Aspek Sosial Budaya Pada Setiap Trimester

  • Upload
    mhd

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/27/2019 Aspek Sosial Budaya Pada Setiap Trimester

    1/2

    ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA SETIAP

    TRIMESTER KEHAMILAN

    June 13, 2011

    Perawatan kehamilan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencegah

    terjadinya komplikasi dan kematian ketika persalinan, disamping itu juga untuk menjagapertumbuhan dan kesehatan janin. Memahami perilaku perawatan kehamilan (ante natal care)

    adalah penting untuk mengetahui dampak kesehatan bayi dan si ibu sendiri.

    Faktanya masih banyak ibu-ibu yang menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa, almiah, dankodrati. Mereka merasa tidak perlu memeriksa secara rutin ke bidan atau pun dokter. Masihbanyaknya ibu-ibu yang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan kehamilan menyebabkan

    tidak terdeteksinya faktor-faktor resiko tinggi yang mungkin dialami oleh mereka.

    Resiko ini baru diketahui pada saat persalinan karena kasusnya sudah terlambat sehinggamengakibatkan kematian. Hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya

    informasi.

    Masa kehamilan dibagi ke dalam 3 trimester. Tiga fase ini yaitu Trimester I,II, dan IIIAda beberapa aspek social budaya pada setiap persalinan kehamilan :

    1. Beberapa kepercayaan yang ada misalnya di Jawa Tengah, ada kepercayaan bahwa ibu

    hamil pantang makan telur karena akan mempersulit persalinan dan pantang makan daging

    karena akan menyebabkan perdarahan yang banyak. Sementara di salah satu daerah di jawabarat, ibu yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus mengurangi makanannya agar

    bayi yang dikandungnya kecil dan mudah dilahirkan.

    2. Di masyarakat betawi berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting

    karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin.3. di daerah subang, ibu hamil pantang makan dengan menggunakan piring yang besarkarena khawatir bayinya akan besar sehingga akan mempersulit persalinan.

  • 7/27/2019 Aspek Sosial Budaya Pada Setiap Trimester

    2/2

    4. Di kalangan masyarakat pada suku bangsa nuaulu (Maluku) terdapat suatu tradisi upacara

    kehamilan yang dianggap sebagai suatu peristiwa biasa, khususnya masa kehamilan seorang

    perempuan pada bulan pertama hingga bulan kedelapan. Namun pada usia saat kandungan telahmencapai Sembilan bulan, barulah mereka akan mengadakan suatu upacara. Masyarakat nuaulu

    mempunyai anggapan bahwa pada saat usia kandungan seorang perempuan telah mencapai

    Sembilan bulan, maka pada diri perempuan yang bersangkutan banyak diliputi oleh pengaruhroh-roh jahat yang dapat menimbulkan berbagai bahaya gaib. Dan tidak hanya dirinya sendirijuga anak yang dikandungannya, melainkan orang lain disekitarnya, khususnya kaum laki-laki.

    Untuk menghindari pengaruh roh-roh jahat tersebut, si perempuan hamil perlu diasingkan

    dengan menempatkannya di posuno.Dari sekian banyaknya pengaruh atau pantangan, yang harus diperhatikan oleh ibu hamil yaitu

    harus banyak mengkonsumsi makanan kaya akan serat, protein, banayak minum air putih dan

    mengurangi garam atau makanan yang terlalu asin.

    Selain itu faktor lingkungan sosial dan budaya ikut mempengaruhi kehamilan dari segi gayahidup, adat istiadat dan fasilitas kesehatan. Gaya hidup sehat yaitu sebaiknya tidak merokok

    bahkan menghindari asap rokok, kapan dan dimanapun ia berada. Perilaku makan juga harus di

    perhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat.