen, singkirkan pemandangan

yang tidak menyenangkan dan bau tidak sedap dari lingkungan pasien,

Anjurkan ibu untuk berikan obat yaitu :cotri syrup 60 mg 3x1 1 sendok

takar, diaform 500 mg dan B-Complex 36 mg dijadikan puyer 3x1,

diberikan setelah buang air besar, beri input jumlah cairan kecil dan

sering dari cairan jernih dingin, misal teh encer, agar-agar, 30-60 ml

tiap 30-60 menit, beri penjelasan pada ibu tentang pantangan makanan

dan minumanyaitu pemberian makanan yang mengandung lemak atau

serat, makanan yang mengandung kafein dan minuman yang sangat

dingin atau panas, anjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang

5 hari jika tidak ada perbaikan

Sehingga pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori

dan praktek di lahan.

6. Pelaksanaan

Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah

diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.

Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh

bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain

(Surachmindari dan Yulifah, 2013). Pada kasus diare dehidrasi ringan

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

62

asuhan yang diberikan sesuai perencanaan, sehingga tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan praktek di lahan.

7. Evaluasi

Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari

asuhan yang sudah diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan akan

bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan sebagaimana

telah diidentifikasi dalam masalah dan diagnosis. Rencana tersebut

dapat dianggap efektif jika memang sesuai dengan masalah dan

diagnosis klien, juga benar dalam pelaksanaannya. Disamping

melakukan evaluasi terhadap hasil asuhan yang telah diberikan, bidan

juga dapat melakukan evaluasi terhadap proses asuhan yang telah

diberikan dengan harapan, hasil evaluasi proses sama dengan hasil

evaluasi secara keseluruhan (Surachmindari, 2013). Evaluasi pada

kasus An. W umur 3 tahun dengan dehidrasi ringan yaitu Ibu sudah

tahu tentang hasil pemeriksaan anaknya, ibu sudah memenuhi kebutuhan

rasa nyaman bayi, Ibu bersedia memberikan obat, ibu mengerti jika anak

mempunyai klasifikasi berat lain rujuk segera, Ibu mengerti kapan

kembali segera, ibu mengerti untuk melakukan kunjungan ulang 5 hari

jika tidak ada perbaikan.

Sehingga pada langkah evaluasi tidak terjadi kesenjangan antara

teori dan praktek di lahan.

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

63

BAB V

PENUTUP

Berdasarkanapa yang

telahpenulisdapatkandalamstudikasusdanpembahasanpada“AsuhanKebidananPad

aBalitaSakitPadaAn. W umur3tahunDenganDiareDehidrasiRingan Di RB Citra

PrasastiSukoharjo, makapenulisdapatmengambilkesimpulansebagaiberikut:

A. Kesimpulan

1. Pengkajiandenganmengumpulkan data dasar yang

merupakantahapawaldarimanajemenkebidanandilaksanakandengan cara

wawancara dan observasilangsung.Hasilpengkajian pada tanggal16 April

2016 jam 16.00 WIBdiperoleh. Data subjektif yaitu alasandatangke

BPM. Ibumengatakan anaknya buang air besar 3-4 kali sehari, badannya

lemes, gelisah, rewel, nafsumakanmenurun, dan aktivitas menurun sejak

tadi pagi. Data objektif pada kasus pada An. W umur 3

tahundengandiaredehidrasiringan pola eliminasiselamasakit

ibumengatakanselamasakitanaknyaBAB 3-4 kali sehari, konsistensi cair,

BAK 5 kali warnakuningagakpekat, mata sklera putih, conjungtiva merah

muda, ubun-ubuncekung, simetris, mata cekung.

2. Interpretasi Data pada kasus Interpretasi data dalam asuhan kebidanan

ditemukan diagnosa KebidananAn. W Umur 3

tahundengandiaredehidrasiringanibumengatakananaknyaberumur3tahun,

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

64

Ibumengatakansejaktadipagibuang air besar 3 kali

dengankonsistensiencer.

3. DiagnosaPotensial pada kasus An. W umur 3 tahun dengan diare

dehidrasi ringan akan terjadi diare dehidrasi sedang, pada kasus ini tidak

terjadi diare dehidrasi sedang karena mendapatkan antisipasi dan

penanganan yang tepat.

4. Tindakan Segera padakasusdiaredengandehidrasiringan tindakan yang

dilakukansegeraadalahpemberian obat yaitu : cotri syrup 60 mg 3x1 1

sendoktakar, diaform 500 mg dan B-Complex 36 mg dijadikanpuyer 3x1,

diberikansetelahbuang air besar

5. PerencanaanSedangkanpadakasusperencanaan yang

dibuatyaituobservasikeadaanumumdan vital sign, observasipola BAB,

berikannutrisi yang cukupmengandung energy dan protein

sertatinggiserat, anjurkanibuuntukberikanobatyaitu :cotri syrup 60 mg

3x1 1 sendoktakar, diaform 500 mg dan B-Complex 36 mg

dijadikanpuyer 3x1, diberikansetelahbuang air besar,anjurkanibuuntuk

control ketenagakesehatanapabilasetelahminumobatdiaretidakreda.

6. Pelaksanaanpadakasusdiaredehidrasiringanasuhan yang

diberikansesuaiperencanaan.

7. Evaluasipadakasusdiaredengandehidrasiringanevaluasi yang

diharapkanyaitu:Suhutubuh, denyutjantung, danrespirasidalamkeadaan

normal sertatidakterjadikomplikasi, BAB Balitasudahdalamkeadaan

normal, ibubersediakunjunganulang 5 harijikatidakadaperbaikan.

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

65

8. Padakasus balita sakit pada An. W umur 3 tahun dengan diare dehidrasi

ringan terdapatkesenjanganpadalangkahpengkajian.

Padakasustidakdilakukanpemeriksaanlaboratoriumfeseskarenatidaktersed

ianyafasilitaslaboratorium di RB Citra PrasastiSukoharjo.

B. Saran

1. Bagi RB

Diharapkan adanya peningkatan kolaborasi dan koordinasi yang baik

antara tenaga kesehatan untuk menegakkan diagnosa

yaitumerujukpasienkefasilitas yang lebihlengkap.

2. BagiIbu

Diharapkan ibumemilikipengetahuantentang

tandabahayapadabalitasehinggaibudapatmelakukanantisipasiapabilaterjad

imasalahpadabalitanyadandiharapkanmaumenjagakebersihanlingkungan.

3. STIKes Kusuma Husada Surakarta

Diharapkan agar

institusipendidikandapatlebihmeningkatkanataumenambah referensi,

sehinggadapatmembantupenulisataumahasiswa yang

akanmengambilkasus yang sama.

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R & Wulandari, D. 2010. Asuhan Kebidanan (Nifas). Yogyakarta :

Mitra Cendikia

Arikunto, S, 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Bagas, 2011. -momsdiary.blogspot.com/2011/06/ubun-ubun-bayi-fontanel

Bickley, L.S, 2014. Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan.

Jakarta: EGC

Depkes RI, 2008. Buku Bagan. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Jakarta:

Departemen Kesehatan RI

Dewi, V.N.L, 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba

Medika

Endah, A.P, 2015.Asuhan Kebidanan pada Balita Sakit An. S Umur 4 Tahun

Dengan Diare Dehidrasi Ringan Di BPS WIWIK Ngargoyoso

Karanganyar.Karya Tulis Ilmiah: STIKes Kusuma Husada Surakarta

Hidayat, A.A, 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika

Kemenkes RI, 2011. Buletin Jendela Data & Informsi Kesehatan. Volume 1

Triwulan 2. [email protected]. Diakes tanggal 28

November 2015

Marmi dan Rahardjo, 2012.Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Matondang, C.S, 2013. Diagnosis Fisis pada Anak. Jakarta: Sagung Seto

Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam, 2009. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Konsep dan Praktik.

Jakarta: Salemba Medika

PermenkesNO1464/ MENKES/ PER/ X/ 2010

Ridha, H.N, 2014. Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. W UMUR 3 … · Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang pada Balita dan leaflet Lampiran 12. Dokumentasi Studi Kasus (foto) Lampiran 13. Lembar

Sondakh, J.J.S, 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.

Jakarta: Erlangga

Susilaningrum dkk, 2013.Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba

Medika

Walyani, E.S, 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka

Baru

Yulifah dan Surachmindari, 2013.Konsep Kebidanan untuk Pendidikan

Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika